BAB IV PENGGUNAAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK BERBASIS OPEN SOURCE PADA KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI (KNRT)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGGUNAAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK BERBASIS OPEN SOURCE PADA KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI (KNRT)"

Transkripsi

1 BAB IV PENGGUNAAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK BERBASIS OPEN SOURCE PADA KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI (KNRT) 4.1 PROFIL KNRT Sejarah Berdiri sejak tahun 1962 dengan nama Kementerian Urusan Riset Nasional Republik Indonesia, kemudian pada tahun 1973 berubah nama menjadi Menteri Negara Riset. Tahun menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi, dan tahun 2002 sesuai Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara perihal Penamaan Instansi Pemerintah, Kantor Menteri Negara disebut dengan Kementerian Riset dan Teknologi. Pada tahun 2005 berdasarkan Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2005 Institusi ini disebut Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT) atau dengan sebutan Kementerian Negara Ristek Visi dan Misi Untuk menyatukan persepsi dan fokus arah pembangunan kemampuan Iptek nasional, maka pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Negara Riset dan Teknologi dilandasi suatu visi dan misi yang ingin diwujudkan. Visi dan misi tersebut 21

2 22 merupakan panduan yang memberikan pandangan dan arah kedepan sebagai dasar acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam mencapai sasaran atau target yang ditetapkan. Visi Kementerian Negara Riset dan Teknologi dirumuskan sebagai berikut: Menjadi lembaga yang efektif untuk mewujudkan Iptek sebagai kekuatan utama kesejahteraan berkelanjutan dan peradaban bangsa. Untuk mencapai visi tersebut diatas, ditetapkan misi Kementerian Negara Riset dan Teknologi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu: 1. Menetapkan arah, prioritas utama dan kebijakan bagi perkembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi; 2. Meningkatkan efektivitas koordinasi lembaga penelitian, pengembangan dan rekayasa (Litbangyasa) dengan dunia usaha dan masyarakat;mendorong peningkatan kapasitas dan kapabilitas lembaga penelitian, pengembangan dan rekayasa (Litbangyasa); 4. Mengembangkan sistem inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi nasional Tugas Kementerian Negara Riset dan Teknologi mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi Fungsi 1. Perumusan kebijakan nasional di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi; 2. Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang riset, ilmu pengetahuan dan

3 23 teknologi; 3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; 4. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; 5. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden. Dalam merumuskan arah dan prioritas utama pembangunan Iptek serta penyusunan kebijakan strategis pembangunan nasional Iptek, Kementerian Negara Riset dan Teknologi dibantu oleh Dewan Riset Nasional (DRN) Fokus Program KNRT Dalam menjalan tugasnya Kementerian Negara Riset dan Teknologi mempunyai Enam Fokus Program ( ) Pencapaian IPTEK, yaitu: 1. Teknologi Ketahanan Pangan dan Pertanian; 2. Teknologi Energi: Energi Alternatip dan Terbarukan; 3. Teknologi Transportasi; 4. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK); 5. Teknologi Kesehatan dan Obat-Obatan; 6. Teknologi Pertahanan.

4 24 Dalam hal program fokus TIK Kebijakan Teknologi Informasi dan Komunikasi diarahkan untuk mencapai perluasan infrastruktur TIK agar terjangkau seluruh lapisan masyarakat, penguatan SDM dan kelembagaan TIK, penerapan solusi TIK untuk peningkatan kinerja perekonomian, daya saing industri, efisiensi perdagangan, kemandirian perangkat TIK hankam, efektivitas layanan publik dan kualitas hidup masyarakat. Prioritas utama termasuk pengembangan telekomunikasi, internet, komputer murah dan hemat energi; penguasaan teknologi digital; serta pengembangan aplikasi berbasis open source Kebijakan Umum Kementerian Negara Riset dan Teknologi Secara umum, kebijakan Kementerian Negara Riset dan Teknologi mencakup kebijakan utama dan kebijakan operasional. Kebijakan utama Kementerian Negara Riset dan Teknologi diarahkan untuk peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan kebijakan operasional Kementerian Negara Riset dan Teknologi berkaitan dengan pelaksanaan teknis organisasi, pengelolaan sumber daya organisasi (sarana dan prasarana), keuangan (penggunaan sumber dana), SDM (personalia) yang diperlukan untuk menunjang implementasi kebijakan utama Struktur Organisasi KNRT

5 25 Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kementerian Negara Riset dan Teknologi dipimpin oleh seorang Menteri Negara Riset dan Teknologi yang dibantu oleh 6 pejabat Eselon I, dan 5 Staff Ahli setingkat Eselon I, 288 formasi pejabat Eselon II, formasi 850 pejabat Eselon III, dan formasi pejabat Eselon IV.

6 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi 26

7 INDONESIA, GO OPEN SOURCE! Prioritas utama fokus program KNRT dibidang TIK yaitu pengembangan perangkat lunak berbasis Open Source (sumber terbuka). Oleh karena itu KNRT sebagai salah satu inisiator Program Indonesia, Go Open Source! (IGOS) bertekad untuk menjadi pioner dalam penggunaan perangkat lunak legal berbasis open source di kalangan instansi pemerintah. Dan hal tersebut juga sesuai dengan tujuan dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Negara Riset dan Teknologi tahun ini, yang diharapkan dapat menghasilkan kebijakan nasional baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang salah satunya Pengembangan Open Source Software. Program Indonesia, Go Open Source! (IGOS) adalah sebuah semangat gerakan untuk meningkatkan penggunaan dan pengembangan perangkat lunak sumber terbuka di Indonesia. IGOS dideklarasikan pada 30 Juni 2004 oleh 5 departemen/kementerian yaitu Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Departemen Komunikasi dan Informasi, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Departemen Pendidikan Nasional. Salinan naskah Deklarasi Bersama dapat dilihat pada lampiran 11. Gerakan ini melibatkan seluruh stakeholder TI (akademisi, sektor bisnis, instansi pemerintah dan masyarakat) yang dimulai dengan program untuk menggunakan perangkat lunak sumber terbuka di lingkungan instansi pemerintah.

8 28 Diharapkan dengan langkah ini dapat diikuti oleh semua lapisan masyarakat untuk menggunakan perangkat lunak legal. Sebuah pilihan cerdas, sebagaimana dikatakan oleh mantan Menkominfo Sofyan Djalil dalam surat edarannya ke berbagai insantsi pemerintah. Sebenarnya telah tersedia bagi oerganisasi pemerintah dalam penyediaan perangkat lunak legal yang murah. Pilihan cerdas tersebut berupa pemanfaatan open source software (OSS) sebagai alternatif pengganti perangkat lunak ilegal. Himbauan tersebut adalah tindak lanjut dari program IGOS. Salinan surat Edaran Menkominfo dapat dilihat pada lampiran 13. Semangat gerakan ini memiliki sasaran sebagai berikut: Memberikan lebih banyak alternatif perangkat lunak yang dapat digunakan oleh masyarakat secara legal dan terjangkau, sehingga jumlah pengguna komputer meningkat; Peningkatan kemampuan riset dan pengembangan teknologi informasi nasional bidang perangkat lunak; Menciptakan kompetisi pengembangan teknologi informasi untuk dapat bersaing di percaturan global.

9 Proses Migrasi Alasan di deklarasikannya Program Indonesia, Go Open Source! (IGOS) yaitu; tingginya angka pembajakan perangkat lunak komputer di Indonesia, selain itu dipicu juga oleh kemelut ekonomi yang sementara dihadapi Indonesia sekarang ini, juga minimnya pengawasan serta kesadaran pengguna akhir (end user) dan penjual (reseller). Akan tetapi dengan diterapkannya Undang Undang Hak Atas Kekayaan Intelektual (UU HAKI) secara luas, saat ini perusahaan atau sebuah organisasi mulai mempertimbangkan bahwa untuk menggunakan perangkat lunak itu harus membayar lisensinya, begitu juga lembaga pendidikan dan pemerintahan mulai mempertimbangkan hal yang sama. Awalnya user beranggapan perangkat lunak itu tidak ada harganya dan mereka dapat memperolehnya dengan melakukan penyalinan dengan bebas. Saat ini orang sudah mulai memperhitungkan perangkat lunak dan biaya lisensinya. Untuk mengatasi permasalahan biaya lisensi yang sangat tinggi untuk perangkat lunak commercial (atau disebut perangkat lunak Proprietary) dengan Program IGOS, pemerintah mencoba memberikan solusi kepada masyarakat/end user bahwa ada alternatif perangkat lunak yang bebas dan murah yang dapat di gunakan untuk menunjang proses pengoperasian perangkat keras (komputer) yaitu dengan menggunakan perangkat lunak berbasis Open Source. Sebagai salah satu instansi pemerintah yang mendeklarasikan Program IGOS, Kementerian Negara Riset dan

10 30 Teknologi mencoba memberikan contoh kepada masyarakat khususnya instansi pemerintah lainnya dalam hal penggunaan perangkat lunak berbasis Open Source. Oleh karena itu pada tanggal 15 Juni 2006, menteri negara riset dan teknologi Kusmayanto Kadiman mengadakan acara open house on open source dengan tema Kreativitas Tanpa Batas Menuju Legalitas. Yang memberikan kesempatan kepada masyarakat dan media untuk mengunjungi sekaligus memeriksa bahwa perangkat lunak yang digunakan dilingkungan instansi pemerintah yang dipimpinnya sudah menggunakan perangkat lunak legal dan berbasis open source. Namun, untuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah, oleh karena itu Kementerian Negara Riset dan Teknologi melaui Asisten Deputi Pengembangan Jaringan Informasi (ADPJI) Profesor Engkos Koswara membentuk tim teknis untuk melakukan migrasi yang pada waktu itu dipimpin oleh Bapak Kemal Prihatman, beliau adalah Kepala Bidang Analisis Pengembangan Piranti Lunak pada ADPJI. Tim ini selain dari internal RISTEK juga dibantu oleh pihak swasta yaitu PT. Sun Microsystem Indonesia. Selain membantu SDM secara teknis PT Sun Microsystem Indonesia juga memberikan aplikasi desktop yang bernama Java Desktop System (JDS) untuk dapat digunakan di RISTEK. Proses awal migrasi ini dilakukan setelah deklarasi Juni Cukup banyak memakan waktu juga, proses migrasi pertama kali dilakukan dengan melakukan sosialisasi tentang pengertian piranti lunak, UU HaKI, lisensi dari perangkat lunak dan lain sebagainya yang terkait dengan penggunaan aplikasi perangkat lunak untuk mendukung pengoperasian komputer.

11 31 Target pertama yang mendapatkan sosialisasi yaitu para sekretaris-sekretaris pejabat, karena dilihat dari pekerjaan mereka sehari-hari yang terkait dengan komputer yaitu pembuatan surat-menyurat, perhitungan dengan menggunakan spreedsheet, terkadang membuat bahan presentasi dari atasannya (aplikasi-aplikasi tersebut dikenal juga dengan aplikasi perkantoran atau office application) dan menggunakan client sebagai sarana pertukaran informasi dengan menggunakan perangkat internet. Hal ini sudah dapat di dukung oleh sebuah distro sistem operasi desktop yang berbasis open source yang digunakan saat itu adalah JDS. JDS ini adalah aplikasi desktop yang dikembangkan oleh PT. Sun Microsystem dengan dilengkapi aplikasi perkantoran yang disebut Star Office yang berbasis closed source. walaupun star office tersebut berlisensi, oleh PT. Sun Microsystem Indonesia, RISTEK diberikan secara free (bebas) untuk digunakan pada komputer desktop yang ada di lingkungannya. Target selanjutnya para pejabat eselon I, II, III, IV dan para staf. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan penggunaan perangkat lunak berbasis open source pada tanggal 06 Januari 2005, di tujukan untuk pejabat eselon I dan eselon II dihadiri juga oleh Kusmayanto Kadiman yang baru empat bulan menjabat sebagai menristek. Beliau sangat concern dan konsisten untuk penggunaan perangkat lunak berbasis open source dilingkungan RISTEK. Setelah mengikuti kegiatan tersebut, komputer desktop yang ada dimeja kerjanya langsung di migrasikan ke perangkat lunak berbasis open source sampai saat ini. Kusmayanto ingin memberikan contoh kemasyarakat khususnya pegawai yang bekerja di RISTEK bahwa penggunaan piranti lunak berbasis open source tidak menghambat pekerjaan sehari-hari. Dan selanjutnya kegiatan sosialisasi, pelatihan dan migrasi untuk eselon III, IV dan staf

12 32 dilakukan permasing-masing unit satuan kerja. Satuan kerja yang terdapat di RISTEK yaitu Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi (Sesmen), Deputi Bidang Perkembangan Riset dan Teknologi (Deputi 1), Deputi Bidang Dinamika Masyarakat (Deputi 2), Deputi Bidang Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Deputi 3), Deputi Bidang Pengembangan Sistem Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional (Deputi 4), dan Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan IPTEK (Deputi 5). Tahap awal proses migrasi dilakukan dengan dual boot, artinya karena masih dalam proses sosialisasi sehingga dalam komputer desktop yang dinstall masih terdapat perangkat lunak proprietary. Direncanakan pada acara open house on open source tanggal 15 Juni 2006 seluruh komputer yang di migrasi dengan dual boot di buat full menggunakan perangkat lunak berbasis open source dan semua end user dapat mengoperasikan JDS. Seiring dengan berjalannya proses tersebut banyak kendala yang ditemui, mulai dari penggunaan komputer desktop menjadi lambat dikarenakan JDS membutuhkan spesifikasi komputer desktop yang tinggi, ditemukan beberapa pheriperal (seperti: printer, scanner, LAN card, sound card, usb flash disk, external usb harddisk dsb), tim teknis untuk mendampingi end user pada saat ada kendala juga sangat minim sehingga banyak komputer desktop yang membutuhkan waktu lama untuk diperbaiki dan ini berdampak pada kinerja karyawan yang semakin lambat. Oleh sebab itu pimpinan tim teknis Bapak Kemal Prihatman berinisiatif untuk membuat konsorsium IGOS yang bertujuan untuk menangani proses migrasi ini dengan profesional. Konsorsium itu terdiri dari Ipteknet UPT dibawah BPPT, PT

13 33 INTI dan LIPI informatika. Konsorsium ini juga membuat sebuah produk aplikasi desktop yang di bantu secara penuh oleh PT. Sun Microsystem Indonesia, yang diberi nama Sistem Desktop Nasional (SDN) IGOS yang diluncurkan ke masyarakat luas pada tanggal 06 Agustus 2005 ( dan masing-masing anggota konsorsium ini mempunyai tugas yang berbeda-beda. Ipteknet mengurusi dibidang helpdesk dan supporting, LIPI Informatika dibidang pengembangan aplikasi (software development) dan PT INTI dibidang pemasaran. SDN IGOS merupakan salah satu piranti lunak pertama yang diluncurkan dengan merk IGOS desktop dan merupakan aplikasi lengkap untuk desktop dan terintegrasi: 1. Operating system: IGOS OS; 2. Office productivity: IGOS Office; 3. Project: Project Manager; 4. Client: Evolution; 5. Instant Messaging Client: GAIM; 6. Desktop Environment: GNOME; 7. Application Platform: Java; 8. Browser: Mozilla Firefox; 9. Graphic Disain : GIMP 2.0. Untuk itu migrasi dilanjutkan dengan menggunakan system operasi SDN IGOS dan pada tanggal 16 Februari 2005 hasil proses migrasi distro SDN IGOS dilaporkan dari 318 Komputer Desktop yang ada di Lingkungan RISTEK 59,12 % atau sebanyak 188 Komputer Desktop sudah terinstal SDN IGOS atau perangkat lunak berbasis

14 34 open source. Sisanya sebanyak 130 komputer desktop atau 40,88 % belum terinstall, karena perangkat keras yang tidak mendukung antara lain Hard Disk, memory, processor tidak memenuhi spesifikasi minimum dari SDN IGOS. Terdapat juga komputer desktop Branded yang hard disk-nya tidak dapat di install SDN IGOS atau Sistem Operasi Linux. Dari hasil tersebut Tim Teknis merekomendasikan kepada unit-unit yang didalamnya terdapat komputer desktop dengan spesifikasi di bawah minimum untuk melakukan upgrade komputer, jika mereka keberatan untuk mengupgrade dengan alasan anggaran tidak ada, tim melakukan instalasi IGOS Office yang di kembangkan juga oleh Tim Konsorsium SDN IGOS, IGOS Office ini yaitu perangkat lunak untuk perkantoran yang dikembangkan dari Star Office. Sehingga hasil migrasi pada pertengahan bulan mei tahun 2006, yaitu 88,06 % sudah menggunakan perangkat lunak berbasis open source, sedangkan yang lainnya masih menggunakan perangkat lunak proprietary yaitu Windows 98 dikarenakan spesifikasi hardware rendah. Melihat hasil laporan tersebut Kusmayanto Kadiman melalui Engkos Koswara memerintahkan untuk penghapusan software illegal dilingkungan RISTEK, tim teknis menjalankan perintah tersebut dan hasilnya pada tanggal 13 Juni 2006 dari 245 komputer desktop yang compatible dengan perangkat lunak open source, sebanyak 84% atau 207 komputer desktop menggunakan full perangkat lunak open source, 10% atau 24 komputer desktop menggunakan aplikasi proprietary karena menggunakan aplikasi khusus untuk keuangan dan lain-lain, 4% atau 11 komputer desktop menolak untuk di migrasikan dan 1% atau 3 komputer desktop sudah bundle dengan aplikasi proprietary yang legal.

15 Pada proses pemeliharaan (maintenance) selanjutnya Seiring dengan berjalannya waktu, banyak pengembang-pengembang atau komunitas lokal yang bergerak di open source mulai menunjukan giginya. Melihat kondisi tersebut Kemal Prihatman mengambil moment penting ini untuk lebih menggairahkan para komunitas open source dengan memprakarsai pembuatan atau pengembangan distro baru yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Informatika LIPI bersama dengan komunitas. Dipilihnya Pusat Penelitian Informatika LIPI, karena LIPI adalah salah satu Lembaga Pemerintahan Non Departemen (LPND) dibawah koordinasi KNRT. Sistem operasi ini di beri nama IGOS Nusantara 2006 dan di luncurkan kepada publik pada tanggal 04 Desembar 2006 ( IGOS Nusantara 2006 berbasis open source software, tepatnya Linux Fedora Core 5. Dipilihnya Fedora Core 5 sebagai basis IGOS Nusantara 2006 karena setelah melalui penelitian oleh para ahli di bidang Teknologi Informasi (TI), Linux Fedora Core 5 ini dinilai cukup stabil dan handal dengan kemampuan mengoperasikan aplikasi perkantoran Open Office (untuk pengelolaan dokumen teks, spreadshet dan presentation); aplikasi GIMP untuk pengelolaan grafis; aplikasi Firefox untuk internet browsing; aplikasi Thunderbird untuk serta aplikasi GAIM untuk chating. Selain itu kelebihan lain yang di miliki oleh IGOS Nusantara 2006 ini antara lain: 1. Aplikasi tanpa dipungut biaya lisensi yang dikemas dalam satu CDROM; 2. Interaksi dalam bahasa Indonesia;

16 36 3. Proses instalasi yang mudah; 4. Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan relatif lebih rendah. Ditahun berikutnya pengembangan IGOS Nusantara dilanjutkan dengan di kembangkannya IGOS Nusantara 2007 yang berbasiskan Linux Fedora Core 7 yang sudah mulai digunakan di beberapa komputer desktop di RISTEK sampai dengan kurang lebih satu tahun. Sehingga per tanggal 10 Oktober 2008 dengan jumlah komputer desktop meningkat yaitu sebanyak 378 komputer desktop, 328 desktop (86,77%) sudah terinstal full open source dan 50 desktop (13,23%) masih menggunakan perangkat lunak proprietary. Hal ini dilaporkan langsung ke Kusmayanto Kadiman oleh Kemal Prihatman pada rapat pimpinan (Rapim) lengkap yang dihadiri seluruh pejabat eselon 1 dan 2 tanggal 10 Oktober Ada hal lucu/menarik yang terjadi sebelum Rapim lengkap ini, Kusmayanto menginstruksikan: pada Rapim lengkap nanti saya harapkan perangkat lunak yang digunakan pada Desktop sudah legal semua. Kemudian tim teknis yang masih dikomandani oleh Kemal Prihatman melakukan audit/survey penggunaan perangkat lunak yang ada di komputer desktop dan hasilnya 13,23% yang menggunakan perangkat lunak proprietary di belikan lisensinya, sehingga anggaran yang harus dikeluarkan kurang lebih sebesar Lima Puluh Juta Rupiah. Dan itupun hanya untuk aplikasi Operating System (OS)-nya saja. Oleh karena itu tim teknis memberikan masukan kepada masing-masing user untuk menggunakan open office 2.4 versi Windows.

17 37 Pada saat dilaporkan kondisi penggunaan perangkat lunak desktop kepada Kusmayanto di Rapim lengkap. Kusmayanto marah besar, ternyata yang beliau maksud adalah menggunakan perangkat lunak legal itu tidak membeli perangkat lunak berlisensi, melainkan menggunakan perangkat lunak yang berbasis open source sehingga tidak harus mengeluarkan anggaran sebesar itu. Namun pejabat yang merasa unitnya paling banyak menggunakan perangkat lunak berlisensi menyangkal bahwa di unitnya membutuhkan perangkat lunak proprietary karena untuk melakukan proses pencairan anggaran kegiatan harus menggunakan beberapa aplikasi khusus yang dibuat oleh Departemen Keuangan dan aplikasi-aplikasi tersebut hanya dapat berjalan di atas OS proprietary. Oleh karena itu Kusmayanto memutuskan, di masing-masing unit kerja eselon 1, komputer desktop yang menggunakan OS proprietary disiapkan satu komputer untuk keperluan proses pencairan anggaran. 4.3 PEMANFAATAN OPEN SOURCE DI DUNIA BISNIS INDONESIA Tentunya untuk setiap trend baru orang akan bertanya apakah kecenerungan itu dapat diterapkan di Indonesia? Ini terjawab dengan beberapa perusahaan yang telah memutuskan untuk memanfaatan perangkat lunak berbasis open source dalam operasional sehari-hari perusahaan tersebut.bahkan beberapa perusahaan telah memanfaatkannya untuk tugas yang penting.

18 38 Open Source telah digunakan pada banyak perusahaan sebagai server intranet ataupun untuk melayani kebutuhan kantor. Pada beberapa kasus disebuah perusahaan penggunaan perangkat lunak ini mulanya tidak diterima, tetapi karena ketidakpuasan atas kemampuan kerja sistem operasi sebelumnya, maka perusahaan tersebut mencoba mengganti sistem operasi dengan Linux. Ternyata memberikan performansi yang lebih baik dengan kebutuhan perangkat keras yang lebih rendah dan memberikan reliabilitas yang lebih tinggi. Berikut ini daftar perusahaan yang telah bermigrasi dari perangkat lunak proprietary ke perangkat lunak open source dalam hal ini Linux. Menurut Majalah InfoLINUX (baik migrasi sebagian maupun keseluruhan): Rumah sakit; Pertamina Jaya, Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Tria Dipa dan lain-lain Supermarket/Retail; Ramayana, Makro, IndoMart, Frass-e dan lain-lain Otomotif; Astra Honda Motor (Produsen), Prabu Motor dan lain-lain Penerbangan dan pelayanan; Garuda Indonesia, Samudera Indonesia, Pelindo II dan lain-lain Alat berat; United Tractors, Trakindo dan lain-lain Engineering; Rekayasa Industri, Mega Eltra dan lain-lain Tekstil/Kimia/Farmasi; Indorama, Konimex, APL Care dan lain-lain Jasa Akses Internet; Indonet Group, Accesnet, Internux dan lain-lain Minyak/Gas/Energi; Pertamina, BP, Kondur, Amerda Hess Indonesia, Komaritim, Caltex sekarang Chevron, PLN, PGN dan lain-lain

19 39 Telekomunikasi; Indosat, Telkom, Bakrie, Telkomsel, Infokom Elektrindo dan lain-lain Agro Bisnis; Astra Agro Lestari dan lain-lain Kurir dan Kargo; Rayspeed dan lain-lain Koperasi; Koperindo.com dan lain-lain Lain-lain; TIJ Ancol (hiburan), oto.co.id (e-commerce), FIF (keuangan), detik.com (portal) dan lain-lain Perkembangan pemanfaatan Linux di Indonesia ini telah diikuti dengan terbentuknya komunitas Linux di berbagai kota. Mereka dikenal dengan Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI). KPLI ini telah berperan sebagai suatu dukungan teknis yang terkadang lebih cepat dan lebih baik dari dukungan teknis yang biasa disediakan perusahaan perangkat lunak komersial. 4.4 MITOS PENGHALANG MIGRASI Masih banyaknya keberatan pengguna terhadap penggunaan perangkat lunak berbasis open source dalam hal ini Linux akibat mitos yang selama ini menghadapi, antara lain: Sesuatu yang murah itu adalah murahan dan tak bermutu. Dengan kata lain bahwa free software atau open source software dianggap memiliki kualitas yang lebih rendah dari perangkat lunak komersial. Seperti telah

20 40 diketahui jaringan internet pun sebagian besar dioperasikan oleh perangkat lunak yang bersifat freeware ini yaitu sebagai contoh Sendmail, qmail dan postfix, Apache, Bind, perl dan PHP. Linux dianggap tak memiliki dukungan teknis purna jual. Anggapan ini tidak tepat lagi dengan adanya masyarakat pengguna Linux di seluruh dunia yang saling berhubungan melalui internet, serta tersedianya dukungan dokumentasi hingga ke source code yang bebas. Disamping itu keberadaan perusahaan komersial penyedia dukungan Linux kini telah banyak Linux hanyalah untuk para programmer. Linux telah banyak digunakan pada Personal Computer (PC) dalam arti digunakan oleh seluruh anggota keluarga dari kebutuhan mengetik dan juga permainan game. Bahkan perusahaan seperti Nokia atau berbagai perusahaan home entertainment menggunakan Linux sebagai sistem operasinya Kurangnya dukungan dari pihak vendor komersial terhadap platform Linux. Perkembangan terakhir menunjukan bahwa Linux semakin mendapat dukungan dari vendor-vendor besar, seperti: Oracle, Informix, Netscape, Corel, Adaptec, PT. Sun Microsystem, Compaq, SAP, IBM Source code terbuka dianggap tidak aman. Tetapi keterbukaan source code pada pengguna ini sebetulnya menjadikan pengguna dapat memeriksa dan menguji secara menyeluruh program yang digunakan. Jadi tidak seperti menggunakan kotak hitam dan percaya secara total pada perusahaan pembuat perangkat lunak. Seperti yang lazim dalam bahasan sistem sekuriti, suatu sistem sekuriti atau enkripsi bukan ditentukan oleh kerahasiaan algoritma atau

21 41 program yang digunakan, tetapi memang berdasarkan mekanisme yang digunakan. Misal semua orang memahami algoritma DES atau Blowfish. Tetapi tanpa dilengkapi dengan key yang sesuai tetap sulit untuk mendobrak sistem enkripsi ini. Ketersediaan source code dari sistem Linux memungkinkan pengguna menguji secara utuh (bukan pengguna secara pribadi, tetapi pengguna dapat meminta orang yang ahli) untuk menguji sistem yang dipakai. Sehingga pengguna dapat menjamin keamanan sistem yang digunakan. Jaminan ini bukan berdasarkan janji yang diberikan suatu vendor, tetapi dari kemungkinan pengguna untuk mengujinya atau pengguna dapat meminta pihak ketiga untuk melakukan pengujian. 4.5 MOU MICROSOFT DENGAN PEMERINTAH INDONESIA Pemerintah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Microsoft pada 14 November 2006 dengan dalih untuk melegalkan software yang ada di seluruh departemen dan instansi pemerintah. Ditandatangani Menkominfo Sofyan Djalil dan Presiden Microsoft Asia Tenggara Chris Atkinson, pemerintah dikabarkan sepakat membeli lisensi Windows dan lisensi Office, yang pembayaran pertamanya jatuh tempo paling lambat 30 Juni 2007.

22 42 Menurut perhitungan akademisi dan penggiat open source, I Made Wiryana, dana yang harus dikucurkan pemerintah sesuai dengan harga lisensi selama tiga tahun mencapai sekitar US$ 145 juta ( $ 1 = Rp , sumber Bank Mandiri). Hal itu dirasa sangat besar bagi pengeluaran negara, yang notabene merupakan uang rakyat. Oleh karena banyak reaksi keras dari berbagai pihak di dalam negeri terutama dari pengiat/pengguna (komunitas) open source, pada awal tahun 2007 dilakukan pertemuan antara komunitas open source di Indonesia dengan menteri komunikasi dan menteri negara riset dan teknologi yang dilakukan pada waktu dan tempat terpisah. Pertemuan-pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertemuan Komunitas Open Source Indonesia dengan Menkominfo Kamis 18 Januari 2007, diadakan pertemuan antara komunitas open source Indonesia dengan pak Sofyan Djalil (Menkominfo). Beberapa pihak komunitas yang hadir adalah I Made Wiryana, Rahmat M. Samik Ibrahim, Rusmanto, Harry Sufehmi, Ahmad Sofyan, Heru Nugroho, Bona Simanjuntak, Adang Suhendra, Frans Thamura, Teddy Sukardi, Anjar Ari Nugoho, Dheche, Aulia Adnan, Hidajat, Alexander Rusli, Cahyana (Dirjen Aplikasi dan Telematika-Depkominfo) dan Kemal Stamboel (Staf Ahli Menkominfo). Beberapa hal yang dapat disarikan dari pertemuan tersebut adalah:

23 43 Pak Sofyan Djalil secara komprehensif bercerita tentang latar belakang adanya MoU antara pemerintah Indonesia dan Microsoft. Pemicu utamanya adalah karena tingkat pembajakan yang tinggi (mencapai 87%), sehingga Indonesia masuk watchlist Internasional, ini dari beberapa aspek cukup merugikan, misalnya dalam sektor perdagangan Internasional. Target Indonesia menurunkan piracy rate (tingkat pembajakan) sampai 10 point, jadi sekitar 77%. [Catatan: Perlu dilakukan research lagi bahwa apakah ada jaminan bahwa dengan MoU tersebut, dapat menurunkan point piracy rate kita. Apakah migrasi ke opensource tidak dapat dipandang sebagai upaya penurunan piracy rate? ] Vietnam sudah mulai serius menangani pembajakan. Dalam pertemuan APEC juga dibahas kesepakatan bersama untuk tidak menggunakan APBN untuk pembelian perangkat lunak ilegal. Pemerintah ingin gampang dan cepat untuk mengatasi masalah serta membangun image positif kepada dunia tentang masalah perang terhadap pembajakan. Dengan sekali penandatanganan MoU dengan Microsoft, paling tidak masalah pembajakan di sistem operasi dan beberapa aplikasi dibawahnya langsung terpecahkan. [Catatan: Business Software Alliance (BSA) tidak hanya beranggotakan Microsoft, tapi juga Adobe, Cisco System, Borland, dsb. Bagaimana dengan perusahaan-perusahaan lain tersebut, apakah akan ada MoU-nya? Banyak juga software dari perusahaan-perusahaan tersebut yang

24 44 cukup dominan dan relatif lebih tidak tergantikan oleh opensource, misalnya Adobe dengan aplikasi animasi dan grafisnya.] MoU antara pemerintah dengan Microsoft adalah keputusan bersama dalam rapat mentri terbatas, termasuk ikut didalamnya adalah Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT). Selain keputusan MoU dengan Microsoft tersebut ada keputusan lain bahwa pemerintah Indonesia tetap mendukung opensource dengan penugasan ke KNRT dan Universitas untuk bergerak aktif dalam progam IGOS. Untuk orientasi kedepannya, dengan alasan kemandirian, cost, dsb. bagaimanapun juga Indonesia akan menuju dan mendukung penuh solusi opensource. I Made Wiryana menceritakan tentang perjuangan para aktifis komunitas opensource. Dari sektor sistem operasinya, sejak tahun 1998 sudah dimulai pembuatan distribusi (distro) Linux, ada trustix merdeka, winbi, igos desktop, dsb. Dari sektor aplikasinya sendiri, sudah banyak pengembang yang mengembangkan aplikasi di bawah Linux. Perusahaan berbasis solusi opensource juga sudah marak, bahkan sampai ke pelosok-pelosok tanah air, kebanyakan lahir dari usaha mantan pengurus KPLI di berbagai daerah. Sektor lain adalah perjuangan di bidang konten yang berlisensi open content seperti IlmuKomputer.Com, yang membagi materi gratis untuk masyarakat Indonesia.

25 45 Pak Rusmanto, Frans, Bona, Harry Sufemi, dsb juga mengeluarkan pendapat tentang pengalaman masing-masing dalam perjuangan di dunia open source. Muncul usulan untuk mengurangi pembelian lisensi dengan hanya membatasi ke sistem operasinya saja, dan bukan aplikasi yang sudah hampir 100% tergantikan oleh opensource (Office, Mailer, Browser, dsb). Juga ada ide menarik untuk mensyaratkan aplikasi yang dapat berjalan di banyak platform (multiplatform) untuk procurement dan tender dari institusi pemerintah. Kebebasan dan ketidaktergantungan adalah topik utama dalam diskusi ini. Diskusi mengarah ke persoalan support ketika solusi Teknologi Informasi diberikan. Apabila vendor perangkat lunak proprietary memberikan dukungan support kepada clientnya, bagaimana dengan opensource? Beberapa yang hadir, misalnya pak Hidayat (Apkomindo) bercerita tentang bad story menggunakan solusi open source, karena perusahaan pemberi solusi tidak memberikan dukungan support dengan alasan karena memang seperti itulah open source (ini sepertinya perlu cross-check dengan pihak yang disebut ). Diskusi bergeser ke sebuah tantangan untuk membuat bisnis model di bidang opensource, dan tentu saja ini jadi lahan yang baik bagi seluruh komunitas opensource untuk berproduksi. Intinya, semua teori, konsep, gerakan dan solusi yang ada di dunia open source sebaiknya dibundle dalam satu solusi terpadu, dalam suatu bisnis yang profesional. Jangan selesai di hobi, tapi sebaiknya dapat ke bisnis yang berkualitas.

26 46 Ibu Loly (Direktur Perangkat Lunak, Depkominfo) menambahkan bahwa standard perawatan (maintenance) per unit komputer di instansi pemerintahan adalah sebesar Rp 600 ribu/pc/tahun. Sehingga bila diasumsikan jumlah komputer di sektor pemerintahan sebanyak 500 ribu unit maka akan terdapat anggaran sebesar Rp 300 miliar per tahun yang mungkin dapat dimanfaatkan sebagai peluang bisnis Open Source. Yang menarik suatu pernyataan dari pak Sofyan Djalil bahwa, Kalau dilihat dari sisi positifnya, MoU tersebut bagaikan blessed in disguise. Buktinya bisa dapat membuat komunitas open source bersatu. Mungkin untuk lelucon saja, meskipun memang di satu sisi ada benarnya, jarang sekali ada suatu event yang dapat mengumpulkan aktifis open source dalam satu tempat dan waktu seperti hari ini. Demikian beberapa rangkuman dari diskusi tersebut dengan pak Sofyan Djalil dan jajarannya Pertemuan Komunitas Open Source Indonesia dengan Menristek Jumat, 19 Januari 2007 di Kementrian Negara Riset dan Teknologi. Temanteman dari komunitas open source yang datang juga relatif lebih banyak dari sebelumnya. Yang dihadiri oleh: Ahmad Suwandi, I Made Wiryana, Rahmat M. Samik Ibrahim, Rusmanto, Harry Sufehmi, Ahmad Sofyan, Heru Nugroho

27 47 (moderator acara), Adang Suhendra, Prihantoosa, Irwin Day, Anjar Ari Nugoho, Dheche, Aulia Adnan, Bona Simanjuntak dan Romi Satria Wahono. Dari RISTEK, selain Kusmayanto Kadiman yang hadir, ada juga Richard Mengko (Staf Ahli Bidang TIK), Idwan Suhardi (Deputi Pendayagunaan dan Pemanfaatan TI), Engkos Koswara (Asisten Deputi Pengembangan dan Pemanfaatan TI), Kemal Prihatman (Kepala Bidang Analisis Perangkat Lunak) dsb. Kusmayanto minta dari masing-masing komunitas yang hadir mengenalkan diri dan apa yang sedang diperjuangkan (mewakili komunitas apa). Setelah itu Kusmayanto memberikan beberapa patah kata berhubungan dengan tema pembahasan. Beberapa hal yang didiskusikan dalam pertemuan ini adalah: Made Wiryana cerita tentang aktifitas open source dan Linux di Indonesia dan kerjasama dengan 3 generasi pemerintah, Bona cerita tentang Asia Source di Sukabumi, Romi SW cerita tentang open content dan IlmuKomputer.Com, Ahmad Sofyan cerita tentang RimbaLinux, Harry Sufehmi cerita tentang pengalaman migrasi sewaktu di UK (birmingham), pak Rusmanto cerita tentang Yayasan Pengguna Linux Indonesia (YPLI). Kusmayanto mengatakan bahwa dia tidak berniat untuk beradu argumentasi lebih jauh dengan pak Sofyan Djalil. IGOS adalah kesepakatan bersama banyak menteri, termasuk didalamnya Menkominfo di tahun Kusmayanto hanya ingin komitmen itu dijalankan bersama, Indonesia, Go Open Source (IGOS). Kusmayanto ingin menunjukkan dan buktikan dengan

28 48 progres, sudah seberapa jauh beliau dapat me-migrasi instansi-instansi pemerintah ke open source. Dimulai dari beberapa rekannya yang kebetulan memimpin institusi; Jimly Assidiqie (Mahkamah Konstitusi), Faisal Basri (KPPU), dsb. Kusmayanto juga sempat cerita bagaimana beliau mengkritik seorang Menteri di Thailand karena ucapannya di media massa yang keliru tentang open source. Sukses migrasi open source di RISTEK karena beliau sendiri maju, langsung menggunakan open source. Ketika yang diatas sudah mau melaksanakan, pasti yang di bawah akan ikut. Kusmayanto mendukung konsep Be Legal. Dan dia juga tidak mempermasalahkan MoU secara isi karena justru itu wujud demokrasi. Kalau semua dipaksa memakai satu solusi itu gaya sosialis, dan itu tidak baik untuk republik ini. Mungkin yang perlu diperhatikan tentang masalah kewenangan, seorang menteri berwenang penuh terhadap kementrian/departemen yang dipimpin. Ketika seorang menteri ingin membuat kebijakan untuk seluruh Indonesia, dia harus mendapatkan delegasi formal dari pemimpin diatasnya atau mentri yang secara default mendapat mandat yaitu Mentri Luar Negeri. Juga tentang bahasa yang digunakan wajib menggunakan bahasa Indonesia, untuk beberapa hal khusus dapat saja bahasa Inggris, namun wajibnya adalah bahasa Indonesia. Aulia Adnan mengatakan bahwa dia telah membuat analisa tentang MoU Microsoft dan Pemerintah Indonesia, kesimpulan sementara dari segi hukum (sesuai kopentensi inti) lebih banyak mengarah ke MoU yang ilegal!

29 49 Dari dua pertemuan ini yaitu diskusi antara komunitas dengan menkominfo dan menristek, dapat disimpulkan bahwa pemicu berpikir keduanya cukup positif. Keduanya ingin memecahkan masalah bangsa ini, ingin mengangkat Indonesia dari keterpurukan, hanya strategi dan caranya sedikit berbeda. Menkominfo ingin cepat menurunkan jumlah pembajakan perangkat lunak, supaya Indonesia dapat terangkat dan tidak lagi terdaftaf dalam watchlist yang berefek negatif ke industri dan perdagangan Internasional Indonesia. Sedangkan Menristek mencoba solusi yang lebih memiliki kebebasan dan kemandirian. Beliau juga buktikan di KNRT, bahwa migrasi ke open source adalah sangat mungkin dilakukan. Yang pasti keduanya memiliki satu konsep sama yaitu: Be Legal!

Form Wawancara I. Daftar Pertanyaan dan Jawaban

Form Wawancara I. Daftar Pertanyaan dan Jawaban LAMPIRA Form Wawancara I arasumber : Prof. Dr. Engkos Koswara atakusumah, M.Sc., APU Staf Ahli Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Tanggal : 06 Januari 2009 08.30 09.00 wib Lantai 23 Gedung II BPPT,

Lebih terperinci

MEDIA BRIEFING KUNJUNGAN MENEG RISTEK KE HARIAN SEPUTAR INDONESIA

MEDIA BRIEFING KUNJUNGAN MENEG RISTEK KE HARIAN SEPUTAR INDONESIA MEDIA BRIEFING KUNJUNGAN MENEG RISTEK KE HARIAN SEPUTAR INDONESIA Jum`at, 16 Maret 2007 INDONESIA, Go Open Source! (IGOS) Program IGOS adalah salah satu kegiatan upaya bersama Pemerintah dan seluruh pemangku

Lebih terperinci

Jakarta, Februari 2009 Penulis. Muhamad Amin

Jakarta, Februari 2009 Penulis. Muhamad Amin KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang Maha Suci dan Maha Tinggi, yang telah memberikan rahmat, karunia, kekuatan dan hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Implementasi Open Source Software pada Badan Usaha Widoyo PT. INTI (persero), Jl. Moh. Toha 77 Bandung, 40253. e-mail: widoyo@inti.co.id

Lebih terperinci

Peningkatan Kemandirian Daerah dengan Pemanfaatan FOSS (free open source software)

Peningkatan Kemandirian Daerah dengan Pemanfaatan FOSS (free open source software) Peningkatan Kemandirian Daerah dengan Pemanfaatan FOSS (free open source software) Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Disampaikan dalam Workshop dan Sosialisasi

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 4 TAHUN 2012

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 4 TAHUN 2012 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK LEGAL DAN PEMANFAATAN OPEN SOURCE SOFTWARE (OSS) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 48 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 48 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI BANDUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 48 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 48 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI BANDUNG BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 48 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 48 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK LEGAL DAN PEMANFAATAN OPEN SOURCE SOFTWARE (OSS) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

Panduan Pendayagunaan Open Source Software: Instalasi IGOS Nusantara. Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Yayasan Penggerak Linux Indonesia

Panduan Pendayagunaan Open Source Software: Instalasi IGOS Nusantara. Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Yayasan Penggerak Linux Indonesia Panduan Pendayagunaan Open Source Software: Instalasi IGOS Nusantara Hak Cipta 2007 Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Yayasan Penggerak Linux Indonesia Distribusi: Kementerian Negara Riset dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Perkembangan sistem berbasis open source kini mulai menjadi alternatif terbaik untuk mengatasi permasalahan mengenai pemakaian sistem d

KATA PENGANTAR Perkembangan sistem berbasis open source kini mulai menjadi alternatif terbaik untuk mengatasi permasalahan mengenai pemakaian sistem d 0 KATA PENGANTAR Perkembangan sistem berbasis open source kini mulai menjadi alternatif terbaik untuk mengatasi permasalahan mengenai pemakaian sistem dari vendor tertentu yang berlisensi, sehingga mengharuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas. Oleh karena itu dengan pesatnya perkembangan TIK, penerapan

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas. Oleh karena itu dengan pesatnya perkembangan TIK, penerapan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia sangatlah pesat, teknologi telah diciptakan manusia untuk mendukung berbagai macam aktivitas

Lebih terperinci

BiOS Baliwae Billing Warnet Open Source

BiOS Baliwae Billing Warnet Open Source BiOS Baliwae Billing Warnet Open Source oleh: I Made Sathyabudi Adnyana GNU/GPL Tahun 2008 GNU/Linux Sistem operasi Open Source Bebas lisensi Indonesia Go Open Source (IGOS) Program yang dicanangkan pemerintah

Lebih terperinci

PENGENALAN LINUX SEBAGAI SISTEM OPERSAI BEBAS TERBUKA DALAM RANGKA MENSUKSESKAN GERAKAN INDONESIA GO OPEN SOURCE (IGOS)

PENGENALAN LINUX SEBAGAI SISTEM OPERSAI BEBAS TERBUKA DALAM RANGKA MENSUKSESKAN GERAKAN INDONESIA GO OPEN SOURCE (IGOS) P R O P O S A L PENGENALAN LINUX SEBAGAI SISTEM OPERSAI BEBAS TERBUKA DALAM RANGKA MENSUKSESKAN GERAKAN INDONESIA GO OPEN SOURCE (IGOS) KERJASAMA ANTARA KOMUNITAS PENGGUNA LINUX DAN OPEN SOURCE SEMARANG

Lebih terperinci

P R O P O S A L LINUX GOES TO SCHOOL FOR BETTER EDUCATION B A N D U N G

P R O P O S A L LINUX GOES TO SCHOOL FOR BETTER EDUCATION B A N D U N G P R O P O S A L LINUX GOES TO SCHOOL FOR BETTER EDUCATION B A N D U N G Didukung oleh: Proposal Linux Goes To School For Better Education Pendahuluan Penggunaan Teknologi Informai dan Komputer (TIK) di

Lebih terperinci

Software Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004 Copyleft 2004 Digital Journal Al-Manär. Alif Muttaqin

Software Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004 Copyleft 2004 Digital Journal Al-Manär. Alif Muttaqin WinBi: Software RI Pertama Alif Muttaqin LISENSI DOKUMEN Copyleft: Digital Journal Al-Manar. Lisensi Publik. Diperkenankan untuk melakukan modifikasi, penggandaan maupun penyebarluasan artikel ini kepentingan

Lebih terperinci

6. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja Kecamatan. 7. Pengintegrasian adalah

6. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja Kecamatan. 7. Pengintegrasian adalah 1 BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELURAHAN DAN DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Kondisi FOSS di Indonesia

Kondisi FOSS di Indonesia Kondisi FOSS di Indonesia Dokumen ini dilisensikan sebagai FDL (Free Documentation License) dari GNU atau CC BY-SA dari Creative Commons License Bebas dibaca, diedit, dan disebarluaskan Garis Besar Review:

Lebih terperinci

Legalitas dan Open Source Sebagai Solusi

Legalitas dan Open Source Sebagai Solusi Legalitas dan Open Source Sebagai Solusi Oleh : KPLI Semarang (KLISSE) Disampaikan pada TOT Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran bagi Pendidik SD, SMP, SMA dan SMK 7 Juni 2012 Perangkat Lunak Proprietary

Lebih terperinci

STRATEGI MIGRASI OSS PADA INSTANSI PEMERINTAH

STRATEGI MIGRASI OSS PADA INSTANSI PEMERINTAH STRATEGI MIGRASI OSS PADA INSTANSI PEMERINTAH Ir. Lolly Amalia Abdullah MSc Direktur Sistem Informasi Perangkat Lunak dan Konten Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika Departemen Komunikasi dan Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya sistem operasi Linux (GNU/Linux)

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya sistem operasi Linux (GNU/Linux) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya sistem operasi Linux (GNU/Linux) dewasa ini yang juga diiringi dengan semakin banyaknya penggunaan sistem operasi Linux, baik penggunaan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN. Keberadaan Departemen Komunikasi dan Informatika (DepKementrian

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN. Keberadaan Departemen Komunikasi dan Informatika (DepKementrian BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran umum organisasi Gambaran organisasi mengenai latar belakang, visi dan misi, yang diperoleh pada saat wawancara tanggal 07 November

Lebih terperinci

Migrasi ke F/OSS (Free/Open Source Software)

Migrasi ke F/OSS (Free/Open Source Software) Migrasi ke F/OSS (Free/Open Source Software) Josua M. Sinambela CCNP, CCNA, CEH, CompTIA Security+ Computer Network & Security Consultant http://josh.rootbrain.com - http://www.rootbrain.com Who am I Mengenal

Lebih terperinci

OPEN SOURCE SOFTWARE DAN MODEL BISNISNYA. Budi Maryanto. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132

OPEN SOURCE SOFTWARE DAN MODEL BISNISNYA. Budi Maryanto. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 Media Informatika Vol. 14 No.3 (2015) OPEN SOURCE SOFTWARE DAN MODEL BISNISNYA Budi Maryanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 budimailyanto@gmail.com

Lebih terperinci

Free Open Source Software Sebagai Solusi Kemandirian Bangsa di Bidang Teknologi Informasi (Studi Kasus Pengembangan Dewalinux)

Free Open Source Software Sebagai Solusi Kemandirian Bangsa di Bidang Teknologi Informasi (Studi Kasus Pengembangan Dewalinux) Free Open Source Software Sebagai Solusi Kemandirian Bangsa di Bidang Teknologi Informasi (Studi Kasus Pengembangan Dewalinux) 1. Latar Belakang Beberapa studi menunjukkan bahwa negara Indonesia merupakan

Lebih terperinci

Sudah Saatnya Pemerintah beralih ke Open Source

Sudah Saatnya Pemerintah beralih ke Open Source Sudah Saatnya Pemerintah beralih ke Open Source Efid Dwi Agustono dafid@jalanhidup.com http://jalanhidup.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2006 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat

Lebih terperinci

Perihal: Legal Memorandum ICT Watch atas MoU Indonesia Microsoft

Perihal: Legal Memorandum ICT Watch atas MoU Indonesia Microsoft Jakarta, 21 Desember 2006 Kepada Yth. Rekan Media Massa di Tempat Perihal: Legal Memorandum ICT Watch atas MoU Indonesia Microsoft Dengan hormat, Sehubungan dengan polemik perihal MoU (Memorandum of Understanding)

Lebih terperinci

Sistem Operasi Linux dan FOSS Kenali, pelajari, manfaatkan.

Sistem Operasi Linux dan FOSS Kenali, pelajari, manfaatkan. Sistem Operasi Linux dan FOSS Kenali, pelajari, manfaatkan. Seminar Free and Open Source Software Informatics Organization (ICON) STKIP PGRI Pacitan, 25 Oktober 2009 Hendri Winarto, S.T. Kelompok Pengguna

Lebih terperinci

A n t a r a KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI. D e n g a n UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. D a n. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.

A n t a r a KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI. D e n g a n UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. D a n. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. K E S E P A K A T A N B E R S A M A TELKOM INDONESIA A n t a r a KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI D e n g a n UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA D a n PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. Tentang K E

Lebih terperinci

Penelitian dan Pengembangan Kehutanann. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan. Sekilas Tentang. Indonesia Go Open Source

Penelitian dan Pengembangan Kehutanann. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan. Sekilas Tentang. Indonesia Go Open Source Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanann Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan Sekilas Tentang Indonesia Go Open Source Disampaikan dalam Pelatihan Implementasi Indonesia

Lebih terperinci

Tugas Etika Profesi. Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : Kelas : B. Jenis-jenis Profesi di bidang IT :

Tugas Etika Profesi. Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : Kelas : B. Jenis-jenis Profesi di bidang IT : Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : 2005110040 Kelas : B Jenis-jenis Profesi di bidang IT : Tugas Etika Profesi 1. IT Support Officer 1. D3 / S1 bidang Ilmu Komputer 2. Mahir Windows System, Linux System, Networking,

Lebih terperinci

Strategi Go Open Source

Strategi Go Open Source Strategi Go Open Source Surakarta, 27 Agustus 2008 Josua M. Sinambela CEH, CCNP, CCNA, Security+ http://josh.staff.ugm.ac.id - http://www.rootbrain.com Tentang saya Mengenal dan menggunakan GNU/Linux sejak

Lebih terperinci

Panduan Pendayagunaan Open Source Software : CMS, CRM, dan ERP. Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Yayasan Penggerak Linux Indonesia

Panduan Pendayagunaan Open Source Software : CMS, CRM, dan ERP. Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Yayasan Penggerak Linux Indonesia Panduan Pendayagunaan Open Source Software : CMS, CRM, dan ERP Hak Cipta 2007 Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Yayasan Penggerak Linux Indonesia Distribusi : Kementerian Negara Riset dan Teknologi

Lebih terperinci

Pengantar Open Source dan Aplikasi Model Bisnis Open Source. Rusmanto at gmail.com Rusmanto at nurulfikri.ac.id

Pengantar Open Source dan Aplikasi Model Bisnis Open Source. Rusmanto at gmail.com Rusmanto at nurulfikri.ac.id Pengantar Open Source dan Aplikasi Model Bisnis Open Source Rusmanto at gmail.com Rusmanto at nurulfikri.ac.id Twitter @ruslinux Program Studi TI & SI STT Terpadu Nurul Fikri www.nurulfikri.ac.id Topik

Lebih terperinci

10/09/2014. Masrul Indrayana. Pendahuluan

10/09/2014. Masrul Indrayana. Pendahuluan Masrul Indrayana Pendahuluan Sistem Komputer = Hardware + Software + Humanware Software sesungguhnya adalah Program Program adalah sederetan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga

Lebih terperinci

PENGENALAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER. Pertemuan 2 VISKA ARMALINA, ST., M.Eng

PENGENALAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER. Pertemuan 2 VISKA ARMALINA, ST., M.Eng PENGENALAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER Pertemuan 2 VISKA ARMALINA, ST., M.Eng DEFINISI PERANGKAT LUNAK Perangkat lunak (software) adalah program yang berisi kumpulan instruksi untuk melakukan proses pengolahan

Lebih terperinci

T I K. Untuk SMP / MTs Kelas IX BUKU PELAJARAN INFORMASI TEKNOLOGI KOMUNIKASI

T I K. Untuk SMP / MTs Kelas IX BUKU PELAJARAN INFORMASI TEKNOLOGI KOMUNIKASI BUKU PELAJARAN T I K TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI Untuk SMP / MTs Kelas IX Kementrian Riset dan Teknologi - Republik Indonesia http://bse-ristek.go.id 2009 Buku Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

Lebih terperinci

PERANAN OPEN SOURCE SOFTWARE (OSS) DALAM PERKEMBANGAN TIK

PERANAN OPEN SOURCE SOFTWARE (OSS) DALAM PERKEMBANGAN TIK Media Informatika Vol. 8 No. 3 (2009) PERANAN OPEN SOURCE SOFTWARE (OSS) DALAM PERKEMBANGAN TIK Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 ABSTRAK

Lebih terperinci

Linux dan FOSS untuk Dunia Pendidikan. ISTANA MEDIA GO OPEN SOURCE BlackCode OpenSource Community

Linux dan FOSS untuk Dunia Pendidikan. ISTANA MEDIA GO OPEN SOURCE BlackCode OpenSource Community Linux dan FOSS untuk Dunia Pendidikan ISTANA MEDIA GO OPEN SOURCE BlackCode OpenSource Community Garis Besar Open Source (FOSS) Sukses di Dunia (Pendidikan & Bisnis) hingga Akhirat SW/HW Linux Android

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar di laboratorium SMP Bhayangkari Karangpandan. Kendala

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar di laboratorium SMP Bhayangkari Karangpandan. Kendala BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dalam bidang pendidikan mengalami peningkatan, sehingga tiap tiap sekolah sudah tersedia laboratorium untuk menunjang dan menyempurnakan

Lebih terperinci

LAPORAN AWAL. Pengembangan Sistem Informasi Layanan Terpadu. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) Kementerian Perdagangan

LAPORAN AWAL. Pengembangan Sistem Informasi Layanan Terpadu. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) Kementerian Perdagangan LAPORAN AWAL Pengembangan Sistem Informasi Layanan Terpadu Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) Kementerian Perdagangan 12/1/2016 CV. Raina Mandiri Aditya Pratama BAB I PENDAHULUAN Laporan pendahuluan

Lebih terperinci

Mengapa Menggunakan Open Source

Mengapa Menggunakan Open Source Mengapa Menggunakan Open Source Nuzulia Eka Putri nuzulia@raharja.info Abstrak Hampir setiap hari kita menggunakan komputer untuk mengerjakan pekerjaan kita sehari-hari. Ada banyak sekali alternatif perangkat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan basis data, pemanfaatan aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan basis data, pemanfaatan aplikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan basis data, pemanfaatan aplikasi client/server merupakan salah satu aset terbesar suatu perusahaan ataupun instansi dalam mengolah data,

Lebih terperinci

Panduan Pendayagunaan Open Source Software: Alikasi Untuk Server. Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Yayasan Penggerak Linux Indonesia

Panduan Pendayagunaan Open Source Software: Alikasi Untuk Server. Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Yayasan Penggerak Linux Indonesia Panduan Pendayagunaan Open Source Software: Alikasi Untuk Server Hak Cipta 2007 Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Yayasan Penggerak Linux Indonesia Distribusi : Kementerian Negara Riset dan Teknologi

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

MEMILIH SISTEM OPERASI UNTUK SERVER MENGADMINISTRASI SERVER DALAM JARINGAN. Pembahasan: Habib Ahmad Purba. 0 P a g e

MEMILIH SISTEM OPERASI UNTUK SERVER MENGADMINISTRASI SERVER DALAM JARINGAN. Pembahasan: Habib Ahmad Purba. 0 P a g e MENGADMINISTRASI SERVER DALAM JARINGAN Pembahasan: MEMILIH SISTEM OPERASI UNTUK SERVER Habib Ahmad Purba 0 P a g e PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH SISTEM OPERASI SERVER Di dalam artikel kita sebelumnya, kita

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS OPEN SOURCE

PELUANG BISNIS OPEN SOURCE PELUANG BISNIS OPEN SOURCE NAMA : SETIAWAN ALIF SUKAMTO NIM : 10.12.4452 KELAS : S1 SI 2B STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Sekarang telah banyak perusahaan perusahaan besar sampai UKM terjun dalam

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Panduan Pendayagunaan Open Source Software : Konfigurasi Server Linux. Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Yayasan Penggerak Linux Indonesia

Panduan Pendayagunaan Open Source Software : Konfigurasi Server Linux. Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Yayasan Penggerak Linux Indonesia Panduan Pendayagunaan Open Source Software : Konfigurasi Server Linux Hak Cipta 2007 Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Yayasan Penggerak Linux Indonesia Distribusi : Kementerian Negara Riset dan

Lebih terperinci

Project SekoLinux Gambaran Teknis dan Manfaat

Project SekoLinux Gambaran Teknis dan Manfaat Project SekoLinux Gambaran Teknis dan Manfaat Iwan Setiawan stwn@jogja.linux.or.id Yantisa Akhadi iyan@greits.com Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI) Jogja.: Gambaran Singkat Bangsa Indonesia bukanlah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Pengembangan Sistem Pada tahap implementasi sistem, hal-hal yang dibutuhkan dalam implementasi sistem aplikasi Call Center berbasis web terdiri atas kebutuhan

Lebih terperinci

KUESIONER EVALUASI DAN PEMETAAN IMPLEMENTASI E-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI

KUESIONER EVALUASI DAN PEMETAAN IMPLEMENTASI E-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI Kuesioner ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai Implementasi E-learning di Perguruan Tinggi Indonesia dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran dan kualitas output. E-learning

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang sebagaimana yang diatur dalam. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang sebagaimana yang diatur dalam. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional Republik Indonesia yang tergambar melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS STUDI KASUS DAN REKOMENDASI

BAB V ANALISIS STUDI KASUS DAN REKOMENDASI BAB V ANALISIS STUDI KASUS DAN REKOMENDASI Pada bab ini dipaparkan analisis kekuatan dan analisis organisasi, baik itu lingkungan internal maupun lingkungan eksternal RISTEK. Hasil dari analisis tersebut

Lebih terperinci

Agenda. Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist

Agenda. Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist Dimensi Aplikasi 1 Agenda Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist 2 Ruang Lingkup Salah satu upaya untuk melihat, mengevaluasi,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG DEWAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG DEWAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG DEWAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa teknologi

Lebih terperinci

Sekolah Goes Opensource (SeGO)

Sekolah Goes Opensource (SeGO) Penawaran Kerjasama Sekolah Goes Opensource (SeGO) Pelatihan Linux dan LibreOffice KSL Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta A. Tentang Kelompok Studi Linux Kampus UIN Sunan Kalijaga Kelompok Studi Linux

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA COVER DEPAN Panduan Pelaksanaan Proyek dan Penganggaran e Government COVER DALAM Panduan Pelaksanaan Proyek dan Penganggaran e Government SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. SAMBUTAN GUBERNUR RIAU PADA ACARA WORKSHOP TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK TAHUN 2016 TANGGAL 25 OKTOBER 2016 DI PEKANBARU Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Yth. Saudara Kasubdit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan sumbangan besar terhadap peradaban manusia, salah satunya adalah pada kegiatan bisnis dan organisasi.

Lebih terperinci

Modul ke: Aplikasi Komputer. Sistem Operasi Komputer. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Nursidhi, SPd, MDs. Program Studi MANAJEMEN

Modul ke: Aplikasi Komputer. Sistem Operasi Komputer. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Nursidhi, SPd, MDs. Program Studi MANAJEMEN Modul ke: 03 Agus Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Aplikasi Komputer Sistem Operasi Komputer Nursidhi, SPd, MDs. Program Studi MANAJEMEN Sistem Operasi Pengertian sistem operasi sendiri adalah seperangkat program

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. 3.1 Sejarah Umum Berdirinya Kementerian Riset dan Teknologi

BAB III OBJEK PENELITIAN. 3.1 Sejarah Umum Berdirinya Kementerian Riset dan Teknologi BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Umum Berdirinya Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia Berdiri sejak tahun 1962 dengan nama Kementerian Urusan Riset Nasional Republik Indonesia, kemudian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 43 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan 3.1.1 Sejarah BPPT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga pemerintah non-departemen yang berada dibawah koordinasi

Lebih terperinci

SISTEM OPERSI. bertugas untuk melakukan control dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar system, dan menjalankan software aplikasi.

SISTEM OPERSI. bertugas untuk melakukan control dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar system, dan menjalankan software aplikasi. SISTEM OPERSI Sistem operasi atau Operating System (OS) adalah perangkat lunak yang bertindak sebagai perantara atau penghubung antara pengguna computer (User) dengan Hardware, yang bertugas untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu prasyarat penting

Lebih terperinci

2014 No

2014 No 6 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI UNTUK AKSES DATA PADA BADAN PUSAT STATISTIK DALAM RANGKA PEMERIKSAAN

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK OPEN SOURCE UNTUK MENUNJANG KEGIATAN AKADEMIK DI SMA NEGERI 12 SEMARANG

PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK OPEN SOURCE UNTUK MENUNJANG KEGIATAN AKADEMIK DI SMA NEGERI 12 SEMARANG PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK OPEN SOURCE UNTUK MENUNJANG KEGIATAN AKADEMIK DI SMA NEGERI 12 SEMARANG Isa Akhlis Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) merupakan lembaga penelitian di bawah Kementerian Pertanian RI yang khusus melakukan riset bidang pertanian

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN ` PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PELATIHAN TEKNIS BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

SMART SCHOOL PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH BERBASIS OPEN SOURCE

SMART SCHOOL PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH BERBASIS OPEN SOURCE SMART SCHOOL PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH BERBASIS OPEN SOURCE PENDAHULUAN Teknologi informasi dalam dunia pendidikan sangatlah penting. Di

Lebih terperinci

Kebijakan dan Rencana ke Depan Indonesia ICT Whitepaper

Kebijakan dan Rencana ke Depan Indonesia ICT Whitepaper Kebijakan dan Rencana ke Depan 2010 Indonesia ICT Whitepaper 5 Sukses ICT Pilar penting penggerak pembangunan Pembangkit dan penyerap tenaga kerja Sumber devisa baru Pilar penting pencerdasan bangsa Alat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2001 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2001 TENTANG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA MENTERI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM CV. CITRA KITA. sejak Bulan Oktober 2010 dalam skala Small Office Home Office

BAB II GAMBARAN UMUM CV. CITRA KITA. sejak Bulan Oktober 2010 dalam skala Small Office Home Office II-1 BAB II GAMBARAN UMUM CV. CITRA KITA 2.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan CV.Citra Kita (CK) merupakan perusahaan IT yang dirintis sejak Bulan Oktober 2010 dalam skala Small Office Home Office (SOHO)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan banyak cara seperti menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan banyak cara seperti menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan internet di Indonesia, kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat waktu untuk menyajikan data yang lengkap sangatlah diperlukan oleh

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1989 TENTANG BADAN PENGELOLA INDUSTRI STRATEGIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1989 TENTANG BADAN PENGELOLA INDUSTRI STRATEGIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1989 TENTANG BADAN PENGELOLA INDUSTRI STRATEGIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pengembangan dan keterpaduan pengelolaan

Lebih terperinci

PETUNJUK SINGKAT INSTALASI DAN PENGGUNAAN IGN 2009

PETUNJUK SINGKAT INSTALASI DAN PENGGUNAAN IGN 2009 PETUNJUK SINGKAT INSTALASI DAN PENGGUNAAN IGN 2009 TIM PENGEMBANG IGN 2009 PUSLIT INFORMATIKA LIPI PETUNJUK SINGKAT INSTALASI IGN 2009 Pendahuluan IGN 2009 adalah salah satu distro linux yang dikembangkan

Lebih terperinci

No Aplikasi Server Kegunaan

No Aplikasi Server Kegunaan 1. Sekilas Tentang Aplikasi Server Aplikasi Server adalah aplikasi komputer yang berfungsi melayani permintaan akses dari komputer klien. web server berisi tampilan informasi perusahaan yang diakses menggunakan

Lebih terperinci

MEMBANGUN WARNET DENGAN SISTEM OPERASI LINUX

MEMBANGUN WARNET DENGAN SISTEM OPERASI LINUX 1 MEMBANGUN WARNET DENGAN SISTEM OPERASI LINUX YODY MARWANDHA H. 10.11.3628 MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS JURUSAN S1 TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 2 Daftar isi Bab I : Abstrak. 3 Bab

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH Peluang Bisnis di Bidang Open Source Software

KARYA ILMIAH Peluang Bisnis di Bidang Open Source Software KARYA ILMIAH Peluang Bisnis di Bidang Open Source Software Disusun oleh : Nama : BADRI DZUJA NIM : 10.11.4573 Jurusan : S1 TI 2N STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAKSI Perkembangan dunia komputer makin

Lebih terperinci

Perangakat Lunak Aplikasi. Refnal Rianto. Skom

Perangakat Lunak Aplikasi. Refnal Rianto. Skom 07 Perangakat Lunak Aplikasi Refnal Rianto. Skom Peranan Perangkat Lunak Menurut anda, bisakah computer melakukan sesuatu tampa di kita intruksikan yang tidak didukung dengan perangkat lunak? Bisakah anda

Lebih terperinci

Linux with CloudComputing UbuntuOne. Kelompok Studi Linux UNG 2013

Linux with CloudComputing UbuntuOne. Kelompok Studi Linux UNG 2013 Linux with CloudComputing UbuntuOne. Kelompok Studi Linux UNG 2013 About KSL Kelompok Studi Linux adalah sebuah Kelompok Belajar yang dibentuk untuk mempelajari tentang perangkat lunak OpenSource / Linux.

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI,

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69/M/Kp/VI/2008 TENTANG

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69/M/Kp/VI/2008 TENTANG MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69/M/Kp/VI/2008 TENTANG PENETAPAN WAJIB LAPOR HARTA KEKAYAAN BAGI PEJABAT DI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga memungkinkan kita untuk menghubungkan komputer melalui jaringan. Jaringan komputer cukup berkembang

Lebih terperinci

RENSTRA BHHK BIRO HUKUM, HUMAS DAN KERJA SAMA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL RENCANA STRATEGIS

RENSTRA BHHK BIRO HUKUM, HUMAS DAN KERJA SAMA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS RENSTRA BHHK 2015 2019 BIRO HUKUM, HUMAS DAN KERJA SAMA Prima dalam layanan hukum, informasi, kerjasama, dan keamanan nuklir BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Jln. Kuningan Barat, Mampang

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PAJAK ASLI DAERAH (PAD)

KERANGKA ACUAN KERJA SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PAJAK ASLI DAERAH (PAD) KERANGKA ACUAN KERJA SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PAJAK ASLI DAERAH (PAD) Dinas Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota TAHUN ANGGARAN 2014 1 I. PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Sesuai yang diamanatkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat KEMKOMINFO RI 3.1.1 Sejarah KEMKOMINFO Sejak jatuhnya pemerintahan orde baru pada bulan Maret 1998 dan berdirinya Kabinet Reformasi dibawah Pemerintahan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 175 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS MENTERI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 175 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS MENTERI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 175 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS MENTERI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Keputusan Presiden

Lebih terperinci

10/24/2017. Perangkat Lunak. Peranan Perangkat Lunak. Perangkat Lunak Sistem. Perangkat Lunak Sistem. Perangkat Lunak. (Software)

10/24/2017. Perangkat Lunak. Peranan Perangkat Lunak. Perangkat Lunak Sistem. Perangkat Lunak Sistem. Perangkat Lunak. (Software) 2 Perangkat Lunak Perangkat Lunak (Software) Instruksi dalam bahasa pemrograman, disusun pemrogram untuk dikerjakan komputer Terdiri dari instruksi-instruksi elektronik yang meminta komputer untuk mengerjakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lisensi erat kaitannya dengan Hak Cipta. Lisensi adalah pemberian izin tentang pemakaian sesuatu (dalam hal ini perangkat lunak komputer) yang diberikan oleh pemilik

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I Pendahuluan Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Pusat Survei Geologi merupakan salah satu unit teknis di bawah Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pusat Survei Geologi memiliki tugas yaitu

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG Grand design Reformasi Birokrasi

A. LATAR BELAKANG Grand design Reformasi Birokrasi A. LATAR BLAKANG Visi reformasi birokrasi yang tercantum dalam lembaran Grand design Reformasi Birokrasi Indonesia adalah terwujudnya pemerintahan kelas dunia. Visi tersebut menjadi acuan dalam mewujudkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2001 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I MENTERI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2001 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I MENTERI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2001 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I MENTERI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut Keputusan Presiden

Lebih terperinci

Innovation of Technology and Information. Pusat Data Perencanaan & Pengendalaian Pembangunan Daerah

Innovation of Technology and Information. Pusat Data Perencanaan & Pengendalaian Pembangunan Daerah Innovation of Technology and Information Pusat Data Perencanaan & Pengendalaian PT. Lexion Indonesia Jl. Bendul Merisi Selatan IV No 72 Surabaya Phone. 031-8431081. Mobile. 0811 340 7175 www.lexion.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang

BAB I PENDAHULUAN. Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang memanfaatkan internet sebagai salah satu hal yang paling banyak diambil manfaatnya untuk membantu

Lebih terperinci

Mei Juni Juli Agustus No Perencanaan Kerja

Mei Juni Juli Agustus No Perencanaan Kerja BAB IV PELAKSANAAN PROYEK A. Waktu Pelaksanaaan 1. Waktu Pelaksanaan Pada table ini, minggu pertama yang kami lakukan adalah membentuk tim lebih tepatnyaya itu pada tanggal 02 Mei 2017, lalu setelah itu

Lebih terperinci