PEMODELAN PELAYANAN KENDARAAN WISATA TAMAN PARKIR NGABEAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
|
|
- Ridwan Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMODELAN PELAYANAN KENDARAAN WISATA TAMAN PARKIR NGABEAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Masrul Indrayana 1 1 Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Widya Mataram Yogyakarta Dalem Mangkubumen KT III/ 237 Yogyakarta INTISARI Taman Parkir Ngabean merupakan eks Stasiun Kereta Api di zaman penjajahan Belanda dan Jepang yang beralih fungsi sebagai tempat parkir. Seiring penataan Kawasan Wisata Kraton dan Malioboro, kapasitas dan fasilitas Taman Parkir Ngabean ditingkatkan dengan membangun sarana parkir portabel bertingkat dengan sarana angkutan pendukung Si Thole yang menghubungkan Taman Parkir Ngabean dengan Kraton, Taman Sari dan Taman Pintar. Kebijakan ini tentu saja memiliki dampak positif dan negatif terhadap layanan wisata di Yogyakarta. Untuk itu dipandang perlu merumuskan model pelayanan kendaraan wisata Taman Parkir Ngabean yang dapat memenuhi kriteria keinginan pelaku kebijakan, pengamat dan para wisatawan. Metodologi Quality Function Deployment (QFD) sebagai alat yang sangat teruji dalam merumuskan kualitas suatu jasa telah dikembangkan dengan menggabungkan metodologi-metodologi lainnya termasuk metodologi Analytic Hierarchy Process (AHP). Pengembangan pelayanan kendaraan wisata Si Thole dalam penelitian ini dirumuskan dengan menggunakan metode gabungan QFD dan AHP. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh lima karakteristik pelayanan kendaraan wisata Si Thole yang dipentingkan oleh responden yaitu kenyamanan shelter, pelayanan kondektur, kenyamanan loket, harga tiket dan rute perjalanan. Tindakan teknis yang diperlukan dalam meningkatkan pelayanan kendaraan wisata Si Thole adalah Peninjauan Manajemen Rute, Penataan Ulang Shelter, Peninjauan Harga Tiket, Penataan Ulang Loket dan Pelatihan Kondektur. Kata Kunci: Kendaraan Wisata, Kualitas Pelayanan, QFD, AHP 1. PENDAHULUAN Yogyakarta sebagai salah satu Kota Tujuan Wisata di Indonesia terus berbenah. Salah satu persoalan obyek wisata Jogja adalah Kawasan alun-alun Utara yang berada tepat di depan Kraton Yogyakarta. Kawasan ini akan tampak kumuh pada musim liburan sekolah. Tenda-tenda penjual cinderamata berdiri dadakan. Bus-bus Wisata parkir memenuhi kawasan alun-alun hingga menutupi kemegahan Kraton Yogyakarta. Pembenahan Alun-alun Utara Yogyakarta terus dilakukan dengan menjadikan kawasan ini bebas parkir dari segala jenis kendaraan pada awal tahun Bus Pariwisata yang semula parkir di Kawasan Alun-alun Yogyakarta dialihkan ke Taman Parkir Ngabean yang berjarak kurang lebih 900 m di Sisi Barat Alun-alun Yogyakarta. Taman Parkir Ngabean dapat menampung kurang lebih 40 Bus dan 300 Kendaraan Roda Empat lainnya. Pembangunan Taman Parkir Ngabean termasuk dalam proyek terpadu untuk penataan kawasan Malioboro sebagai kawasan semi-pedestrian. Wisatawan yang turun di Parkir Ngabean difasilitasi kendaraan khusus shuttle wisata menuju Obyek Wisata Jeron Beteng, Kraton, Taman Pintar dan Taman Sari. Pada Bulan Nopember 2014 telah dilakukan uji coba kendaraan wisata melayani wisatawan mengunjungi berbagai objek wisata di kawasan Kraton Yogyakarta (Tribun Jogja, 2014). Kendaraan wisata yang diberi nama "Si Thole" tersebut dioperasionalkan mulai pukul WIB hingga WIB dengan dua skema tarif yaitu Rp untuk sekali jalan dan tiket terusan Rp untuk tiga titik pemberhentian. Perubahan kebijakan tentu saja memiliki dampak positif dan negatif. Begitu halnya perubahan pelayanan wisata Kraton Yogyakarta dengan penataan Taman Parkir Ngabean. Untuk menjamin pelayanan terbaik sudah semestinya dampak negatif pemindahan tersebut dapat diminimalisir. Untuk itu sangat diperlukan strategi-strategi mendukung proses pemindahan tersebut sehingga memuaskan bagi wisatawan. Kualitas pelayanan Kendaraan Wisata Taman Parikir Ngabean perlu dirumuskan berdasarkan pandangan dan kebutuhan dari wisatawan. Penyusunan kualitas layanan tersebut dapat dirumuskan dengan memanfaatkan metodologi Quality Function Deployment (QFD). Metode QFD merupakan pendekatan sistematis untuk mendengarkan dan 212
2 merespon keinginan konsumen terkait kualitas layanan suatu jasa (Indrayana, 2014). Metode QFD dibangun dengan variabel-variabel pembobotan pendapat pakar. Untuk menunjang konsistensi pembobotan data persepsional dapat dilakukan dengan memanfaatkan metodologi Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP dapat mengurangi bias terhadap kumpulan data yang bersifat persepsional. 2. METODOLOGI Rangkaian kegiatan penelitian dilakukan dalam tahapan seperti yang termuat pada Gambar 1 berikut: Identifikasi Permasalahan Studi Literatur Penentuan Karakteristik Kualitas Kendaraan Wisata Si Thole Pengumpulan Pengolahan Data melalui penyebaran kuisioner Pembahasan dengan Pendekatan QFD AHP Gambar 1. Diagram Tahapan Penelitian Kesimpulan dan Saran 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan Pembahasan dalam penelitian ini merupakan pengkajian perbedaan tingkat kualitas layanan yang diterima dan yang diharapkan oleh penumpang Kendaraan Wisata SiThole. 3.1 Kendaraan Wisata Si Thole Shuttle wisata Si Thole merupakan mini bus fasilitas kendaraan wisata yang melayani obyek wisata Kraton dan kawasan Jeron Beteng di Yogyakarta. Shuttle wisata si Thole muncul sebagai sarana pendukung penataan kawasan Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta agar bebas parkir dari seluruh jenis kendaraan wisata. Kendaraan wisata yang selama ini parkir di Alun-alun Utara, dialihkan ke kawasan parkir Ngabean kurang lebih 1 km arah barat Alun-alun Utara. Fasilitas ini dikelola oleh Forum Komunikasi Kawasan Alun-alun Utara (FKKAU) yang keanggotaannya merupakan eks pedagang dan pengelola parkir kawasan Alun-alun Utara Yogyakarta. Saat ini si Thole memiliki 11 armada dan dioperasionalkan mulai pukul WIB hingga WIB. Skema pemberlakuan tarif Si Thole yaitu Rp untuk sekali jalan dan Rp untuk tiket terusan tiga kali jalan. Wisatawan mengakses si Thole di Tempat Khusus Parkir Ngabean. Ada dua rute yang akan dilalui, yaitu RUTE I : Taman Parkir Ngabean Jl Agus Salim Jl Kauman Alun-Alun Utara (Keraton Jogja) Jl Rotowijayan (Sentra Batik) Jl Ngasem (Magangan Bale Raos) Taman Sari (Kampung Batik) Taman Parkir Ngabean. RUTE II: Taman Parkir Ngabean Jl Kauman Alun Alun Utara (Keraton Jogja) Jl Ibu Ruswo Jl Bigjen Katamso Jl Senopati (Taman Pintar) Titik Nol KM (Malioboro) Alun-alun utara Jl Kauman Jl Agus Salim Taman Parkir Ngabean. Selain rute yang telah ditentukan, wisatawan juga dapat menikmati pelayanan Si Thole untuk rute lain berdasarkan pesanan. Wisatawan dapat menghubungi operator Si Thole dan menyampaikan permohonan pelayanan. Si Thole akan menjemput wisatawan di tempat yang telah disepakati tanpa mempermasalahkan jumlah penumpang minimal. 213
3 3.2 Karakteristik Pelayanan Karakteristik pelayanan kendaraan wisata si Thole adalah atribut pelayanan yang menjadi ciri utama yang dimiliki oleh kendaraan wisata si Thole sebagai pembeda terhadap jenis kendaraan lainnya. Rumusan karaktersitik pelayanan kendaraan wisata si Thole diperoleh melalui pengamatan langsung dan penyebaran kuisioner pendahuluan. Sebanyak 15 kuisioner pendahuluan disebarkan kepada penumpang yang baru saja merasakan langsung pelayanan si Thole. Hasil kuisioner pendahuluan dianalisis sehingga membentuk atribut pelayanan Kendaraan Wisata si Thole seperti yang termuat pada Tabel 1 berikut: Tabel 1. Atribut Sistem Pelayanan si Thole No Atribut Sistem 1 Rute Perjalanan 2 Harga Tiket 3 Kenyamanan Kendaraan 4 Kenyamanan Loket 5 Kenyamanan Shelter 6 Pelayanan Sopir 7 Pelayanan Kondektur 8 Pelayanan Loket Tiket 9 Penampilan Sopir dan Kondektur 3.3 Penyebaran dan Pengumpulan Data Kuisioner Jumlah kuisioner yang disebarkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 buah. Jumlah responden Pria sebanyak 20 orang dan responden wanita 30 orang. Rata-rata usia responden adalah 24,4 tahun. Berdasarkan output perangkat lunak SPSS 17 dapat dinyatakan bahwa alat ukur (kuisioner) yang digunakan sudah valid. Nilai reliability Coefficients untuk kriteria kepentingan = 0,915, kriteria harapan = 0,928 dan kriteria kenyataan = 0,905. Nilai koefisien reliability seluruhnya hampir mendekati nilai 1, sehingga kuisioner dapat dinyatakan cukup reliabel digunakan. 3.4 Karakteristik Kualitas Layanan Kendaraan Wisata Si Thole Karakteristik kualitas layanan kendaraan wisata si Thole yang diinginkan oleh pelanggan dapat diperoleh dari informasi kuisioner tingkat kepentingan dimuat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Tingkat Kepentingan Atribut Layanan Tingkat Kepentingan NO Atribut Layanan Urutan Rata-rata Prioritas 1 Rute Perjalanan 4, Harga Tiket 4, Kenyamanan Kendaraan 4, Kenyamanan Loket 4, Kenyamanan Shelter 4, Pelayanan Sopir 4, Pelayanan Kondektur 4, Pelayanan Loket Tiket 4, Penampilan Sopir dan Kondektur 3,480 9 Berdasarkan Tabel 2 di atas diperoleh urutan tingkat prioritas atribut layanan kendaraan wisata yang diinginkan oleh pelanggan si Thole. Rute perjalanan merupakan prioritas terpenting dan peringkat pertama bagi responden dalam sebuah pelayanan kendaraan wisata. Pelayanan kondektur, harga tiket dan pelayanan sopir menyusul pada tingkat ke dua, ke tiga dan ke empat. 3.5 Rumah Kualitas HOQ - AHP Secara lengkap rumah kualitas si Thole dapat disajikan pada Gambar 3. Struktur keputusan AHP digunakan untuk menentukan bobot numerik relationship matrix seperti Gambar
4 215
5 Bobot Numerik Relationship Matriks Kenyamanan Shelter Pelayanan Kondektur Kenyamanan Loket Harga Tiket Rute Perjalanan 0,4693 0,1831 0,1702 0,0445 0,1329 Penataan Shelter Pelatihan Kondektur Penataan Loket Peninjauan Harga Tiket Peninjauan Rute 0,1085 0,3074 0,0667 0,2109 0,3065 PEMBAHASAN Gambar 4. Bobot Struktur Keputusan Berdasarkan kajian secara langsung pada sistem pelayanan kendaraan wisata si Thole, dapat dirumuskan 9 karakteristik layanan kendaraan wisata yang dipentingkan oleh pelanggan seperti termuat pada Tabel 4.2 yaitu rute perjalanan, pelayanan kondektur, harga tiket, pelayanan sopir, kenyamanan kendaraan, kenyamanan loket, kenyamanan shelter, pelayanan loket tiket dan penampilan sopir dan kondektur. Sembilan karakristik pelayanan kendaraan wisata yang telah ditemukan selanjutnya diidentifikasi kepada responden yang telah pernah merasakan pelayanan Si Thole. Identifikasi dilakukan dengan menyebarkan kuisioner. Responden diharapkan dapat mengutarakan seberapa penting dan seberapa puas suatu karakter pelayanan Si Thole berdasarkan pandangan dan pengalaman yang pernah mereka alami. Dari penyebaran 50 buah kuisioner diperoleh informasi rata-rata usia responden penelitian adalah 24,4 tahun. Sebanyak 20 orang berjenis kelamin pria dan 30 orang berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan olahan data menggunakan SPSS 17 secara keseluruhan menyebutkan bahwa validasi dan kelayakan alat ukur kuisioner telah memenuhi syarat dan dapat diterima. Berdasarkan data tingkat kepentingan atribut layanan diperoleh lima karakteristik pelayanan kendaraan wisata si thole yang dipentingkan oleh responden yaitu kenyamanan shelter, pelayanan kondektur, kenyamanan loket, harga tiket dan rute perjalanan. Berdasarkan analisa data dengan menggunakan metodologi QFD dan pembobotan atribut dan respon teknis AHP, maka respon teknis terhadap suara pelanggan kendaraan wisata si Thole dengan urutan skala prioritas adalah: 1. Peninjauan Manajemen Rute Saat penelitian berlangsung tampak rute perjalanan Si Thole tidak terjadwal dengan sistematis. Kendaraan wisata Si Thole akan bergerak jika ada pelanggan di Stasiun Pusat Ngabean atau pun jika ada panggilan layanan dari shelter tertentu. Sebaiknya pihak manajemen segera merencanakan penjadwalan pemberangkatan armada Si Thole secara sistematis tanpa harus menunggu ada tidaknya permintaan pelayanan. 2. Penataan Ulang Shelter. Shelter merupakan stasiun yang disiapkan membantu pelayanan Si Thole khususnya di titik pemberhentian yang ada obyek wisata. Saat ini shelter Si Thole didirikan menggunakan tenda 216
6 yang kurang representatif (lihat gambar shelter pada halaman lampiran). Hal ini bisa dimaklumi karena fasilitas kendaraan wisata Si Thole masih dalam tahap pengembangan. Sebaiknya perencanaan pembangunan shelter permanen segera dilakukan mengingat animo wisatawan yang cukup tinggi terhadap pelayanan Si Thole, 200 hingga 300 penumpang per hari. 3. Pelatihan Kondektur Pada umumnya pelayanan kondektur sudah berkategori baik. Berada pada peringkat ke tiga dari sembilan atribut layanan yang dinilai. Seorang kondektur wisata diharapkan memiliki nilai lebih dengan penampilan, pengetahuan obyek wisata dan keterampilan berbicara seperti pemandu wisata (tour guide) profesional lainnya. Jika hal ini terpenuhi, seorang kondektur wisata Si Thole tentu saja memiliki nilai yang berbeda dengan kondektur angkutan umum lainnya. 4. Penataan Ulang Loket Saat ini Loket tiket Si Thole menggunakan bangunan eks Stasiun Kereta Api yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda. Penampilan bangunan sangat representatif dan memiliki keunikan tersendiri. Untuk loket pelayanan tiket masih perlu ditata ulang diataranya tersedianya ruang tunggu yang nyaman untuk antri. 5. Peninjauan Harga Tiket Saat ini harga tiket Si Thole sebesar Rp sekali pelayanan dan Rp untuk tiga kali pelayanan. Penentuan harga tiket sebaiknya mempertimbangkan kembali jarak tempuh dan perbandingan tarif kendaraan lainnya di seputaran jeron beteng. Selain itu, pada umumnya wisatawan yang ada di Parkir Bus Ngabean adalah kelompok pelajar. 4. KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan data tingkat kepentingan, lima karakteristik pelayanan kendaraan wisata Si Thole yang dipentingkan oleh responden yaitu kenyamanan shelter, pelayanan kondektur, kenyamanan loket, harga tiket dan rute perjalanan. 2. Berdasarkan analisa dengan menggunakan metodologi gabungan Quality Function Deployment, dan Analitycal Hierarrchy Process maka tindakan teknis yang diperlukan dalam meningkatkan pelayanan kendaraan wisata Si Thole adalah Peninjauan Manajemen Rute, Penataan Ulang Shelter, Pelatihan Kondektur, Penataan Ulang Loket dan Peninjauan Harga Tiket. 4.2 Saran Si Thole sebagai fasilitas pelayanan wisata yang baru diluncurkan di D.I Yogyakarta masih perlu terus didukung pengembangannya. Tanggapan positif dari pengguna layanan sebaiknya dijadikan cambuk penyemangat untuk terus menyempurnakan optimisme pelayanan. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini terlaksana atas pendanaan DIPA Kopertis Wilayah V tahun anggaran DAFTAR PUSTAKA Felice, F.D., A.Petrillo, 2010, A Multiple Choice Decision Analysis: An Integrated QFD-AHP Model for The Assessment of Customer Needs, International Journal of Engineering, Science and Technology, Vol.2 No.9, pp: Ho, W., 2008, Integrated Analytic Hierarchy Process and Its Application: A literature review, European Jurnal of Operational Research 189: Indrayana, M., 2003, Perancangan Kualitas Layanan Pendidikan dengan Metode QFD dan Servqual Studi Kasus : Jurusan Teknik Industri UWMY, Universitas Widya Mataram Yogyakarta Indrayana, M., 2012, Rekayasa Model Rantai Pasok Sayuran Segar di Wilayah Propinsi DIY dan Sekitarnya, Laporan Penelitian Hibah Bersaing, Universitas Widya Mataram Yogyakarta 217
7 Indrayana, M., Kurniyati, N.N., 2014, Pemodelan Perdagangan Dunia Maya Produk UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta, Laporan Penelitian, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Widya Mataram Yogyakrta Omkarprasad, S. V. & S. Kumar, 2006, Analytic hierarchy process: An overview of applications, European Jurnal of Operational Research 169: Tribun Jogja, 28 November 2014, Shutle Bus Si Thole Hari ini Diluncurkan. 218
BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi dan sosial politik di suatu tempat dan kota Yogyakarta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi secara umum mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, pembangunan ekonomi dan sosial politik di suatu tempat dan kota Yogyakarta sebagai ibukota
Lebih terperinciINTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA
INTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA Sonya Marliana, Rini Dharmastiti Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan ibukota Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ) yang memiliki banyak obyek wisata. Kota Yogyakarta terkenal dengan kebudayaan yang sangat khas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian merupakan suatu cara peneliti bekerja untuk memperoleh data yang dibutuhkan yang selanjutnya akan digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Daerah Istimewa (DIY) dikenal akan kekayaan pesona alam dan budaya. Provinsi DIY merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang terkenal tidak hanya di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan seseorang baik dalam aspek sosial, ekonomi, lingkungan, masyarakat agar beralih ke sarana jasa angkutan umum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia transportasi di dalam negeri mengalami peningkatan yang pesat, khususnya pada pengadaan sarana transportasi masal atau umum. Transportasi digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (atau Jogja, Yogya, Jogjakarta, Yogyakarta) dan sering kali disingkat DIY, adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN INTISARI
Lebih terperinciANALISIS DESKRIPTIF KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN JASA ANGKUTAN KRL COMMUTER LINE JABODETABEK (STUDI DILAKUKAN PADA STASIUN BEKASI)
ANALISIS DESKRIPTIF KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN JASA ANGKUTAN KRL COMMUTER LINE JABODETABEK (STUDI DILAKUKAN PADA STASIUN BEKASI) Nama : ANDIANI PERTIWI NPM : 10213879 Jurusan : Manajemen Pembimbing
Lebih terperinciARAHAN PENINGKATAN PELAYANAN BUS TRANSJAKARTA BERDASARKAN PREFERENSI PENGGUNA (KORIDOR I BLOK M-KOTA) HASRINA PUSPITASARI
ARAHAN PENINGKATAN PELAYANAN BUS TRANSJAKARTA BERDASARKAN PREFERENSI PENGGUNA (KORIDOR I BLOK M-KOTA) HASRINA PUSPITASARI 3609100051 Latar Belakang Transjakarta sebagai angkutan transportasi yang tergolong
Lebih terperinciMETODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai
45 METODA PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Semakin ketatnya persaingan produk agroindustri pangan merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen, oleh karena itu setiap
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA
BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA Pada bab sebelumnya telah dilakukan analisis-analisis mengenai karakteristik responden, karakteristik pergerakan responden,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian merupakan suatu cara peneliti bekerja untuk memperoleh data yang dibutuhkan yang selanjutnya akan digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang semakin pesat sangat berpengaruh terhadap perkembangan arus transportasi pada beberapa daerah yang ada di Indonesia. Salah satu daerah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja. Pengemudi Angkutan Mikrolet (Studi Kasus di JL. Urip Sumohardjo
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Nasrah Jusmin (2003), Analisa Tingkat Kepuasan Penumpang Terhadap Kinerja. Pengemudi Angkutan Mikrolet (Studi Kasus di JL. Urip Sumohardjo Makasar). Studi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN.
BAB V PEMBAHASAN Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kesenjangan (gap) kualitas pelayanan Keraton Kasepuhan serta mengetahui cara perbaikan kualitas pelayanan yang sesuai dengan keinginan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem tranportasi memiliki satu kesatuan definisi yang terdiri atas sistem, yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian
Lebih terperinciBAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (BAGIAN EVALUASI KINERJA PELAYANAN DENGAN METODE QFD)
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (BAGIAN EVALUASI KINERJA PELAYANAN DENGAN METODE QFD) 6.1 Karakteristik Penumpang Karakteristik penumpang diperlukan dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD
ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD Seno Adi Andini Pasca Sarjana Teknik Industri Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo 60111 Surabaya Pesawat udara
Lebih terperinciPERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS
PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS Ika Setiyaningsih 1, Renaningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Daya tarik kepariwisataan di kota Yogyakarta tidak bisa dilepaskan dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daya tarik kepariwisataan di kota Yogyakarta tidak bisa dilepaskan dari pengaruh saat Keraton Yogyakarta mulai dibuka sebagai salah satu obyek kunjungan pariwisata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan diuraikan tahapan penelitian yang akan dilakukan sebagai pendekatan permasalahaan yang ada dalam menentukan tingkat kepuasan penumpang kereta-api
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kepada pelanggannya. Sebaliknya jika produsen tidak dapat memberikan kepuasan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting bagi produsen. Produsen akan dapat memenangkan persaingan bisnis dengan memberikan kepuasan kepada pelanggannya.
Lebih terperinciTINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM
TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) DISUSUN OLEH: NAMA : ELDA IRAYANI NPM : 12213853 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : ARI W B RAHARJO, Ir. MM U N I V E
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN:
ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BIJI PLASTIK POLYPROPYLENE MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD PADA PT ARISAMANDIRI PRATAMA Diana Puspita Sari 1 *, Agil Saputro 2, Susatyo Nugroho 3 1,2,3 Program Studi
Lebih terperinciPeningkatan Pelayanan Bus Transjakarta Berdasarkan Preferensi Pengguna (Studi Kasus: Koridor I Blok M Kota, Jakarta)
JURNAL TEKNIK POMITS 2014 1 Peningkatan Pelayanan Bus Berdasarkan Preferensi Pengguna (Studi Kasus: Koridor I Blok M Kota, Jakarta) Hasrina Puspitasari 1 dan Sardjito 2 Program Studi Perencanaan Wilayah
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
37 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Pengembangan produk merupakan hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Tahapan awal dari pengembangan produk adalah mengidentifikasi keinginan
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA BUS DAN KERETA API (STUDI KASUS : MEDAN TANJUNGBALAI) A. Diisi oleh surveyor
FORMAT KUISIONER PENELITIAN ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA BUS DAN KERETA API (STUDI KASUS : MEDAN TANJUNGBALAI) A. Diisi oleh surveyor 1. Lokasi Survey : Kereta Api Stasiun Bus KUPJ Tour 2. Tanggal :...
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dan tranportasi atau perangkutan adalah bagian kegiatan ekonomi yang. dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Transportasi Menurut Drs. H. M. N. Nasution, M. S. Tr. (1996) transportasi diartikan sebagai perpindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan, dan tranportasi atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan pembangunan disegala bidang yang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan daerah yang memiliki laju pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan pembangunan disegala bidang yang cukup besar. Hal ini menimbulkan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Disusun Oleh: Nama : Heru Sudrajat NIM : D
TUGAS AKHIR PERBAIKAN LAYANAN PENGUNJUNG PADA OBYEK WISATA TAMAN SATWA TARU JURUG (TSTJ) SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kota besar yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan adalah kota Yogyakarta. Dengan jumlah penduduk yang cukup padat dan banyaknya aset wisata yang
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
46 BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Profil Dinas Perhubungan 1. Sejarah Dinas Perhubungan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang terjadi bukan hanya disebabkan oleh terbatasnya sistem
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Banyak negara sedang berkembang menghadapi permasalahan transportasi. Permasalahan yang terjadi bukan hanya disebabkan oleh terbatasnya sistem prasarana transportasi yang ada,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang pengangkutan dengan jenis muatan berupa bahan baku pabrik kertas. Jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Gajah Mas merupakan perusahaan di Surabaya yang bergerak di bidang pengangkutan dengan jenis muatan berupa bahan baku pabrik kertas. Jasa pengangkutan pada
Lebih terperinciPERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM (Studi Kasus : Kereta Api Prambanan Ekspres Solo-Yogyakarta)
PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM (Studi Kasus : Kereta Api Prambanan Ekspres Solo-Yogyakarta) Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai Sarjana S-1 Teknik Sipil
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP DAYA TARIK WISATA MALIOBORO KOTA YOGYAKARTA
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP DAYA TARIK WISATA MALIOBORO KOTA YOGYAKARTA Aris Baharuddin 1, Maya Kasmita 2, Rudi Salam 3 1 Politeknik Informatika Nasional Makassar 2,3 Universitas Negeri Makassar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Umum Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, karena transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat, pembangunan ekonomi, dan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan banyak munculnya perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat seperti ini persaingan dibidang usaha terutama dibidang jasa semakin kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan banyak munculnya perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata sebagai salah satu industri jasa ikut membantu meningkatkan perekonomian negara seiring dengan industri lainnya seperti pertanian, pertambangan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dahulu wisata dianggap kegiatan untuk kalangan tertentu dan bukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dahulu wisata dianggap kegiatan untuk kalangan tertentu dan bukan termasuk kebutuhan utama. Tapi sekarang wisata menjadi suatu kebutuhan, setiap orang perlu berwisata
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian memaparkan prosedur atau dasar penelitian secara detil yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu masalah dalam penelitian. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.
BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2016. Adapun tempat yang dijadikan objek
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kebutuhan akan penggunaan alat transportasi semakin meningkat. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya peningkatan penggunaan jasa transportasi umum
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dibidang manufaktur dan jasa sangat ketat, untuk itu produsen harus senantiasa menghasilkan produk dan jasa yang memiliki daya saing tinggi. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin ketat yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri pariwisata dunia semakin ketat yang merupakan sumber devisa yang besar bagi suatu negara. Dalam perkembangannya pariwisata mengalami berbagai
Lebih terperinciJurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017
PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG PADA BUS BANDARA KUALANAMO-BINJAI Oleh: Kristianus Boby A.M.S.,MSc.0026041005 (Politeknik Negeri Medan, Dohar Sinabutar, S.T, M.T.0013107907 (Politeknik Negeri
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi yang bersangkut paut dengan pemenuhan kebutuhan manusia dengan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Transportasi Transportasi diartikan sebagai perpindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan, dan tranportasi atau perangkutan adalah bagian kegiatan ekonomi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Republik Indonesia, dikenal juga sebagai kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jakarta merupakan ibu kota Republik Indonesia, dikenal juga sebagai kota metropolitan. Sebagai kota besar Jakarta pasti memiliki banyak masalah, salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kota lainnya baik yang berada dalam satu wilayah administrasi propinsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkutan antarkota adalah angkutan yang menghubungkan suatu kota dengan kota lainnya baik yang berada dalam satu wilayah administrasi propinsi (antarkota dalam propinsi)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Alur Penelitian Mulai Studi Pustaka Idenifikasi Masalah Pengumpulan Data Data Primer (Data Kuesioner) Data Responden Persepsi Pelanggan Harapan Pelanggan Data Skunder:
Lebih terperinciINTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA
INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA Helmi Wahyudi A 1, Udisubakti Ciptomulyono 2 1 Mahasiswa Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. memegang peranan penting dalam aspek kehidupan. Aspek-aspek kehidupan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dengan berkembangnya zaman yang kian maju, transportasi masih memegang peranan penting dalam aspek kehidupan. Aspek-aspek kehidupan yang dimaksud disini meliputi
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan
66 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan dan kebutuhan prasarana dan sarana transportasi perkotaan di empat kelurahan di wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak produk minuman kaleng yang beredar di pasaran, oleh karena itu konsumen dapat dengan leluasa memilih produk yang disukainya. Selain dari cita rasa minuman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjalan beriringan, terlebih di Daerah Istimewa Yogyakarta. Arus perekonomian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu dan transportasi daerah adalah satu kesatuan yang berjalan beriringan, terlebih di Daerah Istimewa Yogyakarta. Arus perekonomian di daerah-daerah
Lebih terperinciAnalisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo ABSTRAK
Volume 8, Nomor 1, Pebruari 010 Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo Ibnu Sholichin Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil FTSP UPN Veteran Jatim
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang akan dilakukan kali ini termasuk dalam penelitian terapan yang akan dikerjakan menggunakan suatu metodologi atau langkah-langkah penelitian. Secara skematis,
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii iv vi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 3 1.3 Perumusan Masalah... 7 1.4 Tujuan Penelitian... 7 1.5 Manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem perhubungan nasional pada hakekatnya adalah pencerminan dari sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan sebagai penunjang utama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dampak dari laju pertumbuhan ekonomi yang pesat di berbagai kota besar di Indonesia khususnya di Kota Yogyakarta, mengakibatkan laju pertumbuhan urbanisasi yang tinggi
Lebih terperinciSIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Branding Space Jogja adalah salah satu PT yang bergerak di bidang penjualan rumah. Banyaknya rumah dan kriteria dari setiap rumah yang berbeda- beda yang ditawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan tersebut dilakukan dengan berbagai tujuan terkait aktivitas kehidupan sehari-harinya. Dalam
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Usaha di bidang kuliner seperti warung tenda, food court, cafe maupun restoran merupakan salah satu usaha yang banyak berdiri di Bandung. Salah satu pelakunya adalah Atmosphere Resort Cafe, yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian yang akan dilakukan adalah sistem pelayanan informasi yang dimiliki oleh bus Trans Jogja sebagai elemen pendukung dari moda transportasi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Disusun Oleh : SEKAR PANDAN ARUM NPM
EVALUASI KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KERETA API KELAS EKONOMI JURUSAN SURABAYA JAKARTA DI STASIUN GUBENG SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Persaingan perguruan tinggi dewasa ini dapat kita rasakan semakin ketat, hal ini dikarenakan adanya tuntutan dunia usaha akan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memenuhi berbagai sektor,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kebutuhan mendasar bagi manusia untuk melakukan kegiatannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, dalam era sekarang transportasi adalah suatu kebutuhan mendasar bagi manusia untuk melakukan kegiatannya sehari-hari. Saat
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN DI PT.KERETA API INDONESIA (KAI) STASIUN HALL BANDUNG
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari masalah antrian. Hampir semua orang pernah mengalami masalah antri. Antrian yang terlalu panjang tentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi merupakan usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan suatu obyek dari satu tempat ke tempat lain, dimana objek tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sesuatu yang penting bagi manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, transportasi telah mengalami perubahan dan perkembangan yang cepat dan pesat dari masa ke masa. Adanya keadaan yang demikian, menyebabkan banyak orang membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Biro Perjalanan Umum, Tour Operator, dan Agen Perjalanan. Dengan perkataan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan di Indonesia. Hal ini terbukti dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan pada tahun 2014
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan kota dengan lintasan sejarah yang cukup panjang, dimulai pada tanggal 13 Februari 1755 dengan dilatari oleh Perjanjian Giyanti yang membagi
Lebih terperincimoda udara darat laut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Pengertian Moda Moda adalah pengelompokan berbagai jenis transportasi dengan memperhatikan medium (tempat berjalan) serta kesamaan sifat-sifat fisiknya. Dengan adanya pengelompokan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Besar Kunjungan Wisatawan di Kota Yogyakarta JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA DAN NUSANTARA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kota Yogyakarta merupakan ibukota dan pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Yogyakarta terbagi menjadi 14 kecamatan dan 45 kelurahan dengan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penulisan tugas akhir ini melalui beberapa tahapan yang dilakukan. Tahapantahapan tersebut, antara lain: a. Menentukan Tempat Penelitian Tahap awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Suatu proses bidang kegiatan dalam kehidupan masyarakat yang paling
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Suatu proses bidang kegiatan dalam kehidupan masyarakat yang paling penting ialah transportasi. Transportasi sangatlah penting bagi masyarakat karena suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota-kota besar di Indonesia sebagai pusat pembangunan telah. banyak mengalami perubahan dan kemajuan baik dalam bidang politik,
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota-kota besar di Indonesia sebagai pusat pembangunan telah banyak mengalami perubahan dan kemajuan baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkotaan identik dengan fungsi sebagai tempat pelayanan, baik perdagangan maupun jasa. Hal ini membuat perkotaan menjadi tempat utama masyarakat beraktivitas setiap
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan cara survei untuk
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan cara survei untuk menghasilkan kajian deskriptif analitis yang berupa analisis tingkat kepuasan masyarakat
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Kepuasan Penumpang Dalam Skripsi ini yang dibahas adalah tentang kepuasan penumpang terhadap pelayanan jasa angkutan umum antar kota dalam provinsi. Kepuasan adalah tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat. Banyak perangkatperangkat yang dibuat maupun dikembangkan sesuai bidangnya masing-masing. Perangkat tersebut digunakan
Lebih terperinciANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP
ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA
EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA Hendi Bowoputro, Rahayu K., Ahmad Syahirul A. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN Karakteristik Pengguna Dari Segi Sosial
BAB V KESIMPULAN Dalam bab ini akan disajikan sebuah penyimpulan dari analisa-analisa yang telah dijelaskan secara lengkap pada bab IV. Nantinya akan berisi antara lain mengenai karakteristik pengguna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era pasar bebas, setiap perusahaan harus siap untuk bersaing secara global. Persaingan merupakan sebuah tantangan bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi responden Profil responden digambarkan dengan menganalisa karakteristik sosial dan demografi responden. Karakteristik demografi dilihat dari umur dan jenis kelamin, sedangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Angkutan umum sebagai salah satu moda transportasi untuk melakukan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkutan umum sebagai salah satu moda transportasi untuk melakukan perjalanan banyak mengalami perubahan dari sisi jumlah tetapi tidak diimbangi dengan kualitas pelayanannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dishubkominfo DIY dalam hal ini UPTD Jogja Trans dalam penyelenggaraan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ini mengkaji kerja sama antara PT. Jogja Tugu Trans dan Dishubkominfo DIY dalam hal ini UPTD Jogja Trans dalam penyelenggaraan layanan Trans Jogja. Berdasarkan
Lebih terperinciArahan Peningkatan Pelayanan Kereta Komuter Surabaya-Lamongan Berdasarkan Preferensi Masyarakat
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN : 2337-3539 (2301-9271 Print) C-174 Arahan Peningkatan Kereta Komuter Surabaya-Lamongan Berdasarkan Preferensi Masyarakat Wiratama Adi Nugraha dan Ir. Sarjito,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi, sehingga dunia bisnis pada sektor jasa dituntut untuk berkembang semakin pesat. Hal
Lebih terperinciPENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN KERETA API KELAS EKONOMI DENGAN PENDEKATAN MODIFIED SERVQUAL
PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN KERETA API KELAS EKONOMI DENGAN PENDEKATAN MODIFIED SERVQUAL Hery Suliantoro 1*, Aris Munandar 1, 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,UniversitasDiponegoro Jl.
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E
33 BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 4.1. Pengumpulan Data Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden penelitian
Lebih terperinciHendrik Agus Prasetyo. Teknik Informatika UNJANI Cimahi Jl. Terusan Jendral Sudirman, Cimahi, Jawa Barat
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 207 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 207 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PRODUSEN TERBAIK DALAM PEMBUATAN KERUDUNG PADA CV. HAZNA INDONESIA
Lebih terperinciPERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA
TESIS PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA WAWAN RIYANTA No. Mhs. 125101818 / PS/MTS PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu di buat alur penelitian adapun alur penelitian dapat dilihat dari flow chart berikut
Lebih terperinci