Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Pembentukan Citra Merek Pepsodent

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Pembentukan Citra Merek Pepsodent"

Transkripsi

1 Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Pembentukan Citra Merek Pepsodent Septa Adi Sasetyo 1, Hussein Nawawi 2, Roy Rondonuwu 3 Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author : sasetyoseptaadi@yahoo.co.id ABSTRAK Pepsodent meluncurkan iklan berseri yang menarik dan berbeda dalam menyampaikan pesan produknya terhadap pembeli masa depan. Daya tarik iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam diukur melalui kemenarikan pesan, sumber pesan, dan format iklan. Metode yang digunakan adalah kausalitas dengan menggunakan teknik analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari daya tarik iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam terhadap pembentukan citra merek di pelajar kels 3-6 SDN Karang Pawulang 1 Bandung. Keywords: Iklan, Citra, Merek, Pepsodent 1 Penulis 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping Page 1 of 19

2 1. Pendahuluan Dalam usahanya menjalankan fungsi komunikasi nya, perusahaanperusahaan besar yang bergerak di bidang consumer goods menggunakan iklan sebagai ujung tombak terdepan kegiatan komunikasi. Iklan dipilih oleh kebanyakan pemasar untuk mengomunikasikan pesan mereka kepada konsumen, hal ini juga dilandasi oleh mayoritas masyarakat Indonesia yang kerap menjadikan televisi sebagai pilihan utama pemasok informasi maupun sarana hiburan. Dengan seringnya terpapar siaran televisi, setidaknya khalayak dapat melihat iklan yang diiklankan oleh pemasar. Terpaan iklan sendiri adalah suatu proses dimana terjadi respon kognitif atau pemikiran ketika khalayak membaca, melihat atau mendengar komunikasi tersebut (Belch and Belch, 2007:150). Iklan yang diterima akan dicerna oleh konsumen melalui panca indra mereka dan akan menghasilkan persepsi yang akan disimpan dalam ingatan mereka dan sewaktu-waktu akan mereka ingat dan ambil sebagai bahan untuk pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian kelak. Untuk itu isi pesan dalam iklan juga perlu diperhatikan dengan seksama dan hati-hati, agar maksud yang diinginkan perusahaan melalui komunikasi menggunakan iklan tercapai. Maraknya produk pasta gigi di pasaran yang saling meng-klaim bahwa produk mereka yang paling baik untuk perawatan gigi, membuat konsumen kebingungan untuk memilih satu produk tertentu yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Sebut saja Pepsodent, Ciptadent, Formula yang bermain di pasta gigi umum, kemudian Siwak, Sensodyne, dan Zact di pasta gigi khusus, dan Kodomo dan Master di pasta gigi anak-anak. Melihat kondisi pasar yang sudah keruh di Indonesia, Pepsodent melakukan pendekatan berbeda untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar pasta gigi maupun mengenalkan produknya kepada konsumen dengan meluncurkan iklan berseri sikat gigi pagi malam bersama Ayah Adi dan Dika. Alih-alih menunjukkan kelebihan produknya, Pepsodent meluncurkan iklan yang mengedukasi masyarakat, khususnya orang tua dan anak-anak, karena iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika Page 2 of 19

3 mengajarkan mereka kebiasaan baik menyikat gigi pagi dan malam dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Pendekatan gaya iklan yang berbeda dari Pepsodent dibandingkan pesaingnya yang masih mengutamakan keunggulan produk, sengaja ditujukan untuk menarik perhatian pemirsa TV karena iklan yang kreatif bisa menjadi hiburan dan mendapat tempat khusus di tengah padatnya program televisi dan iklan-iklan lainnya. Oleh karena itu kemenarikan sebuah iklan dapat menjadi kartu truf untuk memenangkan perhatian pemirsa TV. Iklan berseri Pepsodent Ayah Adi dan Dika yang dibintangi oleh Irgi Fahrezi dan Dimas, bercerita mengenai kejadiankejadian unik yang mungkin terjadi saat menyikat gigi. Dalam penelitian ini iklan Pepsodent versi bobo malam sama ayam akan dijadikan subjek penelitian, dikarenakan iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi ini, sering ditayangkan dan mempunyai ide cerita yang menarik. Iklan ini menceritakan Dika yang malas gigi karena sudah sikat gigi saat sore hari dan tidak mau lagi menyikat gigi sebelum tidur. Ayah Adi yang melihat kejadian tersebut pun mencoba menakut-nakuti Dika dengan mengatakan kalo tidak mau sikat gigi sebelum tidur, nanti akan tidur bareng makan yang Dika makan dengan mempersonifikasi makanan yang tersisa tersebut dengan suara dan gerakan binatang (ay am, sapi, kambing, ikan dan monyet). Iklan edukasi Pepsodent yang menggabungkan daya tarik emosional, berupa humor dan ketakutan, sengaja dibuat dengan menarik dan ringan, karena dibandingkan dengan menonjolkan hasilhasil penelitian ilmiah, realita sehari-sehari dapat lebih diterima dan tidak menimbulkan kejenuhan bagi pemirsa TV untuk menyimak pesan iklan yang pada akhirnya akan efektif untuk membentuk merek dalam preferensi mereka. Peter dan Olson (2000:195) berpendapat bahwa iklan yang disenangi konsumen terlihat menciptakan sikap merek yang positif dan keinginan untuk membeli yang lebih besar ketimbang iklan yang tidak mereka sukai. Walaupun iklan Pepsodent versi bobo malam sama ayam tidak bertujuan untuk mengarahkan pemirsa TV untuk melakukan keputusan pembelian secara langsung, namun iklan ini sebenarnya menyasar kepada future market, yaitu anak-anak. Iklan ini sengaja ditujukan untuk membentuk preferensi merek Pepsodent sedari dini, sehingga sejalan dengan waktu, anak-anak yang terterpa iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika sudah memiliki preferensi merek yang berpotensi menjadi pelanggan Pepsodent kelak. Page 3 of 19

4 Bovee dalam Liliweri (1992:75) mengemukakan paling tidak periklanan yang baik mengacu pada segi daya tarik. Daya tarik iklan sendiri adalah motive to which on advertisement is directed and which is designed to send person toward a goal the advertiser has set (Belch and Belch, 2007:14). Daya tarik digunakan untuk mempengaruhi perasaan konsumen terhadap produk atau jasa terutama menampilkan pesan iklan yang mampu membujuk, membangkitkan dan mempertahankan ingatan konsumen akan produk yang ditawarkan. Selain hal tersebut, daya tarik iklan diharapkan mampu meningkatkan keberhasilan penyampaian pesan kepada sasaran (Sutisna, 2001:278). Lebih lanjut Bovee mengemukakan iklan yang menarik setidaknya memiliki daya tarik pesan dan daya tarik fisik. Daya tarik pesan memperhatikan struktur pesan, gaya pesan, dan appeals pesan yang terkandung di dalam iklan, sedangkan daya tarik fisik mencakup penampilan luar dan gambar yang menyertai iklan. (Liliweri, 1992:75-77) Untuk membahas tentang maraknya penggunaan iklan untuk mempersuasi konsumen, peneliti akan menggunakan elaboration likelihood model (ELM) sebagai landasan penelitian. ELM merupakan model yang membahas bagaimana proses pesan persuasi yang dilakukan dan mengukur besarnya perubahan sikap yang terjadi akibat proses tersebut. Dalam konteks periklanan, model ini menganggap keefektivitasan iklan dapat dipengaruhi oleh salah satu dari dua jalur persuasi yang berbeda (Lien, 2000:301). Pertama, disebut jalur sentral yang membutuhkan kegiatan berpikir yang mendalam, dimana khalayak memusatkan perhatian mereka kepada isi pesan yang relevan dari iklan ( central cues), dan menggunakan pengalaman terdahulu serta pengetahuan untuk menilai dan menguraikan informasi yang diterima. Selanjtunya jalur kedua adalah jalur peripheral, hal ini terjadi ketika kemungkinan elaborasi berada dalam tingkat rendah. Dalam jalur ini, khalayak tidak terlalu mementingkan isi pesan yang terkandung dalam sebuah iklan, melainkan menggunakan elemen-elemen lain diluar isi pesan yang berhubungan dengan pesan (biasa disebut peripheral cues) sebagai dasar pembentuk sikap. Peripheral cues dapat berupa ide iklan, argumen-argumen yang berulang, karakteristik komunikator (menarik, disukai, ahli), musik, dan daya tarik lainnya yang dapat dihasilkan sebuah iklan. (Lien, 2000: ). Dari pra penelitian yang dilakukan peneliti, diketahui responden dominan menggunakan jalur periferal dalam Page 4 of 19

5 memproses pesan persuasi dari iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam. Daya tarik iklan (petunjuk periferal) mempunyai pengaruh paling besar sebesar 22,8%, diikuti isi pesan (petunjuk sentral) yang mempunyai pengaruh sebesar 18,1% dan intensitas iklan sebesar 11,2% dari keselurahan kemampuan iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam yang mempunyai pengaruh total sebesar 52,1% terhadap pembentukan citra merek Pepsodent di kalangan pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung. Lebih besarnya pemrosesan pesan persuasi melalui jalur periferal disebabkan oleh daya tarik pesan yang menyentuh emosi responden, penggunaan selebriti sebagai bintang iklan, serta format maupun gaya iklan Pepsodent yang menekankan penyampaian pesan secara ringan dan implisit, sehingga ketika responden tidak mencurahkan energi kognitif untuk mengevaluasi argumen, pemrosesan informasi lebih dibimbing oleh petunjuk periferal (Severin dan Tankard, 2005:206). Berangkat dari hasil pra penelitian, peneliti akan memfokuskan penelitian kepada pemrosesan pesan melalui jalur periferal. Iklan-iklan yang terdapat di berbagai media massa pada dasarnya berusaha untuk menarik perhatian khalayak dengan menawarkan kelebihannya masing-masing dari setiap komponennya. Yang harus diperhatikan oleh para pengiklan bahwa setiap komponen dari iklan yang akan digunakan sebagai senjata untuk menarik para konsumen haruslah dipersiapkan dan diperhatikan benar-benar sehingga diharapkan akan membentuk citra yang baik akan sebuah produk. Citra merek yang baik merupakan salah satu cara yang efektif di dalam menjaring konsumen, karena konsumen dengan sadar atau tidak sadar akan memilih suatu produk yang memiliki citra merek yang positif, sehingga tercipta persepsi yang baik di mata konsumen, dan akan mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembelian yang pada akhirnya dapat menciptakan loyalitas terhadap suatu merek produk tertentu. Menurut J. Paul Peter dan Jerry C. Olson (2000:44), mendefinisikan citra merek terdiri dari pengetahuan dan kepercayaan terhadap ciri merek, konsekwensi penggunaan merek, dan pemanfaatan yang tepat, disamping evaluasi, perasaan dan emosi sehubungan dengan suatu merek. Pengaruh iklan terhadap citra merek dinyatakan oleh Rossiter and Percy (1997:214) sebagai: Processing refers to immdiate responses to elements of an advertisement that occur during exposure to that ad. Appropriate processing responses have to occur in order to Page 5 of 19

6 establish or maintain communication effect, which are enduring responses associated with the brand image. Berdasarkan pernyataan ini menunjukkan bahwa dengan adanya tayangan iklan di televisi akan menimbulkan tanggapan dari masyarakat, dimana tanggapan tersebut dapat berupa asosiasi merek dalam benaknya untuk menghasilkan citra merek yang baik. Dari pemaparan di atas penelitian ini memiliki dua variabel, variabel independen dan variabel dependen. Variabel indpenden dapat disebtu variabel X, yaitu daya tarik iklan Pepsodent dan yang menjadi indikatornya adalah kemenarikan pesan, sumber pesan, dan format iklan. Sedangkan citra merek akan menajdi variabel dependen atau variabel Y, dan yang menjadi indikatornya adalah recognition, reputation, affinity, dan domain. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa Pepsodent menyadari pentingnya untuk membangun citra merek yang baik sedari dini, yaitu sejak anakanak. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti akan memfokuskan penelitiannya pada para pelajar sekolah dasar di SDN Karang Pawulang 1 Bandung. Pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung sengaja dipilih peneliti, karena Pepsodent pernah melakukan kegiatan sikat gigi bersama. Dengan diadakannya acara tersebut setidaknya para pelajar sudah memiliki brand experience mengenai Pepsodent yang akan meningkatkan kesadaran mereka akan merek Pepsodent, sehingga para pelajar dapat membentuk preferensi merek tersendiri akan Pepsodent ketika melihat produknya langsung maupun melihat iklannya di televisi. 1.2 Rumusan Masalah Berangkat dari gambaran masalah diatas, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana Pengaruh Daya Tarik Iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika Versi Bobo Malam Sama Ayam Terhadap Pembentukan Citra merek Pepsodent di Kalangan Pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung? 1.3 Identifikasi Masalah Berdasar uraian yang disebutkan pada latar belakang, peneliti mengidentifikasi masalah : 1. Bagaimana pengaruh kemenarikan pesan iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam terhadap pembentukan citra merek Pepsodent di kalangan pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung? 2. Bagaimana pengaruh sumber pesan iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika Page 6 of 19

7 versi bobo malam sama ayam terhadap pembentukan citra merek Pepsodent di kalangan pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung? 3. Bagaimana pengaruh format iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam terhadap pembentukan citra merek Pepsodent di kalangan pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung? 2. Tinjaun Pustaka 2.1 Daya Tarik Iklan Daya tarik pesan merupakan pokok atau inti keseluruhan pesan iklan yang disampaikan, yang memperhatikan struktur pesan, gaya pesan, dan appeals pesan yang terkandung di dalamnya (Liliweri, 1992:75). Daya tarik pesan iklan pada televisi dapat dilihat dari kekuatan iklan dalam menampilkan pesan, menyusun argumen, dan memasukkan motif-motif psikologis yang berhubungan dengan sasaran iklan tersebut. Unsur pertama yang harus diperhatikan adalah struktur pesan yang merupakan cara menampilkan pesan dalam bentuk suatu kesimpulan, apakah pesan dalam iklan tersirat atau tersurat dalam kandungan isinya. Gaya pesan menjadi unsur selanjutnya yang merupakan cara pemilihan pesan iklan dengan memperhatikan unsur-unsur argumen. Unsur terakhir adalah appeals pesan yang mengacu pada motif-motif psikologis yang terkandung seperti pesan yang harus rasional, emosional maupun daya tarik akan ganjaran tertentu. (Liliweri, 1992:75-76). Sumber pesan juga mempunyai peran dalam menciptakan iklan yang memiliki daya tarik, karena dampak pesan yang dirasakan oleh khalayak juga dipengaruhi oleh penerimaan khalayak terhadap pengirim pesan. Pesan-pesan yang berasal dari sumber terpercaya, lebih persuasif sifatnya. Terdapat iklan tertentu yang lebih mengutamakan kekuatan bintang iklan. Karena dipandang bintang iklan lebih banyak mempengaruhi iklan itu sendiri. Akan tetapi penonjolan bintang iklan harus seimbang dengan komponen iklan itu sendiri. Kekuatan bintang iklan yang seimbang membuat iklan dapat diterima masyarakat dengan baik sehingga mampu mengubah image produk yang diiklankan (Bungin, 2001:162) Adapun empat faktor yang mempengaruhi kredibilitas sumber pesan, yaitu: 1. Kesesuaian, terdapat hubungan yang berarti (kecocokan) antara citra merek yang diiklankan dan bintang iklan, serta bintang iklan dengan pasar sasaran. Page 7 of 19

8 2. Kemenarikan merupakan kemampuan membawakan pesan secara menarik. 3. Sifat terpercaya, dihubungkan khalayak dengan seberapa objektif dan jujurnya sumber tersebut menurut khalayak. 4. Sifat disukai merupakan daya tarik sumber pesan dimata khalayak Daya tarik fisik dalam periklanan dapat direpresentasikan melalui format penyampaian iklan. Proses penyusunan format iklan ini juga harus diperhatikan secara seksama, meskipun pilihan struktur pesan, gaya pesan dan appeals pesan sudah sangat menarik, namun cara penyampaian pesan melalui media iklan televisi harus diperhatikan, karena Russel (2004:160) berpendapat bahwa dalam membuat iklan televisi diperlukan unsurunsur yang mendukung periklanan agar memiliki daya tarik yang kuat. Unsurunsur tersebut haruslah mampu mempengaruhi emosi seseorang, yaitu sebagai berikut: 1. Movement, Gerakan yang terlihat pada saat tayangan iklan yang dapat mempengaruhi emosi seseorang untuk larut di dalamnya. 2. Heard words, Terdiri atas kata kata yang terdengar dalam iklan yang membuat konsumen dapat mengerti apa yang dapat dimengerti akan maksud iklan tersebut. 3. Slogan, merupakan baris kalimat pembuka atau penutup. Slogan dapat ditampilkan secara tulisan saja, suara saja, ataupun keduanya. (Rossiter dan Percy, 1997:209) 2.2 Citra Merek Citra merek merupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan, kepercayaan konsumen terhadap merek dan bagaimana pandangan konsumen tentang merek. Citra merek tidak semata ditentukan oleh bagaimana pemberian nama yang baik kepada sebuah produk, tetapi juga dibutuhkan bagaimana cara memperkenalkan produk tersebut agar dapat menjadi sebuah memori bagi konsumen dalam membentuk suatu persepsi akan sebuah produk. Citra merek sangat berpatokan pada pemahaman, kepercayaan, dan pandangan atau persepsi konsumen terhadap suatu merek. Gary Hamel and C.K. Prahalad (1994:258) menyatakan bahwa merek adalah suatu banner yang dapat dipakai untuk memayungi semua produk yang menggunakannya. Terdapat empat hal pokok yang harus diperhatikan dari suatu merek, yaitu: 1. Recognition Recognition : kemampuan konsumen untuk mengenal dan mengingat suatu merek di dalam benak pikiran mereka. Page 8 of 19

9 Mencerminkan dikenalnya sebuah merek oleh konsumen berdasarkan past exposure. Recognition berarti konsumen mengingat akan adanya atau mengingat keberadaan dari merek tersebut. Recognition ini sejajar dengan brand awareness. Brand awareness diukur dari sejauh mana konsumen dapat mengingat suatu merek, tingkatannya dimulai dari brand unaware, brand recognition, brand recall, top of mind,dan dominant brand (Aaker, 1996:10). Recognition akan menciptakan suatu keuntungan yang bernilai dibandingkan dengan pengiklan yang bertubi-tubi sekalipun. 2. Reputation Reputation : kekuatan merek yang dapat membangun status di konsumen. benak Reputation ini sejajar dengan perceived quality. Sehingga reputation merupakan status yang cukup tinggi bagi sebuah merek karena di mata konsumen merek memiliki suatu track record yang baik. 3. Affinity Affinity : kekuatan merek suatu produk yang dapat membentuk asosiasi positif yang membuat konsumen menyukai suatu produk. Yang dimaksud dengan affinity adalah Emotional relationship yang timbul antara sebuah merek dengan konsumennya. Affinity sejajar dengan asosiasi positif yang membuat seorang konsumen menyukai suatu produk atau jasa. Pada umumnya asosiasi positif merek (terutama yang membentuk citra merek) menjadi pijakan konsumen dalam keputusan pembelian dan loyalitasnya pada merek tersebut 4. Domain Domain : differensiasi produk Domain menyangkut seberapa besar scope dari suatu produk yang mau menggunakan merek yang bersangkutan. Domain ini mempunyai hubungan yang erat dengan scale of scope. 2.3 Elaboration Likelihood Model Dasar pemikiran dalam penelitian ini adalah Elaboration Likelihood Model (ELM) yang dikemukakan oleh Richard Petty dan John Cacciopo: Elaboration Likelihood Model mencoba menjelaskan cara-cara yang berbeda dimana seseorang menilai informasi yang diterima. Kadang-kadang menilai pesan dengan menggunakan pemikiran Page 9 of 19

10 yang kritis dan kadang-kadang lebih sederhana dengan sedikit pemikiran kritis. (Azwar, 2005 : 69) Ada dua jalur untuk memproses informasi. jalur sentral dan jalur periferal. Pemikiran yang kritis terjadi di jalur sentral, sementara sedikit pemikiran kritis terjadi di jalur peripheral. Jadi, ketika memproses informasi melewati jalur sentral, seseorang secara aktif berpikir dan menimbang dari apa yang telah diketahui. Ketika memproses informasi melewati jalur peripheral, seseorang akan jauh dari pemikiran kritis. Brehm dan Kassin menyajikan kedua jalur pesan persuasif sebagai berikut: Gambar 2.1 : Elaboration Likelihood Model Sumber : Two Routes to Persuasion, Brehm dan Kassin, 1990 :449 Dalam Azwar, 2005:70 Elaboration Likelihood Model (ELM) ini menunjukan cara bagaimana konsumen memproses informasi dalam kondisi keterlibatan tinggi dan keterlibatan rendah. Model ini memberikan rangkaian kesatuan mulai dari pemrosesan informasi yang detail ( central) sampai pada pemrosesan informasi yang bersifat tambahan atau pelengkap atau bukan hal yang pokok (peripheral). Hal yang bersifat detail dalam istilah Petty dan Cacioppo adalah elaboration dan hal-hal yang bersifat tambahan atau bukan pokok disebut sebagai non-elaboration (Sutisna, 2001:55). Dalam konsep Petty dan Cacioppo tampak pula bahwa sekalipun pilihan jalur sentral atau peripheral yang dilakukan oleh individu dipengarui oleh makna dan kebagusan pesan akan tetapi dapat juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kurang relevansinya. Tidak jarang persuasi dapat terjadi lewat jalur yang tidak logik. Sebagai contoh, calon pembeli hanya dapat dipengaruhi hanya oleh warna kemasan barang yang indah, bukan oleh kualitas isinya. Kadang-kadang kita memilih calon pemimpin bukan dari kualitas kepemimpinan melainkan hanya berdasarkan penampilan fisiknya. Jadi, semua ini tergantung pada kemampuan dan motivasi orang untuk mengambil jalur sentral ataukah hanya menyandarkan pada kunci-kunci persuasi peripheral saja (Azwar, 2005:69-70). Page 10 of 19

11 Bila dikaitkan dengan penelitian ini, ELM akan menjelaskan bagaimana pemirsa TV memproses pesan persuasi dari iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam melalui jalur periferal. Iklan yang menonjolkan petunjuk-petunjuk periferal sebagai attention getter ini akan membimbing pemirsa TV untuk mengolah informasi dari percakapan Ayah Adi dan Dika yang diperankan oleh Irgi Fahrezi dan Dimas. Petunjuk pereiferal seperti kemenarikan pesan, format iklan dan sumber pesan diharapkan akan menimbulkan perubahan sikap, dalam hal ini sikap yang dimaksudkan adalah pembentukan citra merek Pepsodent. 3. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menemukan atau memperoleh konfirmasi tentang hubungan sebab akibat yang biasa dipergunakan untuk memprediksi polapola umum suatu gejala sosial. Dengan begitu analisis jalur digunakan untuk mengukur pengaruh-pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Populasi dalam penelitian ini adalah pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung kelas 3 6, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, dan tentu saja yang pernah menyaksikan iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam, yang berjumlah168 pelajar. Karena penelitian ini berhubungan dengan terpaan iklan Pepsodent di televisi, dengan begitu semua populasi akan dijadikan total sampel, yang berarti 168 pelajar akan menjadi sampel penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan menggunakan skala likert, dan studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh rujukan teoretis yang menjelaskan gejala-gejala empiris yang didapatkan di lapangan. Data-data yang telah dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya diolah. Untuk mengukur tanggapan terhadap setiap variabel menggunakan tabulasi tunggal, untuk mengetahui kategori tinggi, sedang ataupun rendah dari tanggapan responden. Selanjutnya analisis inferensial dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan rumus Pearson product moment coefficient dilanjutkan dengan perhitungan koefisien jalur baik secara stimultan maupun parsial. Page 11 of 19

12 4. Hasil dan Pembahasan Dengan menggunakan metode analisis jalur, peneliti mencari pengaruh antara variabel X (daya tarik iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam ) dengan variabel Y (citra merek Pepsodent di kalangan pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung). Dari hasil perhitungan analisis jalur, peneliti mendapatkan hasil yang dipaparkan melalui tabel berikut: Tabel 4.1 Pembahasan Umum Tabel 4.1 menjelaskan pengaruh antar variabel yang menggunakan analisis jalur. Perhitungan pengaruh diperlukan untuk menjawab identifikasi masalah dan tujuan penelitian ini, yakni pengaruh antara subvariabel X 1 terhadap Y, subvariabel X 2 terhadap Y, subvariabel X 3 terhadap Y, dan variabel X terhadap Y. Dari ketiga pengaruh yang ditampilkan, ternyata kesemuanya memiliki nilai pengaruh yang signifikan, dengan nilai pengaruh yang berbeda. Nilai pengaruh tertinggi didapatkan dari pengaruh subvariabel sumber pesan iklan Pepsodent (X 2 ) terhadap pembentukan citra merek Pepsodent (Y), dengan nilai pengaruh 21,66% yang diinterpretasikan mempunyai pengaruh yang cukup berarti. Kemudian nilai pengaruh kedua tertinggi diperoleh dari subvariabel format iklan Pepsodent (X 3 ) terhadap pembentukan citra merek Pepsodent (Y), dengan nilai pengaruh 18,53% yang diinterpretasikan mempunyai pengaruh yang cukup berarti. Nilai pengaruh terendah didapatkan dari pengaruh subvariabel kemenarikan pesan iklan Pepsodent (X 1 ) terhadap pembentukan citra merek Pepsodent (Y), dengan nilai pengaruh 13,98% yang diinterpretasikan memiliki pengaruh rendah tapi pasti. Kemudian, dari tabel pembahasan umum terlihat besar pengaruh dari variabel daya tarik iklan Pepsodent (X) terhadap variabel citra merek Pepsodent (Y) di kalangan pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung adalah sebesar 54,16%, yang diinterpretasikan mempunyai pengaruh tinggi dan kuat. Sumber pesan dalam penelitian ini memiliki pengaruh tertinggi dalam mempengaruhi pembentukan citra merek Pepsodent di kalangan pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung. Hal ini dapat dikarenakan sumber pesan merupakan seorang selebritis yang dikenal luas oleh masyarakat dan responden, dimana Irgi Fahrezi dan Dimas sering tampil di layar televisi baik sebagai presenter maupun pemain sinetron dan selalu mendapat peran yang baik dan berkarakter menghibur. Dengan begitu khalayak dan responden mempunyai persepsi yang baik akan kedua sumber pesan dalam iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam. Faktor dikenal dan disukai dari sumber pesan ini membawa nilai positif kepada merek yang diiklankan yaitu Page 12 of 19

13 Pepsodent, dimana responden melakukan proses pertransferan nilai-nilai positif dari sumber pesan ke dalam merek Pepsodent, oleh karena itu pemilihan sumber pesan dalam menyampaikan pesan persuasi sangatlah krusial untuk memperbesar keberhasilan proses persuasi. Dalam pandangan elaboration likelihood model (ELM) apabila penerima pesan persuasi dalam keterlibatan rendah, penggunaan bintang iklan ternyata mempunyai pengaruh yang signifikan dalam pembentukan sikap Dalam kondisi ini responden tidak memiliki motivasi atau kemampuan untuk memproses pesan persuasi secara detail, karena keterbatasan tingkat pendidikan, umur dan pengalaman, sehingga menggunakan petunjuk periferal atau jalan pintas yang teridentifikasi melalui sumber pesan dalam iklan. Pembentukan sikap dalam hal ini pembentukan citra merek Pepsodent dapat terjadi melalui faktor keahlian, kesukaan, dan keatraktifan sumber pesan dalam menyampaikan pesan persuasi. (Belch and Belch, 2007: ) Dengan begitu faktor sumber pesan yang diukur melalui kesesuaian, kemanrikan, terpercaya dan disukai mempunyai pengaruh yang cukup berarti dalam pembentukan citra merek Pepsodent ketika responden berada dalam keterlibatan rendah dan memproses petunjuk-petunjuk periferal yang membimbing pemrosesan pesan melalui jalur periferal. Selain sumber pesan sebagai petunjuk periferal yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan pesan, esekusi pesan persuasi dalam hal ini format iklan dimana faktor gerakan dan kata-kata yang terdengar dan terlihat juga dapat membantu konsumen untuk membentuk sikap yang positif terhadap merek (Belch and Belch, 2007:158). Gerakan binatang yang dilakukan oleh Ayah Adi untuk membujuk Dika dan percakapan khas orang tua dalam mebujuk anaknya untuk menyikat gigi menentukan penyampaian pesan persuasi yang maksimal kepada khalayak. Lebih lanjut ELM menyatakan bahwa bila tidak terdapat persuasi yang kuat dalam iklan, khalayak masih mungkin membentuk sikap yang positif dengan mengandalkan beragam peraturan persuasi atau melalui keputusan yang simpel maupun kompleks, salah satunya adalah berdasarkan pengalaman mereka. (Petty and Caccioppo, 1986:130). Dalam hal ini responden yang berada pada tingkatan kelas 3-6 pastilah sering sekali merasakan hal ini dalam kesehariannya dimana mereka malas menyikat gigi dan mendengar orang tua mereka membujuk dari cara halus hingga cara yang kurang masuk akal, membuat responden merasakan faktor emosional dan kemiripan situasi yang membawa mereka seakan-akan terlibat dan merasakan hal yang dirasakan oleh Dika di dalam iklan. Dengan begitu penyampaian pesan persuasi melalui iklan dapat lebih mudah dicerna oleh responden yang mempunyai keterbatasan dalam tingkat pendidikan, usia dan pengalaman. Faktor format iklan dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang cukup berarti dalam pembentukan citra merek Pepsodent di Page 13 of 19

14 kalangan pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung, dimana faktor gerakan sumber pesan dan kata-kata baik yang terdengar dan terlihat menentukan efektivitas penyampaian pesan persuasi dalam iklan televisi, dimana bahsa tubuh harus direncanakan secara cermat, penyajiannya pun harus menarik perhatian pada gerakan, ekspresi wajah dan perkataan bintang iklan (Kotler, 2005:635). Faktor terakhir adalah kemenarikan pesan, dimana dalam iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam menggunakan daya tarik emosional, yaitu rasa takut, bersalah dan humor yang disampaikan menggunakan penggalan hidup sehari-hari. Walaupun memiliki pengaruh terhadap pembentukan citra merek Pepsodent di kalangan pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung, namun pengaruhnya hanya berada pada tingkatan rendah, hal ini dapat dikarenakan penggunaan daya tarik rasa takut yang berlebihan dimana menggunakan analogi tidur dengan ayam apabila tidak sikat gigi malam. Penganalogian tersebut tidak dapat dimaknai secara baik oleh semua responden, dapat dikatakan beberapa responden yang sudah berusia 10 hingga 12 tahun sudah mampu berpikir secara logis, sehingga tidak mempengaruhi pembentukan citra merek Pepsodent secara maksimal. Periklanan yang berorientasi kepada pembentukan citra merek menurut Shimp (2003:43 8) paling sesuai untuki barang-barang yang homogen dimana perbedaan fisiknya sulit untuk dikembangkan atau bisa ditandingi dengan cepat; memerlukan pemahaman yang mencukupi tentang konsumen untuk mengembangkan berbagai simbol atau asosiasi yang penuh makna. Strategi citra merek lebih melibatkan diferensiasi psikologis dari sekedar diferensiasi fisik. Periklanan berupaya untuk mengembangkan citra atau identitas bagi suatu merek dengan mengasosiasikan produk tersebut dengan simbol-simbol tertentu. Dengan mengilhami merek dengan suatu citra, para pengiklan menggambarkan arti dari dunia secara kultural lalu mentransfer makna tersebut ke merek-merek mereka. Sebagai efeknya, property dunia yang dinyatakan secara kultural dan dikenal baik oleh konsumen, hadir menetap dalam property yang tak dikenal dari merek-merek yang diiklankan. (Shimp, 2003:442) Iklan citra merek bisa juga digambarkan sebagai periklanan transformasional. Periklanan jenis ini berhubungan dengan pengalaman atas penggunaan suatu merek yang diiklankan dengan serangkaian karakteristik psikologis yang unik, yang tidak diasosiasikan secara khas dengan pengalaman merek untuk derajat yang sama tanpa terpaan iklan. Periklanan semacam ini adalah perubahan dengan menyatakan pemanfaatan merek yang dibubuhi dengan pengalaman tertentu dan Page 14 of 19

15 berbeda dari penggunaan berbagai merek produk sejenis lainnya. Dengan menyatakan berdasar atas iklan yang diulang merek tersebut berhubungan dengan iklan-iklannya dan orang-orang, adegan-adegan, atau peristiwa-peristiwa dalam iklan-iklan tersebut. Iklan-iklan transformasional mengandung dua karakteristik yang bisa dicatat: (Shimp, 2003:442) 1. Iklan-iklan tersebut membuat pengalaman pemanfaatan merek menjadi lebih kaya, lebih hangat, lebih menyenangkan, atau lebih dinikmati dibanding dengan kasus yang sematamata berdasar pada uraian tujuan dari merek. 2. Iklan-iklan tersebut menghubungkan pengalaman pemanfaatan merek begitu ketat dengan pengalaman iklan sehingga konsumen tidak akan dapat mengingat merek tanpa mengingat kembali pengalaman iklan. Dari penjelasan Shimp di atas mengenai periklanan berorientasi citra merek, dapat disimpulkan iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam memiliki karakteristik tersebut dimana khalayak luas khususnya responden dibimbing untuk mengasosiasikan merek Pepsodent sebagai produk kesehatan gigi yang menyenangkan dengan menampilkan kegiatan menyikat gigi yang menyenangkan penuh humor dan canda tawa di dalamnya, bukanlah sebagai kegiatan yang membosankan dimana produk tersebut hanya bermanfaat namun tidak memberikan kesan yang menyenangkan di dalamnya. Proses asosiasi makna dalam iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam ini akan melekat pada diri responden, sehingga ketika mereka melakukan kegiatan sikat gigi mereka akan terbayang keluguan Dika yang mengerjai Ayah Adi ketika membujuk dirinya untuk menyikat gigi, dan tidak menutup kemungkinan responden melakukan hal ini juga bersama orang tuanya, ataupun sebaliknya. Sehingga secara keseluruhan daya tarik iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam mempunyai pengaruh yang kuat dalam pembentukan citra merek Pepsodent di kalangan pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung, baik itu melalui pentransferan nilai dari sumber pesan, format iklan yang dekat dengan keseharian, maupun melalui kemenarikan pesan yang menyentuh faktor emosional responden. Dalam penelitian ini peneliti berlandaskan pada elaboration likelihood model, dimana terdapat dua jalur dalam pemrosesan pesan persuasi, yaitu jalur Sentral dan periferal. Iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam Page 15 of 19

16 yang tidak memiliki argumen persuasif yang kuat mengenai merek Pepsodent, diiklankan dengan menampilkan petunjuk-petunjuk periferal yang akan membimbing responden memproses pesan persuasi dalam iklan melalui jalur pereiferal. Hal ini dikarenakan produk yang diiklankan homogen, dimana perbedaan fisiknya sulit untuk dikembangkan atau ditandingi dengan cepat, sehingga memerlukan pemahaman yang mencukupi tentang konsumen untuk mengembangkan berbagai simbol / asosiasi yang penuh makna (Shimp, 2003:438). Dengan begitu petunjuk periferal dijadikan kunci pembimbing dalam menyampaikan pesan persuasi, karena periklanan melalui jalur periferal, pemasar dapat membuat suatu pernyataan tegas akan keunikan ciri-ciri atau konsekuensi suatu produk (Peter dan Olson, 2000:198). Ditambah lagi yang menjadi responden dala penelitian ini adalah anak-anak berusia 8-12 tahun, dimana mereka biasanya mempunyai sedikit motivasi untuk memikirkan maksud sesungguhnya dari seseorang, objek, maupun sebuah pernyataan. Keterbatasan tersebut pada akhirnya diwakili melalui perasaan mereka, seperti apa yang menguntungkan bagi diri mereka dan sebaliknya. Lebih lanjut, walaupun mereka cukup dewasa dan termotivasi untuk mengolah pesan argumentasi, tetapi mereka belum mempunyai pengetahuan yang cukup untuk mengolah pesan tersebut secara menyeluruh. Oleh karena itu mereka lebih bersandar kepada peraturan kognitif berdasarkan pengalaman mereka, seperti oragtua atau apa yang terbaik untuk saya, atau jika saya memakainya, saya pasti menyukainya. Berdasarkan keadaan tersebut, anak-anak lebih mudah menerima petunjukpetunjuk perilaku dan persepsi diri mereka dibandingkan melalui argumen yang relevan. (Petty and Cacioppo, 1986: ) Pandangan Petty dan Cacioppo di atas menjadi landasan untuk mengukur iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam melalui unsur periferalnya saja, seperti kemenarikan pesan, sumber pesan dan format iklan. Melalui pendekatan emosional, iklan Pepsodent menggunakan unsur rasa takut apabila tidak sikat gigi akan tidur dengan ayam yang disampaikan lewat humor, dan dibawakan oleh selebritis Irgi Fahrezi dan Dimas sebagai Ayah Adi dan Dika dalam sebuah kegiatan sikat gigi malam sehari-hari, responden diharapkan untuk tertarik melihat iklan Pepsodent terlebih dahulu sebelum terjadi proses persuasi dan asosiasi makna yang membentuk citra merek Pepsodent. Sumber pesan dianggap Petty dan Cacioppo sebagai petunjuk periferal yang paling baik dalam mempengaruhi pementukan sikap, begitu pula yang terjadi dalam penelitian ini dimana sumber pesan mempunyai pengaruh paling besar diantara ketiga sub variabel prediktor, hal ini dapat dikarenakan sumber pesan merupakan petunjuk periferal yang paling mudah diidentifikasi, walau demikian keseluruhan ketiga sub variabel prediktor ini masingmasing mempunyai pengaruh untuk Page 16 of 19

17 membentuk citra merek Pepsodent di kalangan pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung. 5. Kesimpulan Setelah melakukan pengujian secara statistik dengan menggunakan analisis jalur terhadap data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada 168 responden dan melakukan pembahasan secara konseptual dengan dasar teori utama, diketahui daya tarik iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi bobo malam sama ayam memiliki pengaruh yang tinggi dan kuat terhadap pembentukan citra merek Pepsodent di kalangan pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung. Hal ini dikarenakan peran petunjuk-petunjuk periferal seperti kemenarikan pesan, sumber komunikasi, dan format iklan yang memicu responden untuk memproses pesan persuasi iklan Pepsodent melaui jalur periferal. Dengan begitu dapat dipastikan periklanan yang menggunakan petunjuk periferal dalam pesan persuasinya, tepat digunakan dalam strategi pembentukan citra merek di kalangan pelajar kelas 3-6 SDN Karang Pawulang 1 Bandung, dimana mereka memiliki keterlibatan yang rendah pada pesan argumen yang relevan dengan produk dan memiliki motivasi yang kecil untuk masuk dan memahami informasi sentral produk yang ada pada iklan. Berikut pemaparan pengaruh dari masing-masing subvariabel terhadap variabel dependen: 1. Terdapat pengaruh yang rendah tapi pasti dari kemenarikan pesan iklan terhadap citra merek Pepsodent di kalangan pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung. Kemenarikan pesan diteliti dengan melihat dua faktor atau indikator yang terdapat dalam iklan. Daya tarik emosional dan gaya penyampaian pesan merupakan hal yang penting dalam menarik perhatian responden, khususnya kepada responden yang berumur 8-12 tahun dimana pesan yang dekat dengan keseharian mereka dan dibawakan dengan cara yang menghibur dapat ditangkap dengan baik. Dikarenakan pesan yang disampaikan dalam iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika tidak terlalu menonjolkan keunggulan produk, maka pembentukan citra merek Pepsodent di kalangan responden tidak terlalau berpengaruh. Kemenarikan pesan hanya berhasil mengambil perhatian responden untuk memperhatikan iklan Pepsodent. 2. Terdapat pengaruh yang cukup berarti dari sumber pesan terhadap pembentukan citra merek Pepsodent di kalangan pelajar SDN Karang Page 17 of 19

18 Pawulang 1 Bandung. Sumber pesan yang digunakan adalah Irgi Fahrezi dan Dimas yang merupakan selebriti yang dikenal masyarakat. Sumber pesan memiliki pengaruh yang paling besar dalam membentuk citra merek Pepsodent di kalangan responden, faktor kesesuaian, kemenarikan, terpercaya dan disukai oleh responden mampu mentransfer nilai-nilai positif dalam diri sumber pesan ke dalam produk Pepsodent, sehingga responden mampu mengasosiasikan kegiatan sikat gigi yang dilakukan secara menyenangkan dan menghibur oleh Ayah Adi dan Dika dengan merek Pepsodent. 3. Terdapat pengaruh yang cukup berarti dari format iklan terhadap pembentukan citra merek Pepsodent di kalangan pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung. Format iklan yang menciptakan suasana keseharian baik dari gerakan, kata-kata yang terdengar, hingga slogan iklan, menciptakan asosiasi merek dengan kejadian sehari-hari yang dialami oleh responden, seperti percakapan orang tua dengan anaknya ketika membujuk menyikat gigi dengan sindiran hingga ruangan sikat gigi yang berada dalam iklan. Sehingga ketika responden disindir oleh orang tua maupun memasuki ruangan sikat gigi, responden akan mengingat merek Pepsodent yang mampu merawat gigi mereka dengan baik. Daftar Pustaka Azwar, Saifuddin Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogayakarta: Pustaka Pelajar. Belch, George E., and Michael A. Belch Advertising and Promotion. Boston:McGraw Hill Bungin, Burhan Imagi-imagi Media Massa. Yogyakarta:Jendela. Hamel, Gary and C.K. Prahalad, Competiting For The Future. USA: Harvard Business School Press. Kotler, Philip and Gary Armstrong Manajemen Pemasaran Jilid 2. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia. Liliweri, Alo Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung:Citra Aditya bakti. Peter, Paul dan Jerry Olson Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Jilid 1, Jakarta: Erlangga. Petty, Richard E., and John T. Cacioppo, The elaboration likelihood Page 18 of 19

19 model of persuasion. USA:Academic Press, Inc. Rossiter. John R. and Larry Percy Marketing Principles And Perspective. International Edition. New York:McGraw Hill. Russsel, J.Thomas and W. Ronald Lane Advertising: A Framework. New Jersey: Prentice Hall. Shimp, Terence A Periklanan Promosi, Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jilid 1). Jakarta: Erlangga. Sutisna Perilaku Konsumen dan komunikasi Pemasaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Page 19 of 19

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan yang lain. Mereka berinteraksi dalam keperluan melengkapi dan

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan yang lain. Mereka berinteraksi dalam keperluan melengkapi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sesuai dengan sifatnya, manusia selalu berusaha berkomunikasi antara satu dengan yang lain. Mereka berinteraksi dalam keperluan melengkapi dan menyempurnakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi telah menjadi begitu lazim sehingga hampir tidak pernah memperhatikan apa itu televisi dan apa pengaruhnya. Televisi telah menciptakan sebentuk kemelekan huruf

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli Vaseline Men Hasil pengujian hipotesis pertama dapat membuktikan bahwa kreativitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang kompetitif dalam dunia usaha membuat perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut Levitt

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang dilakukan untuk mengubah dan memotivasi tingkah laku atau ketertarikan masyarakat untuk melakukan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

berikut akan dipaparkan dimensi dimensi dalam Epic model.

berikut akan dipaparkan dimensi dimensi dalam Epic model. EPIC MODEL Epic model merupakan model analisis efektivitas periklanan yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia. Epic Model dan mencakup empat dimensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full BAB II LANDASAN TEORI A. Daya Tarik Iklan Iklan yang disiarkan melalui media televisi haruslah mampu untuk menarik penonton maupun target pasarnya. Selain konsep dan tema iklan yang menarik, sebuah iklan

Lebih terperinci

Tayangan Iklan Ades Tiga Langkah Perubahan dalam Membentuk Sikap Green Living di Kalangan Mahasiswa

Tayangan Iklan Ades Tiga Langkah Perubahan dalam Membentuk Sikap Green Living di Kalangan Mahasiswa Tayangan Iklan Ades Tiga Langkah Perubahan dalam Membentuk Sikap Green Living di Kalangan Mahasiswa Adinda Fuadilla A 1, Suwandi Sumartias 2, Trie Damayanti 3 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness (survei pada Mahasiswa Aktif Semester Genap 2012-2013 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Perilaku Konsumen Dalam rangka memasarkan produknya, sangatlah penting bagi pemasar untuk mempelajari perilaku konsumen. Dengan mempelajari perilaku konsumen,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. informed consumer, atau konsumen yang memiliki pengetahuan yang luas

I. PENDAHULUAN. informed consumer, atau konsumen yang memiliki pengetahuan yang luas 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya, guna mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan semakin kritisnya konsumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, 2003). Periklanan

BAB II KERANGKA TEORI. menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, 2003). Periklanan BAB II KERANGKA TEORI 2.1.Periklanan Periklanan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan dalam promosi adalah periklanan, periklanan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan dalam promosi adalah periklanan, periklanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu alat yang digunakan dalam promosi adalah periklanan, periklanan biasanya digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen dapat menyerap informasi serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat. Dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan Teori A. Definisi Merek Menurut Durianto, dkk (2001:1) Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk

Lebih terperinci

Adapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : harus sama dengan jumlah

Adapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : harus sama dengan jumlah Adapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : Χ 2 = Κ i= 1 ( f f ) o f h h 2 Dimana : 2 Χ = Chi Kuadrad f 0 = Frekuensi yang diobservasi f h = Frekuensi yang diharapkan Jumlah f 0 harus sama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Endorser Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang menyampaikan informasi mengenai suatu produk dalam

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Analisis pengaruh iklan di televisi terhadap keputusan pembelian dikemukakan dalam penelitian Ibrahim (2007) yang berjudul Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek (brand)

Lebih terperinci

BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN

BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN Banyaknya kompetitor dan kemunculan produk baru dengan segala kelebihan dan kekurangannya menjadikan pasar teh di Indonesia semakin berwarna. Masing-masing produsen melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat yang mengharuskan perusahaan untuk terus melakukan inovasiinovasi

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat yang mengharuskan perusahaan untuk terus melakukan inovasiinovasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis modern seperti sekarang ini terjadi persaingan yang sangat ketat yang mengharuskan perusahaan untuk terus melakukan inovasiinovasi yang lebih efektif

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya untuk dapat berkembang dan memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Menurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dipilih mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Pemilihan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan yang pesat dalam perkembangan industri makanan sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Perancangan

BAB 2. Landasan Perancangan BAB 2 Landasan Perancangan 2.1 Tinjauan Teori Pada bagian ini dipaparkan beberapa teori yang akan dipakai pada saat penelitian. Teori teori ini diambil dari beberapa daftar buku yang telah dianalisis oleh

Lebih terperinci

iklan dapat menggunakan endorser seperti selebritis, atlet terkenal dan tokoh. Iklan dapat juga menggunakan humor untuk menarik pemirsanya, bahkan

iklan dapat menggunakan endorser seperti selebritis, atlet terkenal dan tokoh. Iklan dapat juga menggunakan humor untuk menarik pemirsanya, bahkan RINGKASAN Dengan kondisi tingkat persaingan yang tinggi dewasa ini, perusahaan menghadapi tantangan yang berat untuk menarik perhatian konsumen, terlebih lagi mendapatkan konsumen yang mau dan mampu mengkonsumsi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas un tuk menciptakan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas un tuk menciptakan, BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian pemasaran Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas un tuk menciptakan, memperkenalkan, dan menyerahkan produk barang dan jasa kepada konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat akan iklan

BAB I PENDAHULUAN. bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat akan iklan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap hari kita dijejali oleh ratusan iklan di televisi, radio, surat kabar, majalah atau media lainnya. Ada iklan yang menarik, kurang menarik, atau bahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Iklan Televisi Menurut Hasan (2013), periklanan merupakan alat pemasaran untuk mempromosikan ide, barang, dan jasa secara non personal untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya barang-barang dan jasa yang membanjiri pasar. Para konsumen, ditawari akan pilihan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi menjelang era millennium tiga ini. Era tersebut diyakini pula sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu bergerak dalam hitungan detik, pasar diwarnai oleh persaingan yang luar biasa

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba, meningkatkan volume penjualan dan menjaga kesinambungan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Keputusan Pembelian Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas komunikasi tertentu yang sering disebut sebagai elemen, fungsi atau alat (tool) yang terutama

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, berikut kesimpulan yang dapat ditarik serta jawaban dari rumusan masalah: 1. Penilaian persepsi responden terhadap atribut produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar perusahaan mampu bersaing dan dapat mempertahankan kelangsungan. dengan kebijakan promosi melalui periklanan.

BAB I PENDAHULUAN. agar perusahaan mampu bersaing dan dapat mempertahankan kelangsungan. dengan kebijakan promosi melalui periklanan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perubahan bidang ekonomi menuntut setiap perusahaan untuk dapat menerapkan kebijakan pemasaran yang tepat. Hal ini perlu dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN (Studi Korelasional Tentang Iklan Tv Berlangganan Centrin Tv Terhadap Minat Masyarakat Berlangganan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) ICHE. A. C. NAPITUPULU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi

Lebih terperinci

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen MODUL PERKULIAHAN Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 14 Abstract Membahas proses dalam pengambilan keputusan pembelian.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan persaingan di dunia usaha yang semakin kompleks, dinamis, dan serba tidak pasti, perusahaan pun dituntut untuk dapat melakukan inovasi dalam mempromosikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat terutama dalam pemasaran produk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat terutama dalam pemasaran produk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat terutama dalam pemasaran produk. Semua perusahaan berlomba-lomba menerapkan strategi pemasaran untuk dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

Melisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si

Melisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si Melisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si Proses Komunikasi Persuasif menggambarkan alur kerja/ tahapan pesan persuasif dikirimkan dari komuniktor hingga diterima dan diolah oleh komunikan. KOMUNIKATOR PESAN CHANNEL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sudah menjadi keharusan sebuah produk dari industri apapun dibubuhi sebuah tanda lukisan atau perkataan yang membedakannya dari barang-barang sejenis hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala bidang usaha semakin ketat, hal ini ditandai dengan berdirinya banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa:

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa: 92 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada Bab IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu bahwa: 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan iklan es krim Magnum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan. berkomunikasi, manusia dapat berhubungan dengan sesamanya.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan. berkomunikasi, manusia dapat berhubungan dengan sesamanya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial dan memerlukan hubungan dengan orang lain. Manusia ingin mendapatkan perhatian diantara sesama dan kelompok. Diperlukan serba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan pembangunan secara terus-menerus. Perkembangan teknologi dan ekonomi yang pesat menyebabkan persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Merek dan Perspektif Merek 1. Definisi Merek Menurut UU No.15 Tahun 2001 merek adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam mempertahankan keberlangsungan hidup, berkembang serta mencapai tujuan tujuan dari perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pesan Iklan Pesan iklan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran. Iklan, personal selling, promosi, penjualan, dan publisitas semuanya merupakan komponen promosi

Lebih terperinci

PENGARUH ATTRACTIVENESS DAN CREDIBILITY BRAND IMAGE FRESHCARE

PENGARUH ATTRACTIVENESS DAN CREDIBILITY BRAND IMAGE FRESHCARE PENGARUH ATTRACTIVENESS DAN CREDIBILITY BRAND IMAGE FRESHCARE Achmad Munif Irawan (achmadmunif23@gmail.com) Endah Pri Ariningsih, S.E., M.Sc (rienendah@gmail.com) Wijayanti, S.E., M.Sc (wijayantiaq2@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai

Lebih terperinci

Sumber : (Griffin, 1997: 195) Secara keseluruhan temuan Petty dan Cacioppo mendukung lima. kesimpulan mengenai kemungkinan dimana seseorang akan

Sumber : (Griffin, 1997: 195) Secara keseluruhan temuan Petty dan Cacioppo mendukung lima. kesimpulan mengenai kemungkinan dimana seseorang akan 20 Sumber : (Griffin, 1997: 195) Secara keseluruhan temuan Petty dan Cacioppo mendukung lima kesimpulan mengenai kemungkinan dimana seseorang akan memperhatikan sebuah pesan, yaitu (Griffin, 1997:223)

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk menunjang keberhasilan suatu program pemasaran. promosi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan. Sangat penting bagi konsumen untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi dapat memberikan suatu peluang maupun ancaman bagi merek yang kompetitif di pasar Global. Hal tersebut membuat banyak produsen saling bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan industri sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini ditandai dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini ditandai dengan berkembangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini ditandai dengan berkembangnya teknologi dan berkembang pesatnya dunia bisnis di Indonesia, yang secara tidak langsung memberikan

Lebih terperinci

PENGARUH TERPAAN SALES KIT TERHADAP BRAND AWARENESS, KETERTARIKAN, DAN MINAT MENGGUNAKAN KEMBALI PRODUK

PENGARUH TERPAAN SALES KIT TERHADAP BRAND AWARENESS, KETERTARIKAN, DAN MINAT MENGGUNAKAN KEMBALI PRODUK PENGARUH TERPAAN SALES KIT TERHADAP BRAND AWARENESS, KETERTARIKAN, DAN MINAT MENGGUNAKAN KEMBALI PRODUK (Studi Eksplanatif Pengaruh Tingkat Terpaan Sales Kit Lorin Solo Hotel di Bulan Juli September 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK MODEL IKLAN TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI LUX

PENGARUH KARAKTERISTIK MODEL IKLAN TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI LUX PENGARUH KARAKTERISTIK MODEL IKLAN TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI LUX (Studi Pada Penduduk Kelurahan Giripurwo, Wonogiri) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Membuat Pesan Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia telah berkembang sangat pesat, hal ini menyebabkan kondisi persaingan dunia bisnis dewasa ini semakin bertambah ketat. Semakin tingginya

Lebih terperinci

Pengaruh Terpaan Iklan Televisi Axis Versi PAKE SEDIKIT DIJAMIN GRATISANNYA BANYAK terhadap BRAND AWARENESS Di Kalanagan Mahasiswa Bandung

Pengaruh Terpaan Iklan Televisi Axis Versi PAKE SEDIKIT DIJAMIN GRATISANNYA BANYAK terhadap BRAND AWARENESS Di Kalanagan Mahasiswa Bandung Pengaruh Terpaan Iklan Televisi Axis Versi PAKE SEDIKIT DIJAMIN GRATISANNYA BANYAK terhadap BRAND AWARENESS Di Kalanagan Mahasiswa Bandung Lunna Launa 1, Hadi Suprapto Arifin 2, Weny Widyowati 3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Baros (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh atribut produk terhadap terbentuknya citra merek (Brand Image) di PT. Radio Kidung Indah Selaras

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini dirasakan semakin ketat seiring dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TERPAAN KAMPANYE IKLAN PEPSODENT VERSI SMASH TERHADAP SIKAP MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA

HUBUNGAN ANTARA TERPAAN KAMPANYE IKLAN PEPSODENT VERSI SMASH TERHADAP SIKAP MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA HUBUNGAN ANTARA TERPAAN KAMPANYE IKLAN PEPSODENT VERSI SMASH TERHADAP SIKAP MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA Nama : Rini Astuti NPM : 16809805 Kelas : 3MA01 Pembimbing : Dinda Rakhma Fitriani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model AIDA AIDA merupakan salah satu model herarki respon yang digunakan untuk melihat efek secara hierarki dari promosi suatu produk terhadap konsumen (Dewi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran. Terutama dalam memperebutkan konsumen potensial dan

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran. Terutama dalam memperebutkan konsumen potensial dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis pada era globalisasi ini, bukanlah hal baru dalam dunia pemasaran. Terutama dalam memperebutkan konsumen potensial dan mempertahankan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang ada di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan barang/ jasa yang yang ditawarkan kepada konsumen.

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA

EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA Nama : Aldi Antono Purwanto NPM : 10212571 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Ir. Titiek Irewati, MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan globalisasi dan gencarnya persaingan bebas yang muncul di Indonesia, maka semakin banyak produk-produk sejenis yang ditawarkan, akibatnya konsumen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Ekuitas Merek Dalam hal ekuitas merek dapat kita pahami bahwa ide utama dari ekuitas merek adalah bahwa kekuatan merek terletak dalam benak konsumen. Ekuitas merek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Pada Minat

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini industri otomotif Indonesia sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan mengadakan perubahan perubahan yang sangat cepat, sehingga

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. kartu seluler kartu As versi ganteng Level 10, AXIS versi Tali. model yaitu dimensi emphaty, persuasion, impact, dan communication

BAB IV PENUTUP. kartu seluler kartu As versi ganteng Level 10, AXIS versi Tali. model yaitu dimensi emphaty, persuasion, impact, dan communication BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektivitas iklan televisi kartu seluler kartu As versi ganteng Level 10, AXIS versi Tali Persahabatan, dan XL versi Noah Band pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah cara penyampaian pesan kepada seseorang yangbisa berupa informasi berbentuk bahasa ataupun lewat simbol- simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam, perusahaan berlomba-lomba untuk menawarkan merek mereka kepada konsumen yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tertarik pada produk yang ditawarkan dan diharapkan untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. tertarik pada produk yang ditawarkan dan diharapkan untuk melakukan BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semua kegiatan pemasaran yang diterapkan dalam perusahaan diarahkan untuk dapat mempengaruhi konsumen, sehingga mereka menjadi tertarik pada produk yang ditawarkan dan

Lebih terperinci

Sikap Masyarakat Surabaya Pada Iklan Televisi Teh Botol Sosro Versi PET 450ml

Sikap Masyarakat Surabaya Pada Iklan Televisi Teh Botol Sosro Versi PET 450ml JURNAL E- KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Sikap Masyarakat Surabaya Pada Iklan Televisi Teh Botol Sosro Versi PET 450ml Yudhi Susanto, Prodi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong timbulnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkembang dan mendapatkan laba, serta dapat memberikan kepuasan pada. konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkembang dan mendapatkan laba, serta dapat memberikan kepuasan pada. konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu perusahaan, pemasaran merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

Regina Bellanandra / Yudi Perbawaningsih. Abstrak

Regina Bellanandra / Yudi Perbawaningsih. Abstrak Proses Pengolahan Pesan Persuasi dan Efek Perubahan Sikap Pada Konsumen Ramayana Department Store Yogyakarta Regina Bellanandra / Yudi Perbawaningsih Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran dewasa ini telah mengalami begitu banyak perubahan, saat ini semakin disadari bahwa pemasaran tidak hanya usaha menjual produk yang dihasilkan oleh

Lebih terperinci