APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PADA INTENSI MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PADA INTENSI MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA"

Transkripsi

1 60 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni 2015 Vol. 6, No 1, Juni 2015, APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PADA INTENSI MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA Burhanudin Fakultas Ekonomi Universitas Janabadra ABSTRACT The purpose of this study was: (1) To determine the influence of attitude toward the behavior on the intention of university students to become entrepreneurs; (2) To determine the influence of subjective norms to the intention of university students to become entrepreneurs; (3) To determine the influence of perceived behavioral control to the intention of university students to become entrepreneurs; and (4) To determine the influences of attitude toward the behavior, subjective norms, and perceived behavioral control to the intention of university students to become entrepreneurs. The sample size was 100 respondents of university students in the Faculty of Economics, University of Janabadra Yogyakarta. Data analysis used multiple linear regression. Hypothesis testing used t- and F- tests. Results showed that the attitude towards the behavior influenced positively to the intention of students to become entrepreneurs, subjective norms influenced positively to the intention of students to become entrepreneurs, and perceived behavioral control influenced positively to the intention of students to become entrepreneurs. To determine the ability of the independent variables in explaining the dependent variables, then it was used the coefficient of determination (R 2 ). Based on the analysis results, the magnitude of the coefficient of determination was It pointed out that 43.3% of the intention variation to become enterpreneurs was explained by the variable of attitude toward the behavior, subjective norms, and perceived behavioral control. As for the remaining of 56.7% was explained by other variables outside the model of this study. Keywords: attitude toward the behavior, subjective norm, perceived behavioral control, dan intensi berwirausaha PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Masalah pengangguran merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara berkembang termasuk negara Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah pengangguran terbuka berdasar tingkat pendidikan sampai dengan bulan Februari 2013 sebanyak orang, meliputi lulusan sekolah dasar (SD) sebanyak orang, lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebanyak orang, lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) umum sebanyak orang, lulusan SLTA kejuruan sebanyak orang, lulusan diploma/akademi sebanyak orang, dan lulusan universitas

2 Juni 2015 Burhanudin 61 sebanyak orang ( go.id). Banyaknya pengangguran dari kalangan terdidik merupakan fenomena yang semakin mengkawatirkan, karena lapangan kerja yang tersedia semakin terbatas ( com/wirausaha/2010/12/16/semakintinggi-pendidikan-semakin-sulit-jadipengusaha html). Salah satu upaya pemerintah yang dilakukan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah program mahasiswa wirausaha (PMW). PMW ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap atau jiwa wirausaha (entrepreneurship) berbasis iptek pada para mahasiswa agar mengubah pola pikir (mindset) dari pencari kerja (job seeker) menjadi pencipta lapangan pekerjaan (job creator) serta menjadi pengusaha yang tangguh dan sukses dalam menghadapi persaingan global (Pedoman Program Mahasiswa Wirausaha, 2013). Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menargetkan pada tahun 2014 ini jumlah wirausaha nasional menjadi 2 persen dari jumlah penduduk secara nasional. Tantangan utama Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) adalah pola pikir masyarakat Indonesia yang memandang rendah pekerjaan sebagai wirausaha. Program GKN ditujukan untuk mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan semangat dan jiwa kewirausahaan bagi masyarakat, khususnya generasi muda dari kalangan terdidik jenjang sarjana. Meskipun sarjana yang berpendidikan diploma maupun sarjana S-1 masih banyak yang masih menganggur ( publikasi.menkokesra.go.id/wartakesra). Lulusan perguruan tinggi yang berminat menjadi wirausaha hanya sekitar 6,4 persen dan lulusan tingkat SLTA sebesar 22,4 persen, sedangkan potensi pemuda untuk menjadi wirausaha relatif masih besar, dimana tingkat kelulusan Strata- I mencapai 300 ribu orang dan SLTA mencapai 2,5 juta orang per tahun. Selanjutnya era perdagangan bebas atau liberalisasi sektor jasa akan dimulai tanggal 31 Desember 2015 sehingga dalam kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 potensi wirausaha masih harus terus ditingkatkan ( ). Beberapa studi menggunakan TPB untuk mengetahui niat berwirausaha pada mahasiswa (Autio et al., 2001; Gelderen et al., 2008; Tjahjono & Ardi, 2008; Rahayu et al., 2011; Astuti & Martdianty, 2012; Miralles & Riverola, 2012). Demikian pula Wijaya (2009) menguji sikap entrepreneurial, norma subjektif, dan self efficacy terhadap perilaku entrepreneurial melalui niat. Dalam TPB ditunjukkan bahwa secara konseptual niat berperilaku dapat dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku, faktor sosial, dan tingkat kontrol perilaku yang dirasakan (Ajzen, 1991; 2002). Dengan demikian jumlah pengangguran terdidik yang sangat besar ini diharapkan dapat dikurangi dengan mendorong para mahasiswa untuk menjadi wirausaha. 2. Rumusan Masalah Dari uraian di atas maka masalah pokok dalam penelitian ini adalah: a. Apakah sikap terhadap perilaku (attitude toward the behavior) berpengaruh positif terhadap intensi mahasiswa menjadi pengusaha? b. Apakah norma subjektif (subjective norm) berpengaruh positif terhadap intensi mahasiswa untuk menjadi pengusaha? c. Apakah kontrol keperilakuan yang dirasakan (perceived behavioral control) berpengaruh positif terhadap

3 62 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni 2015 intensi mahasiswa untuk menjadi pengusaha? d. Apakah sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan berpengaruh positif terhadap intensi mahasiswa untuk menjadi pengusaha? TINJAUAN TEORI 1. Pengertian dan Karakteristik Wirausaha Menurut Hisrich, D. Robert, wirausaha adalah seseorang yang membawa sumberdaya, pekerja, material dan aset lain menjadi suatu kombinasi yang membuat mereka memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Definisi lain menyatakan wirausaha adalah seseorang yang mampu melakukan inovasi dan perubahan (Suhardi, 2011). Selanjutnya wirausaha juga didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki kemampuan dan sikap mandiri, kreatif, ulet, inovatif, berpandangan jauh ke depan, mengambil risiko serta tetap memperhatikan kepentingan orang lain dalam bidangnya (As ad, 2000). Wirausaha (entrepreneur) adalah seseorang yang memulai dan atau mengoperasikan bisnis. Wirausaha mendorong terjadinya perubahan, inovasi, dan kemajuan perekonomian. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil risiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Berbagai kegiatan wirausaha memberikan berbagai imbalan potensial seperti laba, kebebasan, dan kepuasan hidup. Selain itu, seorang wirausaha juga menghadapi berbagai tantangan yang cukup melelahkan. Oleh sebab itu seorang wirausaha harus siap bekerja keras, mengelola tekanan emosional dan risiko, yang memerlukan komitmen dan pengorbanan agar dapat menikmati imbalan berwirausaha. Seorang wirausaha memiliki beberapa karakteristik yaitu memiliki kebutuhan akan keberhasilan tinggi, keinginan untuk mengambil risiko, memiliki rasa percaya diri, dan memiliki keinginan yang kuat untuk berbinis (Longenecker et al., 2001). Seorang wirausaha juga memiliki ciri antara lain rasa percaya diri dan mampu bersikap positif terhadap diri dan lingkungannya, berperilaku sebagai pemimpin, memiliki inisiatif, keuletan, kegigihan, dan dorongan untuk berprestasi, reaktif dan inovatif, mampu bekerja keras, berpandangan luas dan memiliki visi ke depan, berani mengambil risiko yang diperhitungkan, serta tanggap terhadap saran dan kritik (Pedoman Program Mahasiswa Wirausaha, 2013). 2. Proses Kewirausahaan Proses yang mendorong seseorang untuk berwirausaha antara lain keinginan untuk berprestasi, sifat pemasaran, keberanian menanggung risiko, pendidikan, dan pengalaman. Sedangkan faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk berwirausaha adalah: (1) Faktor lingkungan seperti peluang, pengalaman, dan kreativitas; (2) Faktor pemicu, antara lain ketidakpuasan dengan pekerjaan sekarang, terjadinya pemutusan hubungan kerja, belum mendapatkan pekerjaan baru, dan minat terhadap bisnis karena orang tua atau saudara juga memiliki bisnis; dan (3) Proses atau tahap pelaksanaan. Proses atau tahap kewirausahaan dibedakan menjadi proses awal dan proses pertumbuhan. Pada proses awal, ditandai dengan adanya kesiapan mental, adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis, dan ada visi untuk mencapai tujuan. Sedangkan pada proses pertumbuhan, ditandai dengan adanya pembentukan

4 Juni 2015 Burhanudin 63 tim kerja yang kompak, strategi usaha yang mantap, ada produk yang dapat dibanggakan, ada struktur dan budaya yang mantap, serta kebijakan pemerintah yang mendukung. Proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi adalah kegiatan kreatif untuk menciptakan suatu konsep baru dan keperluan baru guna mewujudkan dan mengimplementasikan kesuksesan bisnis. Inovasi merupakan fungsi kewirausahaan yang membawa sumberdaya dengan kapasitas baru untuk menciptakan kesejahteraan. Hal penting dari inovasi adalah gagasan, penerapan, dan kegunaan. Inovasi juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal (Basrowi, 2011). 3. Intensi Berwirausaha Intensi atau niat diasumsikan menangkap faktor-faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku. Faktorfaktor itu adalah seberapa keras orang bersedia untuk berusaha, seberapa banyak upaya yang direncanakan untuk dikerahkan dalam berperilaku. Intensi individu untuk berperilaku tertentu, merupakan faktor sentral dalam Theory of Planned Behavior (TPB). Semakin kuat intensi untuk terlibat dalam suatu perilaku, maka semakin besar kemungkinan kinerjanya (Ajzen, 1991). Intensi atau niat berwirausaha banyak dipelajari oleh para peneliti di bidang ekonomi, manajemen, sosiologi, psikologi, dan antropologi karena penting bagi pembangunan ekonomi dengan cara menciptakan lapangan kerja dan kekayaan (wealth). Penelitian mengenai intensi berwirausaha mencakup faktorfaktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha seperti pendidikan dan pelatihan, ciri-ciri kepribadian, perceived feasibility, gender, agama, usia, budaya, dan etnis (Samuel et al., 2013). Teori terjadinya wirausaha (the theory of the entrepreneurial event) menunjukkan bahwa penciptaan perusahaan sebagai akibat dari interaksi antara faktor-faktor kontekstual, yang akan bertindak melalui pengaruh mereka terhadap persepsi individu. Pertimbangan memilih berwirausaha merupakan konsekuensi dari beberapa perubahan eksternal sebagai a precipitating event. Jawaban seseorang terhadap peristiwa eksternal tergantung pada persepsi mereka tentang alternatif yang tersedia. Terdapat dua dasar jenis persepsi yaitu: (a) Perceived desirability mengacu pada sejauhmana seseorang merasa tertarik terhadap perilaku tertentu (untuk menjadi seorang pengusaha); dan (b) Perceived feasibility yang didefinisikan sebagai sejauhmana seseorang menganggap diri mereka secara pribadi mampu melaksanakan perilaku tersebut. Kehadiran model peran, mentors atau partners akan menjadi unsur yang menentukan dalam membangun tingkat kelayakan individu. Kedua persepsi tersebut pada gilirannya akan ditentukan oleh faktor-faktor budaya dan sosial melalui pengaruh mereka pada sistem nilai individu. Oleh karena itu kondisi eksternal tidak akan menentukan perilaku secara langsung, melainkan akan menjadi hasil (sadar atau tidak sadar) analisis yang dilakukan oleh orang tentang keinginan (desirability) dan kelayakan (feasibility) dari alternatif yang mungkin berbeda dalam situasi (Linan, 2004). 4. Theory of Planned Behavior (TPB) TPB merupakan perluasan dari teori tindakan beralasan (theory of reasoned action - TRA) (Fishbein & Ajzen, 1975; Ajzen & Fishbein, 1980 dikutip oleh Ajzen, 1991) yang dibuat karena keterbatasan model awal dalam menangani perilaku di mana orang

5 64 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni 2015 tidak memiliki kehendak kendali penuh (volitional control). Seperti dalam TRA, faktor sentral dalam TPB adalah intention atau niat individu untuk melakukan perilaku tertentu. Intensi perilaku dapat ditemukan tandanya dalam perilaku hanya jika perilaku tersebut berada di bawah kontrol kehendak, yaitu jika seseorang dapat memutuskan menurut kehendaknya untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku. Meskipun beberapa perilaku mungkin sebenarnya memenuhi persyaratan ini dengan cukup baik, kinerja sebagian besar tergantung setidaknya sampai tingkat tertentu pada faktor-faktor non motivasi seperti ketersediaan peluang dan sumberdaya yang diperlukan (misalnya, waktu, uang, keterampilan, kerja sama orang lain dan sebagainya). Secara kolektif, faktor-faktor ini merupakan kontrol manusia yang sebenarnya atas perilaku. Sejauh seseorang memiliki kesempatan dan sumberdaya yang diperlukan, dan memiliki intensi untuk melakukan perilaku, sudah pasti seseorang berhasil dalam melakukannya. TPB mempostulasikan tiga faktor penentu niat yang secara konseptual berdiri sendiri. Pertama adalah sikap terhadap perilaku yang mengacu pada sejauhmana seseorang memiliki evaluasi yang mendukung atau tidak mendukung atau penilaian dari perilaku yang bersangkutan (Ajzen, 1991). Sikap terhadap perilaku merupakan evaluasi keseluruhan seseorang melakukan perilaku yang bersangkutan (Ajzen, 2002). Prediktor kedua adalah faktor sosial yang disebut norma subjektif yang mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku. Anteseden ketiga adalah tingkat kontrol perilaku yang dirasakan yang mengacu pada persepsi kemudahan atau kesulitan untuk melakukan perilaku dan diasumsikan mencerminkan pengalaman masa lalu serta antisipasi hambatan dan rintangan (Ajzen, 1991). Pada umumnya, semakin mendukung sikap dan norma subjektif dan semakin besar kontrol perilaku yang dirasakan, maka semakin kuat intensi seseorang untuk melakukan perilaku yang bersangkutan. Semua prediktor dalam TPB dapat dinilai secara langsung, dengan meminta responden untuk menilai masing-masing prediktor menurut serangkaian skala. Selain itu, sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan dapat diukur secara tidak langsung, atas dasar keyakinan yang sesuai (Ajzen, 2002). 5. Penelitian Terdahulu Autio et al. (2001) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi niat kewirausahaan di kalangan mahasiswa dengan menggunakan TPB yang melibatkan beberapa negara dengan budaya yang berbeda yaitu Finlandia (Helsinki University of Technology), Swedia (Linkoping University), USA (Stanford University and University of Colorado, Colorado Springs), dan Inggris (London Business School). Hasilnya perceived behavioural control muncul sebagai penentu paling penting dari intensi berwirausaha. Selanjutnya studi Gelderen et al. (2008) dengan TPB tentang niat berwirausaha pada mahasiswa menunjukkan bahwa niat dianggap sebagai akibat dari sikap, perceived behavioural control, dan norma subjektif. Hasilnya menyatakan bahwa variabel paling penting yang menjelaskan niat berwirausaha adalah kesiapan berwirausaha (entrepreneurial alertness) dan the importance attached to financial security.

6 Juni 2015 Burhanudin 65 Tjahjono & Ardi (2008) juga meneliti niat mahasiswa menjadi wirausaha dengan menginvestigasi apakah sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan (perceived behavior control) merupakan prediktor niat untuk menjadi wirausaha. Hasilnya menunjukkan bahwa sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan secara simultan berpengaruh pada niat mahasiswa jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk menjadi wirausaha. Selanjutnya sikap dan kontrol perilaku yang dirasakan berpengaruh secara signifikan pada niat mahasiswa untuk berwirausaha, sedangkan norma subjektif tidak berpengaruh secara signifikan pada niat mahasiswa untuk berwirausaha. Studi Wijaya (2009) menguji model perilaku entreprenurial pada 344 pengusaha kecil menengah di DIY dan Jawa Tengah. Hasilnya menunjukkan model fit bahwa sikap entrepreneurial, norma subjektif, dan self efficacy berpengaruh terhadap perilaku entrepreneurial melalui niat. Self efficacy secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku entrepreneurial dan niat entrepreneurial. Studi Rahayu et al. (2011) tentang intensi berwirausaha mahasiswa baru dengan menggunakan TPB menunjukkan bahwa intensi mahasiswa untuk menjadi wirausaha cukup tinggi. Semakin positif sikap pribadi mahasiswa terhadap profesi pengusaha, maka semakin tinggi intensi untuk berwirausaha. Variabel norma subjektif tidak berpengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha, tetapi berpengaruh positif melalui sikap pribadi dan perceived behavioral control. Studi Astuti & Martdianty (2012) terhadap intensi mahasiswa dalam berwirausaha dengan menggunakan TPB menunjukkan bahwa Model TPB secara signifikan memprediksi intensi berwirausaha mahasiswa di Indonesia, khususnya mahasiswa di enam perguruan tinggi negeri yang dipilih dalam penelitian ini. Mahasiswa dengan sikap kewirausahaan yang lebih tinggi (yaitu ditantang untuk menjadi lebih sukses dan memiliki kesempatan untuk menerapkan impian dan ide mereka), perceived behavioral control (yaitu mereka suka membuat sesuatu yang berbeda dan mereka dianggap memiliki banyak ideide inovatif), dan norma subjektif (yaitu memiliki keluarga dan teman-teman yang mendukung mereka untuk menjadi pengusaha) memiliki niat yang lebih besar untuk menjadi wirausaha. Selanjutnya norma subjektif adalah variabel yang paling signifikan memprediksi intensi berwirausaha. Demikian juga studi Miralles & Riverola (2012) tentang niat berwirausaha dengan menggunakan TPB menunjukkan bahwa niat berwirausaha dipengaruhi oleh sikap pribadi dan perceived behavioural control, sebaliknya norma subjektif tidak mempengaruhi niat berwirausaha. Pengusaha baru memberikan pandangan yang lebih luas mengenai bagaimana niat terbentuk. 6. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Hipotesis 1: sikap terhadap perilaku berpengaruh positif terhadap intensi mahasiswa menjadi pengusaha. Hipotesis 2: norma subjektif berpengaruh positif terhadap intensi mahasiswa untuk menjadi pengusaha. Hipotesis 3: kontrol keperilakuan yang dirasakan berpengaruh positif terhadap intensi mahasiswa untuk menjadi pengusaha.

7 66 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni 2015 Hipotesis 4: Sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan berpengaruh positif terhadap intensi mahasiswa untuk menjadi pengusaha. METODE PENELITIAN 1. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Janabadra (FE UJB). Ukuran sampel ditentukan dengan mengacu pada pendapat Roscoe yang dikutip oleh Sekaran (2006) bahwa ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. Berdasarkan pendapat Roscoe tersebut, maka ukuran sampel dalam penelitian ini ditetapkan 100 orang responden. Adapun kriteria responden adalah mahasiswa laki-laki atau perempuan dan berstatus aktif sebagai mahasiswa FE UJB. 2. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependent yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Sedangkan variabel independent adalah intensi berwirausaha. 1) Intensi berwirausaha diasumsikan menangkap faktor-faktor motivasi yang mempengaruhi perilaku. Faktor-faktor itu adalah seberapa keras orang bersedia untuk berusaha, seberapa banyak upaya yang direncanakan untuk dikerahkan dalam berperilaku (Ajzen, 1991). Intensi berwirausaha menunjukkan upaya bahwa orang tersebut akan melakukan perilaku berwirausaha (Linan, 2008). Intensi berwirausaha dalam penelitian ini adalah intensi untuk menjadi seorang pengusaha. Intensi berwirausaha diukur dengan 6 item pertanyaan. 2) Sikap terhadap perilaku mengacu pada sejauhmana seseorang memiliki evaluasi yang mendukung atau tidak mendukung atau penilaian terhadap perilaku yang bersangkutan (Ajzen, 1991). Sikap terhadap perilaku dalam penelitian ini mengacu pada tingkat dimana seseorang akan memberikan penilaian positif atau negatif tentang seseorang menjadi pengusaha (Linan, 2008). Sikap terhadap perilaku diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan. 3) Norma subjektif mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku (Ajzen, 1991). Norma subjektif mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan perilaku atau tidak melakukan perilaku berwirausaha. Norma subjektif dalam penelitian ini mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan untuk menjadi pengusaha atau tidak menjadi pengusaha. Norma subjektif diukur dengan 3 item pertanyaan. 4) Kontrol perilaku yang dirasakan mengacu pada persepsi kemudahan atau kesulitan untuk melakukan perilaku dan diasumsikan mencerminkan pengalaman masa lalu serta antisipasi hambatan dan rintangan (Ajzen, 1991). Kontrol perilaku yang dirasakan adalah persepsi kemudahan atau kesulitan untuk

8 Juni 2015 Burhanudin 67 menjadi seorang pengusaha (Linan, 2008). Kontrol perilaku yang dirasakan diukur dengan 4 item pertanyaan. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik atau metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner diberikan secara langsung pada responden dengan tipe pertanyaan terstruktur (structured questions) yaitu memberikan pada responden seperangkat pilihan yang tetap, yang sering juga disebut pertanyaan tertutup (closed question) (Cooper dan Schindler, 2001; Sekaran, 2006). 4. Uji Validitas dan Reliabiltas Validitas adalah kemampuan sebuah skala untuk mengukur konsep yang dimaksudkan. Uji validitas dilakukan terhadap 30 responden, dengan menggunakan korelasi Pearson (Pearson correlations) pada taraf signifikansi 5% (0,05), artinya jika taraf signifikansi yang dihasilkan oleh koefisien korelasi lebih kecil atau sama dengan 0,05, maka item-item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua itemitem dalam kuesioner memiliki taraf signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan r tabel sebesar 0,361 lebih kecil r hitung. Hasil uji validitas terlihat pada Tabel 1. Selanjutnya reliabilitas (reliability) suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran. Jadi reliabilitas membuktikan konsistensi dan stabilitas instrumen pengukuran (Sekaran, 2006). Uji reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden dengan menggunakan Cronbach s Alpha. Hasil uji menunjukkan sikap terhadap perilaku, norma subjektif, kontrol perilaku yang dirasakan memiliki nilai Cronbach s Alpha masing-masing sebesar 0,849; 0,760; dan 0,797 dan intensi menjadi pengusaha memiliki nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,954. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,60 sehingga dinyatakan reliabel. Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Nomor Item r hitung Signifikansi Keterangan Sikap terhadap Perilaku/Attitude toward the Behavior (X 1 ) Norma Subjektif/ Subjective Norm (X 2 ) Kontrol Perilaku yang Dirasakan/ Perceived Behavioral Control (X 3 ) Intensi Menjadi Pengusaha (Y) Sumber: Data Diolah X 1.1 0,799 0,000 Valid X 1.2 0,765 0,000 Valid X 1.3 0,850 0,000 Valid X 1.4 0,887 0,000 Valid X 1.5 0,710 0,000 Valid X 2.1 0,807 0,000 Valid X 2.2 0,857 0,000 Valid X 2.3 0,804 0,000 Valid X 3.1 0,725 0,000 Valid X 3.2 0,816 0,000 Valid X 3.3 0,867 0,000 Valid X 3.4 0,809 0,000 Valid Y 1 0,772 0,000 Valid Y 2 0,911 0,000 Valid Y 3 0,934 0,000 Valid Y 4 0,922 0,000 Valid Y 5 0,938 0,000 Valid Y 6 0,953 0,000 Valid

9 68 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni Analisis data Data dalam penelitian ini dianalisis dengan statitstik deskriptif dan regresi linear berganda. Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai minimum, maximum, mean, standard deviation, dan variance data. Dalam regresi linear berganda ada tiga kriteria ketepatan/goodness of fit yaitu uji statistik t, uji statistik F, dan koefisien determinasi - R 2 (Kuncoro, 2003). Analisis data menggunakan bantuan program SPSS HASIL PENELITIAN 1. Profil Responden Responden dalam penelitian yang berjumlah 100 orang memiliki kriteria yaitu mahasiswa laki-laki atau perempuan dan berstatus aktif sebagai mahasiswa semester gasal tahun akademik 2014/2015 pada FE UJB. Profil responden dalam penelitian ini dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dan jurusan. Responden dengan berjenis kelamin laki-laki ada 50 orang dan perempuan 50 orang. Sedangkan responden pada jurusan Akuntansi ada 8 orang, jurusan Ekonomi Pembangunan sebanyak 6 orang, dan jurusan Manajemen sebanyak 86 orang. 2. Statistik Deskriptif Berdasarkan statistik deskriptif tersebut tampak bahwa variabel sikap terhadap perilaku memiliki nilai minimum sebesar 15, maksimum 35, rata-rata sebesar 29,56, standar deviasi 4,258, dan variance 18,128. Variabel norma subjektif memiliki nilai minumum 4, maksimum 21, rata-rata 15,63, standar deviasi 3,530, dan variance sebesar 12,458. Untuk variabel kontrol perilaku yang dirasakan memiliki nilai minimum sebesar 7, maksimum 28, mean 21,87, standar deviasi 4,204, dan variance 17,670. Variabel intensi menjadi pengusaha memiliki nilai minimum sebesar 7, maksimum 42, mean 34,03, standar deviasi 7,039, dan variance 49, Analisis Data Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% atau α sebesar 5%. Hal ini berarti akurasi statistik sampel yang dapat mengestimasi parameter populasi dengan benar adalah 95% dan probabilitas bahwa estimasi hasil penelitian tidak benar (tingkat signifikansinya) adalah 5%. Tingkat signifikansi merupakan tingkat probabilitas yang ditentukan oleh peneliti untuk membuat keputusan menolak atau menerima hipotesis. Jadi tingkat keyakinan merupakan tingkat probalitas yang ditentukan oleh peneliti bahwa sampel statistik dapat mengestimasi parameter populasi dengan akurat, sedangkan tingkat signifikansi menunjukkan probabilitas kesalahan yang dibuat oleh peneliti untuk menolak atau menerima hipotesis (Indriantoro dan Supomo, 2002). Hasil analisis regresi linear berganda dengan bantuan SPSS 17.0 adalah sebagai berikut. Model 1 (Constant) Sikap terhadap Perilaku Norma Subjektif Kontrol Perilaku yang Dirasakan F R R Square Adjusted R Square Tabel 2. Coefficients a Unstandardized t Coefficients B Std. Error 0,657 4,040 0,163 0,522 0,510 0,456 0,172 0,161 0,171 Dependent variable: Intensi Menjadi Pengusaha Sumber: Data Diolah 3,035 3,172 2,672 24,429 0,658 a 0,433 0,415 Sig. 0,871 0,003 0,002 0,009 0,000 a

