BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA Pria : Arsitektur Perilaku
|
|
- Widya Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 36 BAB III DESKRIPSI PROYEK A. Nama Proyek Proyek Tema Status Proyek Pemilik Proyek Sumber Dana Lokasi : Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA Pria : Arsitektur Perilaku : Fiktif : Swasta : Swasta : Jalan Cipadung Gagak, Kecamatan Cibiru, Kelurahan Pasirbiru, Kota Bandung. B. Lokasi 1. Kriteria Lokasi Berdasarkan hasil studi banding yang telah dilakukan, dalam pemilihan lokasi dan tapak Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA Pria ini haruslah memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut : a. Jauh dari pusat kota Untuk menciptakan pemulihan yang lebih efektif, tapak pun harus berada jauh dari pusat kota. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan faktorfaktor negatif yang mungkin timbul seperti keinginan pasien kembali ke rumah. b. Kepadatan penduduk rendah Jumlah kependudukan ini akan sangat berpengaruh terhadap lingkungan Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA. Wilayah dengan jumlah penduduk tinggi relatif memiliki penyebaran penyakit yang lebih cepat sehingga akan membahayakan pasien Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA. Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2 37 c. Pencapaian Pencapaian yang dimaksud adalah lokasi masih dapat di akses baik menggunakan transportasi umum maupun transportasi pribadi. Dengan adanya akses yang baik dan mudah, maka akan membantu pasien untuk datang melakukan rehabilitasi. Namun disisi lain, akses yang ada jangan sampai memudahkan pasien untuk melarikan diri. d. Kesesuaian dengan kondisi pasien. Dalam melakukan penyembuhan, pusat rehabilitasi haruslah dapat memberikan kenyamanan bagi para pasien. Hal ini bertujuan agar proses penyembuhan menjadi lebih efektif. Maka dari itu, diperlukanlah suasana lingkungan yang tenang, beriklim sejuk, serta terhindar dari polusi udara. e. Terdapatnya sarana pendukung Sarana pendukung ini ditujukan bagi para staf yang menetap dan keluarga pasien yang datang. Sarana pendukung ini berupa fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas perekonomian, serta terminal/stasiun. f. Tidak berdekatan dengan fasilitas pelayanan Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA lainnya. Untuk mengefektifkan pelayanan, lokasi sebaiknya tidak berdekatan dengan fasilitas pelayanan Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA lainnya karena untuk memeratakan pelayanan yang ada. g. Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Lokasi perancangan haruslah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), hal ini ditujukan agar bangunan Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA ini sesuai dengan peruntukan beberapa tahun mendatang. h. Terdapatnya jaringan listrik, telpon dan utilitas. Jaringan listrik, telepon, dan utilitas merupakan sarana penunjang keberlangsungan kegiatan rehabilitasi. Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3 38 2. Analisis Lokasi Berdasarkah kriteria lokasi tersebut, berikut analisis lokasi pada Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA : Tabel Analisis Lokasi No Kriteria Jauh Pusat Kota Kepadatan Penduduk Rendah 3 Pencapaian Kesesuaian dengan Kondisi Pasien 5 Akses dari Terminal dan Stasiun 6 Tidak memiliki fasilitas pelayanan NAPZA TOTAL (Sumber:Analisis Penulis,2015) Keterangan: 1 : SWK Bojonagara Skala Penilaian : SWK Cibeunying 3 : SWK Tegallega 4 : SWK Karees 5 : SWK Kordon 6 : SWK Gedebage 7 : SWK Ujung Berung 8 : SWK Arcamanik Berdasarkan hasil analisis di atas, lokasi terpilih berada pada Sub Wilayah Kota (SWK) Ujung Berung sebagai wilayah yang sesuai dengan kriteria lokasi perancangan Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA. Untuk tahap selanjutnya yaitu penentuan lokasi pada Sub Wilayah Kota (SWK) Ujung Berung Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
4 39 Gambar Pemilihan Lokasi Sub Wilayah Kota Ujung Berung (Sumber: Dokumen Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya,2015) Penentuan lokasi pada Sub Wilayah Kota (SWK) Ujung Berung ini mengacu terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung tahun Dalam tahap pemilihan lokasi kali ini, digunakan pendekatan kriteria lokasi yang sama seperti sebelumnya. Namun, untuk besaran tapak yang dibutuhkan, digunakan perbandingan terhadap bangunan Rehabilitasi yang memberikan pelayanan kelas A yaitu UNITRA LIDO Bogor untuk menghasilkan asumsi luas tapak minimal pada bangunan Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA Pria. Tabel Analisis Besaran Tapak Nama Tempat Kapasitas Luas Lahan UNITRA LIDO Bogor 200 TT 11,2 Ha Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA Pria 100 TT (standar pelayanan minimal kelas A) Diasumsikan untuk 200 TT membutuhkan lahan sebesar 11,2 Ha, maka untuk 100 TT: (Sumber: Analisis Penulis,2015) =(100:200)x11,2 Ha =5,6 Ha Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
5 40 Berdasarkan kriteria tersebut, terpilihlah 3 lokasi tapak yang berada di Desa Palasari, Kecamatan Pasir Biru. Adapun karakteristik lingkungan Desa Palasari adalah sebagi berikut : a. Memiliki kondisi lingkungan yang tenang, beriklim sejuk, view yang baik serta terhindar dari polusi udara karena berada di kaki Gunung Manglayang. b. Memiliki jumlah penduduk yang rendah. c. Memiliki banyak lahan kosong. d. Karakteris lingkungan yang memiliki nilai keagamaan yang tinggi sehingga sesuai dengan metode rehabilitasi yang akan diterapkan yaitu metode religius. Salah satu bentuk keagamaan yang terlihat yaitu dengan adanya sarana-sarana pendidikan berbasis islam. e. Terdapat fasilitas pendidikan seperti TPA, SD, SMP 46 Bandung, SMAN 26 Bandung, MAN 2 Bandung, SMAT Krida Nusantara, Universitas Islam Bandung. f. Terdapat fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Cipadung. g. Terdapatnya fasilitas ekonomi seperti retail dan pasar sebagai sarana penunjang kebutuhan sehari-hari. h. Tersedianya jaringan listrik, telpon dan utilitas sebagai sarana penunjang aktivitas. Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
6 41 Gambar Analisis Lokasi Tapak (Sumber: Analisis Penulis,2015) Berikut merupakan hasil analisis terhadap 3 lokasi tapak yang terpilih : Tapak 1 Berada pada sebuah tikungan di jalan Cipadung Gagak; Akses dari jalan utama yang mudah; Dilalui oleh transportasi umum; Kontur tidak terlalu curam; Luas lahan +- 5,6 Ha. Tapak 2 Berbatasan langsung dengan lembah dan sawah; Berada tepat di samping jalan Cipadung Gagak; Dilalui oleh transportasi umum; Kontur tidak terlalu curam; Luas lahan +- 5,6 Ha. Tapak 3 Berbatasan dengan fasilitas pendidikan; Hanya dapat dilalui oleh transportasi umum roda 2; Kontur relatif datar. Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
7 42 Berikut penilaian terhadap ke-3 lokasi tapak tersebut : KRITERIA Kesesuaian dengan kebutuhan Rehabilitasi (lingkungan yang tenang, iklim yang sejuk, rendah polusi) Tabel Analisis Kriteria Lokasi Tapak ALTERNATIF Tapak 1 Tapak 2 Tapak Kemiringan kontur Potensi View Aksesibilitas Luas lahan memadai Total (Sumber: Analisis Penulis,2015) Keterangan : Skala Penilaian 0-5 Lokasi terpilih : Gambar Lokasi Tapak Terpilih (Sumber: Analisis Penulis,2015) Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
8 43 C. Rona Lingkungan Luas lahan : m2 KDB : 40 % Luas lantai dasar maksimal : m2 x 40 % = ,8 m2 KLB : 0.6 Luas lantai keseluruhan maksimal: m2 x 0.6 = m2 Jumlah lantai maksimal : m2 : ,8 m2 = 1,5 lantai GSB : 4 m Batas wilayah ; 1. Utara : Perkebunan 2. Selatan : Komplek Manglayang Sari 3. Timur : Jalan Cigagak, Perkebunan 4. Barat : Lembah Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
9 44 D. Kaji Banding 1. Perbandingan Pusat Rehabilitasi Penyalahgunaan NARKOBA N Objek o. Kajian 1. Lokasi Tabel Kaji Banding UNITRA Lido Bogor FAN Campus Bogor Rumah PALMA RSJ Prov. Jawa Barat Balai Rehabilitasi Sosial Putera Parmadi 2. Luas Lahan 3. Luas Bangunan 4. Jumlah Lantai dan Akses Sirkulasi 5. Jenis Rehabilita si Berdasark an Pelayanan nya 6. Daya Tampung Jalan Raya Bogor Sukabumi, Desa Wates Jaya, Cigombong, Kabupaten Bogor. Jalan Jurang No.28, Desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor. Jalan Kolonel Masturi Km.11, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. 11,2 Ha 5 Ha 4,2 Ha 4,7 Ha 5 Ha Tidak Ditemukan Tidak Ditemukan 3189 m2 Jumlah Lantai : 3 Lantai Akses : Sebuah Tangga Pelayanan Medis : Detoksifikasi Lengkap Pelayanan Rehabilitasi : Therapeutic Community (TC) 200 Residen Pria. Rentang usia Tahun. Jumlah Lantai : 3 Lantai Akses : Sebuah Tangga Pelayanan Medis : Detoksifikasi Metadon Pelayanan Rehabilitasi : Therapeutic Community (TC) 100 Residen Pria dan Wanita. Rentang usia Tahun. Jalan Maribaya No. 22, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Jumlah Lantai : 1 Lantai Jumlah Lantai : 1 Lantai Pelayanan Medis : Detoksifikasi Lengkap Pelayanan Rehabilitasi : Therapeutic Community (TC) 300 residen Pria dan Wanita bersama fasilitas Jiwa Pelayanan Rehabilitasi : Therapeutic Community (TC) 100 Residen Pria dan Wanita 44
10 45 7. Pengelola Bukan Mantan Pecandu NARKOBA Mantan Pecandu NARKOBA Bukan Mantan Pecandu NARKOBA Bukan Mantan Pecandu NARKOBA Mantan Pecandu NARKOBA Mantan Pecandu NARKOBA Mantan Pecandu NARKOBA 8. Pengguna Residen Pria Residen Pria Residen Pria Psikiater Residen Magang (Pria/Wanita); Orang LSM yang mempelajari sistem TC dan bukan mantan pecandu NARKOBA Staff Medis Staff Klinis Staff Sosial Staff Religi Staff Administrasi Konselor Staff Keamanan Staff Kebersihan Keluarga Residen Residen Wanita Staff Medis Staff Klinis Staff Sosial Staff Religi Staff Administrasi Konselor Staff Keamanan Staff Kebersihan Keluarga Residen Residen Magang (Pria/Wanita); Orang LSM yang mempelajari sistem TC dan bukan mantan pecandu NARKOBA Staff Medis Staff Klinis Staff Sosial Staff Religi Staff Administrasi Konselor Staff Keamanan Staff Kebersihan Keluarga Residen Psikolog Dokter Social Worker/ Pekerja Sosial Perawat Sarjana Agama Sarjana Pendidikan Instruktur ketrampilan dari Departeme n Tenaga Kerja dan Swasta Instruktur PBB dari Pusdikajen Lembang Satpam 9. Aktivitas Rawat Jalan Terapi Metadon Rawat Jalan Terapi medis Detoksifikasi Primary Care Detoksifikasi Terapi perilaku Primary Care Re-Entry / After Care Primary Care Terapi Individu 45
11 46 Re-Entry / After Care Re-Entry / After Care Terapi kelompok Terapi religi Terapi rekreasi dan olahraga After-care 1 0. Rencana Situasi (Site Plan) 1 1. Denah Gedung Rehabilitasi Gedung Rehabilitasi Gedung Rehabilitasi Tidak Ditemukan Denah Detoksifikasi Denah Primary Care 46
12 47 Denah Re-Entry/After Care 1 2. Organisasi Ruang Tidak Ditemukan Tidak Ditemukan 47
13 48 Lantai Sistem Keamanan Perletakan ruang staff (garis hijau) untuk memudahkan pengawasan Lantai 2 Lantai 3 Penggunaan lantai kayu akan bermanfaat untuk mengetahui setiap pergerakan karena lantai kayu yang terinjak akan mengeluarkan bunyi. Penggunaan jendela mati untuk mengurangi resiko residen yang melarikan diri. Seluruh bagian jendela dilapisi teralis besi untuk mengurangi pasien yang mencoba melarikan diri. Penggunaan CCTV pada beberapa sudut ruangan. Konselor ditempatkan pada setiap bangunan untuk mengawasi segala kegiatan yang terjadi. Garis Merah : Pagar Dinding, Garis Hijau : Taman, Garis 48
14 49 Kuning : Area TC. Disini residen tidak diperkenankan keluar dari wilayah kuning. Pengawasan dua menara pada bagian luar dan CCTV pada area dalam bangunan Lantai Foto Gerbang Masuk Gerbang Masuk Gerbang Masuk Gerbang Masuk 49
15 50 Pagar Pembatas Lingkungan dengan area luar Suasana Lingkungan Suasana Lingkungan Suasana Lingkungan Pagar Dinding Pembatas Gedung TC dengan lingkungan UNITRA Lido Bogor Guest House Gedung Rawat Jalan Gerbang Administrasi/Umum Musholla Lapangan Olahraga Gedung Therapeutic Community (TC) Saung Ruang Terapi pada Gedung TC TPSS 50
16 51 Saung Koridor pada Gedung TC Gedung Therapeutic Community (TC) TPS Limbah D3 Gedung Rawat Inap Tangga Utama pada Gedung TC IPAL Respsionis Gedung Rawat Inap Ruang Keluarga pada Gedung TC Generator Ruang Tidur Gedung Rawat Inap 51
17 52 Ruang Makan Residen pada Gedung TC Ruang Administrasi Gedung Detoksifikasi Ruang Makan Staff pada Gedung TC Ruang Tidur pada Gedung TC WC Gedung Rawat Inap Ruang Tindakan Medis Gedung Detoksifikasi Toilet / WC pada Gedung TC Dapur pada Gedung TC 52
18 53 WC Gedung Rawat Inap Ruang Penyimpanan pada Gedung TC Ruang Tidur pada Gedung TC Pantri Medis Gedung Detoksifikasi Ruang Jemur Pakaian pada Gedung TC Ruang Tengah Serbaguna pada Gedung TC Ruang Bersama/Santai Gedung Detoksifikasi Ruang Makan pada Gedung TC 53
19 54 Ruang Kelas pada Gedung TC Aula Multi fungsi pada Gedung TC Ruang Isolasi Ruang WC Gedung Detoksifikasi Ruang Menonton TV pada Gedung TC Ruang Cuci Pakaian Ruang Tidur Gedung Detoksifikasi Ruang Duduk Santai pada Gedung TC 54
20 55 Ruang Monitoring Komunal pada Gedung TC Ruang Tidur Gedung Preliminary Care&After Care Ruang Komputer pada Gedung TC Ruang Bersama Gedung Preliminary Care&After Care 55
21 56 Ruang Ibadah Gedung Preliminary Care&After Care WC Gedung Preliminary Care&After Care 56
22 57 Resepsionis Gedung Preliminary Care&After Care Material Dominan Lantai : Marmer Dinding : Bata Cat Putih Lantai : Kayu dan Batu Dinding : Kayu Lantai : Keramik Dinding : Bata Cat Putih Lantai : Lantai Dinding : Bata Cat Putih Kusen : Alumunium Kusen : Kayu Kusen : Kayu Kusen : Kayu Pintu : Kaca Pintu : Kayu Pintu : Kayu Pintu : Kayu Jendela : Jendela Mati Jendela : Jendela Hidup 57
23 58 (Kaca) Jendela : Jendela Mati (Kaca) (Kaca) + Tralis Jendela : Jendela Mati (Kaca) (Sumber : Analisis Penulis,2015) 1. Kajian Terhadap Pola Perilaku Pasien Tabel Pola Perilaku Pasien No. Objek Kajian UNITRA Lido Bogor FAN Campus Bogor Rumah PALMA RSJ Prov. Jawa Barat Balai Rehabilitasi Sosial Putera Parmadi 1. Motivasi Karena hanya terdapat beberapa Karena seluruh aktivitas layaknya Karena seluruh aktivitas layaknya Karena seluruh aktivitas layaknya aktivitas yang dapat terpenuhi, berada di rumah yang dapat berada di rumah yang dapat berada di rumah yang dapat kenyamanan residen ketika dipenuhi oleh lingkungan ini, FAN dipenuhi oleh lingkungan ini, dipenuhi oleh lingkungan ini, melakukan rehabilitasi pun Campus memberikan sugesti positif Rumah Palma memberikan sugesti sugesti positif pun timbul di menjadi kurang optimal sehingga kepada residen yang ada di positif bagi pasien untuk sembuh. dalam diri pasien sehingga proses tujuan utama untuk sembuh pun dalamnya untuk sembuh. FAN Namun, karena sedikitnya pasien penyembuhan pasien menjadi terkalahkan oleh motivasi untuk Campus memberikan kenyamanan rawat inap di sini, mengakibatkan lebih efektif. Ditambah dengan segera keluar dari lingkungan ini bagi residen sehingga penyembuhan banyaknya fasilitas yang kondisi lingkungan yang alami (tidak nyaman). pun lebih optimal. terbengkalai. menyebabkan pasien merasa nyaman. 2. Interaksi Karena terdapatnya hirarki ruang Karena skala atau lingkup residen Karena terdapatnya hirarki ruang Karena pelayanan yang diberikan yang jelas dan batasan ruangruang FAN Campus yang lebih sedikit, yang jelas dan pengelompokan hanya pelayanan rehabilitasi yang dapat dimasuki dan penerapan hirarki ini tidak terlalu ruang berdasarkan pelayanannya, psikologis dan sosial, interaksipun tidak dapat dimasuki, maka pola berpengaruh. aktivitas pasien pun menjadi banyak terjadi baik di dalam interaksi residen pun menjadi terbatas. terbatas dan hanya terbentuk di ruangan tersebut. bangunan maupun di lingkungan sekitar. 3. Privasi Tidak terdapatnya ruang privasi Terdapatnya ruang privasi yaitu Tidak terdapatnya ruang privasi Terdapatnya ruang privasi yaitu 58
24 59 bagi residen. Salah satu Kamar Mandi. bagi residen. Salah satu contohnya Kamar Mandi. contohnya kamar mandi yang kamar mandi yang bersifat terbuka bersifat terbuka sehingga sehingga memudahkan resinden memudahkan resinden lain untuk lain untuk saling melihat satu sama saling melihat satu sama lain. Hal lain. Hal ini bertujuan untuk ini bertujuan untuk mengurangi mengurangi ruang-ruang yang akan ruang-ruang yang akan menjadi menjadi tempat persembunyian tempat persembunyian residen. residen. 4. Keamana Kecenderungan akibat sesama Pengaturan ruang-ruang yang Pengamanan terhadap pasien Pengamanan terhadap pasien n gender berkumpul dalam waktu memusat membuat pengawasan dilakukan langsung oleh staf yang dilakukan langsung oleh staf yang yang lama dengan berbagai semua kegiatan dapat lebih berjaga di setiap ruangan ditambah berjaga di setiap ruangan. konflik yang terjadi di dalamnya maksimal sehingga tidak dengan penggunaan CCTV pada dapat menimbulkan perasaan memerlukan CCTV dan petugas beberapa sudut ruangan yang tidak aman. Untuk mengatasi hal keamanan yang berpatroli. minim pengawasan. tersebut, digunakanlah kamera CCTV sebagai media pengamanan. 5. Kenyama Waktu relaksasi yang diberikan Dengan penggunaan kayu sebagai Waktu relaksasi dibatasi dan tetap Waktu relaksasi dibatasi dan tetap nan cukup banyak. Aktivitas yang maerial utama bangunan, nuansa diberikan pengawasan. Aktivitas diberikan pengawasan. dapat dilakukan residen hanya di hangat dan relaksasi pun dapat relaksasi pasien pun hanya dapat Kenyamanan timbul dari setiap dalam gedung (tidak dapat dirasakan, ditambah lagi sarana dilakukan didalam gedung. Namun, aktivitas yang dilakukan karena mempergunakan ruang luar). untuk berinteraksi sosial yang lebih karena pengaturan elemen ruang sebagian besar aktivitas yang Namun karena pengaturan elemen bebas untuk mempergunakan luar yang belum tepat, efek relaksasi dilakukan berkaitan dengan 59
25 60 ruang yang belum tepat, efek ruangan sehingga memberikan pun kurang dirasakan oleh pasien. lingkungan. relaksasi tidak dirasakan di dalam kenyamanan yang lebih baik. Akses gedung ini padahal sebagian besar pemandangan ke luar pun kegiatan dilakukan di dalam menimbulkan perasaan rileks. gedung dan akses pemandangan keluar juga tidak memberikan efek relaksasi tersebut. 6. Pembent Karena adanya pengaturan ruang Karena adanya penerapan nilai-nilai Karena adanya penerapan nilai- Karena adanya penerapan nilai- ukan dan pemakaian yang jelas kekeluargaan yang lebih hangat dan nilai kekeluargaan yang lebih nilai kekeluargaan yang lebih Karakteri terhadap fungsi ruang tersebut, terasa dekat memberikan semangat hangat dan terasa dekat hangat dan terasa dekat stik maka residen memiliki disiplin pada residen untuk menjalani proses memberikan semangat pada residen memberikan semangat pada diri yang baik. Penerapan aturan rehabilitasinya selalu lebih baik dari untuk menjalani proses residen untuk menjalani proses cukup tegas dan hirarki sangat hari ke hari. rehabilitasinya selalu lebih baik rehabilitasinya selalu lebih baik dijunjung tinggi disini layaknya dari hari ke hari. dari hari ke hari. sebuah organisasi. (Sumber: Analisis Penulis,2015) 60
26 61 2. Simpulan Kaji Banding Berdasarkan hasil kaji banding ke 4 lokasi pusat rehabilitasi, terdapat beberapa kajian yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam perancangan. Adapun kajian tersebut adalah sebagai berikut : a. Lokasi Pusat Rehabilitasi sebaiknya berada pada kawasan yang jauh dari keramaian, guna menciptakan kondisi lingkungan rehabilitasi yang nyaman. b. Massa bangunan sebaiknya dibuat satu lantai guna meminimalisir terjadinya kecelakaan pada pasien baik yang disengaja seperti pasien yang meloncat untuk bunuh diri dan tidak disengaja seperti hilangnya kontrol sehingga pasien terjatuh. c. Sirkulasi di dalam bangunan dibuat mengalir agar memudahkan pasien dalam bergerak dengan pertimbangkan kondisi pasien yang memiliki kesadaran yang rendah. d. Setiap kelompok pelayanan rehabilitasi dipisahkan satu sama lainnya guna memaksimalkan kegiatan di dalam bangunan dan menghindari terjadinya kontak langsung pasien dengan orang luar. Selain itu, dengan terdapatnya pemisahan ini juga akan memaksimalkan sistem keamanan. Karena pada dasarnya, pasien Pusat Rehabilitasi ini harus mendapatkan perlindungan dari pengguna NARKOBA yang masih aktif. e. Tampak depan bangunan harus menciptakan suasana yang ramah, tidak formal, dan alami sehingga persepsi awal pasien yang baru datang akan merasa terayomi dan merasa nyaman. f. Area hijau didalam tapak dibuat luas guna menghindari pandangan secara langsung ke area luar tapak. Selain itu juga, penggunaan pohon-pohon tinggi dapat digunakan guna pengalaman pada area tapak dan menciptakan batas secara halus. g. Area servis diletakan jauh dari massa bangunan rehabilitasi guna meminimalisir kontak langsung pasien dengan petugas servis/orang luar.
27 62 h. Material kaca pada bangunan dapat digunakan guna menciptakan pengawasan secara alami terhadap aktifitas pasien di dalam ruangan. i. Pada area kamar tidur pasien di dalam pelayanan rehabilitasi psikologis dapat menggunakan kasur tingkat guna menciptakan interaksi antara pengguna kasur bawah dan kasur atas. j. Pada area kamar mandi, tingkat privasi pasien dihilangkan karena biasanya pada area ini pasien cenderung melakukan hal-hal negatif bahkan melakukan hal yang berbahaya bagi dirinya sendiri. Area kamar mandi dapat dibuat semi terbuka, sehingga aktifitas pasien didalam kamar mandi tetap mendapatkan pengawasan dari luar. k. Pada bagian jendela, dapat digunakan jendela mati dengan tipe jendela khusus guna menghindari pasien yang melarikan diri. Untuk sistem penghawaan dapat digunakan sistem AC.
2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Korban dari penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) atau yang biasa dikenal sebagai NARKOBA (Narkotika dan Obat berbahaya)
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI PROYEK
31 BAB III DESKRIPSI PROYEK A. Gambaran Umum Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut yang akan direncanakan dan dirancang adalah Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kelas A yang akan menampung pasien rujukan dari
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
132 BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Sesuai dengan pembahasan elaborasi tema pada bab sebelumnya, kata kunci konsep dasar perancangan Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA
Lebih terperinciTahap terminasi: penghentian pelayanan dan rehabilitasi setelah residen di pandang mampu mandiri secara sosial ekonomi.
Tahap terminasi: penghentian pelayanan dan rehabilitasi setelah residen di pandang mampu mandiri secara sosial ekonomi. 2.5.2 Kondisi Bangunan keseluruhan PRSPP teratai Pada keseluruhan bangunan PRSPP
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan Rumah sakit Sulianti Saroso ini menggunakan tema Arsitektur sirkulasi. Hal ini ditekankan pada : 1. Pemisahan akses dari dan ke instalasi
Lebih terperinciREDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115
BAB I PENDAHULUAN Laporan perancangan ini sebagai tindak lanjut dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan menjadi satu rangkaian dengan perancangan fisik Rumah sakit Islam Madinah
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia setiap harinya tidak luput dari masalah, baik masalahmasalah kecil yang mudah terselesaikan hingga masalah-masalah berat yang terkadang kita
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
28 Pusat Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkoba Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Pelaku dan Kegiatan. Konsep Pelaku Pelaku kegiatan yang beraktivitas
Lebih terperinciBAB VI KONSEP RANCANGAN
BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY
81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental
Lebih terperinciBAB V KAJIAN PUSTAKA. Pekalongan ini adalah arsitektur humanis. Latar belakang penekanan/
BAB V KAJIAN PUSTAKA 5.1. Kajian Teori Penekanan/ Tema Desain Arsitektur Humanis Tema desain pada proyek Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Pekalongan ini adalah arsitektur humanis. Latar belakang penekanan/
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5. 1 Konsep Dasar Perancangan Konsep Perancangan Health Care for Mother adalah hasil analisis pada bab sebelumnya yang kemudian disimpulkan. Kesimpulan diperoleh berdasarkan kesesuaian
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN STUDi BANDING
BAB III ANALISA DAN STUDi BANDING Pada bab ini akan menjelaskan analisa yang dilakukan pada tapak yang akan digunakan sebagai tapak Hotel Krida Nusantara Hotel, juga menganalisa tentang fungsi fungsi yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA TAPAK
BAB IV ANALISA TAPAK 4.1 Deskripsi Proyek 1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena 2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung 3. Luas lahan : 2,5 Ha 4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2) 5. Batas wilayah
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar (tata ruang luar) tetapi juga bagian dalam (tata ruang dalam) bangunan. Inti dari konsep
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PROYEK Tinjauan Umum : Pusat Rehabilitasi Medik Tema Arsitektur : Healing Architecture
2.1. Tinjauan Umum Nama Proyek : Pusat Rehabilitasi Medik Tema Arsitektur : Healing Architecture Sifat Proyek : Fiktif Lokasi Proyek : Jl. Adiyaksa Raya, Jakarta Selaan Batas Barat : Perkantoran, hotel
Lebih terperinciBAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan
BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka
Lebih terperinciREDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA
REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA ZONIFIKASI Dasar pertimbngan Potensi site Kemungkinan pengelohan Tuntutan kegiatan UTILITAS Konsep utilitas pada kawasan perencanaan meliputi : 1. Terjadinya
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Rest Area Tol Semarang - Batang ini berisi mengenai hasil perhitungan program
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis
185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN
4.1 ANALISIS LOKASI TAPAK BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Dalam perancangan arsitektur, analisis tapak merupakan tahap penilaian atau evaluasi mulai dari kondisi fisik, kondisi non fisik hingga standart peraturan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.
BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI KHUSUS PROYEK
BAB II DESKRIPSI KHUSUS PROYEK Proyek ini merupakan proyek fiktif yang akan dibangun oleh sebuah yayasan. Dimana proyek ini terletak pada kawasan menuju gunung manglayang dan diperuntukan untuk semua kalangan
Lebih terperinciGambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam
Gambar 4. Blok Plan Asrama UI Sumber : Survei Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam perawatan atau maintenance AC tersebut. Kamar untuk yang memakai AC merupakan kamar yang paling besar
Lebih terperinciLaporan Perancangan Arsitektur Akhir Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan BAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja
BAB II: STUDI 2.1. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja yang telah diberikan sebagai pedoman awal dalam perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Umum Jakarta Selatan.
Lebih terperinciBAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin
BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.
Lebih terperinciBAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi
BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA V.1. Konsep Pengolahan Site Hal yang dibahas pada konsep pengolahan site adalah mengenai konsep penzoningan kelompok-kelompok ruang yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seseorang yang sudah menjadi pengguna, tidak mudah untuk bisa melepaskan diri dari ketergantungan. Narkoba membawa banyak racun ke dalam tubuh, namun proses pengeluaran
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari
Lebih terperinciDari pertimbangan diatas dibuat konsep tata ruang
81 memanfaatkan unsur-unsur alam yang ada sebagai faktor perancangan. Dari pertimbangan tersebut diatas maka dibuat konsep : - Dengan bentuk site daerah pegunungan yang masih alamiah maka bentuk pengolahan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. Langkah-langkah untuk menerapkan Konsep Green Hospital, yaitu :
BAB IV KONSEP IV.1. Konsep Dasar Green Hospital merupakan rumah sakit yang berwawasan lingkungan dan jawaban atas tuntutan kebutuhan pelayanan dari pelanggan rumah sakit yang telah bergeser ke arah pelayanan
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat : ± 48.000/ 4,8 Ha : Fasilitas
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Utama Perencanaan Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta ini bertujuan merancang sebuah fasilitas pembinaan remaja dengan menghasilkan konsep tata ruang yang mendukung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a) Kelayakan Proyek Pengertian rumah sakit yaitu rumah tempat merawat orang sakit; tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah
Lebih terperinciBAB III ANALISA. Lokasi masjid
BAB III ANALISA 3.1. Analisa Tapak 3.1.1. Lokasi Lokasi : Berada dalam kawasan sivitas akademika Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang KDB : 20% KLB : 0.8 GSB : 10 m Tinggi Bangunan : 3 lantai
Lebih terperinciBAB V. Konsep Perancangan
BAB V Konsep Perancangan Konsep perancangan ini diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian diambil kesimpulannya (sintesis). Sintesis ini didapat dari pendekatan berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
123 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan Pusat Rehabilitasi Narkoba didasarkan pada pentingnya memberikan sebuah kenyamanan bagi pasien/residen supaya dapat mempercepat
Lebih terperinciDENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1
0.15 8.60 2.88 Pada area lantai,1 ruang parkir di perluas dari yang sebelumnya karena faktor jumlah kendaraan pada asrama yang cukup banyak. Terdapat selasar yang difungsikan sebagai ruang tangga umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) salah satunya disebabkan oleh pelayanan sarana kesehatan yang belum memadai. Dengan memperbaiki pelayanan
Lebih terperinciKONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU
BAB IV KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU 4.1. Tema Desain Penderita TB maupun penderita penyakit paru lainnya akan memiliki perasaan dan pikiran negatif, bahkan setelah sembuh penderita penyakit
Lebih terperinciBab IV. Konsep Perancangan
Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar perancangan pada Tempat Informasi HIV AIDS serta Komunitas ODHA dan OHIDHA ini terlahir dari pendekatan Arsitektur Perilaku. Dengan menganalisa
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar ini tidak digunakan untuk masing-masing ruang, tetapi hanya pada ruang-ruang tertentu. 1. Memperkenalkan identitas suatu tempat Karena
Lebih terperinci03 PEMBAHASAN PERSOALAN DESAIN
03 PEMBAHASAN PERSOALAN DESAIN AKSESIBILITAS 31 Pada bab pembahasan ini akan memaparkan kritik desain yang dikaji bedasarkan hasil dari pendekatan masalah yang dikaji dengan teori mengenai aspek psikologi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai
BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis di dapat berdasarkan pendekatan
Lebih terperinciPANTI REHABILITASI NARKOBA DI SAMARINDA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS
PANTI REHABILITASI NARKOBA DI SAMARINDA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS Oleh : Dwi Gita Arianti, M.Sahid Indraswara, ST,MT, Sukawi ST, MT Masalah penyalahgunaan dan peredaran narkoba telah menyebar
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,
BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai
Lebih terperinciBAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE
BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE 4.1. Konsep Dasar Rumah susun sederhana sewa di Kalurahan Pandean Lamper ini direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 6.1 Konsep Umum Perancangan Menjawab permasalahan depresi yang dialami oleh penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta yang terjadi karena berbagai
Lebih terperinciBAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK
BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 4.1. Profil Proyek Perencanaan Hotel Wisma NH berada di jalan Mapala Raya no. 27 kota Makasar dengan pemilik proyek PT Buanareksa Binaperkasa. Di atas tanah seluas 1200 m2
Lebih terperincimempunyai sirkulasi penghuninya yang berputar-putar dan penghuni bangunan mempunyai arahan secara visual dalam perjalanannya dalam mencapai unit-unit
BAB VI KESIMPULAN Dari hasil analisa konsep hemat energi pada bangunan tinggi rumah sakit kanker di Surabaya dalam usaha untuk menghemat energi, yang diperoleh melalui kajian literatur, preseden, analisa
Lebih terperinciBAB V 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar dari perancangan Pusat Rehabilitasi Medik ini adalah menciptakan suasana nyaman yang membuat pasien merasa baik. Artinya jika pasien merasa baik, maka pasien akan lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan Peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang saat ini menjadi persoalan yang memprihatinkan. Peningkatan jumlah pengguna dari tahun ke tahun
Lebih terperinciBAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)
BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) 5.1 Sirkulasi Kendaraan Pribadi Pembuatan akses baru menuju jalan yang selama ini belum berfungsi secara optimal, bertujuan untuk mengurangi kepadatan
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± 15.000 m² (1,5
Lebih terperinciBAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA
BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 1.1.1.1 Narasi dan Ilustrasi Skematik Hasil Rancangan Hasil yang akan dicapai dalam perancangan affordable housing dan pertanian aeroponik ini adalah memecahkan
Lebih terperinciBAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan Sekolah Islam Terpadu memiliki image tersendiri didalam perkembangan pendidikan di Indonesia, yang bertujuan memberikan sebuah pembelajaran
Lebih terperinciMinggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI
1 Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta
Lebih terperinciPERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT
PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Rancangan Kawasan Perancangan kawasan mengacu pada sebuah konsep dari arsitektur perilaku yang telah diintegrasikan dengan nilai-nilai keislaman. Konsep perancangan kawasan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk kendaraan dan manusia akan
Lebih terperinciJURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA Nama Mahasiswa : Jemmy Judul : Asrama Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jumlah Halaman : 140 ABSTRAK Kota Jakarta merupakan pusat
Lebih terperinciBAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.
BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
158 BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Diagram 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar dari perancangan Rumah Sakit Jantung ini merujuk pada tema Healing Environment yang mengedepankan aspek
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN II. 1. Umum Ujung Berung Regency merupakan perumahan dengan fasilitas hunian, fasilitas sosial dan umum, area komersil dan taman rekreasi. Proyek pembangunan perumahan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Pengertian Tema 3.1.1. Green Architecture (Arsitektur Hijau) Banyak orang memiliki pemahaman berbeda-beda tentang Green Architecture, ada yang beranggapan besaran volume bangunan
Lebih terperinciRUMAH SUSUN PENJARINGAN PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
RUMAH SUSUN PENJARINGAN PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA Luas DKI Jakarta 662,33 km2 Jumlah Penduduk 9.607.787 jiwa (Sumber Jakarta dalam Angka 2012) Kepadatan penduduk
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Lingkungan Setelah melakukan analisis lingkungan, maka konsep lingkungan yang diterapkan adalah Konsep Interaksi. Konsep Interaksi merupakan konsep
Lebih terperinci-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berlibur merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi bagi masyarakat urban pada saat ini guna melepas kejenuhan dari padatnya aktivitas perkotaan. Banyaknya
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian
BAB VI HASIL RANCANGAN Hasil perancangan yang menggunakan konsep dasar dari prinsip teritorial yaitu privasi, kebutuhan, kepemilikan, pertahanan, dan identitas diaplikasikan dalam perancangan tapak dan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Tropis merupakan salah satu bentuk arsitektur yang dapat memahami kondisi iklim tropis beserta permasalahannya.
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Ruang Kapasitas Unit Ruang
BAB 5 KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berdasarkan analisa pada bab sebelumnya, maka diperoleh program ruang sebagai berikut. Tabel
Lebih terperinciBAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan sentra industri batu marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum dalam Three Dimension Sustainability:
Lebih terperinciBAB VII HASIL PERANCANGAN. A. Lokasi dan Tapak Proyek 1. Lokasi Proyek Sebagai hasil rancangan, berikut penjelas lokasi proyek secara singkat:
104 BAB VII HASIL PERANCANGAN A. Lokasi dan Tapak Proyek 1. Lokasi Proyek Sebagai hasil rancangan, berikut penjelas lokasi proyek secara singkat: U LOKASI PROYEK Gambar 7.1.Lokasi Proyek (diproses berdasarkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
PRINSIP TEMA Keindahan Keselarasan Hablumminal alam QS. Al-Hijr [15]: 19-20 ISLAM BLEND WITH NATURE RESORT HOTEL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP DASAR KONSEP TAPAK KONSEP RUANG KONSEP BENTUK KONSEP STRUKTUR
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN LOKASI
BAB III TINJAUAN LOKASI 3.1 Tinjauan Data Pusat Rehabilitasi Narkoba di Yogyakarta 3.1.1 Esensi Pusat Rehabilitasi Narkoba adalah suatu sarana yang melaksanakan rehabilitasi sosial dan rehabilitasi medis
Lebih terperinciBAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep dasar perencanaan dan perancangan Bangunan Rehabilitasi Alzheimer di Yogyakarta merupakan penekanan desain dari hasil analisis perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinci[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]
5.1. Konsep Dasar BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep Dasar yang akan di terapkan pada bangunan Stasiun Televisi Swasta ini berkaitan dengan topik Ekspresi Bentuk, dan tema Pendekatan ekspresi bentuk pada
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Tapak 5.1.1 Perletakan Bangunan Adapun konsep tapak diuraikan sebagai berikut: Bangunan RSO ini bermassa banyak Letak bangunan diberi jarak dengan jalan raya Rawat inap
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
38 BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep dasar perancangan kampus sekolah seni rupa dan desain Indonesia yaitu keselarasan dengan lingkungan sekitar dimana berada dalam kawasan kampus Telkom. 5.1 Konsep Rencana
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN
BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Rumah Sakit Orthopaedi (RSO) di Kota Malang yang terletak di jalan Panji Suroso menerapkan konsep analogi kerangka tangan. aspek yang diterapkan dalam perancangan ini
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar perancangan Hasil perancangan sentra industri batu marmer adalah penerapan dari tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, Social dan
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG 5.. Program Dasar Perencanaan Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Prosedur Pelaksanaan Program Terapi Rumatan Metadon. pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Korban penyalah guna dan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Prosedur Pelaksanaan Program Terapi Rumatan Metadon Standar Pelayanan Terapi dan Rehabilitasi Gangguan Penyalahgunaan Narkoba meliputi pelayanan rehabilitas
Lebih terperinciBAB II. LATAR BELAKANG DAN STUDI PUSTAKA RUMAH SAKIT JIWA Potensi pemeliharaan kesehatan mental g
DAFTAR ISI. Halaman judul Lembar pengesahan Surat keterangan Kata pengantar Lembar persembahan Abstraksi Daftar isi Daftar gambar Daftar tabel Daftar lampiran r Daftar diagram a n vjjj IX XI XIV XVI XX
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Peraturan pada tapak Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur Luas Lahan : 18.751,5 m 2 KDB : 40 % Luas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan akronim dari NARkotika, psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyalahgunaan narkoba adalah sebuah permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia, bahkan negara-negara lainnya. Istilah NARKOBA sesuai dengan Surat Edaran
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1 Program Ruang Rekapitulasi Ruang Dalam No Jenis Ruang Luas 1 Kelompok Ruang Fasilitas Utama 2996 m2 2 Kelompok Ruang Fasilitas
Lebih terperinci