APLIKASI SENSOR PADA ROBOT PENAMPUNG SAMPAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APLIKASI SENSOR PADA ROBOT PENAMPUNG SAMPAH"

Transkripsi

1 APLIKASI SENSOR PADA ROBOT PENAMPUNG SAMPAH Laporan Tugas Akhir Disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Teknik Mesin oleh Nego Sudianto Hutapea NIM PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008

2 LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir Aplikasi Sensor Pada Robot Penampung Sampah Oleh : Nego Sudianto Hutapea Jurusan Teknik Mesin Disetujui pada Tanggal 13 agustus 2008 Pembimbing I ( DR.Ir ABDUL HAMID,M.Eng )

3 LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Nego Sudianto Hutapea N.I.M : Jurusan Fakultas : Teknik mesin : Teknologi industri MENYATAKAN Bahwa Tugas Akhir yang saya beri judul Aplikasi Sensor Pada Robot Penampung Sampah, tidak menyadur atau meniru hasil karya orang lain kecuali referensi yang telah ada. Jakarta, Agustus 2008 (Nego Sudianto Hutapea )

4 ABSTRAK Sistem control dapat mewujutkan dalam berbagai macam bentuk, variasi dan skala implementasi yang luas. Dikarenakan kemajuan teknologi yang sangat cepat pada saat ini tugas control yang sangat kompleks sekalipun dapat dicapai dengan menggunakan sistem kontrol dengan otomatisasi yang tinggi Penulisan tugas akhir in menjelaskan tentang Aplikasi dan cara kerja sistem robot penampung sampah berbasis PLC yang bertujuan untuk Untuk mengurangi ketergantungan terhadap tenaga operator manusia.. Dari hasil pengujian sensor diatas dapat disimpulkan bahwa jenis sensor digunakan adalah 1. Sensor potoelectric single dengan tipe yang lebih spesifikasi lagi yaitu : E3JK- DS30M1 dengan jarak kepekaan 20 cm, dan sensor photoelektrik jenis reflektif yaiu : E2A-XCM4 dengan jarak kepekaan 10 cm 2. Sensor proximity induktif dengan tipe yang lebih spesifikasi lagi yaitu : E2K- C25ME1 dengan jarak kepekaan 10 mm, dan sensor proximity kapasitif dengan tipe yang lebih spesifikasi lagi yaitu : E2J-JC4A dengan jarak kepekaan 7 mm Selama sensor masih dapat mendeteksi suatu objek yang dideteksi dapat dikatakan bahwa kepekaan sensor dalam kondisi baik dan sebaliknya sensor dalam kondisi tidak baik jika jarak kepekaan dari sensor tidak ada sama sekali Dari hasil pengujian dan anlisa terhadap sistem dan alat dari tugas akhir ini sistem Aplikasi Sensor pada Robot penampung sampah ini sebagai pendeteksi jalur lintasan, pendeteksi manusia, pendeteksi pintu buka/tutup dan pendeteksi kapasitas sampah pada Robot Penampung Sampah ini dirancang dengan menggunakan bantuan PLC yaitu PLC berjenis CPM1A-20CDR-A yang dikeluarkan oleh OMRON sebagai pusat pengendaliannya. secara keseluruhan pada rancangan alat ini.

5 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang bertahta didalam kerajaan surga, yang mana telah melimpahkan rahmat, hidayah dan juga umur panjang kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul APLIKASI SENSOR PADA ROBOT PENAMPUNG SAMPAH penulis susun untuk memenuhi sebagai syarat menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) jurusan Teknik Mesin, pada Universitas Mercubuana Jakarta tepat pada waktunya. Walaupun segala kemampuan dan kosentrasi telah penulis curahkan dalam pembuatan tugas akhir ini namun tanpa bantuan, petunjuk, bimbingan dan saran - saran dari berbagai pihak maka perancangan dan penulisan tugas akhir ini belum tentu dapat selesai. Oleh karena itu saya selaku penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak dan Ibu yang telah melahirkan, membiayai, membimbing, dan yang selalu mendoakan penulis. 2. Bapak. DR.Ir ABDUL HAMID M,Eng, selaku Dosen Pembimbing dalam pengerjaan tugas akhir ini 3. Bapak. YURI, ST. MT, selaku Dekan Fakulatas Teknologi Industri 4. Bapak. RULLY, ST,MT. selaku Ketua Jurusan Tehnik Mesin 5. Bapak NANANG RUHYAT, ST, MT, selaku Sekretaris Jurusan dan Koordinatar Tugas akhir

6 6. Bapak ARIOSUKO, ST yang telah banyak Memberi masukan dalam Tugas Akhir ini 7. Bapak dan Ibu, selaku dosen Universitas Mercubuana yang telah membiran pengajaran yang baik 8. Staf Universitas Mercubuana yang melayani mahasiswa dalam urusan administrasi 9. Keluarga Besar Ir. AZIR HAMID yang telah membantu secara moril, memberikan masukan dan nasehat 10. Keluarga Besar Ir. TITO SAHAT SIMAMORA selaku Orang tua Wali dan Teman yang terbaik 11. MELY dan JHON selaku saudara yang telah mendukung secara moril 12. Semua teman teman seperjuangan Wirmansyah utama, Tarwyan, Tri Rahmawan, M Febryan Hermana, M Fadly, Danu, Mustofa, Dian Nita, Firdaus Ardiansyah, YUDI, PA CHET beserta angkatan 2004 tehnik mesin yang telah memberikan semangat dan dorongan serta bantuannya. 13. Semua teman teman Tehnik Mesin yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu. 14. Dan seluruh pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang ikut membantu kelancaran selama perancangan dan penyusunan tugas akhir. Penulis hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih dan berdoa pada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan tugas akhir ini, semoga Tuhan Yesus membalas semua kebaikan dan juga bantuan kalian semua.

7 Penulis menyadari atas keterbatasan dan kemampuan bahwa tugas akhir yang penulis susun ini, masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi mencapai hasil yang lebih baik. Akhirnya hanya kepada Tuhan Yesus jualah penulis kembali berdo a, semoga usaha penulis ini mendapatkan ridho-nya serta dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya rekan-rekan mahasiswa / mahasiswi di Fakultas Teknologi Industri - Universitas Mercubuana. Jakarta, Agustus 2008 Penulis

8 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN...i LEMBAR PERSETUJUAN...ii ABSTRAKS...iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...vii DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR TABEL...xi BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tujuan Penulisan Batasan Masalah Metoda Penelitian Sistematika Penulisan...4 BAB II TEORI DASAR 2. Sensor Istilah-islitah Teknik Linearitas Sensitivitas Tanggapan Frekuensi Sensor Proximity...9

9 Sensor Proximity Induktif Sensor Proximity Kapasitif Sensor Photoelektrik Sensor Photoelectric Jenis Retroreflektif Sensor Photoelectric Jenis Reflective Sensor Photoelectric Jenis Difuse Sensor Photoelectric Jenis Separate Indikator Lampu ( LED ) Limit Switch...17 BAB III APLIKASI SENSOR 3.1. Tujuan Rancangan Alat Perancangan Model Perangkat Keras Diagram Blok Sistem Bagian Input Proximity Sensor Sensor Proximiy Kapasitif Sensor Proximity Induktif Potoelektrik Sensor Sensor potoelektrik jenis Retroreflektif Sensor potoelektrik jenis Reflektif Limit Switch Rangkaian Keseluruhan...40

10 BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SENSOR 4.1. Sistem Pengukuran Sistem Pengukuran Alat ukur yang dipergunakan Pemgujian terhadap sensor Pengukuran terhadap sensor...46 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran...55 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

11 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Alamat Sensor Pada PLC...28 Tabel 3.2 Konfigurasi Alamat Sensor Proximity Untuk INPUT PLC...29 Tabel 3.3 Spesifikasi Sensor Proximity kapasitif...30 Tabel 3.4 Spesifikasi Sensor pxoximity induktif...32 Tabel 3.5 Konfigurasi Alamat Sensor Photoelectric Untuk Input PLC...34 Tabel 3.6 Spesifikasi Sensor potoelektrik jenis Retroreflektif...35 Tabel 3.7 Spesifikasi Sensor potoelektrik jenis Reflektif...38 Tabel 3.8 Konfigurasi Alamat Switch Untuk INPUT PLC...40 Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sensor Proximity induktif...44 Tabel 4.2 Hasil Pengujian Sensor Proximity kapasitif...44 Table 4.3 Hasil Pengujian Photoelectric Reflektif...45 Table 4.4 Hasil Pengujian Photoelectric tipe Reflektif...46 Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Sensor proximity kapasitif...47 Tabel 4.6 Hasil Pengukuran Sensor proximity kapasitif...48 Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Sensor proximity induktif...50 Tabel 4.9 Hasil Pengukuran Sensor proximity kapasitif...51 Tabel 4.10 Hasil Pengukuran Sensor photoelectric...52 Tabel 4.11 Hasil Pengujian Sensor photoelectric...53

12 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Proximity Induktif Gambar 2.2 Proximity kapasitif Gambar 2.3 Photo Electric tipe Retroreflektif Gambar 2.4 Sensor foto Jenis Difuse Gambar 2.5 Limit Switch Gambar 3.1 Sketsa Robot Penampung Sampah Gambar 3.2 Diagram Block System Robot Penampung Sampah Gambar 3.3 Diagram Blok Sistem Gambar 3.4 Rangkaian PLC CPM1A-20CDR-A Gambar 3.5 Diagram Hubungan Proximity Dengan PLC Gambar 3.6 Sensor proximity kapasitif Gambar 3.7 Sensor Proximity Induktif Gambar 3.8 Diagram Hubungan Photoelectric Dengan PLC Gambar 3.9 Sensor potoelektrik jenis Retroreflektif Gambar 3.10 Sensor Photoelectric jenis Reflektif Gambar 3.11 Digram Hubungan Antara Limit Switch dengan PLC Gambar 4.1 Cara Pengujian Sensor Gambar 4.2 Pengujian sensor proximity aktif ( saat silinder naik) Gambar 4.3 Pengujian sensor proximity tidak aktif ( saat silinder turun ) Gambar 4.4 Pengujian sensor proximity aktif (ban robot dalam trak lurus) Gambar 4.5 Pengujian sensor proximity tidak aktif (ban robot dalam trak lurus) 50 Gambar 4.6 Pengujian sensor photoelectric aktif... 51

13 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang. Teknologi yang semakin berkembang dan perkembangan industri yang semakin pesat menuntut kita untuk terus mengembangkan ide-ide tentang bagaimana peralatan sederhana dengan sistem yang serba praktis menjadi peralatan dengan sistem yang kompleks dan otomatis dapat mendukung proses kerja. Sistem kontrol dapat mewujutkan dalam berbagai macam bentuk, variasi dan skala implementasi yang luas. Dikarenakan kemajuan teknologi yang sangat cepat pada saat ini tugas kontrol yang sangat kompleks sekalipun dapat dicapai dengan menggunakan sistem kontrol dengan otomatisasi yang tinggi. Dengan peningkatan rutinitas kegiatan manusia yang akan semakin meningkat dalam kegiatan sehari-hari, maka manusia cenderung untuk mencari cara termudah dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga rutinitas kegiatan yang dilakukan oleh manusia tidak terhambat oleh permasalahan yang dapat dicarikan solusi pemecahannya.