10 Juni 2015 Burhanudin 69 Hasil regresi linear berganda menunjukkan nilai konstanta (constant) adalah 0,657, nilai koefisien variabel sikap terhadap perilaku (X 1 ) sebesar 0522, koefisien variabel norma subjektif (X 2 ) 0,510, dan koefisien kontrol perilaku yang dirasakan (X 3 ) adalah 0,456, sehingga dapat dibuat persamaan: Y= 0, ,522.X 1 + 0,510.X 2 + 0,456. X 3 a. Pengujian Hipotesis 1 Uji statistik t merupakan pengujian terhadap pengaruh variabel independent secara individual terhadap variabel dependent (Kuncoro, 2003). Hasil analisis menunjukkan variabel sikap terhadap perilaku (X 1 ) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung sebesar 3,035. Dengan df = 96 dan level of significance 0,05 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985. Perbandingan nilai t hitung dengan t tabel menunjukkan nilai t hitung 3,035 lebih besar daripada nilai t tabel 1,985. Jadi hipotesis 1 yang menyatakan sikap terhadap perilaku berpengaruh positif terhadap intensi mahasiswa menjadi pengusaha, terdukung. b. Pengujian Hipotesis 2 Hasil analisis menunjukkan variabel norma subjektif (X 2 ) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung sebesar 3,172. Dengan demikian nilai t hitung 3,172 lebih besar daripada nilai t tabel 1,985. Hal ini berarti hipotesis 2 yang menyatakan bahwa norma subjektif berpengaruh positif terhadap intensi mahasiswa menjadi pengusaha, terdukung. c. Pengujian Hipotesis 3 Hasil analisis menunjukkan variabel kontrol perilaku yang dirasakan (X 3 ) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,009 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung sebesar 2,672. Dengan demikian nilai t hitung 2,672 lebih besar daripada nilai t tabel 1,985. Hal ini berarti hipotesis 3 yang menyatakan bahwa kontrol perilaku yang dirasakan berpengaruh positif terhadap intensi mahasiswa menjadi pengusaha, terdukung. d. Pengujian Hipotesis 4 Hasil analisis menunjukkan nilai F hitung sebesar 24,429 dan signifikansi sebesar 0,000. Pada level of significance 0,05 serta df1= 3 dan df2=96 diperoleh nilai F tabel sebesar 2,699. Hal ini berarti nilai F hitung 24,429 lebih besar dari nilai F tabel 2,699. Dengan demikian hipotesis 4 yang menyatakan bahwa sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan berpengaruh positif terhadap intensi mahasiswa untuk menjadi pengusaha, terdukung. Selanjutnya untuk mengetahui kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel dependent, maka digunakan koefisien determinasi (R 2 ). Koefisien determinasi memiliki nilai antara 0-1 (Kuncoro, 2003). Hasil analisis menunjukkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,433 yang berarti bahwa 43,3% variasi intensi menjadi pengusaha dijelaskan oleh variabel sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan, sedangkan sisanya yaitu 56,7% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian ini. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN Kesimpulan Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis 1, 2, 3, dan 4 terdukung bahwa variabel sikap terhadap perilaku berpengaruh positif terhadap intensi mahasiswa menjadi pengusaha, norma subjektif berpengaruh positif

11 70 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni 2015 terhadap intensi mahasiswa menjadi pengusaha, dan kontrol perilaku yang dirasakan berpengaruh positif terhadap intensi mahasiswa menjadi pengusaha. Selanjutnya sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan berpengaruh positif terhadap intensi mahasiswa untuk menjadi pengusaha. Intensi menjadi pengusaha yang dijelaskan oleh variabel sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan sebesar 43,3%, sedangkan sisanya yaitu 56,7% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model dalam penelitian ini. Saran Sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan berpengaruh positif terhadap intensi mahasiswa untuk menjadi pengusaha maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Sebagian besar mahasiswa memiliki sikap positif terhadap profesi pengusaha sehingga perlu dukungan semua pihak untuk mengembangkan dan membangun sikap positif mahasiswa untuk berwirausaha. 2. Peran keluarga, teman, dan tetangga penting dan dapat menjadi pertimbangan utama ketika seorang mahasiswa ingin menjadi pengusaha. 3. Sebagian besar mahasiswa merasa tidak kesulitan untuk menjadi pengusaha sehingga pihak-pihak yang terakit sebaiknya memfasilitasi dan membantu untuk mengurangi berbagai hambatan ketika seorang mahasiswa berniat menjadi pengusaha. Hal ini sesuai dengan program yang digulirkan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Program Mahasiswa Wirausaha, serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dengan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang memberikan bantuan modal kepada setiap orang yang akan berwirausaha. Keterbatasan Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu: a. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dan ukuran sampel yang digunakan sangat terbatas, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi. Dengan demikian diperlukan ukuran sampel yang lebih besar dengan memperluas ke mahasiswa pada jurusan atau fakultas lain. b. Variabel-variabel yang digunakan sebagai prediktor intensi mahasiswa untuk berwirausaha atau menjadi pengusaha dalam penelitian ini hanya mengacu pada Theory of Planned Behavior (TPB) sehingga selanjutnya sebaiknya menginvestigasi variabelvariabel lain yang diduga menjadi prediktor intensi mahasiswa untuk berwirausaha. DAFTAR PUSTAKA Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Decision Processes, 50, Ajzen, I. (2002). Constructing a tpb questionnaire: conceptual and methodological condiderations, Retrieved January 18, 2014, from chuang.epage.au.edu.tw/.../ pta_41176_ As ad, M. (2000). Psikologi Industri (4th Edition), Yogyakarta: Liberty.

12 Juni 2015 Burhanudin 71 Astuti, R. D. & Martdianty, F. (2012). Students entrepreneurial intentions by using theory of planned behavior the case in indonesia. The South East Asian Journal of Management, 6(2), Autio, E., Keeley, R. H., Klofsten, M., Parker, G.G.C., & Hay, M. (2001). Entrepreneurial intent among students in scandinavia and in the USA, Enterprise and Innovation Management Studies, 2(2), Basrowi. (2011), Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi, Bogor: Ghalia Indonesia. Cooper, D., R. & Schindler, P., S. (2001). Business Research Methods (7th Edition), New York: Irwin McGraw-Hill. Gelderen, M. V., Brand, M., Praag, M. V., Bodewes, W., Poutsma, E., & Gils A. V. (2008). Explaining entrepreneurial intentions by means of the theory of planned behaviour. Career Development International, 13(6), Indriantoro, N. Dan Supomo, B. (2002), Metodologi Penelitian Bisnis untuk Manajemen & Akuntansi, Yogyakarta: BPFE. Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Jakarta: Erlangga. Linan, F. & Rodriguez Cohard, J. C. (2008, August). Temporal stability of entrepreneurial intentions: a longitudinal study. 48th Congress of European Regional Science Association, Liverpool, UK. Liñán, F. (2004). Intention-based models of entrepreneurship education. Piccolla Impresa/ Small Business, Iss. 3, Longenecker, J.G., Moore, C.W. dan Petty, J.W. (2001). Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil (Buku 1), Jakarta: Salemba Empat. Miralles, F. & Riverola, C. (2012, June). Entrepreneurial intention: an empirical insight to nascent entrepreneurs.this paper was presented at The XXIII ISPIM Conference Action for Innovation: Innovating from Experience, in Barcelona, Spain. Mustafa EQ, Z. (2013). Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi, Yogyakarta: Graha Ilmu. Pedoman Program Mahasiswa Wirausaha. (2013). Jakarta: Direktorat Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Rahayu, M., Novadjaja, L.H. & Indrawati, N.K. (2011). Intensi berwirausaha pada mahasiswa baru. Jurnal Aplikasi Manajemen, 9(2), Samuel, Y. A., Ernest, K. & Awuah, J.B. (2013). An assessment of entrepreneurship intention among sunyani polytechnic marketing students. International Review of Management and Marketing, 3(1),

13 72 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni 2015 Sekaran, U. (2006). Research Methods For Business (4th Edition), New York: John Wiley & Sons, Inc. Suhardi, Y. (2011). Kewirausahaan, Bogor: Ghalia Indonesia. Tjahjono, H. K. & Ardi, H. (2008). Kajian niat mahasiswa manajemen universitas muhammadiyah yogyakarta untuk menjadi wirausaha. Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, 16(1), Retrieved February 08, 2014, from hkt.staff.umy. ac.id/files/2010/07/artikel- TPB-UTILITAS1.doc. Wijaya, T. (2008). Kajian model empiris perilaku berwirausaha ukm diy dan Jawa Tengah. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 10(2), /12 /proses-ke w i r a - usahaan.html. html arget-ju mlah-wirausahanasional-2014-jadi-2-persen. html.

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada Majang Palupi Universitas Islam Indonesia majang_palupi@uii.ac.id ABSTRACT In this research, theory of

Lebih terperinci

(Studi Pada Mahasiswa Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta) Oleh : BENTAR SORAYA B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(Studi Pada Mahasiswa Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta) Oleh : BENTAR SORAYA B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ANALISIS PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (Studi Pada Mahasiswa Fakutas Ekonomi

Lebih terperinci

Anteseden Niat Berwirausaha: Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia

Anteseden Niat Berwirausaha: Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia Anteseden Niat Berwirausaha: Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia Maludin Panjaitan Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Methodist Indonesia Jalan Hang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia masih sangat kurang. Kurangnya profesi wirausaha pada masyarakat Indonesia ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu program pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di negara maju, para entrepreneur telah memperkaya. pasar dengan produk-produk yang inovatif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di negara maju, para entrepreneur telah memperkaya. pasar dengan produk-produk yang inovatif. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara maju, para entrepreneur telah memperkaya pasar dengan produk-produk yang inovatif. Tahun 1980-an di Amerika telah lahir sebanyak 20 juta entrepreneur, mereka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan karyawan Koperasi Prima Mandiri Pati. Penentuan jenis populasi ini didasarkan atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya yang akan meneruskan estafet kepemerintahan Indonesia, salah satu pilar pentingnya adalah mahasiswa.

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Expansion of the brand, brand knowledge, perceived quality, innovativeness, consumer purchase intention. viii

ABSTRACT. Keywords: Expansion of the brand, brand knowledge, perceived quality, innovativeness, consumer purchase intention. viii ABSTRACT This study aims to analyze the influence factors of brand extensions (brand knowledge, perceived quality and innovativeness) on consumer purchase intention Taxi Max Cipaganti at Maranatha Christian

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin, 51 BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang deskripsi responden dan analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU 10 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Theory of Planned Behavior (TPB) Teori perilaku rencanaan (theory of planned behavior atau TPB) merupakan pengembangan lebih lanjut

Lebih terperinci

Kesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen

Kesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen 55 PEMBAHASAN Berdasarkan karakteristik contoh dan karakteristik keluarga contoh, hasil penelitian menunjukkan bahwa profil contoh mempunyai karakteristik sebagai berikut: (1) pada contoh yang hanya mengikuti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari : BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Subyek Penelitian Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu penelitit melihat profil remaja sebagai responden. Peneliti menyertakan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN LATAR BELAKANG KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK IT MARINAH AL-HIDAYAH MEDAN

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN LATAR BELAKANG KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK IT MARINAH AL-HIDAYAH MEDAN LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN LATAR BELAKANG KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK IT MARINAH AL-HIDAYAH MEDAN DAFTAR PERTANYAAN & PERNYATAAN I. IDENTITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI Seperti disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pelatihan pada PT. MASWANDI perlu diadakannya pertanyaan-pertanyaan yang harus

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Achmat, Zakarija. (2010). Theory of Planned Behavior,

DAFTAR PUSTAKA. Achmat, Zakarija. (2010). Theory of Planned Behavior, 103 DAFTAR PUSTAKA Achmat, Zakarija. (2010). Theory of Planned Behavior, Masihkah Relevan? http://zakarija.staff.umm.ac.id/download-aspdf/umm_blog_article_112. pdf, diakses 12 April 2015. Ajzen. I., (1991).

Lebih terperinci

Studi Mengenai Kontribusi Determinan Intensi Terhadap Intensi Datang Latihan Pada Anggota Perkusi Komunitas United State Of Bandung Percussion

Studi Mengenai Kontribusi Determinan Intensi Terhadap Intensi Datang Latihan Pada Anggota Perkusi Komunitas United State Of Bandung Percussion Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Mengenai Kontribusi Determinan Intensi Terhadap Intensi Datang Latihan Pada Anggota Perkusi Komunitas United State Of Bandung Percussion 1 Tivanny Salliha P 2

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF DAN KONTROL KEPERILAKUAN TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF DAN KONTROL KEPERILAKUAN TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF DAN KONTROL KEPERILAKUAN TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA Indri Hastuti Listyawati Akademi Manajemen Administrasi YPK Yogyakarta email : myindri.listyawati@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Reza Fauzia riesha_fle@yahoo.com Universitas Purworejo ABSTRAK Tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama satu dekade terakhir, kebijakan harga BBM jenis Premium sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, pemerintah menaikkan BBM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia kerja semakin menuntut manusia untuk lebih mampu bersaing dari kompetitornya, sehingga tidak mudah untuk memperoleh pekerjaan yang layak sesuai yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

Jovi Sulistiawan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UniversitasAirlangga ABSTRACT

Jovi Sulistiawan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UniversitasAirlangga   ABSTRACT Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 9. No. 1, April 2016 PENGARUH PERCEIVED SUPPORT, FEAR OF FAILURE DAN SELF-EFFICACY TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data dikumpulkan dan diperoleh melalui menyebar kuesioner secara langsung kepada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data Kuesioner Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari responden yang dilakukan dengan membagikan secara langsung dan melalui mailing

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muria Kudus)

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO Ahmad Mustakim 10213444 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Seorang pemimpin juga merupakan merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A MOTIVASI BERWIRAUSAHA DALAM PERSPEKTIF PERAN PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN TAHUN 2013 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 82 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Karakteristik Responden Penelitian Unit analisis dalam penelitian ini adalah guru-guru SMA Negeri di Kota Administrasi Jakarta Barat,

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK BADAN UNTUK MENGGUNAKAN E-FILLING ( Studi Empiris Wajib Pajak Badan di Kabupaten Kudus) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 65 Tahun 2013 IAIN Sunan Ampel Surabaya berubah menjadi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan dibahas mengenai gambaran umum

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PAJAK USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PAJAK USAHA KECIL MENENGAH (UKM) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PAJAK USAHA KECIL MENENGAH (UKM) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PAJAK USAHA KECIL MENENGAH (UKM) ABSTRAK Oleh: Wening Estiningsih SE, M.Akt Indra Setiawan

Lebih terperinci

The Psychology of Entrepreneurship

The Psychology of Entrepreneurship The Psychology of Entrepreneurship Bagaimana individu memutuskan menjadi seorang entrepreneur dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi? Dua faktor yang mempengaruhi berwirausaha (Suryana, 2001): Internal

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Sociodemographic Factor, Attitude Factor, Contextual Factor, Entrepreneurial Intentions

ABSTRACT. Keywords: Sociodemographic Factor, Attitude Factor, Contextual Factor, Entrepreneurial Intentions ABSTRACT Unemployment in Indonesia is being increased, this was due to lack of employment and lack of one s intentions for entrepreneurship. This study aims to examine and analyze the sociodemographic

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. SS Utama adalah perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan sepatu dan sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Berwirausaha. tindakan dan merupakan unsur yang penting dalam sejumlah tindakan, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Berwirausaha. tindakan dan merupakan unsur yang penting dalam sejumlah tindakan, yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Intensi Berwirausaha 1. Definisi Intensi Menurut Ancok (1992 ), intensi merupakan niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku. Intensi merupakan sebuah istilah yang terkait

Lebih terperinci

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta penelitian yang berjudul : PENGARUH KUALITAS MAKANAN, KUALITAS PELAYANAN DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta penelitian yang berjudul : PENGARUH KUALITAS MAKANAN, KUALITAS PELAYANAN DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP LAMPIRAN I KUESIONER Dengan hormat. Perkenalkan nama saya Ridwan Heriyanto. Mahasiswa Program Studi Manajemen dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang sedang melakukan penelitian yang berjudul

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG Oleh : Fitri Zakiyah (10208526) Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Gender Responden CODING GENDER FREQ % 1 PRIA %

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Gender Responden CODING GENDER FREQ % 1 PRIA % BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Psikografi Responden a. Gender Responden Tabel 4.1 Gender Responden CODING GENDER FREQ % 1 PRIA 44 88.00% 2 WANITA 6 12.00% TOTAL 50 100.00%

Lebih terperinci

: Didi Hariawan NPM : Dosen Pembimbing : Sariyati, SE., MM

: Didi Hariawan NPM : Dosen Pembimbing : Sariyati, SE., MM ANALISIS FAKTOR KEBERHASILAN DIRI DAN KEBEBASAN DALAM BEKERJA TERHADAP MOTIVASI MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA UNTUK MENJADI ENTREPRENEUR (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Angkatan 2014).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taufik Pardita, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taufik Pardita, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini isu mengenai pengembangan kewirausahaan menjadi kajian yang hangat karena kewirausahaan perannya sangat penting dalam pembangunan suatu negara. Keinginan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj.

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj. BAB V ANALISA Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj. Ellya, penulis mengajukan seperangkat kuesioner kepada responden yang berjumlah 100 orang, kuesioner ini terdiri dari

Lebih terperinci

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

Data Deskriptif Keterangan Jumlah % BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden dapat dilihat melalui profil responden. Profil responden pada penelitian ini meliputi kepemilikan NPWP, jenis kelamin, usia,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Nama :Farah Npm :122100606 Jurusan :Manajemen Pembimbing :Rooswhan Budhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instagram. Instagram kini menjadi market place

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional Repository (SIR) yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Gelar sarjana atau DIV merupakan hal yang diinginkan oleh setiap mahasiswa untuk mempermudah dalam mencari pekerjaan. Semakin banyak sarjana yang dilahirkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Objek dalam penelitian ini merupakan entrepreneur di Bandung yang sudah menjalani usahanya selama lebih dari tiga setengah tahun. Wirausaha memiliki

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Niat (Anik Sri Widawati dan Budi Astuti) 93 siap menjadi pencipta pekerjaan (job creator). Solusi yang ditawarkan oleh

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Niat (Anik Sri Widawati dan Budi Astuti) 93 siap menjadi pencipta pekerjaan (job creator). Solusi yang ditawarkan oleh ISSN 1410-9018 SINERGI KAJIAN BISNIS DAN MANAJEMEN Vol. 13 No. 1, Juni 2012 Hal. 92 100 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA: APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR Anik Sri Widawati

Lebih terperinci

PREDIKSI MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA MENGGUNAKAN PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

PREDIKSI MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA MENGGUNAKAN PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR Telaah Prediksi Bisnis, Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha Menggunakan Pendekatan... (Ratna Listiana Dewanti, dkk.) Volume 15, Nomor 2, Desember 2014 PREDIKSI MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis Kelamin N Presentase (%) Laki-laki % Perempuan 90 45% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis Kelamin N Presentase (%) Laki-laki % Perempuan 90 45% Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskripsi Subyek Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan keterikatan kerja. Peneliti mendeskripsikan skor budaya organisasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini seluruhnya berjumlah 100 orang.

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Cecep Hidayat 1 ; Ferdiansyah 2 1,2 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Bina Nusantara University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Cilacap. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku terhadap pelanggaran, ketidakjujuran, dan penyimpangan akademik atau biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Prasetyo (2012 : 43) explanatory research dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Masyarakat di Kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur. Jumlah kuisioner yang disebarkan

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang telah disebar kepada Auditor di 103 Kantor Akuntan Publik yang berada di seluruh wilayah Jakarta Barat dan Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN Lampiran 1: Kuesioner KUISIONER PENELITIAN PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN, BRAND IMAGE DAN PERCEIVED QUALITY TERHADAP MINAT BELI PRODUK MOBIL TOYOTA (Studi Empiris pada Masyarakat Kota Yogyakarta) Dengan hormat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna Kartu Provider 3 (tri) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Subjek pada penelitian ini adalah pihak-pihak yang

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP NIAT UNTUK MELAKUKAN PENGUNGKAPAN KECURANGAN (WHISTLEBLOWING)

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP NIAT UNTUK MELAKUKAN PENGUNGKAPAN KECURANGAN (WHISTLEBLOWING) PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP NIAT UNTUK MELAKUKAN PENGUNGKAPAN KECURANGAN (WHISTLEBLOWING) (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya) Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

DETERMINAN PERILAKU INVESTOR INDIVIDU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM PADA INVESTOR YANG TERDAFTAR DI GI-BEI TELKOM UNIVERSITY

DETERMINAN PERILAKU INVESTOR INDIVIDU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM PADA INVESTOR YANG TERDAFTAR DI GI-BEI TELKOM UNIVERSITY DETERMINAN PERILAKU INVESTOR INDIVIDU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM PADA INVESTOR YANG TERDAFTAR DI GI-BEI TELKOM UNIVERSITY DETERMINANTS INDIVIDUAL INVESTOR BEHAVIOR IN INVESTMENT DECISION

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hipotesis Gambar 4.1 Hubungan variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X 1 = Kompensasi X 2 = Iklim Organisasi Y = Kepuasan Kerja Hipotesis : 1. H 0 : r y1 = 0 H

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

NURUL ILMI FAJRIN_ Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

NURUL ILMI FAJRIN_ Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG NURUL ILMI FAJRIN_11410126 Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel dan Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan

Lebih terperinci

Lampiran Statistik Deskriptif

Lampiran Statistik Deskriptif LAMPIRAN 127 128 Lampiran Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Sum Mean Job Outcomes 138 3.20 5.00 547.80 3.9696.44090 Ethical Behavior 138 1.25 4.50 408.25 2.9583.67379 Job Requirement

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Responden Penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang dan kuesioner disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 kuesioner (respon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi solusi yang dilematis namun terus saja terjadi setiap tahun. Saat ini pengangguran tak hanya berstatus lulusan SD sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Untuk menjawab tujuan dan hipotesis penelitian yang diajukan, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM wilayah Jakarta Barat. Agar penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Pengujian Normalitas Organizational Behavior O_B.109 50.193.972 50.268 Job Attitudes J_A.128 50.039.944 50.019 Knowledge Sharing K_S.079 50.200 *.969 50.205 *. This is a lower

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. POS DI KABUPATEN PURWOREJO

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. POS DI KABUPATEN PURWOREJO PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. POS DI KABUPATEN PURWOREJO Oleh Siti Kusumaningsih kusumaningsih976@yahoo.co.id Ridwan Baraba, S.E. M.M barabaridwan@gmail.com Esti Margiyanti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation Amarta Multi Corporation adalah sebuah perusahaan penyedia jasa pelatihan dan konsultasi Sumber Daya Manusia bagi industri.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana. Sampurna agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana. Sampurna agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana PT Sampurna Kuningan Juwana adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kerajinan kuningan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa

Lebih terperinci

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK Nama NPM Kelas : Stevanus Immanuel : 1A214460 : 3EA10 Latar Belakang Suatu kondisi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KLINIK BERSALIN BAKTI NUGRAHA TERHADAP KEPUASAN PASIEN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KLINIK BERSALIN BAKTI NUGRAHA TERHADAP KEPUASAN PASIEN ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KLINIK BERSALIN BAKTI NUGRAHA TERHADAP KEPUASAN PASIEN Nama : Linda Saraswati NPM : 14211110 Kelas : 3EA18 Pembimbing : Reni Diah Kusumawati, SE., MMSi Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan RSUD Saras Husada Purworejo terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 6 Kelurahan Doplang, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Propinsi

Lebih terperinci