PENGARUH NILAI INDIVIDU, PENGETAHUAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PENENTU PERILAKU EKOLOGIS KONSUMEN
|
|
- Yandi Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH NILAI INDIVIDU, PENGETAHUAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PENENTU PERILAKU EKOLOGIS KONSUMEN Fathor. A. S Dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Trunojoyo Jl. Raya Telang Po Box 02 Kamal Bangkalan Madura fa_thor@yahoo.co.id ABSTRACT The level of consumer awareness of the environment triggers product innovations from companies. The existence of environment friendly products is a solution to the fulfillment of the consumer rights to get a decent, safe, and healthy product. Consumption behavior of environmentally friendly product is intended as an attempt to protect themselves and the earth. This behavior is influenced by the values, knowledge and lifestyles. Results of some studies are still found in the research gap. Therefore, this study aims to determine the influence of individual values, knowledge and lifestyles of the ecological determinants of consumer behavior. The research method used is explanatory. The samples are 75 respondents by using purposive sampling technique. The analysis technique used is descriptive analysis and multiple linear regressions. Results of analysis found that the variable value of the individual and the knowledge variable has no effect on the ecological behavior of consumers, while the lifestyle variables affect ecological behavior of consumers. Keywords : Individual value, knowledge, lifestyles, ecological behavior, consumer behavior PENDAHULUAN Seiring perkembangan zaman yang semakin modern, semakin meningkat dan semakin bermacam-macam pula tingkat kebutuhan konsumen terhadap keberadaan suatu produk. Sejalan dengan itu, tingkat kesadaran konsumen terhadap lingkungan menjadi pemicu inovasi produk dari berbagai perusahaan, kesadaran lingkungan ini merupakan faktor determinan penting dalam perilaku konsumen yang bertanggung jawab pada lingkungan yang menuntut kepekaan dari pemasar. Kesadaran lingkungan tersebut dipengaruhi oleh semakin meningkatnya permasalahan pencemaran dari berbagai produk, bahkan dalam perkembangannya tidak sedikit produk tersebut telah melahirkan sampah yang menjadi masalah besar karena banyaknya sampah yang sulit di daur ulang. Lahirnya produk ramah lingkungan (environment friendly) yang semakin kuat menjadi solusi terhadap pemenuhan hak-hak konsumen untuk mendapatkan produk yang layak, aman, dan menyehatkan. Pada prinsipnya, produk yang diinginkan konsumen bukan yang benar-benar hijau, namun produk yang mampu mengurangi tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Maka perusahaan menerapkan isu-isu lingkungan sebagai salah satu strategi pemasaran atau yang dikenal sebagai green marketing. Hal ini sesuai dengan meningkatnya perhatian pada isu lingkungan oleh pembuat peraturan publik, dan dapat dilihat sebagai indikasi bahwa kepedulian lingkungan merupakan area yang potensial sebagai strategi bisnis (Haryadi 2009; 15). Hasil penelitian AC Nielsen di Indonesia menyebutkan bahwa 66% responden penelitian sangat peduli akan lingkungan hidup, 69 %
2 sangat peduli soal global warming, 72 % sangat peduli soal kelangkaan air, dan 80 % sangat peduli soal polusi air. (Attayaya, 2009). Kesadaran lingkungan konsumen tidak terlepas dari nilai-nilai individu konsumen, pengetahuan dan gaya hidup. Nilai, pengetahuan dan gaya hidup menjadi pendorong motivasi yang kuat yang melahirkan perilaku konsumen dalam hal ini perilaku ekologis konsumen. Menurut Wibowo (2002) konsumen yang memiliki perilaku dan kesadaran ekologis mempunyai keyakinan bahwa : 1. Terdapat permasalahan lingkungan nyata 2. Permasalahan tersebut harus ditangani dengan serius dan disikapi dengan cara yang aktif 3. Mereka merasa mendapatkan informasi yang cukup dalam kehidupan seharihari. 4. Setiap individu dapat dan harus memberikan kontribusi untuk menyelamatkan bumi dari bencana lingkungan yang menakutkan. Chan dan Lau (dalam Bui, My H. 2005) mengatakan bahwa konsumen yang menunjukkan orientasi tinggi terhadap ekologis adalah konsumen yang melakukan tindakan pembelian, pemanfaatan dan pengevaluasian produk-produk yang berdampak minimal pada lingkungan. Dan Ottman (2006) menyatakan bahwa orientasi konsumen ekologikal bertalian dengan konsumsi produk-produk yang berdampak minimal pada lingkungan. Perilaku konsumsi produk ramah lingkungan dimaksudkan sebagai upaya yang dilakukan oleh konsumen untuk melindungi diri mereka dan bumi ini dengan membeli produk-produk tertentu saja yang mereka anggap hijau dan meninggalkan atau tidak mengkonsumsi produk-produk non hijau (Dharmmesta, 1997). Perilaku inilah yang dipengaruhi oleh