STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA MENJELANG PEKAN OLAHRAGA PROVINSI XIII TAHUN 2009 DI SOLO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA MENJELANG PEKAN OLAHRAGA PROVINSI XIII TAHUN 2009 DI SOLO"

Transkripsi

1 STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA MENJELANG PEKAN OLAHRAGA PROVINSI XIII TAHUN 2009 DI SOLO SKRIPSI Oleh : NUR ROKHIM N I M : K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

2 STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA MENJELANG PEKAN OLAHRAGA PROVINSI XIII TAHUN 2009 DI SOLO Oleh : NUR ROKHIM N I M : K Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 ii.

3 PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas maret Surakarta Surakarta, 23 April 2010 Persetujuan Pembimbing Pembimbing I Pembimbing II Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes NIP Islahuzzaman N, S.Pd M.Or NIP iii.

4 PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan didepan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Pada Hari : Jum at Tanggal : 23 April 2010 Tim Penguji Skripsi ( Nama Terang ) ( Tanda Tangan ) Ketua : Drs. H.Agustiyanto, M.Pd. ( ) Sekretaris : Drs. Sugiyoto, M.Pd. ( ) Anggota I : Drs. Bambang Widjanarko, M.Kes. ( ) Anggota II : Islahuzzaman Nuryuddin, S.Pd. M.Or. ( ) Disahkan oleh : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan Prof. Dr.H.M.Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP iv.

5 ABSTRAK Nur Rokhim STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA MENJELANG PEKAN OLAHRAGA PROVINSI XIII TAHUN 2009 DI SOLO Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1). kesiapan prasarana dan sarana olahraga Kota Surakarta agar pelaksanaan PORPROV XIII berjalan lancar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Menurut Sugiyanto (1990: 52), survei adalah Penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang relatif terbatas dari sejumlah kasus yang jumlahnya relatif banyak. Pada dasarnya survei berguna untuk mengetahui apa yang ada tanpa mempertanyakan mengapa hal itu ada.berdasarkan pengertian tersebut, peneliti melakukan penelitian survei tentang kesiapan sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa : (1). Kurangnya perencanaan yang matang sehingga persiapan pembangunan prasarana dan sarana untuk pelaksanaan Porprov XIII di Solo kurang maksimal. (2). Pembangunan prasarana yang terkesan terburu-buru sehingga prasarana yang dimiliki kurang standart baik kuantitas maupun kualitas. (3). Persiapan prasarana dan saran untuk pelaksanaan Porprov XIII di Solo belum memadai. v.

6 MOTTO Janganlah ragu-ragu dalam berkorban untuk meraih cita-cita, karena cita-cita akan tercapai membutuhkan banyak pengorbanan. (Penulis) Usaha dan Kerja keras adalah setengah dari keberhasilan (Penulis) Berpikirlah positif karena akan menghasilkan hal yang positif vi.

7 PERSEMBAHAN Karya ini dipersembahkan Kepada: Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberi do a Kakak dan Adik tersayang yang selalu mendukungku Rekan-rekan angkatan 02 JPOK UNS Almamater vii.

8 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Banyak kendala dalam penyusunan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kendala tersebut dapat teratasi untuk itu atas segala bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin menyusun skripsi ini. 2. Drs. H. Agus Margono, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Bambang Widjanarko, M.Kes. selaku ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan dan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unversitas Sebelas Maret sekaligus selaku Pembimbing I yang telah memberikan, petunjuk, pengarahan dan dorongan, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 4. Izlahuzzaman N, S.Pd. M.Or. selaku Pembimbing II atas segala kesabaran dan bimbingannya. 5. Drs. Mulyono, MM. Selaku Pembimbing Akademik dengan tulus dan sabar dalam memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan. 6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unversitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bantuan ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu. 7. Pengurus KONI Kota Surakarta dan Panpel setiap cabang Olahraga PORPROV XIII Tahun 2009 di solo 8. Panpel setiap cabang Porprov XIII Tahun 2009 di Solo sebagai tempat penelitian 9. Ipho Adhita Wahanani rembulanku yang telah memberikan.dorongan semangat kepada penulis. 10. Teman-Teman Pattiro solo ayng telah memberikan kritikan dan saran sehingga skripsi ini dapat sidelesaikan. 11. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. viii.

9 Atas bantuannya, Semoga amal kebaikan tersebut mendapat imbalan dari Tuhan YME, harapan penulis, semoga skripsi bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan Olahraga khususnya dan masyarakat pada umumnya. Surakarta, Februari 2010 NR ix.

10 DAFTAR ISI Halaman JUDUL PENGAJUAN.... PERSETUJUAN.... PENGESAHAN.... ABSTRAK MOTTO.... PERSEMBAHAN..... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR LAMPIRAN..... DAFTAR GAMBAR... I ii iii iv v vi vii viii ix xi xii xiii BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Pembatasan Masalah D. Perumusan Masalah... E. Tujuan Penelitian... F. Manfaat Penelitian BAB II LANDASAN TEORI... A. Tinjauan Pustaka Prasarana dan Sarana Olahraga Sumber Daya Manusia Organisasi... B. Kerangka Pemikiran BAB III METODE PENELITIAN... A. Tempat dan Waktu Penelitian... B. Metode Penelitian x.

11 C. Sumber Data D. Teknik Pengumpulan Data... E. Teknik Analisis Data... F. Format Pengumpulan Data... BAB IV. HASIL PENELITIAN..... A. Deskripsi Data. B. Pembahasan... BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI,SARAN.. A. Simpulan.. B. Implikasi.. C. Saran DAFTAR PUSTAKA. LAMPIRAN-LAMPIRAN xi.

12 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Belajar Lompat Jauh Pada Siswa di SD Negeri 01 Tunggulrejo Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 Kelompok 1 dan Kelompok Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data.... Tabel 3. Range Kategori Reliabilitas..... Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data... Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data.... Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal Pada Kelompok 1 dan Kelompok 2... Tabel 7. Rangkuman Uji Perbedaan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Pada Kelompok Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir Pada Kelompok 2. Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir Antara Kelompok 1 dan Kelompok 2... Tabel 10. Rangkuman Penghitungan Nilai Perbedaan Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Dalam Persen Kelompok 1 dan Kelompok xii.

13 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Data tes Awal Kemampuan Lompat Jauh.. Lampiran 2. Data tes Akhir Kemampuan Lompat Jauh..... Lampiran 3. Pembagian Kelompok Penelitian.... Lampiran 4. Uji Normalitas Data dengan metode Lilliefors... Lampiran 5. Uji Homogenitas..... Lampiran 6. Uji Perbedaan Tes Awal Antar Kelompok Lampiran 7. Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 1... Lampiran 8. Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok Lampiran 9 Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir Antar Kelompok Lampiran 10 Persentase Peningkatan Antar Kelompok Lampiran 11 Program Pembelajaran Lompat jauh dengan pembelajaran Inovatif dan pembelajaran Konvensional... Lampiran 12 Dokumentasi Lampiran 13 Perijinan Penelitian xiii.

14 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Awalan Lompat Jauh Gambar 2. Tumpuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Gambar 3. Saat melayang dalam lompat jauh gaya jongkok Gambar 4. Pendaratan Lompat Jauh Gaya Jongkok xiv.

15 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi semboyan mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga tidak pernah hilang, sehingga bukan hanya dirasakan namun sekarang sudah dilaksanakan di berbagai lapisan masyarakat. Perkembangan yang terjadi baik teknologi maupun sumber daya manusia kian pesat sehingga olahraga tidak mau ketinggalan begitu saja. Terbukti kemajuan dibidang olahraga sangat membanggakan. Olahraga mempunyai arti yang penting dalam usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan olahraga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena kehidupan manusia terdiri dari dua aspek, yaitu aspek jasmani dan rohani yang tidak dapat dipisahkan. Jika kedua aspek tersebut berkembang dan tumbuh secara selaras, maka akan timbul kehidupan yang harmonis dalam pertumbuhannya. Keselarasan kehidupan jasmani dan rohani pada manusia dapat dicapai antara lain dengan melakukan olahraga. Dengan adanya SEA GAMES, ASIAN GAMES, dan OLIMPIADE, olahraga juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antar negara di berbagai belahan benua. Selain itu olahraga juga dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dengan adanya PORDA, yang sekarang berubah menjadi PORPROV. Bermacam olahraga yang berkembang di indonesia saat ini akan dipertandingkan dalam event empat tahunan tersebut. Disamping dapat mempersatukan semua elemen masyarakat indonesia, PORPROV juga merupakan arena unjuk kebolehan atlet masing-masing kabupaten/kota dalam satu provinsi untuk menjadi yang terbaik. Ada beberapa unsur- unsur penting yang mendukung dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga, antara lain pembinaan teknik, pembinaan fisik dan pembinaan kematangan juara. Pembinaan olahraga di Indonesia dilakukan oleh Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga. Sedangkan pembinaan dari pihak swasta dalam institusi olahraga non pemerintah di lakukan olah KONI dengan seluruh anggotanya, yaitu induk organisasi cabang olahraga dan induk organisasi badan fungsional serta perkumpulan-perkumpulan olahraga yang menjadi anggota induk organisasi olahraga tersebut. Status KONI itu sendiri, sebagai satusatunya organisasi induk dalam bidang keolahragaan yang mengkoordinasikan dan membina kegiatan olahraga prestasi di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia, tercantum dalam xv.

16 keputusan Presiden Nomor 72 Tahun Disamping unsur pembinaan masih banyak faktor eksternal yang dapat mempengaruhi peningkatan prestasi misalnya organisasi, pengurus, pelatih, atlet, dan orang tua atlet yang mendukung serta prasarana dan sarana. Kelangsungan dan kelancaran dalam suatu organisasi, termasuk organisasi olahraga, tidak dapat lepas dari pendanaan. Dengan adanya dana yang memadai maka kegiatan akan berjalan dengan baik. Suatu organisasi yang baik harus mampu mencari atau mendapatkan sumber dana, yang dapat berasal dari dalam anggota organisasi maupun dari luar anggota organisasi. Setelah organisasi sudah tertata, maka langkah selanjutnya adalah metode pembinaan yang perlu diperhatikan oleh para pengurus. Hal ini dikarenakan metode yang baik akan menghasilkan prestasi atlet yang baik pula. Metode melatih memiliki beragam bentuk sehingga pelatih harus benar-benar jeli dalam mengamati perkembangan para atletnya. Kualitas atlet harus didukung prasarana dan sarana yang baik. Prasarana dan sarana yang berkualitas merupakan tuntutan yang harus dipenuhi guna menunjang kegiatan latihan sehingga prestasi maksimal dapat tercapai. Tanpa adanya prasarana dan sarana yang baik maka akan terganggu segala kegiatan bahkan mungkin akan terhenti. Prestasi maksimal merupakan impian setiap atlet atau klub dari berbagai macam cabang olahraga. Keberhasilan prestasi tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, pelatih yang berkualitas memegang peranan penting terhadap peningkatan prestasi atletnya. Pelatih harus mampu menerapkan program latihan yang sesuai dengan keadaan, memantau latihan dan membina secara teratur dan terus menerus. Di samping itu pelatih harus mampu mengembangkan prestasi yang telah dicapai atletnya. Secara keseluruhan prestasi olahraga Kota Surakarta dalam PORPROV 2005 kemarin mengalami penurunan. Kota Surakarta pada PORPROV tahun 2001 menempati peringkat ketiga. Namun dalam event olahraga empat tahunan lalu hanya menempati peringkat kelima di bawah juara umum Banyumas, Kota Semarang, Kudus, dan Grobogan. Meskipun prestasi menurun bukan berarti pembinaan olahraga di Surakarta menurun atau stagnan. Hal ini terbukti dengan beberapa cabang olahraga yang diikutkan dan sebelumnya tidak pernah mempersembahkan emas namun dalam PORPROV lalu justru memberikan kontribusi medali yang tidak mengecewakan. xvi.

17 Penurunan prestasi olahraga Kota Surakarta dalam PORPROV 2005 lebih banyak dipengaruhi perpindahan para atlet ke luar daerah karena iming-iming bonus tinggi maupun pekerjaan. Dari 33 cabang olahraga yang dipertandingkan dalam PORDA, Surakarta mengikutsertakan 28 cabang (Suara Merdeka, 24 September 2005). Hal ini menunjukkan bahwa perhatian pemerintah kota kurang dalam bidang olahraga, padahal Pemerintah dan Pemerintah Daerah mempunyai hak dan kewajiban mengarahkan, membimbing, membantu, mengawasi penyelenggaraan keolahragaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta memberikan pelayanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya kegiatan keolahragaan bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi (UU No 3/2005, pasal 11). PORPROV XIII 2009 yang dilaksanakan di Kota Surakarta merupakan salah satu ajang pembuktian bagi atlet-atlet Kota Surakarta untuk memberikan sumbangsihnya. Di event empat tahunan ini juga merupakan pembuktian bagi Kota Surakarta untuk menunjukkan pada daerah lain bahwa pemerintahan kota Solo juga mendukung kemajuan olahraga di Kota Solo. Pada pasal 34 dijelaskan, pemerintah kabupaten/kota melaksanakan perencanaan, pembinaan, pengembangan, penerapan standarisasi, dan penggalangan sumber daya keolahragaan yang berbasis keunggulan lokal (ayat 1), Pemerintah kabupaten/kota wajib mengelola sekurang-kurangnya satu cabang olahraga unggulan yang bertaraf nasional dan atau internasional (ayat 2). Mencermati pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemerintah memberikan kesempatan bagi pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengembangkan olahraga prestasi berdasarkan kemampuan dan karakteristik daerah masing-masing. Termasuk juga mengembangkan olahraga unggulan yang dapat dikembangkan disetiap Kabupaten/Kota. Sehingga sebelum melakukan pembinaan olahraga perlu diketahui olahraga apa yang menjadi unggulan di Kabupaten/Kota itu sendiri. Begitu juga di Kota Surakarta, supaya nantinya pembinaan dan pengembangan olahraga dapat tercapai secara maksimal sehingga menjadi olahraga unggulan di Kota Surakarta. Hal tersebut di atas yang melatar belakangi penulis untuk mengangkat judul Studi Kesiapan Sarana Dan Prasarana Olahraga Menjelang Porprov XIII Tahun 2009 Di Surakarta. xvii.

18 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut : Perlunya olahraga bagi kehidupan manusia. 2. Penurunan prestasi olahraga Kota Surakarta pada PORPROV Perpindahan atlet keluar daerah karena iming-iming bonus tinggi dan pekerjaan. 4. Perhatian pemerintah kota yang kurang dalam bidang olahraga. 5. Kota Solo menjadi tuan rumah PORPROV XIII Pembinaan olahraga memerlukan sarana dan prasarana yang memadai Pembatasan Masalah Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap permasalahan penelitian, masalah penelitian perlu dibatasi. Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi mengenai Kesiapan Keadaan Sarana Dan Prasarana Olahraga Menjelang PORPROV XIII Tahun 2009 Di Solo Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kesiapan keadaan prasarana dan sarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di Kota Solo? Tujuan Penelitian xviii.

19 Berdasarkan latar belakang, identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini untuk : 1. Mengetahui kesiapan prasarana dan sarana olahraga Kota Solo agar pelaksanaan PORPROV XIII berjalan lancar. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai rangsangan yang positif bagi Pemerintah Kota (Pemkot), pengurus KONI dan pengurus cabang olahraga sehingga dapat meningkatkan pembinaan olahraga di Kota Surakarta pada umumnya. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat, memberikan sumbangan kemajuan prestasi olahraga di Kota Surakarta 3. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penelitian ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. xix.

20 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi semboyan mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga tidak pernah hilang, sehingga bukan hanya dirasakan namun sekarang sudah dilaksanakan di berbagai lapisan masyarakat. Perkembangan yang terjadi baik teknologi maupun sumber daya manusia kian pesat sehingga olahraga tidak mau ketinggalan begitu saja. Terbukti kemajuan dibidang olahraga sangat membanggakan. Olahraga mempunyai arti yang penting dalam usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan olahraga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena kehidupan manusia terdiri dari dua aspek, yaitu aspek jasmani dan rohani yang tidak dapat dipisahkan. Jika kedua aspek tersebut berkembang dan tumbuh secara selaras, maka akan timbul kehidupan yang harmonis dalam pertumbuhannya. Keselarasan kehidupan jasmani dan rohani pada manusia dapat dicapai antara lain dengan melakukan olahraga. Dengan adanya SEA GAMES, ASIAN GAMES, dan OLIMPIADE, olahraga juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antar negara di berbagai belahan benua. Selain itu olahraga juga dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dengan adanya PORDA, yang sekarang berubah menjadi PORPROV. Bermacam olahraga yang berkembang di indonesia saat ini akan dipertandingkan dalam event empat tahunan tersebut. Disamping dapat mempersatukan semua elemen masyarakat indonesia, PORPROV juga merupakan arena unjuk kebolehan atlet masing-masing kabupaten/kota dalam satu provinsi untuk menjadi yang terbaik. Ada beberapa unsur- unsur penting yang mendukung dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga, antara lain pembinaan teknik, pembinaan fisik dan pembinaan kematangan juara. Pembinaan olahraga di Indonesia dilakukan oleh Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga. Sedangkan pembinaan dari pihak swasta dalam institusi olahraga non pemerintah di lakukan olah KONI dengan seluruh anggotanya, yaitu induk organisasi cabang olahraga dan induk organisasi badan fungsional serta perkumpulan-perkumpulan olahraga yang menjadi anggota induk organisasi olahraga tersebut. Status KONI itu sendiri, sebagai satusatunya organisasi induk dalam bidang keolahragaan yang mengkoordinasikan dan membina kegiatan olahraga prestasi di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia, tercantum dalam xx.

21 keputusan Presiden Nomor 72 Tahun Disamping unsur pembinaan masih banyak faktor eksternal yang dapat mempengaruhi peningkatan prestasi misalnya organisasi, pengurus, pelatih, atlet, dan orang tua atlet yang mendukung serta prasarana dan sarana. Kelangsungan dan kelancaran dalam suatu organisasi, termasuk organisasi olahraga, tidak dapat lepas dari pendanaan. Dengan adanya dana yang memadai maka kegiatan akan berjalan dengan baik. Suatu organisasi yang baik harus mampu mencari atau mendapatkan sumber dana, yang dapat berasal dari dalam anggota organisasi maupun dari luar anggota organisasi. Setelah organisasi sudah tertata, maka langkah selanjutnya adalah metode pembinaan yang perlu diperhatikan oleh para pengurus. Hal ini dikarenakan metode yang baik akan menghasilkan prestasi atlet yang baik pula. Metode melatih memiliki beragam bentuk sehingga pelatih harus benar-benar jeli dalam mengamati perkembangan para atletnya. Kualitas atlet harus didukung prasarana dan sarana yang baik. Prasarana dan sarana yang berkualitas merupakan tuntutan yang harus dipenuhi guna menunjang kegiatan latihan sehingga prestasi maksimal dapat tercapai. Tanpa adanya prasarana dan sarana yang baik maka akan terganggu segala kegiatan bahkan mungkin akan terhenti. Prestasi maksimal merupakan impian setiap atlet atau klub dari berbagai macam cabang olahraga. Keberhasilan prestasi tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, pelatih yang berkualitas memegang peranan penting terhadap peningkatan prestasi atletnya. Pelatih harus mampu menerapkan program latihan yang sesuai dengan keadaan, memantau latihan dan membina secara teratur dan terus menerus. Di samping itu pelatih harus mampu mengembangkan prestasi yang telah dicapai atletnya. Secara keseluruhan prestasi olahraga Kota Surakarta dalam PORPROV 2005 kemarin mengalami penurunan. Kota Surakarta pada PORPROV tahun 2001 menempati peringkat ketiga. Namun dalam event olahraga empat tahunan lalu hanya menempati peringkat kelima di bawah juara umum Banyumas, Kota Semarang, Kudus, dan Grobogan. Meskipun prestasi menurun bukan berarti pembinaan olahraga di Surakarta menurun atau stagnan. Hal ini terbukti dengan beberapa cabang olahraga yang diikutkan dan sebelumnya tidak pernah mempersembahkan emas namun dalam PORPROV lalu justru memberikan kontribusi medali yang tidak mengecewakan. xxi.

22 Penurunan prestasi olahraga Kota Surakarta dalam PORPROV 2005 lebih banyak dipengaruhi perpindahan para atlet ke luar daerah karena iming-iming bonus tinggi maupun pekerjaan. Dari 33 cabang olahraga yang dipertandingkan dalam PORDA, Surakarta mengikutsertakan 28 cabang (Suara Merdeka, 24 September 2005). Hal ini menunjukkan bahwa perhatian pemerintah kota kurang dalam bidang olahraga, padahal Pemerintah dan Pemerintah Daerah mempunyai hak dan kewajiban mengarahkan, membimbing, membantu, mengawasi penyelenggaraan keolahragaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta memberikan pelayanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya kegiatan keolahragaan bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi (UU No 3/2005, pasal 11). PORPROV XIII 2009 yang dilaksanakan di Kota Surakarta merupakan salah satu ajang pembuktian bagi atlet-atlet Kota Surakarta untuk memberikan sumbangsihnya. Di event empat tahunan ini juga merupakan pembuktian bagi Kota Surakarta untuk menunjukkan pada daerah lain bahwa pemerintahan kota Solo juga mendukung kemajuan olahraga di Kota Solo. Pada pasal 34 dijelaskan, pemerintah kabupaten/kota melaksanakan perencanaan, pembinaan, pengembangan, penerapan standarisasi, dan penggalangan sumber daya keolahragaan yang berbasis keunggulan lokal (ayat 1), Pemerintah kabupaten/kota wajib mengelola sekurang-kurangnya satu cabang olahraga unggulan yang bertaraf nasional dan atau internasional (ayat 2). Mencermati pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemerintah memberikan kesempatan bagi pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengembangkan olahraga prestasi berdasarkan kemampuan dan karakteristik daerah masing-masing. Termasuk juga mengembangkan olahraga unggulan yang dapat dikembangkan disetiap Kabupaten/Kota. Sehingga sebelum melakukan pembinaan olahraga perlu diketahui olahraga apa yang menjadi unggulan di Kabupaten/Kota itu sendiri. Begitu juga di Kota Surakarta, supaya nantinya pembinaan dan pengembangan olahraga dapat tercapai secara maksimal sehingga menjadi olahraga unggulan di Kota Surakarta. Hal tersebut di atas yang melatar belakangi penulis untuk mengangkat judul Studi Kesiapan Sarana Dan Prasarana Olahraga Menjelang Porprov XIII Tahun 2009 Di Surakarta. xxii.

23 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut : Perlunya olahraga bagi kehidupan manusia. 2. Penurunan prestasi olahraga Kota Surakarta pada PORPROV Perpindahan atlet keluar daerah karena iming-iming bonus tinggi dan pekerjaan. 4. Perhatian pemerintah kota yang kurang dalam bidang olahraga. 5. Kota Solo menjadi tuan rumah PORPROV XIII Pembinaan olahraga memerlukan sarana dan prasarana yang memadai Pembatasan Masalah Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap permasalahan penelitian, masalah penelitian perlu dibatasi. Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi mengenai Kesiapan Keadaan Sarana Dan Prasarana Olahraga Menjelang PORPROV XIII Tahun 2009 Di Solo Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut: 2. Bagaimanakah kesiapan keadaan prasarana dan sarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di Kota Solo? Tujuan Penelitian xxiii.

24 Berdasarkan latar belakang, identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini untuk : 2. Mengetahui kesiapan prasarana dan sarana olahraga Kota Solo agar pelaksanaan PORPROV XIII berjalan lancar. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 4. Sebagai rangsangan yang positif bagi Pemerintah Kota (Pemkot), pengurus KONI dan pengurus cabang olahraga sehingga dapat meningkatkan pembinaan olahraga di Kota Surakarta pada umumnya. 5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat, memberikan sumbangan kemajuan prestasi olahraga di Kota Surakarta 6. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penelitian ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. xxiv.

25 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk penelitian ini dilaksanakan di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang beralamat di Stadion Manahan, Jl. Adi Sucipto No. 1 Surakarta (0271) , dan seluruh Pengcab olahraga di Kota Solo. 2. Waktu Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari Tahun 2010 tanggal 1 sampai dengan tanggal 20 Februari. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pengertian penelitian deskriptif menurut Sugiyanto (1990: 52) menyatakan: Penelitian yang bertujuan untuk mencari informasi mengenai fenomena-fenomena atau situasi yang aktual atau yang ada pada saat penelitian berlangsung. Penelitian deskriptif pada umumnya tidak menguji hipotesis melainkan hanya untuk melihat gambaran atau deskripsi tentang apa yang sedang terjadi. C. Sumber Data Data-data dalam penelitian ini berdasarkan atas dokumen hasil dari penelitian dan sumber data yang tersedia meliputi : 1. Prasarana dan sarana 2. Data dari KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Solo. 3. Data dari 20 pengcab olahraga di Kota Solo. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik dari pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah : xxv.

26 1. Observasi dimaksudkan sebagai kegiatan pengamatan yang dilakukan secara terencana untuk menggambarkan kejadian, perilaku, dan benda artifak yang ada di setting penelitian yang diteliti. Observasi dapat dikategorikan kedalam: observasi tidak terlibat (non participant observation), observasi terlibat (participant observation). 2. Wawancara, menurut Sugiyanto (1990: 76) adalah instrumen yang berbentuk serangkaian pertanyaan lisan yang bertujuan untuk mengetahui pendapat, perasaan, atau keadaan yang dialami oleh subyek yang diwawancarai. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam penelitian, karena analisis data dapat memberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah dalam penelitian. Dari data yang akan diperoleh kemudian dianalisa. Adapun teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif. F. Format Pengumpulan Data Format dari pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Utama adalah hasil observasi dan survey dari keadaan prasarana dan sarana menjelang Porprov tahun 2009 di Kota Surakarta 2. Data Pendukung a. Data dari KONI Kota Surakarta, yang berupa: 1). Kantor sekretariat. 2). Struktur organisasi. xxvi.

27 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data berikut : Dari analisis data yang telah dilakukan dapat dipaparkan hasil penelitian sebagai 1. Sarana Mulai bulan juli sampai Agustus 2009 Solo akan menjadi tuan rumah Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov). Dari prasarana yang dimiliki, daerah ini ternyata memang menjadi andalan Jawa Tengah. Di kompleks Manahan, misalnya, terdapat stadion yang sudah teruji untuk penyelenggaraan rangkaian pertandingan Liga Champions Asia (LCA) tahun Saat itu, stadion berkapasitas penonton tersebut dipinjam Persik Kediri sebagai markas untuk menjamu Shanghai Shenhua (China), Sydney FC (Australia), dan Urawa Red Diamonds (Jepang). Memang sempat ada kejadian memalukan saat turun hujan menjelang Persik menjamu Sydney FC pada 11 April Lebat dan relatif lamanya guyuran hujan mengakibatkan hampir seluruh permukaan lapangan kebanjiran, sehingga pertandingan terpaksa ditunda. Baru keesokan harinya dilanjutkan. Namun, saat ini kondisinya membaik. Menggunakan APBD Surakarta sekitar Rp 2,3 miliar, jaringan drainasi di bawah tanah telah dibenahi. Rumputnya pun diganti baru, jenis dactylon cynodon. Tetapi, perbaikan pada bagian lain tetap diperlukan. Lintasan atletik berlapis karet sintetis yang melingkari lapangan hijau, menggelembung di dua bagian. Padahal, ajang lari yang memiliki delapan lintasan tersebut sudah dilengkapi peralatan canggih bantuan Kementerian Negara Olahraga untuk merekam waktu secara otomatis saat pelari memasuki garis finis. Balap Sepeda Di kompleks itu juga terdapat velodrome. Ajang lomba balap sepeda itu dibangun dan diresmikan bersamaan dengan stadion utama oleh Presiden Soeharto pada 21 Pebruari Ajang adu kebut nomor-nomor track itu memiliki jarak sekali putaran 333 meter, sesuai standar internasional. Konstruksinya sangat kokoh, cuma sayang, permukaan lintasan dinilai relatif kasar. Sepertiga bagian bawah lintasan memang sudah diperhalus, tapi sisi bagian atas belum tersentuh perbaikan. xxvii.

28 Lapangan tenis di kompleks itu pun tak kalah berkualitas. Sembilan court yang ada, seluruh permukaannya flexypave. Kualitasnya pun sudah teruji dengan suksesnya penyelenggaraan pertandingan Piala Davis Grup II zona Asia-Oceania antara Indonesia melawan Kuwait, 6-8 April Sebelumnya, arena tersebut juga digunakan sebagai venue ITF Junior Solo Open dan Solo Women Circuit. Tetapi, sarana pendukungnya perlu dipoles agar lebih sesuai standar internasional, terutama pada tribun dan sebagian pembatas di center court. Solo yang perannya dalam pentas olahraga nasional begitu berarti lewat penyelenggaraan PON I tahun 1948, juga memiliki venue berkualitas untuk cabang basket. GOR Bhinneka yang kini berubah nama menjadi Sritex Arena (hall A), bertahun-tahun menjadi markas klub basket Bhinneka Solo. Sebelum kemudian merger dengan Stadium Jakarta medio Desember 2008, klub tersebut selalu menjamu lawan di gedung itu dalam ajang basket profesional Tanah Air, Indonesian Basketball League (IBL). GOR berkapasitas sekitar penonton itu juga pernah digunakan untuk kejurnas bulutangkis dan ajang voli Proliga All Star. Venues unggulan lain berada di daerah tetangga Solo. Bukit Joglo di kawasan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, salah satunya. Puncak bukit berketinggian 460 meter di atas permukaan laut (dpl) yang dikitari beberapa bukit lain itu merupakan salah satu tempat favorit olahraga dirgantara, gantole. Lokasi launching sudah permanen. Akses jalan sudah berlapis aspal. Ketua Pengprov Pordirga Gantole Jateng, Oke Adrianto pun mengklaim prasarana tersebut sebagai salah satu venue terbaik di Tanah Air. Area parkir sebenarnya lumayan luas, tapi tidak rata. Ditambah fasilitas di lokasi start kurang terjaga, seperti shelter atlet rusak dan tidak tersedianya toilet. Bukit Kemuning di daerah Ngargoyoso, Karanganyar, menjadi tempat favorit para atlet paralayang Jateng dan DIY. Berketinggian dpl, lokasi yang terletak di lereng Gunung Lawu tersebut berada di areal perkebunan teh. Sayangnya, akses ke lokasi masih berupa jalan tanah sehingga sangat licin saat hujan turun dan sesudahnya. Sragen pun menyimpan prasarana olahraga unggulan, yakni Arena Pacuan Kuda Nyi Ageng Serang yang terletak di Desa Ngargotirto Kecamatan Sumberlawang. Dibangun dengan biaya Rp 2,7 miliar dari APBD Jateng dan APBD Sragen, tempat itu memiliki lebar lintasan 15 meter dan panjang meter. Dua belas kuda sekaligus dapat dipacu dalam xxviii.

29 sekali start. Lapangan yang pernah digunakan untuk Kapolda Cup 2008 ini dilengkapi istal dengan daya tampung sekitar 30 ekor kuda. Ruang tunggu joki bisa menampung 30 orang. Kapasitas penontonnya mencapai orang, termasuk 500 orang di tribun. Anggota Komisi Pacuan pada Pordasi Jateng, Ali Ni am (Sura Mereka, 21 Juni 2009) menyebut fasilitas di arena tersebut sebagai yang terbaik di Jateng. Bahkan beberapa kalangan mengklaim sebagai yang terbaik kedua setelah Arena Pacuan Kuda Pulo Mas di Jakarta.Memprihatinkan Di Solo dan sekitarnya memang banyak prasarana olahraga memadai. Tetapi, bila melihat kondisi Jateng secara umum, sebagian besar fasilitas yang ada memprihatinkan. Kalangan DPRD Solo menilai perencanaan pembangunan venue pertandingan untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2009 di kompleks Gelora Manahan asal-asalan.temuan itu didapatkan anggota Komisi IV DPRD Solo ketika melakukan peninjauan langsung venue, (Solopos, Senin 30/3/2009). Akibatnya, sejumlah venue terancam gagal dipakai. Bahkan lapangan voli pantai sudah pasti tidak akan digunakan.dalam acara Sidak itu, anggota Dewan didampingi oleh sejumlah pengurus KONI Solo dan Sekretaris Yayasan Gelora Manahan (selalu penanggung jawab pembangunan venue pertandingan-red), Tjeng Haedar. Venue yang ditinjau adalah wall panjat tebing, voli pantai, sirkuit balap motor dan velodrom untuk balap sepeda. Pertandingan panjat dinding terancam dipindah ke Semarang karena venue belum sesuai standar, sedangkan perlombaan voli pantai sudah pasti dipindah ke Hotel Lorin. Padahal untuk pembangunan kedua venue itu dianggarkan Rp 950 juta, di mana Rp 700 juta untuk papan panjat tebing. Bahkan akhirnya harus digelontorkan dana tambahan senilai Rp 100 juta guna membangun enam boulder tambahan supaya memenuhi standar menggelar pertandingan Porprov. Sedangkan perbaikan di velodrom balap sepeda hanya dilakukan sebagian. Guna melengkapi renovasi keseluruhan diperlukan dana tambahan sebesar Rp 1 miliar. Ketua Komisi IV DRPD Kota Solo, Satryo Hadinagoro (Solopos, Senin 30 Maret 2009) mengatakan pembangunan venue ini menunjukkan perencanaan kurang matang, terkesan asal-asalan. Ketika hendak memulai pembangunan tidak diperhitungkan dengan cermat segala sesuatunya. Kalau sampai tidak terpakai kan berarti pembangunannya sia-sia, Mengenai venue panjat dinding, Satryo mengatakan kalau perlu dilakukan relokasi. Sebab, xxix.

30 kata dia, tempat yang dipakai sekarang terlalu sempit untuk menampung para atlet, pelatih dan penonton. 2. Prasarana Pertandingan Tabel 1. Venues Cabang Olahraga Porprov Jateng tahun 2009 No Cabang Olahraga Venues 1 Angkat besi, Binaraga dan Angkat Berat Aula SMK Negeri 8 2 Aquatik Kolam Renang Tirtomiyo Manahan 3 Anggar GOR UTP Cengklik 4 Atletik Stadio Manahan 5 Balap Motor Sirkuit Manahan 6 Balap Sepeda a. Velodrom Manahan b. BMX: Velodrom Manahan c. Kriterium : Jl Lingkar Luar Manahan 7 Baseball/Softball a. Lapangan Luar Manahan b. Lap Kota Barat 8 Billiard Masse Billiard Megaland 9 Bola Basket Sritek Arena Hall 10 a. Bola voli Indoor GOR Manahan b. Bola Voli Pantai Lap Luar Manahan 11 Bridge Rumdin Wawali Surakarta 12 Bulutangkis Sritek Arena Hall B 13 Catur Pendopo Kompleks Balaikota Surakarta 14 Dansa Rumah Makan Diamond 15 Drumband a. GOR UMS Pabelan b. Jl Adi Sucipto c. Stadion R Maladi 16 Gulat SMK Negeri 7 17 Judo AULA Unisri xxx.

31 18 Karate Grand Mall 19 Kempo Studen Center UNS 20 Panahan Stadion UNS Kentingan 21 Panjat Tebing Kompleks Manahan 22 Sepak Bola a. Stadion Manahan a. Sepak bola b. Stadion R Maladi b. Futsal c. Hall Sritek Arena A 23 Sepatu Roda Jl Adi Sucipto 24 Taekwondo Graha Saba Buana 25 Tarung Drajat GOR UMS Pabelan 26 Tenis Meja GOR Suratman Kepatihan 27 Tenis Lapangan Lap Tenis Manahan 28 Tinju AULA AUB 29 Wushu GOR PMS Surakarta Tabel 2. Venues Cabang PORPROV XIII di Kota Semarang No Cabang Olahraga Venues 1 Golf Padang Golf Gombel 2 Menembak Lap Tembak Jatidiri 3 Senam Lap OR FIK UNNES Tabel 3. Venues Cabang PORPROV XIII di Kabupaten Karanganyar No Cabang Olahraga Venues 1 Balap Sepeda MTB Jengkrik Mojosongo 2 Paralayang Kemuning 3 Sepak Bola Stadion 45 4 Bola Voli Pantai Hotel Lor In Tabel 4. Venues Cabang PORPROV XIII di Kabupaten Wonogiri xxxi.

32 No Cabang Olahraga Venues 1 Balap Sepeda Lingk Waduk Gajah Mungkur 2 Gantole Bukit Wonogiri Tabel 5. Venues Cabang PORPROV XIII di Kabupaten Sukoharjo No Cabang Olahraga Venues 1 Dayung Waduk Mulur 2 Sepak Bola Stadion Jombor Tabel 6. Venues Cabang PORPROV XIII di Kabupaten Boyolali No Cabang Olahraga Venues 1 Aeromadeling Grass Stripe Bandara 2 Pencak Silat Hall Musdalifah Asrama Haji Tabel 7. Venues Cabang PORPROV XIII di Kabupaten Klaten No Cabang Olahraga Venues 1 Sepak Takraw GOR Gelar Sena B. Pembahasan Kesiapan prasarana dan sarana olahraga menjelang Porprov tahun 2009 di Kota Surakarta dapat dilihat dari pandangan-pandangan berikut : 1. Dilihat dari prasarana dan sarana yang sudah ada masih ada yang belum sesuai standart yang ditetapkan. 2. Kondisi prasarana dan sarana yang ada tidak sesuai dengan standarisasi tiap cabang olahraga yang dipertandingkan. 3. Pembangunan prasarana dan sarana untuk pertandingan terkesan dikejar waktu tanpa perencanaan yang matang sehingga pembangunannya tidak sesuai xxxii.

33 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, pembahasannya dan hasil wawancara dengan ketua atau pengurus cabang olahraga pada pekan olahraga Provinsi ke XIII pada tahun 2009, maka dapat ditarik suatu simpulan dari tiap-tiap cabang olahraga sebagai berikut : 1. PABBSI Pelaksanaan event Angkat besi, Binaraga dan Angkat Berat pada PORPROV XIII berjalan lancar. Akan tetapi sarana dan prasarana yang digunakan untuk event ini masih menyewa tempat di SMKI/SMK 8 kepatihan solo adapun 4 set perlatan angkat besi dan 4 set peralatan angkat berat juga masih menyewa klub-klub angkat besi, binaraga dan angkat berat yang ada di kota solo. Sehingga sarana dan prasarananya yang digunakan untuk event angkat besi, binaraga dan angkat berat belum memadai. 2. PERBASI Pelaksanaan event cabang olahraga bola basket pada Pekan Olahraga Provinsi ke XIII dilaksanakan di gedung sritex arena, dilihat bangunan dan fasilitas yang ada digedung sritex arena, sarana yang digunakan untuk event ini sangat memadai dan pelaksanaan berjalan lancar 3. GABSO Event bridge di selenggarakan di rumah dinas wakil wali kota surakarta, dari sisi penyelenggaraan event bridge berlangsung lancar. 4. PERBASASI 5. PBVSI 6. JUDO 7. PTMSI 8. POBSI 9. PRSI 10. GULAT 11. PERBAKIN xxxiii.

34 12. ISSI 13. FORKI 14. PERKEMI 15. PERCASO 16. TARUNG DERAJAD 17. WUSHU 18. TAEKWONDO 19. SEPATU RODA 20. PANAHAN 21. SEPAK TAKRAW 22. Kurangnya perencanaan yang matang sehingga persiapan pembangunan prasarana dan sarana untuk pelaksanaan Porprov XIII di Solo kurang maksimal. 23. Pembangunan prasarana yang terkesan terburu-buru sehingga prasarana yang dimiliki kurang standart baik kuantitas maupun kualitas. 24. Persiapan prasarana dan saran untuk pelaksanaan Porprov XIII di Solo belum memadai. B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut : 1. Dengan diketahui persiapan prasarana dan sarana pertandingan Porprov XIII disolo dapat segera dibenahi sehingga pelaksaaannya nanti dapat maksimal. 2. Pengurus dan panitia pelaksana Porprov khusunya di Solo dapat menjadikan penelitian ini sebagai pertimbangan untuk memperbaiki persiapan pelaksanaan Porprov XIII di Kota Solo. xxxiv.

35 C. Saran Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat dikemukakan antara lain : 1. Untuk Pengurus Organisasi Olahraga agar lebih memberi perhatian dan penghargaan kepada seluruh panitia pelaksana. Selain itu hendaknya pengurus mengoptimalkan perannya dalam mendukung pelaksanaan Porprov XIII di Kota Solo ini 2. Untuk Panitia Pelaksana hendaknya melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik demi suksesnya penyelenggaraan Porprov tahun 2009 di Kota Solo ini. xxxv.

36 DAFTAR PUSTAKA Alex S. Nitisemito Manajemen Personalia. Jakarta :Ghalia Indonesia Alo Liliweri Sosiologi Organisasi. Bandung : Citra Aditya Bakti Arni Muhammad Komunikasi Organisasi. Jakarta : Depdikbud Dirjendikti Depdiknas Sain. Jakarta : Dirjen Dikti Depdiknas Dydiet Hardjito Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisasian. Jakarta : Raja Grafindo Persada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: UNS Press Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan Belajar dan Pembelajaran. Surakarta: UNS Press Hamalik Oemar Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara Hasibuan, Malayu S.P Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Bumi Aksara Masri Singarimbun Metodologi Survei. Jakarta : PT Pustaka LP3ES Indonesia Nanang Fatah Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya Poerwadarminta WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Sanafiah Faisal Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya : Usaha Nasional Santoso Sastroputro Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa. Bandung : Alumni Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta xxxvi.

PJOK ( Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan )

PJOK ( Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan ) Berikut ini nama Induk Organisasi Cabang Olahraga Indonesia atau wadah bagi semua cabang olah raga Indonesia yang berada dibawah Naungan KONI ( Komite Olahraga Nasional Indonesia ). KONI tersebut juga

Lebih terperinci

REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG

REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN HI-TECH ARCHITECTURE Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 2013 DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 2013 DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN P P L M - 2 0 1 4 Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 2013 w. k e m e n p o r a. g o. i d w w w. k e m e n p o r a. g o. i d DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL DAN SOFT TOSS BALL TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BASEBALL BAGI PEMAIN KLUB BASEBALL MSC SOLO TAHUN 2009 Skripsi Oleh : AGUS

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK PERMAINAN BOLAVOLI PUTRA PADA FINAL FOUR PROLIGA TAHUN 2009 DI MAGETAN JAWA TIMUR. Skripsi Oleh : Edwin Taufik Hidayat NIM K

ANALISIS TEKNIK PERMAINAN BOLAVOLI PUTRA PADA FINAL FOUR PROLIGA TAHUN 2009 DI MAGETAN JAWA TIMUR. Skripsi Oleh : Edwin Taufik Hidayat NIM K ANALISIS TEKNIK PERMAINAN BOLAVOLI PUTRA PADA FINAL FOUR PROLIGA TAHUN 2009 DI MAGETAN JAWA TIMUR Skripsi Oleh : Edwin Taufik Hidayat NIM K 5605021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA SEA GAMES KE-27 DI MYANMAR

MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA SEA GAMES KE-27 DI MYANMAR MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA SEA GAMES KE-27 DI MYANMAR Di susun oleh : Nama NIM : Sekar Tani : K2313065 Pendidikan Fisika 2013/B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

JALUR PRESTASI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JALUR PRESTASI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU JALUR PRESTASI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 2016 KETENTUAN PPDB JALUR PRESTASI PPDB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perkembangan dunia olahraga akhir-akhir ini terutama di Indonesia sedang mengalami kemunduruan, dapat dilihat dari menurunnya prestasi atlet-atlet Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN TEKNIS DAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING

PENGARUH PEMBELAJARAN TEKNIS DAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING PENGARUH PEMBELAJARAN TEKNIS DAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI I NGUNTORONADI WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Skripsi Oleh: Erwansyah Nasrul

Lebih terperinci

Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim NIM. K

Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim NIM. K PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH DENGAN JARAK BERTAHAP DAN JARAK TETAP TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA LPSB HARIMAU BEKONANG SUKOHARJO USIA 14-16 TAHUN 2009 Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN ROLL

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN ROLL PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN ROLL DEPAN DENGAN MATRAS MENDATAR DAN MATRAS MIRING TERHADAP HASIL BELAJAR ROLL DEPAN SISWA PUTRI KELAS V DAN VI SD NEGERI MAJENANG 3 SUKODONO KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

kemenpora.go.id DATA DAN INFORMASI P P L P

kemenpora.go.id DATA DAN INFORMASI P P L P kemenpora.go.id DATA DAN INFORMASI P P L P PRESTASI Data dan Informasi PPLP DATA DAN INFORMASI PPLP ISBN: xxx-xxx-xxx-x Ukuran Buku:,7 cm x cm Jumlah Halaman: 83 + xvi Tim Penyusun Penanggung Jawab Ketua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, hal-hal yang terkait pentingnya olahraga

Lebih terperinci

NOMOR : 415.4/2979/ /2009 NOMOR : 19/KOK-SBY/KPTS/VI/2009

NOMOR : 415.4/2979/ /2009 NOMOR : 19/KOK-SBY/KPTS/VI/2009 NASKAH PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN KOMITE OLAHRAGA KOTA SURABAYA TENTANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA ATLET KOTA SURABAYA NOMOR : 415.4/2979/436.2.3/2009 NOMOR : 19/KOK-SBY/KPTS/VI/2009

Lebih terperinci

P P L M 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN.

P P L M 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN. P P L M - 1 Data dan Informasi 1 PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN P P L M 1 www.kemenpora.go.id Kementerian Pemuda dan Olahraga i K E M E N

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOERHAND TENIS MEJA PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER TENIS MEJA SD NEGERI 1 KEMBANG JATIPURNO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM PEMBINAAN OLAHRAGA KONI KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2018

PROPOSAL PROGRAM PEMBINAAN OLAHRAGA KONI KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2018 PROPOSAL PROGRAM PEMBINAAN OLAHRAGA KONI KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2018 I. LATAR BELAKANG Program Kerja KONI Kabupaten Cianjur adalah suatu rangkaian kegiatan yang dirancang secara seksama, terarah, terukur,

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 271 TAHUN 2016 TENTANG PENUNJUKAN BAPAK ANGKAT CABANG OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 271 TAHUN 2016 TENTANG PENUNJUKAN BAPAK ANGKAT CABANG OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 271 TAHUN 2016 TENTANG PENUNJUKAN BAPAK ANGKAT CABANG OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL BUPATl BANTUL, Menimbang : a. bahwa untuk membina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era globalisasi yang semakin dapat dirasakan dalam kehidupan seharihari, pola hidup dari dampak tersebut

Lebih terperinci

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP w w w. k e m e n p o r a. g o. i d DATA DAN INFORMASI

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP w w w. k e m e n p o r a. g o. i d DATA DAN INFORMASI P P L M - 1 3 Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 13 w w w. k e m e n p o r a. g o. i d DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Imanuel Agus Santoso K

SKRIPSI. Oleh : Imanuel Agus Santoso K PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN LARI CEPAT 100 METER PADA SISWA KELAS VII PUTRA SMP NEGERI 3 COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : Imanuel Agus

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ) PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ) 2012 DAN SENAM JANTUNG SEHAT (SJS) SERI V TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWI KELAS V SD NEGERI MANCASAN 01 SUKOHARJO TAHUN 2014 Oleh :

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS DITINJAU DARI

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS DITINJAU DARI HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN MOTORIK, KOORDINASI MATA-TANGAN, DAN PERSEPSI KINESTETIK PADA MAHASISWA PUTRA PENKEPOR SEMESTER IV JPOK FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBINAAN OLAHRAGA MAHASISWA MENUJU POMNAS ACEH 2015

STRATEGI PEMBINAAN OLAHRAGA MAHASISWA MENUJU POMNAS ACEH 2015 STRATEGI PEMBINAAN OLAHRAGA MAHASISWA MENUJU POMNAS ACEH 2015 Disampaikan pada : Rapat Kerja Bidang Kemahasiswaan Tahun 2015 Magelang, 12 Maret 2015 DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI JAWA TENGAH Kondisi

Lebih terperinci

ERIK SUPRIANTO K

ERIK SUPRIANTO K MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X JURUSAN KEPERAWATAN 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SKRIPSI Oleh: YUYUN DWI ARI WIBOWO X.5606045 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

: MOCH. SEPTIAN IMAN ARIFFIN K

: MOCH. SEPTIAN IMAN ARIFFIN K HUBUNGAN KOORDINASI MATA-TANGAN, KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS TINGGI PADA ATLET PEMULA PERSATUAN BULUTANGKIS PURNAMA SOLO TAHUN 2016 SKRIPSI Oleh : MOCH. SEPTIAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : BAGUS ADI TRIYANTYA K

SKRIPSI. Oleh : BAGUS ADI TRIYANTYA K PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN SERVIS DENGAN SASARAN DITENTUKAN DAN SASARAN BEBAS TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PEMBINAAN PRESTASI TENIS LAPANGAN JPOK FKIP UNS 2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BOLA MENYUSUR TANAH SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh :

Lebih terperinci

: PRADIPTA ARDI PRASTOWO K

: PRADIPTA ARDI PRASTOWO K PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI MEDIA LATIHAN MENGGUNAKAN RAKET MINI DAN RAKET STANDAR TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH BULUTANGKIS USIA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 5 SAMPAI DENGAN KELAS

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT 60 METER PADA S ISWA KELAS V S D NE GERI 01 PESUCE N KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

Renovasi 15 Venue Olahraga di GBK Sudah 87,27%

Renovasi 15 Venue Olahraga di GBK Sudah 87,27% Rilis PUPR #1 21 November 2017 SP.BIRKOM/XI/2017/572 Renovasi 15 Venue Olahraga di GBK Sudah 87,27% Jakarta Jelang Asian Games XVIII yang akan dimulai 18 Agustus 2018, seluruh konstruksi infrastruktur

Lebih terperinci

P P L P 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN.

P P L P 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN. P P L P - 1 Data dan Informasi PPLP 1 PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN P P L P 1 www.kemenpora.go.id Kementerian Pemuda dan Olahraga i K E

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi,

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENGARUH LATIHAN VISUALISASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Skripsi Oleh: PUPUT FAUZIAH SEPTIA WULANDARI

Lebih terperinci

SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PASSING MENYUSUR TANAH SECARA DRILL DAN GAME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING MENYUSUR TANAH

SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PASSING MENYUSUR TANAH SECARA DRILL DAN GAME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING MENYUSUR TANAH SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PASSING MENYUSUR TANAH SECARA DRILL DAN GAME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING MENYUSUR TANAH PADA SEKOLAH SEPAK BOLA AD BATIK UMUR 11-12 TAHUN Oleh:

Lebih terperinci

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA OLAH RAGA DI KOTA JAMBI

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA OLAH RAGA DI KOTA JAMBI SALINAN WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA OLAH RAGA DI KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PUCANGAN KECAMATAN SADANG KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh : SAMSURI

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK DAN REPETITION TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN RENANG 200 METER GAYA CRAWL PADA ATLET PERKUMPULAN RENANG TIRTA DHARMA SURAKARTA TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh : BHIMA

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN LATIHAN TERHADAP KECAKAPAN BERMAIN BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 Disusun

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PEMBEBANAN LINIER

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PEMBEBANAN LINIER PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PEMBEBANAN LINIER DAN NON LINIER TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN SMASH TENIS MEJA PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI TENIS MEJA JPOK FKIP UNS SURAKARTA TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEMBINAAN OLAHRAGA TERPADU MELALUI SPORT TRAINING CENTER KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PENYUSUNAN NORMA TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA SE KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2013 SKRIPSI.

PENYUSUNAN NORMA TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA SE KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2013 SKRIPSI. PENYUSUNAN NORMA TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA 10-12 TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA SE KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh : WAHYU HARY PRATOMO K.5608024 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN ALTERNATING PROGRESSIVE

PENGARUH LATIHAN ALTERNATING PROGRESSIVE PENGARUH LATIHAN ALTERNATING PROGRESSIVE DAN LATIHAN BROKEN SET TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 M PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI RENANG JPOK FKIP UNS TAHUN AJARAN 2013 SKRIPSI Oleh : MUHAMMAD

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 SIRANGKANG KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : UMARYANI NIM: X4711255 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PON (Pekan Olahraga Nasional) PON (Pekan Olahraga Nasional) adalah pesta olahraga yang diselenggarakan empat tahun sekali dan diikuti seluruh provinsi di Indonesia (Wikipedia,

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KEKUATAN

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KEKUATAN PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASING LAMBUNG SEPAKBOLA PADA SISWA SSB NEW ANDANG TARUNA SRAGEN TAHUN 2012 SKRIPSI Oleh : ROI SETIAWAN NIM. K5606049 FAKULTAS

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN OLAH RAGA NASIONAL (PON) XVIII TAHUN 2008 DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN ALAT BANTU DAN TANPA ALAT BANTU TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA MELENTING PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN ISTIRAHAT DAN TERUS MENERUS TERHADAP HASIL BELAJAR CHEST PASS BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN STANDING SERVIS DAN JUMPING SERVIS TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS BOLA VOLI (Study Eksperimen pada Club Bola Voli Putra Jatisrono Tahun 2016) Oleh

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PUKULAN BACKHAND

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PUKULAN BACKHAND PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PUKULAN BACKHAND TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER V FKIP JPOK UNS SURAKARTA PROGRAM STUDI PENKEPOR TAHUN

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR

STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA 13-15 TAHUN ANTARA SSB PERKOTAAN DAN SSB PEDESAAN SE KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015 SKRIPSI Oleh: ARDHIAN SATMOKO K.5608005

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KARANGPULE PADAMARA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUYITO X 4710157

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENGGIRING DENGAN

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENGGIRING DENGAN PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENGGIRING DENGAN MENGGUNAKAN BOLA STANDAR DAN KOMBINASI BOLA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA KELOMPOK UMUR 10-12 TAHUN PUSAT PELATIHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pusat Pendidikan Latihan dan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pusat Pendidikan Latihan dan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Sumatera BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pusat Pendidikan Latihan dan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Sumatera Utara adalah wadah untuk menghimpun serta membina atlet dengan minat dan bakat olahraga

Lebih terperinci

Studi tentang pembinaan prestasi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) kabupaten Wonogiri periode kepengurusan tahun

Studi tentang pembinaan prestasi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) kabupaten Wonogiri periode kepengurusan tahun Studi tentang pembinaan prestasi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) kabupaten Wonogiri periode kepengurusan tahun 2006-2010 Oleh : Sugeng Wahono NIM : K4604052 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN PERMAINAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MEDIA MODEL BENDA BERDIAMETER

PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN PERMAINAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MEDIA MODEL BENDA BERDIAMETER i PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN PERMAINAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MEDIA MODEL BENDA BERDIAMETER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GONDANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi Negara terdepan dibidang olahraga tersebut, banyak kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi Negara terdepan dibidang olahraga tersebut, banyak kegiatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1.1.1 Latar Belakang Objek. Pada saat ini dunia olahraga sangat berperan untuk kemajuan sebuah Negara, dapat menjadi sebuah alat penghubung antar Negara. Seluruh Negara

Lebih terperinci

PENELUSURAN BAKAT OLAHRAGA SE- KECAMATAN BANJARSARI SISWA-SISWI SD NEGERI KELAS V KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENELUSURAN BAKAT OLAHRAGA SE- KECAMATAN BANJARSARI SISWA-SISWI SD NEGERI KELAS V KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI PENELUSURAN BAKAT OLAHRAGA SE- KECAMATAN BANJARSARI SISWA-SISWI SD NEGERI KELAS V KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: BIMA DHARMA SAPUTRA K5612015 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pencapaian prestasi atlet nasional di tingkat internasional

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pencapaian

Lebih terperinci

PENGARUH ALAT BANTU PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWI KELAS XI SMK N 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH ALAT BANTU PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWI KELAS XI SMK N 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH ALAT BANTU PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWI KELAS XI SMK N 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : Mahindro Bugo Sukirno K5611052 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN KETEPATAN DAN

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN KETEPATAN DAN PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN KETEPATAN DAN KECEPATAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH TENIS MEJA PADA PEMAIN KLUB TENIS MEJA DWI BENGAWAN SUKOHARJO TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh: MUH FAIS HABIBI K. 5608060 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan, suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KECEPATAN LARI ANTAR BASE

PENINGKATAN KECEPATAN LARI ANTAR BASE SKRIPSI PENINGKATAN KECEPATAN LARI ANTAR BASE MELALUI SPRINT TRAINING DAN HOLLOW SPRINT PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER SOFTBALL KELAS X SMK BHINA KARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : AMIRUDIN

Lebih terperinci

Renovasi 15 Venue Olahraga GBK Ditargetkan Selesai Desember 2017

Renovasi 15 Venue Olahraga GBK Ditargetkan Selesai Desember 2017 Rilis PUPR #2 3 Oktober 2017 SP.BIRKOM/X/2017/486 Renovasi 15 Venue Olahraga GBK Ditargetkan Selesai Desember 2017 Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), yang juga Ketua Dewan Pengawas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era teknologi maju ini, olahraga semakin penting, supaya manusia tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat menggunakan teknologi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI GERAK BENDA KELAS III SDN KEDUNGSARI BOJONEGORO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI GERAK BENDA KELAS III SDN KEDUNGSARI BOJONEGORO PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI GERAK BENDA KELAS III SDN KEDUNGSARI BOJONEGORO SKRIPSI OLEH: RATIH PUSPITA INDAH NIM: 201010430311052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Anung Humami NIM

SKRIPSI. Oleh Anung Humami NIM HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI, POWER TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS X SMA N 1 KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

PANDUAN PEKAN OLAHRAGA (POR) PELAJAR KEGIATAN KOMPETISI OLAHRAGA PELAJAR KABUPATEN BANTUL

PANDUAN PEKAN OLAHRAGA (POR) PELAJAR KEGIATAN KOMPETISI OLAHRAGA PELAJAR KABUPATEN BANTUL PANDUAN PEKAN OLAHRAGA (POR) PELAJAR KEGIATAN KOMPETISI OLAHRAGA PELAJAR KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016 KANTOR PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL Jl. R.A. Kartini No. 38 Trirenggo Bantul, Daerah Istimewa

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR PASSING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR PASSING UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR PASSING ATAS BOLAVOLI MINI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN ALAT BANTU MEDIA VIDEO DAN LCD PROYEKTOR PADA SISWA KELAS V SDN MOJOSONGO II

Lebih terperinci

STUDY MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

STUDY MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 STUDY MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Di susun oleh : IGNATIUS HENDRO SRI PAMUDIYANTO K5607042 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA KELAS IV-VI SEKOLAH DASAR NEGERI SEKECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2012/2013

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA KELAS IV-VI SEKOLAH DASAR NEGERI SEKECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2012/2013 SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA KELAS IV-VI SEKOLAH DASAR NEGERI SEKECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ANGGA EKA WAHYUDI K.5608034 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI IV GENUKHARJO KECAMATAN WURYANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: SUWARDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (2005:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (2005: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (2005: 2) olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan/Program Studi : Sutrisno : X : FKIP/Penjaskesrek Menyataka

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan/Program Studi : Sutrisno : X : FKIP/Penjaskesrek Menyataka UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GULING DEPAN MELALUI PENERAPAN BIDANG MIRING SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GEMURUH PADAMARA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUTRISNO X 4710150 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : SUMINAH NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : SUMINAH NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN BERMAIN LOMPAT BOX DAN BAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : SUMINAH NIM: X4711197

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INDIVIDU

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INDIVIDU PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INDIVIDU DAN BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BOLA BAWAH SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA PUTRA JAMBANGAN SRAGEN USIA 12-14 TAHUN Oleh: HUSEIN APRIYANTO K5609044

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BOLA BAWAH

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BOLA BAWAH PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BOLA BAWAH SEPAKBOLA MENGGUNAKAN BANTUAN BIDANG DATAR DAN BERPASANGAN DENGAN TEMAN PADA SISWA KELOMPOK UMUR 11-13 TAHUN P4S ZETTLE MEYER KARANGANYAR TAHUN 2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

MEMBIDIK PRESTASI MELALUI PARTISIPASI

MEMBIDIK PRESTASI MELALUI PARTISIPASI 7-06-2018 1/5 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id MEMBIDIK PRESTASI MELALUI PARTISIPASI DIPUBLIKASIKAN PADA : KAMIS, 12 APRIL 2018 00:00:00, DIBACA : 377

Lebih terperinci

PANDUAN KEGIATAN KOMPETISI OLAHRAGA PELAJAR (PEKAN OLAHRAGA PELAJAR) KABUPATEN BANTUL

PANDUAN KEGIATAN KOMPETISI OLAHRAGA PELAJAR (PEKAN OLAHRAGA PELAJAR) KABUPATEN BANTUL PANDUAN KEGIATAN KOMPETISI OLAHRAGA PELAJAR (PEKAN OLAHRAGA PELAJAR) KABUPATEN BANTUL TAHUN 2015 KANTOR PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL Jl. R.A. Kartini No. 38 Trirenggo Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN JARAK DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMA NEGERI 3 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia dan merupakan keinginan yang dimiliki oleh setiap individu manusia.

I. PENDAHULUAN. manusia dan merupakan keinginan yang dimiliki oleh setiap individu manusia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam setiap kehidupan manusia dan merupakan keinginan yang dimiliki oleh setiap individu manusia. Pemerintah berkewajiban

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PEMBINAAN PBVSI KABUPATEN GROBOGAN DALAM RANGKA PERSIAPAN PEKAN OLAHRAGA PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009

STUDI TENTANG PEMBINAAN PBVSI KABUPATEN GROBOGAN DALAM RANGKA PERSIAPAN PEKAN OLAHRAGA PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 STUDI TENTANG PEMBINAAN PBVSI KABUPATEN GROBOGAN DALAM RANGKA PERSIAPAN PEKAN OLAHRAGA PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 Skripsi Oleh: Rinto Sulistiyono NIM. K.5604063 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Arti judul Surakarta Golf Club a. Surakarta b. Golf c. Club Arti keseluruhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Arti judul Surakarta Golf Club a. Surakarta b. Golf c. Club Arti keseluruhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul 1.1.1 Arti judul Judul laporan Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) yang diangkat adalah Surakarta Golf Club. Untuk dapat mengetahui pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (http://www.jatengprov.go.id/id/berita-utama/gub-tinjau-pplp-jatidiri)

BAB I PENDAHULUAN. (http://www.jatengprov.go.id/id/berita-utama/gub-tinjau-pplp-jatidiri) BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan prestasi olahraga di Indonesia belakangan ini kurang memuaskan dalam perolehan medali bahkan cenderung menurun drastis. Tahun 1970-an sampai 1990, olahraga

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP Tingkat Prop. DIY. Sebagai Koord. Juri Cabang Catur A. Pendahuluan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) merupakan ajang

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN i PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DENGAN MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN GROUNDSTROKE FOREHAND TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PUTRA PENKEPOR ANGKATAN 2013 JPOK FKIP UNS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN,

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN, HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN LEMPARAN ATAS BOLA SOFTBALL PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI SOFTBALL JPOK FKIP UNS TAHUN 2013

Lebih terperinci

Gungde Ariwangsa SH.

Gungde Ariwangsa SH. Gungde Ariwangsa SH. Pembinaan Silat Lidah TABIR GELAP OLAHRAGA INDONESIA Penerbit COIpress Presiden I Indonesia, Ir Soekarno menjadikan olahraga sebagai pilar utama pembangunan bangsa dan negara Presiden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. moral manusia. Olahraga bukan hanya sekedar hobi, tapi olahraga sudah

BAB I PENDAHULUAN. moral manusia. Olahraga bukan hanya sekedar hobi, tapi olahraga sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan pada manusia. Olahraga juga merupakan suatu keharusan untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH : TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ATLET KLUB BULUTANGKIS PB. SURYA BUANA PACITAN, ATLET BULUTANGKIS SMK N 2 PACITAN DAN ATLET BULUTANGKIS SMP N 1 PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 2 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 2 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENGIKATAN DANA ANGGARAN KEGIATAN TAHUN JAMAK UNTUK PEMBANGUNAN VENUES PADA KEGIATAN

Lebih terperinci

Daftar Isi Standarisasi Harga dan Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Daftar Isi Standarisasi Harga dan Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Daftar Isi 2014 1 Kata Pengantar 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, maka Buku Standarisasi Harga dan Standarisasi Sarana

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI V BERO KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Redesain. Stadion. Satria. Integrasi. Fasad. Tabel I.1.1 Pengertian Judul Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Redesain. Stadion. Satria. Integrasi. Fasad. Tabel I.1.1 Pengertian Judul Proyek BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Judul Proyek Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Redesain Stadion Satria dengan Mengintegrasikan Fasad Bangunan Sebagai Arena Olahraga Wall

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PELEM BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Disusun Untuk

Lebih terperinci