PROSEDUR PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH PRODUK ASURANSI PENDIDIKAN PADA AJB BUMI PUTERA 1912 SYARI AH CABANG PONDOK GEDE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSEDUR PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH PRODUK ASURANSI PENDIDIKAN PADA AJB BUMI PUTERA 1912 SYARI AH CABANG PONDOK GEDE"

Transkripsi

1 PROSEDUR PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH PRODUK ASURANSI PENDIDIKAN PADA AJB BUMI PUTERA 1912 SYARI AH CABANG PONDOK GEDE FAHMI KAMAL 1 Akademi Sekretaris dan Manajemen Bina Sarana Informatika Jl. Kramat Raya 168 Jakarta Pusat fmk_se@yahoo.com SHOVI AISHA APRILIA 2 Akademi Sekretaris dan Manajemen Bina Sarana Informatika Jl. Jatiwaringin Raya No. 18 Jakarta Timur ABSTRACT AJB Bumiputera 1912 Sharia is a company form of business entity which is engaged in mutual life insurance, was incorporated in Existing life insurance includes individual insurance and group insurance. Contained in individual insurance insurance education. This study aimed to analyze the effect of the decision procedure for choosing an insurance product education. Samples in this study were 30 respondents to the variable X, and 20 respondents to the variable Y. The author uses a Likert scale on the instrument of this study to measure the value of the variables studied. Procedure of service provided by AJB Bumiputera 1912 Pondok Gede Sharia branch will cause an assessment of the prospective customers or who have become customers. Good service and clarity of service procedures will impact on their views and assessment by prospective customers, and will eventually make a decision to choose an insurance product. Therefore the service procedure has positive and significant impact on the decision of the selection of insurance products to prospective customers. Keywords: Procedures, Decisions Choosing Insurance Products Education I. PENDAHULUAN Dewasa ini perkembangan perusahaan dalam sektor jasa di Indonesia merupakan komponen yang tumbuh paling cepat, baik dalam perdagangan maupun investasi. Hal ini juga menjadi pemacu keberanian para pengusaha untuk mengembangkan sayapnya, sehingga kini telah benyak bermunculan industri jasa di Indonesia dan betapa berpengaruhnya bisnis jasa dalam dunia modern ini. Kebutuhan jasa perasuransian merupakan salah satu sarana finansial dalam tata kehidupan ekonomi rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko finansial yang timbul sebagai akibat dari resiko alamiah datangnya kematian, maupun dalam menghadapi resiko atas harta benda yang dimiliki. Dengan adanya asuransi pendidikan pada AJB (Asuransi Jiwa Bersama) Bumiputera 1912 Syari ah, dapat menyiapkan dana yang dibutuhkan untuk pendidikan anak anak para orang tua berlandaskan syari ah, dimana pendidikan anak anak Indonesia kini semakin hari semakin mahal. Pada saat anak memulai pendidikannya dana tersebut harus sudah tersedia tanpa bisa ditunda. Oleh karena itu kehadiran asuransi pendidikan dapat menjadi solusi terbaik para orang tua. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis ingin membahas dalam jurnal ini prosedur pelayanan terhadap keputusan memilih produk asuransi pendidikan pada AJB Bumiputera 1912 Syari ah Pondok Gede. II. KAJIAN LITERATUR 2.1. Prosedur Pelayanan Definisi Prosedur Prosedur adalah tata cara yang berlaku dalam organisasi. Kedudukannya demikian penting, sebab sah atau tidaknya perbuatan orang dalam kaitan organisasi ditentukan oleh tingkah lakunya berdasar prosedur itu. Sekali prosedur ditetapkan siapapun yang tidak mengikutinya, tidak menghasilkan apa yang dituju disamping apa yang mungkin diperoleh menjadi tidak sah menurut Moenir (2008:105). Menurut Moekijat dalam Nuraida (2008:35) prosedur perkantoran atau sistem perkantoran ialah sebagai urutan langkah langkah (atau pelaksanaan pelaksanaan 125

2 pekerjaan), dimana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, dimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya. Sedangkan Robbins dan Coulter (2010:169) mengatakan bahwa prosedur adalah serangkaian langkah berurutan yang digunakan manajer untuk merespon masalah terstruktur Bentuk Bentuk Prosedur Bentuk bentuk prosedur menurut Nuraida (2008:35) terdiri atas: 1. Prosedur tertulis Prosedur kerja dalam setiap kantor hendaknya : a. bersifat formal, artinya prosedur tersebut diakui oleh semua orang dalam organisasi, b. tertulis, dan c. prosedur hendaknya selalu terbaharui, artinya selalu up to date dengan perkembangan organisasi yang aktif dan dinamis. 2. Prosedur lisan Pada kenyataannya masih terdapat beberapa kantor yang hanya membuat prosedur kerja secara lisan dan belum atau tidak menganggap perlu untuk membuat prosedur tersebut dalam bentuk tulisan. Hal ini mengakibatkan terjadinya miscommunication atau misunderstanding yang disebabkan oleh adanya perbedaan persepsi antara perancang prosedur dengan pelaksana prosedur tersebut, atau antar pelaksana prosedur itu sendiri. Koordinasi kerja menjadi lebih sulit sehingga pencapaian tujuan akan terhambat. Manfaat prosedur tertulis menurut Nuraida (2008:36): 1. Planning controlling 2. Organizing 3. Staffing Leading 4. Coordination Definisi Pelayanan/Jasa Menurut Hadipranata dalam Moeljono (2006:47) pelayanan adalah aktivitas tambahan diluar tugas pokok (job description) yang diberikan kepada konsumen pelanggan, nasabah, dan sebagainya, serta dirasakan baik sebagai penghargaan maupun penghormatan. Menurut Kotler dalam Tjiptono (2006:6) definisi jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. Haksever dalam Ariani (2009:11) mengatakan bahwa jasa atau pelayanan (services) didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang menghasilkan waktu, tempat, bentuk, dan kegunaan psikologis. Tujuan pelayanan yang diaplikasikan dalam manajemen menurut Martin (2004:48) adalah: 1. Menciptakan tujuan penjualan yang terencana dengan baik 2. Menciptakan dan mempertahankan hubungan yang bernilai dengan pelanggan 3. Menemukan apa yang bernilai bagi pelanggan 4. Mendapatkan komitmen untuk bertindak Klasifikasi Jasa Klasifikasi jasa dapat dilakukan berdasarkan tujuh kriteria menurut Lovelock dalam Tjiptono (2006:8) : 1. Segmen pasar 2. Tingkat keberwujudan (tangibility) 3. Keterampilan penyedia jasa 4. Tujuan organisasi jasa 5. Regulasi 6. Tingkat intensitas karyawan 7. Tingkat kontak penyedia jasa dan pelanggan Karakteristik Jasa Menurut Tjiptono (2007:136), jasa memiliki empat karakteristik utama yang membedakannya dari barang, yaitu: 1. Intangibility Jasa berbeda dengan barang. Jika barang merupakan suatu proyek, alat, atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja (performance), atau usaha. Bila barang dapat dimiliki, maka jasa hanya bisa dikonsumsi tetapi tidak dimiliki. Meskipun sebagian besar jasa dapat berkaitan dan didukung oleh produk fisik misalnya telepon dalam jasa telekomunikasi, pesawat dalam jasa angkutan udara, makanan dalam jasa restoran, esensi dari apa yang dibeli pelanggan adalah kinerja yang diberikan oleh produsen kepadanya. 2. Inseparability Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa dilain pihak, umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan 126

3 merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa. Kedua pihak mempengaruhi hasil (outcome) dari jasa tersebut. Dalam hubungan penyedia jasa dari pelanggan ini, efektivitas individu yang menyampaikan jasa (contact personnel) merupakan unsur penting. Dengan demikian kunci keberhasilan bisnis jasa ada pada proses rekrutmen, kompensasi, pelatihan, dan pengembangan karyawannya. 3. Variability Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Para pembeli jasa sangat peduli dengan variabilitas yang tinggi ini dan seringkali mereka meminta pendapat orang lain sebelum memutuskan untuk memilih. 4. Perishability Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi kereta api yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau jam tertentu tanpa pasien ditempat praktik seorang dokter, akan berlalu / hilang begitu saja karena tidak dapat disimpan untuk dipergunakan diwaktu yang lain. Hal ini tidak menjadi masalah bila permintaannya tetap karena mudah untuk menyiapkan pelayanan untuk permintaan tersebut sebelumnya. Bila permintaan berfluktuasi, berbagai permasalahan muncul berkaitan dengan kapasitas menganggur (saat permintaan sepi) dan pelanggan tidak terlayani dengan resiko mereka kecewa/beralih ke penyedia jasa lainnya (saat permintaan puncak) Pihak Pihak Dalam Pelayanan Pihak pihak dalam pelayanan menurut Barata (2003:8): 1. Penyedia layanan (service provider) Pihak yang dapat memberikan suatu layanan tertentu kepada konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan dan penyerahan barang (goods) atau jasa jasa (services). Dalam prakteknya, para pelaku bisnis sering pula menyebut penyedia layanan sebagai pihak yang mampu memberikan nilai tambah yang nyata kepada konsumen, baik dalam bentuk barang atau jasa (one who gives significant added value to a customer;not simply added goods or services). 2. Penerima layanan (service receiver) Adalah mereka yang disebut sebagai konsumen (consumer) atau pelanggan (customer) yang menerima layanan dari penyedia layanan. Dalam praktiknya para pelaku bisnis sering pula menerima layanan disebut sebagai pihak yang menerima suatu nilai tambah nyata dari penyedia layanan (one who receive significant added value from a service provider) Keputusan Memilih Produk Asuransi Pendidikan Definisi Keputusan Keputusan merupakan hasil proses pemikiran berupa pemilihan satu dari beberapa alternatif yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah yang dihadapi (Umar, 2003:103). Nurkolis (2003:184) mengatakan bahwa teori keputusan adalah metodologi untuk men-struktur dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau beresiko. Keputusan lebih bersifat perspektif dari pada deskriptif. Sedangkan menurut Fahmi (2011:163) keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi Definisi Pengambilan Keputusan Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu (Handoko, 2003:129). Pada hakikatnya pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta fakta, dan penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi serta pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan cepat (Siagian dalam Umar, 2008:104). Sedangkan Bangun (2008:61) mengatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses pemecahan masalah melalui pemilihan dari sejumlah alternatif Definisi Produk Menurut Nafarin (2007:182) produk (product) adalah hasil produksi (yang dalam arti luas meliputi barang dan jasa). Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 2007:95). 127

4 Sedangkan Giffin dan Ebert (2007:328) mengatakan bahwa produk adalah barang, jasa, atau gagasan yang dipasarkan untuk mengisi kebutuhan dan keinginan konsumen Klasifikasi Produk Berdasarkan berwujud tidaknya produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama menurut Tjiptono (2007:98), yaitu : 1. Barang Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba/disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu : a. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods) b. Barang Tahan Lama (Durable Goods) 2. Jasa (services) Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel, lembaga pendidikan, dan lain lain Definisi Asuransi Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari kata assuradeur yang berarti penanggung dan geassureerde yang berarti tertanggung. Kemudian dalam bahasa Perancis disebut Assurance yang berarti menanggung sesuatu yang pasti terjadi. Sedangkan dalam bahasa latin disebut Assecurare yang berarti meyakinkan orang. Selanjutnya dalam bahasa Inggris kata asuransi disebut Insurance yang berarti menanggung sesuatu yang mungkin atau tidak mungkin terjadi dan Assurance yang berarti menanggung sesuatu yang pasti terjadi (Kasmir, 2009:292) Jenis Jenis Asuransi Menurut Kasmir (2009:294) jenis jenis asuransi yang berkembang di Indonesia dewasa ini jika dilihat dari berbagai segi adalah : 1. Dilihat dari segi fungsinya a. Asuransi Kerugian (non life insurance) 1) Asuransi kebakaran yang meliputi kebakaran, peledakan, petir kecelakaan kapal terbang, dan lainnya 2) Asuransi pengangkatan, meliputi : a. marine hul policy b. marine cargo policy c. freight 3) Asuransi aneka, yaitu asuransi yang tidak termasuk dalam asuransi kebakaran dan pengangkutan seperti asuransi kendaraan bermotor, kecelakaan, pencurian, dan lainnya. b. Asuransi Jiwa (life insurance) 1) Asuransi berjangka (Term insurance) 2) Asuransi tabungan (Endowment insurance) 3) Asuransi seumur hidup (Whole life insurance) 4) Anuitas (Anuity contrack insurance) c. Reasuransi (reinsurance) Perusahaan yang memberikan jasa asuransi dalam pertanggungan ulang terhadap resiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian. Jenis asuransi ini sering disebut asuransi dari asuransi, dan asuransi ini digolongkan ke dalam : 1). Bentuk treaty 2). Bentuk facultative 3). Kombinasi dari keduanya 2. Dilihat dari segi kepemilikannya a. Asuransi milik pemerintah b. Asuransi milik swasta nasional c. Asuransi milik perusahaan asing d. Asuransi milik campuran (swasta nasional dengan pihak asing) Asuransi Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik (Barnadib dalam Darmaningtyas, 2004:1). Sedangkan Koesoema (2007:3) mengatakan bahwa pendidikan merupakan sebuah kegiatan manusia yang didalamnya terdapat tindakan edukatif dan didaktis yang diperuntukkan bagi generasi yang sedang bertumbuh. Menurut Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP UPI (2007:147) pengertian pendidikan yaitu berupa kegiatan belajar mengajar dan bahkan akhirnya situasi belajar mengajar dan bahkan akhirnya situasi belajar mengajar yang berlaku di lembaga pendidikan atau biasa kita kenal dengan istilah schoolling. Schooling memiliki komponen : guru, murid, kurikulum, keteraturan, dan fasilitas belajar mengajar. Asuransi pendidikan merupakan perjanjian antara Anda dan Perusahaan Asuransi, yang menyebutkan bahwa Perusahaan Asuransi akan memberikan dana sebesar jumlah tertentu kepada Anda apabila 128

5 anak Anda masuk ke jenjang jenjang pendidikan tertentu (Senduk, 2007:25). Sedangkan Rini (2008:208) mengatakan bahwa asuransi pendidikan adalah salah satu jenis asuransi jiwa yang mengandung unsur investasi, dimana pada tahapan tahapan pendidikan anak ada sejumlah nilai tunai yang dapat Anda ambil untuk membayar biaya pendidikan anak Keuntungan Usaha Asuransi Keuntungan dari usaha asuransi untuk masing masing pihak menurut Kasmir (2009:297) adalah : 1. Bagi Perusahaan Asuransi a. Keuntungan dari premi yang diberikan ke nasabah b. Keuntungan dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain c. Keuntungan dari hasil bunga dari investasi di surat surat berharga 2. Bagi Nasabah a. Memberikan rasa aman b. Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik kembali c. Terhindar dari resiko kerugian atau kehilangan d. Memperoleh penghasilan di masa yang akan datang e. Memperoleh penggantian akibat kerusakan atau kehilangan. III. METODE PENELITIAN Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode observasi (pengamatan secara langsung) dan studi pustaka (library research). IV. PEMBAHASAN AJB Bumiputera 1912 Syari ah adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa asuransi jiwa berbasis syari ah, kegiatan utamanya adalah menyelenggarakan program-program (produk-produk) asuransi jiwa kepada masyarakat Indonesia. Programprogram asuransi tersebut terdiri dari: 1. Asper (Asuransi Perorangan) a. Mitra Iqra (Asuransi Pendidikan) Program yang bertujuan mempersiapkan dan menyediakan dana tabungan pendidikan bagi putraputri nasabah sejak dini dengan menyisihkan sebagian pendapatan nasabah secara teratur. Tetapi juga menyiapkan perlindungan bagi putraputri nasabah sekiranya terjadi sesuatu yang tidak dikehendaki, oleh karena itu nasabah tidak perlu khawatir dengan pendidikan putra-putri nya. b. Mitra Mabrur (Tabungan Haji/Dana Hari Tua/Pensiun) Program perorangan yang bertujuan mempersiapkan dan menyediakan dana tabungan haji, umroh atau tabungan hari tua dalam mata uang rupiah. Dengan demikian investasi nasabah menjadi semakin mantap dan menguntungkan melalui AJB Bumiputera 1912 Syari ah. c. Mitra Sakinah (Tunjangan Hari Tua). Program perorangan yang bertujuan mempersiapkan dan menyediakan dana tabungan hari tua dalam mata uang rupiah, dimana pada tiga tahun terakhir masa kontrak nasabah dibebaskan membayar premi. Dengan demikian investasi nasabah menjadi semakin mantap dan menguntungkan melalui AJB Bumiputera 1912 Syari ah. 2. Askum (Asuransi Kumpulan) a. Mitra Ekawarsa Program asuransi kumpulan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam melindungi kesejahteraan karyawannya dan keluarga jika terjadi risiko meninggal dunia. b. Mitra Perlindungan Kecelakaan Diri Program asuransi kumpulan yang dirancang untuk melindungi nasabah untuk dapat menjalankan kehidupan dengan tenang, seperti dapat menjaga keluarga yang dicintai dari kesulitan ketika terjadi musibah kematian atau kecacatan karena kecelakaan. c. Mitra Ta awun Pembiayaan Program asuransi kumpulan yang dirancang untuk membantu kreditur dan melindungi debiturnya dengan merencanakan pelunasan pinjaman jika terjadi musibah kematian. 4.1.Prosedur Pelayanan Pada AJB Bumiputera 1912 Syari ah Prosedur pelayanan dilaksanakan oleh karyawan AJB Bumiputera 1912 Syari ah, yaitu yang terdiri dari seorang kasir dan K.U.A.K. (Kepala Urusan Administrasi Keuangan), dimulai dari calon nasabah datang hingga meninggalkan kantor cabang, baik dengan tujuan memperoleh informasiinformasi yang dibutuhkan, keingintahuan tentang produk-produk serta manfaatnya, prosedur dan syarat yang diberlakukan, 129

6 ataupun keinginan untuk yang positif untuk menggunakan jasa perusahaan. Berikut ini sikap yang harus dilaksanakan oleh para petugas pelayanan ketika berhadapan dengan calon nasabah ataupun nasabah perusahaan: 1. Senyum, salam, dan sapa. 2. Menanyakan keperluan. 3. Ramah, tenang, dan sopan. 4. Beretika yang baik 5. Bersahabat 6. Perhatian, sabar, dan mengerti terhadap keperluan calon nasabah/nasabah. 7. Tidak membedakan status sosial. Dalam hal melayani karyawan memperhatikan dari segi penampilannya, yaitu dengan memakai seragam kerja. Selain itu, petugas pelayanan juga memperhatikan kenyamanan para calon nasabah atau nasabah dengan cara: 1. Fasilitas ruang tunggu dan Air Conditioner (AC) 2. Menyediakan buku bacaan, seperti koran dan majalah. 3. Disediakan air mineral di meja ruang tunggu. 4. Tersedia tempat parkir. Berikut ini adalah bagan alur prosedur pelayanan calon nasabah pada AJB Bumiputera 1912 Syari ah cabang Pondok Gede Calon Nasabah Kantor Cabang Respon Persetujuan Penangguhan/ penundaan 5 Bagian administrasi menyalin formulir di SPAJ dan mencetak kuitansi PP, kemudian menyerahkan polis asuransi 4 Calon nasabah mengisi formulir Data Calon Pemegang Polis dan membayar PP Sumber: AJB Bumiputera 1912 Syari ah Gambar III. 1. Prosedur Pelayanan Calon Nasabah Dibawah ini adalah keterangan dari Gambar III. 1.: 1. Calon nasabah mendatangi kantor cabang pembantu AJB Bumiputera 1912 Syari ah Pondok Gede untuk mencari keperluannya, baik menanyakan informasi-informasi, ataupun keinginan untuk menggunakan jasa asuransi perusahaan. 2. Petugas pelayanan akan melayani calon nasabah tersebut dengan menanyakan keperluannya. Selanjutnya menjelaskan baik informasi-informasi yang diperlukan ataupun keinginan calon nasabah untuk memakai jasa perusahaan dan tidak jarang pegawai administrasi pun menawarkan produk asuransi kepada nasabah dengan harapan dapat menggunakan jasa perusahaan. 3. Setelah penjelasan dilakukan oleh petugas pelayanan, disinilah calon nasabah membuat keputusan, yaitu apakah informasi yang didapat sudah cukup dan hanya itu saja, apakah melakukan penundaan karena ingin memikirkan terlebih dahulu, apakah setuju dan bersedia menggunakan jasa perusahaan, atau apakah akan melakukan pembatalan dalam menggunakan jasa perusahaan. Jika hasil keputusan calon nasabah ialah menolak atau menunda, pihak perusahaan akan menciptakan kesan dan harapan yang positif kepada calon nasabah. Sedangkan jika calon nasabah setuju 130

7 untuk menggunakan jasa perusahaan, akan ada langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan, seperti berikut ini. 4. Calon nasabah mengisi formulir data calon pemegang polis yang diberikan oleh bagian administrasi, menyerahkan fotocopy KTP yang masih berlaku, setelah itu membayar uang tunai Premi Pertama (PP) sesuai perjanjian atau ketentuan. Untuk pembayaran premi nasabah dapat memilih cara pembayaran, baik sekaligus ataupun berangsur. Minimal biaya premi sebesar Rp per triwulan. Jika nasabah memilih berangsur, ada beberapa periode waktu pembayaran premi yang dapat dipilih sesuai kesanggupan nasabah, yaitu: a. Triwulan (tiga bulanan) b. Semester (enam bulanan) c. Tahunan. 5. Bagian administrasi menyalin data dari formulir ke Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ), lalu meminta tanda tangan dari calon peserta asuransi, calon pemegang polis, kepala cabang, dan petugas penutup. Setelah itu, kasir akan mengentry data kedalam sistem komputer yang telah terkoneksi oleh kantor pusat. Kemudian pencetakan kuitansi PP dan diserahkan kepada nasabah. Kuitansi PP tersebut harus disimpan dengan baik oleh pemegang polis, karena pada saat mengajukan klaim kuitansi tersebut harus dilampirkan sebagai tanda bukti. Kuitansi PP hanya dikeluarkan sekali ketika melakukan transaksi PP yang disetujui serta ditanda tangani oleh Kepala Cabang, sedangkan kuitansi Premi Lanjutan Tahun Pertama (PLTP) dan Premi Lanjutan (PL) ditandatangani oleh Direktur Utama AJB Bumiputera 1912 Syari ah. Adapun ketentuan materai yang digunakan sebagai biaya potongan polis: a. Apabila jumlah premi yang dibayarkan oleh nasabah dimulai dari Rp Rp , maka potongan biaya polis sebesar Rp dan menggunakan materai bernilai Rp b. Apabila jumlah premi yang dibayarkan > Rp , maka potongan biaya polis sebesar Rp dan menggunakan materai bernilai Rp Polis asuransi akan dikeluarkan 2-4 minggu setelah nasabah telah terdaftar menjadi nasabah AJB Bumiputera 1912 Syari ah kantor cabang Pondok Gede. Agen atau marketing yang terdapat pada AJB Bumiputera 1912 Syari ah cabang Pondok Gede sangat berperan besar dalam perkembangan produksi polis asuransi perusahaan, dikarenakan mereka bekerja dengan cara turun langsung ke lapangan untuk mencari dan mendapatkan nasabah baru, serta para agen pun mendapatkan pelatihan setiap setahun sekali selama 3 bulan yang bertujuan untuk memotivasikan. Agen atau marketing dari AJB Bumiputera 1912 Syari ah sangat berperan besar dalam perkembangan produksi polis asuransi, dikarenakan mereka bekerja dengan cara turun langsung ke lapangan untuk memperoleh nasabah baru. Dalam waktu satu hari, para agen ditargetkan mendapatkan pertemuan sebanyak 5 hingga 6 pertemuan kepada calon nasabah. Langkah pertama ketika para agen melakukan pertemuan kepada para calon nasabah, yaitu menginformasikan bahwa AJB Bumiputera 1912 Syariah hadir ditengahtengah masyarakat dan siap memberikan solusi perihal asuransi, setelah itu adanya perkenalan mengenai produk-produk, hingga akhirnya menawarkan produk-produk perusahaan. Para agen pun mendapatkan pelatihan sebanyak satu kali dalam satu tahun selama tiga hari, yang bertujuan untuk memperluas dan memantapkan pengetahuan mengenai asuransi perusahaan serta untuk memotivasikan kembali para agen. Disamping itu, berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa keberhasilan para agen tidak luput dikarenakan adanya peran serta dari supervisor yang senantiasa memberi pemahaman, instruksi dan pemecahan masalah yang dihadapi para agen Keputusan Pemilihan Produk Asuransi Pendidikan AJB Bumiputera 1912 Syari ah Program asuransi pendidikan AJB Bumiputera 1912 Syari ah merupakan program asuransi dalam mata uang Rupiah didasarkan pada syari ah yang dirancang untuk membiayai pendidikan dan memberikan perlindungan bagi anak-anak, dimulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, baik dalam keadaan kedua orang tua masih hidup atau telah meninggal dunia dan pada saat perguruan tinggi peserta asuransi dibebaskan biaya premi dan tetap mendapatkan tahapan dana pendidikan. Berikut beberapa alasan yang membuat calon nasabah memutuskan memilih produk asuransi pendidikan, yaitu diantaranya: a. Manfaat daripada produk. 131

8 b. Tahapan dana didapat setiap jenjang pendidikan. c. Sangat pentingnya pendidikan. d. Biaya pendidikan yang semakin lama semakin mahal. e. Adanya proteksi yang mendampingi manfaat produk. f. Alasan karena penghasilan atau financial. g. Dapat melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. h. Tidak membayar premi saat masa kontrak berakhir. Adapun hal hal ataupun ketentuanketentuan yang berhubungan dengan Asuransi AJB Bumi Putera 1912 Syari ah Cabang Pondok Gede sebagai berikut: 1. Usia anak Usia anak yang akan diasuransikan dalam kontrak asuransi (berumur 1 tahun). 2. Akumulasi premi Premi yang akan dibayar oleh nasabah setiap jatuh tempo angsuran, pada ilustrasi dibayarkan dengan angsuran pertahun sebesar Rp Premi sangat fleksibel, artinya tergantung kemampuan calon nasabah. 3. Tabarru Dana kebajikan untuk tujuan kerjasama tolong-menolong dan saling menanggung diantara para peserta bila terjadi klaim. Usia peserta pada contoh ilustrasi antara 31-35, maka tabarru a berdasarkan usia peserta dengan usia anak sebesar 8,10%. Perhitungannya, tabarru x premi disetor = 8,10% x = Rp , dipotong setiap pembayaran premi. 4. Tabungan Simpanan nasabah yang didapat dari: premi disetor tabarru premi biaya = Rp Rp Rp = Rp Mudharabah Sistem bagi hasil atau investasi dana nasabah yang dikembangkan oleh perusahaan. Dari investasi tersebut, nasabah mendapat 70%, sedangkan 30% untuk Badan Pengawas Syari ah (BPS). Namun, nilainya dapat naik ataupun turun, karena tergantung fluktuasi atau sesuai pada kondisi pangsa pasar investasi, pada saat penelitian asumsi bagi hasil sebesar 10%. Perhitungannya, tabungan x asumsi bagi hasil investasi x bagian hasil investasi = Rp x 10% x 70% = Rp Santunan kebajikan Sejumlah dana yang diambil dari kumpulan dana tabarru seluruh peserta yang dibayarkan kepada seorang peserta apabila ditakdirkan meninggal dunia. Besar dana pada tahun pertama jumlahnya sama dengan 1 tahun sebelum masa kontrak berakhir, dan semakin mendekati masa kontrak habis atau di tahun ke 18, jumlahnya sama dengan pada saat premi di tahun pertama. 7. Nilai tunai Dana tabungan yang telah disetor, yaitu dana tabungan + dana mudharabah = Rp Rp = Rp Klaim meninggal Sejumlah dana yang dikeluarkan jika mengalami risiko meninggal dunia, terdiri atas santunan kebajikan + nilai tunai = Rp Rp = Rp Premi biaya Pembiayaan administrasi, untuk masa kontrak 1-11 tahun sebesar 3,5% x premi disetor. Sedangkan jika masa kontrak >12 tahun (seperti ilustrasi) sebesar 39% x premi disetor. Perhitungan dari ilustrasi = 39% x Rp = Rp Tahapan dana pendidikan: 10. TK Taman Kanak-kanak. 11. SD Sekolah Dasar. 12. SMP Sekolah Menengah Pertama. 13. SMA Sekolah Menengah Atas. 14. PT I, II, III, IV, V Perguruan Tinggi, semester 1, 2, 3, 4, dan SNT Sisa nilai tunai dari tahapan PT I 16. MA (manfaat awal) Total uang yang direncanakan pada masa kontrak. Nasabah mengambil kontrak selama 17 tahun, maka premi pertahun tersebut Rp x 17 tahun = Rp ,- 17. Contoh perhitungan tahapan dana (TK): 10% x MA = 10% x Rp = Rp Contoh perhitungan tahapan dana (PT II): 25% x SNT = 25% x Rp = Rp Manfaat premi sekaligus 19. Titipan premi Sejumlah premi yang dibayarkan secara sekaligus, sebesar Rp untuk anak usia 1 tahun dan usia peserta antara tahun, dan masa asuransi selama 17 tahun. 20. Mudharabah titian premi 132

9 Investasi dana nasabah yang dikembangkan oleh perusahaan, pada saat penelitian asumsi bagi hasil 10%. Perhitungannya, titipan premi x asumsi hasil investasi x bagian hasil investasi = Rp x 10% x 70% = Rp Nilai tunai titipan premi Dana tabungan yang telah disetor, yaitu dana titipan premi + mudharabah titipan premi = Rp Rp = Rp Apabila peserta meninggal dunia dalam masa perjanjian asuransi, maka yang ditunjuk sebagai penerima hibah atau ahli waris akan menerima: 1. Klaim meninggal: nilai tunai + santunan kebajikan pada tahun kejadian. 2. Nilai tunai titipan premi (jika dibayar sekaligus): titipan premi + mudharabah titipan premi pada tahun kejadian. Dengan ketentuan anak yang ditunjuk sebagai penerima hibah menerima tahapan dana pendidikan dengan perubahan seperti pada tabel dibawah ini: Tabel III. 2. Tahapan Dana Pendidikan (jika peserta meninggal dunia) Masuk Usia (Tahun) Terima (%) TK 4 10% x MA SD 6 10% x MA SMP 12 20% x MA SMU 15 25% x MA PT I 18 35% x MA PT II 19 15% x MA PT III 20 20% x MA PT IV 21 20% x MA PT V 22 25% x MA Sumber: AJB Bumiputera 1912 Syari ah Keterangan tabel III. 5.: Contoh perhitungan (SD): 10% x MA = 10% x Rp = Rp Sedangkan Jika peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian asuransinya berakhir, maka peserta akan memperoleh: 1. Nilai tunai premi ditahun peserta mengundurkan diri: misal mengundurkan diri di tahun ke 5, maka memperoleh nilai tunai sebesar Rp Nilai tunai titipan premi ditahun peserta mengundurkan diri (premi sekaligus): misal mengundurkan diri di tahun ke 5, maka memperoleh nilai tunai titipan premi sebesar Rp Adapun ketentuan-ketentuan program mitra iqro yang harus diketahui oleh nasabah: 1. Masa pembayaran premi sama dengan masa asuransi. 2. Usia Peserta minimal 15 tahun dan pada saat mulai ditambah asuransi maksimal 65 tahun. 3. Masa asuransi maksimal 18 tahun dan minimal 3 tahun. 4. Minimal usia anak 0 tahun dan maksimal 15 tahun. 5. Maksimal manfaat non medical untuk calon Peserta berusia tahun. 6. Masa observasi non medical ditetapkan 2 tahun: a. Untuk tahun pertama = nilai tunai + (60% x santunan kebajikan). Berdasarkan tabel III. 7.: Rp (60% x Rp ) = Rp b. Untuk tahun ke dua = nilai tunai + (80% x santunan kebajikan). Berdasarkan tabel III. 7.: Rp (80% x Rp ) = Rp

10 Masa observasi non medical tidak berlaku untuk meninggal karena kecelakaan (100%). Tahun ketiga dan seterusnya memperoleh 100% klaim meninggal dunia. 7. Pembayaran terhenti (lapse) dengan masa leluasa (grace periode) selama 1 bulan kalender. Bila belum juga membayar maka secara otomatis diperpanjang dengan membayar tabarru dari nilai tunai. 8. Jika Peserta meninggal setelah melewati grace periode maka tetap mendapatkan santunan kebajikan + sisa nilai tunai (tabungan premi tabarru selama polis lapse) + bagi hasil investasi. No. Pertanyaan Tabel III. 3. Hasil Kuesioner Skor Jawaban SS ST RG TS STS 1. Petugas pelayanan AJB Bumiputera 1912 Syari ah mengikuti prosedur Petugas pelayanan AJB Bumiputera 1912 Syari ah ramah dan sopan Petugas pelayanan AJB Bumiputera 1912 Syari ah cepat tanggap Pelayanan yang baik saat penyampaian informasi Pengetahuan dan kecakapan petugas dalam penyajian data dan informasi Komunikasi yang baik dengan calon nasabah dan nasabah 7. Menurut saya asuransi pendidikan penting 10. Menurut saya adanya angsuran pembayaran premi penting Menurut saya penjelasan informasi produk yang lengkap itu penting Saya memilih produk asuransi karena manfaatnya (pendidikan) Saya merasa puas dengan tahapan dana yang akan diperoleh Saya merasa tenang karena ada proteksi yang mendampingi produk asuransi 15. Persyaratan asuransi tidak sulit Petunjuk: Memberi tanda checklist ( ) pada jawaban yang anda pilih dikotak jawaban yang tersedia. Keterangan: SS = Sangat setuju S = Setuju RG = Ragu-ragu TS = Tidak setuju STS = Sangat tidak setuju Sumber: AJB Bumiputera 1912 Syari ah 134

11 Dalam penelitian kuantitatif ini, penulis menggunakan skala pengukuran Likert yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur dan jawaban itu dapat diberi skor: Sangat setuju (SS) Tabel III. 4. Contoh Format Skor Jawaban Skala Likert Ragu-ragu Setuju (ST) Tidak setuju (TS) (RG) Sangat tidak setuju (STS) Sumber: Sugiyono (2008:133) Dalam penelitian ini, penulis mendapatkan sebanyak 60 orang responden yang diambil secara random untuk memperoleh jawaban yang akan dianalisis. Dari 60 responden telah dianalisis: 23 orang responden menjawab SS 35 orang responden menjawab S 2 orang responden menjawab RG 0 orang responden menjawab TS 0 orang responden menjawab STS Data interval diatas dapat dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skor setiap jawaban dari responden. Berdasarkan skor yang telah ditetapkan dapat dihitung sebagai berikut, dengan rumus: Jumlah responden x Nilai skor Jumlah skor untuk 23 orang yang menjawab SS = 23 x 5 = 115 Jumlah skor untuk 35 orang yang menjawab S = 35 x 4 = 140 Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab RG = 2 x 3 = 6 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab TS = 0 x 2 = 0 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab STS = 0 x 1 = 0 Jumlah total = 261 Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5 x 60 = 300 (seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor yang diperoleh dari penelitian = 261. Jadi berdasarkan data itu maka prosedur pelayanan terhadap keputusan pemilihan produk asuransi pendidikan itu = (261 : 300) x 100% = 87% dari yang diharapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut: STS TS RG ST SS Sumber: AJB Bumiputera 1912 Syari ah Gambar III.3. Kontinum Data Hasil Kuesioner Jadi, berdasarkan data yang diperoleh dari 60 orang responden, maka rata-rata 261 terletak pada daerah sangat setuju (SS). V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan terhadap seluruh data yang 135

12 diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Prosedur pelayanan dilaksanakan oleh karyawan AJB Bumiputera 1912 Syari ah kepada calon nasabah dimulai dari datang ke kantor, menanyakan keperluan, menjelaskan informasi yang dibutuhkan, hingga calon nasabah tersebut meninggalkan kantor. 2. Pelayanan yang diberikan oleh karyawan AJB Bumiputera 1912 Syari ah yaitu meliputi sikap, penampilan, fasilitas, pengetahuan karyawan tentang produkproduk perusahaan. 3. Keputusan pemilihan produk asuransi pendidikan dipilih oleh calon nasabah dengan beberapa alasan, yaitu manfaat produk, terdapat tahapan dana disetiap jenjang pendidikan, pentingnya pendidikan dan karena biaya sekolah yang kini semakin hari semakin mahal, adanya proteksi yang mendampingi manfaat produk, alasan financial calon nasabah, dan anak dapat melanjutan ke sekolah ke perguruan tinggi tanpa membayar premi lagi. 4. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa sebesar 87% responden menjawab sangat setuju (SS) mengenai prosedur pelayanan terhadap keputusan pemilihan produk asuransi pendidikan pada AJB Bumiputera 1912 Syari ah Saran-saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka terdapat beberapa saran yang diharapkan dapat meningkatkan prosedur pelayanan terhadap keputusan pemilihan produk asuransi pendidikan. Adapun saran-saran yang diberikan bagi perusahaan, yaitu: 1. Lakukan metode yang lebih efektif dalam pencarian nasabah selain door to door, seperti iklan komersial, brosur, iklan di radio. Hal tersebut agar dapat menarik perhatian para masyarakat. 2. Hilangkan atau atasi rasa kekhawatiran calon nasabah mengenai berita yang simpang siur akan lamanya pencairan dana klaim dan benefit yang sering tidak sesuai dengan prosedur. Hal tersebut dapat dibuktikan oleh perusahaan baik dari tim manajemen atau petugas pelayanan melalui sistem pelayanan yang baik, seperti petugas yang cepat tanggap dalam melayani calon nasabah dan klaimklaim, penyampaian informasi yang jelas kepada calon nasabah atau nasabah, memberi penjelasan yang informatif bagi nasabah. Namun, jika terdapat isu akibat suatu kejadian, maka sebaiknya petugas diberi pelatihan untuk dapat mengatasi masalah tersebut agar tidak ada kekeliruan lagi. 3. Terus tingkatkan dan utamakan kualitas dari sistem pelayanan yang diberikan, khususnya dalam melayani calon nasabah dan sebelum calon nasabah tersebut mengambil keputusan dalam pemilihan produk. Karena hal tersebut merupakan aset intangible berharga yang pasti berkesan pada para calon nasabah ataupun yang telah menjadi nasabah perusahaan. 4. Pertahankan dan tingkatkan kualitas produk, baik yang menjadi unggulan maupun produk yang masih sedikit peminatnya. Sehingga masing-masing produk dapat mencapai titik maksimal prestasi. DAFTAR PUSTAKA Ariani, Wahyu Manajemen Operasi Jasa. Yogyakarta: Graha Ilmu Bangun, Wilson Intisari Manajemen. Bandung: PT. Refika Aditama Barata, Atep Adya Dasar Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Elex Media Komputindo Darmaningtyas Pendidikan Yang Memiskinkan. Yogyakarta: Galang Press Fahmi, Irham. Manajemen Teori, Kasus, Dan Solusi Bandung: Alfabeta Griffin, Ricky W. Dan Ronald J. Ebert Bisnis, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga Handoko, T. Hani Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Kasmir Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Martin Customer Service Support : Layanan & Dukungan Kepada Pelanggan. Jakarta: Gramedia Moeljono, Djokosantoso Budaya Korporat Dan Keunggulan Korporasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Moenir Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara 136

13 Nafarin, M Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat Nuraida, Ida Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius Nurkolis Manajemen Berbasis Sekolah: Teori, Model, Dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo Rini, Mike Solusi Mengelola Keuangan Pribadi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Robbins, Stephen P dan Mary Coulter Manajemen, Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga Senduk, Safir Seri Perencanaan Keuangan Keluarga : Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP UPI Ilmu & Aplikasi Pendidikan. Jakarta: Grasindo Tjiptono, Fandy Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Tjiptono, Fandy Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Umar, Husein Business An Introduction. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 137

PERHITUNGAN PREMI MITRA IQRA PADA AJB BUMIPUTERA SYARIAH 1912 CABANG DEPOK

PERHITUNGAN PREMI MITRA IQRA PADA AJB BUMIPUTERA SYARIAH 1912 CABANG DEPOK PERHITUNGAN PREMI MITRA IQRA PADA AJB BUMIPUTERA SYARIAH 1912 CABANG DEPOK Nama : Amanda Shelyyanti NPM : 31209271 Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, Ssi., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam kehidupan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Praktik dari Produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra dan Asuransi Haji

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Praktik dari Produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra dan Asuransi Haji BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Praktik dari Produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra dan Asuransi Haji Mitra Mabrur di AJB Bumiputera Syariah cabang Sidoarjo AJB Bumiputera syariah menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan di dunia, manusia selalu dihadapkan pada sejumlah ketidakpastian yang bisa menyebabkan kerugian finansial di masa yang akan datang. Manusia tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III DATA PENELITIAN

BAB III DATA PENELITIAN BAB III DATA PENELITIAN A. Sejarah Berdiri dan Perkembangannya Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syari ah adalah Perusahaan Asuransi Jiwa Nasional milik Bangsa Indonesia yang pertama dan tertua. Didirikan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran sangat luas,banyak ahli yang telah memberikan definisi atas

II. LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran sangat luas,banyak ahli yang telah memberikan definisi atas 10 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pemasaran Pengertian pemasaran sangat luas,banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah Setiap umat Islam dimanapun berada tidak ada yang tidak rindu untuk

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi. BAB V PEMBAHASAN A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus Sebagai sebuah perusahaan asuransi, maka asuransi syariah menawarkan produk-produk perasuransiannya. Produk asuransi yang dimaksud di sini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan memasarkan produk suatu kelompok atau individu untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperoleh keuntungan. Maka pemasaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang 52 BAB IV ANALISIS A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang syariah di Semarang Berikut ini akan dijelaskan pengelolaan dana tabarru yang terdapat pada AJB Bumiputera Unit Syariah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang semakin kuat sangat berpengaruh dalam pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang semakin kuat sangat berpengaruh dalam pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor usaha yang mempengaruhi perkembangan perekonomian di Indonesia yaitu sektor perbankan, dimana sektor ini memberikan dampak dalam upaya peningkatkan

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak 1 I. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak selalu mengenai materi namun kebutuhan materi yang terpenuhi tentu saja adalah salah satu sumber

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB. Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB. Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan. BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan. Pemasaran merupakan sebuah proses dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN ATAS KUALITAS PELAYANAN PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) CABANG SEMARANG

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN ATAS KUALITAS PELAYANAN PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) CABANG SEMARANG ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN ATAS KUALITAS PELAYANAN PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) CABANG SEMARANG Sulistiowati Program Studi S1 Administrasi Bisnis UNDIP ABSTRAK Sulistiowati, D2D309002,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia dalam hidupnya selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan

Lebih terperinci

http://www.hadiborneo.wordpress.com/ Secara bahasa Berasal dari kata assurantie dari bahasa Belanda yang berakar dari bahasa latin yaitu assecurare yang berarti meyakinkan orang. Menurut UU No. 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang ingin berkembang dan selalu bertahan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang ingin berkembang dan selalu bertahan harus dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang ingin berkembang dan selalu bertahan harus dapat memberikan kepada para pelanggan produk baik barang maupun jasa yang bermutu lebih baik, harga

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi?

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Asuransi 3 02 Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? 5 5 03 Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi? 6 7 04 Siapa yang Perlu Melakukan Perlindungan Asuransi? 8 Bagaimana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Umum Asuransi Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari kata Assurandeur yang berarti penanggung dan Geassurreerde

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlindungan tentu dibutuhkan oleh setiap orang, banyak cara yang dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada zaman yang serba modern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan negara lainnya, khususnya negara yang memiliki penduduk

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan negara lainnya, khususnya negara yang memiliki penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Posisi premi asuransi Indonesia di dunia masih relatif sangat rendah, bahkan Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi di Indonesia menilai bahwa penetrasi pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia berkembang cukup pesat dan memainkan peranan yang cukup besar dalam perekonomian di Indonesia dewasa ini. Seiring dengan

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE Signature Life Assurance merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT. AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Signature Life Assurance. Harap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan non bank yang bergerak dalam bidang usaha (bisnis) pengelolaan atau penanggulangan risiko, pada hakikatnya bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis asuransi di beberapa negara-negara berkembang sekarang ini mengalami perkembangan yang cukup baik walaupun pertumbuhan ekonomi dunia mulai melemah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di zaman sekarang asuransi memegang peranan penting dalam memberikan kepastian proteksi bagi manusia yang bersifat komersial maupun bukan komersial. Asuransi dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Riwayat Singkat Perusahaan PT Asuransi Umum Bumiputera 1967, didirikan atas ide pengurus AJB Bumiputeramuda 1912 sebagai induk perusahaan yang diwakili

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK MANULIFE EDUCATION PROTECTOR

RINGKASAN INFORMASI PRODUK MANULIFE EDUCATION PROTECTOR RINGKASAN INFORMASI PRODUK MANULIFE EDUCATION PROTECTOR Manulife Education Protector adalah produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (AJMI) sebagai Penanggung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar Aur Kuning Bukittinggi Sejak berdirinya Bank Syariah Mandiri Pasar Aur Kuning bersaing dengan Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah ditentukan akan mempergunakan bantuan orang lain. 1 Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah ditentukan akan mempergunakan bantuan orang lain. 1 Dalam hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut George R. Terry pencapaian tujuan dalam sebuah organisasi yang sudah ditentukan akan mempergunakan bantuan orang lain. 1 Dalam hal ini manusia membentuk

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK ABSTRAK Jimmy Email: jimmymannuel@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Service

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil BAB 4 PEMBAHASAN Dalam penelitian ini peneliti akan membahas mengenai evaluasi atas dana kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil investasi yang menggunakan dana

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuaransi jiwa nasional milik bangsa Indonesia yang pertama. Ia didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG 54 BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG A. Analisis Strategi Pemasaran 1. Analisis Diferensiasi Menurut peneliti berdasarakan wawancara

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENJUALAN POLIS PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG SOLO GLADAK. Oleh : Maya Kusuma Wati F

EVALUASI SISTEM PENJUALAN POLIS PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG SOLO GLADAK. Oleh : Maya Kusuma Wati F EVALUASI SISTEM PENJUALAN POLIS PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG SOLO GLADAK TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat. Timbulnya persaingan tersebut menyebabkan kalangan dunia usaha saling

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. 1. Profil AJB Bumiputera 1912 Syariah Banjarmasin

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. 1. Profil AJB Bumiputera 1912 Syariah Banjarmasin BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Profil AJB Bumiputera 1912 Syariah Banjarmasin Perusahaan AJB Bumiputera 1912 syariah cabang Banjarmasin merupakan salah satu cabang dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah BAB II LANDASAN TEORI A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah 1. Pengertian Pelayanan (Service) Program pelayanan kepada pelanggan dengan bertitik tolak dari konsep kepedulian kepada konsumen terus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Kualitas jasa merupakan isu strategik bagi setiap organisasi pemasaran, terlepas dari bentuk produk yang dihasilkan. Kualitas menurut ISO 9000 adalah derajat atau

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3.1 Bidang Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Selama melaksanakan praktek kerja lapangan penulis ditempatkan pada bagian administrasi keuangan dan umum, karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang sangat mendukung dalam suatu aktivitas bisnis, baik pada lembaga pemerintah maupun lembaga swasta. Dengan adanya kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan asuransi muncul karena masyarakat pada umumnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan asuransi muncul karena masyarakat pada umumnya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan asuransi muncul karena masyarakat pada umumnya adalah penghindar resiko. Asuransi menguntungkan kehidupan masyarakat dengan mengurangi kekayaan yang harus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penentuan Nilai Tunai Pada Asuransi Jiwa Unit Link Konvensional (PRU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penentuan Nilai Tunai Pada Asuransi Jiwa Unit Link Konvensional (PRU 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penentuan Nilai Tunai Pada Asuransi Jiwa Unit Link Konvensional (PRU Link Assurance Account) PRU Link Assurance Account (PAA) adalah produk unit link yang ditawarkan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING A. Persyaratan Pembukaan Rekening Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Sikaping

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga 91 BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga Bandar Lampung Harta Hak milik dalam arti sebenarnya tidak hanya sekedar aset biasa, akan tetapi memiliki arti yang sangat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Asuransi 2.1.1.1 Pengertian Asuransi DAN HIPOTESIS Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari kata assuradeur

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menjelang memasuki tahun 2010 (APEC) dan tahun-tahun selanjutnya didunia ini masing-masing negara seperti tidak mempunyai batas lagi, ditinjau dari sudut pandang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini dilakukan oleh: Nurmaya Sari (2009). Nurmaya Sari (2009) mengkaji Kepuasan Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran dan Konsep Pemasaran Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang maksimal. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar maka perusahaan tidak dapat hanya mengorientasikan kegiatan pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar maka perusahaan tidak dapat hanya mengorientasikan kegiatan pemasaran 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan kegiatan yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Seiring dengan ketatnya persaingan dalam pasar maka

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH BAB IV PEMBAHASAN MASALAH A. Tugas dan Persiapan Kerja yang Dilakukan Customer Service Sebelum Melayani Nasabah pada PT. BPRS PNM Binama Semarang. Dalam melayani nasabah khusunya produk dan pembiayaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Banyak ahli yang telah mendefinisikan pengertian jasa sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing, diantaranya: Definisi jasa menurut Kotler dan Keller

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2. 1 PRODUK DAN JASA produk BRINGIN LIFE dibagi menjadi dua kelompok, yakni, produk individu, produk korporasi, Bancassurance, DPLK dan Syariah. Berikut adalah penjelasan mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda-beda. Definisi definisi tersebut antara lain : dapat terjadi dengan cara membayar premi asuransi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda-beda. Definisi definisi tersebut antara lain : dapat terjadi dengan cara membayar premi asuransi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asuransi dan Premi Asuransi Banyak definisi yang telah diberikan kepada istilah asuransi, sepintas definsi tersebut tidak ada kesamaan antara definisi satu dengan

Lebih terperinci

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional Sejarah Singkat Asuransi Asuransi berasal dari masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal dengan perjanjian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Prosedur 2.1.1 Pengertian sistem Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain nya membentuk satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan sangat cepat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan tingkat persaingan

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI TRANSAKSI DANA PESERTA PRODUK TAKAFUL PENDIDIKAN PADA PT ASURANSI TAKAFUL KELUARGA CABANG BANJARMASIN

PERLAKUAN AKUNTANSI TRANSAKSI DANA PESERTA PRODUK TAKAFUL PENDIDIKAN PADA PT ASURANSI TAKAFUL KELUARGA CABANG BANJARMASIN JURNAL HUMANIORA TEKNOLOGI Vol. II No.I; Oktober 2016 PERLAKUAN AKUNTANSI TRANSAKSI DANA PESERTA PRODUK TAKAFUL PENDIDIKAN PADA PT ASURANSI TAKAFUL KELUARGA CABANG BANJARMASIN INES SARASWATI MACHFIROH

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SEQUISLINQ VALUE PROTECTOR

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SEQUISLINQ VALUE PROTECTOR Sequislinq Value Protector merupakan produk asuransi Unit Link yang diterbitkan oleh PT. Jiwa Sequis Life (selanjutnya Penanggung ) dan Produk ini sudah dicatatkan pada Otoritas Jasa Keuangan. Berikut

Lebih terperinci

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru Asuransi Syariah (Ta min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan / atau tabarru yang memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 2002:51) Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. pengertian manajamen pemasaran sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. pengertian manajamen pemasaran sebagai berikut : BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong dikutip oleh Buchari Alma (2009 : 130) pengertian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil observasi dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan dari hasil yang dilakukan serta mencoba untuk memberikan saran-saran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran 2.1.1 Definisi Manajemen Pemasaran Menurut Daryanto (2011:1), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN FORTUNA INFINITE ASSURANCE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN FORTUNA INFINITE ASSURANCE Fortuna Infinite Assurance merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT. AIA FINANCIAL yang merupakan salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia yang terdaftar di dan diawasi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. pendapatan berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap

BAB V PEMBAHASAN. pendapatan berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pendapatan terhadap Permintaan Produk Asuransi Pendidikan Dari hasil pengujian, dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan dan pendapatan berpengaruh secara

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE PLUS

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE PLUS Signature Life Assurance Plus merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Signature Life Assurance

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: LILI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: 10/05/1975 Usia: 38 Status Merokok: Bukan Perokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada tertanggung apabila terjadi risiko di masa mendatang. Apabila risiko tersebut benar-benar

Lebih terperinci

Informasi Produk Asuransi Allianz

Informasi Produk Asuransi Allianz Informasi Produk Asuransi Allianz Nama Produk Permata Proteksi Ku Permata Proteksi Plus Permata KTA Proteksi Jenis Produk Asuransi jiwa berjangka untuk perlindungan tagihan kartu kredit Asuransi jiwa berjangka

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 69 /POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN REASURANSI,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Menurut Kotler dalam Nasution (2004:6) jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

Lebih terperinci

Keywords : Premium Value, Service Quality, Selection Decision. Kata Kunci : Nilai Premi, Kualitas Pelayanan, Keputusan Pemilihan

Keywords : Premium Value, Service Quality, Selection Decision. Kata Kunci : Nilai Premi, Kualitas Pelayanan, Keputusan Pemilihan PENGARUH NILAI PREMI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN ASURANSI JASINDO OTO (Studi Kasus Pada PT. Asuransi Jasindo Semarang) Sunriati Grace Febriasih Silitonga 1, Sri Suryoko 2, Saryadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandung unsur investasi, yakni pada tahapan-tahapan pendidikan anak, maka

BAB I PENDAHULUAN. mengandung unsur investasi, yakni pada tahapan-tahapan pendidikan anak, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Asuransi pendidikan merupakan salah satu jenis asuransi jiwa yang mengandung unsur investasi, yakni pada tahapan-tahapan pendidikan anak, maka ada sejumlah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian kredit Unsur-unsur kredit

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian kredit Unsur-unsur kredit 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian kredit Menurut Suyatno, dkk (2007), kredit dalam arti ekonomi adalah penundaan pembayaran dari prestasi yang diberikan sekarang, baik dalam bentuk barang, uang, maupun

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Konsep pengenaan pajak atas penghasilan berdasarkan Undang-undang Pajak

BAB 4 PEMBAHASAN. Konsep pengenaan pajak atas penghasilan berdasarkan Undang-undang Pajak BAB 4 PEMBAHASAN Konsep pengenaan pajak atas penghasilan berdasarkan Undang-undang Pajak Penghasilan (UU PPh) Pasal 4 ayat (1) yang saat ini berlaku di Indonesia mengandung pengertian bahwa, yang menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Abdullah (2014), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

Lebih terperinci

MENSIASATI BIAYA PENDIDIKAN Oleh: Mike Rini

MENSIASATI BIAYA PENDIDIKAN Oleh: Mike Rini Dikutip dari Danareksa.com MENSIASATI BIAYA PENDIDIKAN Oleh: Mike Rini Pendidikan di Indonesia masih merupakan investasi yang mahal, untuk itu diperlukan perencanaan keuangan yang baik, bila ingin merencanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Karakteristik Informasi Manajemen dalam mengelola suatu perusahaan memerlukan informasi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, baik informasi yang bersifat kualitatif maupun

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEKPENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menitikberatkan objek penelitian pada

BAB 3 OBJEKPENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menitikberatkan objek penelitian pada BAB 3 OBJEKPENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menitikberatkan objek penelitian pada pengakuan pendapatan, hasil investasi dan beban pada asuransi jiwa PT. AJB Bumiputera 1912,

Lebih terperinci

KUESIONER GDEAI (EKSTERNAL)

KUESIONER GDEAI (EKSTERNAL) KUESIONER GDEAI (EKSTERNAL) Mohon kesediaan Bapak / Ibu untuk mengisi kuesioner di bawah ini dengan memberikan TANDA SILANG (X) pada pilihan yang tersedia, atau dengan menuliskan jawabannya pada tempat

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORITIS

BAB 2 URAIAN TEORITIS BAB 2 URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penulis melihat penelitian terdahulu dari penelitian yang dilakukan oleh Monarita (2006) Pengaruh persepsi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat

Lebih terperinci

Persiapkan Dana Pendidikan Buah Hati Anda Sejak Dini

Persiapkan Dana Pendidikan Buah Hati Anda Sejak Dini Pemegang Kartu Kredit Citibank yang terhormat, Seperti telah Anda sadari, biaya pendidikan saat ini semakin meningkat. Sebagai orang tua, Anda tentunya ingin memberikan pendidikan yang terbaik bagi buah

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 2, Nov 2017: 79-147 KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN Sri Imelda (1) (1) Staf Pengajar

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 01 BONTI DI KECAMATAN BONTI KABUPATEN SANGGAU

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 01 BONTI DI KECAMATAN BONTI KABUPATEN SANGGAU KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 01 BONTI DI KECAMATAN BONTI KABUPATEN SANGGAU ABSTRAK Tomasima Jidoi Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak email: tomasima_jidoi@yahoo.com

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 422/KMK.06/2003 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sesuai dengan kehendak syariah, seluruh perikatan yang dilakukan para pihak

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sesuai dengan kehendak syariah, seluruh perikatan yang dilakukan para pihak IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Perjanjian Asuransi Jiwa Syariah 1. Terjadinya Perjanjian Asuransi Jiwa Syariah Sesuai dengan kehendak syariah, seluruh perikatan yang dilakukan para

Lebih terperinci

Hadiahkan pemberian yang senantiasa penuh manfaat dan tak terhenti, dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Hadiahkan pemberian yang senantiasa penuh manfaat dan tak terhenti, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hadiahkan pemberian yang senantiasa penuh manfaat dan tak terhenti, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hidup, tertawa, mencintai. HADIAHKAN WARISAN. - Stephen Covey Warisan berupa kekayaan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong. individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong. individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai Negara yang berpenduduk 220 juta jiwa, Indonesia sangat potensial bagi industri barang, jasa maupun keuangan. Dalam industri keuangan, selain perbankan,

Lebih terperinci

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL DI PT ASURANSI SINAR MAS SYARIAH PEKALONGAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai akad yang

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : 1. Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha diberbagai lini pada masa era globalisasi dan era informasi ini sangatlah pesat, sehingga berpotensi memicu persaingan yang semakin

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Jawa Tengah pada 12 februari 1912 pada mulanya sebagai wadah persatuan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Jawa Tengah pada 12 februari 1912 pada mulanya sebagai wadah persatuan BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan Asuransi jiwa bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa milik bangsa Indonesia yang pertama dan tertua. Didirikan di Magelang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ialah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perencanaan dan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. ialah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perencanaan dan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu di antara pengaruh kemajuan di bidang teknologi informasi, ialah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perencanaan dan kebutuhan adanya suatu

Lebih terperinci

Signature Life. Anda menginginkan skema warisan yang aman dan mantap. Kami akan memberikan Anda lebih dari itu.

Signature Life. Anda menginginkan skema warisan yang aman dan mantap. Kami akan memberikan Anda lebih dari itu. Signature Life Anda menginginkan skema warisan yang aman dan mantap. Kami akan memberikan Anda lebih dari itu. Mitra tepercaya Anda untuk mengembangkan dan melindungi warisan Anda. Sepanjang hidup, Anda

Lebih terperinci

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 CABANG PURWOREJO ABSTRAK

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 CABANG PURWOREJO ABSTRAK 1 PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 CABANG PURWOREJO Titi Wijayanti Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PERUSAHAAN ASURANSI ATA 2014/2015 M6/IT /NICKY/

PERUSAHAAN ASURANSI ATA 2014/2015 M6/IT /NICKY/ PERUSAHAAN ASURANSI 1. PENGERTIAN USAHA DAN KARAKTERISTIK ASURANSI Definisi (UU no. 2 tahun 1992) Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan nama penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan

Lebih terperinci