TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI
|
|
- Agus Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. TINJAUAN UMUM II.1.1. Pengertian Apartemen Beberapa definisi dari kata Apartemen sebagai berikut : Menurut buku Site Planning (1984 : 252), apartemen didefinisikan sebagai...several dwelling units share a common (usually an indoor) access and are enclosed by a common structural envelope..., yang berarti beberapa unit hunian yang saling berbagi akses yang sama dan dilingkupi oleh struktur kulit bangunan yang sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993 : 51), apartemen didefinisikan sebagai tempat tinggal (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur, dsb) yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat; rumah flat; rumah pangsa; bangunan bertingkat terbagi dalam beberapa tempat tinggal. Menurut buku Apartments:Their Design and Development, (1967 : 6), apartemen didefinisikaan sebagai...the apartment is the background for a series of emotional experience. It should be a relaxing haven from the tensions of earning a living, from noise and worry and strain. It should provide beauty, convinience, security, and privacy for the family living in it., yang berarti apartemen adalah dasar dari kumpulan pengalaman emosi. Apartemen harus menjadi suatu wadah relaksasi untuk melepas lelah karena kegiatan mencari nafkah serta bebas dari kebisingan, kecemasan dan tekanan. Apartemen harus 7
2 memberikan keindahan, kenyamanan, keamanan dan privasi bagi keluarga yang tinggal di dalamnya. Menurut website apartemen didefinisikan sebagai a room of suite of rooms designed as a residence and generally located in a building occupied by more than one household, yang berarti sebuah ruang dari sekumpulan ruang yang dirancang sebagai tempat tinggal dan umumnya terletak di dalam suatu bangunan yang dihuni oleh lebih dari satu keluarga. Secara umum, apartemen dapat didefinisikan sebagai suatu bangunan bertingkat lebih dari satu yang di dalamnya merupakan kumpulan dari beberapa unit hunian, dengan tiap unit hunian memiliki ruang untuk hidup yang lengkap, dimana para penghuninya saling berbagi fasilitas yang sama. II.1.2. Karakteristik Apartemen Ada beberapa hal yang dapat membedakan antara satu apartemen dengan apartemen lainnya seperti, tinggi bangunan, penampilan fisik, fasilitas yang disediakan, struktur yang digunakan, dan kelas apartemen, namun secara garis besar apartemen memiliki ciri-ciri sebagai berikut : o Memiliki jumlah lantai lebih dari satu o Terdiri atas beberapa unit hunian dalam satu lantai o Setiap unit hunian terdiri atas minimal 3 macam ruang yaitu ruang tidur, dapur dan kamar mandi. o Setiap penghuni akan saling berbagi fasilitas yang ada pada apartemen o Sirkulasi vertikalnya berupa tangga atau lift sementara sirkulasi horizontalnya berupa koridor 8
3 o Setiap unit akan mendapatkan jendela yang menghadap ke luar bangunan Adapun ruang-ruang yang umumnya ada pada sebuah apartemen antara lain : o Ruang duduk Ruang duduk harus dapat menampung aktivitas bersama suatu keluarga seperti menonton, mendengar musik, membaca, dan tempat bermain anak-anak, sekaligus sebagai tempat relaksasi individual. Pada beberapa apartemen, ruang duduk juga berfungsi sebagai ruang tamu. Adapula ruang duduk yang sekaligus menyatu dengan kamar tidur, terutama pada unit hunian tipe studio dengan luas paling minimal. o Ruang makan Ruang makan letaknya dekat dengan dapur dan adakalanya menyatu dengan dapur ataupun ruang duduk untuk menghemat ruang. o Dapur Dapur harus dapat mewadahi semua aktivitas persiapan makanan, penyimpanan dan penyajian makanan. o Kamar tidur Setiap kamar tidur harus memiliki ruang yang cukup untuk menampung dua orang dan harus memiliki jendela yang menghadap ke luar bangunan untuk keperluan pencahayaan dan pengudaraan. Kamar tidur harus dirancang supaya kedap suaranya semaksimal mungkin untuk kenyamanan tidur penghuninya. o Kamar mandi Perlengkapan kamar mandi yang paling standar terdiri dari kloset (duduk atau jongkok) dan shower atau bak mandi, wastafel dapat ditambahkan namun tidak 9
4 mutlak. Pada kamar mandi apartemen menengah ke atas, kamar mandi dilengkapi dengan bath tub, adapula yang memiliki ruang peralihan tempat peralatan mandi (handuk dll) atau kamar rias. Pada apartemen mewah, ada penambahan ruang-ruang seperti ruang kerja, ruang penerima tamu, foyer, ruang khusus pembantu, perpustakaan dan ruang baca, ruang rias, ruang penyimpanan pakaian. III.1.3. Pengelompokkan Apartemen Apartemen dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan sistem kepemilikan, golongan ekonomi penghuninya, arsitektural bangunannya, jenis pembiayaannya, serta sistem pelayanan dan kelengkapannya. A. Apartemen berdasarkan sistem kepemilikan Ada dua jenis apartemen berdasarkan kepemilikan antara lain (Apartments:Their Design and Development, 1967 : 39-42) : Apartemen dengan sistem sewa Pada apartemen ini, penghuni hanya membayar biaya sewa unit yang ditempatinya kepada pemilik apartemen dan biasanya biaya itu dibayarkan per bulan ataupun per tahun. Biaya utilitas seperti listrik, air, gas, telepon ditanggung sendiri oleh penghuni. Sementara biaya maintenance dan gaji pegawai pengelola apartemen ditanggung oleh pemilik. Penghuni yang tidak ingin tinggal lagi di apartemen tersebut harus mengembalikan apartemen tersebut kepada pemiliknya, kemudian pemilik akan mencari lagi orang baru untuk mengisi unit-unitnya yang kosong. 10
5 Apartemen dengan sistem beli Apartemen dengan sistem beli dapat terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu: Apartemen dengan sistem kepemilikan bersama (cooperative ownership) Pada apartemen ini, setiap penghuni memiliki saham dalam perusahaan pemilik apartemen serta menempati satu unit tertentu sesuai dengan ketentuan perusahaan. Penghuni hanya bisa menjual unitnya kepada orang yang telah dianggap cocok oleh penghuni apartemen lainnya. Bila terdapat unit apartemen yang kosong, maka sahamnya akan dibagi rata diantara penghuni dan mereka harus menanggung semua biaya maintenance unit yang kosong tersebut, sampai unit tersebut ditempati oleh penghuni baru. Condominium Pada apartemen ini, setiap penghuni menjadi pemilik dari unitnya sendiri dan memiliki kepemilikan yang sama dengan penghuni lainnya terhadap fasilitas dan ruang publik. Penghuni bebas untuk menjual, menyewakan ataupun memberikan kepemilikannya kepada orang lain. Jika terdapat unit apartemen yang kosong, maka biaya maintenance unit itu ditanggung oleh badan pengelola apartemen itu. B. Apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya Ada 3 macam apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya yaitu (Apartments:Their Design and Development, 1967 : 42-43) : Apartemen golongan bawah Apartemen golongan menengah 11
6 Apartemen mewah Perbedaan antara ketiga jenis apartemen ini hanya terletak pada ukuran ruang pada tiap unit hunian, serta fasilitas yang disediakan oleh apartemen tersebut. Semakin besar ukuran unit dan semakin banyak fasilitas yang tersedia, semakin mahal harga per unit apartemen tersebut. C. Apartemen berdasarkan jenis pembiayaannya Ada dua jenis apartemen berdasarkan jenis pembiayaannya yaitu: Apartemen yang dibiayai oleh pemerintah Apartemen yang dibiayai oleh swasta/investor Perbedaan antara kedua jenis apartemen ini umumnya berpengaruh pada status kepemilikan unit-unit dalam apartemen tersebut. Apartemen yang dibiayai oleh pemerintah umumnya berharga murah dan memiliki sistem sewa atau sistem beli dengan tipe kepemilikan bersama (cooperative), dan seringkali dibangun untuk menampung masyarakat kalangan bawah yang tidak memiliki tempat tinggal, disebut pula dengan istilah rumah susun. Sementara apartemen yang dibiayai oleh investor swasta umumnya diperuntukkan bagi kalangan menengah dan kalangan atas, dengan sistem sewa atau sistem beli dalam bentuk condominium. D. Apartemen berdasarkan sistem pelayanan dan kelengkapannya Ada tiga jenis apartemen berdasarkan sistem pelayanan dan kelengkapannya yaitu: Apartemen serviced dan furnished Pada apartemen ini, setiap unit dijual atau disewakan lengkap dengan perabotan standar seperti meja dan kursi makan, sofa ruang duduk, tempat tidur, lemari- 12
7 lemari, meja dan kursi kerja dll., serta terdapat pelayanan pembersihan dan pemeliharaan ruang dari pihak pengelola, adapula yang menyediakan pelayanan binatu seperti umumnya pelayanan kamar pada hotel. Apartemen serviced dan non-furnished Pada apartemen ini, setiap unit dijual atau disewakan tanpa perabotan namun dilengkapi dengan pelayanan sebagaimana layaknya pada hotel-hotel. Apartemen non-serviced dan non-furnished Pada apartemen ini, setiap unit dijual atau disewakan tanpa perabotan dan tanpa pelayanan. Tipe apartemen demikian yang paling sering dijumpai di Indonesia. E. Apartemen berdasarkan arsitektural bangunannya Secara arsitektural bangunan, apartemen dapat dikelompokkan berdasarkan ketinggian bangunan, sirkulasi vertikal, sirkulasi horizontal, sistem penyusunan lantai, bentuk massa bangunan, standar besaran ruang, dan jumlah kamar tidur. 1. Apartemen berdasarkan ketinggian bangunan (Apartments:Their Design and Development, 1967 : 44-47) Apartemen Low-rise Apartemen jenis ini biasanya memiliki ketinggian antara 2 4 lantai. Apartemen ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa tipe yaitu : o Garden Apartment, memiliki ciri-ciri sbb : - Ketinggian bangunan antara 2-3 lantai - Tiap unit hunian memiliki teras dan balkon tersendiri 13
8 - Umumnya terdapat pada daerah pinggiran kota dengan kepadatan rendah (maksimal 30 keluarga per hektar) - Memiliki banyak ruang terbuka hijau dan tempat parkir yang dekat dengan bangunan - Antara massa bangunan satu dengan bangunan lain terdapat ruang terbuka pemisah yang cukup luas o Row house, townhouse atau maisonette, memiliki ciri-ciri sbb : - Ketinggian bangunan antara 1-2 lantai - Antara massa bangunan satu dengan lainnya saling berdempetan atau bahkan saling berbagi tembok pembatas yang sama - Ruang terbuka yang ada hanya berupa halaman depan dan halaman belakang yang sempit pada setiap massa bangunan - Umumnya dibangun pada daerah dengan kepadatan sedang (antara unit per hektar) Apartemen Mid-rise Apartemen ini memiliki ketinggian antara 4 8 lantai. Apartemen High-rise Apartemen tipe ini memiliki ketinggian diatas 8 lantai. Tipe apartemen ini umumnya merupakan apartemen untuk golongan menengah keatas karena biasanya dibangun di daerah yang memiliki keterbatasan lahan dan harga lahannya mahal serta biaya konstruksi bangunannya cukup mahal. Apartemen ini seringkali berlokasi di tengah kota dan cukup dekat ke pusat bisnis. Pada dasarnya para pembeli/penyewa apartemen ini bertujuan 14
