Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Transkripsi

1 PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI, KETEPATAN WAKTU DAN PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP KINERJA ANGGARAN BERKONSEP VALUE FOR MONEY PADA INSTANSI PEMERINTAH DI KABUPATEN BULELENG 1 I Desak Nyoman Tri Wandari, 1 Edy Sujana, 2 I Made Pradana Adi Putra Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {desakwanda2020@gmail.com, ediesujana_bali@yahoo.com, adiputraundiksha@gmail.com}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh akuntabilitas, transparansi, ketepatan waktu, dan pengawasan internal terhadap kinerja anggaran berkonsep value for Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada 28 instansi di Kabupaten Buleleng. Sampel dalam penelitian ini yaitu Kepala Instansi Pemerintahan dan Bendahara pada setiap Instansi Pemerintah di Kabupaten Buleleng. Metode pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan program SPSS versi Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap money pada Instansi Pemerintah di Kabupaten Buleleng, (2) transparansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap money pada Instansi Pemerintah Kabupaten Buleleng, (3) ketepatan waktu berpengaruh positif dan signifikan terhadap money pada Instansi Pemerintah di Kabupaten Buleleng, dan (4) pengawasan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap money pada Instansi Pemerintah di Kabupaten Buleleng, (5) akuntanbilitas, transparansi, ketepatan waktu, dan pengawasan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kata Kunci: akuntabilitas, transparansi, ketepatan waktu, pengawasan internal, kinerja anggaran berkonsep value for money Abstract This study aimed at finding out the empirical effect of accountability, transparency, punctualitydan internal control on the performance of value for money concept based budgeting. The data of the study were collected in the forms of quantitative by using questionnaires. All staff members of 28 offices around local government in Buleleng regency were determined as the population, while the samples consisted of all the head office of the local government in Buleleng regency including their treasures were selected based on purposive sampling technique. The data were analyzed based on SPSS version Program. The hypothesis was tested by using multiple linear regressions. The results of the study indicated that: (1) accountability had a positive and significant effect on theperformance of value for money concept based budgeting,(2) transparency had a positive and significant effect on the performance of value for money concept based budgeting, (3) punctuality had a positive and significant effect on the performance of value for money concept based budgeting at the local government office in Buleleng regency, and (4) internal control had a positive and significant effect on the

2 performance of value for money concept based budgeting at the local government office in Buleleng regency, (5) accountability, transparency, punctuality and internal control had a positive and significant effect on the performance of value for money concept based budgeting. Keywords: accountability, transparency, punctuality and internal control, the performance of value for money concept based budgeting. PENDAHULUAN Di era reformasi dan desentralisasi sekarang ini, good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa. Khususnya yang menganut prinsip transparansi dan akuntabilitas keuangan pemerintahan baik pusat maupun daerah. Sejak diberlakukannya otonomi daerah secara efektif, banyak perubahan yang terjadi pada negara Indonesia yang menjadi sorotan yaitu bersifat signifikan dan fundamental. Hal ini tertuang sebagaimana yang dijelaskan dalam UU No. 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25/1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Selanjutnya implementasi otonomi daerah ini mendapat sambutan dengan adanya pengesahan UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Adanya perubahan paradigma pemerintah dari sentralistik (terpusat) ke desentralistik (otonomi daerah) sangat mempengaruhi dinamika penyelenggaraan pemerintah daerah untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan berwibawa (good governance), selain itu membawa konsekuensi bagi daerah dalam bentuk pertanggungjawaban atas pengalokasian dana yang dimiliki dengan cara yang efektif dan efisien. Dengan pengalokasian dana secara baik, maka akan berimplikasi pada pembangunan daerah dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Namun, pada kenyataannya selama ini kinerja anggaran dalam proses penyusunan, pembahasan sampai pada penetapan APBD serta laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ), umumnya perhatian lebih terfokus pada besarnya anggaran. Penyusunan anggaran lebih menekankan pada input, di mana perubahan terletak pada jumlah anggaran yang meningkat dibanding tahun sebelumnya. Kinerja anggaran lebih mengutamakan penyerapan anggaran dibandingkan melakukan penghematan dana anggaran sehingga banyak anggaran digunakan untuk hal-hal yang tidak perlu, tidak terjadi efisiensi anggaran, dan banyak penggunaan anggaran yang meyimpang dengan tujuan atau target kebijakan pemerintah. Permasalahan lain yaitu kinerja anggaran juga selama ini memiliki kelemahan perencanaan dalam pengalokasian anggaran belanja menyebabkan lemahnya kinerja pemerintah, sehingga ada unit kerja yang kelebihan pembiayaan dan ada pula unit kerja yang kekurangan pembiayaan. Sebagai contoh permasalahan adalah tingkat penyimpangan keuangan di daerah termasuk di Bali masih cukup tinggi. Kabupaten Buleleng merupakan salah satu Daerah yang menjadi sorotan dalam halnya penyimpangan APBD. Hasil temuan dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) terhadap Kabupaten Buleleng cukup mengejutkan. Di mana Kabupaten Buleleng pada tahun 2009 diduga oleh aparat hukum telah terjadi penyimpangan APBD mencapai angka 30 milyar, yang salah satunya menjadi sorotan yaitu adanya bantuan bencana alam fiktif kepada beberapa desa di Kabupaten Buleleng. Selain itu, pada tahun 2010, Kabupaten Buleleng juga mendapat sorotan terkait dengan 4 pembebasan lahan kolam renang yang diduga oleh aparat hukum telah terjadi kesalahan prosedur pembayaran ganti rugi yang berpotensi merugikan keuangan negara. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah daerah perlu melakukan pengelolaan dana publik yang didasarkan pada konsep dasar performance budgeting system (anggaran kinerja) dengan cara dikembangkan sistem

3 anggaran APBD yang berbasis kinerja Artinya penyusunan, pembahasan, penetapan sampai pengawasan pelaksanaan anggaran tidak cukup dengan hanya melihat besar kecilnya anggaran yang merupakan masukan, tapi juga harus memperhatikan kinerja anggaran tersebut yang meliputi capaian kinerja, keluaran, hasil dan manfaat serta tepat tidaknya kelompok sasaran kegiatan yang dibiayai anggaran. Anggaran yang baik akan menggambarkan standar efektivitas dan efisiensi karena memuat suatu set keluaran yang diinginkan. Good governance akan terwujud jika anggaran dapat dikelola dengan sebaik mungkin. Penerapan good governance tidak terlepas dari adanya prinsip akuntabilitas. Secara umum, dalam setiap pengelolaan anggaran selalu dikaitkan dengan akuntabilitas publik. Pada pengelolaan anggaran perlu adanya akuntabilitas, dimana semakin menguatnya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas publik oleh organisasi sektor publik baik di pusat maupun di daerah, selain itu tuntutan akuntabilitas sektor publik terkait dengan perlunya dilakukan transparansi dan pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak-hak publik dalam halnya pengelolaan anggaran. Transparansi dapat diartikan memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam pengelolaan anggaran yang juga menjadi faktor penting yaitu ketepatan waktu. Sebuah anggaran dituntut juga dalam halnya ketepatan waktu dimana diharapkan adanya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk menghindari adanya keterlambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan dalam menyusun anggaran. Tercapainya pengelolaan anggaran yang baik tidak lepas dari adanya pengawasan yang dilakukan oleh atasan langsung pengguna anggaran itu sendiri (pengawasan internal). Perlu adanya pengawasan internal yang baik dalam pengelolaan sebuah anggaran untuk mengetahui atau mengevaluasi kinerja anggaran agar kinerja dapat berjalan dengan baik. Untuk dapat menyusun Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) berdasarkan anggaran berbasis kinerja (ABK) diperlukan kinerja sesuai dengan prinsip-prinsip good governance tersebut. Kinerja anggaran merupakan sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan dengan visi, misi, dan rencana organisasi. Kinerja Instansi Pemerintah dalam penyusunan anggaran digunakan untuk mengetahui tingkat pencapaian dalam penganggaran. Pendekatan kinerja sangat menekankan pada konsep value for money atau pengawasan atas kinerja output. Value for money harus dioperasionalkan dalam pengelolaan keuangan daerah karena dalam konteks otonomi daerah, value for money merupakan jembatan untuk mengantar Pemerintah Daerah mencapai good governance yaitu Pemerintah Daerah yang transparan, akuntabel, ekonomis, efektif, dan efisien. Untuk hubungan akuntabilitas dengan money, peneliti mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Garini (2011) yang menyatakan bahwa akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja Jika semakin kuat penerapan akuntabilitas, maka semakin tinggi pula kinerja anggaran berkonsep value for Hal ini dikarenakan untuk menghasilkan kinerja anggaran yang baik dibutuhkan pertanggungjawaban anggaran agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang diharapkan. Dari uraian tersebut, maka peneliti mengambil hipotesis pertama: H 1 : akuntabilitas berpengaruh terhadap Garini (2011), yang menyatakan bahwa transparansi (keterbukaan) dalam penyusunan anggaran dapat meningkatkan kinerja anggaran yang berkonsep value for money untuk menghasilkan anggaran yang diharapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kuat transparansi, maka semakin tinggi pula kinerja anggaran berkonsep value for Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Mulya (2014) yang menunjukkan bahwa transparansi

4 berpengaruh positif terhadap kinerja Dari uraian tersebut, maka peneliti mengambil hipotesis kedua: H 2 : transparansi berpengaruh terhadap Informasi yang disampaikan tepat waktu dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut (Baridwan, 1997). Yahya & Putra (2012), yang menunjukkan bahwa ketepatan jadwal penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Jika dalam sebuah anggaran daerah mampu memberikan informasi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu, maka semakin tinggi pula kinerja anggaran berkonsep value for Dari uraian tersebut, maka peneliti mengambil hipotesis ketiga: H 3 : ketepatan waktu berpengaruh terhadap Pengawasan internal memberikan keyakinan yang memandai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Efisiensi dan efektivitas merupakan elemen utama dari kinerja anggaran berkonsep value for money pada organisasi sektor publik (Mardiasmo, 2010). Oleh karena itu, pengawasan internal berpengaruh terhadap kinerja anggaran berkonsep value for Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Mulya (2014), yang menunjukkan bahwa pengawasan internal mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for Dari uraian tersebut, maka peneliti mengambil hipotesis keempat: H 4 : pengawasan internal berpengaruh terhadap kinerja anggaran berkonsep value for Elemen utama kinerja anggaran berkonsep value for money pada organisasi sektor publik yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas (Mardiasmo, 2002), dipengaruhi oleh akuntabilitas, transparansi, ketepatan waktu, dan pengawasan internal. Apabila akuntabilitas, transparansi, ketepatan waktu, dan pengawasan internal dijalankan dengan sebaik-baiknya dalam penyusunan anggaran, maka pelaksanaan dalam menyusun sebuah anggaran dapat terarah dan menuju kepada tercapainya tujuan yang telah direncanakan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mulya (2014), yang menunjukkan bahwa akuntabilitas, transparansi, dan pengawasan internal secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for Dari uraian tersebut, maka peneliti mengambil hipotesis kelima: H 5 : akuntabilitas, transparansi, ketepatan waktu, dan pengawasan internal berpengaruh terhadap kinerja METODE Penelitian ini dilaksanakan di 28 Instansi Pemerintah Kabupaten Buleleng. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Variabel penelitian ini yaitu akuntabilitas, transparansi, ketepatan waktu dan pengawasan internal merupakan variabel bebas. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kinerja anggaran berkonsep value for Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode penarikan purposive adalah pengambilan sampel yang menggunakan kriteria khusus terhadap sampel (Prasetyo & Lina Miftahul Jannah, 2010:135). Sampel dalam penelitian ini adalah kepala instansi dan bendahara pada setiap instansi pemerintah di Kabupaten Buleleng. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik kuesioner. Kuesioner ini ditujukan kepada kepala dinas dan bendahara yang dituangkan dalam daftar pertanyaan. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan penelitian yang beradaptasi dari Mulya (2014) yang terdiri dari 32 pertanyaan, yang berisi 5 kelompok pertanyaan yang berkriteria tertentu. Kelompok pertama berisi tentang akuntabilitas dengan 9 item pertanyaan, kelompok kedua transparansi dengan 5 item pertanyaan, kelompok ketiga ketepatan waktu degan 6 item pertanyaan,

5 kelompok keempat pengawasan internal dengan 5 item pertanyaan dan kelompok kelima yaitu kinerja anggaran berkonsep value for money dengan 7 item pertanyaan. Skala yang digunakan dalam penyusunan kuesioner penelitian ini adalah skala ordinal atau skala likert. Skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur, sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011). Setiap pernyataan disediakan 5 (lima) alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. Uji hipotesis menggunakan uji regresi regresi linier sederhana dan uji regresi regresi linier berganda. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Kuesioner akuntabilitas terdiri dari 9 butir dengan indeks validitas butir bergerak dari 0,448 s.d 0,607 dan indeks reliabilitas kuesioner Alpha Cronbach sebesar 0,717 dengan klasifikasi tinggi. Kuesioner transparansi terdiri dari 5 butir dengan indeks validitas butir bergerak dari 0,606 s.d 0,801 dan indeks reliabilitas kuesioner Alpha Cronbach sebesar 0,785 dengan klasifikasi tinggi. Kuesioner ketepatan waktu terdiri dari 6 butir dengan indeks validitas butir bergerak dari 0,501 s.d 0,688 dan indeks reliabilitas kuesioner Alpha Cronbach sebesar 0,747 dengan klasifikasi tinggi. Kuesioner pengawasan internal terdiri dari 5 butir dengan indeks validitas butir bergerak dari 0,718 s.d 0,781 dan indeks reliabilitas kuesioner Alpha Cronbach sebesar 0,791 dengan klasifikasi tinggi. Kuesioner kinerja anggaran berkonsep value for money terdiri dari 7 butir dengan indeks validitas butir bergerak dari 0,536 s.d 0,770 dan indeks reliabilitas kuesioner Alpha Cronbach sebesar 0,758 dengan klasifikasi tinggi. Hasil pengujian normalitas data menggunakan statistik Kolmogiorov- Smirnov menunjukkan bahwa nilai-nilai statistik yang diperoleh memiliki angka signifikansi lebih besar dari Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data akuntabilitas, transparansi, ketepatan waktu, pengawasan internal, dan kinerja anggaran berkonsep value for money berdistribusi normal. Hasil pengujian multikolinieritas mengunakan Variance Inflation Factor (VIF) menunjukkan nilai VIF dari masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10. Nilai korelasi di antara variabel bebas dapat dikatakan mempunyai korelasi yang lemah. Dengan demikian di antara variabel bebas tidak ada korelasi atau tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi linier. Hasil pengujian heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser menunjukkan bahwa nilai signifikansi antara variabel bebas dengan absolut residual lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, tidak ditemukannya masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Sumber: data diolah (2014). Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot Hasil pengujian heteroskedastisitas pada grafik scatterplot pada Gambar 1 menunjukkan bahwa penyebaran titik-titik yang ditimbulkan terbentuk secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu serta arah penyebarannya berada di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian tidak terjadi gejala heteroskesdastisitas pada regresi ini, sehingga model regresi yang dilakukan layak dipakai. Pada penelitian ini diajukan lima hipotesis. Pengujian hipotesis yang pertama digunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil analisis disajikan pada Tabel 1.

6 Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana antara Akuntabilitas terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3,866 3,391 1,140 0,260 X 1 0,697 0,088 0,759 7,907 0,000 Sumber: data diolah (2014). Berdasarkan Tabel 1 diperoleh hasil perhitungan regresi b 1 sebesar 0,697 konstanta a sebesar 3,866. Dengan demikian, dapat digambarkan hubungan variabel dengan persamaan regresi Ŷ 3,866 0,697X 1. Pada persamaan regresi diperoleh arah koefisien positif, yang menunjukan bahwa akuntabilitas berpengaruh positif terhadap kinerja Harga t hitung sebesar 7,907 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai t tabel (2- tailed) pada dk = 48-1 = 47 adalah 2,021. Karena t hitung lebih besar dari t tabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara akuntabilitas terhadap Pengujian hipotesis yang kedua digunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil analisis disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana antara Transparansi terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 13,032 1,545 8,437 0,000 X 2 0,853 0,074 0,860 11,453 0,000 Sumber: data diolah (2014). Berdasarkan Tabel 2 diperoleh hasil perhitungan regresi b 2 sebesar 0,853 konstanta a sebesar 13,032. Dengan demikian, dapat digambarkan hubungan variabel dengan persamaan regresi Ŷ 13,032 0,853 X 2. Pada persamaan regresi diperoleh arah koefisien positif, yang menunjukan bahwa transparansi berpengaruh positif terhadap kinerja Harga t hitung sebesar 11,453 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai t tabel (2- tailed) pada dk = 48-1 = 47 adalah 2,021. Karena t hitung lebih besar dari t tabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara transparansi terhadap Pengujian hipotesis yang ketiga digunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil analisis disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana antara Ketepatan Waktu terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2,776 1,703 1,630 0,110 X 3 1,067 0,065 0,924 16,392 0,000 Sumber: data diolah (2014).

