Winda Liviya Belum Tamat S1 di Indonesia, Sekarang Menempuh S3 di Australia
|
|
- Suharto Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Winda Liviya Belum Tamat S1 di Indonesia, Sekarang Menempuh S3 di Australia Kamis 20 Oct 2016, 10:25 WIB Australia Plus ABC detiknews Melbourne - Winda Liviya NG adalah mahasiswi asal Indonesia yang sedang menyelesaikan pendidikan S3 di Monash University, namun uniknya dia sebenarnya belum menamatkan pendidikan S1 ketika berada di Indonesia. Gadis berusia 25 tahun tersebut sebelumnya tercatat sebagai mahasiswa S1 di Universitas Indonesia, namun perjalanannya ke Melbourne kemudian membawa perubahan setelah dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan S3. Berikut percakapan wartawan ABC Australia Plus Indonesia L. Sastra Wijaya dengan Winda Liviya NG dalam beberapa kesempatan lewat . Anda sekarang sedang menyelesaikan pendidikan doktoral di Monash University. Bagaimana perjalanan sehingga Anda bisa sampai ke Melbourne? Setelah saya lulus SMA, saya melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Berhubung saya masuk ke program internasional, sebagai bagian dari program studi, saya datang ke Melbourne selama satu tahun untuk melakukan riset dan mengambil gelar Sarjana Kedokteran (BMedSc(Hons) Setelah menyelesaikan program BMedSc(Hons), seharusnya saya kembali dan melanjutkan program studi kedokteran saya, tetapi karena saya sangat tertarik dengan riset kedokteran, saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan saya ke tahap S3 di Melbourne, Australia setelah aplikasi beasiswa saya diterima. 1
2 Apa latar belakang pendidikan Anda sebelumnya di sekolah menengah? Saat SMA, saya menjalani jurusan science melalui program GCE A leveldari Cambridge University di Jubilee School, Kemayoran, Jakarta.Di tahun terakhir kami harus harus menghadapi Ujian A level dan juga Ujian Nasional. Penelitian apa yang sedang Anda lakukan untuk program PhD? Apa yang menarik atau penting dari penelitian yang sedang Anda lakukan? Proyek-proyek dalam PhD saya bertujuan untuk mempelajari apakah obesitas dapat menyebabkan rasa kantuk yang berlebihan pada siang hari, bagaimana hal ini dapat terjadi, dan apakah penurunan berat badan dapat membantu meringankan rasa kantuk tersebut. Bila betul obesitas dapat menyebabkan rasa kantuk yang berlebihan (dan kami telah menemukan beberapa bukti dari riset kami), maka menurunkan berat badan tidak hanya penting untuk mencegah komplikasi seperti diabetes dan penyakit jantung koroner, tetapi juga untuk mencegah akibat-akibat dari rasa kantuk yang berlebihan; seperti penurunan produktivitas kerja, penurunan kesehatan mental, cedera waktu kerja, dan kecelakan lalu lintas (yang dapat menyebabkan kematian). Selain itu, bekerja sama dengan institusi riset di Swedia, saya juga meneliti tentang obesitas dan penggunaan obat tidur, dengan menggunakan data nasional (drug registry) mereka. Di luar PhD, bekerja sama dengan anggota tim riset saya di Melbourne, saya juga melakukan riset-riset lain yang masih berhubungan dengan obesitas, tetapi di luar topik gangguan tidur. Semua riset yang saya lakukan bukan melalui eksperimen dalam laboratorium tetapi menggunakan data yang dianalisa dengan ilmu statistik. Ilmu statistik inilah yang sangat saya sukai dari penelitian saya; dan menurut saya akan sangat berguna setelah saya kembali ke Indonesia nantinya karena Indonesia memiliki banyak data yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi dunia kedokteran di tingkat internasional. 2
3 Winda Liviya (tengah berbaju merah) ketika menghadiri konferensi mengenai Obesitas Asia Oceania di Bandung. Foto: Istimewa Dari CV, Anda pernah belajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan disebut masih berlanjut? Apa yang terjadi? Apakah nanti setelah Anda selesai pendidikan PhD di Monash, Anda akan kembali ke Indonesia untuk menyelesaikan pendidikan di UI? Saat saya memutuskan untuk mengambil program S3 di Monash University dan Baker IDI Heart and Diabetes Institute, saya mengajukan permohonan cuti akademik kepada pihak FKUI; sehingga seusai program PhD di Australia saya dapat kembali untuk melanjutkan program studi kedokteran saya. Untuk saat ini saya belum membuat keputusan, apakah akan kembali ke program kedokteran di Universitas Indonesia atau akan melanjutkan riset dengan pihak Australia/Swedia. Untuk sekarang, fokus utama saya adalah menyelesaikan studi PhD saya sebelum Maret tahun depan Dalam usia semuda ini, 25 tahun, Anda sudah berada di jenjang S3, apakah dahulu Anda pernah memperkirakan hal tersebut akan terjadi? Sama sekali tidak. Saat SD, saya menantikan hari di mana saya tidak usah bangun pagi untuk ke sekolah lagi; hanya pada saat SMA saya mulai suka belajar. Tetapi bahkan pada saat itu saya juga tidak begitu banyak memikirkan tentang jurusan atau gelar di masa depan. Asal bisa terus menekuni bidangscience, gelar apapun tidak masalah. Saya juga tidak tahu bahwa PhD adalah gelar S3 saat mengajukan aplikasi untuk program ini. 3
4 Sejak kecil, apakah keterlibatan Anda dengan dunia kedokteran memang sesuatu yang dicita-citakan? Apakah memang ada latar belakang keluarga yang mendukung hal tersebut? Sebenarnya bukan. Jurusan yang ingin saya ambil adalah matematika, meskipun banyak dari keluarga yang terlibat dalam bidang kedokteran. Tetapi karena tidak mendapat dukungan dari keluarga, saya harus memilih jurusan lain; dan kedokteran adalah satu-satunya jurusan dalam bidang science yang tidak begitu banyak terlibat dengan fisika, mata pelajaran yang ingin saya hindari. Posisi saya sekarang sangat sempurna karena merupakan gabungan kedokteran dan matematika (statistik). Sejauh ini bagaimana Anda perbedaan penddikan yang Anda alami di Indonesia dan di Australia? Apakah ada hal yang bisa menjadi pelajaran yang bisa digunakan di Indonesia yang Anda lihat di Australia? Ada banyak perbedaan dalam sistem edukasi Indonesia dan Australia. Misalnya: Di sini saya bisa berdiskusi dan saling bertukar saran bersama seorang profesor seperti teman kerja yang seangkatan, sedangkan di Indonesia interaksi antara mahasiswa dan dosen jauh lebih formal, lebih menyerupai sistem di Jerman. Selain itu, ada banyak kesempatan untuk meraih beasiswa di Australia dan sebagian besar beasiswa tersebut tidak memerlukan kontra prestasi apapun dari penerima, hal ini dapat memotivasi generasi muda untuk mencoba meraih lebih tinggi. Khusus untuk program PhD, mahasiswa diharuskan untuk mendapatkan beasiswa; dengan kata lain mahasiswa dididik untuk menjadi mandiri dan lepas dari dukungan orang tua. Selain beasiswa, banyak juga tersedia travel fund dari pihak Universitas, institusi riset dan lembaga amal lainnya. Karena bantuan dari mereka, saya dapat mempresentasikan hasil riset saya di berbagai negara, belajar dari yang terbaik dan membangun kolaborasi di tingkat internasional. Kesempatan ini saya rasa masih sangat perlu ditingkatkan di Indonesia. Juga sebenarnya banyak sekali fasilitas yang ditawarkan oleh pihak universitas, tidak hanya untuk keperluan akademik, tetapi juga kesehatan fisik dan mental. Universitas di sini menyediakan lingkungan yang optimal untuk edukasi yang maksimal. 4
5 Perjalanan PhD sangat panjang, tetapi dengan dukungan kedua institusi di Melbourne, perjalanan ini menjadi jauh lebih gampang lulus. Tetapi tentu ini bukan berarti sistem edukasi Indonesia buruk. Selalu ada yang bisa dipelajari, baik Indonesia dari Australia ataupun sebaliknya. Hal yang terpenting adalah kemauan dan semangat untuk terus berkembang. Winda Liviya di sela-sela kegiatan program musim panas di Amsterdam (Belanda). Foto: Istimewa Dari perjalanan Anda menempuh PhD ini, pengalaman apa saja yang sudah Anda alami dalam menghadiri konferensi dan apa yang menarik bagi menghadiri berbagai konferensi tersebut. Banyak sekali yang menarik dari konferensi ilmiah. Pertama, kita dapat dengan cepatnya mengetahui apa penemuan-penemuan paling baru dan penting dari bidang yang kita tekuni. Para peneliti, dokter,serta ilmuwan lainnya dapat saling mengenal, bertukar pendapat dan mencari kesempatan untuk bekerja sama. Pengalaman ini sangat berharga, apalagi bila diberi kesempatan untuk melakukan presentasi. Di saat Anda memberikan presentasi, Anda adalah salah satu orang yang paling ahli dalam bidang ini dan ilmuwan lainnya datang dari berbagai negara untuk duduk di ruangan dan mendengarkan hasil dari penelitian Anda. Menurut saya pengalaman ini sangat sensasional dan jangan sampai terlewatkan oleh mahasiswa PhD lainnya. Selain semua itu,bagi yang sukatravelling,konferensi juga merupakan suatu kesempatan yang bagus untuk mengunjungi tempat-tempat yang berbeda. 5
6 Apakah semua itu merupakan pengalaman menarik atau tidak membosankan bagi Anda yang masih begitu muda? Tidak membosankan sama sekali. Malah menurut saya, saya lebih antusias saat baru mulai menempuh PhD di umur 22. Semakin tua semakin banyak yang sudah dilihat, dan ada beberapa hal sudah menjadi tidak begitu menarik lagi. Tetapi konferensi masih sangat penting dan menyenangkan untuk saya saat ini, untuk mendapatkan update dalam waktu yang singkat, dan juga untuk bertemu dengan rekan-rekan lainnya. Selain terlibat dalam kegiatan keilmuan serius, apa kegiatan anda yang lain? Setiap minggu saya selalu meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan alam (nature); baik itu jalan-jalan di sepanjang pantai seperti St.KildaBeach, atau hiking ke pegunungan seperti Dandenong. Karena alam adalah obat antidepresan yang paling kuat; dan juga dapat membantu saya mencari solusi ke berbagai masalah atau berpikir secara kreatif. Selain itu mungkin keluar bersama teman untuk menikmati makanan di Melbourne, lalu bersantai di berbagai macam bar Melbourne yang unik dan tersembunyi. Saya juga tertarik dengan symphony, musical, dan kegiatan lain sepertijapanese tea ceremony dan baking. Banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan di Melbourne,untuk itu tidak susah bagi saya untuk menjaga keseimbangan hidup, meskipun mungkin dalam 5 bulan terakhir PhD ini, saya tidak akan ada banyak waktu lebih. (nwk/nwk) 6
Ketika Anda memutuskan untuk mendaftar di sebuah perguruan tinggi, berarti Anda sudah tahu konsekwensi yang mesti Anda hadapi. Anda telah memilih
Menjadi Mahasiswa adalah Sebuah Pilihan Ketika Anda memutuskan untuk mendaftar di sebuah perguruan tinggi, berarti Anda sudah tahu konsekwensi yang mesti Anda hadapi. Anda telah memilih untuk bertualang
Lebih terperinci2014 ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modern ini pendidikan menjadi kunci dari perubahan dan perkembangan zaman, karena pendidikan yang menjadi penentu dan tolak ukur dari kemajuan era saat ini. Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 BAB II pasal 3 (2003:11) yaitu: Pendidikan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membatasi antar negara terasa hilang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arus informasi mengalir cepat seolah tanpa hambatan, jarak dan ruang yang membatasi antar negara terasa hilang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di belahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang merupakan usaha dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang merupakan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa
Lebih terperinciProposal Kegiatan dan Rencana Studi
Proposal Kegiatan dan Rencana Studi Disusun Oleh : Thomas Andherson Sihombing Institusi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan tidak bisa lepas
Lebih terperinciProgram Magang Riset. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Tahun Ajaran 2016/2017
Program Magang Riset Tahun Ajaran 2016/2017 Program Magang Riset merupakan program yang memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa S3 agar dapat terlibat dalam kegiatan riset di Fasilkom UI. Tujuan program
Lebih terperinciHandbook ini hanya untuk siswa SchoolingMe.com HANDBOOK ESAI LPDP ESAI: RENCANA STUDI
1 HANDBOOK ESAI LPDP ESAI: RENCANA STUDI 2 Pada tulisan kali ini, saya akan mencoba memberikan panduan bagaimana menulis satu esai lainnya yang juga menjadi salah satu persyaratan mendaftar beasiswa LPDP,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia perguruan tinggi di Indonesia, maka sangatlah logis apabila. maupun jurnal intemasional. Hal ini merupakan salah satu upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Perguruan Tinggi di Indonesia sudah semakin pesat. Berdasarkan data statistik terbaru yang dikeluarkan oleh Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi
Lebih terperinciKANTOR KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONESIA
KANTOR KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONESIA Peringkat 309 Dunia, Peringkat 64 Asia, Peringkat 1 Indonesia (QS World Ranking University, 2013) Staff Akademik 6.923 Dosen 270 bergelar Guru Besar (2013) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kebutuhan setiap orang yang kegiatannya dapat terjadi di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur, dan berencana dengan maksud untuk membenahi dan meningkatkan kemampuan
Lebih terperinciCARA BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI. Aty Nurdiana
Aty Nurdiana ABSTRAK Belajar di Perguruan Tinggi bukanlah hal yang mudah, bahkan dapat dikatakan berat. Karena itu seorang mahasiswa dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia kuliah.
Lebih terperinciBeri putra putri Anda awal yang tepat untuk masuk universitas
Monash University Foundation Year Beri putra putri Anda awal yang tepat untuk masuk universitas www.monashcollege.edu.au Mengapa memilih Foundation Year kami yang berbasis di Melbourne? Persiapan terbaik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, tingkat pengetahuan keuangan atau financial knowledge dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, tingkat pengetahuan keuangan atau financial knowledge dari masyarakat Indonesia dapat dikatakan masih jauh tertinggal dari Malaysia, Singapura,
Lebih terperinciTANTANGAN BLITZ 6 MINGGU
TANTANGAN BLITZ 6 MINGGU Mengapa BLITZ? Membangun momentum Menciptakan cerita sukses Mengambil kendali atas bisnis Anda Mengambil kendali atas hidup Anda Melihat visi dan potensi yang lebih besar Membuat
Lebih terperinciDunia bersatu, belajar bersama
Dunia bersatu, belajar bersama Dalam situasi ekonomi yang selalu berubah, tak akan ada orang yang memiliki pekerjaan seumur hidup. Tetapi community colleges merupakan sarana untuk bisa bekerja seumur hidup.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi (WHO, 2011). Menurut Departemen Kesehatan RI (2007),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMA Sang Timur terletak di sebelah selatan dari kota Yogyakarta. Di sekitarnya banyak sekolah sekolah yang setara, menyebabkan terjadinya persaingan bagi sebagian
Lebih terperinciPROFIL. Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari MM MSc
PROFIL Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari MM MSc Saya, Riri Fitri Sari, dilahirkan di Bukit Tinggi 7 Juli 1970, dalam budaya minang perantauan yang menyebabkan saya terbiasa beradaptasi dengan lingkungan. Masa
Lebih terperinciKEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Pelatihan kepala sekolah dan pengawas sekolah berprestasi
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Pelatihan kepala sekolah dan pengawas sekolah berprestasi Latar belakang Siswa-siswa di sekolah di seluruh dunia akan lulus untuk menghadapi masa depan yang sangat
Lebih terperinciWarek III UNAIR M. Amin Alamsjah, Jadi Guru karena Ingin Cetak Pemimpin
Warek III UNAIR M. Amin Alamsjah, Jadi Guru karena Ingin Cetak Pemimpin UNAIR NEWS Bagi Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D, Ir., M.Si., Ph.D., menjadi guru merupakan pilihan terbaik karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan hidup, merupakan hal yang menjadi variabel pembeda antara manusia dengan makhluk lain yang
Lebih terperinciPENGELOLAAN PENDIDIKAN ANAK GIFTED DI INDONESIA
PENGELOLAAN PENDIDIKAN ANAK GIFTED DI INDONESIA Oleh : Rochmat Wahab Staf Pengajar Jurusan PLB FIP UNY PENGANTAR PENGALAMAN REFORMASI PENDIDIKAN AS SEBAGAI RESPON TERHADAP PRESTASI RUSIA YANG MELUNCURKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pasal 31 ayat 1 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 dijelaskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasal 31 ayat 1 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 dijelaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan memiliki peran yang
Lebih terperinciBAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17
54 BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17 5.1 Faktor Individu Sesuai dengan pemaparan pada metodologi, yang menjadi responden pada penelitian ini adalah warga belajar
Lebih terperincimulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Bahasa Indonesia
A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu ilmu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan nasional dan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional dan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif dan
Lebih terperinciHalimatus Sa diyah Universitas Negeri Malang
IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DENGAN SISTEM KREDIT SEMESETER DI SMA NEGERI 2 MALANG TAHUN AJARAN 2011/2012 Halimatus Sa diyah Universitas Negeri Malang Email:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. karena pembelajarannya mengandung unsur-unsur ilmiah yang menekankan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sains merupakan konsep pembelajaran yang mempunyai hubungan yang sangat luas dengan lingkungan kehidupan manusia. Pembelajaran sains sangat berperan dalam proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai dengan saat ini jumlah angkatan kerja berbanding terbalik dengan kesempatan kerja yang
Lebih terperinciEKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DAN RME PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DAN RME PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA (Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki keahlian dan kemampuan yang unggul. Salah satu upaya pemerintah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam pembentukan karakter bangsa khususnya generasi muda. Di era globalisasi ini, generasi muda tidak hanya dituntut untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), tentu persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), tentu persaingan semakin tinggi dan ketat, karena itu Negara Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dan beradaptasi
Lebih terperinciPESAN DARI Vice-Chancellor dan President, dan Deputy Vice-Chancellor (Riset)
DA MP A K 2016 RISET PESAN DARI Vice-Chancellor dan President, dan Deputy Vice-Chancellor (Riset) University of Queensland memiliki reputasi membanggakan dalam membawa perubahan di dunia melalui penelitian,
Lebih terperinciAnda dapat mengirimkan video.
Bahkan dengan ratusan juta orang mengunjungi jaringan sosial setiap hari, dan media sosial menjadi sebuah kata kunci bisnis, email tetap merupakan cara no. 1 untuk kita berkomunikasi secara online sekarang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena penuaan populasi (population aging) merupakan fenomena yang telah terjadi di seluruh dunia, istilah ini digunakan sebagai istilah bergesernya umur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa, karena pendidikan merupakan sarana utama yang dapat mengembangkan kemampuan dan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diandalkan. Remaja merupakan generasi penerus yang diharapkan dapat. memiliki kemandirian yang tinggi di dalam hidupnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa tidak hanya didukung oleh pemerintah yang baik dan adil, melainkan harus ditunjang pula oleh para generasi penerus yang dapat diandalkan.
Lebih terperinciPROPOSAL MANAJEMEN PROYEK DAN PEMBANGUNAN. Meningkatkan Minat Baca di Kalangan Masyarakat Sejak Usia Dini di Kota Malang oleh Anti Buta Huruf
PROPOSAL MANAJEMEN PROYEK DAN PEMBANGUNAN Meningkatkan Minat Baca di Kalangan Masyarakat Sejak Usia Dini di Kota Malang oleh Anti Buta Huruf Diajukan untuk memenuhi nilai untuk mata kuliah Manajemen Proyek
Lebih terperinciFakultas Sastra Program Studi S-1 SASTRA JEPANG
Fakultas Sastra Program Studi S-1 SASTRA JEPANG Tak Hanya Tentang Bahasa, Tapi Juga Budaya Jepang 144 8 Semester Gelar Akademik Sarjana Sastra SKS Program Studi S-1 Sastra Jepang berfokus pada kompetensi
Lebih terperinciPEMBEKALAN STUDI LANJUT LUAR NEGERI: STUDI LANJUT PASCA SARJANA DI REPUBLIK FEDERAL JERMAN
PEMBEKALAN STUDI LANJUT LUAR NEGERI: STUDI LANJUT PASCA SARJANA DI REPUBLIK FEDERAL JERMAN Oleh: Satoto E. Nayono Fakultas Teknik-Universitas Negeri Yogyakarta Disampaikan dalam: Workshop Peningkatan Wawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jalur pendidikan di Indonesia terbagi menjadi tiga arah yaitu. pendidikan informal, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalur pendidikan di Indonesia terbagi menjadi tiga arah yaitu pendidikan informal, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal. Pendidikan informal secara umum bisa
Lebih terperinciAssalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
KEYNOTE SPEECH MENTERI KEUANGAN PADA ACARA ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL TINGKAT SARJANA KEMENTERIAN KEUANGAN DI GEDUNG DHANAPALA KEMENTERIAN KEUANGAN SENIN, 29 NOVEMBER 2010 Yang kami hormati Wakil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menghadapkan kita pada tuntutan akan pentingnya suatu kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi pendidikan yang dimiliki.
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ (1) (2012) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN
Lebih terperinciIndonesian Beginners
2010 HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION Indonesian Beginners (Section I Listening) Transcript Familiarisation Text MALE: MALE: MALE: Ayo, Bapak! Saya akan terlambat! Sebentar, Dinah. Kamu harus ganti
Lebih terperincipengelolaan berat badan yang sehat
Solusi pintar untuk pengelolaan berat badan yang sehat 2006 PT. Herbalife Indonesia. All rights reserved. Printed in Indonesia #6240-ID-00 03/06 Distributor independen Herbalife S o l u s i P R I B A D
Lebih terperinciSambutan Rektor ITB pada Wisuda Lulusan ITB MEMANTAPKAN AKUNTABILITAS DAN MUTU ITB
Sambutan Rektor ITB pada Wisuda Lulusan ITB MEMANTAPKAN AKUNTABILITAS DAN MUTU ITB Sasana Budaya Ganesha, Kampus ITB, 11 November 2006 Yang terhormat, Pimpinan dan Anggota Majelis Wali Amanat, Pimpinan
Lebih terperinciSetelah Istri Membawa Rezeki Scaffolding
Setelah Istri Membawa Rezeki Scaffolding Senin, 27 Juni 2016 05:00 Oleh : Dahlan Iskan http://www.jawapos.com/read/2016/06/27/36436/setelah-istri-membawa-rezeki-scaffolding/ Jawa Pos Photo Dahlan Iskan
Lebih terperinciPANDUAN HIBAH PENELITIAN FKUI DEAN S AWARD
PANDUAN HIBAH PENELITIAN FKUI DEAN S AWARD DEAN S AWARD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA LATAR BELAKANG Universitas Indonesia selalu berusaha menjadi salah satu universitas riset atau institusi
Lebih terperinciKOMPILASI 25 CONTOH JAWABAN PERTANYAAN TES WAWANCARA KERJA (JOB INTERVIEW)
KOMPILASI 25 CONTOH JAWABAN PERTANYAAN TES WAWANCARA KERJA (JOB INTERVIEW) 1. Beritahukan kami tentang diri Anda? Biasanya ini merupakan pertanyaan pembuka wawancara kerja, karena itu jangan menghabiskan
Lebih terperinciBAB XII PEMINATAN PESERTA DIDIK
BAB XII PEMINATAN PESERTA DIDIK A. Hakekat Peminatan Implementasi kurikulum 2013 menghendaki agar peserta didik mampu menentukan pilihan peminatan dengan tepat. Baik dalam peminatan kelompok mata pelajaran
Lebih terperinciB. SYARAT MENDAFTAR DAN PILIHAN MAPEL
Program Persiapan AFTERNOON INTERNATIONAL CAMBRIDGE PROGRAMME Aneka Pertanyaan Umum A. KURIKULUM 1. Kenapa ada program persiapan? Untuk menempuh segala macam ujian, persiapan sangatlah penting, apalagi
Lebih terperinciHOGANDEVELOP INSIGHT. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 4 November HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC.
Laporan untuk: John Doe ID: HC560419 Tanggal: 4 November 2016 2013 HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC. PENGANTAR The Motives, Values, Preferences Inventory menjelaskan nilai-nilai, tujuan, dan minat individu.
Lebih terperinciMOTIVATIONAL SKILLS. Memotivasi, adalah proses manajemen untuk mempengaruhi individu/orang lain agar berpirilaku tertentu
ASMAUL KHUSNA 17082010016 SURABAYA, 08 NOVEMBER 2017 MOTIVATIONAL SKILLS Apa Itu Keterampilan Motivasi? Keterampilan motivasi di tempat kerja dapat didefinisikan sebagai tindakan atau strategi yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedikit saja? Pertanyaan inilah yang menjadi dasar bagi judul proyek penulis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua orang yang telah lulus sekolah pasti pernah berpikir apakah pelajaranpelajaran yang telah diterima sesungguhnya bermanfaat di kehidupan nyata, walau sedikit saja?
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KREATIF-PRODUKTIF MAHASISWA BERBASIS INFORMASI WEB PADA MATA KULIAH RISET OPERASI
1 UPAYA PENINGKATAN KREATIF-PRODUKTIF MAHASISWA BERBASIS INFORMASI WEB PADA MATA KULIAH RISET OPERASI 1 Edy Suprapto, 2 Reza Kusuma Setyansah 1 Dosen Prodi Matematika IKIP PGRI Madiun 2 Dosen Prodi Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang paling tepat untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara, karena pendidikan merupakan sarana yang paling tepat untuk
Lebih terperinciTINGKAT MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA KOTA BANDUNG
1 Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016 TINGKAT MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA KOTA BANDUNG Oleh R.Rahmawati, A.Yani *) L.Somantri *) Departemen Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pendidikan dalam suatu negara harus diawasi dan dievaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem pendidikan yang digunakan. Berhasil tidaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di era globalisasi. Peningkatan kualitas sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah daya upaya manusia untuk berkembang lebih maju, baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah daya upaya manusia untuk berkembang lebih maju, baik berkembang jasmani dan rohaninya. Pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia muda,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan era globalisasi membuat setiap orang harus mampu untuk bersaing sesuai kompetensi yang dimiliki. Upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) tertuju pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara yang berkembang, Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, terutama di daerah perkotaan seperti Jakarta. Pertumbuhan ini juga diikuti dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus ditempuh oleh anak, anak juga dituntut untuk mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini terutama di zaman yang begitu pesat perkembangan teknologi dan informasinya yang selalu menuntut adanya perkembangan dan perubahan dalam semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan yang teratas dan juga terakhir adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan formal merupakan pendidikan wajib yang tentunya harus kita jalankan sebagai pendidikan utama. Pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang, baik berupa studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat
Lebih terperinciSAMBUTAN KETUA DEWAN RISET NASIONAL PADA SIDANG PARIPURNA III DRN Jakarta, 14 Desember 2016
SAMBUTAN KETUA DEWAN RISET NASIONAL PADA SIDANG PARIPURNA III DRN Jakarta, 14 Desember 2016 Yang saya hormati Bapak Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, yang dalam hal ini diwakili oleh Prof.
Lebih terperinciMEMBANDINGKAN PENDIDIKAN DI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU
MEMBANDINGKAN PENDIDIKAN DI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU IBRAHIM AJI K (NIM 13108241037) RENI LiSTyANA (NIM 131 08241059) MARIA GORETTY A.B (NIM 13108241119) RATIH PUTRi K (NIM 13108244013) ESWADI
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik Melalui Pembelajaran PKn Dalam Mengembangkan Kompetensi (Studi Kasus di SMA Negeri 2 Subang)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. populasi penduduk yang sangat besar, tentunya membutuhkan kualitas sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik itu dilingkungan keluarga, masyarakat bahkan dalam berbangsa dan bernegara. Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas tidak terlepas
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas tidak terlepas dari pengaruh bidang pendidikan. Pendidikan mampu mengembangkan dan meningkatkan mutu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah cara yang dianggap paling strategis untuk mengimbangi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Dengan berkembangnya jaman, pendidikan turut serta berkembang. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusianya (SDM) dan kualitas pendidikannya. Tingkat pendidikan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas suatu bangsa salah satunya ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya (SDM) dan kualitas pendidikannya. Tingkat pendidikan di Indonesia masih tergolong
Lebih terperincipendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan. Pendidikan mempunyai peran penting dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya sesuai dengan UU RI No. 20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi setiap masyarakat untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Pendidikan merupakan suatu alat untuk mewujudkan masyarakat yang
Lebih terperinciPerjuangan Meraih Cita-cita
Perjuangan Meraih Cita-cita Matahari terik membakar ubun-ubun kepala. Senin pagi ini di SMA Negeri 1 Batangan telah berjejer rapi menghadap tiang bendera sekaligus pembina upacara hari ini. Pukul 08.00
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Peradapan manusia yang terus berkembang menyebabkan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) juga terus mengalami kemajuan yang pesat. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu sekolah dikatakan berhasil jika ia mendapatkan nilai yang bagus dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dihadapkan kepada fenomena yang sering ada di dalamnya. Selama ini masyarakat sering menentukan seorang anak yang belajar di suatu sekolah dikatakan
Lebih terperinciDisusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A
PENGARUH KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal dapat ditempuh mulai dari tingkat terendah yaitu pre-school/
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam kesuksesan yang akan diraih seseorang. Pendidikan formal dapat ditempuh mulai dari tingkat terendah yaitu pre-school/ PAUD,
Lebih terperinciPROGRAM BLITZ 6 MINGGU
Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum pernah Anda miliki, Anda harus bersedia melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan! 1. TENTUKAN VISI Apa Visi Anda untuk enam bulan ke depan, dst? Apakah
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG PENINGKATAN JENJANG PENDIDIKAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk membangun dan membentuk sebuah komunikasi dan hubungan yang baik dengan para stakeholder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian manusia. Pendidikan mempunyai peran penting dalam membentuk manusia yang berakal, berilmu, dan bermoral.
Lebih terperinciDISCUSSION SCENARIO Prepared for Reintegration Seminar 20 April 2011
DISCUSSION SCENARIO Prepared for Reintegration Seminar 20 April 2011 Scenario 1 Pak Bambang, 36 tahun, baru kembali dari Australia setelah selama dua tahun meninggalkan kantornya untuk mengambil Master
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan generasi muda yang belajar dan menuntut ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan generasi muda yang belajar dan menuntut ilmu di perguruan tinggi. Mahasiswa harus mempunyai intelektual dan sebagai calon pimpinan maka perlu mengembangkan
Lebih terperinciSoedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)
CHAPTER 1 Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) Kepala Sekolah Soedjono-Tresno Private High School atau STPHS, Christoper Rumbewas, menerima sejumlah buku, berkas siswa, dan juga seragam sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah Cafe Lawangwangi Cafe Lawangwangi Creative Space merupakan salah satu tempat dimana para seniman dapat memamerkan sekaligus menjual hasil
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. strategi ( RBL ). Penerapan model pembelajaran ( RBL ) ini mengajarkan
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Proses pembelajaran matematika yang berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, PTK yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu ciri masyarakat modern adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan yang lebih baik. Hal ini tentu saja menyangkut berbagai hal tidak terkecuali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman menuntut perubahan dalam setiap aspek kehidupan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman menuntut perubahan dalam setiap aspek kehidupan. Masyarakat dalam suatu Negara memiliki peranan yang penting dalam mendorong setiap jenis
Lebih terperinciPenerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir
Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Paryitno 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 prayitno@gmail.com
Lebih terperinciAustralia Awards Indonesia
Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. 2. siswa mempunyai sikap untuk menghargai dan mencintai segala sesuatu yang diciptakan Tuhan YME.
BAB III PEMBAHASAN Pendidikan merupakan hal pokok yang perlu kita dapatkan dalam kehidupan. Melalui pendidikan menjadikan kita siap dalam menghadapi perubahan-perubahan dalam dinamika masyarakat. Termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan merupakan sebuah sistem, sehingga tidak bisa berdiri sendiri. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan yang terus berubah dan hampir semua orang melaksanakan pendidikan karena pendidikan itu tidak pernah terpisahkan dalam kehidupan manusia. Menurut
Lebih terperinciINSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN. Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN
LAMPIRAN P.V INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN 1. Nama Dosen yang diusulkan : DR. Ir. ABDUL KALIM M.Sc (Nick Name) 2. NIP/NIK/NRP : 130 756 298 3. Perguruan Tinggi Pengusul : UNIVERSITAS
Lebih terperinci