9 mendapatkan pemandangan lingkungan sekitar tanpa terhalang bangunan lain. 2. Apartemen berdasarkan sirkulasi horizontal Sirkulasi horizontal pada apartemen adalah berupa koridor. Berdasarkan macam bentuk koridor, apartemen dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : Single-loaded corridor apartment Apartemen dengan tipe koridor ini dapat terbagi lagi menjadi dua yaitu : o Open corridor apartment Koridor pada tipe ini bersifat terbuka dengan pembatas terhadap ruang luar berupa tembok atau railing yang ketinggiannya tidak lebih dari 1 1,5 meter. o Closed corridor apartment Koridor bersifat tertutup oleh dinding, kadang memiliki bukaan berupa jendela ataupun jalusi atau bahkan tidak ada bukaan sama sekali. Double-loaded corridor apartment Tipe koridor pada apartemen ini dikelilingi oleh unit-unit hunian sehingga seringkali terletak ditengah-tengah bangunan (central corridor). 3. Apartemen berdasarkan sirkulasi vertikal Berdasarkan sirkulasi vertikal, apartemen dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu (Site Planning, 1984 : ) : Walk-up Apartment Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah menggunakan tangga. Ketinggian bangunan apartemen ini maksimal hanya 4 lantai. Apartemen ini 15
10 dirancang dengan koridor seminimal mungkin dan kebanyakan unit hunian dekat dengan tangga sirkulasi. Apartemen ini dapat dibagi lagi menjadi dua berdasarkan letak tangga sirkulasinya, yaitu : o Core type walk up apartment Pada apartemen tipe ini tangga sirkulasi (stair core) dikelilingi oleh unitunit hunian. Berdasarkan jumlah unit hunian yang mengelilinginya, apartemen ini dapat dibagi lagi menjadi 3 tipe yaitu : - Duplex : tangga sirkulasi apartemen dikelilingi dua unit hunian - Triplex : tangga sirkulasi apartemen dikelilingi tiga unit hunian - Quadruplex : tangga sirkulasi apartemen dikelilingi empat unit hunian o Corridor type walk up apartment Pada apartemen ini tangga sirkulasi terletak di kedua ujung koridor. Dengan menggunakan tipe sirkulasi ini dapat memperbanyak jumlah unit pada satu lantai. Elevator Apartment Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah lift dan memiliki sirkulasi vertikal sekunder berupa tangga yang seringkali juga merupakan tangga darurat. Umumnya apartemen ini dilengkapi dengan lobby atau ruang tunggu lift. Ketinggian bangunan umumnya diatas 6 lantai. Ada dua macam sistem lift yang dapat digunakan pada tipe apartemen ini yaitu: o Lift yang digunakan berhenti di setiap lantai bangunan o Lift yang digunakan diprogram untuk berhenti hanya pada lantai-lantai tertentu pada bangunan (Skip floor elevator system). Umumnya sistem 16
11 ini digunakan pada apartemen dengan sistem penyusunan lantai Duplex. Kelebihan sistem ini antara lain dapat mengurangi koridor publik dan memperluas ukuran unit hunian pada lantai dimana lift tidak berhenti. Kelemahannya terletak pada perlunya menambah tangga pada setiap unit hunian. 4. Apartemen berdasarkan sistem penyusunan lantai Ada dua macam apartemen berdasarkan sistem penyusunan lantainya yaitu : Simplex apartment Pada apartemen ini semua ruangan pada unit hunian berada pada satu lantai. Tipe apartemen ini paling sering dijumpai di daerah kota yang memiliki kepadatan tinggi dan permintaan akan hunian yang banyak. Bila apartemen menggunakan lift, maka lift tersebut akan berhenti di setiap lantai. Kelemahan apartemen ini terletak pada banyaknya ruang yang terbuang untuk sirkulasi koridor. Kelebihannya, pada satu bangunan apartemen, jumlah unit yang dapat diperoleh dapat dimaksimalkan sehingga lebih banyak unit yang dapat dijual. Duplex apartment Pada apartemen ini, setiap unit hunian terdiri atas dua lantai, sehingga ruang-ruang pada unit hunian akan terbagi antara dua lantai. Pada lantai satu umumnya terdiri atas ruang yang untuk aktifitas bersama seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur. Sementara di lantai kedua terdiri atas ruang untuk aktifitas pribadi seperti ruang tidur, ruang kerja, kamar mandi. Tipe apartemen ini umumnya diperuntukkan bagi kalangan menengah ke 17
12 atas. Kelebihan tipe ini adalah dapat menghemat ruang untuk sirkulasi (koridor) bila lift diprogram tidak berhenti pada setiap lantai, dan dapat memberikan kesan ruang luas pada penghuninya serta ruang-ruang privat akan lebih terjaga privasinya. Kelemahannya, pada tiap unit harus disediakan tangga yang akan merepotkan bagi orang lanjut usia dan balita. Triplex apartment Hampir sama dengan sistem duplex, hanya saja pada tipe ini, setiap unit hunian terdiri atas 3 lantai. Pembagian ruang pada tiap lantai hampir sama dengan sistem duplex. Pada lantai pertama terdapat ruang servis seperti gudang, foyer, kamar pembantu, ruang cuci dsb, sementara ruang bersama dan ruang privat masing-masing berada pada lantai dua dan tiga. Umumnya diperuntukkan bagi apartemen golongan atas dan berkarakteristik sangat mewah. 5. Apartemen berdasarkan bentuk massa bangunan Ada 3 macam tipe apartemen berdasarkan bentuk massa bangunannya yaitu (Apartments:Their Design and Development, 1967 : 46) : Apartemen berbentuk Slab Pada apartemen berbentuk slab, antara tinggi bangunan dan lebar/panjang bangunan hampir sebanding, sehingga bangunan berbentuk seperti kotak yang pipih. Biasanya memiliki koridor yang memanjang dengan unit-unit hunian berada di salah satu atau kedua sisi koridor. Apartemen berbentuk Tower 18
13 Pada apartemen berbentuk tower, lebar/panjang bangunan lebih kecil dibandingkan dengan tingginya sehingga bentuk bangunan seperti tiang. Biasanya ketinggian bangunannya diatas 20 lantai. Sistem sirkulasinya menggunakan sistem core karena menggunakan lift. Ada berbagai variasi bentuk tower antara lain : o Single tower Apartemen dengan hanya satu massa bangunan. Core umumnya terletak di tengah. Ruang koridor dapat diminimalkan. Unit-unit hunian akan terletak dekat dengan tangga dan lift. Berdasarkan bentuk massa, apartemen dengan satu tower dapat dibedakan menjadi tower plan, expanded tower plan, circular plan, cross plan, dan five wing plan. o Multi tower Apartemen yang memiliki lebih dari satu massa bangunan. Antara massa bangunan dapat dihubungkan oleh suatu massa penghubung ataupun hanya berupa pedestrian penghubung saja. Bila massa bangunan dihubungkan oleh suatu massa penghubung, umumnya massa penghubung terletak di tengah dengan massa lain mengelilinginya. Lift dan tangga diletakkan pada massa penghubung tersebut. Sementara untuk massa yang hanya dihubungkan oleh pedestrian, tiap massa akan memiliki lift dan tangga masing-masing. Apartemen dengan bentuk Varian (campuran antara Slab dan Tower) 19
14 Tipe - tipe hunian pada Apartemen Ada 5 macam tipe hunian yang sering dijumpai pada apartemen berdasarkan jumlah kamar tidur, antara lain : Keterangan Ruang-ruang yang ada Tipe Penghuni Studio -1 kamar mandi -dapur kecil dan ruang makan menjadi satu -ruang duduk dan kamar tidur menjadi satu 1 Kamar tidur -1 kamar mandi -dapur dan ruang makan menjadi satu -ruang duduk -kamar tidur 2 Kamar tidur -1 atau 2 kamar mandi -dapur -ruang duduk dan ruang makan menjadi satu -kamar tidur 3 Kamar tidur -2 kamar mandi dengan satu kamar mandi dalam kamar tidur -dapur -ruang duduk -ruang makan (bisa juga ruang duduk dan ruang makan menjadi satu) -kamar tidur (bisa juga 2 kamar tidur ditambah satu kamar pembantu) Penthouse -terdiri atas 2 lantai -3 sampai 5 kamar tidur -3 kamar mandi -dapur -ruang makan -ruang duduk/ruang keluarga -ruang kerja -ruang tamu -foyer -adapula yang mempunyai kamar pembantu -untuk yang sangat mewah ada yang ditambah ruang seperti ruang baca, -Lajang -Pasangan muda yang baru menikah -Orang lanjut usia -Lajang -Pasangan muda yang baru menikah -Pasangan lanjut usia -Keluarga kecil dengan 1 atau 2 anak yang masih kecil / belum menikah -Pasangan lanjut usia yang tinggal dengan sanak saudara -Keluarga kecil dengan 3 4 anak yang masih kecil / belum menikah -Pasangan muda yang baru menikah -Keluarga besar dengan 4-5 anak -Orang-orang kalangan atas 20
15 Fasilitas standar apartemen Ada beberapa fasilitas standar yang terdapat pada apartemen berdasarkan kelas apartemen tersebut antara lain : Lokasi Bawah Menengah Mewah Dalam hunian Dalam bangunan Pada tapak unit -Penjaga keamanan -Binatu -Lobby kecil -Parkir di luar ruangan -Tempat menjemur pakaian -Intercom -Alarm pintu -Balkon -Pendingin tersendiri ruangan -Binatu -Area komersial -Ruang bersama -Tempat penyimpanan barang bersama -Parkir dengan pengawasan atau parkir dalam bangunan -Tempat bermain di luar ruangan -Tempat duduk-duduk di luar ruangan -Kolam renang -Penjaga pintu dan telepon -Balkon yang luas -Pendingin ruangan terpusat -Entrance servis -Ruang pembantu -Parkir yang terjaga ketat -Tempat berbelanja -Lift servis -Penjaga pintu -CCTV -Parkir sistem valet -Ruang pertemuan -Pusat kebugaran -Kolam renang tertutup -Taman -Area rekreasi -Country club -Kolam renang 21
16 II.2. TINJAUAN KHUSUS II.2.1. Tinjauan terhadap Tapak Luas Tapak : ± m 2 KDB : 60 % KLB : 2,5 Ketinggian lantai maksimal : 8 lantai Peruntukkan lahan : pemukiman/komersial/bangunan umum Batas-batas tapak : o Utara : Kawasan pertokoan dan pemukiman o Selatan : Kampus Anggrek Universitas Bina Nusantara o Timur : Jalan Raya Kebon Jeruk lebar 18 meter o Barat : Kawasan pemukiman dan pertokoan Garis Sepadan Bangunan : o Sisi timur berhadapan dengan jalan Raya Kebon Jeruk : 15 m 15 m GAMBAR 1. UKURAN TAPAK 22
17 GAMBAR 2. BATAS TAPAK II.2.2 Kondisi Iklim Lingkungan Temperatur udara : - temperatur tertinggi rata-rata : 27 0 C-32 0 C - temperatur terendah rata-rata : 20 0 C-23 0 C Kelembaban udara rata-rata : 76%-80% Kecepatan angin rata-rata :2-4 m/detik Curah hujan rata-rata : 1000mm-5000mm pertahun Kondisi langit berawan dengan jumlah awan 60%-90% Luminansi langit untuk: - tertutup awan tipis seluruhnya : 7000 cd/m 2 - tertutup awan tebal seluruhnya : 850 cd/m 2 Radiasi matahari global harian rata-rata adalah 400 Watt/ m 2 23
18 II.2.3 Tinjauan terhadap Topik dan Tema Topik dari bangunan apartemen yang dirancang adalah arsitektur tropis dengan penekanan terhadap tema pengendalian panas dalam bangunan. Definisi Arsitektur tropis Arsitektur tropis sering didefinisikan dari konteks budaya, sehingga sering sekali orang-orang beranggapan bahwa arsitektur tropis adalah arsitektur dengan gaya dan bentuk bangunan yang tradisional seperti rumah-rumah adat di Indonesia. Padahal bisa saja estetika dan bentuk bangunannya mencerminkan arsitektur klasik, modern, minimalis dsb. Memang rumah-rumah adat di Indonesia cenderung memiliki bentuk dan estetika yang merupakan hasil penemuan nenek moyang dalam rangka merespon kelemahan iklim tropis, namun bukan berarti bentuk dan estetika rumah adat menjadi ikon dari arsitektur tropis. Pemahaman terhadap arsitektur tropis hendaknya dilihat dari kualitas fisik ruang yang dibentuknya. Oleh karena itu definisi arsitektur tropis yang sebenarnya bukan arsitektur tradisional melainkan seni perancangan bangunan yang mampu memecahkan persoalan yang ditimbulkan oleh iklim tropis supaya dapat menciptakan kenyamanan fisik yang ideal bagi manusia yang tinggal di dalam bangunan tersebut. Arsitektur tropis pada bangunan apartemen Iklim tropis di Indonesia termasuk dalam kategori iklim tropis lembab dengan ciricirinya sebagai berikut (Fisika Bangunan 1, 2004 :2): -suhu udara relatif tinggi dengan amplitudo siang-malam kecil ( C) -kelembaban udara tinggi sekitar 60 % - 95 % 24
19 -tidak ada perbedaan jelas antara musim kering dan basah (saling tumpang tindih) -kecepatan angin rendah terutama pagi dan malam, siang hari angin berhembus cukup kuat - radiasi matahari cukup tinggi (>900W/ m 2 ) -curah hujan deras dan dapat turun dalam beberapa hari berturut-turut dan umumnya terjadi pada siang atau sore hari -hampir selalu berawan -karat logam dan pelapukan organik mudah terjadi -flora beraneka ragam dan subur (misalnya jamur, lumut dll.) -fauna beraneka ragam termasuk serangga yang mengganggu dan berbahaya Kondisi iklim tropis lembab ini tidak seluruhnya sesuai dengan kenyamanan fisik ideal yang dibutuhkan manusia, misalnya temperatur dan kelembaban udara yang melebihi batas ideal sementara kecepatan anginnya sangat rendah. Oleh karena itu, arsitektur tropis yang akan diterapkan pada bangunan adalah arsitektur tropis lembab yang dapat memodifikasi kelemahan dari iklim tropis lembab dan memaksimalkan potensi dari iklim tersebut. Tinjauan terhadap tema Pengendalian Panas pada Bangunan Pengendalian panas pada bangunan merupakan salah satu prinsip arsitektur tropis yang harus diterapkan pada bangunan apartemen. Hal ini disebabkan oleh fungsi apartemen sebagai tempat tinggal manusia. Sebagaimana yang telah diketahui, tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang sangat mempengaruhi kualitas kehidupan dan produktivitas manusia tersebut. Oleh karena 25
20 itu, tempat tinggal hendaknya menjadi tempat dimana manusia dapat beristirahat dan melakukan kegiatan hidupnya dengan nyaman. Dalam konteks ini, nyaman yang dimaksud adalah tidak merasa kepanasan dalam bangunan. Beberapa strategi umum yang perlu diperhatikan dalam pengendalian panas adalah perletakkan bangunan yang tepat, pencegahan terhadap efek rumah kaca dan mencegah terjadinya akumulasi panas dalam ruangan. II.2.4. Studi Banding II Apartemen Taman Gloria Jakarta Barat Apartemen Taman Gloria terletak di Jalan Kyai Tapa, kawasan Grogol, Jakarta Barat tepat disamping fakultas kedokteran Universitas Trisakti. Berikut adalah gambar lingkungan sekitar tapak : Pada kompleks apartemen ini secara garis besar terbagi atas dua fungsi yaitu fungsi komersial dan fungsi hunian. Fungsi komersial berbentuk ruko yang disewakan untuk umum dan terletak pada bagian depan tapak. Sementara fungsi hunian terletak pada bagian belakang tapak. Berikut adalah gambar skematik tapak : 26
21 ENTRANCE UNTUK PEJALAN KAKI JLN TAWAKAL PARKIR TAMU APARTEMEN HUNIAN KOMERSIAL PARKIR TAMU RUKO EXIT KENDARAAN JLN KYAI TAPA ENTRANCE KENDARAAN Parkir pada apartemen terdiri atas parkir tamu untuk ruko, parkir tamu untuk apartemen dan parkir mobil dan motor untuk penghuni apartemen yang letaknya di basement apartemen. Berikut ini adalah gambar skematik sirkulasi pada tapak : JLN TAWAKAL HUNIAN KOMERSIAL Keterangan : Sirkulasi kendaraan Sirkulasi manusia Entrance-exit basement Indomart JLN KYAI TAPA Entrance khusus untuk pejalan kaki dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi orang luar dari arah jalan Tawakal untuk masuk ke kompleks apartemen, karena adanya toko swalayan kecil yang dibuka untuk umum (Indomart). Entrance antara kendaraan dan entrance pejalan kaki tidak dipisah, demikian juga sirkulasinya. 27
22 Apartemen ini pada awalnya dirancang untuk umum namun dengan target utamanya adalah para mahasiswa. Namun kondisi sekarang memperlihatkan komposisi persentase mahasiswa 50% dan umum 50%. Hal ini diperkirakan akibat dari lokasi apartemen yang terletak di kawasan bisnis sehingga banyak diminati oleh pegawai kantor dan keluarga yang bekerja atau mempunyai usaha di sekitar lingkungan tersebut. Apartemen ini terdiri atas 16 lantai dengan perincian: lantai 1 untuk kegiatan komersial, lantai 2 untuk pengelola, lantai 3-16 untuk hunian dan lantai 5 untuk fasilitas kolam renang. Berikut adalah tabel perbandingan tipe unit yang ada dengan persentasenya : Tipe unit Persentase Jumlah unit tiap lantai Tipe studio 40% 8 unit Tipe 1 kamar 40 % 8 unit Tipe 2 kamar 20% 4 unit Berikut ini adalah gambar dari beberapa macam tipe kamar di apartemen tersebut : o Tipe Studio Luas 29,50 m 2 U 28
23 o Tipe 1 kamar 36 m 2 U o Tipe 2 kamar U LUAS 41, 50 m 2 U LUAS 43 m 2 II Apartemen Mediterania Jakarta Barat Apartemen Mediterania terletak di jalan Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat. Dibangun diatas lahan seluas 22 hektar, apartemen ini terdiri atas 4 tower, dengan 29
24 masing-masing tower terdiri atas 35 lantai, memiliki total unit hunian sebanyak 2694 unit. Unit hunian pada apartemen terdiri atas 3 tipe unit yaitu tipe 1 kamar tidur, tipe 2 kamar tidur dan tipe 3 kamar tidur. Apartemen ini terletak dekat dengan beberapa Universitas terkemuka di Jakarta seperti Ukrida, Trisakti dan Untar, serta dekat dengan kawasan bisnis Slipi sehingga banyak diminati oleh para mahasiswa (40%) dan keluarga dari kalangan menengah (60%). Fasilitas yang disediakan oleh apartemen ini sangat beragam, diantaranya: o Fitness gym o Kolam renang o Lapangan tenis o Swalayan (Hero) o Jogging track o Toko-toko retail Berikut ini adalah gambar tapak dan denah dari apartemen Mediterania : 30
25 Berikut ini adalah foto dari salah satu unit dengan tipe 2 kamar tidur : VIEW KE KOLAM RENANG BALKON RUANG TIDUR UTAMA RUANG TIDUR RUANG DUDUK DAPUR KAMAR MANDI 31
26 II Kesimpulan Studi Banding Dari hasil survey lapangan terhadap dua apartemen diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : o Sistem double-loaded corridor yang tidak memiliki bukaan seperti pada apartemen Taman Gloria menyebabkan koridor menjadi gelap dan pengap. Pada apartemen tersebut koridor memiliki bau yang tak sedap karena pertukaran udara sangat jarang terjadi dan pencahayaannya seluruhnya berasal dari lampu bahkan di siang hari. o Bila menggunakan sistem double-loaded corridor dengan bukaan pada ujung saja, maka koridor tidak boleh terlalu panjang karena cahaya akan sulit masuk. o Tidak adanya ventilasi silang menyebabkan pertukaran udara dalam ruang berlangsung lambat. Seperti halnya terlihat pada denah kamar apartemen Taman Gloria, aliran udara tidak dapat menjangkau area kamar mandi sehingga pada saat survey, tercium bau tak sedap dari kamar mandi karena cukup lama tidak dibersihkan. o Pada tapak sebaiknya diberi pemisahan antara sirkulasi manusia dan kendaraan karena bila tidak diberi pemisahan sebagaimana halnya pada apartemen Gloria, pejalan kaki harus sangat waspada karena adakalanya mobil lewat pada jalan yang sama. 32
TINJAUAN UMUM. - Merupakan kamar atau beberapa kamar / ruang yang diperuntukan sebagai. tempat tinggal dan terdapat di dalam suatu bangunan.
BAB II TINJAUAN UMUM II.1. Gambaran Umum Proyek Judul Tema Sifat proyek : Perencanaan Apartemen : Arsitektur life style : fiktif II.2. Tinjauan Khusus II.2.1. Pengertian Apartemen Apartemen adalah - Merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. TINJAUAN UMUM II. 1. 1. Pengertian Apartemen Tempat tinggal, (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur, dsb) yang berada pada satu lantai bangunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI. dari ruang-ruang tempat tinggal (Grolier, 1973).
BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum II.1.1. Pengertian Apartemen Sebuah ruangan dalam suatu bangunan, suatu bagian dalam rumah yang terpisah dari yang lain dengan sekat; sederetan atau
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang
Lebih terperinciMACAM-MACAM APARTEMEN BERDASARKAN SISTEM SIRKULASI CORE TYPE WALK UP APARTMENT CORRIDOR TYPE WALK UP APARTMENT
MACAM-MACAM SISTEM KORIDOR PADA APARTEMEN SINGLE-LOADED CORRIDOR CLOSED CORRIDOR OPEN CORRIDOR DOUBLE-LOADED CORRIDOR MACAM-MACAM APARTEMEN BERDASARKAN SISTEM SIRKULASI WALK UP APARTMENT CORE TYPE WALK
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Perancangan Apartemen di Jakarta Dengan Eksplorasi Bentuk dan Deflector
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Perancangan Apartemen di Jakarta Dengan Eksplorasi Bentuk dan Deflector Berdasarkan Pengaruh Angin dijabarkan dalam pengertian sebagai berikut dimana kata perancagan
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. dalam desain unit apartemen yang nantinya ingin dicapai agar dirasakan sejuk
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Variabel penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini fokus pada suhu ruangan dalam desain unit apartemen yang nantinya ingin dicapai agar dirasakan sejuk bagi penghuni
Lebih terperinciKegiatan ini dilakukan penghuni apartemen
BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Analisis Aspek Manusia Analisa yang dilakukan pada aspek ini membahas kegiatan penghuni apartemen, staf pengelola dan karyawan apartemen, serta tamu yang datang di apartemen. Analisa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Apartemen Apartment : a suite of rooms forming one residence; a flat. -> a block of apartments. (Oxford English Dictionary). Menurut Oxford English Dictionary
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Pengertian Tema 3.1.1. Green Architecture (Arsitektur Hijau) Banyak orang memiliki pemahaman berbeda-beda tentang Green Architecture, ada yang beranggapan besaran volume bangunan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari bangunan kostel ini adalah adanya kebutuhan akan hunian khususnya kos-kosan bertaraf
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS 5.1. Konsep Filosofis Dilatarbelakangi oleh status kawasan industri Cikarang yang merupakan kawasan industri
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Lingkungan Perletakkan massa bangunan apartemen yang memperhatikan view yang ada, view yang tercipta kearah barat dan utara. Permasalahan yang ada di
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY
81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Ada beberapa fasilitas fisik di kamar tidur 1 yang belum ergonomis, yaitu tempat tidur ukuran double, meja rias, kursi rias dan console table. 2. Fasilitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN OBYEK STUDI
BAB II TINJAUAN OBYEK STUDI V.1. V.1.1. Tinjauan Umum Apartemen Pengertian Apartemen Berikut adalah beberapa pengertian Apartemen : Apartemen merupakan tempat tinggal suatu bangunan bertingkat yang lengkap
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Tropis merupakan salah satu bentuk arsitektur yang dapat memahami kondisi iklim tropis beserta permasalahannya.
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat pendidikan di negara kita, memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang kehidupan yang sangat
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam
BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan dari Apartemen di Kemanggisan, Jakarta Barat ini adalah All in One Place, dimana para penghuni bangunan merasa nyaman dan tidak perlu lagi mencari hiburan diluar
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang
PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang diperuntukan sebagai lahan untuk tempat tinggal yaitu seluas 45964,88 Ha, dengan keterbatasan lahan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya
Lebih terperinciAR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN
BAB 5 HASIL PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya
Lebih terperinciDENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1
0.15 8.60 2.88 Pada area lantai,1 ruang parkir di perluas dari yang sebelumnya karena faktor jumlah kendaraan pada asrama yang cukup banyak. Terdapat selasar yang difungsikan sebagai ruang tangga umum
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Dasar dari perencanaan dan perancangan Kostel (kos-kosan hotel) dengan penerapan arsitektur berkelanjutan hemat energi: Rancangan
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum Perancangan 5.1.1 Dasar Perancangan Pasar tradisional merupakan suatu tempat bertemunya para pelaku ekonomi dalam hal ini pedagang dan penjual, dimana mereka melakukan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di
BAB V KONSEP V. 1. KONSEP PENGGUNA Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di Kemanggisan Jakarta Barat adalah sebagai berikut : 1. Target pasar utama adalah mahasiswa yang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Kualitas Ruang V.1.1 Skema Hubungan Makro Main Entrance Apartemen Entrance Plaza Parkir Lobby Fasilitas seni & Lobby Apartemen Pusat Perbelanjaan Fasilitas Service Pengelola
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Asrama Mahasiswa Binus University merupakan bangunan hunian yang bersifat sosial, edukatif dan tidak komersial.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Peraturan pada tapak Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur Luas Lahan : 18.751,5 m 2 KDB : 40 % Luas
Lebih terperinciGambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam
Gambar 4. Blok Plan Asrama UI Sumber : Survei Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam perawatan atau maintenance AC tersebut. Kamar untuk yang memakai AC merupakan kamar yang paling besar
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building Rumah Susun dan Pasar ini adalah adanya kebutuhan hunian
Lebih terperinciDinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL
1. Peraturan Teknis a. Jarak bebas Bangunan Gedung / Industri KDB KLB 3 3 Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL GSB GSJ GSJ Intensitas bangunan (KDB/KLB), dimaksudkan agar menjaga
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk kendaraan dan manusia akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Pengertian Dasar Rusunawa Pembangunan rumah susun merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah kebutuhan perumahan dan pemukiman terutama di daerah perkotaan yang jumlah penduduknya
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Rusun dan pasar di Jakarta Barat merupakan bangunan yang bersifat sosial dan komersial dimana bangunan nantinya
Lebih terperinciJenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan mixed use building adalah kebutuhan akan hunian yaitu rumah susun bagi masyarakat menengah
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar dalam suatu perguruan tinggi dibutuhkan suatu suasana dan lingkungan yng mendukung.
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis
185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciBAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N
BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N V.1 Perancangan Siteplan Siteplan massa bangunan berorientasi kepada pantai Selat Sunda dan Gunung Krakatau. Pada siteplan ini jalan utama untuk memasuki kawasan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai
BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis di dapat berdasarkan pendekatan
Lebih terperinciBAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk
BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan V.1.1. Luas Total Perancangan Total luas bangunan adalah 6400 m 2 Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan
Lebih terperinciJURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA Nama Mahasiswa : Jemmy Judul : Asrama Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jumlah Halaman : 140 ABSTRAK Kota Jakarta merupakan pusat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepadatan penduduk di kota-kota besar memang seringkali menyebabkan masyarakatnya yang merupakan warga asli ataupun pendatang sulit untuk mencari tempat tinggal
Lebih terperinciMinggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI
1 Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Green design merupakan sebuah terapan konsep bangunan yang dapat menyelesaikan atau memahami permasalahan sebuah bangunan.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1. Dasar Perencanaan Dalam perencanaan rumah susun bersubsidi kriteria utama yang diterapkan adalah : Dapat mencapai kenyamanan di dalam ruang bangunan yang berada pada iklim
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Orientasi Massa Bangunan Bagian massa bangunan apartemen menghadap arah utara-selatan sedangkan massa bangunan pusat perbelanjaan berbentuk masif dan mengarah ke dalam.
Lebih terperinciBab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat
Bab III Aspek Tanah dan Arsitektural Desain 3.1 Peta dan Tapak Tanah Nama usaha Peruntukan lahan Letak tapak : Tridith Venue : Bangunan serbaguna : Puri Indah, Jakarta Barat Luas tapak : 4.068 m² Luas
Lebih terperinciBAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK
BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 4.1. Profil Proyek Perencanaan Hotel Wisma NH berada di jalan Mapala Raya no. 27 kota Makasar dengan pemilik proyek PT Buanareksa Binaperkasa. Di atas tanah seluas 1200 m2
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Analisa Lahan Perencanaan Dalam Konteks Perkotaan 4.1.1 Urban Texture Untuk Urban Texture, akan dianalisa fungsi bangunan yang ada di sekitar tapak yang terkait dengan tata
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Kantor sewa merupakan sebuah area untuk bekerja, dimana banyak orang selalu disuguhkan dengan konsep yang kaku dan cenderung membosankan sehingga
Lebih terperinciII. 1 BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Deskripsi Judul Proyek : Deskripsi judul proyek River Park Apartement sbb : 2.1.1. River Park : a Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir menuju atau bermuara
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA
BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Data Fisik dan Non Fisik Gambar 3. Peta Lokasi Lahan LKPP Data Tapak Lokasi : Lot/Kavling 11B, CBD Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan Luas lahan : 4709 m² Koefisien Dasar Bangunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI. Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam
BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umum II. 1. 1. Pengertian Apartemen Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian-bagian
Lebih terperinciberfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Solusi-solusi desain yang diterapkan oleh biro Kas+Architecture dalam perancangan rumah tinggal Bukit Gading Mediterania dan rumah tinggal Langsat, sejalan dengan kajian teori
Lebih terperinciBAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin
BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.
Lebih terperinciRUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT
RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2008-2009 Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Menempuh Ujian Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.
BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik
BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang
Lebih terperinci46 Andhy Setiawan
BAB V KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Konsep Dasar Perencanaan Konsep dasar perencanaan Condotel dan Town House ini adalah untuk memberikan hunian baru dengan system
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
1 BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Site Plan Akses masuk ke site ini melalui jalan utama. Jalan utama tersebut berasal dari arah Cicaheum Bandung. Jalur mobil/ kendaraan di dalam bangunan dibuat satu arah
Lebih terperinciBAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA
BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 1.1.1.1 Narasi dan Ilustrasi Skematik Hasil Rancangan Hasil yang akan dicapai dalam perancangan affordable housing dan pertanian aeroponik ini adalah memecahkan
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP PERANCANGAN
BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1. Konsep Desain Hotel Convention ini memiliki konsep yang berintegritas dengan candi prambanan yang iconik, serta dapat mengedukasikan bagi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. Berdasarkan referensi dari studi banding: susun untuk menambah efisiensi kerja. pembukaan kios di pagi hari.
BAB IV ANALISA IV.1 Analisa Aspek Manusia Berdasarkan referensi dari studi banding: IV.1.1 Analisa Pelaku Kegiatan Kompleks Rumah Susun dan Pasar ini akan digunakan oleh: a. Penghuni o Pedagang Pasar Yaitu
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR
LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR Prasato Satwiko. Arsitektur Sadar Energi tahun 2005 Dengan memfokuskan permasalahan, strategi penataan energi bangunan dapat dikembangkan dengan lebih terarah.strategi
Lebih terperincib e r n u a n s a h i jau
01 TOW N H O U S E b e r n u a n s a h i jau Penulis Imelda Anwar Fotografer M. Ifran Nurdin Kawasan Kebagusan di Jakarta Selatan terkenal sebagai daerah resapan air bagi kawasan ibukota sekaligus permukiman
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO
BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO Analisis konsep perencanaan merupakan proses dalam menentukan apa saja yang akan dirumuskan sebagai konsep
Lebih terperinciJURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA. : Asrama Mahasiswa/i Universitas Bina Nusantara ABSTRAK
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA Nama Judul : Hendrick Chandra : Asrama Mahasiswa/i Universitas Bina Nusantara ABSTRAK Kota Jakarta pada saat ini merupakan kota tujuan
Lebih terperinciBAB III : DATA DAN ANALISA
BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Kebutuhan Luas Ruangan Gedung Asrama Putri Ruang Standart Sumber Kapasitas Jumlah Luas (m 2 ) Unit 2 orang 12,25 m 2 / kmr Asumsi
Lebih terperinciPENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa
PENGENALAN OBJEK LATAR BELAKANG PEMILIHAN OBJEK Perkembangan dunia mode yang begitu pesat, kompetitif dan selalu berubah Mode menjadi salah satu gaya hidup (lifestyle) Antusiasme masyarakat terhadap mode
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep
BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK 3.1 Lokasi Proyek 3.1.1 Umum Berdasarkan observasi, KAK dan studi literatur dari internet buku naskah akademis detail tata ruang kota Jakarta Barat. - Proyek : Student
Lebih terperinciBAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang
BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN V. 1. Konsep Perancangan Makro Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang luar, konsep pencapaian dan sirkulasi pada tapak, perletakan
Lebih terperinciPERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT
PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 TEMA PENGEMBANGAN DESAIN Proses merancang bangunan untuk mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan peningkatan efisiensi, mengurangi
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan untuk memenuhi
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Pusat Pelatihan Otomotif PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN
BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku
Lebih terperinciBAB 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA
BAB 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 3.1 Narasi dan Ilustrasi Skematik Hasil Rancangan 3.1.1 Rancangan Skematik Kawasan Tapak Dalam rancangan skematik kawasan tapak penulis mencoba menyampaikan bagaimana
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental friendly development.
Lebih terperinciBAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)
BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) 5.1 Sirkulasi Kendaraan Pribadi Pembuatan akses baru menuju jalan yang selama ini belum berfungsi secara optimal, bertujuan untuk mengurangi kepadatan
Lebih terperinciBAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,
BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang
Lebih terperinciMAL DAN APARTEMEN DI JAKARTA BARAT
MAL DAN APARTEMEN DI JAKARTA BARAT ARSITEKTUR TROPIS TUGAS AKHIR Semester Ganjil tahun 2009/2010 Disusun Oleh : Nama : Herlina Eneas NIM : 0900800103 JURUSAN ARSITEKTUR - FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinci