OPTIMASI DYNAMIC PRICING MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA BERDASARKAN MODEL PERMINTAAN PADA HOTEL JW MARRIOTT SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OPTIMASI DYNAMIC PRICING MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA BERDASARKAN MODEL PERMINTAAN PADA HOTEL JW MARRIOTT SURABAYA"

Transkripsi

1 OPTIMASI DYNAMIC PRICING MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA BERDASARKAN MODEL PERMINTAAN PADA HOTEL JW MARRIOTT SURABAYA R I F A N D A P U T R I I N D R E S W A R I

2 PENDAHULUAN Latar belakang Perumusan masalah Batasan pengerjaan tugas akhir Sistematika penulisan

3 LATAR BELAKANG Pertumbuhan usaha hotel di Indonesia dikarenakan semakin tingginya tingkat kebutuhan masyarakat atas rumah kedua. Kota Surabaya merupakan kota kedua terbesar di Indonesia. Bagi pebisnis, hotel termasuk sarana yang dibutuhkan. Peningkatan tingkat hunian berbanding lurus dengan semakin meningkatnya permintaan layanan MICE (meetings, incentives, conferences, and exhibitions) kota Surabaya. Hotel dengan tujuan bisnis, biasanya hotel berbintang 5 dimana hotel tidak hanya sibuk di akhir pekan tetapi juga akan sibuk pada hari kerja, senin hingga jumat.

4 Kebijakan pengaturan harga merupakan faktor fundamental. Dalam dunia perekonomian ada 2 macam cara untuk menganalisis market & industri hotel: - Property Management System (PMS) : sumber daya - Revenue Management System (RMS) : pelanggan Salah satu cara RMS adalah dengan dynamic pricing.

5 Dynamic pricing adalah sebuah strategi untuk menentukan harga dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Harga yang ditawarkan akan bersifat dinamis dan berubah tiap harinya tergantung dari peramalan permintaan pelanggan. Dynamic pricing yang digunakan adalah meramalkan faktor internal dari hotel yaitu bagaimana permintaan pelanggan terhadap harga sewa kamar hotel.

6 PERUMUSAN MASALAH Bagaimana hasil pemodelan permintaan yang dihasilkan untuk masing-masing tipe pelanggan hotel. Bagaimana mengimplementasikan metode Genetic Algorithm (GA) untuk menemukan solusi Bagaimana kesesuaian pricing policy yang dihasilkan dengan pricing policy yang telah diterapkan pada hotel JW Marriott Surabaya.

7 BATASAN PENGERJAAN TUGAS AKHIR Data yang digunakan adalah data transaksi hotel JW Marriott Surabaya dengan tipe pelanggan retail, standart dan premium retail dengan rentang waktu 24 bulan. Pemodelan permintaan pelanggan menggunakan model eksponensial. Pengoptimasian hanya untuk pendapatan hotel, maka total cost tidak ikut serta dihitung.

8 TINJAUAN PUSTAKA Elastisitas harga terhadap permintaan Proses Revenue Management System Revenue Management System tools Model permintaan Algoritma genetika

9 ELASTISITAS HARGA TERHADAP PERMINTAAN Elastisitas harga akan berpengaruh kepada total pendapatan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Karena permintaan pelanggan berpengaruh besar terhadap banyaknya pendapatan yang akan didapat. = % = ( ) (1) % ( ) Karakteristik dari nilai adalah sebagai berikut, > 1 Elastic demand Pelanggan responsif terhadap perubahan harga. = 1 Unit elastic demand Respon pelanggan terhadap perubahan harga di porsi yang sama. < 1 Inelastic demand Pelanggan kurang responsif terhadap perubahan harga 0 Perfectly Inelastic demand Respon pelanggan tidak ada sama sekali terhadap perubahan harga.

10 REVENUE MANAGEMENT SYSTEM Menurut Cross (1997): 1.Memfokuskan kepada harga daripada pengeluaran ketika ingin menyetarakan supply dan demand. 2.Merubah prinsip cost-based pricing menjadi market-based pricing. 3.Memperjualbelikan produk/ layanan kepada micro-markets bukan massmarkets. 4.Menyimpan produk untuk pelanggan yang paling berharga. 5.Membuat keputusan berdasarkan pengetahuan bukan berdasarkan hasil dugaan. 6.Memanfaatkan nilai siklus dari masing-masing produk. 7.Melakukan evaluasi berlanjut pada peluang penghasilan yang akan didapat.

11 PROSES REVENUE MANAGEMENT SYSTEM Target, pengumpulan data dan informasi, analisa Revenue manager menetapkan rencana apakah yang diinginkan. Berupa strategic, tactical atau operational time horizon (Ivanov & Zhechev, 2011, p. 304) Peramalan Sebuah penerapan metode peramalan yang berbeda dapat menghasilkan hasil yang berbeda bagi revenue manager yang akan menggunakan hasil peramalam untuk memperkirakan metrik RMS ke depannya, permintaan dan juga penawaran. Maka, perlu ketepatan dalam peramalan permintaan. Pengambilan keputusan Beberapa pendekatan yang dilakukan untuk memecahkan masalah RMS diantaranya stochastic programming, model deterministic linear, dynamic programming dan fuzzy goal programming. Implementasi Dalam penerapan keputusan yang telah diambil sebelumnya, pegawai disarankan memiliki kemampuan lebih dalam teknik penjualan Pengamatan Proses RMS seluruhnya secara berkelanjutan mencari beberapa peluang untuk memperbaiki tiap tahapan proses RMS

12 REVENUE MANAGEMENT SYSTEM TOOLS Non-pricing tools Capacity Management and Control Manajemen kapasitas yang dimaksud adalah untuk mengatur jumlah kapasitas kamar hotel. Ada perbedaan antara keputusan dalam manajemen kapasitas untuk jangka panjang (strategic) dan juga jangka pendek (tactical). Overbookings Overbooking adalah ketika pelanggan yang telah memesan kamar tidak melakukan check-in (no show), dan terdapat pelanggan yang melakukan pembatalan pemesanan pada detikdetik terakhir. Pricing tools Dynamic Pricing Dynamic pricing juga dapat disebut sebagai pendiskriminasian harga. Sebuah hotel akan lebih memfokuskan diri pada bagaimana mengkategorikan pelanggan dalam perkelompok daripada perindividu. Model untuk dynamic pricing untuk mencari profit: Π = ( ) N: jumlah periode pada planning horizon t: periode pada planning horizon Qt: jumlah penjualan pada pariode t Pt: harga rata-rata pada periode t Ct: harga satu extra produksi pada periode t

13 MODEL PERMINTAAN Model Eksponensial Model Eksponensial berasumsi jika hubungan antara harga dengan permintaan adalah eksponensial. Fungsi pemodelan eksponensial: =,,, =. e: basis logaritma natural yang kira-kira sama dengan at: intercept dari pemodelan yang menunjukan customer base (total pelanggan yang mau membeli produk/ layanan pada periode t) bjt: parameter yang disebut slopes, yang menunjukan pengaruh harga pada waktu j terhadap permintaan pada waktu t. Maka, formulasi untuk dynamic pricing pada optimasi dengan model demand eksponensial adalah

14 max,,, TR(Q) =, subject to, = 1,,, and, = 1,,.

15 ALGORITMA GENETIKA Terdapat 3 jenis operasi yang biasanya dilakukan pada GA yaitu: 1. Selection Operator Selection digunakan untuk mempertahankan individu-individu yang memiliki kemampuan terbaik untuk diwariskan. Individu gen terbaik dapat diukur dari fungsi objektif dan subjektif.

16 Pindah Silang Dua individu akan dipilih secara acak menggunakan operator selection dengan menukar bits dari individual yang dipilih dari populasi yang ada dengan harapan dapat menghasilkan kromosom/ solusi baru yang lebih baik. Kemudian 2 keturunan baru dari hasil sebelumnya akan dimasukkan pada generasi selanjutnya pada populasi. Mutasi Operator Mutasi berfungsi untuk menggantikan gen yang hilang dari populasi akibat proses seleksi yang dapat memungkinan munculnya kembali gen yang hilang tersebut tetapi tidak akan muncul pada inisialisasi populasi. Kromosom anak dimutasi dengan menambahkan nilai random yang sangat kecil dengan probabilitas mutasi yang rendah.

17 METODOLOGI TUGAS AKHIR

18 PEMODELAN DAN IMPLEMENTASI GA Pengelolaan data Formulasi model permintaan Formulasi model optimasi algoritma genetika Implementasi metode algoritma genetika dengan MATLAB

19 PENGELOLAAN DATA Standart Retail / Bulan Jumlah permintaan kamar (q)/ X Harga rata-rata kamar (p)/ Y Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Premium Retail / Bulan Jumlah permintaan kamar (d)/ X Harga rata-rata kamar (p)/ Y Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Elastisitas harga terhadap demand

20 FORMULASI MODEL PERMINTAAN Bentuk dari persamaan non-linier eksponensial adalah sebagai berikut: =,,, = dimana, e : basis logaritma natural yang kira-kira sama dengan : rata-rata harga pada waktu t : permintaan pelanggan pada waktu t : merupakan intercept dari pemodelan yang menunjukan customer base (total pelanggan yang mau membeli produk/ layanan pada periode t) : parameter yang disebut slopes, yang menunjukan pengaruh harga pada suatu waktu terhadap permintaan pada waktu t.

21 Persamaan tersebut akan diselesaikan dengan metode numerik regresi non- linier bentuk ln (logaritma natural). ln = ln ( ) ln = ( + ) ln e ln = ( + ) b = ( )^ a = - = 1 ( ln( )) Dari bentuk ln, dapat diubah menjadi bentuk logaritma. Akan tetapi, bentuk persamaan untuk mencari akan berubah. log = log ( ) log = ( + ) log (e) log = ( log e + log e)

22 HASIL PEMODELAN Standart Retail / Bulan Jumlah permintaan kamar (q) Harga rata-rata kamar (p) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Premium Retail / Bulan Jumlah permintaan kamar (q) Harga rata-rata kamar (p) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

23 FORMULASI MODEL OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA Representasi Kromosom akan berisi sejumlah gen yang akan mewakili satu variable. Terdapat beberapa macam jenis pengkoden yaitu, pengkodean biner, pengkodean bilangan bulat, pengkodean struktur data dan pengkodean bilangan riil. Gen yang digunakan adalah pendapatan yang didapatkan hotel berdasarkan dari data jumlah kamar terjual serta harga rata.rata. Populasi ( ) yang digunakan sebanyak 30 buah kromosom

24 INISIALISASI STANDART RETAIL Bulan ke - /2011 Pendapatan bulan ke- Bulan ke - /2012 Pendapatan bulan ke- Januari Januari Februari Februari Maret Maret April April Mei Mei Juni Juni Juli Juli Agustus Agustus September September Oktober Oktober Nopember Nopember Desember Desember = 30, = 0.8, Single-point crossover, dan = 0.01.

25 Nilai fitness Fungsi objektif dan fungsi fitness untuk memaksimumkan fungsi adalah sama. Fungsi fitness bertujuan untuk mengevaluasi. Fungsi fitness yang baik adalah ketika nilai fitness yang tinggi mendominasi suatu populasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan keoptimalan pendapatan selama 24 bulan. kromosom-n = ( + + ) dimana, = banyaknya kamar terjual tiap bulannya, = harga kamar terjual tiap bulannya. Sehingga masing-masing kromosom kategori Standart retail memiliki nilai fitness sebagai berikut,

26 Proses seleksi orang tua Seleksi orang tua akan menggunakan Roulette Wheel. Total nilai fitness misal adalah Langkah yang dilakukan antara lain menghitung nilai fitness relative dari tiap kromosom ( : total fitness), menghitung nilai fitness komulatif ( = ) dengan rumus ( + ) dan membangkitkan bilangan acak [0,1] sebanyak 30. Misal bilangan acak pertama adalah 0.04 < maka kromosom ke 5 yang menjadi kromosom baru yang pertama. Kemudian bilangan acak kedua misal 0,50 < maka kromosom ke 26 yang menjadi kromosom baru. Dan proses tersebut berlanjut hingga kromosom ke 30.

27 Pindah silang (Crossover) Kekuatan GA terdapat pada kemampuannya untuk mencari dalam proses pindah silang. GA akan mempertahankan solusi terbaik dan menghilangkan solusi yang tidak baik. Skema pindah silang adalah dengan mendapatkan 2 buah individu orangtua yang kemudian ditentukan titik pindah silang secara acak. Misal peluang pindah silang adalah = 0.4 maka diharapkan 40% dari total kromosom akan mengalami pindah silang. Untuk memilih kromosom maka akan dibangkitkan bilangan acak [0,1] sebanyak 30. Maka bilangan-bilangan acak yang kurang dari nilai akan melakukan pindah silang.

28 Mutasi Mutasi diperlukan untuk mengembalikan informasi titik poin dari kromosom yang hilang akibat pindah silang. Nilai probabilitas diharapkan sangat kecil. Karena bila mutasi dilakukan terlalu sering, maka akan menghasilkan individu lemah akibat konfigurasi gen pada individu yang unggul akan dirusak. Jika = 0.01 maka diharapkan 1% dari total titik poin akan termutasi. Untuk memilih titik poin yang termutasi akan dilakukan dengan membangkitkan bilangan acak terlebih dahulu [0.1] dari total titik poin. Bila bilangan acak yang keluar kurang dari nilai maka akan termutasi.

29 Elitisme Akibat proses seleksi dilakukan secara acak, maka tidak ada jaminan bahwa suatu individu bernilai fitnes tertinggi akan selalu terpilih. Walaupun individu bernilai fitnes tertinggi terpilih, mungkin saja akan menjadi rusak karena proses pindah silang. Oleh sebab itu, untuk menjaga agar individu bernilai fitnes tertinggi tersebut tidak hilang selama evolusi, perlu dibuat satu atau dua penyalinan individu. Proses ini biasa disebut sebagai elitisme.

30 IMPLEMENTASI METODE ALGORITMA GENETIKA DENGAN MATLAB Pengimplementasian metode Genetic Algorithm adalah dengan menggunakan toolbox Optimization yang terdapat pada program Matlab. Untuk menuliskan function yang kita miliki, dapat dibuat pada file.m pada Matlab. Sedangkan untuk pengaksesan toolbox, terlebih dahulu ketikkan gatool pada command window Matlab lalu Enter.

31

32 PROBLEM SETUP & RESULTS 1.Problem Fitness function: berisi nama file fitness function yang telah kita buat Number of variables: berisi jumlah variable x yang akan dicari. 2. Constraints Linear inequalities: batasan dari suatu fungsi yang misal berbentuk ( ) b atau ( ) < b. Linear equalities : batasan dari suatu fungsi yang misal berbentuk y < 2x + 3. Bounds: batasan atas dan bawah dari suatu fungsi yang misal berbentuk 0 x 10 Nonlinier constraint function: batasan dari suatu fungsi yang berbentuk non-linier yang telah diproses dalam file.m

33 3. Final point Nilai maksimum yang keluar sebagai variable x dari fitness function yang kita miliki setelah kita mengklik Start. Banyaknya nilai variable x sesuai dengan isian dari kolom number of variables. 4. Current iteration Menunjukkan berapa jumlah iterasi yang sedang/telah terjadi.

34 OPTIONS 1. Population Kolom ini diisi antara lain dengan tipe populasi, ukuran populasi, creation function yang akan digunakan dan beberapa inisialisasi data yang telah kita miliki. 2. Fitness scalling Kolom ini berfungsi untuk memilih metode scalling fitness value apa yang digunakan. Fitness scalling yang digunakan adalah Rank yaitu menilai nilai asli dari individu.

35 3. Selection Kolom ini untuk memilih metode apa yang akan digunakan dalam proses pemilihan orangtua untuk generasi selanjutnya yang berdasarkan nilai dari fitness scalling yang dipilih sebelumnya. Metode Selection yang digunakan adalah Roulette, yaitu simulasi roulette wheel dengan area-area dari tiap proposional segment pada ekpektasi masing-masing. 4. Reproduction Di kolom ini mengatur berapa jumlah individu yang terkena proses elitisme. Besarnya elite harus lebih sedikit atau sama dengan ukuran populasi yang didefinisikan. Lalu Cross franction digunakan untuk menentukan nilai yang diinginkan pada proses pindah silang.

36 5. Mutation Kolom ini akan memilih metode mutasi yang diinginkan. Jika memilih metode constraint dependent makan akan dipilihkan metode Gaussian jika tidak terdapat constraint dan selain itu akan digunakan metode adaptive feasible. Pada metode Gaussian, parameter Scale mengukur Std. deviasi dari generasi pertama sedangkan parameter Shrink mengatur bagaimana perubahan nilai Std. deviasi ketika proses generasi terjadi. Jika nilai Shrink 0 maka nilai Std. deviasi akan tetap selama proses generasi terjadi. 6. Crossover Kolom ini mengatur metode apa yang digunakan untuk pindah silang dua individu atau orangtua untuk membentuk individu atau anak pada generasi selanjutnya. Metode yang akan digunakan adalah Single Point. Dimana dari banyak titik yang dimiliki sebuah kromosom, hanya akan terjadi perpindah silang di satu titik.

37 7. Plot functions Kolom ini mengatur grafik apa saja yang ingin ditampilkan ketika proses generasi terjadi. Contohnya grafik best fitness, best individual, score, range dan lainnya. 8. Display to command window Kolom ini mengatur informasi apa saja yang ingin ditampilkan pada command window Matlab ketika proses algoritma dilakukan.

38 UJI COBA DAN ANALISIS HASIL Parameter uji coba Skenario uji coba Hasil uji coba Verifikasi Validasi Analisis hasil

39 PARAMETER UJI COBA Penggunaan parameter sebagai inputan pada proses algoritma genetika ini agar dapat diketahui bagaimana kombinasi dari parameter-parameter yang dapat menghasilkan total pendapatan yang paling tinggi. Hasil yang diperoleh merupakan bilangan acak. Oleh karena itu, uji coba akan dilakukan lebih dari 1 kali. Ada 3 parameter yang dikelompokkan sebagai berikut: 1. Perbandingan pengaruh banyaknya ( )populasi pada total pendapatan. 2. Perbandingan pengaruh nilai ( ) pindah silang pada total pendapatan. 3. Perbandingan pengaruh nilai ( ) pindah silang pada total pendapatan.

40 SKENARIO UJI COBA Skenario akan berpengaruh pada total pendapatan maksimum yang akan didapatkan JW Marriott Hotel Surabaya. Beberapa skenario tersebut antara lain: 1. Perbandingan total pendapatan berdasarkan parameter banyak populasi sebanyak 30 dan 50 pada kategori Standart Retail dan Premium Retail. 2. Perbandingan total pendapatan berdasarkan parameter nilai antara dan jenis Crossover pada kategori Standart Retail dan Premium Retail. 3. Perbandingan total pendapatan berdasarkan parameter nilai 0.02 dan 0.04 pada kategori Standart Retail dan Premium Retail.

41 HASIL UJI COBA Perbandingan total pendapatan berdasarkan parameter banyak populasi sebanyak 30 dan 50 kategori Standart Retail. Populasi 30 Populasi 50 Untuk kedua tabel, yang memiliki total pendapatan paling banyak terdapat pada tabel 10 dengan = 0.6. Maka dari hasil uji coba dapat disimpulkan bahwa total pendapatan tertinggi dari kedua tabel adalah dengan jumlah = 50.

42 Perbandingan total pendapatan berdasarkan parameter banyak populasi sebanyak 30 dan 50 kategori Premium Retaill Populasi 30 Populasi 50 Untuk kedua tabel, yang memiliki total pendapatan paling banyak terdapat pada tabel 12 dengan = 0.6. Maka dari hasil uji coba dapat disimpulkan bahwa total pendapatan tertinggi dari kedua tabel adalah dengan jumlah = 50.

43 Perbandingan total pendapatan berdasarkan parameter nilai antara dan jenis Crossover kategori Standart Retail. Populasi 30 Populasi 50 Untuk kedua tabel, total pendapatan tertinggi untuk kedua jenis Crossover pada tabel 13 terletak pada nilai = 0.7 dan pada tabel 14 terletak pada = 0.7 Single point Crossover dan = 0.6 Arithmetic Crossover. Maka dapat disimpulkan bahwa Single Point Crossover dapat menghasilkan pendapatan lebih optimal.

44 Perbandingan total pendapatan berdasarkan parameter nilai antara dan jenis Crossover kategori Premium Retail. Untuk kedua tabel, total pendapatan tertinggi untuk kedua jenis Crossover pada tabel 16 terletak pada = 0.7 dan tabel 17 terletak pada nilai = 0.9. Maka dapat disimpulkan bahwa Single Point Crossover dapat menghasilkan pendapatan lebih optimal.

45 Perbandingan total pendapatan berdasarkan parameter nilai 0.04 kategori Standart Retail dan Probabilitas mutasi 0.02 Probabilitas mutasi 0.04 Untuk kedua tabel, total pendapatan tertinggi tabel 18 terletak pada nilai = 0.6 dan tabel 19 terletak pada nilai = 0.7. Maka dapat disimpulkan jika teori yang menyebutkan merupakan nilai yang tepat adalah terbukti. Dengan = 0.04total pendapatan memiliki jumlah lebih tinggi dibanding = 0.02.

46 Perbandingan total pendapatan berdasarkan parameter nilai 0.04 kategori Premium Retail dan Probabilitas mutasi 0.02 Probabilitas mutasi 0.04 Untuk kedua tabel, total pendapatan tertinggi tabel 20 terletak pada nilai = 0.5 dan tabel 21 terletak pada nilai = 0.6. Maka dapat disimpulkan jika teori yang menyebutkan merupakan nilai yang tepat adalah terbukti. Dengan = 0.04total pendapatan memiliki jumlah lebih tinggi dibanding = 0.02.

47 VALIDASI Menghitung Variasi Amplitudo (% Error Variance). Jika nilai E 30% maka dianggap valid dan juga pengujian standart deviasi pada harga tiap bulannya. Ε = σ = σ σ = ( ) - ( )

48 UJI VALIDASI VARIANS AMPLITUDO (%ERROR VARIANS) Dari hasil uji validasi varian solusi yang dimiliki kategori Standart Retail, yang memiliki Error rate varians yang paling kecil adalah solusi ke-3.

49

50 Dari hasil uji validasi varian solusi yang dimiliki kategori Premium Retail, yang memiliki Variasi Amplitudo (% Error Variance) yang paling kecil adalah solusi ke-7.

51 UJI VALIDASI STANDART DEVIASI Dari hasil uji validasi harga yang dimiliki kategori Standart Retail, yang memiliki selisih harga paling kecil adalah pada solusi ke-2 yaitu menghasilkan total pendapatan sejumlah dengan tingkat validitas 28% dan perbedaan standart deviasi

52

53 Dari hasil uji validasi harga yang dimiliki kategori Premium Retail, yang memiliki selisih harga paling kecil adalah pada solusi ke-4 yaitu menghasilkan total pendapatan sejumlah Rp dengan tingkat validitas 22% dan perbedaan standart deviasi

54 Komposisi Parameter Hasil total pendapatan optimal Error rate varians pendapatan Selisih standart deviasi harga = 30 ; = 0.02; = 0.1 Rp % = 50 ; = 0.02; = 0.1 Rp % = 50 ; = 0.02; = 0.6 Rp % = 50 ; = 0.04; Single point Crossover Hasil total pendapatan optimal Error rate varians Selisih standart deviasi harga 0.1 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % = 30 ; = 0.02; Single point Crossover Hasil total pendapatan optimal Error rate varians Selisih standart deviasi harga 0.1 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %

55 Npop = 50 ; Pm = 0.02; Single point Crossover Hasil total pendapatan optimal Error rate varians Selisih standart deviasi harga 0.5 Rp % Rp % Rp % Npop = 30 ; Pm = 0.04; Single point Crossover Hasil total pendapatan optimal Error rate varians Selisih standart deviasi harga 0.1 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %

56 Perbandingan Solusi Dihasilkan Standart Retail Sebelum Optimasi GA Solusi ke- (parameter) Setelah Optimasi GA Validasi Total Pendapatan: Rp Varian data: ( = 30 ; = 0.02; = 0.1) Total Pendapatan: Rp Varian data: Standart deviasi: Error rate varian: 10% Selisih standart deviasi: Standart deviasi: ( = 50 ; = 0.02; = 0.1) Total Pendapatan: Rp Varian data: Standart deviasi: Error rate varian: 28% Selisih standart deviasi: ( = 50 ; = 0.02; = 0.6) Total Pendapatan: Rp Varian data: Standart deviasi: Error rate varian: 11% Selisih standart deviasi:

57 Perbandingan Solusi Premium Retail

58 ANALISIS HASIL Jumlah populasi untuk semua jenis kasus tidak dibawah dari 30. Pemilihan jumlah harus disesuaikan dengan jumlah data yang dimiliki agar sebaran hasil fitness yang diinginkan merata dan juga menghemat waktu komputasi. Semakin tingginya nilai maka akan menghasilkan total pendapatan yang lebih tinggi karena sering terjadi pindah silang pada kromosom-kromosom. Akan tetapi, tidak selalu bahwa nilai tinggi maka akan menghasilkan individu yang lebih baik.

59 Tidak selalu nilai yang terlalu besar dapat merusak populasi. Akan tetapi jika nilai dapat diperkirakan dengan tepat berapa nilainya, maka akan memberikan individu yang mungkin lebih baik. Jika peluang mutasi terlalu kecil, akan banyak gen yang mungkin berguna tetapi tidak ikut dievaluasi tetapi juga perlu diperhatikan juga jika peluang mutasi terlalu tinggi maka gen-gen baik mungkin saja akan rusak karena kemiripan dengan induknya yang hilang dan algoritma juga akan kehilangan kemampuan untuk belajar pada histori pencarian yang telah dilakukan

60 Total pendapatan optimal untuk 24 bulan pada kategori Standart Retail sejumlah Rp adalah = 50, = 0.1 single point crossover dan = Sedangkan total pendapatan Standart Retail data untuk 24 bulan adalah Rp Total pendapatan optimal untuk 24 bulan kategori Premium Retail komposisi parameter yang paling baik untuk menghasilkan total pendapatan optimal untuk 24 bulan sejumlah Rp adalah = 50, = 0.6 single point crossover dan = Sedangkan total pendapatan Premium Retail data untuk 24 bulan adalah Rp

61

62 Komposisi yang memiliki solusi paling optimal dan tepat tidak selalu yang memiliki nilai paling tinggi karena terdapat niali yang jika digunakan dengan tepat akan menghasilkan solusi paling optimal dan tepat. Pemilihan komposisi untuk uji coba juga harus disesuaikan dengan berapa data yang dimiliki. Pemilihan yang terlalu banyak dapat memperlambat waktu komputasi dalam menemukan solusi dan jika terlalu sedikit akan memiliki kemungkinan sedikit juga untuk melakukan pindah silang (Arhami, M. 2006). Dan juga uji coba perlu dilakukan lebih dari satu kali agar hasil paling optimal dapat didapatkan.

63 KESIMPULAN Analisis price elasticity diperlukan untuk mengetahui respon pelanggan dengan adanya perubahan harga. Hal ini dikarenakan prinsip pada industri perhotelan berbeda dengan prinsip dalam jual beli barang lainnya. Untuk menentukan harga pada industri perhotelan diperlukan analisis berapa banyak kamar hotel yang terjual. Dari beberapa sifat hotel yang memiliki persediaan bersifat tahan lama, kapasitas terbatas, dan segmen pasar adalah micro-markets, metode pendiskriminasian harga (Dynamic Pricing) untuk tiap kategori pelanggan sangat baik diterapkan pada industri perhotelan. Pengoptimasian Dynamic Pricing berdasarkan model permintaan pelanggan menggunakan regresi non-linier eksponensial tepat digunakan agar daya beli pelanggan terhadap jasa tidak berbeda terlalu jauh dengan total pendapatan yang diinginkan perusahaan karena standart deviasi untuk ekponensial adalah sama dengan rata-rata populasi. Selain memperhatikan banyak populasi & nilai probabilitas pindah silang ( ), pemilihan nilai probabilitas mutasi ( ), yang tepat juga penting pada optimasi GA. Total pendapatan optimal untuk 24 bulan pada kategori Standart Retail sejumlah Rp dengan = 50, = 0.1 Single Point Crossover dan = Sedangkan total pendapatan optimal untuk 24 bulan pada kategori Premium Retail sejumlah Rp Rp adalah = 50, = 0.6Single Point Crossover dan = Perbandingan dapat dilihat pada Gambar 29.

64 SARAN Pada uji coba yang telah dilakukan di tugas akhir ini, untuk model permintaan yang dipilih yaitu dengan model eksponensial, telah dilakukan pada hotel JW Marriott Surabaya. Maka dari itu, pemilihan model permintaan jenis lain dapat di uji coba atau studi kasus yang dipilih jika ingin mencoba menerapkan model permintaan eksponensial dapat berupa hotel hotel yang memiliki kelas ekonomi. Agar hotel-hotel tersebut tidak kalah bersaing dengan hotel berbintang. Pada uji coba kali ini, hanya mencoba melakukan optimasi pada kategori pelanggan Transient. Diharapkan kedepannya ujicoba dilakukan pada kategori pelanggan kategori Group. Untuk pengoptimasian yang telah dilakukan, adalah dengan metode Genetic Algorithm (GA), penulis berharap pada penelitian selanjutnya, optimasi Dynamic Pricing dapat dicoba dengan menggunakan optimasi Artificial Neural Network (ANN) simulasi Monte Carlo untuk membandingkan kira-kira metode mana yang dapat menghasilkan total pendapatan yang lebih optimal bagi hotel.

65 Tingkat Elastisitas Standart Retail

66 Tingkat Elastisitas Premium Retail back

OPTIMASI DYNAMIC PRICING MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA BERDASARKAN MODEL PERMINTAAN PADA HOTEL JW MARRIOTT SURABAYA

OPTIMASI DYNAMIC PRICING MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA BERDASARKAN MODEL PERMINTAAN PADA HOTEL JW MARRIOTT SURABAYA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8 1 OPTIMASI DYNAMIC PRICING MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA BERDASARKAN MODEL PERMINTAAN PADA HOTEL JW MARRIOTT SURABAYA Rifanda Putri Indreswari, Wiwik

Lebih terperinci

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM DEFINISI ALGEN adalah algoritma yang memanfaatkan proses seleksi alamiah yang dikenal dengan evolusi Dalam evolusi, individu terus menerus mengalami perubahan gen untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Travelling Salesman Problem (TSP) Travelling Salesmen Problem (TSP) termasuk ke dalam kelas NP hard yang pada umumnya menggunakan pendekatan heuristik untuk mencari solusinya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 27 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terkait Penelitian terkait yang menggunakan algoritma genetika untuk menemukan solusi dalam menyelesaikan permasalahan penjadwalan kuliah telah banyak dilakukan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan metode pencarian yang disesuaikan dengan proses genetika dari organisme-organisme biologi yang berdasarkan pada teori evolusi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fuzzy Local Binary Pattern (FLBP) Fuzzifikasi pada pendekatan LBP meliputi transformasi variabel input menjadi variabel fuzzy, berdasarkan pada sekumpulan fuzzy rule. Dalam

Lebih terperinci

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA LAPORAN TUGAS BESAR ARTIFICIAL INTELLEGENCE KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA Disusun Oleh : Bayu Kusumo Hapsoro (113050220) Barkah Nur Anita (113050228) Radityo Basith (113050252) Ilmi Hayyu

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017.

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017. BAB III PEMBAHASAN Data yang digunakan dalam bab ini diasumsikan sebagai data perkiraan harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017. Dengan demikian dapat disusun model Fuzzy

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Di dalam

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Di dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Valuta Asing Valuta asing dapat diartikan sebagai mata uang yang dikeluarkan dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Di dalam hukum ekonomi bila terdapat

Lebih terperinci

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika M. Syafrizal, Luh Kesuma Wardhani, M. Irsyad Jurusan Teknik Informatika - Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir ini, peranan algoritma genetika terutama untuk masalah optimisasi, berkembang dengan pesat. Masalah optimisasi ini beraneka ragam tergantung dari bidangnya. Dalam

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian

BAB III PEMBAHASAN. menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian BAB III PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembentukan portofolio optimum menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka (Samuel, Toni & Willi 2005) dalam penelitian yang berjudul Penerapan Algoritma Genetika untuk Traveling Salesman Problem Dengan Menggunakan Metode Order Crossover

Lebih terperinci

Lingkup Metode Optimasi

Lingkup Metode Optimasi Algoritma Genetika Lingkup Metode Optimasi Analitik Linier Non Linier Single Variabel Multi Variabel Dgn Kendala Tanpa Kendala Numerik Fibonacci Evolusi Complex Combinasi Intelijen/ Evolusi Fuzzy Logic

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Dalam matematika dan komputasi, algoritma merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah-perintah ini dapat diterjemahkan secara bertahap

Lebih terperinci

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Oleh Dian Sari Reski, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT Scheduling problem is one type of allocating resources problem that exist to

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA. Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

ALGORITMA GENETIKA. Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning Disusun oleh: Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, PENS ITS Surabaya 2003 Algoritma

Lebih terperinci

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB Syafiul Muzid 1, Sri Kusumadewi 2 1 Sekolah Pascasarjana Magister Ilmu Komputer, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta e-mail: aakzid@yahoo.com 2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta tidak merupakan

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah Leonard Tambunan AMIK Mitra Gama Jl. Kayangan No. 99, Duri-Riau e-mail : leo.itcom@gmail.com Abstrak Pada saat ini proses penjadwalan kuliah

Lebih terperinci

Tugas Mata Kuliah E-Bisnis REVIEW TESIS

Tugas Mata Kuliah E-Bisnis REVIEW TESIS Tugas Mata Kuliah E-Bisnis REVIEW TESIS Desain Algoritma Genetika Untuk Optimasi Penjadwalan Produksi Meuble Kayu Studi Kasus Pada PT. Sinar Bakti Utama (oleh Fransiska Sidharta dibawah bimbingan Prof.Kudang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 17 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Dalam matematika dan komputasi, algoritma merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah-perintah ini dapat diterjemahkan secara bertahap

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK Usulan Skripsi S-1 Jurusan Matematika Diajukan oleh 1. Novandry Widyastuti M0105013 2. Astika Ratnawati M0105025 3. Rahma Nur Cahyani

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tujuan Penelitian

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tujuan Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Fungsi Cobb-Douglas dengan galat aditif merupakan salah satu fungsi produksi yang dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antara hasil produksi dan faktor-faktor produksi.

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T Abstrak : Algoritma genetika adalah algoritma pencarian heuristik yang didasarkan atas mekanisme evolusi

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) Mohamad Subchan STMIK Muhammadiyah Banten e-mail: moh.subhan@gmail.com ABSTRAK: Permasalahan pencarian rute terpendek dapat

Lebih terperinci

Bab IV Simulasi dan Pembahasan

Bab IV Simulasi dan Pembahasan Bab IV Simulasi dan Pembahasan IV.1 Gambaran Umum Simulasi Untuk menganalisis program pemodelan network flow analysis yang telah dirancang maka perlu dilakukan simulasi program tersebut. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Umum Optimasi Optimasi merupakan suatu cara untuk menghasilkan suatu bentuk struktur yang aman dalam segi perencanaan dan menghasilkan struktur yang

Lebih terperinci

Bab II Konsep Algoritma Genetik

Bab II Konsep Algoritma Genetik Bab II Konsep Algoritma Genetik II. Algoritma Genetik Metoda algoritma genetik adalah salah satu teknik optimasi global yang diinspirasikan oleh proses seleksi alam untuk menghasilkan individu atau solusi

Lebih terperinci

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 65-72 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 265 274. ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR Abdul Azis, Bayu Prihandono, Ilhamsyah INTISARI Optimasi

Lebih terperinci

Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag.

Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag. Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag. 12/11/2009 1 Ditemukan oleh Holland pada tahun 1975. Didasari oleh fenomena evolusi darwin. 4 kondisi yg mempengaruhi

Lebih terperinci

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

Genetic Algorithme. Perbedaan GA Genetic Algorithme Algoritma ini bekerja dengan sebuah populasi yang terdiri atas individu-individu (kromosom). Individu dilambangkan dengan sebuah nilai kebugaran (fitness) yang akan digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION Samuel Lukas 1, Toni Anwar 1, Willi Yuliani 2 1) Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS-ITS Surabaya 2003 Algoritma Genetika Algoritma

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA Muhammad Arief Nugroho 1, Galih Hermawan, S.Kom., M.T. 2 1, 2 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116, Bandung 40132 E-mail

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Pengantar 2. Struktur Algoritma Genetika 3. Studi Kasus: Maksimasi Fungsi Sederhana 4. Studi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 di bawah ini mengilustrasikan jalur pada TSP kurva terbuka jika jumlah node ada 10:

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 di bawah ini mengilustrasikan jalur pada TSP kurva terbuka jika jumlah node ada 10: BAB III PERANCANGAN Pada bagian perancangan ini akan dipaparkan mengenai bagaimana mencari solusi pada persoalan pencarian rute terpendek dari n buah node dengan menggunakan algoritma genetika (AG). Dari

Lebih terperinci

OPTIMISASI PENEMPATAN TURBIN ANGIN DI AREA LAHAN ANGIN

OPTIMISASI PENEMPATAN TURBIN ANGIN DI AREA LAHAN ANGIN OPTIMISASI PENEMPATAN TURBIN ANGIN DI AREA LAHAN ANGIN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Azimatul Khulaifah 2209 105 040 Bidang Studi Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Dosen Pembimbing : Dosen

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara umum diagram alir algoritma genetika dalam penelitian ini terlihat pada Gambar 3.1. pada Algoritma genetik memberikan suatu pilihan bagi penentuan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI DENGAN MENGUNAKAN PENYELEKStAN RODA ROULETTE

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI DENGAN MENGUNAKAN PENYELEKStAN RODA ROULETTE PENERAPAN ALGORTMA GENETK UNTUK OPTMAS DENGAN MENGUNAKAN PENYELEKStAN RODA ROULETTE Samuel Lukas, M.Tech." Abstract The purpose of this paper is to introducing genetic algorithm. This algorithm is one

Lebih terperinci

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Wayan Firdaus Mahmudy (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak.

Lebih terperinci

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN Eva Desiana, M.Kom Pascasarjana Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara, SMP Negeri 5 Pematangsianta Jl. Universitas Medan, Jl.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 27 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Pada subbab ini akan diuraikan tentang analisis kebutuhan untuk menyelesaikan masalah jalur terpendek yang dirancang dengan menggunakan algoritma

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA)

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Siklus RCGA 2. Alternatif Operator Reproduksi pada Pengkodean Real 3. Alternatif Operator Seleksi 4.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan algoritma pencarian heuristik ysng didasarkan atas mekanisme seleksi alami dan genetika alami (Suyanto, 2014). Adapun konsep dasar

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Teka-Teki Silang Teka-teki silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan yang mengharuskan penggunanya untuk mengisi ruang-ruang kosong dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7 Diagram alur proses mutasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7 Diagram alur proses mutasi. 5 Mulai HASIL DAN PEMBAHASAN Kromosom P = rand [0,1] Ya P < Pm R = random Gen(r) dimutasi Selesai Tidak Gambar 7 Diagram alur proses mutasi. Hasil populasi baru yang terbentuk akan dievaluasi kembali dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Perkuliahan Penjadwalan memiliki pengertian durasi dari waktu kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian untuk melakukan aktivitas kerja[10]. Penjadwalan juga

Lebih terperinci

Optimasi Kendali Distribusi Tegangan pada Sistem Tenaga Listrik dengan Pembangkit Tersebar

Optimasi Kendali Distribusi Tegangan pada Sistem Tenaga Listrik dengan Pembangkit Tersebar Optimasi Kendali Distribusi Tegangan pada Sistem Tenaga Listrik dengan Pembangkit Tersebar Soni Irawan Jatmika 2210 105 052 Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT. 2. Heri Suryoatmojo, ST. MT.

Lebih terperinci

BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN

BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN III.1. Diskripsi Sistem Sistem pendistribusian produk dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan permasalahan vehicle routing problem (VRP). Berikut ini adalah gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah diadopsi untuk mengurangi getaran pada gedung-gedung tinggi dan struktur

BAB I PENDAHULUAN. telah diadopsi untuk mengurangi getaran pada gedung-gedung tinggi dan struktur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuned mass damper (TMD) telah banyak digunakan untuk mengendalikan getaran dalam sistem teknik mesin. Dalam beberapa tahun terakhir teori TMD telah diadopsi untuk mengurangi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika 1 Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika Annisti Nurul Fajriyah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner Vol. 7, 2, 108-117, Januari 2011 Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner Jusmawati Massalesse Abstrak Tulisan ini dimaksudkan untuk memperlihatkan proses

Lebih terperinci

BAB III ALGORITMA MEMETIKA DALAM MEMPREDIKSI KURS VALUTA ASING. Untuk memberikan penjelasan mengenai prediksi valuta asing

BAB III ALGORITMA MEMETIKA DALAM MEMPREDIKSI KURS VALUTA ASING. Untuk memberikan penjelasan mengenai prediksi valuta asing BAB III ALGORITMA MEMETIKA DALAM MEMPREDIKSI KURS VALUTA ASING Untuk memberikan penjelasan mengenai prediksi valuta asing menggunakan algoritma memetika, akan diberikan contoh sebagai berikut. Contoh Misalkan

Lebih terperinci

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Algoritma Genetika

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Algoritma Genetika Algoritma Genetika Pendahuluan Struktur Umum Komponen Utama Seleksi Rekombinasi Mutasi Algoritma Genetika Sederhana Referensi Sri Kusumadewi bab 9 Luger & Subblefield bab 12.8 Algoritma Genetika 1/35 Pendahuluan

Lebih terperinci

OPTIMASI QUERY DATABASE MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK

OPTIMASI QUERY DATABASE MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008) ISSN 1907-5022 OPTIMASI QUERY DATABASE MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK Manahan Siallagan, Mira Kania Sabariah, Malanita Sontya Jurusan Teknik

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peringkasan Teks

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peringkasan Teks 4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peringkasan Teks Peringkasan teks adalah proses pemampatan teks sumber ke dalam versi lebih pendek namun tetap mempertahankan informasi yang terkandung didalamnya (Barzilay & Elhadad

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PUZZLE SUDOKU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENYELESAIAN PUZZLE SUDOKU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA PENYELESAIAN PUZZLE SUDOKU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Randy Cahya Wihandika 1, Nur Rosyid Mubtada'i, S.Kom 2, Rizky Yuniar H, S.Kom, M.T 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Optimasi Persediaan Multi-item Fuzzy EOQ Di PT UWBM dengan Algoritma Genetika

Optimasi Persediaan Multi-item Fuzzy EOQ Di PT UWBM dengan Algoritma Genetika Optimasi Persediaan Multi-item Fuzzy EOQ Di PT UWBM dengan Algoritma Genetika Disusun Oleh : Ainy Mahmudah 1307 100 002 Pembimbing I Pembimbing II : Dr. Irhamah, S.Si., M.Si : Dra. Sri Mumpuni R, M.Si

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY Arief Kelik Nugroho Fakultas Teknik, Universitas PGR Yogyakarta e-mail : ariefkeliknugroho@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Jurnal Telematika, vol.9 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-251 Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Bagus Priambodo Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana e- mail : bagus.priambodo@mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Optimasi Cluster Pada Fuzzy C-Means Menggunakan Algoritma Genetika Untuk Menentukan Nilai Akhir

Optimasi Cluster Pada Fuzzy C-Means Menggunakan Algoritma Genetika Untuk Menentukan Nilai Akhir IJCCS, Vol.6, No.1, January 2012, pp. 101~110 ISSN: 1978-1520 101 Optimasi Cluster Pada Fuzzy C-Means Menggunakan Algoritma Genetika Untuk Menentukan Nilai Akhir Putri Elfa Mas`udia* 1, Retantyo Wardoyo

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI TRANSFER DAYA PADA SISTEM SENSOR GAS. Muthmainnah

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI TRANSFER DAYA PADA SISTEM SENSOR GAS. Muthmainnah TESIS PENEAPAN ALGOITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI TANSFE DAYA PADA SISTEM SENSO GAS Muthmainnah 1108201008 DOSEN PEMBIMBING Dr. Melania Suweni Muntini, MT PENDAHULUAN Sensor gas yang sering ditemui dipasaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tahun 2001 pemilik CV. Tunas Jaya membuka usaha di bidang penjualan dan

BAB II LANDASAN TEORI. Tahun 2001 pemilik CV. Tunas Jaya membuka usaha di bidang penjualan dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Perusahaan Tahun 2001 pemilik CV. Tunas Jaya membuka usaha di bidang penjualan dan pengadaan suku cadang computer. Dalam bidang tersebut diharuskan berbadan hukum PD,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas landasan atas teori-teori yang bersifat ilmiah untuk mendukung penulisan tugas akhir ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian penjadwalan, algoritma

Lebih terperinci

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Kun Siwi Trilestari [1], Ade Andri Hendriadi [2] Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Singaperbanga Karawang

Lebih terperinci

PERAMALAN HARGA EMAS MENGGUNAKAN ALGORTIMA MEMETIKA DENGAN PENCARIAN LOCAL TABU SEARCH. Iqbal Dwihanandrio

PERAMALAN HARGA EMAS MENGGUNAKAN ALGORTIMA MEMETIKA DENGAN PENCARIAN LOCAL TABU SEARCH. Iqbal Dwihanandrio ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6447 PERAMALAN HARGA EMAS MENGGUNAKAN ALGORTIMA MEMETIKA DENGAN PENCARIAN LOCAL TABU SEARCH Iqbal Dwihanandrio S1 Teknik Informatika

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penjadwalan merupakan kegiatan administrasi utama di berbagai institusi. Masalah penjadwalan merupakan masalah penugasan sejumlah kegiatan dalam periode

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan sebagai pedoman perawatan adalah sebuah panduan sebagaimana

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan sebagai pedoman perawatan adalah sebuah panduan sebagaimana BAB II LANDASAN TEORI 2. Konsep Perawatan Pesawat Fokker F27 Buku Pedoman Perawatan yang diberikan oleh pabrik yang akan digunakan sebagai pedoman perawatan adalah sebuah panduan sebagaimana layaknya sebuah

Lebih terperinci

Vukovich dinamis yang digabungkan dengan model PRoFIGA didalamnya.

Vukovich dinamis yang digabungkan dengan model PRoFIGA didalamnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fuzzy Evolutionary Algorithm (FEA) merupakan salah satu model hybrid yang menggabungkan dua buah model soft computing yaitu algoritma genetika dan logika fuzzy. FEA

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA andra Aditya 1), Wayan Firdaus Mahmudy 2) 1) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Malang Jl. Veteran, Malang 65145, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

Pemaksimalan Papan Sirkuit Di Pandang Sebagai Masalah Planarisasi Graf 2-Layer Menggunakan Algoritma Genetika

Pemaksimalan Papan Sirkuit Di Pandang Sebagai Masalah Planarisasi Graf 2-Layer Menggunakan Algoritma Genetika Vol. 14, No. 1, 19-27, Juli 2017 Pemaksimalan Papan Sirkuit Di Pandang Sebagai Masalah Planarisasi Graf 2-Layer Menggunakan Algoritma Genetika Jusmawati Massalesse dan Muh. Ali Imran Abstrak Tulisan ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem dan Informasi 2.1.1 Sistem Menurut Sutabri (2004), bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya berfungsi untuk mencapai

Lebih terperinci

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA I Dewa Made Adi Baskara Joni 1, Vivine Nurcahyawati 2 1 STMIK STIKOM Indonesia, 2 STMIK STIKOM

Lebih terperinci

PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 2 Hal. 1 9 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL MULIA AFRIANI KARTIKA

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM Anies Hannawati, Thiang, Eleazar Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka. Penelitian serupa mengenai penjadwalan matakuliah pernah dilakukan oleh penelliti yang sebelumnya dengan metode yang berbeda-neda. Berikut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hemofilia Hemofilia adalah gangguan produksi faktor pembekuan yang diturunkan, hemofilia berasal dari bahasa Yunani yaitu haima yang artinya darah dan philein yang artinya mencintai

Lebih terperinci

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan Algoritma Genetika Andysah Putera Utama Siahaan Universitas Pembangunan Pancabudi Jl. Gatot Subroto Km. 4,5, Medan, Sumatra Utara, Indonesia andiesiahaan@gmail.com

Lebih terperinci

APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS Hafid Hazaki 1, Joko Lianto Buliali 2, Anny Yuniarti 2

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Penjadwalan kegiatan belajar mengajar pada suatu lembaga pendidikan biasanya merupakan salah satu pekerjaan yang tidak mudah dan menyita waktu. Pada lembaga pendidikan

Lebih terperinci

PENJADWALAN MESIN BERTIPE JOB SHOP UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PT X)

PENJADWALAN MESIN BERTIPE JOB SHOP UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PT X) PENJADWALAN MESIN BERTIPE JOB SHOP UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PT X) Ria Krisnanti 1, Andi Sudiarso 2 1 Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Perumusan Masalah METODE PENELITIAN Studi Pustaka Pembentukan Data

8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Perumusan Masalah METODE PENELITIAN  Studi Pustaka Pembentukan Data Gambar 4 Proses Swap Mutation. 8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Proses evaluasi solusi ini akan mengevaluasi setiap populasi dengan menghitung nilai fitness setiap kromosom sampai terpenuhi kriteria

Lebih terperinci

PENENTUAN KOMBINASI OPTIMUM JUMLAH, BERAT, DAN WAKTU TAMBAT KAPAL DI PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA III GRESIK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENENTUAN KOMBINASI OPTIMUM JUMLAH, BERAT, DAN WAKTU TAMBAT KAPAL DI PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA III GRESIK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA LOGO PENENTUAN KOMBINASI OPTIMUM JUMLAH, BERAT, DAN WAKTU TAMBAT KAPAL DI PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA III GRESIK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Oleh : Aris Saputro 1206100714 Pembimbing : Dr. M. Isa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG Adnan Buyung Nasution 1 1,2 Sistem Infomasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi Utama 3 Universitas

Lebih terperinci

MODEL PENYELESAIAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM MENGGUNAKAN METODE LOCAL SEARCH ALGORITHM DENGAN CROSS OVER

MODEL PENYELESAIAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM MENGGUNAKAN METODE LOCAL SEARCH ALGORITHM DENGAN CROSS OVER MODEL PENYELESAIAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM MENGGUNAKAN METODE LOCAL SEARCH ALGORITHM DENGAN CROSS OVER Amiluddin Zahri Dosen Universtas Bina Darma Jalan Ahmad Yani No.3 Palembang Sur-el: amiluddin@binadarma.ac.id

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 3, September 2016, hlm. 169-173 PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika Nia Kurnia Mawaddah Wayan Firdaus Mahmudy, (wayanfm@ub.ac.id) Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Brawijaya, Malang 65145 Abstrak Penjadwalan

Lebih terperinci

OPTIMASI PENDUGAAN PARAMETER DALAM ANALISIS STRESS DAN STRAIN TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PENDUGAAN PARAMETER DALAM ANALISIS STRESS DAN STRAIN TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PENDUGAAN PARAMETER DALAM ANALISIS STRESS DAN STRAIN TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Mike Susmikanti Pusat Pengembangan Informatika Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional Kawasan

Lebih terperinci

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem Tri Kusnandi Fazarudin 1, Rasyid Kurniawan 2, Mahmud Dwi Sulistiyo 3 1,2 Prodi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Berikut akan diberikan pembahasan mengenai penyelesaikan CVRP dengan

BAB III PEMBAHASAN. Berikut akan diberikan pembahasan mengenai penyelesaikan CVRP dengan BAB III PEMBAHASAN Berikut akan diberikan pembahasan mengenai penyelesaikan CVRP dengan Algoritma Genetika dan Metode Nearest Neighbour pada pendistribusian roti di CV. Jogja Transport. 3.1 Model Matetematika

Lebih terperinci

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Kartina Diah KW1), Mardhiah Fadhli2), Charly Sutanto3) 1,2) Jurusan Teknik Komputer Politeknik Caltex Riau Pekanbaru Jl. Umban Sari No.1 Rumbai-Pekanbaru-Riau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Penjadwalan adalah penempatan sumber daya (resource) dalam satu waktu. Penjadwalan mata kuliah merupakan persoalan penjadwalan yang umum dan sulit dimana tujuannya

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN AKAR PERSAMAAN SEBUAH FUNGSI

ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN AKAR PERSAMAAN SEBUAH FUNGSI ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN AKAR PERSAMAAN SEBUAH FUNGSI Akhmad Yusuf dan Oni Soesanto Program Studi Matematika Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 35, 8 Banjarbaru ABSTRAK Algoritma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal diciptakan, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan zaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan.

Lebih terperinci

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA Helmy Thendean, M.Kom 1) Albert, S.Kom 2) Dra.Chairisni Lubis, M.Kom 3) 1) Program Studi Teknik Informatika,Universitas

Lebih terperinci