Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Transkripsi

1 PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Klungkung) 1 Wayan Kusuma Wiraputra, 1 Ni Kadek Sinarwati, 2 Nyoman Trisna Herawati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {kusumastifler@yahoo.co.id, kadeksinar20@gmail.com, aris_herawati@yahoo.co.id}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemahaman standar akuntansi pemerintahan dan latar belakang pendidikan terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah daerah. SKPD Kabupaten Klungkung menjadi lokasi penelitian ini. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai bagian akuntansi dan keuangan. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari responden melalui penyebaran kuesioner. Selanjutnya untuk pengujian data dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan pengujian hipotesis. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis regresi linier berganda antara variabel independen dengan variabel dependen baik secara simultan maupun secara parsial. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa, (1) pemahaman standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif terhadap penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah, (2) latar belakang pendidikan berpengaruh positif terhadap penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah, (3) pemahaman standar akuntansi pemerintahan dan latar belakang pendidikan secara simultan berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah, (4) pemahaman standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif terhadap penyajian laporan keuangan pemerintah daerah, (5) latar belakang pendidikan berpengaruh positif terhadap penyajian laporan keuangan pemerintah daerah, (6) pemahaman standar akuntansi pemerintahan dan latar belakang pendidikan secara simultan berpengaruh penyajian laporan keuangan pemerintah daerah. Kata kunci: Latar belakang pendidikan, pemahaman standar akuntansi pemerintahan, penyajian laporan keuangan, penyusunan laporan keuangan. Abstract This study was aimed at finding out the effect of the understanding about government accounting standard and educational background on the drafting and and presentation of the region s government financial reports. Klungkung Regency Region Workforce Units were the sites of this study. The sample used in this study consisted of the accounting and financial division workers. The data used was primary data obtained from the respondents through the distribution of questionnaires. Furthermore, to test the data, validity testing, reliability testing and hypothesis testing were carried out. The obtained data was analyzed using multiregression analysis between the independent and the dependent variables both simultaneously and partially. Based on the results it was found that, first, the understanding about the government accounting standard and educational background had partially a positive

2 effect on the drafting and presentation of the region s government financial reports. Second, the understanding about the government accounting standard and educational background had simultaneously a positive effect on the drafting and presentation of the region s government financial reports. Third, the understanding about government accounting standard and educational background had partially a positive effect on the presentation of the region s government financial reports. Fourth, the understanding about the government accounting standard and educational background had simultaneously a positive effect on the presentation of the region s government financial reports. Keyword: Educational background, understanding about government accounting standard, presentation of financial reports, drafting of financial reports. PENDAHULUAN Belakangan ini banyak terjadi perubahan yang terjadi pada Negara Indonesia yang bersifat signifikan dan fundamental dalam mekanisme penyelenggaraan pemerintah, yaitu dimana sejak diberlakukannya otonomi daerah secara efektif. Hal ini tertuang sebagaimana yang dijelaskan dalam UU No. 22/1999 Tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25/1999 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Kemudian implementasi otonomi daerah ini mendapat sambutan dengan adanya pengesahan UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah serta UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Sejalan dengan diberlakukannya UU Otonomi Daerah tersebut maka hal ini memberikan harapan baru terhadap tumbuhnya kesadaran untuk membangun daerah secara optimal, tidak lagi berkosentrasi ke pusat. Hal tersebut berarti bahwa dengan adanya UU Otonomi Daerah yang telah direvisi tersebut, maka secara langsung pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintah daerah yang lebih luas, nyata, dan bertanggung jawab. Namun dibalik semua itu, terdapat beberapa kekawatiran atas munculnya desentralisasi masalah. Yaitu berupa pelimpahan masalah yang belum dapat ditangani oleh pemerintah pusat untuk pemerintah daerah. Hal ini tergambar dalam UU No. 32/2004 (2004:5), Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut UU No. 32/2004 (2004:4), Otonomi daerah adalah hak wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dari pengertian tersebut diatas, maka akan tampak bahwa daerah diberi hak otonom oleh pemerintah pusat untuk mengatur dan mengurus kepentingan sendirinya. Dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dalam pencapaian good governance, seperti yang tertuang dalam penjelasan bahwa Otonomi daerah identik dengan tuntutan akuntanbilitas, good governance, dan sebagainya, maka pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang dapat mempertanggungjawabkan kepercayaan masyarakat secara jujur (Enho, 2008:2). Salah satu upaya konkrit yang dilakukan dalam rangka mewujudkan pengelolaan keuangan negara baik adalah dengan penyampaian laporan pertanggung jawaban keuangan pemerintah yang baik dan benar dengan mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah diterima secara umum. Dalam rangka penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Pemerintah yang baik dan benar, yaitu yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan yang ditetapkan presiden dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005, tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang disingkat dengan SAP, tanggal 13 Juni 2005.

3 SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia, sesuai dengan PP No. 24 pada bagian Pengantar Standar Akuntansi Pemerintahan (2005:2), SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Namun Roesyanto (2007:3) menyatakan bahwa rata-rata pemerintah daerah belum dapat menyusun laporan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang ada yaitu PP No. 24 Tahun 2005 yang sekarang sudah berganti menjadi PP No. 71 Tahun 2010 mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Sehubungan dengan penyusunan laporan keuangan daerah yang sesuai dengan SAP, maka perlu diperhatikan faktor pemahaman terhadap SAP agar hasil dari laporan keuangan daerah dapat dipertanggungjawabkan. Selain pemahaman terhadap SAP, faktor lain yang perlu diperhatikan adalah pendidikan terhadap perangkat yang ada pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pendidikan yang dimaksud adalah latar belakang pendidikan. Dengan memperhatikan pendidikan dari perangkat SKPD, maka berhubungan dengan tingkat pemahaman terhadap SAP sehingga akan membantu dalam penyusunan laporan keuangan daerah. Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dari tahun 2006 sampai dengan 2012 Kabupaten Klungkung mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) padahal opini yang diharapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung adalah opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, rata-rata Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Klungkung belum sepenuhnya dapat menerapkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan Standar Akuntansi Pemerintah sesuai dengan ketentuan dalam Pelaporan Keuangan, karena adanya perubahan metode pencatatan dari single entry menjadi double entry sehingga masingmasing SKPD belum sepenuhnya mampu menyusun laporan keuangan dalam bentuk realisasi anggaran, neraca, arus kas maupun catatan atas laporan keuangan. Selain itu, salah satu faktor yang mempengaruhi diterbitkannya opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) adalah adanya temuan bahwa laporan keuangan belum disusun dengan metode akrual basis secara penuh. Menurut PP 71 tahun 2010 SAP Berbasis Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBD. Adapun fenomena yang terjadi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung yang dapat diidentifikasi bahwa penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang disusun oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) belum sepenuhnya memahami dan mengerti untuk melaksanakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan yang pada umumnya tidak memiliki disiplin ilmu dan bukan berasal dari pendidikan akuntansi, sehingga akan menyulitkan PPK-SKPD untuk menyusun laporan keuangan yang bersesuaian dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan Standar Akuntansi Pemerintahan. Hal ini berarti peranan sumber daya manusia yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi sangat diperlukan dalam penyusunan laporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah dan pemerintah daerah. Latar belakang pendidikan yang dimiliki di bidang penatausahaan keuangan daerah hendaknya disesuaikan dengan tugas yang dilaksanakan. Dari 12 (dua belas) Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang bertindak sebagai Pejabat Penatausahaan Keuangan memiliki latar belakang pendidikan yang memiliki cukup beragam. Latar belakang pendidikan PPK- SKPD inilah yang menyebabkan rendahnya kemampuan tiap-tiap SKPD untuk menyusun laporan keuangan pemerintah daerah. Selain itu juga masih rendahnya

4 komitmen untuk memahami dan melaksanakan peraturan yang selalu berubah-ubah yang tidak konsisten antara peraturan yang satu dengan peraturan yang lain. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan instansi pemerintah di Kabupaten Klungkung dilakukan dengan upaya rekrutmen pegawai yang memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang terutama bidang akuntansi dan melaksanakan pendidikan berkelanjutan, seperti mengikuti pelatihanpelatihan/lokakarya dan seminar sehingga mempunyai kemampuan yang lebih baik di dalam melakukan tata kelola pemerintahan yang baik (good government). Oleh karena itu, Peraturan, latar belakang pendidikan, perangkat pendukung yang ada mendukung terhadap penciptaan akan kemampuan aparatur terkait dalam penyusunan laporan keuangan Pemerintah Daerah. Dalam menyajikan tata kelola keuangan yang baik, maka Pemerintah Daerah harus dapat menyajikan laporan keuangan pemerintah daerah yang sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan penelitian ini untuk menganalisis: (1) pengaruh pemahaman SAP terhadap penyusunan laporan keuangan Pemerintah Daerah, (2) pengaruh latar belakang pendidikan terhadap penyusunan laporan keuangan Pemerintah Daerah, (3) pengaruh secara simultan pemahaman SAP dan latar belakang pendidikan terhadap penyusunan laporan keuangan Pemerintah Daerah, (4) pengaruh pemahaman SAP terhadap penyajian laporan keuangan Pemerintah Daerah, (5) pengaruh latar belakang pendidikan terhadap penyajian laporan keuangan Pemerintah Daerah, (6) pengaruh secara simultan pemahaman SAP dan latar belakang pendidikan terhadap penyajian laporan keuangan Pemerintah Daerah. METODE Penelitian ini bersifat asosiatif. Variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu pemahaman SAP dan latar belakang pendidikan yang merupakan variabel bebas. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah daerah. Dari variabel penelitian tersebut dapat ditentukan indikator, instrumen penelitian dan desain sampel yang digunakan. Penelitian ini dilakukan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Klungkung. Dipilihnya lokasi ini karena berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dari tahun 2006 sampai dengan 2012 Kabupaten Klungkung mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) padahal opini yang diharapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung adalah opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Subjek dari penelitian ini adalah pegawai yang bekerja pada bagian akuntansi dan penatausahaan keuangan pada Dinas-Dinas yang merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Klungkung, sedangkan objek penelitian ini adalah pemahaman SAP dan latar belakang pendidikan yang mempengaruhi penyusunan dan penyajian laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari responden melalui penyebaran kuesioner. Populasi dan sampel penelitian ini yaitu: (1) populasi yang berjumlah 1004 orang adalah seluruh pegawai pada dinas-dinas di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah, sedangkan (2) sampel yang berjumlah 82 orang adalah bagian akuntansi dan keuangan. Data yang terkumpul selanjutnya dilakukan uji kualitas data dengan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur kualitas kuesioner yang digunakan sebagai instrumen penelitian. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur handal atau tidaknya kuisioner dan suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2012). Dan data dilanjutkan dengan uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas

5 Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Analisis regresi berganda ini dibantu dengan menggunakan program SPSS for windows versi 19. Pengujian hipotesis dilakukan secara parsial (uji t) maupun secara serentak (uji F) serta koefisien determinasi ( R 2 ). HASIL DAN PEMBAHASAN Ditemukan sebanyak 6 kuesioner yang tidak dapat digunakan dari jumlah kuesioner yang kembali, dan dianggap gugur. Dengan demikian, kuesioner yang dapat digunakan adalah sebanyak 82 kuesioner. Dari hasil uji validitas untuk masingmasing item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid. Semua item pertanyaan dalam kuesioner memiliki r hitung > r tabel (> 0,2172) dan nilai probabilitas < 0,05. Dari hasil uji reliabilitas penelitian ini dinyatakan reliable karena didapatkan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70, yaitu pemahaman SAP sebesar 0,809, latar belakang pendidikan sebesar 0,787, penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah sebesar 0,708, serta penyajian laporan keuangan pemerintah daerah sebesar 0,701, sehingga semua variabel penelitian ini dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil pengujian normalitas dari semua variable dalam penelitian ini menunjukkan nilai signifikansi karena uji normalitas diperoleh dengan metode Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05, yakni dari hasil pengujian normalitas regresi model 1 diperoleh nilai sig. sebesar 0,287, dan pada regresi model 2 diperoleh nilai sig. sebesar 0,225. Hal ini berarti semua data dinyatakan normal. Berdasarkan hasil pengujian multikolineritas menunjukkan bahwa masing-masing model regresi tidak mengalami gejala multikolinieritas. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa nilai VIF untuk model regresi pertama dan model regresi kedua, yakni nilai VIF sebesar 1,172 dan nilai tolerance sebesar 0,853. Dari hasil uji Heteroskedastisitas tidak ditemukan pola tertentu dan titik-titik yang menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi pertama dan kedua tidak mengalami heteroskedastisitas dan layak dipergunakan. Gambar 1. Scatterplot Model 1 Gambar 2. Scatterplot Model 2 Pengujian selanjutnya yaitu pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan baik secara parsial melalui uji t, maupun secara simultan melaui uji F, serta koefisien determinasi. Hasil pengujian secara parsial (uji t), dan pengujian secara simultan (uji F) disajikan pada tabel 1.1 dan tabel 1.2.

6 Tabel 1.1 Hasil Uji Regresi Berganda Pemahaman SAP dan Latar Belakang Pendidikan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Model 1 Koefisien t Sig. t Konstanta 5,294 Pemahaman SAP (X 1 ) 0,171 3, Latar Belakang Pendidikan (X2) 0,186 2, R Square = 0,252 Adjusted R Square = 0,233 F = 13,335 Sig. F = 0,000 Sumber: data diolah Tabel 1.2 Hasil Uji Regresi Berganda Pemahaman SAP dan Latar Belakang Pendidikan terhadap Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Model 2 Koefisien t Sig. t Konstanta 5,131 Pemahaman SAP (X 1 ) 0,184 3, Latar Belakang Pendidikan (X2) 0,344 3, R Square = 0,300 Adjusted R Square = 0,283 F = 16,952 Sig. F = 0,000 Sumber: data dioalah Dari tabel 1.1 yang disajikan dapat dilihat bahwa persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Y = 5, ,171 X 1 + 0,186 X 2 + ε Selanjutnya dari tabel 1.2 yang disajikan dapat dilihat bahwa persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Y = 5, ,184 X 1 + 0,344 X 2 + ε Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi terlihat bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,233, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sebesar 23,3%. Selanjutnya dari hasil uji koefisien determinasi terlihat bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,283, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sebesar 28,3%. Pengaruh Pemahaman SAP terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Berdasarkan hasil uji t pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa variabel pemahaman SAP memiliki nilai t hitung sebesar 3,548 dan nilai probabilitas sebesar 0,001. Karena t hitung lebih besar dari t tabel yakni 1,664 dan nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0,05, maka hasil penelitian berarti menunjukkan berpengaruh positif signifikan. maka hasil penelitian berarti berpengaruh positif signifikan. Berpengaruh positif disini artinya terjadi pengaruh secara sejalan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pemahaman SAP seorang pegawai, maka semakin tinggi tingkat penyusunan laporan keuangan daerah. Jika dianalisis dari hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden, maka menunjukkan bawah pegawai bagian akuntansi dan keuangan sudah mendukung dan diimbangi dengan pemahaman pegawai tentang SAP yang

7 sudah sebagian besar memahami. Sehingga dalam penyusunan laporan keuangan tidak mengalami masalah. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan Yohanes Enho (2008) dan Junita Putri Rajana HRP (2009) yang menyimpulkan bahwa pemahaman SAP tidak berpengaruh signifikan terhadap penyusunan laporan keuangan daerah. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Berdasarkan hasil uji t pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa variabel latar belakang pendidikan memiliki nilai t hitung sebesar 2,108 dan nilai probabilitas sebesar 0,038. Karena t hitung lebih besar dari t tabel yakni 1,664 dan nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0,05, maka hasil penelitian berarti berpengaruh positif signifikan. Berpengaruh positif disini artinya terjadi pengaruh secara sejalan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi latar belakang pendidikan seorang pegawai, maka semakin tinggi tingkat penyusunan laporan keuangan daerah. Jika dianalisis dari hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden, maka menunjukkan bahwa pegawai bagian akuntansi dan keuangan sudah mendukung dan diimbangi dengan sebagian besar sudah memiliki latar belakang pendidikan akuntansi, hal ini juga terlihat dari uraian tugas dan fungsi pada setiap sub bagian sudah jelas. Fungsi dan proses dengan pegawai yang berlatar belakang akuntansi sudah mencukupi, sehingga peraturan dalam penyusunan laporan keuangan daerah sudah dipahami dan dilaksanakan dengan baik. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan Yohanes Enho (2008) dan Junita Putri Rajana HRP (2009) menyimpulkan bahwa latar belakang pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap penyusunan laporan keuangan daerah. Pengaruh Pemahaman SAP dan Latar Belakang Pendidikan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Berdasarkan hasil uji F pada tabel 1.1, menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada pemahaman SAP dan latar belakang pendidikan terhadap penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan pengujian hipotesis H 3 melalui F test terlihat bahwa F hitung sebesar 13,335 dan nilai probabilitas 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman SAP dan latar belakang pendidikan secara bersamasama berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Klungkung. Dengan latar belakang pendidikan yang baik ditambah dengan pemahaman terhadap SAP yang memadai dari seorang pegawai bagian akuntansi dan keuangan akan sangat membantu dalam proses penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah. Pegawai bagian akuntansi dan keuangan yang memang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi secara tidak langsung akan paham terhadap SAP sehingga akan memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan. Latar belakang pendidikan yang jelas memang sangat diperlukan agar lebih paham terhadap SAP. Pendidikan yang dimaksud tidak hanya pendidikan formal tetapi bisa pada diklat yang diadakan instansi tempat pegawai tersebut bekerja. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yohanes Enho (2008) dan Junita Putri Rajana HRP (2009) menyimpulkan bahwa penyusunan dan latar belakang pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap penyusunan laporan keuangan daerah. Pengaruh Pemahaman SAP terhadap Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Berdasarkan hasil uji t pada tabel 1.2 menunjukkan bahwa variabel pemahaman SAP memiliki nilai t hitung sebesar 3,200 dan nilai probabilitas sebesar 0,002. Karena t hitung lebih besar dari t tabel yakni 1,664 dan nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0,05, maka hasil penelitian ini berarti berpengaruh positif signifikan. Berpengaruh positif disini artinya terjadi pengaruh secara sejalan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pemahaman SAP seorang pegawai, maka semakin tinggi tingkat penyajian laporan

8 keuangan daerah. Pengaruh antara pemahaman SAP terhadap penyajian laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Klungkung. Dari hasil penelitian memberikan bukti bahwa dengan adanya pemahaman standar akuntansi pemerintahan yang dipakai, maka akan dihasilkan penyajian laporan keuangan yang berkualitas. Standar akuntansi pemerintahan menjadi acuan yang digunakan pegawai bagian akuntansi dan keuangan dalam menyajikan laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Klungkung. Dengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah diganti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang mengatur penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitas (Zeyn, 2011). Penyajian laporan keuangan merupakan salah satu agenda dalam memenuhi suatu kewajiban dalam rangka pemenuhan kebutuhan bersama sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penyajian laporan keuangan yang disusun oleh pemerintah, harus memuat komponen-komponen laporan keuangan yang harus dipenuhi. Sehingga itu agar laporan keuangan yang disajikan berkualitas sangat diperlukan standar akuntansi pemerintah. Standar akuntansi pemerintah (SAP) merupakan acuan wajib dalam penyajian laporan keuangan pemerintah. maka dengan adanya diterapkannya standar akuntansi pemerintah dalam penyajian laporan keuangan, maka otomatis laporan keuangan yang disajikan juga akan lebih berkualitas (Lasoma,2010). Pengaruh Latar Belakang Pendidikan terhadap Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Berdasarkan hasil uji t pada tabel 1.2 menunjukkan bahwa variabel latar belakang pendidikan memiliki nilai t hitung sebesar 3,269 dan nilai probabilitas sebesar 0,002. Karena t hitung lebih besar dari t tabel yakni 1,664 dan nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0,05, maka hasil penelitian ini berarti berpengaruh positif signifikan. Berpengaruh positif disini artinya terjadi pengaruh secara sejalan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi latar belakang pendidikan seorang pegawai, maka semakin tinggi tingkat penyajian laporan keuangan daerah. Latar belakang pendidikan mempunyai peran yang sangat penting karena dengan pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan dalam proporsi tertentu diharapkan dapat memenuhi syarat-syarat yang dituntut oleh suatu pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan tepat. Sumber daya manusia yang berlatar belakang pendidikan akuntansi atau setidaknya memiliki pengalaman di bidang keuangan sangat dibutuhkan dalam suatu pekerjaan yang berhubungan dengan penyajian laporan keuangan (Nazier, 2009). Pengaruh Pemahaman SAP dan Latar Belakang Pendidikan terhadap Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Berdasarkan hasil uji F pada tabel 1.2, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada pemahaman SAP dan latar belakang pendidikan terhadap penyajian laporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan pengujian hipotesis H 6 melalui F test terlihat bahwa F hitung sebesar 16,952 dan nilai probabilitas 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman SAP dan latar belakang pendidikan secara bersamasama berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Klungkung. Penyajian laporan keuangan merupakan tahap akhir dari penyusunan laporan keuangan. Latar belakang pendidikan yang dimiliki merupakan bekal utama bagi pegawai bagian keuangan untuk memahami SAP. Semakin paham terhadap SAP maka semakin baik pula pegawai tersebut menyusun laporan keuangan sehingga penyajian yang dilakukan juga sesuai dengan prosedur yang berlaku. Jika penyajian dari laporan keuangan sudah sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku dalam SAP, maka laporan

9 keuangan tersebut sudah bisa dikatakan berkualitas. Baik buruknya dari laporan keuangan bersumber dari latar belakang pendidikan dan pemahaman SAP dari pegawai bagian akuntansi dan keuangan yang memiliki tugas untuk menyusun dan menyajikan laporan keuangan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemahaman SAP dan latar belakang pendidikan terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah daerah maka selanjutnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Pertama, pemahaman SAP (X 1 ) mempunyai pengaruh positif terhadap penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Klungkung. Kedua, latar belakang pendidikan (X 2 ) mempunyai pengaruh positif terhadap penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Klungkung. Ketiga, pemahaman SAP (X 1 ) dan latar belakang pendidikan (X 2 ) secara simultan berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Klungkung. Keempat, pemahaman SAP (X 1 ) mempunyai pengaruh positif terhadap penyajiam laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Klungkung. Kelima, latar belakang pendidikan (X 2 ) mempunyai pengaruh positif terhadap penyajian laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Klungkung. Keenam, pemahaman SAP (X 1 ) dan latar belakang pendidikan (X 2 ) secara simultan berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Klungkung. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) Untuk pemerintah daerah Kabupaten Klungkung sebaiknya memperhatikan penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah daerah karena berdasarkan penelitian ini dinyatakan bahwa pemahaman SAP dan latar belakang pendidikan berpengaruh positif terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah daerah, (2) Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel dependen lain yang terkait dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah daerah, misalnya pelatihan dan system informasi akuntansi, (3) Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya tidak hanya menggunakan metode survey berupa penyebaran kuesioner, tetapi juga menggunakan metode wawancara untuk memperoleh hasil yang lebih baik, serta menambah jumlah sampel dan memperluas wilayah penelitian agar hasil penelitian lebih maksimal. DAFTAR PUSTAKA Aidil, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Tebing Tinggi), Tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan. Enho, Yohanes, Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan, dan Pelatihan, serta Latar Belakang Pendidikan dalam Penyusunan Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintah Kota Medan, Skripsi, Jurusan Akuntansi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Halim, Abdul, 2002, Bunga Rampai Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Harnanto, Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Lasoma, Vicky Agustiawan. Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintah (Sap) Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

10 Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara, Skripsi Akuntansi, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo. Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Nurhayati, Mafizatun Modul 12 Metode Penelitian Analisis Data Analisis Regresi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana, Jakarta. Pasaribu, Frans Judika, Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan SKPD dan Aksesibilitas Laporan Keuangan SKPD terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan SKPD, Tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan. Rajana HRP, Junita Putri Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar,Skripsi, Jurusan Akuntansi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Roesyanto, Indah A., Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Perangkat Pendukungnya Terhadap Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 di Pemerintah Kota Medan, Skripsi, Jurusan Akuntansi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Edisi 21, Penerjemah Aria Farahmita, Amanugrahani, Taufik Hendrawan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Zeyn, Elvira Pengaruh Good Governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Akuntabilitas Keuangan dengan Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi. JurnalAkuntansi. Universitas Pasundan Bandung, Jawa Barat. Pemerintah RI, Peraturan Pemerintah Nomor 24/2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan., Peraturan Pemerintah Nomor 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara., Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara., Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah., Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Sawir, A, 2001, Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV.Alfabeta. Warren, Carl. S, James M. Reeve, Phillip E. Fess, Pengantar Akuntansi,

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENGETAHUAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH, PERSONAL BACKGROUND, DAN KOMITMEN TERHADAP KEMAMPUAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada SKPD di Pemerintahan

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus Pada Dinas-Dinas di

Lebih terperinci

Risdhayanti Nur Sholikah 1) Dewi Saptantinah Puji Astuti 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) ABSTRACT

Risdhayanti Nur Sholikah 1) Dewi Saptantinah Puji Astuti 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) ABSTRACT PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi pada Kantor DPPKAD Kabupaten Boyolali) Risdhayanti Nur Sholikah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi semacam new product dari sebuah industri bernama pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi semacam new product dari sebuah industri bernama pemerintahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mengalami perubahan yang cukup signifikan dan fundamental dalam mekanisme penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2001 sejak diberlakukannya otonomi

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Gahesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Gahesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada 10 SKPD Berupa Dinas di Kabupaten

Lebih terperinci

Kata Kunci: Tingkat Pemahaman, Pelatihan, Penerapan SAP Berbasis Akrual

Kata Kunci: Tingkat Pemahaman, Pelatihan, Penerapan SAP Berbasis Akrual PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN DAN PELATIHAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) BERBASIS AKRUAL DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Pemerintah Kota

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, DAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Lebih terperinci

Oleh : FAUZIA KARTIKA DARMANTO B

Oleh : FAUZIA KARTIKA DARMANTO B PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE, AUDIT KINERJA DAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

Oleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK

Oleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR (Survey pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar)

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI 1 Dewa Kadek Agus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan pemerintah yang baik (good governance). Good Governance. Menurut UU No. 32/2004 (2004 : 4). Otonomi daerah ada lah hak

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan pemerintah yang baik (good governance). Good Governance. Menurut UU No. 32/2004 (2004 : 4). Otonomi daerah ada lah hak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan sistem politik, sosial, dan kemasyarakatan serta ekonomi yang dibawa oleh arus reformasi telah menimbulkan tuntutan yang beragam terhadap pengelolaan

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN DAN AKUNTABILITAS PEMERINTAH DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, VALUE FOR MONEY, PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada SKPD di Pemerintahan Daerah

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PEMAHAMAN SAP BERBASIS AKRUAL TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PEMAHAMAN SAP BERBASIS AKRUAL TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN JSAI: Vol. 2 No. 1 Juni 2015 Hal 13-24 PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PEMAHAMAN SAP BERBASIS AKRUAL TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN Putri Oktavia Nur Fatiah Rasidah

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER [FACTOR ANALYSIS OF RUBBER PRODUCTION PERFORMANCE OF EMPLOYEES PART PT. PLANTATION NUSANTARA XII JEMBER] Oleh:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Kasihan, Bantul. Sekolah Dasar (SD) tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek penelitian berlokasi di Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman. Populasi merupakan seluruh objek yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA SATUAN KERJA DI WILAYAH KERJA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BANDA ACEH

ANALISIS DETERMINAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA SATUAN KERJA DI WILAYAH KERJA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BANDA ACEH ANALISIS DETERMINAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA SATUAN KERJA DI WILAYAH KERJA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BANDA ACEH TESIS Oleh ALFA M H SIMANUNGKALIT 137017062/Akt FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan ekonomi, sudah pasti disemua negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan ekonomi, sudah pasti disemua negara di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prinsip tata kelola yang baik merupakan prinsip pokok yang harus diberlakukan di seluruh negara di dunia termasuk di Indonesia. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN I Gede Agus Yudianta 1 Ni Made Adi Erawati 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud),

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1) Deskripsi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), Pemahaman Standar

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG 1 Ni Kadek Astini, 1 Ni Luh Gede Erni Sulindawati, 2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. OBYEK PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian studi empiris yang dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul. B. JENIS DATA Umar (2005), menyatakan jenis data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instansi pemerintah wajib melakukan pengelolaan keuangan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan keuangannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas

BAB III METODE PENELITIAN. BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) merupakan satuan kerja yang

Lebih terperinci

I Made Edy Sutawan [1], Nyoman Ari Surya Darmawan [1], Gede Adi Yuniarta [2]

I Made Edy Sutawan [1], Nyoman Ari Surya Darmawan [1], Gede Adi Yuniarta [2] PENGARUH STRES KERJA, MOTIVASI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN KOPERASI (Studi Kasus pada Koperasi di Kabupaten Buleleng) I Made Edy Sutawan [1], Nyoman Ari Surya Darmawan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1.1. Inventarisasi Aset Inventarisasi aset terdiri dari 2 (dua) aspek yaitu inventarisasi fisik dan inventarisasi yuridis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kota Bandarlampung. Pemilihan objek penelitian ini dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan Good Government Governance (GGG). Mekanisme. penyelenggaraan pemerintah berasaskan otonomi daerah tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan Good Government Governance (GGG). Mekanisme. penyelenggaraan pemerintah berasaskan otonomi daerah tertuang dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Otonomi daerah mengarahkan Pemerintah Indonesia menuju gerbang kemandirian dalam mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik atau sering disebut dengan Good

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN)

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN) PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN) Ahmad Faishol Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENGAWASAN DAN KUALITAS APARATUR PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENGAWASAN DAN KUALITAS APARATUR PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENGAWASAN DAN KUALITAS APARATUR PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Pati Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

(Studi Kasus pada DPRD Se Eks Karesidenan Surakarta) NASKAH PUBLIKASI

(Studi Kasus pada DPRD Se Eks Karesidenan Surakarta) NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN VARIABEL PEMODERASI PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK (Studi Kasus pada DPRD Se Eks Karesidenan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah para pejabat struktural Kepala Badan/Dinas/Kantor, Kepala bagian/bidang/subdinas/, Kepala subbagian/subbidang/

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah kabupaten / kota di Indonesia periode 2014 yang mengalami audit delay yaitu saat laporan keuangan diaudit

Lebih terperinci

2. KUISONER PENELITIAN

2. KUISONER PENELITIAN LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT RISET 2. KUISONER PENELITIAN 3. JAWABAN PERNYATAN TIAP VARIABEL 4. HASIL OLAH DATA SPSS 5. R TABEL, F TABEL DAN T TABEL 96 LAMPIRAN 1 SURAT RISET 97 98 LAMPIRAN 2 Kuesioner Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

PENGARUH PENYAJIAN DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PENGARUH PENYAJIAN DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 6, Nomor 6, Juni 2017 ISSN : 2460-0585 PENGARUH PENYAJIAN DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Miftahul Reza

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. Keuangan Setda Kota Semarang.Namun demikian tidak semua kuesioner dapat

BAB IV HASIL ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. Keuangan Setda Kota Semarang.Namun demikian tidak semua kuesioner dapat BAB IV HASIL ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Responden Subyek penelitian ini adalah pegawai bagian keuangan pada instansi yang berada di bawah Walikota Semarang.Sebanyak 50 didistribusikan ke

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan 61 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk menguji tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD)

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) (Studi Empiris pada DPRD Kabupaten Wonogiri) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya) PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya) NIKEN NUR ANJANI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Maria, Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah, Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah...

Maria, Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah, Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah... 1 Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah, Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah, dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi pada

Lebih terperinci

Asri Eka Ratih (Universitas Maritim Raja Ali Haji)

Asri Eka Ratih (Universitas Maritim Raja Ali Haji) PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP KINERJA SKPD PADA PEMERINTAHAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Asri Eka Ratih (Universitas

Lebih terperinci

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 45-54 PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH Firdaus,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bantul. Sampel yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bantul. Sampel yang akan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Objek penelitian ini berlokasi di Pemerintahan Kabupaten Bantul. Populasi merupakan seluruh obyek yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana, khususnya pada Program Studi Akuntansi tahun angkatan 2009

Lebih terperinci

Jurnal Ekonomi Pembangunan

Jurnal Ekonomi Pembangunan Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 3, No. (017) 80 90 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo Jurnal Ekonomi Pembangunan http://journal.stiem.ac.id/index.php/jurep/index Penerapan Sistem Akuntansi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK TENTANG SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TEBING TINGGI OLEH ZETYA NOVIANA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang merupakan bentuk integrasi dari instansi kantor wilayah departemen Koperasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang akan digunakan dalam penelitian adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hyphotesis testing

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hyphotesis testing BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hyphotesis testing study) yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Gahesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Gahesha Singaraja, Indonesia PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus pada SKPD Kabupaten Klungkung) 1 Ni Kadek Rina Primayoni, 1 I Made

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, KARAKTERISTIK KUALITATIF, DAN AKSESIBILITAS TERHADAP TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG)

Lebih terperinci

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : )

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : ) PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN KUALITAS APARATUR PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KOTA TUAL) Daniel Kartika Adhi danyohanes Suhardjo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar dengan diterapkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar dengan diterapkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan daerah merupakan salah satu bagian yang mengalami perubahan mendasar dengan diterapkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010:56) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Populasi merupakan seluruh obyek yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PEMAHAMAN LAPORAN KEUANGAN SKPD PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG. Skripsi

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PEMAHAMAN LAPORAN KEUANGAN SKPD PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG. Skripsi Kementrian Pendidikan Nasional Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Gedong Meneng Bandar Lampung PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PEMAHAMAN

Lebih terperinci

ANALISA PENGGUNAAN APLIKASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA UMKM

ANALISA PENGGUNAAN APLIKASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA UMKM ANALISA PENGGUNAAN APLIKASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA UMKM Tri Irawati, Bebas Widada STMIK Sinar Nusantara Surakarta Abstrak Financial statements is required by all businesses related to the

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender BAB IV HASIL PEELITIA A. Gambaran Umum Responden Untuk mengetahui gambaran karakteristik responden yang pernah melakukan transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden Penulis telah melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di Casa

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Jakarta Barat, di salah satu perusahaan garment yaitu di PT Anugraha Wening Caranadwaya. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 12(2), 2017,

Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 12(2), 2017, ANALISIS PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (SAKD) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS PADA SKPD KOTA MANADO) Gyshella

Lebih terperinci

Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP - Unibraw. Dosen Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP Unibraw Jl. Veteran Malang 65145

Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP - Unibraw. Dosen Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP Unibraw Jl. Veteran Malang 65145 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen di Dexter s Steak and Shake Malang The Effect of Service Quality on Customers Satisfaction at Dexter s Steak and Shake of Malang Tatang Adhiwidharta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang (UU) No. 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok. pemerintahan daerah, diubah menjadi Undang-Undang (UU) No.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang (UU) No. 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok. pemerintahan daerah, diubah menjadi Undang-Undang (UU) No. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang (UU) No. 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah, diubah menjadi Undang-Undang (UU) No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS HASIL 1. Hasil Sampling Responden dalam hasil penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat

Lebih terperinci

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management... 1 Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management Support terhadap Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur (Effect of Knowledge about

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian manajemen, perencanaan strategis, dan kinerja karyawan

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian manajemen, perencanaan strategis, dan kinerja karyawan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh sistem pengendalian manajemen dan perencanaan strategis terhadap kinerja karyawan PT Global Transeducation.. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2008), Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh

Lebih terperinci

PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA (KELURAHAN TALANG PUTRI KOTA PALEMBANG)

PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA (KELURAHAN TALANG PUTRI KOTA PALEMBANG) 1 PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA (KELURAHAN TALANG PUTRI KOTA PALEMBANG) Hafsah Nur 1, Syafitri Lili 2, Juwita Ratna 3 Jurusan Manajemen STIE Multi

Lebih terperinci

IKA NUR MAULIDA AFFIANI B

IKA NUR MAULIDA AFFIANI B PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP KETERANDALAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

Diah Maha Dwijayanthi 1 I.B. Dharmadiaksa 2. telp:

Diah Maha Dwijayanthi 1 I.B. Dharmadiaksa 2.   telp: PENGARUH INSENTIF, TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA PADA KINERJA INDIVIDU PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SKPD DISPENDA KOTA DENPASAR Diah Maha Dwijayanthi 1 I.B. Dharmadiaksa 2 1

Lebih terperinci

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh gelar S-2 Magister Akuntansi. Diajukan oleh : Nama : Dwi Cahyadi NIM : C4C006387

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh gelar S-2 Magister Akuntansi. Diajukan oleh : Nama : Dwi Cahyadi NIM : C4C006387 PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, MASA KERJA, PELATIHAN, DAN POSISI DI PEMERINTAHAN TERHADAP PEMAHAMAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH (STUDI EMPIRIS PADA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF DI LEMBAGA PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab V akan membahas statistik deskriptif data, gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, gambaran umum responden,

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH DEBY AYU OCTARINDA

SKRIPSI OLEH DEBY AYU OCTARINDA SKRIPSI PENGARUH KOMPETENSI SDM, PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LANGKAT OLEH

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) kabupaten/kota

Lebih terperinci

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1-10

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1-10 ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 1-10 PENGARUH PEMAHAMAN ATAS SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PERAN PENGAWAS FUNGSIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE, AUDIT KINERJA, DAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cukup substansial dalam sistem, prosedur, dan mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cukup substansial dalam sistem, prosedur, dan mekanisme BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat dekade terakhir ini, pemerintah terus berupaya melakukan perubahan yang cukup substansial dalam sistem, prosedur, dan mekanisme pengelolaan keuangan negara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,

Lebih terperinci

(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas di Kota Surakarta)

(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas di Kota Surakarta) PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, PENGENDALIAN AKUNTANSI, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Empiris pada Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini membahas hasil data yang telah dikumpulkan dari para responden yaitu karyawan Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang di Tangerang. Data hasil kuesioner yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitik beratkan pada pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitik beratkan pada pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi daerah dan desentralisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci