CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program"

Transkripsi

1 CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program Social Inequality and Misperception Viewed Through Marxism Theory in Flipped (2010) by Rob Reiner Fitria Rahmayanti NIM: Penulisan tugas akhir ini menganalisis tentang kesenjangan sosial dalam masyarakat. Dalam masyarakat, ada beberapa hal yang harus dimiliki dan dilakukan seseorang untuk dapat masuk kedalam masyarakat tersebut. Sebagian orang meyakini bahwa kepribadian adalah nilai utama untuk dapat diterima dengan mudah dalam masyarakat. Apabila seseorang memiliki kepribadian yang baik maka masyarakat akan menerima kedatangannya, dan bisa juga sebaliknya. Namun dalam masyarakat sering kali aspek kepribadian tidaklah hal yang penting untuk dapat diterima dalam masyarakat karena ada aspek yang lebih penting lagi untuk diutamakan, yaitu aspek ekonomi. Sebagian besar masyarakat menilai seseorang bersadarkan ekonomi yang dimiliki. 58

2 59 Dengan adanya pendapat ini, tidak jarang terjadinya kesenjangan sosial hingga melahirkan tingkatan atau kelas dalam masyarakat berdasarkan kekayaan. Kesenjangan sosial inilah yang kemudian menjadi topik utama dalam penulisan tugas akhir ini. Tugas akhir ini akan mengangkat masalah kesenjangan sosial yang terlihat dalam sebuah karya sastra berupa film. Film yang digunakan adalah Flipped yang diadaptasi dari novel karya Wendelin Van Draneen. Film ini menceritakan tentang perbedaan persepsi dari dua anak berbeda, Juli Baker dan Bryce Loski, sejak pertama kali mereka bertemu. Peran keluarga, keluarga Baker dan keluarga Loski, terutama orang tua bagi masing-masing anak merupakan kunci utama akan persepsi mereka saat menilai seseorang. Dalam tugas akhir ini, penulisan akan dibagi menjadi lima bab dimana bab-bab tersebut akan dipecah pula menjadi bab-bab kecil. Bab pertama berisi kata pengantar dari penulisan ini. Pada bab ini penulis memberikan alasan ketertarikannya terhadap teori yang akan digunakan dan film yang dipakai. Masyarakat tidak pernah lepas dari permasalahan-permasalahan sosial. Dan kesenjangan sosial dari satu kelompok terhadap kelompok yang lain adalah permasalahan yang sangat mudah terlihat dalam masyarakat. Dari tahun ke tahun, kesenjangan sosial tidak menghilang, tetapi justru menjadi pembicaraan utama. Inilah alasan penulis menggunakan topic kesenjangan sosial karena sampai sekarang hal tersebut masih ada di masyarakat seluruh penjuru dunia. Dan Flipped adalah film yang menunjukan bahwa kesenjangan sosial dapat terjadi pada permasalahan yang sangat sederhana oleh siapapun. Dalam film ini, kesenjangan sosial dalam masyarakat bisa terjadi karena keluarga Baker memiliki halaman rumah yang berantakan. Dan halaman rumah inilah yang dijadikan alat oleh sekelompok orang untuk merendahkan keluarga Baker. Tidak hanya orang dewasa, anak kecil dan remaja sudah mulai melakukan

3 60 kesenjangan sosial dalam film Flipped. Hal ini yang merupakan alasan penulis tertarik menggunakan Flipped sebagai media analisa. Dalam bab ini berisi pula permasalahan yang akan diangkat dari film Flipped yaitu bagaimana kesenjangan sosial terlihat dalam film dan bagaimana kesalahpahaman bisa terjadi pada salah satu karakter. Tujuan penulisan ini yaitu untuk mengetahui jawaban dari permasalahan tersebut. Penelitian tersebut fokus kepada dua keluarga utama dalam film Flipped, keluarga Baker dan keluarga Loski. Selain itu dua pemeran utama, Juli Baker dan Bryce Loski, juga akan dibahas. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian perpustakaan. Bab dua berisi tentang teori yang digunakan dalam penulisan ini. Teori utama yang akan digunakan adalah Marxim Literary Criticism yang kemudian akan dipecah menjadi Social Class dan Class Struggle. Marxism adalah teori yang dikemukakan oleh Karl Marx. Marxism merupakan teori yang mempelajari tentang permasalahanpermasalahan sosial dalam masyarakat. Permasalahan-permasalahan tersebut selalu mengacu kepada ekonomi dan materi, karena itu pembahasan Marxism tidak pernah lepas dari kesenjangan sosial. Social Class adalah teori yang mempelajari tingkatan atau kelas-kelas sosial yang ada dalam masyarakat. Karl Marx membagi kelas sosial menjadi tiga: aristocracy, bourgeoisie dan proletariat. Namun, kelas sosial yang selalu dipakai oleh masyarakat adalah kelas atas yaitu orang-orang kaya dan kelas bawah yaitu orangorang miskin. Class Struggle adalah pembahasan Marxism yang menganalisis tentang perjuangan orang-orang kelas bawah yang ditindak oleh orang-orang kelas atas. Perjuangan ini dilakukan agar mereka terbebas dari penindasan dan memiliki kesetaraan yang sama dengan kelas atas.

