PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SMA"

Transkripsi

1 PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SMA Firdaus Zulia Fatma Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang, Surabaya ABSTRAK The paper is intended to investigate whether learning styles and learning motivation had influence on the learning achievement. The study was associative research. The population was the tenth graders of SMAN I Mojokerto, consisting of 343 students clustered in eight classes, while the sample was 186 students. The result shows that learning styles and learning motivation partially and simultaneously had significant influence on the learning achievement. Thus, the suitability of learning styles and the existence of learning motivation had significant effect on the students learning achievement. Key words: learning styles, motivation, learning achievement Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2000). Pendidikan merupakan segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja (usia sekolah) yang diserahkan kepadanya (sekolah) agar mempunyai kemampuan kognitif dan kesiapan mental yang sempurna dan berkesadaran maju yang berguna bagi mereka untuk terjun ke masyarakat, menjalin hubungan sosial, dan memikul tanggung jawab mereka sebagai individu dan makhluk sosial (Soyomukti, 2010). Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menjamin kelangsungan hidup. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola dengan optimal. Hal tersebut bisa tercapai apabila pendidik dan peserta didik memiliki interaksi yang baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik untuk mendapatkan interaksi yang baik dari peserta didiknya adalah dengan cara mengetahui tipe gaya belajar peserta didik atau siswa. Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai peserta didik. Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah dan dalam situasi situasi antar pribadi (De Porter, 2001). Ketika menyadari bahwa bagaimana seseorang menyerap dan mengolah informasi, belajar dan berkomunikasi menjadi sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Perlu disadari bahwa tidak semua siswa mempunyai gaya belajar yang sama. Meskipun siswa berada di sekolah atau bahkan duduk di kelas yang sama. Kemampuan siswa untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lambat. Siswa butuh menggunakan cara termudah dalam menyerap informasi atau dapat dikatakan siswa membutuhkan modalitas belajar. Fenomena yang terjadi di lingkungan sekolah, siswa seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Sebagian siswa seringkali suka mencoret coret ketika guru memberikan pelajaran atau lebih tertarik melihat peta daripada mendengar penjelasan. Ada juga siswa yang lebih suka mendengarkan ceramah daripada ia harus disuruh membaca buku. Dan terdapat juga siswa yang sering melakukan gerakan anggota tubuh ketika berbicara karena dirasa dengan melakukan hal tersebut dia akan dapat berpikir atau belajar lebih cepat dan lebih baik daripada harus duduk dan diam. Gaya belajar (Learning Styles) dianggap memiliki peranan penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Siswa yang kerap dipaksa belajar dengan cara-cara yang kurang 46

2 cocok dan berkenan bagi mereka tidak menutup kemungkinan akan menghambat proses belajarnya terutama dalam hal berkonsentrasi saat menyerap informasi yang diberikan. Pada akhirnya hal tersebut juga akan berpengaruh pada prestasi belajar yang belum maksimal sebagaimana yang diharapkan. Dryden (dalam Vedia, 2009) mengemukakan bahwa ketidaksesuaian gaya belajar dalam proses pembelajaran dengan gaya belajar siswa telah menyebabkan kegagalan pada banyak anak dan menjadi penyebab terbesar kegagalan sekolah. Cara pandang sekolah yang mengasumsikan bahwa setiap siswa mempunyai gaya belajar yang sama dan mengklasifikasikan siswa sehingga siswa pintar dan siswa bodoh telah mengingkari fitrah kemanusiaan yang sesungguhnya dan menjerumuskan sebagian siswa pada kegagalan. Oleh karena itu mengetahui gaya belajar siswa dengan tepat akan dapat mendorong seluruh kemampuan potensial mereka. Di samping gaya belajar, hal lain yang perlu diperhatikan adalah motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006). Kekuatan belajar disini berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Motivasi belajar siswa datang dari diri siswa dan orang lain (misal dari teman, guru / pendidik dan orang tua / keluarga). Dalam diri siswa terkadang tampak segan untuk belajar karena tidak mengetahui kegunaan mata pelajaran sekolah dan memiliki urusan pergaulan dengan teman sekolahnya atau bahkan dengan keluarganya. Terdapat juga siswa yang rajin dan bersemangat belajar tinggi walaupun keadaan di sekitar mengganggu konsentrasi belajar siswa. Hal ini pendidik diharapkan mampu memperhatikan kondisi ekstern belajar dan kondisi intern belajar siswa karena permasalahan di atas akan berakibat pada prestasi belajar siswa. SMA Negeri 1 Kota Mojokerto adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 1 yang berada di Kota Mojokerto. Secara akademik prestasi belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto dapat dikategorikan cukup baik, khususnya pada mata pelajaran ekonomi. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang diprediksi memiliki pengaruh dalam peningkatan prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Mojokerto adalah gaya belajar dan motivasi belajar. Seperti pengamatan yang dilakukan oleh penulis di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto. Penulis melakukan pengamatan di kelas X 7. Pada saat guru menerangkan pelajaran ekonomi terdapat siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda beda diantaranya dua puluh siswa dengan tenang mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru, lima belas siswa sedang mencoret coret buku ketika guru menerangkan pelajaran dan sembilan siswa tidak bisa duduk diam, Kesembilan siswa tersebut ada yang memainkan bulpen, ada juga yang menggerakkan anggota tubuh mereka seperti kaki untuk lebih dapat berkonsentrasi dalam menerima pelajaran. Ini mengartikan bahwa setiap siswa memiliki strategi yang berbeda beda dalam menampung pelajaran yang disampaikan oleh guru ekonomi. Siswa di kelas X 7 yang menjadi kelas pengamatan penulis juga melihat adanya motivasi belajar yang ada pada diri siswa. Ini dapat dilihat dari kesungguhan siswa untuk terlibat di dalam proses belajar pada mata pelajaran ekonomi, kesungguhan tersebut nampak pada keaktifan bertanya siswa kepada guru bidang studi ekonomi, keaktifan dalam mengemukakan pendapat, mencatat penjelasan yang diberikan oleh guru serta mengerjakan latihan latihan soal yang sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah (1) pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto, (2) pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto, (3) pengaruh secara bersama sama antara gaya belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata 47

