SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBUATAN SUMUR BOR
|
|
- Suparman Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBUATAN SUMUR BOR PASAL 1 PENJELASAN UMUM 1. PENDAHULUAN Kegiatan penyediaan air bersih pada pekerjaan ini, bermaksud melaksanakan pembuatan sumur bor/ sumur dalam yang akan dilaksanakan oleh pemborong pengeboran sumur dalam. Uraian dan syarat teknis dibawah ini dimaksudkan untuk memberikan keterangan-keterangan kepada calon pemborong mengenai lokasi pekerjaan, gambaran secara umum mengenai macam-macam pekerjaan, jumlah pekerjaan yang akan dilaksanakan, bahan-bahan, peralatan yang harus digunakan untuk dapat menghasilkan sumur bor sesuai dengan rencana yang dikehendaki. 1.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan yang dilaksanakan seperti yang dimaksud dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan gambar-gambar rencana Pekerjaan ini meliputi Pembangunan Sumur Bor Hidrolik Lokasi Pekerjaan Kabupaten Pidie Jaya 1.2 Kewajiban Pemborong Pemborong berkewajiban meneliti RKS, gambar-gambar rencana dan dokumen lainnya, memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan, melakukan pengukuran dan mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan yang dibutuhkan untuk kelancaran dan penyelesaian pekerjaan Pemborong harus mengerjakan seluruh pekerjaan sesuai dengan RKS, gambar-gambar pelaksanaan dan dokumen lainnya Pemborong harus menyediakan : a. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan persetujuan direksi/ pengawas. b. Tenaga kerja ahli yang cukup sesuai dengan bidangnya masing-masing, dan menunjuk seorang wakil yang harus ada di tempat untuk mempertanggung-jawabkan pekerjaan. c. Peralatan yang diperlukan untuk masing-masing jenis pekerjaan Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, gambar rencana termasuk gambar detail dan penjelasan/ keputusan Direksi.
2 1.3 Syarat-syarat Pelaksanaan : Dalam melaksanakan pekerjaan pemborong harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang terdapat di dalam : a. Peraturan-peraturan dan persyaratan yang berhubungan dengan bangunan, tenaga kerja, dan petunjuk-petunjuk serta peringatan tertulis yang diberikan Direksi / Pengawas. b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan serta risalah penjelasan pekerjaan. Jika ternyata dalam RKS ini terdapat kelainan atau penyimpangan dengan peraturan-peraturan sebagaimana yang dimaksud di atas, maka segala perubahannya tetap berlaku. c. Gambar-gambar pelaksanaan yang meliputi gambar-gambar rencana, detail dan gambar-gambar yang dibuat oleh pemborong yaitu Shop drawing dan as built drawing yang telah disetujui oleh direksi / pengawas. PASAL 2 PEKERJAAN PERSIAPAN Yang terdapat dalam daftar penawaran adalah termasuk pengangkutan, pemindahan, pengembalian peralatan, material, direksi keet, gudang, air untuk sirkulasi/ pencucian, personil dan lain-lain. Dimulai dari persiapan pekerjaan sampai terselesaikannya pekerjaan pemboran, pemborong bertanggung jawab dan menanggung semua biaya/ resiko yang diakibatkan oleh semua kecelakaan, pencurian dll. Pada pekerjaan persiapan pemborong harus mempersiapkan, semua peralatan dan bangunan kerja lainnya sehingga selalu dalam kondisi siap pelaksanaan. Pos ini juga termasuk pekerjaan pembersihan lapangan setelah pekerjaan pemboran selesai secara keseluruhan. PASAL 3 PEKERJAAN PENGEBORAN SUMUR 3.1. UMUM Pengeboran akan dilaksanakan dengan maksud untuk penyelidikan potensi air tanah didaerahnya, termasuk kondisi geologi/ hidrogeologi dan tes-tes permeabilitas a quifer. Spesifikasi teknis dibawah ini dimaksud untuk memberi keterangan kepada kontraktor mengenai lokasi dan kondisi proyek, gambaran umum macam pekerjaan, jumlah peralatan yang diperlukan, bahan-bahan lainnya guna menghasilkan data-data dan hasil sesuai dengan yang dikehendaki.
3 3.2. CARA PELAKSANAAN Semua bahan-bahan penunjang yang diperlukan disediakan sendiri oleh pemborong dan harus memenuhi persyaratan teknis yang telah ditentukan, pembiayaannya sudah harus termasuk dalam biaya pemboran permeter. Semua system pengamanan pada syarat pekerjaan pemboran adalah menjadi tanggung jawab pemborong. Pemborong harus dapat menjaga dan mencegah kemungkinan terjadinya hal-hal yang dapat merugikan hasil pekerjaan. Semua akibat dari kelalaian dan kelambatan dari persiapan pelaksana adalah menjadi tanggung jawab pemborong KEDALAMAN PENGEBORAN Maksimal kedalaman sumur bor explorasi atau sumur uji produksi adalah antara 100 s/d 150 meter. Pengamatan selama aktivitas pemboran seperti penetrasi perjam, contoh-contoh batuan dan sebagainya harus dilaksakan oleh pemborong dengan mengikuti tabel yang akan disetujui oleh pemberi tugas DIAMETER (GARIS TENGAH) Diameter Final diameter dari sumur adalah 200 mm (8 Inchi), sedangkan sumur uji atau sumur uji produksi adalah 200 mm, diameter pipa saringan Screen sesuai dengan 150 mm. Selisih rongga antara pipa-pipa tersebut dengan lubang bor minimum adalah 50 mm/ 2 inchi keliling, yang dimaksudkan untuk ruang gravel pack Kemiringan/ Deviasi Radial deviasi dari pusat lubang bor secara teoritis dari vertikal tidak lebih dari 0.5 % selaras dengan kedalam PERALATAN DAN MATERIAL Semua peralatan dan material mengikuti standar API atau yang sederajat DRILLING RIGS / ALAT BOR Pemborong harus meyediakan peralatan sesuai dengan sfesifikasi tehnik yang diminta. Adapun batasan-batasan tehnik secara umum dapat dijelaskan sbb : Untuk mesin bor atau Hydraulic Rotary harus mempunyai kapasitas minimum berkemampuan membor dengan diameter 450 mm/18 inch pada kedalam 200 meter.
4 Jika peralatan yang dipakai : a. Spindle Type : Minimum diameter dalam spindlennya adalah 93 mm atau mampu menggunakan stang bor / Driil Rod dengan diameter 89 mm. b. Rotary Table : Harus mempunyai pemberat / drill collar minimum 800 kg dan alat bor harus menggunakan stang bor/ drill rod dengan diamater 89 mm yang lengkap dengan stabilisatornya. c. Top Drive : Minimum troque kapasitas adalah kg Untuk semua alat diatas harus mampu mengangkat beban seberat kg (hoisting capasity) 3.7. POMPA LUMPUR / COMPRESSOR Sebagai penunjang utama drillling rig, kontraktor harus pula meyediakan pompa lumpur untuk pompa sirkulasinya atau compressor untuk sistem zair Flush. Pompa lumpur harus bertipe Piston kapasitas pompa adalah 500 1/ min pada 24 kg/cm2 didalam preparasi pompa lumpur dilapangan harus diperhitungkan panjang sirkulasi dari lubang bor kebak lumpur sehingga dipertibangkan dengan sample Cutting yang diperoleh cukup bisa mengwakili penetrasi kedalamannya dan juga efek perembesan kedalam lubang bor. Pemborong harus meyediakan pada setiap drilling unit alat pengetesan lumpur laboran seperti : - Mud balance / timbangan lumpur. - Marsh furnel - No 200 sicve (ayakan No 200) - ph indikator paper (kertas ph ), dsb Demi kelancaran pekerjaan pemeborongan diwajibkan membuat pengumpul lumpur cadangan yang diperhitungkan sesuai kebutuhan dan waktu gantinya. Bila pemborong dengan air flush maka harus meyediakan compressor dengan capasitas 600 cfm pada 12 bar STANG BOR/DRILL ROD, PEMBERAT /COLLAR DAN STABILIZER Untuk alat pembantu harus berstandar API atau lainnya yang sederajat. Minimum dari diameter stang bor/drill rod adalah 89 mm/3.5 inch. Dalam pelaksanaanya harus digunakan drill colars dan stabilization untuk mencengah kemungkinan tidak harus lubang bor. Sehingga akan merugikan pihak pemborong sendiri.
5 3.9. PIPA KONDUKTOR/SURFACE CASING / PIPA PELINDUNG. Untuk system bor putar pemakaian pipa konduktor untuk mencegah runtuhnya lubang bor adalah sangat penting. Pipa konduktor ini harus dipasang dalam keadaan yang normal minimum- 10 m, sebagai pengaman pada kondisi hal ini perlu untuk mencegah kemungkinan terjadinya keruntuhan kedalam lubang bor LUMPUR PEMBORAN Cara sirkulasi dengan lumpur atau udara mungkin akan dipakai tergantung pada pertimbangan tehnik dan kondisi geologi daerahnya. Pemilihan jenis lumpur harus medapat persetujuan dari pemberi tugas. Pemborongan memilih macam atau jenis dari lumpur pemborong yang sesuai dengan kondisi daerahnya/ formasi geologisnya. Pemborong harus selalu memonitor densitas dan viskositas dari lumpur pemborong tersebut yang dituangkan dalam laporan harian. Disarankan untuk menggunakan biodgradable mud. Syarat untuk pemboran harus mempunyai kuwalitas yang baik dan dapat hilang fungsinya dalam selang waktu tertentu harus sendiri dengan viskositas + 15 cm poince (40 second). Penggunaan bahan kimia tambahan seperti mika atau toxic tidak diizinkan, karena sumur ini adalah untuk kepentingan air minum. Bila terjadi Water Losse, agar segera dicatat dan di ukur. Penggunaan lumpur atau material pemboran atau material lainnya sudah masuk kedalam biaya parmeter pemboran. Untuk ini pemborong harus betul-betul mempelajari mencegah kemungkinan salah perhitungan PENCATATAN TINGGI MUKA AIR (STATIC WATER LEVEL) Pemborong harus meyediakan alat pegukur tinggi muka air yang eletronis dengan ketelitian 1 cm dan selalu berada dilapangan selama aktivitas pekerjaan berlangsung. Tinggi muka air harus selalu dicatat sebelum mulai pekerjaan pemboran dan sesudah pemboran setiap harinya. Bila keaadaan positive atesi maka yang diukur adalah tinggi kolom airnya atau debitnya ALAT PANCING Pemborong harus meyediakan satu set komplit alat pemancing termasuk Hydralic jak yang sesuai untuk mengamankan sewaktu-waktu yang diperlukan. Sehingga tidak banyak waktu yang terbuang untuk menunggu, apabila suatu diperlukan. Ketidaksamaannya peralatan ini dilapangan menjadi resiko pemborong PENYEMENAN (CEMENTING) Pada kondisi tertentu pengawas tehnik lapangan mungkin memerintahkan peyemenan, misalnya keperluan penanggulangan runtuhan/caving, dll. Pembungkus dibuat dengan
6 campuran semen + air pada keadaaan tertentu diperlukan penambahan Cemen Add, Post ini termasuk dalam pekerjaan pembuatan lubang bop SAMPLING (CONTOH HASIL PENGEBORAN) Contoh hasil pengeboran perlu diambil pada setiap meter kemajuan pengeboran dan pada setiap perubahan lapisan batuan. Minimum jumlah sample setiap contohnya adalah 0.5 kg, dimasukkan kedalam kantong plastik, dengan diberi identitas seperti nomor sample CONTOH AIR Pemberi tugas mengintruksikan pada pemborong untuk pengambilan contoh air dari lubang bor untuk diteliti dilaboratorium. Banyak contoh air adalah 5 liter pada setiap pengambilan sample. Semua kegiatan harus dikerjakan atas persetujuan direksi/ pengawas lapangan PRESTASI PEKERJAAN Hanya pekerjaan yang sempurna sesuai spesifikasi teknis yang dapat diterima oleh pemberi tugas. Bahwa diperhatikan adalah lubang sumur bor tersebut tidak diterima, maka pemborong harus menutup sumur tersebut dengan cara penyemenan, untuk itu cara dan metodenya akan diberi petunjuk oleh pemberi tugas sesuai kondisi lapangan. Resiko dari pekerjaan ini ada dipihak pemborong UMUM PASAL 4 PEKERJAAN INSTALASI PEMIPAAN UNTUK KONSTRUKSI SUMUR Maksud dari pekerjaan ini adalah seperti yang dijelaskan pada pasal-pasal sebelumnya, yaitu bila hasilnya tidak sesuai dengan perencanaan yang ada maka akan langsung dipakai sebagai sumur produksi, sehingga dalam pekerjaan ini termasuk penyediaan pipa pipa, pipa saringan, grevel pack dan lain-lain sesuai teknis sehingga siap untuk dilanjudkan dengan jenis pekerjaan yang lainnya KONSTRUKSI SUMUR Untuk sempurnanya konstruksi sumur bor harus terdiri dari bahan-bahan : - Pipa jambang/ pump House Casing - Pipa Buta/ Blank pipa casing - Pipa saringan/ Screen - Pipa observasi pada bagian bawah dilengkapi dengan syarat-syarat teknis pelaksanaannya.