nilai, pengetahuan dan gaya hidup. Nilai merupakan suatu keyakinan, berkaitan dengan cara bertingkah laku atau tujuan akhir tertentu, melampaui situasi spesifik, mengarahkan seleksi atau evaluasi terhadap tingkah laku, individu dan kejadian kejadian serta, tersusun berdasarkan derajat kepentingannya. Solomon (2007, dalam Haryadi (2009)) menyatakan bahwasannya nilai bersifat universal seperti kebebasan, persamaan hak, keselamatan dll. Sedangkan menurut Dadang (2008), nilai mempunyai karakteristik tertentu untuk berubah, karena nilai diperoleh dengan cara terpisah yaitu dihasilkan oleh pengalaman budaya, masyarakat dan pribadi yang tertuang dalam struktur psikologis individu. Jadi, nilai memiliki kecendrungan untuk menetap, walaupun masih mungkin berubah oleh hal-hal tertentu, salah satunya adalah bila terjadi perubahan sistem nilai budaya dimana individu tersebut menetap. Secara teoritis, nilai dapat mempengaruhi perilaku seseorang karena nilai akan berpengaruh terhadap perilaku dengan dimediasi oleh sikap. Nilai-nilai individu yang berpengaruh pada perilaku konsumen dibagi menjadi nilai yang berorientasi individualisme dan nilai yang berorientasi kolektivisme (Safak et al.,2004). Jadi, dapat dikatakan bahwa nilai mempunyai pengaruh cukup kuat terhadap penentu perilaku ekologis konsumen, hal ini sesuai dengan hasil penelitian Lievers et all (1986, dalam Haryadi (2009)) yang membuktikan bahwa individu dengan nilai konservatis dan agamis berkontribusi lebih pada aktivitas perbaikan lingkungan. Haryadi (2009) juga menemukan fakta bahwa nilai-nilai liberal mayoritas berkaitan dengan kepedulian lingkungan. Mc Carthy dan Shrum (1994, dalam Dadang (2008)) menyimpulkan bahwa nilai seperti penerimaaan diri, pemenuhan diri dan penghormatan pada orang lain merupakan penentu aktivitas daur ulang. Mereka juga menemukan bahwa semakin tinggi nilai-nilai antusiasme dan penghayatan, maka semakin besar pula perilaku ekologika. Temuan tersebut juga diperkuat oleh temuan Anonim (2009) yang mendapatkan fakta bahwa nilai berpengaruh secara tidak langsung melalui pengetahuan terhadap emosi lingkungan. Tetapi disamping
3 itu terdapat hasil penelitian lain yang berbeda seperti temuan Schultz dan Selezny (1999), Thogersen (2002) dan Olander (2003) dalam Wibowo (2002) yang mendapatkan bukti bahwa nilai dan sikap terhadap lingkungan berhubungan negatif dengan sikap ekosentris. Nilai individu sangat berkaitan dengan pengetahuan konsumen, pengetahuan dikenal sebagai karakteristik yang mempengaruhi semua fase dalam proses pengambilan keputusan, secara spesifik pengetahuan adalah konstruk yang relevan dan penting yang mempengaruhi bagaimana konsumen mengumpulkan dan mengatur informasi, seberapa banyak informasi digunakan untuk pembuatan keputusan, dan bagaimana konsumen mengevaluasi produk dan jasa (Bruck, 1985). Kesadaran konsumen berasal dari pengetahuan mereka tentang pentingnya menciptakan lingkungan sehat yang merupakan dasar adanya peningkatan kualitas kehidupan manusia. Peningkatan kualitas kehidupan dapat dikendalikan oleh individu konsumen dengan melakukan perubahan memilih dan mengkonsumsi barang tertentu yang ramah terhadap lingkungan (Martin & Simintras, 1995 dalam Junaedi, (2005)). Mayoritas konsumen mengetahui bahwa perilaku pembelian mereka secara langsung berpengaruh pada berbagai permasalahan lingkungan. Konsumen beradaptasi dengan situasi ini dengan mempertimbangkan isu lingkungan ketika berbelanja dan melalui perilaku beli mereka (Laroche et. al.., 2001). Pada banyak kasus, pengetahuan ditemukan berhubungan secara signifikan dengan bagaimana konsumen mengevaluasi produk (Alba & Hutchinson, 1987 dalam Bui, 2005). Pengetahuan lingkungan menurut Chan (1999) didefinisikan sebagai seberapa besar seorang individu mengetahui isu-isu tentang lingkungan. Konsumen yang mempunyai pengetahuan dan kesadaran tinggi terhadap lingkungan akan memilih produk-produk yang ramah lingkungan walaupun harganya relatif mahal (Laroche et. al.., 2001). Pengetahuan lingkungan seorang individu akan mempengaruhi respon afektif secara positif yang mengarahkan pada respon konatif, yaitu perilaku yang bertanggung jawab sosial (Chan, 2001). Dalam literatur ilmu keperilakuan terdapat hubungan positif antara pengetahuan dan perilaku, namun temuan-temuan empiris tentang perilaku pembelian produk hijau mengindikasi bahwa hubungan antara pengetahuan ekologikal dan perilaku masih bersifat inkonklusif (Laroche et al.,2001). Hasil temuan empiris pengaruh pengetahuan konsumen terhadap niat dan perilaku konsumen masih kontroversional. Temuan penelitian Vinning dan Ebreo, 1990 (dalam Wibowo, 2002) serta Chan (1999) menunjukan bahwa pengetahuan mengenai isu lingkungan merupakan prediktor penting dari prilaku ramah lingkungan. Anonim (2009) mengatakan pengetahuan berpengaruh terhadap emosi lingkungannya. Sedangkan temuan berbeda dikemukakan Maloney dan Ward (1973, dalam Wibowo (2002)) yang menemukan fakta bahwa tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan dan isu lingkungan, dan Haryadi (2009) dalam penelitiannya menemukan fakta bahwa pengetahuan tidak berpengaruh terhadap minat beli (perilaku konsumen). Selain nilai dan pengetahuan, hal yang sangat penting juga untuk diketahui adalah model gaya hidup konsumen yang juga berpengaruh terhadap perilaku ekologis. Gaya hidup menurut Engel, Blackwel dan Miniard, 1995 (dalam Junaedi, 2005) adalah pola dimana orang hidup dan menggunakan uang dan waktunya. Mowen dan Minor (1998 dalam Junaedi, 2005) gaya hidup sebagai pola konsumsi yang menggambarkan pilihan seseorang bagaimana ia menggunakan waktu dan uang. Kotler (2002) menyatakan bahwa gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam psikografiknya, yang mencakup ineteres dan opininya. The Jakarta Consulting (2006 dalam Attayaya, 2009) gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, citra dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra untuk merefleksikan status sosialnya. Dengan demikian gaya hidup merupakan sebuah kerangka referensi yang dipakai seseorang dalam bertingkah laku dan konsekwensinya akan membentuk pola perilaku tertentu, terutama bagaimana ia ingin dipersepskikan oleh orang lain, sehingga
4 gaya hidup sangat berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah dibutuhkan simbolsimbol status tertentu yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian De Young, 1986 (dalam Junaedi, 2005) yang menyimpulkan bahwa kecermatan gaya hidup moderat berhubungan positif dengan daur ulang kaca dan kertas. Artinya, bahwa gaya hidup seseorang dapat mempengaruhi terhadap perilaku ekologis konsumen. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang masih ditemukan adanya gap riset tersebut, maka studi ini diharapkan bermanfaat untuk menjadi tambahan informasi kajian berbagai model perilaku konsumen yang berwawasan lingkungan. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai individu, pengetahuan dan gaya hidup terhadap penentu perilaku ekologis konsumen sedangkan hipotesis penelitian yang diajukan adalah bahwa diduga variabel nilai induvidu, pengetahuan, dan gaya hidup mempunyai pengaruh terhadap perilaku ekologis konsumen METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo. Untuk keperluan penelitian ini yang dilakukan secara penelitian sampel, teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu dalam mengambil sampel dasar yang digunakan adalah pertimbangan untuk menyesuaikan diri dengan beberapa kriteria penelitian untuk meningkatkan ketepatan sampel. Pemilihan sampel ditentukan pada mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo. Sedangkan jumlah sampelnya sebesar 3 (Jumlah Variabel Independent) x 25 = 75 Mahasiswa (Ferdinand, 2007). Data primer dikumpulkan berdasarkan jawaban responden dengan menggunakan kuisioner, sedangkan data sekunder di dapatkan dari jurnal dan berbagai laporan yang berkaitan dengan penelitian. Dalam penelitian ini disebarkan 85 kuesioner dan kuesioner yang dikembalikan oleh responden sebanyak 83 kuesioner. Kuesioner yang terjawab lengkap dengan baik dan layak dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 75 kuesioner. Subjek penelitian adalah mahasiswa/i semester V keatas dan punya pengetahuan tentang produk hijau. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Nilai Individu (X1) Nilai merupakan suatu keyakinan yang berkaitan dengan cara bertingkah laku atau tujuan akhir tertentu, mengarahkan seleksi atau evaluasi terhadap tingkah laku individu. Adapun indikator yang digunakan sebagai pengukuran dalam penelitian ini adalah : X1.1 : Keyakinan X1.2 : Perilaku X1.3 : Individualisme X1.4 : Kolektivisme Pengetahuan (X2) Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seberapa besar seorang individu mengetahui isu-isu tentang lingkungan. Adapun indikator yang digunakan sebagai pengukuran dalam penelitian ini adalah : X2.1 : Pengetahuan mengenai lingkungan X2.2 : Kesadaran konsumen X2.3 : Regulasi lingkungan
5 Gaya Hidup (X3) Gaya hidup adalah pola konsumsi yang menggambarkan pilihan seseorang bagaimana ia menggunakan waktu dan uang. Adapun indikator yang digunakan sebagai pengukuran dalam penelitian ini adalah : X3.1 : Perilaku X3.2 : Pola hidup Perilaku Ekologis (Y) Perilaku ekologis adalah Perilaku konsumsi produk ramah lingkungan yang dilakukan oleh konsumen untuk melindungi diri mereka dan bumi dengan membeli produk-produk hijau. Adapun indikator yang digunakan sebagai pengukuran dalam penelitian ini adalah : Y.1 : Keyakinan Y.2 : Kesadaran Y.3 : Tindakan Y.4 : Pembelian Selanjutnya, masing-masing indikator diukur dengan menggunakan jenis skala pengukuran interval, dengan skala sikap Likert. Instrumen menggunakan lima pilihan jawaban, dimana jawaban terendah diberi skor 1 dan tertinggi diberi skor 5. Untuk menjaga keakuratan instrumen penelitian yang digunakan (dalam bentuk kuesioner) maka dilakukan dengan uji reliabilitas dan uji validitas. Uji reliabilitas dilakukan dengan pengukuran one shot melalui bantuan program SPSS 16.0 for Windows dengan menggunakan uji statistik Cronbach alpha (Suatu konstruk atau variabel). Dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha>0,60.(Nunnally 1967 dalam Ghazali 2007:42). Sedangkan uji validitas dilakukan dengan melakukan korelasi bivariat antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Pengujian menggunakan bantuan program SPSS for Windows. Apabila koefisien korelasi antara masingmasing indikator terhadap total konstruk menunjukkan hasil yang signifikan, maka instrumen tersebut dikatakan valid. (Ghazali 2007:46-47). Teknik Analisis Selain menggunakan analisis deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan karakteristik responden yang diteliti serta masing-masing variabel dalam bentuk tabel frekuensi dan angka prosentase, dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, digunakan uji statistik regresi linear berganda. Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh antar variabel yang berbentuk sebab akibat. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Dan Reliabilitas Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Sig Koef.Kor Ket Nilai Individu : Indikator Valid Indikator Valid Indikator Valid Indikator Valid
6 Pengetahuan : Indikator Valid Indikator Valid Indikator Valid Gaya Hidup : Indikator Valid Indikator Valid Perilaku Ekologis : Indikator Valid Indikator Valid Indikator Valid Indikator Valid Sumber: Data Olahan SPSS Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui semua nilai koefisien korelasi adalah positif dan semua nilai peluang lebih kecil dari tingkat signifikan (á) 5% (0.05). Jadi dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan sebagai alat ukur untuk mendapatkan data adalah valid yaitu mempunyai derajat keabsahan yang memberikan kontribusi terhadap total score. Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cron's Alpha Ket Nilai Individu Reliable Pengetahuan Reliable Gaya Hidup Reliable Perilaku Ekologis Reliable Sumber: Data Olahan SPSS Tabel 2 di atas menunjukkan semua nilai koefisien alpha lebih besar dari 0.60, sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan (alat ukur) sudah reliabel, yaitu cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Analisis Deskriptif Deskripsi Responden Tabel 3. Usia Responden No Usia Jumlah % tahun 40 53, tahun 35 46,7 Jumlah % Sumber: Data primer diolah Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menjawab kuesioner sebagian besar adalah berusian antara tahun. Diskripsi Jawaban Responden terhadap Varibel Penelitian Tabel 4. Jawaban Responden
7 Skor Jawaban Responden Indikator F % F % F % F % F % Mean X , 3 45, ,3 2 2,7 3,3 X , 2 38, ,5 X , ,7 3,8 X , ,7 3,8 Mean X1 (Nilai Individual) 3,6 X ,3 1 22, , ,3 3,9 X , , , ,3 3,4 X , 3 41, , ,7 3,6 Mean X2 (Pengetahuan) 3,6 X ,3 1 14, ,3 4,2 X , , ,7 3,9 Mean X3 (Gaya Hidup) 4,0 Y , , ,0 Y-2 1 1,3 8 10, ,5 Y-3 1 1,3 1 13, 3 41, ,3 Y-4 1 1,3 1 18, ,1 Mean Y (Perilaku Ekologis) 3,5 Sumber: Data primer diolah Dalam tabel 4, tampak keseluruhan item pada masing-masing variabel X di dapatkan nilai mean variabel yang lebih rendah adalah nilai individu dan pengetahuan, dan yang paling besar adalah variabel gaya hidup. Secara umum nilai mean dari masingmasing variabel ini berada pada daerah baik. Sedangkan variabel Y juga berada pada daerah baik. Uji Hipotesis Melalui Analisis Regresi Linear Berganda Uji Normalitas
8 Regression Studentized Residual Expected Cum Prob 1.00 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Y Observed Cum Prob Gambar 1. Normal P-P Plot Sumber: Data Olahan SPSS Dari grafik Normal P-P plot of Regression Standardized Residual terlihat titiktitik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Sehingga model regresi layak untuk digunakan. Uji Multikolinearitas Tabel 5. Nilai VIF Variabel VIF X X X Sumber: Data Olahan SPSS Tabel 5 menunjukan semua nilai VIF lebih kecil dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada variabel bebas tidak terdapat multikoliniearitas. Uji Heteroskedastisitas 4 Scatterplot Dependent Variable: Y Regression Standardized Predicted Value Gambar 2. Grafik Scatterplot Sumber: Data Olahan SPSS Grafik Scatterplot, memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berati tidak terjadi Heterokedastisitas.
9 Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) Nilai Individu (X1) Pengetahuan (X2) Gaya Hidup (X3) N = 75 Adj. R 2 = 0,517 F test = Sig F = 0,000 Sumber: Data Olahan SPSS Keterangan Tidak signifikan Tidak signifikan Signifikan Hasil analisis regresi lnear berganda menunjukkan bahwa dari 3 variabel independen yang dimasukkan dalam model, variabel nilai individu dan pengetahuan tidak signifikan pada 0,05. Dan hanya variabel gaya hidup yang signifikan pada 0,05. Berdasarkan hasil analisa tersebut, artinya hanya gaya hidup seseorang yang mampu merubah dan menjadi penentu terhadap perilaku ekologis konsumen. Berdasarkan hasil penilaian responden dalam penelitian ini melalui analisis deskriptif diperoleh hasil yang cukup menarik karena semua variabel hasil penelitian memiliki nilai muatan tinggi karena sebagian besar responden memberikan penilaian yang baik sehingga mampu menggambarkan karakteristik perilaku ekologis konsumen, meskipun dalam kenyataannya beberapa variabel hasil penelitian masih belum mampu mengarahkan perilaku konsumen. Hal tersebut tampak dari nilai rata-rata tanggapan variabel ini yang masuk kategori baik dengan variabel tertinggi adalah variabel gaya hidup. Sedangkan variabel yang kurang mampu memberikan dukungan terhadap perilaku ekologis konsumen adalah nilai individu dan pengetahuan karena memiliki kontribusi nilai yang lebih rendah. Tetapi secara umum semua variabel berada pada daerah baik. Hasil ini juga mampu didukung dari signifikansi validitas data yang dianalisis, selain itu variabel juga memiliki tingkat reliabilitas data yang baik. Secara empiris, hasil analisis variabel nilai individu sejalan dengan hasil penelitian Schultz dan Zelezny, 1999, Thogersen, 2002, dan Olander, 2003 (dalam Attayaya, 2009) yang menemukan fakta bahwa nilai dan sikap terhadap lingkungan berhubungan negatif dengan sikap ekosentris. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai individu tidak selamanya akan mempengaruhi atau mengakibatkan berubahnya sikap dan perilaku seseorang, hal ini disebabkan karena seperti yang dikatakan Dadang (2008) bahwa nilai mempunyai karakteristik tertentu untuk berubah, karena nilai diperoleh dengan cara terpisah yaitu dihasilkan oleh pengalaman budaya, masyarakat dan pribadi yang tertuang dalam struktur psikologis individu. Jadi nilai memiliki kecendrungan untuk berubah oleh hal-hal tertentu, salah satunya adalah bila terjadi perubahan sistem nilai budaya dimana individu tersebut menetap. Sehingga karena responden dalam penelitian ini tinggal dalam
10 lingkungan asal yang berbeda beda menyebabkan perilaku yang berbeda juga dalam menyikapi perilaku ekologisnya. Tetapi hasil penelitian lain menunjukkan bahwa orientasi nilai individu dan pengetahuan berpengaruh positif terhadap sikap ekologis konsumen sejalan dengan. (Anonim, 2009). Lievers et all (1986) yang membuktikan bahwa individu dengan nilai konservatis dan agamis berkontribusi lebih pada aktivitas perbaikan lingkungan. Dunlap dan Van Liere, 1986 (dalam Chan, Ricky Y.K, 1999) mendapati bahwa nilai-nilai liberal mayoritas berkaitan dengan kepedulian lingkungan. Mc Carthy dan shrum (Mc Carthy dan Shrum (1994 dalam Dadang, 2008) menyimpulkan bahwa nilai seperti penerimaaan diri, pemenuhan diri dan penghormatan pada orang lain merupakan penentu aktivitas daur ulang. Mereka juga mendapati bahwa semakin tinggi nilai-nilai antusiasme dan penghayatan, maka semakin besar pula perilaku ekologika. Sehingga, penelitian ini juga belum mampu menemukan suatu ketetapan temuan dalam menentukan bahwa nilai individu benar-benar mampu merubah perilaku ekologis konsumen karena berbagai faktor seperti dibahas diatas. Hasil analisis variabel pengetahuan diketahui tidak berpengaruh terhadap perilaku ekologis konsumen, temuan ini sejalan dengan temuan Maloney dan Ward, 1973 dan Laroche et al, 2001 (dalam Anonim, 2009) yang mendapatkan fakta bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan lingkungan dengan perilaku ekologikal. Menurut beberapa pendapat para pakar hal ini disebabkan karena walaupun konsumen sudah memiliki pengetahuan tentang isu isu lingkungan dan produk hijau yang ramah lingkungan, tetapi tindakan konsumen tidak berkaitan dengan itu, hal tersebut mungkin disebabkan karena image bahwa produk hijau lebih mahal dari produk biasa, meskipun dalam literatur ilmu keperilakuan terdapat hubungan positif antara pengetahuan dan perilaku, namun temuan-temuan empiris tentang perilaku pembelian produk hijau mengindikasi bahwa hubungan antara pengetahuan ekologikal dan perilaku masih bersifat inkonklusif (Martin & Simintras, 1995 dalam Laroche et al.,2001). Sehingga, hasil temuan empiris pengaruh pengetahuan konsumen terhadap niat dan perilaku konsumen masih tetap kontroversional. Hasil analisis terhadap variabel gaya hidup sejalan dengan temuan hasil penelitian De Young (1986 dalam Junaedi (2005)) yang menyimpulkan bahwa kecermatan gaya hidup moderat berhubungan positif dengan daur ulang kaca dan kertas. Artinya, bahwa gaya hidup seseorang dapat mempengaruhi terhadap perilaku ekologis konsumen. Dengan demikian gaya hidup merupakan sebuah kerangka referensi yang dipakai seseorang dalam bertingkah laku dan konsekwensinya akan membentuk pola perilaku tertentu, terutama bagaimana ia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Berdasarkan pembahasan diatas, secara umum dapat dibuktikan bahwa nilai individu dan pengetahuan belum mampu menjadi faktor penting dalam menentukan perilaku ekologis konsumen, dan hanya gaya hidup seseorang yang mampu menjadi unsure utama dalam merubah dan menentukan perilaku ekologis konsumen. Selain itu, studi ini juga menujukkan adanya beberapa perbedaan temuan penelitian sebagaimana dikemukakan diatas. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka simpulan yang dapat ditarik sebagai berikut: 1. Variabel nilai individu tidak berpengaruh terhadap perilaku ekologis konsumen. Hal ini disebabkan karena nilai mempunyai karakteristik tertentu untuk berubah, karena nilai
11 diperoleh dengan cara terpisah yaitu dihasilkan oleh pengalaman budaya, masyarakat dan pribadi yang tertuang dalam struktur psikologis individu. Sehingga langkah selanjutnya untuk mampu merubah perilaku ekologis harus merubah suatu budaya dan kebiasaan dalam suatu lingkungan tertentu. 2. Variabel pengetahuan tidak berpengaruh terhadap perilaku ekologis konsumen. Hal ini disebabkan karena tindakan konsumen tidak berkaitan dengan pengetahuan. Sehingga langkah kedepan perlu diimbangi antara pengetahuan dalam mewujudkan tindakan, karena tindakan dipengaruhi oleh strategi pemasaran produk terutama harga. 3. Variabel gaya hidup berpengaruh terhadap perilaku ekologis konsumen. Hal ini dapat dipahami karena gaya hidup merupakan sebuah kerangka referensi yang dipakai seseorang dalam bertingkah laku dan konsekwensinya akan membentuk pola perilaku tertentu, terutama bagaimana ia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. DAFTAR PUSTAKA Anonim Peran pengetahuan dan emosi konsumen Pada isu lingkungan: Studi empiris perilaku konsumen hijau. diakses dari Oktober 27, 2009 jam 19:00. Attayaya Pemasaran Berwawasan Lingkungan Hidup. diakses dari Oktober 27, 2009 jam 19:00. Bui, My H Environmental Marketing : A Model Of Consumer Behaviour. Loyol University New Orleans. Association of Collegiate Marketing Educators pp. 20. Brucks, M The Effects of Product Knowledge on Information Researh Behaviour. Journal of Consumer Research. Vol. 12, No. 6, pp Chan, Ricky Y.K Environmental Attitudes and Behaviour of Consumers in China: Survey Findings and Implications. Journal of International Consumer Marketing, 11:4, pp Chan, Ricky Y.K.& Lorett B. Y. Lau Antecedents of Green Purchases: A Survey in China. Journal of Consumer Marketing, Vol. 17 No. 4, pp Chan, Ricky Y.K Determinants of Chinese Consumers Green Purchase Behaviour. Psychology & Marketing, Vol. 8, No. 4, April, pp Dadang Geo_Community. Geography One Earth for life diakses dari Kamis, 21 Agustus. Dharmmesta, B.S Pergeseran Paradigma Dalam Pemasaran: Tinjauan Manajerial dan Perilaku Konsumen. Jurnal Kelola, No. 15/VI, hal Ferdinand, Augusty Metodologi Penelitian Manajemen. Edisi 2. BPFE Universitas Diponegoro. Semarang.
12 Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Cetakan ke 4, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Haryadi, Rudi Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Pilihan Konsumen Melalui Pendekatan Marketing Mix (Studi Kasus Pada The Body Shop Jakarta). Tesis. Program Studi Magister Manajemen. Universitas Diponegoro Semarang. Junaedi, M.F. Shellyana Pengaruh kesadaran lingkungan pada niat beli produk hijau: studi perilaku konsumen berwawasan lingkungan. Jurnal benefit, vol. 9, no. 2, desember. Hal Kotler, Philip Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Milenium, PT. Prenhallindo Jakarta. Laroche, Michel, Jasmin Bergeron, & Guido Barbaro-Forleo Targeting Consumers Who are Willing to Pay More for Environmentally Friendly Products. Journal of Consumer Marketing, Vol. 18, No. 6, pp Ottman, J.A. Stafford E.& R. Hartman. C.L Green Marketing Myopia : Ways to Improve Consumer Appeal for Environmentally Preferable Products. Journal of Environment. Volume 48, Number 5 pp Safak Cem, Maria Rosario T. De Guzman & Gustavo Carlo Religiosity, Values, and Horizontal and Vertical Individualism-Collectivism: A Study of Turkey, the United States and the Philippines. The Journal of Social Psychology, Vol. 144, No. 6, December, pp Wibowo, Budi Green Consumerism dan Green Marketing: Perkembangan Perilaku Konsumen dan Pendekatan Pemasaran. Usahawan, No. 06 th XXXI, Juni, hal
BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau
BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan jawaban responden
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai
Lebih terperinciBAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui
BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui hipotesapenelitian sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1. Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Umar (2003) objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.
Lebih terperinciPENERAPAN GREEN MARKETING MELALUI DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ABSTRAK
PENERAPAN GREEN MARKETING MELALUI DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN Harini Abrilia Setyawati 1, Sri Kartinah 2 1,2 Pogram Studi Manajemen STIE Putra Bangsa Email :
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran koesioner kepada 100 orang responden calon konsumen
Lebih terperinciBAB 3 METODELOGI PENELITIAN
BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai pola asuh orang tua,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner sebanyak 216 set pada mahasiswa pascasarjana STIEPARI Semarang yang berstatus sebagai
Lebih terperinci64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Batik Air adalah maskapai penerbangan swasta terbaru Indonesia yang didirikan pada tahun 2013. Maskapai ini merupakan anak perusahaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Data 1. Deskripsi data responden Responden dalam penelitian ini adalah nasabah yang menggunakan jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT.Asuransi Staco Mandiri adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang asuransi kerugian didukung dengan permodalan yang jumlahnya meningkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab
Lebih terperinciBAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas Hasil perhitungan uji validitas menggunakan data 86 responden dan data yang diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria penentuan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Jumlah responden yang dianalisis dalam penelitian ini berjumlah 42 responden (pelajar dan mahasiswa). Pengumpulan data dengan mendistribusikan kuesioner.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga
BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Hero Supermarket, Tbk. Merupakan jaringan supermarket terbesar di Indonesia. Jaringan supermarket ini pertama kali didirikan pada
Lebih terperinciANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)
ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji validitas dan reliabilitas,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu
BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 3.1 Pengujian Instrumen Data Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan digunakan. Ini dilakukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian
Lebih terperinciPENGARUH MODERNISASI SISTEM INFORMASI PERPAJAKAN BERBASIS e-faktur TERHADAP PENERIMAAN PPN (Studi Kasus Pada KPP Madya Jakarta Pusat)
238 PENGARUH MODERNISASI SISTEM INFORMASI PERPAJAKAN BERBASIS e-faktur TERHADAP PENERIMAAN PPN (Studi Kasus Pada KPP Madya Jakarta Pusat) Oleh 1 Kartika dan 1 Vika Aryanto ABSTRACT This study aims to determine
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat eksplanasi. Menurut Sugiyono (2013), penelitian eksplanasi adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei eksplanasi, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu
Lebih terperinciVariabel Cronbach's Alpha Kualitas Produk 0.75 Fitur Produk 0.78 Gaya dan Design 0.78 Harga 0.85 Merek 0.68 Pelayanan 0.76 Perilaku Konsumen 0.
BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Reliabilitas Sebelum memasuki pengelolaan data selanjutnya, maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian data yang diperoleh dari penyebaran kuisioner. Pengujian
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan dibahas mengenai gambaran umum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: green marketing mix, minat beli. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran besar kemungkinan terjadinya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER
ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER [FACTOR ANALYSIS OF RUBBER PRODUCTION PERFORMANCE OF EMPLOYEES PART PT. PLANTATION NUSANTARA XII JEMBER] Oleh:
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Yamaha Garputala Motor. Dealer ini berlokasi di JL. Citra Raya Bouluevard, Blok E.I/17R, Cikupa. Sedangkan waktu
Lebih terperinciKevin Budiarto Manajemen Ekonomi 2015
Kevin Budiarto 13211939 Manajemen Ekonomi 2015 Pengaruh Faktor Lokasi, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Berbelanja Pada Carrefour Lebak Bulus (Studi Kasus Pada Konsumen Carrefour Lebak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yang dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website, uji validitas dan reabilitas,
Lebih terperinciPENGARUH POTONGAN HARGA, PENJUALAN PRIBADI, DAN PENATAAN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA GIANT HYPERMARKET MASPION SURABAYA
PENGARUH POTONGAN HARGA, PENJUALAN PRIBADI, DAN PENATAAN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA GIANT HYPERMARKET MASPION SURABAYA Novita Amelia, Muslichah Erma Widiana, Indah Noviandari Prodi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN BELI (Studi pada Konsumen Kosmetik di Bangkalan)
Jurnal Investasi Vol. 7 No.2 Desember 2011 Hal. 119-136 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN BELI (Studi pada Konsumen Kosmetik di Bangkalan) Fathor. A. S fa_thor@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 83 orang orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Responden 4.1.1 Responden Menurut Jenis Kelamin Dari 83 orang orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan pembedaan terhadap jenis kelamin
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada
38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada tahun 2005. Perusahaan ini merayakan ulang tahun setiap tanggal 8 Agustus.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian menurut Sugiyono (2012) adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen (X1,X2,X3) dan variabel independen (Y), yaitu X1= Kelompok Referensi, X2= Sikap,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dicapai maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian penjelasan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan
Lebih terperinciPengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora
Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora Nama : Alfianta Sah Putra NPM : 10212615 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing :
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap kepuasan nasabah.
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
49 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuisioner.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Responden 4.1.1 Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia Adapun data berdasarkan usia responden karyawan Toko Buku Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. American Marketing Association. (2003). Perilaku Konsumen dan Implikasi dalam Strategi
DAFTAR PUSTAKA American Marketing Association. (2003). Perilaku Konsumen dan Implikasi dalam Strategi Pemasaran. Jakarta: PT. Prenada Media. Ardianti, N.T. (2008), Analisis perilaku konsumen kota bogor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Jumlah responden yang diambil sebagai sampel penelitian adalah sebanyak 98 responden. Penelitian dilakukan pada pelanggan PT. Optima
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN. 3.. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang.Dilakukan di FE UIN Malang, untuk memudahkan peneliti mengambil sampel dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
79 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan berbagai temuan selama melakukan penelitian yang dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Pembahasan ini sebagai jawaban atas permasalahan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner
48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 34 responden, yang merupakan pengguna produk
Lebih terperinciBAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini dibagi menjadi lima, yang terdiri dari nama pemilik usaha, jenis kelamin, umur, jenis usaha,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI Izzati Amperaningrum 1 Annisa Putri 2 Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Responden Karakteristik responden pada penelitian ini adalah penghuni Lokalisasi Karaoke Sukosari, Bawen, Kab.Semarang berdasarkan : jenis kelamin,
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Sekolah SMK Negeri 6 Malang yang beralamat di Jalan Ki Ageng Gribig 28 Malang, merupakan sekolah menengah kejuruan berstatus negeri yang resmi
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
60 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas.
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)
PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) Nama : Helpiani br karo NPM : 13211277 Pembimbing : Sri Kurniasih
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Adira Finance tbk. Berdiri pada bulan Maret 1990, yang beralamat di Graha Adira Menteng Jakarta Selatan.
Lebih terperinciPenelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35) mengemukakan penelitian Asosiatif merupakan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Responden Penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang dan kuesioner disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 kuesioner (respon
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori
Lebih terperinciPENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Reza Fauzia riesha_fle@yahoo.com Universitas Purworejo ABSTRAK Tingkat persaingan
Lebih terperinciBab IV Analisis dan Pembahasan
Bab IV Analisis dan Pembahasan Dalam bab ini disajikan analisis dan pembahasan hasil penelitian dari data yang telah diperoleh dan diolah dengan menggunakan program Statistic Package for the Social Science
Lebih terperinciKUESIONER. Daftar Pertanyaan PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA INDUSTRI KREATIF DI KOTA
LAMPIRAN 1 KUESIONER Daftar Pertanyaan PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN Bapak/ibu yang terhormat, Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja memahami bagaimana suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan (Wasito, 1995:16).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat eksplanasi. Menurut sugiyono (2008), penelitian eksplanasi adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nento, SH. untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT) yang dinamkan PT.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pada tanggal 9 Maret 1982 Bapak Young Liando, pengusaha yang bertempat tinggal di Jl. S. Parman Kota Gorotalo menghadap notaris
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Giant Ekspres Jl. Zaenal Abidin No.4 Kel. Labuhan
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Giant Ekspres Jl. Zaenal Abidin No.4 Kel. Labuhan Ratu Kec. Kedaton, Bandarlampung. Adapun penelitian ini dilakukan untuk
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA (Studi Kasus pada Penumpang Kereta Api di Stasiun Solo Balapan) NASKAH
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Survey dilakukan dengan menyebar kuesioner sebanyak 277 untuk bagian
29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Statistik Deskriptif Survey dilakukan dengan menyebar kuesioner sebanyak 277 untuk bagian akuntansi/tata usaha keuangan SKPD di Provinsi Riau yang terdiri dari 76 kuisioner
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung
Lebih terperinciPENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA
PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA (Studi Kasus pada Konsumen mobil Toyota Avanza di Legenda Wisata Cibubur) Nama NPM Jurusan Pembimbing : Hafiedz Mizan
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3637
ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3637 PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE XIAOMI (Studi Kuantitatif pada Komunitas Xiaomi di halaman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah
Lebih terperinciJumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskriptif Responden Berikut ini dijelaskan gambaran responden penelitian a. Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO
ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO Supriyati, Darham, Herawati Universitas Muara Bungo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Masyarakat di Kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur. Jumlah kuisioner yang disebarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang tahap penelitian yang dilakukan dalam pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth
Lebih terperincimempengaruhi pembelian impulsif berupa faktor kognitif? 3. Bagaimana faktor celebrity endorser yang terdiri dari kredibilitas, daya tarik,
Pengaruh Celebrity Endorser pada Faktor Afeksi, Faktor Kognitif, Tingkat Pendapatan, Tendensi Belanja, dan Nilai Produk dalam Pembelian Impulsif Nicholas/ Shellyana Junaedi Latar Belakang Masalah Perusahaan
Lebih terperinci