EVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK PC
|
|
- Harjanti Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK PC Surya Darma Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, Indonesia, Tel: ( ), Iswandi, SE., Ak., M.M., BKP, CA, CFE Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, Indonesia, Tel: (+62-21) , Fax: (+62-21) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengevaluasi perencanaan audit laporan keuangan yang dilakukan oleh KAP PC, untuk mengevaluasi apakah perencanaan audit laporan keuangan pada KAP PC sudah memadai, dan untuk mengevaluasi kelemahan yang ada pada KAP PC. Objek penelitian ini adalah perencanaan audit pada KAP PC itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan melakukan wawancara dan observasi dengan staf KAP yang berkaitan dengan perencanaan audit pada KAP tersebut. Hasil penelitian ini adalah perencaan audit laporan keuangan pada KAP PC sudah sesuai dengan ISA tetapi ada beberapa hal yang masih perlu dilakukan evaluasi perbaikan agar dapat menghasilkan laporan audit yang baik. Kata kunci : Perencanaan audit, Audit laporan keuangan, ISA, International Standards on Auditing. ABSTRACT The purpose of this study was to evaluate the financial statement audit planning undertaken by KAP PC, to evaluate whether the financial statement audit planning on the KAP PC is adequate, and to evaluate weaknesses in KAP PC. The object of this study is planning an audit on the firm's own PC. This study used a qualitative method is to conduct interviews and observations by staff KAP related to audit planning at the KAP. Results of this study is planning an audit of financial statements on a KAP PC is in conformity with the ISA but there are some things that still need to be evaluated improvements in order to produce a good audit report.
2 Keywords: audit planning, audit of financial statements, ISA, International Standards on Auditing PENDAHULUAN Auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan menilai buktibukti secara objektif, yang berkaitan dengan asersi-asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Auditor adalah suatu profesi yang bergerak dalam bidang jasa dalam menjadikan laporan keuangan menjadi jelas dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Dengan demikian, para pemakai, terutama para investor dan kreditor, akan memandang bahwa risiko investasi atas perusahaan tersebut relatif rendah dari pada perusahaan yang laporan keuangannya tidak diaudit Audit yang di lakukan secara efektif akan menghasilkan laporan keuangan auditan yang berkualitas, relevan dan handal atau reliable. Untuk itu kantor akuntan publik (KAP) melakukan perencanaan audit sebelum melakukan audit laporan keuangan pada suatu perusahaan. Setiap Kantor akuntan publik memiliki perencanaan audit yang berbeda-beda, pasti ada kelebihan dan kelemahannya, tapi pada dasarnya semua didasarkan pada International Standards on Auditing (ISA) yang berlaku. Dari sana kita dapat mengetahui seberapa penting perencanaan audit dilakukan sebelum kita melaksanakan penugasan audit. Salah satu unsur penting dalam menilai kualitas audit adalah efektifitas dan kepatuhan perencanaan audit terhadap International Standards on Auditing (ISA). Menurut Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) menyatakan bahwa audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar auditing dan standar pengendalian mutu. Adapun masalah yang terjadi pada objek penelitian seperti perencanaan audit yang tidak efektif dan efisien, penyampaian dan pelaporan audit yang telat dan berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perencanaan audit yang dilakukan oleh kantor akuntan publik. Dalam penelitian ini maka penulis mengambil topik sebagai berikut : EVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK PC. METODE PENELITIAN Yang menjadi objek penelitian penulis adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) PC berupa perencanaan audit laporan keuangan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dimana dalam proses penelitian yang digunakan berdasarkan teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti untuk menemukan solusi dalam permasalahan tersebut. Dalam penelitian ini, data yang akan diperoleh berdasarkan sumbernya dapat diklasifikasikan dari dua sumber yaitu : a) Data primer, adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara yang penulis lakukan berdasarkan pedoman yang telah dibuat. b) Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen, catatan-catatan, laporan-laporan maupun arsip-arsip resmi, yang dapat mendukung kelengkapan data primer. Adapun metodologi penelitian yang digunakan penulis untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kepustakaan Penelitian ini dilakukan dengan mencari informasi dan data yang berkaitan dengan topic penulisan skripsi melalui teori-teori yang didapatkan dari buku-buku auditing, situs internet serta jurnal ilmiah dan literatur-literatur lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas. 2. Wawancara Metode penelitian lainnya yang digunakan adalah wawancara, yaitu melalui Tanya jawab secara lisan dengan pihak terkait yang bertanggung jawab terhadap perencanaan audit laporan keuangan KAP PC. 3. Dokumentasi
3 Metode ini dilakukan dengan memeriksa secara teliti dan mendalam atas bukti-bukti baik dokumen maupun catatan yang berhubungan dengan perencanaan audit laporan keuangan KAP PC. HASIL DAN PEMBAHASAN No. Tabel 4.1 Perbandingan Perencanaan Audit Perencanaan Audit Laporan Keuangan Menurut ISA 300 Perencanaan Audit Laporan Keuangan KAP PC Sudah sesuai/ tidak sesuai 1 Jumlah sumberdaya untuk mengalokasikan kedaerah audit tertentu, seperti jumlah anggota tim yang ditugaskan untuk mengamati jumlah persediaan di lokasi material, tingkat peninjauan pekerjaan auditor lain dalam kasus audit kelompok, atau anggaran audit jam untuk mengalokasikan kedaerah berisiko tinggi.(ref:. Para 7-8) 2 Menentukan dua macam materialitas, yaitu materialitas untuk laporan keuangan secara menyeluruh dan performance materiality(ref: Para 2, A2) 3 Mendapatkan pemahaman umum tentang kerangka hokum dan peraturan yang berlaku untuk entitas dan bagaimana entitas sesuai dengan kerangka itu. (Ref: Para 2, A2) 4 Prosedur analitis untuk diterapkan sebagai prosedur penilaian risiko ISA 300 A2 5 Involvement of key engangement team members. Engangement partner dan tim melakukan perencanaan audit dan berpartisipasi dalam diskusi.(ref: Para. A4). KAP melakukan pengalokasian sumber daya pada jumlah anggota tim yang ditugaskan, tetapi tidak ada peninjauan pekerjaan auditor dalam kasus audit kelompok. Dalam pelaksanaan prosedur audit lebih lanjutkap melakukan penentuan materialitas dengan menggunakan dua cara, yaitu melalui laporan keuangan secara menyeluruh dan performance materiality.. Auditor tidak mendapat pemahaman umum tentang kerangka hukum secara detail, tetapi mencari tahu dan mengembangkan sendiri dengan cara wawancara dan observasi. KAP melakukan Prosedur analitis sebagai penilaian risiko, prosedur analitis dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan klien dengan laporan audit tahun sebelumnya. Dalam suatu perencanaan penugasan audit dimulai dengan memilih anggota tim. Hal ini tercantum dalam surat penugasan. Partnermengumpulkan anggota tim dan memberi pengarahan mengenai bisnis klien dan tahap prosedur apa yang harus dilakukan. Dalam jadwal penugasan audit yang terlalu padat, partner melakukan diskusi Tidak sesuai Tidak sesuai Tidak sesuai
4 No. Perencanaan Audit Laporan Keuangan Menurut ISA 300 Perencanaan Audit Laporan Keuangan KAP PC Sudah sesuai/ tidak sesuai hanyakepada beberapa auditor, tidak adanya diskusi dalam tim secara keseluruhan. 6 Preliminary engagement activities, ISA 220. Mengindentifikasikan hubungan klien, apakah klien tersebut merupakan penugasan baru atau tidak. Memutuskan dapat diterimanya kerangka pelaporan keuangan yang diusulkan dan atau digunakan (ISA 220). 7 Auditor menetapkan strategi audit secara keseluruhan yang menetapkan ruang lingkup, waktu dan arah audit, dan yang memandu pengembangan rencana audit.(ref: Para A8-A11.) 8 Auditor harus memperbarui dan mengubah strategi audit pada bagian yang berpotensi terjadinya indikasi risiko secara keseluruhan dan rencana audit yang diperlukan selama audit. (Ref:. Para A13) 9 Setiap perubahan signifikan yang dibuat selama penugasan audit dengan strategi audit, dilakukan dokumentasi bukti audit sebagai alas an untuk perubahan tersebut. (Ref:. Para A16-A19) Dalam penugasan audit, KAP melihat hubungan klien dengan kantor akuntan, apakah merupakan klien baru atau tidak. Dan mengevaluasi apakah kerangka pelaporan keuangan sudah sesuai dan dapat digunakan. Saat penugasan dimulai KAP sudah menetapkan strategi audit antara lain kapan memperoleh laporan keuangan klien yang sesuai dengan tahun buku audit, jadwalpenugasan di lapangan, serta kapan waktu pelaporan harus dilakukan. KAP melakukan evaluasi secara keseluruhan penugasan audit yang sedang berlangsung, apakah ada indikasi risiko yang harus diperbarui. Jika terjadi kejadian yang memiliki risiko tersebut maka kantor akuntan akan sesegera mungkin melakukan pembaharuan strategi audit sesuai indikasi risiko tersebut. Pada KAP perubahan strategi audit yang terjadi didokumentasi untuk menjadi bukti audit, dan menjadi pedoman kita bagi penugasan berikutnya. Setelah melakukan perbandingan perencanaan audit laporan keuangan KAP PC dengan perencanaan audit laporan keuangan menurut ISA di atas, dapat diketahui bahwa perencanaan audit laporan keuangan pada KAP PC belum memadai. Kelemahan 1. KAP melakukan pengalokasian sumber daya pada jumlah anggota tim yang ditugaskan, tetapi tidak ada peninjauan pekerjaan auditor dalam kasus audit kelompok. Sebaiknya ketika penugasan audit dilaksanakan, harus dilakuakan peninjauan pekerjaan auditor, agar penyeslesain setiap penugasan audit dapat tepat waktu. 2. Pada KAP auditor tidak mendapat pemahaman umum tentang kerangka hukum secara detail, tetapi mencari tahu dan mengembangkan sendiri dengan cara wawancara dan observasi. Sebaiknya auditor melakukan diskusi dan pemahaman tentang kerangka hukum secara detail tentang bisnis klien guna mempelancar proses audit dan sesuai dengan target penyelesaian. 3. Partner mengumpulkan anggota tim dan memberi pengarahan mengenai bisnis klien dan tahap prosedur apa yang harus dilakukan. Dalam jadwal penugasan audit yang
5 terlalu padat, partner melakukan diskusi hanya kepada beberapa auditor, tidak adanya diskusi dalam tim secara keseluruhan. Sebaiknya ketika melakukan diskusi audit semua tim dan anggota yang terlibat dalam penugasan dikumpulkan, agar ketika penugasan yang memerlukan pemahaman akan kerangka hukum bisnis klien auditor sudah mengerti dan tidak bingung akan tindakan apa yang akan diambil pada suatu kejadian dalam penugasan. SIMPULAN DAN SARAN Penulis menyimpulkan bahwa perencanaan Audit yang diterapkan oleh KAP PC belum cukup memadai, sehingga harus dilakukan evaluasi perbaikan. Berikut adalah uraian kesimpulan dari kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang di miliki oleh KAP PC; 1. Penulis menyimpulkan bahwa perencanaan audit laporan keuangan KAP PC sudah sesuai dengan International standard on Auditing. Hal ini dibuktikan dengan melakukan perbandingan antara prosedur perencanaan audit laporan keuangan KAP PC dengan prosedur perencanaan audit laporan keuangan yang terdapat dalam International Standard on Auditing, namun ada beberapa hal yang masih belum memadai. 2. KAP melakukan pengalokasian sumber daya pada jumlah anggota tim yang ditugaskan, tetapi tidak ada peninjauan pekerjaan auditor dalam kasus audit kelompok 3. Pada KAP auditor tidak mendapat pemahaman umum tentang kerangka hukum secara detail, tetapi mencari tahu dan mengembangkan sendiri dengan cara wawancara dan observasi. 4. Pada KAP tidak keseluruhan anggota tim yang terlibat dalam diskusi, hanya partner dan beberapa tim audit saja, dikarenakan jadwal penugasan audit yang padat. Berikut adalah urain dari saran yang dapat penulis berikan; 1. Sebaiknya ketika penugasan audit dilaksanakan, harus dilakukan peninjauan pekerjaan auditor, agar penyeslesain setiap penugasan audit dapat tepat waktu. 2. Sebaiknya auditor melakukan diskusi dan pemahaman tentang kerangka hukum secara detail tentang bisnis klien guna mempelancar proses audit, dan sesuai dengan target penyelesaian. 3. Sebaiknya ketika melakukan diskusi audit semua tim dan anggota yang terlibat dalam penugasan dikumpulkan, agar ketika penugasan yang memerlukan pemahaman akan kerangka hukum bisnis klien auditor sudah mengerti dan tidak bingung akan tindakan apa yang akan diambil pada suatu kejadian dalam penugasan. REFERENSI Andreas Lili (2010). PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIFITAS PERENCANAAN AUDIT. Danti Putri Utami (2014). EVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK ACHMAD, RASYID, HISBULLAH & JERRY (KAP ARHJ). Fika Arizta Pranesya (2013). PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOSASIH, NURDIYAMAN, TJAHJO DAN REKAN. Hery, S.E, M.Si. (2011). Auditing 1 (Dasar DasarPemeriksaanAkuntansi), Jilid satu. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. International Federation of Accountants (IFAC), (2013), International standard on Auditing 300, Planning an audit of financial statements, (IFAC)
6 Kieso, D. E., Weygandt, J. J. and Warfield,T. D. (2011). Intermediate Accounting IFRS Edition. United States of America : Wiley & Sons, Inc. Ryanfeiza Harashta Husri (2013). EVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KAP NOOR SALIM DAN REKAN. Sekar Mayangsari, P. M. (2013). Audit Pendekatan Sektor Publik dan Privat. Jakarta: Media Bangsa. Tuanakotta, T. M. (2013). Audit Berbasis ISA (Internasional Standards On Auditing). Jakarta: Salemba Empat. Weygandt, J. J., Kimmel, P. D. And Kieso, D. E. (2011). Financial Accounting. IFRS Edition. United States of America : Wiley & Sons, Inc. RIWAYAT PENULISAN Nama : Surya Darma Tempat / Tanggal lahir : Tebing Tinggi, 8 April 1994 Pendidikan S1 :Universitas Bina Nusantara, Akuntansi dan Keuangan ( )
EVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK ACHMAD, RASYID, HISBULLAH & JERRY (KAP ARHJ)
EVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK ACHMAD, RASYID, HISBULLAH & JERRY (KAP ARHJ) Danti Putri Utami Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat
Lebih terperinciPERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KAP DRS. INARESJZ KEMALAWARTA. Planning Audit of Financial Statements In KAP DRS. Inaresjz Kemalawarta SKRIPSI
PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KAP DRS. INARESJZ KEMALAWARTA Planning Audit of Financial Statements In KAP DRS. Inaresjz Kemalawarta SKRIPSI Oleh ANDI IBNU RUSYDI ALFINATA 20110420365 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. keuangan suatu entitas yang akan digunakan oleh stakeholder sebagai salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan sebagai salah satu output utama. Akuntansi berfungsi untuk mengindetifikasi,
Lebih terperinciEVALUASI PROSES PERENCANAAN AUDIT YANG DILAKUKAN OLEH BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (BPK RI) PADA INSTANSI
EVALUASI PROSES PERENCANAAN AUDIT YANG DILAKUKAN OLEH BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (BPK RI) PADA INSTANSI PEMERINTAH DAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) RINGKASAN SKRIPSI Oleh Kartika Universitas
Lebih terperinciPerbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011,
Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011, Guidelines for auditing management systems. Standar ISO
Lebih terperinciSTANDAR PERIKATAN AUDIT
EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT STANDAR PERIKATAN AUDIT ( SPA ) 300 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomis, antara lain: Akses ke pasar modal, biaya modal menjadi lebih rendah,
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Audit memiliki banyak manfaat bagi perusahaan. Beberapa manfaat audit secara ekonomis, antara lain: Akses ke pasar modal, biaya modal menjadi lebih rendah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan melindungi kepentingan banyak pihak inilah yang menjadi idealisme
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang sangat cepat membutuhkan keakuratan informasi yang akuntabilitasnya dapat dipertanggung jawabkan. Dalam dinamika dunia bisnis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kompetitif, bukan hanya dengan perusahaan dalam negeri namun dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan di Indonesia saat ini harus mampu bertahan dalam era globalisasi. Dalam era globalisasi perusahaan harus mengikuti aturan yang berlaku didunia Internasional
Lebih terperinciStandar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan
SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER - D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER - D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 15/08/2016 Tanggal revisi 25/02/2017 Fakultas Program D3 Bisnis dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan wajib membuat laporan keuangan pada setiap periode pembukuaan. Tujuan dari pembuatan laporan keuangan tersebut adalah untuk menyediakan informasi
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Profesi akuntan merupakan profesi yang berlandaskan kepercayaan dari
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profesi akuntan merupakan profesi yang berlandaskan kepercayaan dari publik untuk memberikan jasa professional kepada pihak yang berkepentingan baik pihak internal maupun
Lebih terperinciAUDIT I Modul ke: Audit risk and materiality. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. 11Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI
AUDIT I Modul ke: 11Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Audit risk and materiality Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA Program Studi AKUNTANSI KONSEP MATERIALITAS Financial Accounting Standards Board mendefinisikan materialitas
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN ANTARA AUDIT LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP) DAN INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING ( ISA
ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA AUDIT LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP) DAN INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING ( ISA ) Riska Merdekawati 1, HariPurnomo 2, Ahmad Mukoffi
Lebih terperinciEVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KAP NOOR SALIM DAN REKAN
EVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KAP NOOR SALIM DAN REKAN Ryanfeiza Harashta Husri Bina Nusantara University, Jl. KH. Syahdan No.9 Palmerah Jakarta Barat 11480 Abstrak Penelitian ini membahas
Lebih terperinciSilabus. EKA 4161 Auditing I. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Silabus EKA 4161 Auditing I Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia Perbanas Jalan Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, setiap badan usaha yang berbadan hukum dan berbentuk Perseroan Terbatas terbuka atau telah terdaftar dalam Bursa Efek pasti membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penilai yang bebas terhadap seluruh aktivitas perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen tersebut perlu diaudit oleh auditor independen (akuntan publik), untuk menghasilkan informasi atau laporan keuangan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Dalam melakukan evaluasi perencanaan audit pada KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry, langkah awal yang penulis lakukan adalah dengan membuat permohonan izin kepada pihak KAP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen entitas
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa audit mencakup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari laporan keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen
Lebih terperinciAkuntansi Publik Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan ABSTRAK
Judul : Prosedur Pengujian Substantif Terhadap Piutang Usaha Oleh Kantor Akuntansi Publik Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan Nama : Ni Wayan Lestari Moni Nim : 1406013031 ABSTRAK Auditing adalah suatu proses
Lebih terperinciPertanyaan. Pertanyaan ini berhubungan dengan prosedur audit. (Sumber : Weningtyas, 2006 ) Tidak. selalu. Pernah. kadang
KUESIONER Mohon Bapak / Ibu / Saudara menjawab pertanyaan di bawah ini dengan tanda ( ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri Bapak / Ibu / Saudara. 1 ini berhubungan dengan prosedur audit.
Lebih terperinciAuditing 1. I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., MM., Ak., BKP., CPMA., CPHR., CA. Politeknik Negeri Bali
Auditing 1 I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., MM., Ak., BKP., CPMA., CPHR., CA. Politeknik Negeri Bali 2013 Satuan Acara Pengajaran (SAP) Chapter Materi Meeting I Pemeriksaan Akuntansi (Auditing) dan Profesi
Lebih terperinciAUDIT I. The Audit Standars Setting Proces. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI
AUDIT I Modul ke: The Audit Standars Setting Proces Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA Program Studi AKUNTANSI PENGERTIAN STANDAR AUDITING Standard Auditing adalah Landasan konseptual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerjanya agar dapat menghasilkan produk audit yang dapat diandalkan bagi pihak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan publik sebagai pihak yang dianggap independen, menuntut profesi akuntan publik untuk meningkatkan kinerjanya
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PSAK 34 (REVISI 2010) PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI. STUDI KASUS PADA PT WISE
ANALISIS PENERAPAN PSAK 34 (REVISI 2010) PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI. STUDI KASUS PADA PT WISE MEGA AYU KARTIKA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email: megaayu.kartika@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, dimana bisnis tidak lagi mengenal batas Negara, kebutuhan akan laporan keuangan yang dapat dipercaya tidak dapat dielakkan lagi. Eksternal
Lebih terperinciKuliah Umum Terkait ISA FBE Jurusan Akuntansi Universitas Surabaya Pembicara: Dr. Hendang Tanusdjaja, CPA Surabaya, 11 Dec
Kuliah Umum Terkait ISA FBE Jurusan Akuntansi Universitas Surabaya Pembicara: Dr. Hendang Tanusdjaja, CPA Surabaya, 11 Dec. 2013 1 Handbook of International Quality Control, Auditing, Review, Other Assurance,
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian pada PD. Asia Jaya dalam ruang lingkup persediaan, penulis dapat menyimpulkan bahwa pengendalian internal perusahaan dagang ini masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perizinan Usaha Bentuk Usaha. Kantor Akuntan Publik Faisal Riza.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perizinan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik Faisal Riza., Ak CA CPA adalah Kantor Akuntan Publik terdaftar yang menyediakan jasa professional dibidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan. Standar Profesi
Lebih terperinciStandar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan
SA 0 Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 :0: AM STANDAR AUDIT 0 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menerapkan standar-standar dan prinsip-prinsip audit, bersikap bebas tanpa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kualitas audit yang baik pada prinsipnya dapat dicapai jika auditor menerapkan standar-standar dan prinsip-prinsip audit, bersikap bebas tanpa memihak (i
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Harjanto (1999, dalam Santosa, 2015), perkembangan dunia usaha dan globalisasi perekonomian Indonesia menyebabkan kebutuhan terhadap jasa akuntan publik dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik atas auditor internal di sebuah perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi auditor mengalami banayak kemajuan dan mulai banyak dibutuhkan baik di instansi pemerintah maupun di sektor swasta di Indonesia. Auditor di instansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini, kita di tuntut untuk dapat memberikan yang terbaik agar dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi atau
Lebih terperinci: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang : Kuesioner : Hasil Uji Deskriptif : Hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) adalah bentuk kerjasama antar anggota negara-negara ASEAN yang terdiri dari Brunei, Filipina, Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembang pesatnya dunia usaha dewasa ini diiringi dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembang pesatnya dunia usaha dewasa ini diiringi dengan semakin besarnya organisasi dan luasnya aktivitas usaha. Organisasi yang terus berkembang ini dapat
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN MUTU DALAM KANTOR JASA AKUNTANSI
SISTEM PENGENDALIAN MUTU DALAM KANTOR JASA AKUNTANSI Tia Adityasih Dewan Pengurus Nasional IAI Prospek Industri dan Peningkatan Mutu Kantor Jasa Akuntansi Kementerian Keuangan Jakarta 16.01.2017 Akuntan
Lebih terperinciANALISIS KEPATUHAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BERDASARKAN SAK ETAP
ANALISIS KEPATUHAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BERDASARKAN SAK ETAP Nia Yuniarsih Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Darma Cendika Jalan Dr. Ir. H. Soekarno 201, Surabaya ABSTRACT
Lebih terperinciANALISIS KESESUAIAN PENCATATAN AKTIVA TETAP PADA HOTEL PINANGSIA PALEMBANG TERHADAP STANDAR STANDAR YANG BERLAKU
ANALISIS KESESUAIAN PENCATATAN AKTIVA TETAP PADA HOTEL PINANGSIA PALEMBANG TERHADAP STANDAR STANDAR YANG BERLAKU Erlando Stevano Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk, Jakarta
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
70 KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Time Pressure, Risiko Audit, Materialitas, Prosedur review dan Kontrol Kualitas, locus of control, Komitmen Profesi terhadap Penghentian Prematur atas Prosedur Audit Identitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan jasa audit yang berkualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya profesi auditor di Indonesia menuntut auditor untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan jasa audit yang berkualitas tinggi. Perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisis dan pembahasan terhadap hasil dari penelitian yang berhubungan dengan penerapan prosedur pemeriksaan atas persediaan, maka pemagang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipercaya sangat penting guna untuk pengambilan keputusan baik dari pihak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perusahaan menganggap bahwa laporan keuangan yang dapat dipercaya sangat penting guna untuk pengambilan keputusan baik dari pihak internal maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan strategis dan operasional organisasi. Menurut Jin (2003), teknologi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi merupakan aspek yang penting bagi suatu organisasi. Teknologi informasi akan bernilai pada saat digunakan organisasi untuk mencapai tujuan strategis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan. Menurut
Lebih terperinciForm Perencanaan Audit Pada KAP Noor Salim Dan Rekan:
L1 Form Perencanaan Audit Pada KAP Noor Salim Dan Rekan: TEKNIS PELAKSANAAN AUDIT DAN JADWAL WAKTU PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO) TAHUN BUKU 2011 A. PRA PENUGA SA N & PERENCA NA A N 1. Pendahuluan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang merupakan ringkasan dari proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi dikenal sebagai bahasa bisnis. Dalam hal bisnis, terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi dikenal sebagai bahasa bisnis. Dalam hal bisnis, terdapat kebutuhan sebuah bahasa sebagai penghubung antara pengirim dan penerima informasi untuk memperoleh
Lebih terperinci01FEB AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. STANDAR AKUNTANSI DAN AKUNTANSI KEUANGAN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani
Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Fakultas 01FEB STANDAR AKUNTANSI DAN AKUNTANSI KEUANGAN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani Program Studi S1 Akuntansi Fitri Indriawati, SE., M.Si Apa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang ditujukan kepada pihak pemakai baik pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar auditor dapat memberikan jaminan mutlak ( absolute assurance) mengenai. hasil akhir proses audit yaitu laporan auditor.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntansi publik diperlukan untuk dapat memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. didirikan pada bulan Desember 2014 di Jakarta, Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik Faisal Riza., Ak CA CPA yang terletak di Rukan Botanical Junction Blok H-7 No.37 Jalan Raya Joglo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), profesi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), profesi akuntan publik memegang peranan yang cukup penting dalam memenuhi kebutuhan para pemegang saham, investor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Jalan Raya Joglo, Kembangan, Jakarta Barat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) Faisal Riza Ak., CA., CPA., merupakan Kantor Akuntan Publik bersetifikat yang didirikan pada
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (STUDI KASUS PADA KAP X) SKRIPSI.
ANALISIS PERENCANAAN AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (STUDI KASUS PADA KAP X) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun negara berkembang, sudah mulai bersiap-siap menghadapi situasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang ditandai dengan liberalisasi perdagangan dan investasi sudah tidak dapat dibendung lagi. Berbagai negara, baik negara maju maupun negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik memiliki peranan penting dalam melakukan audit laporan keuangan dalam suatu organisasi dan merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Audit merupakan bagian yang sangat penting bagi pelaku bisnis, pasar modal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Audit merupakan bagian yang sangat penting bagi pelaku bisnis, pasar modal, hingga perekonomian di Indonesia. Melakukan audit atas laporan keuangan adalah syarat
Lebih terperinciANALISIS PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT PADA KAP HENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL JAKARTA. Irene Victoria Go. A. Yanti Ardiarti
ANALISIS PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT PADA KAP HENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL JAKARTA Irene ictoria Go A. Yanti Ardiarti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan
BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Auditing didefinisikan sebagai suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dunia. Selama tahun tersebut siklus laporan keuangan untuk International Financial
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tahun 2005 merupakan permulaan pasar di era globalisasi dan genap 30 tahun untuk membuat aturan atas pelaporan keuangan untuk perusahaan kapital diseluruh
Lebih terperinciC H A P T E R 1 FINANCIAL REPORTING AND ACCOUNTING STANDARDS (PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI)
Dosen : Christian Ramos Kurniawan C H A P T E R 1 FINANCIAL REPORTING AND ACCOUNTING STANDARDS (PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI) 1-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield,
Lebih terperinciPROSES AUDIT TAHAP 3 : REPORTING. Agustinus Harries
PROSES AUDIT TAHAP 3 : REPORTING Agustinus Harries 2011130139 PENGERTIAN DAN TUJUAN AUDIT Audit Menurut Alvin A. Arens Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi perkembangan perusahaan pada umunya. Akuntan publik tidak akan ada jika tidak ada perusahaan. Semakin
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN DI PT UG
ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN DI PT UG Ivana Cendra Universitas Bina Nusantara, Jln. KH Syahdan No.9 Palmerah Jakarta Barat 11480, telp (+62-21) 534-5830, fax (+62-21)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Adanya efek globalisasi membuat Negara menyelaraskan serta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya efek globalisasi membuat Negara menyelaraskan serta mengharmonisasi standar akuntansinya dengan standar akuntansi internasional. Hal ini bertujuan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum pemeriksaan akuntansi atau yang biasa disebut auditing adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum pemeriksaan akuntansi atau yang biasa disebut auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi menghasilkan laporan keuangan dan informasi penting lainnya, sedangkan pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan meningkatkan
Lebih terperinciSA Seksi 534 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG DISUSUN UNTUK DIGUNAKAN DI NEGARA LAIN. Sumber: PSA No. 71 PENDAHULUAN
SA Seksi 534 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG DISUSUN UNTUK DIGUNAKAN DI NEGARA LAIN Sumber: PSA No. 71 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor independen yang berpraktik di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Beberapa tahun terakhir sangat berarti bagi profesi akuntan khususnya para auditor. Munculnya beberapa kasus mengenai profesi auditor di awal abad ini mempengaruhi
Lebih terperinciAUDIT I. The Assurance Service Market. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI
AUDIT I Modul ke: The Assurance Service Market Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA Program Studi AKUNTANSI TIMBUL DAN BERKEMBANGNYA PROFESI AKUNTAN PUBLIK Pada masa di mana jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perusahaan dalam mempertanggung jawabkan aktivitas bisnisnya dan menilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan dalam mempertanggung jawabkan aktivitas bisnisnya dan menilai kinerja organisasi diharuskan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan diantara para pelaku bisnis. Berbagai usaha untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat sekarang ini dapat memicu persaingan diantara para pelaku bisnis. Berbagai usaha untuk meningkatkan pendapatan dan
Lebih terperinciSILABUS MATA AJAR AUDITING DAN ATESTASI 3 SKS
SILABUS MATA AJAR AUDITING DAN ATESTASI 3 SKS Deskripsi dan Tujuan Mata ajaran ini diberikan untuk membekali peserta didik dengan pendalaman pengetahuan dan kemampuan untuk menerapkan standar auditing,
Lebih terperinciADOPSI DAN IMPLEMENTASI ISA DI INDONESIA
ADOPSI DAN IMPLEMENTASI ISA DI INDONESIA BANDI 11/18/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 Learning Objective 1. Apa SPAP, ISA? 2. Bagaimana penyebaran SPAP adopsian ISA 3. Apa perbedaan utama isi ISA dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengambil inisiatif untuk menanggapinya dengan melahirkan Forum of Firm
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Profesi auditor telah menjadi sorotan masyarakat beberapa tahun terakhir di dunia. Kegagalan audit mengisyaratkan bahwa jaringan internasional kantorkantor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa. Keuangan pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) bertugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masing-masing auditor berbeda. Auditor pemerintah dibedakan menjadi dua yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Auditor adalah seseorang yang profesional dan memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu organisasi, perusahaan, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan lingkungan bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan peningkatan pesat tuntutan masyarakat atas mutu dan jenis usaha profesi akuntan publik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang semakin berkembang saat ini, tidak hanya membutuhkan modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang semakin berkembang saat ini, tidak hanya membutuhkan modal dari pemilik tetapi modal dari masyarakat. Perusahaan yang membutuhkan modal dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang disediakan untuk pemakai informasi keuangan. Berkembangnya profesi akuntan publik di suatu
Lebih terperinciPENGARUH PENCABUTAN PSAK 27 TERHADAP PELAPORAN AKUNTANSI KEUANGAN INDUSTRI KOPERASI (STUDI KASUS: KOPERASI KARYAWAN PT. ADIS)
PENGARUH PENCABUTAN PSAK 27 TERHADAP PELAPORAN AKUNTANSI KEUANGAN INDUSTRI KOPERASI (STUDI KASUS: KOPERASI KARYAWAN PT. ADIS) Ruri Destianty Piliang, Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah media yang dijadikan sebagai alat untuk berkomunikasi antara pihak manajemen dengan para pihak berkepentingan (Margaretta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Profesi ini dikenal masyarakat melalui jasa audit yang disediakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi akuntan publik merupakan profesi yang berlandaskan kepercayaan dari masyarakat yang berperan penting dalam melakukan audit laporan keuangan suatu organisasi.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMER 1 DAN 2 (REVISI 2009) UNTUK PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2010 DAN 2011 PADA PT RA
IMPLEMENTASI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMER 1 DAN 2 (REVISI 2009) UNTUK PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2010 DAN 2011 PADA PT RA Cindy Nur Aini Stefanus Ariyanto, SE., M.Ak Universitas Bina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang auditor adalah melakukan pemeriksaan atau audit dan memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap pemilik perusahaan dan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku profesional akuntan publik salah satunya diwujudkan dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional audit behavior). Perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1997, membawa dampak buruk bagi going concern (kelangsungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan yang melanda beberapa negara di Asia termasuk Indonesia pada tahun 1997, membawa dampak buruk bagi going concern (kelangsungan hidup) entitas bisnis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa sesuai ketentuan yang berlaku, sedangkan Kantor Akuntan Publik adalah badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut Pernyataan Standar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi keuangan yang bersifat kuantitatif dan diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu
BAB IV HASIL PENELITIAN IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu Berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil pembicaraan dengan top manajemen KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan audit yang dapat diandalkan (Kurnia, dkk, 2014). Profesi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik memiliki peranan penting dalam melakukan audit laporan keuangan dalam suatu organisasi dan merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan. Standar Profesi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1. Definisi Audit Menurut Alvin A.Arens dan James K.Loebbecke Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence
Lebih terperinciStandar Audit SA 320. Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit
SA 0 Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 MATERIALITAS DALAM TAHAP PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
Lebih terperinci