7 Berdasarkan Tabel 3 diperoleh hasil perhitungan regresi b 3 sebesar 1,067 konstanta a sebesar 2,776. Dengan demikian, dapat digambarkan hubungan variabel dengan persamaan regresi Ŷ 2,776 1,067 X3. Pada persamaan regresi diperoleh arah koefisien positif, yang menunjukan bahwa ketepatan waktu berpengaruh positif terhadap kinerja Harga t hitung sebesar 16,392 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai t tabel (2- tailed) pada dk = 48-1 = 47 adalah 2,021. Karena t hitung lebih besar dari t tabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara ketepatan waktu terhadap Pengujian hipotesis yang keempat digunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil analisis disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana antara Pengawasan Internal terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 18,480 1,810 10,212 0,000 X 4 0,650 0,096 0,706 6,764 0,000 Sumber: data diolah (2014). Berdasarkan Tabel 4 diperoleh hasil perhitungan regresi b 4 sebesar 0,650 konstanta a sebesar 18,480. Dengan demikian, dapat digambarkan hubungan variabel dengan persamaan regresi Ŷ 18,480 0,650X 4. Pada persamaan regresi diperoleh arah koefisien positif, yang menunjukan bahwa pengawasan internal berpengaruh positif terhadap kinerja Harga t hitung sebesar 6,764 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai t tabel (2- tailed) pada dk = 48-1 = 47 adalah 2,021. Karena t hitung lebih besar dari t tabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengawasan internal terhadap kinerja anggaran berkonsep value for Pengujian hipotesis yang kelima digunakan analisis regresi linier ganda. Hasil analisis disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Ganda antara Akuntabilitas, Transparansi, Ketepatan Waktu, dan Pengawasan Internal terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 2,820 1,735 1,626 0,111 X 1 0,134 0,059 0,146 2,281 0,028 X 2 0,323 0,082 0,326 3,921 0,000 X 3 0,482 0,115 0,418 4,196 0,000 X 4 0,183 0,057 0,199 3,193 0,003 Sumber: data diolah (2014). Berdasarkan Tabel 5 diperoleh hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 0,917. Hal ini menunjukkan bahwa 91,7% variabel kinerja anggaran berkonsep value for money dipengaruhi oleh variabel akuntabilitas, transparansi, ketepatan waktu, dan pengawasan internal, sedangkan 8,3% dipengaruhi oleh faktor lain. hasil perhitungan regresi b 1 sebesar 0,134, b 2 sebesar 0,323, b 3 sebesar 0,482, b 4 sebesar 0,183, dan konstanta a sebesar 2,820. Dengan demikian, dapat

8 digambarkan hubungan variabel-variabel dengan persamaan regresi Ŷ 2,820 0,134X1 0,323X 2 0,482 X 3 0,183X 4. Pada persamaan regresi diperoleh arah koefisien positif, yang menunjukan bahwa akuntabilitas, transparansi, ketepatan waktu, dan pengawasan internal berpengaruh positif terhadap kinerja Harga t hitung sebesar 2,281, 3,921, 4,196, dan 3,193 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai t tabel (2-tailed) pada dk = 48-1 = 47 adalah 2,021. Karena t hitung lebih besar dari t tabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara akuntabilitas, transparansi, ketepatan waktu, dan pengawasan internal terhadap kinerja PEMBAHASAN Pengaruh Akuntabilitas terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Kinerja anggaran selama ini, proses penyusunan, pembahasan sampai pada penetapan APBD serta laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ), umumnya perhatian lebih terfokus pada besarnya anggaran. Penyusunan anggaran lebih menekankan pada input, di mana perubahan terletak pada jumlah anggaran yang meningkat dibanding tahun sebelumnya. Kinerja anggaran lebih mengutamakan penyerapan anggaran dibandingkan melakukan penghematan dana anggaran sehingga banyak anggaran digunakan untuk hal-hal yang tidak perlu, tidak terjadi efisiensi anggaran, dan banyak penggunaan anggaran yang meyimpang dengan tujuan atau target kebijakan pemerintah. Untuk menghindarkan penyalahgunaan anggaran, perlu dikembangkan sistem anggaran APBD yang berbasis Artinya penyusunan, pembahasan, penetapan sampai pengawasan pelaksanaan anggaran tidak cukup dengan hanya melihat besar kecilnya anggaran yang merupakan masukan, tapi juga harus memperhatikan kinerja anggaran tersebut yang meliputi capaian kinerja, keluaran, hasil dan manfaat serta tepat tidaknya kelompok sasaran kegiatan yang dibiayai anggaran. Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah. Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari output yang dihasilkan saja, akan tetapi harus mempertimbangkan input, output, dan outcome secara bersama-sama. Pengukuran kinerja berdasarkan alokasi biaya dan pelayanan yang menekankan pada tiga elemen utama ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Untuk menerapkan kinerja anggaran berkonsep value for money, maka sangat diperlukan akuntabilitas pemerintah terhadap pengelolaan anggaran. Akuntabilitas bukan sekedar kemampuan menunjukkan bagaimana uang publik tersebut telah dibelanjakan, akan tetapi meliputi kemampuan menunjukkan bahwa uang publik tersebut telah dibelanjakan secara ekonomis, efisien, dan efektif. Sebagai contoh, bentuk akuntabilitas dilaksanakannya Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2012 disampaikan Bupati Buleleng dalam rapat paripurna yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD. Dalam laporannya, Bupati Buleleng menyampaikan kepada DPRD dengan maksud memenuhi tanggung jawab konstitusi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dengan adanya pertanggungjawaban kepada DPRD, maka DPRD ikut mengetahui dan memantau jalannya penyusunan dan pengelolaan anggaran serta menilai tingkat penghematan, efisiensi, dan keefektivan penggunaan anggaran. Dengan demikian, kinerja anggaran berkonsep pada value for money dapat berjalan dengan baik. Temuan ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nadia (2011), yang menunjukkan bahwa akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for