7 PASAL 5 PEMBERSIHAN DAN PENGURASAN SUMUR Pembersihan lubang sumur yang telah dikonstruksikan adalah merupakan pekerjaan yang terpenting dalam pekerjaan sumur bor ini. dimaksud untuk mengeluarkan segala kotoran dan sisa lumpur yang masih tersisa dalam lubang sumur bekas pengeboran. Selain itu juga terpenting adalah membersihkan open area dari pipa saringan/screen, grevel pack dan lain-lain. Kesempurnaan dari pembuatan sumur bor adalah sangat tergantung dari pelaksaaan pekerjaan ini dengan baik dan benar sesuai petunjuk pekerjaan atau gambar kerja pekerjaan ini. PASAL 6 GEOFISIKA LUBANG BOR Geofisika lubang sumur dilakukan pada sumur-sumur exploitasi atau pilot hole sumur uji/ uji produksi. Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk memperoleh informasi keadaan fisik lapisan tanah yang harus dilakukan secepat mungkin setelah pekerjaan lubang pilot hole selesai dikerjakan sesuai dalam persyaratan teknis pekerjaan. PASAL 7 PEMOMPAAN UJI Pekerjaan ini adalah merupakan pekerjaan yang sangat membutuhkan ketelitian dalam pelaksanaannya. Pemborong harus menyediakan peralatan dan tenaga ahli yang berpengalaman dalam menggunakan peralatan yang akan dipakai. Banyak air yang akan dipompa dari dalam sumur akan diukur dengan alat ukur yang disediakan oleh pemborong, tentang jenisnya harus disetujui oleh pemberi tugas. Demikian pula pemborong harus set peralatan yang elektronis untuk mengukur tinggi muka air dalam sumur secara teliti. PASAL 8 KONSTRUKSI SUMUR OBSERVASI Sumur observasi dimaksudkan untuk mengukur tinggi mengukur air selama pengujian sumur/ pumping test atau selama pemompaan pada waktu sumur bor tersebut diproduksi sebagai alat monitoring.
8 Jenis pipa yang digunakan untuk konstruksi sumur observasi adalah jenis pipa baja yang digalvanis atau material lain yang anti korosi. Adapun jenis saringan yang dipakai adalah juga dari bahan yang sama diatas. Diameter pipa antara mm dari kelas medium. Sistem penyambungan adalah dengan sistem ulir atau pengelasan, yang penting disini harus diperhatikan bahwa sistem tersebut mampu untuk konstruksi sampai kedalaman 150 m. Dengan demikian semua jenis pekerjaan dapat terselesaikan sesuai dengan pemilik proyek, dengan memperhatikan spesifikasi teknis yang ada dan pekerjaan disetujui oleh pengawas lapangan. Banda Aceh, April 2014 Konsultan Perencana CV. MAHKOTA CONSULTANT HAMAR YANIS, A.Md Direktur
TUGAS MATA KULIAH METODE KONSTRUKSI
TUGAS MATA KULIAH METODE KONSTRUKSI METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN DEWATERING Disusun Oleh : Hilman Arief Ramadhan 4014030009 Fakultas : Teknik Sipil Program Studi : Manajeman Konstruksi Lanjutan Dosen :
Lebih terperinciMateri kuliah dapat didownload di www.fiktm.itb.ac.id/kk-geologi_terapan
Materi kuliah dapat didownload di www.fiktm.itb.ac.id/kk-geologi_terapan HIDROGEOLOGI UMUM (GL-3081 3081) MINGGU KE-8 TEKNOLOGI PEMBORAN DAN KONSTRUKSI SUMUR BOR Oleh: Prof.Dr.Ir.. Deny Juanda Puradimaja,
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING WATERSTOP (TUBE A MANCHETTE METHOD)
METODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING WATERSTOP (TUBE A MANCHETTE METHOD) 1. Umum Pekerjaan drilling dan waterstop grouting ini dilakukan pada lokasi sepanjang upstream cofferdam hulu. Berdasarkan kondisi
Lebih terperinciBAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN V. 1. Uraian Umum Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah
11 BAB II PEMBAHASAN MATERI Pompa adalah suatu jenis mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah ke tempat lebih tinggi alau dari
Lebih terperinciTeknik Pemboran. Instruktur : Ir. Aris Buntoro, MSc.
Teknik Pemboran Instruktur : Ir. Aris Buntoro, MSc. TEKNIK PEMBORAN Mengenal operasi pemboran dalam dunia minyak dan gas bumi Mengenal 5 komponen peralatan pemboran dunia minyak dan gas bumi, yaitu : Power
Lebih terperinciDRILLING SERVICE BANDUNG
METODE KERJA PEKERJAAN HORIZONTAL DRILLING CV BORHAN & SON S DRILLING SERVICE BANDUNG Create and Presentation by Theissen Khadafi, S.Kel METODE KERJA PEMBORAN HORIZONTAL Secara umum pekerjaan Horizontal
Lebih terperinciMAKALAH TEKNIK PENGEBORAN DAN PENGGALIAN JENIS-JENIS PEMBORAN
MAKALAH TEKNIK PENGEBORAN DAN PENGGALIAN JENIS-JENIS PEMBORAN Oleh: EDI SETIAWAN NIM. 1102405 Dosen Mata Kuliah: Mulya Gusman, S.T, M.T PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR )
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING PEKERJAAN PEMBUATAN SUMUR EKSPLORASI DINAS ENERGI DAN SUMBER
Lebih terperinciBAB II HAND BORING. 2.1 Referensi. Tanah. ITB Dasar Teori
BAB II HAND BORING 2.1 Referensi - Laboratorium Mekanika Tanah. Buku Panduan Praktikum Mekanika Tanah. ITB. 2005. 2.2 Dasar Teori Pemboran tanah adalah pekerjaan paling umum dan paling akurat dalam survey
Lebih terperinciBAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN
BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN 1. Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi : I. Perbaikan/Rehab dermaga TPI/PPI 2. Sarana bekerja dan tata cara pelaksanaan. a. Untuk kelancaran
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN
BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN 4.1 KONDISI PROYEK 4.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan
Lebih terperinciLAMPIRAN VII KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000
LAMPIRAN VII KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000 PROSEDUR PEMBERIAN IZIN PERUSAHAAN PENGEBORAN AIR BAWAH TANAH I. PENDAHULUAN A. Latar
Lebih terperinciLaboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2017
BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Operasi pemboran merupakan proses kelanjutan dari eksplorasi untuk menginformasikan ada tidaknya kandungan minyak atau gas bumi di dalam suatu lapisan di bawah permukaan.
Lebih terperinciHALAMAN JUDUL... i. KATA PENGANTAR... iv. RINGKASAN... vi. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xii BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN SURAT KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii KATA PENGANTAR... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi
Lebih terperinciTata cara pembangunan sumur produksi dengan pengeboran sistem sirkulasi langsung
Badan Standardisasi Nasional Tata cara pembangunan sumur produksi dengan pengeboran sistem sirkulasi langsung ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi
BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Tinjauan umum Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik
Lebih terperinciMETODE PEKERJAAN BORE PILE
METODE PEKERJAAN BORE PILE Dalam melaksanakan pekerjaan bore pile hal-hal yang harus diperhatikan adalah : 1. Jenis tanah Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap kecepatan dalam pengeboran. Jika tipe tanah
Lebih terperinciPEMBORAN EXPLORASI MANCARI DAN MENGGAMBARKAN BAGAIMANA PROSES PEMBORAN EXPLORASI
PEMBORAN EXPLORASI MANCARI DAN MENGGAMBARKAN BAGAIMANA PROSES PEMBORAN EXPLORASI Pemboran Eksplorasi Suatu aktivitas vital baik dalam pengambilan sample maupun pemboran produksi. Tujuan dari kegiatan pemboran
Lebih terperinciHASIL KOREKSI ARITMATIKA URAIAN PEKERJAAN SELISIH
HASIL KOREKSI ARITMATIKA PROGRAM : PERENCANAAN DAN SURVEY GEOLISTRIK SUMBER AIR TANAH YANG SIAP DIKONSUMSI MASYARAKAT PEKERJAAN : PERENCANAAN DAN SURVEY GEOLISTRIK SUMBER AIR TANAH LOKASI : DESA SURYA
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. URAIAN UMUM Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan
Lebih terperinciII. PENGENALAN ALAT BOR DAN KOMPONEN ALAT BOR
II. PENGENALAN ALAT BOR DAN KOMPONEN ALAT BOR Laboratorium Pemboran Institut Teknologi Medan II. PENGENALAN ALAT BOR DAN KOMPONEN ALAT BOR 2.1. Maksud dan Tujuan. Adapun maksud dari pelaksanaan Praktikum
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING DOWNSTAGE METHOD
METODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING DOWNSTAGE METHOD 1. Umum Tanah/ batuan dasar pondasi bangunan tidak sepenuhnya dapat memenuhi kriteria perencanaan. Untuk memenuhi kriteria perencanaan, maka diperlukan
Lebih terperinciσa = Tegangan tarik ijin kg/cm 2
PELAKSANAAN TES DAN INSPEKSI INSTALANSI PENSTOCK 1. Uraian Dengan selesainya pekerjaan pemasangan, telah dilaksanakan tes dan inspeksi sesuai dengan ketentuan dalam dokumen kontrak dan Prosedur metode
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN GAMBAR
BAB IV PERANCANGAN GAMBAR 4.1. Definisi Gambar Sebelum masa pembangunan, sebuah bangunan gedung akan melalui tahap perencanaan. Sebagai alat komunikasinya digunakanlah gambar-gambar yang memberikan ilustrasi
Lebih terperinciEvaluasi Penggunaan Rig 550 HP Untuk Program Hidrolika Pada Sumur X Lapangan Y
Evaluasi Penggunaan Rig 550 HP Untuk Program Hidrolika Pada Sumur X Lapangan Y Ryan Raharja, Faisal E.Yazid, Abdul Hamid Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti Abstrak Pada operasi pemboran
Lebih terperinciLAMPIRAN IX KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000
LAMPIRAN IX KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000 PEDOMAN TEKNIK PENGAWASAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI SUMUR PRODUKSI AIR BAWAH TANAH I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI METODE CASING DRILLING PADA TRAYEK CASING 13-3/8 DI SUMUR SP-23
EVALUASI METODE CASING DRILLING PADA TRAYEK CASING 13-3/8 DI SUMUR SP-23 Syandi Putra, Widradjat Aboekasan Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti Abstrak Dalam upaya meningkatkan perolehan
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
EVALUASI DAN OPTIMASI PERENCANAAN CASING PADA OPERASI PEMBORAN SUMUR X-9, PRABUMULIH PT. PERTAMINA EP Feldy Noviandy Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki
BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1. Uraian Umum Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan Proyek yang lainnya. Metode pelaksanaan yang
Lebih terperinciMETODE PENYELIDIKAN DAN PENGUJIAN TANAH
METODE PENYELIDIKAN DAN PENGUJIAN TANAH PENYELIDIKAN TANAH LAPANGAN PENGUJIAN LABORATORIUM KORELASI EMPIRIS DATA SONDIR DAN N-SPT ANTAR PARAMETER TANAH PENYELIDIKAN TANAH LAPANGAN TUJUAN Mengetahui keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. air bersih semakin meningkat dan sumber-sumber air konvensional yang berupa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia. Kebutuhan akan air bersih semakin meningkat dan sumber-sumber air konvensional yang berupa air permukaan semakin
Lebih terperinci5- PEKERJAAN DEWATERING
5- PEKERJAAN DEWATERING Pekerjaan galian untuk basement, seringkali terganggu oleh adanya air tanah. Oleh karena itu, sebelum galian tanah untuk basement dimulai sudah harus dipersiapkan pekerjaan pengeringan
Lebih terperinci125 SNI YANG SUDAH DITETAPKAN BSN DI BIDANG USAHA MINYAK DAN GAS BUMI
125 SNI YANG SUDAH DITETAPKAN BSN DI BIDANG USAHA MINYAK DAN GAS BUMI NO NOMOR SNI J U D U L KETERANGAN 1. SNI 07-0728-1989 Pipa-pipa baja pengujian tekanan tinggi untuk saluran pada industri minyak dan
Lebih terperinciPERANCANGAN POMPA TORAK 3 SILINDER UNTUK INJEKSI LUMPUR KEDALAMAN FT DENGAN DEBIT 500 GPM
PERANCANGAN POMPA TORAK 3 SILINDER UNTUK INJEKSI LUMPUR KEDALAMAN 10000 FT DENGAN DEBIT 500 GPM Setiadi 2110106002 Tugas Akhir Pembimbing Prof. Dr. Ir. I Made Arya Djoni, M.Sc Latar Belakang Duplex double
Lebih terperinciLAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-170/PJ/2002 TANGGAL : 28 Maret 2002
LAMPIRAN I ATAS BERUPA SEWA DAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA KECUALI SEWA DAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PERSEWAAN TANAH DAN ATAU BANGUNAN YANG TELAH DIKENAKAN PAJAK YANG BERSIFAT FINAL BERDASARKAN
Lebih terperinciBAB II I S I Kecepatan pemboran suatu alat bor juga dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain :
BAB I PENDAHULUAN Pemboran produksi (eksploitasi) merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan peledakan, karena dengan melakukan kegiatan peledakan tersebut terlebih dahulu batuan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi
Lebih terperinciDCE - 09 Pengukuran dan Perhitungan Hasil Kerja
DAFTAR MODUL NO KODE JUDUL 1. DCE - 01 UUJK Profesi dan etos Kerja 2. DCE - 02a Manajemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan DCE - 02b Manajemen Lingkungan 3. DCE - 03 Dokumen Kontrak 4. DCE - 04 Spesifikasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Uraian Singkat Jembatan Kereta Api Lintas Semarang-Bojonegoro Pembangunan Jembatan Kereta Api Lintas Semarang-Bojonegoro, merupakan proyek pembangunan Track dan Jalur
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN
SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN
BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan, dan
Lebih terperinciBAB III ALAT PENGUJIAN
BAB III ALAT PENGUJIAN 3.1 RANCANGAN ALAT UJI Pada penelitian ini alat uji dirancang sendiri berdasarkan dasar teori dang pengalaman dari dosen pembimbing. Alat uji ini dirancang sebagai alat uji dengan
Lebih terperinciNO. JENIS PENGHASILAN PERKIRAAN PENGHASILAN NETO
LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP- 305/PJ/2001 TANGGAL : 18 April 2001 PERKIRAAN PENGHASILAN NETO ATAS PENGHASILAN BERUPA SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan : PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SMK PENERBANGAN ACEH Lokasi : BLANG BINTANG - ACEH BESAR Tahun Anggaran : 2014
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Pekerjaan : PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SMK PENERBANGAN ACEH Lokasi : BLANG BINTANG - ACEH BESAR Tahun Anggaran : 2014 A. RUANG LINGKUP PEKERJAAN A PEKERJAAN PERSIAPAN B
Lebih terperinciLAMPIRAN V KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000
LAMPIRAN V KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000 PROSEDUR PEMBERIAN IZIN PENGEBORAN DAN IZIN PENGAMBILAN AIR BAWAH TANAH I. PENDAHULUAN A.
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) ( X Print) B-197
JURNL SINS DN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) B-197 Perancangan Pompa Torak 3 Silinder untuk Injeksi Lumpur Kedalaman 10000 FT dengan Debit 500 GPM (Studi Kasus Sumur Pemboran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Fenomena Dasar Mesin (FDM) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 3.2.Alat penelitian
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK. akan semakin diperlukan jika proyek termasuk dalam proyek yang kompleks dan
BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK 6.1. Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kebutuhan
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PERIZINAN PENGEBORAN DAN PENGAMBILAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciTINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN. 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebihdahulu, lalu kemudian diisi
BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah pada awal pengerjaannya. Bored
Lebih terperinciDAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL
DAFTAR (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL No. Judul Standar Nomor Standar Ruang Lingkup D Pemukiman (Cipta Karya) 4. Air Bersih/ Air Minum 1. Metode Pengujian Meter Air Bersih (Ukuran
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Lapangan Project Herry Putranto Project Manager Wisnu Yudi Administrasi Agung Logistik Asep Safety Officer Rizal Supervisior Prihartono
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa peruntukan air tanah ditujukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN
BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Pengujian Material Dalam mendesain suatu campuran beton, perlu terlebih dahulu diadakan suatu pengujian material atau bahan-bahan pencampur beton. Di antaranya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Instalasi air Bersih
267 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.1 Kesimpulan Instalasi air Bersih Dari analisa Perencanaan instalasi air bersih pada gedung kantor Politekik Kediri diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB V. PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Keakuratan Pengeboran Vertikal dari Pengukuran Lapangan. Keakuratan No. Blast
BAB V. PEMBAHASAN 5.1. Keakuratan Pengeboran Vertikal Pengeboran pada daerah pushback 7 South menggunakan sistem Aquila. Sistem Aquila ini memiliki cara kerja dimana desain pengeboran dikirimkan secara
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1. Ruang Lingkup Acuan Normatif Istilah dan Definisi Ketentuan Umum KetentuanTeknis...2. Lampiran A...
DAFTAR ISI 1. Ruang Lingkup...1 2. Acuan Normatif...1 2.1 Produk Statuter...1 2.2 Produk Standar...1 3. Istilah dan Definisi...1 4. Ketentuan Umum...2 5. KetentuanTeknis...2 5.1 Sarana Pengambilan Air
Lebih terperinciBAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25
BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan
Lebih terperinci3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat
LAMPIRAN II 3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat 1. Tungku Berdasarkan hasil survey dan pengamatan dipasaran, tersedia berbagai macam tungku yang dapat digunakan untuk rangkaian yang akan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengendalian Proyek Suatu kegiatan pengawasan/monitoring suatu Proyek supaya proyek bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan mutu yang baik, penggunaan biaya dan
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... vi RINGKASAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN
BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1. Material Perlu diketahui bahwa bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan dan kekakuan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR :1451 K/10/MEM/2000 TANGGAL : 3 November 2000
LAMPIRAN IX KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR :1451 K/10/MEM/2000 TANGGAL : 3 November 2000 PEDOMAN TEKNIK PENGAWASAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI SUMUR PRODUKSI AIR BAWAH TANAH I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciTata cara pemasangan dan pembacaan alat ukur regangan tanah
Tata cara pemasangan dan pembacaan alat ukur regangan tanah 1 Ruang lingkup Pedoman ini menetapkan tata cara pemasangan dan pembacaan alat ukur regangan tanah untuk digunakan sebagai acuan dan pegangan
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERIZINAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERIZINAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa dengan adanya perubahan kewenangan perizinan dalam
Lebih terperinciBAB IV: PENGAMATAN PROYEK
BAB IV: PENGAMATAN PROYEK 4.1. Proses Pelaksanaan Teknis 4.1.1 Pelaksanaan Teknis Proyek Tampak Utara Tampak Timur Gambar 4.1 : Zona Pengamatan Teknis. Ketika memulai praktik profesi, proses pengamatan
Lebih terperinci5.2. Pekerjaan Bore Pile dan Soldear Pile. Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Bore Pile dan Soldear Pile ini melibatkan beberapa kegiatan antara lain ada
5.1. URAIAN UMUM BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Laporan Kerja Praktek Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta
Lebih terperinciLAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-176/PJ/2000 TANGGAL : 26 JUNI 2000
LAMPIRAN I PERKIRAAN PENGHASILAN NETO ATAS PENGHASILAN BERUPA SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA KECUALI SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...iii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...iv. KATA PENGANTAR...v. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...iv KATA PENGANTAR...v HALAMAN PERSEMBAHAN...vii RINGKASAN...viii DAFTAR ISI...ix DAFTAR GAMBAR...xiii DAFTAR TABEL...xv
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian untuk melaksanakan riset tentang daya dukung tanah gambut yaitu dibagi pada dua tempat. Yang pertama pengujian daya dukung
Lebih terperinciKISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PENGEBORAN MINYAK DAN GAS
KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PENGEBORAN MINYAK DAN GAS No Standar Guru (SKG) Inti Guru Guru Mata Indikator Pencapaian (IPK) 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. KATA PENGANTAR...iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...iv. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR...iii HALAMAN PERSEMBAHAN...iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...v RINGKASAN...vi DAFTAR ISI...vii DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR TABEL...xiii
Lebih terperinciMetode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >
Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan Dan Alat - Alat BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop
BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.
Lebih terperinciSISTEMATIKA DOKUMEN RENCANA PEMANTAUAN DAN PENGELOLAAN AIR TANAH
SISTEMATIKA DOKUMEN RENCANA PEMANTAUAN DAN PENGELOLAAN AIR TANAH A. PENDAHULUAN 1. Identitas Pemohon a. Nama perusahaan :... b. Direktur perusahaan :... c. Alamat perusahaan :... No. telepon :... No. Fax
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat
BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk FEBRUARI 2013
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk FEBRUARI 2013 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi 1 PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 32 TAHUN 2008
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 32 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PENGENDALIAN AIR BAWAH TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciII. PEKERJAAN PENDAHULUAN
METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan
Lebih terperinciPERKIRAAN PENGHASILAN NETO ATAS SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA
Lampiran I PERKIRAAN PENGHASILAN NETO ATAS SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA No JENIS PENGHASILAN PERKIRAAN PENGHASILAN NETO (1) (2) (3) 1. Sewa dan penghasilan lain sehubungan
Lebih terperinciWAE BOBO KEL. RANA LOBA KEC. BORONG KAB. MANGGARAI TIMUR
SPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : LOKASI : WAE BOBO KEL. RANA LOBA KEC. BORONG KAB. MANGGARAI TIMUR 1 SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN Pasal 1 UMUM 1.1. Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor
Lebih terperinciBAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.
BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.476A (Zone C) 4.1. Pekerjaan Pembuatan Lubang Bor Pekerjaan pembuatan lubang
Lebih terperinciBAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN
BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekanan balik dari sumur yang biasa disebut kick. Kick merupakan tekanan balik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perminyakan, saat explorasi dan exploitasi minyak dan gas bumi dikenal lima sistem utama saat operasi di lapangan berlangsung. Lima sistem utama tersebut
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT
KONSTRUKSI SARANG LABA LABA seri 3 RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN BAWAH dengan sistim KONSTRUKSI SARANG LABA LABA seri 3 Proyek : Gedung
Lebih terperinciMATA KULIAH PENGANTAR TEKNIK PERMINYAKAN 1 MATERI : PENGENALAN PERALATAN DI OPERASI PEMBORAN. 07 Desember 2012
MATA KULIAH PENGANTAR TEKNIK PERMINYAKAN 1 MATERI : PENGENALAN PERALATAN DI OPERASI PEMBORAN 07 Desember 2012 12/9/2012 PTP 1 1 Tujuan utama dari operasi pemboran adalah membuat lubang secara cepat, murah
Lebih terperinciSYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN. Pasal 1 PENJELASAN UMUM
SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN Pasal 1 PENJELASAN UMUM 1. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pemasangan Paving Blok Jalan Lingkungan. 1. Pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan : Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai. Mempelajari Gambar Tender (Gambar Forkon) Survei Kondisi Lapangan. Studi Pustaka
31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK Adapun alur proses pelaksanaan kerja praktik Pembuatan Gambar Kerja Instalasi Plambing ini adalah seperti diagram alur proses
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk SEPTEMBER 2012
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk SEPTEMBER 2012 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara
Lebih terperinciBAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop
BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada Setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB VI TINJAUAN KHUSUS. (Secant Pile dan Soldier Pile)
BAB VI TINJAUAN KHUSUS (Secant Pile dan Soldier Pile) 6.1 Uraian umum Pada proyek Brooklyn Soho and Apartment, didnding penahan tanah menggunakan metode Secant pile dan Soldier pile. 6.1.1 Secant Pile
Lebih terperinciBAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan
BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinci