PENGARUH AUDIT KINERJA, PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH AUDIT KINERJA, PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK"

Transkripsi

1 PENGARUH AUDIT KINERJA, PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK 1 Ni Made Suratmi, 1 Nyoman Trisna Heriawati, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,Indonesia {mdsuratmi@gmail.com, aris_herawati@yahoo.com, arisuryadharmawan@yahoo.com}undiksha@yahoo.co.id Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh audit kinerja terhadap akuntabilitas publik, pengaruh penyajian laporan keuangan terhadap akuntabilitas publik, pengaruh aksesibilitas laporan keuangan terhadap akuntabilitas publik, dan pengaruh audit kinerja, penyajian laporan keuangan, dan aksesibilitas laporan keuangan terhadap akuntabilitas publik. Penelitian ini dilakukan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Buleleng. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena data yang digunakan berbentuk angka-angka. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan penentuan sampel untuk tiap SKPD ditentukan secara proporsional. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 195 responden. Penggujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan bantuan SPSS 19. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel audit kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas publik, penyajian laporan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas publik, aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas publik, dan secara simultan audit kinerja, penyajian laporan keuangan, dan aksesiblitas laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas publik. Kata Kunci: Aksesibiltas Laporan Keuangan, Akuntabilitas Publik, Audit Kinerja, Penyajian Laporan Keuangan Abstract The study aimed to find out the effect of performance audit on the public accountability, the effect of financial report presentationon the public accountability, and the effect of financial report accessibility on the public accountability. This was a quantitative study conducted on the unit of local devices Buleleng regency, because the data collected in the forms of figures. The samples were determined proportionally on each unit of local devices (SKPD) based on the purposive sampling techniques. The total number of the respondents was about 195. The analysis was made based on multiple linear regression supported by SPSS v.19 program. The results indicated that performance audit had a positive and significant effect on the public accountability, the financial report presentation had a positive and significant effect on the public accountability, and the financial report accessibility had a positive and significant effect on the public accountability, and performance audit, the financial report presentation, financial report accessibility had a positive and significant effect on the public accountability.

2 Keywords: financial report accessibility, public accountability, performance audit, financial report presentation. PENDAHULUAN Organisasi sektor publik dalam hal ini pemerintah mengalami perkembangan yang sangat cepat berkaitan dengan diberlakukannya kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Hal ini menunjunjukkan bahwa pengelolaan keuangan sepenuhnya berorientasi pada pemerintah daerah. Dalam pelaksanaan otonomi daerah, dibutuhkan suatu penataan lingkungan dan sistem akuntansi yang baik untuk mendukung terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel. Pertanggungjawaban tersebut dilakukan secara transparan, efisien, dan efektif, sehingga tujuan utama dari organisasi sektor publik yaitu Good Governance dapat terwujud. Dengan adanya perkembangan pada organisasi sektor publik di Indonesia pemerintah dituntut untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik Akuntabilitas publik merupakan pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakat terkait dengan aktivitasaktivitas dan kegiatan-kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya melalui penyajian laporan keuangan, dimana masyarakat mempunyai hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban (Deddy & Sherly, 2010 dalam Rahayu, 2011). Agar tuntutan masyarakat dapat diwujudkan, maka diperlukan audit pada organisasi sektor publik. Audit pada organisasi sektor publik tidak hanya mencakup audit atas laporan keuangan dan audit dengan tujuan tertentu, namun juga audit kinerja yang merupakan perluasan dari audit tersebut. Menurut UU No.15 Tahun 2004 audit kinerja merupakan pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Audit kinerja menitikberatkan pemeriksaan pada tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi yang menggambarkan kinerja entitas atau fungsi yang diaudit. Dimana audit kinerja meliputi audit atas aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas yang merupakan perluasan dari audit atas laporan keuangan dari segi tujuan dan prosedur dalam pelaksaannya Deddy&Sherly, 2010 dalam Rahayu, 2011). Salah satu bentuk pertanggungjawaban organisasi sektor publik adalah laporan keuangan. Terkait dalam pelaksanaan kewajiban pemerintah dalam memenuhi amanat rakyat dilakukan melalui penyajian laporan keuangan. Penyajian laporan keuangan Pemerintah diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) No. 01. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Untuk memenuhi tujuan umum ini, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan dalam hal asset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan, belanja, transfer, pembiayaan, dan arus kas. Laporan keuangan yang disajikan oleh pemerintah harus mengandung informasi yang relevan dan jujur dan terbuka kepada masyarakat. Hal ini karena oragnisasi sektor publik merupakan organisasi yang menggunakan dana publik harus memberikan pertanggungjawaban melalui laporan keuangan sebagai wujud akuntabilitas. Pemerintah daerah harus bisa menyusun laporan keuangan sesuai standar akuntansi yang diterima umum dan memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan. Karakteristik kualitatif informasi dalam Rerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan (lampiran II Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan), antara lain : relevan, andal, dapat dipahami, dan dapat dibandingkan. Semakin baik penyajian laporan keuangan akan berdamapak terhadap peningkatan akuntabilitas publik,

3 dalam hal ini pengguna informasi dalam laporan keuangan akan memperoleh informasi yang berkualitas. Pada kenyataannya tahun 2009, BPK memberikan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) hanya kepada 15 daerah. Sedangkan 330 daerah diberikan opini wajar dengan pengecualian (WDP), 111 daerah diberikan opini disclamer, dan 48 daerah yang laporan keuangannya dinilai tidak wajar. Hal ini disampaikan oleh Marwanto Harjowiryono, selaku Dirjen Keuangan Pusat dan Daerah kementrian Keuangan Republik Indonesia (Bali Tribune pada 15 April 2012). Berdasarkan hasil audit BPK masih banyak terdapat laporan keuangan Pemerintah daerah yang belum menyajikan laporan secara wajar dan terdapat penyimpangan-penyimpangan yang bertentangan dengan standar atau peraturan yang berlaku. Akuntabilitas terkait laporan keuagan tidak hanya mencakup penyajian laoran keuangan. Dalam hal ini laporan yang mengandung informasi yang relevan dan memenuhi kebutuhan pengguna, melainnkan juga laporan yang secara langsung tersedia dan dapat diakses oleh pihak-pahk yang menggunakan informasi tesebut (Stelconi (2002) dalam aliyah dan Nahar (2012)). Disamping melalui penyajian laporan keuangan, akuntabilitas yang efektif juga tergantung pada kemudahan dari seseorang dalam memperoleh informasi terkait dalam laporan keuangan. Dimana masyarakat sebagai pihak yang memberikan amanah kepada pemerintah berhak untuk memperoleh informasi keuangan sebagai bentuk akuntabilitas. Namun, publikasi laporan keuangan oleh pemerintah daerah melalui surat kabar, internet, arau cara lain belum menjadi hal umum bagi sebagian daerah. Kabupeten Buleleng merupakan salah satu Kabupaten di Bali yang memperoleh opini Disclamer atas laporan keuangannya pada tahun 2010, serta opini wajar dengan pengecualian pada tahun 2011 dan Penyebabnya adalah kesulitan dalam menginventarisasi aset. karena terkendala data dilapangan ( Hal tersebut mengindikasikan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng belum menyajikan laporan keuangan secara wajar. Disamping itu, hal ini juga menunjukkan rendahnya akuntabilitas publik pada pemerintahan tersebut. Penelitian ini menggunakan variabel-variabel dependen penelitian sebelumnya untuk dianalisa pengaruhnya terhadap akuntabilitas publik. Penelitian ini merujuk pada penelitain sebelumnya yang dilakukan oleh Kristianto (2011) mengenai Pengaruh aksesibilitas laporan keuangan dan audit kinerja terhadap akuntabilitas publik (studi pada Pemerintahan Kota Bandung). Penelitiannya menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dan positif antara aksesibilitas laporan keuangan dan audit kinerja terhadap akuntabilitas publik. Hasil dari penelitian tersebut berarti semakin tinggi tingkat aksesibilitas laporan keuangan dan audit kinerja maka semakin tinggi tingkat akuntabilitas publik. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada tambahan variabel penyajian laporan keuangan. Penelitian lain yang dijadikan acuan adalah penelitian Rahayu (2011) Pengaruh audit kinerja sektor publik dan pengawasan fungsional terhadap akuntabilitas publik pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kota Cimahi. Penelitiannya menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dan positif audit kinerja terhadap akuntabilitas publik. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada penelitian ini menambahkan varabel penyajian laporan keuangan dan aksesibilitas laporan keuangan. Berdasarkan latarbelakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yeng perlu dikaji lebih lanjut yaitu pertama, apakah audit kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas publik? kedua, apakah penyajian laporan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas publik? ketiga apakah aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas publik? keempat apakah audit kinerja, penyajian laporan keuangan, dan aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas publik?.

4 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit kinerja terhadap akuntabilitas publik, penyajian laporan keuangan terhadap akuntabilitas publik, pengaruh aksesibilitas laporan keuangan terhadap akuntabilitas publik, dan untuk mengetahui pengaruh audit kinerja, penyajian laporan keuangan, dan aksesibilitas laporan keuangan secara bersama-sama terhadap akuntabilitas publik. Manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah yang pertama manfaat teoritis, dengan adanya penelitian ini, mahasiswa dapat mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi akuntabilitas publik, yaitu audit kinerja, penyajian laporan keuangan, dan aksesibilitas laporan keuangan, dan yang kedua, diharapkan penelitian dapat digunakan sebagai masukan dan saran-saran serta dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam meningkatkan akuntabilitas publik di waktu yang akan datang. METODE Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan pendekatan kuantitatif karena data yang digunakan berupa angka. Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari sumber asli. Data-data tersebut meliputi jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner yang berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Buleleng. Populasi penelitian ini adalah pegawai bagian akuntansi/penatusahaan keuangan di SKPD, yang meliputi, kantor, dinas, dan badan pada Pemerintah Kabupaten Buleleng. Berdasrkan informasi yang diperoleh, jumlah pegawai bagian akuntansi /penatausahaan keuangan pada 28 SKPD berjumlah 369 orang. Metode penentuan sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Kriteria penentuan sampel penelitian ini adalah Kepala Bagian Akuntansi/Penatausahaan Keuangan dan Staf Subbagian Akuntansi /Penatausahaan Keuangan pada SKPD Kabupaten Buleleng yang sudah menjabat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dalam penetuan jumlah sampel, rumus yang digunakan adalah perhitungan Slovin dengan tingkat ketepatan 95 % dan tingkat error atau kesalahan yang dapat diterima sebesar 5%. Penentuan jumlah sampel untuk tiap-tiap SKPD ditentukan secara proporsional. Penentuan Jumlah sampel penelitian di tiap SKPD dihitung dengan membagi jumlah seluruh karyawan akuntansi/penatausahaan keuangan di satu SKPD dengan total pegawai bagian akuntansi/penatausahaan keuangan di 28 SKPD kemudian dikalikan dengan sampel minimal yang diperoleh dari rumus Slovin. Berdasarkan penentuan sampel secara proporsional diperoleh jumlah sampel 195 responden untuk 28 SKPD. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuisioner dari penelitian Rahayu (2011), Sande (2013), dan Kristianto (2011). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk skala likert. Skala llikert melalui 5 alternatif jawaban yang memilki skor 1-5, yaitu Sangat Setuju (SS) skor 5, Setuju (S) skor 4, Kurang Setuju (KS) skor 3, Tidak Setuju (TS) skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1. Variabel bebas yang digunakan penelitian adalah audit kinerja, penyajian laporan keuangan, dan aksesibilitas laporan keuangan. Sedangkan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuntabilitas publik. Teknik analisis data yang digunakan adalah aplikasi SPSS 19. Analisis data yang di gunakan adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Selanjutnya dilakukan Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heterokedastisitas. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda untuk membuktikan sejauh mana pengaruh audit kinerja (X1), penyajian laporan keuangan (X2), dan aksesibilitas laporan keuangan (X3) terhadap akuntabilitas publik (Y) baik secara parsial maupun simultan. Persaman regresi dalam

5 penelitian ini dapat dirumuskan (Wirawan, 2002:292): Y= µ +β 0 +β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 Notasi: Y = Akuntabilitas Publik β 0 = Nilai intersep konstan β 1 β 3 = Koefisien regresi dari X 1, X 2, dan X 3 X 1 = Audit Kinerja X 2 =Penyajian Laporan Keuangan X 3 = Aksesibilitas laporan Keuangan µ =Variabel pengganggu Pengujian hipotesis juga menggunakan uji koefisien determinasi, uji parsial (Uji t), dan uji simultan (uji F),. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengiriman kuesioner yang diserahkan kepada pegawai bagian akuntansi/penatausahaan keuangan di SKPD Kabupaten Buleleng, kuesioner yang kembali sebanyak 195 dimana semuanya dapat digunakan. Tingkat pengembalian kuesioner (response rate) dan dapat digunakan (respon use) sebesar 100%, dihitung dari presentase jumlah kuesioner yang kembali (195 kuesioner) dibagi total yang dikirim (195 kuesioner). Hasil uji validitas menunjukkan bahwa masing-masing kuisioner memiliki r hitung dan r tabel (r hitung > 0,1184) yang berarti masing-masing item dari audit kinerja, penyajian laporan keuangan, aksesibilitas laporan keuangan, dan akuntabilitas puiblik adalah valid. Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunujukkan bahwa audit kinerja, penyajhian laporan keuangan, aksesibilitas laporan keuangan, dan akuntabilitas publik dikatakan reliabel karena memiliki nilai cronbach alpha lebilh tinggi dari 0,6. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa model regresi berdistribusi normal karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05. Di mana hasilnya ditunjuukan pada gambar 1.1 Gambar 1.1 Grafik Normal P-Plot (Asumsi Normalitas) Hasil uji multikolinearitas menunjukkan nilai VIF dari ketiga variabel bebas masih lebih kecil dari 10 dan dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinearitas diantara ketiga variabel. Hasil uji heteroskedastisitas nilai probabilitas (sig) yang lebih besar dari 0,05, berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Di mana hasilnya ditunjukkan pada gambar 1.2 Gambar 1.2 Grafik Uji Heteroskedastisitas Hasil uji determinasi, menunjukkan nilai adjusted R square sebesar 0,570, yang mengandung arti bahwa 57% variasi besarnya akuntabilitas publik bisa dijelaskan oleh variasi audit kinerja, penyajian laporan keuangan, dan aksesibilitas laporan keuangan. Sedangkan sisanya 43% lainnya dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

6 Persamaan regresi yang didapatkan adalah sebagai berikut: Y=7,369+0,971X 1 +0,270X 2 +0,501X 3 +e Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa semua koefisien dari variabel bebas X 1, X 2, dan X 3 bernilai positif yaitu 0,971, 0,270, 0,501. Hal ini menunjukkan bahwa audit kinerja, penyajian laporan keuangan dan aksesibilitas laporan keuangan bepengaruh positif terhadap akuntabilitas publik. Nilai signifikansi dari masingmasing variabel bebas <0,05, hal ini menunjukkan bahwa audit kinerja, penyajian laporan keuangan, dan aksesiblitas laporan keuangan berpengaruh signifikan dan positif terhadap akuntabilitas publik. Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat hasil uji anova mengahasilkan nilai F hitung sebesar 86,569 dengan p value 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05. Berdasarkan hasil uji F tersebut menunjukkan bahwa secara simultan audit kinerja, penyajian laporan keuangan, dan aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas publik. Tabel 1. Hasil Regresi Linear Berganda Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 7,369 3,622 2,034,043 Audit Kinerja,971,116,542 8,366,000 Penyajian Laporan,270,093,189 2,905,004 Keuangan Aksesibilitas Laporan,501,220,129 2,281,024 Keuangan R,759 a R 2,576 Adjusted R 2,570 F hitung 86,569 Signifikansi F,000 a Sumber: Data Diolah Pengaruh Audit Kinerja terhadap Akuntabilitas Publik Berdasarkan hasil analisis statistik pada tabel 1 diperoleh nilai koefisien regresi audit kinerja sebesar 0,971. Hal ini menunjukkan bahwa audit kinerja berpengaruh positif terhadap akuntabilitas publik. Nilai signifikan audit kinerja sebesar 0,000<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa audit kinerja berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas publik. Dengan demikian hipotesis pertama (H 1 ) diterima yang menyatakan audit kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas publik. Hal ini berarti semakain baik audit kinerja, maka akan terjadi peningkatan akuntabilitas publik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2011), dan kristianto (2011) yang menemukan bahwa audit kinerja memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap akuntabilitas publik. Bastian (2007:48) menyatakan bahwa apabila pelakasanaan audit kinerja dilakukan dengan baik, maka tingkat akuntabilitas pemerintah dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak yang bertanggungjawab akan meningkat, sehingga mendorong adanya pengawasan dan kemudian tindakan koreksi. Anna Sumaryati & Andreas Lako 2003 (dalam Wiarty, 2009) menyatakan bahwa strategis audit kinerja sektor publik yaitu : pertama, audit kinerja ditujukan dalam rangka penilalian, perbaikkan dan peningkatan kinerja ekonomi. Kedua, audit kinerja dilakukan dalam rangka peningkatan transparansi dan akuntabilitas publik. Ketiga, audit kinerja dilakukan guna

7 mendorong terciptanya clean government, good governance accountable government baik pada pemerintah pusat dan daerah.. Berkaitan dengan audit kinerja, inspektorat yang merupakan auditor internal pemerintah bertanggung jawab dalam pelaksanaan audit kinerja. Dimana dengan dilakukannya audit kinerja, auditor melakukan proses audit untuk memeperoleh dan mengevaluasi bukti untuk melakukan penilaian secara indpenden atas aspek ekonomi, efisiensi, dan efektifitas dari kegiatan yang dilakukan pemerintah. Dalam hal ini apakah pemerintah dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan peraturan, hukum, dan kebijakan yang berlaku, dan apakah terdapat kesesuaian antara kinerja yang dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dengan demikian audit kinerja ditujukan agar penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilakukan sesuai dengan acuan yang telah ditetapkan sebagai wujud pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Jadi dengan adanya audit kinerja dapat diketahui apakah suatu instansi melaksanakan tugas dan fungsinya secara efisien, efektif dan ekonomis, serta apakah kinerja yang dicapai sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Sehingga dengan adanya audit kinerja mendorong terwujudnya akuntabilitas publik yang bebas dari kecurangan atau penyalahgunaan seperti praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam pelaksanaan aktivitas dan kegiatan pemerintah yang menunjukkan rendahnya akuntabilitas publik. Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan terhadap Akuntabilitas Publik Berdasarkan hasil analisis statistik pada tabel 1 diperoleh nilai koefisien regresi penyajian laporan keuangan sebesar 0,270. Hal ini menunjukkan bahwa penyajian laporan keuangan berpengaruh positif terhadap akuntabilitas publik. Nilai signifikan penyajian laporan keuangan yaitu 0,004 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa penyajian laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas publik. Dengan demikian hipotesis kedua (H 2 ) diterima yang menyatakan penyajian laporan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas publik. Hal ini berarti semakin baik penyajian laporan keuangan, maka akan terjadi peningkatan akuntabilitas publik. Penelitian terkait pernah dilakukan oleh Permatasari (2012), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penyajian neraca daerah berpengaruh signifikan dan positif terhadap akuntabilitas publik. Namun dalam penelitian yang digunakan sebagai variabel independen adalah penyajian laporan keuangan karena pemerintah daerah menurut Undangundang No.17 Tahun 2003 harus menyajikan laporan keuangan setidaknyatidaknya meliputi neraca, laporan realisasi anggaran, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Selain itu, penelitian terkait juga dilakukan Sande (2013) dan Mustofa (2012), dimana hasil penelitian menunujukkan bahwa penyajian laporan keuangan berpengaruh signifikan dan positif terhadap akuntabilitas pegelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah merupakan pertanggungjawaban terkait dengan proses pengelolaan keuangan daerah mulai dari perencanaan,pelaksanaan, penatausahaan, pertanggungjawaban, serta pengawasan harus benar-benar dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan DPRD sebagai pihak yang berhak untuk memperoleh pertanggungjawaban (Halim, 2006 dalam Sande, 2012). Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai variabel dependen adalah akuntabilitas publik. Menurut Mardiasmo (2002:21) akuntabilitas publik adalah penyampaian informasi dan disclosure atas aktivitas atau kegiatan dan kinerja keuangan pemerintah kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut, maka akuntabilitas publik dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah merupakan pertanggungjawaban yang dilakukan pemerintah atas aktivitas-aktivitas dan kinerja keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dimana akuntabilitas publik memilki 5 dimensi yaitu akuntabilitas

8 hukum dan kejujuran, akuntabilitas manajerial, akuntabilitas program, akuntabilitas kebijakan, dan juga akuntabilitas finansial. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam akuntabilitas publik terdapat pertanggungjawaban pengelolaan keuangan melalui dimensi akuntabilitas fianansial. Sebagai entitas yang menggunakan dana masyarakat, organisasi sektor publik harus mampu memberikan pertanggungjawaban publik melalui laporan keuangannya. Dengan penyajian laporan keuangan baik dapat meningkatkan akuntabilitas publik. Laporan keuangan yang dihasilkan dalam peningkatan akuntabilitas publik harus disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintah. Laporan keuangan dikatakan memenuhi standar akuntansi pemerintah apabila laporan keuangan yang dihasilkan memenuhi kararteristik kualitatif informasi yaitu: relevan, andal, dapat dipahami, dan dapat dibandingkan. Laporan keuangan dapat dikatakan relevan apabila laporan keuangan dapat mempengaruhi keputusan pengguna laporan keuangan. Informasi dalam laporan keungan yang andal adalah informasi yang dapat diandalkan dalam proses pengambilan keputusan. Dimana informasi disajikan secara jujur, dapat didiuji dan memenuhi kebutuhan pemakai laporan keuangan. Hal tersebut digunakan sebagai acuan dalam peningkatan akuntabilitas publik. Disamping itu, sebagai wujud pertanggungjawaban penyajian laporan keuangan juga harus dapat dibandingkan dan dapat dipahami. Dapat dibandingkan dalam hal ini laporan keuangan yang disajikan dapat dibandingkan dengan laporan keuangan entitas lain dan periode sebelumnya, sebagai wujud pertanggungjawaban atas kebijakan, kegiatan, dan aktivitas yang dilakukan. Laporan keuangan dapat meningkatakan akuntabilitas publik apabila laporan tersebut dapat dipahami oleh pengguna laporan keuangan. dalam hal laporan keuangan disajikan sesuai dengan istilah dan batas pemahaman penggunanya. Jadi semakin baik penyajian laporan keuangan akan dapat memperjelas pelaporan keuangan pemerintah daerah karena semua transaksi dilaporkan dalam laporan keuangan sesuai peraturan dan standar yang berlaku dan disajikan secara jujur dan lengkap dalam laporan keuangan pemerintah daerah. Penyajian laporan keuangan ini diharapkan dapat mengurangi kesalahan dan kecurangan dalam pengolaan keuangan daerah. Dengan demikian, melalui penyajian laporan keuangan yang baik, pelaporan keuangan daerah akan dapat dipertanggungjawabkan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan akuntabilitas publik. Pengaruh Aksesibilitas Laporan Keuangan terhadap Akuntabilitas Publik. Berdasarkan hasil analisis statistik pada tabel 1 diperoleh nilai koefisien regresi aksesibilitas laporan keuangan sebesar 0,501. Hal ini menunjukkan bahwa aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh positif terhadap akuntabilitas publik. Nilai signifikan aksesibilitas laporan keuangan sebesar 0,024 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas publik. Dengan demikian hipotesis ketiga (H 3 ) diterima yang menyatakan aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas. Hal ini berarti semakain tinggi tingkat aksesibilitas laporan keuangan, maka akan terjadi peningkatan akuntabilitas publik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakaukan oleh Kristianto (2011) menemukan bahwa aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh signifikan dan positif terhadap akuntabilitas publik. Penelitian terkait juga pernah dilakukan oleh Sande (2013), dan Mustofa (2012) yang menunujukkan bahwa aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh signifikan dan positif terhadap akuntabilitas pegelolaan keuangan daerah. Salah satu bentuk pertanggungjawaban pemerintah adalah menyediakan informasi keuangan kepada masyarakat luas termasuk informasi keuangan daerah. Berkaitan dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi serta luasnya potensi pemanfaatannya, hal ini membuka peluang bagi berbagai pihak untuk mengakses, mengelola dan memberdayagunakan

9 informasi secara cepat dan akurat untuk lebih mendorong terwujudnya pemerintahan yang bersih, transparan dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif. Laporan keuangan pemerintah merupakan media pertanggungjawaban untuk memenuhi hak publik yang harus dipertanggungjawabkan oleh pemerintah. Hak publik terkait informasi keuangan tersebut muncul sebagai konsekuensi konsep pertanggungjawaban publik. Akuntabilitas publik mensyaratkan organisasi publik untuk memberikan laporan keuangan sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan (accountability dan stewardship) (Mardiasmo, 2002). Dalam UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, pasal 103, dinyatakan bahwa informasi yang dimuat dalam sistem informasi keuangan daerah (SIKD) adalah data terbuka yang dapat diketahui, diakses dan diperoleh oleh masyarakat. Ini berarti bahwa pemerintah daerah harus membuka akses kepada stakeholder secara luas atas laporan keuangan yang dihasilkannya, misalnya dengan mempublikasikan laporan keuangan daerah melalui surat kabar, internet, atau cara lainnya (Permendagri No. 13 Tahun 2006). Disamping melalui penyajian laporan keuangan, hal lain yang perlu dilakukan pemerintah daerah adalah memberikan kemudahan bagi pengguna laporan keuangan dalam memperoleh informasi terkait laporan keuangan yang disajikan, karena penyajian laporan keuangan yang baik tidak akan dapat menciptakan akuntabilitas publik secara maksimal tanpa adanya kemudahan akses terhadap laporan keuangan tersebut. Jadi dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan secara terbuka dan terdapat kemudahan akses bagi para pengguna laporan keuangan akan meningkatkan fungsi pengawasan terhadap pertanggungjawaban keuangan dan kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah. Selain itu aksesibilitas laporan keuangan akan dapat mengatasi masalah information asymetry antara masyarakat atau prinsipal yang memberikan amanah kepada pemerintah dalam mengelola sumber daya publik yang dipercayakan padanya. Dimana pemerintah melalui aksesibilitas laporan keuangan dapat menunjukkan akuntabilitas kepada masyarakat dan pihak-pihak lain yang mengandalkan informasi dalam laporan keuangan. Sehingga melaui aksesibilitas laporan keuangan akuntabilitas publik dapat ditingkatkan. Pengaruh Audit Kinerja, Penyajian Laporan Keuangan, dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Publik Berdasarkan hasil statistik pada tabel 1 nilai F hitung sebesar 86,569 lebih besar dari F tabel sebesar 2,65 dengan tingkat signifikansi =0,000.< α = 0,05. Hal ini berarti bahwa audit kinerja, penyajian laporan keuangan, dan aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas publik. Penelitian terkait pernah dilakukan oleh Kristianto (2011) yang melakukan penelitian terkait pengaruh aksesibilitas laporan keuangan dan audit kinerja terhadap akuntabilitas publik, dimana hasil penelitiannya ditunjukkan bahwa aksesibilitas laporan keuangan dan audit kinerja berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas publik. Scott (1997 dalam Kristianto 2011) menyatrakan bahwa keberlangungan suatu organisasi dipengaruhi oleh kemampuannnya dalam menciptakan informasi yang terbuka seimbang, dan merata bagi semua pihak yang berkepentingan. Berkaitan Dengan adanya pengungkapan informasi tersebut akan dapat mengatasi masalah information asymetry antara masyarakat atau pihak konstituen yang memberikan amanah kepada pemerintah dalam mengelola sumber daya publik. Dimana pemerintah melalui aksesibilitas laporan keuangan dapat menunjukkan akuntabilitas kepada masyarakat dan pihak-pihak lain yang mengandalkan informasi dalam laporan keuangan. Dengan demikian melaui aksesibilitas laporan keuangan akuntabilitas publik dapat ditingkatkan. Rai (2008) menyatakan bahwa audit kinerja merupakan audit yang dilakukan

10 secara objektif dan sistematis terhadap berbagai macam bukti untuk menilai kinerja entitas yang diaudit dalam hal ekonomi, efisiensi, dan efektivitas dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja dari entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas publik. Dengan audit kinerja, auditor melakukan proses audit untuk memeperoleh dan mengevaluasi bukti untuk melakukan penilaian secara indpenden atas aspek ekonomi, efeisiensi, dan efektifitas dari kegiatan yang dilakukan pemerintah, apakah pemerintah dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan peraturan, hukum, dan kebijakan yang berlaku, dan apakah terdapat kesesuaian antara kinerja yang dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil dari proses audit kinerja tersebut kepada pihak-pihak pengguna laporan tersebut. Dengan demikian audit kinerja ditunjukkan agar penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilakukan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan untuk pihak-pihak yang berkepentingan dalam mewujudkan pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban tersebut merupakan wujud dari akuntabilitas publik karena melalui pertanggujawaban tersebut diperoleh informasi dan pengungkapan atas aktivitas-aktivitas dan kinerja pemerintah. Penelitian dari Kristianto (2011) tersebut dikembangkan dengan menambahkan variabel bebas lain yang mempengaruhi akuntabilitas publik yaitu penyajian laporan keuangan. Sebagai organisasi yang menggunakan dana masyarakat, organisasi sektor publik harus mampu memberikan pertanggungjawaban publik melalui laporan keuangannya. Penyajian informasi yang memenuhi karakteristik kualitatif informasi yaitu relevan, andal, dapat dipahami dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan akan dapat meningkatkan akan dapat menciptakan akuntabilitas publik. Jadi dengan adanya audit kinerja dapat diketahui apakah suatu instansi melaksanakan tugas dan funsinya secara efisien, efektif dan ekonomis, serta apakah kinerja yang dicapai sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan untuk menilai kinerja organisasi dan sebagai wujud pertanggungjawaban, Disamping itu pertanggungjawaban pemerintah juga diwujudkan melalui penyajian laporan keuangan yang baik dalam peningkatan akuntabilitas publik yang harus didukung dengan adanya kemudahan akses terhadap laporan keuangan tersebut, maka usaha untuk menciptakan akuntabilitas publik akan berjalan dengan maksimal. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pengujian hipotesis yang telah diajukan dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: Pertama, Audit kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas publik. Kedua, Penyajian laporan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas publik. Ketiga aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas publik. Dan keempat Secara simultan audit kinerja, penyajian laporan keuangan dan, aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas publik. Saran Dalam rangka perbaikan penelitian ini kedepannya, adapun saran yang dapat diberikan adalah pertama melengkapi metoda survei dengan wawancara untuk meningkatkan sikap kepedulian dan keseriusan responden dalam menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang ada dan mengurangi subjektivitas dari responden yang bisa mengakibatkan hasil penelitian ini rentan terhadap biasnya jawaban responden. Kedua Pada penelitian berikutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi Akuntabilitas Publik seperti pengendalian eksternal, dan pengawasan fungsional. DAFTAR PUSTAKA Aliyah, Siti dan Aida Nahar Pengaruh Penyajian Laporan

11 Keuangan Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Jepara. Jurnal Akuntansi & Auditing, Volume 8, Nomor 2 (hlm ). Bastian, Indra Akuntansi Sektor publik:suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Kristianto, Yudi Pengaruh Aksesibilitas Laporan Keuangan dan Audit Kinerja terhadap Akuntabilitas Publik (Studi pada Pemerintah Kota Bandung). Skripsi. Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Mardiasmo Akuntnsi Sektor Publik. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta. Mustofa Pengaruh Penyajian dan Aksesibilitas Laporan Keuangan terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten Pemalang. Accounting Analysis Journal, Volume 1, Nomor 1, (hlm. 1-6). Permatasari, Mega Penyajian Neraca Daerah terhadap Akuntabilitas Publik dan Implikasinya Terhadap Kinerja pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Skripsi. Universitas Komputer. Rahayu, Cici Pengaruh Audit Kinerja Sektor Publik dan Pengawasan Fungsional Terhadap Akuntabilitas Publik pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kota Cimahi. Skripsi. Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Rai, I Gusti Agung Audit Kinerja Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat. Sande. Peggy Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan dan Aksesibilitas Laporan Keuangan terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat). Artikel Skripsi. Universitas Negeri Padang, Padang. Wiarty Peranan Audit Kinerja dalam Menunjang Akuntabilitas Publik Pemerintah Kota Bandung (Studi Penelitian pada Inspektorat dan Dinas Pendapatan). Skripsi. Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Wirawan, Nata Cara Mudah Memahami Statistik 2 ( Statistik Inferensia) Untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi ke-2. Denpasar: Keraras Emas. Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan ,Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ,Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ,Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Undang-undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. http// diakses tanggal 20 oktober 2013.

PENGARUH KOMPETENSI SDM, PENERAPAN SAP, DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH

PENGARUH KOMPETENSI SDM, PENERAPAN SAP, DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH PENGARUH KOMPETENSI SDM, PENERAPAN SAP, DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH 1 Kadek Desiana Wati, 1 Nyoman Trisna Herawati, 2 Ni Kadek Sinarwati Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

Oleh : FAUZIA KARTIKA DARMANTO B

Oleh : FAUZIA KARTIKA DARMANTO B PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE, AUDIT KINERJA DAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,Indonesia PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM), DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH 1 Ni Luh Sri Rahayu, 1 Ni Luh Gede Erni Sulindawati,

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE, AUDIT KINERJA, DAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta)

Lebih terperinci

Oleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK

Oleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR (Survey pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu di Indonesia saat ini yang semakin mendapat perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir ini adalah akuntabilitas keuangan publik. Hal tersebut disebabkan

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, VALUE FOR MONEY, PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada SKPD di Pemerintahan Daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kota Bandarlampung. Pemilihan objek penelitian ini dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban, serta pengawasan yang benar-benar dapat dilaporkan dan

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban, serta pengawasan yang benar-benar dapat dilaporkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah merupakan proses pengelolaan keuangan daerah mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pertanggungjawaban,

Lebih terperinci

Jurnal Administrasi Negara

Jurnal Administrasi Negara STIA LAN Jurnal Administrasi Negara,Volume 21 Nomor 1, April 2015 / 1-5 Jurnal Administrasi Negara PENGARUH OPTIMALISASI MANAJEMEN ASET DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

Lebih terperinci

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN I Gede Agus Yudianta 1 Ni Made Adi Erawati 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud),

Lebih terperinci

IKA NUR MAULIDA AFFIANI B

IKA NUR MAULIDA AFFIANI B PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP KETERANDALAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS SDM, PEMANFAATAN TI, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH KUALITAS SDM, PEMANFAATAN TI, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PENGARUH KUALITAS SDM, PEMANFAATAN TI, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH 1 Arina Roshanti, 1 Edy Sujana, 2 Kadek Sinarwati Jurusan Akuntansi Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Populasi merupakan seluruh obyek yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini

Lebih terperinci

(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas di Kota Surakarta)

(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas di Kota Surakarta) PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, PENGENDALIAN AKUNTANSI, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Empiris pada Satuan Kerja

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN)

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN) PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN) Ahmad Faishol Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI 1 Dewa Kadek Agus

Lebih terperinci

Firna., Pengaruh Kapasitas Intelektual Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi...

Firna., Pengaruh Kapasitas Intelektual Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi... 1 Pengaruh Kapasitas Intelektual Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Terhadap Nilai Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

Maria, Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah, Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah...

Maria, Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah, Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah... 1 Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah, Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah, dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi pada

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: good governance, pengelolaan keuangan, sistem pengendalian intern pemerintah, kinerja pemerintah.

ABSTRAK. Kata kunci: good governance, pengelolaan keuangan, sistem pengendalian intern pemerintah, kinerja pemerintah. Judul : Pengaruh Good Governance, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Bima) Nama : M Rayindha

Lebih terperinci

2. KUISONER PENELITIAN

2. KUISONER PENELITIAN LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT RISET 2. KUISONER PENELITIAN 3. JAWABAN PERNYATAN TIAP VARIABEL 4. HASIL OLAH DATA SPSS 5. R TABEL, F TABEL DAN T TABEL 96 LAMPIRAN 1 SURAT RISET 97 98 LAMPIRAN 2 Kuesioner Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI, KETEPATAN WAKTU DAN PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP KINERJA ANGGARAN BERKONSEP VALUE FOR MONEY PADA INSTANSI PEMERINTAH DI KABUPATEN BULELENG 1 I Desak Nyoman Tri Wandari,

Lebih terperinci

Oleh : Superdi Pembimbing : M. Rasuli dan Alfiati Silfi. Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia

Oleh : Superdi Pembimbing : M. Rasuli dan Alfiati Silfi. Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, AKSESIBILITAS DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (studi empiris pada satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Sijunjung)

Lebih terperinci

Christy Natalia Lewier, Ch. Heni Kurniawan

Christy Natalia Lewier, Ch. Heni Kurniawan PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN Christy Natalia Lewier, Ch. Heni Kurniawan Program

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya) PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya) NIKEN NUR ANJANI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak diberlakukannya otonomi daerah pemerintah diberikan kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan semua urusan pemerintah. Perubahan pada sistem pemerintahan

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat BAB III 3.1 Rancangan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Lokasi penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daerah Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI. (Studi empiris pada Dinas Kota Surakarta) PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI. (Studi empiris pada Dinas Kota Surakarta) PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI (Studi empiris pada Dinas Kota Surakarta) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Risdhayanti Nur Sholikah 1) Dewi Saptantinah Puji Astuti 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) ABSTRACT

Risdhayanti Nur Sholikah 1) Dewi Saptantinah Puji Astuti 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) ABSTRACT PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi pada Kantor DPPKAD Kabupaten Boyolali) Risdhayanti Nur Sholikah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENYAJIAN DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PENGARUH PENYAJIAN DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 6, Nomor 6, Juni 2017 ISSN : 2460-0585 PENGARUH PENYAJIAN DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Miftahul Reza

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji suatu teori dan menunjukan hubungan antar variabel. Data yang digunakan

Lebih terperinci

(Studi pada karyawan SKPD kabupaten Sleman) Oleh: Nur Widayati Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

(Studi pada karyawan SKPD kabupaten Sleman) Oleh: Nur Widayati Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, KEPERCAYAAN TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KEAHLIAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA INDIVIDU (Studi pada karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek penelitian berlokasi di Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman. Populasi merupakan seluruh objek yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bantul. Sampel yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bantul. Sampel yang akan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Objek penelitian ini berlokasi di Pemerintahan Kabupaten Bantul. Populasi merupakan seluruh obyek yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Populasi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DAN UNIVERSITAS NASIONAL) Nama : Nurul Irmawati NPM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya perbaikan terhadap pengelolaan keuangan pada instansi-instansi pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. satunya perbaikan terhadap pengelolaan keuangan pada instansi-instansi pemerintah. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam era otonomi daerah ini, masyarakat semakin menyadari hak dan kewajibannya sebagai warga Negara dan lebih dapat menyampaikan aspirasi yang berkembang yang salah

Lebih terperinci

Arsha Karunia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Arsha Karunia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN PROFESIONAL, PENGALAMAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA APARAT INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR Arsha Karunia Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1) Deskripsi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), Pemahaman Standar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan subyek penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan penyelenggaraan operasional pemerintahan. Bentuk laporan

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan penyelenggaraan operasional pemerintahan. Bentuk laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban pemerintah atas penggunaan keuangan daerah dalam kerangka pelaksanaan otonomi daerah dan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah Masjid besar se-provinsi Daerah Istimewa

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah Masjid besar se-provinsi Daerah Istimewa BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Masjid se-provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Objek dari penelitian ini adalah Masjid besar se-provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini bukan hanya orang-orang dari bidang akuntansi yang dapat memahami laporan

BAB I PENDAHULUAN. ini bukan hanya orang-orang dari bidang akuntansi yang dapat memahami laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menyusun laporan keuangan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap kepala daerah, hal ini bertujuan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan uang negara sesuai

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik ( good governance government ). Hal tersebut dapat diwujudkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. baik ( good governance government ). Hal tersebut dapat diwujudkan melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diberlakukannya otonomi daerah yang ditandai dengan perubahan sistem pemerintahan yang semula sentralisasi menjadi desentralisasi, memberi kewenangan kepada

Lebih terperinci

Jurnal Ekonomi Pembangunan

Jurnal Ekonomi Pembangunan Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 3, No. (017) 80 90 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo Jurnal Ekonomi Pembangunan http://journal.stiem.ac.id/index.php/jurep/index Penerapan Sistem Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH Oleh: Fladimir Edwin Mbon Pembimbing: Ch. Heni Kurniawan, S.E.,

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 1 (2) (2012) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj Kajian Penggunaan Informasi Keuangan Daerah Ardi Rahmawan Saputra Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH KETEPATAN ANGGARAN DAN PENGENDALIAN MANAJERIAL SEKTOR PUBLIK PADA AKUNTABILITAS KINERJA SKPD

PENGARUH KETEPATAN ANGGARAN DAN PENGENDALIAN MANAJERIAL SEKTOR PUBLIK PADA AKUNTABILITAS KINERJA SKPD ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 12.1 (2015): 50-63 PENGARUH KETEPATAN ANGGARAN DAN PENGENDALIAN MANAJERIAL SEKTOR PUBLIK PADA AKUNTABILITAS KINERJA SKPD Made Astari Pradnya Dewi

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENGETAHUAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH, PERSONAL BACKGROUND, DAN KOMITMEN TERHADAP KEMAMPUAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada SKPD di Pemerintahan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Tingkat Pemahaman, Pelatihan, Penerapan SAP Berbasis Akrual

Kata Kunci: Tingkat Pemahaman, Pelatihan, Penerapan SAP Berbasis Akrual PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN DAN PELATIHAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) BERBASIS AKRUAL DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Pemerintah Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Kasihan, Bantul. Sekolah Dasar (SD) tersebut

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Kotawaringin Barat. Sampel yang akan diteliti adalah sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyedian barang kebutuhan publik (Mardiasmo, 2009). kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. penyedian barang kebutuhan publik (Mardiasmo, 2009). kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. ABSTRACT The financial statements is the most efficient for organizations to communicate with stakeholder groups that are considered to have an interest in controlling the strategic aspects of certain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, salah satunya pengelolaan keuangan daerah. Sesuai dengan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, salah satunya pengelolaan keuangan daerah. Sesuai dengan Undang- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bidang dalam akuntansi sektor publik di Indonesia yang mendapatkan perhatian besar adalah Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah. Ini dikarenakan pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pertimbangan yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pertimbangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah direvisi dengan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 berisi tentang perlunya dilaksanakan Otonomi Daerah. Otonomi daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Responden yang menjadi objek penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kuesioner yang di sebar berjumlah

Lebih terperinci

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD)

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) (Studi Empiris pada DPRD Kabupaten Wonogiri) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian dapat berupa tempat atau lokasi dilaksanakannya penelitian. Penelitian dilaksanakan di Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Subyek

Lebih terperinci

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi Empiris Pada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat) Oleh: PEGGY SANDE 00378/2008

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi Pada DPPKAD Kota Gorontalo) Oleh FEMI BAGOE NIM: 921409149 JURUSAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal

Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal 1 Muhammad Miftah Falah, 2 Sri Fadilah, dan 3 Edi Sukarmanto 1,2,3 Prodi Akuntansi,

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG 1 Ni Kadek Astini, 1 Ni Luh Gede Erni Sulindawati, 2

Lebih terperinci

"Pengaruh Audit Kinerja Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Publik Dengan Pengawasan Fungsional Sebagai Variabel Moderating "

Pengaruh Audit Kinerja Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Publik Dengan Pengawasan Fungsional Sebagai Variabel Moderating "Pengaruh Audit Kinerja Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Publik Dengan Pengawasan Fungsional Sebagai Variabel Moderating " (Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kota Malang) Oleh: Sunarti Mahmud, Abdul

Lebih terperinci

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PENGENDALIAN AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN PADA AKUNTABILITAS KINERJA

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PENGENDALIAN AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN PADA AKUNTABILITAS KINERJA ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3 (2015): 825-840 PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PENGENDALIAN AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN PADA AKUNTABILITAS KINERJA Ni Made Mega Cahyani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan negara mensyaratkan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Ghozali (2006) menyatakan bahwa analitis deskriptif terd iri atas penghitungan rata-rata (mean), jumlah (sum), simpangan baku (standard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era reformasi dan pelaksanaan otonomi daerah yang lebih luas, mengakibatkan semakin kuatnya tuntutan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Era reformasi dan pelaksanaan otonomi daerah yang lebih luas, mengakibatkan semakin kuatnya tuntutan masyarakat terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era reformasi dan pelaksanaan otonomi daerah yang lebih luas, mengakibatkan semakin kuatnya tuntutan masyarakat terhadap pelaksanaan pemerintah yang baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini ditandai dengan menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat maupun daerah. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. daftar pertanyaan tertulis kepada responden, dalam hal ini adalah seluruh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. daftar pertanyaan tertulis kepada responden, dalam hal ini adalah seluruh BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Metode Pengumpulan data primer dari responden dilakukan dengan survei, yaitu dengan cara mengumpulkan data pokok (data primer) dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Good governace merupakan function of governing, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Good governace merupakan function of governing, salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good governace merupakan function of governing, salah satunya mengandung prinsip untuk memberikan pelayanan masyarakat yang baik oleh jajaran pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Responden Penelitian ini melibatkan para pemakai sistem informasi akuntansi (SIA) pada sakter Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Organisasi sektor publik adalah organisasi yang bertujuan menyediakan atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia dalam praktiknya kini

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

Jurnal Ekonomi Volume 20, Nomor 3 September 2012

Jurnal Ekonomi Volume 20, Nomor 3 September 2012 PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PENILAIAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (STUDI PEMERINTAHAN DI KOTA DUMAI)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam waktu yang relatif singkat akuntansi sektor publik telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Dalam waktu yang relatif singkat akuntansi sektor publik telah mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam waktu yang relatif singkat akuntansi sektor publik telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini terdapat perhatian yang lebih besar terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, peran akuntansi semakin dibutuhkan, tidak saja untuk kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, peran akuntansi semakin dibutuhkan, tidak saja untuk kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, reformasi, dan tuntutan transparansi yang semakin meningkat, peran akuntansi semakin dibutuhkan, tidak saja untuk kebutuhan pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi daerah

Lebih terperinci

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PADA INSPEKTORAT DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PADA INSPEKTORAT DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PADA INSPEKTORAT DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU UMI BAROKAH NIM :100462201304 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subyek penelitian menerangkan target populasi penelitian dan atau sampel penelitian yang relevan denga tujuan penelitian. Sedangkan obyek penelitian

Lebih terperinci

Cristin Noviyanti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula I No Semarang ABSTRAK

Cristin Noviyanti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula I No Semarang ABSTRAK EVALUASI PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PERAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH SEMARANG

Lebih terperinci