IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 45 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Pustaka dan Kelayakan Studi pustaka dan kelayakan atau sering disebut dengan investigasi sistem merupakan awal perencanaan project dalam menentukan layak atau tidaknya penelitian ini dilakukan terhadap pembuatan OLP. Bagian ini mendeskripsikan tentang identifikasi masalah dan kelayakan studi dari beberapa aspek pendukung di antaranya aspek organisasi, aspek teknis (mencakup kebutuhan sistem terhadap dataware, software, hardware, netware, brainware dan couserware), aspek ekonomis, aspek kebutuhan pengguna, dan batasan pengguna Identifikasi Masalah Pengembangan sistem OLP matematika, dirancang dengan semudah mungkin untuk user dalam mengetahui informasi seperti mengenai uji kompetensi guru (UKG), tutorial, dan penyusunan lesson plan matematika. Dalam hal ini disesuaikan dengan sumberdaya informasi yang ditelusuri serta berdasarkan akuisisi pengetahuan yang ada. Permasalahan yang teridentifikasi di antaranya: a. Belum adanya aplikasi online untuk mempelajari informasi dan pengetahuan tentang lesson plan, yang kebanyakan berupa literatur buku dan penelusuran melalui website. b. Uji kompetensi guru terhadap lesson plan yang dilakukan masih bersifat sederhana, artinya dilakukan secara manual melalui ujian tulis, sehingga dibutuhkan suatu teknologi informasi secara online dalam mengevaluasi kemampuan guru. c. Belum adanya aplikasi yang membantu guru dalam menyusun lesson plan matematika, yang selama ini dilakukan secara sederhana melalui template yang telah disediakan tanpa dibarengi sejumlah informasi dan pengetahuan. d. Belum adanya tempat penyimpanan laporan penyusunan lesson plan matematika secara sistematis.

2 Aspek Organisasi Menurut laporan statistik tingkat SMA pada tahun 2008/2009 oleh kementerian pendidikan nasional disebutkan bahwa jumlah guru SMA di Indonesia baik pada sekolah negeri maupun swasta adalah orang. Sekitar 47,38% atau orang guru berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan 52,62% atau orang guru berstatus sebagai non-pns. Pertambahan jumlah guru dalam setiap tahunnya terus meningkat, malahan di tahun 2006/2007 berjumlah orang guru dan di tahun 2007/2008 mencapai orang guru. Jika dilihat dari berdasarkan kelayakan guru SMA dalam mengajar hanya berjumlah orang atau sekitar 79,88% di tahun 2008/2009. Hal ini terjadi kenaikan sekitar 2,36% dari tahun sebelumnya 2007/2008 yakni orang atau 77.52% ( Namun demikian dari keseluruhan guru di tahun 2008/2009, guru matematika saja berjumlah orang, dan ini masih dianggap kurang oleh pemerintah terhadap kuota kebutuhan guru. Tahun 2010 saja dibutuhkan guru orang dan tahun 2011 akan melebihi dari tahun sebelumnya ( Sebagai tenaga pendidik atau tenaga edukatif yang relatif cukup besar, sangat membutuhkan peningkatan kualitas SDM yang handal dan berkesinambungan melalui penggunaan teknologi informasi, untuk mempercepat akses informasi dan peningkatan kinerja guru yang profesional. Ini tidaklah mudah dalam meningkatkan kualitas guru, apalagi tanpa didukung oleh lembaga-lembaga lain seperti kampus, karena membutuhkan kerjasama yang erat dan berkelanjutan. Berdasarkan jumlah guru SMA yang tersebar di seluruh Indonesia, dan kelayakan melalui uji kompetensi terus digalakkan, salah satunya dalam kesiapan penyusunan lesson plan matematika. Hal inilah yang menjadi suatu alasan mengapa perlu dikembangkan OLP matematika, yang dapat menunjang dalam memberikan pelayanan informasi kepada guru-guru matematika di era globalisasi ini. Forum-forum guru di tingkat sekolah seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sering kali terabaikan, dan dilakukan sesuai kebutuhan saja. Namun dengan adanya informasi OLP matematika ini akan menjembatani akses

3 47 komunikasi secara terbuka dan dimana saja. Betapa pun demikian, aspek kelembagaan harus mendukung dalam pembangunan sistem ini, supaya berjalan sesuai keinginan dan kemampuan Aspek Teknologi Aspek teknologi sangat berperan dalam pengembangan sistem OLP. Jika ditinjau dari kebutuhan perangkat yang digunakan, maka terdapat beberapa spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras. Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam sistem ini antara lain: Sistem operasi MS windows 7 Ultimate 32 bit. MySQL client version a berfungsi sebagai pengolah dan penyimpanan database. PHP 5 berfungsi sebagai bahasa pemograman. Adobe Dreamwaver CS5 sebagai desain dan editor bahasa pemograman website. Adobe Photoshop CS5 berfungsi untuk desain antarmuka. Apache berfungsi sebagai web server. HTML sebagai bahasa pemrograman dasar web. Mozilla Firefox 5.0 atau Internet Explore sebagai browser. Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem ini adalah sebagai berikut: Satu buah personal computer (PC) Monitor dengan resolusi standar 1024 x 768 pixel Mouse dan keyboard. Dengan spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang dimiliki untuk sistem ini dinilai praktis dan mudah dalam pengaplikasiannya. Spesifikasi minimum software dan hardware tersebut dapat dengan mudah tersedia di pasaran dan memenuhi kapasitas yang diperlukan. Dengan kemudahan spesifikasi tersebut, maka pengguna akan lebih nyaman dan tidak sulit dalam mengoperasikan sistem tersebut.

4 Aspek Ekonomis Dalam pengembangan OLP matematika, pemilihan teknologi harus bijaksana, sehingga tidak mengeluarkan banyak biaya. Penelusuran saat ini, hampir semua guruguru matematika telah mengenal komputer (personal computer) mulai dari komputer dekstop, laptop/notebook (komputer jinjing) hingga komputer mini lainnya. Pengoperasian sistem pun telah banyak dipahami hingga penggunaan internet sebagai jaringan dunia maya. Teknologi jaringan internet sangat mudah didapatkan atau dikoneksikan ke PC, baik melalui modem, wifi, jaringan kabel dan peralatan lainnya. Tidaklah heran, jika seorang guru matematika dapat dengan mudah mendapatkan file dokumen penyusunan lesson plan matematika, baik dengan membayar pada beberapa seller lesson plan, mengunduh, ataupun meng-copypastekan, tanpa harus mempelajari lebih lanjut, mencoba-coba bentuk model pembelajaran ataupun menguji pengetahuan melalui penguasaan konsep penyusunan lesson plan agar mereka benar-benar mampu dan layak ketika akan mengajar. Sebagian guru-guru matematika dan guru-guru lain pada umumnya belum mengetahui tentang penyusunan lesson plan berbasis web karena memang belum ada sama sekali fasilitas (aplikasi) yang dibuat. Hanya saja kita mendengar di beberapa kampus ternama seperti MIT (Amerika) dan NTU (Singapore) yang telah mencoba mengembangkan secara terbatas dan tertutup. Penelusuran yang peneliti coba dapatkan hanya ada satu website saja ( dan penyusunan lesson plan dalam format global (umum). Dengan demikian, sistem OLP ini nantinya akan mencegah dampak-dampak negatif dalam penyusunan lesson plan serta meningkatkan kemampuan guru untuk lebih handal dalam penggunaan TIK Aspek Kebutuhan Pengguna Sistem ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna, yaitu: a. Pengguna menguji pemahaman dan kemampuan dirinya tentang penyusunan lesson plan matematika secara online. b. Pengguna dapat meningkatkan produktivitas lesson plan yang optimal sesuai kebutuhan dalam kegiatan belajar mengajar.

5 49 c. Pengguna dapat mendokumentasikan seluruh produk lesson plan matematika secara teratur dan sistematis pada sebuah media online. d. Meningkatkan peran dan kinerja guru sebagai perancang lesson plan matematika dan fasilitator bagi pengembangan lesson plan berikutnya Batasan Pengguna Dalam pembangunan sistem OLP matematika ini target utama pengguna yang mengakses adalah pengguna atau guru matematika SMA/MA, karena keseluruhan features yang diberikan mulai dari asesmen, tutorial, evaluasi dan create lesson plan berbasis matematika SMA/MA. Hal ini telah diatur sedemikian rupa sebagai project awal untuk penyusunan OLP. Pengguna sistem OLP matematika dibagi menjadi dua bagian, yaitu : a) Administrator, merupakan pengguna dengan hak otorisasi tertinggi, dimana administrator berhak untuk bisa selain mengakses data OLP juga memperbaiki dan atau menambah data. b) User atau pengguna biasa (guru), dapat mengakses OLP pada menu-menu yang telah diberikan tanpa bisa mengubah isi datanya. Hanya diperbolehkan menghapus dokumen lesson plan yang telah dicreate atau menambahnya. 4.2 Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri atas: a. Data materi pembelajaran matematika SMA (Lampiran 1), b. Data model pembelajaran matematika (Lampiran 2), c. Data kuesioner pakar atau praktisi pendidikan (Lampiran 3), d. Data hasil penilaian lesson plan berdasarkan uji instrumen dan wawancara pakar (Lampiran 4), e. Data metode pembelajaran matematika (Lampiran 5), f. Data pendekatan pembelajaran matematika (Lampiran 6). Berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya akan dianalisis untuk dapat dirancang dalam pemograman serta diimplementasikan ke dalam sistem. Teknik pengumpulan data merupakan proses pencarian sumber pengetahuan untuk

6 50 dimodelkan menggunakan soft computing pada computer assisted instructional (CAI), sehingga diperlukan proses akuisisi. Akuisisi pengetahuan dilakukan dengan berbagai aktivitas seperti wawancara atau diskusi dan pengisian kuesioner. Kuesioner yang diberikan kepada pakar atau praktisi, kemudian dijustifikasi kembali sebagai suatu keputusan untuk direpresentasikan dalam basis pengetahuan. Dalam hal ini pakar pendidikan yang digunakan sebagai sumber pengetahuan adalah Dr. Rahmah Johar, M.Pd (Dosen Pendidikan dan Pembelajaran Matematika) program studi pendidikan matematika FKIP Universitas Syiah Kuala, Aceh. Selanjutnya untuk penentuan lesson plan matematika di SMA dilakukan wawancara (FGD) dengan sejumlah guru inti yang tergabung dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). Proses pengumpulan data dan informasi seperti ini dalam model ITS disebut sebagai pengetahuan tacit. Untuk pengetahuan eksplisit diperoleh sumber pengetahuan dari referensi buku dan literatur serta jurnal-jurnal terkait. Hasil akuisisi pengetahuan ini bermanfaat dalam pengembangan OLP. Pengetahuan yang diperoleh dari proses akuisisi kemudian direpresentasikan dalam basis pengetahuan. Basis pengetahuan terdiri atas basis pengetahuan statis dan basis pengetahuan dinamis (Marimin 2009). Pengetahuan statis memuat informasi tentang objek, peristiwa atau situasi, dengan kata lain disebut juga sebagai basis pengetahuan deklaratif yang direpresentasikan menggunakan pendekatan logika dasar, jaringan semantik, fuzzy atau konsep kerangka (frame). Basis pengetahuan dinamis atau prosedural menyatakan informasi tentang cara pembangkitan fakta baru atau hipotesis dari fakta yang sudah diketahui. Model representasi pengetahuan yang digunakan dalam sistem OLP disesuaikan dengan masing-masing pengetahuan yang diperoleh, sehingga dapat disusun menjadi rule-rule (aturan) untuk pengambilan keputusan. Pada skema berikut ini (Gambar 13 dan 14 ) dapat dilihat proses penentuan dalam penyusunan lesson plan matematika.

7 51 Kegiatan Pembelajaran Model Metode Pendekatan Berpusat pada Guru Berpusat pada Siswa Teknik Lesson Plan Matematika SMA Silabus Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Penilaian Aspek Kognitif Aspek Afektif Aspek Psikomotorik Sumber Belajar Gambar 13 Skema penentuan Strategi Belajar Mengajar (SBM). Kelas Semester Lesson Plan Matematika SMA Silabus Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Aspek Pembelajaran Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Pertemuan Jumlah Pertemuan Alokasi Waktu Tujuan Pembelajaran Gambar 14 Skema penentuan materi pembelajaran.

8 Analisis Analisis Architecture Vision Visi dan misi pendidikan nasional berdasarkan amanat UUD 1945 dan UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, tertuang dalam rencana strategis Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) ditetapkan sebagai visi dan misi pendidikan nasional untuk jangka panjang ( ). Visi pendidikan nasional tersebut adalah Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Pernyataan mengenai kiprah utama pendidikan sebagai misi pendidikan nasional yang merupakan wujud nyata visi pendidikan nasional diantaranya: a. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; b. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; c. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral; d. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global; dan e. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI. Berdasarkan visi dan misi tersebut, maka KEMENDIKNAS menetapkan beberapa strategi dan program yang disusun berdasarkan skala prioritas. Salah satu bentuk dari prioritas tersebut lebih ditekankan pada: a. Upaya pemerataan dan perluasan akses pendidikan; b. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing keluaran pendidikan; dan c. Peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pengelolaan pendidikan.

9 53 Dengan demikian, salah satu alternatif mempercepat pemerataan dan perluasaan akses pendidikan adalah melalui teknologi informasi secara terbuka dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia. Teknologi yang dimaksud dalam usulan penelitian ini adalah membangun sebuah sistem penyusunan lesson plan secara online untuk membantu guru, sehingga mengurangi dampak negatif yang selama ini terus berkembang. Sistem ini dinamakan OLP khususnya pada mata pelajaran matematika di SMA. Sistem ini nantinya akan menjadi pilot project bagi mata pelajaran lain serta untuk semua jenjang pendidikan. Sistem ini dirancang untuk mampu menguji kompetensi guru, menambah pengetahuan guru terhadap strategi pembelajaran dan menyusun lesson plan matematika secara optimal berdasarkan model pengambilan keputusan Analisis Kebutuhan Pengguna Pengguna sistem OLP ini adalah guru-guru yang membutuhkan jasa penyusunan lesson plan yaitu guru matematika SMA/MA/SMK yang menjadi prioritas utama pengguna, dan administrator yang berfungsi meng-update data secara faktual. Guru matematika ini telah mampu menguasai dan menggunakan teknologi komputer sebelumnya, sehingga tidak lagi menjadi suatu hambatan utama. Administrator berfungsi sebagai programmer dan knowledge engineer. Baik programmer dan knowledge engineer membutuhkan teknik tersendiri dalam bekerja. Knowledge engineer dalam OLP bertugas mengakuisisi pengetahuan dari sejumlah pakar atau praktisi pendidikan, dan mengumpulkan sumber pengetahuan lainnya yang akan diintegrasikan ke dalam sistem OLP. Pada Gambar 15 berikut ini ditampilkan bagaimana proses kebutuhan pengguna terhadap OLP. Pengguna lainnya seperti guru matematika pada jenjang tertentu (SMP/MTs) dapat juga menggunakan sistem ini, namun sangat sedikit informasi yang diperoleh.

10 54 Guru Matematika SMP/MTs Praktisi Pendidikan Guru Matematika SMA/MA (Prioritas) Online Lesson Plan (OLP) Matematika Administrator dan Knowledge Engineer Referensi dan Dokumen Data Sekunder Pakar Pendidikan Guru Matematika SMK Gambar 15 Skema kebutuhan pengguna pada OLP Analisis kebutuhan data Pengembangan sistem OLP matematika dibangun sebagai alat bantu bagi guru dalam menyusun lesson plan matematika SMA setiap kali pertemuan. Oleh karena itu, dibutuhkan data tertentu terkait dengan penyusunan lesson plan matematika SMA. Ada beberapa data utama dalam penyusunan lesson plan matematika diantaranya: Data Materi Pembelajaran Matematika SMA Setiap mata pelajaran pada satuan pendidikan SMA/MA mempunyai beberapa aspek pembelajaran (materi pokok), dan setiap aspek pembelajaran mempunyai beberapa materi pembelajaran. Sepertihalnya mata pelajaran matematika di SMA mempunyai enam aspek pembelajaran yaitu logika, aljabar, geometri, trigonometri, kalkulus, dan statistik dan peluang. Secara umum untuk enam aspek pembelajaran matematika di SMA terdapat 17 kelompok materi pembelajaran. Rincian dari enam aspek pembelajaran tersebut

11 55 terdiri atas aspek aljabar (10 kelompok materi pembelajaran), aspek logika (1 kelompok materi pembelajaran), aspek kalkulus (2 kelompok materi pembelajaran), aspek geometri (1 kelompok materi pembelajaran), aspek trigonometri (2 kelompok materi pembelajaran), dan aspek statistik dan peluang (1 kelompok materi pembelajaran). Dalam penelitian ini, peneliti membatasi hanya satu aspek pembelajaran matematika SMA yang diambil yakni aspek aljabar, karena aspek tersebut diajarkan pada semua kelas (mulai kelas satu hingga kelas tiga), sedangkan aspek lainnya hanya tidak semua kelas. Adapun rincian kelas di SMA terhadap aspek aljabar di antaranya: kelas 1 (terdapat 3 kelompok materi pembelajaran), kelas 2 IPA (terdapat 3 kelompok materi pembelajaran), dan kelas 3 IPA (terdapat 4 kelompok materi pembelajaran). Rincian kelompok materi pembelajaran (subpokok bahasan) dalam aspek pembelajaran aljabar diantaranya: a. Materi pembelajaran bentuk pangkat, akar dan logaritma b. Materi pembelajaran fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat c. Materi pembelajaran sistem persamaan linear dan pertidaksamaan satu variabel. d. Materi pembelajaran persamaan lingkaran dan persamaan garis singgung lingkaran e. Materi pembelajaran aturan suku banyak f. Materi pembelajaran komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi g. Materi pembelajaran masalah program linear h. Materi pembelajaran konsep matriks, vektor, dan transformasi i. Materi pembelajaran konsep barisan dan deret j. Materi pembelajaran fungsi eksponen dan logaritma Gambar berikut menunjukkan klasifikasi aspek pembelajaran aljabar terhadap kelompok materi pembelajaran di SMA.

12 56 Bentuk pangkat, Akar dan Algoritma (1/I) Fungsi, Persamaan dan Fungsi kuadrat serta Pertidaksamaan kuadrat (1/I) Sistem persamaan Linier dan Pertidaksamaan satu variabel (1/I) Fungsi eksponen dan Logaritma (3/II) Konsep barisan dan Deret (3/II) Aspek Pembelajaran Aljabar (SMA) Persamaan lingkaran dan Persamaan garis singgung lingkaran (2/I) Aturan Suku Banyak (2/II) Konsep Matriks, Vektor, dan Transformasi (3/I) Masalah Program Linier (3/I) Komposisi dua fungsi dan Invers suatu fungsi (2/II) Gambar 16 Klasifikasi aspek aljabar matematika di SMA Data Model-Model Pembelajaran Matematika Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan sutau kegiatan. Model pembelajaran matematika merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar matematika untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi desainer pembelajaran serta para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar matematika. Dalam penyusunan lesson plan matematika, model pembelajaran yang digunakan sangat banyak dan bervariasi sesuai kebutuhan dan kemampuan guru dalam mengajar matematika. Rekomendasi dari beberapa pakar pendidikan matematika, terdapat lebih dari 50 model dalam pembelajaran matematika. Untuk mengajarkan satu subkelompok materi pembelajaran matematika dapat dilakukan lebih dari satu model pembelajaran, dan satu model pembelajaran hanya dapat diajarkan pada satu sub kelompok materi pembelajaran. Misalkan dalam aspek aljabar materi pembelajaran bentuk pangkat, akar dan logaritma dapat diajarkan lebih dari satu model pembelajaran seperti model kooperatif tipe jigsaw, tipe NHT, dan lain

13 57 lain. Namun satu model tipe TGT hanya dapat diajarkan pada satu materi pembelajaran bentuk pangkat, akar dan logaritma. Hal inilah yang menjadi kendala terbesar bagi guru, dalam menentukan materi pembelajaran dengan sejumlah model pembelajaran yang efektif. Untuk itu, akuisisi pengetahuan pakar sangat dituntut sebagai landasan dalam penentuan lesson plan matematika SMA. Peneliti mencoba mengambil satu kelompok model pembelajaran matematika yang akan disesuaikan berdasarkan informasi dari pakar pendidikan matematika, dan didokumentasikan sebagai bentuk laporan terhadap penyusunan lesson plan matematika. Bentuk laporan dari dokumen tersebut sangat jarang terjaga dengan baik, apalagi ketika ingin membuka/memanggil kembali laporan tersebut. Sistem online lesson plan matematika menjadi solusi terhadap permasalahan tersebut, dan menjadi panduan guru untuk menyusun lesson plan berikutnya. Satu kelompok model pembelajaran ini dinamakan model pembelajaran kooperatif dengan beberapa model (tipe). Alasan pengambilan model ini dilandasi oleh dominansi aktivitas siswa berdasarkan teori konstruktivis dimana guru hanya sebagai fasilitator, dan banyaknya pakar yang telah mencoba melakukan skenario interaksi pembelajaran di kelas serta karakteristik model kooperatif yang sesuai dengan materi pembelajaran eksakta seperti matematika. Beberapa tipe dari model kooperatif diantaranya: a. Model kooperatif tipe STAD (student teams achievement divisions) b. Model kooperatif tipe Jigsaw (model tim ahli) c. Model kooperatif tipe Investigasi Kelompok (group investigation) d. Model kooperatif tipe TGT (teams games tournaments) e. Model kooperatif tipe TPS (think pair and share) f. Model kooperatif tipe NHT (numbered heads together). Pada setiap model kooperatif ini mempunyai karakteristik berdasarkan sintaks tertentu. Berikut beberapa perbandingan dari empat tipe dalam model pembelajaran kooperatif.

14 58 Tabel 3 Perbandingan karakteristik model-model pembelajaran kooperatif Karakteristik STAD Jigsaw Tujuan Kognitif Tujuan Sosial Struktur Tim Pemilihan Topik Pembelajaran Tugas Utama Asesmen Rekognisi (pengakuan) Pengetahuan akademis faktual Kerja kelompok dan kerja sama Kelompok belajar heterogen beranggota 4-5 orang Pengetahuan konseptual faktual dan akademis Kerja kelompok dan kerja sama Kelompok belajar heterogen beranggota 4-5 orang; menggunakan tim-tim asal dan tim ahli Group Investigation Pengetahuan konseptual akademis dan keterampilan menyelidiki Kerja sama dalam kelompok kompleks Kelompok belajar beranggota 5-6 orang homogen Structural Approach Pengetahuan akademis faktual Keterampilan kelompok sosial Bervariasipasangan, berdua, bertiga, kelompok dengan 4-6 anggota Biasanya guru Biasanya guru Guru dan/atau siswa Biasanya guru Siswa menggunakan lembar kegiatan dan saling membantu untuk menuntaskan materi belajarnya Tes mingguan Lembar pengetahuan dan publikasi lain Siswa menyelidiki berbagai materi di kelompok ahli; kemudian membantu anggota di kelompok asal untuk mempelajari materi tersebut Bervariasi, dapat berupa tes mingguan Lembar pengetahuan dan publikasi lain Siswa menyelesaikan penyelidikan yang komples Menyelesaikan proyek dan menulis laporan, dapat berbentuk tes essai Presentasi lisan dan tertulis Data Proses Penyusunan Lesson plan Matematika Siswa mengerjakan tugas yang diberikan sosial dan kognitif Bervariasi Bervariasi Penyusunan lesson plan matematika memuat beberapa informasi seperti identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, alokasi waktu, strategi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Untuk SK, KD, indikator pencapaian dan materi pembelajaran tertuang dalam silabus yang didasarkan pada PERMENDIKNAS nomor 22 tahun

15 tentang Standar Isi (SI) dan PERMENDIKNAS nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Jadi, dalam pengembangan OLP matematika kebutuhan utama adalah menentukan materi dan strategi pembelajaran. Hal ini dituangkan dalam alur pemilihan berdasarkan materi pembelajaran terhadap beberapa model pembelajaran seperti pada bagan berikut ini (Gambar 17). Lesson plan matematika yang telah penulis kumpulkan sebanyak 37 lesson plan, dengan mencakup SK, KD, dan indikator serta tujuan yang berbeda. Data lesson plan matematika didapat dari hasil pengujian di lapangan dan penelitian beberapa staf pengajar pendidikan matematika FKIP Unsyiah serta guru-guru matematika SMA. Berdasarkan kesesuaian antara materi pembelajaran dan model-model pembelajaran dalam matematika untuk menentukan lesson plan yang efektif, dapat dituang dalam relasi fungsi dimana diberikan suatu himpunan A sebagai materi pembelajaran dan himpunan B sebagai model pembelajaran kooperatif. A= {KMP1, KMP2, KMP3, KMP4, KMP5, KMP6 KMP7, KMP8, KMP9, KMP10}, dan B= {Tipe1, Tipe2, Tipe3, Tipe4, Tipe5, Tipe6} Keterangan: KMP1 : Kelompok Materi Pembelajaran bentuk pangkat, akar dan logaritma KMP2 : Kelompok Materi Pembelajaran fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat KMP3 : Kelompok Materi Pembelajaran sistem persamaan linier dan pertidaksamaan satu variabel KMP4 : Kelompok Materi Pembelajaran persamaan lingkaran dan persamaan garis singgung lingkaran KMP5 : Kelompok Materi Pembelajaran aturan suku banyak KMP6 : Kelompok Materi Pembelajaran komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi KMP7 : Kelompok Materi Pembelajaran masalah program linier KMP8 : Kelompok Materi Pembelajaran konsep matriks, vektor, dan transformasi KMP9 : Kelompok Materi Pembelajaran konsep barisan dan deret KMP10 : Kelompok Materi Pembelajaran fungsi eksponen dan logaritma Tipe1 : model pembelajaran kooperatif tipe STAD Tipe2 : model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Tipe3 : model pembelajaran kooperatif tipe Invesitigasi Kelompok Tipe4 : model pembelajaran kooperatif tipe TGT Tipe5 : model pembelajaran kooperatif tipe TPS Tipe6 : model pembelajaran kooperatif tipe NHT

16 62 RPP-7 Model Kooperatif Tipe STAD Mata Pelajaran: Matematika (SMA) Model Kooperatif Tipe STAD RPP-1 Komposisi dua fungsi dan Invers suatu fungsi (2/II) Bentuk pangkat, Akar dan Algoritma (1/I) RPP-8 Model Kooperatif Tipe JIGSAW Masalah Program Linier (3/I) Fungsi, Persamaan dan Fungsi kuadrat serta Pertidaksamaan kuadrat (1/I) Model Kooperatif Tipe JIGSAW RPP-2 RPP-9 Model Kooperatif Tipe Group Investigation Konsep Matriks, Vektor, dan Transformasi (3/I) Aspek Pembelajaran: Aljabar Sistem persamaan Linier dan Pertidaksamaan satu variabel (1/I) Model Kooperatif Tipe Group Investigation RPP-3 RPP-10 Model Kooperatif Tipe TGT Model Kooperatif Tipe TGT RPP-4 Konsep barisan dan Deret (3/II) Persamaan lingkaran dan Persamaan garis singgung lingkaran (2/I) RPP-11 Model Kooperatif Tipe TPS Model Kooperatif Tipe TPS RPP-5 Fungsi eksponen dan Logaritma (3/II) Aturan Suku Banyak (2/II) RPP-12 Model Kooperatif Tipe NHT Model Kooperatif Tipe NHT RPP-6 Gambar 17 Proses penyusunan lesson plan. 62

17 63 Bentuk relasi fungsi dari dua himpunan tersebut merupakan hasil akuisisi pengetahuan dari pakar pendidikan tentang kesesuaian materi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif dengan hasil sangat efektif untuk digunakan, yang selanjutnya akan digolong ke dalam bentuk rules menggunakan teknik logika (Lampiran 7). Berikut relasi fungsi yang terdapat di dalam diagram di bawah ini. Kelompok Materi Pembelajaran KMP1 KMP2 KMP3 KMP4 KMP5 KMP6 KMP7 KMP8 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Tipe Jigsaw Tipe GI Tipe TGT Tipe TPS Tipe NHT KMP9 KMP10 Gambar 18 Bentuk relasi fungsi dua himpunan.

18 Informasi Uji Kompetensi Guru Pada bagian uji kompetensi guru (UKG) dibutuhkan sedikitnya tiga modul (data), yaitu modul asesmen (tes awal), modul tutorial (materi pengetahuan), dan modul evaluasi (tes akhir). Keseluruhan modul mempunyai bentuk karakteristik yang sama yakni terkait penyusunan lesson plan dan profesionalitas guru, seperti modul asesmen dan modul evaluasi yang berisi sekumpulan pertanyaan dengan mencakup 7 aspek materi pengetahuan dan modul tutorial merupakan sejumlah informasi dan pengetahuan secara explisit. Materi yang dibutuhkan untuk penguatan informasi dan pengetahuan dalam penyusunan lesson plan matematika, yakni: profesionalitas guru, lesson plan (RPP), strategi pembelajaran, model-model desain perencanaan pembelajaran, model-model pembelajaran kooperatif, matematika sekolah, dan model-model pembelajaran umum (student centered). Baik asesmen maupun evaluasi (tes online), waktu rata-rata diberikan 50 menit untuk 50 soal dengan skor minimum yang harus diperoleh yaitu 70, dan apabila hasil UKG tidak mencapai skor minimum, maka akan diberikan tutorial. a) Asesmen (tes awal) Asesmen diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dari pengguna (guru) dalam bentuk apapun yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan melalui sejumlah pertanyaan, baik menyangkut kurikulum, program pembelajaran, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Pengambilan keputusan dari hasil asesmen berakibat terhadap efektifitas dan optimalitas dalam penyusunan lesson plan. Pembahasan tentang uji kompetensi dalam melakukan asesmen bagi guru sangat bermanfaat untuk memperkuat dan mendalami informasi dan pengetahuan agar mencapai target pembelajaran dengan baik. Semua informasi tersebut (formal dan nonformal) dianalisis untuk melihat kinerja guru. b) Evaluasi (tes akhir) Evaluasi merupakan penilaian hasil kemampuan guru setelah diberikan informasi dan pengetahuan terhadap permasalahan yang belum dipahami melalui

19 65 tutorial. Konsep evaluasi pada sistem OLP lebih menekankan pada tingkat pemahaman guru dalam OLP, sehingga guru tidak salah memilih dalam mengambil keputusan terhadap penyusunan lesson plan. Komposisi pertanyaan yang diajukan dalam asesmen dan evaluasi disesuaikan dengan kebutuhan dalam OLP dan telah dijustifikasi bersama pakar. Tingkat kesulitan dan jenis pertanyaan pada UKG sangat bervariasi dalam setiap topik. Justifikasi pertanyaan untuk asesmen dan evaluasi masing-masing dibagi ke dalam dua kelompok soal yakni soal kelompok A dan kelompok B, dimana setiap kelompoknya terdiri atas 50 soal dengan rincian: topik profesionalitas guru 10 soal (10%), topik lesson plan 10 soal (10%), topik strategi pembelajaran 15 soal (15%), topik model-model disain pembelajaran 5 soal (5%), topik matematika sekolah 20 soal (20%), topik model pembelajaran kooperatif 20 soal (20%), dan topik model pembelajaran umum 20 soal (20%). Pada sistem OLP, baik asesmen dan evaluasi, kelompok soal muncul secara random (acak) dan mempunyai bobot nilai yang sama Online Lesson Plan OLP merupakan suatu media pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran bagi guru secara langsung melalui teknologi informasi dengan memberikan banyak sumber pengetahuan dan alternatif pengambilan keputusan secara reflektif. OLP dibangun dengan menggabungkan dua sumber pengetahuan yakni akuisisi pengetahuan dari pakar/praktisi pendidikan (pengetahuan tacit) dan sejumlah literatur/referensi yang akurat (pengetahuan explisit). Salah satu keunggulan sistem dari ini adalah adanya uji kompetensi guru terhadap lesson plan, tutorial lesson plan, pembuatan lesson plan menggunakan dua mekanisme (pilihan atau isian), dan diskusi tanya jawab seputar lesson plan. inilah beberapa features yang diberikan kepada pengguna terutama guru Model Computer Assisted Instructional Model CAI dalam OLP digunakan hanya pada dua model, yaitu model drill and practice dan model tutorial. Model drill and practice merupakan suatu model dalam pembelajaran dengan cara melatih pengguna terhadap bahan atau materi yang

20 66 pernah diperoleh sebelumnya. Model ini menanamkan kebiasaan tertentu dalam bentuk latihan. Latihan yang dimaksud adalah asesmen dan evaluasi. Dengan latihan terus menerus, maka akan tertanam dalam hati dan kemudian akan menjadi kebiasaan, sehingga menambah kecepatan, ketepatan, kesempurnaan dalam melakukan penyusunan lesson plan matematika. Model drill and practice dalam sistem OLP bertujuan memberikan pengalaman belajar yang konkret dan menguji performance pengguna dalam OLP. Model lain dalam CAI yaitu model tutorial yang bertujuan memberikan bantuan bimbingan kepada pengguna ketika asesmen tidak mampu mencapai hasil maksimal. Tutorial dalam sistem OLP dianggap sebagai pola belajar mandiri untuk mendalami materi sesuai kebutuhan dalam penyusunan lesson plan matematika. Komputer sebagai tutor berorientasi pada upaya membangun perilaku pengguna melalui penggunaan komputer. Bahan tutorial yang disajikan dalam sistem ini dibuat menggunakan software flip powerpoint Bagan Alir (flowchart) OLP Pada flowchart sistem OLP (Gambar 19), user memulai dengan login terlebih dahulu kemudian melakukan uji kompetensi awal (asesmen), setelah itu melihat hasil asesmen. Jika hasil nilai asesmen diperoleh 75, maka pengguna dapat melanjutkan untuk pembuatan lesson plan dan sekaligus mencetak laporan lesson plan. Apabila pengguna tidak mendapatkan nilai yang ditentukan (< 75), maka akan diberikan tutorial untuk beberapa topik pilihan yang dianggap penting. Kemudian pengguna akan melakukan evaluasi kembali. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan hasil pengetahuan guru yang maksimal, sehingga pelaksanaan lesson plan di lapangan sesuai dengan kemampuan guru dan dilakukan secara optimal. Kelayakan guru mengajar, salah satunya dapat ditinjau dari kinerja guru terhadap penyusunan lesson plan. Berdasarkan flowchart ini, maka dapat dirancang model diagram dan database yang akan dibangun.

21 67 Start Login Uji Kompetensi Awal (assesment) Pemahaman Guru ITS Hasil Asesment dibandingkan dengan Nilai Threshold NA < NT Tutorial NA > NT Evaluasi Pemahaman Guru Create Lesson Plan Lesson Plan NE > NT Hasil Evaluasi dibandingkan dengan Nilai Threshold NE < NT Tidak Pratinjau Ya Print RPP Selesai Gambar 19 Bagan alir (flowchart) OLP. Keterangan: NA : Nilai Asesmen (nilai yang diperoleh setelah uji kompetensi awal) NE : Nilai Evaluasi (nilai yang diperoleh setelah uji kompetensi akhir) NT : Nilai Threshold (nilai ambang batas terendah yang ditentukan yakni 75)

22 Desain Desain sistem merupakan suatu upaya dalam membentuk model yang bersifat konsep. Pada desain sistem dalam penelitian ini menggunakan pendekatan struktural (tradisional) terdiri atas diagram konteks (context diagram), Data Flow Diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD). Pendekatan struktural menampilkan suatu sistem sebagai proses yang berinteraksi dengan entitas data, proses menerima input dan menghasilkan output. Dalam sistem ini pula, dirancang beberapa modul meliputi empat modul utama yakni modul asesmen (tes awal pemahaman guru), modul tutorial (materi lesson plan), modul evaluasi (tes akhir pemahaman guru), dan modul create lesson plan (penyusunan lesson plan). Selanjutnya terdapat dua modul pendukung yaitu modul report lesson plan dan modul forum diskusi Diagram Konteks OLP dibangun dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang uji tes kompetensi guru terhadap penyusunan lesson plan, tutorial penyusunan lesson plan, teknik penyusunan lesson plan dan konsultasi tanya jawab. Setiap kebutuhan informasi dalam sistem ini diperoleh dari sejumlah literatur pustaka, wawancara pakar dan kompilasi dari dokumen serta pengetahuan explisit dari para pakar pendidikan matematika. Pengguna OLP terdiri atas dua kategori yaitu pengguna biasa yakni guru matematika SMA dan administrator. Proses yang berlangsung dalam penggunaan sistem ini berupa proses registrasi, proses uji kompetensi awal (asesmen), proses tutorial, proses uji kompetensi lanjutan (evaluasi), proses penyusunan lesson plan dan proses diskusi tanya jawab yang dilakukan oleh user, sedangkan administrator proses yang dilakukan hanya mengupdate data user, uji kompetensi, dan tutorial. Diagram konteks sistem OLP disajikan pada Gambar 20.

23 69 Info Pertanyaan Info Pertanyaan Hasil Update Data User Guru Matematika (SMA) Login Registrasi Sistem Online Lesson Plan (OLP) Matematika Login Konfirmasi Login Administrator Lesson Plan Hasil Jawaban Data Hasil Jawaban Gambar 20 Diagram konteks OLP Data Flow Diagram (DFD) Berdasarkan digram konteks sebelumnya (Gambar 20), DFD level 1 (Gambar 21) dapat dilihat dengan jelas bahwa terdapat dua entitas utama yaitu user dan administrator serta delapan proses yang terjadi dan tujuh data store. Pada DFD level 2 (Gambar 22), administrator bekerja untuk meng-update data, seperti menambah atau menghapus data. Data store terdiri atas data tanya jawab, data member, data soal asesmen, data tutorial, data soal evaluasi, data report lesson plan, data nilai.

24 70 Registrasi 0 Registrasi Data User db_user Data User 1 Login Data user Login Status Login 2 Asesmen Data Asesmen db_soal_asesmen Data asesmen Hasil evaluasi rendah Hasil evaluasi standar User 3 Create Lesson Plan Data lesson plan db_report_lessson_plan Data lesson plan 7 Update Data update Administrator Lesson Plan db_nilai Data nilai Hasil evaluasi standar 4 Tutorial Data tutorial db_tutorial Data tutorial Hasil evaluasi rendah 5 Evaluasi Data Evaluasi db_soal_evaluasi Data evaluasi Hasil Jawaban Hasil Jawaban Info Pertanyaan 6 Tanya Jawab Data tanya jawab db_tanya_jawab Info Pertanyaan Data tanya jawab Gambar 21 DFD level 1 pada OLP.

25 Update Tanya Jawab Data Tanya Jawab db_tanya_jawab 7.2 Update Data User Data User db_user 7.3 Input Asesmen Data Soal Asesmen db_soal_asesmen Administrator 7 Update Data 7.4 Input Tutorial 7.5 Input Evaluasi Data Tutorial Data Soal Evaluasi db_tutorial db_soal_evaluasi 7.6 Cetak Lesson Plan Data Lesson Plan db_report_lessson_plan 7.7 Cetak Hasil Assesment Data Nilai db_nilai 7.8 Cetak Hasil Evaluasi Data Nilai Gambar 22 DFD level 2 permutakhiran (update) data.

26 Entity Relation Diagram (ERD) Dalam membuat model data yang memenuhi kebutuhan sistem, maka perlu dilakukan aktivitas perancangan database. Salah satu bentuk model yang sering digunakan untuk mendeskripsikan kebutuhan data adalah ERD. Perancangan database berguna dalam membangun sebuah sistem yang efisien dalam penyimpanan, serta mempermudah pengelompokan data di dalam tabel. Perancangan database juga digunakan untuk menghindari pengulangan (redudansi) data, sehingga dalam perancangan database dibuat ERD untuk menampilkan nama relasi antar entitas. ERD sebagai salah satu pemodelan data menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas-entitas dan relasi-relasi yang digambarkan oleh data tersebut. Entitas adalah sebuah kelas dari orang, tempat, objek, event, atau konsep tentang apa yang dibutuhkan untuk mengambil dan menyimpan data. Setiap entitas memiliki atribut, yaitu suatu organik yang deskriptif atau karakteristik dari suatu entitas. Hubungan entitas merupakan kerangka pemikiran dari sebuah sistem yang dituangkan dalam bentuk hubungan antar entitas dari sistem yang dibangun. Pada sistem OLP, entitas-entitas tersebut terdiri atas user, lesson plan, sub pokok bahasan, pokok bahasan, kelas, pertemuan, model pembelajaran, metode pembelajaran, pendekatan pembelajaran, kalender, efektifitas, tutorial, asesmen, kategori asesmen, evaluasi, dan kategori evaluasi. Pada Gambar 23 berikut ditampilkan tabel relationship dari rancangan database untuk sistem OLP.

27 73 User Id_user Id_nilai Nama_lengkap Username Password Nip Nama_sekolah Alamat_sekolah Lesson_plan Id_lesson_plan Id_user Id_kalender Id_pokok_bahasan Id_sub_pokok_bahasan Id_model_pembelajaran Id_metode_pembelajaran Id_pendekatan_pembelajaran Id_pertemuan Alat_belajar Sumber_belajar Penilaian_kognitif Penilaian_afektif Penilaian_psikomotorik Nama_kota Tanggal_pengesahan Nama_kepala_sekolah Nip_kepala_sekolah Admin Id_user Nama_lengkap Username Password Nip Nama_sekolah Alamat_sekolah Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Evaluasi Id_soal_evaluasi Id_kategori_evaluasi Soal Jawaban_A Jawaban_B Jawaban_C Jawaban_D Kunci_jawaban Assesmen Id_soal_assesmen Id_kategori_assesmen Soal Jawaban_A Jawaban_B Jawaban_C Jawaban_D Kunci_jawaban Memiliki Kategori_assesmen Id_kategori_assesmen Kategori_assesmen keterangan Kategori_evaluasi Id_kategori_evaluasi Kategori_evaluasi keterangan model_pembelajaran Id_model_pembelajaran Model_pembelajaran metode_pembelajaran Id_metode_pembelajaran Metode_pembelajaran pendekatan_pembelajaran Id_pendekatan_pembelajaran Pendekatan_pembelajaran Sub_pokok_bahasan Id_sub_pokok_bahasan Id_pokok_bahasan Subpokokbahasan Kompetensi_dasar Jumlah_pertemuan Alokasi_waktu Indikator Tujuan_pembelajaran Pokok_bahasan Id_pokok_bahasan Pokok_bahasan Standar_kompetensi Id_kelas Kelas Id_kelas Kelas Semester Program efektifitas Id_hasil_efektifitas Id_pokok_bahasan Id_sub_pokok_bahasan Id_model_pembelajaran Efektifitas_pembelajaran Keterangan Tutorial Id_tutorial jenis_tutorial Id_user keterangan Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Kalender Id_kalender Tanggal Bulan Tahun Keterangan Nilai Id_nilai Id_user nilai Memiliki Gambar 23 ERD pada OLP.

28 Desain Kamus Data Pada Desain kamus data dari semua relasi yang ada dalam database, ditentukan tipe data bagi setiap atribut dalam masing-masing relasi. Oleh karena itu, OLP merupakan bentuk web, sehingga database dapat diimplementasikan menggunakan perangkat lunak sistem manajemen database yang dikhususkan untuk pengembangan web. MySQL dan Navicat adalah salah satu jenis perangkat lunak sistem database yang sering digunakan dalam pengembangan web, terutama pada pengembangan OLP. Tipe data yang digunakan dalam perancangan kamus data adalag tipe yang tersedia dalam MySQL. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran Desain Antarmuka Pengguna (User Interface Design) Antarmuka pengguna atau user interface merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan sistem. Antarmuka pengguna dapat menerima informasi dari pengguna dan memberikan informasi kepada pengguna untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi. Untuk menyampaikan informasi kepada pengguna, tentunya dibutuhkan suatu rancangan agar dapat mengomunikasikan berbagai informasi yang berupa fitur-fitur sistem yang tersedia sehingga user mengerti dan dapat menggunakannya. Tujuan dari desain antarmuka pengguna adalah merancang interface yang efektif untuk sistem perangkat lunak. Efektif artinya siap digunakan, dan hasilnya sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan disini adalah kebutuhan penggunanya. Pengguna sering menilai sistem dari interface, bukan dari fungsinya melainkan dari user interfacenya. Desain antarmuka yang buruk, sering jadi alasan untuk tidak menggunakan software tersebut. Selain itu, interface yang buruk menyebabkan pengguna membuat kesalahan fatal. Desain harus bersifat user-centered, artinya pengguna sangat terlibat dalam proses desain, karena itu ada proses evaluasi yang dilakukan oleh pengguna terhadap hasil desain. Pada desain antarmuka OLP dibuat menggunakan adobe Photoshop CS5. Desain ini terdiri atas enam bagian utama seperti: 1. Header; pada bagian atas ini berisi logo Departemen Pendidikan Nasional serta nama OLP.

29 75 2. Menu navigasi; merupakan alat yang digunakan untuk berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya pada OLP yang dibangun. Menu navigasi terletak di bagian header (atas) yang terdiri atas : home, lihat profil, report lesson plan, forum diskusi, logout. 3. Isi; pada bagian ini ditampilkan data/informasi berupa teks. 4. Menu pop-up; yaitu menu yang muncul ketika di klik pada bagian bawah isi. Menu pop-up terdiri atas dua bagian, pertama menu skema OLP dan kedua menu asesmen. 5. Menu tautan; yaitu menu yang menghubungkan ke beberapa tautan (link web) yang dituju. 6. Footer; bagian ini ditampilkan desainer dan afiliasi web. Pada Gambar 24 menunjukkan menu navigasi dari sistem yang dibangun. HEADER CONTENT T A U T A N MENU POP-UP SKEMA OLP CONTENT MENU POP-UP FOOTER Gambar 24 Rancangan antarmuka sistem.

30 Desain Fungsional Sistem Saat ini OLP belum ditemukan di Indonesia, sehingga diperlukan pembangunan dan pengembangan sistem tersebut. Berdasarkan hasil analisis architecture vision dan analisis kebutuhan data, maka dibutuhkan rancangan kebutuhan sistem OLP secara fungsional. Fungsi-fungsi yang diusulkan dirancang sehingga mampu memberikan sebuah model sistem yang bermanfaat. O Brien (2005) menyatakan bahwa dalam pengembangan sistem dapat digunakan untuk mendukung kegiatan operasional, mendukung pengambilan keputusan pada level manajerial dan bersifat strategis. Fungsi yang diusulkan diberi tanda kode, sehingga mudah untuk mengidentifikasi saat implementasi dan penyusunan dokumen. Berikut ini disajikan daftar fungsional sistem. Tabel 4 Daftar fungsional OLP No. Kode Nama Fungsi Deskripsi 1 OLP001 Proses Login Mendapatkan hak akses 2 OLP002 Proses Register Mengisi data registrasi pengguna 3 OLP003 Lihat Profil Melihat data profil pengguna dalam sistem 4 OLP004 Lihat Skema OLP Melihat skema tahapan penggunaan sistem oleh pengguna dalam bentuk bagan 5 OLP005 Asesmen Melihat informasi dari proses asesmen guru 6 OLP006 Mulai Asesmen Melihat soal asesmen dan memilih jawaban 7 OLP007 Lihat Hasil Jawaban Melihat hasil jawaban dari soal asesmen Asesmen yang telah diisi 8 OLP008 Tutorial Melihat informasi dari proses tutorial lesson plan 9 OLP009 Pilih Topik Tutorial Melihat informasi tutorial dari setiap topik yang dipilih 10 OLP010 Evaluasi Melihat informasi dari proses evaluasi guru 11 OLP011 Mulai Evaluasi Melihat soal Evaluasi dan memilih jawaban

31 77 No. Kode Nama Fungsi Deskripsi Lihat Hasil Jawaban Melihat hasil jawaban dari soal evaluasi 12 OLP012 Evaluasi yang telah di isi 13 OLP013 Create Lesson Plan Melihat informasi dari create lesson plan 14 OLP014 Pilih Menu Create Lesson Plan by System Melihat proses input data 15 OLP015 Pilih Parameter Create Menginput data untuk penyusunan lesson Lesson Plan by System plan 16 OLP016 Pilih Menu Create Lesson Plan by Owner Melihat proses input data 17 OLP017 Pilih Parameter Create Menginput data untuk penyusunan lesson Lesson Plan by Owner plan 18 OLP018 Pilih Menu Pratinjau Melihat hasil input lesson plan 19 OLP019 Pilih Menu Cetak Mencetak laporan lesson plan 20 OLP020 Lihat Menu Forum Melihat dan menginput pertanyaan dari Diskusi diskusi 21 OLP021 Lihat Report Lesson Plan Melihat laporan dan mencetak lesson plan 22 OLP022 Proses Logout Mendapatkan izin keluar dari sistem Pada sistem OLP matematika, pengguna (guru) mendapatkan informasi dalam bentuk pertanyaan dan tutorial secara online. Pengguna dapat memilih jenis materi tutorial apa saja yang dianggap perlu dan selanjutnya diuji pemahaman dengan sejumlah pertanyaan dalam batas waktu yang telah ditentukan. Peran pengguna sangat diperlukan dalam sistem OLP, agar layanan informasi yang diberikan menambah pengetahuan dan kesiapan dalam penyusunan lesson plan matematika. Manfaat dari sistem OLP matematika ini terutama meningkatkan kemampuan pengguna terhadap penyusunan lesson plan secara optimal dengan tepat memilih parameter yang sesuai kebutuhan dalam kegiatan belajar mengajar. Keuntungan bagi sistem OLP ini, mampu memberikan informasi secara komunikatif, efisien dan efektif bagi pengguna. Menambah tempat penyimpanan dokumen lesson plan yang telah dibuat dan dapat mengirimkan ke pengguna yang lain. Penyusunan lesson plan matematika dalam sistem ini diberikan keleluasaan kepada pengguna, dengan memilih dua model dalam penyusunan lesson plan. Model

32 78 pertama penyusunan lesson plan ditentukan oleh sistem (create lesson plan by system), sehingga pengguna hanya mencoba memasukkan pilihan data dan sistem akan memberikan pilihan informasi. Model kedua penyusunan lesson plan ditentukan oleh pengguna secara langsung (create lesson plan by owner), dimana keseluruhan input tidak dipengaruhi oleh sistem. a. Create lesson plan by system Create lesson plan by system merupakan suatu menu dalam sistem OLP yang memberikan bantuan bagi pengguna untuk menentukan setiap parameter penyusunan lesson plan didasarkan pada pilihan yang telah diakuisisi oleh pakar ke dalam sistem, sehingga pengguna hanya memilih mana parameter yang dianggap sesuai, dan sistem menampilkan seluruh atribut pilihan. b. Create lesson plan by owner Create lesson plan by owner merupakan suatu menu dalam OLP yang tidak memberikan bantuan pilihan bagi pengguna, sehingga pengguna dapat menentukan parameter sesuai kebutuhan pengguna, namun hasil pengisian selanjutnya akan disimpan atau dicetak oleh sistem Desain Masukan Dalam OLP, dirancang berbagai halaman masukan yang digunakan pengguna untuk menerima masukan. Halaman masukan disesuaikan dengan kebutuhan sistem yang telah dianalisis sebelumnya. Berikut ini disajikan tabel untuk beberapa halaman masukan yang diusulkan pada OLP. Tabel 5 Halaman Masukan pada OLP No. Halaman Masukan Deskripsi 1 Halaman Register Halaman untuk menginput identitas pengguna 2 Halaman Login Halaman untuk menginput username dan password pengguna 3 Halaman Asesmen Halaman untuk menginput jawaban soal asesmen oleh pengguna

33 79 No. Halaman Masukan Deskripsi 4 Halaman Evaluasi Halaman untuk menginput jawaban soal evaluasi oleh pengguna 5 Halaman Create Lesson plan by System Halaman untuk menginput parameter lesson plan oleh pengguna 6 Halaman Create Lesson plan by Owner Halaman untuk menginput parameter lesson plan oleh pengguna 7 Halaman diskusi Halaman untuk menginput pertanyaan oleh pengguna Desain Arsitektur Global OLP Dengan melihat banyaknya pengguna terutama guru yang tersebar di seluruh Indonesia, maka dibutuhkan desain arsitektur global OLP karena prototipe sistem akan berjalan di atas teknologi jaringan (internet). Model arsitektur ini dimodifikasi sedemikian rupa sehingga membentuk suatu pola keterhubungan atau layanan internet bagi pengguna (Gambar 25).

34 80 Internet Tablet Computer Web server Database server Laptop Computer Dekstop Computer Guru Administrator Gambar 25 Arsitektur global OLP. 4.5 Implementasi Pengertian implementasi dalam penelitian ini adalah implementasi sistem dengan menggunakan model SDLC. Implementasi dibagi menjadi 2 (dua) yaitu implementasi database dan implementasi sistem. Pada sistem OLP, setiap halaman web diberikan informasi seperti: about the system (halaman login), petunjuk informasi (halaman utama), petunjuk asesmen (halaman asesmen), petunjuk tutorial (halaman tutorial), petunjuk evaluasi (halaman evaluasi), dan petunjuk create lesson plan (halaman lesson plan) Implementasi database Pembuatan database diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak sistem manajemen database MySQL. Nama setiap tabel database yang dibuat disesuaikan dengan nama yang telah dirancang sebelumnya yakni pada ERD. Hasil implementasi database OLP dapat dilihat pada Lampiran 9.

35 Implementasi Sistem Implementasi sistem di setiap menu terdiri atas lima bagian yaitu asesmen, create lesson plan, cetak lesson plan, tutorial, dan evaluasi dapat dilihat pada sistem navigasi pada OLP (lampiran 10). Sebelum melakukan proses tersebut, maka pengguna terlebih dahulu harus register dan login seperti yang terlihat pada Gambar 26 berikut: Gambar 26 Tampilan halaman register dan login OLP Implementasi Sistem pada Menu Halaman Utama (home) Pada bagian implementasi sistem, menu halaman utama antarmuka OLP disajikan pada Gambar 27 di bawah ini.

36 82 Gambar 27 Tampilan halaman utama OLP. Deskripsi menu-menu dan menu pop-up pada halaman utama adalah: a. Menu Home; sebagai navigasi user untuk kembali ke halaman utama, b. Menu lihat profil; sebagai navigasi user menuju halaman identitas user yang dapat diedit kembali, c. Menu report lesson plan; merupakan navigasi user menuju halaman laporan pembuatan lesson plan, d. Menu forum diskusi; menu navigasi user menuju halaman konsultasi, e. Menu logout; menu navigasi user untu keluar dari halaman utama, f. Content, berisi data/informasi dalam bentuk teks, g. Sub menu skema OLP; merupakan menu navigasi pop-up untuk menampilkan informasi skema penggunaan sistem OLP, h. Sub menu asesmen; merupakan menu navigasi pop-up menuju halaman informasi asesmen. i. Footer; bagian ini ditampilkan perancang dan afiliasi web.

37 Implementasi Sistem pada Menu Halaman Login atau Registrasi Pada halaman ini terdapat 2 proses yang dilakukan user yakni mengisi form registrasi, dan login untuk menuju halaman home. Disini juga diberikan informasi awal tentang OLP dan beberapa feature yang ada di dalamnya. Form registrasi ini harus diisi secara keseluruhan tanpa ada yang kosong serta memasukkan 6 kode digit dan checklist tanda persetujuan. Gambar 28 berikut merupakan tampilan halaman login. Gambar 28 Tampilan Menu halaman login atau register Implementasi Sistem pada Menu Halaman Asesmen Halaman ini merupakan bagian proses CAI dengan menggunakan model drill and practice yaitu model pembelajaran berbasis komputer dengan cara melatih pengguna terhadap bahan materi yang pernah dipelajari dalam bentuk uji kompetensi awal (asesmen). Petunjuk informasi yang diberikan menggambarkan upaya guru untuk mencapai hasil yang maksimal dengan waktu yang ditentukan. Pengguna dapat meng-klik menu pop-up (mulai asesmen) untuk menuju halaman selanjutnya yang

38 84 berisikan sejumlah tes. Gambar 29 dan 30 berikut sebagai tampilan informasi dan soal. Gambar 29 Tampilan halaman informasi asesmen. Gambar 30 Tampilan halaman soal uji kompetensi awal (asesmen). Selanjutnya, proses CAI model lainnya yaitu tutorial yaitu memberikan penguatan atau bimbingan terhadap sejumlah materi penyusunan lesson plan kepada pengguna. Materi ini merupakan materi yang harus dipelajari dan dipahami pengguna

39 85 sesuai topik yang dipilih. Terdapat 8 topik pilihan yang harus dipelajari pengguna yaitu: a. Topik profesionalitas guru, b. Topik strategi pembelajaran, c. Topik model disain perencanaan pembelajaran, d. Topik matematika sekolah, e. Topik model pembelajaran kooperatif, f. Topik model pembelajaran umum (student centered), g. Topik lesson plan (RPP), dan h. Silabus matematika SMA Proses CAI selanjutnya adalah model drill and practices untuk mengevaluasi hasil penguatan tutorial dengan sejumlah pertanyaan dan waktu yang telah ditentukan. Setelah tutorial, maka halaman selanjutnya berupa informasi petunjuk evaluasi. Gambar 31 dan 32 berikut merupakan tampilan tutorial. Gambar 31 Tampilan halaman tutorial.

40 86 Gambar 32 Halaman tutorial dengan topik lesson plan Implementasi Sistem pada Menu Halaman Create Lesson Plan Setelah proses asesmen atau evaluasi mencapai hasil rata-rata ( 75), maka pengguna dapat menuju halaman create lesson plan. Pada halaman ini terdapat petunjuk informasi dengan ketentuan dan pilihan pengguna. Misalkan pengguna memilih create lesson plan by system, maka seluruh proses pengisian input parameter lesson plan oleh pengguna akan ditentukan oleh sistem. Namun, jika pengguna memilih create lesson plan by owner, maka keseluruhan input parameter lesson plan sepenuhnya tergantung kepada pengguna. Pada Gambar 33 dan 34 berikut merupakan tampilan dari informasi petunjuk dan pengisian create lesson plan.

41 87 Gambar 33 Tampilan halaman informasi create lesson plan. Gambar 34 Tampilan halaman create lesson plan by owner. Setelah proses entri data pada form create lesson plan, maka selanjutnya dapat dicetak dalam format file.pdf. Berikut ini contoh hasil print out dalam format file.pdf (Gambar 35).

III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN 37 III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dukungan terhadap pembangunan Online Lesson Plan (OLP) matematika bagi lingkungan sekolah merupakan suatu kebutuhan penting untuk membantu kinerja guru

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data materi pembelajaran matematika SMA

Lampiran 1 Data materi pembelajaran matematika SMA LAMPIRAN 99 100 101 Lampiran 1 Data materi pembelajaran matematika SMA KELAS Kelas X, Semester 1 Kelas X, Semester 2 MATERI AJAR MATEMATIKA Aljabar Logika STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR (SK &

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user.

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Perancangan Antarmuka Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. 3.1.1 Perancangan Struktur Menu User Pembuatan Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam merancang sebuah sistem, analisis adalah hal yang harus dilakukan. Dengan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam merancang sebuah sistem, analisis adalah hal yang harus dilakukan. Dengan BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Dalam merancang sebuah sistem, analisis adalah hal yang harus dilakukan. Dengan melakukan analisis yang baik terhadap sistem yang akan dikerjakan,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Untuk membangun suatu sistem yang berupa Sistem Informasi Peminjaman

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Untuk membangun suatu sistem yang berupa Sistem Informasi Peminjaman BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Untuk membangun suatu sistem yang berupa Sistem Informasi Peminjaman Online Buku yang berbasis Web, terlebih dahulu penulis merencanakan bagaimana alur kerja

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB SYABRIYANDI Program Studi S1 Teknik Informatika, STMIK U Budiyah Indonesia, Jl. Alue Naga, Desa Tibang Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Skripsi dan Tugas Akhir Jurusan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Skripsi dan Tugas Akhir Jurusan Ilmu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Skripsi dan Tugas Akhir Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Waktu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah proses menganalisa permasalahan untuk dipahami, diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode Dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bagian ini menjelaskan tentang bagaimana metode penelitian dalam perancangan sistem. Metode yang dipakai adalah metode PPDIOO. PPDIOO

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... I-1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

Manual Book Website Adverse Drug Report

Manual Book Website Adverse Drug Report Manual Book Website Adverse Drug Report Latar Belakang... 3 Maksud dan Tujuan... 3 Solusi... 3 Tahapan - tahapan pembangunan... 3 Deskripsi Umum Sistem... 4 Spesifikasi Sistem... 16 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi sistem merupakan penerapan dari proses perancangan (design) yang telah ada. Pada tahapan ini terdapat dua cakupan spesifikasi

Lebih terperinci

Kata Kunci :Sistem Informasi Akademik, SMA, Waterfall, PHP, MySql

Kata Kunci :Sistem Informasi Akademik, SMA, Waterfall, PHP, MySql Abstrak Teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan akan metode pembelajaran yang lebih efektif dan efisien serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

Lebih terperinci

II Diagram Konteks II DFD (Data Flow Diagram) II Kamus Data II.2.8 Perangkat Lunak yang Digunakan II.2.8.

II Diagram Konteks II DFD (Data Flow Diagram) II Kamus Data II.2.8 Perangkat Lunak yang Digunakan II.2.8. DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR......... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL......... vii DAFTAR LAMPIRAN........... viii BAB I PENDAHULUAN........ 1 I.1 Latar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iv. MOTTO... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iv. MOTTO... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iv MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR TABEL... xix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BERKAS USUL KENAIKAN PANGKAT PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BERKAS USUL KENAIKAN PANGKAT PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BERKAS USUL KENAIKAN PANGKAT PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Mirza Abdillah 1*, Haeruddin 2, Bambang Cahyono 3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI E_LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI E_LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI E_LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP Mutiara Sari 1, Kasmir Tanjung 2 Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Membuat suatu situs memerlukan persiapan, perencanaan yang baik, tujuan yang jelas dan percobaan yang berulang-ulang karena menyangkut semua elemen yang

Lebih terperinci

BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian tentang Sistem Informasi Perusahaan dan Kepegawaian PT. BUHARUM berbasis website menggunakan metode Software Development Life

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xviii

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xviii I II III IV PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan perjalanan dinas. Kegiatan perjalanan dinas dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan. 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1 ANALISIS SISTEM Analisis pertama yang dilakukan dalam membangun Sistem Ujian Online adalah melakukan observasi pada perusahaan khususnya pada bagian SDM yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU)

SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU) SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU) Meilysa Puspita Sari Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4. 1 Instalasi Software BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam pembuatan program ini penulis menggunakan XAMPP dalam menjalankan program aplikasi ini yang didalamnya sudah terdapat MySQL untuk mengelola

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011 APLIKASI PEMBELAJARAN DAN NILAI BERBASIS WEB PADA SMP YSP PUSRI PALEMBANG Richa Rusmawati 2007240117 Rully

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tugas Akhir ini dilaksanakan di Lab Teknik Komputer Jurusan Teknik Elektro

BAB III METODE PENELITIAN. Tugas Akhir ini dilaksanakan di Lab Teknik Komputer Jurusan Teknik Elektro BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di Lab Teknik Komputer Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada April 2010 September 2010 B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang perusahaan dari PT. Daya Anugrah Mandiri atau yang lebih dikenal dengan nama Daya Motor, perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan dengan nilai angka kredit yang dimiliki oleh seorang peneliti. Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan dengan nilai angka kredit yang dimiliki oleh seorang peneliti. Angka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jabatan Fungsional Peneliti merupakan jabatan karir Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jenjang karir peneliti mulai dari Peneliti Pertama sampai Peneliti Utama ditentukan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem Pelayanan Informasi ini dapat diakses oleh admin dan user, untuk mengakses sistem ini diwajibkan untuk melakukan login terlebih dahulu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 83~88 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA 83 Ropiyan 1, Oky Irnawati 2 1 AMIK BSI

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. sistem baik yang lama maupun untuk mulai memiliki sistem yang baru. Perancangan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. sistem baik yang lama maupun untuk mulai memiliki sistem yang baru. Perancangan 74 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah merupakan upaya perusahaan untuk memulai memiliki sistem baik yang lama maupun untuk mulai memiliki sistem yang baru. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 28 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang dibutuhkan untuk membangun Aplikasi Berbagi Cerita Wisata Surakata Berbasis Android yaitu meliputi hardware dan software

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iii. PROLOG... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iii. PROLOG... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii PROLOG... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintahan Kota Bandung. Bappeda berperan sebagai lembaga

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implemetasi dan pengujian adalah tahap dimana suatu sistem yang telah selesai dibuat akan dijalankan atau testing dengan berpatokan pada

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-LEARNING TIK SMU BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR YUDHA PERMANA

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-LEARNING TIK SMU BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR YUDHA PERMANA ANALISIS DAN PERANCANGAN E-LEARNING TIK SMU BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR YUDHA PERMANA 112406194 PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Perencanaan Stok Barang dengan Menggunakan Teori Trafik dari tahap awal perancangan sampai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap Awal Tahap Analisis Merumuskan Masalah Studi Literatur Data Penelitian Tahap Perancangan Desain Sistem Implementasi TOPSIS 1. Matriks Keputusan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI Cahya Permana 1, Ridwan Setiawan 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian. 1.1 Latar Belakang Masalah Raja

Lebih terperinci

Sistem Informasi Praktik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Berbasis Web

Sistem Informasi Praktik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Berbasis Web Sistem Informasi Praktik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Berbasis Web Muhamad Ali muhal.uny@gmail.com Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online

BAB III PEMBAHASAN. pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Masalah Analisis permasalahan sistem yang ada adalah dimana proses dalam perorganisasian data pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 13-26 ISSN: 0854-4743 APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP M. Irfan Ashshidiq, M. Andri Setiawan, Fathul Wahid Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

VOLUME 3. No.1 (Maret-2016) JURNAL MIHB ISSN :

VOLUME 3. No.1 (Maret-2016) JURNAL MIHB ISSN : RANCANG BANGUN SISTEM PENDAFTARAN INFORMASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU BERBASIS ONLINE (Studi Kasus Pada SMK Negeri 1 Giritontro - Wonogiri) Siti Fatimah (sitisitisiti63@gmail.com) Ismail Setiawan (mail.setiawan@gmail.com)

Lebih terperinci

database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000).

database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000). 3 database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000). METODOLOGI Langkah kerja dalam mengembangkan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dalam perancangan suatu sistem berbasis komputer perlu adanya analisis sistem. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA MTs MA ARIF NU 1 AJIBARANG. Oleh: Lina Rahmawati Sistem Informasi, STMIK Amikom Purwokerto ABSTRAKS

PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA MTs MA ARIF NU 1 AJIBARANG. Oleh: Lina Rahmawati Sistem Informasi, STMIK Amikom Purwokerto ABSTRAKS PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA MTs MA ARIF NU 1 AJIBARANG Oleh: Lina Rahmawati Sistem, STMIK Amikom Purwokerto ABSTRAKS Penelitian ini berjudul Perancangan Website Sebagai Sarana Promosi

Lebih terperinci

pengembangan dari pengolahan data alumni SMK Widya Yahya Gadingrejo, yang

pengembangan dari pengolahan data alumni SMK Widya Yahya Gadingrejo, yang 17 BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Sistem informasi alumni SMK Widya Yahya Gadingrejo merupakan pengembangan dari pengolahan data alumni SMK Widya Yahya Gadingrejo, yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia pendidikan saat ini biasanya instansi pemerintahan menetapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia pendidikan saat ini biasanya instansi pemerintahan menetapkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan saat ini biasanya instansi pemerintahan menetapkan standar kelulusan siswa dengan melakukan suatu tes yaitu Ujian Nasional (UN). Ujian Nasional

Lebih terperinci

Desain sistem Analisis sistem Implementasi sistem Pemeliharaan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi sistem

Desain sistem Analisis sistem Implementasi sistem Pemeliharaan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi sistem 5 akuisisi pengetahuan untuk pengambilan keputusan berdasarkan gejala klinis dan gejala yang bersifat fuzzy, serta pembuatan fuzzy inference system (FIS). Dalam pembutan FIS, dinakan representasi fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada di berbagai belahan dunia. Melalui media ini, mereka dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. berada di berbagai belahan dunia. Melalui media ini, mereka dapat memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia telah mengenal suatu teknologi yang dinamakan internet. Dengan internet ini semua orang dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berada di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretariat Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (BP-KKN). Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretariat Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (BP-KKN). Waktu penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Skripsi dan Tugas Akhir Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas merupakan intuisi akademis yang memiliki karakteristik yang sama dengan organisasi pembelajaran. Dimana dalam organisasi ini banyak subsub kegiatan yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR SIMBOL...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR SIMBOL... DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR SIMBOL... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang... 1 1.2. Identifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa kelurahan, dan setiap bulannya masing-masing kelurahan wajib

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa kelurahan, dan setiap bulannya masing-masing kelurahan wajib BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecamatan Coblong merupakan suatu organisasi pemerintahan yang terdiri dari beberapa kelurahan, dan setiap bulannya masing-masing kelurahan wajib melaporkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Terdapat beberapa metode yang umum digunakan untuk mempermudah penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah : 1. Observasi (Observation)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR SIMBOL...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR SIMBOL... DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SIMBOL... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar belakang penelitian... 1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Menurut Jogiyanto HM. : Analisis sistem adalah penguaraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan masksud untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. grafik dengan menggunakan diagram relasi entitas (ERD). Diagaram relasi entitas

BAB IV PEMBAHASAN. grafik dengan menggunakan diagram relasi entitas (ERD). Diagaram relasi entitas BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Basisdata Struktur logika dari suatu database dapat digambarkan kedalam sebuah grafik dengan menggunakan diagram relasi entitas (ERD). Diagaram relasi entitas ini dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi website, antara lain: perangkat keras yang digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi website, antara lain: perangkat keras yang digunakan. 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Penelitian membutuhkan berbagai perangkat untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi website, antara lain: 3.1.1 Perangkat Keras Dalam

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Metodologi Penelitian Dalam pelaksanaan kerja praktek dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk masalah apa yang terdapat di dalam SMA Negeri 1 Pandaan. Peninjauan

Lebih terperinci

4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Sebelum program di implementasikan, maka program harus bebas dari kesalahan. Kesalahan program yang mungkin terjadi antara lain karena kesalahan penulisan (coding),

Lebih terperinci

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a Kode Outline : Web Programming Bentuk Outline Tugas Akhir Web Programming Lembar Judul Tugas Akhir Lembar Pernyataan Keaslian Tugas akhir Lembar Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah Lembar Persetujuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat dalam segala bidang. Banyak perusahaan besar atau instansi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat dalam segala bidang. Banyak perusahaan besar atau instansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi informasi mengalami kemajuan yang pesat dalam segala bidang. Banyak perusahaan besar atau instansi menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Studi literatur mengenai decision support system serta beberapa metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan dengan banyak kriteria, yaitu: metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan merupakan lembaga yang sangat vital dalam melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi saat ini.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelaskan tentang tampilan-tampilan yang ada pada

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelaskan tentang tampilan-tampilan yang ada pada BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelaskan tentang tampilan-tampilan yang ada pada Program

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem File manager atau file browser adalah sebuah perangkat lunak yang menyediakan antarmuka untuk bekerja dengan sistem berkas. Perangkat lunak ini sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengembangan Sistem Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan salah satu dari agile methods yaitu extreme Programming (XP). Dalam metode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem merupakan tahap yang bertujuan untuk memahami sistem, mengetahui kekurangan sistem, dan menentukan kebutuhan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi komputer, karena komputer

BAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi komputer, karena komputer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi dan teknologi komputer berkembang sangat pesat sejalan dengan besarnya kebutuhan terhadap informasi. Perkembangan teknologi infomasi tidak

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam mengimplementasikan sistem yang dijalankan, maka diperlukan beberapa

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam mengimplementasikan sistem yang dijalankan, maka diperlukan beberapa BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Sumberdaya yang Dibutuhkan Dalam mengimplementasikan sistem yang dijalankan, maka diperlukan beberapa kebutuhan yang harus disiapkan. Kebutuhan-kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut dari hasil perancangan di Bab III maka ditabel hasil uji coba dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. mampu mempengaruhi prestasi dari sumber daya manusia khususnya untuk

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. mampu mempengaruhi prestasi dari sumber daya manusia khususnya untuk BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa sistem Dalam pengembangan teknologi informasi ini dibutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat yang ditandai dengan melonjaknya costumer maupun pebisnis. Yang mendorong munculnya suatu tuntutan pelayanan

Lebih terperinci

SISTEM PENJADWALAN UJIAN DOKTOR PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO. Rizka Ella Setyani, Sukmawati Nur Endah

SISTEM PENJADWALAN UJIAN DOKTOR PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO. Rizka Ella Setyani, Sukmawati Nur Endah Sistem Penjadwalan Ujian Doktor... SISTEM PENJADWALAN UJIAN DOKTOR PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO Rizka Ella Setyani, Sukmawati Nur Endah Jurusan Ilmu Komputer/ Informatika, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan dan gambaran kebutuhan bagi pembuatan sistem yang diamati, dalam hal ini adalah sistem inventori barang.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang 91 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang sangat penting, karena didalam perancangan tersebut terdapat elemen-elemen yang mewakili isi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI. Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI. Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan 126 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI 4.1. Kebutuhan Sistem Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan data atau informasi yang terdiri dari prosedur dan pelaksana data.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di Dinas Energi dan Sumber Daya

BAB III PEMBAHASAN. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di Dinas Energi dan Sumber Daya BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral yang beralamat di jalan Sukarno-Hatta Nomor 576 telp. (022) 7562049 Bandung. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin maju menjadi pemicu untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin maju menjadi pemicu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin maju menjadi pemicu untuk berpikir lebih maju. Dengan didorong perkembangan teknologi, manusia menginginkan segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Proses pengembangan sistem ini menggunakan metode System Development Life

BAB III METODE PENELITIAN. Proses pengembangan sistem ini menggunakan metode System Development Life BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Proses pengembangan sistem ini menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan model Prototype. Prototype merupakan metode pengembangan sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Desain penelitian sistem pakar diagnosis awal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Sampai saat ini perangkat elektronik yang sering disebut sebagai komputer, laptop, maupun notebook merupakan alat yang paling banyak digunakan dalam berbagai bidang usaha.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang BAB IV DESKRIPSI SISTEM 4.1 Analisis Permasalahan Sistem Perpustakaan yang ada di PT. PAL INDONESIA masih tergolong manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang mampu mengelola

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN BAB III PERANCANGAN PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Peralatan pendukung dalam pembuatan aplikasi berbasis website terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Company Profile Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile adalah sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda pengenal perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 8 tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 8 tahun BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di lingkungan jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam dan Bidang Proteksi Tanaman Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Persediaan Barang pada CV. BARUMUN, yang telah dibuat serta akan

Lebih terperinci