BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 41 BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan digunakan. Oleh karena itu, dalam bab ini, peneliti akan menguraikan skala yang digunakan dalam mengukur orientasi pada kesempurnaan (perfectionism), efikasi diri dan prokrastinasi skripsi. Bersamaan dengan itu, akan diuraikan pula populasi dan sampel, serta teknik analisa data yang akan digunakan. A. Variabel Penelitian 1. Identifikasi variabel penelitian Berdasarkan kerangka konseptual dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka variabel-variabel dalam penelitian adalah: 1). Variabel bebas (independent variabel) Dalam penelitian ini variabel bebas (independent variabel) adalah Orientasi pada Kesempurnaan (perfectionism) (X1) dan Efikasi diri (X2) 2). Variabel terikat (dependent variabel) Dalam penelitian ini variabel terikat adalah Prokrastinasi Skripsi (Y). 2. Definisi operasional a) Prokrastinasi skripsi (Y) Prokrastinasi didefinisikan Rothblum, Solomon, dan Murakami (dalam Onwuegbuzie, 2004) sebagai penundaan yang disengaja dalam memulai atau menyelesaikan tugas-tugas dan sebenarnya hal itu tidak perlu. Menurut Wolters (dalam Iskender, 2011) prokrastinasi merupakan

2 42 penundaan sampai menit terakhir suatu tugas harus diselasaikan, yang pada akhirnya individu yang melakukan penundaan ini memiliki niat untuk menyelesaikannya. Sehingga dapat disimpulkan definisi operasional prokrastinasi adalah penundaan yang disengaja di dalam menyelesaikan skripsi, yang pada dasarnya pelaku prokrastinasi mengerti konsekuensi negatifnya, akan tetapi pada akhirnya individu tersebut memiliki niat untuk menyelesaikanya. Untuk mengukur variabel ini, digunakan skala berdasarkan konsep Academic Procrastination Q-Sort (APQ) yang diciptakan Sokolowska dan Zusho (dalam Sokolowska, 2009), kemudian dimodifikasi oleh penulis sesuai tujuan penelitian yang mencakup 4 aspek prokrastinasi skripsi, yakni: a) Prilaku Dimensi prilaku menekankan pada penundaan mengerjakan tugas dengan cara menghindar dan memperlambat penyelesaian tugas. Oleh karena itu, karakteristik perilaku prokrastinasi berkaitan dengan aksi penundaan atau penghindaran. Seorang prokrastinator cenderung mengalami kesulitan untuk melakukan hal-hal yang tidak disenangi dan ketika mungkin untuk melakukan, akan menghidarinya. Ia lebih cenderung untuk melakukan hal-hal yang disenangi b) Afektif Dimensi afektif menekankan pada ketidaknyamanan yang dirasakan individu. Secara khusus, dimensi ini berhubungan dengan kecemasan dan kekhawatiran. Beberapa peneliti menginvestigasi penundaan sebagai mekanisme jalan keluar dari tekanan emosional yang diasosiasikan dengan tugas. Orang yang melakukan penundaan juga rentan menderita kekhawatiran dan

3 43 frustrasi, khususnya sebelum atau sesudah batas waktu yang ditentukan. Selain itu, cenderung bosan, suka mencari sensasi, dan aksi pemberontakan. c) Kognitif Dimensi kognitif menekankan kepada mengapa individu tetap membuat keputusan untuk menunda meskipun mengetahui konsekuensi negatifnya. Pendekatan secara kognitif membahas kesengajaan untuk menunda di awal atau menyelesaikan suatu tugas. Dimensi kognitif dari prokrastinasi melibatkan pertentangan antara niat untuk menyelesaikan tugas. Dimensi kognitif juga melibatkan kesulitan memprioritaskan suatu tugas, dan manajemen waktu yang buruk. d) Motivasi Prokrastinasi juga bisa dilihat sebagai motivasi untuk tidak menyelesaikan tugas. Termasuk di dalamnya persepsi individu akan pentingnya tugas, manfaat, dan ketertarikan intrinsik yang melekat dalam diri individu. Beberapa penelitian secara umum menunjukkan bahwa siswa yang melihat tugas sebagai hal yang tidak penting, tidak relevan dengan tujuan utamanya, dan tidak tertarik terhadap tugas tersebut, menunjukan level prokrastinasi yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang menilai tugas sebagai sesuatu yang penting. Tinggi rendahnya skor prokrastinasi skripsi tercermin dari skor skala prokrastinasi skripsi. Makin tinggi skor total yang diperoleh, menunjukan prokrastinasi skripsi yang tinggi dan sebaliknya makin rendah skor yang diperoleh, menunjukan prokrastinasi skripsi yang rendah.

4 44 b) Orientasi pada kesempurnaan ( perfectionism ) (X1) Orientasi pada kesempurnaan adalah sifat kepribadian yang ditandai dengan upaya untuk mencapai kesempurnaan dan menetapkan standar kinerja yang terlalu tinggi, disertai dengan kecenderungan ke arah evaluasi terlalu kritis terhadap perilaku seseorang (Flett & Hewitt, dalam Besharat, 2011). Kaur dan Kaur (2011) mendefinisiskan orientasi pada kesempurnaan diartikan sebagai ambisi seseorang untuk dapat dan harus mencapai suatu target yang tinggi, dan sesuatu yang kurang dari sempurna dianggap sebagai kegagalan total. Sehinga dapat disimpulkan definisi operasional orientasi pada kesempurnaan adalah sifat kepribadian yang ditandai dengan upaya untuk mencapai kesempurnaan dan menetapkan standar kinerja yang terlalu tinggi pada skripsi, tuntutan kesempurnaan yang berlebihan pada ksripsi, dan tidak dapat menerima sesuatu yang tidak sempurna pada skripsi. Untuk mengukur variabel ini, digunakan skala berdasarkan konsep Perfectionism Inventory (PI) yang diciptkan Hill, dkk., (2004), kemudian dimodifikasi oleh penulis sesuai tujuan penelitian yang mencakup 2 aspek orientasi pada kesempurnaan (perfectionism), yakni: a) Ketelitian akan kesempurnaan Ini merupakan dimensi adaptif atau dimensi positif dari orientasi pada kesempurnaan. Adapun indikator dari dimensi ini adalah kecenderungan untuk meminta pihak lain memiliki standar yang sama, kecenderungan untuk rapi dan teratur, kecenderungan untuk merencanakan di awal atau membicarakan keputusan sebelum diambil, kecenderungan untuk mengejar hasil yang sempurna atau berstandar tinggi.

5 45 b) Evaluasi diri pada kesempurnaan Ini merupakan dimensi maladaptif atau dimensi negatif dari orientasi pada kesempurnaan. Adapun indikator dari dimensi ini adalah kecederungan mengalami stress atau kecemasan akibat kesalahan yang dibuat, kecenderungan untuk mendapatkan validasi dari orang lain atau sensitif terhadap kritik, kecenderungan merasa perlu tampil sempurna untuk mendapat penerimaan dari orang tua, kecenderungan untuk khawatir mengenai kesalahan yang dibuat di masa lalu atau kesalahan di masa depan. Tinggi rendahnya skor oreintasi pada kesempurnaan tercermin dari skor skala orientasi pada kesempurnaan. Makin tinggi skor total yang diperoleh, menunjukan orientasi pada kesempurnaan yang tinggi dan sebaliknya makin rendah skor yang diperoleh, menunjukan orientasi pada kesempurnaan yang rendah. a. Efikasi diri (X2) Efikasi diri merupakan keyakinan seseorang akan kemampuanya untuk menyelesaikan tugas ( Bandura, dalam Thakkar 2009). Menurut Matlin (dalam Sulistyawati, 2010), seseorang yang memiliki efikasi diri yang kuat, mampu mengatur kehidupan mereka untuk lebih berhasil. Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Ames (dalam Balkis, 2011) bahwa efikasi diri merupakan keyakinan dasar yang memimpin seseorang untuk mencapai kesuksesan atau keberhasilan. Seseorang dengan efikasi diri yang tinggi ketika awalnya tidak berhasil, mereka akan mencoba cara yang baru, dan bekerja lebih keras. Ketika masalah timbul, seseorang dengan efikasi diri yang kuat tetap tenang dalam menghadapi masalah dan mencari solusi,

6 46 bukan memikirkan kekurangan dari dirinya. Dengan demikian dapat disimpulkan definisi operasional efikasi diri pada skripsi adalah keyakinan seseorang akan kemampuannya dalam menghadapi masalah di dalam skripsi yang dikerjakan, kemudian mencari solusi, dan bukan memikirkan kekurangan dari dirinya. Untuk mengukur variabel ini, digunakan skala berdasarkan konsep Corsini (dalam Siregar, 2012) yang dimodifikasi Siregar (2012), kemudian dimodifikasi kembali oleh penulis sesuai tujuan penelitian yang mencakup 4 aspek efikasi diri, yakni: a) Kognitif Yaitu kemampuan individu untuk memikirkan cara-cara yang digunakan, dan merancang tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu fungsi berfikir adalah untuk memprediksi kejadian sehari-hari yang akan berakibat pada masa depan. Semakin efektif kemampuan efektif kemampuan seseorang dalam analisis berfikir dan dalam berlatih, maka akan mendukung seseorang bertindak dengan tepat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. b) Motivasi Yaitu kemampuan individu untuk memotivasi diri melalui pikirannya untuk melakukan tindakan dan membuat keputusan serta mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi tumbuh dari pemikiran yang optimis dari dalam diri individu untuk mewujudkan tindakan yang diharapkan. Tiap-tiap individu berusaha memotivasi dirinya dengan menetapkan keyakinan pada tindakan yang akan dilakukan, mengantisipasi pikiran sebagai latihan untuk mencapai tujuan dan merencanakan tindakan yang

7 47 akan dilaksanakannya. Motivasi dalan efikasi diri digunakan untuk memprediksi kesuksesan dan kegagalan. c) Afeksi Yaitu kemampuan individu untuk mengatasi perasaan emosi yang ditimbulkan dari diri sendiri untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Afeksi berperan pada pengaturan diri individu terhadap pengaruh emosi. Afeksi terjadi secara alami dalam diri individu dan berperan dalam menentukan intensitas pengalaman emosional. Afeksi ditujukan dengan mengontrol kecemasan dan perasaan depresif yang menghalangi pola pikir yang benar untuk mencapai tujuan. d) Seleksi Yaitu kemampuan individu untuk melakukan pertimbangan secara matang dalam memilih perilaku dan lingkungannya. Individu akan menghindari aktivitas dan situasi yang diyakini melebihi kemampuan yang mereka miliki, tetapi mereka siap melakukan aktivitas menantang dan situasi yang mereka rasa mampu mengendalikannya. Tinggi rendahnya efikasi diri tercermin dari skor skala efikasi diri. Makin tinggi skor total yang diperoleh, menunjukan efikasi diri yang tinggi dan sebaliknya makin rendah skor yang diperoleh, menunjukan efikasi diri yang rendah. 2. Populasi, Sampel Penelitian, dan Tehnik Sampling Populasi yakni himpunan atau kumpulan dari semua objek yang akan diteliti (Soleh, 2005). Populasi dari penelitian ini adalah mahasiwa Fakultas Psikologi UKSW Salatiga yang sedang mengerjakan skripsi. Menurut Soleh

8 48 (2005) sampel yakni himpunan bagian dari populasi. Sampel harus memberikan gambaran sebaik mungkin tentang populasinya, sehingga dengan mengambil sejumlah anggota populasi dapat bebicara mengenai anggota populasi tersebut secara keseluruhan. Bilamana jumlah populasi relatif kecil, maka semua anggota populasi dapat digunakan sebagai sampel. Seperti pendapat Arikunto (2009) yang menyebutkan bahwa jika anggota subjek dalam populasinya hanya meliputi 100 hingga 150 atau kurang dari 100, dan dalam pengumpulan menggunakan angket maka sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya. Hal ini disebut sebagai sampel jenuh. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa sampel jenuh yaitu sebanyak 73 mahasiswa. Data yang diperoleh penulis dari bagian Administrasi Universitas Kristen Satya Wacana menunjukan bahwa mahasiswa yang saat ini mengambil skripsi (lebih dari 1 semester) berjumlah 10 orang, skripsi lanjut 1 berjumlah 41 orang, dan skripsi lanjut 2 berjumlah Instrumen Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data 1. Instrumen penelitian Instrumen penelitian merupakan suatu alat ukur dalam penelitian, yaitu suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen sebagai alat bantu pengambilan data harus dapat memberikan informasi tentang responden sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, atau dengan kata lain instrumen harus dapat memberikan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Data tentang variabel-variabel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa skala dan daftar isian identitas pribadi.

9 49 Alasan penggunaan instrumen berupa skala (angket) karena tidak mengharuskan kehadiran peneliti, dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden sekaligus, waktu pelaksanaan pengisian tidak mengikat sehingga dapat disesuiakan dengan waktu yang dimiliki responden. Dalam penelitian ini terdapat tiga data yang akan dikumpulkan, yaitu data orientasi pada kesempurnaan, efikasi diri dan prokrastinasi skripsi. Melalui instrumen berupa skala (angket) data dikumpulkan dengan menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan/pernyataan tersebut, dengan memilih salah satu jawaban dari alternatif jawaban yang telah disediakan. Adapun penjelasan mengenai skala yang disediakan dalam instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Skala orientasi pada kesempurnaan ( perfectionism ) mahasiswa dalam mengerjakan skripsi Skala ini berupa skala penilaian yang dikhususkan untuk mengungkap data orientasi pada kesempurnaan. Skala ini merupakan modifikasi dari Perfectionism Inventory (PI ) (Hill, dkk, 2004), dengan reliabilitas sebesar 0.83, dan dalam penelitian Gunawinata, dkk., (2008) menyebutkan bahwa setelah dimodifikasi skala ini memiliki validitas yang bergerak dari Skala ini terdiri dari 6 aspek, yaitu: 1) Ketelitian akan kesempurnaan Ini merupakan dimensi adaptif atau dimensi positif dari orientasi pada kesempurnaan. Adapun indikator dari dimensi ini adalah kecenderungan untuk meminta pihak lain memiliki standar yang sama, kecenderungan untuk rapi dan teratur, kecenderungan untuk merencanakan di awal atau membicarakan keputusan

10 50 sebelum diambil, kecenderungan untuk mengejar hasil yang sempurna atau berstandar tinggi. 2) Evaluasi diri pada kesempurnaan Ini merupakan dimensi maladaptif atau dimensi negatif dari orientasi pada kesempurnaan. Adapun indikator dari dimensi ini adalah kecederungan mengalami stres atau kecemasan akibat kesalahan yang dibuat, kecenderungan untuk mendapatkan validasi dari orang lain atau sensitif terhadap kritik, kecenderungan merasa perlu tampil sempurna untuk mendapat penerimaan dari orang tua, kecenderungan untuk khawatir mengenai kesalahan yang dibuat di masa lalu atau kesalahan di masa depan. Skala orientasi pada kesempurnaan ini menggunakan 4 skor penilaian, yaitu point 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai, 2 untuk jawaban tidak sesuai, 3 untuk jawaban sesuai dan 4 untuk jawaban sangat sesuai. Semakin tinggi skor menunjukan orientasi pada kesempurnaan (perfectionism ) yang semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah skor menunjukan orientasi pada kesempurnaan (perfectionism ) yang semakin rendah.

11 51 Tabel 3.1. Kisi kisi instrumen orientasi pada kesempurnaan Aspek Indikator Sebaran item Ketelitian pada kesempurnaan Evaluasi diri pada kesempurnaan kecenderungan untuk meminta pihak lain memiliki standar yang sama kecenderungan untuk rapi dan teratur kecenderungan untuk merencanakan di awal atau membicarakan keputusan sebelum diambil kecenderungan untuk mengejar hasil yang sempurna atau berstandar tinggi kecederungan mengalami stress atau kecemasan akibat kesalahan yang dibuat kecenderungan untuk mendapatkan validasi dari orang lain atau sensitif terhadap kritik kecenderungan merasa perlu tampil sempurna untuk mendapat penerimaan dari orang tua kecenderungan untuk khawatir mengenai kesalahan yang dibuat di masa lalu atau kesalahan di masa depan F 1,3,5,7,9 11,13,15,17,19,21,2 3 25,27,29,31,33,35 37,39,41,43,45,47 2,4,6,8,10,12 14,16,18,20,22,24,2 6,28 30, 32,34,36,38,40,42,4 4 46,48,49,50,51 UF b) Skala efikasi diri mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Skala ini untuk mengungkap data mengenai efikasi diri mahasiswa dalam mengerjakan skripsi merupakan modifikasi dari skala efikasi diri yang ada di dalam tesis Siregar ( 2012 ) yang merupakan skala hasil modifikasi pula. Skala ini memiliki validitas yang bergerak dari hingga dan reliabilitas 0.888, yang berarti skala tersebut memiliki tingkat reliabilitas

12 52 yang sangat baik. Skala ini merupakan pengembangan aspek dari Corsini (dalam Siregar, 2012), yaitu: 1) Kognitif Yaitu kemampuan individu untuk memikirkan cara-cara yang digunakan, dan merancang tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Asumsi yang muncul dari aspek ini adalah semakin efektif kemampuan seseorang dalam analisis berfikir dan dalam berlatih mengungkapkan ide ide atau gagasan pribadi, maka akan mendukung seseorang bertindak dengan tepat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 2) Motivasi Yaitu kemampuan individu untuk memotivasi diri melalui pikirannya untuk melakukan tindakan dan membuat keputusan serta mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi tumbuh dari pemikiran yang optimis dari dalam diri individu untuk mewujudkan tindakan yang diharapkan. Tiap-tiap individu berusaha memotivasi dirinya dengan menetapkan keyakinan pada tindakan yang akan dilakukan, mengantisipasi pikiran sebagai latihan untuk mencapai tujuan dan merencanakan tindakan yang akan dilaksanakannya. Motivasi dalan efikasi diri digunakan untuk memprediksi kesuksesan dan kegagalan. 3) Afeksi Yaitu kemampuan individu untuk mengatasi perasaan emosi yang ditimbulkan dari diri sendiri untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Afeksi berperan pada pengaturan-diri individu terhadap pengaruh emosi. Afeksi terjadi secara alami dalam diri individu dan berperan dalam menentukan intensitas pengalaman

13 53 emosional. Afeksi ditujukan dengan mengontrol kecemasan dan perasaan depresif yang menghalangi pola pikir yang benar untuk mencapai tujuan. 4) Seleksi Yaitu kemampuan individu untuk melakukan pertimbangan secara matang dalam memilih perilaku dan lingkungannya. Individu akan menghindari aktivitas dan situasi yang diyakini melebihi kemampuan yang mereka miliki, tetapi mereka siap melakukan aktivitas menantang dan menghadapi situasi yang mereka rasa mampu untuk mereka hadapi. Skala efikasi diri ini menggunakan 4 skor penilaian, yaitu point 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai, 2 untuk jawaban tidak sesuai, 3 untuk jawaban sesuai dan 4 untuk jawaban sangat sesuai. Semakin tinggi skor menunjukan efikasi diri yang semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah skor menunjukan efikasi diri yang semakin rendah.

14 54 Tabel 3.2. Kisi-kisi instrumen efikasi diri Aspek Indikator Sebaran item Kognitif Mampu memikirkan cara-cara untuk mencapai tujuan F 1,5,9,13 UF Motivasi Afeksi Seleksi Mampu memperediksi kejadian sehari hari yang akan berakibat pada masa depan Kemampuan memotivasi diri dengan pikiran untuk melakukan suatu tindakan yang berkaitan dengan situasi yang dihadapi Yakin / optimis dalam tindakan yang dilakukan Mampu mengatasi perasaan emosi yang muncul dari diri sendiri Mampu mengontrol kecemasan yang menghalangi berpikir jernih untuk mencapai tujuan Mampu memilih aktivitas yang sesuai dengan kemampuan Melakukan aktivitas yang penuh tantangan 17,25 21,32 2,10, ,22, ,11 7,15 19,29 23,27 4,8,12, ,30 28,31 c) Skala prokrastinasi skripsi Skala ini untuk mengungkap data mengenai prokrastinasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi, merupakan modifikasi dari Academic Procrastination Q-Sort (APQ) (Sokolowska & Zusho, dalam Sokolowska, 2009) yang memiliki reliabilitas sebesar Skala ini merupakan gabungan dari beberapa alat ukur prokrastinasi yang telah diakui validitasnya dan sering digunakan dalam penelitian-penelitian mengenai prokrastinasi. Seperti, TPS (Tuckman Procrastination Scale) dengan validitas yang bergerak dari 0.25 hingga 0.75 ( Tuckman, 1990 ) dan PASS

15 55 (Procrastination Assessment Scale Students ) dengan validitas yang bergerak dari 0.29 hingga 0.66 (Gunawinata, dkk., 2008 ). Skala ini tediri dari 4 aspek yaitu: 1. Perilaku Dimensi perilaku menekankan pada penundaan mengerjakan tugas dengan cara menghindar dan memperlambat penyelesaian tugas. Oleh karena itu, karakteristik perilaku prokrastinasi berkaitan dengan aksi penundaan atau penghindaran. Seorang prokrastinator cenderung mengalami kesulitan untuk melakukan hal hal yang tidak disenangi dan ketika mungkin untuk melakukan, akan menghidarinya. Ia lebih cenderung untuk melakukan hal hal yang disenangi. 2. Afektif Dimensi afektif menekankan pada ketidaknyamanan yang dirasakan individu. Secara khusus, dimensi ini berhubungan dengan kecemasan dan kekhawatiran, Beberapa peneliti yang menginvestigasi penundaan sebagai mekanisme jalan keluar dari tekanan emosional yang diasosiasikan dengan tugas. Orang yang melakukan penundaan juga rentan menderita kekhawatiran dan frustrasi, khususnya sebelum atau sesudah batas waktu yang ditentukan. Selain itu, cenderung bosan, suka mencari sensasi, dan aksi pemberontakan. 3. Kognitif Dimensi kognitif menekankan kepada mengapa individu tetap membuat keputusan menunda meskipun mengetahui konsekuensi negatifnya. Pendekatan secara kognitif membahas kesengajaan untuk menunda di awal atau menyelesaikan suatu

16 56 tugas. Dimensi kognitif dari prokrastinasi melibatkan pertentangan antara niat untuk menyelesaikan tugas. Dimensi kognitif juga melibatkan kesulitan memprioritaskan suatu tugas, dan manajemen waktu yang buruk. 4. Motivasi Prokrastinasi juga bisa dilihat sebagai motivasi untuk tidak menyelesaikan tugas. termasuk di dalamnya persepsi individu akan pentingnya tugas, manfaat, dan ketertarikan intrinsik yang melekat dalam diri individu. Beberapa penelitian secara umum menunjukkan bahwa siswa yang melihat tugas sebagai hal yang tidak penting, tidak relevan dengan tujuan utamanya, dan tidak tertarik terhadap tugas tersebut, menunjukan level prokrastinasi yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang menilai tugas sebagai sesuatu yang penting. Skala prokrastinasi skripsi ini menggunakan 4 skor penilaian, yaitu point 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai, 2 untuk jawaban tidak sesuai, 3 untuk jawaban sesuai dan 4 untuk jawaban sangat sesuai. Semakin tinggi skor menunjukan prokrastinasi skripsi yang semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah skor menunjukan prokrastinasi skripsi yang semakin rendah.

17 57 Tabel 3.3. Kisi-kisi instrumen prokrastinasi skripsi Aspek Indikator Sebaran Item Perilaku Menunda mengerjakan tugas 5, 13, 17, 1, 9, 21 Menghindari mengerjakan tugas 25, 29, dengan melakukan hal yang disenangi 33,35 Afektif Mencari sensasi 2, 6, 10, 14 Merasakan kecemasan atau khawatir 18, 22, 26, 34 dalam mengerjakan suatu tugas 30 Kognitif Mengetahui konsekuensi negative dari 3, 7, 11, 15 penundaan tetapi tetap melakukanya Kesulitan memprioritaskan tugas 19, 23, Motivasi Menganggap suatu tugas sebagai hal yang tidak menarik 4, 8, Menganggap tugas tidak memiliki 20, 24, 28, 32 manfaat F UF 2. Proses pengumpulan data Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Sebelumnya dilakukan uji coba skala. Adapun uji coba skala ini dimaksudkan untuk menguji apakah skala yang digunakan valid dan dapat diandalkan, sebelum dipakai pada penelitian yang sesungguhnya. Setelah mendapatkan nilai validitas dan reliabilitas yang sesuai standar yang ditetapkan, maka penelitian yang sesungguhnya dilakukan pada tanggal 4 22 Juni 2012 dan data yang diperoleh dari penelitian tersebut dianalisis untuk menguji hipotesis yang dianjurkan pada penelitian ini.

18 58 Kegiatan pengumpulan data diawali dengan mengajukan surat permohonan ijin penelitian kepada dekan fakultas fsikologi UKSW Salatiga. Setelah mendapatkan ijin penelitian dari dekan fakultas psikologi UKSW Salatiga untuk melakukan penelitian, pengumpulan data segera dilakukan. Pengumpulan data berupa skala terkait variabel prokrastinasi skripsi, orientasi pada kesempurnaan dan efikasi diri. Kurang lebih dua minggu pertama penulis mencari subjek dengan cara stay di Falkultas Psikologi. Penulis mencoba bertanya kepada setiap mahasiswa yang datang ke fakultas psikologi dengan pertanyaan apakah sudah menulis skripsi?, jika ya, apakah sudah lebih dari 1 semester dan apakah sudah pernah melakukan bimbingan?. Jika 2 pertanyaan ini terpenuhi, maka penulis akan memberikan skala untuk diisi. Selama kurang lebih 2 minggu ini, jumlah sampel belum juga terpenuhi, hanya terkumpul sekitar 45 mahasiswa. Kemudian penulis mencoba mencari informasi melalui mahasiswa angkatan 2005 s/d 2007 yang dikenal oleh penulis mengenai mahasiswa angkatan tersebut yang jarang pergi ke fakultas untuk melakukan bimbingan skripsi. Setelah mendapat informasi tersebut, penulis mencoba menghubungi melalui telpon ataupun mendatangi langsung ke rumah atau kos mahasiswa yang besangkutan. Bukan perkara mudah untuk menemui mereka, penulis sudah mendatangi kos mahasiswa bersangkutan, akan tetapi beberapa diantaranya tidak dapat ditemui karena sedang tidak ada di tempat ataupun pulang ke kota asalnya. Jika jarak kota asal mahasiswa yang besangkutan tidak terlalu jauh dari Salatiga, penulis akan mendatanginya langsung. Misalnya seperti di Ambarawa, dan Merak mati, Bawan. Proses ini berlangsung kurang lebih

19 59 selama 1 minggu, dan pada akhirnya skala yang terkumpul tidak dapat memenuhi jumlah sampel yang seharusnya, yaitu hanya berjmlah 62 skala. 4. Uji Coba Instrumen 1. Seleksi item skala Hakikatnya pada setiap pengukuran selalu diharapkan untuk mendapat hasil ukur yang akurat dan objektif. Salah satu upaya untuk mencapainya adalah alat ukur yang digunakan harus valid atau sahih dan reliabel atau andal (Hadi, 2000). Oleh karena itu sebelum skala diberikan kepada subjek yang sebenarnya maka sebaiknya dilakukan tryout terlebih dahulu. Instrumen sebelum digunakan harus dilakukan seleksi item yang terdiri dari proses uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya, sehingga perlu untuk dilakukan pengukuran secara cermat terhadap butir pernyataan. Validilitas instrumen mencakup validitas isi, konstruk dan kriteria (Azwar, 2010). Dalam penelitian ini akan menggunakan validitas isi dan validitas kriteria internal. Validitas isi dilakukan melalui pendapat profesional, yaitu dosen pembimbing. Pengujian validitas butir melalui korelasi tiap butir/item dengan total item dan untuk memperoleh nilai korelasi tesebut digunakan tehnik analisis korelasi product moment pearson menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS for windows versi Berdasarkan hasil korelasi ditentukan butir-butir yang sahih dan gugur. Menurut Azwar (2010), koefisien validitas yang kurang dari 0.30 adalah tidak memuaskan. Oleh karena itu dalam uji coba instrumen, penulis menggunakan angka korelasi 0,30 sebagai batas validitas butir.

20 60 Sesudah proses validitas, akan dilakukan analisis reliabilitas terhadap butir-butir yang sudah sahih. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama (Aswar 2010). Adapun pengujian reliabilitas ini akan dilakukan dengan tehnik cronbach alpha, dengan batuan program SPSS for windows evaluation version Cronbach Alpha pada dasarnya dapat digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen skala likert. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha 0,60 (Nunnaly dalam Ghozali, 2009). 2. Hasil seleksi item Sebelum dilakukan penelitian atau pengambilan data, alat ukur perlu diuji coba (try out) terlebih dahulu untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan, serta untuk mengetahui tingkat reliabilitas alat ukur tersebut. Meskipun telah diutarakan sebelumnya bahwa alat ukur acuan yang digunakan sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Namun untuk lebih memastikan validitas dan reliabilitas skala yang akan digunakan, maka penulis tetap melakukan uji validitas dan reliabilitas. Dengan pertimbangan bahwa instrumen tersebut akan digunakan pada lokasi/tempat dan responden yang berbeda. Berikut ini adalah gambaran tentang hasil analisa uji coba instrumen.

21 61 a) Skala orientasi pada kesempurnaan (perfectionism) Berdasarkan perhitungan validitas diperoleh 22 item yang gugur dan 29 item yang valid, dengan rentang nilai item valid antara sampai dengan Coefisien alpha cronbach dari 29 item valid adalah adalah 0.856, untuk itu reliabilitas alat ukur orientasi pada kesempurnaan (perfectionism) berada pada kategori dapat diandalkan. Di bawah ini dijelaskan penyebaran item valid dan item gugur. Tabel 3.4. Sebaran item valid dan item gugur skala orientasi pada kesempurnaan (perfectionism) No Aspek Jumlah item Item valid 1 Ketelitian pada 24 1, 5, 7, 11, 17, 19, 25, kesempurnaan 27, 37, 39, 41, Evaluasi diri pada kesempurnaan 27 2, 6, 8, 10, 12, 20, 22, 26, 28, 30, 32, 34, 38, 44, 48, 49, 50 Item tidak valid 3, 9, 13, 15, 21, 23, 29, 31, 33, 35,45, 47 4, 14, 16, 18, 24, 36, 40, 42, 46, 51. Total item b) Skala self efficacy Berdasarkan perhitungan validitas diperoleh 8 item yang gugur dan 25 item yang valid, dengan rentang nilai item valid antara 0, 330 sampai dengan 0, 776. Coefisien alpha cronbach dari 25 item valid adalah 0, 883, untuk itu reliabilitas alat ukur efikasi diri berada pada kategori dapat diandalkan. Di bawah ini dijelaskan penyebaran item valid dan item gugur.

22 62 Tabel 3.5 Tabel sebaran item valid dan item gugur skala self- efficacy No Aspek Jumlah item Item valid Item tidak valid 1 Kognitif 8 5, 9, 13, 17, , 32 2 Motivasi 8 2, 6, 10, 14, 18, 22, 26, 33 3 Afeksi 8 11, 15, 19, 27, 3, 7, Seleksi 9 8, 16, 24, 30, 4, 12, 20, Total item c) Skala prokrastinasi skripsi Berdasarkan perhitungan validitas diperoleh 8 item yang gugur dan 27 item yang valid, dengan rentang nilai item valid antara sampai dengan Coefisien alpha cronbach dari 27 item valid adalah 0.896, untuk itu reliabilitas alat ukur prokrastinasi skripsi berada pada kategori dapat diandalkan. Di bawah ini dijelaskan penyebaran item valid dan item gugur Tabel 3.6 Tabel sebaran item valid dan item gugur skala prokrastinasi skripsi No Aspek Jumlah item Item valid Item tidak valid 1 Perilaku 10 1, 5, 9, 13, 17, 25, 21 29, 33, 35 2 Afektif 9 2, 10, 22, 30, 34 6, 14, 18, 26 3 Kognitif 8 3, 7, 11, 15, 19, 23, 27, 31 4 Motivasi 8 4, 12, 16, 24, 28 8, 20, 32 Total item

23 63 5. Analisis Data 1. Uji asumsi klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis, data perlu terlebih dulu diuji agar memenuhi kriteria Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) sehingga dapat menghasilkan parameter penduga yang sahih. Menurut Ghozali (2009), dalam penelitian terdapat empat uji asumsi klasik, yang diantaranya adalah: uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji linearitas. a) Uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data terdistribusi secara normal. Model regresi yang baik yang baik mensyaratkan data terdistribusi normal atau paling tidak mendekati normal. Dalam penelitian ini pengujian normalitas dilakukan dengan melihat gambar grafik P-P Plot. Normalitas dideteksi dengan melihat titik-titik yang mendekati garis linear yang bergerak dari kiri ke bawah ke kanan atas. Bila titik-titik tersebut mengikuti garis linear, berarti data terdistribusi secara normal dan analisa dapat dilanjutkan (Santoso, 2010). b) Uji multikolonieritas Multikolinearitas artinya antara variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Karena itu uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Sebab jika terjadi korelasi, maka terdapat problem multikolinearitas.

24 64 Menurut Priyatno (2009), ada beberapa metode menguji multikolinearitas, yaitu dengan membandingkan nilai koefisien dterminasi individual (r 2 ) dengan nilai determinasi secara serentak (R 2 ) dan yang kedua dengan melihat nilai tolerance dan dengan melihat tolerance dan inflation factor (VIF) pada model regresi. Dalam penelitian ini pengujian akan dilakukan Variance Inflation Factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance 0.10 dan VIF < 10 (Priyatno, 2009). c) Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan veriance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika Variance tetap maka disebut homoskedositas. Model regresi yang baik yaitu homoskedositas atau tidak terjadinya heteroskedasitas. Salah satu cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat scatter plot (nilai prediksi dependen ZPRED dengan residual SRESID). Apabila titik-titik pada grafik Scatter plot menyebar secara acak di atas dan dibawah nol pada sumbuh Y maka tidak terjadi masalah heteroskedasitas (Santoso, 2000). d) Uji linieritas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linearitas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan untuk mengetahui signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Uji ini dilakukan dengan mencari persamaan garis regresi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika hasil uji Anova menunjukan signifikansi pada kolom deviation from linearity lebih dari 0,05 (p>0.05) maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier. (Sulistyo, 2010).

25 65 2. Uji hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, hasil yang telah diperoleh dari kuesioner diolah dengan menggunakan uji statistik. Uji statistik yang dipakai yaitu teknik analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS for windows evaluation version Analisis regresi berganda bermaksud untuk meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi (Sugiyono, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah dukungan sosial orang tua, harga diri (self-esteem) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui peubah-peubah apa saja yang akan diukur dan instrument seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel tergantung : Stres Kerja Variabel bebas 1 : Kesejahteraan Keluarga (Family Well-being) Variabel bebas 2 1 : Kepribadian Tipe A Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Dengan menggunakan 116 responden yaitu guru tetap di SMK Negeri 3 Ambon. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah deskriptif-verifikatif dengan tujuan untuk menyajikan gambaran secara terstruktur, faktual dan akurat serta menguji hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, alat ukur penelitian, populasi, sampel, teknik penentuan sampel, validitas, reliabilitas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan data yang diperoleh. Sebagaimana dijelaskan oleh. Sukmadinata (2012: 53) sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan data yang diperoleh. Sebagaimana dijelaskan oleh. Sukmadinata (2012: 53) sebagai berikut: 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dikarenakan data yang diambil dalam bentuk angka-angka yang akan dianalisis secara statistik, kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang.Dilakukan di FE UIN Malang, untuk memudahkan peneliti mengambil sampel dan

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau hubungan kuantitatif dengan statistik karena bertujuan untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah format metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang terbagi atas dua bagian yaitu a) metode penelitian, meliputi:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini adalah SMK Negeri 1 Sukoharjo yang beralamatkan di Jl. Jendral Sudirman No. 151 Sukoharjo, dengan subyek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut : BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Hasil Jawaban Responden 4.1.1 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki tiga buah indikator yang dijelaskan terdiri

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Deskripsi Tempat Penelitian SMA Kristen 1 Salatiga adalah salah satu sekolah swasta yang begitu diperhitungkan dan disegani dari banyak sekolah lain di Salatiga.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai variabel penelitian, defenisi operasional, populasi dan sampel, alat ukur penelitian, teknik penentuan sampel, validitas, reliabilitas alat

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian asosiatif, Sugiyono (2010:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam tipe penelitian survei. Menurut Kerlinger (000), penelitian ini digunakan untuk mengkaji populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dibahas mengenai: Identifikasi variabel penelitian, devinisi operasional, alat pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dilihat dari cakupan jenis eksplanasi ilmunya, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk mencari penjelasan dalam bentuk hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh produk, persepsi harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian makanan cepat saji d Besto. Objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menguraikan tentang variabel penelitian, definisi operasional, metodologi pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini berjudul Pengaruh kecerdasan emosional dan selfefficacy terhadap psychological well-being (PWB) pada mahasiswa tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT Sinar Sosro adalah perusahaan pelopor untuk minuman teh dalam kemasan. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri minuman di Indonesia, PT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. Dengan alamat Jln. Lintas Bono Pangkalan Bunut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan format meotde penelitian kuantitatif yang terdiri atas dua bagian yaitu a) metode penelitian, meliputi: uaraian dan juamlah vaiabel penelitian, definisi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Mitrabangun Adigraha di Perawang Kabupaten Siak. 3.2 Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer, Yaitu data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan pencarian dan pengumpulan data, pengelolaan data dan penulisan hasil laporan, sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini akan dibahas tentang variabel penelitian, definisi operasional, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi tempat penelitian adalah di PT GETEKA FOUNINDO Jl. Pulo Ayang Kav AA2 no. 1 Kawasan Industri Pulogadung. Waktu penelitian bulan November

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan definisi masing-masing peubah dan membuat alat ukur pada peubah yang diteliti serta cara menghitung peubah tersebut. 3.1. Peubah Penelitian 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, menurut Sudijono (2010) penelitian komparatif adalah salah satu teknik analisis statistik yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di PT. RRAA, Jl. Raya Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat dari bulan April 2016 hingga Oktober

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di Bangkinang-Pekanbaru Rimbo Panjang, dengan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Menurut 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sebelum kegiatan penelitian, rancangan penelitian atau desain penelitian perlu untuk dirumuskan. Desain penelitian memerlukan perencanaan agar penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ditentukan secara purposive (sengaja). Lokasi terletak di terminal Kota Batu. Penyebaran kuesioner yang terletak di terminal kota Batu adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna software Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna software Sistem Informasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD). Penelitian ini dibatasi lokasinya hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan judul dan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode kausatif.

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian 1.1.1. Waktu Penelitian Penelitian tentang pengaruh citra merek dan pembayaran kredit berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Unit analisis pada penelitian ini adalah nasabah bank umum yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif 1 yakni penelitian yang mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktorfaktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Waktu. penelitian pada bulan November 2013 Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Waktu. penelitian pada bulan November 2013 Mei 2014. BAB III METODE PEELITIA A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA egeri 4 ogyakarta. Waktu penelitian pada bulan ovember 013 Mei 014. B. Jenis Penelitian Berdasarkan pendekatannya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey langsung dengan cara membagikan kuesioner kepada para responden. Penelitian yang dilakukan bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini karena dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam usaha untuk mendapatkan data dan keterangan yang mengangkut pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR Mitra Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini akan dibahas tentang variabel penelitian, definisi operasional, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kausalitas yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian, pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel tergantung Varibel bebas : Prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar. B. Waktu dan Tempat Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Yang Digunakan Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut Sugiyono (008 : ), yaitu : Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Motor Air Tiris, Kec. Kampar jln. Pekanbaru-Bangkinang KM.48 Psr. Air

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Motor Air Tiris, Kec. Kampar jln. Pekanbaru-Bangkinang KM.48 Psr. Air 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan pada show room sepeda motor CV. Suci Motor Air Tiris, Kec. Kampar jln. Pekanbaru-Bangkinang KM.48 Psr. Air Tiris.

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2001). Dengan metode penelitian ini dibuktikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas beberapa metode dalam penelitian, seperti objek dan subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, identifikasi variabel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada AJB. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 Karanganyar pada bulan Juni - Agustus 2015. B. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif, dimana dalam bab ini akan diuraikan menjadi dua bagian. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan Alamat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang memandang realitas/gejala/fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri dilakukan selama bulan November 2015 Januari Untuk tempat

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri dilakukan selama bulan November 2015 Januari Untuk tempat BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih selama Sembilan bulan, yaitu dari bulan Mei 2015 sampai dengan bulan Januari 2016. Sedangkan pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi pajak dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi tempat penelitian ini dilakukan di CV. Istana Motor Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. Kepulauan

Lebih terperinci