TABEL 1.1 SEJARAH BURSA EFEK INDONESIA
|
|
- Hadi Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Bursa Efek Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut: TABEL 1.1 SEJARAH BURSA EFEK INDONESIA [Desember Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh 1912] Pemerintah Hindia Belanda [ ] Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I (Bersambung) 1
2 (Lanjutan) [ ] Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya [Awal tahun 1939] Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup [ ] Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II [1956] Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif [ ] Perdagangan di Bursa Efek vakum [10 Agustus 1977] Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara [ ] Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal [1987] Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia [ ] Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat [2 Juni 1988] Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer [Desember 1988] [16 Juni 1989] Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya [13 Juli 1992] Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ (bersambung) 2
3 (lanjutan) [22 Mei 1995] Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems) [10 November 1995] Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996 [1995] Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya [2000] Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia [2002] BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading) [2007] Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) [02 Maret 2009] Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek Indonesia: JATS-NextG Sumber: PT Bank Central Asia, Tbk. (BBCA) PT Bank Central Asia Tbk. didirikan dengan nama NV Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory pada tanggal 10 Oktober, Nama telah diubah untuk beberapa waktu, perubahan terakhir adalah pada tanggal 21 Mei 1974, yaitu PT Bank Central Asia. Bank mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang jasa keuangan lainnya perbankan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia. Pada 30 Juni 2014, BCA memiliki 954 cabang domestik dan 2 perwakilan di luar negeri berlokasi di Singapura dan Hong Kong. 3
4 BCA memiliki kepemilikan langsung dan tidak langsung pada anak perusahaan: BCA Finance, BCA Finance Limited, PT Bank BCA Syariah, PT BCA Sekuritas, PT Asuransi Umum BCA, dan PT Central Santosa Keuangan. Pada 30 Juni 2014, BCA memiliki karyawan tetap PT Bank Negara Indonesia, Tbk. (BBNI) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. pada awalnya didirikan di Indonesia sebagai pusat Bank dengan nama "Bank Negara Indonesia" tanggal 5 Juli Selanjutnya, BNI menjadi "Bank Negara Indonesia 1946" dan berubah status menjadi bank umum milik negara. Lingkup kegiatan BNI adalah untuk terlibat dalam layanan perbankan umum. Pada 30 Juni 2014, BNI memiliki 168 cabang domestik, 912 subcabang domestik, dan 627 outlet lainnya. Selain itu, jaringan BNI juga termasuk 4 kantor cabang luar negeri di Singapura, Hong Kong, Tokyo dan London serta 1 kantor perwakilan di New York. BNI mempunyai kepemilikan langsung pada anak perusahaan berikut: PT BNI Life Insurance, PT BNI Multifinance, PT BNI Securities dan anak, BNI Remittance Ltd dan PT Bank BNI Syariah. Semua anak perusahaan BNI berdomisili di Jakarta, kecuali BNI Remittance Ltd yang berkedudukan di Hong Kong. Pada 30 Juni 2014, BNI memiliki karyawan tetap dan non-permanen karyawan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (BDMN) PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. ('Danamon) berdiri pada tahun 1956 dan tanggal 30 Juni, 2014 mengoperasikan lebih dari jaringan, termasuk antara lain cabang konvensional, Danamon Simpan Pinjam (DSP) dan unit Syariah, serta anak perusahaan cabang, di samping lebih dari ATM dan mesin setoran tunai. 4
5 Danamon berfokus pada melayani segmen pasar massal, terutama usaha Sektor mikro melalui DSP. Danamon juga memiliki kehadiran yang signifikan di usaha kecil dan menengah (UKM) dan menyediakan produk dan jasa untuk komersial, korporasi, Syariah, dan segmen ritel. Selain produk dan layanan perbankan, Danamon juga menyediakan pembiayaan dan asuransi melalui tiga anak perusahaannya. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Keuangan), perusahaan pembiayaan otomotif terkemuka di Indonesia; PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance), perusahaan umum dan asuransi kesehatan; dan PT Adira Quantum Multifinance (Adira Kredit), perusahaan pembiayaan barang tahan lama. Danamon belum lama ini peringkat kedua dalam Annual Report Award 2012 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) dalam kategori Sektor Keuangan Swasta. Danamon juga dianugerahi Top 10 Perusahaan Publik dengan Good Corporate Governance (GCG) ASEAN Scorecard tertinggi oleh Institute for Corporate Directorship (IICD). Secara internasional, Danamon termasuk dalam 2013 Forbes Global 2000, yang merupakan daftar perusahaan publik terbesar di dunia yang disusun oleh Majalah Forbes. Untuk strategi 2014, Danamon akan tetap fokus pada penyaluran kredit mikro, usaha kecil dan menengah serta komersial, trade finance, dan segmen otomotif. Dalam hal strategi pendanaan, Danamon menerapkan strategi pemasaran yang jelas untuk menarik deposito pelanggan melalui produk juara dan memanfaatkan jaringan yang ada untuk mencapai sinergi dalam koleksi pendanaan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. (BBRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan bank komersial tertua di Indonesia, didirikan pada tanggal 16 Desember 1895, di Purwokerto, Jawa Tengah. Bank BUMN ini go public pada 2003 dan pemerintah Indonesia memegang mayoritas sahamnya dengan 56,75%, diikuti oleh investor asing (34,14%) dan investor domestik (9,11%). 5
6 BRI memiliki enam segmen bisnis di portofolio: Usaha Mikro, Konsumer Bisnis, Bisnis Mikro, Menengah, BUMN dan Perusahaan Bisnis. Apa yang membuat BRI berbeda dan unik adalah Bisnis Mikronya. Dengan kredit mikro sebesar Rp144.2 triliun 31,4% dari total kredit, bisnis BRI mikro adalah keuangan mikro terbesar di dunia. Sejak awal, strategi BRI telah sebagian besar terfokus pada pengembangan mikro, segmen usaha kecil dan menengah. Dengan demikian, BRI memperhitungkan inti kompetensi di semua tingkatan organisasi. Dengan posisi strategis di perbankan Indonesia industri yang didukung oleh dasar yang kuat dari kompetensi inti di segmen usaha mikro sejak 1984, BRI akan dapat mencapai kinerja yang optimal dalam tahun-tahun mendatang. Ke depan, BRI akan mempertahankan fokus pada segmen usaha mikro, kecil dan menengah dengan tujuan pertumbuhan kredit yang berkualitas bijaksana dan baik. Selanjutnya, dalam mengembangkan strategi ini, BRI memperhitungkan beberapa faktor sebagai berikut: ketersediaan modal, kecepatan perekrutan karyawan, pengembangan teknologi informasi dan perubahan kebijakan dari regulator PT Bank Mandiri, Tbk. (BMRI) Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari Program restrukturisasi perbankan pemerintah Indonesia. Bank Mandiri merupakan bank terbesar di Indonesia. Bank Mandiri menawarkan rangkaian lengkap solusi keuangan untuk pribadi dan milik negara dan perusahaan menengah, usaha kecil dan mikro serta konsumen ritel. Di tengah berbagai tantangan eksternal, Mandiri Group berhasil mencapai sejumlah tonggak penting. Sehubungan dengan berbagai perbaikan bisnis proses, Mandiri Grup melakukan pengawasan disiplin atas mikrokeuangan dan parameter makro-eksternal sehingga berfungsi sebagai sistem peringatan dini. Pengawasan proses dilakukan secara proaktif berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan terfokus pada penguatan fondasi untuk mencapai tujuan kami di tiga (3) area fokus bisnis (transaksi grosir, deposito ritel dan pembayaran, dan pembiayaan eceran), serta 6
7 pengendalian internal, manajemen risiko yang lebih baik, dan perangkat tambahan untuk infrastruktur dan sumber daya manusia. Sejalan dengan pengembangan produk dan meningkatnya kompleksitas transaksi, manajemen juga telah mengambil langkah-langkah untuk mengoptimalkan fungsi Internal Audit, baik dalam jaminan dan penasehat istilah, dengan meningkatkan kapasitas auditor. Kapasitas tersebut tidak hanya terbatas pada pengetahuan dan keterampilan audit, tetapi juga meluas ke pengetahuan produk dan operasional perbankan. Komitmen Bank Mandiri dalam penerapan GCG sebagai upaya untuk tumbuh secara berkelanjutan, mendapat apresiasi dari masyarakat umum. Pada tahun 2013, Bank Mandiri menerima status sebagai Perusahaan Sangat Terpercaya Indonesia di Good Corporate Governance dari The Indonesian Institute for Corporate Governance; dimana Bank Mandiri telah menerima selama 7 tahun tahun berturut-turut. Selain itu, Bank Mandiri dianugerahi predikat tertinggi "Lembaga Keuangan Terbaik" dalam penerapan GCG dari sekitar 100 perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia, seperti dinilai oleh IICD. Terkait dengan keberhasilan Perseroan untuk menjaga baik sistem pemerintahan, Perseroan terus berupaya untuk menerapkan GCG di 5 (lima) tahap utama: Komitmen Pemerintahan; Struktur tata kelola; Mekanisme tata kelola; Diseminasi dan Evaluasi; dan Walking the Talk. Bank Mandiri juga tumbuh melalui aliansi strategis dengan beberapa anak perusahaan utama. Di 2013, anak perusahaan bisnis kelima Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Mandiri Efek, AXA Mandiri Financial Services, Bank Sinar Harapan Bali, dan Mandiri Tunas Keuangan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Total keuntungan dari lima anak perusahaan utama mencapai Rp2 triliun, atau sekitar 13,6% dari laba konsolidasi Bank Mandiri PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau Bank BTN didirikan pada tahun 1897 di bawah nama dari Postspaarbank. Nama itu diubah 7
8 menjadi Bank Tabungan Pos pada tahun 1950 dan akhirnya menjadi Bank Tabungan Negara pada tahun Bank BTN berhasil melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Desember 2009, dan bank Indonesia pertama yang sekuritisasi KPR melalui Efek Beragun Aset -Kontrak Investasi Kolektif (KIK-EBA) skema. Bank BTN adalah bank komersial sepenuhnya yang berfokus pada pembiayaan perumahan. Bank BTN telah melakukan bisnis KPR selama lebih dari enam dekade konsistensi dengan menyediakan berbagai produk perumahan dan jasa, khususnya melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR), baik KPR Bersubsidi untuk segmen menengah ke bawah serta Non Hipotek bersubsidi untuk segmen menengah dan atas. Pada 30 Juni 2014, Bank memiliki 87 kantor cabang (termasuk 22 kantor cabang syariah), 244 kantor cabang pembantu (Termasuk 21 syariah sub-cabang), 486 kantor kas (termasuk 7 kantor kas syariah), dan 2922 SOPPs (Sistem on-line Payment Point / on-line Post office). 1.2 Latar Belakang Perbankan merupakan lembaga keuangan yang paling penting dalam suatu negara. Saat ini sektor perbankan melalui kredit masih merupakan penggerak perekonomian suatu bangsa. Sumber utama pendapatan bank salah satunya berasal dari selisih antara bunga yang diberikan kepada nasabah dengan suku bunga kredit. Untuk memperluas pangsa pasar, suatu perusahaan memerlukan modal. Salah satu cara agar suatu perusahaan mendapatkan modal adalah dengan menjual kepemilikan perusahaan dalam bentuk saham (Christ Imanuel, 2011). Industri perbankan merupakan salah satu industri yang sahamnya sangat diminati oleh masyarakat yang akan berinvestasi di pasar modal. Tidak hanya diminati oleh investor lokal bahkan saham industri perbankan juga sangat diminati investor asing. Hal ini didorong oleh terus meningkatnya kinerja bank-bank BUMN setelah penawaran umum perdana. Kinerja saham BUMN khususnya 8
9 perbankan tumbuh pada kisaran 15% sampai dengan 25% melampaui pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (Mustafa Abubakar, 2010). TABEL 1.2 PERINGKAT SAHAM DI LANTAI BURSA Peringkat Indikator Sektor Komposisi 1 Keuangan 26,2% 2 Consumer Goods 18,8% Kapitalisasi Pasar Infrastruktur, Utilities, dan 3 13,3% Transportasi 1 Keuangan 26% 2 Perdagangan Jasa dan Nilai Transaksi Investasi 18,4% 3 Properti, Real Estate dan Kontruksi 16,7% Sumber: Data Statistik Bursa Efek Indonesia Maret 2015 Berdasarkan data statistik bursa di atas, dapat diketahui bahwa baik dari segi kapitalisasi pasar maupun nilai transaksi perdagangan saham, saham sektor keuangan berada di posisi pertama. Tak heran jika saham sektor keuangan saat ini masih sangat digemari investor untuk terus diperdagangkan setiap harinya di lantai bursa. Apalagi ada beberapa saham sektor keuangan yang memiliki kapitalisasi pasar dan likuiditas yang tinggi, seperti saham perbankan. Besarnya nilai transaksi saham sektor keuangan juga didominasi oleh empat saham besar perbankan, yaitu saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Keempat saham tersebut masih tercatat paling sering diburu investor hingga bulan Maret 2015 (sumber: diakses pada tanggal 6 Mei 2015 pukul WIB). Beberapa bank besar juga masuk ke dalam kategori saham unggulan LQ 45 yaitu merupakan kumpulan dari 45 saham dari perusahaan-perusahaan yang 9
10 memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Berdasarkan daftar indeks LQ45 yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode perdagangan Agustus 2014 Januari 2015 terdapat enam bank besar yang termasuk dalam daftar tersebut yaitu Bank Central Asia (kode saham: BBCA), Bank Negara Indonesia (kode saham: BBNI), Bank Rakyat Indonesia (kode saham: BBRI), Bank Tabungan Negara (kode saham: BBTN), Bank Danamon (kode saham: BDMN)), dan Bank Mandiri (kode saham: BMRI) (sumber: Default.aspx diakses pada tanggal 14 Maret 2015 pukul WIB). Ada beberapa penilaian sebelum saham suatu emiten masuk dalam jajaran LQ 45 yaitu harus berada di top 95 persen dari total rata-rata tahunan nilai transaksi saham di pasar reguler dan harus berada di top 90 persen dari rata-rata tahunan nilai kapitalisasi pasar. Syarat lainnya adalah saham emiten yang bersangkutan harus merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dengan kapitasilasi pasar serta merupakan urutan tertinggi berdasarkan kapitalisasi frekuensi (sumber: Saham BJBR masuk LQ 45 diakses pada 14 Maret 2015 pukul WIB). Donny Susatio Adjie, Head of Institutional Marketing PT Danareksa Investment Management, membenarkan investor lebih menyukai reksadana saham dengan underlying asset saham LQ 45. Menurutnya investor masih trauma dengan kejadian reksadana saham yang memiliki underlying asset di luar saham LQ 45 yang nilai dana kelolaannya turun drastis dan tidak memberikan imbal hasil akibat krisis pada 2008 (sumber: Reksa Dana Saham Masih Andalkan LQ45 diakses pada 14 Maret 2015 pukul WIB). Hal ini menunjukkan bahwa saham yang termasuk dalam indeks LQ45 lebih disukai oleh investor karena keunggulannya dari segi likuiditas dan kapitalisasi pasar mencerminkan banyaknya transaksi jual beli saham dan tingginya harga keseluruhan saham di pasar yang diharapkan dapat memberikan keuntungan yang tinggi. Akan tetapi masuknya saham-saham industri perbankan tersebut ke dalam daftar saham indeks LQ 45 tidak dapat menjamin besarnya keuntungan yang akan 10
11 diperoleh para investor. Hal ini dikarenakan pergerakan saham yang fluktuatif di pasar modal sulit untuk ditebak. Saham mempunyai karakteristik high risk high return atau merupakan surat berharga yang mempunyai risiko tinggi tetapi juga dapat memberikan keuntungan yang tinggi. Saham memberikan kesempatan para investor untuk mendapatkan keuntungan (capital gain) yang besar dalam waktu singkat, tetapi bisa saja memberikan kerugian (capital loss) kepada investor dalam waktu singkat. Untuk itu, para investor perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Karena pengambilan keputusan untuk melakukan investasi merupakan keputusan yang sangat berisiko. Oleh karena itu sebaiknya para investor terlebih dahulu mencari informasi mengenai perusahaan yang menerbitkan saham dan melakukan analisis yang diperlukan untuk menilai saham yang akan dibeli atau dijual sehingga dapat melakukan keputusan investasi yang tepat. Salah satu analisis yang dilakukan adalah analisis fundamental yang menyatakan bahwa saham memiliki nilai intrinsik (nilai yang sebenarnya) tertentu. Analisis ini membandingkan antara nilai intrinsik suatu saham dengan harga pasarnya untuk menentukan apakah harga pasar tersebut sudah sesuai dengan nilai intrinsiknya. Nilai intrinsik tersebut memberikan ukuran mengenai nilai dasar dari suatu saham dan merupakan standar untuk mempertimbangkan apakah saham tersebut dinilai terlalu rendah (undervalued), wajar (fairly priced), atau dinilai terlalu tinggi (overvalued) (Brigham dan Houston, 2006:360 dalam Mutqinuddin 2011). Dalam analisis fundamental, metode perhitungan harga wajar saham dapat dilakukan dengan metode Dividend Discount Model (DDM). Metode ini dapat menghitung nilai intrinsik saham dengan cara mendiskontokan dividen dengan nilai sekarang suatu saham. Model ini mempertimbangkan konsep nilai waktu uang, tingkat pertumbuhan dividen, risiko investasi, dan potensi arus kas sehingga dapat menilai harga wajar yang lebih sesuai dengan kriteria perusahaan. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka peneliti merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai kewajaran harga enam saham subsektor perbankan yang terdaftar dalam kelompok indeks LQ45 pada periode Agustus 11
12 2014 Januari Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rmanfaat bagi para investor di pasar modal yang akan berinvestasi dan telah berinvestasi pada salah satu atau beberapa dari 6 perusahaan perbankan yang termasuk dalam saham indeks LQ45 periode Agustus 2014-Januari 2015, untuk memperoleh informasi mengenai kewajaran nilai dan harga saham sehingga dapat mengambil keputusan investasi yang tepat dalam arti menguntungkan dengan mengambil judul Penilaian Harga Saham Subsektor Perbankan dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Menggunakan Metode Dividend Discount Model (Periode Agustus 2014 Januari 2015). 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang mendasari penelitian ini, maka dapat dirumuskan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berapakah nilai intrinsik saham-saham subsektor perbankan yang termasuk dalam indeks LQ 45 Periode Agustus 2014 Januari 2015? 2. Apakah nilai intrinsik saham-saham subsektor perbankan yang termasuk dalam indeks LQ 45 Periode Agustus 2014 Januari 2015 undervalued, overvalued, atau fair? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui nilai intrinsik saham-saham subsektor perbankan yang termasuk dalam indeks LQ 45 Periode Agustus 2014 Januari Mengetahui apakah nilai intrinsik saham-saham subsektor perbankan yang termasuk dalam indeks LQ 45 Periode Agustus 2014 Januari 2015 undervalued, overvalued, atau fair? 1.5 Kegunaan Penelitian 12
13 Adapun manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kegunaan praktis Memberikan informasi berdasarkan data historis kepada para pemegang saham dan calon investor pada saham subsektor perbankan yang termasuk dalam Indeks LQ45 di pasar modal yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk melakukan keputusan investasi. 2. Kegunaan untuk pengembangan ilmu Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan melengkapi khazanah keilmuan di bidang keuangan, khususnya di bidang valuasi dan saham. Selain itu juga diharapkan agar menjadi bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya dan bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan informasi yang berhubungan dengan hasil penelitian ini. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan, maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal-hal yang dibahas dalam tiap bab. Adapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum mengenai objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Dalam bab ini dikemukakan dengan jelas mengenai hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. Bab ini meliputi uraian tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari penelitian, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran. 13
14 BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data sehingga dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai hasil analisis dan pengolahan data beserta pembahasannya, yang disajikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan lingkup penelitian serta konsisten dengan tujuan penelitian. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta saran maupun rekomendasi yang dapat diberikan kepada perusahaan dan pihak lain yang membutuhkan. 14
15 15
BAB II DESKRIPSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN. Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.
BAB II DESKRIPSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN 2.1. Bursa Efek Indonesia (BEI) Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Peringkat Global Competitive Index
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi tahun 2008 sangat mempengaruhi perekonomian dunia. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya krisis ekonomi tahun 2008, di antaranya penumpukan hutang nasional
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreniging voor den Effectenhandel pada
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo Bursa Efek Indonesia Sumber: (21 Maret 2016)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil penggabungan dari
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh
BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Bursa Efek Indonesia 4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI BURSA EFEK INDONEASIA
BAB II DESKRIPSI BURSA EFEK INDONEASIA 2.1. Pengertian dan Peranan Pasar Modal Indonesia 10 Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasar Modal diartikan sebagai kegiatan yang bersangkutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal baik dalam bentuk ekuitas maupun hutang jangka panjang (Martelana dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal terdiri dari dua kata yaitu pasar dan modal. Pasar modal dapat didefinisikan sebagai tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap modal baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
Lebih terperinciCAR, NPL YANG MEMPENGARUHI TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN LABA BERSIH SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERBANKAN DI BEI
CAR, NPL YANG MEMPENGARUHI TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN LABA BERSIH SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERBANKAN DI BEI 2009-2015 Candra Irawan Program Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mahaputra
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran modal saat ini, untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal sebagai kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. upaya mengembangkan pemodalan yang besar dan solit untuk menciptakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sejarah dan perkembangan Bursa Efek Jakarta Bursa Efek Jakarta (BEJ) adalah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi di sumber pembiayaan dalam upaya mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan kriteria yang dibutuhkan pada penelitian ini, emiten-emiten yang akan digunakan sebagai objek penelitian adalah Return saham Bank BNI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin majunya peradaban masyarakat, pilihan investasi pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya
46 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI) Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI IHSG
BAB II DESKRIPSI IHSG 2.1 Sejarah Singkat IHSG Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan harga saham yang tercatat di bursa. Hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaan Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selanjutnya disebut dengan BNI pertama kali didirikan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan bagian dari suatu pasar finansial karena berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka panjang. Hal ini berarti pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Pemerintah Republik Indonesia mengubah nama Postspaarbank
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal adalah tempat berbagai pihak, khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond), dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut (Gumanti, 2011:9) Investasi adalah penggunaan modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut (Gumanti, 2011:9) Investasi adalah penggunaan modal keuangan sebagai suatu upaya untuk menciptakan uang lebih banyak (the use of financial capital in
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) khususnya di industri perbankan dibutuhkan sebuah bank nasional yang besar, kuat, kompeten, maju,
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. hindia belanda untuk kepentingan pemerintah colonial atau VOC.
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah PT. Bursa Efek Indonesia Secara historis pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial belanda
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Bursa Efek Indonesia 4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak
Lebih terperinciDiskusi dan Analisis Manajemen
Diskusi dan Analisis Manajemen Data Keuangan Konsolidasi Hasil Usaha Pendapatan Bunga Bersih 4.603 5.645 7.136 26% Pendapatan Imbal Jasa 1.080 1.358 1.741 28% Pendapatan Operasional 5.683 7.003 8.877 27%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis Asia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan keterpurukan secara fundamental dibeberapa negara Asia termasuk Indonesia. Namun seiring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi kondisi perusahaan. keuangan perusahaan selama ini, antara lain : Metode Rasio Keuangan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja keuangan perusahaan adalah sesuatu yang dicapai/prestasi yang diperlihatkan mengenai keadaan keuangan oleh organisasi berbadan hukum yang mengadakan transaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Sistem JATS Next-G
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah 12 perusahaan yang sahamnya termasuk ke dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan penanaman sejumlah dana maupun sumber daya lainnya pada satu atau lebih aset selama kurun waktu tertentu dengan harapan memperoleh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transaksi antara pihak-pihak pencari dana (emiten) dengan pihak yang kelebihan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pihak-pihak pencari dana (emiten) dengan pihak yang kelebihan dana (surplus fund). Pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk PT. Bank Mandiri Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan. Berdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memanjakan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya perekonomian Indonesia, sektor jasa memiliki potensi dan prospek yang cerah di masa depan. Banyak jenis jasa yang masih bisa digali dan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM REKSADANA
BAB II GAMBARAN UMUM REKSADANA 2.1. Sejarah Pasar Modal Indonesia Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan mempertimbangkan risiko dan return. Setiap investor yang melakukan
74 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang (Eduardus,
Lebih terperinciARTIKEL PASAR MODAL MEMBANTU PEREKONOMIAN Purbaya Yudhi Sadewa Senior Economist Danareksa Research Institute
ARTIKEL PASAR MODAL MEMBANTU PEREKONOMIAN Purbaya Yudhi Sadewa Senior Economist Danareksa Research Institute Kinerja dunia perbankan dalam menyalurkan dana ke masyarakat dirasakan masih kurang optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar keuangan indeks harga saham gabungan di perbankan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan penting yang dimiliki oleh pasar uang dalam resiko investasi terhadap pasar keuangan indeks harga saham gabungan di perbankan di Indonesia memberikan manfaat
Lebih terperinciEmiten perbankan yang digunakan dalam penelitian adalah bank yang telah go public di Bursa Efek Indonesia, bank tersebut yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. SEJARAH BURSA EFEK INDONESIA Pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Bank Persero Persero adalah BUMN yang bentuk usahanya adalah perseoran terbatas atau PT. Saham kepemilikan Persero sebagaian besar atau setara 51% harus dikuasai oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum BUMN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum BUMN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara umum ialah badan usaha yang seluruhnya maupun sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun modal, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pasar untuk berbagai Instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bias diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang maupun modal,
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. yang menghitung indeks harga rata rata saham untuk jenis saham saham yang
12 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Jakarta Islamic Indeks Jakarta Islamic Index adalah salah satu indeks saham yang ada di Indonesia yang menghitung indeks harga rata rata saham untuk
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.
PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Singkat Bank Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang diambil oleh penulis disini yaitu tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI yang tercatat di dalam Bank Indonesia, serta Indeks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. swasta maupun milik negara mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akibat krisis perbankan pada awal 1998, sebagian besar bank nasional baik swasta maupun milik negara mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk menutup kerugian tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua negara mulai melakukan reformasi di bidang ekonomi dengan mulai membuka diri terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi umumnya dilakukan oleh masyarakat untuk mempersiapkan diri
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi umumnya dilakukan oleh masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi ketidakpastian di masa yang akan datang atau untuk mendapatkan keuntungan
Lebih terperinciIndustri Pasar Modal di Indonesia
Industri Pasar Modal di Indonesia...... Struktur Pasar Modal Indonesia Kerangka Peraturan Pasar Modal Sejarah Perkembangan Pasar Modal Indonesia Era sebelum Tahun 1976 Kegiatan jual-beli saham dan Obligasi
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Bursa Efek Indonesia (BEI) Dunia Pasar Modal Indonesia baru benar-benar mengalami perkembangan pada sekitar akhir dekade 1980-an, yang antara lain ditandai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi bagi setiap individu mengandung risiko dan
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Keputusan investasi bagi setiap individu mengandung risiko dan ketidakpastian. Setiap individu tidak mengetahui hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 menyimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Bank Mandiri Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). IPO merupakan simbol
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan dana untuk mengembangkan bisnis dalam suatu perusahaan menjadi prasyarat yang harus dipenuhi agar target pengembangan bisnis tercapai. Perolehan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin pesatnya perkembangan jaman berdampak bagi perkembangan sektor ekonomi dan moneter secara luas, hal tersebut dapat dilihat dari semakin terbukanya
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Harga dari sekuritas menunjukkan informasi yang penting bagi investor dalam berinvestasi di saham tertentu. Salah satu pengumuman yang dapat mempengaruhi harga dari sekuritas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemegang saham (Maximization shareholder wealth) dalam bentuk peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham (Maximization shareholder wealth) dalam bentuk peningkatan nilai saham perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurunnya nilai indeks bursa saham global dan krisis finansial di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di seluruh media massa dan dibahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Tidak hanya berpengaruh terhadap perindustrian di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008 harus diakui telah memberikan dampak negatif ke seluruh dunia dan juga berimbas buruk kepada perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sektor Properti Sektor properti merupakan sektor yang rentan terhadap perubahan dalam perekonomian, sebab sektor properti menjual produk yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penanaman modal yang dilakukan saat ini dengan harapan keuntungan dimasa yang akan datang. Kegiatan investasi menjadi semakin berkembang
Lebih terperinciPress Release. BNI Layani 1,4 Juta Nasabah Prudential
BNI Layani 1,4 Juta Nasabah Prudential Jakarta, 26 September 2012. Dalam rangka meningkatkan layanan kepada nasabah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan Prudential Indonesia sepakat menjalani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan bermunculan bank-bank umum syariah maupun unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank konvensional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO
BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Bank Index adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1992, dan mulai resmi beroperasi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dunia perbankan dewasa ini semakin pesat, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya bank pemerintah maupun swasta yang berdiri di Indonesia.
Lebih terperinciP A S A R M O D A L (Capital Market)
P A S A R M O D A L (Capital Market) INVESTASI merupakan suatu bentuk penundaan konsumsi dari masa sekarang untuk masa yang akan datang, yang didalamnya terkandung resiko ketidak pastian, untuk itu dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alternatif pendanaan dan investasi bagi masyarakat. menyebabkan pertumbuhan pasar modal melambat dan penundaan Initial Public
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam) dengan cara memperjualbelikan sekuritas.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Lingkungan Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Lingkungan investasi meliputi berbagai jenis sekuritas atau efek yang ada, di mana dan bagaimana mereka diperjualbelikan. Proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indeks LQ 45 dibuat dan diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia. Indeks ini terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan perekonomian, banyak perusahaan termasuk perbankan dalam rangka mengembangkan usahanya melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang sangat mengesankan. Hal ini terlihat dari kenaikan indeks harga sahamsaham
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pasar modal syariah Indonesia menunjukkan kemajuan yang sangat mengesankan. Hal ini terlihat dari kenaikan indeks harga sahamsaham kelompok Jakarta Islamic
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
37 BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Refrensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Indonesia. Pemilihan objek penelitian yang dilakukan penulis dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditebak (Fahmi, 2006:14). Oleh karena itu, saham dikenal dengan karakteristik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pergerakan harga dipasar saham sangat sulit untuk ditebak sehingga para pakar pasar modal mengatakan bahwa harga suatu saham, pada suatu saat telah mencerminkan
Lebih terperinciEKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas
EKUITAS Pada tahun total ekuitas BCA tumbuh 16,6% atau Rp 18,7 triliun menjadi Rp 131,4 triliun. Kenaikan ekuitas ini sejalan dengan peningkatan profitabilitas dan kebijakan pembagian dividen secara terukur.
Lebih terperincijuga disertai usaha-usaha penyempumaan fasilitas perdagangan efek di lantai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia pada tahun 1997 telah menambah alternative investasi bagi para investor. Dari tahun ke tahun pasar modal Indonesia
Lebih terperinciBAB I PROFIL PERUSAHAAN
BAB I PROFIL PERUSAHAAN PT Bank Central Asia, Tbk. ( BCA ) merupakan perusahaan swasta nasional dengan kedudukan kantor pusat di Jalan Jenderal Sudirman kav. 22-23, Jakarta. Dalam laporan tahunan tahun
Lebih terperinciasar odal ndonesia
asar odal ndonesia ririkyunita@yahoo.co.id Sejarah Secara historis pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda, tepatnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia selama lima tahun terakhir menunjukkan tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi indonesia yang mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Masalah perekonomian selalu menjadi faktor yang penting untuk mendorong kemajuan suatu negara. Perusahaan akan selalu menghadapi hambatan-hambatan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlambatan ekonomi sepanjang tahun 2015 memberikan pengaruh tersendiri terhadap pertumbuhan beberapa sektor industri dalam negeri, tak terkecuali bagi sektor properti.
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN
Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian LAPORAN POSISI KEUANGAN BCA membukukan posisi keuangan yang solid, didukung oleh posisi permodalan dan likuiditas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan unit usaha yang banyak dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha Kecil dan Menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang investor bersedia menanamkan dananya di suatu investasi jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang investor bersedia menanamkan dananya di suatu investasi jika investasi itu dianggap menguntungkan. Salah satu pilihan investasi yang menguntungkan yaitu perdagangan
Lebih terperinciHUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32
PRESS RELEASE HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32 Jakarta, 12 Agustus 2009. Tanggal 10 Agustus 2009 lalu, Pasar Modal Indonesia genap berusia 32 tahun sejak diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. PT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan
BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam melakukan bisnis perekonomian. Pasar modal menjembatani bertemunya investor yang menginvestasikan dananya
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. dan Desember Kebijakan-kebijakan tersebut telah meningkatkan kegairahan
PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal Indonesia yang pesat dimulai sejak ditetapkannya paket-paket kebijakan oleh pemerintah pada bulan Desember 1987, Oktober
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang Termasuk dalam Industri Pertanian di BEI Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek studi dilakukan pada perusahaan go public yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI merupakan pusat transaksi capital market di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian investasi secara umum adalah penanaman dana dalam jumlah tertentu pada saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi semakin kabur (borderless world), aktivitas ekonomi tidak hanya terbatas pada lingkungan domestik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan perekonomian suatu negara dan tingkat kesejahteraan penduduk secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan
Lebih terperinci