4 61 Teori pendukung yang akan digunakan di dalam bab dua adalah Elements of Fiction (tipe karya sastra) dan Social Inequality. Dalam penulisan ini, tipe karya sastra yang digunakan adalah Character, Characterization, Social Setting dan Point of view. Character adalah pembahasan tentang peranan suatu karakter dalam karya sastra. Characterization adalah pembahasan yang berpusat kepada sifat yang dimiliki karakter tersebut. Social Setting menganalisis bukan hanya tentang tempat dan waktu yang digunakan dalam suatu karya sastra, tetapi juga menganalisis tentang keadaan sosial pada saat itu. Poin of View adalah analisa yang membahas berdasarkan siapa sudut pandang suatu karya sastra diceritakan. Social Inequality adalah kesenjangan atau ketidaksetaraan antara seseorang dengan orang lain dimana kesenjangan ini terjadi dalam masyarakat. Kesenjangan yang terjadi dalam masyarakat umunya dikarenakan oleh adanya perbedaan kasta, kelas, ekonomi, dan pendidikan. Hal tersebut memiliki hubungan dengan teori Karl Marx, dimana dalam masyarakat selalu terjadi kelompok kelas berdasarkan ekonomi. Social Inequality dalam chapter dua ini dibagi menjadi dua sub-bab kecil yaitu Misperception dan Social Prejudice. Misperception adalah kesalahan persepsi antara seseorang dengan orang lain yang dikarenakan beberapa faktor, seperti perbedaan pendidikan, perbedaan kekayaan dan perbedaan kebutuhan. Social Prejudice adalah teori yang mempelajari tentang prasangka-prasangka yang dimiliki seseorang atau suatu kelompok kepada kelompok lain di dalam masyarakat. Bab ketiga adalah analisa dimana semua permasalahan dalam film akan dibahas secara jelas dan tepat. Kutipan-kutipan dan potongan-potongan adegan dalam film akan digunakan sebagai bukti dari analisa tersebut. Bab ini terpecah menjadi tiga sub-bab, yaitu analisa karakter-karakter yang terdapat di dalam film, analisa tentang kesenjangan

5 62 sosial yang terlihat didalam film dan analisa tentang kesalahpahaman yang terjadi di dalam film. Analisa pertama adalah pembahasan tentang karakter-karakter dan keluargakeluarga di dalam film Flipped yang menunjukan adanya kesenjangan sosial karena analisa ini akan dihubungkan dengan Marxism teori. Keluarga yang akan dibahas adalah keluarga Baker dan keluarga Loski. Keluarga Baker adalah keluarga yang hidup berkekurangan namun bahagia. Keluarga Loski adalah keluarga kaya yang hidupnya tidak bahagia karena penuh keterbatasan. Setelah itu pembahasan karakter yang berkaitan dengan teori Marxism, yaitu Juli Baker, Bryce Loski, Mr. Baker dan Mr. Loski. Juli Baker adalah anak yang ramah dan baik kepada semua orang. Dia selalu berpegang teguh dengan apa yang ia yakini walaupun orang-orang sekitar selalu berpikiran buruk tentangnya. Bryce Loski adalah anak yang tidak mampu mengungkapkan pendapatnya kepada siapapun sehingga ia selalu mengerjakan sesuatu berdasarkan keinginan orang lain, bukan dirinya. Mr. Baker adalah ayah Juli yang selalu memberikan kebebasan namun bertanggung jawab kepada anak-anaknya. Mr. Loski adalah ayah Bryce yang selalu mengatur semua anggota keluarganya dan selalu berkata kasar bahkan kepada keluarganya. Analisa kedua adalah pembahasan tentang kesenjangan sosial yang terjadi pada keluarga tersebut. Kesenjangan sosial ini berdasarkan dari kelas sosial dan prasangka buruk dalam masyarakat. Kelas sosial dalam masyarakat terjadi saat keluarga Loski yang kaya memandang rendah keluarga Baker karena mereka miskin. Hal ini menimbulkan kelas atas dan kelas bawah dimana keluarga Loski adalah kelas atas dan keluarga Baker adalah kelas bawah. Alat yang digunakan oleh keluarga Loski untuk memandang rendah keluarga Baker adalah halaman yang kumuh dan berantakan yang

6 63 dimiliki keluarga Baker. Selanjutnya adalah analisis kesenjangan sosial berdasarkan prasangka sosial dalam masyarakat. Prasangka sosial terjadi ketika orang-orang dalam masyarakat berpikiran negatif kepada keluarga Baker setiap kali keluarga ini melakukan sesuatu yang tidak mungkin mereka mampu melakukannya. Keluarga Baker bukanlah orang kaya yang memiliki banyak uang. Saat salah satu anggota keluarga Baker melakukan sesuatu yang membutuhkan uang banyak, beberapa masyarakat sekita berprasangka bahwa mereka melakukan sesuatu yang negative untuk mendapatkan banyak uang. Prasangka sosial lainnya juga muncul karena keluarga Baker memiliki saudara yang cacat mental/autis. Ayah Juli memiliki adik laki-laki yang autis. Hal ini juga menimbulkan prasangka buruk oleh beberapa kelompok terhadap keluarga Baker. Kekurangan yang dimiliki satu anggota keluarga mencerminkan bagaimana keluarga tersebut. Adanya anggota keluarga yang autis atau cacat mental membuat beberapa karakter dalam film ini berprasangka bahwa semua anggota keluarga Baker juga cacat mental atau autis. Prasangka ini selalu muncul karena tidak adanya komunikasi dan saling mengenal antara keluarga Baker dengan beberapa kelompok di masyarakat. Analisa selanjutnya adalah kesalahpaham atau Misperception yang terjadi pada pemeran utama dalam film, yaitu Juli dan Bryce. Judul dari film ini adalah Flipped, yang berarti terjadinya pertukaran persepsi dari salah satu pemeran utama. Dan Bryce adalah pelaku yang memiliki kesalahpahaman terhadap Juli. Bryce selalu menganggap Juli adalah anak nakal yang sangat menggangu. Dalam persepsi Bryce, semua tindakan yang dilakukan Juli selalu memalukan dan tidak membuat nyaman. Bagi Juli, apa yang dia lakukan adalah benar karena dia selalu bertanggung jawab akan apa yang ia lakukan. Kesalahpahaman Bryce kepada Juli terjadi karena adanya perbedaan latar belakang antara Bryce dan Juli. Juli adalah anak dari keluarga miskin. Walaupun ia hidup serba

7 64 berkekurangan, Juli tidak pernah membatasi dirinya dalam melakukan semua tindakan. Hal ini umum bagi orang-orang yang hidup berkekurangan karena bagi mereka kebebasan untuk mengekspresikan perasaan dan perbuatan adalah satu-stunya hal yang membuat mereka bahagia. Mereka tidak pernah memikirkan tentang identitas dan gambaran diri mereka dalam masyarakat sehingga hidup mereka tidak penuh dnegan batasan-batasan. Karena itu mereka tidak pernah merasa takut dengan adanya omonganomongan negative dari orang-orang sekitar tentang mereka. Inilah alasan mengapa Juli bebas melakukan setiap tindakan yang selalu membuatnya bahagia asalkan ia bertanggung jawab. Sementara itu, Bryce yang berasal dari keluarga kaya memiliki batasan-batasan terhadap apapun yang ia lakukan. Bagi orang-orang yang memiliki kekayaan, hal yang selalu mereka utamakan adalah identitas dan gambaran tentang dirinya. Hal ini yang selalu membuat orang kaya yang selalu membatasi dirinya dalam melakukan sebuah tindakan agar tidak dipandang rendah dalam masyarakat. Mereka tidak bisa melakukan semua yang mereka inginkan karena takut akan dipandang negative. Hal ini yang membuat Bryce berpikiran bahwa Juli selalu salah. Latar belakang ini lah yang membuat persepsi diantara dua orang tidak bisa disatukan. Di akhir cerita Bryce mengalami pertukaran persepsi yang berbeda dimana akhirnya ia menyadari bahwa Juli adalah anak yang baik dan tidak seburuk yang ia pikirkan selama ini. Bab keempat adalah kesimpulan dari analisa di bab tiga. Setelah analisa yang dilakukan, akhirnya tujuan dari analisa ini untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan terjawab. Dua permasalahan utama yang diangkat adalah bagaimana kesenjangan sosial terjadi dalam film Flipped dan bagaimana kesalahpahaman terbentuk pada salah satu pemeran utama? Kesenjangan sosial yang terjadi dalam film ini terlihat

8 65 dari kelas sosial dalam masyarakat dan prasangka buruk dalam masyarakat terhadap keluarga Baker. Bentuk rumah dan halaman menjadi alat utama bagaimana kesenjangan sosial tersebut terjadi. Jawaban dari pertanyaan kedua, bagaimana kesalahpahaman terhadap Juli terbentuk dalam diri Bryce, adalah keluarga. Bryce banyak menghabiskan waktunya dirumah bersama orang tuanya. Dan Bryce selalu belajar tentang sesuatu atau seseorang berdasarkan dari apa yang dia lihat dan dia dengar. Bryce adalah cowok belia dimana ia masih membutuhkan arahan dari orang tuanya untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Namun, dari kecil ayahnya sudah mulai membatasi keluarganya dengan keluarga Baker. Ayah Bryce yang selalu menghina dan memandang keluarga Baker membuat Bryce belajar tentang Juli sehingga melahirkan persepsi yang salah tentang Juli. Bab terakhir adalah cerita singkat dari bab satu sampai dengan bab empat. Cerita singkat ini dituliskan dalam Bahasa Indonesia dengan tujuan agar pihak manapun dapat memahami isi dan tujuan dari penulisan ini.

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY THE STUDY OF CAPITALIST IDEOLOGY IN TIM BURTON S CHARLIE AND THE CHOCOLATE FACTORY (2005) USING MARXISM

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY THE STUDY OF CAPITALIST IDEOLOGY IN TIM BURTON S CHARLIE AND THE CHOCOLATE FACTORY (2005) USING MARXISM CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 THE STUDY OF CAPITALIST IDEOLOGY IN TIM BURTON S CHARLIE AND THE CHOCOLATE FACTORY (2005) USING

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 2012 MATERIAL DOMINANCE AND ITS IMPACTS ON THE MAIN CHARACTER LIFE IN THE HOUSE OF MIRTH BY EDITH WHARTON Penulisan

Lebih terperinci

CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program THE PORTRAYAL OF SOCIAL CONDITION IN BRITAIN IN 1900S BASED ON A LITTLE PRINCESS NOVEL BY FRANCES HODGSON

Lebih terperinci

CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2012 MAIDS' RESISTANCE THROUGH THE BOOK TO EQUALIZE THE RIGHTS AS POTRAYED IN "THE HELP" MOVIE (2011)

Lebih terperinci

CHAPTER V SUMMARY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER V SUMMARY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2012 THE PORTRAYAL OF SOCIAL STATUS PURSUIT OF THE MAIN CHARACTER IN GUY DE MAUPASSANT S BEL-AMI Kartika

Lebih terperinci

Chapter 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY CHARACTER IN HENRY JAMES WASHINGTON SQUARE USING SIGMUND FREUD S PSYCHOANALYSIS THEORY.

Chapter 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY CHARACTER IN HENRY JAMES WASHINGTON SQUARE USING SIGMUND FREUD S PSYCHOANALYSIS THEORY. Chapter 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2012 FINDING THE MOTIVES BEHIND THE ACTION OF THE MAIN CHARACTER IN HENRY JAMES WASHINGTON SQUARE USING

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Letters. English Department. Strata I Program

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Letters. English Department. Strata I Program CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Letters English Department Strata I Program 2003 THE POSITIVE AND NEGATIVE EFFECTS OF MARXISM IN GEORGE i,., ORWELL'S ANIMAL FARM Skripsi mengkaji

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 CHARACTER ANALYSIS AND METAPHOR OF THE PROTAGONISTS IN CLIVE STAPLES LEWIS THE CHRONICLES OF NARNIA

Lebih terperinci

REVEALING THE WAY TO MAINTAIN THE MYSTERY AS SEEN IN THE MOONSTONE BY WILKIE COLLINS USING NARRATOLOGY APPROACH

REVEALING THE WAY TO MAINTAIN THE MYSTERY AS SEEN IN THE MOONSTONE BY WILKIE COLLINS USING NARRATOLOGY APPROACH 60 CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 REVEALING THE WAY TO MAINTAIN THE MYSTERY AS SEEN IN THE MOONSTONE BY WILKIE COLLINS USING

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program THE DEVELOPMENT OF ANDY DUFRESNE S CHARACTER IN THE MOVIE THE SHAWSHANK REDEMPTION BY FRANK DARABONT

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2012 A WOMAN S STRUGGLE TO ACHIEVE HER LEGAL AND POLITICAL RIGHTS IN THE LADY (2012) BY LUC BESSON

Lebih terperinci

THE STRUGGLE OF MAX TO REACH EQUALITY FOR LOW CLASS PEOPLE IN ELYSIUM MOVIE THESIS BY ERANDHI HUTOMO SAPUTRA NIM

THE STRUGGLE OF MAX TO REACH EQUALITY FOR LOW CLASS PEOPLE IN ELYSIUM MOVIE THESIS BY ERANDHI HUTOMO SAPUTRA NIM THE STRUGGLE OF MAX TO REACH EQUALITY FOR LOW CLASS PEOPLE IN ELYSIUM MOVIE THESIS BY ERANDHI HUTOMO SAPUTRA NIM 105110100111067 STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTMENT OF LANGUAGES AND LITERATURES FACULTY

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 COMPARATIVE STUDY OF ENGLISH LEARNERS PERCEPTION TOWARDS ENGLISH ACCENTS Artivie NIM: 1301054726

Lebih terperinci

ERROR ANALYSIS IN WRITTEN LANGUAGE OF SIXTH SEMESTER STUDENTS, ENGLISH DEPARTMENT OF BINA NUSANTARA UNIVERSITY

ERROR ANALYSIS IN WRITTEN LANGUAGE OF SIXTH SEMESTER STUDENTS, ENGLISH DEPARTMENT OF BINA NUSANTARA UNIVERSITY CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 ERROR ANALYSIS IN WRITTEN LANGUAGE OF SIXTH SEMESTER STUDENTS, ENGLISH DEPARTMENT OF BINA NUSANTARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan, perilaku dan kemampuan individu dalam menghadapi tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep dan evaluasi individu tentang

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program THE HIERARCHY OF NEEDS BASED ON MOTIVATION IN NORA EPHRON S FILM YOU VE GOT MAIL (1998) Ivan Kurniawan

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 TEACHING SIMPLE PRESENT TENSE TO ENGLISH DEPARTMENT FRESHMEN BY USING COMMUNICATIVE PICTURES Nelly

Lebih terperinci

Kisi-kisi Alat Ukur. merujuk pada. lingkungan sosial seberapa sering saudara 5

Kisi-kisi Alat Ukur. merujuk pada. lingkungan sosial seberapa sering saudara 5 Kisi-kisi Alat Ukur Variabel Penelitian Loneliness merujuk pada perasaan kosong antara lingkungan sosial yang diinginkan dengan lingkungan sosial yang dimiliki dan pertentangan tentang hubungan social

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 POLITENESS STRATEGIES IN YES MAN (2008) BY PAYTON REED Shierlyn Oktavia 1301016822 A. Pengantar

Lebih terperinci

Kecemasan Terhadap Kematian

Kecemasan Terhadap Kematian Skema 1 Interelasi faktor subyek 1 Penanaman agama yang kuat sejak kecil Hubungan dengan orang tua cukup harmonis, kenangan salah satu orang tua telah meninggal Ancaman: Kematian dianggap ancaman karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan partisipasi penuh dari putra-putri bangsa Indonesia di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan partisipasi penuh dari putra-putri bangsa Indonesia di berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang giatgiatnya membangun. Agar pembangunan ini berhasil dan berjalan dengan baik, maka diperlukan partisipasi

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan salah satu negara maju yang ada di dunia. Jepang juga di kenal sebagai negara yang menjunjung tinggi kebudayaan. Sebagai negara maju, Jepang tidak

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2012 THE SUBVERTION OF DEATH AND LIFE : A DECONSTRUCTIVE READING OF DRIVE ANGRY MOVIE BY PATTRICK LUSSIER

Lebih terperinci

KESENJANGAN SOSIAL PADA NASKAH DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH MALAM KARYA PUTU WIJAYA

KESENJANGAN SOSIAL PADA NASKAH DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH MALAM KARYA PUTU WIJAYA KESENJANGAN SOSIAL PADA NASKAH DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH MALAM KARYA PUTU WIJAYA Pradistya Arifah Dwiarno Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Modern Ngawi Email: pradistyaarifa@yahoo.co.id

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 DISCOURSE ANALYSIS OF VERBAL HUMOR BY INDONESIAN MALE STAND-UP COMEDIANS Semilia Kumbini 1301037215

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang penelitian. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada unsur intrinsik novel, khususnya latar dan objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sebuah proses penciptaan karya fiksi. Abrams dalam Nurgiyantoro (2010)

BAB I PENDAHULUAN. dari sebuah proses penciptaan karya fiksi. Abrams dalam Nurgiyantoro (2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tokoh dan penokohan merupakan dua unsur yang tidak dapat terpisahkan dari sebuah proses penciptaan karya fiksi. Abrams dalam Nurgiyantoro (2010) menyatakan bahwa tokoh

Lebih terperinci

CHAPTER II REVIEW OF RELATED LITERATURE. pada penulisan skripsi ini. Teori yang ada pada bab ini adalah teori teori yang

CHAPTER II REVIEW OF RELATED LITERATURE. pada penulisan skripsi ini. Teori yang ada pada bab ini adalah teori teori yang CHAPTER II REVIEW OF RELATED LITERATURE Dalam bab ini, penulis menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini dan selanjutnya teori yang telah diuraikan digunakan sebagai acuan pada penulisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metodologi guna mendapatkan data-data dari berbagai sumber sebagai bahan analisa. Menurut Kristi E. Kristi Poerwandari dalam bukunya yang berjudul Pendekatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas LAMPIRAN I KATA PENGANTAR KUESIONER Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, maka tugas yang harus dilaksanakan adalah mengadakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya perkembangan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang terjadi tersebut menuntut

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak, baik di luar dan di dalam sekolah yang berlangsung seumur hidup. Proses

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK TURUN MENJADI ANAK JALANAN Terdapat tiga faktor internal yang disebutkan dalam penelitian ini, yaitu impian bebas, ingin

Lebih terperinci

MENU UTAMA UNSUR PROSA FIKSI PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN

MENU UTAMA UNSUR PROSA FIKSI PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN ENCEP KUSUMAH MENU UTAMA PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN UNSUR PROSA FIKSI CERPEN NOVELET NOVEL GENRE SASTRA SASTRA nonimajinatif Puisi - esai - kritik - biografi - otobiografi - sejarah - memoar - catatan

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program AN ANALYSIS OF HOW LEARNERS OF INDONESIAN

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program AN ANALYSIS OF HOW LEARNERS OF INDONESIAN CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 AN ANALYSIS OF HOW LEARNERS OF INDONESIAN AS A FOREIGN LANGUAGE ACQUIRE COLLOQUIAL EXPRESSIONS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, pola interaksi sosial antar individu dalam hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian dari keluarga, dimana sebagian besar kelahiran disambut bahagia oleh anggota keluarganya, setiap orang tua mengharapkan anak yang sehat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini sering kita dengar tentang banyaknya kasus kekerasan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini sering kita dengar tentang banyaknya kasus kekerasan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini sering kita dengar tentang banyaknya kasus kekerasan yang dilakukan dilingkungan institusi pendidikan yang semakin menjadi permasalahan dan menimbulkan

Lebih terperinci

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS Kim dan Gudykunts (1997) menyatakan bahwa komunikasi yang efektif adalah bentuk komunikasi yang dapat mengurangi rasa cemas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Saya Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

KATA PENGANTAR. Saya Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha L A M P I R A N Lampiran 3.1 KATA PENGANTAR Saya Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha akan mengadakan penelitian mengenai pada siswa/i SMU yang kost di kota Bandung. Untuk itu saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah panti asuhan terbesar di dunia dengan perkiraan jumlah lembaga pengasuhan anak pada tahun 2007 sekitar 5.250 hingga 8.610 (Unicef

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk mampu mengatasi segala masalah yang timbul sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan sosial dan harus mampu menampilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah hasil ciptaan manusia yang mengandung nilai keindahan yang estetik. Sebuah karya sastra menjadi cermin kehidupan yang terjadi pada

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING FORMAT KLASIKAL TERJADWAL I. IDENTITAS A. Satuan Pendidikan : SMPN 30 Padang B. Tahun Ajaran : 2017/2018 Semeseter Ganjil C. Sasaran Layanan : Semua

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata I Program

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata I Program CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata I Program 2013 The Effectiveness of Vocabulary Building Through Nursery Rhymes For K-2 Kindergarten Students

Lebih terperinci

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA Oleh: Wahyuningsih Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 TEACHING READING COMPREHENSION BY USING SMALL GROUP ACTIVITY: A CASE STUDY OF 4 th GRADE STUDENTS,

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. di sepanjang rentang hidup. Salah satu tahap perkembangan manusia

B A B I PENDAHULUAN. di sepanjang rentang hidup. Salah satu tahap perkembangan manusia 1 B A B I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap manusia akan mengalami serangkaian tahap perkembangan di sepanjang rentang hidup. Salah satu tahap perkembangan manusia adalah tahap remaja. Tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa perubahan dalam kehidupan manusia. Kehidupan manusia pada era modern seperti saat ini sangat berbeda jika dibandingkan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, terdapat suatu fenomena yang terjadi yaitu para pemilik modal berlomba-lomba menginvestasikan modal mereka guna mengincar keuntungan

Lebih terperinci

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA 65 No : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Sebelum menjawab pernyataan, bacalah secara teliti 2. Pada lembar lembar berikut terdapat pernyataan yang membutuhkan tanggapan Anda. Pilihlah salah satu tanggapan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi timbal-balik dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Memulai suatu hubungan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan. Orang yang lahir dalam keadaan cacat dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan. Orang yang lahir dalam keadaan cacat dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang ingin lahir dalam keadaan normal, namun pada kenyataannya ada orang yang dilahirkan dengan keadaan cacat. Bagi orang yang lahir dalam keadaan cacat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya Sosiologi: suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya Sosiologi: suatu 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Di Indonesia, masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Autistic Social Skill Profile (ASSP) Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN A. Autistic Social Skill Profile (ASSP) Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN A Autistic Social Skill Profile (ASSP) RAHASIA No. SKALA PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013/2014 Dengan Hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan wadah bagi individu untuk mengembangkan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan wadah bagi individu untuk mengembangkan aspek-aspek 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, tentang sistem pendidikan, yaitu: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Novel Cinta Brontosaurus karya Raditya Dika belum pernah dijadikan objek penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, penulis memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah. Setiap anak pada umumnya senang bergaul dan bermain bersama dengan teman

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah. Setiap anak pada umumnya senang bergaul dan bermain bersama dengan teman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Setiap anak pada umumnya senang bergaul dan bermain bersama dengan teman sebayanya. Saat bersama dengan teman, seorang anak biasanya selalu penuh dengan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan Sumberdaya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat mempengaruhi diri dan pola perilaku manusia. Tidak jarang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat mempengaruhi diri dan pola perilaku manusia. Tidak jarang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini banyak berbagai macam gaya kehidupan yang sangat mempengaruhi diri dan pola perilaku manusia. Tidak jarang perilaku manusia yang tinggal khususnya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang lain karena mengangkat konsep multikulturalisme di dalam film anak. Sebuah konsep yang jarang dikaji dalam penelitian di media

Lebih terperinci

Modul ke: 15Fakultas. 15Ilmu. Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom. Komunikasi. Program Studi Broadcasting

Modul ke: 15Fakultas. 15Ilmu. Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom. Komunikasi. Program Studi Broadcasting Modul ke: Penulisan Skenario Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom 15Fakultas 15Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting Penguatan Ide Cerita 082112790223// patriciarobin23@gmail.com 082112790223// patriciarobin23@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Drama Sebagai Karya Fiksi Sastra sebagai salah satu cabang seni bacaan, tidak hanya cukup dianalisis dari segi kebahasaan, tetapi juga harus melalui studi khusus yang berhubungan

Lebih terperinci

Kriteria Penilaian Skrip CVC

Kriteria Penilaian Skrip CVC Kriteria Penilaian Skrip CVC No Kriteria Nilai 1 Ide Cerita* Sedang ada 2 Cerita dasar* Sedang Ada 3 Penjelasan Karakter Ada Ada 4 Penjelasan lokasi Ada Ada 5 Plot/Alur Cerita* Sedang Ada 6 Outline/Storyline

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi adalah sebuah kebutuhan naluriah yang ada pada semua makhluk hidup. Tak hanya manusia, binatang juga melakukan proses komunikasi diantara sesamanya, dengan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Nomor : / /11 Selamat Pagi/Siang/Sore, Saya mahasiswi Semester 8 Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara sedang mengadakan penelitian sebagai syarat kelulusan S1, Saya mohon kiranya

Lebih terperinci

An Intrinsic Analysis of Alex Garland s The Beach

An Intrinsic Analysis of Alex Garland s The Beach An Intrinsic Analysis of Alex Garland s The Beach A THESIS By Marthinus Perdana Putra 03.80.0052 ENGLISH LETTERS PROGRAMME FACULTY OF LETTERS SOEGIJAPRANATA CATHOLIC UNIVERSITY Semarang 2009 i TABLE OF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kumpulan surat Habis gelap Terbitlah Terang ditulis oleh R.A Kartini pada

BAB I PENDAHULUAN. Kumpulan surat Habis gelap Terbitlah Terang ditulis oleh R.A Kartini pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kumpulan surat Habis gelap Terbitlah Terang ditulis oleh R.A Kartini pada tahun 1911. Kumpulan surat tersebut pertama kali dibukukan oleh sahabat pena R.A Kartini yang

Lebih terperinci

BAB III TEMUAN PENELITIAN

BAB III TEMUAN PENELITIAN BAB III TEMUAN PENELITIAN Bab ini merupakan bab yang menjabarkan temuan penelitian yang mencakup : karakteristik responden, peran significant others, konsep diri, kemampuan mereduksi konflik dalam pemutusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pertumbuhannya, anak memerlukan perlindungan, kasih sayang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pertumbuhannya, anak memerlukan perlindungan, kasih sayang BAB I PENDAHULUAN l.l Latar Belakang Masalah Anak merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya. Merekalah yang akan menerima kepemimpinan dikemudian hari serta menjadi penerus perjuangan bangsa. Dalam

Lebih terperinci

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut terbentang dari masa bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga masa

BAB I PENDAHULUAN. tersebut terbentang dari masa bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang rentang kehidupannya individu mempunyai serangkaian tugas perkembangan yang harus dijalani untuk tiap masanya. Tugas perkembangan tersebut terbentang

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 7: Life Style dan Social Class

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 7: Life Style dan Social Class Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran. Jika pemasar dapat mengidentifikasi gaya hidup sekelompok konsumen, maka berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia banyak mengalami masalah-masalah kompleks dalam kehidupannya yang sebenarnya berasal dari diri sendiri, sehingga tanpa sadar manusia menciptakan mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena

Lebih terperinci

1. Identitas Buku. Judul : Sang Pemimpi. Penulis : Andrea Hirata. Judul Resensi:3 Sahabat Mengejar Mimpi. Tahun Terbit:2009

1. Identitas Buku. Judul : Sang Pemimpi. Penulis : Andrea Hirata. Judul Resensi:3 Sahabat Mengejar Mimpi. Tahun Terbit:2009 1. Identitas Buku Judul : Sang Pemimpi Penulis : Andrea Hirata Judul Resensi:3 Sahabat Mengejar Mimpi Tahun Terbit:2009 Penerbit : PT Bentang Pustaka Cetakan:II Halaman :292 Halaman Tebal:7cm Warna:Ungu

Lebih terperinci

Sosialisasi Bahasa dalam Pembentukkan Kepribadian Anak. Sosialisasi bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu di

Sosialisasi Bahasa dalam Pembentukkan Kepribadian Anak. Sosialisasi bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu di 96 D. Pembahasan Sosialisasi Bahasa dalam Pembentukkan Kepribadian Anak Sosialisasi bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu di dalamnya, yaitu segala sesuatu mampu termuat dalam lapangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut. BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep. 1. Pengertian Novel. Novel atau sering disebut sebagai roman adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setiap media, didalamnya mengandung sebuah pesan akan makna tertentu. Pesan tersebut digambarkan melalui isi dari media tersebut, bisa berupa lirik (lagu), alur cerita (film),

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. revolusi 1952 dalam novel al-lish-shu wal-kila b karya Najib Machfuzh, maka

BAB V PENUTUP. revolusi 1952 dalam novel al-lish-shu wal-kila b karya Najib Machfuzh, maka 5.1 Kesimpulan BAB V PENUTUP Berdasarkan analisis data yang telah diuraikan dan dijabarkan, dalam kaitannya dengan kemiskinan dan pertentangan kelas masayarakat Mesir pasca revolusi 1952 dalam novel al-lish-shu

Lebih terperinci

YOUTH CENTER DI KUDUS Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

YOUTH CENTER DI KUDUS Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR YOUTH CENTER DI KUDUS Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi di tengah kehidupan masyarakat yang lebih luas.

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi di tengah kehidupan masyarakat yang lebih luas. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan sumber kepribadian seseorang. Di dalam keluarga dapat ditemukan berbagai elemen dasar yang dapat membentuk kepribadian seserang. Tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penciptaan Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu untuk browsing internet atau menonton televisi dan film-film yang cenderung menampilkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 RINCIAN ALAT UKUR 1. Persepsi remaja awal tentang pola asuh otoriter orangtua

LAMPIRAN 1 RINCIAN ALAT UKUR 1. Persepsi remaja awal tentang pola asuh otoriter orangtua LAMPIRAN 1 RINCIAN ALAT UKUR 1. Persepsi remaja awal tentang pola asuh otoriter orangtua Peraturan Hukuman Kontrol Komunikasi Jadwal belajar saya di rumah, orangtua yang menentukan (+) (1) Saya merasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga menurut Lestari (2012) memiliki banyak fungsi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga menurut Lestari (2012) memiliki banyak fungsi, seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga menurut Lestari (2012) memiliki banyak fungsi, seperti melahirkan anak, merawat anak, menyelesaikan suatu permasalahan, dan saling peduli antar anggotanya.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...ii. UCAPAN TERIMA KASIH...iv. DAFTAR ISI..vii. DAFTAR TABEL..xv. DAFTAR LAMPIRAN...xvi 1 PENDAHULUAN.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...ii. UCAPAN TERIMA KASIH...iv. DAFTAR ISI..vii. DAFTAR TABEL..xv. DAFTAR LAMPIRAN...xvi 1 PENDAHULUAN. DAFTAR ISI ABSTRAK i KATA PENGANTAR....ii UCAPAN TERIMA KASIH...iv DAFTAR ISI..vii DAFTAR TABEL..xv DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB 1 PENDAHULUAN.1 1.1 Latar Belakang Masalah.....1 1.2 Pembatasan Masalah.....13

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu : 5.1.1. Indikator Identitas Diri Menurut subjek SN dan GD memiliki

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Five Codes of Roland Barthes in Tennessee Williams The Glass. Menagerie a Structuralism Analysis

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Five Codes of Roland Barthes in Tennessee Williams The Glass. Menagerie a Structuralism Analysis CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 Five Codes of Roland Barthes in Tennessee Williams The Glass Menagerie a Structuralism Analysis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Peneliti Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan. Analisis

Lebih terperinci

INFORMED CONSENT. Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden. : Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual. Komersil (Prostitusi)

INFORMED CONSENT. Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden. : Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual. Komersil (Prostitusi) INFORMED CONSENT Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden Tema Penelitian : Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual Komersil (Prostitusi) Peneliti : Indah Rasulinta Sebayang NIM : 071301109

Lebih terperinci

Memahami Berbagai Perbedaan Budaya. Sesi 4 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya

Memahami Berbagai Perbedaan Budaya. Sesi 4 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya Memahami Berbagai Perbedaan Budaya Sesi 4 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya Budaya? Budaya merupakan sebuah alat yang berguna untuk memahami perilaku manusia di seluruh bumi, juga di

Lebih terperinci

Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung

Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENCEGAH TINDAK KEKERASAN ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT KELURAHAN KLABALA KOTA SORONG Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung e-mail: deamanukily@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. lainnya. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan untuk berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. lainnya. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan untuk berkomunikasi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial, tentu membutuhkan interaksi dengan manusia lainnya. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pola Asuh 1.1 Definisi Pengasuhan adalah kegiatan kompleks yang mencakup berbagai tingkah laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh anak (Darling,

Lebih terperinci

PRASANGKA, DISKRIMINASI & STEREOTYPE

PRASANGKA, DISKRIMINASI & STEREOTYPE Modul ke: 09 Setiawati Fakultas Psikologi Psikologi Sosial I PRASANGKA, DISKRIMINASI & STEREOTYPE Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan

Lebih terperinci

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

SOSIOLOGI PERTANIAN ( ) SOSIOLOGI PERTANIAN (130121112) Aspek Sosial Desa (3) Pertemuan ke-7 Es/!Js/!Ufhvi Ljtnboupspbekj-!N/Tj/ Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu menemukan perbedaan aspek sosial desa-desa di Indonesia Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi sebagai proses pertukaran simbol verbal dan nonverbal antara pengirim dan penerima untuk merubah tingkah laku kini melingkupi proses yang lebih

Lebih terperinci

STRATIFIKASI SOSIAL NUR ENDAH JANUARTI, M.A.

STRATIFIKASI SOSIAL NUR ENDAH JANUARTI, M.A. STRATIFIKASI SOSIAL NUR ENDAH JANUARTI, M.A. TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu memahami konsep stratifikasi sosial Mahasiswa mampu menganalisa bentuk stratifikasi sosial di lingkungannya KONSEP DASAR

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dan Eksploitasi Wanita dalam Novel The Lost Arabian Women karya Qanta A.

BAB II KAJIAN TEORI. dan Eksploitasi Wanita dalam Novel The Lost Arabian Women karya Qanta A. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Penelitian yang Relevan Sebelumnya Kajian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Nikmawati yang berjudul Perlawanan Tokoh Terhadap Diskriminasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain didalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi memiliki

Lebih terperinci