PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NURPENI. Universitas Lancang Kuning,Jl.DI Pandjaitan Km 8 Pekanbaru

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NURPENI. Universitas Lancang Kuning,Jl.DI Pandjaitan Km 8 Pekanbaru"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NURPENI Universitas Lancang Kuning,Jl.DI Pandjaitan Km 8 Pekanbaru pennymuryanto@yahoo.co.id Abstraksi,Dalam pelaksanaan tugas diperlukan adanya tenaga pegawai yang professional dalam rangka memeberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Pelaksanaan pengembangan pegawai bagi pegawai yang mempunyai jabatan struktural di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singigi disimpulkan cukup baik dengan rata-rata tanggapan 25 responden atau 50,00%,Kendalakendala dalam pelaksanaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing adalah Keterbatasan dana,keterbatasan SDM,Kurang selektif dalam pengiriman peserta dan Kesadaran peserta. Kata kunci,sumber daya manusia,birokrasi. A. Latar Belakang Masalah Persyaratan pokok yang harus ada untuk menjamin pelaksanaan aparatur pemerintah daerah adalah adanya reorientasi birokrasi pemerintah dari mekanis statis kepada pola yang organis adaptif, sehingga pengembangannya dapat berlangsung secara terpadu dan efektif. Hal ini untuk mengantisipasi perkembangan zaman dan meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang bermutu dan tepat sasaran. Jika diamati secara seksama, kualitas aparatur birokarasi pemerintah secara umum masih jauh dari yang diarapkan, apalagi terdapat kecenderungan bahwa alokasi aparatur berkualitas selama ini ada pada tingkat pemerintah pusat atau provinsi, padahal ujung tombak pelaksanaan otonomi daerah ada pada tingkat kabupaten/kota. Kabupaten Kuantan Singingi merupakan sebagai salah satu kabupaten hasil pemerkaran yang berada di provinsi Riau, juga dituntut untuk berbenah diri untuk mengantisipasi perkembangan ini, agar efektivitas pelayanan publik yang diberikan daerah ini akan semakin optimal. Sebagai daerah baru yang otonom, otonomi yang diberikan dalam mengatur diri dan rumah tangga daerah juga membawa konsekwensi terhadap pembiayaan semua pengeluaran pembangunan, 1

2 yakni berkurangnya ketergantungan daerah Kabupaten Kuantan Singingi terhadap pemerintah pusat. Untuk dapat mewujudkan otonomi ini maka sangat dibutuhkan sumberdaya aparatur pemerintah daerah yang berkualitas. Sebagai salah satu alasan penulis memilih penelitian ini di Kantor Dinas Kesehatan yaitu sebagai salah satu komponen dalam jajaran Pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi memiliki peran yang sangat strategis karena kedudukannya sebagai unsur yang membantu pelaksanaan tugas Bupati dalam bidang pembangunan kesehatan jasmani yang nantinya mampu menunjang kemampuan sumber daya manusia birokrat. Dalam pelaksanaan tugas diperlukan adanya tenaga pegawai yang mempunyai professional dalam rangka memebrikan pelayanan umum kepada masyarakat. Profesional dapat dilihat dari kemampuan dan skill individu pegawai baik sebagai medis, para medis, pegawai tata usaha dan pegawai lainnya. Dengan demikian beta beratnya tugas dari Dinas Kesehatan ddalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Kuantan Singingi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Kuantan Singingi No. 20/2000, Kantor Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaran pemerintahan. Fungsi dari Kantor Dinas Kesehatan adalah: 1. Pengkoordinasian perumusan kebijakan pemerintah daerah. 2. Penyelanggaraan sumber daya aparatur, prasarana dan sarana pemerintah daerah 3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam suatu organisasi, unsur sumber daya manusia merupakan titik sentral keberhasilan penyelenggaraan kegiatan organisasi, artinya sumber daya manusia merupakan penentu jalan atau tidaknya organisasi, bahkan sebaik apapun sistem yang telah disusun atau selengkap apapun sarana dan prasarana kerja yang tersedia, tanpa didukung oleh keberadaan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan yang memadai, maka berbagai kelengkapan tersebut tidak akan berarti banyak bagi keberadaan organisasi. Jenis jenis pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan diantaranya, pengembangan SDM yang menyangkut pendidikan penjenjangan seeprti Diklatpim IV, Diklat PIM III, Spama dan Spamen, sedangan pendidikan yang berupa pelatihan atau workshop seperti pelatihan manajemen strategis, pelatihan kepemimpinan, pelatihan pelayanan public, pelatihan pembuatan restra terpadu dan sebagainya. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat pegawai yang sudah mengikuti pendidikan dan sebagai berikut: 2

3 Tabel I : Data Peserta Pengembangan Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi NO JENIS DIKLAT TAHUN 2007 TAHUN 2008 TAHUN PIM III PIM IV Organisasi dan manajemen 4. Manajemen Strategi 5. Pembuatan Renstra 6. Kepemimpinan Inovasi Sumber : Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing tahun 2010 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari tahun peserta pengembangan pegawai pada pegawai yang mempunyai jabatan telah dilaksanakan dengan harapan dapat menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan jabatan yang diemban mulai dari jabatan eselon II sampai dengan eselon III yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerjanya. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan melalui pelatihan-pelatihan, workshop dan pelaksanaan studi banding. Pengembangan Sumber daya manusia mempunyai arti penting terutama bagi pimpinan selaku pemegang keputusan dimana pengembangan SDM ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pimpinan terutama dalam pengambilan keputusan. Dari hasil pengamatan sementara dijumpai fenomena yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia secara umum yaitu 1. Masih adanya pegawai di lingkungan Kantor Dinas Kesehatan yang belum mampu 3

4 memahami tugas dan fungsinya serta tanggung jawabnya. 2. Masih terdapat keterlambatan dan kesalahan dalam penyelesaian pekerjaan Masih terdapatnya pegawai yang belum kreatif dan selalu menunggu instruksi pimpinan. Berdasarkan fenomena dalam latar belakang masalah maka judul penelitian ini adalah PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI. B. Perumusan Masalah Keberhasilan suatu organisasi pemerintahan ditentukan oleh unsur pegawai yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan uraian pekerjaan. Sampai saat ini belum satupun yang dapat menggantikan peran manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh sebab itu keberadaan manusia dalam organisasi harus benar-benar dimanfaatkan dan dikembangkan agar dapat memberikan kontribusi yang positif bagi organisasi. Dinas Kesehatan sebagai instansi pemerintah yang bergerak di pelayanan bidang kesehatan tentunya banyak sekali hal-hal yang dapat dijumpai berbagai kekurangan, kelemahan, kesulitan maupun hambatan-hambatan, baik dalam mendudukkan pegawai sesuai dengan porsinya, baik didalam berkomunikasi, kerjasama antar unit kerja ( ruangan ), maupun didalam mengelola administrasi, keuangan, dan ketenagaan yang ada dilapangan. Ditambah pegawai yang bekerja masih meraba-meraba, apa yang mau diperbuat, justru pengalaman dan skill pegawai yang minim akibat tidak memiliki kemampuan untuk bidang tersebut. Berdasarkan hal di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian adalah: BAGAIMANA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan pengembangan sumberdaya manusia di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi. b. Untuk mengetahui kendalakendala dalam pengembangan sumberdaya manusia di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi. 2. Kegunaan Penelitian ini adalah: a. Sebagai masukan bagi pihak pemerintah khususnya pada Kantor Dinas Kesehatan dalam membuat kebijakan meningkatkan sumberdaya manusianya b. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lainnya yang tertarik dengan permasalahan yang sama. D. Konsep Teoritis Pengertian administrasi dapat diterjemahkan sebagai keseluruhan proses kerjasama antara 2 orang manusia atau lebih 4

5 yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (Siagian:1997:3). Dari defenisi diatas terkandung beberapa hal yaitu: 1. Administrasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya permulaannya sedang akhirnya tidak ada. 2. Administrasi mempunyai unsure-unsur tertentu, yaitu tugas yang harus diselesaikan, adanya peralatan dan perlengkapan termasuk pula waktu. Pengertian yang dikemukakan oleh para ahli sangat banyak, namun karena pada prinsipnya mempunyai pengertian yang sama yaitu: 1. Kerjasama 2. Banyak orang 3. Untuk mencapai tujuan bersama Manajemen dapat didefenisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan kegiatan orang lain (Siagian:1997:5). Selanjutnya menurut Haiman dalam Manullang (2006:1) mengatakan bahwa manjemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi individu-individu untuk mencapai tujuan bersama. Dari defenisi diatas kalau ditelaah lebih dalam ada 3 pokok hal penting yaitu: 1. Adanya tujuan yang hendak dicapai 2. Tujuan yang dicapai dengan menggunakan tenaga orang lain 3. Kegiatan-kegiatan orang lain itu harus diawasi dan dibimbing. Menurut Siagian (1997:8) pengertian organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara 2 orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan yangtelah ditentukan dalam ikatan yang disebut ada seseorang yang disebut sebagai atasan dan sebagian lagi disebut sebagai bawahan Dari defenisi diatas menunjukkan bahwa organisasi dapat ditinjau dari 2 segi pandangan yaitu: 1. Organisasi sebagai wadah dimana kegiatan-kegiatan administrasi dijalankan. 2. Organisasi sebagai rangkaian hierarki antara orang-orang dalam suatu ikatan formal. Sumber Daya Manusia bisa didefenisikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan dalam pencapaian tujuannya. Pengertian ini mencakup mulai dari memilih siapa saja yang memiliki kualifikasi dan pantas menempati posisi dalam perusahaan (the right man the right place) seperti yang disyaratkan oleh organisasi, hingga bagaimana kualifikasi ini dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu, oleh karena itu manajemen sumber daya manusia merupakan proses berkelanjutan, sejalan dengan proses operasionalisasi organisasi. 5

6 Selanjutnya dikatakan Bambang Wahyudi (1996:14) bahwa fungsi operasional daripada manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut: a. Fungsi pengadaan SDM yang terdiri dari proses perencanaan SDM, penarikan calon tenaga kerja, seleksi, penempatan dan pembekalan. b. Pengembangan SDM terdiri dari kegiatan pelatihan dan pengembangan karier. c. Pemeliharaan SDM terdiri dari kompensasi jabatan, intergrasi, hubungan perburuhan dan pemutusan hubungan kerja. Pengembangan SDM dapat dibedakan dari pengertian pelatihan SDM. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2003 :50) bahwa pelatihan ditujukan untuk peningkatan kemampuan bagi anggota organisasi non manajerial atau bukan pimpinan sedangkan pengembangan ditujukan pada peningkatan kemampuan pada anggota organisasi yang mempunyai jabatan atau sebagai pimpinan. Untuk mengukur mengenai Anwar Prabu Mangkunegara (2003:53) mengatakan harus diperhatikan adanya : - Arah dan tujuan pengembangan harus jelas - Para pelatih harus berkualifikasi memadai (professional) - Materi pengembangan disesuaikan dengan tujuan pengembangan - Metode yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan peserta - Peserta pengembangan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan A. Metodelogi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupeten Kuantan Singingi 2. Populasi Dan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus bagi pegawai kantor Dinas Kesehatan yang duduk dalam jabatan struktural sebagai Sekretaris, Kabid, Kasubbag dan Kasi. Untuk pegawai menggunakan teknik simple random sampling sebesar 53,0%.Sedangkan kepala dinas dijadikan sebagai key informant. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: 6

7 Tabel 2 Keadaan Populasi dan Sampel Penelitian di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing No Sub Populasi Populasi Sampel Porsentase 1. Sekretaris ,00 2. Kabid ,00 3. Kasubag/Kasi ,00 4. Pegawai ,00 Jumlah Sumber; Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing Tahun Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini dari yaitu data Berhubungan dengan : 1. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Singingi dengan data : - Arah dan tujuan pengembangan harus jelas - Para pelatih harus berkualifikasi memadai (professional) - Materi pengembangan disesuaikan dengan tujuan pengembangan - Metode yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan peserta - Peserta pengembangan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan 2. Kendala-kendala dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing. 4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk pelaksanaan penelitian ini dengan cara sebagai berikut: a. Observasi b. Wawancara c. Angket 5. Analisis Data Analisa data hasil penelitian lapangan yang merupakan hasil wawancara penulis dengan reponden. Dari data yang berhasil dikumpulkan kemudian penulis menggunakan analisis deskriptif, artinya penulis mengumpulkan data segala sesuatunya kemudian penulis analisa dan jelaskan sesuai dengan teori-teori yang ada. PEMBAHASAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINGINGI 1. Arah dan tujuan pengembangan harus jelas 7

8 Program pengembangan sumber daya manusia merupakan kegiatan yang dilakukan secara bertahap dan terpadu serta berkesinambungan yang dimulai dari perencanaan kegiatan pengenbangan sumber daya manusia yang dimulai dari penentuan jenis pengembangan sumber daya manusia, sasaran yang akan dicapai, manfaat bagi pegawai dalam aplikasi, metode, jumlah peserta dan tempat pengembangan serta materi yang diharapkan tentunya sudah direncanakan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya tanggapan responden mengenai arah dan tujuan pengembangan yang jelas sebagai berikut : Tabel 4 Tanggapan Responden mengenai pengembangan Sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kuantan Singingi dilihat dari arah dan tujuan pengembangan NO Tanggapan Responden Frekuensi Porsentase 1 Baik 27 54,00 2 Cukup Baik 21 42,00 3 Kurang Baik 2 4,00 Jumlah ,00 Sumber: Hasil Penelitian tahun 2010 Hasil penelitian mengenai di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi mencakup kejelasan arah dan tujuan disimpulkan sudah baik dengan tanggapan responden yang paling dominan adalah 54,00%. Tanggapan responden yang diberikan oleh sebagian besar responden mengatakan bahwa arah dan tujuan dari pada program di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan singingi sudah jelas dimana sebelumnya melaksanakan program pengembangan pemerintah daerah melalui panitia pengembangan sumber daya manusia yang telah ditunjuk telah memberikan arahan mengenai maksud dan tujuan program pengembangan sumber daya manusia secara rinci dan detail baik yang menyangkut kejelasan program pengembangan, proses pengembangan dan hasil pengembangan pegawai. Selain itu untuk memperjelas sasaran program selain dilakukan audensi juga dilakukan melalui surat pemberitahuan kepada para pejabat struktur di lingkungan Pemda Kuansing mengenai arah dan tujuan. 2. Para pelatih harus berkualifikasi memadai (professional) Para pelatih yang ditunjuk sebagai instruktur dalam pengembangan pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi harus berkualifikasi 8

9 memadai (professional) merupakan program pengembangan pegawai yang memperhatikan kualitas tenaga instruktur agar mampu meningkatkan dan mendorong wawasan dan wahana pengetahuan bagi pegawai yang mempunyai jabatan struktural di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing. Oleh karena itu kualifikasi tenaga instruktur harus mencakup Kemampuan sebagai instruktur, Menguasai materi dan Mempunyai wawasan eksternal dan beretika. Tanggapan responden mengenai pengembangan SDM yang mencakup professional para pelatih hasilnya sebagai berikut: Tabel 5 Tanggapan Responden mengenai pengembangan Sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kuantan Singingi dilihat para pelatih yang berkualisasi/profesional NO Tanggapan Responden Frekuensi Porsentase 1 Baik 16 32,00 2 Cukup Baik Kurang Baik Jumlah Sumber: Hasil Penelitian tahun 2010 Hasil penelitian mengenai di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi mencakup adanya pelatih atau tenaga instruktur yang berkualifikasi dan professional dalam pengembangan sumber daya manusia disimpulkan cukup baik dengan tanggapan responden yang paling dominan adalah 28 responden atau 56,00%. 3. Materi pengembangan disesuaikan dengan tujuan pengembangan Materi pengembangan disesuaikan dengan tujuan pengembangan merupakan faktor yang diperhatikan dalam pengembangan terutama menyangkut bobot atau materi yang diajurkan harus relevan dengan tujuan pengembangan dan kebutuhan pegawai terutama yang berkaitan dengan pemecahan masalah pemerintahan daerah yang sifatnya global. Materi pengembangan pegawai harus mencakup Materi disesuaikan dengan kebutuhan pegawai, Materi sesuai dengan tujuan pengembangan dan Materi disertai dengan kasus dibidang kesehatan. Hasil penelitian mengenai pengembangan SDM yang dilihat dari materi yang diberikan oleh pada instruktur terhadap pegawai di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing sebagai berikut : 9

10 Tabel 6 Tanggapan Responden mengenai pengembangan Sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kuantan Singingi dilihat dari materi pengembangan SDM NO Tanggapan Responden Frekuensi Porsentase 1 Baik 21 42,00 2 Cukup Baik 24 48,00 3 Kurang Baik 5 10,00 Jumlah Sumber: Hasil Penelitian tahun 2010 Tanggapan dominan yang diberikan sebagian responden dengan katagori cukup baik memberikan alasan bahwa materi yang diberikan masih menggambarkan yang bersifat umum dan belum mampu dipahami apalagi digunakan untuk diaplikasikan pada pelaksanaan pekerjaan pegawai di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing. Dari hasil pengamatan dilapangan dikatakan bahwa Kelemahan kurikulum setiap program pengembangan pegawai baik itu Diklat structural dan bentuk lainnya adalah dibuat secara sentral oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) Jakarta. Hal ini berarti bahwa kurikulum tidak memperhitungkan kebutuhan bidang-bidang tertentu untuk jabatan-jabatan khusus, tetapi hanya berdasarkan kebutuhan umum dari semua kelompok, yang berarti terdapat asumsi bahwa kurikulum untuk semua peserta sama, karena lemahnya perkiraan kebutuhan. Lemahnya perkiraan kebutuhan memaksakan kurikulum menjadi bersifat umum dan mengakibatkan beberapa subjek memang relevan dengan peserta tertentu tetapi tidak relevan bagi peserta yang lain 4. Metode yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan peserta Metode merupakan cara dalam menyampaikan materi program pengembangan pegawai terhadap para peserta yang mengikuti program peningkatan kemampuan misalnya Diklatpim atau Spama. Metode yang dipergunakan dalam diklat program pengembangan pegawai adalah sama seperti yang tercantum dalam Keputusan Ketua LAN RI No. 931/IX/6/4/1994, yaitu Ceramah, Studi Kasus, dan Diskusi. Sedangkan pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan andragogi, karena semua pesertanya adalah orang dewasa. Metode yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan peserta merupakan sarana yang digunakan dalam program pengembangan pegawai agar peserta pengembangan pegawai bergairah dalam mengikuti program pengembangan pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing. Metode yang digunakan dalam program pengembangan pegawai yaitu Metode diskusi, Metode evaluasi dan Metode Paparan. 10

11 Hasil penelitian mengenai metode yang digunakan dalam pengembangan pegawai di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing sebagai berikut : Tabel 7. Tanggapan Responden mengenai pengembangan Sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kuantan Singingi dilihat dari metode pengembangan SDM NO Tanggapan Responden Frekuensi Porsentase 1 Baik 19 38,00 2 Cukup Baik 26 52,00 3 Kurang Baik 5 10,00 Jumlah ,00 Sumber: Hasil Penelitian tahun 2010 Hasil penelitian mengenai di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi mencakup adanya penggunakan metode dalam pengembangan sumber daya manusia disimpulkan cukup baik dengan tanggapan responden yang paling dominan adalah 26 responden atau 52,00%. Tanggapan cukup baik diberikan oleh 26 responden dengan alasan bahwa belum semua metode dapat digunakan dalam di metode yang digunakan seperti diskusi, ceramah dan studi kasus kurang efektif karena ada peserta yang merasa bosan dengan metode ini dan menyarankan metode berbentuk workshop agar lebih mengenai dengan sasaran yang dibutuhkan pegawai di Kantor Dinas Kesehatan. Dalam pembahasan ini beberapa responden juga setuju apabila metode evaluasi dan praktek serta diskusi dan aplikasi pada pekerjaan bobotnya lebih tinggi daripada penggunaan metode paparan. 5. Peserta pengembangan harus memenuhi persyaratan Peserta pengembangan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dan ditaati secara objektif oleh pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing menyangkut agar para pegawai mampu mengikuti prgram pengembangan yang berkaitan dengan pangkat, jabatan dan pendidikan serta relevansi tugas. Hasil penelitian mengenai pengembangan pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing yang menyangkut peserta pelatihan sebagai berikut: 11

12 Tabel 8 Tanggapan Responden mengenai pengembangan Sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kuantan Singingi dilihat dari persyaratan peserta NO Tanggapan Responden Frekuensi Porsentase 1 Baik 17 34,00 2 Cukup Baik 27 54,00 3 Kurang Baik 6 12,00 Jumlah ,00 Sumber: Hasil Penelitian tahun 2010 Hasil penelitian mengenai di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi mencakup adanya penggunakan metode dalam pengembangan sumber daya manusia disimpulkan cukup baik dengan tanggapan responden yang paling dominan adalah 27 responden atau 54,00%. Tanggapan cukup baik diberikan oleh 27 responden dengan alasan bahwa penentuan peserta pengembangan pegawai masih dirasa belum objektif, karena ada peserta yang dinilai belum layak atau belum waktunya mengikuti salah satu program pengembangan pegawai struktur dapat lolos. Hal ini disebabkan adanya beberapa unsur yang termasuk didalamnya unsur pendekatan antara bawahan dengan pimpinan. Hasil wawancara dengan responden mengatakan bahwa pemilihan peserta pengembangan SDM di Dinas Kesehatan dirasa kurangf transparan karena penentuannya langsung oleh pimpinan sehingga sering terjadi pegawai yang pangkatnya belum memenuhi persyaratan untuk pengembangan pegawai sudah diusulkan. Dari hasil tanggapapan responden setiap indikator penelitian mengenai pengambangan pegawai di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing dapat dilihat dari rekapitulasi tanggapan responden sebagai berikut : Tabel 9 Rekapitulasi Tanggapan responden Mengenai Pengambangan SDM di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi NO INDIKATOR TANGGAPAN JUMLAH BAIK CUKUP KURANG BAIK BAIK 1. Arah dan tujuan pengembangan harus jelas 27 (54,00) 21 (42,00) 2 (4,00) 50 (100,00) 12

13 2. Para pelatih harus berkualifikasi memadai (professional) 16 (32,00) 28 (56,00) 6 (12,00) 50 (100,00) 3. Materi pengembangan disesuaikan dengan tujuan pengembangan 21 (42,00) 24 (48,00) 5 (10,00) 50 (100,00) 4 Metode yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan peserta 19 (38,00) 26 (52,00) 5 (10,00) 50 (100,00) 5 Peserta pengembangan harus memenuhi persyaratan 17 (34,00) 27 (54,00) 6 (12,00) 50 (100,00) Jumlah Rata-rata Porsentase 40,00 50,00 10,00 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2010 Dari hasil rekapitulasi disimpulkan bahwa rata-rata responden mengatakan cukup baik. Artinya bahwa program pengembangan pegawai yang dilakukan di Dinas kesehatan masih belum baik dan menemui beberapa kendalam sehingga hasilnya belum banyak bermanfaat bagi peserta terutama dalam peningkatan kemampuan. Dari 5 indikator ternyata yang paling dominan dengan katagori cukup baik adalah indikator menyangkut instruktur yang paling dominan dikatakan cukup baik oleh para perserta. Kendala-kendala dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing 1. Keterbatasan dana 2. Keterbatasan SDM 3. Kurang selektif dalam pengiriman peserta 4. Kesadaran peserta KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1.Pelaksanaan pengembangan pegawai bagi pegawai yang mempunyai jabatan struktural di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singigi 13

14 disimpulkan cukup baik dengan rata-rata tanggapan 25 responden atau 50,00%, yang menyatakan pengembangan pegawai di Dinas Kesehatan sudah dilakukan tetapi belum optimal terutama dalam pelaksanaan pengembangan SDM. Indikator yang paling dominan pada katagori cukup baik dalam pengembangan sumber daya manusia adalah indikator kemampuan dan professional instruktur, indikator yang dominan untuk katagori baik adalah arah dan kejelasan pengembangan SDM dan untuk katagori kurang baik yang dominan adalah indikator 2. Kendala-kendala dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut : Keterbatasan dana Keterbatasan SDM Kurang seletif Kesadaran peserta B. Saran-saran Saran-saran terhadap hasil penelitian sebagai berikut : 1. Efektivitas dalam pelaksanaan program pengembangan sumber daya manusia perlu meningkatkan professional tenaga instruktur dengan memadukan tenaga instruktur yang berasal dari widyaiswara dan perguruan tinggi. 2. Pimpinan Kantor Dinas Kesehatan perlu mengusulkan kepada widyaiswara untuk mengkaji kembali materi NIARAVOL.1 NO.1 TAHUN 2011 pengembangan pegawai yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan peserta pengembangan dan mempunyai kompetensi. 3. Pimpinan Organisasi publik Dinas Kesehatan perlu menyeleksi secara objektif mengenai peserta pengembangan pegawai agar memberikan kepuasan bagi pegawai. DAFTAR PUSTAKA Mangkunegara, Anwar Prabu Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.Reflika Aditama. Bandung. Manullang, 2006, Dasar-Dasar Manajemen, Gadjah Mada University Press, Jogjakarta. Sondang, Siagian, 1997, Pilsafat Adminstrasi Gunung Agung, Jakarta. Wahjudi,Bambang, 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia, Sulita, Bandung. Biro Diklat Penencanaan Pembangunan BAPPENAS, 2000, Kajian Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Jangka Pendek Dalam Bidang Perencanaan Pembangunan BAPPENAS, Jakarta Jurnal Ilmu Politik, Demokrasi dan Otonomi Daerah, Badan Peneltian dan Pengembangan Pemerintahan Daerah (BP3D) Vol.1 No.1, Juni

15 15

NURPENI. Universitas Lancang Kuning,Jl.DI Pandjaitan Km 8 Pekanbaru.

NURPENI. Universitas Lancang Kuning,Jl.DI Pandjaitan Km 8 Pekanbaru. PELAKSANAAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA ( SDM) DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENINGKATAN PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ( RSUD) SELASIH KABUPATEN PELALAWAN NURPENI Universitas Lancang Kuning,Jl.DI

Lebih terperinci

MOTIVASI PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NURPENI. Universitas Lancang Kuning,Jl.DI Pandjaitan Km 8 Pekanbaru

MOTIVASI PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NURPENI. Universitas Lancang Kuning,Jl.DI Pandjaitan Km 8 Pekanbaru MOTIVASI PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NURPENI Universitas Lancang Kuning,Jl.DI Pandjaitan Km 8 Pekanbaru e-mail : pennymuryanto@yahoo.co.id Abstracts, This study aims

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : Pemerintah Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Teknis masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan

2015, No Mengingat : Pemerintah Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Teknis masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan No.1114, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Akreditasi. Lembaga Diklat Pemerintah. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak utama atas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak utama atas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak utama atas kelancaran jalannya kegiatan sejumlah organisasi, bahkan maju mundurnya organisasi ditentukan

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. Berdasarkan temuan data di lapangan dan analisis yang telah. dilakukan dengan melihat dari pembagian bidang jabatan, pendidikan

BAB VII PENUTUP. Berdasarkan temuan data di lapangan dan analisis yang telah. dilakukan dengan melihat dari pembagian bidang jabatan, pendidikan BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan temuan data di lapangan dan analisis yang telah dilakukan dengan melihat dari pembagian bidang jabatan, pendidikan dan pelatihan, kompetensi dan sistem komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam ilmu pengetahuan, sosial budaya, ekonomi, dan politik.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam ilmu pengetahuan, sosial budaya, ekonomi, dan politik. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses kemajuan zaman yang terjadi secara cepat dapat membawa perubahan dalam ilmu pengetahuan, sosial budaya, ekonomi, dan politik. Berkaitan dengan hal itu maka

Lebih terperinci

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. BAB II DESKRIPSI PUSDIKLAT KEMENTERIAN AGAMA 2.1. Sejarah Pusdiklat Kementerian Agama Sesuai dengan tuntutan pembangunan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan kepemeritahan yang baik diperlukan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sehingga memerlukan penyesuaian, peningkatan sarana dan prasarana yang. diperlukan untuk mendukung terselenggaranya roda pemerintahan.

I. PENDAHULUAN. sehingga memerlukan penyesuaian, peningkatan sarana dan prasarana yang. diperlukan untuk mendukung terselenggaranya roda pemerintahan. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Kuantan Singingi merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu. Kabupaten Kuantan Singingi terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan BAB I PENDAHULUHUAN A. Latar Belakang Masalah UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta.

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan salah satu sumber daya manusia yang penting bagi setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta. Bagaimanapun majunya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pendidikan dan Pelatihan Jabatan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Lebih terperinci

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan PROMOSI JABATAN MELALUI SELEKSI TERBUKA PADA JABATAN ADMINISTRATOR; TATA CARA PELAKSANAAN DAN KEMUNGKINAN PENERAPANNYA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KAB. KOLAKA Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan perkembangan industri yang semakin pesat, menuntut perusahaan untuk lebih meningkatkan kinerja internal organisasi perusahaannya agar mampu tetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk. mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk. mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi pemerintah yang utama adalah menyelenggarakan pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 198, 2000 KEPEGAWAIAN.PENDIDIKAN DAN LATIHAN.JABATAN. Pegawai Negeri Sipil. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kehidupan masa mendatang cenderung semakin kompleks dan penuh tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap insan yang kompeten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi organisasi tersebut. Keberhasilan perusahaan

Lebih terperinci

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BAB XXIX BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 576 Susunan Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan: - 697 -

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Gambaran Umum Geografi dan Administratif Kabupaten Kepulauan

BAB IV GAMBARAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Gambaran Umum Geografi dan Administratif Kabupaten Kepulauan BAB IV GAMBARAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI 4.1. Gambaran Umum Geografi dan Administratif Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan salah satu daerah kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusianya (pegawai) dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

BAB I PENDAHULUAN. manusianya (pegawai) dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan pemerintahan.berhasil atau tidaknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Pegawai 2.1.1 Pengertian Pengembangan Pegawai Pengembangan pegawai dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan akibat kemajuan ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia adalah sangat diperlukannya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR 2013, No.1242 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR PEDOMAN

Lebih terperinci

IV. PROFIL UNIT PELAKSANA TEKNIS DIKLAT PEGAWAI PROVINSI RIAU

IV. PROFIL UNIT PELAKSANA TEKNIS DIKLAT PEGAWAI PROVINSI RIAU 31 IV. PROFIL UNIT PELAKSANA TEKNIS DIKLAT PEGAWAI PROVINSI RIAU 4.1. Profil UPT Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Provinsi Riau Unit Pelaksana Teknis Pendidikan dan Pelatihan Pegawai (UPT Diklat) adalah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa administrasi negara mempunyai peran penting dalam mewujudkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa administrasi negara mempunyai peran penting dalam mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring perubahan zaman dan bertambahnya usia manusia, maka kebutuhan hidup nya pun akan meningkat. Kebutuhan ini terdiri dari kebutuhan fisik dan kebutuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Indragiri Hulu. Kabupaten Kuantan Singingi terbentuk berdasarkan

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Indragiri Hulu. Kabupaten Kuantan Singingi terbentuk berdasarkan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Kuantan Singingi merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu. Kabupaten Kuantan Singingi terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014 ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014 (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja Pegawai ) Oleh: Puspita Ardi

Lebih terperinci

PERFORMANCE ANGGOTA SEKSI KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN BIDANG PENGENDALIAN OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROPINSI RIAU

PERFORMANCE ANGGOTA SEKSI KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN BIDANG PENGENDALIAN OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROPINSI RIAU PERFORMANCE ANGGOTA SEKSI KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN BIDANG PENGENDALIAN OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROPINSI RIAU NURPENI Universitas lancang Kuning Jl. Yos sudarso Km.08 Rumbai Pekanbaru e-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pergeseran dimensi pembangunan yang menitikberatkan pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pergeseran dimensi pembangunan yang menitikberatkan pada pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan yang dilaksanakan di era otonomi daerah ini ditandai dengan munculnya pergeseran dimensi pembangunan yang menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, bergeser

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleksnya persoalan yang dihadapi Negara, maka terjadi pula. perkembangan di dalam penyelenggaraan pemerintahan yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. kompleksnya persoalan yang dihadapi Negara, maka terjadi pula. perkembangan di dalam penyelenggaraan pemerintahan yang ditandai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi Negara, maka terjadi pula perkembangan di dalam penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2009 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN SEKRETARIS DAERAH ACEH DAN SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN/KOTA DI ACEH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017 BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PAKUHAJI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya manusia (SDM). Kualitas sumber daya manusia dapat menentukan kualitas organisasi dalam keberhasilan

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Subang telah dibentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diubah dengan Undang Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. diubah dengan Undang Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era reformsi telah banyak perubahan di segala bidang termasuk reformasi Undang Undang No. 5 tahun 1974 tentang pemerintahan daerah yang diubah dengan Undang Undang

Lebih terperinci

PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MAKNANYA BAGI WISYAISWARA Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua

PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MAKNANYA BAGI WISYAISWARA Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MAKNANYA BAGI WISYAISWARA Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua Jumat, 27 Februari 2015 Abstrak Perkembangan teknologi, serta

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1646, 2013 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Pendidikan dan Pelatihan. Pengujian Mutu Barang. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/M-DAG/PER/12/2013

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1504, 2014 BPKP. Pendidikan dan Pelatihan. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut dapat. dicapai dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki baik

BAB I PENDAHULUAN. bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut dapat. dicapai dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki baik BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sekumpulan manusia yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber daya yang

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, No.1486, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Lembaga Diklat Terakreditasi. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI LEMBAGA PENYELENGGARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memahami pentingnya keberadaan sumber daya manusia di era global, saat ini salah satu upaya harus dicapai oleh lembaga adalah meningkatkan kualitas SDM.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pendidikan dan Pelatihan Jabatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk mempersiapkan diri dalam kehidupan global

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 117 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN MASYARAKAT DILINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. antara persepsi program diklat dengan persepsi kinerja karyawan di lingkungan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. antara persepsi program diklat dengan persepsi kinerja karyawan di lingkungan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini mengungkapkan masalah tentang bagaimana hubungan antara persepsi program diklat dengan persepsi kinerja karyawan di lingkungan Badan Litbang dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. professional. Semua ini bertujuan agar organisasi memiliki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. professional. Semua ini bertujuan agar organisasi memiliki sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dan seiring dengan kemajuan zaman, sebagai organisasi yang maju dituntut mampu untuk menyesuaikan diri serta terus melakukan perubahanperubahan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan pembahasan uraian dan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, ada empat faktor yang mempengaruhi Implementasi Standar Pengawas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi seperti saat ini, harus dipersiapkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi seperti saat ini, harus dipersiapkan sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi seperti saat ini, harus dipersiapkan sumber daya manusia yang tangguh serta berkualitas untuk mengantisipasi segala perubahan yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya sehingga harus benar-benar dapat digunakan secara efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. lainnya sehingga harus benar-benar dapat digunakan secara efektif dan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil adalah sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi pemerintah yang digunakan untuk menggerakkan atau mengelola sumber daya lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan 15 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi, karena pada kodratnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Identitas Responden Sejalan dengan pelaksanaan Program Dinas Perhubungan Laut di Kabupaten Rokan Hilir, perlu dilaksanakan pengembangan mulai sari pengadaan fasilitas,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang bersifat mendasar. Menurut Mulyasa (2013:2), perubahan itu menyangkut perubahan masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAl NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAl NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAl NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.950, 2011 SEKRETARIS NEGARA. Diklat Fungsional. Penerjemah. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk mempersiapkan diri dalam kehidupan global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diresonansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.berbagai permasalahan dan

BAB I PENDAHULUAN. diresonansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.berbagai permasalahan dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bukan rahasia lagi selama ini keluhan masyarakat dan pelaku bisnis sering tertuju pada kebiasaan serta budaya birokrasi.sering sekali layanan birokrasi yang terlalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya potensi yang besar dalam pengembangan sumber daya manusia, terutama

BAB I PENDAHULUAN. adanya potensi yang besar dalam pengembangan sumber daya manusia, terutama 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia setelah China, India, dan USA. Hal itu menunjukkan adanya

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB II PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 BAB II PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Perjanjian kinerja atau yang pada beberapa waktu lalu disebut dengan Penetapak kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Latar belakang permasalahan menguraikan alasan mengapa suatu penelitian layak untuk dilakukan. Bagian ini menjelaskan tentang permasalahan dari sisi teoritis

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5626-5639 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright2017 HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya perubahan politik dan administrasi pemerintahan melalui pemberian otonomi luas kepada Daerah Kabupaten dan Daerah Kota sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akselerasi pembangununan sistem kinerja yang handal. Demikian halnya. perubahan paradigma masyarakat terhadap pemerintah, menuntur

BAB I PENDAHULUAN. akselerasi pembangununan sistem kinerja yang handal. Demikian halnya. perubahan paradigma masyarakat terhadap pemerintah, menuntur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamika kehidupan masyarakat yang berubah begitu cepat di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya, memerlukan langkah penyesuaian dan akselerasi pembangununan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dalam memilih pekerjaan, apakah di kantor-kantor pemerintah atau di instansi

BAB I PENDAHULUAN. di dalam memilih pekerjaan, apakah di kantor-kantor pemerintah atau di instansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu yang dibutuhkan oleh manusia. Oleh sebab itu, di dalam memilih pekerjaan, apakah di kantor-kantor pemerintah atau di instansi terkait,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sadar. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh peran

BAB I PENDAHULUAN. sadar. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh peran dan kinerja para anggotanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam reformasi birokrasi saat ini dan persaingan global mendorong

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam reformasi birokrasi saat ini dan persaingan global mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam reformasi birokrasi saat ini dan persaingan global mendorong kinerja aparatur pemerintah. Tuntutan kinerja untuk lebih professional, bermoral, bersih dan beretika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelaksanaan sistem otonomi daerah menuntut pengelolaan lembaga pendidikan dilakukan dengan menggunakan sistem manajemen berbasis sekolah yang implementasinya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH A. KONDISI UMUM SEKARANG DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN Perubahan peraturan di bidang pemerintahan daerah yang berdampak pada bidang kepegawaian membutuhkan antisipasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem. dalam wujud Otonomi Daerah yang luas dan bertanggung jawab untuk

I. PENDAHULUAN. ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem. dalam wujud Otonomi Daerah yang luas dan bertanggung jawab untuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak reformasi yang terjadi di Indonesia ditinjau dari segi politik dan ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem pemerintahan yang bercorak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia memiliki sifat bersosialisasi, berkomunikasi, bekerja sama, dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. pengendalian intern, harus dilaksanakan kelima unsur dari SPIP yaitu lingkungan

BAB VII PENUTUP. pengendalian intern, harus dilaksanakan kelima unsur dari SPIP yaitu lingkungan BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Organisasi sebagai wadah kegiatan manusia yang memiliki tujuan tertentu, secara absolut sangatlah tergantung dari kualitas pengelolaan sumber daya manusia di dalamnya.

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 INDIKATOR

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 INDIKATOR MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA I PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA LAN SASARAN Meningkatnya

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 69 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEPALA DINAS KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH DALAM MENIGKATKAN KINERJA PADA DINAS PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI RAWAS ANGGA *) DEWI FITRIYANI **)

PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH DALAM MENIGKATKAN KINERJA PADA DINAS PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI RAWAS ANGGA *) DEWI FITRIYANI **) PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH DALAM MENIGKATKAN KINERJA PADA DINAS PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI RAWAS ANGGA *) DEWI FITRIYANI **) *) Alumni Prodi Manajemen Pemerintahan FISIP UNJA **) Staff Pengajar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kinerjannya. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kinerjannya. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Operasionalisasi suatu organisasi membutuhkan para pegawai atau sumber daya manusia guna meningkatkan kualitas. Mengingat pegawai merupakan asset penting organisasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA BKPP TA. 2016 Pendahuluan Rencana Pembangunan Tahunan Organisasi Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja-OPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta pelayanan

BAB I PENGANTAR. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta pelayanan BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta pelayanan publik yang baik, efisien, efektif dan berkualitas menuntut kehadiran sumber daya manusia (SDM) aparatur

Lebih terperinci

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Indonesia Nomor 3890);

Lebih terperinci

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan pada masa depan tepat melalui

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu Universitas Airlangga

Lebih terperinci