MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN NON SMAW

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN NON SMAW"

Transkripsi

1 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN NON SMAW MENGELAS PELAT POSISI VERTICAL (3F, 3G) DENGAN PROSES LAS FCAW BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

2 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN NON SMAW MENGELAS PELAT POSISI VERTICAL (3F, 3G) DENGAN PROSES LAS FCAW BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

3 DAFTAR ISI BAB I TUGAS TEORI A. Tugas Teori I : Membuat perencanaan/persiapan sambungan las B. Tugas Teori II : Menerapkan teknik-teknik pengontrolan distorsi pada pengelasan C. Tugas Teori III : Melaksanakan pengelasan sambungan sudut (fillet) dan tumpul (butt) pada pelat posisi vertikal (3F, 3G) D. Tugas Teori IV : Melaksanakan pemeriksaan (evaluasi) hasil pengelasan secara visual dan melaporkan hasil pengelasan BAB II TUGAS PRAKTIK A. Tugas Praktik I : - Pengelasan sambungan sudut posisi vertikal B. Tugas Praktik II : - Pengelasan sambungan tumpul posisi vertikal C. Tugas Praktik III : - Pengelasan sudut posisi vertikal dan horisontal pada konstruksi Halaman: 1 dari 29

4 BAB I TUGAS TEORI 1. TUGAS TEORI I 1. Perintah Tugas I : Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan membuat perencanaan/persiapan sambungan las di bawah ini dengan singkat 2. Waktu Penyelesaian Tugas I : 3. Soal Tugas I : a) Jawablah pernyataan dibawah ini dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling tepat 1. Faktor penyebab keretakan pada struktur pengelasan yang paling besar disebabkan oleh : a. Material b. Prosedur c. Desain yang kurang baik d. Posisi pengelasan e. Tempat pengelasan 2. Untuk menghasilkan sambungan dengan deformasi kecil dan tegangan sisa minimum maka pada desain sambungan harus memperhatikan faktor a. Kurangi jumlah titik las b. Diperbanyak jumlah titik c. Diperbesar kampuh lasnya d. Diperkecil kampuh lasnya e. Dibuat sambungan perempatan 3. Konsentrasi tegangan pada pengelasan dapat dikurangi dengan menghindari faktor : a. Bentuk yang mempunyai radius b. Struktur yang terpotong / terputus c. Struktur yang menerus d. Struktur yang tidak terpotong e. Bentuk yang tidak terhalang 4. Dari pernyataan dibawah ini mana yang bukan jenis bentuk sambungan las a. Sambungan tumpul b. Sambungan tumpang c. Sambungan T d. Sambungan sudut e. Sambungan sig sag Halaman: 2 dari 29

5 5. Dari pernyataan dibawah ini mana yang bukan klasifikasi bentuk las dari las sudut : a. Las terputus putus b. Las menerus c. Las rantai d. Las berselang seling e. Las lubang 6. Mana dari pernyataan dibawah ini yang bukan cerminan dari fungsi fungsi penumpu las a. Menambah ketepatan ukuran dan keseragaman hasil akhir b. Mendapatkan operasional pengelasan terbaik untuk digunakan pada posisi datar c. Menekan tegangan pengelasan pada lembar kerja dengan penehannya d. Mendapatkan tegangan sisa yang besar e. Memperbesar volume pekerjan dan juga pengurangan biya 7. Dari pernyataan dibawah ini yang bukan persiapan pengelasan adalah a. Gambar gambar, perintah pengelasan b. Methode pengelasan, perlengkapan las dan perlengkapan terkait c. Kontrol terhadap material serta pencegahannya d. Pemeriksaan terhadap elektrode las e. Pemeriksaan terhadap mutu pengelasan 8. Salah satu sifat yang membedakan antara proses las FCAW bila dibanding dengan las GMAW terletak pada : a. Wire gun b. Water cooler c. Wire elektrode d. Kondisi mesin lasnya e. Wire feeder 9. Untuk merakit dan mempertahankan posisi dua bagian benda yang akan dilas diperlukan pengikat yaitu : a. Dengan cara diklem b. Dengan cara dipegangi c. Dengan cara diikat kawat d. Dengan cara ditindih e. Dengan cara di las titik 10. Salah satu faktor yang sangat penting dalam pengelasan adalah a. Mempercepat waktu pengelasan b. Memperlambat waktu pengelasan c. Membuat perencanaan / persiapan sambungan las d. Memperbesar Voltase dan amper yang keluar e. Mengecilkan voltase dan amper yang masuk Halaman: 3 dari 29

6 b) Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengelasan FCAW 2. Sebutkan macam macam posisi pengelasan 3. Jelaskan fungsi dari feeder roller pada mesin las FCAW 4. Jelaskan fungsi dari torch las pada proses las FCAW. 5. Sebutkan 2 macam indikator tekanan gas yang ada pada proses las FCAW. Halaman: 4 dari 29

7 4. Lembar Evaluasi Tugas I : Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. No. Benar Salah No. Benar Salah Apakah semua pertanyaan Tugas Teori I dijawab dengan benar waktu yang telah ditentukan? dengan YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Halaman: 5 dari 29

8 2. TUGAS TEORI II 1. Perintah Tugas II : Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan Menerapkan teknikteknik pengontrolan distorsi pada pengelasan di bawah ini dengan singkat 2. Waktu Penyelesaian Tugas II : 3. Soal Tugas II : a) Jawablah pernyataan dibawah ini dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling tepat 1. Agar menghasilkan pengelasan yang baik dan sempurna, langkah langkah apa yang perlu dilakukan? a. Memiliki peralatan yang serba baru b. Prosedur pengelasan yang tepat dan benar c. Memilih yang akan dilas sesuai dengan elektrodenya d. Mencari tempat yang lapang agar memudahkan pengelasan e. Mengeringkan elektrode dalam kamar pemanas 2. Terjadinya distorsi dan perubahan bentuk disebabkan oleh a. Amper yang terlalu tinggi b. Tegangan yang terlalu tinggi c. Pemansan yang menyebabkan pemuian dan pendinginn cepat d. Bentuk Sudut kampuh terlalu tinggi e. Material terlalu tebal 3. Salah satu penyebab struktur las mengalami deformasi adalah : a. Tegngan sisa yang terlalu besar b. Akibat struktur dipanaskan dan didinginkan secara merata c. Desain sambungan las yang terlalu kuat d. Konstruki menerima beban berat e. Konstruksi mengalami tarikan 4. Mana dari pernyataan dibawah ini yang tidak masuk dalam kelompok deformasi diluar perencanan : a. Lengkungan melintang b. Lengkungan memanjang c. Melintir d. Menekuk e. Penyimpangan sentrifugal Halaman: 6 dari 29

9 5. Deformasi pengelasan dapat diperbaiki dengan methode a. Tekanan mekanis dan methode termal b. Tekanan hydrolis dan methode pendinginan c. Tekanan fluida cair dan methode penetralan d. Tekanan udara dan methode pemanasan e. Tekanan elektris dan methode pendinginan 6. Pertimbangan dalam perancangan desain sambungan las antara lain disebutkan pada pernyataan dibawah ini kecuali : a. Perencanaan struktur las b. Perhitungan tegangan c. Penentuan bentuk tertentu dari tiap bagian d. Kondisi daerah sekitarnya e. Kondisi kondisi dan metode pengelasan 7. Pada saat kondisi pengelasan dilakukan maka pernyataan dibawah ini harus diperiksa kecuali : a. Posisi pengelasan b. Pemanasan awal dan paska c. Arus las d. Kecepatan pengelasan e. Menginterprestasi gambar rakitan las 8. Dari gambar dibawah ini yang mana yang disebut dengan ketinggian kampuh : a. Notasi R b. Notasi d c. Notasi g d. Notasi r e. Notasi O Halaman: 7 dari 29

10 9. Dari gambar diatas mana yang disebut dengan akar atau root a. Notasi g b. Notasi R c. Notasi d d. Notasi r e. Notasi f 10. Dari gambar no 8 tersebut mana yang disebut dengan gap atau celah a. Notasi O b. Notasi g c. Notasi R d. Notasi d e. Notasi f Halaman: 8 dari 29

11 b) Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas 1. Gambarkan posisi pengelasan 1F dan 1G. 2. Berapakah besarnya sudut bevel yang ada pada sambungan tumpul pada plat tebal diatas 10 mm dengan menggunakan proses las FCAW 3. Bagaimana cara menyusun plat yang akan disambung untuk posisi 1G dengan menggunakan backing ceramic agar hasil pengelasan dapat lurus. Halaman: 9 dari 29

12 4. Sebutkan keuntungan menggunakan proses las FCAW. 5. Jelaskan fungsi dari backing ceramic yang digunakan pada pengelasan plat dengan mesin las FCAW Halaman: 10 dari 29

13 4. Lembar Evaluasi Tugas II : Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. No. Benar Salah No. Benar Salah Apakah semua pertanyaan Tugas Teori II dijawab dengan benar waktu yang telah ditentukan? dengan YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Halaman: 11 dari 29

14 B. TUGAS TEORI III 1. Perintah Tugas III : Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan Melaksanakan pengelasan sambungan sudut (fillet) dan tumpul (butt) pada pelat posisi vertikal (3F, 3G) di bawah ini dengan singkat 2. Waktu Penyelesaian Tugas III: 3. Soal Tugas III : a) Jawablah pernyataan dibawah ini dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling tepat 1. Porosity adalah cacat las berupa lubang kecil yang tampak pada permukaan penampang las, hal tersebut terjadi karena... a. Ayunan elektrode terlalu cepat b. Ayunan elektrode terlalu besar c. Karena elektrode basah dan kotoran pada permukaan yang akan dilas d. Amper terlalu besar e. Percikan logam pengisi mendahului busur l 2. Ada istilah proses pengelasan FCAW, yang dimaksud FCAW adalah... a. Flux Core Arde Welding b. Flux Cord Arc Welding c. Flux Core Aced Welding d Flux Core Arc Welding e. Flux Core Antie Welding 3. Salah satu unit alat untuk menjalankan wire elektrode pada proses FCAW adalah : a. Welding torch b. Wire feeder c. Tranformer d. Nozzle e. contact tip 4. Yang termasuk peoses las Flux cored arc welding adalah : a. Las busur listrik b. Las busur plasma c. Las busur CO2 d. Las wolfram gas e. Las oxy acetyline Halaman: 12 dari 29

15 5. Pada proses las sambungan sudut posisi 3F biasa menggunakan besaran arus sebesar : a. 80 amper b. 90. amper c. 100 amper d. 110 amper e. 120 amper 6. Pada power source tertera duty cycle 50 % untuk periode 10 menit artinya : a. Mesin las 10 menit on, 10 menit off b. Mesin las 10 menit on, 5 menit off c. Mesin las 5 menit on, 5 menit off d. Mesin las 5 menit on, 10 menit off e. Mesin las 10 menit on, 0 menit off 7. Apabila melakukan pengelasan menggunakan wire elektrode diameter 1,2 mm, maka ukuran diameter contact tip yang digunakan adalah : a. 1,0 mm b. 1,2 mm c. 1,5 mm d. 2,0 mm e. 0,8 mm 8. Yang termasuk peralatan yang dipasang pada mesin las FCAW adalah : a. Mesin las FCAW b. Wire feeder c. Welding gun d. Contact tip e. Semua jawaban benar 9. Pada mesin las GMAW bila dibandingkan dengan FCAW mka terdapat perbedaan yaitu : a. Tidak ada spater b. Hasil lasan tidak terdapat terak c. Hasil lasan lebih baik d. Tidak ada asap e. Base metal tidak deformasi 10. Gas pelindung yang digunakam pada waktu mengelas didalam ruangan dengan tekanan gas yang diaturpada flow meter, adalah a. 15 s/d 15 psi b. 25 s/d 25 Psi c. 35 s/d 40 psi d. 40 s/d 50 psi e. Tekanan gas penuh Halaman: 13 dari 29

16 b) Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas 1. Gambarkan posisi sudut welding torch pada pengelasan posisi 3 G dengan menggunakan mesin las FCAW Sebutkan jenis alat pelindung diri yang harus dipergunakan oleh seorang juru las Sebutkan 4 oksida besi yang mempengaruhi rangsangan terhadap organ organ pernapasan Sebutkan 3 sebab utama terjadinya kejutan listrik pada pengelasan dengan busur listrik Halaman: 14 dari 29

17 5. Sebutkan macam macam pengujian merusak (destructive test) Halaman: 15 dari 29

18 4. Lembar Evaluasi Tugas III : Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. No. Benar Salah No. Benar Salah Apakah semua pertanyaan Tugas Teori III dijawab dengan benar waktu yang telah ditentukan? dengan YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Halaman: 16 dari 29

19 B. TUGAS TEORI IV 1. Perintah Tugas IV : Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pemeriksaan (evaluasi) hasil pengelasan secara visual dan melaporkan hasil pengelasan di bawah ini dengan singkat 2. Waktu Penyelesaian Tugas IV : 3. Soal Tugas IV : a) Jawablah pernyataan dibawah ini dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling tepat 1. Yang bukan NDT test terhadap hasil pengelasan adalah a. Magnetic Particle Test b. Liquid Penetrant Test c. Bend test d. Radiography Test e. Ultrasonic Test 2. Mana dari pernyataan dibawah ini yang bukan pernyataan pengujian / pemeriksaan yang dilakukan sebelum pengelasan. a. Pemeriksaan peralatan las b. Material las c. Verifikasi prosedur pengujian d. Pengujian kualifikasi juru las e. Kampuh hasil las 3. Inspeksi sebelum pengelasan dilakukan dengan harus mengecek kondisi berikut ini, kecuali : a. Persiapan permukaan yang akan dilas b. Ukuran strip, logam pengisi penahan balik c. Penyetelan (Fit-up) bagian yang akan dilas d. Pengukuran hasil Kampuh las e. Pembersihan dari kotoran / lemak dan minyak 4. Inspeksi visual pada saat pengelasan dilakukan dengan pengecekan hal hal berikut ini, kecuali : a. Proses las b. Hasil lasan c. Logam pengisi d. Fluk atau gas pelindung e. Suhu antar jalur Halaman: 17 dari 29

20 5. Pemeriksaan hasil las dapat dilakukan dengan cara :kecuali a. Visual test b. Non Destructive test c. Destructive test d. Burning test e. Penetrant test 6. Yang tidak termasuk dalam kategori Destructive test adalah : a. Tensile test b. Bending test c. Penetrant test d. Macro etsa e. Impact test 7. Yang tidak termasuk dalam jenis jenis cacat las adalah : a. Crack b. Slag c. Gap d. Porosity e. Undercut 8. Cacad las yang terjadi akibat bagian belakang dari penembusan las ada yang tidak lebur disibut : a. Concavity b. Slag on back side c. Incomplete weld d. Incomplete melt e. Base metal burn 9. Rusaknya bahan dasar pada tepi pengelasan akibat tersentuh oleh elektrode pada waktu mulainya pengelasan disebut : a. Arc strikes b. Oxidation c. Burn through d. Melt through e. Undercut.10. Porosity adalah cacat las berupa lubang kecil yang tampak pada permukaan penampang las, hal tersebut terjadi karena... a.ayunan elektrode terlalu cepat b.ayunan elektrode terlalu besar c.karena elektrode basah dan kotoran pada permukaan yang akan dilas d.amper terlalu besar e.percikan logam pengisi mendahului busur las Halaman: 18 dari 29

21 b) Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas 1. Sebutkan macam macam bentuk pengujian tanpa merusak ( Non Destructve test) 2. Sebutkan cacad cacad pengelasan 3. Sebutkan type elektrode yang digunakan untuk pengelasan FCAW dan berikan artinya 4. Sebutkan logam pengisi banyak ditentukan oleh faktor keterkaitan apa saja -- Halaman: 19 dari 29

22 4. Lembar Evaluasi Tugas IV : Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. No. Benar Salah No. Benar Salah Apakah semua pertanyaan Tugas Teori IV dijawab dengan benar waktu yang telah ditentukan? dengan YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Halaman: 20 dari 29

23 BAB II TUGAS PRAKTIK Bab ini berisikan tentang tugas pelaksanaan praktik kerja unit kompetensi untuk masing-masing elemen sesuai yang tertera pada silabus kolom keterampilan yang mencakup nama tugas, waktu penyelesaian tugas, tujuan tugas, daftar peralatan/mesin dan bahan, keselamatan dan kesehatan kerja, instruksi kerja, daftar cek unjuk kerja. A. TUGAS PRAKTIK I 1. Nama Tugas I : Pengelasan sudut posisi vertikal (3F) dengan Las FCAW 2. Waktu Penyelesaian Tugas I : 3. Tujuan Tugas I : 4. Setelah menyelesaikan tugas I pada unit kompetensi Pengelasan sudut posisi vertikal (3F) dengan las FCAW peserta pelatihan akan mampu mengelas Pengelasan sudut posisi vertikal (3F) dengan Las FCAW 5. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan : No. Nama Barang Spesifikasi Keterangan A. Peralatan/Mesin 1. Mesin las FCAW lengkap 2. Mesin gerinda tangan 3. Tang potong 4. Tang kombinasi 5. Kunci inggris 6. Kunci L 7. Welding gouge 8. Hamer tetek 9. Sikat baja 10. Kikir rata 11. Kap las 12. Kacamata grinda B. Bahan 1. Plat baja 8 x 100 x 300 mm 2. Plat baja 12 x 150 x 300 mm 3. Batu grinda 3 x 16 x 100 mm 4. Batu grinda 6 x 16 x 100 mm 5. Backing ceramic 6. Gas CO2 7. Wire rool Halaman: 21 dari 29

24 6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilkaukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah: a) Jangan membuka pelindung muka / kap las pada saat pengelasan berlangsung dalam posisi dekat dengan cahaya las. b) Pakai alat perlindungan diri yang sesuai bidang pengelasan. c) Jaga jangan sampai percikal las mengenai tubuh secara langsung. d) Tempatkan peralatan pada tempat yang semestinya dan jangan sampai mengganggu pekerjaan. e) Bekerjalah sesuai dengan SOP. 7. Instruksi Kerja Tugas I : Lakukan pengelasan sudut posisi vertikal (3F) dengan Las FCAW dengan mengikuti standar prosedur operasiuonal dan gunakan APD Halaman: 22 dari 29

25 8. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas I : No. Langkah Kerja/ Aktivitas Yang Dilakukan 1. Pengelasan sudut posisi vertikal dan horisontal pada konst 2. Periksa kerataan material, ratakan dengan palu untuk material horisontal(3.2t x 50 x Periksa kerataan dan kesikuan pada permukaan yang dilas untuk material vertikal (3.2t x 25 x Setel kondisi pengelasan pada (120A, 20V) 5. Material bagian tegak (vertikal) dilas ikat dengan material horisontal dan diperiksa kesikuannya 6. Material vertikal yang satunya dilas ikat pada sisi balik dari material horisontal 7. Letakkan material secara tegak dengan menggunakan penumpu las 8. Setel pada kondisi pengelasan (140A, 21 V) 9. Atur posisi pengelasan yang nyaman. Pegang welding torch pada posisi / metode yang benar dan letakkan torch pada titik awal dari garis pengelasan 10. Nyalakan busur pada titik awal pengelasan dan lakukan pengelasan lurus vertikal turun dengan kondisi 140A dan 21V 11. Bersihkan dan periksa hasil las-lasan 12. Setel pada kondisi pengelasan (80A, 18.5V) 13. Rubah material dan setel dengan posisi garis pengelasan yang baru 14. Nyalakan busur pada titik awal pengelasan dan lakukan pengelasan lurus vertikal naik dengan kondisi 80 A dan 18.5 V 15. Bersihkan dan periksa hasil las-lasan 16. Ulangi prosedur a s/d p Cecklist Ya Tidak NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Halaman: 23 dari 29

26 B. TUGAS PRAKTIK II 1. Nama Tugas II : Pengelasan sambungan tumpul posisi vertikal 2. Waktu Penyelesaian Tugas II : 3. Tujuan Tugas II : Setelah menyelesaikan tugas II pada unit kompetensi Pengelasan sudut posisi vertikal (3F) dengan las FCAW peserta pelatihan akan mampu mengelas sambungan tumpul posisi vertikal 4. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan : No. Nama Barang Spesifikasi Keterangan A. Peralatan/Mesin 1. Mesin las FCAW lengkap 2. Mesin gerinda tangan 3. Tang potong 4. Tang kombinasi 5. Kunci inggris 6. Kunci L 7. Welding gouge 8. Hamer tetek 9. Sikat baja 10. Kikir rata 11. Kap las 12. Kacamata grinda B. Bahan 1. Plat baja 8 x 100 x 300 mm 2. Plat baja 12 x 150 x 300 mm 3. Batu grinda 3 x 16 x 100 mm 4. Batu grinda 6 x 16 x 100 mm 5. Backing ceramic 6. Gas CO2 7. Wire rool Dia 1,2 mm Halaman: 24 dari 29

27 5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilkaukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah: a. Jangan membuka pelindung muka / kap las pada saat pengelasan berlangsung dalam posisi dekat dengan cahaya las. b. Pakai alat perlindungan diri yang sesuai bidang pengelasan. c. Jaga jangan sampai percikal las mengenai tubuh secara langsung. d. Tempatkan peralatan pada tempat yang semestinya dan jangan sampai mengganggu pekerjaan. e. Bekerjalah sesuai dengan SOP. 6. Instruksi Kerja Tugas II : Lakukan pengelasan sambungan tumpul posisi vertikal (3G) dengan Las FCAW dengan mengikuti standar prosedur operasiuonal dan gunakan APD Halaman: 25 dari 29

28 7. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas II : Langkah Kerja/ No. Aktivitas Yang Dilakukan 1. Buatlah garis dengan jarak 15 mm dengan menggunakan pena penggores pada kedua sisi / permukaan material 2. Letakkan material pada meja kerja dengan posisi vertikal 3. Setel pada kondisi pengelasan (75A, 18.5 V). 4. Atur pada posisi pengelasan yang nyaman Pegang welding torch dengan cara atau metode yang benar dan tempatkan torch pada titik awal dari garis pengelasan 5. Nyalakan busur dan lakukan pengelasan lurus vertikal naik 6. Nyalakan busur dan lakukan pengelasan lurus vertikal naik 7. Bersihkan dan periksa hasil las 8. Lakukan pengelasan pada garis kedua dengan cara yang sama 9. Setel dengan kondisi pengelasan (140 A, 21 V). 10. Lakukan pengelasan lurus diantara dua hasil pengelasan tadi dengan kondisi pengelasan 140 A,21 V untuk vertikal turun 11. Bersihkan dan periksa hasil las 12. Setel kondisi pengelasan (75 A, 18.5V 13. Lakukan pengelasan lurus untuk garis / jalur ketiga dengan kondisi pengelasan 75 A dan 18.5 V untuk vertikal naik 14. Ulangi prosedur a s/d n Cecklist Ya Tidak NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Halaman: 26 dari 29

29 C. TUGAS PRAKTIK III 1. Nama Tugas III : Pengelasan sudut posisi vertikal dan horisontal pada konstruksi 2. Waktu Penyelesaian Tugas III : 3. Tujuan Tugas III : Setelah menyelesaikan tugas III pada unit kompetensi Pengelasan sudut posisi vertikal (3F) dengan las FCAW peserta pelatihan akan mampu mengelas sudut posisi vertikal pada konstruksi 4. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan : No. Nama Barang Spesifikasi Keterangan A. Peralatan/Mesin 1. Mesin las FCAW lengkap 2. Mesin gerinda tangan 3. Tang potong 4. Tang kombinasi 5. Kunci inggris 6. Kunci L 7. Welding gouge 8. Hamer tetek 9. Sikat baja 10. Kikir rata 11. Kap las 12. Kacamata grinda B. Bahan 1. Plat baja 8 x 100 x 300 mm 2. Plat baja 12 x 150 x 300 mm 3. Batu grinda 3 x 16 x 100 mm 4. Batu grinda 6 x 16 x 100 mm 5. Backing ceramic 6. Gas CO2 7. Wire rool Dia 1,2 mm Halaman: 27 dari 29

30 5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilkaukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah: a. Jangan membuka pelindung muka / kap las pada saat pengelasan berlangsung dalam posisi dekat dengan cahaya las. b. Pakai alat perlindungan diri yang sesuai bidang pengelasan. c. Jaga jangan sampai percikal las mengenai tubuh secara langsung. d. Tempatkan peralatan pada tempat yang semestinya dan jangan sampai mengganggu pekerjaan. e. Bekerjalah sesuai dengan SOP. 6. Instruksi Kerja Tugas III : Lakukan Pengelasan sudut posisi vertikal dan horisontal pada konst dengan Las FCAW dengan mengikuti standar prosedur operasiuonal dan gunakan APD Halaman: 28 dari 29

31 7. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas III : Langkah Kerja/ No. Aktivitas Yang Dilakukan 1 Potong kebutuhan material sesuai dengan gambar dari material yang diberikan dengan menggunakan mesin gunting atau potong 2 Periksa kelurusan permukaan material dan permukaan las dan periksa kesikuan dari pojok permukaan. Perbaiki bila perlu 3 Setel pada kondisi pengelasan (120A, 20.5 V ) 4 Las ikat 2 buah material (3.2t x 60 x 150) untuk persiapan sambungan sudut pojok 90 o (gambar 3.14.). 5 Las ikat material (3.2t x 50 x 150) untuk persiapan sambungan sudut pojok 90 o 6 Rakit kotak persegi bagian atas dengan las ikat 7 Las bagian sambungan pojok (1,2) dari kotak persegi dengan kondisi pengelasan 120A dan 21.5 V pada posisi horisontal (gambar 3.15) 8 Setel pada kondisi pengelasan (140A, 21V) 9 Pengelasan sudut arah vertikal pada bagian (3,4) dari kotak persegi dengan kondisi pengelasan 140A dan 21V dengan pengelasan vertikal turun. (gambar III.160) 10 Setel pada kondisi pengelasan (120A, 20.5V) 11 Las ikat plat bawah dengan kotak persegi yang telah dibuat 12 Pengelasan pojok bagian (5,6) untuk penyambungan plat bawah (dasar) dengan kotak peregi pada kondisi pengelasan 120A dan 20.5V dengan posisi horisontal (gambar III Setel kondisi pengelasan (140 A dan 21 V). 14 Pengelasan fillet (sudut) bagian (7,8) untuk penyambungan kotak persegi dengan plat bawah (dasar) pada kondisi pengelasan 140 A dan 21 V dengan posisi horisontal (gambar III Bersihkan dan periksa hasil pengelasan Cecklist Ya Tidak NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Halaman: 29 dari 29

32 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN NON SMAW MENGELAS PELAT POSISI VERTICAL (3F, 3G) DENGAN PROSES LAS FCAW BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

33 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENILAIAN TEORI A. Kunci jawaban tugas teori I : Membuat perencanaan/persiapan sambungan las B. Kunci jawaban tugas teori II : Menerapkan teknik-teknik pengontrolan distorsi pada pengelasan C. Kunci jawaban tugas teori III : Melaksanakan pengelasan sambungan sudut (fillet) dan tumpul (butt) pada pelat posisi vertikal (3F, 3G) D. Kunci jawaban tugas teori IV : Melaksanakan pemeriksaan (evaluasi) hasil pengelasan secara visual dan melaporkan hasil pengelasan BAB II PENILAIAN PRAKTIK A. Lembar Penilaian Praktik I : Pengelasan sambungan sudut posisi vertikal B. Lembar Penilaian Praktik II : Pengelasan sambungan tumpul posisi vertikal C. Lembar Penilaian Praktik III : Pengelasan sudut posisi vertikal dan horisontal pada konstruksi BAB III PENILAIAN SIKAP KERJA A. Lembar Penilaian Sikap Kerja BAB IV CHECKLIST INDIKATOR UNJUK KERJA Judul Modul: Mengelas Pelat Posisi Vertical (3F, 3G) Dengan Proses Las FCAW Buku Penilaian Versi: 2009 Halaman: 1 dari 12

34 BAB I PENILAIAN TEORI A. Kunci Jawaban Tugas Teori I : Membuat perencanaan/ persiapan sambungan las 1. c 2. a 3. b 4. e 5. e 6. d 7. e 8. c 9. a 10. c B. Kunci Jawaban Tugas Teori II : Menerapkan teknik-teknik pengontrolan distorsi pada pengelasan 1. b 2. b 3. a 4. e 5. a 6. b 7. e 8. b 9. b 10. b C. Kunci Jawaban Tugas Teori III : Melaksanakan pengelasan sambungan sudut (fillet) dan tumpul (butt) pada pelat posisi vertikal (3F, 3G) 1. a 2. b 3. b 4. c 5. e 6. b 7. b 8. e 9. b 10 a Judul Modul: Mengelas Pelat Posisi Vertical (3F, 3G) Dengan Proses Las FCAW Buku Penilaian Versi: 2009 Halaman: 2 dari 12

35 D. Kunci Jawaban Tugas Teori IV : Melaksanakan pemeriksaan (evaluasi) hasil pengelasan secara visual dan melaporkan hasil pengelasan. 1. c 2. e 3. d 4. b 5. d 6. c 7. c 8. d 9. a 10. a Judul Modul: Mengelas Pelat Posisi Vertical (3F, 3G) Dengan Proses Las FCAW Buku Penilaian Versi: 2009 Halaman: 3 dari 12

36 BAB II PENILAIAN PRAKTIK A. LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK I PENILAIAN PRAKTIK Tugas Praktik I : Pengelasan sambungan sudut posisi vertikal No. Indikator Penilaian Praktik K BK Rekomendasi 1. Tampilan hasil lasan (kekasaran) 2. Perlakuan titik awal dan akhir 3. Keragaman ukuran leber dan tinggi lasan 4. Cacad cacad las 5. Peleburan lasan 6. Keselamatan kerja Dst Ketepatan Waktu Kerja Judul Modul: Mengelas Pelat Posisi Vertical (3F, 3G) Dengan Proses Las FCAW Buku Penilaian Versi: 2009 Halaman: 4 dari 12

37 B. LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK II PENILAIAN PRAKTIK Tugas Praktik II : Pengelasan sambungan tumpul posisi vertikal No. Indikator Penilaian Praktik K BK Rekomendasi 1. Tampilan hasil lasan 2. Perlakuan titik awal dan akhir 3. Keragaman lebar, tinggi lasan 4. Cacad cacad las 5. Peleburan antar lasan 6. Keselamatan kerja Dst Ketepatan Waktu Kerja Judul Modul: Mengelas Pelat Posisi Vertical (3F, 3G) Dengan Proses Las FCAW Buku Penilaian Versi: 2009 Halaman: 5 dari 12

38 C. LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK III PENILAIAN PRAKTIK Tugas Praktik III : Pengelasan sudut posisi vertikal dan horisontal pada konstruksi No. Indikator Penilaian Praktik K BK Rekomendasi 1. Tampilan hasil lasan (kekasaran) 2. Perlakuan titik awal dan akhir 3. Keragaman ukuran leber dan tinggi lasan 4. Cacad cacad las 5. Peleburan lasan 6. Keselamatan kerja Dst Ketepatan Waktu Kerja Judul Modul: Mengelas Pelat Posisi Vertical (3F, 3G) Dengan Proses Las FCAW Buku Penilaian Versi: 2009 Halaman: 6 dari 12

39 BAB III REKAPITULASI TUGAS REKAP TUGAS TEORI Tugas Benar Salah Catatan I. II. III. IV. V. VI. REKAP TUGAS PRAKTIK Tugas Judul Tugas I. II. III. IV. Pengelasan sambungan sudut posisi vertikal Pengelasan sambungan tumpul posisi vertikal Pengelasan sudut posisi vertikal dan horisontal pada konstruks Hasil Belum Kompeten Kompeten Catatan V. VI. Judul Modul: Mengelas Pelat Posisi Vertical (3F, 3G) Dengan Proses Las FCAW Buku Penilaian Versi: 2009 Halaman: 7 dari 12

40 BAB. IV CHECKLIST AKTIFITAS PRAKTIK / OBSERVASI (INDIKATOR UNJUK KERJA SKILL / ATTITUDE) NO UNIT : JUDUL UNIT : Mengelas Pelat Posisi Vertikal (3F, 3G) dengan Proses Las FCAW NAMA ASESI :... Indikator Unjuk Kerja - Mampu mengidentifika si jenis-jenis kampuh las Tugas 1. Lakukan identifikasi jenis kampuh las Hal-hal yang diamati Penilaian K BK - Mampu mengidentifika si persiapan kampuh las yang tidak benar seperti : sudut kampuh tidak benar, gap terlalu besar/terlalu kecil, misalignment 2. Lakukan identifikasi terhadap kampuh las yang tidak benar - Mampu melaksanakan prebending/pre seting pada sambungan las 3. Lakukan pre bending/ presetting pada sambungan las - Mampu merencanakan pengelasan sesuai dengan urutannya (welding sequence) 4. Lakukan perencanaan pengelasan dengan mengikuti urutan pengelasan yang benar Judul Modul: Mengelas Pelat Posisi Vertical (3F, 3G) Dengan Proses Las FCAW Buku Penilaian Versi: 2009 Halaman: 8 dari 12

41 - Mampu merencanakan panjang dan jarak normal las titik (tack weld) 5. Lakukan las titik dengan mengikuti norma las titik - Mampu melakukan pendepositan las untuk sambungan sudut (fillet) dan 6. Lakukan pendpositan las untuk sambungan tumpuh - Mampu melakukan pengelasan tumpul (butt) pada pelat posisi vertikal (3F,3G) sesuai prosedur pengelasan (WPS) 7. Lakukan pengelasan las sudut dengan menggunakan las posisi vertikal sesuai prosedur pengelasan. - Mampu melakukan pemeriksaan secara visual pada hasil las mengacu pada standar yang digunakan - Mampu membuat laporan pemeriksaan hasil las 8. Lakukan pemeriksaan secara visual mengikuti prosedur dan standar 9. Buatkan latoran pemeriksaan hasil las Judul Modul: Mengelas Pelat Posisi Vertical (3F, 3G) Dengan Proses Las FCAW Buku Penilaian Versi: 2009 Halaman: 9 dari 12

42 Catatan : Tanda Tangan Asesi :. Tanda Tangan Asesor:.. Judul Modul: Mengelas Pelat Posisi Vertical (3F, 3G) Dengan Proses Las FCAW Buku Penilaian Versi: 2009 Halaman: 10 dari 12

43 TEST WAWANCARA / INTERVIEW NO UNIT : JUDUL UNIT : Mengelas Pelat Posisi Vertikal (3F, 3G) dengan Proses Las FCAW NAMA ASESI :... Indikator Unjuk Kerja Pertanyaan Jawaban Yang diharapkan Jawaban asesi Penilaian K BK - Membuat bentuk sambungan pengelasan sesuai standar/ gambar kerja 1. Gambarkan bentuk sambungan pengelasan sesuai standar - Harus memperhatikan secara teliti bentuk/kondisi kampuh las yang memenuhi dan yang tidak memenuhi standar/gambar kerja - Harus melakukan analisis secara selektip - Harus mengatur besar arus (Amper) sesuai prosedur - Harus menggerakkan welding gun secara konstan sesuai dengan posisinya - Harus membersihkan tiap-tiap layer secara konsisten 2. Jelaskan bentuk/kondisi kampuh las yang memenuhi dan tidak memenuhi standar 3. Analisa apa yang harus dilakukan sebelum pengelasan dimulai 4. Ceritakan pengaturan arus sesuai kondisi yang ada 5. Sikap bagaimana yang harus dilakukan bila menggerakan welding gun secara konstan 6. Perlakuan apa yang harus dilakukan bila pengelasan per layer selesai dilakukan Judul Modul: Mengelas Pelat Posisi Vertical (3F, 3G) Dengan Proses Las FCAW Buku Penilaian Versi: 2009 Halaman: 11 dari 12

44 - Harus menafsirkan secara benar dimensi dan cacat las hasil pemeriksaan visual 7. Perbuatan apa yang perlu dilakukan dalam pemeriksaan cacat las dan dimensi hasil las Catatan : Tanda Tangan Asesi :. Tanda Tangan Asesor :.. Judul Modul: Mengelas Pelat Posisi Vertical (3F, 3G) Dengan Proses Las FCAW Buku Penilaian Versi: 2009 Halaman: 12 dari 12

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN NON SMAW

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN NON SMAW MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN NON SMAW MENGELAS PELAT POSISI DI BAWAH TANGAN (1F, 1G) DENGAN PROSES LAS GTAW BUKU INFORMASI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Laporan Praktik Pengelasan Lanjut. Membuat rigi-rigi las posisi 3G dan Pengisian Posisi 3G. Membuat rigi-rigi las posisi 4G dan Pengisian Posisi 4G

Laporan Praktik Pengelasan Lanjut. Membuat rigi-rigi las posisi 3G dan Pengisian Posisi 3G. Membuat rigi-rigi las posisi 4G dan Pengisian Posisi 4G Laporan Praktik Pengelasan Lanjut A. Tujuan Praktik Pengelasan Lanjut Mahasiswa mampu melaksanakan pengelasan dengan las SMAW, berbagai posisi pengelasan. B. Deskripsi Praktik Pengelasan Lanjut Membuat

Lebih terperinci

MENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) LOG.OO

MENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) LOG.OO MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUB SEKTOR PENGELASAN MENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

JOOB SHEET MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XII PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.

JOOB SHEET MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XII PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T. JOOB SHEET MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XII PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T. SAMBUNGAN TUMPUL KAMPUH V POSISI DI BAWAH TANGAN ( 1G ) TUJUAN : Setelah

Lebih terperinci

TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2

TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2 Hery Sunaryo TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester V DAFTAR ISI No. JST/MES/MES345/00 Revisi : 0 Tgl. : 5 September 0 Hal dari NOMOR DOKUMEN No. JST/MES/MES345/0 No. JST/MES/MES345/0 URAIAN MENYAMBUNG PIPA LURUS DENGAN LAS MIG MENYAMBUNG PIPA

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN NON SMAW

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN NON SMAW MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN NON SMAW MENGELAS PELAT POSISI HORIZONTAL (2F, 2G) DENGAN PROSES LAS FCAW BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN NON SMAW

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN NON SMAW MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN NON SMAW MENGELAS PELAT POSISI VERTICAL (3F, 3G) DENGAN PROSES LAS GMAW BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA

Lebih terperinci

BAB III TEKNIK PENGELASAN

BAB III TEKNIK PENGELASAN BAB III TEKNIK PENGELASAN III.1 TEKNIK PENGELASAN BUSUR LISTRIK III.1.1. Penanganan Mesin Las Busur Listrik Arus Bolak-balik III.1.1.1. Persiapan Mesin Las Pengangkat Skala Amper meter Skala Penunjuk Handel

Lebih terperinci

BAB III PENELITIAN DAN ANALISA

BAB III PENELITIAN DAN ANALISA BAB III PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Dimensi Benda Uji Spesifikasi benda uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Benda uji dibuat dengan ukuran Diameter pipa x Panjang (12 x 1350

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SPESIMEN UNTUK KEBUTUHAN ULTRASONIC TEST BERUPA SAMBUNGAN LAS BENTUK T JOINT PIPA BAJA. *

RANCANG BANGUN SPESIMEN UNTUK KEBUTUHAN ULTRASONIC TEST BERUPA SAMBUNGAN LAS BENTUK T JOINT PIPA BAJA. * RANCANG BANGUN SPESIMEN UNTUK KEBUTUHAN ULTRASONIC TEST BERUPA SAMBUNGAN LAS BENTUK T JOINT PIPA BAJA Riswanda 1*, Lenny Iryani 2 1,2 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012 *E-mail

Lebih terperinci

JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XI PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.

JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XI PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T. JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XI PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T. DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PURBALINGGA SMK NEGERI 3 PURBALINGGA JL.LETNAN SUDANI -

Lebih terperinci

LAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODE TERBUNGKUS (SHIELDED METAL ARC WELDING = SMAW)

LAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODE TERBUNGKUS (SHIELDED METAL ARC WELDING = SMAW) Page : 1 LAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODE TERBUNGKUS (SHIELDED METAL ARC WELDING = SMAW) 1. PENDAHULUAN. Las busur listrik elektrode terbungkus ialah salah satu jenis prose las busur listrik elektrode terumpan,

Lebih terperinci

proses welding ( pengelasan )

proses welding ( pengelasan ) proses welding ( pengelasan ) Berdasarkan defenisi dari Deutche Industrie Normen (DIN) dalam Harsono & Thoshie (2000:1), mendefinisikan bahwa las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang

Lebih terperinci

C. RUANG LINGKUP Adapun rung lingkup dari penulisan praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Kerja las 2. Workshop produksi dan perancangan

C. RUANG LINGKUP Adapun rung lingkup dari penulisan praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Kerja las 2. Workshop produksi dan perancangan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dengan dibuatnya laporan ini, sebagai hasil praktikum yang sudah dilakukan dan berberapa pengalaman maupun temuan semasa praktikum, kita dapat mengevaluasinya secara

Lebih terperinci

BAB XX DEFORMASI PADA KONSTRUKSI LAS

BAB XX DEFORMASI PADA KONSTRUKSI LAS BAB XX DEFORMASI PADA KONSTRUKSI LAS A. Gambaran Umum Deformasi. Deformasi adalah perubahan bentuk akibat adanya tegangan dalam logam yaitu tegangan memanjang dan tegangan melintang, yang disebabkan oleh

Lebih terperinci

MACAM-MACAM CACAT LAS

MACAM-MACAM CACAT LAS MACAM-MACAM CACAT LAS Oleh : Arip Wibowo (109511414319) A. Undercut atau pengerukan Penyebab cacat undercut adalah : a. Arus yang terlalu tinggi b. Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi c. Posisi elektroda

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berperan dalam proses manufaktur komponen yang dilas, yaitu design,

I. PENDAHULUAN. berperan dalam proses manufaktur komponen yang dilas, yaitu design, I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses pengelasan merupakan proses penyambungan dua potong logam dengan pemanasan sampai keadaan plastis atau cair, dengan atau tanpa tekanan. Perlu diketahui bahwa ada

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK HASIL PENGELASAN PIPA DENGAN BEBERAPA VARIASI ARUS LAS BUSUR LISTRIK

KARAKTERISTIK HASIL PENGELASAN PIPA DENGAN BEBERAPA VARIASI ARUS LAS BUSUR LISTRIK KARAKTERISTIK HASIL PENGELASAN PIPA DENGAN BEBERAPA VARIASI ARUS LAS BUSUR LISTRIK Syaripuddin Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta e-mail : syaripuddin_andre@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Persentasi Tugas Akhir

Persentasi Tugas Akhir Persentasi Tugas Akhir OLEH: MUHAMMAD RENDRA ROSMAWAN 2107 030 007 Pembimbing : Ir. Hari Subiyanto,MSc Program Studi Diploma III Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah STRUKTUR BAJA 4.4.1 Fabrikasi komponen struktur baja a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil 2) Baja pelat atau baja pilah b. Melaksanakan fabrikasi komponen struktur baja 1) Penandaan atau

Lebih terperinci

MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS METAL

MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS METAL KODE MODUL M5.17A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK LAS MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS METAL MENGELAS BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Program Keahlian : Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan Kelas / Semester : XI / II Standar Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,

Lebih terperinci

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303. Sambungan Las.

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303. Sambungan Las. Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303 SKS : 3 SKS Sambungan Las Pertemuan 9, 10 TIU : Mahasiswa dapat merencanakan kekuatan elemen struktur baja beserta alat sambungnya TIK : Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak dapat dipisahkan dari pengelasan karena mempunyai peranan penting dalam rekayasa dan reparasi logam.

Lebih terperinci

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW) MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW) PROGRAM IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK DI SENTOLO, KABUPATEN KULONPROGO Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS OKSI ASETILIN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT X PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.

JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS OKSI ASETILIN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT X PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T. JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS OKSI ASETILIN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT X PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T. DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PURBALINGGA SMK NEGERI 3 PURBALINGGA JL.LETNAN SUDANI

Lebih terperinci

BAB I LAS BUSUR LISTRIK

BAB I LAS BUSUR LISTRIK BAB I LAS BUSUR LISTRIK A. Prinsip Kerja Las Busur Listrik Mengelas secara umum adalah suatu cara menyambung logam dengan menggunakan panas, tenaga panas pada proses pengelasan diperlukan untuk memanaskan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN SMAW

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN SMAW MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN SMAW MENGELAS PELAT POSISI DI ATAS KEPALA (OVERHEAD) DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL BUKU INFORMASI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi

BAB I PENDAHULUAN. logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelasan (welding) adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai BAB III METODE PENELITIAN 3. 1Diagram Alur Penelitian Mulai Studi literatur Identifikasi masalah Persiapan spesimen uji Pemilihan material spesimen ( baja SS-400 ) Pemotongan dan pembuatan kampuh las Proses

Lebih terperinci

TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2

TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2 Hery Sunaryo TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut: III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut: 1. Pembuatan kampuh dan proses pengelasan dilakukan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung, 2.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tugas Akhir Akhmad Faizal 2011310005 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pengertian Pengelasan Pengelasan adalah proses penyambungan antara dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas. Menurut

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007) BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Proses pengelasan semakin berkembang seiring pertumbuhan industri, khususnya di bidang konstruksi. Banyak metode pengelasan yang dikembangkan untuk mengatasi permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan teknologi dalam bidang konstruksi yang semakin maju dewasa ini, tidak akan terlepas dari teknologi atau teknik pengelasan karena mempunyai peranan yang

Lebih terperinci

BAB IV PERUBAHAN BENTUK DALAM PENGELASAN. tambahan untuk cairan logam las diberikan oleh cairan flux atau slag yang terbentuk.

BAB IV PERUBAHAN BENTUK DALAM PENGELASAN. tambahan untuk cairan logam las diberikan oleh cairan flux atau slag yang terbentuk. IV - 1 BAB IV PERUBAHAN BENTUK DALAM PENGELASAN SMAW adalah proses las busur manual dimana panas pengelasan dihasilkan oleh busur listrik antara elektroda terumpan berpelindung flux dengan benda kerja.

Lebih terperinci

MENGELAS DENGAN PROSES LAS BUSUR METAL MANUAL

MENGELAS DENGAN PROSES LAS BUSUR METAL MANUAL KODE MODUL M5.15A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK LAS MENGELAS DENGAN PROSES LAS BUSUR METAL MANUAL BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN

Lebih terperinci

JOB SHEET DAN LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PRAKTIKUM METALURGI LAS

JOB SHEET DAN LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PRAKTIKUM METALURGI LAS JOB SHEET DAN LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PRAKTIKUM METALURGI LAS PENYUSUN : HERI WIBOWO, MT. PENYUSUN LAPORAN : NAMA... NIM... KELOMPOK/ KELAS... JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Fabrikasi Logam Kode Soal : 1236 Alokasi Waktu

Lebih terperinci

MENGELAS TINGKAT LANJUT

MENGELAS TINGKAT LANJUT KODE MODUL M5.20A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK LAS MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS GAS TUNGSTEN BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LATIHAN LAS LISTRIK (MEMBUAT RIGI-RIGI LAS) NO REVISI TANGGAL HALAMAN JST/TSP/ dari 9

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LATIHAN LAS LISTRIK (MEMBUAT RIGI-RIGI LAS) NO REVISI TANGGAL HALAMAN JST/TSP/ dari 9 JST/TSP/01 00 10-01-08 1 dari 9 A. Kompetensi Mahasiswa mampu mengelas dengan mesin las las listrik pada berbagai posisi dan bentuk las yang merupakan dasar untuk pekerjaan struktur dan nonstruktur teknik

Lebih terperinci

WELDING. LEMBAR INFORMASI Bidang Lomba LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT DIY TAHUN 2014 JOGJAKARTA LKS PENGELASAN LOGAM

WELDING. LEMBAR INFORMASI Bidang Lomba LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT DIY TAHUN 2014 JOGJAKARTA LKS PENGELASAN LOGAM LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT DIY JOGJAKARTA Hal 1 dari 8 LEMBAR INFORMASI Bidang Lomba WELDING I. Pendahuluan Diknik Mesin FT Hal 2 dari 8 Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu 3.1.1. TEMPAT Pengujian dilakukan di laboratorium Prestasi Mesin Universitas Medan Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUBSEKTOR FABRIKASI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUBSEKTOR FABRIKASI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUBSEKTOR FABRIKASI Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) LOG. OO05.012.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR METAL MANUAL

MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR METAL MANUAL KODE MODUL M5.16A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK LAS MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR METAL MANUAL BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktek Las dan Tempa Disusun Oleh: FAJAR RIZKI SAPUTRA K2513021 PTM A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Studi Karakteristik Hasil Pengelasan MIG Pada Material Aluminium 5083

Studi Karakteristik Hasil Pengelasan MIG Pada Material Aluminium 5083 Studi Karakteristik Hasil Pengelasan MIG Pada Material Aluminium 5083 Ferry Budhi Susetyo, Syaripuddin, Suharyadi Hutomo fbudhi@unj.ac.id. &suharyadi_hutomo@yahoo.com Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DATA ALAT DAN MATERIAL PENELITIAN 1. Material Penelitian Tipe Baja : AISI 1045 Bentuk : Pelat Tabel 7. Komposisi Kimia Baja AISI 1045 Pelat AISI 1045 Unsur Nilai Kandungan Unsur

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK Semester II PENCAIRAN LOGAM INDUK 300 menit JST/MES/MES315/01 Revisi : 01 Tgl: 21 Juni 2010 Hal : 1 dari 3 1. KOMPETENSI Mahasiswa mampu membuat jalur lasan dengan ketentuan a. Menggunakan

Lebih terperinci

MAKALAH TENTANG WELDING REPAIR / PERBAIKAN LAS UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH APLIKASI LAS

MAKALAH TENTANG WELDING REPAIR / PERBAIKAN LAS UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH APLIKASI LAS MAKALAH TENTANG WELDING REPAIR / PERBAIKAN LAS UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH APLIKASI LAS DISUSUN OLEH : FRIZAL WIDYA SUBAGIYO 361536603002 ALVEN ANDI WARDANA 361536603008 PROGRAM STUDI TEKNIK PENGELASAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seperti diketahui bahwa, di dalam baja karbon terdapat ferrite, pearlite, dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seperti diketahui bahwa, di dalam baja karbon terdapat ferrite, pearlite, dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Baja Baja adalah paduan antara unsur besi (Fe) dan Carbon (C) serta beberapa unsur tambahan lain, seperti Mangan (Mn), Aluminium (Al), Silikon (Si) dll. Seperti diketahui bahwa,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-340 Analisa Pengaruh Variasi Tanggem Pada Pengelasan Pipa Carbon Steel Dengan Metode Pengelasan SMAW dan FCAW Terhadap Deformasi dan Tegangan

Lebih terperinci

SOAL TES. Pilihlah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d.

SOAL TES. Pilihlah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d. Lampiran 1. Instrumen Penelitian 69 SOAL TES Mata pelajaran Kelas Alokasi waktu : Fabrikasi Las Gas : X : 30 menit Pilihlah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik penyambungan logam telah diketahui sejak dahulu kala. Sumber energi yang digunakan pada zaman dahulu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau sampah. Karena suhu

Lebih terperinci

PEtUNJUK teknis MAatERi WELDiNG KONtES. the 1 St iwaataani AaPi/iWS WELDiNG CONtESt in indonesiaa Supported by: BBPLK SERANG

PEtUNJUK teknis MAatERi WELDiNG KONtES. the 1 St iwaataani AaPi/iWS WELDiNG CONtESt in indonesiaa Supported by: BBPLK SERANG INDONESIAN WELDING SOCIETY PEtUNJUK teknis MAatERi WELDiNG KONtES the 1 St iwaataani AaPi/iWS WELDiNG CONtESt in indonesiaa - 2016 Supported by: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

BAB V. ELEKTRODA (filler atau bahan isi)

BAB V. ELEKTRODA (filler atau bahan isi) BAB V ELEKTRODA (filler atau bahan isi) 5.1. Elektroda Berselaput Elektroda berselaput yang dipakai pada Ias busur listrik mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun kawat Inti. Pelapisan fluksi pada

Lebih terperinci

RANGKUMAN LAS TIG DAN MIG GUNA MEMENUHI TUGAS TEORI PENGELASAN

RANGKUMAN LAS TIG DAN MIG GUNA MEMENUHI TUGAS TEORI PENGELASAN RANGKUMAN LAS TIG DAN MIG GUNA MEMENUHI TUGAS TEORI PENGELASAN Oleh : MUH. NURHIDAYAT 5201412071 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG A. Las TIG ( Tungsten Inert Gas) 1. Pengertian

Lebih terperinci

LAB LAS. Pengelasan SMAW

LAB LAS. Pengelasan SMAW 1. Tujuan Mahasiswa memahami prinsip kerja dari las SMAW (Shileded Metal Arc Welding) dan fungsi bagian-bagian dari perlatan las SMAW serta keselamatan kerja las SMAW, sehingga mahasiswa dapat melakukan

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK PENGELASAN SMAW PADA BAJA KARBON RENDAH ST 42 DENGAN ELEKTRODA E 7018

STUDI KARAKTERISTIK PENGELASAN SMAW PADA BAJA KARBON RENDAH ST 42 DENGAN ELEKTRODA E 7018 STUDI KARAKTERISTIK PENGELASAN SMAW PADA BAJA KARBON RENDAH ST 42 DENGAN ELEKTRODA E 7018 Ferry Budhi Susetyo, Ja far Amirudin, Very Yudianto Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta

Lebih terperinci

WORK INSTRUCTIONS WELDING COMPETITION UGM 2016

WORK INSTRUCTIONS WELDING COMPETITION UGM 2016 WORK INSTRUCTIONS WELDING COMPETITION UGM 2016 HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK MESIN DEPARTEMEN TEKNIK MESIN SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Sekretariat : Jl. Yacaranda, Sekip Unit IV, Yogyakarta Phone

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI TEBAL PELAT DAN BESAR ARUS LISTRIK TERHADAP DISTORSI PADA PENGELASAN MULTILAYER PROSES GMAW DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFER SPRAY

PENGARUH VARIASI TEBAL PELAT DAN BESAR ARUS LISTRIK TERHADAP DISTORSI PADA PENGELASAN MULTILAYER PROSES GMAW DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFER SPRAY PENGARUH VARIASI TEBAL PELAT DAN BESAR ARUS LISTRIK TERHADAP DISTORSI PADA PENGELASAN MULTILAYER PROSES GMAW DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFER SPRAY 0LEH: AWIA CONANG 2107201004 Pembimbing: 1. Ir. Muchtar Karokaro,

Lebih terperinci

MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS OKSI ASETILEN

MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS OKSI ASETILEN KODE MODUL M5.22A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK LAS MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS OKSI ASETILEN BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Pengelasan Kode Soal : 1227 Alokasi Waktu :

Lebih terperinci

Pengujian Impak (Hentakan) Pengujian Metalografi Pengujian Korosi Parameter pada Lambung Kapal...

Pengujian Impak (Hentakan) Pengujian Metalografi Pengujian Korosi Parameter pada Lambung Kapal... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT...

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:. Proses pembuatan kampuh las, proses pengelasan baja AISI 045, proses pembuatan spesimen uji

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Mengetahui cara mengoperasian mesin las GMAW

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Mengetahui cara mengoperasian mesin las GMAW 30 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 KESIMPULAN 5.1.1 Mengetahui cara mengoperasian mesin las GMAW mesin las GMAW ini adalah mesin las yang menggunakan shielding gas. Shielding gas berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN 3.1.1 DEFINISI SUATU PROSES Pengelasan (welding) adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Pengertian Las Definisi pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Norman) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer

Lebih terperinci

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Plat untuk Dek Kapal Berbahan Plat Baja terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan MIG

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Plat untuk Dek Kapal Berbahan Plat Baja terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan MIG TUGAS AKHIR Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Plat untuk Dek Kapal Berbahan Plat Baja terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan MIG Disusun : MUHAMMAD SULTON NIM : D.200.01.0120 NIRM

Lebih terperinci

Oleh: Agung Mustofa ( ) Muhammad Hisyam ( )

Oleh: Agung Mustofa ( ) Muhammad Hisyam ( ) Oleh: Agung Mustofa (6207030006) Muhammad Hisyam (6207030022) JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 Latar Belakang Penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2. Tempat pembuatan spesimen : kampus Universitas Muhammadiyah. 3. Waktu pelaksanaan : 7 Februari 17 Mei 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2. Tempat pembuatan spesimen : kampus Universitas Muhammadiyah. 3. Waktu pelaksanaan : 7 Februari 17 Mei 2017 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat analisis sebagai berikut : 1. Tempat pengambilan data laboratorium bahan teknik departemen teknik mesin sekolah vokasi dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia industri saat ini tidak lepas dari suatu konsruksi bangunan baja

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia industri saat ini tidak lepas dari suatu konsruksi bangunan baja I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia industri saat ini tidak lepas dari suatu konsruksi bangunan baja ataupun konstruksi sebuah mesin, dimana nilai kekakuan yang tinggi dari suatu material yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulis membuat laporan ini untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Fabrikasi Logam setelah melakukan praktek di workshop. Pembuatan laporan ini bersifat wajib

Lebih terperinci

Pengaruh Kondisi Elektroda Terhadap Sifat Mekanik Hasil Pengelasan Baja Karbon Rendah

Pengaruh Kondisi Elektroda Terhadap Sifat Mekanik Hasil Pengelasan Baja Karbon Rendah Pengaruh Terhadap Sifat Mekanik Hasil Pengelasan Baja Karbon Rendah Yusril Irwan Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Jl. PKH. Mustafa No. 23. Bandung 4124 Yusril@itenas.ac.id,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keling. Ruang lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi. transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya.

I. PENDAHULUAN. keling. Ruang lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi. transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak dapat dipisahkan dari pengelasan, karena mempunyai peranan penting dalam rekayasa dan reparasi logam.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG PENGELASAN SMAW

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG PENGELASAN SMAW MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG PENGELASAN SMAW MENGELAS PIPA POSISI SUMBU MIRING TIDAK DAPAT DIPUTAR DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL JIP.SM02.016.01 BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA

Lebih terperinci

BAB II PENGELASAN SECARA UMUM. Ditinjau dari aspek metalurgi proses pengelasan dapat dikelompokkan

BAB II PENGELASAN SECARA UMUM. Ditinjau dari aspek metalurgi proses pengelasan dapat dikelompokkan II - 1 BAB II PENGELASAN SECARA UMUM 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengelasan Ditinjau dari aspek metalurgi proses pengelasan dapat dikelompokkan menjadi dua, pertama las cair (fussion welding) yaitu pengelasan

Lebih terperinci

WELDING ENGINEERING WELDING DEFECTS WELDING TECHNOLOGY POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA. Moh. Syaiful Amri, S.ST., MT

WELDING ENGINEERING WELDING DEFECTS WELDING TECHNOLOGY POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA. Moh. Syaiful Amri, S.ST., MT WELDING ENGINEERING WELDING DEFECTS WELDING TECHNOLOGY POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA Defect : Sebuah cacat atau kekurangan yang menurut sifatnya atau akumulasi efek membuat bagian atau produk dapat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. No : PER. 02/MEN/1982 TENTANG KWALIFIKASI JURU LAS DI TEMPAT KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. No : PER. 02/MEN/1982 TENTANG KWALIFIKASI JURU LAS DI TEMPAT KERJA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI No : TENTANG KWALIFIKASI JURU LAS DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Menimbang : Menetapkan : a. bahwa dengan kemajuan tehnik dan teknologi

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGELASAN FLUX CORED ARC WELDING (FCAW) LEVEL II

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGELASAN FLUX CORED ARC WELDING (FCAW) LEVEL II PELATIHAN BERBASIS PENGELASAN FLUX CORED ARC WELDING (FCAW) LEVEL II KODE PROGRAM PELATIHAN : D.28.92.0.2.12.1.II.08 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PENGELASAN

DASAR-DASAR PENGELASAN DASAR-DASAR PENGELASAN Pengelasan adalah proses penyambungan material dengan menggunakan energi panas sehingga menjadi satu dengan atau tanpa tekanan. Pengelasan dapat dilakukan dengan : - pemanasan tanpa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Las dalam bidang konstruksi sangat luas penggunaannya meliputi konstruksi jembatan, perkapalan, industri karoseri dll. Disamping untuk konstruksi las juga dapat untuk

Lebih terperinci

Joining Methods YUSRON SUGIARTO

Joining Methods YUSRON SUGIARTO Joining Methods YUSRON SUGIARTO Sambungan lipat Sambungan pelat dengan lipatan ini sangat baik digunakan untuk konstruksi sambungan pelat yang berbentuk lurus dan melingkar. Ketebalan pelat yang baik disambung

Lebih terperinci

Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang *

Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang * ANALISA PENGARUH KUAT ARUS TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN, KEKUATAN TARIK PADA BAJA KARBON RENDAH DENGAN LAS SMAW MENGGUNAKAN JENIS ELEKTRODA E7016 Anjis Ahmad Soleh 1*, Helmy Purwanto 1, Imam Syafa

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Mulai Merancang Desain dan Study Literatur Proses Pembuatan Rangka -Pemotongan pipa -Proses pengelasan -Proses penggerindaan Proses Finishing -Proses

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH ABSTRAK

ANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH ABSTRAK ANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH Yafet Bontong Staf Pengajar Prodi Teknik Mesin Universitas Kristen

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP HASIL LAS GMAW

ANALISA PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP HASIL LAS GMAW ANALISA PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP HASIL LAS GMAW Suryono Adi Waluyo 1 1 adalah Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun Abstract Welding process using Gas Metal Arc Welding ( GMAW ) with varied

Lebih terperinci

Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) Di Susun oleh : : Hendry Purwanto NIM :

Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) Di Susun oleh : : Hendry Purwanto NIM : TUGAS AKHIR ANALISA PENGELASAN BEDA MATERIAL STAINLESS STEEL ( SUS 316L ) DENGAN KARBON ( SA 516 Gr 70 ) BERTUJUAN PEMBUATAN PROSEDURE PENGELASAN ( WPS ) UNTUK ITEM HP VENT KO DRUM Diajukan guna melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Keberadaan perusahaan, baik perusahaan jasa maupun manufaktur adalah untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penyambungan antara drum dengan tromol menggunakan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penyambungan antara drum dengan tromol menggunakan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil penyambungan antara drum dengan tromol menggunakan teknologi pengelasan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, mengingat area sambungan ini sangat critical,

Lebih terperinci

PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052

PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052 PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 505 Lukito Adi Wicaksono Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III TEKNOLOGI PENGELASAN PIPA UNTUK PROSES SMAW. SMAW ( Shielded Metal Arc Welding ) salah satu jenis proses las busur

BAB III TEKNOLOGI PENGELASAN PIPA UNTUK PROSES SMAW. SMAW ( Shielded Metal Arc Welding ) salah satu jenis proses las busur III- 1 BAB III TEKNOLOGI PENGELASAN PIPA UNTUK PROSES SMAW 3.1 Pendahuluan SMAW ( Shielded Metal Arc Welding ) salah satu jenis proses las busur listrik electrode terumpan, yang menggunakan busur listrik

Lebih terperinci

Oleh : Nurcahyo Irawan Priambodo Dosen Pembimbing : Ir.Soeweify M.eng

Oleh : Nurcahyo Irawan Priambodo Dosen Pembimbing : Ir.Soeweify M.eng Oleh : Nurcahyo Irawan Priambodo 4104.100.024 Dosen Pembimbing : Ir.Soeweify M.eng Latar Belakang CuNiFe merupakan material yang banyak diaplikaskan dalam dunia maritim sebagai bahan yang baik ketahanannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. selain jenisnya bervariasi, kuat, dan dapat diolah atau dibentuk menjadi berbagai

I. PENDAHULUAN. selain jenisnya bervariasi, kuat, dan dapat diolah atau dibentuk menjadi berbagai I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam dunia industri, bahan-bahan yang digunakan kadang kala merupakan bahan yang berat. Bahan material baja adalah bahan paling banyak digunakan, selain jenisnya bervariasi,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan kampuh las, proses pengelasan dan pembuatan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan kampuh las, proses pengelasan dan pembuatan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan kampuh las, proses pengelasan dan pembuatan spesimen uji tarik dilakukan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP PENGELASAN ELEKTRODA RB-26 AWS E 6013 DENGAN PENGUJIAN BENDING

ANALISA PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP PENGELASAN ELEKTRODA RB-26 AWS E 6013 DENGAN PENGUJIAN BENDING ANALISA ENGARUH MEDIA ENDINGIN TERHADA ENGELASAN ELEKTRODA RB-26 AWS E 6013 DENGAN ENGUJIAN BENDING Deki rikma & Syahrizal Teknik erkapalan oliteknik Bengkalis Jl. Bathin Alam, Sei-Alam, Bengkalis-Riau

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. 2. Badan Latihan Kerja (BLK) Bandar Lampung sebagai tempat pengelasan

III. METODOLOGI PENELITIAN. 2. Badan Latihan Kerja (BLK) Bandar Lampung sebagai tempat pengelasan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di : 1. STM 2 Mei Bandar Lampung sebagai tempat pembuatan kampuh las dan pembentukan spesimen. 2. Badan Latihan Kerja (BLK) Bandar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar. Skema pengelasan TIG(tungsten inert gas) [1]

BAB I PENDAHULUAN. Gambar. Skema pengelasan TIG(tungsten inert gas) [1] BAB I PENDAHULUAN 1.1. Las TIG (TUNGSTEN INERT GAS) Las gas tungsten (las TIG) adalah proses pengelasan dimana busur nyala listrik ditimbulkan oleh elektroda tungsten (elektroda takterumpan) dengan benda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi proses produksi yang saat ini sedang populer adalah teknologi penggabungan yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam konsumsi sumber daya

Lebih terperinci