3 pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto, (2) menganalisis pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto dan (3) menganalisis pengaruh secara bersama sama antara gaya belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto. Gaya Belajar Siswa dapat belajar dengan efektif dan efisien jika sesuai dengan kemampuan atau gaya belajarnya. Gaya belajar adalah cara yang diambil oleh masing masing orang dalam menyerap informasi baru, bagaimana berkonsentrasi, memproses dan menampung informasi yang masuk ke otak. (Denny, 2010) Ada dua kategori utama yang telah disepakati oleh para ahli tentang bagaimana kita belajar. Pertama modalitas bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah dan kedua dominasi otak, cara kita mengatur dan mengolah informasi tersebut (De Porter, 2001). Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap, mengatur, serta mengolah informasi. Gaya belajar bukan hanya berupa aspek ketika menghadapi informasi, melihat, mendengar, menulis dan berkata tetapi juga aspek pemrosesan informasi. Aspek yang lain adalah ketika merespon sesuatu atas lingkungan belajar (Surur dkk, 2010). Pada dasarnya setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda beda antara siswa yang satu dengan yang lain. Tapi terkadang siswa tidak menyadari bahwa gaya belajar mereka tidak sama dengan gaya belajar siswa yang lain. Hal ini diharapkan guru ikut memperhatikan, membantu serta menjelaskan kepada siswa bahwa orang belajar dengan cara yang berbeda beda sehingga akan didapat hasil yang optimal. Tipe Gaya Belajar Secara garis besar, gaya belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga, (De Porter, 2001) yaitu: tipe visual, tipe auditorial dan tipe kinestetik. Tipe visual adalah tipe siswa yang lebih menerima pelajaran dengan penglihatan yang lebih dominan. Ciri ciri dari gaya belajar tipe visual sebagai berikut: (a) rapi dan teratur, (b) berbicara dengan cepat, (c) perencana dan pengatur jangka panjang yang baik dalam hal pakaian maupun presentasi, (d) teliti terhadap detail, (e) mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi, (f) pengeja yang baik dan dapat melihat kata kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka, (g) mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar, (h) mengingat dengan asosiasi visual, (i) biasanya tidak terganggu oleh keributan, (j) mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan sering kali minta bantuan orang untuk mengulanginya, (k) pembaca cepat dan tekun, (l) lebih suka membaca daripada dibacakan, (m) membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau proyek, (n) mencoret coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat, (o) lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain, (p) sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak, (q) lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato, (r) lebih suka seni daripada music, (s) sering kali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata kata, (t) kadang kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan. Strategi yang dilakukan untuk mempermudah proses belajar siswa yang bertipe visual: (a) gunakan materi visual seperti gambar gambar, diagram dan peta, (b) gunakan warna yang terang untuk menandai hal hal yang penting, (c) ajak siswa untuk membaca buku buku berilustrasi, (d) gunakan multimedia (contohnya : komputer dan video), (e) ajak siswa untuk mencoba mengilustrasikan ide idenya dalam gambar. Tipe auditorial adalah tipe siswa yang lebih menerima pelajaran dengan pendengaran yang lebih dominan. Ciri ciri dari gaya belajar tipe auditorial sebagai berikut : (a) berbicara kepada diri sendiri saat bekerja, (b) mudah terganggu oleh keributan, (c) menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan dibuku ketika membaca, (d) senang membaca dengan keras dan mendengarkan, (e) dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, 48

4 birama, dan warna suara, (f) merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita, (f) berbicara dengan irama yang terpola, (g) biasanya pembicara yang fasih, (h) lebih suka musik dari pada seni, (i) belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang di diskusikan dari pada yang dilihat, (j) suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar, (k) mempunyai masalah dengan pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian bagian hingga sesuai satu sama lain, (l) lebih pandai mengeja dengan keras dari pada menulisnya, (m) lebih suka gurauan lisan dari pada membaca komik. Strategi yang dilakukan untuk mempermudah proses belajar siswa yang bertipe auditorial: (a) ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik didalam kelas maupun didalam keluarga, (b) dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras, (c) gunakan musik untuk mengajarkan anak, (d) diskusikan ide dengan anak secara verbal, (e) biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur. Tipe kinestetik adalah tipe siswa yang lebih menerima pelajaran dilakukan dengan gerakan. Ciri ciri dari gaya belajar tipe kinestetik adalah sebagai berikut: (a) berbicara dengan perlahan, (b) menanggapi perhatian fisik, (c) menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka, (d) berdiri dekat ketika berbicara dengan orang, (e) selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak, (f) mempunyai perkembangan awal otot otot yang besar, (g) belajar melalui memanipulasi dan praktik, (h) menghafal dengan cara berjalan dan melihat, (i) menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca, (j) banyak menggunakan isyarat tubuh, (k) tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama, (l) tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang telah pernah berada ditempat itu, (m) menggunakan kata kata yang mengandung aksi, (n) menyukai buku buku yang berorientasi pada plot mereka, (o) pada umumnya tulisannya jelek, (p) ingin melakukan segala sesuatu, (q) menyukai permainan yang menyibukan Strategi yang dilakukan untuk mempermudah proses belajar siswa yang bertipe kinestetik: (a) jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam jam, (b) ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru), (c) izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar, (d) gunakan warna yang terang untuk menandai hal hal yang penting dalam bacaan, (e) izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik. Motivasi Belajar Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkahlaku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi atau niat (Indrayanto, 2010). Menurut Donald (dalam Sardiman, 2001), motivasi lebih terperinci yaitu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Sedangkan Gintings (2008) mendefinisikan motivasi dalam pembelajaran sebagai sesuatu yang menggerakkan atau mendorong siswa untuk belajar atau menguasai materi pelajaran yang sedang diikuti. Menurut Uno (2007), indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut yaitu motivasi intrinsik mencakup: 1): adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) adanya harapan dan cita cita masa depan. Dan motivasi ekstrinsik yang mencakup: 4) adanya penghargaan dalam belajar, 5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, 6) adanya lingkungan yang kondusif. Prestasi Belajar Dilihat dari kata asalnya, prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai siswa setelah terjadi interaksi. Pengertian ini senada dengan pengertian prestasi belajar yang dikemukakan oleh Djamarah (2002) prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam 49

5 belajar. Prestasi belajar didapat oleh siswa setelah mengalami perubahan dalam diri siswa yang diperoleh dari proses kegiatan belajar. Pengaruh Gaya Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar. Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap, kemudian mengatur serta mengolah informasi (Surur dkk, 2010). Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda diantaranya: gaya belajar tipe visual, tipe auditorial, dan tipe kinestetik (De porter, 2001). Pengetahuan dan pemahaman gaya belajar yang terbaik serta pelaksanaannya yang sesuai dengan masing masing tipe gaya belajar akan mempengaruhi prestasi belajar. Untuk menunjang keberhasilan dalam memperoleh prestasi belajar yang baik diperlukan juga motivasi belajar. Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2001). Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa gaya belajar sebagai strategi belajar siswa dan motivasi belajar sebagai penggerak diri siswa akan berpengaruh terhadap prestasi belajar dan diharapkan dapat mencapai hasil yang baik, apabila dilaksanakan dengan optimal Kajian Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian Singh (2009) diketahui bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar dan gaya belajar dengan prestasi belajar. Sementara itu Susilowati (2010) menyebutkan bahwa secara parsial gaya belajar dan motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar tetapi secara simultan gaya belajar dan motivasi belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar hal ini terjadi karena gaya belajar dan motivasi belajar memang bukanlah satu satunya faktor yang secara beriringan atau secara simultan dapat berpangaruh terhadap keberhasilan prestasi belajar bagi siswa masih banyak faktor faktor lain baik faktor intern maupun ekstern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Setyowati (2007) menyatakan bahwa secara nyata motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa dan besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa sebesar 29,766 sedangkan sisanya sebesar 70,234 dipengaruhi oleh faktor faktor lain. Dan yang terakhir yaitu penelitian dari Izzati (2009) yang menyebutkan bahwa (1) tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki gaya belajar visual dan siswa yang memiliki gaya belajar auditoria, (2) terdapat perbedaan antara siswa yang memiliki motivasi tinggi dan motivasi rendah, dan (3) terdapat pengaruh interaksi antara gaya belajar dan motivasi belajar secara bersama sama terhadap hasil belajar siswa. Ada persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Persamaannya adalah variabel yang diteliti oleh keduanya yaitu gaya belajar, motivasi belajar dan prestasi. Sedangkan pada perbedaannnya juga terletak pada variabelnya yaitu: (1) populasi yang digunakan dalam penelitian, dan (2) waktu dan tempat penelitian. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Mojokerto. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif di mana penelitian ini didasarkan pada angka angka dan perhitungan secara matematis untuk menguji kebenaran suatu permasalahan. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dibuat agar penelitian dapat berjalan dengan baik. Untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam penelitian, penulis menggunakan rancangan penelitian sebagai berikut : 50

6 Gambar Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar, mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar serta mengetahui pengaruh secara bersama sama antara gaya belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar. Variabel bebasnya adalah gaya belajar (X 1 ) dan motivasi belajar (X 2 ) sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto tahun ajaran yang berjumlah 8 kelas dengan total siswa sebanyak 343 siswa. Menurut Tabel Krejcie (Sugiyono, 2008) dalam melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95%. Pada Tabel Krejcie ini dapat diketahui ukuran sampel yang akan digunakan yaitu sejumlah 186 siswa dari 343 siswa. Kemudian disebarkan pada seluruh kelas X yang berjumlah delapan kelas di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto dengan perincian kelas X 1 dan X 2 berjumlah 24 siswa (sampel) sedangkan kelas X 3, X 4, X 5, X 6, X 7, X 8 berjumlah 23 siswa (sampel). Setelah didapat jumlah tersebut selanjutnya dilakukan pengundian (Sugiyono, 2008) untuk membagi angketnya karena setiap kelas memiliki jumlah siswa lebih dari empat puluh siswa sedangkan siswa yang akan mendapatkan angket sekitar setengah dari jumlah siswa dalam tiap kelas. Analisis Data Penelitian Untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto, mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto, dan mengetahui pengaruh gaya belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto menggunakan teknik analisis regresi linear berganda, Asumsi Klasik, Uji t, Uji F, serta koefisien determinasi dengan menggunakan eviews versi 7, namun sebelumnya angket diuji terlebih dahulu validitas serta reliabilitasnya dengan menggunakan SPSS versi Uji Validitas Dari pengujian validitas menggunakan SPSS for Windows tersebut didapatkan hasil sebagai berikut: (1) pengujian validitas yang didapat pada angket gaya belajar menghasilkan nilai sig. (2-tailed) < 0,05 untuk setiap item soal. Dengan syarat minimum untuk dianggap valid adalah Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data ini dinyatakan valid. Berikut ini disajikan hasil data dari pengujian instrument yaitu : Tabel 1 Uji Validitas Gaya Belajar (Sumber : Data diolah penulis) (2) hal yang sama pada pengujian validitas yang didapat pada angket motivasi belajar menghasilkan nilai sig. (2-tailed) < 0,05 untuk setiap item soal. Dengan syarat minimum untuk dianggap valid adalah Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data ini dinyatakan valid. Berikut ini disajikan hasil data dari pengujian instrument yaitu: Tabel 2 Uji Validitas Motivasi Belajar 51

7 (Sumber : Hasil Analisis Uji Reliabilitas Instrument) Dari tabel diatas didapat koefisien alpha sebesar 0,8559. Karena koefisien alpha yang didapat lebih besar dari nilai reliabilitas minimum yaitu sebesar 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa data ini dinyatakan reliabel. (Sumber : Data diolah penulis) Uji Reliabilitas Dari pengujian reliabilitas tersebut, hasil yang didapat adalah sebagai berikut: (1) pengujian reliabilitas pada angket gaya belajar ini didapat hasil seperti yang tersaji di bawah ini: Tabel 3 Uji Reliabilitas Gaya Belajar (Sumber : Hasil Analisis Uji Reliabilitas Instrument) Dari tabel diatas didapat koefisien alpha sebesar 0,8271. Karena koefisien alpha yang didapat lebih besar dari nilai reliabilitas minimum yaitu sebesar 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa data ini dinyatakan reliabel. (2) Pengujian reliabilitas pada angket motivasi belajar ini didapat hasil seperti yang tersaji dibawah ini: Tabel 4 Uji Reliabilitas Motivasi Belajar HASIL PENELITIAN Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Perhitungan pada analisis regresi berganda ini menggunakan Eviews 7. Hasil dari analisis regresi berganda ini adalah sebagai berikut : Y = X X2 Dalam persamaan regresi berganda di atas, dapat diketahui pengertiannya yaitu: Konstanta sebesar 56,27908 menyatakan jika tidak ada variabel gaya belajar (X 1 ) dan variabel motivasi belajar (X 2 ), maka prestasi belajar yang akan diperoleh adalah sebesar 56, Nilai koefisien regresi variabel gaya belajar (X 1 ) adalah sebesar 0, artinya pertambahan 1 satuan pada X 1 akan mempunyai pengaruh menaikkan variabel prestasi belajar (Y) sebesar 0, dengan asumsi bahwa variabel motivasi belajar (X 2 ) tetap. Tanda positif pada nilai koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah X 1 akan menyebabkan kenaikan variabel Y. Nilai koefisien regresi variabel motivasi belajar (X 2 ) adalah sebesar 0, artinya pertambahan 1 satuan pada X 2 akan mempunyai pengaruh menaikkan variabel prestasi belajar (Y) sebesar 0, dengan asumsi variabel gaya belajar (X 1 ) tetap. Tanda positif pada nilai koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah X 2 akan menyebabkan kenaikan pada variabel Y. Uji Asumsi Klasik Penelitian ini menggunakan model analisis jalur dengan menggunakan pendekatan model 52

8 regresi linear berganda. Suatu model regresi yang baik harus bebas dari masalah penyimpangan terhadap asumsi klasik. Berikut ini adalah pengujian terhadap asumsi klasik dalam model regresi linear berganda. Dari perhitungan analisis data statistik dengan menggunakan program Eviews 7, Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 5 multikolinearitas (Sumber : data olahan penulis) Dari hasil uji multikolinearitas yang disajikan pada tabel dapat disimpulkan bahwa variabel gaya belajar (X 1 ) dan motivasi belajar (X 2 ) memiliki nilai r sebesar 0,471 yang berarti r < 0,8 dengan demikian model regresi ini tidak terjadi multikolinearitas. Sedangkan pengujian Heteroskedastistas digunakan untuk mengetahui keragaman variabel independen pada data. Dari hasil yang didapat pada pengujian tersebut nilai prob.obs.r 2 (X 2 ) lebih dari 0,05 yaitu 0,0652 maka disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada model regresi ini tidak terjadi autokorelasi (tidak ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1), karena dari hasil pengolahan menggunakan Eviews 7 didapat nilai Durbin Watson sebesar 1, Sesuai dengan kriteria autokorelasi pada gambar 3.2 model regresi ini tidak terjadi autokorelasi karena nilai Durbin Watson berada pada nilai 1,54 < 1, < 2,46. Dari perhitungan analisis data statistik tentang normalitas diperoleh nilai probabilitinya sebesar 0, Hal ini dapat disimpulkan bahwa model regresi ini memiliki sebaran data normal karena nilai probabilitinya lebih besar dari 0,05. Pengujian asumsi klasik yang terakhir adalah uji linearitas. Pada model regresi ini menghasilkan nilai probabiliti F statistik sebesar dan nilai probabiliti t statistik juga sebesar 0,0510. Sesuai dengan kriteria pengujian linearitas dimana nilai probabiliti F statistik dan nilai probabilitas t statistik lebih besar dari 0,05. Dengan demikian model regresi ini memenuhi asumsi linearitas. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Nilai koefisien determinasi berganda (R 2 ) menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas (gaya belajar dan motivasi belajar) terhadap variabel terikat (prestasi belajar) secara bersamaan. Semakin tinggi R 2 yakni berkisar antara 0 sampai 1 atau semakin mendekati 1 atau 100% berarti semakin baik kemampuan variabel dalam menjelaskan variabel terikat dalam model tersebut. Dari persamaan di atas menunjukkan nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar Hal ini berarti 49% dari perubahan nilai variabel prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua variabel bebas yaitu gaya belajar dan motivasi belajar. Sedangkan sisanya sebesar 51% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Uji t Pengujian hipotesis koefisien secara parsial digunakan uji t yaitu untuk mengetahui pengaruh masing masing variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel terikat dalam satu model. Hasil t statistik dapat dilihat dari program Eviews 7. Berikut tersaji data dari hasil Uji t statistik: Tabel 6 Uji t - stasitik (sumber : data diolah penulis) 53

9 Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat terlihat hasilnya sebagai berikut: Gaya belajar (X 1 ) mempunyai t statistik sebesar 0,0460. Atau nilai Probability significancy dari t- statistik pada hasil regresi lebih kecil dari 0,05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti gaya belajar (X 1 ) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar pada =5%. Motivasi belajar (X 2 ) mempunyai t statistik sebesar 0,0224. Atau nilai Probability significancy dari t- statistik pada hasil regresi lebih kecil dari 0,05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti motivasi belajar (X 2 ) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar pada =5%. Uji F Pengujian hipotesis koefisien secara bersama - sama digunakan uji F yaitu untuk mengetahui pengaruh kedua variabel bebas secara simultan atau bersama - sama terhadap variabel terikat dalam satu model. Hasil t statistik dapat dilihat dari program Eviews 7. Berikut tersaji data dari hasil Uji t statistik: Tabel 7 Uji F - stasitik (sumber : data diolah penulis) Berdasarkan penghitungan data dapat diketahui besarnya F statistik adalah Atau nilai Probability significancy dari F- statistik pada hasil regresi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu gaya belajar dan motivasi belajar secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat, yaitu prestasi belajar (Y) pada =5%. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Berdasarkan hasil analisis data statistik dapat diketahui bahwa gaya belajar siswa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto. Peserta didik atau siswa adalah individual yang memiliki keunikan berbeda satu sama lain dan tidak satupun yang memiliki ciri ciri sama persis meskipun mereka itu kembar. Setiap individu pasti memiliki karakteristik yang berbeda dengan individu lainnya. Sama halnya dengan gaya belajar yang dimiliki setiap individu atau siswa antara yang satu dengan yang lainnya berbeda. Gaya belajar merupakan implementasi siswa dalam mengkombinasikan penyerapan, pengaturan serta pengolahan informasi yang telah didapat. Hal ini diperkuat oleh teori de Porter (2009) yang menyatakan bahwa jika anda akrab dengan gaya belajar anda sendiri, anda dapat mengambil langkah langkah penting untuk membantu diri anda belajar lebih cepat dan lebih mudah. Anda disini maksudnya adalah semua orang tidak terkecuali peserta didik atau siswa. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Singh (2009) yang menunjukkan terdapat pengaruh antara gaya belajar dan prestasi belajar mahasiswa Universitas Teknologi Mara Sarawak. Hal senada juga didapat dari hasil penelitian Susilowati (2010) yang membuktikan bahwa gaya belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa Akademi Kebidanan Bhakti Nusantara Salahtiga. Dari beberapa hasil penelitian yang sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis maka terdapat kesamaan yaitu gaya belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. Kesesuaian gaya belajar yang dimiliki akan dapat membantu dan memperlancar proses belajar siswa. Pengaruh Moltivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Berdasarkan hasil analisis data statistik dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa 54

10 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto. Dalam proses belajar yang penting dan juga perlu untuk diperhatikan adalah apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik, mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan untuk menunjang kegiatan belajar. Sesuai dengan pendapat Ai nurrahman (2009) motivasi di dalam kegiatan belajar merupakan kekuatan yang dapat menjadi tenaga pendorong bagi siswa untuk mendayagunakan potensi potensi yang ada pada dirinya dan potensi diluar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Susilowati (2010) yang menunjukkan terdapat pengaruh antara motivasi belajar dan prestasi belajar mahasiswa Akademi Kebidanan Bhakti Nusantara Salahtiga. Hal senada juga didapat dari hasil penelitian Setyowati (2007) yang membuktikan bahwa secara nyata motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 13 Semarang. Dari beberapa hasil penelitian yang sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis maka terdapat kesamaan yaitu motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. Dengan dimilikinya motivasi belajar yang ada pada diri siswa maka siswa dapat lebih terpacu dalam belajar. Karena motivasi belajar mempunyai peranan yang penting dalam membangun semangat untuk belajar. Sehingga dapat menentukan keberhasilan siswa yang diukur dari prestasi belajar siswa. Pengaruh Gaya Belajar dan Motivasi Belajar Secara Bersama sama terhadap Prestasi Belajar Berdasarkan hasil analisis data statistik dapat diketahui bahwa gaya belajar dan motivasi belajar secara bersama sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto. Prestasi belajar siswa dicerminkan dari hasil nilai rapor yang diberikan oleh guru ekonomi. Nilai rapor tersebut merupakan gambaran dari penguasaan kemampuan siswa setelah mendapatkan ilmu atau materi pelajaran yang disampaikan oleh guru ekonomi. Seperti yang telah dijelaskan menurut Djamarah (2002) bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Prestasi juga menunjukkan keadaan kemampuan dan intelegensi siswa. Intelegensi merupakan suatu syarat terciptanya prestasi belajar. Perubahan tingkah laku yang dimiliki oleh seorang siswa mempunyai suatu perbedaan tersendiri. Untuk terwujudnya prestasi belajar siswa perlu adanya strategi dan dorongan untuk belajar. Strategi ini didapat dengan menentukan gaya belajar masing masing siswa. Gaya belajar adalah suatu kombinasi dari bagaimana siswa menyerap, kemudian mengatur serta mengolah informasi yang telah didapat. Cara menentukan gaya belajar ini merupakan strategi yang dilakukan oleh siswa untuk dapat mencapai prestasi yang maksimal. Karena gaya belajar setiap siswa antara satu dengan yang lainnya berbeda beda. Hal lain yang perlu diperhatikan untuk pencapaian prestasi belajar adalah adanya dorongan untuk belajar. Dorongan yang dimaksud disini adalah motivasi siswa dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah penggerak atau dorongan yang dimiliki siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar. Penggabungan antara cara atau strategi yang dimiliki oleh siswa untuk menyerap, mengatur serta mengolah suatu materi yang didapat serta adanya penggerak atau dorongan dari dalam diri siswa untuk tekun dalam belajar berdampak pada prestasi yang dicapai oleh siswa. Dari beberapa hasil penelitian yang sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis maka terdapat persamaan dan perbedaan yang timbul. Persamaan yang didapat dengan hasil penelitian penulis adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Izzati (2009) yaitu terdapat pengaruh gaya belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar belajar. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Susilowati (2010) memiliki 55

11 hasil yang berbeda dengan hasil penelitian ini. Susilowati mendapatkan hasil bahwa gaya belajar dan motivasi belajar tersebut secara bersama sama tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar. Hal tersebut terjadi karena gaya belajar dan motivasi belajar memang bukanlah satu satunya faktor yang secara beriringan atau secara simultan dapat berpangaruh terhadap keberhasilan prestasi belajar bagi siswa masih banyak faktor faktor lain baik faktor intern maupun ekstern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan di bab IV, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: (1) gaya belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto. Hal ini membuktikan bahwa pengetahuan dan pemahaman gaya belajar siswa yang sesuai dengan gaya belajar yang mereka miliki akan dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. (2) Motivasi belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto. Hal ini membuktikan bahwa termilikinya motivasi belajar sebagai pendorong untuk melakukan kegiatan belajar akan berdampak pada prestasi belajar siswa. (3) Berdasarkan hasil penghitungan pada analisis data statistik dapat diketahui bahwa gaya belajar dan motivasi belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto secara bersama sama berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto. Hal ini dapat diartikan bahwa gaya belajar sebagai strategi yang dimiliki oleh siswa untuk menyerap, mengatur serta mengolah suatu materi yang didapat dan motivasi belajar sebagai penggerak atau dorongan dalam diri siswa untuk tekun dalam belajar, apabila dilakukan secara bersama sama akan dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagi berikut: (1) diperlukan penelitian yang lebih lanjut untuk meneliti faktor luar atau faktor ekstern dan faktor dalam atau faktor intern yang mempunyai pengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar siswa selain yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian pada koefisien determinasi masih terdapat 51 % faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar selain gaya belajar dan motivasi belajar. (2) Bagi siswa diharapkan mampu mengenali gaya belajar masing masing karena dengan mengenali gaya belajar tersebut mereka akan dapat mengetahui cara yang sesuai dalam menyerap pelajaran serta membuat belajar itu lebih mudah, efektif dan menyenangkan. Dengan terwujudnya hal tersebut siswa akan mampu meningkatkan prestasi belajar mereka. DAFTAR RUJUKAN Aunurrahman Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Singh, Baljinder The Influence of Emotional Intelligence and Learning Style on Student s Academic Achievement. (online) e-influence-of-emotional-intelligence- and-learning-style-on-students- Academic-Achievement. Diakses 20 februari Deny Hubungan Gaya Belajar Auditorial (Auditorial Learning Style) dengan Prestasi Belajar Peserta Didik. (online) hubungan-gaya-belajar-auditorialauditorial-learning-style-dengan-prestasibelajar-peserta-didik/. Diakses 20 Juli De Porter, Bobby &Mike Hernacki Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung : Kaifa. 56

12 De Porter, Bobby &Mike Hernacki Quantum Teaching. Bandung : Kaifa. Dimyati dan mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta Izzati, Durrozatul Pengaruh Gaya Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Paciran. Universitas Negeri Surabaya. Gintings, Abdorrakhman Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Humaniora. Indrayanto Pengertian Motivasi. (online) Diakses 08 Februari Uno, Hamzah Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara. Sardiman A.M Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Setyowati Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 13 Semarang. (online) psi/archives/hash01b7/f5610c3c.dir/do c.pdf. Diakses 08 Februari Soyomukti, Nurani Teori Teori Pendidikan. Yogyakarta : Ar Ruzz Media. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Surur, Miftahus dkk Pengaruh Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa. (online) Diakses 08 Februari 2011 Tim Prima Pena Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Gitamedia Press. Umi Susilowati Pengaruh Gaya Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akademik Kebidanan Bhakti Nusantara Salatiga. (online) Diakses 08 Februari 2011 Vedia, Bunda Kecerdasan Berbeda, Gaya Belajar Berbeda Mengapa Harus Disamakan?. (online). Diakses 4 Mret

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF 291 PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF Ibnu R. Khoeron 1, Nana Sumarna 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat dilakukan di mana-mana, seperti di rumah ataupun di lingkungan masyarakat. Menurut

Lebih terperinci

BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)

BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK) BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK) MENGAPA PERLU IDENTIFIKASI BELAJAR ANAK??? Dengan mengenali gaya belajar anak maka : 1. Menciptakan cara belajar yang menyenangkan

Lebih terperinci

Available online at Jurnal KOPASTA. Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 13-17

Available online at  Jurnal KOPASTA. Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 13-17 82 Available online at www.journal.unrika.ac.id Jurnal KOPASTA Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 13-17 Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Junierissa Marpaung* Division of Counseling and

Lebih terperinci

Cara setiap siswa untuk berkonsentrasi, memproses dan menyimpan informasi yang baru dan sulit

Cara setiap siswa untuk berkonsentrasi, memproses dan menyimpan informasi yang baru dan sulit PENDAHULUAN 1 Cara setiap siswa untuk berkonsentrasi, memproses dan menyimpan informasi yang baru dan sulit 2 Setiap siswa memproses informasi secara berbeda Jika guru hanya menggunakan satu gaya belajar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita 8 BAB II KAJIAN TEORITIK 1. Deskripsi Konseptual a. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Analisis kesalahan dalam menyelesaikan masalah matematika perlu dilakukan, agar kesalahan-kesalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS BUNG HATTA

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS BUNG HATTA JPPM Vol. 10 No. 2 (2017) IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS BUNG HATTA Yusri Wahyuni Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bung Hatta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya, hasil belajar dibagi menjadi tiga

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Belajar Secara psikologis belajar adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nasution (2008: 93) mengemukakan bahwa gaya belajar atau learning style

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nasution (2008: 93) mengemukakan bahwa gaya belajar atau learning style 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Nasution (2008: 93) mengemukakan bahwa gaya belajar atau learning style siswa yaitu cara ia bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam

Lebih terperinci

Universitas Negeri Malang

Universitas Negeri Malang LANDASAN TEORETIK-KONSEPTUAL Pemanfaatan Multimedia dalam pembelajaran Nyoman S. Degeng Teknolog Pembelajaran Universitas Negeri Malang Kita ada di mana sekarang????????????? Era pertanian Era industri

Lebih terperinci

MODALITAS BELAJAR. Nama : Faridatul Fitria NIM : Prodi/SMT : PGMI A1/ V. : Ringkasan :

MODALITAS BELAJAR. Nama : Faridatul Fitria NIM : Prodi/SMT : PGMI A1/ V. : Ringkasan : 1 MODALITAS BELAJAR Nama : Faridatul Fitria NIM : 152071200008 Prodi/SMT : PGMI A1/ V Email Ringkasan : : faridatulfitria05@gmail.com Artikel ini membahas tentang modalitas belajar. Definisi model belajar

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP YAPIS MANOKWARI

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP YAPIS MANOKWARI Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP YAPIS MANOKWARI Nurhasanah 1 Universitas Papua 1 Hasanahnur705@gmail.com

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh: DESY

Lebih terperinci

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 disebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II KAJIAN TEORITIK 8 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Pemodelan Matematika Model sebagai kata benda dalam kamus besar bahasa indonesia merupakan pola dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Gaya Belajar 2.1.1 Pengertian Gaya Belajar Gaya belajar menurut Winkel (2005) adalah cara belajar yang khas bagi siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap

Lebih terperinci

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : , PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI LINGKUNGAN HIDUP SISWA KELAS XI IPS SMA AL-ISLAM I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 (THE EFFECT OF STUDENT LEARNING STYLE

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia pendidikan, istilah gaya

Lebih terperinci

Kelas 4 SDN 1 Selodoko. LAMPIRAN 1 Daftar Siswa SDN 1 Selodoko Kelas 3 SDN 1 Selodoko

Kelas 4 SDN 1 Selodoko. LAMPIRAN 1 Daftar Siswa SDN 1 Selodoko Kelas 3 SDN 1 Selodoko LAMPIRAN 1 Daftar Siswa SDN 1 Selodoko Kelas 3 SDN 1 Selodoko No. Kode Nama 1 A1 2 A2 3 A3 4 A4 5 A5 6 A6 7 A7 8 A8 9 A9 10 A10 11 A11 12 A12 13 A13 14 A14 15 A15 16 A16 17 A17 18 A18 19 A19 20 A20 21

Lebih terperinci

BAB II GAYA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR

BAB II GAYA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR 19 BAB II GAYA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR A. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Gaya adalah sikap, tingkah laku, ragam dan cara melakukan. 1 Sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PENGARUH GAYA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN Munawaroh STKIP PGRI Jombang munawarohw@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KECENDERUNGAN GAYA BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

PERBEDAAN TINGKAT PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KECENDERUNGAN GAYA BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PERBEDAAN TINGKAT PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KECENDERUNGAN GAYA BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Perbedaan Tingkat Prestasi... (Pertiwi) 1 THE COMPARATIVE OF LEARNING ACHIEVEMENT REVIEW FROM LEARNING STYLE

Lebih terperinci

Belajar yang Efektif dan Kreatif

Belajar yang Efektif dan Kreatif Belajar yang Efektif dan Kreatif http://staff.uny.ac.id/dosen/agus-triyanto-mpd Pertanyaan-Pertanyaan Apa yang Anda harapkan sebelum memasuki SMKN 6 Yogyakarta? Apakah harapan Anda sudah sebagian atau

Lebih terperinci

ABSENSI SISWA DAFTAR ABSEN XI IPS-4 DAFTAR ABSEN KELAS XI IPS-3

ABSENSI SISWA DAFTAR ABSEN XI IPS-4 DAFTAR ABSEN KELAS XI IPS-3 ABSENSI SISWA DAFTAR ABSEN KELAS XI IPS-3 DAFTAR ABSEN XI IPS-4 No Kode Nama 1 A01 2 A02 3 A03 4 A04 5 A05 6 A06 7 A07 8 A08 9 A09 10 A10 11 A11 12 A12 13 A13 14 A14 15 A15 16 A16 17 A17 18 A18 19 A19

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT) PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT) Anis Susanti (Aniessciutee_baikhati@yahoo.co.id) Siti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi Keuangan Kelas XI

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh : DWI PUJI HASTUTI A

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh : DWI PUJI HASTUTI A GAYA BELAJAR DALAM PERSPEKTIF MOTIVASI DAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2015 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 1 SINJAI TIMUR. Reski. P Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 1 SINJAI TIMUR. Reski. P Pendidikan Sosiologi FIS-UNM PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 1 SINJAI TIMUR Reski. P Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 4 KOTA PROBOLINGGO

PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 4 KOTA PROBOLINGGO Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 1 (2016) 90-100 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jppi PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.4, No. 2, Desember 2015 PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER Sri Koriaty

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Ditinjau dari tingkat eksplanasinya penelitian ini menggunakan pendekatan kuantiatif. Lebih lanjut Sarwono menjelaskan sebagaimana

Lebih terperinci

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 45 hingga 53

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 45 hingga 53 PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TPS (THINK- PAIR-SHARE) DENGAN MEDIA PAPAN TEMPEL DAN ULAR TANGGA YANG DIPENGARUHI OLEH GAYA BELAJAR Alfian Nur Ubay 1, Wagino, dan Ridam Dwi Laksono 3 1,,3 Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS Eddi Artanti Puji Lestari L.A La.tanti@yahoo.co.id Abstract This study aims to determine whether parenting

Lebih terperinci

GAYA BELAJAR DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN DAMPAKNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

GAYA BELAJAR DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN DAMPAKNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 3 (2016) 373-378 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jppi GAYA BELAJAR DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN DAMPAKNYA

Lebih terperinci

STUDI GAYA BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UM MATARAM PADA MATA KULIAH ELEKTRONIKA DASAR I TAHUN AKADEMIK 2015/2016

STUDI GAYA BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UM MATARAM PADA MATA KULIAH ELEKTRONIKA DASAR I TAHUN AKADEMIK 2015/2016 STUDI GAYA BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UM MATARAM PADA MATA KULIAH ELEKTRONIKA DASAR I TAHUN AKADEMIK 2015/2016 1 Linda Sekar Utami 1 Dosen Progran Studi Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS V SD NEGERI 29 BANDA ACEH. Zahratul Adami, M. Husin Affan, Hajidin

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS V SD NEGERI 29 BANDA ACEH. Zahratul Adami, M. Husin Affan, Hajidin HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS V SD NEGERI 29 BANDA ACEH Zahratul Adami, M. Husin Affan, Hajidin Zahra2639@gmail.com ABSTRAK Gaya belajar adalah salah satu cara bagaimana

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi ANALISIS LINGKUNGAN PERGAULAN DAN GAYA BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

This study entitled "Analysis of Student Learning Styles And Regular Featured In SMP N 2 Bangkinang"

This study entitled Analysis of Student Learning Styles And Regular Featured In SMP N 2 Bangkinang This study entitled "Analysis of Student Learning Styles And Regular Featured In SMP N 2 Bangkinang" Guslaini) Elni Yakub 2) Prof. Dr. H. Zulfan Saam, Ms)Email:gusliani@gmail.com 1)Mahasiswa Pendidikan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN I PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 HALAMAN

Lebih terperinci

Pengaruh Kondisi Ekonomi keluarga, Motivasi Belajar, dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Sri Rejeki

Pengaruh Kondisi Ekonomi keluarga, Motivasi Belajar, dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Sri Rejeki Pengaruh Kondisi Ekonomi keluarga, Motivasi Belajar, dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Sri Rejeki Prodi Ekonomi BKK Administrasi Perkantoran, FKIP Universitas Sebelas Maret q_kynyok@yahoo.com

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU, KEAKTIFAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu negara. Dengan pendidikan yang lebih baik akan mengarah pada perkembangan suatu negara yang

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH ( PROBLEM-BASED INSTRUCTION) DILIHAT DARI GAYA BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL

MODUL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH ( PROBLEM-BASED INSTRUCTION) DILIHAT DARI GAYA BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL MODUL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH ( PROBLEM-BASED INSTRUCTION) DILIHAT DARI GAYA BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL RATRI CANDRA HASTARI 1 1 STKIP PGRI TULUNGAGUNG 1 ratricandrahastari@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. ANALISIS PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagaian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Gaya Belajar 1.1 Defenisi Menurut Winardi A (2008) Gaya belajar adalah cara yang digunakan seseorang dalam menyerap informasi baru dan sulit, bagaimana mereka berkosentrasi, memperoses

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Belajar 1.1. Definisi Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Angket Penelitian

LAMPIRAN A. Angket Penelitian LAMPIRAN A Angket Penelitian PENILAIAN GAYA BELAJAR VISUAL-AUDITORIAL-KINESTETIK Identitas Responden Nama : Kelas : Petunjuk 1. Perhatikan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan rumpun mata

Lebih terperinci

Strategi Dan Ciri Pengajaran Dalam Menghadapi Perbedaan Modalitas Belajar Dan Peran Utama Guru Dalam Inovasi Pembelajaran

Strategi Dan Ciri Pengajaran Dalam Menghadapi Perbedaan Modalitas Belajar Dan Peran Utama Guru Dalam Inovasi Pembelajaran 1 Strategi Dan Ciri Pengajaran Dalam Menghadapi Perbedaan Modalitas Belajar Dan Peran Utama Guru Dalam Inovasi Pembelajaran Nama : Dinatus Solichah NIM : 152071200011 Prodi/SMT : PGMI A1/V Email : dinadelisha16@gmail.com

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 2 (3) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU, DISIPLIN BELAJAR DAN SIKAP SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATA

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Gambaran Gaya Belajar Dan Indeks Prestasi Mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai

KUESIONER PENELITIAN. Gambaran Gaya Belajar Dan Indeks Prestasi Mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai KUESIONER PENELITIAN Gambaran Gaya Belajar Dan Indeks Prestasi Mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai A. Isi lah kolom dibawah ini dengan menggunakan tanda ceklist ( ) Inisial : NIM : Semester

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II KAJIAN TEORITIK BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemecahan Masalah Masalah pada umumnya merupakan sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan). Siswono (dalam Ilmiyah dan Masriyah: 2013) mengemukakan bahwa masalah

Lebih terperinci

PEMETAAN TINGKAT BERPIKIR KREATIF MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL ANALISIS REAL 2 DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

PEMETAAN TINGKAT BERPIKIR KREATIF MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL ANALISIS REAL 2 DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PEMETAAN TINGKAT BERPIKIR KREATIF MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL ANALISIS REAL 2 DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Hidayatulloh Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 69 PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Rufi Indrianti

Lebih terperinci

PENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (Pada Siswa Kelas VIII Semester Gasal SMP N 1 Trangkil Tahun Ajaran2014/2015)

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif STAD Berdasarkan Pengelompokan Gaya Belajar pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Makassar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif STAD Berdasarkan Pengelompokan Gaya Belajar pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Makassar Bionature Vol. 10 (2): Hlm: 84-92, Oktober 2009 ISSN: 1411-4720 84 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif STAD Berdasarkan Pengelompokan Gaya Belajar pada Siswa Kelas XI SMA Negeri

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil belajar ditunjukkan dalam bentuk berubah pengetahuannya,

Lebih terperinci

individu dengan lingkungannya (Sugihartono, 2007: 74).

individu dengan lingkungannya (Sugihartono, 2007: 74). BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi teori 1. Prestasi belajar listrik otomotif a. Pengertian prestasi belajar Belajar merupakan hal terpenting yang harus dilakukan manusia untuk menghadapi perubahan lingkungan

Lebih terperinci

RINGKASAN SKRIPSI PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SENI MUSIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SENI BUDAYA DI SMPN 1 WATES

RINGKASAN SKRIPSI PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SENI MUSIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SENI BUDAYA DI SMPN 1 WATES RINGKASAN SKRIPSI PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SENI MUSIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SENI BUDAYA DI SMPN 1 WATES Oleh : Ardyansah Jani Putra 06208244053 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN MELALUI SIKAP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENGARUH MOTIVASI DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN MELALUI SIKAP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU PENGARUH MOTIVASI DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN MELALUI SIKAP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU Sukmawati, Yon Rizal, dan Tedi Rusman Pendidikan Ekonomi P.IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP PADA MATERI PECAHAN DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP PADA MATERI PECAHAN DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP PADA MATERI PECAHAN DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Sailatul Ilmiyah 1, Masriyah 2 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya email : sailatul@gmail.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM 1 HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DAN PERILAKU AWAL SISWA. Langkah-langkah sistematis pembelajaran secara keseluruhan terdiri dari:

KARAKTERISTIK DAN PERILAKU AWAL SISWA. Langkah-langkah sistematis pembelajaran secara keseluruhan terdiri dari: KARAKTERISTIK DAN PERILAKU AWAL SISWA Dina Amelia 702011094 Mario da Costa 702011901 A. ANALISIS PEMBELAJARAN Analisis pembelajaran adalah: langkah awal yang perlu dilakukan sebelum melakukan pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian dilakukan POPS (014 : 1). Suatu penelitian memerlukan

Lebih terperinci

OLEH : DELVIZA SURYANI

OLEH : DELVIZA SURYANI PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU, PERHATIAN ORANG TUA DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII MTsN LEMBAH GUMANTI JURNAL OLEH :

Lebih terperinci

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI. Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI. Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2 DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2 Abstract: This research aimed to analyze (1) The influence

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN SURAT KABAR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI 1. Oleh

MEDIA PEMBELAJARAN SURAT KABAR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI 1. Oleh MEDIA PEMBELAJARAN SURAT KABAR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI 1 Oleh Erliza Septia Nagara 2, Adelina Hasyim 3, M.Thoha BS Jaya 4 This research aims to determine

Lebih terperinci

Dwi Setyani Damayanti Dewi Sukriyah. Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Sidoarjo Jalan Kemiri Sidoarjo

Dwi Setyani Damayanti Dewi Sukriyah. Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Sidoarjo Jalan Kemiri Sidoarjo PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII-A (INFLUENCE OF MOTIVATION TO LEARN AND FAMILY ENVIRONMENT OF LEARNING MATH CLASS VIII-A) Dwi Setyani

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis. menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis. menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan 7 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Proses berpikir kreatif berhubungan erat dengan kreativitas. Munandar (2009), kreativitas merupakan kemampuan umum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, menurut Sudijono (2010) penelitian komparatif adalah salah satu teknik analisis statistik yang dapat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi 0 PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 3 (3) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA DIKLAT MENGELOLA PERALATAN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi KONTRIBUSI LINGKUNGAN BELAJAR DAN SIKAP SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI KERJO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 2 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MOTIVASI BELAJAR

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MOTIVASI BELAJAR KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MOTIVASI BELAJAR Hardian Kurniawan Yon Rizal dan Tedi Rusman Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN KEAKTIFAN BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2009/2010 NASKAH

Lebih terperinci

FORUM DIKLAT Vol 13 No. 03 MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK AGAR PEMBELAJARAN MENJADI DINAMIS DAN DEMOKRATIS. Oleh : M. Hasan Syukur, ST *)

FORUM DIKLAT Vol 13 No. 03 MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK AGAR PEMBELAJARAN MENJADI DINAMIS DAN DEMOKRATIS. Oleh : M. Hasan Syukur, ST *) MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK AGAR PEMBELAJARAN MENJADI DINAMIS DAN DEMOKRATIS Oleh : M. Hasan Syukur, ST *) Setiap insan manusia adalah unik. Artinya setiap individu pasti memiliki perbedaan antara

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1 Belajar dan Tipe Belajar 1.1 Defenisi Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2015/2016 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2, No. 3, September - Desember 2016 STKIP PGRI Banjarmasin PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 3 (3) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 ALASTUWO KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG. Oleh: ABSTRACK

PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG. Oleh: ABSTRACK PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG Oleh: Rani Okta Tiara * Drs. Afrizal Sano, M.Pd., Kons** Rila Rahma Mulyani, M.Psi., Psikolog** Mahasiswa Bimbingan dan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, GAYA BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR PADA HASIL BELAJAR EKONOMI DI SMA NEGERI 1 WRINGINANOM GRESIK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, GAYA BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR PADA HASIL BELAJAR EKONOMI DI SMA NEGERI 1 WRINGINANOM GRESIK PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, GAYA BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR PADA HASIL BELAJAR EKONOMI DI SMA NEGERI 1 WRINGINANOM GRESIK Muhammad Miftah Farid, Pasca Sarjana Unesa miftahgresik@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI Erma Yuni, I Komang Winatha, dan Nurdin Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA JPE (Jurnal Pendidikan Edutama) Vol. 5 No. 1 Januari 2018 P-ISSN : 2339-2258 (Print) E-ISSN: 2548-821X (Online) http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/jpe PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA DAN AKTIVITAS

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 2 (1) (2013) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, PERANAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 2 (3) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, MOTIVASI BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

Lebih terperinci

Abstract. Keywords: Keterampilan Mengajar Guru, Fasilitas Belajar, Prestasi Belajar. p-issn : e-issn : JURNAL NIAGAWAN

Abstract. Keywords: Keterampilan Mengajar Guru, Fasilitas Belajar, Prestasi Belajar. p-issn : e-issn : JURNAL NIAGAWAN PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN FASILITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATANG KUIS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ainul Mardhiyah 1), Susanto

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMP N 1 SELOGIRI TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMP N 1 SELOGIRI TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI PENGARUH GAYA BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMP N 1 SELOGIRI TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI I BULU SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH

Lebih terperinci

Pengaruh Gaya, Motivasi dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif

Pengaruh Gaya, Motivasi dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif Pengaruh Gaya, Motivasi dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif Salman Alfarisi Gatot Isnani Elfia Nora Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika PENGARUH MOTIVASI DAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sragen Tahun Ajaran 2011/2012) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 DITINJAU DARI STRATEGI MENGAJAR DOSEN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH ANALISIS HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI OLEH : Indri Sulistianti RRA1C412045 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS Ade Rahmawati R. Gunawan Sudarmanto dan Nurdin Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 Januari sampai dengan 25 Februari 2016. Penelitian dilakukan di Kampoeng Kopi Banaran dengan pertimbangan

Lebih terperinci

Ghufron dan Risnawita (2010: 38-39) menjelaskan bahwa:

Ghufron dan Risnawita (2010: 38-39) menjelaskan bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap individu itu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Apabila kekurangan itu dapat diterima sebagaimana adanya, sementara kelebihannya diperhatikan

Lebih terperinci