9 Pengaruh Transparansi terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Kinerja anggaran selama ini memiliki kelemahan perencanaan dalam pengalokasian anggaran belanja menyebabkan lemahnya kinerja pemerintah, sehingga ada unit kerja yang kelebihan pembiayaan dan ada pula unit kerja yang kekurangan pembiayaan. Unit kerja yang kelebihan pembiayaan mengakibatkan penghematan dan efisiensi menjadi rendah, sedangkan ada unit kerja yang kekurangan pembiayaan mengakibatkan efektivitas menjadi rendah untuk mencapai tujuan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Kesenjangan yang lebar antara kebutuhan anggaran dengan keterbatasan anggaran yang dapat disediakan akan menimbulkan pengalokasian anggaran yang buruk apabila arah dan prioritas penggunaan anggaran tidak terdefinisi dengan baik, proses pengalokasian anggaran tidak sistematik, dan praktik penganggaran yang tidak transparan karena lemahnya persyaratan kelayakan pembiayaan. Untuk menghindari pengalokasian anggaran yang buruk diperlukan suatu sistem kinerja anggara berkonsep value for Artinya penyusunan, pembahasan, penetapan sampai pengawasan pelaksanaan anggaran tidak cukup dengan hanya melihat besar kecilnya anggaran yang merupakan masukan, tapi juga harus memperhatikan kinerja anggaran tersebut yang meliputi capaian kinerja, keluaran, hasil dan manfaat serta tepat tidaknya kelompok sasaran kegiatan yang dibiayai anggaran. Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah. Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari output yang dihasilkan saja, akan tetapi harus mempertimbangkan input, output, dan outcome secara bersama-sama. Pengukuran kinerja berdasarkan alokasi biaya dan pelayanan yang menekankan pada tiga elemen utama ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Untuk menerapkan kinerja anggaran berkonsep value for money, maka sangat diperlukan transparansi dari pemerintah. Transparansi bukan sekedar keterbukaan dalam menunjukkan bagaimana uang publik tersebut telah dibelanjakan, akan tetapi meliputi kemampuan menunjukkan bahwa uang publik tersebut telah dibelanjakan secara ekonomis, efisien, dan efektif. Sebagai contoh transparansi anggaran yang dilakukan pemerintah kabupaten Buleleng adalah dilaporkannya keuangan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI perwakilan provinsi Bali. BPK RI menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Buleleng kepada DPRD Kabupaten Buleleng dalam Rapat Paripurna Istimewa. Dengan diawasi dan diketahui oleh masyarakat dan DPRD, maka pihak berkepentingan, yaitu DPRD dan masyarakat dapat ikut memantau kinerja dalam penyusunan anggaran suatu instansi pemerintahan serta menilai tingkat penghematan, efisiensi, dan keefektivan penggunaan anggaran. Dengan demikian, kinerja anggaran berkonsep value for money dapat berjalan dengan baik. Temuan ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nadia (2011), yang menunjukkan bahwa transparansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for Pengaruh Ketepatan Waktu terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Menurut IAI (2007) bahwa tujuan pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan dan informasi yang relevan akan bermanfaat bagi pemakai apabila tepat waktu yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Dengan informasi laporan keuangan disampaikan tepat waktu maka semakin cepat dalam proses pengambilan keputusan. Sebagai contoh, setiap akhir tahun pada bulan Desember, setiap dinas dan instansi pemerintahan melaksanakan tutup anggaran. Pada tutup anggaran, anggaran yang dimiliki harus digunakan sepenuhnya secara efektif. Selain itu, jika anggaran digunakan secara efektif, akan

10 menghasilkan ketepatan waktu dalam proses tutup anggaran. Setelah itu, disusunlah laporan keuangan mengenai seluruh anggaran yang telah digunakan selama satu tahun yang telah berlangsung. Ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan akan sangat dipengaruhi oleh ketepatan waktu saat proses tutup anggaran. Pada tahun berikutnya, dilaksanakan SPJ (surat pertanggungjawaban). Selain itu dengan adanya ketepatan waktu pada proses penutupan anggaran, pelaporan keuangan, dan penyusunan SPJ, maka akan berpengaruh pada proses pengambilan keputusan. Sangat penting adanya ketepatan waktu pada saat proses pengambilan keputusan agar menghasilkan informasi yang relevan sehingga kinerja anggaran dapat berjalan dengan baik berkonsep pada value for Temuan ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yahya & Putra (2012), yang menunjukkan bahwa ketepatan jadwal penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Pengaruh Pengawasan Internal terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Lingkup pengawasan internal pemerintah selama ini hanya sebatas pengawasan berdasarkan kepatuhan (compliance). Pengawasan yang didasarkan pada kepatuhan adalah pengawasan yang memeriksa bahwa pengeluaran-pengeluaran untuk pelayanan masyarakat telah disetujui dan telah sesuai dengan undang-undang peraturan. Dalam pengawasan kepatuhan terdapat asas kepatutan. Dalam kepatuhan yang dinilai adalah ketaatan semua aktivitas sesuai dengan kebijakan, aturan, ketentuan dan undang-undang yang berlaku. Sedangkan, kepatutan lebih pada kebijaksanaan pimpinan dalam mengambil keputusan. Jika melanggar kepatutan belum tentu melanggar kepatuhan. Kelemahan pengawasan internal yang didasarkan pada kepatuhan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan pemerintah terhadap APBD. Penyalahgunaan APBD dimungkinkan terjadi karena keputusan diambil oleh pimpinan. Pengalokasian anggaran tidak hanya untuk kepentingan masyarakat, tetapi juga untuk proyek-proyek demi kepentingan pribadi pejabat. Hal ini menyebabkan tidak terjadi penghematan anggaran, efisiensi, dan efektivitas anggaran. Untuk mengatasi kelemahan pengawasan internal tersebut, maka diperlukan suatu sistem pengawasan internal berbasis kinerja, yang meliputi audit ekonomi, efisiensi dan efektivitas (value for money). Audit ekonomi dan efisiensi disebut juga management audit atau operational audit, Sedangkan audit efektivitas disebut program audit. Audit kinerja memfokuskan pemeriksaan pada tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi yang menggambarkan kinerja entitas atau fungsi yang diaudit. Audit value for money merupakan suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif, agar dapat melakukan penilaian secara independen atas ekonomi dan efisiensi operasi, efektifitas dala pencapaian hasil yang diinginkan, dan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan hukum yang berlaku, menentukan kinerja yang telah dicapai dengan kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna laporan tersebut. Tujuan pengawasan internal dengan menekankan value for money adalah untuk meningkatkan akuntabilitas lembaga sektor publik dan untuk perbaikan kinerja pemerintah. Dalam menyusun anggaran diperlukannya sebuah pengawasan internal agar pelaksanaan dalam menyusun sebuah anggaran dapat terarah dan menuju kepada tercapainya tujuan yang direncanakan. Sebagai contoh pengawasan internal yang dilakukan kabupaten Buleleng adalah adanya Satuan Pengawas Internal yang diwadahi dalam sebuah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang kemudian dikenal dengan Inspektorat Daerah atau Badan Pengawas Keuangan Daerah (Bawasda), yang berfungsi sebagai auditor atau

11 pemeriksa internal bagi Pemerintah Kabupaten yang bertanggungjawab kepada Bupati. Dengan adanya pengawasan internal mengenai anggaran di lingkungan instansi bersangkutan, dimana dalam penelitian ini yaitu kepala instansi pemerintahan dapat mengontrol atau mengevaluasi agar tidak terjadinya kesalahan sehingga kinerja anggaran dapat berjalan dengan baik. Kepemimpinan dari kepala instansi pemerintahan yang dilaksanakan dalam lingkungan organisasi sangat dibutuhkan dalam hal pengawasan kinerja anggaran. Penyusunan anggaran dengan pendekatan kinerja sangat menekankan pada konsep value for Temuan ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mulya (2014), yang menunjukkan bahwa pengawasan internal mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, Ketepatan Waktu, dan Pengawasan Internal terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money Kinerja akan berjalan dengan baik, jika sudah ada nya prinsip good governance yang mendasarinya. Menurut Mangkunegara (2006:16), kinerja dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: (1) Faktor Individu (2) Faktor lingkungan. maka dapat disimpulkan adanya keterkaitan variabel dengan teori tersebut. Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban pihak pemegang amanah kepada pihak pemberi amanah (principal) yang jika dikaitkan dengan faktor kinerja tersebut, akuntabilitas tergolong pada faktor lingkungan kerja organisasi karena dalam hal ini pertanggungjawaban dilakukan oleh lingkungan organisasi. Hubungan antara oknum pemerintahan dalam organisasi kepada pihak berkepentingan dalam halnya pengelolaan anggaran, apakah sudah adanya pertanggungjawaban dilingkungan organisasi tersebut. Transparansi merupakan keterbukaan informasi kepada masyarakat, dimana terdapat keterkaitan dengan faktor kinerja tersebut yaitu tergolong dalam faktor lingkungan kerja organisasi, dikarenakan keterbukaan dimulai dari lingkungan kerja selanjutnya kepada DPRD dan masyarakat. Sedangkan ketepatan waktu yang merupakan informasi yang disajikan tepat waktu ini tergolong pada faktor individu. Dimana adanya kesadaran sendiri untuk bekerja dengan cepat, tepat waktu sesuai yang diharapkan. Selanjutnya yaitu pengawasan internal, pada variabel ini tergolong pada faktor lingkungan kerja organisasi karena dilaksanakan dalam lingkungan organisasi berkaitan dengan kepemimpinan dalam mengawasi kinerja apakah sudah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan agar nantinya tidak adanya penyimpangan. Dengan adanya penjelasan hubungan dari akuntabilitas, transparansi, ketepatan waktu dan pengawasan internal maka berpengaruh terhadap kinerja anggaran yang berkonsep value for Konsep value for money yang digunakan adalah pengukuran ekonomi, pengukuran efisiensi, dan pengukuran efektivitas. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan anggaran dikelola dengan baik, anggaran dikelola secara ekonomis, efisien dan efektif, dengan demikian kinerja sudah berjalan dengan baik. Temuan ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mulya (2014), yang menunjukkan bahwa akuntabilitas, transparansi, dan pengawasan internal secara bersamasama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh akuntabilitas, transparansi, ketepatan waktu, dan pengawasan internal adaterhadap kinerja anggaran berkonsep value for money, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money, (2) transparansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja anggaran

12 berkonsep value for money, (3) ketepatan Waktu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money, (4) pengawasan Internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money, (5) akuntabilitas, transparansi, ketepatan waktu, dan pengawasan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: (1) Bagi instansi pemerintah daerah agar dapat meningkatkan akuntabilitas, transparansi, ketepatan waktu, dan pengawasan internal sehingga pemerintahan yang baik dapat terlaksana terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan harus cepat tanggap dalam menjalankan setiap keluhan publik atau masyarakat, (2) Teknik pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner secara langsung, peneliti selanjutnya hendaknya menggunakan juga metode pengumpulan data wawancara sehingga informasi yang didapat lebih akurat dan lengkap, (3) Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas populasi penelitian, yaitu dengan menambah jumlah aparatur yang bekerja pada Kantor Instansi Pemerintah Daerah tidak hanya yang berada di wilayah Buleleng saja, sehingga diperoleh hasil penelitian yang tingkat generalisasinya lebih tinggi, (4) Pada penelitian berikutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap pelaksanaan kenerja anggaran berkonsep value for money, seperti implementasi financial audit, good governance, dan peran auditor internal. DAFTAR PUSTAKA Anugriani, Mulya Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money pada Instansi Pemerintah di Kabupaten Bone. Skripsi. Makassar: Hasanuddin. Universitas Baridwan, Z Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode,. Yogyakarta: BPFE. Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun Anggaran. Direktorat Jendral Otonomi Daerah Prasetyo, Bambang & Lina Miftahul Jannah Metode Penelitian Kuantitatif, Teori, dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Nadia, Garini Pengaruh Transparansi dan Akuntabilitas terhadap Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Kota Bandung. Skripsi. Bandung: Universitas Komputer Indonesia Bandung. Nadirsyah, M. Rizal Yahya & Gunawan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pada Pemerintahan Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Tesis. Sugiyono Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta., Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara., Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah., Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Oleh : FAUZIA KARTIKA DARMANTO B

Oleh : FAUZIA KARTIKA DARMANTO B PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE, AUDIT KINERJA DAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Populasi merupakan seluruh obyek yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdapat di Kabupaten Sleman. Subyek dari penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor seperti anggaran berbasis kinerja, transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan internal yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis multidimensional yang tengah melanda bangsa Indonesia telah menyadarkan kepada masyarakat akan pentingnya konsep otonomi daerah dalam arti yang sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Peneliti menggunakan metode kuantitatif dalam melaksanakan penelitian ini. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian dapat berupa tempat atau lokasi dilaksanakannya penelitian. Penelitian dilaksanakan di Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Subyek

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI 1 Dewa Kadek Agus

Lebih terperinci

Oleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK

Oleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR (Survey pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar)

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bangli)

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bangli) FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bangli) 1 Mertyani Sari Dewi, 2 Nyoman Ari Surya Dharmawan, 3 Desak Nyoman Sri Werastuti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

Arsha Karunia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Arsha Karunia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN PROFESIONAL, PENGALAMAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA APARAT INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR Arsha Karunia Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. birokrasi dalam berbagai sektor demi tercapainya good government. Salah

BAB I PENDAHULUAN. birokrasi dalam berbagai sektor demi tercapainya good government. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam satu dekade terakhir ini, bangsa Indonesia sedang berupaya memperbaiki kinerja pemerintahannya melalui berbagai agenda reformasi birokrasi dalam berbagai sektor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH Oleh: Fladimir Edwin Mbon Pembimbing: Ch. Heni Kurniawan, S.E.,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. daftar pertanyaan tertulis kepada responden, dalam hal ini adalah seluruh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. daftar pertanyaan tertulis kepada responden, dalam hal ini adalah seluruh BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Metode Pengumpulan data primer dari responden dilakukan dengan survei, yaitu dengan cara mengumpulkan data pokok (data primer) dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah Dinas Pendapatan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Belitung Timur. Subjek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Bone Bolango. Dinas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Bone Bolango. Dinas BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Bone Bolango.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek penelitian berlokasi di Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman. Populasi merupakan seluruh objek yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat BAB III 3.1 Rancangan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Lokasi penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi Pada DPPKAD Kota Gorontalo) Oleh FEMI BAGOE NIM: 921409149 JURUSAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Responden yang menjadi objek penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kuesioner yang di sebar berjumlah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif 1 yakni penelitian yang mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktorfaktor

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN)

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN) PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN) Ahmad Faishol Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bantul. Sampel yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bantul. Sampel yang akan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Objek penelitian ini berlokasi di Pemerintahan Kabupaten Bantul. Populasi merupakan seluruh obyek yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Populasi

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENGETAHUAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH, PERSONAL BACKGROUND, DAN KOMITMEN TERHADAP KEMAMPUAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada SKPD di Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2004, manajemen keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Badung mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 2004, manajemen keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Badung mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semenjak diberlakukannya otonomi daerah berdasarkan UU No 32 Tahun 2004, manajemen keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Badung mengalami perubahan yaitu reformasi penganggaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Jurnal Administrasi Negara

Jurnal Administrasi Negara STIA LAN Jurnal Administrasi Negara,Volume 21 Nomor 1, April 2015 / 1-5 Jurnal Administrasi Negara PENGARUH OPTIMALISASI MANAJEMEN ASET DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Kasihan, Bantul. Sekolah Dasar (SD) tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di daerah Kalimantan Timur, Kecamatan Balikpapan Selatan. Pada perkembangan kota yang semakin maju dan era modern dalam penggunaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Survey dilakukan dengan menyebar kuesioner sebanyak 277 untuk bagian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Survey dilakukan dengan menyebar kuesioner sebanyak 277 untuk bagian 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Statistik Deskriptif Survey dilakukan dengan menyebar kuesioner sebanyak 277 untuk bagian akuntansi/tata usaha keuangan SKPD di Provinsi Riau yang terdiri dari 76 kuisioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan dan pengeluaran yang terjadi dimasa lalu (Bastian, 2010). Pada

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan dan pengeluaran yang terjadi dimasa lalu (Bastian, 2010). Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran dapat diinterpretasi sebagai paket pernyataan perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.

Lebih terperinci

I Made Edy Sutawan [1], Nyoman Ari Surya Darmawan [1], Gede Adi Yuniarta [2]

I Made Edy Sutawan [1], Nyoman Ari Surya Darmawan [1], Gede Adi Yuniarta [2] PENGARUH STRES KERJA, MOTIVASI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN KOPERASI (Studi Kasus pada Koperasi di Kabupaten Buleleng) I Made Edy Sutawan [1], Nyoman Ari Surya Darmawan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 84 4.1. Analisis Kuantitatif BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS.

Lebih terperinci

Pengaruh Penganggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Kabupaten Banyuwangi

Pengaruh Penganggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Kabupaten Banyuwangi 1 Pengaruh Penganggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Kabupaten Banyuwangi Effect Of Performance Based Budgeting Performance Accountability Regional

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kausalitas yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintah melalui Otonomi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Umum Responden dalam penelitian ini adalah Satuan Pengawas Internal (SPI) dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan Badan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor yang bekerja di KAP (Kantor Akuntan Publik) yang berada di wilayah Jakarta Barat. Lokasi ini dipilih karena

Lebih terperinci

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD)

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) (Studi Empiris pada DPRD Kabupaten Wonogiri) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Magelang. Sampel penelitian ini adalah Wajib Pajak

Lebih terperinci

BAB IV. Analisa Hasil Penelitian. (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

BAB IV. Analisa Hasil Penelitian. (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BAB IV Analisa Hasil Penelitian 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap responden (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Wilayah

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi daerah

Lebih terperinci

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi PENGARUH IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD) (Studi Kasus Pada Kecamatan Lelela Kabupaten Indramayu) Oleh : RIZAL SUKMA ALIYUDIN *) e-mail : rizalsuk22@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE, AUDIT KINERJA, DAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta)

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan perubahan secara holistik terhadap pelaksaaan pemerintahan orde baru.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan perubahan secara holistik terhadap pelaksaaan pemerintahan orde baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semangat reformasi telah mendorong para pemimpin bangsa Indonesia untuk melakukan perubahan secara holistik terhadap pelaksaaan pemerintahan orde baru. Keinginan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi empiris pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013) I.I PENDAHULUAN Fildza Aqmarina Imanda Saat ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis multidimensional yang telah melanda bangsa Indonesia telah menyadarkan kepada bangsa Indonesia akan pentingnya menggagas kembali konsep otonomi daerah

Lebih terperinci

IKA NUR MAULIDA AFFIANI B

IKA NUR MAULIDA AFFIANI B PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP KETERANDALAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 60 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

M. Rasuli Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK

M. Rasuli Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Penyempurnaan Sistem Administrasi, Komitmen Dari Seluruh Komponen Organisasi, Kecukupan Sumber Daya, Dan Sistem Reward Punishment Terhadap Penyusunan APBD Berbasis Kinerja Di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan subyek penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 4 bulan yang bermula di bulan Maret 2015 sampai dengan bulan Juni 2015. Dalam kurun waktu tersebut,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul yaitu data dari Dana Perimbangan dan Belanja Modal Provinsi Jawa Timur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang diikuti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu di Indonesia saat ini yang semakin mendapat perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir ini adalah akuntabilitas keuangan publik. Hal tersebut disebabkan

Lebih terperinci

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur 25 BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek / Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari pengalaman auditor, independensi,

Lebih terperinci

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PADA INSPEKTORAT DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PADA INSPEKTORAT DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PADA INSPEKTORAT DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU UMI BAROKAH NIM :100462201304 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK PADA INSTANSI PEMERINTAH

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK PADA INSTANSI PEMERINTAH PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK PADA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Pada Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kota Kendari) Oleh Safaruddin dan Sutriana Basri

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (Studi Pada Pemerintah Kota Manado) Oleh Dhullo Afandi Dosen Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh auditor fungsional yang bekerja di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. DESKRIPSI DATA Penelitian ini menggunakan data primer yaitu berupa kuesioner dimana kuesioner yang disebar sebanyak 550 buah kuesioner virtual yang disebar melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas

BAB III METODE PENELITIAN. BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) merupakan satuan kerja yang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut : BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Hasil Jawaban Responden 4.1.1 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki tiga buah indikator yang dijelaskan terdiri

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS SDM, PEMANFAATAN TI, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH KUALITAS SDM, PEMANFAATAN TI, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PENGARUH KUALITAS SDM, PEMANFAATAN TI, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH 1 Arina Roshanti, 1 Edy Sujana, 2 Kadek Sinarwati Jurusan Akuntansi Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan lima variabel yang terdiri atas tiga variabel independen (bebas), satu variabel intervening dan satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, di mana dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Gahesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Gahesha Singaraja, Indonesia PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus pada SKPD Kabupaten Klungkung) 1 Ni Kadek Rina Primayoni, 1 I Made

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Provinsi Bali) 1 Komang Alit Trijayanti 1 Nyoman Ari Surya Darmawan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi. Pada organisasi privat atau swasta, anggaran merupakan suatu hal yang sangat dirahasiakan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci