KORELASI ANTARA PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERBAHASA PRODUKTIF SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 JEMBER TAHUN 2013/2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KORELASI ANTARA PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERBAHASA PRODUKTIF SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 JEMBER TAHUN 2013/2014"

Transkripsi

1 KORELASI ANTARA PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERBAHASA PRODUKTIF SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 JEMBER TAHUN 2013/2014 Candra Mardhiyansyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Strategi belajar dapat digambarkan sebagai sebuah perencanaan yang dibuat sendiri oleh pembelajar secara sadar untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajar. Tidak semua strategi pembelajaran cocok untuk semua peserta didik. Kebiasaan belajar juga harus diperhatikan. Dari strategi belajar tersebut bertujuan untuk mewujudkan pembelajaran yang produktif. Pembelajaran produktif adalah kegiatan pembelajaran yang secara terencana membantu siswa mencapai dua tujuan utama, yakni mencapai tujuan pembelajaran secara optimal dan sekaligus mengondisikan siswa produktif dalam menghasilkan gagasangagasan. Pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal merujuk kepada suatu keadaan yang ditandai oleh tercapainya secara maksimal indikator-indikator pembelajaran. Terdapat tiga cakupan masalah yang menjadi fokus penelitian tentang korelasi antara strategi belajar dan kegiatan berbahasa produktif siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Jember tahun 2013/2014 ini, yaitu (1) korelasi antara penggunaan strategi belajar dan kemampuan berbicara siswa, (2) korelasi antara penggunaan strategi belajar dan kemampuan menulis siswa, (3) korelasi antara penggunaan strategi belajar dan kemampuan berbicara dan menulis siswa. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan rancangan penelian ini bersifat korelasional yang ditujukan untuk mengetahui korelasi suatu variabel dengan variabelvariabel lain, dengan kata lain untuk mengetahui korelasi variabel keterampilan berbahasa produktif berbicara dan menulis dengan strategi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Jember. Untuk menjaring data, peneliti menggunakan instrumen koesioner/angket dan tes. Kuesioner/angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang memerlukan tanggapan baik kesesuaian dari sikap testi. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk menguji keterampilan berbahasa produktif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis data kuantitatif meliputi (1) pengolahan data dan penyajian data, (2) melakukan perhitungan untuk mendeskripsikan data, (3) melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik, dan (4) menginterpretasikan data.berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa (1) terdapat korelasi yang signifikan antara strategi belajar berbicara dengan keterampilan berbicara, (2) terdapat korelasi yang signifikan antara strategi belajar menulis dengan keterampilan menulis, (3) terdapat korelasi yang signifikan antara strategi belajar dengan keterampilan berbahasa produktif di kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Jember. Kata-kata kunci: strategi belajar, keterampilan berbahasa produktif NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014 Halaman 536

2 Pendidikan adalah modal utama untuk meraih hal terbaik. Wujud dari pendidikan dapat dilalui dari proses belajar di jalur pendidikan formal. Pendidikan adalah suatu hal mutlak yang harus dipenuhi dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia agar tidak sampai tertinggal dengan negara lain. Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:1) yang berbunyi: Bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Di dalam proses belajar-mengajar tercakup komponen, pendekatan, dan berbagai metode pengajaran yang dikembangkan dalam proses tersebut. Tujuan utama diselenggaranya proses belajar adalah demi tercapainya tujuan pembelajaran. Dan tujuan tersebut utamanya adalah keberhasilan siswa dalam belajar dalam rangka pendidikan baik dalam suatu mata pelajaran maupun pendidikan pada umumnya. Jika guru terlibat di dalamnya dengan segala macam metode yang dikembangkannya maka yang berperan sebagai pengajar adalah berfungsi sebagai pemimpin belajar atau fasilitator belajar, sedangkan siswa berperan sebagai pelajar atau individu yang diajar. Usaha usaha guru dalam proses tersebut utamanya adalah membelajarkan siswa agar tujuan khusus maupun umum proses belajar itu tercapai. Seorang guru harus memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya penggunaan strategi pembelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung strategi pembelajaran merupakan suatu strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran di kelas yang berdampak pada kualitas pendidikan yang tertuang dalam UUD Republik Indonesia no. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional (2003:3) pasal 1 yang berbunyi: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya memilki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Sesuai dengan UUD tersebut maka strategi pembelajaran sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran yang efektif. Usaha pendidik oleh pemerintah telah diterapkan melalui pelatihan-pelatihan yang bertujuan untuk memberikan penerapan pembelajaran yang baik bagi peserta didik. Dari pelatihan yang dilakukan maka diperoleh strategi pembelajaran baru yang akan diterapkan pada peserta didik. Namun tidak semua strategi akan berhasil diterapkan, perlunya komitmen pendidik untuk mencoba hal-hal yang tentunya menarik bagi peserta didik. Strategi belajar dapat digambarkan sebagai sebuah perencanaan yang dibuat sendiri oleh pembelajar secara sadar untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajar. Tidak semua strategi pembelajaran cocok untuk semua peserta didik. Kebiasaan belajar juga harus diperhatikan. Diketahui bahwa penelitian di Amerika Utara menunjukkan orang yang ekstrovert lebih mengutamakan strategi visual, contohnya belajar dengan menggunakan gambar. Mereka yang ekstrovert lebih mengutamakan arti dan konteks. Pembelajar wanita lebih menyukai NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014 Halaman 537

3 aktivitas belajar yang berorientasi sosial dan mengutamakan penggunaan warna, sedangkan bagi pembelajar pria penggunaan warna dan tindakan sebagai stimuli lebih bermanfaat. Dari strategi belajar tersebut bertujuan untuk mewujudkan pembelajaran yang produktif. Pembelajaran produktif adalah kegiatan pembelajaran yang secara terencana membantu siswa mencapai dua tujuan utama, yakni mencapai tujuan pembelajaran secara optimal dan sekaligus mengondisikan siswa produktif dalam menghasilkan gagasangagasan. Pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal merujuk kepada suatu keadaan yang ditandai oleh tercapainya secara maksimal indikatorindikator pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Pertama, variabel X yaitu strategi belajar berbicara. Kedua, variabel Y yaitu strategi belajar menulis dalam hal ini keterampilan berbahasa produktif siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Jember. Kasmadi (2013:58) menyatakan penelitian ini dimaksudkan dengan tujuan untuk mendapatkan data-data secara empirik mengenai korelasi antara X1 dan X2 dengan Y di sekolah. Rancangan penelitian ini bersifat korelasional yang ditujukan untuk mengetahui korelasi suatu variabel dengan variabel-variabel lain, dengan kata lain untuk mengetahui antara variabel strategi belajar berkorelasi dengan variabel keterampilan berbahasa produktif berbicara dan menulis siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Jember. Sugiyono (2002:55) mengemukakan, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian yang akan dilakukan populasi yang terdapat di lapangan sebanyak 183 dari 6 kelas yang terdapat di SMP Muhammadiyah 1 Jember. Dikarenakan populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Ronald (1995) mendef inisikan sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, jika peneliti hanya ingin meneliti sebagian dari populasi. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, jika peneliti hanya ingin meneliti sebagian dari populasi maka penelitiannya adalah penelitian sampel (Arikunto:2002). Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling, yaitu teknik sampling sederhana yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Perhitungan banyaknya sampel didasarkan pada perhitungan prosentase dari jumlah populasi terjangkau (Kasmadi: 2013:66). Merujuk pada Suharsimi Arikunto (2006:131) mengemukakan, apabila subjek populasi lebih dari 100, maka sampel dapat diambil antara 10% sampai 15%. Dengan demikian maka penulis mengambil jumlah sampel yang dibutuhkan sebagai sumber data dalam penelitian adalah 15% x 183, diperoleh 27 siswa. Agar memperoleh sampel dengan jumlah yang sesuai kebutuhan, maka dapat digenapkan besaran sampel yakni 30 responden. Pengambilan data penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Jember dilihat dari kelas dan kompetensi yang sama maka dianggap mewakili populasi yang sama. Dengan demikian kelompok belajar tersebut dianggap mempunyai karakteristik yang sama. Hal ini berarti, dengan menggunakan teknik simple random sampling akan memberikan NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014 Halaman 538

4 peluang yang sama bagi setiap anggota populasi. Adapun cara perhitungan sampel disajikan pada table 1. Tabel 1 Tabel Proporsi Sampel No Nama Kelas Populasi Terjangkau Perhitungan Jumlah Sampel Sampel Pembulatan 1 VIII A x 27,4 4,8 5 2 VIII B x 27,4 4,5 5 3 VIII C x 27,4 4,8 5 4 VIII D x 27,4 4,8 5 5 VIII E x 27,4 4,5 5 6 VIII F x 27,4 4,0 5 Jumlah ,4 30 Instrumen yang di pakai untuk metode pengumpulan data di atas adalah instrumen tes dan kuesioner/angket yang sesuai dengan bidang yang diujikan yaitu korelasi antara strategi belajar dan keterampilan berbahasa produktif. Kasmadi (2013:69) menyatakan bahwa cara tes merupakan rangkaian pertanyaan yang memerlukan jawaban testi sebagai alat ukur dalam proses asesmen maupun evaluasi dan mempunyai peran penting untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, bakat atau kemampuan yang dimiliki individu atau kelompok. Instrumen yang berikutnya merupakan kuesioner, kuesioner/angket adalah daftar pertanyaan tertulisyang memerlukan tanggapan baik kesesuaian dari sikap testi. Pertanyaan dan pernyataan yang tertulis pada angket berdasarkan indikator yang diturunkan pada setiap variabel tertentu. Bentuk kuesioner ini adalah yang terstruktur ( structured questionnaire) yang berisi ternyataan tentang butir-butir strategi belajar. Subjek diminta menilai dirinya tentang tingkat penggunaan strategi tersebut dalam belajar bahasa Indonesia dengan memilih salah satu dari beberapa alternatif yang disediakan yaitu: tidak pernah, jarang, kadangkadang, sering, dan selalu. Sebelum dipergunakan untuk pengumpulan data penelitian, kuesioner yang tersusun telah dianalisis kualitasnya, terutama dari aspek validitas dan reliabilitasnya. Di antara berbagai macam validitas, validitas konstruk merupakan hal yang harus terpenuhi dalam instrumen ini. Oleh karena itu, instrumen yang telah diujicobakan akan diberikan pada sampel yang terpilih sebagai subjek dalam penelitian, dan analisis akan dilakukan dengan mengkorelasikan data pada masing-masing butir tes dengan data pada keseluruhan kuesioner. Selanjutnya, reliabilitas internal dari kuesioner ini akan diukur melalui Cronbach Alpha dan syarat minimal 0,80 harus dipenuhi sebagai syarat reliabilitas. Dalam prosedur pengumpulan data, diagendakan bahwa sampel yang terpilih dikumpulkan pada ruangan yang telah ditentukan peneliti saat jam pelajaran tidak efektif untuk pembelajaran. Cara yang dilakukan adalah dari keseluruhan populasi di ambil 5 siswa perkelas untuk mengisi angket yang telah disediakan. Setelah angket dibagikan, prosedur tes akan diberikan pada sampel yang ditentukan. Dari hasil tersebut dilakukan tahapan analisis data. Sebelum menghasilkan sebuah perangkat data yang siap dianalisis secara statistik, kertas kerja subjek yang berupa kuesioner akan dikuantifikasi dengan menggunakan skala skor 1 5 NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014 Halaman 539

5 atas intensitas penggunaan strategi belajar yang dipajankan. Dalam hal ini skor 1, 2, 3, 4, dan 5 digunakan untuk rentangan intensitas tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, dan sering sekali. Data kuantitatif yang terkumpul dipakai untuk melakukan klasifikasi atas strategi belajar secara posteriori melalui analisis faktor. Setelah kategori strategi belajar yang baru terbentuk, maka disusunlah profil penggunaan masing-masing strategi dengan tingkat pemakaian sebagai berikut: (1) rendah bila rata -rata penggunaan antara 1 hingga 2,44; (2) sedang bila rata-rata penggunaan antara 2,45 3,44; (3) tinggi bila rata -rata penggunaan antara 3,45-5,00 (Oxford, 1990). Dari data yang diperoleh akan dilanjutkan pada analisis korelasi, Siregar (2013:250) menyatakan yang di maksud analisis korelasi (korelasi) adalah suatu bentuk analisis data dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah korelasi diantara dua variabel atau lebih, dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel terikat). Siregar (2 013:251) menyatakan koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan korelasi antara dua variabel atau lebih atau juga dapat menentukan arah dari dua variabel, sedangkan koefisien determinasi (KD) adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel atau lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat). Untuk mencari arah dan kekuatan korelasi maka digunakan korelasi pearson product moment yang berarti untuk mencari arah dan kekuatan korelasi antara variabel bebas (X) dengan veriabel tak bebas (Y) dan data berbentuk interval dan rasio. Untuk mengetahui kontribusi variabel strategi belajar bahasa berbicara (X1), variabel strategi belajar bahasa menulis (X2) dan keterampilan berbahasa produktif digunakan analisis korelasi berganda, Siregar (2013:251) menyatakan bahwa analisis korelasi berganda adalah untuk mengetahui derajat atau kekuatan korelasi antara tiga variabel atau lebih, serta untuk mengetahui kontribusi yang diberikan secara simultan (terjadi atau berlaku pada waktu yang bersamaan; serentak) oleh variabel X1 dan X2 terhadap nilai variabel Y dan kontribusi secara parsial (berkorelasi atau merupakan bagian dari keseluruhan) yang diberikan oleh veriabel X1 terhadap Y serta X2 terhadap Y. HASIL PENELITIAN Penggunaan Strategi Belajar Berbicara Siswa Strategi belajar berbicara yang digunakan oleh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Jember adalah sebagai berikut. Strategi belajar kemampuan berbicara bahasa Indonesia yang digunakan oleh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Jember tahun ajaran 2013/2014, dihasilkan pada masingmasing keenam aspek kategori strategi belajar berbicara dengan melihat tingkat intensitas penggunaan strategi belajar berbicara dan melihat tingkat penggunaannya dari masing-masing kategori strategi belajar. Temuan tersebut disajikan sebagai berikut. NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014 Halaman 540

6 Tabel 2 Intensitas Penggunaan Strategi Belajar Berbicara Siswa Strategi Kategori Mean Intensitas Rangking Penggunaan Strategi memori 2,37 rendah 6 Strategi kognitif 2,48 sedang 5 Strategi 2,56 sedang 4 kompensasi Strategi 3,05 sedang 3 metakognitif Strategi afektif 3,1 sedang 2 Strategi sosial 4,76 tinggi 1 Dari tabel 2 dapat dicermati bahwa, keenam kategori strategi belajar yang ditemukan, jenis strategi belajar yang intensif dipergunakan adalah strategi sosial dengan tingkat intensitas penggunaannya 4,76 dan yang paling rendah intensitas penggunaannya adalah strategi memori dengan tingkat intensitas penggunaan 2,37. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kegiatan bahasa berbicara di kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Jember tahun ajaran 2013/2014, masih kurang memperhatikan upaya-upaya untuk menjaga kelancaran komunikasi dan cenderung menggunakan strategi sosial. Disimpulkan bahwasannya tingkat intensitas penggunaan ke enam strategi belajar kemahiran berbicara siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Jember tahun ajaran 2013/2014, tergolong dalam kategori sedang dengan rata-rata penggunaan 3,05. Penggunaan Strategi Belajar Berbicara Siswa Strategi belajar menulis yang digunakan oleh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Jember adalah sebagai berikut. Tabel B.1 Penggunaan Strategi Belajar Menulis Siswa NO NAMA A B C D E F G H I J K L M N NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014 Halaman 541

7 15 O P Q R S T U V W X Y Z AB AC AD AE JUMLAH RATA-RATA 17,9 20,4 18,6 29,8 24,4 23,9 MEAN 1,07 1,22 1,11 1,77 1,45 1,42 Strategi belajar kemampuan menulis bahasa Indonesia yang digunakan oleh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Jember tahun ajaran 2013/2014. Pada masing-masing dari keenam katagori strategi belajar menulis tersebut dengan melihat tingkat intensitas penggunaan strategi belajar menulis dan melihat tingkat penggunaannya pada masingmasing kategori strategi belajar. Temuan tersebut disajikan sebagai berikut. Tabel B.2 Intensitas Penggunaan Strategi Belajar Menulis Strategi Kategori Mean Intensitas Penggunaan Rangking Strategi memori 1,07 Rendah 6 Strategi kognitif 1,22 Rendah 4 Strategi kompensasi 1,11 Rendah 5 Strategi metakognitif 1,77 Rendah 1 Strategi afektif 1,45 Rendah 2 Strategi social 1,42 Rendah 3 Dapat dicermati bahwa, dari keenam kategori strategi belajar yang ditemukan, jenis strategi belajar yang intensif dipergunakan adalah strategi metakognitif dengan tingkat intensitas penggunaannya 1,77 dan yang paling rendah intensitas penggunaannya adalah strategi memori dengan tingkat intensitas penggunaan 1,07. Dapat disimpulkan, bahwasannya tingkat intensitas penggunaan ke enam strategi belajar kemahiran menulis siswa kelas NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014 Halaman 542

8 VIII SMP Muhammadiyah 1 Jember tahun ajaran 2013/2014, tergolong dalam kategori rendah dengan rata-rata penggunaan 1,34. Korelasi antara Strategi Belajar dengan Keterampilan Berbahasa Produktif Teknik analisis yang digunakan dalam menganalisis hubungan strategi belajar dengan kegiatan berbahasa produktif adalah koefisien korelasi dan koefisien determinasi, yang dimaksud Tabel Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan No Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan 1 0,00 0,199 Sangat Lemah 2 0,20 0,399 Lemah 3 0,40 0,599 Cukup 4 0,60 0,799 Kuat 5 0,80 0,100 Sangat Kuat Setelah diketahui koefisien korelasi dari data yang diperoleh maka dilanjutkan ke proses analisis selanjutnya yaitu mencari koefisien determinasi (KD). Syofian Siregar (2013:252) menyatakan, koefisien korelasi menurut Syofian Siregar (2013:250) adalah, bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga dapat menentukan arah dari kedua variabel. Nilai korelasi (r) = ( ). Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada diantara -1 dan 1, sedangkan sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk positif (+) dan negatif (-). koefisien determinasi (KD) adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel atau lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat). Menggunakan rumus; KD = (r) 2 x 100 %. Langkah mengawali analisis dalam penelitian ini menggunakan korelasi Pearson Product Moment artinya mencari arah dan kekuatan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel tak bebas (Y) dan data berbentuk interval dan rasio (Syofian Siregar, 2013:252). Korelasi antara Strategi Belajar Berbicara dengan Keterampilan Berbahasa Produktif Berbicara Tabel 3 Correlations Tabel 2 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N STRATEGI BELAJAR BERBICARA HASIL TES BERBICARA STRATEGI BERBICARA BELAJAR Pearson Correlation STRATEGI BELAJAR BERBICARA ** Sig. (2-tailed) 0 N HASIL TES BERBICARA NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014 Halaman 543

9 HASIL TES BERBICARA Pearson Correlation.940 ** 1 Sig. (2-tailed) 0 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Analisis hasil dari perhitungan yang dilakukan dengan program SPSS For windows 16 didapati bahwa; Tabel descriptives di atas dapat dianalisis Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sampel penelitian adalah 30 siswa. Nilai rata-rata strategi belajar berbicara siswa setinggi 56,2 dan nilai rata-rata hasil keterampilan berbicara setinggi 70. Tabel correlations Dari tabel correlations menunjukkan bahwa korelasi antara strategi berbicara dengan keterampilan berbicara sangat kuat positif, yaitu 0,940. Arti positif adalah terjadi korelasi searah antara variabel X dan variabel Y searah, maksud searah di sini adalah bila strategi belajar (X) meningkat/bai k, maka semakin meningkat pula variabel (Y) hasil tes berbicara. Begitu juga sebaliknya semakin menurun strategi belajar berbicara, maka hasil tes berbicaranya pun semakin menurun. Hipotesis untuk kasus ini: a) Ho: Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara strategi belajar berbicara dengan keterampilan berbicara. Ha: Adanya korelasi yang signifikan antara strategi belajar berbicara dengan keterampilan berbicara. b) Keputusannya Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probabilitas. Jika probabilitas (sig) > α, maka Ho di terima Dari tabel correlations nilai sig sebesar 0,000 Pada kasus ini nilai α = 0,05 Dari hasil perbandingan antara nilai sig dan α, diperoleh: Sig = 0,00 > α = 0,01 sehingga keputusannya Ho ditolak yaitu: ada korelasi yang signifikan antara strategi belajar berbicara dengan keterampilan berbicara. Korelasi antara Strategi Belajar Menulis dengan Keterampilan Berbahasa Produktif Menulis Tabel b.1 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Strategi Belajar Menulis Keterampilan Menulis Tabel b.2 Correlations Strategi Berbicara Strategi Belajar Berbicara Belajar Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed).000 N Keterampilan Pearson Correlation.700 ** 1 Keterampilan Menulis NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014 Halaman 544

10 Menulis Sig. (2-tailed).000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Analisis hasil dari perhitungan yang dilakukan dengan program SPSS For windows 16 didapati bahwa; Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sampel penelitian adalah 30 siswa. Nilai rata-rata strategi belajar menulis siswa setinggi 56,1 dan nilai rata-rata hasil keterampilan menulis setinggi 69. Dari tabel correlations menunjukkan bahwa korelasi antara strategi menulis dengan keterampilan menulis tingkat hubungannya kuat positif, yaitu 0,700. Arti positif adalah terjadi korelasi antara variabel X dan variabel Y searah, maksud searah di sini adalah bila strategi belajar (X) meni ngkat/baik, maka semakin meningkat variabel (Y) tes menulis. Begitu juga sebaliknya semakin menurun strategi belajar menulis, maka tes menulisnya pun semakin menurun. Hipotesis untuk kasus ini: Ho: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara strategi belajar menulis dengan keterampilan menulis. Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara strategi belajar menulis dengan keterampilan menulis. Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probabilitas. Jika probabilitas (sig) > α, maka Ho diterima. Dari tabel correlations nilai sig sebesar 0,000 Dari hasil perbandingan antara nilai sig dan α, diperoleh:sig = 0,00 > α = 0,01 sehingga keputusannya Ho ditolak yaitu: terdapat korelasi yang signifikan antara strategi belajar menulis dengan keterampilan menulis. Hasil Analisis Korelasi antara Strategi Belajar Berbicara dan Menulis dengan Keterampilan Berbahasa Produktif Berbicara dan Menulis Tabel c.1 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Strategi Belajar Kegiatan Berbahasa Produktif Tabel c.2 Correlations Strategi Belajar Kegiatan Berbahasa Produktif Kegiatan Strategi Belajar Berbahasa Produktif Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed).000 N Pearson Correlation.900 ** 1 Sig. (2-tailed).000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014 Halaman 545

11 Analisis hasil dari perhitungan yang dilakukan dengan program SPSS For windows 16 didapati bahwa; Dari tabel correlations menunjukkan bahwa korelasi antara strategi belajar dengan keterampilan berbahasa produktif sangat kuat positif, yaitu 0,900. Arti positif adalah terjadi korelasi searah antara variabel X dan variabel Y searah, maksud searah di sini adalah bila strategi belajar (X) meningkat/baik, maka semakin meningkat variabel (Y) hasil tes berbahasa produktifnya. Begitu juga sebaliknya semakin menurun strategi belajar, maka hasil tes berbahasa produktifnya pun semakin menurun. Diputuskan bahwa, dari hasil perbandingan antara nilai sig dan α, diperoleh: Sig = 0,00 > α = 0,01 sehingga keputusannya Ho ditolak yaitu: terdapat korelasi yang signifikan antara strategi belajar berbicara dengan keterampilan berbicara di kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Jember. Diputuskan bahwa, dari hasil perbandingan antara nilai sig dan α, diperoleh: Sig = 0,00 > α = 0,01 sehingga keputusannya Ho ditolak yaitu: terdapat korelasi yang signifikan antara strategi belajar menulis dengan keterampilan menulis di kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Jember. Diputuskan bahwa, dari hasil perbandingan antara nilai sig dan α, diperoleh: Sig = 0,00 > α = 0,01 sehingga keputusannya Ho ditolak yaitu: ada korelasi yang signifikan antara strategi belajar berbahasa dengan keterampilan berbahasa produktif di kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Jember. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara strategi belajar dan keterampilan berbicara siswa menunjukkan sangat kuat positif, artinya terjadi korelasi antara strategi belajar dan keterampilan berbicara siswa. Jadi keputusannya terdapat korelasi yang signifikan antara strategi belajar dengan keterampilan berbicara. Korelasi antara strategi belajar dan keterampilan menulis siswa menunjukkan tingkat korelasi kuat positif, artinya terjadi korelasi antara strategi belajar dan keterampilan menulis siswa. Jadi keputusannya terdapat korelasi yang signifikan antara strategi belajar dengan keterampilan menulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara strategi belajar dan keterampilan berbicara dan menulis (keterampilan berbahasa produktif) siswa menunjukkan sangat kuat positif, artinya terjadi korelasi antara strategi belajar dan keterampilan berbicara dan menulis (keterampilan berbahasa produktif) siswa. Jadi keputusannya terdapat korelasi yang signifikan antara strategi belajar dengan keterampilan berbicara dan menulis (keterampilan berbahasa produktif). Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara strategi belajar dengan keterampilan berbahasa, akan tetapi penelitian yang dilakukan tidak semata-mata hipotesis ini benar di tempat penelitian lain. Perlu adanya pembuktian kembali dengan penelitianpenelitian yang sama. Oleh sebab itu, peneliti menginginkan perlu ada penelitian lebih lanjut tentang bahasan yang sama. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1989a. Dasardasar Evaluasi Pendidikan. Cet. V; Jakarta: Bina Aksara. Arikunto, Suharsismi. 2002b. Prosedur Penelitian, cet. XII. Jakarta: PT. Rineka Cipta. NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014 Halaman 546

12 Asrori, Muhammad Psikologi Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima. Dewinta, Dita Analisis Data Kuantitatif, (Online), ( / ditadewinta.blogspot.com / 2013 / 12 / analisis-data-kuantitatif.html, diakses Desember 2013). Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta. Kasmadi dan Nia Siti Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alpabeta. Kusumaningsih, Dewi Terampil Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET. Mistar, Junaidi Pedoman Penulisan Tesis. Malang: Program Pasca Sarjana UNISMA Malang. Musaba, Zulkifli Terampil Berbicara Teori dan Pedoman Penerapannya. Yogyakarta: CV. ASWAJA PRESSINDO Siregar, Syofian Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sujibto Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Menulis Surat Permohonan Izin Siswa Kelas VII di SMPN 2 Giligenting Sumenep. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana UNISMA Malang. Suparno dan M. Yunus Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Tarigan, Djago, dkk Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Tarigan, Hendri Guntur Menulis sebagai Suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014 Halaman 547

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN A. Analisis Data Kompetensi Kepribadian Guru PAI SMP Muhammadiyah Pekajangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 52 Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian menjelaskan tentang jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif di mans masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 70 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 MALANG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 MALANG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 MALANG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 Ratna Widiyawati (deedeewidi@yahoo.com) Pembimbing: (1) Swasono Rahardjo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Penelitian rancangan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. demikian, ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan hipotesis, karena. perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian.

BAB IV PEMBAHASAN. demikian, ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan hipotesis, karena. perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian. BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis 1. Uji Hipotesis Hipotesa adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Dengan demikian, ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan hipotesis, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Subyek yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG A. Analisis data tentang Profesionalitas Guru Dalam Pembelajaran di MI Salafiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG A. Analisis Pemahaman Peserta Didik Tentang Tata Tertib Sekolah di MA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini hendak menguji pengaruh Strategi pembelajaran dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini hendak menguji pengaruh Strategi pembelajaran dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini hendak menguji pengaruh Strategi pembelajaran dan Motivasi belajar terhadap hasil belajar peserta didik MAN 1 Bandar Lampung pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN HIPOTESIS. perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian. putra di pondok pesantren Haji Ya qub Lirboyo Kediri.

BAB IV PENGUJIAN HIPOTESIS. perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian. putra di pondok pesantren Haji Ya qub Lirboyo Kediri. 66 BAB IV PENGUJIAN HIPOTESIS A. PengujianHipotesis 1. Uji Hipotesis Hipotesa adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Dengan demikian, ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan hipotesis,

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan pendekatan deskritif analisis pada tempat yang diteliti yaitu Bank BNI Syariah Kantor Kas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian korelasional, dengan metode kuantitatif. yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 2 SD NEGERI 2 MIMBAAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 2 SD NEGERI 2 MIMBAAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 2 SD NEGERI 2 MIMBAAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Amalia Risqi Puspitaningtyas Universitas Abdurachman Saleh Situbondo amalia_risqi88@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Penyelenggaraan sistem pendidikan di Indonesia pada umunya lebih mengarah pada model pembelajaran yang dilakukan secara masal dan klasikal, dengan berorientasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN MINAT BELAJAR ANAK DI TK SOKASARI DESA BEJI KECAMATAN TULIS KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN MINAT BELAJAR ANAK DI TK SOKASARI DESA BEJI KECAMATAN TULIS KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 1 HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN MINAT BELAJAR ANAK DI TK SOKASARI DESA BEJI KECAMATAN TULIS KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka yang dianalisis

BAB III METODE PENELITIAN. hasil pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka yang dianalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena gejalagejala hasil pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka yang dianalisis menggunakan statistik.

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TENTANG KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PERSEPSI SISWA TENTANG KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PERSEPSI SISWA TENTANG KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Mahbub Afandi SMK Islam Trenggalek afandimahbub@yahoo.com Abstract: This research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian seringkali disebut juga metodologi, adalah cara-cara untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 Gadingrejo, SMA N 2 Gadingerjo dan SMA Muhammadiyah Gadingerjo Kecamatan Gadingrejo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Suatu penelitian akan dapat disebut ilmiah apabila hasil penelitian tersebut tersusun secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan statistik inferensial, yaitu tehnik statistik yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, karena dalam penelitian ini menggunakan dua variabel. Metode eksplanasi adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015 PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Oleh: FITRI MAHAYU WATI A510110020 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana untuk memilih sumber-sumber daya dan data yang akan dipakai untuk diolah dalam rangka menjawab pertanyaanpertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

Hj. Yusida Gloriani & Teti Tresnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

Hj. Yusida Gloriani & Teti Tresnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 CILIMUS TAHUN AJARAN 013/014 Hj.

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 Naskah Publikasi Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x (kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 Sungai Apit Kabupaten Siak jalan Gajahmada RT 3 RW 7 Sungai Apit.

BAB III METODE PENELITIAN. 1 Sungai Apit Kabupaten Siak jalan Gajahmada RT 3 RW 7 Sungai Apit. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 April sampai dengan 2 Mei 2015 tahun ajaran 2014/2015. Lokasi penelitian di Sekolah Menengah Atas Negeri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan

Lebih terperinci

yang berjumlah kurang lebih 211 orang guru, terdiri dari tiga SMA Negeri se-kota

yang berjumlah kurang lebih 211 orang guru, terdiri dari tiga SMA Negeri se-kota BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif, karena peneliti akan mengetahui korelasi antara satu variabel

Lebih terperinci

Oleh MOCH. RIZKI FAUZI NPM :

Oleh MOCH. RIZKI FAUZI NPM : HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PPKn SISWA KELAS 5 SDIT AL - ISTIQOMAH PACE NGANJUK TAHUN AJARAN 2014-2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil 13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi,populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh dari siswa kelas V SD Islam Al Madina Semarang tahun pelajaran 2015/2016 sebagai subyek penelitian dan merupakan populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 21 Bandung bertempat di Jl. Rancasawo Ciwastra Bandung 40286

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 3) metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan pada ERHA CLINIC Bandung Hasil Penelitian pada bab ini penulis membahas hasil penelitian tentang pengaruh Pelatihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan pendekatan yang bersifat kuantitatif, yaitu penelitian untuk mengkaji populasi untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kranggan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 80 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Penelitian Kuantitatif Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG Oleh Email : Prastiyo, Bambang Sudarsono, Pendidikan Teknik Otomotif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Balai Gadang, kecamatan Koto Tangah, kota Padang. Penelitian ini akan. dilaksanakan pada bulan April 2017 sampai selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Balai Gadang, kecamatan Koto Tangah, kota Padang. Penelitian ini akan. dilaksanakan pada bulan April 2017 sampai selesai. 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang yang beralamatkan di Sungai Bangek,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 2010-2011 yang beralamat di Jalan Baja Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang tepat sangat diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk korelasional, artinya penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengam paradigm positivistik untuk melihat fenomena yang ada, kemudian dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

Oleh: Sinta Anggun Destyanningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh: Sinta Anggun Destyanningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Korelasi Antara Kebiasaan Membaca dan Peran Orang Tua terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Wacana Berbahasa Jawa Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 013/014 Oleh: Sinta Anggun Destyanningrum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam penelitian yang penulis lakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, karena penelitian ini tertuju pada pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG TELAGA Kab. Gorontalo kelasx AP 1 pada mata pelajaran PKn. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di MA Negeri Kandat Kediri yang dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di MA Negeri Kandat Kediri yang dilaksanakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi data Penelitian ini dilakukan di MA Negeri Kandat Kediri yang dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 20 April 2015. Subjek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional. Jenis pendekatan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana variasi pada satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif korelasional yaitu penelitian yang meneliti tentang hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Sumowono 02 yang terletak di jalan Haji Anwar No.39 Dusun Sukorono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif melalui analisis regresi dengan korelasi product moment. Hal ini berdasarkan pada rumusan masalah

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi KREATIVITAS BELAJAR SISWA DITINJAU DARI LINGKUNGAN KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci