BAB VI ENZIMOLOGI KLINIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI ENZIMOLOGI KLINIK"

Transkripsi

1 BAB VI ENZIMOLOGI KLINIK PENDAHULUAN Topik kuliah Enzimologi Klinik ini membahas tentang peranan enzim dalam mendukung diagnosis klinik, meliputi tentang konsep pokok enzimologi, peranan uji enzim dalam diagnosis, klasifikasi enzim, distribusi enzim dalam jaringan, lokasi enzim intraseluler, dan penghilangan enzim dalam sirkulasi. Pokok bahasan kuliah ini secara umum dapat digunakan untuk membantu mahasiswa dalam memahami tentang peranan enzim intraseluler, yang dapat digunakan untuk membantu mahasiswa dalam menentukan diagnosis suatu penyakit yang melibatkan kerusakan suatu organ maupun jaringan tubuh. Pengertian tentang enzimologi klinik dapat digunakan untuk membantu dalam memonitor perkembangan suatu penyakit maupun melakukan evaluasi selama pengobatan. Topik kuliah ini secara keseluruhan dapat diselesaikan dalam waktu dua kali tatap muka (2 jam). Setelah mengikuti pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami peranan enzim-enzim intraseluler yang dapat digunakan untuk memantau kerusakan suatu organ tubuh. PENYAJIAN Enzim Enzim merupakan katalis protein yang merubah reaksi-reaksi biokirnia dalam sel. Enzim bisa berubah secara fisik selama memerankan fungsinya dalam suatu reaksi, dan akan kembali kcwujud aslinya sctelah terjadi suatu reaksi yang lcngkap. Dalam proses patofisiologi, terutama adanya cedera sel, akan menyehabkan meningkatnya aktivitas enzim dalam plasma. Diagnostik enzimologi merupakan bagian laboratorium klinik yang dilibatkan untuk mempelajari dan menerapkan aktivitas enzim plasma untuk tujuan diagnostik, untuk memonitor aktivitas suatu pcnyakit, dan untuk cvaluasi rcspon pengobatan dari suatu penyakit. Sifat katalitik masing-masing enzim adalah spesifik dan sensitif, sifat-sifat katalitik tersebut dapat diukur. Kecepatan reaksi katalitiknya seimbang dengan jumlah enzim yang digunakan dalam reaksi, sehingga untuk mengukur kuantitas enzim dapat dilakukan dengan cara mengukur produk yang dihasilkan dari reaksi, mengukur menghilangnya substrat yang digunakan, atau dapat juga dengan cara mengukur perubahan konsentrasi koenzim yang digunakan dalam reaksi. Hasil pengukuran aktivitas enzim tersebut dinyatakan dalam satuan unit cnzim. Satu internasionl unit (IU) didefinisikan sebagai jumlah enzim yang mengkatalisis konversi 1 mikromol substrat atau koenzim per menit Universitas Gadjah Mada 1

2 dibawah kondisi tertentu waktu dilakukan pengukuran (temperatur dengan pii optimal dan konsentrasi substrat tertentu). Faktor-Faktor yang Terlibat dalam Aktivitas Enzim dalam Serum Gangguan jaringan spesifik Gangguan jaringan lain ==> Enzim dilepas <== Perubahan sintesis ensim Ekskresi ==> Enzim dalam serum <== Katabolisme Inhibitor ==> Pengukuran <== Teknik pemeriksaan Aktivator aktivitas enzim dalam serum Ko-faktor Konsep Pokok Enzimologi A. Sifat dasar enzim 1. Enzim adalah protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia yang esensial untuk hidup. a. Ensim berikatan secara temporal dengan substansi-substansi aksinya (substrat) untuk membentuk komplek enzim-substrat. b. Komplck tcrscbut pccah untuk membentuk produk reaksi dan melepaskan enzim untuk melanjutkan fungsi katalitiknya. c. Masing-masing enzim hanya dapat mengkatalisis tipe-tipe reaksi tertentu d. Enzim diberi nama dan dikdasifikasi menurut tipe reaksi dan spesifikasi substarnya. (1). Transferase : enzim yang mengkatalisis kelompok transfer (seperti amino, phosphat) dari satu komponen ke lain komponen, misalnya: (a). Glutamic oxaloacetic transaminase (GOT) atau alanin aminotransferase (ALT) (b). Glutamic pyruvic transaminase (GPT) atau aspartic acid transferase (AST) (c). Creatine phosphokinase (CPK) (2). Dehydrogenase: enzim yang mengkatalisis transfer elektron (a). Lactic dehydrogenase (I,DH) (b). Isocitric dehydrogenase (ICD) Universitas Gadjah Mada 2

3 (3). Hydrolase: enzim yang mengatalisis substrat yang larut air (a). Amylase (b). Lipase (c). Alkaline phosphatase (d). Acid phosphatase (e). Cholinesterase (4). Lyase: enzim yang membebaskan karbon (a). Aldolase 2. Enzim diproduksi didalam sel dari semua sel hidup clan dilepaskan kedalam plasma dan cairan rtubuh, dimana aktivitas yang diukur adalah kemampuannya dalam mempercepat reaksi-reaksi kimia utama yang dikatalisis. 3. Penggunaan serum untuk uji enzim lebih baik daripada plasma karena penggunaan antikoagulan dalam plasma akan mempengaruhi aktivitas enzim atau menimbulkan perubahan warna yang dapat mempengaruhi basil pemeriksaan. B. Mekanisme pelepasan enzim ke dalam sirkulasi 1. Perubahan permeabilitas sel membran (a). Reaksi radang (b). Degenerasi sel (c). Peningkatan aktivitas sel (d). Metamorfose lemak 2. Nekrosis sel menyebabkan pelepasan enzim dari sel ke pembuluh darah 3. Ketidak imbangan clearence enzim dari serum 4. Ketidak imbangan sintesis oleh jaringan menyebabkan penurunan konsentrasi cnsim dalam serum 5. Produksi enzim ditingkatkan akibat aktivitas ekstraseluler C. Metode untuk mengukur enzim 1. Enzim diukur sebagai aktivitasnya bukan konsentrasinya, karena konsentrasi enzim dalam serum hanya terdapat dalam beberapa menit clan dapat dikelirukan dengan cairan biologis lain yang secara kemis sama. 2. Tiga cara utama untuk mengukur enzim: a.. Pengukuran menghilangnya substrat atau perubahan konsentrasi substrat (1). Amylase b. Pengukuran produk akhir yang,dihasilkan (1). Alkalin phosphatase c. Pengukuran perubahan jumlah koensim atau kofaktor pada waktu-waktu Universitas Gadjah Mada 3

4 tertentu, kecepatan perubahan yang diukur sebagai aktivitas enzim. (1). Isocitric dehydrogenase D. Cara untuk mcnentukan unit aktivitas enzim 1. International Unit: satu unit (U) enzim adalah jumlah yang mengkatalisis perubahan dari 1 mikromol (umol) substrat per menit dibawah kondisi yang ditentukan: a. temperatur reaksi yang ditetapkan 30 C b. aktivitas enzim dalam cairan tubuh atau terutama dalam serum ditentukan dalam 1 ml, sehingga hasil pengukuran enzim ditentukan dalam rniliunit/ml (mu/ml). Jika volume pengukuran yang digunakan 1 L, maka aktivitas enzim ditentukan dalam U/L. c. Satuan IU digunakan jika metode pengukuran yang digunakan sama Faktor-faktor yang mempengaruhi. uji enzim dalam diagnosis A. Distribusi enzim dalam jaringan B. Lokasi intraseluler C. Pelepasan enzim dari jaringan yang rusak D. Perubahan-perubahan permeabilitas membran E. Klearens enzim dari serum F. Lama menghilangnya aktivitas ensim dalam serum G. Pola seri enzim serum H. Korelasi hasil uji enzim dengan uji lain Klasifikasi enzim A. Enzim plasma spesifik adalah enzim yang khusus disintesis dalam hati yang kemudian diekskresikan ke dalam darah. Contoh: faktor-faktor koagulasi dan cholinesterase merupakan contoh dari kelompok ini. Aktifitas enzim-cnzim dalam plasma mcnurun pada hati yang mengalami kerusakan, karena kelangsungan sintesa dan eksresi tidak lama. B. Enzim plasma non spesifik Fungsi biologis ensim ini dalam darah belum diketahui, level normal ensim ini ditentukan berdasar pelepasannya dari sei dan eliminasi dari serum. 1. Enzim ekresi Enzim yang diekresikan dari sel-sel parenkim ke ekstra seluler dan ke ruang ekstra vaskuler. Contoh: pankreatik amilase, parotik alfa-amilase, lipase, alkalin fosfatase, acid fosfatase. Kenaikan aktivitas ensim dalam serum lebih Universitas Gadjah Mada 4

5 sering terjadi pada keadaan obstruksi dibanding pada keadaan gangguan seluler akut. 2. Enzim seluler a. Enzim organ spesifik Terdapat pada suatu organ atau terdapat dalam konsentrasi yang lebih tinggi hanya pada suatu jaringan. Hal ini menunjukkan bahwa ensim ini sangat akurat untuk diagnosa gangguan organ spesifik. Sebagai contoh adalah glutamic pyruvic transaminase, arginase, sorbitol dehydrogenyse, glutamic dchydrogenasc dapat digunakan untuk diagnosa gangguan fungsi hati dan lipase untuk diagnosa gangguan fungsi pankreas. b. Enzim organ nonspesifik Semua enzim yang terlibat dalam siklus metabolik utama dan rangkaiannya, enzim ini terdapat pada hampir semua sel-sel dalam tubuh. Peningkatan aktivitas salah satu enzim lersebut dapat ditunjukkan melalui studi isoensim, sehingga dapat ditentukan jaringan asal (sumbernya). Contoh: Lactic dehydrogenase, alkalin phosphatase. Distribusi Enzim dalam Jaringan Tabel 1. Distribusi enzim dalam jaringan Enzim Enzim dengan spesifitas tinggi Glutamic pyruvic transaminase (AST) Arginase Sorbitol dehydrogenase Aldolase Ornithin carbonyltransferase Lipase Enzim dengan spesifitas sedang Glutamic oxaloacetic transaminase (ALT) Creatine phosphokinase Isocitric dehydrogenase Enzim dengan spesifitas rendah Lactic dehidrogenase Alkaline phosphatase Sumber Utama hati (hewan kecil) hati hati (kuda), ginjal otot hati pankreas, mukosa usus hati, jantung, otot skelet otot skelet, jantung, utak hati, jantung semua jaringan hati, tulang, mukosa usus, plasenta, ginjal Universitas Gadjah Mada 5

6 Enzim Intraseluler 1. Enzim yang terdapat dalam sitoplasma lebih sering dilepaskan kedalam sirkulasi akibat adanya peningkatan permeabilitas membran dibanding ensim yang terdapat dalam mitokondria. Enzim sitoplasma bersifat reversibel dengan proses keradangan. 2. Pada kondisi destruksi nekrotik yang melibatkan sejumlah besar sel-sel, enzim akan dilepaskan dari mitikondria, mikrosomal dan nukleus. Lokasi Enzim dalam Struktur Intraseluler 1. Enzim yang terdapat dalam supernatan atau sitoplasma a. Glutamic pyruvic transaminase b. Lactic dehydrogenase c. Aldolase 2. Enzim yang terdapat dalam mitokondria a. Glutamic oxaloacetic transaminase (bisa ada dalam sitoplasma dan mitokondria dalam bentuk yang berbeda) b. Glutamic dehydrogenase c. Ornithine carbamyl transferase d. Arginase e. Acid phosphatase 3 Enzim dalam mikrosome a. Cholinesterase b. Alkalin fosfatase Penghilangan Enzim dart Sirkulasi 1. Mempunyai kepentingan untuk diagnosa, waktu menghilangya enzim dari sirkulasi diperhitungkan untuk mengetahui proses penyakit. - Misal pada gangguan hati: Arginase akan menghilang dari serum secara lebih cepat dibanding transaminase. Jika konsentrasi arginase dan transaminase masih tetap tinggi, berarti masih terjadi nekrosis hati. Jika terjadi perbaikan kondisi sel-sel hati (proses kesembuhan) maka akan terjadi penurunan konsentarsi arginase secara cepat baru diikuti penurunan aktivitas transaminase. Universitas Gadjah Mada 6

7 2. Kematian enzim Kematian enzim dapat terjadi dengan cara inaktivasi ensim intra vaskuler melalui hambatan-molekul-molekul kecil, protein darah tidak mudah diinaktifkan. Jaringan mempunyai mekanisme untuk penghancuran protein. Sistem retikuloendotelial berpartisipasi dalam penghilangan enzim. Ensim dalam serum dapat dikcluarkan melalui urin tapi hanya dalam jumlah kecil, kecuali pada kondisi adanya gangguan ginjal. Amilase juga inerupakan perkecualian karena enzim ini mudah difiltrasi oleh ginjal karena mempunyai BM relatif rendah. Isoenzim A. Isoenzim adalah beberapa ensim/fraksi enzim yang menunjukkan spesifitas substrat yang sama tapi berbeda dalam sifat fisik dan kimianya. B. Pemisahan dapat dilakukan dengan menggunakan elektroforesis, pemisahan isoensim ini mempunyai manfaat untuk diagnosa klinik (menentukan lokasi kerusakan jaringan). C. Penentuan isoenzim digunakan untuk mengetahui asal jaringan, dapat disertai dengan menentukan aktivitas total enzim dalam serum. Untuk tujuan klinik pemisahan isoensim biasanya dilakulan untuk: 1. Lactic dehydrogenase 2. Alkaline phosphatase 3. Creatine phosphokinase D. Sumber fraksi enzim (isoenzim) 1. Lactic dehydrogenase biasa ditemukan pada kebanyakan spesies hewan: a. LDH-1, LDH-2 : jantung, eritrosit, ginjal, otak b. LDH-3 : paru-paru, pankreas, adrenal, limpa, timus, nodus limfatikus, leukosit c. LDH-4, LDH-5 : otot skelet, hati 2. Alkaline phosphatase : hati, tulang, usus, steroid 3. Creatinc phosphokinase : miokardium, otot skelct, otak Universitas Gadjah Mada 7

8 Tabel 2. Stabilitas enzim dalam serum hewan pada berbagai suhu penyimpanan Enzim Suhu kamar Refrigerator 4 C Freezer -20 C SGOT sapi naik stabil 5 had stabil 38 hari domba naik turun turun babi naik turun stabil SGPT sapi naik naik naik domba stabil stabil stabil babi naik turun turun LDH sapi stabil turun stabil 6 bulan domba turun turun turun babi turun turun stabil 2 bulan PENTUTUP Topik mata kuliah ini secara keseluruhan dapat difahami intisarinya dengan cara mahasiswa mengerjakan soal-soal berikut ini: 1. Sebutkan tujuan mempelajari enzimologi klinik 2. Apa yang dimaksud dengan enzim, mengapa dalam pemeriksaan yang diukur bukan jumlahnya melainkan aktifitasnya 3. Jelaskan faktor-faktor yang terlibat dalam aktivitas enzim dalam serum 4. Bagaimana mekanisme terjadinya peningkatan aktivitas enzim dalam serum 5. Jelaskan cara mengukur aktivitas enzim dalam serum 6. Sebutkan enzim-enzim yang mempunyai spesilitas tinggi, sedang dan rendah dan mengapa enzim-enzim tersebut mempunyai spesilitas tertentu 7. Bagaimana caranya menentukan berbagai fraksi enzim dalam suatu jaringan Universitas Gadjah Mada 8

BAB I ENZIMOLOGI KLINIK

BAB I ENZIMOLOGI KLINIK BAB I ENZIMOLOGI KLINIK A. PENDAHULUAN Topik kuliah Enzimologi Klinik ini membahas tentang peranan enzim dalam mendukung diagnosis klinik, meliputi tentang konsep pokok enzimologi, peranan uji dalam diagnosis,

Lebih terperinci

BAB III UJI FUNGSI OTOT A. PENDAHULUAN

BAB III UJI FUNGSI OTOT A. PENDAHULUAN BAB III UJI FUNGSI OTOT A. PENDAHULUAN Topik kuliah Uji Fungsi Otot membahas tentang uji secara laboratorik penyakit hati berdasarkan ensim otot yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan darah dan adanya

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Pertemuan : Minggu ke 1 Waktu : 50 menit Pokok bahasan : 1. Pendahuluan Subpokok Bahasan : a. Pengertian umum tentang Patologi b. Klinik Veteriner. c. Garis besar

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 28 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Kadar Enzim SGPT dan SGOT Pada Mencit Betina Setelah Pemberian Ekstrak Rimpang Rumput Teki Tabel 1. Kadar Enzim SGPT pada mencit betina setelah pemberian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengue dan ditandai empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengue dan ditandai empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DBD (Demam Berdarah Dengue) DBD adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh empat serotype virus Dengue dan ditandai empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi merupakan minuman psikostimulant yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi merupakan minuman psikostimulant yang akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kopi 1. Pengertian kopi Kopi adalah salah satu minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi merupakan minuman psikostimulant yang akan menyebabkan

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan pada hepar dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain virus, radikal bebas, maupun autoimun. Salah satu yang banyak dikenal masyarakat adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS III-1

BAB III ANALISIS III-1 BAB III ANALISIS 3.1 Data Understanding Phase Pada penelitian ini, data kasus yang digunakan adalah data pasien liver. Data ini dikumpulkan dari timur laut bagian Andhra Pradesh, India. Data pasien liver

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menelitinya lebih jauh adalah Coriolus versicolor.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menelitinya lebih jauh adalah Coriolus versicolor. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jamur telah menjadi bahan pengobatan tradisional di daerah oriental, seperti Jepang, Cina, Korea, dan daerah Asia lainnya sejak berabad-abad lalu, (Ooi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merah kecoklatan yang memiliki berat sekitar 1,4 kg atau sekitar 2,5% dari massa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merah kecoklatan yang memiliki berat sekitar 1,4 kg atau sekitar 2,5% dari massa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian hati Hati merupakan kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna merah kecoklatan yang memiliki berat sekitar 1,4 kg atau sekitar 2,5% dari massa tubuh.letaknya

Lebih terperinci

PENGARUH Agen KIMIA Dan MEKANISME perubahan sel Serta penyakit Yang ditimbulkannya

PENGARUH Agen KIMIA Dan MEKANISME perubahan sel Serta penyakit Yang ditimbulkannya PENGARUH Agen KIMIA Dan MEKANISME perubahan sel Serta penyakit Yang ditimbulkannya 2013 Manusia dikenakan paparan berbagai xenobiotik (bahan kimia) terus. xenobiotik adalah senyawa hadir dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pekerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3. UU No 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pekerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3. UU No 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian buruh Buruh adalah salah satu profesi pekerjaan yang diperintah dan dipekerjakan yang berfungsi sebagai salah satu komponen dalam proses produksi (ml.scribd.com).

Lebih terperinci

10/30/2015. Protein adalah makromolekul. Mereka dibangun dari satu atau lebih rantai asam amino. Protein dapat mengandung asam amino.

10/30/2015. Protein adalah makromolekul. Mereka dibangun dari satu atau lebih rantai asam amino. Protein dapat mengandung asam amino. Protein Struktur asam Asam essensial Metabolisme asam Pengaruh hormon dalam metabolisme asam Anabolisme asam Katabolisme asam Keseimbangan nitrogen Siklus urea Perubahan rangka karbon asam menjadi zat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tinggi pada manusia maupun hewan. Pada manusia, antara 20-30% dari pasien

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tinggi pada manusia maupun hewan. Pada manusia, antara 20-30% dari pasien BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Gagal ginjal akut merupakan suatu kondisi dengan resiko kematian yang tinggi pada manusia maupun hewan. Pada manusia, antara 20-30% dari pasien yang dalam kondisi kritis,

Lebih terperinci

Metabolisme Protein - 2

Metabolisme Protein - 2 Protein Struktur asam amino Asam amino essensial Metabolisme asam amino Pengaruh hormon dalam metabolisme asam amino Anabolisme asam amino Katabolisme asam amino Keseimbangan nitrogen Siklus urea Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperuntukkan sebagai makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia,

BAB I PENDAHULUAN. diperuntukkan sebagai makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati yang diperuntukkan sebagai makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia, termasuk Bahan Tambahan Pangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SGPT 2.1.1 Pengertian SGPT Enzim yang paling sering berkaitan dengan kerusakan hati adalah aminotransferase yang mengkatalisis pemindahan revensibel satu gugus amino antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing PE merupakan salah satu ternak yang cukup potensial sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing PE merupakan salah satu ternak yang cukup potensial sebagai 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Perah Peranakan Etawa Kambing PE merupakan salah satu ternak yang cukup potensial sebagai penyedia protein hewani. Kambing PE berfungsi sebagai ternak penghasil daging

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hati adalah organ terbesar dalam tubuh. Penyakit pada hati merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius. Hepatitis adalah suatu peradangan difus jaringan hati

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat asing (xenobiotic). Zat-zat ini dapat berasal dari alam (makanan, dibuang melalui urin atau asam empedu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat asing (xenobiotic). Zat-zat ini dapat berasal dari alam (makanan, dibuang melalui urin atau asam empedu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Drug Induced Liver Injury Tubuh manusia secara konstan dan terus menerus selalu menerima zat-zat asing (xenobiotic). Zat-zat ini dapat berasal dari alam

Lebih terperinci

PENGANTAR FARMAKOLOGI

PENGANTAR FARMAKOLOGI PENGANTAR FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI : PENGGUNAAN OBAT - PREVENTIV - DIAGNOSIS - PENGOBATAN GEJALA PENYAKIT FARMAKOTERAPI : CABANG ILMU PENGGUNAAN OBAT - PREVENTIV - PENGOBATAN FARMAKOLOGI KLINIK : CABANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bertingkat dengan empat dosis tidak didapatkan kematian pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bertingkat dengan empat dosis tidak didapatkan kematian pada BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PERCOBAAN 1. Pengujian nilai LD 50 Dari pengujian yang dilakukan menggunakan dosis yang bertingkat dengan empat dosis tidak didapatkan kematian pada hewan coba dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Parasetamol atau asetaminofen atau N-asetil-p-aminofenol merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Parasetamol atau asetaminofen atau N-asetil-p-aminofenol merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Parasetamol atau asetaminofen atau N-asetil-p-aminofenol merupakan obat antipiretik dan analgesik yang sering digunakan sebagai obat manusia. Parasetamol menggantikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lokasinya dan kapsulnya yang tipis Glisson capsule. Cedera organ hepar

BAB I PENDAHULUAN. lokasinya dan kapsulnya yang tipis Glisson capsule. Cedera organ hepar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penyebab tingginya angka kematian pada pasien trauma tumpul abdomen adalah perdarahan pada organ hepar yang umumnya disebabkan oleh karena kecelakaan lalu

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hepar merupakan organ terbesar dengan berat 1,2 1,8 kg atau kurang lebih 25% berat badan orang dewasa, menempati sebagian besar kuadran kanan atas abdomen, dan merupakan

Lebih terperinci

Protein ENZIM Mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan tenaga aktivasi Tidak mengubah kesetimbangan reaksi Sangat spesifik

Protein ENZIM Mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan tenaga aktivasi Tidak mengubah kesetimbangan reaksi Sangat spesifik E N Z I M Sukarti Moeljopawiro Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Protein ENZIM Mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan tenaga aktivasi Tidak mengubah kesetimbangan reaksi Sangat spesifik ENZIM

Lebih terperinci

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ STRUKTUR TUBUH MANUSIA SEL (UNSUR DASAR JARINGAN TUBUH YANG TERDIRI ATAS INTI SEL/ NUCLEUS DAN PROTOPLASMA) JARINGAN (KUMPULAN SEL KHUSUS DENGAN BENTUK & FUNGSI

Lebih terperinci

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati) BIOKIMIA NUTRISI Minggu I : PENDAHULUAN (Haryati) - Informasi kontrak dan rencana pembelajaran - Pengertian ilmu biokimia dan biokimia nutrisi -Tujuan mempelajari ilmu biokimia - Keterkaitan tentang mata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak jaman dahulu, manusia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya untuk makan, tempat berteduh, pakaian, termasuk untuk obat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012 tentang Bahan

BAB I PENDAHULUAN. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012 tentang Bahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jenis makanan yang terdapat di masyarakat tidak jarang mengandung bahan kimia berbahaya serta tidak layak makan, penggunaan bahan kimia berbahaya yang marak digunakan

Lebih terperinci

Metabolisme karbohidrat - 4

Metabolisme karbohidrat - 4 Glukoneogenesis Uronic acid pathway Metabolisme fruktosa Metabolisme galaktosa Metabolisme gula amino (glucoseamine) Pengaturan metabolisme karbohidrat Pengaturan kadar glukosa darah Metabolisme karbohidrat

Lebih terperinci

Mengkur Kecepatan Reaksi. enzimatik

Mengkur Kecepatan Reaksi. enzimatik Kinetika Enzim Kinetika Enzim Pengukuran jumlah enzim berdasarkan kecepatan reaksi yang dikatalisisnya Cara : dibandingkan dengan enzim murni yang diketahui kadarnya. Satuan : µg Berdasarkan jumlah substrat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Glukosa Karbohidrat merupakan salah satu senyawa yang penting dalam tubuh manusia. Senyawa ini memiliki peran struktural dan metabolik yang penting. 10 Selama proses pencernaan,

Lebih terperinci

Metabolisme karbohidrat - 2

Metabolisme karbohidrat - 2 Glukoneogenesis Uronic acid pathway Metabolisme fruktosa Metabolisme galaktosa Metabolisme gula amino (glucoseamine) Pengaturan metabolisme karbohidrat Pengaturan kadar glukosa darah Metabolisme karbohidrat

Lebih terperinci

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI Proses oksidasi Peranan enzim, koenzim dan logam dalam oksidasi biologi Transfer elektron dalam sel Hubungan rantai pernapasan dengan senyawa fosfat berenergi tinggi Oksidasi hidrogen (H) dalam mitokondria

Lebih terperinci

TOPIK BAHASAN: ENZIM TUJUAN PEMBELAJARAN:

TOPIK BAHASAN: ENZIM TUJUAN PEMBELAJARAN: TOPIK BAHASAN: ENZIM TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Agar mhs dapat menghafal nama-nama enzim dan fungsinya dalam tubuh 2. Agar mhs dapat mempelajari mekanisme kerja berbagai enzim dan substratnya BIOKIMIA - BAHAN

Lebih terperinci

OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH

OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH OBAT : setiap molekul yang bisa merubah fungsi tubuh secara molekuler. NASIB OBAT DALAM TUBUH Obat Absorbsi (1) Distribusi (2) Respon farmakologis Interaksi dg reseptor

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul Pengaruh tingkat energi protein dalam ransum terhadap total protein darah ayam Sentul dapat dilihat pada Tabel 6.

Lebih terperinci

Karena glikolisis dan glukoneogenesis mempunyai jalur yang same tetapi arahnya berbeda, maka keduanya hams dikendalikan secara timbal balik.

Karena glikolisis dan glukoneogenesis mempunyai jalur yang same tetapi arahnya berbeda, maka keduanya hams dikendalikan secara timbal balik. 5. GLUKONEOGENESIS Glukoneogenesis merupakan mekanisme dan reaksi-reaksi yang merubah senyawa non karbohidrat menjadi glukosa atau glikogen. Substrat utama glukoneogenesis adalah asam amino glukogenik,

Lebih terperinci

Pencernaan, penyerapan dan transpot lemak -oksidasi asam lemak

Pencernaan, penyerapan dan transpot lemak -oksidasi asam lemak Metabolisme Lipid Metabolisme LIPID Metabolisme LIPID Degradasi Lipid Oksidasi asam lemak Pencernaan, penyerapan dan transpot lemak -oksidasi asam lemak Biosintesis Lipid Biosintesis asam lemak Biosintesis

Lebih terperinci

ENZIM Enzim : adalah protein khusus yang mengkatalisis reaksi biokimia tertentu

ENZIM Enzim : adalah protein khusus yang mengkatalisis reaksi biokimia tertentu ENZIM Enzim : adalah protein khusus yang mengkatalisis reaksi biokimia tertentu terikat pada satu atau lebih zat-zat yang bereaksi. Dengan demikian enzim menurunkan barier energi (jumlah energi aktivasi

Lebih terperinci

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH) SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH) FUNGSI SISTEM IMUN: Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan

Lebih terperinci

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit: Keseimbangan cairan dan elektrolit: Pengertian cairan tubuh total (total body water / TBW) Pembagian ruangan cairan tubuh dan volume dalam masing-masing ruangan Perbedaan komposisi elektrolit di intraseluler

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang meliputi persentase hepatosit normal, pembengkakan hepatosit, hidropik,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang meliputi persentase hepatosit normal, pembengkakan hepatosit, hidropik, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data primer yang digunakan berupa pengamatan histologis sediaan hati yang meliputi persentase hepatosit normal, pembengkakan hepatosit, hidropik, dan nekrosis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imunologi sel. Sel hati (hepatosit) mempunyai kemampuan regenerasi yang cepat,

BAB I PENDAHULUAN. imunologi sel. Sel hati (hepatosit) mempunyai kemampuan regenerasi yang cepat, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hati merupakan organ yang sangat penting dalam pengaturan homeostasis tubuh meliputi metabolisme, biotransformasi, sintesis, penyimpanan dan imunologi sel. Sel hati

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Suplemen Berenergi 1. Definisi Suplemen Berenergi Suplemen berenergi adalah suplemen penambah energi termasuk ke dalam kategori suplemen makanan. Suplemen makanan

Lebih terperinci

METABOLISME ENERGI PADA SEL OTOT INTRODUKSI. dr. Imas Damayanti ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK-UPI

METABOLISME ENERGI PADA SEL OTOT INTRODUKSI. dr. Imas Damayanti ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK-UPI METABOLISME ENERGI PADA SEL OTOT INTRODUKSI dr. Imas Damayanti ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK-UPI Pendahuluan Manusia memerlukan energi untuk setiap sel-selnya menjalani fungsi kehidupan Adenosine Three Phosphate

Lebih terperinci

OBAT-OBATAN DI MASYARAKAT

OBAT-OBATAN DI MASYARAKAT OBAT-OBATAN DI MASYARAKAT Pendahuluan Obat adalah zat yang dapat memberikan perubahan dalam fungsi-fungsi biologis melalui aksi kimiawinya. Pada umumnya molekul-molekul obat berinteraksi dengan molekul

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric)

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric) 1 PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric) A. Tujuan Instruksional Khusus 1. Mahasiswa akan dapat mengukur kadar kalsium darah dengan metode CPC photometric. 2. Mahasiswa akan dapat menganalisis

Lebih terperinci

PENGARUH HEMOLISIS TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMATE PYRUVATE TRANSAMINASE (SGPT) SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER FUNGSI HATI

PENGARUH HEMOLISIS TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMATE PYRUVATE TRANSAMINASE (SGPT) SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER FUNGSI HATI PENGARUH HEMOLISIS TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMATE PYRUVATE TRANSAMINASE (SGPT) SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER FUNGSI HATI Hartono Kahar 1 1) Prodi Ilmu Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suplemen berenergi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk. stamina tubuh seseorang yang meminumnya. (www.wikipedia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suplemen berenergi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk. stamina tubuh seseorang yang meminumnya. (www.wikipedia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Suplemen Berenergi 1. Pengertian Suplemen Berenergi Suplemen berenergi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk menambah energi, kesegaran, stimulasi metabolisme, memelihara

Lebih terperinci

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP S E L Suhardi, S.Pt.,MP Foreword Struktur sel, jaringan, organ, tubuh Bagian terkecil dan terbesar didalam sel Aktivitas metabolisme sel Perbedaan sel hewan dan tumbuhan Metabolisme sel Fisiologi Ternak.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kerja adalah segala kegiatan ekonomis yang dimaksudkan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kerja adalah segala kegiatan ekonomis yang dimaksudkan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerja dan Responden 1. Pengertian Kerja Kerja adalah segala kegiatan ekonomis yang dimaksudkan untuk memperoleh upah, baik berupa kerja fisik material atau kerja intelektual.

Lebih terperinci

Definisi Umum Enzim yg berfungsi sbg biokatalisator

Definisi Umum Enzim yg berfungsi sbg biokatalisator ENZIM Definisi Umum Dlm system biologi reaksi kimia selalu memerlukan katalis. Tanpa katalis sangat lama shg diperlukan Enzim yg berfungsi sbg biokatalisator protein yang berfungsi untuk mempercepat reaksi

Lebih terperinci

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. BIO210 Mikrobiologi Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. Kuliah 4-5. METABOLISME Ada 2 reaksi penting yang berlangsung dalam sel: Anabolisme reaksi kimia yang menggabungkan bahan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bilirubin merupakan produk dari sejumlah destruksi normal dari sirkulasi eritrosit dimana

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bilirubin merupakan produk dari sejumlah destruksi normal dari sirkulasi eritrosit dimana BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Bilirubin Bilirubin merupakan produk dari sejumlah destruksi normal dari sirkulasi eritrosit dimana bilirubin berasal dari penguraian protein dan heme. 13 Kadar

Lebih terperinci

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen OKSIDASI BIOLOGI

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen OKSIDASI BIOLOGI Proses oksidasi Peranan enzim, koenzim dan logam dalam oksidasi biologi Transfer elektron dalam sel Hubungan rantai pernapasan dengan senyawa fosfat berenergi tinggi Oksidasi hidrogen (H) dalam mitokondria

Lebih terperinci

SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN

SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN Secara sederhana, sistem pencernaan adalah portal untuk Secara sederhana, sistem pencernaan adalah portal untuk nutrisi untuk mendapatkan akses ke sistem

Lebih terperinci

BAB XIII ENZIMOLOGI KLINIK

BAB XIII ENZIMOLOGI KLINIK BAB XIII ENZIMOLOGI KLINIK Enzim merupakan protein yang mempunyai fungsi katalitik spesifik. Jumlahnya tidak berkurang akibat terjadinya reaksi dan efektif dalam jumlah kecil. Banyak enzim yang terdapat

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. tetapi sering tidak diketahui, karena tidak menunjukkan gejala untuk waktu

Bab 1 PENDAHULUAN. tetapi sering tidak diketahui, karena tidak menunjukkan gejala untuk waktu Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Penyakit hati kronis merupakan masalah kesehatan masyarakat, tetapi sering tidak diketahui, karena tidak menunjukkan gejala untuk waktu yang sangat lama,

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia, dengan berat 1.200-1.500 gram. Pada orang dewasa ± 1/50 dari berat badannya sedangkan pada bayi ± 1/18 dari berat

Lebih terperinci

Metabolisme karbohidrat

Metabolisme karbohidrat Metabolisme karbohidrat Dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor mata kuliah ilmu biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Unila PENCERNAAN KARBOHIDRAT Rongga mulut

Lebih terperinci

Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran

Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran yang menonjol ke luar sel Melalui permukaan sel ini,

Lebih terperinci

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol Metabolisme lipid Transport lipid dalam plasma dan penyimpanan lemak Biosintesis lipid Lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup Metabolisme jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi lemak dan jaringan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil perhitungan jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin, nilai hematokrit, MCV, MCH, dan MCHC pada kerbau lumpur betina yang diperoleh dari rata-rata empat kerbau setiap

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Suren (Toona sureni) Suren yang memiliki nama daerah surian dan surian amba dari suku Meliaceae dan bangsa Sapindales memiliki ciri-ciri: tumbuh dengan tinggi 35 sampai 40 m

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam dengue / DD dan Demam Berdarah Dengue / DBD (Dengue Haemorrhagic Fever / DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui

Lebih terperinci

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Anabolisme = (biosintesis) Proses pembentukan senyawa

Lebih terperinci

DiGregorio, 1990). Hal ini dapat terjadi ketika enzim hati yang mengkatalisis reaksi konjugasi normal mengalami kejenuhan dan menyebabkan senyawa

DiGregorio, 1990). Hal ini dapat terjadi ketika enzim hati yang mengkatalisis reaksi konjugasi normal mengalami kejenuhan dan menyebabkan senyawa BAB 1 PENDAHULUAN Dewasa ini, pengembangan obat obat baru terus dilakukan dengan upaya untuk meningkatkan potensi obat obatan yang ada. Adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian pesatnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diabetes Melitus 2.1.1. Definisi Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik yang disebabkan karena terganggunya sekresi hormon insulin, kerja hormon insulin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit degeneratif, seperti kardiovaskuler, tekanan darah tinggi, stroke, sirosis hati, katarak,

Lebih terperinci

Pengertian, Macam-Macam Enzim dan Fungsinya

Pengertian, Macam-Macam Enzim dan Fungsinya Pengertian, Macam-Macam Enzim dan Fungsinya Pengertian, Macam-Macam Enzim dan Fungsinya Terdapat berbagai macam jenis enzim yang berfungsi dalam organ tubuh seperti pencernaan, dan organ tubuh lainnya.

Lebih terperinci

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi Farmakokinetik - 2 Mempelajari cara tubuh menangani obat Mempelajari perjalanan

Lebih terperinci

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE ANFIS HEMATOLOGI Darah Tempat produksi darah (sumsum tulang dan nodus limpa) DARAH Merupakan medium transport tubuh 7-10% BB normal Pada orang dewasa + 5 liter Keadaan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN INFORMASI GENETIK PERCOBAAN 2 UJI AKTIVITAS SUKSINAT DEHIDROGENASE

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN INFORMASI GENETIK PERCOBAAN 2 UJI AKTIVITAS SUKSINAT DEHIDROGENASE LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN INFORMASI GENETIK PERCOBAAN 2 UJI AKTIVITAS SUKSINAT DEHIDROGENASE Nama : Imana Mamizar NIM : 10511066 Kelompok : 5 Nama Asisten : Bunga (20513032) Tanggal Percobaan :

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Pertemuan : Minggu ke 14 Waktu : 50 menit Pokok bahasan : 14. Kasus Penyakit di Klinik (Lanjutan) Subpokok bahsan : a. Penyakit Anemia hemolitik intravaskuler (keracunan

Lebih terperinci

Metabolisme Bilirubin di Hati 1. Pembentukan bilirubin Langkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme

Metabolisme Bilirubin di Hati 1. Pembentukan bilirubin Langkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme Metabolisme Bilirubin di Hati 1. Pembentukan bilirubin Langkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme oksigenase yaitu enzim yang sebagian besar terdapat dalam

Lebih terperinci

Kinetik= pergerakan farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat sepanjang tubuh:

Kinetik= pergerakan farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat sepanjang tubuh: FARMAKOKINETIK Kinetik= pergerakan farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat sepanjang tubuh: Absorpsi (diserap ke dalam darah) Distribusi (disebarkan ke berbagai jaringan tubuh) Metabolisme (diubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolisme berupa suatu

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolisme berupa suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolisme berupa suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai

Lebih terperinci

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2 Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2 Peta Konsep Kofaktor Enzim Apoenzim Reaksi Terang Metabolisme Anabolisme Fotosintesis Reaksi Gelap Katabolisme Polisakarida menjadi Monosakarida

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2-5% dari berat badan pada orang dewasa normal yang terletak pada kwadran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2-5% dari berat badan pada orang dewasa normal yang terletak pada kwadran BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi dan Fisiologi Hati Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat 1500 gr atau 2-5% dari berat badan pada orang dewasa normal yang terletak pada kwadran kanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok biasanya berbentuk silinder terdiri dari kertas yang. agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujungnya yang lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok biasanya berbentuk silinder terdiri dari kertas yang. agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujungnya yang lain. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok Rokok biasanya berbentuk silinder terdiri dari kertas yang berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter

Lebih terperinci

1. Pengertian Enzim. Makalah Baru Amilase I. PENDAHULUAN

1. Pengertian Enzim. Makalah Baru Amilase I. PENDAHULUAN Makalah Baru Amilase I. PENDAHULUAN Peranan enzim sebagai biokatalisator dalam berbagai bidang industri semakin penting. Enzim yang diproduksi secara komersial, telah banyak digunakan dalam bidang industri,

Lebih terperinci

FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1)

FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1) FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1) OLEH : PIENYANI ROSAWANTI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2017 METABOLISME Metabolisme adalah proses-proses

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 18 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji tantang virus AI H5N1 pada dosis 10 4.0 EID 50 /0,1 ml per ekor secara intranasal menunjukkan bahwa virus ini menyebabkan mortalitas pada ayam sebagai hewan coba

Lebih terperinci

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME Metabolisme adalah seluruh reaksi kimia yang dilakukan oleh organisme. Metabolisme juga dapat dikatakan sebagai proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreatinin Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan yang hampir konstan dan diekskresi dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Albumin Albumin merupakan protein plasma yang paling banyak dalam tubuh manusia, yaitu sekitar 55-60% dan total kadar protein serumnormal adalah 3,85,0 g/dl. Albumin terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam, mulai dari virus, bakteri, jamur, parasit sampai dengan obat-obatan,

BAB I PENDAHULUAN. macam, mulai dari virus, bakteri, jamur, parasit sampai dengan obat-obatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hepatitis merupakan infeksi yang dominan menyerang hepar atau hati dan kemungkinan adanya kerusakan sel-sel hepar. Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari

Lebih terperinci

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah ini antara lain adalah: 1. Pengertian enzim,

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah ini antara lain adalah: 1. Pengertian enzim, A. LATAR BELAKANG Enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel hidup. Sekarang, kira-kira lebih dari 2.000 enzim telah teridentifikasi, yang masing-masing berfungsi sebagai katalisator

Lebih terperinci

ENZIM DAN APLIKASI MEDIS

ENZIM DAN APLIKASI MEDIS ENZIM DAN APLIKASI MEDIS A. IMPLIKASI KLINIS PENGUKURAN ENZIM Aplikasi enzimologi dalam bidang kesehatan Pengukuran aktivitas enzim dalam plasma atau jaringan pada orang-orang yang mengalami gangguan fisiologis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan masalah utama pada beberapa negara dan berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan angka insidensi

Lebih terperinci

Pengertian farmakodinamika Dosis Efek samping Reaksi yang merugikan Efek toksik. Farmakodinamik - 2

Pengertian farmakodinamika Dosis Efek samping Reaksi yang merugikan Efek toksik. Farmakodinamik - 2 Pengertian farmakodinamika Dosis Efek samping Reaksi yang merugikan Efek toksik Farmakodinamik - 2 1 Mempelajari efek obat terhadap fisiologi dan biokimia seluler dan mekanisme kerja obat Mempelajari mekanisme

Lebih terperinci

ENZIM. Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA

ENZIM. Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA ENZIM Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA ENZIM ENZIM ADALAH PROTEIN YG SANGAT KHUSUS YG MEMILIKI AKTIVITAS KATALITIK. SPESIFITAS ENZIM SANGAT TINGGI TERHADAP SUBSTRAT

Lebih terperinci

Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme Karbohidrat Metabolisme Karbohidrat Katabolisme = Menghasilkan Anabolisme = Menghabiskan PSIK B 11 UNAND dr. Husnil Kadri Metabolisme Karbohidrat Olha chayo s notes 1 of 18 Glikolisis terjadi sesudah makan Glucosa

Lebih terperinci

Nama-nama dan jenis-jenis Enzim dalam Sistem Pencernaan

Nama-nama dan jenis-jenis Enzim dalam Sistem Pencernaan Nama-nama dan jenis-jenis Enzim dalam Sistem Pencernaan Saluran Pencernaan Mulut (Kelenjar Ludah / Saliva) Lambung (Kelenjar Lambung) Pankreas (Saluran Pankreas) Usus (Kelenjar Usus) Nama enzim dan fungsinya

Lebih terperinci

BIOTRANSFORMASI TOKSIKAN

BIOTRANSFORMASI TOKSIKAN BIOTRANSFORMASI TOKSIKAN BIOTRANSFORMASI (METABOLISME) TOKSIKAN / XENOBIOTIK PROSES ENZIMATIS METABOLIT Adalah perubahan xenobiotika menjadi Metabolit melalui proses enzimatis Beberapa penting untuk kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan menjadi energi melalui tahapan metabolisme, dimana semua proses

BAB I PENDAHULUAN. digunakan menjadi energi melalui tahapan metabolisme, dimana semua proses 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap makhluk hidup memiliki kebutuhan energi untuk melakukan aktivitas di kehidupannya. Bahan bakar energi tersebut salah satunya adalah makanan berupa karbohidrat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah diketahui bahwa ketinggian menimbulkan stress pada berbagai sistem organ manusia. Tekanan atmosfer menurun pada ketinggian, sehingga terjadi penurunan tekanan

Lebih terperinci

Mineral dibagi dalam beberapa golongan yaitu :

Mineral dibagi dalam beberapa golongan yaitu : METABOLISME MINERAL PENDAHULUAN Fungsi utama mineral dalam tubuh organisme antara lain pembentukan struktur rangka, memelihara sistem koloid (tekanan osmotik, viskositas, difusi) dan regulasi keseimbangan

Lebih terperinci