KOHESI LEKSIKAL PADA IKLAN KOMERSIAL DALAM MAJALAH ELLE SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOHESI LEKSIKAL PADA IKLAN KOMERSIAL DALAM MAJALAH ELLE SKRIPSI"

Transkripsi

1 KOHESI LEKSIKAL PADA IKLAN KOMERSIAL DALAM MAJALAH ELLE SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata I untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Afita Agus Dwi Ningsih FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009

2 HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang Hari : Kamis Tanggal : 26 Februari 2009 Panitia Ujian Skripsi Ketua, Sekretaris, Prof. Dr. Rustono, M.Hum Dra. Yuyun Rosliyah M,Pd NIP NIP Penguji I, Dra. Sri Rejeki Urip, M. Hum NIP Penguji II/Pembimbing II, Penguji III/Pembimbing I, Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA Prof. Dr.Edi Astini, NIP NIP ii

3 PERNYATAAN Dengan ini, saya: Nama : Afita Agus Dwi Ningsih NIM : Prodi : Pendidikan Bahasa Perancis Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing Fakultas : Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul Kohesi Leksikal pada Iklan Komersial dalam Majalah Elle yang saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ini benar-benar merupakan karya sendiri. Skripsi ini saya hasilkan setelah melalui penelitian, pembimbingan, diskusi, dan pemaparan atau ujian. Semua kutipan, baik yang langsung maupun tidak langsung, maupun sumber lainnya telah disertai identitas sumbernya dengan cara yang sebagaimana lazimnya dalam penulisan karya ilmiah. Dengan demikian, walaupun tim penguji dan pembimbing skripsi ini membubuhkan tanda tangan sebagai tanda keabsahannya, seluruh isi karya ilmiah ini tetap menjadi tanggung jawab saya sendiri. Jika kemudian ditemukan ketidakberesan, saya bersedia menerima akibatnya. Demikan pernyataan ini saya buat agar dapat digunakan seperlunya. Semarang, 26 Februari 2009 Afita Agus Dwi Ningsih NIM iii

4 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Pintu kebahagiaan terbesar adalah doa kedua orang tua. Jangan pernah cepat merasa melakukan sesuatu yang luar biasa dan berharga, hingga kau ingin dihargai dan dipuji. Namun, lakukanlah sebisamu tanpa pernah berpikir bahwa itu sesuatu yang besar, meskipun pada kenyataannya orang lain menyadari bahwa kau sangat berjasa dan pantas untuk dihargai (penulis). Persembahan : Untuk kedua orang tuaku tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, do a dan materi yang tak terhingga. Mas Wawan penyemangat hidupku dan yang selalu memberikan keceriaan dalam keluarga. iv

5 KATA PENGANTAR Alhamdulillah Wasyukurilah. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan nikmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Kohesi Leksikal pada Iklan Komersial Berbahasa Prancis dalam Majalah Elle sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Terselesaikannya skripsi ini tidaklah terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada beberapa pihak berikut ini: 1. Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing yang telah menyetujui tema skripsi ini dan juga atas bimbingan dan arahannya selama ini selaku pembimbing II. 2. Prof. Dr. Edi Astini selaku pembimbing I yang dengan sabar dan ikhlas membimbing dan memberikan arahannya hingga terselesaikannya skripsi ini. 3. Dra. Sri Rejeki Urip, M. Hum selaku penguji utama yang telah memberikan saran dan masukan bagi penulis. 4. Seluruh dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Asing yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis. 5. Bapak & ibu, Mas Wawan, Eyang Kakung & Eyang Putri yang selalu menyokong baik semangat maupun finansial selama ini. Dik Renny, Dik Atin sepupu yang senantiasa mendukung dan mengingatkan diriku. v

6 6. DINERLITA (Diana,Niken,Retno,Eli,Mifta). Terima kasih atas persahabatannya selama ini. Yang takkan kulupakan : teman-teman angkatan 2003, dan Vera, Yane, Isti, Nia, Mba Nda & Eka, terima kasih atas fasilitas yang disediakan selama penyusunan skripsi ini. Semua pihak yang membantuku yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas semuanya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semarang, 26 Februari 2009 Penulis vi

7 SARI Ningsih, Afita Agus Dwi Kohesi Leksikal pada Iklan Komersial dalam Majalah ELLE. Skripsi. Bahasa dan Sastra Asing. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Prof.Dr. Edi Astini 2. Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA. Kata kunci : Kohesi leksikal, iklan. Salah satu bentuk alat komunikasi tidak langsung adalah iklan.iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu (Liliweri dalam Widyatama 2007 :15). Dalam penyampaiannya, iklan dapat ditampilkan dalam berbagai media, salah satunya adalah media cetak seperti surat kabar dan majalah. Kata atau kalimat dalam iklan media cetak memegang peranan penting dalam menyampaikan pesan itu sendiri, sehingga antar kalimat yang satu dengan kalimat yang lain harus saling berpadu. Kepaduan tersebut dibentuk oleh kohesi. Kohesi merupakan suatu keadaan yang dibutuhkan untuk mencapai kesatuan makna yang dimiliki teks. Oleh karena kepaduan makna memegang peranan penting dalam bahasa iklan untuk menyampaikan maksud iklan itu sendiri, maka penelitian ini memfokuskan untuk meneliti penanda atau pemarkah leksikal apa saja yang mampu menunjang terbentuknya kepaduan makna dalam wacana-wacana iklan yang terdapat dalam majalah Elle. Penulis mengambil data dari majalah Elle edisi Januari dan Mei tahun 2008 karena data-data tersebut merupakan data terbaru selama kajian penelitian ini dan secara tidak langsung data tersebut belum pernah diteliti. Pengambilan sumber data yang berupa majalah Elle ini oleh penulis dikarenakan majalah tersebut adalah majalah mingguan wanita yang di dalamnya banyak ditemukan iklan komersial seperti iklan untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari, selain itu, karena majalah ini mudah ditemukan di Indonesia dibanding majalah-majalah Prancis yang lainnya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan korpus data, mengumpulkan data, dan menganalisis data. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik pustaka. Korpus data terdiri dari 10 iklan yang mengandung kohesi leksikal yang terdapat dalam majalah Elle. Data yang diperoleh dicatat dalam kartu data, kemudian dianalisis menggunakan teknik Pilah Unsur Penentu. Berdasarkan analisis di atas, penulis menyimpulkan bahwa bentuk kohesi leksikal yang ditemukan pada wacana iklan dalam majalah Elle, yaitu repetisi, sinonimi, hiponimi, metonimi, dan kolokasi.dalam sebuah iklan ditemukan beberapa bentuk kohesi leksikal. Penggunaan bentuk repetisi paling dominan ditemukan karena pembuat iklan ingin mengurangi pemakaian kata ganti untuk menghindari kebingungan pembaca dalam memahami iklan tersebut, sedangkan bentuk antonimi tidak ditemukan karena pengiklan pada umumnya tidak menyertakan pembanding yang bertolak belakang dalam menjelaskan produknya. vii

8 BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, imbauan dan sebagainya yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (melalui media) yang bertujuan mengubah sikap, pandangan dan prilaku (Effendy dalam Bensi 2002:1). Salah satu bentuk alat komunikasi tidak langsung adalah iklan. Dalam penyampaiannya, iklan dapat ditampilkan dalam berbagai media, salah satunya adalah media cetak seperti surat kabar dan majalah. Menurut Kasali (1995:9) iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media dan iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. Untuk tujuan tersebut iklan dibuat semenarik mungkin. Iklan di media cetak selain mengandung aspek verbal yaitu aspek kebahasaan juga mengandung aspek nonverbal, yaitu berupa ilustrasi (foto, gambar dengan berbagai pose, aksesoris, warna dan sebagainya). Iklan yang dipasang di media cetak memiliki keunggulan dibandingkan dengan iklan di media elektronik. Iklan di media cetak dapat dibaca setiap saat, bisa dilihat berulang-ulang dan terdokumentasi sehingga dapat dijadikan bukti autentik untuk satu keperluan, sementara iklan di 1

9 2 media elektronik seperti di radio atau televisi hanya didengar dan dipandang sekilas. Iklan cetak tidak mungkin memunculkan suara atau musik. Oleh karena itu, kekuatan iklan media cetak terletak pada kata-kata, yaitu bahasa yang dipakai serta gambar atau foto (Sudiono 1986:34). Sebagai bentuk wacana, bahasa iklan memiliki ciri dan karakter tertentu. Dalam iklan, penggunaan bahasa menjadi salah satu aspek penting bagi keberhasilan iklan. Oleh karena itu, bahasa iklan harus mampu menjadi manifestasi atau presentasi dari hal yang diinginkan pihak pengiklan kepada masyarakat luas. Tujuannya ialah untuk mempengaruhi masyarakat agar tertarik dengan sesuatu yang diiklankan. Bahasa iklan memegang peranan sangat vital dalam menyampaikan maksud iklan itu sendiri. Berkaitan dengan hal itu, maka informasi yang dinyatakan dalam kalimat yang satu berhubungan erat dengan informasi yang dinyatakan dalam kalimat yang lain, atau dengan kata lain informasiinformasi yang dinyatakan dalam sejumlah kalimat yang membentuk paragraf itu berhubungan erat atau sangat padu (Ramlan 1993:9). Kepaduan itu merupakan syarat keberhasilan suatu paragraf atau wacana, dalam hal ini, wacana iklan. Seperti halnya Ramlan, Alwi (2003:41) juga mengungkapkan bahwa wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan sehingga terbentuklah makna yang serasi diantara kalimat-kalimat itu. Kepaduan yang merujuk pada keterkaitan antarproposisi yang secara eksplisit diungkapkan oleh kalimat-kalimat yang digunakan disebut kohesi

10 3 (Alwi 2003:41). Menurut Halliday dan Hasan (1976:4) kohesi adalah kaitan semantis antara satu unsur bahasa dengan unsur lainnya dalam paragraf baik secara leksikal maupun gramatikal. Kohesi terdiri atas dua tipe yaitu kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Kohesi gramatikal adalah perpaduan bentuk antar kalimat yang diwujudkan dalam sistem gramatikal, sedangkan kohesi leksikal adalah perpaduan bentuk antar kalimat yang diwujudkan dalam sistem leksikal. Yuwono (2005:98) menjelaskan kriteria kohesi leksikal dibagi ke dalam reiterasi (yang mencakup repetisi, sinonim, hiponimi, metonimi dan antonimi), dan kolokasi. Oleh karena kepaduan makna memegang peranan penting dalam bahasa iklan untuk menyampaikan maksud iklan itu sendiri, maka penelitian ini memfokuskan untuk meneliti penanda atau pemarkah leksikal apa saja yang mampu menunjang terbentuknya kepaduan makna dalam wacanawacana iklan yang terdapat dalam majalah Elle edisi bulan Januari dan Mei tahun Kajian penelitian ini difokuskan pada wacana iklan komersial berupa paragraf. Dalam iklan komersial ini, penulis menemukan kalimat-kalimat yang mengandung penanda kohesi leksikal yang menunjukkan kepaduan guna menunjang penyampaian informasi tentang produk yang diiklankan. Data-data yang diambil dari majalah Elle ini adalah iklan pada majalah tersebut yang terbit bulan Januari dan Mei tahun 2008 karena data-data tersebut merupakan data terbaru selama kajian penelitian ini. Pengambilan sumber data yang berupa majalah Elle ini oleh penulis dikarenakan majalah

11 4 tersebut adalah majalah mingguan wanita yang di dalamnya banyak ditemukan iklan komersial seperti iklan untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari, selain itu, karena majalah ini mudah ditemukan di Indonesia dibanding majalah-majalah Prancis yang lainnya. Misal iklan yang mengandung penanda kohesi leksikal: Pourquoi rehausser la nacre de métaux precieux? Parce que Rolex sait le faire à merveille. Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l essence de cette matière naturelle...(elle, Nº 3255 page 6) Mengapa terlihat sebuah kilatan dari logam mulia? Karena Rolex mampu menjadikannya luar biasa. Saat Rolex mencoba memancarkan sinar berkat pantulan cahaya dari logam mulia, merupakan sebuah tantangan menjaga keaslian sari dari unsur alami ini... Pada contoh di atas kata «la nacre» mempunyai hubungan makna dengan kata «l éclat». Hubungan sinonimi tersebut membuat kalimat menjadi padu. Demikian juga pada kata matière naturelle mempunyai hubungan makna dengan kata métaux precieux, yaitu hubungan sinonim. Kata Rolex mengalami repetisi pada kalimat ketiga, dilakukan untuk menandai kata yang dipentingkan. II. PERMASALAHAN Bentuk kohesi leksikal apa sajakah yang digunakan pada iklan komersial dalam majalah Elle? III. TUJUAN PENELITIAN Untuk mendeskripsikan bentuk kohesi leksikal yang digunakan pada iklan komersial dalam majalah Elle.

12 5 IV. MANFAAT PENELITIAN Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pembelajar bahasa Prancis dalam mempelajari bentuk-bentuk kohesi leksikal, sehingga mereka dapat lebih mudah memahami maknanya. Berbagai contoh penggunaan kohesi leksikal yang terdapat dalam wacana iklan pada majalah Elle diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sumber materi perkuliahan pada mata kuliah lire dan mampu membantu pembelajar bahasa Prancis meningkatkan ketrampilan membaca pesan yang tersirat pada wacana iklan. Setelah mempelajari kohesi leksikal diharapkan mahasiswa jurusan bahasa Prancis dapat menerapkannya dalam membuat teks pada mata kuliah écrire. V. SISTEMATIKA PENULISAN Secara garis besar, skripsi ini terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Bab I merupakan bab pendahuluan yang di dalamnya dibahas hal-hal yang melatarbelakangi pemilihan judul, dan sistematika skripsi. Landasan teori yang digunakan sebagai pedoman penulisan skripsi yang meliputi: kohesi leksikal yang mencakup pengertian kohesi dan bentuk-bentuk kohesi meliputi reiterasi dan kolokasi, teori kedua tentang iklan meliputi: pengertian, jenis, fungsi dan bentuk kebahasaan pada iklan, disajikan pada bab II. Bab III berisi pembahasan metode penelitian yang meliputi atas: (1) pendekatan penelitian, (2) data dan sumber data, (3) metode penyediaan data, dan (4) metode analisis data. Bab IV analisis korpus yakni analisis

13 6 kohesi leksikal pada wacana iklan berbahasa Prancis. Bab V berisi penutup tulisan ini, yakni simpulan, saran kemudian dilanjutkan dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

14 BAB II LANDASAN TEORI A. Kohesi 1. Pengertian Kohesi Terdapat beberapa konsep yang membahas pengertian kohesi, Halliday dan Hasan dalam Himawati (2007:8) menyatakan bahwa kohesi adalah keterkaitan semantis antara satu kalimat dengan kalimat lain dalam satu teks. Kohesi merupakan suatu keadaan yang dibutuhkan untuk mencapai kesatuan makna yang dimiliki teks. Dalam konteks wacana, Mulyana (2005:132) mengartikan kohesi sebagai kepaduan bentuk yang secara stuktural membentuk suatu ikatan sintaksis. Dalam penjelasannya tentang konsep kohesi, Mulyana (2005:133) mengatakan bahwa konsep kohesi mengacu pada hubungan bentuk. Artinya, unsur-unsur (kata atau kalimat) yang digunakan untuk menyusun suatu wacana memiliki keterkaitan yang padu dan utuh. Dengan kata lain, kohesi adalah aspek internal dari struktur wacana. Moeliono dalam Mulyana (2005:133) menegaskan bahwa wacana yang baik dan utuh adalah jika kalimat-kalimatnya bersifat kohesif. Hanya melalui hubungan yang kohesif, maka suatu unsur dalam wacana dapat diinterpretasikan sesuai dengan ketergantungannya pada unsur-unsur lainnya. Kohesi tidak datang dengan sendirinya, tetapi diciptakan secara formal oleh alat bahasa, yang disebut pemarkah kohesi (Yuwono 7

15 8 2005:96). Hubungan kohesif dalam wacana sering ditandai oleh pemarkah (penanda) khusus yang bersifat lingual-formal. Selanjutnya Baylon (2005:201) mengemukakan bahwa La cohésion est ensuite analysée en deux types et suivant deux directions. Les types opposent d une part une cohésion grammaticale, subdivisée en quatre catégories: référence, substitution, ellipse et conjonction, d autre part une cohésion lexicale, à son tour subdivisée en deux catégories: réitération et collocation. 2. Pengertian Kohesi Leksikal Kohesi leksikal atau perpaduan leksikal adalah hubungan leksikal antara bagian-bagian wacana untuk mendapatkan keserasian struktur secara kohesif (Mulyana 2005:134). Kohesi leksikal terjadi apabila dua unsur dalam suatu teks dihubungkan melalui satu kriteria semantik (Nunan 1992:14). Mulyana (2005:134) mengungkapkan tujuan digunakannya aspek-aspek leksikal itu diantaranya ialah untuk mendapatkan efek intensitas makna bahasa, kejelasan informasi dan keindahan bahasa lainnya. Secara garis besar, kohesi leksikal adalah adanya dua unsur dalam suatu teks yang dihubungkan melalui satu kriteria semantik guna mendapatkan efek intensitas makna bahasa, kejelasan informasi dan keindahan bahasa. 3. Bentuk-bentuk Kohesi Leksikal Menurut Yuwono (2005:98) kohesi leksikal dapat diwujudkan dengan reiterasi (yang mencakup repetisi, sinonimi, hiponimi, metonimi

16 9 dan antonimi), dan kolokasi. Halliday dan Hasan yang tertuang dalam Nunan (1992:14) menyatakan bahwa kriteria kohesi leksikal dibagi ke dalam reiterasi (yang mencakup repetisi, sinonim, superordinat dan unsur umum), dan kolokasi. Pada dasarnya superordinat dan unsur umum mempunyai pengertian makna yang sama yaitu tentang bentuk umum dan bentuk khusus pada kata. Halliday dan Hasan (1976 :275) mengemukakan bahwa bagian yang mengacu pada klas yang umum disebut superordinat, sedangkan bagian yang mengacu pada sub-klasnya dikenal sebagai hiponim. Sedangkan hubungan unsur umum ini juga ditandai oleh munculnya kata khusus dan kata umum. Hanya saja kata khusus yang terdapat dalam kalimat berjumlah satu dan kata khusus tersebut menjadi acuan atau mengacu pada kata umum dalam kalimat selanjutnya (Himawati 2007:18). Maka dari itu, penulis memakai teori Yuwono karena perwujudan tentang pemarkah kohesi leksikal ini lebih luas penjabarannya. Adapun pemarkah kohesi leksikal diwujudkan sebagai berikut: a. Reiterasi Menurut Halliday dan Hasan (1976: 278) reiterasi adalah sebuah bentuk kohesi leksikal yang melibatkan pengulangan item leksikal pada sejumlah benda di antara penggunaan sinonim, sinonimi dekat dan superordinat. Sejalan dengan Halliday dan Hasan, Yuwono (2005:99) mengungkapkan reiterasi adalah pengulangan kata-kata pada kalimat

17 10 berikutnya untuk memberikan penekanan bahwa kata-kata tersebut merupakan fokus pembicaraan. 1) Repetisi (pengulangan) Menurut Yuwono (2005:99), repetisi merupakan pengulangan kata yang sama. Pengulangan kata yang sama pada peristiwa tertentu dalam sebuah wacana menunjukkan bahwa kalimat-kalimat dalam wacana tersebut saling berkaitan untuk membangun wacana yang utuh (koheren). Repetisi dilakukan untuk menandai kata yang dipentingkan. Contoh : Pourquoi rehausser la nacre de métaux precieux? Parce que Rolex sait le faire à merveille. Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l essence de cette matière naturelle...(elle, Nº 3255 pg 6) Mengapa terlihat sebuah kilatan dari logam mulia? Karena Rolex mampu menjadikannya luar biasa. Saat Rolex mencoba memancarkan sinar berkat pantulan cahaya dari logam mulia, merupakan sebuah tantangan menjaga keaslian sari dari unsur alami ini... 2) Sinonimi Kohesi leksikal juga dapat terjadi dengan adanya pilihan kata yang secara semantik mempunyai makna yang sama atau hampir sama dengan kata yang telah digunakan sebelumnya. Menurut Pougeoise (1996 :417) synonyme est un mot de même sens qu un autre (ou de sens très voisin) mais qui peut cependant comporter des particularités au niveau de sa valeur expressive, de son sens contextuel, des connotations qu il suggère, etc. Sinonimi adalah kata yang maknanya sama dengan kata yang lain (kata yang maknanya hampir sama atau berdekatan) tetapi yang

18 11 mengandung ciri-ciri yang sejajar dengan nilai kata yang diungkapkan, dengan makna kontekstualnya, atau dengan konotasi-konotasinya. Sejalan dengan Pougeoise, Baylon (2005 :109) mengungkapkan sinonimi sebagai berikut : La synonymie désigne une rélation entre deux mots ou deux expressions qui ont le même sens ou des sens très voisins. Sinonimi menggambarkan sebuah hubungan antara dua kata atau dua pernyataan yang mempunyai makna sama atau hampir sama. Des mots sont dits synonymes lorsqu ils peuvent être remplacés l un par l autre dans un contexte, sans modification majeure du sens. (www. espacefrançais.com/vocabulaire/mots.html). Beberapa kata dikatakan sinonim apabila kata dapat digantikan oleh kata yang lain dalam sebuah konteks, tanpa mengubah makna yang sebenarnya. Contoh : Elle vous étonnera par sa capacité à s adapter automatiquement à la luminosité ambiante. Elle vous surprendra par un son surround grand spectacle, mis au point par M. Mark Levinson. Scarlet, le nouvel écran LCD Full HD par LG. (Elle N 3255, pg. 178) Dia akan membuat anda tercengang oleh kapasitas otomatisnya yang menyesuaikan diri dengan kecerahan cahaya dalam ruangan. Dia akan membuat anda terkejut oleh suaranya yang luar biasa, penyempurnaan oleh M. Mark Levinson. Scarlet, layar baru LCD Full HD dari LG. 3) Hiponimi Yuwono (2005:99) mengungkapkan bahwa hiponimi adalah hubungan antara kata yang bermakna spesifik dan kata yang bermakna generik.

19 12 Un hyponyme est un mot dont le sens est compris le sens d autres mots au sens moins restreints. ( Hiponimi adalah sebuah kata yang maknanya tercakupi dengan makna kata lain yang lebih terbatas. Contoh : Armoire adalah hyponimi dari meuble, karena makna dari armoire tercakupi di dalam meuble. 4) Metonimi Metonimi adalah hubungan antara nama untuk benda yang lain yang berasosiasi atau yang menjadi atributnya.(yuwono 2005:99) Menurut situs la métonymie est une figure trés courante, qui consiste à remplacer le terme propre par un autre qui lui est proche ou qui en représente une qualité (cause, possession, partie...) et qui a avec lui une relation logique. Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa metonimi adalah penggantian nama dengan istilah lain yang maknanya dekat, yang bisa merepresentasikan kualitas melalui hubungan yang bersifat logis. Contoh: Paris a froid Paris a faim. Paris merasa dingin Paris merasa lapar Dalam contoh di atas yang diambil dari Paris yang dalam arti sebenarnya yaitu sebuah kota diasosiasikan dengan penduduk yang dapat merasakan kedinginan maupun kelaparan. 5) Antonimi

20 13 Menurut Baylon (2005:109) l antonymie, qui indique que par rapport à un mot (ou à un sens d un mot), on a affaire au mot de sens opposé (ou à un sens opposé) Dua kata dikatakan antonim apabila mempunyai makna yang berlawanan tetapi mempunyai jenis kata yang sama. Contoh: Kata lent (pelan) merupakan antonim dari kata rapide (cepat) karena mempunyai makna yang berlawanan dan kedua kata tersebut mempunyai jenis kata yang sama yaitu adjectif qualificatif. Kata lent dengan rapidement tidak bisa dikatakan sebagai antonim karena jenis kedua kata tersebut berbeda, lent sebuah adjectif qualificatif dan rapidement sebuah adverbe meskipun makna kedua kata tersebut berlawanan. b. Kolokasi Kolokasi adalah asosiasi yang tetap antara kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat (Kridalaksana 1992 :113). Menurut Tallei (1988 :31) kolokasi yaitu penggunaan kata yang masih berada dalam lingkungan yang sama. Kolokasi menunjuk pada hubungan sintakmantik yang terdapat antara kata-kata atau unsur-unsur leksikal itu. Contohnya, cabai, bawang, trasi, garam, merica, dan lada berada dalam satu kolokasi yaitu bumbu dapur. Hal sama juga diungkapkan oleh Yuwono (2005:100) bahwa kolokasi adalah hubungan antarkata yang berada pada lingkungan atau bidang yang sama. Dikutip dari Nunan (1992:17) suatu masalah yang

21 14 timbul dalam analisis hubungan ini harus menentukan berapa step (langkah) dalam suatu taksonomi suatu unsur dapat terpisah dan masih ikut membentuk kohesi. Contoh: (1) Pourquoi rehausser la nacre de métaux precieux? Parce que Rolex sait le faire à merveille. Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l essence de cette matière naturelle...(elle, Nº 3255 p. 6) Mengapa terlihat sebuah kilatan dari logam mulia? Karena Rolex mampu menjadikannya luar biasa. Saat Rolex mencoba memancarkan sinar berkat pantulan cahaya dari logam mulia, merupakan sebuah tantangan menjaga keaslian sari dari unsur alami ini... Pada contoh di atas la nacre de métaux precieux, l éclat de métaux précieux, faire à merveille, entreprit de sublimer dan matière naturelle mempunyai kedekatan makna yang mengacu pada Rolex yang dicapai melalui penggabungan unsur-unsur leksikal yang memiliki jaringan semantik yang sama. Contoh (2): Rose mawar dan flower bunga secara intuitif tampak berkolokasi lebih erat daripada rose mawar dan plant tumbuhan. B. Iklan 1. Pengertian Iklan Iklan berasal dari bahasa Latin ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Menurut Liliweri dalam Widyatama (2007:15) iklan merupakan suatu proses komunikasi yang

22 15 mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ideide melalui saluran tertentu. Menurut situs la publicité est une forme de communication,dont le but est fixer de l attention de sa cible sur un objet, et de l inciter à adapter un comportement déterminé vis-à-vis de ce dernier. Iklan adalah sebuah bentuk komunikasi yang bertujuan meyakinkan perhatian sasarannya pada sebuah objek, dan mendorong seseorang untuk menerima sebuah prilaku yang ditentukan berhadapan dengan objek tersebut. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa iklan adalah suatu bentuk komunikasi yang meyakinkan konsumennya tentang produk yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen. 2. Jenis Iklan Berdasarkan kategori sifat tujuan yang dikehendaki oleh iklan itu sendiri, Widyatama (2007 :102) secara umum membagi iklan menjadi dua jenis, yaitu iklan komersial dan iklan non komersial. a. Iklan Layanan Masyarakat Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik khalayak sedangkan tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial yang dimaksud adalah munculnya penambahan pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan prilaku masyarakat terhadap masalah yang diiklankan serta mendapatkan citra baik di mata masyarakat. Misal anjuran agar tertib berlalu lintas,

23 16 memiliki budaya antri, hemat listrik, mencintai budaya sendiri, sportivitas dan sebagainya. Contoh : Nous luttons contre les maladies. Même l injustice. Nous sommes des médecins. Notre première mission est bien sûr de soigner. Mais, à Médecin du Monde, nous savons que pour les victimes de la violence, il n y a pas de guérison sans justice, que pour les plus démunis, il n y a pas de secours durables sans lois sociales. Pour être plus efficace dans la durée, notre mission va bien au-delà du soin : nous soignons et nous nous battons contre l injustice sous toutes ses formes. D où qu elle vienne. Nous luttons contre ce qui déshumanise l homme, contre sa souffrance, pour sa dignité. Si notre combat vous intéresse, rejoignez nous à Medecin du Monde, B.P. 100,75018 Paris ou (Elle no. 2765, 1998 :89) Kami bertarung melawan penyakit Bahkan ketidakadilan Kami adalah dokter. Misi utama kami tentu saja adalah merawat. Namun, di Médecin du Monde, kami mengetahui bahwa bagi korban kekerasan tidak ada penyembuhan tanpa keadilan, bahwa bagi para fakir, tidak ada perawatan berjangka tanpa pengawasan hukum setempat. Lebih tepatnya misi kami adalah menangani perawatan karena hal-hal di atas : kami melayani dan kami bertarung melawan ketidakadilan dalam berbagai bentuk. Dari manapun hal itu berasal. Kami melawan semua yang menentang kemanusiaan, melawan penderitaan untuk membela martabatnya. Jika Anda tertarik dengan perlawanan kami, bergabunglah di Médecin du Monde P. O. BOX. 100,75018 Paris atau Contoh iklan di atas memberi informasi mengenai perlindungan tindak kekerasan yang dilakukan oleh suatu lembaga kemanusiaan bernama Médecin du Monde. b. Iklan Komersial Iklan komersial sering disebut pula dengan iklan bisnis. Iklan ini bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, utamanya peningkatan

24 17 penjualan. Produk yang ditawarkan dalam iklan ini sangat beragam, baik barang, jasa, ide, keanggotaan organisasi dan lain-lain. Contoh : Le pouvoir du Flacon Rouge. Voici l étonnant pouvoir de l Eau Dynamisante de Clarins. Le pouvoir d une Eau parfumée qui associe, par la grâce de l AromaPhytosoin, les huiles essentielles aromatique et les plantes traitantes. Une Eau qui fait les peaux éclatantes de vitalité et met le moral au beau fixe. Sentir Bon. Se Sentir Bien. C est prouvé. Clarins rend la vie plus belle. (Elle N 3255 pg 57). Kekuatan dari si botol kecil merah. Inilah kekuatan yang menakjubkan dari parfum pembangkit semangat dari Clarins. Kemampuan parfum yang berpadu dengan Aroma PhytoSoin (tanaman perawatan), minyak aromatik esensial dan tanaman olahan. Parfum yang dapat emmbuat kulit hidup karena vitalitas dan membuat hati bersemangat. Baunya enak. Merasa nyaman. Terbukti. Clarins menjadikan hidup lebih indah. Pada contoh di atas pengiklan menggunakan kata l Eau Dynamisante de Clarins, l AromaPhytosoin, les huiles essentielles aromatique, les plantes traitantes, les peaux éclatantes de vitalité, se sentir bien, sentir bon, le moral au beau fixe yang mengacu pada parfum. Dengan menggunakan kata-kata iklan di atas, pengiklan mengarahkan pembaca memahami pesan tentang keistimewaan memakai parfum tersebut. 3. Fungsi Iklan Ada beberapa pandangan berkaitan dengan fungsi-fungsi iklan antara lain Widyatama (2005:133) dalam bukunya yang berjudul

25 18 Pengantar Periklanan menyebutkan fungsi iklan berdasarkan isi pesan yang ingin disampaikam kepada konsumen sebagai berikut: 1) Iklan informasi Iklan informasi adalah iklan yang menitikberatkan isinya sebagai sebuah informasi. Namun, ada iklan yang lebih menitikberatkan pada pemberian informasi dibanding fungsi-fungsi yang lain. 2) Iklan persuasi Iklan persuasi adalah iklan yang dalam isi pesannya menitikberatkan pada upaya mempengaruhi khalayak untuk melakukan sesuatu sebagaimana dikehendaki oleh komunikator karena tujuan yang ingin dicapai adalah mempengaruhi khalayak, maka bahasa yang digunakan dalam pesan ini harus dirancang sedemikian rupa yang mampu membujuk khalayak. 3) Iklan mendidik Iklan mendidik adalah iklan yang dalam isi pesannya menitikberatkan pada tujuan mendidik khalayak, agar khalayak menegerti atau mempunyai pengetahuan tertentu dan mampu melakukan sesuatu. Iklan informasi sering pula disebut pesan yang mendidik. 4) Iklan hiburan Iklan hiburan adalah iklan yang dibuat untuk keperluan hiburan semata. Jadi, tujuan pesan iklan ini adalah menitikberatkan pada kemampuannya untuk menghibur semata.

26 19 Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti iklan yang menitikberatkan pada fungsi informasi dan persuasi karena menurut penulis fungsi-fungsi tersebut lebih banyak ditemukan dalam wacana iklan pada majalah tersebut yang sebagian besar mengiklankan barang untuk keperluan hidup sehari-hari. 4. Bentuk Bahasa Iklan Bentuk bahasa iklan dibedakan menjadi tiga kelompok,yaitu iklan dalam bentuk frasa, iklan dalam bentuk kalimat dan iklan dalam bentuk wacana (Arifin 1992:8). a) Iklan dalam bentuk frasa Frasa adalah gabungan beberapa kata yang membentuk kesatuan. Contoh iklan dalam bentuk frasa: NINA RICCI, L air du temps (Elle Nº3255 page 51) NINA RICCI, hembusan angin. Bila kita membaca wacana iklan dalam bentuk frasa di atas terasa singkat dan efektif. Pengiklan tidak perlu membuat kalimat lengkap untuk menjelaskan produknya seperti: Iklan berbentuk frasa biasanya masih mengandalkan merk atau nama diri yang sudah terkenal sehingga walaupun bentuknya singkat iklan tersebut tetap dapat dimengerti pembaca. b) Iklan dalam bentuk kalimat

27 20 Mulyana (2005:8) menyatakan bahwa kalimat adalah ucapan bahasa yang memiliki arti penuh dan batas keseluruhannya ditentukan oleh intonasi. Sementara itu, berdasarkan aspek semantisnya, kalimat memiliki makna sebagai serangkaian kata yang menyatakan pikiran dan gagasan yang lengkap dan logis. Contoh: 1) SCARLET, elle va changer la télé à jamais. (Elle Nº3255 page 179). SCARLET, dia akan menggantikan televisi untuk selamanya. Iklan di atas merupakan iklan dari produk elektronik bernama SCARLET. Iklan di atas terdiri dari satu kalimat yang sebenarnya merupakan gagasan utama suatu wacana. Pembaca langsung menangkap gagasan iklan tersebut yaitu bahwa produk Scarlet lebih canggih dibandingkan dengan televisi. c) Iklan dalam bentuk wacana Yang dimaksud wacana adalah rentetan kalimat yang saling berkaitan sehingga terbentuklah makna antara kalimat itu. Iklan dalam bentuk wacana banyak dipilih oleh pengiklan karena iklan tersebut dapat memberikan penjelasan produk secara detail, sehingga mempengaruhi pembaca untuk membeli. Contoh: Le pouvoir du Flacon Rouge. Voici l étonnant pouvoir de l Eau Dynamisante de Clarins. Le pouvoir d une Eau parfumée qui associe, par la grâce de l AromaPhytosoin, les huiles essentielles aromatique et les plantes traitantes. Une Eau qui fait les peaux éclatantes de vitalité et met le moral au beau fixe. Sentir Bon. Se

28 21 Sentir Bien. C est prouvé. Clarins rend la vie plus belle. (Elle N 3255 pg 57). Kekuatan dari si botol kecil merah. Inilah kekuatan yang menakjubkan dari parfum pembangkit semangat dari Clarins. Kemampuan parfum yang berpadu dengan Aroma PhytoSoin (tanaman perawatan), minyak aromatik esensial dan tanaman olahan. Parfum yang dapat emmbuat kulit hidup karena vitalitas dan membuat hati bersemangat. Baunya enak. Merasa nyaman. Terbukti. Clarins menjadikan hidup lebih indah. Iklan di atas memberikan keterangan secara gamblang tentang parfum produk dari Clarins yang berbau enak dan membuat nyaman serta dapat membuat kulit hidup karena vitalitas dan mampu membuat hati bersemangat.

29 BAB III METODE PENELITIAN Dalam Metode Penelitian ini, langkah-langkah penelitian dikemukakan sebagai berikut: pendekatan penelitian, data dan sumber data, metode penyediaan data, serta metode dan teknik analisis data. 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif adalah suatu pendekatan yang berupaya mengungkapkan sesuatu apa adanya (Sudaryanto 1992:62). Data yang dianalisis tidak dihitung dengan menggunakan rumus statistik, tetapi dengan menggunakan prosentase dan analisis kualitatif. 2. Data dan Sumber Data Korpus data dalam penelitian ini diambil dari iklan komersial yang berfungsi persuasif dan informatif berbahasa Prancis yang terdapat dalam majalah Elle edisi 21 Januari 2008 dan 19 Mei Peneliti mengambil iklan komersial, karena ruang lingkupnya lebih umum, meliputi berbagai macam produk seperti iklan produk otomotif, kosmetik, obat-obatan dan sebagainya. Sumber data terdiri dari 10 iklan komersial yang terdapat dalam dua majalah Elle. Macam produk yang diiklankan meliputi 5 buah iklan tentang kecantikan, 3 buah iklan tentang otomotif (mobil), 1 buah iklan 22

30 23 tentang perhiasan (jam tangan ), 1 buah iklan tentang elektronik (televisi LCD). 3. Metode Penyediaan Data Penyediaan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pustaka, yaitu menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data (Subroto 1992:42). Data yang terkumpul dicatat dalam kartu data. Berikut adalah contoh kartu data: NO. DATA: 6 Sumber data: Elle, Nº 3255 pg 6. Iklan Komersial (1)POURQUOI REHAUSSER LA NACRE DE MÉTAUX PRÉCIEUX? (2)PARCE QUE ROLEX SAIT LE FAIRE À MERVEILLE. (3)Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l essence de cette matière naturelle.(4) C est pourquoi Rolex a breveté un procédé exclusif permettant d éroder très délicatement la surface de la nacre, juste assez pour en faire ressortir les différentes couches. (5)Puis, selon la couleur désirée, le cadran est recouvert d or jaune 24 carats, de platine pur ou d or rose.(6)dans un environnement sous vide, des amas d atomes sont éjectés du métal précieux puis se déposent par condensation sur la surface du cadran, telle une poussière d or, respectant la texture unique de la nacre et inspirant le nom «Goldust». (7)Pour Rolex, la technologie est toujours au service de la beauté.(8)l histoire continue sur rolex.com Analisis D Tujuan: mengiklankan jam tangan Rolex. (1)Pourquoi rehausser la nacre de métaux precieux? (3)Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l essence de cette matière naturelle... Mengapa terlihat sebuah kilatan dari logam mulia? Saat Rolex mencoba memancarkan sinar berkat pantulan cahaya dari logam mulia, merupakan sebuah tantangan menjaga keaslian sari dari unsur alami ini... Syntagme nominal pada kalimat (1) bersinonim dengan syntagme nominal pada kalimat (3) karena keduanya mempunyai makna yang hampir sama. Penggunaan A B C

31 24 kedua syntagme nominal «la nacre de métaux precieux» dan «l éclat de métaux précieux» bertujuan untuk mendapatkan keindahan bahasa pada iklan jam tangan Rolex. Syntagme nominal pada kalimat (1) berpadu padan makna dengan syntagme nominal pada kalimat (3), sehingga dengan sinonimi wacana lebih bervariasi dan menarik. Repetisi Sinonim Hiponimi Metonimi Antonimi Kolokasi Kartu data dibagi menjadi empat bagian yang diuraikan sebagai berikut: A. Bagian pertama berisi nomor data yang diperoleh. B. Bagian kedua berisi sumber data. C. Bagian ketiga berupa bentuk iklan seutuhnya. D. Bagian keempat berisi analisis data atau analisis yang dijabarkan menjadi: - Penggalan kalimat yang mengandung kohesi leksikal - Kolom bentuk kohesi leksikal yang terdiri dari kolom repetisi, sinonimi, hiponimi, metonimi, antonimi dan kolokasi. 4. Metode Analisis Data Analisis data merupakan tahap setelah data terkumpul. Untuk menganalisisdata yang ada digunakan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Unsur penentu yaitu alat yang digunakan untuk memilih data yang akan diteliti (Sudaryanto 1993:21). Unsur penentu dalam analisis data ini adalah wacana iklan. Analisis datanya dilakukan sebagai berikut: 1. Menyiapkan wacana iklan yang akan dianalisis.

32 25 2. Membaca dengan teliti wacana iklan yang akan digunakan sebagai sumber data. 3. Menomori kalimat. 4. Mengidentifikasi kohesi leksikal pada wacana iklan tersebut. 5. Menyusun hasil analisis. 6. Setelah semua langkah di atas kemudian menyimpulkan hasil analisis dengan merujuk prosentase pemunculan bentuk kohesi leksikal dalam wacana iklan tersebut.

33 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan hasil analisis kohesi leksikal dalam iklan komersial berbahasa Prancis yang terdapat dalam majalah Elle edisi 21 Januari 2008 dan 19 Mei Dari hasil analisis, ditemukan data sebanyak 25 data, tetapi yang dibahas dalam bab ini sebanyak 13 data karena semua bentuk kohesi sudah ditemukan dan dianggap telah cukup mewakili ke-20 data yang ditemukan. Data tersebut terdiri dari iklan kecantikan, perhiasan (jam tangan), mobil dan barang elektronik. A. Reiterasi Reiterasi adalah satu item leksikal mengacu kembali antara satu dengan lainnya yang dikaitkan oleh keberadaan acuan yang umum (Halliday dan Hasan 1976:278). Menurut Yuwono (2005:99) reiterasi adalah pengulangan kata-kata pada kalimat berikutnya untuk memberikan penekanan bahwa kata-kata tersebut merupakan fokus pembicaraan. Reiterasi mencakup (1) repetisi, (2) sinonimi, (3) hiponimi, (4) metonimi dan (5) antonimi. 1. Repetisi Repetisi adalah pengulangan kata yang sama. No. Data:1 Sumber data: Elle, Nº 3238 page

34 27 (1) A l abri de la soif et des excès climatiques, il existe un petit coin de paradis pour votre peau. (2) Imaginez que votre peau soit toute l année protégée de la soif, du froid, de la canicule et de la pollution (3) Imaginez des soins super-hydratants prenant pour la première fois en compte, votre type de peau mais aussi le climat. (4)Votre visage ne connaissait pas le paradis, Clarins lui ouvre ses portes (5)C est prouvé, Clarins rend la vie plus belle. Tujuan : mengiklankan krim wajah Clarins. Analisis: (4) Votre visage ne connaissait pas le paradis, Clarins lui ouvre ses portes. (5) C est prouvé, Clarins rend la vie plus belle. (4)Wajah Anda tidak mengenal surga, Clarins membuka pintu-pintunya untuk itu. (5) Terbukti, Clarins membuat hidup Anda lebih indah. Kata Clarins pada kalimat (4) mengalami pengulangan pada kalimat (5). Hal ini untuk menandai kata yang dipentingkan dalam iklan tersebut jika kata tersebut tidak diulang maka berkemungkinan teks itu akan terganggu sifat kesatuannya. Tujuan penggunaan kata Clarins pada kalimat (5) untuk menjelaskan kalimat ouvre ses portes. Dalam wacana iklan krim wajah Clarins ini juga ditemukan beberapa bentuk kohesi leksikal lain yaitu hiponimi. Pembahasan lebih lanjut dapat dilihat pada pembahasan berikutnya. No. Data: 2 Sumber data: Elle, Nº 3255 page 6. (1)POURQUOI REHAUSSER LA NACRE DE MÉTAUX PRÉCIEUX? (2)PARCE QUE ROLEX SAIT LE FAIRE À MERVEILLE. (3)Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l essence de cette matière naturelle. (4)C est pourquoi Rolex a breveté un procédé exclusif permettant d éroder très

35 28 délicatement la surface de la nacre, juste assez pour en faire ressortir les différentes couches. (5)Puis, selon la couleur désirée, le cadran est recouvert d or jaune 24 carats, de platine pur ou d or rose. (6)Dans un environnement sous vide, des amas d atomes sont éjectés du métal précieux puis se déposent par condensation sur la surface du cadran, telle une poussière d or, respectant la texture unique de la nacre et inspirant le nom «Goldust». (7)Pour Rolex, la technologie est toujours au service de la beauté. (8)L histoire continue sur rolex.com Tujuan: mengiklankan jam tangan Rolex. Analisis: (2)PARCE QUE ROLEX SAIT LE FAIRE À MERVEILLE. (3)Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l essence de cette matière naturelle. (4)C est pourquoi Rolex a breveté un procédé exclusif permettant d éroder très délicatement la surface de la nacre, juste assez pour en faire ressortir les différentes couches. (7)Pour Rolex, la technologie est toujours au service de la beauté. (8)L histoire continue sur rolex.com (2)Karena Rolex mampu menjadikannya luar biasa. (3)Saat Rolex mencoba memancarkan sinar berkat pantulan cahaya dari logam mulia, merupakan sebuah tantangan menjaga keaslian sari dari unsur alami ini. (4)Oleh karena itu, Rolex telah dipatenkan sebagai sebuah metode eksklusif yang memungkinkan dengan sangat hati-hati pada permukaan mengkilat, cukup menonjolkan lapisan yang berbeda... (7) Bagi Rolex, teknologi yang senantiasa pada layanan keindahan. (8) Kisah selanjutnya pada rolex.com Kata Rolex mengalami pengulangan pada kalimat (3),(4),(7) dan (8). Hal ini untuk menandai kata yang dipentingkan dalam iklan tersebut. Tujuan penggunaan kata Rolex untuk mendapatkan kejelasan informasi tentang jam Rolex. Dalam wacana iklan jam tangan Rolex ini juga ditemukan beberapa bentuk kohesi leksikal lain diantaranya sinonimi dan hiponimi. Hasil analisis dapat dilihat pada pembahasan berikutnya.

36 29 2. Sinonimi Sinonimi adalah kata yang maknanya sama dengan kata yang lain (kata yang maknanya hampir sama atau berdekatan) tetapi yang mengandung ciri-ciri yang sejajar dengan nilai kata yang diungkapkan, dengan makna kontekstualnya, atau dengan konotasi-konotasinya. Beberapa kata dikatakan sinonim apabila kata dapat digantikan oleh kata yang lain dalam sebuah konteks, tanpa mengubah makna kata yang disinonimkan. No. Data:8 Sumber data: Elle, Nº 3238 page 6. (1)1 MOIS POUR RAJEUNIR DE 8 ANS LA STRUCTURE DE PEAU. (2)BIOTHERM CRÉE REMINÉRALE. (3)À l aide d appareils échographiques de pointe, les biologistes Biotherm ont identifié au cœur de la peau l apparition d une bande noire, signe d une perte de substance majeure après 50 ans. (4)Avec Reminérale, ils ont découvert qu on pouvait redensifier cette bande noire de façon spectaculaire dès 4 semaines. (5)La peau retrouve la densité d une peau 8 ans plus jeune. (6) Tujuan : mengiklankan krim perawatan kecantikan Biotherm. Analisis: (1)...rajeunir... (5)...retrouve la densité... (1)... meremajakan... (5)...menemukan kembali kepadatan... Verbe pada kalimat (1) bersinonim dengan verbe pada kalimat (5) karena kedua verbe ini mempunyai makna yang sama. Penggunaan sinonimi yang terjadi pada kedua kalimat tersebut bertujuan untuk menjelaskan

37 30 keunggulan krim perawatan kecantikan Biotherm lebih bervariasi dan menarik. Dalam wacana iklan krim perawatan kecantikan Biotherm ini juga ditemukan beberapa bentuk kohesi leksikal lain yaitu repetisi. Hasil analisis dapat dilihat pada pembahasan berikutnya. No. Data: 9 Sumber data: Elle, Nº 3255 page 6. (1)POURQUOI REHAUSSER LA NACRE DE MÉTAUX PRÉCIEUX? (2)PARCE QUE ROLEX SAIT LE FAIRE À MERVEILLE. (3)Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l essence de cette matière naturelle. (4)C est pourquoi Rolex a breveté un procédé exclusif permettant d éroder très délicatement la surface de la nacre, juste assez pour en faire ressortir les différentes couches. (5)Puis, selon la couleur désirée, le cadran est recouvert d or jaune 24 carats, de platine pur ou d or rose. (6)Dans un environnement sous vide, des amas d atomes sont éjectés du métal précieux puis se déposent par condensation sur la surface du cadran, telle une poussière d or, respectant la texture unique de la nacre et inspirant le nom «Goldust». (7)Pour Rolex, la technologie est toujours au service de la beauté. (8)L histoire continue sur rolex.com Tujuan: mengiklankan jam tangan Rolex. Analisis: (3)Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l essence de cette matière naturelle. (3)Saat Rolex mencoba memancarkan sinar berkat pantulan cahaya dari logam mulia, merupakan sebuah tantangan menjaga keaslian sari dari unsur alami ini. Pada kalimat (3) terbentuk sinonimi antara métaux précieux dengan matière naturelle karena keduanya mempunyai makna yang sama. Penggunaan sinonimi yang terjadi pada kedua kata tersebut bertujuan untuk

38 31 menghindari kebosanan dari pengulangan kata yang sama dalam satu wacana sehingga wacana lebih variasi dan menarik. No. Data: 10 Sumber data: Elle, Nº 3255 pg 179. (1)Scarlet, le nouvel écran LCD Full HD. (2)Elle va changer la télé à jamais. (3)Elle vous éblouira par son design unique souligné par un verso rouge flamboyant, son halo tactile rétro éclairé et sa résolution Full HD 100 Hertz. (4)Elle vous étonnera par sa capacité à s adapter automatiquement à la luminosité ambiante. (5)Elle vous surprendra par un son surround grand spectacle, mis au point par M.Mark Levinson. (6)Scarlet, le nouvel écran LCD Full HD par LG. Tujuan : mengiklankan layar LCD Scarlet. Analisis: (4)Elle vous étonnera par sa capacité à s adapter automatiquement à la luminosité ambiante. (5)Elle vous surprendra par un son surround grand spectacle, mis au point par M.Mark Levinson. (4) Dia akan membuat Anda tercengang oleh kapasitasnya yang secara otomatis menyesuaikan dari kecerahan cahaya dalam ruangan. (5)Dia akan membuat Anda terkejut oleh suaranya yang luar biasa, penyempurnaan oleh M. Mark Levinson. Verbe pada kalimat (4) bersinonim dengan verbe pada kalimat (5) karena keduanya mempunyai makna yang hampir sama. Penggunaan kedua verbe «étonnera» dan «surprendra» bertujuan untuk mendapatkan keindahan bahasa pada iklan layar LCD Scarlet, sehingga wacana lebih bervariasi dan menarik.

39 32 Dalam wacana iklan layar LCD Scarlet ini juga ditemukan beberapa bentuk kohesi leksikal lain yaitu kolokasi. Hasil analisis dapat dilihat pada pembahasan berikutnya. 3. Hiponimi Hiponimi adalah hubungan antara kata yang bermakna spesifik dan kata yang bermakna generik. No. Data: 13 Sumber data: Elle, Nº 3238 page 17. (1) À l abri de la soif et des excès climatiques, il existe un petit coin de paradis pour votre peau. (2)Imaginez que votre peau soit toute l année protégée de la soif, du froid, de la canicule et de la pollution (3) Imaginez des soins super-hydratants prenant pour la première fois en compte, votre type de peau mais aussi le climat.(4)votre visage ne connaissait pas le paradis, Clarins lui ouvre ses portes (5)C est prouvé, Clarins rend la vie plus belle. Tujuan : mengiklankan krim wajah Clarins. Analisis: (1) A l abri de la soif et des excès climatiques, il existe un petit coin de paradis pour votre peau. (2) Imaginez que votre peau soit toute l année protégée de la soif, du froid, de la canicule et de la pollution (1) Terlindung dari kondisi kering dan cuaca yang berlebihan, merupakan sisi terindah bagi kulit Anda. (2) Bayangkan bahwa kulit Anda terlindungi sepanjang tahun dari kekeringan, kedinginan, musim panas yang terik dan polusi Kata de la soif, du froid, de la canicule dan de la pollution pada kalimat (2) merupakan anggota (hiponim) dari klas (hiperonim) des excès climatiques. Penggunaan kata-kata tersebut bertujuan untuk memaparkan sesuatu yang tercakupi oleh des excès climatiques.

40 33 No. Data: 14 Sumber data: Elle, Nº 3255 page 6. (1)POURQUOI REHAUSSER LA NACRE DE MÉTAUX PRÉCIEUX? (2)PARCE QUE ROLEX SAIT LE FAIRE À MERVEILLE. (3)Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l essence de cette matière naturelle. (4)C est pourquoi Rolex a breveté un procédé exclusif permettant d éroder très délicatement la surface de la nacre, juste assez pour en faire ressortir les différentes couches. (5)Puis, selon la couleur désirée, le cadran est recouvert d or jaune 24 carats, de platine pur ou d or rose. (6)Dans un environnement sous vide, des amas d atomes sont éjectés du métal précieux puis se déposent par condensation sur la surface du cadran, telle une poussière d or, respectant la texture unique de la nacre et inspirant le nom «Goldust». (7)Pour Rolex, la technologie est toujours au service de la beauté. (8)L histoire continue sur rolex.com Tujuan : mengiklankan jam tangan Rolex. Analisis: (5) Puis, selon la couleur désirée, le cadran est recouvert d or jaune 24 carats, de platine pur ou d or rose. (5) Kemudian, berdasarkan warna yang diinginkan, jam tangan dilapisi emas kuning 24 karat, platina murni atau emas muda. Kata d or jaune 24 carats, de platine pur ou d or rose pada kalimat (5) merupakan anggota (hiponim) dari klas (hiperonim) la couleur désirée. Penggunaan d or jaune 24 carats, de platine pur ou d or rose untuk memaparkan sesuatu yang tercakupi oleh la couleur désirée. 4. Metonimi Metonimi adalah hubungan antara nama untuk benda yang lain yang berasosiasi atau yang menjadi atributnya. No. Data:15 Sumber data: Elle, Nº 3238 page 125.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Alat-alat kohesi..., Astri Yuniati, FIB UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Alat-alat kohesi..., Astri Yuniati, FIB UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Salah satu fungsi bahasa yang terpenting bagi manusia adalah untuk berkomunikasi. Sebagaimana yang dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya telah dilakukan sejak jaman Yunani kuno dan Romawi kuno. Pada

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya telah dilakukan sejak jaman Yunani kuno dan Romawi kuno. Pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap hari iklan selalu mewarnai kehidupan manusia. Kegiatan periklanan sebenarnya telah dilakukan sejak jaman Yunani kuno dan Romawi kuno. Pada masa itu iklan

Lebih terperinci

Jangan merasa jadi orang kaya jika belum memiliki sesuatu yang uang saja tidak dapat membelinya. Itulah kebahagiaan.

Jangan merasa jadi orang kaya jika belum memiliki sesuatu yang uang saja tidak dapat membelinya. Itulah kebahagiaan. ii iii iv MOTTTO Jangan merasa jadi orang kaya jika belum memiliki sesuatu yang uang saja tidak dapat membelinya. Itulah kebahagiaan. Jangan biarkan kekurangan yang kau miliki mengalahkan dan menghentikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wacana adalah unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Satuan dibawahnya secara berturut-turut adalah kalimat, frase, kata, dan bunyi. Secara berurutan, rangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ideasional (ideational function), fungsi interpersonal (interpersonal

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ideasional (ideational function), fungsi interpersonal (interpersonal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat dalam

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Permasalahan itu antara lain dalam lingkup sintaksis, semantik, dan pergeseran

BAB IV KESIMPULAN. Permasalahan itu antara lain dalam lingkup sintaksis, semantik, dan pergeseran BAB IV KESIMPULAN Gérondif banyak digunakan baik dalam bp lisan maupun tulis, sedangkan bi tidak memiliki bentuk ini, sehingga menimbulkan permasalahan dalam penerjamahan. Permasalahan itu antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan ekspresi bahasa. Dengan kata lain, seseorang tidak dapat dikatakan menulis jika tidak

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS SALAFIYAH NIM

SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS SALAFIYAH NIM ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA DALAM KOMUNIKASI MELALUI FACEBOOK : STUDI KASUS MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi bagi manusia. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan gagasan atau ide yang awalnya abstrak menjadi konkret. Selanjutnya,

Lebih terperinci

KOHESI LEKSIKAL PADA IKLAN KOMERSIAL BERBAHASA PRANCIS. Skripsi. Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata I untuk

KOHESI LEKSIKAL PADA IKLAN KOMERSIAL BERBAHASA PRANCIS. Skripsi. Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata I untuk KOHESI LEKSIKAL PADA IKLAN KOMERSIAL BERBAHASA PRANCIS Skripsi Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata I untuk mencapai Gelar Sarjana Sastra Disusun oleh: Nama : Wulan Daru Agustina Nim : 2350406003

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009 PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I PEndidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar terlebih dahulu harus memahami kaidah-kaidah tata bahasa, seperti membuat kalimat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mampu merujuk objek ke dalam dunia nyata, misalnya mampu menyebut nama,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mampu merujuk objek ke dalam dunia nyata, misalnya mampu menyebut nama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk memberikan informasi kepada orang lain. Bahasa pada prinsipnya digunakan untuk menyampaikan pesan

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA IKLAN PRODUK PAKAIAN KERJA DALAM MAJALAH FEMME ACTUELLE: Suatu Pendekatan Mikrostrukural dan Makrostruktural SKRIPSI

ANALISIS WACANA IKLAN PRODUK PAKAIAN KERJA DALAM MAJALAH FEMME ACTUELLE: Suatu Pendekatan Mikrostrukural dan Makrostruktural SKRIPSI ANALISIS WACANA IKLAN PRODUK PAKAIAN KERJA DALAM MAJALAH FEMME ACTUELLE: Suatu Pendekatan Mikrostrukural dan Makrostruktural SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa menjadi bagian penting bagi manusia secara mayoritas dan menjadi milik masyarakat pemakainya. Salah satu aplikasi bahasa sebagai alat komunikasi adalah penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan tersebut dibangun oleh komponen-komponen yang terjalin di dalam suatu organisasi kewacanaan.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Aspek/Keterampilan Alokasi Waktu : SMA Negeri 8 Purworejo : Bahasa Prancis : XI-IPS/1 : Membaca : 2 x 45 menit A. STANDAR

Lebih terperinci

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009 PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

Lebih terperinci

MODALITAS DALAM ROMAN LE TOUR DU MONDE EN 80 JOURS KARYA JULES VERNE SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

MODALITAS DALAM ROMAN LE TOUR DU MONDE EN 80 JOURS KARYA JULES VERNE SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta MODALITAS DALAM ROMAN LE TOUR DU MONDE EN 80 JOURS KARYA JULES VERNE SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

WUJUD EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA PENDEK LE DERNIER AMOUR DU PRINCE GENGHI KARYA MARGUERITE YOURCENAR SKRIPSI

WUJUD EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA PENDEK LE DERNIER AMOUR DU PRINCE GENGHI KARYA MARGUERITE YOURCENAR SKRIPSI WUJUD EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA PENDEK LE DERNIER AMOUR DU PRINCE GENGHI KARYA MARGUERITE YOURCENAR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Aspek/Keterampilan Alokasi Waktu : SMA Negeri 8 Purworejo : Bahasa Prancis : XI-IPS/1 : Berbicara : 2 x 45 menit A. STANDAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa maupun pembelajaran bahasa merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari. Hal ini dikarenakan bahasa memiliki peranan yang sangat penting dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kalimat yang ada pada suatu bahasa bukanlah satuan sintaksis yang tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan yang tertinggi

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah Kelas/ Semester Mata pelajaran Tema Aspek/ Keterampilan Alokasi Waktu : SMA N 1 Sanden : XI/2 : Bahasa Perancis : La Famille : Expression Écrite (Menulis)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan. Oleh karena itu, kajian bahasa merupakan suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan karena dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah sistem yang menghubungkan suatu karya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah sistem yang menghubungkan suatu karya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah sistem yang menghubungkan suatu karya dengan pengarang sebagai penghasil imajinasi dan kreativitas sastra secara individual dan pembaca

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : SMA N 1 Sanden Kelas/ Semester : XI/1 Mata pelajaran : Bahasa Perancis Tema : La Famille Aspek/ Keterampilan : Expression Orale (Berbicara) Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wacana ialah satuan bahasa yang terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk, 2006: 49). Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan berbahasa ini harus dibinakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fungsi bahasa pada umumnya adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fungsi bahasa pada umumnya adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi bahasa pada umumnya adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi karena melalui bahasa manusia dapat memenuhi hasratnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki kedudukan sebagai penunjang aktualisasi pesan, ide, gagasan, nilai, dan tingkah laku manusia, baik dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat komunikasi. Manusia dapat menggunakan media yang lain untuk berkomunikasi. Namun, tampaknya bahasa

Lebih terperinci

PERILAKU PROSOSIAL TOKOH UTAMA AMÉLIE POULAIN DI DALAM FILM LE FABULEUX DESTIN D AMÉLIE POULAIN : KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL

PERILAKU PROSOSIAL TOKOH UTAMA AMÉLIE POULAIN DI DALAM FILM LE FABULEUX DESTIN D AMÉLIE POULAIN : KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL PERILAKU PROSOSIAL TOKOH UTAMA AMÉLIE POULAIN DI DALAM FILM LE FABULEUX DESTIN D AMÉLIE POULAIN : KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL SKRIPSI OLEH: GAZI ADAM NIM. 105110300111010 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi leksikal yang terdapat dalam wacana naratif bahasa Indonesia. Berdasarkan teori Halliday dan

Lebih terperinci

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN I. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah : Expression Ecrite III Kode Mata Kuliah : PRC 219 Jurusan : Pendidikan Bahasa Prancis Pengampu : Dian Swandayani, M.Hum. Jumlah SKS

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Iis Sopiawati, S. Pd.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Iis Sopiawati, S. Pd. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103 Iis Sopiawati, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 1 SATUAN ACARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi diperlukan sarana berupa bahasa untuk mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam mentransformasikan berbagai ide dan gagasan yang ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan atau tulis. Kedua

Lebih terperinci

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI OLEH: RADIK BABAROSA NIM. 105110301111005 PROGRAM STUDI BAHASA

Lebih terperinci

INTERTEKSTUALITAS DALAM STRUKTUR KOMIK DAN FILM PETUALANGAN TINTIN EDISI LE SECRET DE LA LICORNE SKRIPSI OLEH: RISZKY ALLA SAPUTRA NIM

INTERTEKSTUALITAS DALAM STRUKTUR KOMIK DAN FILM PETUALANGAN TINTIN EDISI LE SECRET DE LA LICORNE SKRIPSI OLEH: RISZKY ALLA SAPUTRA NIM INTERTEKSTUALITAS DALAM STRUKTUR KOMIK DAN FILM PETUALANGAN TINTIN EDISI LE SECRET DE LA LICORNE SKRIPSI OLEH: RISZKY ALLA SAPUTRA NIM 0811130023 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS PROGRAM BAHASA

Lebih terperinci

WUJUD EKSISTENSI TOKOH UTAMA DALAM ROMAN TROIS JOURS CHEZ MA MÈRE KARYA FRANÇOIS WEYERGANS SKRIPSI

WUJUD EKSISTENSI TOKOH UTAMA DALAM ROMAN TROIS JOURS CHEZ MA MÈRE KARYA FRANÇOIS WEYERGANS SKRIPSI WUJUD EKSISTENSI TOKOH UTAMA DALAM ROMAN TROIS JOURS CHEZ MA MÈRE KARYA FRANÇOIS WEYERGANS SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA SKRIPSI

MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA SKRIPSI MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media komunikasi massa memiliki peran besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan kesemua lapisan masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007 PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan

Lebih terperinci

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Pada bab ini akan dijabarkan pendapat para ahli sehubungan dengan topik penelitian. Mengenai alat-alat kohesi, penulis menggunakan pendapat M.A.K. Halliday dan Ruqaiya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat dalam komunikasi,

Lebih terperinci

ANALISIS UNSUR INTERNAL WACANA DALAM ARTIKEL ILMIAH POPULER PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI NOVEMBER-DESEMBER 2013

ANALISIS UNSUR INTERNAL WACANA DALAM ARTIKEL ILMIAH POPULER PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI NOVEMBER-DESEMBER 2013 1 ANALISIS UNSUR INTERNAL WACANA DALAM ARTIKEL ILMIAH POPULER PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI NOVEMBER-DESEMBER 2013 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa (Ramlan, 2008:39). Tanpa kehadiran konjungsi, adakalanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat penting untuk menyampaikan informasi

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Disusun Oleh :

Lebih terperinci

PAMERAN FOIRE DE LILLE April 2013

PAMERAN FOIRE DE LILLE April 2013 PAMERAN FOIRE DE LILLE 2013 13-21 April 2013 Pameran Foire de Lille merupakan pameran nomor empat terbesar untuk pameran-pameran sejenis yang di adakan di setiap kota di Perancis. Foire de Lille pertama

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN. ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN. ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~ SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~ Oleh Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Dante Darmawangsa, M.Pd. Publik (pembelajar) Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA IKLAN PRODUK KECANTIKAN PADA TABLOID WANITA NOVA

ANALISIS WACANA IKLAN PRODUK KECANTIKAN PADA TABLOID WANITA NOVA ANALISIS WACANA IKLAN PRODUK KECANTIKAN PADA TABLOID WANITA NOVA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia perlu berinteraksi antarsesama. Untuk menjalankan komunikasi itu diperlukan bahasa karena bahasa adalah alat komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wanita merupakan topik pembicaraan yang terus dikupas di media masa

BAB I PENDAHULUAN. Wanita merupakan topik pembicaraan yang terus dikupas di media masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wanita merupakan topik pembicaraan yang terus dikupas di media masa dari abad ke abad. Tulisan awal tentang wanita dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang butuh berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang butuh berkomunikasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang butuh berkomunikasi dengan sesamanya. Alat komunikasi ini merupakan hal yang vital bagi manusia karena digunakan setiap hari. Alat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan BENTUK DAN POLA HEADLINE IKLAN MAKANAN DAN MINUMAN DI MAJALAH FEMME ACTUELLE EDISI JANUARI DESEMBER 2012 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

ANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 ANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Siti Sumarni (Sitisumarni27@gmail.com) Drs. Sanggup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan oleh sebab itu, komunikasi lisan dianggap lebih penting dibandingkan komunikasi dalam

Lebih terperinci

MAKNA VERBAL PERISTILAHAN BAHASA PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI SURAT KABAR SOLOPOS

MAKNA VERBAL PERISTILAHAN BAHASA PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI SURAT KABAR SOLOPOS MAKNA VERBAL PERISTILAHAN BAHASA PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI SURAT KABAR SOLOPOS SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia,

Lebih terperinci

ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI

ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI 0911130026 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi khalayak agar bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan. Slogan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi khalayak agar bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan. Slogan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan merupakan pesan yang disampaikan oleh komunikator tentang barang dan jasa kepada komunikan yang bertujuan untuk memberikan informasi, membujuk dan mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dari bahasa tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu bahasa

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dari bahasa tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan suatu hal yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia dalam melakukan komunikasi untuk mendukung proses interaksi. Secara umum bentuk dari bahasa tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun-temurun. Menyusun suatu gagasan menjadi rangkaian bahasa tulis yang teratur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai sangat tinggi. Hal ini terlihat dari manfaat bahasa yang dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan sebagainya. Bahasa dianggap sebagai sarana yang paling utama dalam memenuhi

Lebih terperinci

Tabel 3. Tabel Klasifikasi Data Wacana Iklan Cigarettes Nationales. Analisis Mikrostruktural. Hub.makna pertentangan Hub.

Tabel 3. Tabel Klasifikasi Data Wacana Iklan Cigarettes Nationales. Analisis Mikrostruktural. Hub.makna pertentangan Hub. Tabel 3. Tabel Klasifikasi Data Wacana Iklan Cigarettes Nationales kohesi Analisis Mikrostruktural koherensi No Data referensi substitus elipsisis konjungsi reiterasi kolokasi Hub.makna penambahan Hub.makna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain. Untuk menjalin hubungan dan kerja sama antar oarang lain, manusia

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH : SMAN 1 Mertoyudan MATA PELAJARAN : BAHASA PRANCIS KELAS / SEMESTER : XI / 1 PERTEMUAN KE- : 5 TEMA : LA MAISON WAKTU : 2 X 45 MENIT A. KOMPETENSI INTI 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti penunjukan secara langsung (Purwo, 1984: 2). Dardjowidjojo (1988: 35) bersama beberapa ahli bahasa

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM IKLAN RADIO DI JEMBER

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM IKLAN RADIO DI JEMBER ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM IKLAN RADIO DI JEMBER SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Studi S-1 Jurusan Sastra Indonesia dan mencapai

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Analisis yang telah dilakukan pada Bab III menunjukkan bahwa rubrik

BAB IV KESIMPULAN. Analisis yang telah dilakukan pada Bab III menunjukkan bahwa rubrik BAB IV KESIMPULAN Analisis yang telah dilakukan pada Bab III menunjukkan bahwa rubrik Animaux memiliki progresivitas informasi jenis Progression Linéaire (PL), Topique Constant (TC), dan Enchaînement à

Lebih terperinci

SKRIPSI WACANA IKLAN OBAT-OBATAN DI RADIO SRITANJUNG FM BANYUWANGI

SKRIPSI WACANA IKLAN OBAT-OBATAN DI RADIO SRITANJUNG FM BANYUWANGI SKRIPSI WACANA IKLAN OBAT-OBATAN DI RADIO SRITANJUNG FM BANYUWANGI Oleh Vaega Rohidzafi NIM 060210402317 Pembimbing Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II : Drs. Arief Rijadi, M.Si., M.Pd : Anita Widjajanti,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada Bab ini peneliti akan memaparkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis gaya bahasa beserta makna dalam film L Ecume des Jours. Berikut ini adalah hasil

Lebih terperinci

PERUBAHAN MAKNA KATA DALAM WACANA BERITA POLITIK DI SURAT KABAR JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2011 SKRIPSI. Oleh. Decca Ayu Wulan A NIM

PERUBAHAN MAKNA KATA DALAM WACANA BERITA POLITIK DI SURAT KABAR JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2011 SKRIPSI. Oleh. Decca Ayu Wulan A NIM PERUBAHAN MAKNA KATA DALAM WACANA BERITA POLITIK DI SURAT KABAR JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2011 SKRIPSI Oleh Decca Ayu Wulan A NIM 070210402108 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, mahasiswa diberikan 2 kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, mahasiswa diberikan 2 kali 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Hasil Tes Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, mahasiswa diberikan 2 kali tes. Setelah hasil tes terkumpul, data tes tersebut diperiksa

Lebih terperinci

INFORMASI DAN KISI-KISI

INFORMASI DAN KISI-KISI LOMBA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ASING SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 INFORMASI DAN KISI-KISI Bidang Lomba BAHASA PERANCIS PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN. Setelah melakukan tahapan-tahapan analisis dalam bab terdahulu, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa unsur-unsur pendukung karir

BAB V SIMPULAN. Setelah melakukan tahapan-tahapan analisis dalam bab terdahulu, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa unsur-unsur pendukung karir BAB V SIMPULAN Setelah melakukan tahapan-tahapan analisis dalam bab terdahulu, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa unsur-unsur pendukung karir Jeanne Moreau di awal biografinya yang diwujudkan dalam

Lebih terperinci

KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012

KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012 KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Kritik Molière Terhadap Profesi Dokter Dalam Lakon Le Médecin Malgré Lui SKRIPSI OLEH : AHMED HASAN KURNIA NIM

Kritik Molière Terhadap Profesi Dokter Dalam Lakon Le Médecin Malgré Lui SKRIPSI OLEH : AHMED HASAN KURNIA NIM Kritik Molière Terhadap Profesi Dokter Dalam Lakon Le Médecin Malgré Lui SKRIPSI OLEH : AHMED HASAN KURNIA NIM 0811130002 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB III KESIMPULAN. Dalam analisis simbolisasi hewan dalam tiga dongeng ini, penulis

BAB III KESIMPULAN. Dalam analisis simbolisasi hewan dalam tiga dongeng ini, penulis BAB III KESIMPULAN Dalam analisis simbolisasi hewan dalam tiga dongeng ini, penulis menggunakan teori semiotika menurut Danesi. Hewan-hewan yang ada dalam tiga dongeng ini disebut sebagai penanda (signifier).

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN Matakuliah : Expression Ecrite 3 Kode Mata kuliah : prc 46013 Kredit Semester : 3 SKS Program Studi : Pendidikan Bahasa Prancis Semester/Tahun Ajaran : Ganjil/ 2015-2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat berbicara mengenai apa saja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wacana kritis oleh kalangan ahli komunikasi. Untuk itu,diperlukan pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. wacana kritis oleh kalangan ahli komunikasi. Untuk itu,diperlukan pengembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis mengenai wacana kritis relatif masih sedikit dilakukan oleh kalangan ahli bahasa. Hal ini bertolak belakang dengan banyaknya penelitian wacana kritis oleh kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wacana sekarang ini berkembang sangat pesat. Berbagai kajian wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut. Wacana berkembang di berbagai

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN No.: FPBS/FM-7.1/08 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : Grammaire IV : PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum Dr. Yuliarti Mutiarsih, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Muchsin Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Muchsin Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa 65 DAFTAR PUSTAKA Achmadi, Muchsin. 1988. Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud Anas, Sudijono. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Arifin,

Lebih terperinci

WACANA BAHASA INDONESIA DALAM INTERAKSI JUAL-BELI PAKAIAN DI PASAR ROGOJAMPI SKRIPSI. Oleh Ailiana Trisna Reh Utami NIM

WACANA BAHASA INDONESIA DALAM INTERAKSI JUAL-BELI PAKAIAN DI PASAR ROGOJAMPI SKRIPSI. Oleh Ailiana Trisna Reh Utami NIM WACANA BAHASA INDONESIA DALAM INTERAKSI JUAL-BELI PAKAIAN DI PASAR ROGOJAMPI SKRIPSI Oleh Ailiana Trisna Reh Utami NIM 060210402283 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN LINTAH DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA BILANG SAYA MONYET KARYA DJENAR MAESA AYU

ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN LINTAH DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA BILANG SAYA MONYET KARYA DJENAR MAESA AYU ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN LINTAH DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA BILANG SAYA MONYET KARYA DJENAR MAESA AYU Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di masyarakat. Bahasa adalah alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan. Bahasa sebagai lambang mampu

Lebih terperinci

PRATIWI AMALLIYAH A

PRATIWI AMALLIYAH A KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF PADA WACANA DIALOG JAWA DALAM KOLOM GAYENG KIYI HARIAN SOLOPOS EDISI BULAN JANUARI-APRIL 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci