ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP RENO DAN TCP VEGAS PADA JARINGAN KABEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP RENO DAN TCP VEGAS PADA JARINGAN KABEL"

Transkripsi

1 ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP RENO DAN TCP VEGAS PADA JARINGAN KABEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika DISUSUN OLEH : Theo Mahardian Bangkit Sugiri PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i

2 PERFORMANCE EVALUATION BETWEEN TCP RENO AND TCP VEGAS IN WIRED NETWORK A THESIS Presented as Partial Fulfillment of Requirements to Obtain Sarjana Komputer Degree in Informatics Engineering Department By: Theo Mahardian Bangkit Sugiri INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT FACULTY SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2016 ii

3 HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP RENO DAN TCP VEGAS PADA JARINGAN KABEL Oleh : Theo Mahardian Bangkit Sugiri Telah disetujui oleh : Dosen Pembimbing, Bambang Soelistijanto, S.T., M.Sc., Ph.D. Tanggal iii

4 SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP RENO DAN TCP VEGAS PADA JARINGAN KABEL Dipersiapkan dan ditulis oleh: Theo Mahardian Bangkit Sugiri NIM : Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal. dan dinyatakan memenuhi syarat. Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua : Henricus Agung Hernawan, S.T., M.Kom.... Sekretaris : Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M.T.... Anggota : Bambang Soelistijanto, S.T., M.Sc., Ph.D.... Yogyakarta,... Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Dekan Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D iv

5 MOTTO Lebih baik bertempur dan kalah daripada tidak pernah bertempur sama sekali. (Arthur Hugh Clough) Satu ons praktek lebih berharga daripada satu ton teori (Mahatma gandhi) Anda harus belajar dari pesaing Anda, tapi jangan pernah menirunya. Tiru dan Anda mati (Jack Ma) It s a lie to think you re not good enough. It s a lie to think you re not worth anything (Nick Vujicic) v

6 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, terkecuali yang sudah tertulis di dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah. Yogyakarta, Penulis Theo Mahardian Bangkit Sugiri. vi

7 LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Theo Mahardian Bangkit Sugiri NIM : Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul: ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP VEGAS DAN TCP RENO PADA JARINGAN KABEL Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun member royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta,. Penulis Theo Mahardian Bangkit Sugiri vii

8 ABSTRAK Tugas akhir ini akan membahas tentang perbandingan unjuk kerja protokol TCP Reno dan TCP Vegas. Parameter jaringan yang diukur adalah average throughput, delay, dan packet drop. Parameter dan skenario berdasarkan topologi dan jenis trafik yang tetap dengan penambahan besar packet error probability dan penggunaan kapasitas buffer yang berbeda pada router..hasil pengujian menunjukkan TCP Vegas dapat mengungguli TCP Reno ketika jaringan menyebabkan packet loss yang besar, hal ini dikarenakan packet loss sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja TCP Reno, hal tersebut dapat dilihat dari nilai throughput. Sementara itu nilai end to end delay dan packet loss lebih tinggi ketika berada pada packet error karena pengaruh packet loss untuk TCP Vegas tidak sebesar TCP Reno menyebabkan jumlah paket yang dikirim lebih besar. Di sisi lain, end to end delay dan packet loss TCP Vegas lebih rendah daripada TCP Reno ketika berada pada jaringan link sharing, hal ini terjadi karena link sharing menghasilkan suatu kongesti yang menyebabkan TCP Vegas berhati-hati dalam pengiriman paket data. Tetapi TCP Vegas tidak cocok digunakan pada jaringan dengan buffer size yang besar dengan trafik padat karena menghasilkan nilai throughput yang kecil. Kata Kunci : TCP Reno, TCP Vegas, simulator, throughput, delay, packet drop, congestion window, RTT viii

9 ABSTRACT This final project will discuss about the comparison of the performance of TCP Reno and TCP Vegas. Network parameters measured is average throughput, delay and packet drop. Parameters and scenarios based on the topology and types of traffic are fixed with the addition of a large packet error probability and the use of different buffer capacity of the router. The results of the testing indicate TCP Vegas can outperform TCP Reno when the networks are major causes packet loss, packet loss because it affects the performance of TCP Reno, it can be seen from the value of throughput. While the value of end to end delay and packet loss is higher when it is at packet error due to the effect of packet loss on TCP Vegas is not as big as TCP Reno cause the number of packets sent is greater. On the other hand, end to end delay and packet loss TCP Vegas is lower than TCP Reno when it is on a network link sharing, it s occurs because link sharing produces a congestion causes TCP Vegas cautious in the delivery of data packets. But TCP Vegas is not suitable for use on a network with a large buffer size with heavy traffic because it produces a small throughput. Keyword : TCP Reno, TCP Vegas, simulator, throughput, delay, packet drop, congestion window, RTT ix

10 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Analisis Perbandingan Unjuk Kerja TCP Vegas dan TCP Reno Pada Jaringan Kabel. Penulis menyadari bahwa selama proses penelitian dan penyusunan laporan tugas akhir ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa dukungan, motivasi, perhatian, semangat, kritik dan saran yang sangat penulis butuhkan, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya, antara lain kepada : 1. Bapak Bambang Soelistijanto, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku dosen pembimbing tugas akhir, yang tetap sabar membimbing penulis, meluangkan waktunya, memberi dukungan, motivasi, serta saran yang dibutuhkan penulis. 2. Paulina Heruningsih Prima Rosa S.Si.,M.Sc.,selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,atas bimbingan,kritik dan saran yang telah diberikan kepada penulis. 3. Romo Dr.Cyprianus Kuntoro Adi, S.J. M.A., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Akademik, atas bimbingan dan nasehat yang diberikan kepada penulis 4. Sudi Mungkasi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, atas bimbingan, kritik dan saran yang telah diberikan kepada penulis. 5. Dr.Anastasia Rita Widiarti,M.Kom. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika,atas bimbingan,kritik dan saran yang telah diberikan kepada penulis. 6. Bapak saya Ig. Suparman dan ibu saya Veronika Rubiyati serta kakak-kakak saya atas doa dan dukungan baik moril maupun finansial serta kasih sayang yang begitu besar untukku. 7. Teman teman Teknik Informatika angkatan 2012 yang selalu memberikan semangat, dukungan dan bantuan hingga penulis menyelesaikan tugas akhir ini. 8. Teman seperjuangan TCP (Yoppi, Eca, Ari), dan teman-teman Lab tugas akhir Jarkom yang memberikan dukungan dan semangat agar cepat menyelesaikan skripsi ini. x

11 9. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung baik secara langsung dan tidak langsung, penulis mengucapkan banyak terimakasih. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini. Saran dan kritik sangat diharapkan untuk perbaikan yang akan dating. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Penulis, Theo Mahardian Bangkit Sugiri xi

12 DAFTAR ISI ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP RENO DAN TCP VEGAS PADA JARINGAN KABEL... i PERFORMANCE EVALUATION BETWEEN TCP RENO AND TCP VEGAS IN WIRED NETWORK... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii SKRIPSI... iv MOTTO... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I...1 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Masalah Metodologi Penelitian Studi Literatur Rancangan Pembangunan Simulasi dan Pengumpulan Data Analisis Data Simulasi Penarikan Kesimpulan Sistematika Penulisan...4 xii

13 BAB II...6 LANDASAN TEORI Jaringan Kabel (Wired) Congestion Control TCP RENO VEGAS Buffer Management Network Simulator (OMNET++)...15 BAB III...17 RANCANGAN SIMULASI JARINGAN Skenario dan Topologi Parameter Kinerja Throughput Loss paket Delay (End to End delay)...20 BAB IV...22 PENGUJIAN DAN ANALISIS Efek packet error probability Throughput Delay Packet loss Congestion Window Efek ukuran buffer queue Throughput Delay Packet loss RTT Congestion Window...37 BAB V...40 KESIMPULAN DAN SARAN...40 xiii

14 5.1. Kesimpulan Saran...40 DAFTAR PUSTAKA...41 xiv

15 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Parameter tetap skenario Tabel 3.2 Parameter tetap pada skenario Tabel Hasil pengujian throughput pada TCP dengan packet error probabability yang berbeda Tabel Hasil pengujian delay pada TCP dengan packet error probabability yang berbeda Tabel Hasil pengujian packet loss pada TCP dengan packet error probabability yang berbeda Tabel 4.2 Hasil simulasi pada efek ukuran buffer size Tabel Rata-rata RTT pada buffer size yang berbeda xv

16 DAFTAR GAMBAR Gambar Slow Start... 8 Gambar Congestion Avoidance... 8 Gambar Fast Retransmit dan fast recovery... 9 Gambar 2.4 TCP Vegas Behaviour Gambar Contoh mekanisme retransmisi Gambar 3.1 Topologi skenario Gambar 3.2 Topologi skenario Gambar Average throughput TCP pada penambahan packet error probabability Gambar Delay TCP pada penambahan packet error probabability Gambar Packet loss TCP pada penambahan packet error probabability Gambar Congestion Window pada packet error probability yang berbeda Gambar Throughput pada TCP dengan buffer size yang berbeda Gambar Delay pada TCP dengan buffer size yang berbeda Gambar Packet loss pada TCP dengan buffer size yang berbeda Gambar RTT pada TCP dengan buffer size yang berbeda Gambar Congestion Window pada buffer size yang berbeda xvi

17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini, berbagai aktivitas manusia tidak lepas dari jaringan Internet. Komunikasi dan pertukaran informasi pada saat ini sangat menuntut suatu kecepatan pengiriman, keamanan, serta jaminan terhadap informasi yang dikirim. Penelitian dan pengembangan teknologi di bidang telekomunikasi khususnya Internet berkembang dengan pesat. Berbagai inovasi dilakukan oleh banyak peneliti untuk menciptakan suatu teknologi jaringan yang efisien dalam melakukan komunikasi. Pengembangan tidak berhenti pada suatu titik saja, tetapi dilakukan secara terus menerus untuk memenuhi kebutuhan informasi yang semakin besar dan juga cepat. Salah satu hal yang menjadi fokus pengembangan ini adalah algoritma TCP. TCP sendiri merupakan protokol yang digunakan dalam pengiriman data/informasi antar end-to-end host yang saling berkomunikasi dan memberikan jaminan terhadap data/informasi tersebut. Sudah banyak jenis algoritma TCP yang dikembangkan, dimulai dari TCP Tahoe, TCP Reno, TCP Vegas, TCP NewReno, TCP SACK dan versi lainnya. Pengembangan TCP ini tentu bertujuan untuk menghasilkan unjuk kerja TCP yang lebih baik pada kondisi jaringan tertentu. Media transmisi saat ini terbagi menjadi dua bagian yaitu jaringan kabel dan jaringan wireless. Pada kedua jenis jaringan transmisi tersebut TCP memiliki tantangan tersendiri. Masalah yang terjadi pada transmisi kabel sangat kecil, hal tersebut dikarenakan kabel menyediakan bandwidth dan kecepatan yang stabil serta link yang selalu terhubung, hal inilah yang menyebabkan gangguan transmisi pada kabel sangat kecil atau bahkan tidak ada. Meskipun packet error pada kabel sangat kecil, transmisi kabel memiliki masalah tersendiri, yaitu kapasitas buffer pada router dan juga 1

18 kongesti. Kedua hal tersebut akan menjadi masalah ketika router mengalami kelebihan beban (overload) data pada storage yang disebabkan oleh transmisi yang sangat besar dan juga cepat. Ketika ukuran buffer terlalu kecil dan transmisi yang terjadi sangat besar maka akan banyak paket drop yang terjadi, sedangkan ketika ukuran buffer terlalu besar akan memicu delay yang besar, kedua hal tersebut akan berpengaruh terhadap unjuk kerja TCP. Dalam kasus drop paket yang terjadi pada router juga dipengaruhi oleh jenis queue management yang digunakan. Dua queue management yang umum yaitu Drop Tail dan Random Early Drop (RED). Drop Tail akan melakukan drop paket ketika buffer sudah penuh, sedangkan RED akan melakukan drop paket secara acak tanpa harus menunggu buffer penuh. Dari jenis algoritma TCP itu sendiri, mekanisme dalam menghadapi kongesti dan drop paket juga berbeda satu sama lain. Ada jenis TCP yang sangat terpengaruh oleh adanya loss paket yang terjadi karena packet error maupun kongesti, sebagai contohnya adalah TCP Reno dan ada juga yang sangat terpengaruh oleh nilai RTT yang terjadi karena kongesti, sebagai contohnya adalah TCP Vegas. Dengan karakteristik dan mekanisme yang berbeda itu, suatu algoritma TCP dikembangkan untuk mengatasi keadaan jaringan tertentu. Dengan penggunaan mekanisme yang berbeda maka tingkat kesulitan yang dilakukan oleh algoritma TCP juga berbeda-beda, semakin luas algoritma yang digunaan maka pekerjaan TCP akan menjadi semakin berat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, rumusan masalah yang didapatkan adalah hasil antara TCP Vegas dan TCP Reno pada trafik jaringan yang mengalami kongesti maupun paket eror karena packet error. 2

19 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui perbandingan unjuk kerja antara TCP Reno dan TCP Vegas pada jaringan kabel. 1.4 Batasan Masalah Dalam pelaksanaan tugas akhir ini, masalah dibatasi sebagai berikut: 1. Penulis melakukan penelitian pada TCP Vegas dan TCP Reno. 2. Metrik unjuk kerja yang digunakan adalah throughput, delay, dan packet loss. 3. Pengujian dilakukan menggunakan simulator Omnet Menggunakan trafik pengganggu berupa UDP. 5. Manajemen antrian yang digunakan adalah Drop tail. 6. Penelitian dilakukan pada jaringan kabel. 1.5 Metodologi Penelitian Metodologi dan langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Literatur Mengumpulkan informasi dari berbagai buku-buku atau jurnal-jurnal yang membahas tentang hal yang diperlukan dalam penelitian seperti : a. Teori TCP Reno dan TCP Vegas b. Teori throughput, delay, packet loss c. Teori Omnet++ d. Tahap-tahap dalam membangun simulasi. 2. Rancangan Dalam tahap ini penulis merancang skenario sebagai berikut: 3

20 a. Penambahan besar packet error probability dalam persen (%) pada skenario 1 b. Menggunakan kapasitas buffer yang berbeda pada skenario 2 c. Kapasitas datarate dan delay pada link (tetap) 3. Pembangunan Simulasi dan Pengumpulan Data Pada tahap ini dilaksanakan pemasangan perangkatperangkat yang digunakan sesuai dengan skenario yang sudah dibuat sebelumnya. Pemasangan ini juga meliputi konfigurasi mekanisme drop pada router, TCP yang digunakan pada sender dan receiver dan juga pemasangan trafik penganggu (UDP). 4. Analisis Data Simulasi Pada tahap analisa, output hasil simulasi dan revisirevisinya yang telah terkumpul digunakan untuk menghitung parameter yang akan diukur dalam penelitian ini. 5. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dan saran didasarkan pada performance metric yang didapat dari proses simulasi dan analisis yang telah dilakukan. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi beberapa bab dengan susunan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini berisi latar belakang yang mendasari penulisan Tugas Akhir, rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penulisan, metodologi penelitian dan sistematika penelitian BAB II LANDASAN TEORI 4

21 Pada Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang menjadi landasan pada judul/topik Tugas Akhir BAB III PERANCANGAN TUGAS AKHIR Bab ini berisi tentang rancangan simulasi jaringan yang akan dijalankan serta parameter-parameter yang akan digunakan dalam penelitian. BAB IV ANALISA HASIL PENGAMBILAN DATA Bab ini berisi pelaksanaan simulasi dan analisis data hasil simulasi jaringan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang beberapa kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil analisis dan juga saran untuk penelitian yang dapat dilakukan selanjutnya 5

22 2.1. Jaringan Kabel (Wired) BAB II LANDASAN TEORI Jaringan kabel merupakan tipe jaringan yang dikembangkan pertama kali untuk membantu aktivitas transmisi data. Jaringan kabel melibatkan penggunaan beberapa router ataupun switch, kabel ethernet dan juga konektor untuk menghubungkan antar komputer. Jaringan kabel sendiri memiliki beberapa karakteristik seperti di bawah ini : a. Bandwidth pada jaringan kabel sangat besar sehingga transfer data melalui kabel memiliki kecepatan yang tinggi. b. Transmisi kabel memiliki packet error yang sangat kecil karena tidak terpengaruh oleh interferensi Dalam prakteknya, kabel jaringan memiliki beberapa tipe yang disesuaikan dengan kebutuhan jaringan tertentu. Setiap tipe kabel ini memiliki karakteristik tersendiri seperti besar bandwidth dan kecepatan yang kemudian akan mempengaruhi proses transmisi yang dilakukan. 2.2.Congestion Control kongesti terjadi karena adanya penggunaan kapasitas jaringan yang melebihi kapasitas yang tersedia, hal ini terjadi ketika buffer pada router mengalami kelebihan beban (overload). Dengan penuhnya buffer ini maka paket yang datang ketika terjadi kongesti akan di drop dan menyebabkan turunnya nilai dari throughput dan juga delay yang tidak terprediksi. sebagai berikut : Mekanisme yang digunakan untuk mengatasi masalah kongesti ini adalah 1. Congestion Avoidance Congestion Avoidance merupakan mekanisme yang digunakan untuk mencegah terjadinya kongesti. Congestion Avoidance pada TCP menggunakan loss paket sebagai indikator adanya congesti, di sisi lain ada juga yang menggunakan perhitungan RTT sebagai indikator terjadinya kongesti. 2. Congestion Control 6

23 Congestion control merupakan mekanisme yang digunakan ketika kongesti telah terjadi. Congestion control sendiri diimplemetasikan melalui dua sisi yaitu: a. Congestion control pada host ujung di jaringan yang berpusat pada protokol transport (TCP) b. Congestion control yang terjadi pada router di jaringan (mekanisme antrian) Meskipun sudah diimplementasikan dan berjalan, Congestion control masih memiliki tantangan tersendiri. Dengan adanya pengiriman paket dari berbagai sisi host dan dengan waktu yang tidak teratur maka perubahan (seperti pengaturan kecepatan pengiriman paket) yang dilakukan melalui congestion control dalam penyesuaian dengan kapasitas jaringan yang tersedia menjadi tidak akurat. 2.3.TCP RENO TCP Reno merupakan variasi TCP setelah TCP Tahoe. TCP Reno masih mengimplementasi mekanisme TCP Tahoeyaitu slow-start,congestion avoidance, fast retransmission dan menambahkan satu mekanisme fast recovery Slow-Start Slow-start merupakan fase di mana TCP mencari tahu tentang kapasitas jaringan yang ada. Pertama TCP akan mengirimkan 1 paket dan menunggu ACK yang datang, jumlah paket akan terus ditingkatkan dari 1 paket, lalu 2 paket, lalu 4 paket dan seterusnya naik secara eksponensial. Kenaikan secara eksponensial ini akan berhenti ketika terdeteksi adanya packet loss dengan tidak diterimanya ACK, pada titik ini berarti kenaikan CWND sudah mencapai titik ssthreshold. Setelah mencapai titik ssthreshold inilah kenaikan akan berubah menjadi kenaikan secara linier.. 7

24 Gambar Slow Start Congestion Avoidance Merupakan fase di mana TCP berusaha menghindari congestion. Dalam fase ini, CWND akan naik secara linear (bertambah 1) dan ketika terjadi 3 duplikasi ACK maka nilai sstreshold akan diturunkan setengah nilai CWND dan nilai CWND sendiri diturunkan sebesar nilai sstreshold. Gambar Congestion Avoidance Fast Retransmit Pada fase ini terjadi retransmisi pada paket yang hilang. Ketika menerima 3 duplikasi ACK maka akan dilakukan retransmisi pada paket yang hilang. 8

25 Fast recovery Pada fase fast recovery, ketika terjadi 3 duplikasi ACK dan telah melakukan fast retransmission, TCP tidak masuk ke fase slow-start, tetapi langsung masuk pada fase congestion avoidance. Algoritma fast recovery yang ada di dalam TCP Reno ketika mendeteksi packet loss melalui 3 duplikasi ACK adalah seperti berikut : Gambar Fast Retransmit dan fast recovery 1. Ssthresh = CWND/2 2. CWND = ssthresh 3. Melakukan fast retransmission 4. Melakukan fast recovery 5. Lalu masuki fase congestion avoidance Berikut ini adalah algoritma ketika terjadi RTO pada paket : 1. Ssthresh = CWND/2 2. CWND = 1 3. Melakukan fast retransmission 4. Lalu masuki fase slow-start Adanya 3 duplikasi ACK juga dijadikan sebagai indikator adanya congestion melalui terdeteksinya packet loss. 9

26 Ada kalanya TCP Reno akan mengalami timeout yang disebabkan oleh terjadinya multiple loss pada paket-paket yang dikirimkannya. Pengaruh jumlah dari multiple loss yang terjadi terhadap terjadinya timeout dapat dilihat seperti berikut : a. Ketika ada dua packet loss, timeout terjadi kadang-kadang. b. Ketika ada tiga packet loss, timeout biasanya terjadi. c. Ketika ada empat packet loss, timeout dipastikan terjadi VEGAS TCP Vegas merupakan TCP yang berbasis pada modifikasi TCP Reno. TCP Vegas dinilai dapat meningkatkan nilai throughput dibandingkan dengan TCP pendahulunya. Kenaikan throughput pada TCP Vegas ini tidak menggunakan strategi retransmisi agresif yang memungkinkan penggunaan bandwidth yang besar, TCP Vegas lebih menekankan pada penggunaan bandwidth secara efisien. TCP Vegas memiliki mekanisme yang berfokus pada paket delay dibandingkan kehilangan paket. TCP Vegas menggunakan mekanisme-mekanisme baru yang berbeda dengan TCP pendahulunya. Kebanyakan TCP menggunakan mekanisme yang berfokus pada adanya packet loss (drop) yang disebabkan oleh link error atau drop yang dilakukan oleh router, seperti TCP Tahoe, TCP Reno, TCP Newreno dan TCP SACK. Mekanisme yang menjadi fokus utama TCP Vegas adalah congestion avoidance. Jika TCP Tahoe dan sejenisnya menggunakan packet drop sebagai tanda kongesti, sedangkan TCP Vegas menggunakan nilai RTT variance sebagai tanda terjadinya kongesti. Karakteristik TCP Tahoe dan sejenisnya yang agresif menghasilkan congestion window yang besar, sedangkan TCP Vegas memiliki congestion window yang cenderung datar karena dipengaruhi oleh mekanisme congestion avoidance yang dimilikinya. Seperti TCP lainnya, TCP Vegas juga masih menggunakan prinsip dasar slow-start, congestion avoidance dan fast retransmission tetapi dengan beberapa perubahan di dalamnya. 10

27 Gambar 2.3 TCP Vegas Behaviour Mekanisme Congestion Avoidance Congestion avoidance pada TCP Vegas berbasis pada perkiraan jumlah ekstra data yang ada di jaringan, tidak hanya berdasarkan drop segmen. Langkah pertama adalah mendefinisikan BaseRTT yang merupakan nilai RTT terkecil dari semua RTT terhitung. Lalu dilakukan proses penghitungan nilai dari Expected throughput dengan nilai BaseRTT yang didapatkan dengan rumus berikut : CWND Expected = BaseRTT Langkah kedua adalah menghitung nilai dari Actual throughput. Actual throughput didapat dengan merekam besar byte data yang dikirim ketika suatu segmen dikirim hingga acknowledgment-nya diterima lalu dibagi dengan nilai RTTnya. Actual throughput didapat melalui rumus berikut : 11

28 rtt len Actual = RTT rtt len merupakan jumlah bytes data yang dikirim ketika suatu segmen dikirim hingga ACK-nya sampai. Langkah ketiga adalah dengan membandingkan nilai dari Expected dan Actual lalu CWND akan diubah berdasarkan hasilnya. Sebutlah Diff = Expected Actual, nilai Diff harus positif atau nol. Vegas juga mendefinisikan dua threshold yaitu α dan β, nilai α akan menjadi pemicu penurunan nilai CWND dan β akan menjadi pemicu penurunan nilai CWND. α memiliki nilai yang kecil namun tidak nol. Jika Diff < α, CWND + 1 Jika Diff > β, CWND - 1 Jika α Diff β, maka CWND tidak berubah Nilai basertt juga akan direset karena routing dan keadaan jaringan yang mengalami perubahan akan menyebabkan nilai RTT terkecil dapat berubah. Pembaharuan nilai basertt dapat dijelaskan seperti berikut : Jika currentrtt < basertt basertt = currentrtt Mekanisme retransmission Dalam mekanisme retransmisi yang dilakukan oleh Vegas, hal pertama yang dilakukan adalah membaca dan merekam system clock setiap pengiriman segmen data. Ketika ACK diterima, Vegas akan membaca system clock dan melakukan penghitungan RTT menggunakan waktu tersebut dan waktu yang telah dicatat sebelumnya untuk segmen yang 12

29 berkaitan. Lalu Vegas akan menggunakan perkiraan RTT yang ini untuk memutuskan melakukan retransmisi sesuai dengan dua situasi berikut : Gambar Contoh mekanisme retransmisi 1. Ketika menerima duplikat ACK, Vegas akan melakukan pengecekan untuk melihat perbedaan waktu terbaru dan waktu tercatat untuk segmen yang berkaitan lebih besar daripada nilai timeout. Jika benar maka Vegas akan melakukan retransmisi segmen tanpa menunggu adanya 3 duplikat ACK. 2. Ketika tidak ada duplikat ACK, merupakan ACK pertama atau kedua setelah retransmisi, TCP Vegas akan mengecek kembali untuk melihat jika interval waktu sejak segmen dikirim lebih besar dari timeout, TCP Vegas akan melakukan retransmisi segmen tersebut tanpa menunggu adanya duplikat ACK. 13

30 TCP Vegas hanya akan menurunkan CWND jika retransmisi segmen sudah dilakukan setelah penurunan CWND terakhir. Setiap packet loss yang terjadi sebelum penurunan CWND terakhir tidak dapat dijadikan pedoman bahwa jaringan mengalami congestion. TCP Vegas akan menurunkan ¼ CWND ketika terjadi retransmisi pada kondisi ini Mekanisme slow-start Vegas menggunakan mekanisme slow-start yang dimodifikasi dengan menggabungkan mekanisme congestion detection ke dalam slow-start. Agar mampu untuk mendeteksi dan menghindari congestion selama slow-start, Vegas hanya mengijinkan kenaikan secara exponensial hanya untuk setiap 2 RTT yang berbeda. Ketika actual rate berada di bawah expected rate dengan jumlah yang pasti, dapat disebut sebagai γ threshold, Vegas akan merubah mode slow-start ke mode linear.[3,6] TCP Vegas juga masih mengimplementasikan karakteristik dari TCP Reno seperti Coarse grained timer [5] ketika algoritma yang dimilikinya tidak dapat menangani keadaan jaringan yang ada Buffer Management Meskipun jaringan kabel hampir tidak memiliki gangguan dalam transmisi, tetapi yang menjadi masalah tersendiri adalah kemampuan router sebagai penghubung antar network jaringan. Salah satu yang dihadapi oleh router dengan adanya paket besar yang datang melalui kabel menyebabkan antrian yang besar dan kapasitas buffer router akan mengalami kendala. Ketika terjadi packet flooding yang besar maka buffer pada router akan penuh sehingga menimbulkan adanya loss paket. Loss paket yang terjadi ini juga dipengaruhi oleh algoritma manajemen antrian yang berupa Drop Tail atau RED (Random Early Detect). Drop tail dapat disebut sebagai algoritma manajemen antrian yang paling sederhana dan merupakan manajemen antrian yang bersifat pasif. Cara kerja drop 14

31 tail adalah ketika sebuah buffer penuh, paket yang tidak tertampung akan di drop. Adanya paket drop ini menyebabkan koneksi TCP yang terhubung dengan link ini akan dipaksa untuk melakukan slow-start ataupun fast recovery. 2.6.Network Simulator (OMNET++) Omnet++ atau omnetpp adalah network simulation software discreteevent yang bersifat open source (sumber code terbuka). Discreate-event berarti simulasinya bertindak atas kejadian langsung didalam event. Secara analitis, jaringan komputer adalah sebuah rangkaian discrete-event. Komputer akan membuat sesi memulai, sesi mengirim dan sesi menutup. OMNet++ bersifat object-oriented berarti setiap peristiwa yang terjadi di dalam simulator ini berhubungan dengan objek-objek tertentu. OMNet++ juga menyediakan infrastruktur dan tools untuk memrogram simulasi sendiri. Pemrograman OMNet++ bersifat object-oriented dan bersifat hirarki. Objek-objek yang besar dibuat dengan cara menyusun objek-objek yang lebih kecil. Objek yang paling kecil disebut simple module, akan memutuskan algoritma yang akan digunakan dalam simulasi tersebut. Omnet++ menyediakan arsitektur komponen untuk pemodelan simulasi. Komponen (modul) menggunakan bahasa programing C++ yang berekstensi.h dan.cc. Omnet++ memiliki dukungan GUI (Graphical User Interface) yang luas, karena arsitektur yang modular, simulasi kernel yang dapat dicompile dengan mudah di sistem anda.. Omnet juga mendukung beberapa framework yaitu : Inet, Inetmanet, Mixim, Castalica, Libara dan lain-lain. Framework tersebut yang akan membantu user untuk mampu mengembangkan sebuah simulasi jaringan. Pada skripsi ini Framework yang digunakan adalah Inet untuk protokol transport TCP Reno dan Vegas. [4] Karena bersifat open-source maka Omnet++ mendukung multi platform OS seperti ;Windows, Linux dan Mac.Adapun beberapa komponen dari Omnet++ adalah : 15

32 1. Simulation kernel library (library kernel) 2. NED(diskripsi topologi) 3. Omnet++ IDE yaitu Eclipse 4. GUI untuk simulator yang dieksekusi dengan coman Tkenv 5. Comand-line user interface yang menggunakan Cmdenv 6. Utilities seperti makefile pada tools 7. Documentation yaitu sample atau contoh simulasi. 16

33 BAB III RANCANGAN SIMULASI JARINGAN 3.1. Skenario dan Topologi Simulasi ini terdiri dari dua skenario yaitu penggunaan packet error probability dan link sharing. a. Skenario 1: Efek packet error Pada skenario ini drop paket yang terjadi disebabkan oleh packet error probability (bukan kongesti). Pada skenario pertama, simulasi yang dijalankan pada kedua protokol transport baik TCP Reno dan TCP Vegas yaitu dengan jaringan kabel yang menggunakan datarate pada link sebesar 2 Mbps, delay yang digunakan untuk semua link adalah 2 ms. Untuk setiap simulasi yang dijalankan akan digunakan packet error probability sebesar 5%, 10%, dan 15%. 1. Topologi 2 Mbps 2 Mbps 2 Mbps Gambar 3.1 Topologi skenario 1 17

34 2. Parameter tetap Parameter Jumlah Host Waktu simulasi Banyak Koneksi TCP TCP packet size Delay Datarate Queue Nilai 2 host 200 s 1 TCP 1024 B 2 ms 2 Mbps Droptail Packet error probability 5, 10, 15(%) Tabel 3.1 Parameter tetap skenario 1 b. Skenario 2: Efek buffer size Pada skenario ini drop paket yang terjadi karena adanya kongesti, dan kongesti yang terjadi akan berdampak pada delay. Pada skenario kedua, simulasi yang dijalankan pada kedua protokol transport baik TCP Reno dan TCP Vegas yaitu skenario dengan jaringan kabel berbentuk topologi Dumbbell dengan datarate setiap link adalah 10 Mbps dan link bagian tengah adalah 1.5 Mbps, delay untuk link TCP dan bottleneck adalah 2 ms sedangkan link UDP adalah 1 ms, untuk setiap simulasi yang dijalankan akan digunakan buffer size sebesar 20 dan 60 paket, lalu aliran data TCP akan saling ditabrakan dengan aliran data UDP. Hasil dari simulasi akan ditampilkan dalam suatu tabel dan grafik. 18

35 1. Topologi Gambar 3.3 Topologi skenario 2 2. Parameter tetap Parameter Jumlah Host Waktu simulasi Banyak Koneksi TCP TCP packet size Banyak Koneksi UDP UDP packet size Traffic source Delay Datarate Queue Buffer size Nilai 4 host 200 s 1 TCP 1024 B 1 UDP 2048 B TCP vs UDP 1 dan 2 ms 10 Mbps dan 1.5 Mbps Droptail 20 dan 60 paket Tabel 3.3 Parameter tetap pada skenario 2 19

36 3.2. Parameter Kinerja Pada penelitian ini telah dipilih beberapa parameter kinerja yang dapat digunakan untuk mengukur unjuk kerja dari TCP Reno dan TCP Vegas. Parameter kinerja ini menjadi fokus dalam setiap pengujian yang dilakukan Throughput Throughput merupakan jumlah bit data per satuan waktu yang dikirim ke suatu destinasi melalui jaringan. Semakin besar nilai throughput maka akan semakin baik. Kualitas protokol transport dapat terlihat melalui besarnya throughput yang dihasilkan. Hal tersebut dapat menjadi tolak ukur performansi protokol transport yang diuji. Berikut adalah rumus untuk menghitung throughput : ukuran data diterima Throughput = waktu pengiriman data Loss paket Loss paket merupakan suatu kegagalan pada satu atau lebih paket yang sudah ditransmisikan untuk mencapai destinasi[2]. Semakin tinggi loss paket menunjukkan suatu keadaan jaringan yang memiliki masalah. Loss paket sendiri terjadi karena buffer overflow (congestion) dan juga bit error (pada jaringan wireless)[1]. Loss paket = jumlah paket dikirim jumlah paket diterima Delay (End to End delay) End to End delay merupakan waktu yang ditempuh oleh paket dari ketika paket itu dikirim hingga mencapai destinasi. Nilai delay dapat dipengaruhi oleh cara kerja dari protokol transport, sehingga nilai delay dapat dijadikan parameter pembeda antar protokol transport. Rumus end to end delay 20

37 adalah sebagai berikut : End to End delay = receivedtime-sendtime 21

38 Throughput (kbps) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Untuk mendapatkan hasil pengujian perbandingan unjuk kerja TCP Vegas dan TCP Reno pada jaringan kabel maka dilakukan skenario simulasi yang telah direncanakan pada Bab Efek packet error probability Throughput Packet Error probability (%) Reno Vegas Tabel Hasil pengujian throughput pada TCP dengan packet error probabability yang berbeda Throughput Packet Error probability (%) Reno Vegas Gambar Average throughput TCP pada penambahan packet error probabability 22

39 Pada gambar Penambahan packet error probability akan menurunkan throughput dari kedua protokol karena semakin banyak paket yang hilang akan menyebabkan protokol TCP sering jatuh menyebabkan jumlah paket yang dikirimkan hanya berjumlah kecil sehingga nilai throughput menjadi semakin kecil. Meskipun sama-sama mengalami penurunan throughput, nilai throughput yang didapatkan oleh TCP Vegas lebih besar dibandingkan throughput TCP Reno. Hal tersebut karena cara kerja TCP Reno yang sangat terpengaruh oleh adanya packet drop menyebabkan TCP Reno sering jatuh yang kemudian mengakibatkan jumlah data yang dikirim hanya dalam jumlah yang kecil dan nilai throughput menjadi kecil, sedangkan TCP Vegas yang dapat menangani lebih banyak packet drop akan mendapatkan hasil yang sebaliknya Delay Packet Error probability (%) Reno Vegas Tabel Hasil pengujian delay pada TCP dengan packet error probabability yang berbeda 23

40 delay (s) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI End to End delay Packet Error probability (%) Reno Vegas Gambar Delay TCP pada penambahan packet error probabability Pada gambar Penambahan packet error probability menyebabkan drop semakin turun pada kedua prokol karena semakin besar packet error yang terjadi menyebabkan TCP menjadi semakin sering jatuh dan harus memulai dari awal (slow start) yang kemudian menyebabkan paket yang dikirim sangat kecil sehingga antrian yang terjadi pada buffer menjadi lebih kecil dan berdampak pada nilai delay yang semakin kecil. Dapat dilihat bahwa end to end delay pada TCP Vegas lebih besar daripada TCP Reno, hal tersebut dikarenakan TCP Vegas dapat menghadapi lebih banyak packet loss (drop) daripada TCP Reno, TCP Vegas tidak mudah jatuh jika terjadi paket hilang seperti yang terjadi pada TCP Reno sehingga TCP Vegas dapat mengirimkan paket yang lebih banyak, dengan banyaknya paket yang dikirim tersebut menyebabkan antrian yang lebih panjang sehingga nilai delay lebih besar. 24

41 Packet loss (pkt) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Packet loss Packet Error probability (%) Reno Vegas Tabel Hasil pengujian packet loss pada TCP dengan packet error probabability yang berbeda Packet loss Packet error probability (%) Reno Vegas Gambar Packet loss TCP pada penambahan packet error probabability Pada gambar Penambahan packet error probability menyebabkan drop semakin turun pada kedua prokol karena semakin besar packet error yang terjadi menyebabkan unjuk kerja TCP menjadi semakin buruk dan harus memulai dari awal (slow start) yang kemudian menyebabkan paket yang dikirim sangat kecil sehingga paket yang loss akan semakin kecil. Dapat dilihat bahwa packet loss pada TCP Vegas lebih besar daripada TCP Reno, hal tersebut dikarenakan TCP Vegas dapat 25

42 menghadapi lebih banyak packet loss (drop) daripada TCP Reno, TCP Vegas tidak mudah jatuh jika terjadi paket hilang seperti yang terjadi pada TCP Reno sehingga TCP Vegas dapat mengirimkan paket yang lebih banyak, dengan banyaknya paket yang dikirim tersebut maka packet loss yang terjadi lebih besar Congestion Window a) packet error probability 5% 26

43 sampel packet error probability 5% b) packet error probability 10% 27

44 sampel packet error probability10% c) packet error probability 15% 28

45 d) sampel packet packet error error probability probability 20% 15% Gambar Congestion Window pada packet error probability yang berbeda Pada gambar a) hingga d) ditunjukkan bahwa congestion window TCP Reno lebih kecil dibandingkan TCP Vegas, hal ini dikarenakan cara kerja TCP Reno yang sangat dipengaruhi oleh adanya loss paket menyebabkan congestion window sering jatuh ketika terjadi single error ataupun mengalami timeout ketika terjadi multiple error (2 atau lebih paket eror dalam satu window) pada jaringan dengan packet error menyebabkan congestion windows menjadi kecil. Di sisi lain congestion windows TCP Vegas lebih besar dibandingkan TCP Reno, hal tersebut congestion window TCP Vegas tidak selalu diturunkan ketika terjadi loss paket, ketika terjadi multiple error (2 loss paket dalam satu window) penurunan congestion window hanya dilakukan pada retransmisi paket yang pertama dan penurunan yang terjadi tidak sebesar TCP Reno (50% pada TCP Reno dan 25% pada TCP Vegas), karena mampu menangani adanya multiple error menyebabkan congestion window pada TCP Vegas lebih besar dibandingkan TCP Reno. 29

46 Throughput (kbps) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Throughput (kbps) 4.2. Efek ukuran buffer queue Parameter Buffer 20 Buffer 60 Reno Vegas Reno Vegas Throughput Delay Packet loss Tabel 4.2 Hasil simulasi pada efek ukuran buffer size Throughput Throughput Throughput Reno Vegas 47 Reno Vegas a) buffer 20 b) buffer 60 Gambar Throughput pada TCP dengan buffer size yang berbeda Pada grafik a) ditunjukkan bahwa nilai throughput TCP Vegas lebih besar daripada TCP Reno. Ketika ukuran buffer kecil maka cara kerja TCP Reno yang berusaha mengirim sebanyak mungkin data tidak mendapat dukungan buffer yang memadai menyebabkan paket-paket yang dikirimkannya banyak mengalami drop 30

47 sehingga TCP Reno sering jatuh dan paket yang dikirim hanya berjumlah kecil yang menyebabkan nilai throughput-nya kecil. Sedangkan TCP Vegas dapat unggul karena ukuran buffer yang kecil menghasilkan nilai dan RTT variance yang kecil, ketika nilai dan RTT variance kecil maka TCP Vegas menganggap jaringan sedang dalam keadaan yang stabil sehingga penurunan dalam pengiriman paket karena keadaan macet menjadi lebih sedikit dan menghasilkan nilai throughput yang besar. Grafik b) menunjukkan throughput pada buffer size 60, pada grafik tersebut ditunjukkan bahwa nilai throughput TCP Vegas lebih kecil daripada TCP Reno, Ketika ukuran buffer besar maka cara kerja TCP Reno yang berusaha mengirim sebanyak mungkin data mendapat dukungan buffer yang memadai menyebabkan paket-paket yang dikirimkannya banyak yang dapat ditampung oleh buffer sehingga drop menjadi kecil, drop yang kecil menyebabkan TCP Reno dapat mengirimkan lebih banyak paket yang kemudian menghasilkan nilai throughput yang besar. Sedangkan TCP Vegas berada di bawah TCP Reno karena ukuran buffer yang besar menghasilkan nilai dan variasi RTT yang besar, ketika nilai dan variasi RTT besar maka TCP Vegas menganggap jaringan sedang dalam keadaan yang buruk sehingga penurunan dalam pengiriman paket karena keadaan macet menjadi lebih banyak dilakukan yang kemudian menyebabkan nilai throughput menjadi kecil. 31

48 EtoE delay (s) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EtoE delay (s) Delay End to End delay End to End delay Reno Vegas 0 Reno Vegas a) buffer 20 b) buffer 60 Gambar Delay pada TCP dengan buffer size yang berbeda Pada kedua grafik ditunjukkan bahwa nilai delay TCP Reno lebih besar daripada TCP Vegas, hal tersebut disebabkan oleh cara kerja TCP Reno yang berusaha mengirim sebanyak mungkin data menyebabkan antrian panjang yang kemudian menghasilkan waktu antri yang lebih besar dan mengakibatkan delay menjadi besar, sedangkan karakteristik TCP Vegas yang berusaha untuk mengurangi beban jaringan menyebabkan pengiriman paket hanya dalam jumlah yang kecil, dan dengan jumlah paket yang kecil ini maka antrian yang terjadi akan lebih pendek, antrian pendek akan menghasilkan delay yang kecil. 32

49 drop (pkt) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI drop (pkt) Packet loss Packet loss Packet loss buffer 20 buffer 60 0 Reno Vegas a) buffer 20 b) buffer 60 Gambar Packet loss pada TCP dengan buffer size yang berbeda Pada kedua grafik tersebut ditunjukkan bahwa packet loss TCP Reno lebih besar daripada TCP Vegas, hal tersebut disebabkan oleh cara kerja TCP Reno yang berusaha mengirim sebanyak mungkin data menyebabkan banyak paket yang dikirimkannya tidak dapat ditampung oleh buffer yang ada dan mengakibatkan banyak paket mengalami drop, sedangkan karakteristik TCP Vegas yang berusaha untuk mengurangi beban jaringan menyebabkan pengiriman paket hanya dalam jumlah yang kecil, dan dengan jumlah paket yang kecil ini maka buffer mampu menampung sebagian besar paket yang dikirim dan drop yang terjadi karena buffer overload menjadi kecil. 33

50 RTT Buffer size Reno Rata-rata RTT Vegas Tabel Rata-rata RTT pada buffer size yang berbeda a) buffer 20 34

51 sampel buffer 20 b) buffer 60 35

52 sampel buffer 60 Gambar RTT pada TCP dengan buffer size yang berbeda Pada grafik a) ditunjukkan bahwa RTT TCP Reno dan TCP Vegas hampir terlihat sama namun jika dilihat pada rata-ratanya akan berbeda, hal tersebut karena kapasitas buffer yang kecil memiliki waktu antri terbesar yang sudah dicapai oleh kedua TCP sehingga nilai RTT yang didapatkan oleh kedua TCP tidak berbeda jauh. Sedangkan pada b) dapat dilihat bahwa secara keseluruhan RTT TCP Reno lebih besar daripada TCP Vegas, hal tersebut dikarenakan cara kerja TCP Reno yang berusaha mengirim sebanyak mungkin data menghasilkan antrian panjang dan hal ini menyebabkan nilai delay yang besar dan mengkibatkan nilai RTT yang juga besar, berbeda dengan TCP Vegas yang mengirimkan paket dengan jumlah yang kecil karena berusaha untuk tidak menyebabkan kemacetan jaringan yang lebih parah, paket dengan jumlah kecil menghasilkan antrian pendek yang menyebabkan nilai delay dan RTT menjadi kecil. 36

53 Congestion Window a) buffer 20 sampel buffer 20 37

54 b) buffer 60 sampel buffer 60 Gambar Congestion Window pada buffer size yang berbeda 38

55 Pada gambar a) ditunjukkan bahwa congestion window pada TCP Reno sering mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh ukuran buffer yang kecil. Cara kerja TCP Reno yang agresif dalam mengirim data serta adanya trafik lain menyebabkan buffer sering mengalami kelebihan beban (overload) yang berakhir dengan banyaknya paket yang di drop oleh router, banyaknya loss paket inilah yang menyebabkan TCP Reno sering menjatuhkan congestion window-nya. Sedangkan penurunan yang terjadi pada TCP Vegas lebih disebabkan oleh nilai RTT yang dipengaruhi oleh delay yang dihasilkan oleh antrian pada router karena loss paket yang terjadi kecil. Buffer yang berukuran kecil menghasilkan delay dan RTT yang cenderung tidak berbeda jauh satu sama lain (RTT variance kecil), hal ini memberikan dampak baik bagi kinerja TCP Vegas karena perbedaan RTT yang tidak terlalu jauh mengindikasikan kongesti yang tidak parah dan penurunan congestion window tidak terlalu banyak terjadi. Pada gambar b) ditunjukkan bahwa penurunan congestion window pada TCP Reno sangat jarang, hal ini disebabkan oleh ukuran buffer yang besar. Cara kerja TCP Reno yang agresif dalam mengirim data serta adanya trafik lain masih dapat di tangani oleh buffer yang tersedia dan kelebihan beban (overload) yang terjadi sangat kecil, kecilnya loss paket yang terjadi menyebabkan penurunan congestion window jarang terjadi. Sedangkan penurunan yang terjadi pada TCP Vegas lebih disebabkan oleh nilai RTT yang dipengaruhi oleh delay yang dihasilkan oleh antrian pada router karena loss paket yang terjadi kecil. Buffer yang berukuran besar menghasilkan delay dan RTT yang cenderung berbeda jauh satu sama lain (RTT variance besar), hal ini memberikan dampak baik bagi kinerja TCP Vegas karena perbedaan RTT yang berbeda jauh dapat memberikan indikasi bahwa sedang terjadi kongesti yang parah, hal ini menyebabkan TCP Vegas sering mengalami penurunan congestion window. 39

56 5.1. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengujian dan juga analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : a. Pada buffer size yang kecil dan packet error nilai throughput TCP Vegas lebih unggul dibandingkan TCP Reno dikarenakan packet loss yang terjadi menyebabkan TCP Reno sering menjatuhkan congestion windowsnya dan berdampak pada pengiriman paket yang kecil dan menyebabkan nilai throughput menjadi kecil. Sedangkan pada buffer size yang besar, throughput TCP Reno lebih tinggi dibandingkan TCP Vegas karena packet loss yang terjadi kecil, ditambah lagi dengan besarnya buffer size menyebabkan nilai RTT variance menjadi besar yang kemudian akan berdampak pada turunnya hasil unjuk kerja dari TCP Vegas. b. Pada skenario buffer size, nilai packet loss dan end to end delay pada TCP Vegas lebih baik dibandingkan TCP Reno, hal tersebut dikarenakan cara kerja TCP Vegas yang berusaha mengurangi kongesti melalui pengiriman paket dalam jumlah yang kecil menghasilkan suatu antrian yang lebih pendek dan berdampak pada packet loss dan end to end delay yang lebih kecil, dan TCP Reno adalah sebaliknya. Sedangkan pada packet error, nilai packet loss dan end to end delay TCP Vegas lebih besar karena pengaruh adanya packet loss pada TCP Vegas lebih kecil dibandingkan TCP Reno, hal tersebut menyebabkan TCP Vegas dapat mengirim lebih banyak paket dan berdampak pada packet loss dan end to end delay yang lebih besar Saran a. Penelitian lebih lanjut yang dapat dilakukan adalah TCP Vegas pada asymentric network 40

57 DAFTAR PUSTAKA [1] Performance Measurements and metrics, n.d. Available at : webstaff.itn.liu.se/~davgu/tnk087/fo_8.pdf. [Accessed 03 December 2015] [2] Packet loss definition, (2007). Available at : [Accessed 03 December 2015] [3] Brakmo, L. S., O Malley,S.W., & Peterson, L. L. (1994), TCP Vegas:New Techniques for Congestion Detection and Avoidance. Department of Computer Science, University of Arizona. [4] Andras Varga 2014, Omnet++ USER MANUAL, OpenSim LTD Copyright.. [5] Samios, C., Vernon M.K. n.d Modeling the Throughput of TCP Vegas. Department of Computer Sciences, University of Wisconsin. [6] Brakmo, L. S. Brakmo and Peterson, L. L. (1995), TCP Vegas: End to end congestion avoidance on a global internet. IEEE Journal on Selected Areas in Communications, 13(8). 41

58 LAMPIRAN 1..ini Skenario packet error rate [Config inet-vegas] **.tcptype = "TCP" **.tcpalgorithmclass = "TCPVegas" [Config inet-reno] **.tcptype = "TCP" **.tcpalgorithmclass = "TCPReno" [General] network = test.network record-eventlog = true sim-time-limit = 200s repeat = 51 #seed-0-mt = 7 **.scalar-recording = true **.vector-recording = true **.endtoenddelay.scalar-recording = true **.endtoenddelay.vector-recording = true **.Mean endtoenddelay.vector-recording = true #record-eventlog = true **.result-recording-modes = all #tcp connection #**.tcp.advertisedwindow = #**.tcp.advertisedwindow = # in bytes, corresponds with the maximal receiver buffer capacity (Note: normally, NIC queues should be at least this size) **.tcp.delayedacksenabled = false # delayed ACK algorithm (RFC 1122) enabled/disabled **.tcp.nagleenabled = true # Nagle's algorithm (RFC 896) enabled/disabled **.tcp.limitedtransmitenabled = false # Limited Transmit algorithm (RFC 3042) enabled/disabled (can be used for TCPReno/TCPTahoe/TCPNewReno/TCPNoCongestionControl)

ANALISIS PERBANDINGAN UNTUK KERJA TCP TAHOE DAN TCP NEWRENO PADA JARINGAN WIRED DAN WIRELESS

ANALISIS PERBANDINGAN UNTUK KERJA TCP TAHOE DAN TCP NEWRENO PADA JARINGAN WIRED DAN WIRELESS ANALISIS PERBANDINGAN UNTUK KERJA TCP TAHOE DAN TCP NEWRENO PADA JARINGAN WIRED DAN WIRELESS HALAMAN JUDUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi

Lebih terperinci

ACTIVE QUEUE MANAGEMENT UNTUK TCP CONGESTION CONTROL

ACTIVE QUEUE MANAGEMENT UNTUK TCP CONGESTION CONTROL TUGAS AKHIR RE 1599 ACTIVE QUEUE MANAGEMENT UNTUK TCP CONGESTION CONTROL HERI WAHYU PURNOMO NRP 2203100515 Dosen Pembimbing Eko Setijadi, ST., MT. Ir. Suwadi, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengiriman data melalui jaringan TCP/IP dapat diibaratkan sebagai mobil-mobil yang ingin melewati sebuah jalan raya. Jika suatu saat, jumlah mobil yang lewat

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Kinerja TCP Vegas Dan TCP New Reno Menggunakan Antrian Random Early Detection Dan Droptail

Analisis Perbandingan Kinerja TCP Vegas Dan TCP New Reno Menggunakan Antrian Random Early Detection Dan Droptail Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3239-3248 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Perbandingan Kinerja TCP Vegas Dan TCP New Reno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah congestion sering ditemukan dalam proses jalur data pada internet, yang pada umumnya diartikan sebagai proses terjadinya perlambatan atau kemacetan. Perlambatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan internet, muncul tuntutan dari para pengguna jasa telekomunikasi agar mereka dapat memperoleh akses data dengan cepat dimana pun mereka berada.

Lebih terperinci

TCP Flow & Congestion Control

TCP Flow & Congestion Control TCP Flow & Congestion Control Flow Control Model Kendali Aliran Aliran data masuk Buffer Server Aliran data keluar TCP Sliding Window Round-trip time Round-trip time Host A Window Size??? Window Size Window

Lebih terperinci

APLIKASI MASALAH 0/1 KNAPSACK MENGGUNAKAN ALGORITMA GREEDY

APLIKASI MASALAH 0/1 KNAPSACK MENGGUNAKAN ALGORITMA GREEDY PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI APLIKASI MASALAH 0/1 KNAPSACK MENGGUNAKAN ALGORITMA GREEDY Skripsi Diajukan untuk Menempuh Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

METODE PENGATURAN THROUGHPUT UNTUK TCP WESTWOOD+ PADA SALURAN BOTTLENECK

METODE PENGATURAN THROUGHPUT UNTUK TCP WESTWOOD+ PADA SALURAN BOTTLENECK METODE PENGATURAN THROUGHPUT UNTUK TCP WESTWOOD+ PADA SALURAN BOTTLENECK Hilal Hudan Nuha 1, Fazmah Arif Y. 2 Pasca Sarjana Teknik Informatika IT Telkom Jln. Telekomunikasi no 1. Dayeuhkolot. Bandung e-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya pada teknologi jaringan saat ini sangatlah pesat terutama dari sisi jangkauan, kemudahan akses dan penggunaaannya. Penggunaan jaringan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP RENO DAN TCP NEWRENO PADA ROUTER DROPTAIL DAN RANDOM EARLY DETECTION

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP RENO DAN TCP NEWRENO PADA ROUTER DROPTAIL DAN RANDOM EARLY DETECTION ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP RENO DAN TCP NEWRENO PADA ROUTER DROPTAIL DAN RANDOM EARLY DETECTION SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi

Lebih terperinci

TCP Flow & Congestion Control

TCP Flow & Congestion Control TCP Flow & Congestion Control Flow Control Model Kendali Aliran Aliran data masuk Buffer Server Aliran data keluar TCP Sliding Window Round-trip time Round-trip time Host A Window Size??? Window Size Window

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA DCCP CCID 2 DAN CCID 3 DI JARINGAN KABEL SKRIPSI

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA DCCP CCID 2 DAN CCID 3 DI JARINGAN KABEL SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA DCCP CCID 2 DAN CCID 3 DI JARINGAN KABEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika Mario Christanto

Lebih terperinci

ANALISIS UNJUK KERJA TCP TAHOE CONGESTION CONTROL PADA ANTRIAN RED DAN DROPTAIL SKRIPSI

ANALISIS UNJUK KERJA TCP TAHOE CONGESTION CONTROL PADA ANTRIAN RED DAN DROPTAIL SKRIPSI ANALISIS UNJUK KERJA TCP TAHOE CONGESTION CONTROL PADA ANTRIAN RED DAN DROPTAIL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika Oleh

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP TAHOE DAN TCP RENO PADA ROUTER DROPTAIL DAN RANDOM EARLY DETECTION

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP TAHOE DAN TCP RENO PADA ROUTER DROPTAIL DAN RANDOM EARLY DETECTION ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP TAHOE DAN TCP RENO PADA ROUTER DROPTAIL DAN RANDOM EARLY DETECTION SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI TFMCC PADA JARINGAN BROADBAND WIRELINE

ANALISIS PERFORMANSI TFMCC PADA JARINGAN BROADBAND WIRELINE ANALISIS PERFORMANSI TFMCC PADA JARINGAN BROADBAND WIRELINE Aditya Pratomo Sarwoko / 0622008 surel: adityapratomosarwoko@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari hari sering kali terjadi kemacetan dalam beberapa bentuk, seperti kemacetan lalu lintas, antrian yang panjang di bank, memesan tiket dan bentuk

Lebih terperinci

Metode Deteksi Terputusnya Koneksi Tcp Pada Receiving Host Berdasarkan Packet Inter-Arrival Timeout

Metode Deteksi Terputusnya Koneksi Tcp Pada Receiving Host Berdasarkan Packet Inter-Arrival Timeout 42 Integer Journal, Vol 2, No 1, Maret 2017: 42-53 Metode Deteksi Terputusnya Koneksi Tcp Pada Receiving Host Berdasarkan Packet Inter-Arrival Timeout Pangestu Widodo 1, Waskitho Wibisono 2 1,2 Program

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH. suatu pemodelan softswitch ini dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH. suatu pemodelan softswitch ini dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH Berdasarkan pada penjelasan dari bab sebelumnya, maka dibuatlah suatu perancangan pemodelan softswitch sebelum simulasi dilakukan. Perancangan suatu pemodelan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK Henra Pranata Siregar, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun ini, jaringan telepon yang membawa sinyal-sinyal suara sudah mulai banyak menjangkau masyarakat.dengan infrastruktur yang semakin murah pembangunannya,

Lebih terperinci

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada BAB 4 PENGUJIAN SISTEM DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Skenario Pengujian Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada layanan VoIP, maka langkah selanjutnya adalah penulis mensimulasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pengendalian kepadatan (congestion control) antrian di jaringan sampai saat ini tetap menjadi issue prioritas tinggi dan sangat penting. Pertumbuhan internet

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan merupakan hasil dari percobaan terhadap parameter-parameter yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan analisis untuk mendapat perbandingan unjuk

Lebih terperinci

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ANALYTICAL STUDY OF QoS (Quality of Service) IN THE IMPLEMENTATION OF VOICE COMMUNICATION APPLICATION VoIP (Voice over Internet Protocol) ON THE INTRANET

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET Panji Firmansyah, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155

Lebih terperinci

Analisis Throughput Varian TCP Pada Model Jaringan WiMAX

Analisis Throughput Varian TCP Pada Model Jaringan WiMAX IJCCS, Vol.10, No.2, July 2016, pp. 115~124 ISSN: 1978-1520 115 Analisis Throughput Varian TCP Pada Model Jaringan WiMAX Medi Taruk* 1, Ahmad Ashari 2 1 Program Studi S2/S3 Ilmu Komputer, FMIPA UGM, Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III MEODE PENELIIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dengan ini penulis berusaha untuk mengumpulkan data dan informasi-informasi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA 39 BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA Pada bab pengujian dan analisa akan menjelaskan tentang hasil dan berbandingan terhadap quality of service pada jaringan ASTInet yang digunakan di Head Office PT. Trans

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN..... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRACT..... iii ABSTRAK..... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISIS UNJUK KERJA TCP RENO DI JARINGAN SINGLE HOP WIRELESS LINK SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

ANALISIS UNJUK KERJA TCP RENO DI JARINGAN SINGLE HOP WIRELESS LINK SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat ANALISIS UNJUK KERJA TCP RENO DI JARINGAN SINGLE HOP WIRELESS LINK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika Oleh : MARLINA NATHALIA

Lebih terperinci

Rekayasa Elektrika. Analisis TCP Cubic dan Simulasi untuk Menentukan Parameter Congestion Window dan Throughput Optimal pada Jaringan Nirkabel Ad Hoc

Rekayasa Elektrika. Analisis TCP Cubic dan Simulasi untuk Menentukan Parameter Congestion Window dan Throughput Optimal pada Jaringan Nirkabel Ad Hoc TERAKREDITASI RISTEKDIKTI No. 36b/E/KPT/2016 Jurnal Rekayasa Elektrika VOLUME 13 NOMOR 2 AGUSTUS 2017 Analisis TCP Cubic dan Simulasi untuk Menentukan Parameter Congestion Window dan Throughput Optimal

Lebih terperinci

Bab 3 Parameter Simulasi

Bab 3 Parameter Simulasi Bab 3 Parameter Simulasi 3.1 Parameter Simulasi Simulasi yang dilakukan pada penelitian ini memakai varian jaringan wireless mesh yaitu client mesh. Dalam hal ini akan digunakan client mesh dengan jumlah

Lebih terperinci

diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan.

diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan. 8 diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan. header 20 bytes lebih besar daripada paket IPv4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pertama ini merupakan pendahuluan dari seluruh isi buku laporan tugas akhir. Adapun pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metode penyelesaian

Lebih terperinci

Materi Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri

Materi Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri Materi Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri Transport layer/ lapisan transport merupakan lapisan keempat dari model referensi OSI yang bertugas menyediakan data transport yang

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK HENRA PRANATA SIREGAR NIM :

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK HENRA PRANATA SIREGAR NIM : ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK Diajukan untuk melengkapi persyaratan Menyelesaikan Program Strata-1 pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Medan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) merupakan dua buah transport layer yang paling banyak digunakan di internet saat ini. TCP menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang cepat dari teknologi jaringan telah membuat aplikasi multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game online sudah menjamur

Lebih terperinci

BAB IV. Kinerja Varian TCP Dalam Jaringan UMTS

BAB IV. Kinerja Varian TCP Dalam Jaringan UMTS BAB IV Kinerja Varian TCP Dalam Jaringan UMTS 4.1 Hasil Simulasi Dampak scheduler layer MAChs pada TCP Sesuai dengan penjelasan scenario yang telah kami berikan pada 3.5.1, maka dari simulasi ini kami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini begitu pesat seiring dengan banyaknya user dan aplikasi-aplikasi yang berjalan diatasnya. Secara Administratif, Internet terbagi atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Teknologi Next Generation Network (NGN) merupakan terobosan dalam bidang telekomunikasi dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan layanan komunikasi yang semakin berkembang

Lebih terperinci

Analisa Packet Loss Transmission Control Protocol (TCP) RENO pada Jaringan Intranet Menggunakan NS2 (Network Simulator)

Analisa Packet Loss Transmission Control Protocol (TCP) RENO pada Jaringan Intranet Menggunakan NS2 (Network Simulator) Analisa acket Loss Transmission Control rotocol (TC) RENO pada Jaringan Intranet Menggunakan NS2 (Network Simulator) Olivia Kembuan endidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, FakultasTeknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infrastruktur komunikasi data nirkabel diperlukan agar perangkat bergerak nirkabel (wireless mobile device) dapat berkomunikasi satu dengan yang lain. Pada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi nirkabel terus berkembang lebih maju, dan peluang penggunaanya semakin menyebar secara luas. Dengan mudahnya kita bisa menemukan tempat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA TCP NEW RENO DALAM WIRELESS MESH NETWORK PERFORMANCE EVALUATION OF TCP NEW RENO IN WIRELESS MESH NETWORK

EVALUASI KINERJA TCP NEW RENO DALAM WIRELESS MESH NETWORK PERFORMANCE EVALUATION OF TCP NEW RENO IN WIRELESS MESH NETWORK Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer EVALUASI KINERJA TCP NEW RENO DALAM WIRELESS MESH NETWORK PERFORMANCE EVALUATION OF TCP NEW RENO IN WIRELESS MESH NETWORK Veronica Windha Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Itenas No.2 Vol. 2 Institut Teknologi Nasional Bandung Juli - Desember 2014 Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP DWI ARYANTA, BAYU AGUNG

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam QoS terdapat salah satu mekanisme yang dapat menjamin kualitas layanan dalam jaringan yang disebut dengan Differentiated Service. DiffServ tidak memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) sangat penting sejak kebanyakan aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk area yang tidak

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Berikut penelitian-penelitian yang mendasari penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario Pada BAB ini akan dibahas analisis tentang performan jaringan IP pada switch cisco 2950 Untuk aplikasi video call dengan protocol UDP, analisis yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) Ferry Wahyu S Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

MAXIMIZING TCP THROUGHPUT AND FAIRNESS INDEX IN WIRELESS CDMA NETWORKS

MAXIMIZING TCP THROUGHPUT AND FAIRNESS INDEX IN WIRELESS CDMA NETWORKS JETri, Volume 4, Nomor 1, Agustus 2004, Halaman 1-12, ISSN 1412-0372 MAXIMIZING TCP THROUGHPUT AND FAIRNESS INDEX IN WIRELESS CDMA NETWORKS Yuli Kurnia Ningsih & Andy Wiryanto* Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI,

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET Vina Rifiani 1, M. Zen Samsono Hadi 2, Haryadi Amran Darwito 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

AS IR O R U O TI U N TI G P AD

AS IR O R U O TI U N TI G P AD Tesis OPTIMASI ROUTING PADA JARING DATA MULTI JALUR MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) Nama : Agus Kurniwanto NIM : 2209206803 PROGRAM STUDI MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TELEMATIKA JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP MODUL 2 WIRESHARK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan TCP 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan UDP DASAR TEORI Protokol

Lebih terperinci

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management Jenis Koneksi Congestion Control QoS (Quality of Service) Metode Pengendalian Trafik (QoS) Simulasi Traffic Management

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI LAYANAN VOICE OVER IP PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL UDP,SCTP,DAN TFRC

ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI LAYANAN VOICE OVER IP PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL UDP,SCTP,DAN TFRC ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1485 ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI LAYANAN VOICE OVER IP PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL UDP,SCTP,DAN TFRC PERFORMANCE

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN ALGORITMA KONTROL KEMACETAN LAPISAN TRANSPORT OSI DENGAN METODE RED, SFQ DAN REM MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR NS-2

ANALISA PERBANDINGAN ALGORITMA KONTROL KEMACETAN LAPISAN TRANSPORT OSI DENGAN METODE RED, SFQ DAN REM MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR NS-2 ANALISA PERBANDINGAN ALGORITMA KONTROL KEMACETAN LAPISAN TRANSPORT OSI DENGAN METODE RED, SFQ DAN REM MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR NS-2 COMPARATIVE ANALYSIS OF CONGESTION CONTROL ALGORITHM OSI TRANSPORT

Lebih terperinci

TCP CONGESTION Rico Putra, NIM : 10/307317/PTK/06971 Firma Sahrul B, NIM : 10/309394/PTK/07099 Magister Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta

TCP CONGESTION Rico Putra, NIM : 10/307317/PTK/06971 Firma Sahrul B, NIM : 10/309394/PTK/07099 Magister Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta TCP CONGESTION Rico Putra, NIM : 10/307317/PTK/06971 Firma Sahrul B, NIM : 10/309394/PTK/07099 Magister Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta 1.1 Pendahuluan Persoalan penting dalam sebuah jaringan paket-saklar

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

Perbaikan Tcp Westwood +

Perbaikan Tcp Westwood + Perbaikan Tcp estwood + Sukiswo Abstract: TCP estwood+ is evolution of TCP estood. TCP estwood+ representing one of TCP proposed for the modification of existing TCP now. Specially TCP estwood+, TCP estwood+

Lebih terperinci

ANALISA DAN SIMULASI PERBANDINGAN ALGORITMA WESTWOOD DAN ALGORITMA SELECTIVE ACKNOWLEDGMENT OPTION PADA SISTEM KENDALI KONGESTI JARINGAN TCP

ANALISA DAN SIMULASI PERBANDINGAN ALGORITMA WESTWOOD DAN ALGORITMA SELECTIVE ACKNOWLEDGMENT OPTION PADA SISTEM KENDALI KONGESTI JARINGAN TCP ANALISA DAN SIMULASI PERBANDINGAN ALGORITMA WESTWOOD DAN ALGORITMA SELECTIVE ACKNOWLEDGMENT OPTION PADA SISTEM KENDALI KONGESTI JARINGAN TCP TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI 3.1 Analisis Sistem Analisis adalah penguraian dari suatu pembahasan, dalam hal ini pembahasan mengenai analisis perbandingan teknik antrian data First

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Transmission Control Protocol

BAB II DASAR TEORI 2.1 Transmission Control Protocol BAB II DASAR TEORI 2.1 Transmission Control Protocol Protokol merupakan sekumpulan aturan yang mengatur dua atau lebih mesin dalam suatu jaringan dalam melakukan interaksi pertukaran format data. TCP (Transmission

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES

ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES Kamal Syarif 2208100642 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Djoko Suprajitno R, MT Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN ATM MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET OLEH: APRIAL UMARDI

ANALISIS KINERJA JARINGAN ATM MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET OLEH: APRIAL UMARDI ANALISIS KINERJA JARINGAN ATM MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET OLEH: APRIAL UMARDI 070402019 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 ANALISIS KINERJA JARINGAN ATM MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

PENGENDALIAN TRAFIK DAN KONGESTI PADA JARINGAN ATM DENGAN PENERAPAN AMBANG BATAS ALIRAN SEL

PENGENDALIAN TRAFIK DAN KONGESTI PADA JARINGAN ATM DENGAN PENERAPAN AMBANG BATAS ALIRAN SEL PENGENDALIAN TRAFIK DAN KONGESTI PADA JARINGAN ATM DENGAN PENERAPAN AMBANG BATAS ALIRAN SEL ABSTR/1K Pada saat jaringan mengalami kongesti, node ATM bisa mengurangi beban dengan jalan membuang sel berprioritas

Lebih terperinci

telah diaplikasikan oleh vendor router pada produkproduknya

telah diaplikasikan oleh vendor router pada produkproduknya 1 Analisis Penggunaan Algoritma Useless Packet Transmission Avoidance (UPTA) Untuk Menghindari Transmisi Paket Tidak Berguna pada Multimedia di Jaringan Dengan Tingkat Best-Effort Yazid Herdianto, Wahyu

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA PROTOKOL TCP, UDP, DAN SCTP MENGGUNAKAN SIMULASI LALU LINTAS DATA MULTIMEDIA

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA PROTOKOL TCP, UDP, DAN SCTP MENGGUNAKAN SIMULASI LALU LINTAS DATA MULTIMEDIA ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA PROTOKOL TCP, UDP, DAN SCTP MENGGUNAKAN SIMULASI LALU LINTAS DATA MULTIMEDIA Rinda Tri Yuniar Anggraeni ), Jusak 2), Anjik Sukmaaji 3) 2) S / Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS Dwi Ayu Rahmadita 1,M.Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi WiMAX (Worldwide Interoperabilitas for Microwave Access) yang berbasis pengiriman data berupa paket dan bersifat connectionless oriented merupakan teknologi

Lebih terperinci

QUALITY OF SERVICE PADA WIRELESS BTS DENGAN MANAJEMEN BANDWIDTH SIMPLE QUEUE

QUALITY OF SERVICE PADA WIRELESS BTS DENGAN MANAJEMEN BANDWIDTH SIMPLE QUEUE QUALITY OF SERVICE PADA WIRELESS BTS DENGAN MANAJEMEN BANDWIDTH SIMPLE QUEUE Auvivila Agyl Kharisma Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam Parkway

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI

BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI 5.1 Implementasi Simulasi Kinerja jaringan Adhoc sebagian besar dipengaruhi oleh letak geografis wilayah, banyaknya faktor yang mempengaruhi membuat pengiriman data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, orang-orang ingin berkomunikasi data/informasi satu sama lain dimana saja dan kapan saja. Tentu saja hal ini tidak dapat dipenuhi oleh teknologi jaringan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PROTOKOL ROUTING AODV DAN OLSR PADA JARINGAN MOBILE AD-HOC

ANALISIS KINERJA PROTOKOL ROUTING AODV DAN OLSR PADA JARINGAN MOBILE AD-HOC ANALISIS KINERJA PROTOKOL ROUTING AODV DAN OLSR PADA JARINGAN MOBILE AD-HOC SONY CANDRA D. NRP 5104 100 008 Dosen Pembimbing Ir. Muchammad Husni, M.Kom. JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 3, No. 1 (2014) 78-85 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA PROTOKOL TCP VEGAS DAN UDP DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Kajian Manajemen Antrian pada Jaringan Multiprotocol Label Switching

Kajian Manajemen Antrian pada Jaringan Multiprotocol Label Switching 1 Kajian Manajemen Antrian pada Jaringan Multiprotocol Label Switching Timotius Witono Dosen S1 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha Jl. Surya Sumantri 65, Bandung

Lebih terperinci

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T TCP DAN UDP Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN TRANSPOR adalah Lapisan keempat dari Model Referensi OSI yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol

Lebih terperinci

Analisa Kinerja Algoritma TCP Congestion Control Cubic, Reno, Vegas Dan Westwood+

Analisa Kinerja Algoritma TCP Congestion Control Cubic, Reno, Vegas Dan Westwood+ Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 3, Maret 2018, hlm. 1099-1108 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisa Kinerja Algoritma TCP Congestion Control Cubic, Reno,

Lebih terperinci

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP MODUL 2 WIRESHARK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan TCP 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan UDP DASAR TEORI Protokol

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Load Balancing, Round Robin, Least Connetion, Ratio, OPNET Modeler Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Load Balancing, Round Robin, Least Connetion, Ratio, OPNET Modeler Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Load Balancing adalah sebuah tehnik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua jalur atau lebih untuk mendapatkan koneksi yang seimbang,meningkatkan kinerja trafic, memaksimalkan data throughput,

Lebih terperinci

FLOW CONTROL & A VARIABLE. Budhi Irawan, S.Si, M.T

FLOW CONTROL & A VARIABLE. Budhi Irawan, S.Si, M.T FLOW CONTROL & A VARIABLE Budhi Irawan, S.Si, M.T Kendali Aliran (Flow Control) Fungsi lain yang diperlukan dalam mentransmisikan data di suatu link adalah Kendali Aliran Dibutuhkan terutama jika aliran

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI SKEMA SCHEDULING WFQ (WEIGHTED FAIR QUEUEING) DAN PQ (PRIORITY QUEUEING) PADA JARINGAN IP (INTERNET PROTOCOL)

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI SKEMA SCHEDULING WFQ (WEIGHTED FAIR QUEUEING) DAN PQ (PRIORITY QUEUEING) PADA JARINGAN IP (INTERNET PROTOCOL) ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI SKEMA SCHEDULING WFQ (WEIGHTED FAIR QUEUEING) DAN PQ (PRIORITY QUEUEING) PADA JARINGAN IP (INTERNET PROTOCOL) R. Rumani M 1, Arif Rudiana 2, Agung Dewantara 3 1,3 Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 38 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dan analisis hasil implementasi yang telah dilakukan. Pengujian dan analisis ini bertujuan untuk mengetahui performansi pada jaringan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI KONGESTI INTERNET DENGAN METODE WHITE ULI MUHAMMAD AULIA / TEKNIK KENDALI

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI KONGESTI INTERNET DENGAN METODE WHITE ULI MUHAMMAD AULIA / TEKNIK KENDALI LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI KONGESTI INTERNET DENGAN METODE WHITE Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kebutuhan Sistem Saat melakukan pengujian jaringan VPN PPTP dan L2TP, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis unjuk kerja jaringan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input BAB IV PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengolahan video dan simulasi jaringan, diperoleh berbagai data output simulasi yang dapat merepresentasikan parameter QoS yang diberikan pada masing-masing simulasi.

Lebih terperinci

Chapter 2 part 2 Getting Connected. Muhammad Al Makky

Chapter 2 part 2 Getting Connected. Muhammad Al Makky Chapter 2 part 2 Getting Connected (Error Detection and Reliable Transmission) Muhammad Al Makky Pembahasan Chapter 2 Eksplorasi perbedaan media komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan data Memahami

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1 DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem. Pembahasan yang dianalisis terbagi menjadi 2 yaitu analisis masalah dan analisis

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini komunikasi menggunakan perangkat cerdas seperti smartphone, tablet, dan laptop telah menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi semua orang. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

Penerapan Congestion Participation Rate (CPR) untuk Pendeteksian Serangan Low-Rate DDoS

Penerapan Congestion Participation Rate (CPR) untuk Pendeteksian Serangan Low-Rate DDoS JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Penerapan Congestion Participation Rate (CPR) untuk Pendeteksian Serangan Low-Rate DDoS I Gusti Ngurah Agung Bayu Ditaprawira,

Lebih terperinci