BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan
|
|
- Yulia Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi organisasi tersebut. Keberhasilan perusahaan dapat ditentukan oleh beberapa faktor, dan salah satu faktor yang paling dominan mempengaruhi keberhasilan ini adalah faktor sumber daya manusia yang bekerja di organisasi itu. Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung pada keberhasilan manajemen dalam mengelola sumber daya manusia yang terlibat di dalam aktivitas perusahaan. Setiap perusahaan baik swasta maupun instansi pemerintah membutuhkan pegawai yang berprestasi, untuk itu perusahaan harus mengarahkan atau membina pegawainya agar mampu melakukan aktivitas kerja secara efektif, efisien, produktif dan berkualitas. Salah satunya dengan cara memberikan motivasi yang baik kepada seluruh pegawai ditambah dengan kemampuan dan pengalaman kerja yang dimiliki pegawai tersebut, akan memberikan suatu hubungan yang besar dalam upaya mencapai tingkat prestasi. Prestasi kerja dapat diartikan secara operasional sebagai usaha karyawan untuk mencapai tujuan melalui produktivitas kerja yang ditampakkan secara kuantitas maupun kualitas (Wijono 2010:61). Ada kecenderungan bahwa tingkat prestasi kerjanya tinggi disebut sebagai orang yang produktif. Namun sebaliknya 1
2 2 individu yang tingkat prestasi kerjanya tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan, maka individu tersebut dikatakan sebagai orang yang tidak produktif dan berprestasi rendah. Pengembangan karir pada dasarnya berorientasi pada perkembangan organisasi dalam menjawab tantangan organisasi di masa mendatang. Setiap organisasi harus menerima kenyataan, bahwa eksistensinya di masa depan tergantung pada SDM. Tanpa memiliki SDM yang kompetitif sebuah organisasi tidak mampu mencapai tujuan organisasinya karena ketidakmampuan dalam bekerja secara optimal. Kondisi seperti ini mengharuskan organisasi untuk melakukan pembinaan karir bagi pegawai, yang harus dilaksanakan secara berencana dan berkelanjutan. Dengan kata lain pembinaan karir sebagai salah satu kegiatan manajemen SDM, harus dilaksanakan sebagai kegiatan formal yang dilakukan secara terintegrasi dengan kegiatan SDM lainnya. Karir merupakan semua pekerjaan yang ada selama seseorang bekerja, atau dapat pula dikatakan bahwa karir adalah seluruh jabatan yang diduduki seseorang dalam kehidupan kerjanya. Perkembangan karir sangat membantu pegawai di dalam menganalisis kemampuan dan minat mereka untuk lebih dapat disesuaikan dengan kebutuhan SDM sejalan dengan pertumbuhan dan berkembangnya organisasi. Menurut Rivai (2004:290) perkembangan karir adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan. Program pengembangan karir karyawan dapat dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan atau program beasiswa/ikatan dinas, promosi, dan mutasi.
3 3 Pola karier pada PNS adalah pola pembinaan PNS yang menggambarkan jalur pengembangan karier yang menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat, pendidikan dan pelatihan jabatan, kompetensi serta masa jabatan seseorang PNS sejak pengangkatan pertama dalam jabatan tertentu sampai dengan pensiun. (Pasal 1 (9) PP Nomor 13 Tahun 2002). Prestasi kerja dapat dicapai apabila, pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik karena setiap pegawai mengetahui tugas atau tujuan yang terdefenisikan dengan jelas didalam sebuah desain kerja. Desain pekerjaan akan memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai oleh setiap pegawai, apabila desain kerja kurang jelas akan mengakibatkan pegawai kurang mengetahui tugas dan tanggung jawabnya, hal ini mengakibatkan pekerjaan tidak tercapai dengan baik. Pekerjaan yang dirancang dengan baik akan dapat meningkatkan motivasi yang merupakan faktor penentu keberhasilan seseorang maupun organisasi. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh tuntutan pekerjaan dan sejauh mana tuntutan tugas tersebut sesuai dengan kemampuan seseorang. Kadangkala perubahan tugas yang sangat simpel dapat menyebabkan perubahan besar pada pemegang tugas tersebut. Namun apabila tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan pegawai serta apabila ada perubahan pada desain pekerjaan pegawai mampu beradaptasi dengan cepat, maka pegawai tersebut mampu meningkatkan prestasi kerjanya. Dengan tertatanya desain pekerjaan yang jelas pun akan memudahkan manajer/pimpinan menilai prestasi pegawai secara objektif dan hal ini dapat
4 4 digunakan sebagai dasar upaya penilaian prestasi kerja pegawai untuk peningkatan jenjang karir bagi pegawai yang berprestasi. Dari penilaian prestasi kerja tersebut maka pihak pimpinan akan mengambil keputusan untuk meningkatkan karir seseorang atau tidak. Pada Tahun 1950 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Medan ini telah mulai dirintis dan pada saat itu dipimpin oleh Gubernur KDH Sumatera Utara. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah/kewenangan provinsi di bidang kebijakan teknis pembinaan pengendalian masalah kesehatan, pelayanan kesehatan, pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan, dan jaminan kesehatan. Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan yang berkesinambungan, berhasil-guna dan berdaya-guna serta serasi dan seimbang dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tinginya. Kebijaksanaan pengembangan karir pegawai antara lain tercantum dalam penjelasan Pasal 12 (ayat2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 yang menyebutkan, bahwa dalam rangka meningkatkan mutu dan keterampilan serta memupuk kegairahan bekerja, maka perlu dilaksanakan pembinaan pegawai negeri sipil dengan sebaik-baiknya atas dasar sistem karir dan prestasi kerja, sehingga dapat dikembangkan bakat dan kemampuan yang ada pada diri masingmasing pegawai negeri sipil secara wajar (Tayibnapis 2000:148). Sesuai dengan asas pembinaan pegawai negeri yang berdasarkan atas sistem karir dan prestasi kerja, maka pengembangan karir pegawai negeri sipil dilaksanakan melalui kenaikan pangkat dan pengangkatan dalam jabatan.
5 5 Pada sistem karir terdapat kenaikan pangkat regular. Jenjang kepangkatan pada kenaikan pangkat regular ini tergantung dari pengangkatan pertama dalam pangkat seseorang yang didasarkan atas tingkat pendidikannya. Contohnya pengangkatan pertama lulusan sekolah dasar adalah pada golongan pangkat I/a sampai dengan golongan II/a, lulusan SMP adalah golongan pangkat I/b sampai dengan golongan pangkat II/c, lulusan SMA adalah golongan pangkat II/a sampai dengan golongan pangkat III/a. Pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara masih banyak pegawai yang berlatar belakang pendidikannya SMA. Pegawai yang berijasahkan SMA dan kepangkatan terakhirnya adalah III/a, karna pegawai tersebut tidak menduduki jabatan tertentu yang memungkinkannya memperoleh kenaikan pangkat atau dengan kata lain staff, maka karir kepangkatannya terhenti. Ini berarti setelah pegawai mencapai pangkat tertingginya, maka kenaikan pangkat selanjutnya hanya dimungkinkan apabila pegawai yang bersangkutan memperoleh promosi jabatan setingkat lebih tinggi yang diperoleh dari kenaikan pangkat pengabdian yang diberikan disaat seseorang memasuki masa pensiun, kenaikan pangkat selama menjalankan tugas sebagai pejabat, dan kenaikan pangkat dalam tugas belajar. Sebagian besar pegawai juga sudah merasa puas dengan jabatannya saat ini sehingga pegawai tersebut tidak terpacu atau termotivasi untuk meningkatkan jenjang karirnya ke yang lebih tinggi melalui program-program pengembangan karir yang telah dipersiapkan dinas untuk pegawainya. Dalam rangka pengembangan karir dan penempatan dalam jabatan, seorang pemimpin harus dapat mengembangkan potensi optimal bawahannya,
6 6 serta secara tepat dan benar menilai kesiapan dan kemampuan bawahan, sehingga proses pengangkatan dan penempatan dalam jabatan struktural betul-betul menganut merit system, yaitu: berdasarkan kecakapan, kemampuan atau keahlian tertentu sesuai dengan tingkatan jabatannya. Salah satu program pengembangan karir bagi pegawai yaitu pelatihan dan pendidikan atau program beasiswa. Organisasi dalam menghadapi lingkungan kerja yang dapat berubah secara cepat dan semakin kompetitif, setiap saat dan juga dimasa mendatang memerlukan sejumlah pegawai yang mampu mengantisipasinya. Kebutuhan ini dapat diatasi dengan menyediakan pelatihan dan beasiswa bagi para pegawai sebagai pendukung upayanya dalam meningkatkan kemampuan. Pegawai di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Medan juga diberikan pelatihan untuk meningkatkan kinerjanya. Salah satu pelatihan yang diberikan adalah pelatihan dalam pengarsipan yang diberikan kepada pegawai di bagian kepegawaian untuk mempermudah mengarsipkan dokumen-dokumen penting. Namun pelatihan tersebut tidak tentu kapan dilakukan. Sebab pelatihan yang diikuti pegawai dilakukan apabila diundang atau diadakan oleh pihak lain seperti Dinas Kearsipan, BKD. Adapun berbagai pelatihan yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut: Tabel 1.1 Daftar Pelaksanaan Pelatihan Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara NO Pelatihan Jumlah Peserta Yang Mengundang 1. Pelatihan Emotional Spiritual Quotients (ESQ) (2013) 2. Kegiatan Penyuluhan dan Implementasi Tata Naskah 7 orang Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara 2 orang Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera
7 7 dan Kearsipan (2012) 3. Pelatihan Prajabatan CPNS Golongan I dan II Gel II (2011) 4. Pelatihan Peraturan barisberbaris PNS bagi pejabat Eselon III dan IV sebagai pelaksanaan Apel pagi/sore dan upacara pengibaran Bendera Merah Putih (2011) Utara, 14 orang Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara 20 orang Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (2015) data diolah Pada Tabel 1.1 terlihat bahwa pelatihan diadakan oleh pihak lain atau dinas lain. Maka pelatihan di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera tersebut tidak tentu kapan dilakukan oleh pegawai. Pelatihan diikuti oleh pegawai apabila ada dinas lain yang mengundang atau mengadakannya dan demikian juga dalam hal pengiriman pegawai untuk mengikuti pelatihan, belum adanya ketentuan yang jelas yang mengatur kriteria bagaimana yang digunakan untuk memutuskan pegawai yang akan mengikuti pelatihan. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Medan memberikan kesempatan pegawainya untuk mengembangan karirnya dengan mengirimkan pegawainya untuk melanjutkan pendidikannya keluar negeri seperti ke Jepang maupun pendidikan di dalam negeri misalnya di UGM atau tugas belajar yang dibiayai oleh pemerintah langsung dengan mengikuti tes dan persyaratan khusus dari BKD yaitu universitasnya harus paling rendah berakreditas B. Namun masih banyak pegawai yang tidak mengetahui adanya program beasiswa ini dikarenakan kurangnya sosialisasi dan kurangnya keiinginan pegawai untuk mencari tahu.
8 8 Setiap pegawai memiliki tanggung jawab yang besar dan tugas yang tidak sedikit dan setiap pegawai diharapkan tidak melakukan kesalahan dalam pekerjaan. Oleh karena itu seharusnya setiap pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Medan haruslah didukung oleh desain pekerjaan yang cukup jelas agar setiap pegawai dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan dengan kesalahan yang seminim-minimnya. Sebenarnya pada setiap pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mempunyai masing-masing desain pekerjaannya. Namun ada beberapa pegawai yang kurang mengetahui dan memahami apa yang menjadi tugas, kewajiban, tanggung jawab dan wewenang di dalam pekerjaannya. Ketika seorang pegawai bekerja, pegawai tersebut tidak mengetahui apa yang harus dilakukan, bagaimana karyawan tersebut melakukan pekerjaannya. Hal ini dapat dilihat dari pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara yang sesampainya di kantor tidak langsung mengerjakan tugasnya. Pegawai kurang memahami apa yang harus dikerjakan sesampainya dikantor. Mereka baru akan mengerjakan tugasnya setelah adanya perintah dari atasan padahal pemimpin sudah memberikan rincian tugas dan cara pelaksanaan pekerjaan. Teknik desain pekerjaan dengan memungkinkan adanya rotasi pekerjaan akan membuat seorang pegawai secara sistematis berpindah dari satu posisi ke posisi atau pekerjaan yang lainnya di dalam organisasi. Dengan teknik ini akan membuat pegawai tidak merasa bosan dan banyak bidang pekerjaan yang akan diketahuinya. Namun tingkat produktivitas akan rendah, hal ini disebabkan karena
9 9 para pegawai yang baru pindah ke pekerjaannya yang baru akan terlebih dahulu menyesuaikan diri dan memahami pekerjaannya. Pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara perpindahan pegawai dari satu jabatan ke jabatan lain sering terjadi. Ini diakibatkan karna ketidaksesuaian latar belakang pendidikan dimana si pegawai tidak merasa cocok lagi bekerja di bagian yang sebelumnya. Maka pegawai mengajukan usulan pindah kepada atasan ke bagian lain dimana latar belakang pendidikannya sama. Dengan perpindahan tersebut maka si pegawai perlu penyesuaian kembali dengan desain pekerjaan yang baru diberikan kepadanya. Prestasi kerja pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara terdapat pada penilaian prestasi kerja pegawai. Penilaian prestasi kerja pegawai bertujuan untuk memperoleh pegawai yang professional, bertanggung jawab, jujur dan adil untuk menyelenggarakan tugas serta lebih menjamin obyektivitas dalam mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat. Penilaian prestasi kerja pegawai dibagi dalam 2 unsur yaitu: 1. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) merupakan rencana kerja dan target yaitu jumlah beban yang akan dicapai dari setiap pelaksanaan tugas jabatan, yang akan dicapai oleh seorang pegawai dan dilakukan berdasarkan kurun waktu tertentu. Pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera tugas dibagi atas dua yaitu tugas pokok dan tugas tambahan seperti perjalanan dinas. Pada tugas pokok, prestasi kerja pegawai dikatakan baik apabila pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan Dinkes pada masingmasing bagian. Bobot nilai untuk SKP sebesar 60%. Salah satu tugas pokok
10 10 yaitu meningkatkan mutu sumberdaya manusia kesehatan. Dalam hal ini, dapat dilihat pada tabel data pencapaian sasaran program sumber daya kesehatan yang harus dicapai, dan pencapaiannya adalah sebagai berikut: Tabel 1.2 Hasil Capaian Sasaran di Bidang Pengembangan SDM Kesehatan NO INDIKATOR Tercapainya persentase tenaga kesehatan yang berstandard kompetensi Jumlah pelatihan aparatur dan non aparatur yang terakreditasi Persentase institusi pendidikan kesehatan yang dibina dan diawasi TARGET TAHUN 2013 CAPAIAN TAHUN 2013 % CAPAIAN 100% 54,4% 54,4 55 pelatihan 34 pelatihan 61,8 100% 100% 100 NO 4 5 INDIKATOR Tercapainya jumlah kab/kota yg menyelenggarakan penilaian & penetapan angka kredit jabatan fungsional tenaga kesehatan Ratio tenaga medis per puskesmas TARGET TAHUN Kab/Kota CAPAIAN TAHUN Kab/Kota % CAPAIAN , Kab/Kota yang memiliki SK 33 K/K 7 K/K 21,2 Tim Saka Bhakti Husada (SBH) Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (2015) data diolah Berdasarkan Tabel 1.2, terlihat bahwa Dari persen capaian terlihat, bahwa persen pencapaian indikator Program Sumber Daya Kesehatan diatas dua indikator (33%) yaitu indikator ke-3 dan 4 berkategori baik, satu indikator (17%)
11 11 yaitu indikator ke-5 berkategori sedang, dan tiga indikator (50%) yaitu indikator ke-1,2 dan 6 berkategori Sangat kurang. 2. Perilaku kerja merupakan setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh pegawai yang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Bobot nilai untuk perilaku kerja sebesar 40%. Adapun unsur perilaku kerja yaitu orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerjasama dan kepemimpinan. Berdasarkan keterangan di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Pengembangan Karir Dan Desain Pekerjaan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Medan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka pertanyaan yang timbul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Medan? 2. Apakah desain pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Medan? 3. Apakah pengembangan karir dan desain pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Medan?
12 Tujuan Penelitian Tujuan penulis melakukan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Pengaruh pengembangan karir terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Medan. 2. Pengaruh desain pekerjaan terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Medan. 3. Pengaruh pengembangan karir dan desain pekerjaan terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Medan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Medan dalam mengatasi masalah dan menciptakan pengembangan karir dan desain pekerjaan untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi kerja pegawai. b) Bagi pihak lain/akademisi lainnya Sebagai pedoman atau referensi yang dapat dijadikan bahan pembanding dalam melakukan penelitian lain di waktu mendatang khususnya yang berhubungan dengan pengembangan karir dan desain pekerjaan terhadap prestasi kerja pegawai. c) Bagi Peneliti
13 13 Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan guna memperluas wawasan peneliti dalam bidang manajemen sumber daya manusia khususnya dalam pengembangan karir, desain pekerjaan, dan prestasi kerja pegawai.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.
No.726, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan karena sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 14 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG POLA KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci2016 PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan, sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting karena sumber daya manusia merupakan elemen dasar yang
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN SECARA ONLINE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG IZIN BELAJAR, PENGGUNAAN GELAR AKADEMIK DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.406, 2012 KEMENTERIAN SOSIAL. Penilaian. Prestasi Kerja. PNS. Pedoman. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PRESTASI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-1363/K/SU/2012 TENTANG PELAKSANAAN UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI SINGARAJA, 23 / 10 / 2012 MANAJEMEN PNS Diarahkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2011 URUSAN PEMERINTAHAN 0 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Lebih terperinciBUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA
1 BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN IJAZAH KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL
Lebih terperinci2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik I
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.73, 2015 KEMENKES. Sasaran Kerja Pegawai. Penyusunan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2012 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : : 0 Otonomi Daerah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada dasarnya merupakan aparatur institusi atau abdi negara yang berfungsi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat (public
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH DAN PENCANTUMAN GELAR/PENINGKATAN PENDIDIKAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI
Lebih terperinciPENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL. Oleh :
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011) Oleh : Biro Organisasi dan Kepegawaian Disampaikan pada Pembinaan SDM Aparatur Biro Organisasi dan Kepegawaian Kemtan,
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 3A TAHUN 2016 TENTANG PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BUPATI LOMBOK BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk menjamin
Lebih terperinci-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural menyebutkan : Pola karier adalah pola
Lebih terperinciWALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER
Lebih terperinci2011, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negar
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.148, 2011 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Pembinaan. Pengembangan Karir. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG POLA PEMBINAAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG POLA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciOleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan
PROMOSI JABATAN MELALUI SELEKSI TERBUKA PADA JABATAN ADMINISTRATOR; TATA CARA PELAKSANAAN DAN KEMUNGKINAN PENERAPANNYA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KAB. KOLAKA Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA JAMBI
LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2007 SERI D NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka meningkatkan pembinaan
Lebih terperinci5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5 6 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Profil Responden Kendati pejabat imigrasi yang memiliki jabatan struktural eselon IV dan eselon III terdapat juga di Direktorat Jenderal Imigrasi, namun dalam penelitian
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SAMARINDA
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 06 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pembinaan Pegawai Negeri Sipil
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG POLA KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 16 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG POLA KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN A. VISI DAN MISI 1. VISI Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah mengemban tugas dalam menjamin kelancaran penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah suatu aspek yang sangat penting bagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah suatu aspek yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangan organisasi. Kesadaran akan hal itu membuat peran manajer
Lebih terperinciprofesional, bersih dan berwibawa.
PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG 1. Visi Visi Badan Kepegawaian Daerah adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai BKD melalui penyelenggaraan tugas dan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2015 SERI : PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menggerakkan aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama perusahaan yang
Lebih terperinci2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.
No.1, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Pegawai. Pola Karir. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014
ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014 (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja Pegawai ) Oleh: Puspita Ardi
Lebih terperinciB a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN DINAS DAN UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
- 1 - KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI
PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI Disusun Oleh : YULI TRI RETNANINGTYAS NPM. 0641010053 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Kepegawaian dan Diklat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Badan Kepegawaian dan Diklat Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu lembaga teknis daerah yang dibentuk
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
BAB II RENCANA STRATEGIS GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH A. STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri diatur dalam Peraturan daerah Kabupaten Wonogiri
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.R Tahun 2008
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.R Tahun 2008 TE NT AN G PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG IZIN BELAJAR, TUGAS BELAJAR DAN PENYESUAIAN IJASAH PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciMENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN
Lebih terperinciPENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MAKNANYA BAGI WISYAISWARA Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua
PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MAKNANYA BAGI WISYAISWARA Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua Jumat, 27 Februari 2015 Abstrak Perkembangan teknologi, serta
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON
BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON SALINAN RANCANGAN NOMOR 86 TAHUN 2016, SERI D. 35 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR : 86 Tahun 2016 TENTANG FUNGSI, TUGAS POKOK DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011)
KEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011) KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2013 Created by aba subagja Penataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di dalam memilih pekerjaan, apakah di kantor-kantor pemerintah atau di instansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu yang dibutuhkan oleh manusia. Oleh sebab itu, di dalam memilih pekerjaan, apakah di kantor-kantor pemerintah atau di instansi terkait,
Lebih terperinciBAB II PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
BAB II PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Perjanjian kinerja atau yang pada beberapa waktu lalu disebut dengan Penetapak kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh para
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. terarah, terpadu, dan berjenjang, mulai dari pusat sampai tingkat paling bawah.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di bidang kesehatan diselenggarakan dengan melakukan berbagai upaya dibidang kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh, terencana, terarah, terpadu,
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,
Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciPERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)
PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN) NO. 1. Judul Undang-undang tentang Pokok- Pokok kepegawaian
Lebih terperinciGUBERNUR BALI, Mengingat
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI
Lebih terperinciBUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS MASING-MASING JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saja yang terjadi didunia pada era global dalam waktu yang sangat singkat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada era globalisasi seperti sekarang ini yang relatif begitu cepat, hal ini banyak mendatangkan manfaat baik bagi pegawai, maupun bagi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENATAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN UNIT UTAMA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 97 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 97 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (BKPP) 1. Sejarah singkat Sesuai dengan Qanun* kota Langsa no.4 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Penataan Susunan
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Kementerian Riset dan Teknologi sebagai instansi pemerintah yang mempunyai tugas dan fungsi utama Merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang riset berusaha
Lebih terperinciPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperincipenilaian Menurut PP 46 Tahun 2011
penilaian Menurut PP 46 Tahun 2011 Perkenalan Tego Sudarto, S.E., M.M. Analis Kompetensi & Kualifikasi Ketenagaan Kopertis Wilayah V Jenjang Jabatan dan Pangkat Dosen No Jenjang Jabatan Jenjang Pangkat/
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya
Diubah dengan Perwal Nomor 39 Tahun 2014 Walikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBAB II BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara
BAB II BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah unit pelaksana teknis
Lebih terperinciRENCANA AKSI PER KELOMPOK SASARAN STRATEGIS TAHUN 2017 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN JOMBANG
RENCANA PER KELOMPOK SASARAN STRATEGIS TAHUN 2017 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN JOMBANG SASARAN STRATEGIS Meningkatnya pelayanan Karir Aparatur. Pelayanan Karir Aparatur
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.158, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Kepegawaian. Kenaikan Pangkat. PNS. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG KENAIKAN PANGKAT BAGI
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UJIAN KOMPETENSI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL WALIKOTA BLITAR,
WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UJIAN KOMPETENSI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL WALIKOTA BLITAR, Menimbang : a. bahwa salah satu persyaratan untuk proses pengusulan
Lebih terperinciBAB II PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011
21 BAB II PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011 Dalam kenyataan sehari-hari, instansi-instansi pemerintahan sesungguhnya hanya mengharapkan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 16 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERANG
Lebih terperinciMODUL PROSEDUR DAN PELATIHAN KERJA. Miftakhul Farida Susanti
MODUL PROSEDUR DAN PELATIHAN KERJA P Miftakhul Farida Susanti 1 140412603269 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas karunia-nya, sehingga saya dapat menyelesaikan bahan ajar
Lebih terperinciRencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan pada masa depan tepat melalui
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013
BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH SERTA PENCANTUMAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.
No.175, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG POKOK-POKOK PEMBINAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DEPARTEMEN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 22 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG KINERJA DAN DISIPLIN PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR Diundangkan dalam Berita
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjadi
IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung mempunyai Tugas Pokok menyelenggarakan: 1. Sebagian kewenangan rumah tangga Provinsi (desentralisasi)
Lebih terperinci-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciMODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017
MODUL KEPEGAWAIAN Jakarta, 18 Juli 2017 PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN MATERI 1. Konsep-konsep dan Istilah-istilah Kepegawaian, Kedudukan, Kewajiban dan Hak PNS 2. Pengadaan PNS 3. Pembinaan dan Kesejahteraan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 62 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG,
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2015
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UJIAN DINAS DAN UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH
Lebih terperinciPenilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip : a. objektif; b. Terukur; c. Akuntabel; d. Partisipatif; dan e. Transparan.
Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Penilaian
Lebih terperinciOUTLINE ANALIS KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH
OUTLINE ANALIS KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH DEFINISI DAN LATAR BELAKANG DASAR HUKUM COMPARATIVE ADVANTAGES JENJANG, KRITERIA, TUGAS DAN FUNGSI JAFUNG TUNJANGAN JABATAN POLA KARIR, PENGANGKATAN AKPD, BATAS
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
Menimbang WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL UMUM DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI DOMPU NOMOR 06 TAHUN 2006 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN DOMPU BUPATI DOMPU
PERATURAN BUPATI DOMPU NOMOR 06 TAHUN 2006 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN DOMPU BUPATI DOMPU Menimbang Mengingat : : a. b. 1. bahwa dalam pasal 12 ayat (1) Peraturan
Lebih terperinciBUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN KETERANGAN BELAJAR, IZIN BELAJAR, TUGAS BELAJAR, SURAT KETERANGAN TANDA LAPOR TELAH MEMILIKI
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN
Lebih terperinci