PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PENILAIAN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SD GUGUS VIII SUKAWATI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PENILAIAN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SD GUGUS VIII SUKAWATI"

Transkripsi

1 PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PENILAIAN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SD GUGUS VIII SUKAWATI Putu Pande Christiana 1, Ni Wayan Suniasih, I Nengah Suadnyana 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia christianapande@gmail.com 1, wyn_suniasih@yahoo.com, suadnyanainengah@yahoo.com@undiksha.ac.id 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek dan yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional pada kelas V Gugus VIII Kecamatan Sukawati. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu yaitu Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian yakni seluruh siswa kelas V di Gugus VIII Kecamatan Sukawati yang berjumlah 5 orang siswa. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik random sampling yang diacak adalah kelas dengan hasil pengundian yaitu siswa kelas V SDN 1 Singapadu Kaler sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas V SDN 1 Singapadu Tengah sebagai kelompok kontrol yang masing-masing berjumlah 30 orang siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dan metode tes subjektif bentuk uraian. Analisis data menggunakan metode analisis statistik uji-t. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek dan yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional pada kelas V Gugus VIII Kecamatan Sukawati. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata kelompok eksperimen = 7.08 > = 6.9 kelompok kontrol dan dari kriteria pengujian t hitung =.11 > t tabel (α= 0,05, 58) =.000. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis IPA siswa kelas V Gugus VIII Kecamatan Sukawati. Kata kunci: model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek, kemampuan berpikir kritis IPA Abstract This research aimed to determine the significant differences of critical thinking skill between Science students who were taught by Project Assessment based Problem Based Learning model and to the students who were taught by conventional learning in the fifth grade at Cluster VIII in Sukawati Subdistrict. This research used quasi experiment design which was Nonequivalent Control Group Design. The population was all of fifth grade students at Cluster VIII in Sukawati Subdistrict with 5 students. The sample determination was done by using random sampling technique with the fifth grade students of SDN 1 Singapadu Kaler as the experimental group and the fifth grade students of SDN 1 Singapadu Tengah as the control group in which each of them consisted of 30 students. The data collection methods used observation method and subjective test method in descriptive form. The data analysis used t-test statistical analysis method. The analysis showed the significant differences of critical thinking skill between the group of Science students who were taught by Project Assessment based Problem Based Learning model and to the students who learned with

2 conventional learning in fifth grade students at Cluster VIII in Sukawati Subdistrict. It could be seen from average score of experimental group Error! Reference source not found. = 7.08 > Error! Reference source not found. = 6.9 control group and from testing criteria t value =.11 > t table( α = 0.05, 58 ) =.000. Therefore, the implementation of Project Assessment based Problem Based Learning model affected on critical thinking skill of fifth grade Science students at Cluster VIII in Sukawati Subdistrict. Key words: Project Assessment based Problem Based Learning model, science critical thinking skills PENDAHULUAN Salah satu faktor utama yang menentukan kualitas suatu bangsa adalah pendidikan. Pendidikan mampu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa serta sebagai sarana dalam membangun watak bangsa, (Mulyasa, 005). Maka dari itu, pendidikan diperlukan dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat yang ingin maju demikian halnya masyarakat Indonesia. Namun, sampai saat ini mutu pendidikan masih menjadi masalah di Indonesia. Mutu pendidikan berpengaruh terhadap rendahnya sumber daya manusia (SDM). Peningkatan kualitas SDM merupakan suatu prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan suatu bangsa. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut adalah pendidikan, sehingga kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan. Pendidikan mendapatkan perhatian pokok untuk menciptakan SDM yang berkualitas. SDM yang berkualitas harus ditunjang dengan pelaksanaan berbagai program-program pendidikan yang sistematis dan terarah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang terkait dengan peningkatan mutu pendidikan. Berbagai langkah dan upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Upayaupaya yang telah dilakukan diantaranya, perubahan kurikulum dari KBK menjadi KTSP, peningkatan kesejahteraan guru sebagai penghargaan kepada guru karena melaksanakan tugasnya dengan baik, perbaikan sarana dan prasarana sekolah dengan program BOS, mengadakan sertifikasi guru untuk penjaminan mutu pembelajaran, serta berbagai upaya lainnya. Selain itu, berbagai inovasi dalam penerapan strategi, model, maupun media pembelajaran juga telah dilakukan. Sehingga menuntut guru untuk dapat mengikuti arus perubahan dan perkembangan pendidikan yang terjadi demi memperbaiki proses pembelajaran di sekolah. Dalam pembelajaran khususnya di sekolah dasar, guru adalah salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi kualitas proses pembelajaran, karena guru yang berhubungan serta berinteraksi langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar. Bagaimanapun idealnya kurikulum pendidikan, bagaimanapun lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan namun jika tidak diimbangi dengan kemampuan guru dalam mengimplementasikannya, maka proses pembelajaran kurang bermakna bagi siswa. Dalam proses pembelajaran guru memegang peranan yang sangat penting untuk menciptakan suatu proses pembelajaran yang aktif dan interaktif. Tujuan pembelajaran tercapai apabila guru mampu mengemas sebuah pembelajaran yang menarik bagi siswa dengan menerapkan berbagai strategi, model atau metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa untuk mau belajar. Keterampilan guru dalam memilih serta menerapkan model dan media pembelajaran yang bervariasi juga merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Di sekolah dasar, siswa diajarkan sejumlah mata pelajaran salah satu diantaranya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris yaitu natural science. IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara

3 sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh siswa. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), menurut Lilik (011) mata pelajaran IPA di sekolah dasar bertujuan agar siswa memiliki kemampuan yaitu 1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-nya, ) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, 4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, 5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, 6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, 7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. Rendahnya prestasi belajar siswa yang diindikasikan dengan rendahnya tingkat pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis terhadap suatu masalah yang sedang diajukan. Adapun masalah yang dapat diidentifikasi sebagai faktor penyebab rendahnya tingkat pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis dalam mata pelajaran IPA yaitu 1) pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered), sehingga siswa hanya bersifat pasif dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran siswa Gugus VIII kecamatan Sukawati yang cenderung lebih banyak mendengar penjelasan dari guru, ) model pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang bervariasi sehingga proses pembelajaran IPA terkesan membosankan dan kurang menarik bagi siswa. Karena pada dasarnya pembelajaran IPA di SD menuntut siswa untuk dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran melalui kegiatan eksperimen, pratikum atau percobaan, sehingga proses belajar siswa menjadi menyenangkan dan bermakna, 3) penggunaan media konkret oleh guru dalam pembelajaran IPA juga sangat terbatas sehingga menyebabkan siswa susah dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan. Berdasarkan teori perkembangan anak menurut Peaget, anak usia SD yang berumur 7 sampai 1 tahun berada pada tahap perkembangan operasional konkret, dimana anak lebih mudah memahami suatu hal dengan melihat langsung sesuatu/benda secara langsung (konkret). Maka dari itu, dalam proses pembelajaran IPA guru seharusnya terampil dalam memanfaatkan dan menggunakan mediamedia konkret yang dapat mendukung serta memudahkan siswa dalam memahami konsep materi dalam pembelajaran IPA. Pada saat ini telah berkembang berbagai strategi, model, dan media pembelajaran yang inovatif untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah dasar. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA adalah model Problem Based Learning. Menurut Moffit model Problem Based Learning merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar tentang keterampilan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensi dari materi pelajaran, (Depdiknas, 00:1). Pierce dan Jones (dalam Fadillah, 013) mengemukan kejadian-kejadian yang harus muncul dalam implementasi Problem Based Learning, adalah 1) keterlibatan (engagement) : mempersiapkan siswa untuk berperan sebagai pemecah masalah dengan bekerja sama, ) inquiry dan investigasi: mengeksplorasi dan mendistribusikan informasi, 3) performansi: menyajikan temuan, 4) tanya jawab (debriefing): menguji keakuratan dari solusi, dan 5) refleksi terhadap pemecahan masalah.

4 Jika kelima implementasi dalam model Problem Based Learning dapat diterapkan dengan baik oleh guru serta dapat dilalui dengan baik oleh siswa dalam proses pembelajaran, maka dapat memupuk rasa ingin tahu siswa secara ilmiah dalam pembelajaran IPA yang menyenangkan. Siswa juga dapat melatih kemampuan bertanya dan mencari jawaban atas fenomena alam berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir sainstifik (ilmiah) dengan menyeimbangkan kinerja otak kiri dan otak kanan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis IPA siswa. Model Problem Based Learning dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA, mengingat pentingnya siswa memiliki pengalaman dan kemampuan mengatasi masalah nyata dalam kehidupannya sehari-hari secara mandiri. Sebagai model pembelajaran yang inovatif, model Problem Based Learning memiliki beberapa keunggulan, diantaranya menurut Sanjaya (009) keunggulanya yaitu 1) menantang kemampuan siswa serta memberi kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa, ) meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa, 3) membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata, 4) merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi secara tepat. Sedangkan menurut Amir (009) kelebihan dari model Problem Based Learning yaitu 1) mengembangkan jawaban yang bermakna bagi suatu masalah yang membawa siswa mampu menuju pemahaman lebih dalam mengenai suatu materi, ) memberikan tantangan pada siswa sehingga mereka bisa memperoleh kepuasan dengan menemukan pengetahuan baru bagi dirinya sendiri, 3) membuat siswa selalu aktif dalam pembelajaran, 4) membantu siswa untuk mempelajari bagaimana cara untuk mentransfer pengetahuan siswa kedalam masalah dunia nyata, 5) model Problem Based Learning dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis setiap siswa serta kemampuan siswa untuk beradaptasi untuk belajar dengan situasi yang baru Berdasarkan uraian tersebut, secara teoritis model Problem Based Learning dapat mengembangkan berpikir kritis. Secara empirik perlu diuji kebenarannya melalui penelitian yang berjudul pengaruh model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek terhadap kemampuan berpikir kritis IPA siswa kelas V Gugus VIII Kecamatan Sukawati. METODE Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian eksperimen. Mengingat tidak semua variabel (gejala yang muncul) dan kondisi eskperimen dapat diatur dan dikontrol secara ketat, maka penelitian ini dikategorikan penelitian menggunakan desain eksperimen semu (quasi experiment) dengan jenis desain non-equivalent control group design. Rancangan ini dipilih karena selama eksperimen tidak memungkinkan mengubah kelas yang ada. Menurut Sugiyono, (011:116) pola desain nonequivalent control group design seperti Gambar 1. O 1 X O O O 4 Gambar 1. Rancangan penelitian Keterangan: O 1, O = Pemberian pre-test pada kelompok eksperimen dan kontrol. O 3, O 4 = Pemberian post-tes pada kelompok eksperimen dan kontrol. X = Perlakuan Model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek yang diberikan pada kelompok eksperimen. Sedangkan untuk kelompok kontrol dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional.

5 Menurut Dantes (01:97) menyatakan bahwa pemberian pra-tes digunakan untuk mengukur ekuivalensi atau penyetaraan. Ekuivalensi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan matching. Menurut Darmadi (011:197) matching adalah suatu teknik untuk menyeragamkan kelompok pada suatu variabel atau lebih yang oleh peneliti telah diidentifikasi mempunyai ubungan yang erat dengan penampilan (performance) variabel tidak bebas. Dalam suatu penelitian populasi dan sampel memiliki hubungan saling keterkaitan. Populasi adalah kelompok dimana seseorang peneliti akan memperoleh hasil penelitian yang dapat disamaratakan (digeneralisasikan), Darmadi (011:46). Pengertian senada juga disampaikan oleh Sugiyono (011:80) yang menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas V semester ganjil di SD Negeri yang ada di Gugus VIII kecamatan Sukawati yang terdiri dari tujuh Sekolah Dasar, yaitu kelas V SDN 1 Singapadu Tengah, kelas V SDN Singapadu Tengah, kelas V SDN 3 Singapadu Tengah, kelas V SDN 1 Singapadu Kaler, kelas V SDN Singapadu Kaler, kelas V SDN 4 Singapadu Kaler, dan kelas V SDN 5 Singapadu Kaler. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 011:81). Selain itu sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil, yang dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu (Agung, 01:47). Sampel yang dipilih adalah dua kelas, yaitu satu kelompok eksprimen dan satu kelompok kontrol. Pemilihan sampel tidak dilakukan pengacakan individu, karena tidak bisa mengubah kelas yang telah terbentuk sebelumnya. Kelas dipilih sebagaimana telah terbentuk tanpa campur tangan peneliti dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan subjek mengetahui dirinya dilibatkan dalam penelitian sehingga penelitian ini benar-benar menggambarkan perlakuan yang diberikan. Oleh karena tidak bisa dilakukan pengacakan individu, maka pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling yaitu pengambilan sampel anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Pada penelitian ini yang diacak adalah kelasnya. Informasi yang diperoleh dari Ketua Gugus VIII kecamatan Sukawati, bahwa kemampuan akademis siswa kelas V Gugus VIII kecamatan Sukawati setara, karena disebar secara merata antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Artinya tidak terdapat kelas unggulan maupun non unggulan. Ketujuh kelas yang ada dirandom untuk menentukan dua kelas sebagai sampel penelitian. Kemudian dari dua kelas tersebut, diundi untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelas yang mendapat perlakuan Model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek yaitu Kelas V SDN 1 Singapadu Kaler yang berjumlah 33 siswa dan kelas kontrol yang mendapat perlakuan pembelajaran konvensional yaitu Kelas V SDN 1 Singapadu Tengah yang berjumlah 30 siswa. Selanjutnya dilakukan matching atau pemetaan untuk menyetarakan kedua kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil pemetaan dari skor pra-tes diperoleh 30 pasang siswa. Sehingga sampel keseluruhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 orang siswa. Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis IPA.

6 Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode observasi dan tes subjektif bentuk uraian. Metode observasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dalam aspek afektif seperti karakter siswa yang ingin dikembangkan melalui pelaksanaan model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek maupun menggunakan pembelajaran konvensional. Metode tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis IPA melalui aspek kognitif. Tes tersebut dilengkapi rubrik penilaian kemampuan berpikir kritis IPA dengan sistematika yang tepat. Soal tes kemampuan berpikir kritis ini disajikan dalam bentuk narasi permasalahan. Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi masalah yang ada, memberikan argumen terhadap permasalahan, melakukan deduksi, melakukan induksi, mengevaluasi, dan memutuskan hingga didapatkan sebuah solusi yang masuk akal. Sebelum tes tersebut digunakan, maka tes tersebut terlebih dahulu diuji validitas dan realibilitasnya. Dalam bahasa Indonesia valid diartikan sebagai kesahihan atau ketepatan. Menurut Sugiyono, (010:173) valid berarti instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas sebuah tes dapat diketahui dari hasil pemikiran yang disebut validitas logis dan dari hasil pengalaman yang disebut validitas empiris. Validitas logis untuk sebuah instrumen evaluasi menunjukkan pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Kondisi valid tersebut dipandang terpenuhi karena instrumen yang bersangkutan sudah dirancang dengan baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada. Berdasarkan teori tersebut penelitian ini menggunakan instrumen yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran berupa kriteria atau indikator pencapaian dan kisi-kisi tes yang telah disusun secara sistematis. Uji validitas isi tes kemampuan berpikir kritis IPA dituangkan dalam bentuk kisi-kisi tes yang dikonsultasikan dan dikaji oleh dosen pembimbing dan guru SD. Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman (Arikunto, 010:67). Untuk mengukur validitas tes kemampuan berpikir kritis IPA siswa digunakan validitas empiris tes yang berbentuk politomi digunakan rumus korelasi Product Moment. Hasil uji validitas diperoleh 18 soal yang valid dengan r hitung > r tabel. Dari 18 butir tes yang valid hanya 10 butir tes diuji reliabilitasnya. Pemilihan butir tes tersebut disesuaikan dengan indikator yang telah terwakili dan ketersediaan waktu sesuai kemampuan siswa SD untuk menjawab soal bentuk uraian. Reliabilitas tes berhubungan dengan kepercayaan dan keajegan hasil tes (Arikunto, 00:81). Suatu tes dapat dikatakan mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Dalam mencari indeks reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach karena intrumen berupa tes uraian. Dari hasil uji reliabilitas tersebut diperoleh r 11 = 0,90 dengan demikian diinterpretasikan derajat reliabilitasnya tes kemampuan berpikir kritis IPA siswa sangat tinggi. Analisis data kemampuan berpikir kritis IPA yang diperoleh menggunakan metode statistik uji-t dengan formulasi sebagai berikut. t = (Winarsunu, 010) Keterangan: X 1 = rata-rata dari kelompok eksperimen. X = rata-rata dari kelompok kontrol. Sgab = simpangan baku gabungan. n1 = jumlah subyek dari kelompok eksperimen. n = jumlah subyek dari kelompok kontrol. Sebelum data dianalisis menggunakan uji-t, dilakukan uji prasyarat analisis yakni uji normalitas sebaran data dan homogenitas varians. Uji normalitas untuk kemampuan berpikir kritis IPA siswa (i)

7 digunakan analisis Chi Square dan homogenitas varians pada analisis ini digunakan uji-f. Uji signifikansinya adalah jika t hitung < t tabel, maka H 0 diterima (gagal ditolak) dan Ha ditolak, sebaliknya jika t hitung t tabel, maka H 0 ditolak dan Ha diterima. Pengujian dilakukan pada taraf signifikan 5% dengan dk = n 1 +n -. Data tentang kemampuan berpikir kritis IPA siswa kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh setelah melaksanakan proses pembelajaran melalui tes akhir atau post-test. Data yang telah dikumpulkan dianalisis sesuai dengan teknik analisis data yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebelum analisis data penelitian dilakukan, terlebih dahulu diuji prasyarat analisis berupa uji normalitas sebaran data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan atas kurva normal, kelas interval, frekuensi observasi (fo) dan frekuensi empirik (fe) dari data kemampuan berpikir kritis IPA siswa pada kelompok eksperimen diperoleh hit = = 1,51 sedangkan untuk taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) = 5 diperoleh tabel (α=0,05, 5) = 11,07 karena hit = 1,51< tabel (α=0,05, 5) = 11,07 maka H 0 diterima. Ini berarti sebaran data kemampuan berpikir kritis IPA siswa pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan atas kurva normal, kelas interval, frekuensi observasi (fo) dan frekuensi empirik (fe) dari data kemampuan berpikir kritis IPA siswa pada kelompok kontrol diperoleh hit = =,19 sedangkan untuk taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) = 5 diperoleh tabel (α=0,05, 5) = 11,07 karena hit =,19 < tabel (α=0,05, 5) = 11,07 maka H 0 diterima. Ini berarti sebaran data kemampuan berpikir kritis IPA siswa pada kelompok kontrol berdistribusi normal. Uji homogenitas varians yang digunakan dalam penelitian ini adalah Anava Havley atau uji-f. Uji homogenitas varians bertujuan untuk meyakinkan bahwa perbedaan yang diperoleh benarbenar berasal dari perbedaan antar kelompok, bukan disebabkan perbedaan di dalam kelompok. Dari hasil perhitungan diperoleh F hitung = 0,69 sedangkan F tabel pada taraf signifikansi 5% dengan db pembilang = 9 dan db penyebut = 9 adalah F tabel = 1,85. Ini berarti F hitung = 0,69 < F tabel (9,9) = 1,85 maka Ho diterima sehingga data kemampuan berpikir kritis IPA siswa kelompok eksperimen dan kontrol memiliki varians yang homogen. Dari hasil uji prasyarat yakni uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varians, dinyatakan bahwa data kemampuan berpikir kritis IPA siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t sebagai berikut. Dari hasil perhitungan menggunakan microsoft office excel diketahui: n 1 = 30 n = 30 1 = 7,08 = 6,9 S 1 = 31,07 S = 336,53 S gab = 1,33 Menghitung nilai t t hitung = = = = =,11 Maka nilai t hitung =,11 Menentukan nilai t tabel terlebih dahulu menentukan derajat kebebasan (dk) sebagai berikut: dk= n 1 + n = = 58. Sehingga diperoleh nilai t tabel dengan taraf signifikansi 5% dan dk = 58 adalah t tabel =,000.Pengujian hipotesis menggunakan analisis uji-t dengan rumus polled varians dengan kreteria pengujian atau uji signifikansinya adalah jika t hitung < t tabel, maka H 0 diterima (gagal ditolak) dan Ha ditolak, sebaliknya jika t hitung t tabel,

8 maka H 0 ditolak dan Ha diterima. Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 5% dengan dk = n 1 + n -. Dari hasil analisis data diperoleh t hitung =,11 dengan menggunakan taraf signifikansi 5% dengan dk = 58 diperoleh batas penolakan hipotesis nol t tabel =,000. Berarti t hitung =,11> t tabel (α= 0,05, 58) =,000 maka hipotesis nol yang diajukan ditolak dan menerima hipotesis alternatif. Oleh karena itu dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek dan yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional pada kelas V Gugus VIII Kecamatan Sukawati tahun ajaran 013/014. Berdasarkan uji-t diperoleh t hitung =,11 > t tabel (α=0,05,58) =,000 berarti hipotesis alternatif yang menyebutkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek dan yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional pada taraf signifikansi 5% diterima. Artinya bahwa siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek kemampuan berpikir kritisnya lebih baik dari pada siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Hal tersebut didukung juga adanya perbedaan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis IPA antara kelompok eksperimen yaitu = 7,08 > = 6,9 kelompok kontrol. Pada pembelajaran IPA yang menggunakan model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek menyajikan pembelajaran IPA sebagai produk berdasarkan masalah dan proyek memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun konsep dan ide. Siswa mendapat pengalaman langsung dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan siswa seharihari sehingga kemampuan berpikir kritis siswa menjadi optimal. Pembelajaran IPA sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih keterampilan proses. Muslichah (006: ) menyatakan bahwa keterampilan proses yang perlu dilatih dalam pembelajaran IPA meliputi keterampilan proses dasar misalnya mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta keterampilan proses terintegrasi misalnya merancang dan melakukan eksperimen. Penyajian masalah yang nyata pada pembelajaran IPA dapat memotivasi dan memberikan pengalaman langsung untuk menyelesaikan permasalahan sehingga siswa mampu berpikir kritis, memiliki kemampuan memecahkan masalah dan memperoleh pengetahuan baru yang telah terintegrasi oleh siswa tersebut dimana penilaian keseluruhan proses dari tahap perencanaan, pengumpulan data, analisis data, pengorganisasian sampai penyajian data dibuat dalam bentuk laporan atau kesimpulan dan menghasilkan sebuah hasil atau produk dalam periode atau kurun waktu tertentu yang telah direncanakan sebelumnya. Menurut Tan (003) Problem Based Learning merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam proses belajar mengajar kemampuan berpikir siswa betulbetul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara kesinambungan. Adapun kelebihan yang dimiliki dari model Problem Based Learning menurut Sanjaya (009) yaitu 1) menantang kemampuan siswa serta memberi kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa, ) meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa, 3) membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata, dan 4) merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi secara tepat.

9 Hasil temuan tersebut didukung oleh hasil penelitian Gunada (010) yang menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model Problem Based Learning berada pada kualifikasi baik (M=33,45; SD=4,76), sedangkan kemampuan berpikir kritis kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional berada pada kualifikasi cukup (M=7,5; SD=6,477). Dari hasil temuan tersebut, dapat disimpulkan perbedaan kemampuan berpikir kritis IPA yang muncul disebabkan karena siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning berbasis penilaian proyek dapat mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis IPA siswa. Siswa lebih memahami materi pembelajaran ketika siswa sendiri menemukan dan memecahkan masalah yang dihadapi sehingga memberi pengalaman dan bermakna bagi siswa. Hal tersebut dapat ditemukan pada penggunaan model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek memberikan kemampuan berpikir kritis yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA. PENUTUPAN Berdasarkan hasil uji hipotesis dan pembahasan hasil penelitian diketahui terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek dan yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional pada kelas V Gugus VIII Kecamatan Sukawati tahun ajaran 013/014. Terbukti dari hasil uji-t diperoleh t hitung =,11 > t tabel (α = 0,05, 58) =,000. Jika dilihat dari perolehan nilai rata-rata, siswa kelompok eksperimen = 7,08 > = 6,9 pada kelompok kontrol. Hal ini berarti pembelajaran yang menggunakan model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan menggunakan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA. Dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis IPA pada siswa kelas V Gugus VIII Kecamatan Sukawati tahun ajaran 013/014. Berdasarkan simpulan tersebut adapun saran yang ingin peneliti sampaikan yaitu guru hendaknya dalam memilih model untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas harus kreatif dan inovatif, sehingga pembelajaran menjadi efektif, tidak monoton serta dapat mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis siswa sehingga nantinya dapat meningkatkan kemampuan profesional guru dalam mengelola pembelajaran IPA. Bagi peneliti lain disarankan untuk menindaklanjuti penelitian dengan mengkaji lebih mendalam tentang model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek karena pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning berbasis penilaian proyek berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis IPA. DAFTAR RUJUKAN Agung, A.A Gede. 01. Metodologi Penelitian Pendidikan: Suatu Pengantar. Singaraja: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Ganesha. Amir, Taufiq Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Arikunto, Surhasimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dantes. 01. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset Darmadi, Hamid Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Depdiknas. 00. Kurikulum dan Hasil Belajar. Jakarta.

10 Fadillah, Nur Inovasi Pembelajaran Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Tersedia pada ogspot.com/ (diakses pada 1 Februari 013). Gunada, I Wayan Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA (Studi Eksperimen dalam Pembelajaran Fisika di Kelas X SMA Negeri 1 Tabanan). Tesis (tidak diterbitkan). Program Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Ganesha. Lilik Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) terhadap Kualitas Pembelajaran IPA Pada Siswa Kelas III SDN Kalisidi 0. Tersedia pada om/011/07/ipa-contekstual- 1.html (diakses pada 1 Februari 013). Mulyasa, E Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Winarsunu, Tulus Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ASESMEN KINERJA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIRKRITIS MAHASISWA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ASESMEN KINERJA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIRKRITIS MAHASISWA PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ASESMEN KINERJA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIRKRITIS MAHASISWA I Wayan Widiana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja email: wayan_widiana@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

Andrie Eka Priyanti, I Wayan Wiarta, I Ketut Ardana. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Andrie Eka Priyanti, I Wayan Wiarta, I Ketut Ardana. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD GUGUS P.B. SUDIRMAN DENPASAR TAHUN AJARAN 2015/2016 Andrie Eka Priyanti,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV Ayu Risa Fratika Dewi 1, I Ketut Adnyana Putra, IG.A. Agung Sri Asri 3 1,,3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA CETAK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD GUGUS V MENGWI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA CETAK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD GUGUS V MENGWI PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA CETAK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD GUGUS V MENGWI Putu Ayu Satya Dewi 1, I Wayan Darsana 2, Ni Wayan Suniasih 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG Gst. Ngr. Bgs. Yogantara 1, I Nym. Murda 2, Ni Wyn. Rati 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI 894 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 ke-5 Tahun 2016 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI THE EFFECT OF CONTEXTUAL LEARNING

Lebih terperinci

MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN METODE PROBING - PROMPTING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA

MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN METODE PROBING - PROMPTING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN METODE PROBING - PROMPTING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA Ni Kd. Kariani 1, DB Kt. Ngr. Semara Putra, I Kt. Ardana 3 1,,3 Jurusan Pendidikan Guru

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Telaga,yang terletak di Jalan Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA Tifa Nasrul Afif 1), St. Y. Slamet 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta.

Lebih terperinci

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Ratna Wulan Ndari 1, Caswita 2, Tina Yunarti 2 ratnawulanndari@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017 PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017 Putu Dian Cita Resty 1, I Nengah Suadnyana 2, I Komang

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Lies Setyaningrum 1), Siti Kamsiyati ), Tri Budiarto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

ANTAR KELAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

ANTAR KELAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ANTAR KELAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN KELAS MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI Amelia Astri Wulandari Disusun bersama:drs. AL. Sugijanto,

Lebih terperinci

Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome.

Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome. JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA (JSPF) Jilid 11 Nomor 3, Desember 2015 ISSN 1858-330X PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI BERBASIS OPEN ENDED TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD GUGUS III SUKAWATI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI BERBASIS OPEN ENDED TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD GUGUS III SUKAWATI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI BERBASIS OPEN ENDED TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD GUGUS III SUKAWATI Wyn. Adiana Utama 1, Ni Wyn. Suniasih 2, DB. Kt. Ngr. Semara Putra 3 1,2,3

Lebih terperinci

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH ISTIQOMAH TUSSANGADAH NIM F32110037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ASSURE BERBASIS CONCEPT MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD GUGUS LETKOL WISNU DENPASAR UTARA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ASSURE BERBASIS CONCEPT MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD GUGUS LETKOL WISNU DENPASAR UTARA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ASSURE BERBASIS CONCEPT MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD GUGUS LETKOL WISNU DENPASAR UTARA I Gusti Ayu Martha Sari 1, Siti Zulaikha 2, I Md. Suara 3 1,2,3

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING Pengaruh Penerapan Problem. (Aunurrofiq Hidayat) 454 PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIPADU DENGAN AKTIVITAS KOLABORATIF TRUE OR FALSE STRATEGY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group Design

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MIND MAPPING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS III GIANYAR

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MIND MAPPING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS III GIANYAR MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MIND MAPPING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS III GIANYAR Ni Pt Harini Adiyatmaningsih 1, I Md Suara 2, M.G Rini kristiantari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment). Penelitian eksperimen semu merupakan desain pengembangan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD Ni Putu Ayuk Pitria Damayanti 1, Kt. Pudjawan 2, Md. Suarjana 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan

Lebih terperinci

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017 Science Education Journal, 1 (2), November 2017, 64-72 E. ISSN. 2540-9859 Article DOI: 10.21070/sej.v1i2.1178 Original Research Article Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning Berbasis Inquiry

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS I ABIANSEMAL

MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS I ABIANSEMAL MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS I ABIANSEMAL Ni Luh Indah Purwita Sari 1, I.B. Surya Manuaba 2, I Ketut Ardana 3 1,2,3

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Meraih

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Tingkat II Tahun

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Lingkungan terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD di Gugus I Gusti Ngurah Rai Denpasar Selatan Komang Ayu Purnamawati 1, I Wyn. Rinda Suardika

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS 6 MENGWI

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS 6 MENGWI PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS 6 MENGWI Ni Km. Sri Polih 1, I Wyn. Rinda Suardika 2, DB. Kt. Ngr. Semara

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH ASMELIAWATI PUTRI A1A110047 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS LETDA MADE PUTRA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS LETDA MADE PUTRA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS LETDA MADE PUTRA Ni Pt. Krisnayati 1, I Kt. Adnyana Putra 2, I Wyn. Wiarta 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

Oleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi

Oleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas VII SMP Santo Ignasius Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh Pestauli Gultom 2103111048 ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM SIMBIOSA, 4 (2): 62-69 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM THE INFLUENCE OF USING ADVANCE ORGANIZER MODEL TOWARD

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD I Nym Juniawan 1, Ni Wyn Rati 2, Ign. I Wyn Suwatra 3 1,2 Jurusan PGSD, 3 Jurusan TP Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INTRUCTION (ICI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INTRUCTION (ICI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INTRUCTION (ICI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Dwi Ari Nitra Putri 1, Made Sulastri 2, I Gst. Ngr. Japa 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD GUGUS II KECAMATAN KUTA BADUNG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD GUGUS II KECAMATAN KUTA BADUNG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD GUGUS II KECAMATAN KUTA BADUNG Ni Luh Pt. Noviana 1, I Wyn. Rinda Suardika 2, Ni Wyn. Suniasih 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal ini dikarenakan peneliti ingin memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Ni Md Juwita Dewi 1, DB. Kt. Ngr Semara Putra 2, Nymn Ganing 3 Jurusan Pendidikan Guru

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS III GIANYAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS III GIANYAR PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS III GIANYAR Dw Ayu Laksmi Dewi 1, Siti Zulaikha 2, I Km. Ngurah Wiyasa 3 1,2,3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan, pelaksanaannya dimulai

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Siti Aisah, Kartono, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA ,) Dosen Program Studi PGSD UNS 1 PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Laela Lusi Palupi 1), Siti Kamsiyati ), Tri Budiarto ) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh YULIANA CINCU NIM F37010065 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY BERBASIS MEDIA REALITA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY BERBASIS MEDIA REALITA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY BERBASIS MEDIA REALITA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Zainal Arifin 1), Siti Kamsiyati 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING BERBASIS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING BERBASIS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING BERBASIS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD Ni Nyoman Sukreni 1, Ni Nyoman Ganing 2, Made Putra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELECTUAL (SAVI) BERBANTUAN BAHAN AJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD GUGUS RADEN AJENG KARTINI Ni Putu Dita Wisna Wati 1, I Wayan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian 42 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Rumusan komparatif adalah rumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen yang digunakan adalah Pre-Experimental Designs. Dikatakan Pre-Experimental

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON-EXAMPLES BERBASIS LINGKUNGAN BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS KAPTEN JAPA

MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON-EXAMPLES BERBASIS LINGKUNGAN BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS KAPTEN JAPA MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON-EXAMPLES BERBASIS LINGKUNGAN BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS KAPTEN JAPA Ni Nyoman Purna Dewi 1, I Gst. Agung Oka Negara 2, I Nengah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesa dari data-data yang dikumpulkan sesuai teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dan jenis

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MASALAH LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS MAYOR METRA

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MASALAH LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS MAYOR METRA PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MASALAH LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS MAYOR METRA Pt. Ida Rosmala Dewi 1, Ni Wyn. Suniasih 2, I Kt. Ardana 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

Melina Oktaviani 1, Dwiyono Hari Utomo 2, J. P. Buranda 3, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang

Melina Oktaviani 1, Dwiyono Hari Utomo 2, J. P. Buranda 3, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KEDIRI Melina Oktaviani 1, Dwiyono Hari Utomo 2,

Lebih terperinci

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN TIARA MUHARANI NIM F37011007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 5, No. 1, Ed. April 2017, Hal. 1-5 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V SD DI KESIMAN

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V SD DI KESIMAN PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V SD DI KESIMAN I Md Arie Kusuma Dwipayana 1, Ni Wyn Suniasih 2, IB. Surya Manuaba 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

Kadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT

Kadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT PENGARUH METODE INDUKTIF BERBANTUAN ASESMEN OTENTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR ALJABAR LINEAR I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAUNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR Kadek Rahayu Puspadewi Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan 64 III. METODE PENELITIAN Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, teknik pengumpulan data, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu ( quasi eksperiment), di mana variabel ini tidak memungkinkan untuk dikontrol secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu atau quasy experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Hikmah

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Hikmah III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Hikmah Bandarlampung tahun pelajaran 2014/2015 yang terdistribusi dalam empat kelas. Teknik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 3 Watansoppeng

Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 3 Watansoppeng 77 Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis The Effect of Contextual Learning Method to the Critical Thinking Ability of Students Class XI SMA Negeri 3 Watansoppeng Sugiarti,

Lebih terperinci

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet,

Lebih terperinci

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V Ni Md. Yulia Dewi 1, Ni Wyn. Suniasih, DB. Kt. Ngr. Semara Putra 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menilai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

Journal of Mechanical Engineering Learning

Journal of Mechanical Engineering Learning JMEL 3 (1) (014) Journal of Mechanical Engineering Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENTS) DAN

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI OLEH TRIAPRIANTINI E1M

JURNAL SKRIPSI OLEH TRIAPRIANTINI E1M PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X IPA SMAN 1 LEMBAR TAHUN PELAJARAN 2015-2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Pada penelitian ini

Lebih terperinci

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam setiap kegiatan pelaksanaan penelitian metode penelitian yang digunakan sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran yang

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PENILAIAN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PENILAIAN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PENILAIAN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA Ni Made Sri Ayu Lestari 1, Desak Putu Parmiti 2, I Wayan Widiana 3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3) Pengaruh Model Strategi Pembelajaran Peningakatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi 3) 2) Wiwik Andriyani 1),

Lebih terperinci

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR KKPI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 3 SMK NEGERI 1 SUKASADA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci