OPTIMIZATION TWO-STAGES TSUKAMOTO FUZZY METHOD USING GENETIC ALGORITHM FOR SELECTING EMPLOYEES (CASE STUDY: BIO-2000 COMPANY)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OPTIMIZATION TWO-STAGES TSUKAMOTO FUZZY METHOD USING GENETIC ALGORITHM FOR SELECTING EMPLOYEES (CASE STUDY: BIO-2000 COMPANY)"

Transkripsi

1 OPTIMIZATION TWO-STAGES TSUKAMOTO FUZZY METHOD USING GENETIC ALGORITHM FOR SELECTING EMPLOYEES (CASE STUDY: BIO-2000 COMPANY) Iman Surya Bimawijaya Informatika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Jalan Ir.Sutami 36 A Surakarta isbimawijaya@gmail.com Bambang Harjito Informatika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Jalan Ir.Sutami 36 A Surakarta bambang_harjito@staff.uns.ac.id ABSTRACT Sarngadi Palgunadi Informatika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Jalan Ir.Sutami 36 A Surakarta palgunadi@staff.uns.ac.id Employees are an important element that determines the progress of the company. Without good qualified employees, it is difficult for the companies to obtain optimal results in operating the company. So, we need a selection system in the process selection of candidates which can be done by using Genetic Algorithms and two-stages Tsukamoto s Fuzzy. Selection systems as the determination in recruitment in order to obtain optimal results in determining the company's employees. Within this study the selection system using two-stage Tsukamoto s Fuzzy has same assessment criterias, such an proficiency tests, personality tests, biography, interviews, age and health background. Two-stage Fuzzy inference system method is used to perform the calculation process decision support and the genetic algorithm is used for optimization of Fuzzy membership functions. Based on testing phase of this study, a selection system has an accuracy significance value in 76% with a population size in 80 and the value of the crossover rate and mutation rate respectively in 0.5 and 0.5. Keywords : Employees Selection, FIS Tsukamoto, Genetic Algorithm (GA) 1. PENDAHULUAN dan Algoritma Genetika yang digunakan untuk optimalisasi Karyawan merupakan elemen penting dalam suatu fungsi keanggotaan Fuzzy kedua metode tersebut perusahaan yang menentukan kemajuan suatu perusahaan. digunakan untuk membuat sebuah Sistem Pendukung Tanpa kualitas karyawan yang baik dalam suatu Keputusan seleksi calon karyawan. perusahaan, maka sulit bagi perusahaan tersebut untuk Konsep logika Fuzzy merupakan metode yang mendapatkan hasil yang optimal dalam menjalankan sesuai untuk menyelesaikan permasalahan, dikarenakan perusahaan tersebut. Proses seleksi adalah proses pemilihan kriteria atau parameter penentuan pendukung keputusan calon tenaga kerja yang paling memenuhi syarat untuk tersebut bersifat tidak pasti (Fuzzy). Logika Fuzzy yang mengisi lowongan pekerjaan [3]. Tugas seleksi adalah akan digunakan menggunakan inferensi Fuzzy model menilai sebanyak mungkin calon untuk memilih seorang Tsukamoto. Tahapan awal dalam metode Fuzzy Tsukamoto atau sejumlah orang (sesuai dengan jumlah orang yang adalah menentukan fungsi keanggotaan, kemudian tahap diperlukan) yang paling memenuhi persyaratan pekerjaan selanjutnya adalah menentukan rules dari kriteria atau yang telah ditetapkan sebelumnya. Beberapa aspek parameter yang digunakan, dan yang tahap terakhir yaitu penilaian psikologis dari seleksi calon karyawan antara lain dilakukan perhitungan berupa hasil keputusan seleksi calon tes kecakapan, tes kepribadian, informasi biografi, dan karyawan. Inferensi Fuzzy model Tsukamoto ini nantinya wawancara [4]. akan dilakukan perhitungan secara dua tahap [5]. Alasan Pada penelitian sebelumnya [8] yang berjudul dari penggunaan inferensi Fuzzy dua tahap adalah Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai banyaknya rules yang dihasilkan dari kriteria-kriteria yang Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan ada. Karyawan dan Penerapan Metode Tsukamoto (Logika Salah satu dalam tahapan metode Fuzzy Tsukamoto Fuzzy) Dalam Sistem Pendukung Keputusan Untuk adalah menentukan batasan-batasan fungsi keanggotaan Menentukan Jumlah Produksi Barang Berdasarkan Data fuzzy, penentuan batasan-batasan fungsi keanggotaan fuzzy Persediaan Dan Jumlah Permintaan [1]. Pada penelitian tersebut dapat dilakukan optimasi dengan menggunakan pertama membahas tentang sistem pendukung keputusan metode optimasi fungsi keanggotaan, yaitu Algoritma menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Genetika. Alasan dari penggunaan Algoritma Genetika itu untuk melakukan seleksi karyawan. Pada penelitian kedua sendiri adalah karena metode Algoritma Genetika memiliki membahas tentang suatu sistem yang juga merupakan beberapa kelebihan diantaranya; Algoritma Genetika dapat sebuah sistem pendukung keputusan, tetapi menggunakan memecahkan suatu masalah yang kompleks dan memiliki metode tsukamoto untuk menentukan jumlah produksi ruang pencarian (search space) yang luas [11]. Selain itu, barang berdasarkan data persediaan dan jumlah Algoritma Genetika dapat memecahkan masalah optimasi permintaan. commit to dalam user bidang computer science dengan tingkat kesuksesan Berdasarka penelitian-penelitian yang sudah yang tinggi [2]. dilakukan, penelitian ini akan menggunakan metode Fuzzy Dengan adanya penelitian ini dapat membantu HRD Tsukamoto untuk melakukan proses pendukung keputusan perusahaan dalam melakukan seleksi karyawan. 1

2 2. Algoritma Genetika (AG) Algoritma genetika adalah teknik pencarian heuristik yang didasarkan pada gagasan evolusi seleksi alam dan genetik. Algoritma Genetika memanfaatkan proses seleksi ilmiah yang dikenal dengan proses evolusi, yang dimana dalam proses tersebut terdapat suatu aturan bahwa individu akan secara terus-menerus mengalami perubahan gen yang menyesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Teknik Algoritma Genetika dapat memecahkan masalah dengan cara mendapatkan solusi optimal. Sebagai contoh masalah yang memerlukan solusi optimal adalah minimalisasi biaya, maksimalisasi keuntungan, efisiensi jadwal, dan penggunaan sumber daya [10]. Proses-proses pada Algoritma Genetika membentuk sebuah siklus Algoritma Genetika. Siklus Algoritma Genetika diperkenalkan pertama kali oleh David Goldberg. Proses pertama pada siklus adalah membuat sebuah populasi awal secara acak, populasi merupakan sekumpulan individu yang akan diproses bersama dalam satu siklus proses evolusi. Tahapan kedua, tiap individu yang terdapat dalam populasi tersebut dihitung nilai fitness-nya. Individu menyatakan salah satu solusi yang mungkin. Individu bisa dikatakan sama dengan kromosom, yang merupakan kumpulan gen. Gen ini bisa biner, float, dan kombinational. Pada proses ketiga, dilakukan seleksi individu, proses ini menyeleksi individu yang terbaik dimana yang memiliki nilai fitness terbesar. Proses keempat yaitu individu yang telah diseleksi akan dilakukan proses reproduksi dimana terdapat dua proses, antara lain proses crossover dan proses mutasi. Setelah dilakukan proses reproduksi maka akan terbentuk sebuah populasi baru. Proses akan berlanjut terus sampai pada generasi ken, populasi baru akan mengalami siklus yang sama dengan populasi sebelumnya [18]. Gambar 1. Siklus Algoritma Genetika oleh Zbigniew Michalewicz 3. FIS Tsukamoto Dua Tahap Sistem Inferensi Fuzzy merupakan suatu kerangka komputasi yang didasarkan pada teori himpunan fuzzy, aturan fuzzy berbentuk IF-THEN, dan penalaran fuzzy [9]. Sistem inferensi fuzzy menerima input crisp. Input ini kemudian dikirim ke basis pengetahuan yang berisi n aturan fuzzy dalam bentuk IF-THEN. Fire strength akan dicari pada setiap aturan. Apabila jumlah aturan lebih dari satu, maka akan dilakukan agregasi dari semua aturan. Selanjutnya, pada hasil agregasi akan dilakukan defuzzy untuk mendapatkan nilai crisp sebagai output sistem. Secara umum sistem inferensi Fuzzy meliputi 3 tahap, yaitu Fuzzyfikasi, inferensi, dan deffuzifikasi. Dari ketiga proses tersebut masing-masing tahapannya membutuhkan waktu yang tidak sedikit sehingga dapat dikatakan tidak efisien. Hal tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan Sistem Inferensi Fuzzy Dua Tahap. Penggunaan inferensi Fuzzy dua tahap dinilai dapat mengurangi waktu operasi [5]. Pada sistem inferensi Fuzzy dua tahap, tahapan deffuzzifikasi akan digunakan sebagai nilai input untuk tahapan Fuzzyfikasi selanjutnya. Pada Metode Tsukamoto setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire strength). Tahapan proses pada metode Fuzzy Tsukamoto adalah langkah pertama membuat suatu aturan Fuzzy yang dibentuk mewakili himpunan Fuzzy. Kemudian, dihitung derajat keanggotaan sesuai dengan aturan yang telah dibuat. Terdapat beberapa jenis grafik fungsi keanggotaan diantaranya grafik fungsi ke anggotaan representasi keanggotaan trapesium. Grafik ini yang digunakan pada penelitian ini. Pada gambar ini ditunjukan grafik fungsi keanggotaan trapesium. μ(x) 1 0 a b c d Gambar 2. Grafik fungsi keanggotaan himpunan Fuzzy representasi Keanggotaan Trapesium μ(x) = 0; jika x a atau x d (x a) (b a) (c x) (c b) ; jika a < x b ; jika c < x < d { 1; jika b < x d Variabel a, b, c, dan d merupakan batas-batas dari fungsi keanggotaan. Batas-batas tersebut yang akan dilakukan optimasi dengan menggunakan Algoritma Genetika. Setelah diketahui nilai derajat keanggotaan dari masing-masing aturan Fuzzy, langkah selanjutnya mencari nilai alpha predikat dengan cara menggunakan fungsi implikasi min. Langkah terakhir adalah tahap defuzzifikasi pada tahap ini didapatkan nilai output berupa nilai crisp (z) dengan menggunakan metode Center Average DeFuzzyfier. Persamaan 2 merupakan persamaan deffuzifikasi. (1) Z = α_p i.z i α_p i (2) Ket: α_p = nilai alpha predikat (nilai minimal dari derajat keanggotaan), i= jumlah data pada aturan Fuzzy, Zi = nilai crisp yang didapat dari rumus derajat keanggotaan himpunan Fuzzy Z = defuzzifikasi rata-rata terpusat (Center Average DeFuzzyfier). 2

3 4. Akurasi Sistem Dalam pengimplementasian sistem seleksi calon karyawan menggunakan Algoritma Genetika dan Fuzzy Tsukamoto dua tahap dibutuhkan sebuah proses akurasi sistem. Proses akurasi sistem ini menggunakan perhitungan korelasi spearman. Akurasi sistem yang dilakukan adalah dengan menghitung nilai bobot (Z) dari hasil sistem inferensi Fuzzy Tsukamoto kemudian dilakukan peranking-an dan dihitung dengan menggunakan persamaan korelasi spearman. Korelasi spearman merupakan ukuran antara hubungan dua variabel berdasarkan pe-ranking-an pada setiap nilai variabel [14]. Persamaan koefiesien korelasi spearman dinyatakan dalam persamaan 3. dari permasalahan. Pada seleksi calon karyawan digunakan representasi kromosom pengkodean real (real-coded). Setiap kromosom terdiri dari gen yang memuat bilangan real. Kromosom inisial dibangkitkan secara random dan bilangan random tersebut memiliki rentang nilai sesuai dengan masing-masing kriteria. Kromosom yang dibentuk memiliki jumlah gen sebanyak 26. Contoh representasi kromosom dengan menggunakan pengkodean real ditunjukkan pada Gambar berikut. P Gambar 3. Contoh pembangkitan populasi awal r s = 1 6 i=1 n d i 2 n 3 n Ket: r_s = koefisien kolerasi spearman, d_i = selisih antara ranking yang dihasilkan antara dua variabel, n = banyaknya data. Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi Spearman signifikan atau tidak maka dilakukan suatu pengujian. Dapat digunakan uji signifikasi korelasi product moment dengan rumus [17]: t = r n 2 1 r2 Berdasarkan t table koefisien korelasi Spearman akan signifikan jika t 1,81 atau t 1,81 pada tingkat signifikansi α=5%. 5. METODOLOGI Data yeng telah terkumpul merupakan data calon karyawan yang mengikuti seleksi di perusahaan bio Dalam data calon karyawan terdapat kriteria atau parameter untuk seleksi karyawan. Data kriteria tersebut merupakan hasil tes yang dilaksanakan oleh perusahaan bio 2000 yang terdiri dari data kriteria hasil tes kecakapan, tes kepribadian, informasi biografi, wawancara, umur dan riwayat penyakit. 5.1 Siklus Penyelesaian Masalah Menggunakan Algoritma Genetika Penggunaan sistem inferensi Fuzzy memerlukan batas-batas fungsi keanggotaan himpunan Fuzzy yang sesuai agar didapatkan hasil yang akurat. Batas-batas tersebut bisa ditentukan secara otomatis dengan menggunakan Algoritma Genetika. Algoritma Genetika dalam penerapannya memiliki beberapa tahap untuk menyelesaikan masalah, yaitu inisialiasi populasi, menghitung nilai fitness, proses reproduksi, dan seleksi. Proses reproduksi sendiri terdiri dari proses crossover dan mutasi Representasi Kromosom Algoritma Genetika akan membentuk suatu populasi. Populasi yang dibentuk terdiri dari beberapa individu atau kromosom untuk menghasilkan sebuah solusi (3) Insialisasi Populasi Awal Populasi pada Algoritma Genetika yang dibentuk untuk permasalahan optimasi fungsi keanggotaan terdiri dari gen yang merupakan gabungan antara nilai untuk masing-masing kriteria penentuan seleksi calon karyawan. Pembangkitkan populasi awal dilakukan secara random, dari masing-masing kromosom memiliki rentang nilai gen sesuai dengan kriteria Reproduksi Proses reproduksi dalam Algoritma Genetika terdiri dari proses crossover dan proses mutasi. Metode crossover yang digunakan adalah one-cut-point crossover. Variabel cr merupakan crossover rate yang telah ditentukan sebelumnya dengan rentang nilai [0, 1]. Sedangkan, variabel popsize merupakan ukuran populasi yang dibentuk. Dalam metode one-cut-point crossover dilakukan dengan memilih titik potong pada kromosom kemudian menukarkan nilai gen parent satu dengan parent lainnya. Dimisalkan diberikan nilai masukan cr 0.5 dan nilai popsize nya 3. Maka dihasilkan offspring sebanyak offspring = cr x popsize = 0.5 x 3= 2 offspring. Misal terdapat kromosom seperti berikut P P Tukar nilai gen P1 dan P2 sesuai dengan titik potong yang telah ditentukan sebagai hasil dari crossover, offspring. C C Proses reproduksi mutasi reprsentasi kromosom real-coded menggunakan metode random mutation. Jumlah anak (offspring) pada permasalahan ini sebanyak offspring = mr popsize = = 0.3 = 1 offspring. Misal terdapat kromosom sebagai berikut P Hasil dari random mutation sebagai berikut. C

4 5.1.4 Evaluasi Setelah proses perhitungan Fuzzy, akan dilakukan tahap evaluasi. Pada tahap evaluasi offspring akan dihitung nilai fitnessnya sesuai dengan persamaan diatas. Kromosom atau individu yang memiliki nilai fitness semakin besar maka semakin besar peluang kromosom menjadi sebuah solusi Seleksi Setelah proses perhitungan Fuzzy, akan dilakukan tahap evaluasi. Pada tahap evaluasi offspring akan dihitung nilai fitnessnya. Kromosom atau individu yang memiliki nilai fitness semakin besar maka semakin besar peluang kromosom menjadi sebuah solusi. 5.2 Siklus Penyelesaian Masalah Menggunakan Inferensi Fuzzy Metode Tsukamoto Pada proses inferensi Fuzzy Tsukamoto terdapat tahapan perhitungan untuk menghasilkan keputusan seleksi calon karyawan seperti, Fuzzyfikasi atau komposisi Fuzzy, sistem inferensi, dan proses defuzzifikasi atau dekomposisi Fuzzy. Dalam proses sistem inferensi Fuzzy nantinya akan dilakukan dua tahap, dikarenakan jumlah rules yang banyak. Rules tersebut berasal dari perhitungan jumlah kriteria input sebanyak 6 kriteria dan masing-masing kriteria memiliki 3 nilai linguistik, sehingga didapat rules sebanyak 36 = 729. Maka dari itu, dilakukan pemilihan beberapa rules yang tepat untuk sistem inferensi Fuzzy. Pemilihan beberapa rules yang kurang tepat dapat menghasilkan inferensi bernilai 0, sehingga penggunaan sistem inferensi Fuzzy dua tahap dapat menyelesaikan masalah Fuzzyfikasi Proses Fuzzyfikasi merupakan perhitungan nilai crisp atau nilai input menjadi nilai derajat keanggotaan. Perhitungan dalam proses Fuzzyfikasi berdasarkan batasbatas fungsi keanggotaan yang terdapat dalam grafik fungsi keanggotaan yang telah dibentuk dengan menggunakan metode Algoritma Genetika [15]. Berikut ini adalah grafik fungsi keanggotaan himpunan Fuzzy kriteria input: Fungsi Keanggotaan variabel1 variabel2 variabel3 variabel4 Rendah Sedang Tinggi Gambar 4. Grafik fungsi keanggotaan kriteria input Fuzzy Sistem Inferensi Fuzzy Tahapan sistem inferensi Fuzzy Tsukamoto merupakan proses dimana nilai derajat keanggotaan (μ A (x)) yang diperoleh dari proses Fuzzyfikasi akan dicari nilai α-predikat berdasarkan basis aturan atau rule-based. Basis aturan yang digunakan dalam permasalahan ini menggunakan bentuk if-then. Dimisalkan terdapat aturan atau rule, yaitu: [R1] IF (Tes Kecakapan is Rendah) AND (Tes Kepribadian is Sedang) AND (Riwayat Penyakit is Sedang) THEN (Keputusan Seleksi is Ditolak) Proses inferensi Fuzzy Tsukamoto selanjutnya adalah menghitung nilai α-predikat sesuai dengan basis aturan yang telah dibuat. Perhitungan α-predikat ini menggunakan operasi himpunan Fuzzy irisan, yaitu; α_predikat1 = μ KecRendah μ KepSedang μ psedang α_predikat1 = min (μ KecRendah, μ KepSedang, μ psedang ) Defuzzifikasi Deffuzifikasi merupakan proses perhitungan dimana mencari nilai output dari sistem dengan merubah nilai derajat keanggotaan menjadi nilai crisp. Pada permasalahan optimasi fungsi keanggotaan Fuzzy Tsukamoto untuk menentukan seleksi calon karyawan, proses deffuzifikasi menggunakan defuzzifikasi rata-rata terpusat (Center Average Defuzzifier). Deffuzifikasi rata-rata terpusat merupakan pembagian antara jumlah α-predikat*z dan jumlah α- predikat, yang telah dijelaskan sebelumnya. Hasil dari perhitungan deffuzifikasi rata-rata terpusat adalah sebuah keputusan seleksi calon karyawan. Persamaan 2 deffuzifikasi. Z = α_p i. z i α_p i Ket: α_p = nilai alpha predikat (nilai minimal dari derajat keanggotaan), i= jumlah data pada aturan Fuzzy, Zi = nilai crisp yang didapat dari rumus derajat keanggotaan himpunan Fuzzy Z = defuzzifikasi rata-rata terpusat (Center Average DeFuzzyfier). 5.3 Akurasi Sistem inferensi Fuzzy Tsukamoto dalam penerapannya tidak selalu menghasilkan hasil akhir keputusan yang akurat. Maka dari itu, nilai Z dari proses deffuzifikasi akan digunakan untuk perhitungan akurasi sistem inferensi Fuzzy Tsukamoto. Akurasi sistem dihitung menggunakan rumus korelasi spearman yang dinyatakan commit to dalam user persamaan 3. 4

5 r s = 1 6 n d i 2 i=1 n 3 n Ket: r_s = koefisien kolerasi spearman, d_i = selisih antara ranking yang dihasilkan antara dua variabel, n = banyaknya data. Selain itu akan dilakukan uji signifikansi terhadap hasil korelasi spearman yang dimana uji signifikansi ini dilakukan untuk menentukan apakah hipotesis yang dibuat di awal riset akan diterima atau ditolak. 5.4 Hasil Pengujian Sistem Pengujian dilakukan dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Tahap ini akan dilakukan pengujian untuk mengetahui bahwa hasil dari sistem sesuai dengan perhitungan manual. Selain itu hasil keluaran dari sistem dianalisis untuk mengetahui hasil keluaran sistem apakah sesuai dengan keinginan pakar atau tidak. Tahap pengujian akurasi sistem merupakan peranking-an data calon karyawan dengan menggunakan hasil optimasi dibandingkan dengan pe-ranking-an data calon karyawan menurut HRD perusahaan. Nilai akurasi sistem didapatkan dengan menggunakan persamaan korelasi spearman. Jika nilai akurasi sistem mendekati atau kurang dari 1 maka hasil optimasi fungsi keanggotaan Fuzzy Tsukamoto mendekati dengan hasil perangkingan menurut HRD perusahaan dan jika bernilai 1 maka hasil perangkingan sistem sama dengan hasil perangkingan HRD perusahaan. Sebaliknya, jika nilainya mendekati nilai -1 maka hasilnya bertolak belakang dengan perangkingan HRD perusahaan dan jika berniali -1 maka hasil perangkingan sistem bertolak belakang dengan hasil perangkingan HRD perusahaan. 6. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang digunakan untuk penelitian sebanyak 10 data calon karyawan yang mendaftar sebagai salesman. Dengan kriteria penilaian diantaranya Biografi, Tes Kecakapan, Tes Kepribadian, Wawancara, Umur dan Riwayat Penyakit. 6.1 Hasil Algoritma Genetika Langkah awal dari proses perhitungan Algoritma Genetika untuk seleksi calon karyawan adalah menentukan nilai dari parameter atau variabel Algoritma Genetika, seperti ukuran populasi (popsize), nilai crossover rate dan mutation rate. Contoh permasalahan dari proses perhitungan Algoritma Genetika dimisalkan seperti pada tabel berikut. Tabel 4. Contoh permasalahan Algoritma Genetika Tes Kepribadian dan Kriteria riwayat penyakit Ukuran populasi 80 Nilai cr 50 Nilai mr 50 Algoritma Genetika akan membentuk suatu populasi. Populasi yang dibentuk terdiri dari beberapa individu atau kromosom untuk menghasilkan sebuah solusi dari permasalahan. Pada seleksi calon karyawan digunakan representasi kromosom pengkodean real (real-coded). Kromosom yang dibentuk memiliki jumlah gen sebanyak 24. Kromosom dibentuk berdasarkan penggabungan antara nilai batas-batas fungsi keanggotaan dari semua kriteria input Fuzzy. Pada contoh berikut dimisalkan representasi kromosom hanya terdapat 2 kriteria, yaitu Tes Kepribadian dan Riwayat penyakit dimana masing-masing kriteria memiliki 4 gen. Contoh representasi kromosom dengan menggunakan pengkodean real ditunjukkan pada Gambar berikut. Tabel 5. Pembangkitan populasi awal Individu Kromosom P 1 [1, 2.5, 3.5, 4, 1.5, 2.8, 3, 5] P 2 [1.7, 2, 3.6, 4.5, 1, 2.3, 3, 4.2] P 3 [1.3, 3, 4.2, 5, 1, 1.6, 2.8, 4.5] P.. P.. [.] [.] P80 [1.4, 3, 4.5, 5, 1, 1.6, 2.8, 4.7] Setelah melalui tahap crossover one-cut-point crossover dan tahap random mutation didapatkan populasi baru. Seperti yang terlihat pada table berikut. Tabel 6. Hasil populasi baru dari proses reproduksi Offspring Kromosom C 1 [1.7, 2, 3.5, 4, 1, 2.3, 3, 5] C 2 [1, 2.5, 3.6, 4.5, 1.5, 2.8, 3, 4.2] C 3 [1.3, 3, 4.375, 5, 1, 1.6, 2.975, 4.5] C.. C.. [.] [.] C80 [1.4, 3, 4.5, 5, 1, 1.6, 2.8, 4.7] Setelah itu kromosom-kromosom tersebut di gunakan sebagai batas-batas fungsi keanggotaan dalam perhitungan Fuzzy. 6.2 Hasil Fuzzy Proses Fuzzyfikasi merupakan perhitungan nilai crisp atau nilai input menjadi nilai derajat keanggotaan. Perhitungan dalam proses Fuzzyfikasi berdasarkan batasbatas fungsi keanggotaan yang terdapat dalam grafik fungsi keanggotaan yang telah dibentuk dengan menggunakan metode Algoritma Genetika. Tabel berikut merupakan contoh data alternatif yang digunakan untuk proses perhitungan dengan menggunakan metode Fuzzy Tsukamoto dua tahap. 5

6 Tabel 7. Contoh permasalahan Variabel input Nilai input Informasi Biografi Tes Kecakapan Tes Kepribadian Wawancara Umur Riwayat Penyakit 7.8 Selanjutnya melakukan perhitungan terhadap α- predikat, nilai crisp dari kriteria himpunan Fuzzy output (z), dan (α-predikat*z) yang di dapatkan dari kriteria positif dan kriteria negative dari setiap rulenya Tabel 8. Kriteria positif dan negatif Biografi Kriteria positif Kriteria negatif 1 Tes Kecakapan Tes Kepribadian Wawancara Umur Riwayat Penyakit Hasil nilai output pada kriteria positif sebesar 3.14 dan nilai output kriteria negatif sebesar Kedua nilai output tersebut akan digunakan untuk proses inferensi Fuzzy Tsukamoto tahap kedua. Jumlah rules pada inferensi Fuzzy tahap kedua sebanyak 4 rules. Berikut merupakan hasil perhitungan pada proses inferensi Fuzzy 2 tahap. Tabel 9. Proses perhitungan inferensi Fuzzy Tsukamoto tahap 2 Rule Positif Negatif α_p Z (α_p)*z Setelah itu masuk ke tahap deffuzifikasi rata-rata terpusat yang merupakan pembagian antara jumlah α- predikat*z dan jumlah α-predikat. Hasil perhitungan deffuzifikasi rata-rata terpusat pada contoh permasalahan diatas, yaitu. Z = (α_p i z i ) α_p i = = Akurasi Sistem Hitung koefisien spearman rank dari nilai Z menggunakan persamaan 3. Ranking pendapat pakar didapat dari pakar seperti pada Tabel 10 berikut. Tabel 10. Hasil Perbandingan rangking pakar dan rangking sistem Karyawan Ranking hasil Fuzzy (x) Pendapat Pakar (y) d i = x i y i A A A A A A A A A A d i 2 d i 2 = 40 r s = 1 6 n d i 2 i=1 n 3 n = = 0.76 Hasil dari perhitungan menggunakan rumus korelasi spearman diketahui bahwa r_s sebesar 76%, dengan begitu presentase tersebut memiliki nilai tingkat hubungan yang kuat [16]. kemudian dilakukan perhitungan signifikasi dari hasil korelasi spearman seperti berikut. t = r s n 2 1 r s 2 = = 3.29 Berdasarkan hasil pengujian signifikasi korelasi spearman maka didapatkan nilai t sebesar 3.29 yang dimana nilai tersebut lebih besar dibandingkan nilai t table yaitu 1.81 pada tingkat signifikansi α=5%. Maka dengan begitu hasil simulasi korelasi spearman tersebut signifikan. 6.4 Hasil Pengujian Sistem Berikut merupakan implementasi sistem seleksi calon karyawan mengunakan algortima genetika untuk optimasi fungsi keanggotaan Fuzzy Tsukamoto dan Fuzzy Tsukamoto. Pada gambar berikut dapat dilihat 10 orang calon karyawan yang melamar kerjaan sebagai salesman di perusahaan Bio Terdapat 6 kriteria penilian untuk setiap orangnya yaitu biografi, tes kecakapan, tes kepribadian, wawancara, umur dan riwayat penyakit yang di insialisasikan dengan C1 sampai dengan C6. 6

7 hasil optimasi batasan-batasan fungsi keanggotaan. Setelah dilakukan perhitungan Fuzzy Tsukamoto dengan hasil optimasi batasan-batasan fungsi keanggotaan, pada sistem ditampilkan data-data calon karyawan yang telah diranking berdasarkan nilai bobot. Gambar 5. Menu Nilai Bobot Alternatif Setelah itu terdapat menu untuk memasukan nilai parameter Algoritma Genetika diantaranya jumlah kromosom awal, nilai crossover rate dan nilai mutation rate. Menu Algoritma Genetika ini digunakan sebagai penentu banyaknya kromosom dan besarnya proses reproduksi. Hasil kromosom tersebut digunakan sebagai batas-batas fungsi keanggotaan yang nantinya digunakan pada proses Fuzzy. Gambar 8. Menu Perhitungan Fuzzy Gambar ini menunjukan hasil perhitungan akurasi sistem dengan menggunakan persamaan spearman seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya. Dihasilkan nilai akurasi sistem sebesar 76% dengan hasil perbandingan nilai pakar dan nilai sistem sebagai berikut. Gambar 6. Menu Algoritma Genetika Berdasarkan inputan tersebut maka akan dihasilkan kromosom-kromosom sebanyak 80 seperti yang ditampilkan pada gambar berikut. Gambar 7. Perhitungan Fitness Berikut ini merupakan gambar yang menampilkan hasil perhitungan Fuzzy Tsukamoto dengan menggunakan Gambar 9. Hasil perbandingan sistem dan pakar 7. KESIMPULAN Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian adalah hasil akurasi sistem yang didapatkan dengan menggunakan perhitungan korelasi spearman didapatkan untuk pendukung keputusan seleksi calon karyawan sebesar 76%. Hasil menunjukkan bahwa semakin besar populasi yang dibuat, maka akan semakin besar juga kemungkinan akurasi sistem. Dengan begitu, sistem pendukung keputusan seleksi calon karyawan yang menggunakan Algoritma Genetika sebagai optimasi batas-batas fungsi keanggotaan Fuzzy yang melalui proses one-cut-point crossover dan random mutation untuk proses mutasi serta Fuzzy Tsukamoto dua tahap mampu diselesaikan. Saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah dapat mengelompokan setiap hasil perangkingannya sesuai bidang yang terdapat pada perusahaan tersebut. Sehingga hasil keputusan dapat dihasilkan dari setiap bidang yang dibutuhkan. 7

8 6. DAFTAR PUSTAKA Computer and Information Technology (ECTI ]CIT), Vol. 8, No. 1, pp [1] Abdurrahman, Ginanjar. 2011, Penerapan Metode [13]Munandar, A.S. (2001). Psikologi industri dan Tsukamoto (Logika Fuzzy) Dalam Sistem organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Jumlah (UI-Press) Produksi Barang Berdasarkan Data Persediaan [14]Pradeka, R. Setiawan, A. dan Linawati, L Dan Jumlah Permintaan, Yogyakarta. Uji Koefisien Korelasi Spearman dan Kendall [2]Anggariawan, H., Dewi, C., & Setiawan, B.D., Menggunakan Metode Bootstrap (Studi Kasus: Penerapan Algoritma Genetika Untuk Optimasi Beberapa Kurs Mata Uang Asing Terhadap Fungsi Keanggotaan Fuzzy Inference System Rupiah). Seminar Nasional Matematika Model Sugeno Pada Perhitungan Angka Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Metabolisme Basal (AMB). DORO: Repository Kristen Satya Wacana. Salatiga. Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya, Vol. [15]Restuputri, BA, Mahmudy, WF & Cholissodin, I 4, No , 'Optimasi fungsi keanggotaan Fuzzy [3]Cascio, W.F. (2003). Managing human resources: Tsukamoto dua tahap menggunakan Algoritma Productivity, Quality of Work Life, Profits (6 Th Genetika pada pemilihan calon penerima Ed.). Boston: McGraw-Hill Irwin. beasiswa dan BBP-PPA (studi kasus: PTIIK [4]Chairy L.S Mempersiapkan Diri Dalam Universitas Brawijaya Malang)', DORO: Repository Proses Rekrutmen Dan Seleksi Karyawan. Jakarta: Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya, vol. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press) 5, no. 15. [5]Fattouh, A., & FadiFouz., A Two-Stage [16]Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Edisi 1, Representation of Fuzzy Systems. International Bandung: Alfabeta Journal of Engineering Research and Applications [17]Sugiyono Statistika untuk Penelitian. (IJERA), Vol. 2, Issue 3, pp Bandung : Alfabeta. [6]Fresta Claudio Sistem Pakar Seleksi [18]Sutojo, T., Mulyanto, E., & Suhartono, V., Karyawan Menggunakan Merode Tsukamoto. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Andi Publisher. Malang [7]Kencanawati, Luh Gede. 2013, Aplikasi Perhitungan Jumlah Kebutuhan Kalori Harian Menggunakan Metode Tsukamoto, Bandung. [8] Kusrini, Dr., M.Kom, dan Sulistyawati, Ester Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan, Sleman. [9]Kusumadewi, Sri Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. [10]Laudon, K.C., & Laudon, J.P., Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10 Buku 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. [11]Mahmudy, W.F Algoritma Evolusi. Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,Universitas Brawijaya. Malang. [12]Mahmudy, W.F., Marian, R.M., & Luong, L.H.S., 2014, Hybrid Genetic Algorithms for Part Type Selection and Machine Loading Problems with Alternative Production Plans in Flexible Manufacturing System, ECTI Transactions on 8

OPTIMASI FUZZY TSUKAMOTO DUA TAHAP MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK SELEKSI CALON KARYAWAN (STUDI KASUS: Perusahaan Bio-2000)

OPTIMASI FUZZY TSUKAMOTO DUA TAHAP MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK SELEKSI CALON KARYAWAN (STUDI KASUS: Perusahaan Bio-2000) OPTIMASI FUZZY TSUKAMOTO DUA TAHAP MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK SELEKSI CALON KARYAWAN (STUDI KASUS: Perusahaan Bio-2000) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Strata

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2957-2964 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Batasan Fungsi Keanggotaan Fuzzy Tsukamoto Menggunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 3, September 2016, hlm. 169-173 PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN

Lebih terperinci

PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO

PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 2, No. 1, April 2015, hlm. 41-48 PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO Hilman Nuril Hadi 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Program

Lebih terperinci

Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika

Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 1, Januari 2017, hlm. 63-68 http://j-ptiik.ub.ac.id Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

SELEKSI CALON KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO

SELEKSI CALON KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO SELEKSI CALON KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO A. Maulidinnawati Abdul Kadir Parewe 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 ¹ Magister Ilmu Komputer/Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

SELEKSI CALON KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO

SELEKSI CALON KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO SELEKSI CALON KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO A. Maulidinnawati Abdul Kadir Parewe 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 ¹ Magister Ilmu Komputer/Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

Optimasi Keanggotaan Fuzzy Tsukamoto Menggunakan Algoritma Genetika pada Penentuan Prioritas Penerima Zakat

Optimasi Keanggotaan Fuzzy Tsukamoto Menggunakan Algoritma Genetika pada Penentuan Prioritas Penerima Zakat Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 2, Februari 2017, hlm. 125-138 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Keanggotaan Fuzzy Tsukamoto Menggunakan Algoritma

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA andra Aditya 1), Wayan Firdaus Mahmudy 2) 1) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Malang Jl. Veteran, Malang 65145, Indonesia

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP Riska Sulistiyorini ), Wayan Firdaus Mahmudy ), Program Studi Teknik Informatika Program Teknologi Informasi dan Ilmu

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto)

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto) Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto) Dianita Dwi Permata Sari 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Dian Eka Ratnawati 3 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Optimasi distribusi barang dengan algoritma genetika

Optimasi distribusi barang dengan algoritma genetika Optimasi distribusi barang dengan algoritma genetika Yasmin Ghassani Panharesi 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email : yasminghassani@gmail.com 1,

Lebih terperinci

PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 1, Maret 2016, hlm. 48-55 PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Ria Febriyana 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Program

Lebih terperinci

Optimasi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Menggunakan Algoritma Genetika Dalam Penentuan Kebutuhan Gizi Bayi MPASI

Optimasi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Menggunakan Algoritma Genetika Dalam Penentuan Kebutuhan Gizi Bayi MPASI Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 7, Juli 218, hlm. 276-2712 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 06-11 JEEST http://jeest.ub.ac.id PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Samaher

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TSUKAMOTO DALAM PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR BEKAS PADA PT TRI JAYA MOTOR (Studi Kasus PT TRI JAYA MOTOR MEDAN )

PENERAPAN METODE TSUKAMOTO DALAM PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR BEKAS PADA PT TRI JAYA MOTOR (Studi Kasus PT TRI JAYA MOTOR MEDAN ) Marsono, ISSN : 1978-6603 Saiful Nur Arif, Iskandar Zulkarnain, Penerapan Metode Tsukamoto PENERAPAN METODE TSUKAMOTO DALAM PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR BEKAS PADA PT TRI JAYA MOTOR (Studi Kasus PT TRI

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Asisten Praktikum

Penerapan Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Asisten Praktikum Penerapan Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Asisten Praktikum Okky Cintia Devi 1, Wayan Fidaus Mahmudy 2, Budi Darma Setiawan 3 Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

PEMBOBOTAN PENILAIAN UJIAN PILIHAN GANDA MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PEMBOBOTAN PENILAIAN UJIAN PILIHAN GANDA MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA PEMBOBOTAN PENILAIAN UJIAN PILIHAN GANDA MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Ida Wahyuni 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 1,2 Program Studi Magister Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Jl.

Lebih terperinci

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 11, November 2018, hlm. 4371-4376 http://j-ptiik.ub.ac.id Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 2, Februari 2017, hlm. 80-84 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA Muhammad Arief Nugroho 1, Galih Hermawan, S.Kom., M.T. 2 1, 2 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116, Bandung 40132 E-mail

Lebih terperinci

Metode Fuzzy Inference System untuk Penilaian Kinerja Pegawai Perpustakaan dan Pustakawan

Metode Fuzzy Inference System untuk Penilaian Kinerja Pegawai Perpustakaan dan Pustakawan Scientific Journal of Informatics Vol., No. 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/inde.php/sji e-issn 2460-0040 Metode Fuzzy Inference System untuk Penilaian Kinerja Pegawai Perpustakaan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ) Dimas Wahyu Wibowo 1, Eka Larasati Amalia 2 1,2 Teknik Informatika, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

Versi Online tersedia di : JURNAL TECH-E (Online)

Versi Online tersedia di :  JURNAL TECH-E (Online) JURNAL TECH-E - VOL. 1 NO. 1 (17) Versi Online tersedia di : http://bsti.ubd.ac.id/e-jurnal JURNAL TECH-E 2581-1916 (Online) Artikel Perancangan Aplikasi Penentu Jurusan IPA atau IPS Pada SMA Menggunakan

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika Nia Kurnia Mawaddah Wayan Firdaus Mahmudy, (wayanfm@ub.ac.id) Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Brawijaya, Malang 65145 Abstrak Penjadwalan

Lebih terperinci

ANALISIS RULE INFERENSI SUGENO DALAM SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

ANALISIS RULE INFERENSI SUGENO DALAM SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN ANALISIS RULE INFERENSI SUGENO DALAM SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN Khairul Saleh Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Sumatera Utara Jalan Universitas

Lebih terperinci

Pendapatan Masyarakat Disekitar Kampus dengan Adanya Mahasiswa Menggunakan Fuzzy

Pendapatan Masyarakat Disekitar Kampus dengan Adanya Mahasiswa Menggunakan Fuzzy Pendapatan Masyarakat Disekitar Kampus dengan Adanya Mahasiswa Menggunakan Fuzzy Asrianda 1 Teknik Informatika Kampus Bukit Indah Lhokseumawe email : asrianda@unimal.ac.id ABSTRAK Bertambahnya permintaan

Lebih terperinci

Optimasi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Dua Tahap menggunakan Algoritme Genetika untuk Penentuan Bakat dan Tingkat Persentase Kecerdasan Anak

Optimasi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Dua Tahap menggunakan Algoritme Genetika untuk Penentuan Bakat dan Tingkat Persentase Kecerdasan Anak Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 565-576 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Dua Tahap menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA Helmy Thendean, M.Kom 1) Albert, S.Kom 2) Dra.Chairisni Lubis, M.Kom 3) 1) Program Studi Teknik Informatika,Universitas

Lebih terperinci

REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO

REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO Endra Pratama, Titin Sri Martini, Mania Roshwita Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA Andi Baharuddin 1, Aidawayati Rangkuti 2, Armin Lawi 3 Program Studi Matematika, Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGATURAN INDIVIDU CROSSOVER DAN MUTASI ALGORITMA GENETIKA STUDI KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

ANALISIS PENGATURAN INDIVIDU CROSSOVER DAN MUTASI ALGORITMA GENETIKA STUDI KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM ANALISIS PENGATURAN INDIVIDU CROSSOVER DAN MUTASI ALGORITMA GENETIKA STUDI KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Sean Coonery Sumarta* 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Atma Jaya Makassar,

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUGENO

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUGENO PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUGENO Magdalena Simanjuntak Program Studi Teknik Informatika, STMIK Kaputama E-mail : magdalena.simanjuntak84@gmail.com ABSTRACT This study aimed to analyze

Lebih terperinci

FUZZY INFERENCE SYSTEM DENGAN METODE TSUKAMOTO SEBAGAI PEMBERI SARAN PEMILIHAN KONSENTRASI (STUDI KASUS: JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UII)

FUZZY INFERENCE SYSTEM DENGAN METODE TSUKAMOTO SEBAGAI PEMBERI SARAN PEMILIHAN KONSENTRASI (STUDI KASUS: JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UII) FUZZY INFERENCE SYSTEM DENGAN METODE TSUKAMOTO SEBAGAI PEMBERI SARAN PEMILIHAN KONSENTRASI (STUDI KASUS: JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UII) Arkham Zahri Rakhman 1, Helmanatun Nisa Wulandari 2, Geralvin Maheswara

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG)

KLASIFIKASI PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG) KLASIFIKASI PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG) Fasrul Rahman Ansori Teknik Informatika, Ilmu Kompputer, Universitas

Lebih terperinci

OPTIMASI MODEL FUZZY AHP DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA EVOLUTION STRATEGIES

OPTIMASI MODEL FUZZY AHP DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA EVOLUTION STRATEGIES OPTIMASI MODEL FUZZY AHP DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA EVOLUTION STRATEGIES (STUDI KASUS: PEMILIHAN CALON PENERIMA BEASISWA PTIIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA) Anis Maulida Dyah Ayu Putri 1, Wayan Firdaus Mahmudy

Lebih terperinci

4-5-FUZZY INFERENCE SYSTEMS

4-5-FUZZY INFERENCE SYSTEMS 4-5-FUZZY INFERENCE SYSTEMS Shofwatul Uyun Mekanisme FIS Fuzzy Inference Systems (FIS) INPUT (CRISP) FUZZYFIKASI RULES AGREGASI DEFUZZY OUTPUT (CRISP) 2 Metode Inferensi Fuzzy Metode Tsukamoto Metode Mamdani

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI

Lebih terperinci

Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika

Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: -X Vol., No., Maret, hlm. - http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika Ardiansyah

Lebih terperinci

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Kun Siwi Trilestari [1], Ade Andri Hendriadi [2] Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Singaperbanga Karawang

Lebih terperinci

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Wayan Firdaus Mahmudy (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Travelling Salesman Problem (TSP) Travelling Salesmen Problem (TSP) termasuk ke dalam kelas NP hard yang pada umumnya menggunakan pendekatan heuristik untuk mencari solusinya.

Lebih terperinci

PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO

PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO Asrianda 1 asrianda@unimal.ac.id Abstrak Bertambahnya permintaan mahasiswa atas kebutuhan makan seharihari, berkembangnya usaha warung

Lebih terperinci

Jean Vickram Carmadi Farhan Bulkin Muhammad Rizky Ananda Agus Nurohman

Jean Vickram Carmadi Farhan Bulkin Muhammad Rizky Ananda Agus Nurohman NAMA ANGGOTA : Jean Vickram 1441177004158 Carmadi 1441177004175 Farhan Bulkin 1441177004209 Muhammad Rizky Ananda 1441177004221 Kelas B Selasa Sore Agus Nurohman 1441177004270 DAFTAR JUDUL JURNAL 1. SISTEM

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION Samuel Lukas 1, Toni Anwar 1, Willi Yuliani 2 1) Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Dengan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Surakarta)

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Dengan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Surakarta) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1535-1542 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013

Lebih terperinci

Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi

Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi Berdasarkan Data Persediaan dan Jumlah Permintaan Ria Rahmadita Surbakti 1), Marlina Setia Sinaga 2) Jurusan Matematika FMIPA UNIMED riarahmadita@gmail.com

Lebih terperinci

Lingkup Metode Optimasi

Lingkup Metode Optimasi Algoritma Genetika Lingkup Metode Optimasi Analitik Linier Non Linier Single Variabel Multi Variabel Dgn Kendala Tanpa Kendala Numerik Fibonacci Evolusi Complex Combinasi Intelijen/ Evolusi Fuzzy Logic

Lebih terperinci

PEMILIHAN LAHAN TANAM OPTIMUM UNTUK TANAMAN TEMBAKAU MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) TSUKAMOTO

PEMILIHAN LAHAN TANAM OPTIMUM UNTUK TANAMAN TEMBAKAU MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) TSUKAMOTO PEMILIHAN LAHAN TANAM OPTIMUM UNTUK TANAMAN TEMBAKAU MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) TSUKAMOTO Yudha Alif Auliya 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 1,2 Program Studi Magister Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY EVOLUSI PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY EVOLUSI PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY EVOLUSI PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN Herny Wulandari Pangestu. Kartika Yulianti, Rini Marwati Departemen Pendidikan Matematika FPMIPA UPI *Surel: hernyw@ymail.com ABSTRAK.

Lebih terperinci

PREDIKSI PERMINTAAN PRODUK MIE INSTAN DENGAN METODE FUZZY TAKAGI-SUGENO

PREDIKSI PERMINTAAN PRODUK MIE INSTAN DENGAN METODE FUZZY TAKAGI-SUGENO PREDIKSI PERMINTAAN PRODUK MIE INSTAN DENGAN METODE FUZZY TAKAGI-SUGENO Ahmad Bahroini 1, Andi Farmadi 2, Radityo Adi Nugroho 3 1,2,3Prodi Ilmu Komputer FMIPA UNLAM Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA)

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Siklus RCGA 2. Alternatif Operator Reproduksi pada Pengkodean Real 3. Alternatif Operator Seleksi 4.

Lebih terperinci

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ P.A Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Kampus 3 UAD, Jl. Prof. Soepomo rochmahdyah@yahoo.com Abstrak Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN Eva Desiana, M.Kom Pascasarjana Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara, SMP Negeri 5 Pematangsianta Jl. Universitas Medan, Jl.

Lebih terperinci

Pendekatan Logika Fuzzy untuk Perhitungan Gap pada Metode Profile Matching dalam Menentukan Kelayakan Proposal Penelitian

Pendekatan Logika Fuzzy untuk Perhitungan Gap pada Metode Profile Matching dalam Menentukan Kelayakan Proposal Penelitian Pendekatan Logika Fuzzy untuk Perhitungan Gap pada Metode Profile Matching dalam Menentukan Kelayakan Proposal Penelitian Jumadi 1, a) Cecep Nurul Alam 2, b) 3, c) dan Ichsan Taufik 1, 2, 3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas Zulfikar Sembiring Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Medan Area zoelsembiring@gmail.com Abstrak Logika Fuzzy telah banyak

Lebih terperinci

Implementasi Genetic Algorithm Dan Artificial Neural Network Untuk Deteksi Dini Jenis Attention Deficit Hyperactivity Disorder

Implementasi Genetic Algorithm Dan Artificial Neural Network Untuk Deteksi Dini Jenis Attention Deficit Hyperactivity Disorder Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 688-694 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Genetic Algorithm Dan Artificial Neural Network

Lebih terperinci

Rima Ayuningtyas NIM Jurusan Teknik Informatika, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang

Rima Ayuningtyas NIM Jurusan Teknik Informatika, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Jenis Budidaya Ikan Dengan Mengukur Kualitas Air Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto (Studi Kasus : Balai Benih Ikan di Pengujan Kabupaten Bintan) Rima Ayuningtyas

Lebih terperinci

OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Indana Zulfa 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Budi Darma Setiawan 3 Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

SISTEM INFERENSI FUZZY (METODE TSUKAMOTO) UNTUK PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN OLEH

SISTEM INFERENSI FUZZY (METODE TSUKAMOTO) UNTUK PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN OLEH KECERDASAN BUATAN SISTEM INFERENSI FUZZY (METODE TSUKAMOTO) UNTUK PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN OLEH AMARILIS ARI SADELA (E1E1 10 086) SITI MUTHMAINNAH (E1E1 10 082) SAMSUL (E1E1 10 091) NUR IMRAN

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika dalam Job Shop Scheduling Problem

Penerapan Algoritma Genetika dalam Job Shop Scheduling Problem Penerapan Algoritma Genetika dalam Job Shop Scheduling Problem Haris Sriwindono Program Studi Ilmu Komputer Universitas Sanata Dharma Paingan, Maguwoharjo, Depok Sleman Yogyakarta, Telp. 0274-883037 haris@staff.usd.ac.id

Lebih terperinci

APLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE TSUKAMOTO PADA PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS DI TOKO KENCANA KEDIRI)

APLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE TSUKAMOTO PADA PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS DI TOKO KENCANA KEDIRI) APLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE TSUKAMOTO PADA PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS DI TOKO KENCANA KEDIRI) 1Venny Riana Agustin, 2 Wahyu H. Irawan 1 Jurusan Matematika, Universitas

Lebih terperinci

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika Rozak Arief Pratama 1, Esmeralda C. Djamal, Agus Komarudin Jurusan Informatika, Fakultas MIPA Universitas Jenderal

Lebih terperinci

Tabel 177. Analisis hasil Prediksi Harga Saham Nilai RMSE Koefisien GA-Non Linear Koefisien GA-Linear

Tabel 177. Analisis hasil Prediksi Harga Saham Nilai RMSE Koefisien GA-Non Linear Koefisien GA-Linear Tabel 177. Analisis hasil Prediksi Harga Saham Nilai RMSE Koefisien GA-Non Linear 170.15 Koefisien GA-Linear 175.82 Bentuk koefisien regresi non-linear didapatkan dari proses Algoritma Genetika. Bentuk

Lebih terperinci

Perekrutan Karyawan Tetap Dengan Fuzzy Inference System Metode Mamdani

Perekrutan Karyawan Tetap Dengan Fuzzy Inference System Metode Mamdani BINA INSANI ICT JOURNAL, Vol.3, No. 2, Desember 2016, 279-290 ISSN: 2355-3421 (Print) ISSN: 2527-9777 (Online) 279 Perekrutan Karyawan Tetap Dengan Fuzzy Inference System Metode Mamdani Ghofar Taufik 1,*

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian diagnosa penyakit asma dengan menggunakan metode fuzzy Tsukamoto, dibutuhkan data mengenai gejala penyakit dari seorang pakar atau

Lebih terperinci

REVIEW JURNAL LOGIKA FUZZY

REVIEW JURNAL LOGIKA FUZZY REVIEW JURNAL LOGIKA FUZZY Disusun oleh : Gita Adinda Permata 1341177004309 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG KATA PENGANTAR Assalamualaikum

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DBD DAN DEMAM TIFOID DENGAN METODE FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS PUSKESMAS PRACIMANTORO I)

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DBD DAN DEMAM TIFOID DENGAN METODE FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS PUSKESMAS PRACIMANTORO I) ISSN : 2338-18 SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DBD DAN DEMAM TIFOID DENGAN METODE FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS PUSKESMAS PRACIMANTORO I) Waluyo (waluyo08@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com) Kustanto

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1152-1159 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritma Genetika Pada Metode AHP dan SAW

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Rifqy Rosyidah Ilmi 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Dian Eka Ratnawati 2 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah Leonard Tambunan AMIK Mitra Gama Jl. Kayangan No. 99, Duri-Riau e-mail : leo.itcom@gmail.com Abstrak Pada saat ini proses penjadwalan kuliah

Lebih terperinci

Analisis Fungsi Implikasi Max-Min dan Max-Prod Dalam Pengambilan Keputusan

Analisis Fungsi Implikasi Max-Min dan Max-Prod Dalam Pengambilan Keputusan 128 ISSN: 2354-5771 Analisis Fungsi Implikasi Max-Min dan Max-Prod Dalam Pengambilan Keputusan Raheliya Br Ginting STT Poliprofesi Meda E-mail: itink_ribu@yahoo.com Abstrak Pengambilan keputusan harus

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika

Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 28 Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika Andreas Christian

Lebih terperinci

FUZZY INFERENCE SYSTEM TSUKAMOTO UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN CALON PEGAWAI

FUZZY INFERENCE SYSTEM TSUKAMOTO UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN CALON PEGAWAI Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-3 November 25 FUZZY INFERENCE SYSTEM TSUKAMOTO UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN CALON PEGAWAI Nadia Roosmalita Sari ), Wayan Firdaus Mahmudy 2) Magister Ilmu Komputer/Informatika,

Lebih terperinci

Model Evaluasi Performa Mahasiswa Tahun Pertama Melalui Pendekatan Fuzzy Inference System dengan Metode Tsukamoto

Model Evaluasi Performa Mahasiswa Tahun Pertama Melalui Pendekatan Fuzzy Inference System dengan Metode Tsukamoto Model Evaluasi Performa Mahasiswa Tahun Pertama Melalui Pendekatan Fuzzy Inference System dengan Metode Tsukamoto Zaenal Abidin Program studi Sistem Informasi STMIK Teknokrat Bandar Lampung, Indonesia

Lebih terperinci

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 4, April 2017, hlm. 341-351 http://j-ptiik.ub.ac.id Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBELIAN BAHAN BAKU UNTUK PEMBUATAN MEUBEL JENIS KURSI LETER L MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO

ANALISIS PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBELIAN BAHAN BAKU UNTUK PEMBUATAN MEUBEL JENIS KURSI LETER L MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO ANALISIS PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBELIAN BAHAN BAKU UNTUK PEMBUATAN MEUBEL JENIS KURSI LETER L MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO Sulistiyono 1), Wahyu Oktri Widyarto 2) 1 Information Technology Faculty

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FUZZY TSUKAMOTO DALAM PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KARET DAN KELAPA SAWIT

IMPLEMENTASI FUZZY TSUKAMOTO DALAM PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KARET DAN KELAPA SAWIT IMPLEMENTASI FUZZY TSUKAMOTO DALAM PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KARET DAN KELAPA SAWIT Maya Yusida 1, Dwi Kartini 2, Andi Farmadi 3, Radityo Adi Nugroho 4, Muliadi 5 123Prodi Ilmu Komputer

Lebih terperinci

Jurnal Informatika SIMANTIK Vol. 2 No. 2 September 2017 ISSN:

Jurnal Informatika SIMANTIK Vol. 2 No. 2 September 2017 ISSN: PENERAPAN LOGIKA FUZZY UNTUK MENENTUKAN MAHASISWA BERPRESTASI DI STMIK CIKARANG MENGGUNAKAN JAVA NETBEANS DAN MYSQL Ema Dili Giyanti 1), Ali Mulyanto 2) 1) Program Studi Teknik Informatika, STMIK Cikarang

Lebih terperinci

Penentuan Lokasi Pasang Baru Wifi.id Corner Menggunakan Metode AHP dan Algoritma Genetika (Studi Kasus : PT. Telkom Witel Kediri)

Penentuan Lokasi Pasang Baru Wifi.id Corner Menggunakan Metode AHP dan Algoritma Genetika (Studi Kasus : PT. Telkom Witel Kediri) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1742-1749 http://j-ptiik.ub.ac.id Penentuan Lokasi Pasang Baru Wifi.id Corner Menggunakan

Lebih terperinci

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA Rima Liana Gema, Devia Kartika, Mutiana Pratiwi Universitas Putra Indonesia YPTK Padang email: rimalianagema@upiyptk.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Optimasi Persediaan Barang Dalam Produksi Jilbab Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Persediaan Barang Dalam Produksi Jilbab Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Persediaan Barang Dalam Produksi Jilbab Menggunakan Algoritma Genetika Maretta Dwi Tika Ramuna 1), Wayan Firdaus Mahmudy 2) Program Studi Informatika / Ilmu Komputer Program Teknologi Informasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA OPTIMASI BIAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA OPTIMASI BIAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA OPTIMASI BIAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI Monica Intan Pratiwi 1, Wayan Fidaus Mahmudy, Candra Dewi Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB Syafiul Muzid 1, Sri Kusumadewi 2 1 Sekolah Pascasarjana Magister Ilmu Komputer, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta e-mail: aakzid@yahoo.com 2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Logika Fuzzy Zadeh (1965) memperkenalkan konsep fuzzy sebagai sarana untuk menggambarkan sistem yang kompleks tanpa persyaratan untuk presisi. Dalam jurnalnya Hoseeinzadeh et

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir ini, peranan algoritma genetika terutama untuk masalah optimisasi, berkembang dengan pesat. Masalah optimisasi ini beraneka ragam tergantung dari bidangnya. Dalam

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI NON LINEAR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PREDIKSI KEBUTUHAN AIR PDAM KOTA MALANG

PEMODELAN REGRESI NON LINEAR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PREDIKSI KEBUTUHAN AIR PDAM KOTA MALANG Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 1, Maret 2016, hlm. 59-65 PEMODELAN REGRESI NON LINEAR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PREDIKSI KEBUTUHAN AIR PDAM KOTA MALANG Vitara

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 265 274. ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR Abdul Azis, Bayu Prihandono, Ilhamsyah INTISARI Optimasi

Lebih terperinci

Matematika Diskrit Fuzzy Inference System Prodi T.Informatika

Matematika Diskrit Fuzzy Inference System Prodi T.Informatika Matematika Diskrit Fuzzy Inference System Prodi T.Informatika Mahasiswa dapat melakukan penalaran dengan hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot. Mekanisme Fuzzy Iinference Systems

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Pengantar 2. Struktur Algoritma Genetika 3. Studi Kasus: Maksimasi Fungsi Sederhana 4. Studi

Lebih terperinci

OPTIMASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS PADA DISTRIBUSI KATERING MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS PADA DISTRIBUSI KATERING MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-3 November 2015 OPTIMASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS PADA DISTRIBUSI KATERING MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Dwi Cahya Astriya Nugraha 1), Wayan

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Customer Service (Studi Kasus: Biro Perjalanan Kangoroo)

Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Customer Service (Studi Kasus: Biro Perjalanan Kangoroo) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol., No. 6, Juni 207, hlm. 456-465 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Customer Service

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) JTRISTE, Vol.1, No.2, Oktober 2014, pp. 50~57 ISSN: 2355-3677 Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) STMIK Handayani Makassar najirah_stmikh@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya BAB II LANDASAN TEORI A. Logika Fuzzy Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya berada di luar model matematis dan bersifat inexact. Konsep ketidakpastian inilah yang

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY oleh: 1 I Putu Dody Lesmana, 2 Arfian Siswo Bintoro 1,2 Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE TSUKAMOTO, METODE MAMDANI DAN METODE SUGENO UNTUK MENENTUKAN PRODUKSI DUPA (Studi Kasus : CV. Dewi Bulan)

PERBANDINGAN METODE TSUKAMOTO, METODE MAMDANI DAN METODE SUGENO UNTUK MENENTUKAN PRODUKSI DUPA (Studi Kasus : CV. Dewi Bulan) PERBANDINGAN METODE TSUKAMOTO, METODE MAMDANI DAN METODE SUGENO UNTUK MENENTUKAN PRODUKSI DUPA (Studi Kasus : CV. Dewi Bulan) Komang Wahyudi Suardika 1, G.K. Gandhiadi 2, Luh Putu Ida Harini 3 1 Program

Lebih terperinci

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom PENDAHULUAN Logika Fuzzy pertama kali dikenalkan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh tahun 1965 Dasar Logika Fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Teori himpunan fuzzy adalah peranan

Lebih terperinci

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN METODE SUGENO DALAM MENENTUKAN TINGKAT KEPRIBADIAN SISWA BERDASARKAN PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI MI MIFTAHUL ULUM GONDANGLEGI MALANG) Wildan Hakim, 2 Turmudi, 3 Wahyu H. Irawan

Lebih terperinci

SISTEM PENENTUAN KANDIDAT KETUA KARANG TARUNA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC

SISTEM PENENTUAN KANDIDAT KETUA KARANG TARUNA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC SISTEM PENENTUAN KANDIDAT KETUA KARANG TARUNA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC ( STUDY KASUS : KARANG TARUNA DESA PUHJARAK ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

PENENTUAN PEMASOK BAHAN BAKU MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM TSUKAMOTO

PENENTUAN PEMASOK BAHAN BAKU MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM TSUKAMOTO Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-3 November 25 PENENTUAN PEMASOK BAHAN BAKU MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM TSUKAMOTO Gayatri Dwi Santika ), Wayan Firdaus Mahmudy Magister Ilmu Komputer/Informatika,

Lebih terperinci