Eero Saarinen: Pandangan & Peranannya Terhadap Arsitektur NURINAYAT VINKY RAHMAN. Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Eero Saarinen: Pandangan & Peranannya Terhadap Arsitektur NURINAYAT VINKY RAHMAN. Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara"

Transkripsi

1 Eero Saarinen: Pandangan & Peranannya Terhadap Arsitektur NURINAYAT VINKY RAHMAN Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Eero Saarinen adalah salah satu arsitek terkenal pada jamannya. la cukup banyak menghasilkan karya yang sukses dan fenomenal di Amerika Serikat, walaupun dia hanyalah seorang imigran Irlandia yang berimigrasi ke Amerika. Konsep yang mendasari karya-karya desainnya adalah bahwa. "Arsitektur adalah kegemaran dan kesukaannya". Hal ini terungkap jelas dari pernyataannya bahwa : "cintanya yang pertama adalah arsitektur dan kemudian baru istrinya ".Kemudian di kesempatan lain ia menyatakan pula bahwa "Arsitektur adalah Seni yang baik dan indah". Eero Saarinen adalah salah seorang arsitek kelompok "fungsionalis", yang menganut paham bahwa suatu bentuk selalu mengikuti fungsinya atau lebih dikenal dengan istilah "form follow function". Kelompok arsitek "fungsionalis" ini muncul sejalan dengan kemajuan pesat teknologi, kebutuhan manusia akan ruang/ bangunan serta ide-ide baru para tokoh arsitek tersebut. Aliran ini kemudian semakin mendunia seiring dengan meledaknya Revolusi Industri setelah Perang Dunia II usai. Menurut Charles Jencks, aliran yang mendasari konsep fungsionalis ini, adalah Self- Cosious yang sifatnya mempunyai kecenderungan : mengikuti saja contoh desain yang telah ada, dengan keyakinan bahwa hal tersebut telah mengandung prinsip-prinsip aturan yang sifatnya lebih universal terobsesi terhadap masa lalu serta desain bangunan-bangunan sebelumnya, dengan gagasan bahwa hal ini mungkin menawarkan jenis kebijaksanaan duniawi para pendiri bangunan. Dalam perkembangan selanjutnya, tradisi aliran ini sering menunjukkan perhatiannya pada tindakan-tindakan yang terlalu becermin pada diri sendiri, sehingga hal ini justru kemudian yang akan melumpuhkannya. Sebagai akibat dari aliran fungsionalisme ini, perencanaan bangunanbangunannya sangat dipengaruhi oleh dominasi operasi sistem struktur. Bangunan tidak berornamen, dan sebagian besar menggunakan bahan material pre fabrikasi. Sedangkan ciri-ciri dari bangunannya adalah : 1. kesederhanaan dalam bentuk dan bahan 2. kejujuran dalam mengekspresikan ide arsitek 3. kesederhanaan dalam mengekspresikan fungsi bangunan itu sendiri. Seperti halnya Le Corbusier, Mies dan arsitek-arsitek besar lainnya, EERO SAARINEN juga mempunyai pandangan tersendiri terhadap arsitektur. La merupakan sosok arsitek yang sangat kuat pendiriannya dalam mempertahankan hak untuk mengekspresikan diri sendiri. la memandang arsitektur sebagai seni dan ekspresi yang sangat pribadi, ia merasa bahwa sesuatu itu harus mempunyai nilai lebih dari sekedar apa adanya. Namun demikian dalam melaksanakan pekerjaannya tidak sepenuhnya ia berangkat dari pandangan itu. SAARINEN selalu mempertimbangkan banyak hal, berusaha meninjau, mempertimbangkan dan merevisi kembali apa yang telah dikerjakannya sampai saat- saat terakhirnya. Secara personal ia merupakan sosok yang sangat gelisah, ia selalu ingin bergerak, merubah dan mencoba. The Kresge e-usu Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 1

2 Auditorium merupakan rancangan bangunan yang mempertimbangkan banyak faktor, masalah fungsi, penggalian teknologi, pengembangan struktur dan ekspresi. Apabila kita telusuri karya-karyanya dari mulai ia berpraktek sebagai arsitek yang mandiri (setelah kematian ayahnya, 1950), sampai saat ia meninggal pada tahun 1961, kita dapat membagi perjalanan karier SAARINEN ke dalam tahapantahapan sebagai berikut : tahap dimana ia mendapat pengaruh besar dari Mies Van de Rohe. tahap pencarian bentuk baru, dimulai dengan penolakannya terhadap International Style tahap pematangan diri Dalam karya-karya yang pertama terlihat bahwa SAARINEN banyak dipengaruhi oleh vocabulary Mies, purism form, penggunaan material metal dan kaca. Hal ini bisa, dipahami, sebab pada saat itu khususnya di Amerika gerakan arsitektur modern banyak didominasi oleh Mies Van de Rohe dengan arsitektur International Stylenya.( sebutan terhadap karya-karya Mies, Le Corbusier dan yang lainnya, pertama kali digunakan oleh Hitchok dan Johnson pada International Exhibition of Modern Architecture di New York, 1932). General Motor Technical Centre, Michigan ( ), adalah merupakan karya awal SAARINEN dimana dapat kita lihat jelas pengaruh Mies yang sangat besar pada rancangannya ini. Pengaruh Mies ini mungkin ada hubungannya dengan keinginan. SAARINEN menginterpretasikan pengertian sebuah pusat teknik dan hubungannya dengan fast moving train teknologi. Dengan kemampuan yang ada pada dirinya dia mencoba mengekspresikan keinginannya itu dan hasilnya adalah sebuah kompleks teknik yang terdiri dari 25 buah bangunan yang disusun mengelilingi sebuah danau buatan, dengan bentuk bangunan yang bervariasi baik dalam bentuk dan ukuran. Semuanya menggunakan material kaca, baja atau alumunium. Secara keseluruhan General Motor Technical Centre mengesankan kecermatan dan produksi massal dari teknologi mesin. Dan dilihat dari konsep penataan massa dan skalanya, kompleks ini lebih menekankan pada skala pergerakan kendaraan dibandingkan dengan skala pedestrian. The Kresge Chapel, Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, Mass ( ), dapat dikatakan sebagai usaha SAARINEN dalam mencari ekspresi bentuk baru dari karya desainnya, bahkan secara terang-terangan terlihat bahwa ini merupakan kritik SAARINEN langsung terhadap gaya "rectilinearity International Style dan Miesian box. e-usu Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 2

3 The Kresge Chapel adalah sebuah gereja kecil yang dibangun dari material bata dengan bentuk melingkar seperti drum silinder. Rancangan bangunan ini lebih menekankan pada nilai - nilai ekspresif yang ditimbulkan pada desainnya. The Kresge Chapel ini bisa dikatakan adalah merupakan titik tolak Eero SAARINEN dalam mencari bentuk lain yang lebih ideal dari karya desainnya atau bahkan merupakan titik tolak pencarian jati diri. Gbr 2 - The Kresge Chapel, ( Karya - karya SAARINEN selanjutnya kemudian menunjukkan bahwa ia semakin menjauh dari nilai - nilai fungsional estetik arsitektur layaknya yang ditampilkan Inter-national Style Bandar Udara Trans World Airlines (TWA), di Idlewild ( sekarang Kennedy) New York ( ) Terminal Trans World Airlines barangkali merupakan desain SAARINEN yang paling terkenal dengan ekspresi bangunan yang luar biasa. la dengan sengaja memberikan kesan dramatis pada rancangannya ini, seolah-olah bangunan ini bagai burung yang sedang melayang. Tampak dari keseluruhannya menampilkan gerakan lalu lintas yang konstan dari penumpang pesawat udara. Struktur dasarnya terdiri dari empat hubungan bidang lengkung tipis yang didukung oleh empat buah kolom beton berbentuk "Y" A e-usu Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 3

4 Bentuk bidang lengkung ini merupakan struktur cangkang beton yang berbentang lebar dengan ke tinggian bangunan ± 15 meter dan panjang bangunan ±95 meter, yang mewadahi/melingkapi keseluruhan ruangan penumpang di terminal. SAARINEN dan konsultan engineernya ( Amman & Whitney) meletakkan bentuk dasar dari lengkungan dalam desainnya untuk seluruh ruangan yang ada di luar maupun di dalam bangunan dengan hasil terminal menjadi satu dengan struktur yang tampil ekspresif sesuai dengan teknologi pada masa itu. Penataan bentuk ruangan yang dinamis ini memberikan vista yang berbeda-beda pada bangunan, dengan tidak melupakan fungsinya sebagai airport. Di dalam terminal ini, kemudian digunakan banyak peralatan-peralatan modern untuk mengatur sistem aliran sirkulasi penumpang di dalamnya. Salah satunya adalah sistem baru berjalan untuk aliran penumpang dan barang antara terminal dengan pesawat udara. Bangunan bentang lebar ini menggunakan tirai anti udara panas untuk menahan radiasi panas matahari masuk ke dalam ruangan sebagai pengganti bukaan bangunan. Karya-karya spektakuler SAARINEN lainnya sepert David S. Ingalls Hockey Rink (New Heaven, Connecticut ), dan Dulles International Airport (Washinton DC ), serta Bandara Trans World Airlines (New York, ), telah menunjukkan bahwa SAARINEN adalah merupakan salah satu arsitek Amerika generasi kedua yang dianggap cukup panting. e-usu Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 4

5 Salah satu yang dianggap merupakan kekurangan dari EERO SAARINEN dan sering menjadi bahan kritikan para pengamat arsitektur, yaitu selama karirnya sebagai arsitek, dalam melaksanakan proses perancangannya ia umumnya tidak pernah berpegang secara konsisten pada suatu aturan tertentu atau teori atau bahkan terhadap aturan rancangan yang telah ia desain sebelumnya. Berkenaan dengan hal ini, OSCAR WILDE mengatakan: 'consistency is the last resort of the unimaginative would be a fitting epitaph for SAARINEN', sedangkan RUPERT SPADE menanggapi hal ini dengan: 'consistency may in SAARINEN had' Sebagai contoh, karya-karyanya seperti The Bell Telephone Laboratories, The Yale Dormitories dan Bandar Udara Trans World Airlines yang dirancang pada periode waktu yang berdekatan ( ), tetapi dalam pendekatannya terhadap masalah-masalah tersebut tidak terlihat adanya suatu kekonsistenan dalam desainnya. Menanggapi kritik ini, KEVIN ROCHE, seorang staff desain SAARINEN dan merupakan orang yang paling dekat dengannya, mengatakan bahwa memang ketiga bangunan tersebut dirancang pada periode yang relatif sama, dan bagi SAARINEN hal itu merupakan sesuatu yang masuk akal bila ketiganya didesain berbeda. Hal e-usu Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 5

6 tersebut karena ketiga bangunan ini dibangun di lokasi yang berbeda,dibuat untuk klien yang berbeda, dengan menggunakan bahan material yang berbeda dan yang paling penting menurutnya fungsi ketiga bangunan ini berbeda pula, sehingga tak ada alasan ketiga bangunan itu harus serupa satu sama lainnya. Memang cukup wajar dan sangat beralasan KEVIN ROCHE berpendapat demikian, tetapi kekonsistenan adalah juga merupakan hal yang sangat diperlukan bagi seseorang perancang, berkaitan dengan pencarian jati dirinya. Terlepas dari kekurangan konsistenan Eero SAARINEN dalam mengerjakan desainnya, sebenarnya yang menjadi pertanyaan adalah apakah yang telah la sumbangkan terhadap arsitektur modern? GEOFFREY BROADBENT dalam bukunya 'Design in Architecture" menyebutkan bahwa kita dapat meninjau kontribusi seorang arsitek terhadap dunia arsitektur dengan berbagai macam cara, antara lain: dengan melihat apa yang telah mereka desain dan bagaimana proses desain tersebut berlangsung melihat secara langsung apa yang mereka kerjakan melihat arsiteknya itu sendiri. Dalam hal ini cara pertama, adalah yang memungkinkan kita untuk menilai kontribusi Eero SAARINEN terhadap perkembangan arsitektur modern. Kontribusi SAARINEN yang paling awal adalah ketika ia merancang The Kresge Chapel dimana dalam hal ini ia berusaha membuka pandangan yang baik untuk dirinya maupun bagi kemajuan dunia arsitektur. Menurutnya, arsitektur bukanlah hanya semodel dengan gaya International Style saja. la melakukan semacam perlawanan, yaitu dengan berusaha mendesain sesuatu yang berbeda dengan yang sedang trend pada saat itu. Kontribusi kedua yang bisa kita ambil bahwa dalam menjalankan proses perancangannya ia selalu berangkat dari yang paling awal, ia selalu menggali permasalahan secara spesifik sampai ia dapatkan inti permasalahannya untuk kemudian ia menentukan metoda - metoda penyelesaiannya. Dan yang terakhir (ketiga) adalah kemampuan kreativitasnya dalam memberikan nilai lebih pada bangunan yang dirancangnya. Riwayat Hidup SAARINEN. Eero Saarinen dilahirkan pada tanggal 20 Agustus tahun 1910 di kota Kirkkonummi, Finlandia, dengan ayah bernama Eliel Saarinen. Kelahiran Eero Saarinen ini bertepatan dengan 41 tahun setelah Frank Lloyd Wright, 25 tahun setelah Mies van der Rohe, 23 tahun setelah Le Corbusier, serta 27 tahun setelah Waiter Gropius. Pada tahun 1922, ayahnya memenangkan hadiah kedua dalam suatu kompetisi yang diadakan oleh Chicago Tribune, di Chicago Pada tahun 1923, keluarga Saarinen ini kemudian beremigrasi ke Amerika Serikat, dan dua tahun kemudian menetap di Crunbrook, Michigan. Pada tahun 1929 hingga tahun 1931, Eero Saarinen belajar tentang ( sculpture) di Paris Perancis, Tahun , ia melanjutkan sekolahnya di Yale University School of Architecture dan sekolah travel di Eropa. Pada tahun 1936, SAARINEN menamatkan sekolahnya, dan kembali ke Cranbrook (Amerika Serikat ) dan bekerja magang di perusahaan milik ayahnya. Tahun 1939, kawin dengan Lily Swann, Tahun 1930, ayahnya Eliel Saarinen meninggal dunia. Tahun 1953, ia menceraikan istri pertamanya dan kemudian kawin lagi dengan Aline B Louchheim. Tanggal 1 September 1961, SAARINEN meninggal dunia di daerah Ann Arbor, Michigan e-usu Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 6

7 Karya-karya Desain Tahun 1940, SAARINEN memenangkan hadiah desain furniture, bekerjasama dengan Charles Eames dalaim Seni Modern di New York. Pada tahun , bekerja di Office of Strategic Studies Washington DC. Tahun 1948, memenangkan kompetisi dalam pembuatan Monumen peringatan Jefferson Memorial Arch di St. Louis, Missouri. Tahun , Universitas Drake di Des Moines, Iowa ( ), Gedung Farmasi dan ( ), Asrama dan Dining Hall Gbr 9- JeffersonMemorialArch, ( ) Tahun , General Motor Technical Center di Warren Michigan, termasuk desain furniturenya. Tahun , Irwin Union Bank dan Trust Company di Columbus, Indiana. Tahun , Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, dan Kresge Auditorium dan Chapel Tahun , Monumen Milwaukee County War, di kola Wisconsin; Stephens College Chapel, di Columbia, Missouri; dan Miller House, di Columbus, Indiana Gbr 10. Milwaukee county War memorial ( ) e-usu Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 7

8 Tahun 1954, membuat Master Plan Universitas Michigan, Ann Arbor, Michigan Tahun , Concordia Senior College, Fort Wayne, Indiana; Vassar College Dormitory, Poughkeepsie, New York Tahun , Asrama Putri, Universitas Chicago, Illinois Tahun , United State Chancellery Building, Oslo, Norwegia Tahun , United State Chancellery Building, London, Inggris Tahun , International Bussines Machines, Rochester, Mennesota Gbr 11 - United State Chancellery, Oslo, Norwegia ( ) Tahun , Law School, Univer-sitas Chicago, Illinois Tahun , Trans World Airlines terminal building, Idlewild (Kennedy) Airport, New York Tahun , Asrama Putri, Universitas Pennysylvania, Philadelphia Tahun , Pusat Riset Thomas J. Watson, International Bussines Machines, Yorktown, New York A Gbr 12 - Kantor Pusat Deere & Company, Moline, Illinois, ( ) Tahun , Laboratorium Riset, Bell Telephone Corporation, Holmdell,New Jersey Tahun , Kantor Pusat Deere & Company, Moline, Illinois Tahun , Ezra Stiles dan Morse Colleges, Universitas Yale, New Heaven, Connecticut Tahun , Lincoln Center, New York. e-usu Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 8

9 Gbr 11-Denah North Christian Church ( ) Gbr 12-Denah North Christian Church Tahun , Dulles International Airport, Chantilly, Virginia Tahun , Lincoln Center, di New York DAFTAR PUSTAKA Heyer. Paul, Architect On Architecture.New York :Walker and Company. Jencks, Charles, [and] Keswick, Maggie,1988. Architecture Today. London : Academy edition. Spade, Rupert, Eero SAARINEN" (Master of Modern Architecture). London :Themes and Hudson. Hollingsworth, Hary,1988. Architecture of the 20th century. London : Bison Books Ltd. Gossel, Peter, [and] Leuthauser, Gabriele,1991. Architecture in the twentieth century Koln : Benedikt Taschen Verlog GmbH, Hohenzollernring. e-usu Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 9

Nama Mata Kuliah : Arsitektur Moderen dan Pasca Moderen Kode Mata Kuliah : AR 35214

Nama Mata Kuliah : Arsitektur Moderen dan Pasca Moderen Kode Mata Kuliah : AR 35214 LAMPIRAN PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM UNIKOM GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) SILABI SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARN (GBPP) I. IDENTITAS MATA

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 214 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1. Kesimpulan VI.1.1. Esensi Arsitektur Frank Lloyd Wright Sebagai hasil proses indentifikasi ideologi, konsep dan metode Arsitektur Frank Lloyd Wright yang telah peneliti

Lebih terperinci

SEJARAH DESAIN. Gaya Desain Bauhaus Modul IX. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

SEJARAH DESAIN. Gaya Desain Bauhaus Modul IX. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk SEJARAH DESAIN Modul ke: Gaya Desain Bauhaus Modul IX Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Gaya desain Bauhaus muncul sekitar

Lebih terperinci

Modul 3 TOPIK 2 : Metode Perancangan Arsitektur Sub-Topik 3 : KONSEP

Modul 3 TOPIK 2 : Metode Perancangan Arsitektur Sub-Topik 3 : KONSEP Modul 3 TOPIK 2 : Metode Perancangan Arsitektur Sub-Topik 3 : KONSEP CONCEPT (KONSEP) GAGASAN yang memiliki KARAKTER KHUSUS dan merupakan PEMIKIRAN SPESIFIK sebagai hasil dari suatu pemahaman (Snyder Catanese

Lebih terperinci

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung 5. HASIL RANCANGAN 5.1 Hasil Rancangan pada Tapak Perletakan massa bangunan pada tapak dipengaruhi oleh massa eksisting yang sudah ada pada lahan tersebut. Di lahan tersebut telah terdapat 3 (tiga) gedung

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN INTERNATIONAL STYLE PADA BANGUNAN RUKO (Studi Kasus : Citra Land Bagya City)

KAJIAN PENERAPAN INTERNATIONAL STYLE PADA BANGUNAN RUKO (Studi Kasus : Citra Land Bagya City) KAJIAN PENERAPAN INTERNATIONAL STYLE PADA BANGUNAN RUKO (Studi Kasus : Citra Land Bagya City) SKRIPSI OLEH MUHAMMAD TEDDY HIDAYAT 110406022 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

MALL DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN KONSEP CITY WALK

MALL DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN KONSEP CITY WALK MALL DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN KONSEP CITY WALK Oleh : Teguh Budianto, Edward E. Pandelaki, Edi Purwanto Pusat perbelanjaan merupakan suatu wadah pemenuh kebutuhan gaya hidup masyarakat di kota besar.

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Pengertian Konsep Transit Oriented Development (TOD)

BAB IV: KONSEP Pengertian Konsep Transit Oriented Development (TOD) BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar 4.1.1. Pengertian Konsep Transit Oriented Development (TOD) Pada tahun 1993 Peter Calthorpe menawarkan sebuah sistem mengenai Konsep Transit Oriented Development ( TOD

Lebih terperinci

Mie Van De Rohe Rasionalis Kreatif Dn Puitis. Nurinayat Vinky Rahman. Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Mie Van De Rohe Rasionalis Kreatif Dn Puitis. Nurinayat Vinky Rahman. Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Mie Van De Rohe Rasionalis Kreatif Dn Puitis Nurinayat Vinky Rahman Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Secara filosofis istilah rasionalis dapat didefinisikan sebagai:

Lebih terperinci

INTERIOR Konsep interior kontemporer (Materi pertemuan 9 )

INTERIOR Konsep interior kontemporer (Materi pertemuan 9 ) INTERIOR Konsep interior kontemporer (Materi pertemuan 9 ) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Interior Kontemporer Gaya

Lebih terperinci

CUBISM (materi pengayaan)

CUBISM (materi pengayaan) CUBISM (materi pengayaan) Bandung, 9 Juli 2013 SEMESTER PENDEK TAHUN AKADEMIK 2012/2013 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN Bagaimanakah pengaruh aliran seni lukis kubism pada perkembangan arsitektur? Bagaimanakah

Lebih terperinci

EGYPTIAN ARCHITECTURE

EGYPTIAN ARCHITECTURE EGYPTIAN ARCHITECTURE - terdapat pada daerah iklim yang panas kering - material tanah liat atau bebatuan lokal dengan warna asli materialnya. - Monumen dengan gaya arsitektur ini cenderung terdiri dari

Lebih terperinci

Dampak Revolusi Industri dan Revolusi Sosial di Eropa Terhadap Perkembangan Arsitektur di Abad XVIII XIX Pertemuan 6 Gb.

Dampak Revolusi Industri dan Revolusi Sosial di Eropa Terhadap Perkembangan Arsitektur di Abad XVIII XIX Pertemuan 6 Gb. Matakuliah : SEJARAH ARSITEKTUR II Tahun : 2009 Dampak Revolusi Industri dan Revolusi Sosial di Eropa Terhadap Perkembangan Arsitektur di Abad XVIII XIX Pertemuan 6 Gb.1 / 9 : Judul Pertemuan 6.Gb.2 /

Lebih terperinci

memiliki lokalitas kuat, yaitu kedekatannya dengan alam dan arsitektur asli Amerika (antara lain rumah pertanian, padang rumput dan memori peradaban

memiliki lokalitas kuat, yaitu kedekatannya dengan alam dan arsitektur asli Amerika (antara lain rumah pertanian, padang rumput dan memori peradaban 2 memiliki lokalitas kuat, yaitu kedekatannya dengan alam dan arsitektur asli Amerika (antara lain rumah pertanian, padang rumput dan memori peradaban suku Indian) dan hidup dalam masa transisional menuju

Lebih terperinci

TUGAS 1 STRUKTUR BANGUNAN

TUGAS 1 STRUKTUR BANGUNAN TUGAS 1 STRUKTUR BANGUNAN KAJIAN STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR DAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI ( STUDI KASUS ROYAN MARKET HALL DAN LAKE POINT TOWER ) NAMA : I PUTU TRISNA WIBAWA 1504205073 JURUSAN ARSITEKTUR

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA: ORIGAMI DALAM ARSITEKTUR

BAB III ELABORASI TEMA: ORIGAMI DALAM ARSITEKTUR dua tempat pusat kebudayaan Eropa seperti yang dibutuhkan oleh kelompok penggemar budaya Jepang (kadang dikenal dengan sebutan komunitas Jepang saja), kemungkinan disebabkan oleh perbedaan karakter budaya

Lebih terperinci

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berdasarkan uraian pada analisa sebelumnya yang didasarkan pada teori dan data, maka langkah selanjutnya adalah menjadikan analisa tersebut ke dalam konsep berupa pernyataan

Lebih terperinci

BAB V KAJIAN TEORI. memanfaatkan lingkungan seperti pemanfaatan limbah peti kemas.

BAB V KAJIAN TEORI. memanfaatkan lingkungan seperti pemanfaatan limbah peti kemas. BAB V KAJIAN TEORI 5.1. Kajian Teori Penekanan / Tema Desain Penekanan tema desain dalam project Rumah Susun Kontainer di Semarang adalah Arsitektur Metabolist. 5.2. Kajian Teori Permasalahan Dominan Project

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. JUDUL : Terminal Bus Induk Tipe A di Kabupaten Klaten

BAB I PENDAHULUAN. JUDUL : Terminal Bus Induk Tipe A di Kabupaten Klaten BB I PENDHULUN JUDUL : Terminal Bus Induk Tipe di Kabupaten Klaten 1.1 Pengertian Judul Terminal : Prasarana untuk angkutan jalan raya guna mengatur kedatangan, pemberangkatan, dan pangkalannya kendaraan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perancangan desain interior pada suatu perusahaan menjadi hal yang esensial untuk dapat melihat siapakah klien dan apa fungsi sesungguhnya dari suatu ruang atau satu kesatuan

Lebih terperinci

TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU

TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU Binsar Siahaan Universitas Atmajaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta Abstrak: Daerah Istimewa Yogyakrta merupakan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012 TEMA ARSITEKTUR FUNGSIONALISME KASUS PROYEK SIRKUIT nya MEDAN, INTERNATIONAL CIRCUIT TKA 490 STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh : JEFFRY KUMALA 080406029 PEMBIMBING I Prof. Ir. H.

Lebih terperinci

BAB III INTERPRETASI DAN ELABORASI TEMA. Tema yang digunakan pada perencanaan Hotel Forest ini adalah Green

BAB III INTERPRETASI DAN ELABORASI TEMA. Tema yang digunakan pada perencanaan Hotel Forest ini adalah Green BAB III INTERPRETASI DAN ELABORASI TEMA 3.1 Tinjauan Pustaka Tema Tema yang digunakan pada perencanaan Hotel Forest ini adalah Green Architecture atau yang lebih dikenal dengan Arsitektur Hijau. Pada bagian

Lebih terperinci

BAB V KAJIAN TEORI. Tema desain menjadi sebuah konsep untuk merancang dan membuat

BAB V KAJIAN TEORI. Tema desain menjadi sebuah konsep untuk merancang dan membuat BAB V KAJIAN TEORI 5.1 KAJIAN TEORI PENEKANAN / TEMA DESAIN 5.1.1 Tema Desain Tema desain menjadi sebuah konsep untuk merancang dan membuat desain sebuah karya arsitektural. Pada proyek resort di komplek

Lebih terperinci

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari

Lebih terperinci

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN RANCANGAN

BAB V PENGEMBANGAN RANCANGAN BAB V PENGEMBANGAN RANCANGAN 5.1 Laporan Perancangan 5.1.1 Rancangan Tapak keputusan Menteri Perhubungan nomor: KP 954 TAHUN 2014 tentang rencana induk bandara baru di provinsi jawa barat, Bandara Internasional

Lebih terperinci

Fasilitas Olah Raga dan Rekreasi di Jakarta BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK

Fasilitas Olah Raga dan Rekreasi di Jakarta BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK III.1 Tema Sebagaimana kita ketahui struktur merupakan suatu bagian dalam bangunan yang memiliki fungsi penahan beban vertical dan horizontal tetapi bersamaan dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR Museum kereta api merupakan bangunan yang mewadahi aktivitas memajang / memamerkan lokomotif, dan menampung pengunjung museum dan aktivitas yang terjadi dalam

Lebih terperinci

PROSES BERARSITEKTUR DALAM TELAAH ANTROPOLOGI: Revolusi Gaya Arsitektur dalam Evolusi Kebudayaan

PROSES BERARSITEKTUR DALAM TELAAH ANTROPOLOGI: Revolusi Gaya Arsitektur dalam Evolusi Kebudayaan PROSES BERARSITEKTUR DALAM TELAAH ANTROPOLOGI: Revolusi Gaya Arsitektur dalam Evolusi Kebudayaan Mashuri Staf Pengajar Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Arsitektur- Universitas Tadulako Abstrak Salah satu

Lebih terperinci

Bab 3. Tinjauan Khusus

Bab 3. Tinjauan Khusus Bab 3. Tinjauan Khusus 3.1 Latar Belakang Tema: Konsep ekspresi didasarkan atas aktivitas dari sebuah Pusat Otomotif yang dengan pengolahan bentuk bangunan yang ada akan menghasilkan suatu bentuk bangunan

Lebih terperinci

Bentuk Analogi Seni Pertunjukan dalam Arsitektur

Bentuk Analogi Seni Pertunjukan dalam Arsitektur JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 70 Bentuk Analogi Seni Pertunjukan dalam Arsitektur Laksmi Dewayani dan Nur Endah Nuffida Departemen Arsitektur, Fakultas

Lebih terperinci

TERMINAL FERI DOMESTIK SEKUPANG - BATAM (ARSITEKTUR SIMBOLIS) DITA ANDIANI

TERMINAL FERI DOMESTIK SEKUPANG - BATAM (ARSITEKTUR SIMBOLIS) DITA ANDIANI TERMINAL FERI DOMESTIK SEKUPANG - BATAM (ARSITEKTUR SIMBOLIS) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL PERKEMBANGAN ARISITEKTUR 3

LATIHAN SOAL PERKEMBANGAN ARISITEKTUR 3 LATIHAN SOAL PERKEMBANGAN ARISITEKTUR 3 1. Berikut ini adalah aliran-aliran dalam arsitektur yang berkembang / dikenal sekitar pertengahan abad ke XX, kecuali: A. Penyederhanaan bentuk C. Eksperimental

Lebih terperinci

DESKRIPSI SILABUS SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PENGANTAR ARSITEKTUR TA SKS

DESKRIPSI SILABUS SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PENGANTAR ARSITEKTUR TA SKS DESKRIPSI SILABUS SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PENGANTAR ARSITEKTUR TA 110-2 SKS PENYUSUN : Drs. R. IRAWAN SURASETJA, MT. NIP : 131694513 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Perancangan interior UB Sport Center bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya kontemporer dikemas dengan memperhatikan

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP 42 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Perancangan desain interior pada suatu bangunan menjadi hal yang esensial untuk dapat melihat siapakah klien dan apa fungsi sesungguhnya dari suatu ruang atau satu kesatuan

Lebih terperinci

EKSPLORASI STRUKTUR CANGKANG UNTUK BANGUNAN TINGGI

EKSPLORASI STRUKTUR CANGKANG UNTUK BANGUNAN TINGGI Oleh : Megawati Karamoy (Mahasiswa Prodi Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi, Manado) Suryono (Staf Pengajar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi,

Lebih terperinci

KESENJANGAN KONSEP DAN PENERAPAN GAYA MODERN MINIMALIS PADA BANGUNAN RUMAH TINGGAL

KESENJANGAN KONSEP DAN PENERAPAN GAYA MODERN MINIMALIS PADA BANGUNAN RUMAH TINGGAL 21 KESENJANGAN KONSEP DAN PENERAPAN GAYA MODERN MINIMALIS PADA BANGUNAN RUMAH TINGGAL Erlina Laksmiani Wahjutami* Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang *erlina @unmer.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Judul. 2. Pengertian Judul COMPUTER CENTRE

BAB I PENDAHULUAN. 1. Judul. 2. Pengertian Judul COMPUTER CENTRE BAB I PENDAHULUAN 1. Judul Perencanaan dan Perancangan Computer Centre sebagai pusat perdagangan, promosi, informasi, jasa pelayanan dan hiburan di Kartasura dengan Desain Arsitektur High Tech. 2. Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara. yang Berhubungan dengan Arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara. yang Berhubungan dengan Arsitektur. BAB I PENDAHULUAN I.1. Deskripsi Proyek Judul : Topik : Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara Ekspresionisme Tema : Pengolahan Bentuk Kampus yang Ekspresif dalam Menaungi Kegiatan

Lebih terperinci

7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis

7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis 7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis Avant Garde dalam bahasa Perancis berarti "garda terdepan"

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni BAB VI KESIMPULAN Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni sejak tahun 1961 hingga 1963, akan tetapi Kennedy tetap mampu membuat kebijakan-kebijakan penting yang memiliki dampak

Lebih terperinci

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah : BAB III TINJAUAN KHUSUS III.1 Pengertian Tema Pengertian Ekspresi, adalah : Ungkapan tentang rasa, pikiran, gagasan, cita-cita, fantasi, dan lain-lain. Ekspresi merupakan tanggapan atau rangsangan atas

Lebih terperinci

KARYA RANCANGAN GEDUNG KANTOR YAYASAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA. Lokasi:

KARYA RANCANGAN GEDUNG KANTOR YAYASAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA. Lokasi: KARYA RANCANGAN GEDUNG KANTOR YAYASAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA Lokasi: Komplek Perumahan Sawitsari, Desa Catur Tunggal, Kecamatan Depok Kabupaten Sleman, DIY Luas Bangunan: 190 m 2 PERANCANG:

Lebih terperinci

Gambar detail dari jembatan rangka

Gambar detail dari jembatan rangka Jembatan Rangka Batang (Truss Bridge) Jembatan rangka batang ( truss bridge ) adalah jembatan yang dibangun dengan menggunakan 2 rangka utama yang dihubungkan dengan elemen elemen sudut yang mendatar sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Perkembangan zaman menjadi salah satu faktor munculnya teknologi baru dalam segala bidang. Beberapa teknologi dibuat karena adanya

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN VI.1 KONSEP BANGUNAN VI.1.1 Konsep Massa Bangunan Pada konsep terminal dan stasiun kereta api senen ditetapkan memakai masa gubahan tunggal memanjang atau linier. Hal ini dengan

Lebih terperinci

Seagram Building di New York Farnsworth House City AS (1954), dan masih banyak lainnya Ludwig Mies Van der Rohe. Farnsworth House.

Seagram Building di New York Farnsworth House City AS (1954), dan masih banyak lainnya Ludwig Mies Van der Rohe. Farnsworth House. Sebelum membahas tentang Farnsworth House saya disini akan membahas secara singkat history dari arsitek pembuat rumah ini. Arsitek itu adalah Ludwig Mies Van der Rohe. Mies, begitu ia disapa adalah arsitek

Lebih terperinci

FASILITAS PECINTA SEPEDA DI SURABAYA

FASILITAS PECINTA SEPEDA DI SURABAYA JURNAL edimensi ARSITEKTUR Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 FASILITAS PECINTA SEPEDA DI SURABAYA Lydia Myrtha Tandono Ir. Handinoto, M.T. Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Tema Perancangan Metafora Layang layang 3.1.1 Tinjauan Teoritis Tentang Metafora Metafora merupakan bagian dari gaya bahasa yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu melalui persamaan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif. BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Orientasi Massa Bangunan Bagian massa bangunan apartemen menghadap arah utara-selatan sedangkan massa bangunan pusat perbelanjaan berbentuk masif dan mengarah ke dalam.

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA 22 BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema yang diangkat dari perancangan ini yaitu Bangunan Bentang Lebar. Bangunan bentang lebar merupakan tema yang mengoptimalkan Struktur Bentang Lebar, namun bukanhanya

Lebih terperinci

PENDEKATAN DESAIN PENCAHAYAAN FASADE BANGUNAN BERSEJARAH

PENDEKATAN DESAIN PENCAHAYAAN FASADE BANGUNAN BERSEJARAH PENDEKATAN DESAIN PENCAHAYAAN FASADE BANGUNAN BERSEJARAH Parmonangan Manurung Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Kristen Duta Wacana Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta Penekanan Desain High Tech Architecture

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta Penekanan Desain High Tech Architecture BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta atau Soekarno-Hatta International Airport (SHIA) merupakan bandara terbesar dan utama Indonesia. Secara administratif bandara

Lebih terperinci

PUSAT PAMERAN DAN KONVENSI DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK

PUSAT PAMERAN DAN KONVENSI DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK PUSAT PAMERAN DAN KONVENSI DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK Tegar Adhityatma 1, Musyawaroh 2, Amin Sumadyo 3 Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta 1,2,3

Lebih terperinci

ESTETIKA DALAM ARSITEKTUR MODERN

ESTETIKA DALAM ARSITEKTUR MODERN ESTETIKA DALAM ARSITEKTUR MODERN Oleh Wasilah Staf Pengajar Jurusan Arsitektur Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Abstrak Masalah estetika (dibeberapa tulisan disebut juga keindahan) secara umum

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Analogi Pisau luncur. Bentuk & massa bangunan Solo Ice Skating Center yang inovatif dan kreatif

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Analogi Pisau luncur. Bentuk & massa bangunan Solo Ice Skating Center yang inovatif dan kreatif BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Ide Perancangan Ide perancangan wujud bangunan Solo Ice Skating Center berdasar pada Rumusan Permasalahaan, dimana bangunan tersebut diharapkan dapat menjadi

Lebih terperinci

PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011

PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011 PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur Oleh : WYDIA

Lebih terperinci

IV. Konsep Perancangan

IV. Konsep Perancangan IV. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furniture dengan tujuan untuk pemberian nilai baru dengan menggunakan material dasar yaitu kayu jati Belanda. Konsep pembuatan bentuk funriture dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini kata modern merupakan kata yang tidak asing lagi didengar, terutama dalam dunia arsitektur. Hal ini yang kemudian memunculkan sebuah arsitektur yang disebut

Lebih terperinci

M E T O D E K R I T I K D E S K R I P T I F. r a z i q h a s a n

M E T O D E K R I T I K D E S K R I P T I F. r a z i q h a s a n M E T O D E K R I T I K D E S K R I P T I F r a z i q h a s a n H A K I K A T M E T O D A K R I T I K D E S K R I P T I F Dibanding metode kritik lain descriptive criticism tampak lebih nyata (factual)

Lebih terperinci

Muhamad Fakhri Aulia. Argumentasi

Muhamad Fakhri Aulia. Argumentasi Muhamad Fakhri Aulia Geometri dalam pengertian dasar adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari pengukuran bumi dan proyeksinya dalam sebuah bidang dua dimensi. Cabang ilmu ini pun berkembang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ROSE MILLIA LESTARI

BAB I PENDAHULUAN ROSE MILLIA LESTARI BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia fashion semakin lama semakin berkembang. Banyaknya media cetak, media elektronik yang menyajikan informasi fashion semakin berkembang diikuti dengan

Lebih terperinci

BAB III. Sport Hall/Ekspresi Struktur TINJAUAN KHUSUS. Laporan Skripsi dan Tugas Akhir. Pengertian Tema

BAB III. Sport Hall/Ekspresi Struktur TINJAUAN KHUSUS. Laporan Skripsi dan Tugas Akhir. Pengertian Tema BAB III TINJAUAN KHUSUS III.1 Pengertian Tema Pemilihan tema Ekspresi Struktur dalam penulisan skripsi ini berdasarkan kebutuhan akan sebuah bangunan yang mempunyai bentangan yang lebar sehingga membutuhkan

Lebih terperinci

XIANG SHAN MEDITATION CENTER (HEALING ARCHITECTURE) ANTON HERMAN

XIANG SHAN MEDITATION CENTER (HEALING ARCHITECTURE) ANTON HERMAN XIANG SHAN MEDITATION CENTER (HEALING ARCHITECTURE) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 TUGAS AKHIR SEMESTER A TAHUN AJARAN 2013 / 2014 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dihadapi dalam proyek Sekolah Tinggi Arsitektur. Pembahasan dibagi dalam 4 aspek yaitu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dihadapi dalam proyek Sekolah Tinggi Arsitektur. Pembahasan dibagi dalam 4 aspek yaitu BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi Arsitektur dimaksudkan untuk mencari solusi / pemecahan bagi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam

Lebih terperinci

Gambar Proporsi penggunaan sumber energi dunia lebih dari duapertiga kebutuhan energi dunia disuplai dari bahan bakan minyak (fosil)

Gambar Proporsi penggunaan sumber energi dunia lebih dari duapertiga kebutuhan energi dunia disuplai dari bahan bakan minyak (fosil) ARSITEKTUR DAN ENERGI Tri Harso Karyono Harian Kompas, 21 September 1995, Jakarta, Indonesia. Pengamatan para akhli memperlihatkan konsumsi energi dunia meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir ini.

Lebih terperinci

Validitas Posisi Yang Dimiliki Arsitektur

Validitas Posisi Yang Dimiliki Arsitektur Validitas Posisi Yang Dimiliki Arsitektur NELSON SIAHAAN Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Terjadi fenomena yang menarik berkaitan dengan kualitas arsitektur dalam dekade terakhir ini

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL Gedung Auditorium Musik Bandung ini merupakan fasilitas yang diperuntukkan kepada kaum remaja di Bandung. Kaum remaja yang senang berekspresi menjadi pertimbangan dalam pencarian

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sarana penyucian jiwa dan pengenalan unsur rohani dari diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa dan hati pendengarnya.

Lebih terperinci

MODUL-2 : PERANCANGAN ARSITEKTUR

MODUL-2 : PERANCANGAN ARSITEKTUR MODUL-2 : PERANCANGAN ARSITEKTUR Perancangan Arsitektur dan Aspek-aspek Perancangannya (Bagian-2) Sub-Topik-1 : Struktur dalam Perencanaan & Perancangan Arsitektur Dr. Cut Nuraini, ST., MT. Architecture

Lebih terperinci

Meng- abadi -kan Arsitektur dalam Rancangan Gedung Konser Musik Klasik Surabaya

Meng- abadi -kan Arsitektur dalam Rancangan Gedung Konser Musik Klasik Surabaya JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-928X G-48 Meng- abadi -kan Arsitektur dalam Rancangan Gedung Konser Musik Klasik Surabaya Fanny Florencia Cussoy, dan I Gusti Ngurah Antaryama

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 06 KODE / SKS : KK / 4 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 06 KODE / SKS : KK / 4 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar 1 1. Pengantar Perkuliahan 1.1. Materi Pokok Studio Perancangan Arsitektur 6 Mahasiswa dapat menguraikan materi tugas perancangan arsitektur 4, yaitu : fungsi kegiatan mejemuk dan komplek dalam suatu kawasan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan ini adalah bangunan yang menyatu dengan alamnya/ keadaan sitenya. Contour as a part of building atau kontur sebagai bagian dari bangunan.

Lebih terperinci

PRIBADI CARL ROGERS. Setelah mendapat gelar doktor dalam psikologi Rogers menjadi staf pada Rochester Guidance Center dan kemudian menjadi

PRIBADI CARL ROGERS. Setelah mendapat gelar doktor dalam psikologi Rogers menjadi staf pada Rochester Guidance Center dan kemudian menjadi 9 PRIBADI CARL ROGERS Carl Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien (client centered). Rogers kemudian menyusun teorinya dengan pengalamannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia otomotif, khususnya kendaraan roda dua, nama Harley Davidson merupakan sebuah legenda bagi para pecinta motor atau

Lebih terperinci

KJRI CHICAGO HANYA MENERIMA PEMBAYARAN DALAM BENTUK MONEY ORDER, CAS HIER S CHECK ATAU COMPANY S CHECK

KJRI CHICAGO HANYA MENERIMA PEMBAYARAN DALAM BENTUK MONEY ORDER, CAS HIER S CHECK ATAU COMPANY S CHECK PENGUMUMAN [NEW] Terhitung mulai tanggal 9 Desember 2015, WNI di wilayah kerja KJRI Chicago dapat memanfaatkan layanan e-konsuler di https://consular.embassyofindonesia.org untu k lapor diri online dan

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perancangan desain interior pada suatu perusahaan menjadi hal yang esensial untukdapat melihat siapakah kliendan apa fungsi sesungguhnya dari suatu ruang atau satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN 5.1. Ide Awal Ide awal dari stasiun ini adalah Intermoda-Commercial Bridge. Konsep tersebut digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Sekolah Dasar Islam Khusus Anak Cacat Fisik di Malang memiliki dasar konsep dari beberapa penggambaran atau abstraksi yang terdapat pada

Lebih terperinci

CAD LANJUTAN MUSEUM SAINS & TEKNOLOGI

CAD LANJUTAN MUSEUM SAINS & TEKNOLOGI CAD LANJUTAN MUSEUM SAINS & TEKNOLOGI DOSEN: - HERU SUBIYANTORO, ST. Penyusun : Yan ardi anugrah (0851010056) Satrio budi (0851010081) Chris Andistya (0851010086) UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

Lebih terperinci

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang 1

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah, kota Semarang strategis untuk dijadikan sebagai transit point dalam berbagai penyelenggaraan kegiatan yang berskala lokal, regional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup untuk bertahan dan hidup. Tanpa makanan, manusia tidak dapat bertahan karena manusia menempati urutan teratas dalam

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD BSD INTERMODAL TRANSPORT FACILITY 3.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan mengenai Fasilitas Transportasi

Lebih terperinci

METAPHOR AS THE NEW POWER OF DESIGN ABSTRAK

METAPHOR AS THE NEW POWER OF DESIGN ABSTRAK METAPHOR AS THE NEW POWER OF DESIGN ABSTRAK Dalam dunia perancangan, khususnya arsitektur, dikenal bermacam-macam tema untuk pencarian idenya. Tema merupakan hal yang sangat penting dalam merancang sebuah

Lebih terperinci

PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR SKATEBOARDING CENTER DI YOGYAKARTA

PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR SKATEBOARDING CENTER DI YOGYAKARTA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR SKATEBOARDING CENTER DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA - 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KHUSUS PERANCANGAN INTERIOR STUDIO APARTEMEN CENTRO CITY DAAN MOGOT JAKARTA BARAT

BAB III TINJAUAN KHUSUS PERANCANGAN INTERIOR STUDIO APARTEMEN CENTRO CITY DAAN MOGOT JAKARTA BARAT BAB III TINJAUAN KHUSUS PERANCANGAN INTERIOR STUDIO APARTEMEN CENTRO CITY DAAN MOGOT JAKARTA BARAT Gambar 3.1 (www.agoda.com/centro-city-serive-apartement/hotel/jakarta-id.html) III.1.Data Umum Proyek

Lebih terperinci

TEORI & STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

TEORI & STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 TEORI & STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 MAKNA FUNGSI Fungsi dalam pengertian sederhana adalah kegunaan Fungsi juga dapat dimaknai sebagai suatu cara untuk memenuhi keinginan Fungsi timbul sebagai akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan, ibukota propinsi Sumatera Utara, merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia. Dengan posisi strategis sebagai pintu gerbang utama Indonesia di wilayah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Perencanaan 4.1.1. Konsep Zoning Tapak AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis Kawasan Sekolah Seni Rupa untuk

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN April :51 wib. 2 Jum'at, 3 Mei :48 wib

Bab I PENDAHULUAN April :51 wib. 2  Jum'at, 3 Mei :48 wib Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek A. Umum Pertumbuhan ekonomi DIY meningkat 5,17 persen pada tahun 2011 menjadi 5,23 persen pada tahun 2012 lalu 1. Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia

Lebih terperinci

SANGGAR SENI LUKIS MEDAN (ARSITEKTUR KUBISME)

SANGGAR SENI LUKIS MEDAN (ARSITEKTUR KUBISME) SANGGAR SENI LUKIS MEDAN (ARSITEKTUR KUBISME) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh : SYAHRIL

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL KERTAJATI MAJALENGKA. Abstrak

JURNAL TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL KERTAJATI MAJALENGKA. Abstrak JURNAL TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL KERTAJATI MAJALENGKA Oleh: Erwin Prasetya Dharma Saputra, Program Studi Desain Interior, Telkom University, Bandung Doddy Friestya

Lebih terperinci

GEDUNG KEDUTAAN BERPALING DARI JALAN UTAMA. Tidak lazim bagi bangunan di koridor Thamrin, Jakarta, memalingkan wajahnya dari jalan.

GEDUNG KEDUTAAN BERPALING DARI JALAN UTAMA. Tidak lazim bagi bangunan di koridor Thamrin, Jakarta, memalingkan wajahnya dari jalan. GEDUNG KEDUTAAN BERPALING DARI JALAN UTAMA Tri Harso Karyono Majalah Konstruksi, Desember-Januari 2007 Tidak lazim bagi bangunan di koridor Thamrin, Jakarta, memalingkan wajahnya dari jalan protokol termewah

Lebih terperinci

BAB IV LANDASAN TEORI PENEKANAN STUDI

BAB IV LANDASAN TEORI PENEKANAN STUDI BAB IV LANDASAN TEORI PENEKANAN STUDI 4.1 Rumusan Permasalahn Rumusan permasalahan dalam perancangan Terminal Bus Induk Tipe A di Kabupaten Klaten ini adalah Bagaimana wujud rancangan Terminal Bus Induk

Lebih terperinci

DESKRIPSI SILABUS SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PERMASALAHAN ARSITEKTUR TA SKS

DESKRIPSI SILABUS SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PERMASALAHAN ARSITEKTUR TA SKS DESKRIPSI SILABUS SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PERMASALAHAN ARSITEKTUR TA 517 4 SKS PENYUSUN : Drs. R. IRAWAN SURASETJA, MT. NIP : 131694513 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN TEORI ARSITEKTURAL

BAB IV TINJAUAN TEORI ARSITEKTURAL BAB IV TINJAUAN TEORI ARSITEKTURAL 4.1 Karakteristik Edukatif dan Rekreatif 4.1.1 Karakteristik Edukatif Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, edukatif memiliki arti bersifat mendidik, bekenaan dengan

Lebih terperinci