14 2 Mengatasai hal tersebut maka manusia berusaha untuk menemukan suatu sistem yang dapat memecahkan permasalahannya dengan tidak meninggalkan standarisasi baku yang telah ditetapkan, antara lain seperti : A. Meminimalkan atau menghilangkan human error. B. Efisiensi waktu penyelsesaian pekerjaan. C. Mempertinggi laju, kualitas, dan mengurangi biaya produksi. D. Menerapkan teknologi yang tepat guna sehingga dapat dicapai efektivitas dan performansi yang tinggi dari sistem yang digunakannya. Untuk itu manusia cenderung untuk meninggalkan sistem lama yang cenderung masih dikerjakan secara manual dan menggantikannya dengan peralatan yang dapat diatur dan dikendaliakan dengan menggunakan tenaga yang sekecil mungkin tetapi kualitas hasil yang dapat dicapai semaksimal mungkin serta kualitas pekerjaan yang konstan dari waktu ke waktu. Banyak cara yang telah ditemukan dalam mengendalikan peralatan untuk membantu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia, antara lain : A. Pengendalian dengan sistem mekanis, hidraulik dan pneumatic. B. Pengendalian dengan sistem elektro-mekanis. C. Pengendalian dengan system sensor. D. Rancangan mesin yang kompleks. Disini penulis membahas tengtang pengendalian dengan system sensor pada alat Robot penampung sampah Sensor digunakan untuk mendeteksi dan merespon kondisi yang berubah pada lingkungan kerja dengan merubah besaran fisik menjadi sinyal elektrik yang

15 3 dibutuhkan controller. Sistem otomatis merupakan control closed loop yang membutuhkan sensor untuk mendeteksi keluaran sehingga dapat dibandingkan dengan set point oleh controller. Penggunaan sensor dilakukan untuk dapat menentukan variable seperti : 1) Temperature objek. 2) Kehadiran objek. 3) Kecepatan dan percepatan aliran objek. 4) Gaya atau tekanan objek. 5) Ukuran, bentuk dan massa objek. 2. Tujuan Penulisan. Tujuan penulisan ini adalah untuk memperlihatkan simulasi dari cara sensor yang diaplikasikan untuk robot penampung sampah yang dikontrol oleh PLC dengan bantuan input / output ( I/O ), yang diprogram dengan diagram ladder yang merupakan hasil pengkodean dari suatu proses yang diubah menjadi instruksi logika. 3. Batasan Masalah. Dalam tugas akhir ini agar tidak menyimpang dari pokok bahasan dan sesuai tujuan yang hendak dicapai maka uraian dalam laporan tugas akhir ini dibatasi pada masalah teori dan praktek pembuatan miniatur dari sistem robot penampung sampah yang diaplikasikan sensor

16 4 4. Metoda Penelitian. Metoda Penelitian yang dipakai pada tugas akhir ini adalah: A. Metoda studi pustaka. Dalam hal ini dicari dan dikumpulkan informasi melalui buku referensi yang menunjang, penelitian, pengamatan serta mempelajari fungsi, sifat-sifat, konfigurasi dan karakteristik dari komponen dan program. B. Metoda Studi Literature. Membahas tentang teori dasar dari rangkaian-rangkaian pendukung. C. Konsultasi. Menanyakan langsung tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi kepada pembimbing dan teman-teman yang lebih berpengalaman dalam hal ini. D. Perancangan dan uji coba. Merealisasikan rancangan sistem dengan memperhatikan data-data yang diperoleh baik dari studi pustaka maupun konsultasi, kemudian pengujian sistem secara keseluruhan. 5. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I Pendahulaun Bab ini berisikan latar belakang masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metoda penelitian dan sistematika penulisan.

17 5 BAB II Toeri Dasar Bab ini berisikan tentang teori penunjang dilihat dari segi hardware dan software yaitu tentang kontrol sistem yang digunakan dalam proses simulasi sitsem dan software yang mendukung sistem yang dimaksud ini. BAB III Aplikasi Sensor Bab ini berisikan perancangan sistem yang akan dibangun yang mengikuti perancangan hardware mulai dari rekayasa control, hingga perakitan sistem, serta perancangan software, meliputi diagram alir ( flowchart ) informasi sampai diagram alir ( flowchart ) dari software yang mendukung sistem. BAB IV Pengujian Alat dan Analisa Sistem Bab ini berisikan pengukuran pengujian sistem dilihat dari aspek hardware dan softwarenya. Diharapkan dalam penganalisaan dapat diketahui efek-efek yang mempengaruhi kinerja sistem serta keandalan dari sistem yang akan dibangun guna mewujudkan sistem dalam kondisi ( nyata ) BAB V Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari sistem yang dibangun, saran untuk pengembangan lebih lanjut dari sistem yang dibangun, keuntungan dan kerugian dalam menggunakan sensor.

18 6 BAB II TEORI DASAR 2. Sensor Sensor adalah salah satu peralatan dimana informasi atau data tentang situasi terakhir disekitar alat dikumpulkan untuk digunakan oleh program pengendali. Terdapat berbagai jenis sensor yang tersedia dan bentuk serta ukurannya juga bermacam-macam tergantung pada prinsip kerjanya. Untuk keperluan perancangan sistem disini penulis menggunakan sensor proximity kapasitif dan photoelekcric tipe Retroreflektif serta limit switch sehingga nantinya hanya akan membahas sensor proximity, limit switch dan photoelectric. Berkembangnya teknologi sekarang ini menyebabkan semua bidang menjadi berubah dari manual menjadi otomatis khususnya dalam dunia industri, begitu pula di Negara kita berjalan amat pesat seiring dengan meluasnya jenis produk -produk industri, mulai dari apa yang digolongkan sebagai industri hulu sampai dengan industri hillir.

19 7 Kompleksitas pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku, yang berproses baik secara fisika maupun secara kimia, telah memacu manusia untuk selalu meningkatkan dan memperbaiki unjuk kerja sistem yang mendukung proses tersebut, agar semakin produktif dan efisien. Salah satu yang menjadi perhatian utama dalam hal ini ialah penggunaan sistem pengendalian proses industri (sistem kontrol industri). Dalam era industri modern, sistem kontrol proses industri biasanya merujuk pada otomatisasi sistem kontrol yang digunakan. Sistem kontrol industri dimana peranan manusia masih amat dominan (misalnya dalam merespon besaran-besaran proses yang diukur oleh sistem kontrol tersebut dengan serangkaian langkah berupa pengaturan panel dan saklar-saklar yang relevan) telah banyak digeser dan digantikan oleh sistem kontrol otomatis. Sebabnya jelas mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas industri itu sendiri, misalnya faktor human error dan tingkat keunggulan yang ditawarkan sistem kontrol tersebut. Salah satu sistem kontrol yang amat luas pemakaiannya ialah sensor. Sensor digunakan untuk mendeteksi dan merespon kondisi yang berubah pada lingkungan kerja dengan merubah besaran fisik menjadi sinyal elektrik yang dibutuhkan controller. Sistem otomatis merupakan control closed loop yang membutuhkan sensor untuk mendeteksi keluaran sehingga dapat dibandingkan dengan set point oleh controller.

20 8 Penggunaan sensor dilakukan untuk dapat menentukan variable seperti : 1) Temperature objek. 2) Kehadiran objek. 3) Kecepatan dan percepatan aliran objek. 4) Gaya atau tekanan objek. 5) Ukuran, bentuk dan massa objek 2.1. Istilah-Istilah Teknik Pada sensor terdapat beberapa istilah-istilah teknik yang perlu diperhatikan yaitu : Linearitas, sensitivitas dan tanggapan frekuensi Linearitas Ada banyak sensor yang menghasilkan keluaran yang berubah secara continue sehingga tanggapan terhadap masukan juga berubah secara continue, hal inilah yan dimaksud dengan linearitas. Dalam banyak kasus sensor dengan tanggapan linear lebih disukai karena terdapat hubungan yang sederhana antara masukan dengan keluarannya hal ini akan memudahkan dalam hal kalibrasi sensor.sensor dengan tanggapan non linear akan lebih peka pada temperatur yang tinggi daripada temperatur yang rendah Sensitivitas Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur. Sensitivitas sering jga dinyatakan dengan bilangan yang menunjukan perubahan keluaran dibandingkan

21 9 unit perubahan dalam masukan, contohnya sensor panas tertentu dapat memiliki kepekaan yang dinyatakan dengan satu volt per derajat, artinya perubahan satu derajat pada masukan akan menghasilkan perubahan satu volt pada keluarannya Tanggapan Frekuensi Tanggapan frekuensi pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya terhadap perubahan pada masukan. Frekuensi adalah jumlah siklus dalam satu detik dan diberikan dalam satuan hertz (Hz). Satu hertz berarti satu siklus perdetik, satu kilohertz berarti 1000 siklus perdetik Sensor Proximity Sensor proximity adalah suatu jenis sensor yang akan aktif bila benda obyek tertentu didekatkan padanya, yang memiliki sifat kerja secara tidak langsung membutuhkan kontak langsung dengan obyeknya. Terdapat dua macam sensor proximity yang dibedakan berdasarkan jenis obyeknya yaitu : 1). Sensor Proximity Induktive a) Untuk mendeteksi benda obyek yang dapat menghasilkan eddy current bila dikenai medan magnet. Obyek yang seperti ini adalah benda logam pada umumnya.

22 10 b) Prinsip kerjanya seperti transformator, kondisi pada kumparan sekunder akan mempengaruhi kondisi kumparan primer. Kumparan primernya pada proximity adalah detecting coil yang diletakkan pada permukaan dteksi, sedang obyek seperti kumparan sekunder yang terminalnya terhubung singkat. Sehingga bila detecting coil diosilasikan, bila obyek didekatkan maka seolah seperti beban yang ditambah pada kumparan sekunder dan akan mengecilkan amplitudo osilasi pada sisi primer INDUKTIF Oscilator cct. Rectifier cct Switching cct. O/P Power Supply Gambar 2.1. Proximity Induktif 2). Sensor Proximiy kapasitif a) Untuk mendeteksi benda obyek yang mudah terpolarisasi muatan elektrostatis di dalamnya bila dikenai medan listrik statis. Obyek seperti ini adalah isolator dengan konstanta dielektrikum tinggi dan konduktor. b) Prinsip kerjanya memanfaatkan efek polarisasi muatan. Bila dua penghantar yang saling berhadapan dan tak saling bersentuhan

23 11 dihubungkan pada kutub yang berlawanan dari sebuah sumber tegangan, maka pada permukaan penghantar yang berhadapan tersebut akan terkonsentrasi muatan listrik statis yang berlawanan jenis dan sama besar. Bila jaraknya kemudia diubah (misal didekatkan) maka kerapatan muatannya akan berubah (misal membesar). Energi untuk menambah kerapatan muatan diambil dari sumber tegangan tersebut, sehingga perubahan kerapatan muatan menyebabkan perubahan arus dari sumber. CAPASITIF Base Electrode Oscilator cct Rectifier cct. Switching cct. O/P Power Supply Gambar 2.2. Proximity kapasitif Sensor Proximity berdasarkan sumber arus listrik yaitu : 1). Sensor Proximity DC a) Jenis ini pada umumnya dapat dicatu dengan Vdc. b) Untuk sensor proximity DC dengan 3 kabel, 2 kabelnya digunakan sebagai jalur catu daya sedang kabel sisanya adalah singnal output. Bila bentuk rangkaian output

24 12 proximity merupakan current sink (penarik arus) maka beban dihubungkan ke terminal output dan terminal catu positif. c) Sedangkan bila output proximity merupakan current source (pemberi arus) maka beban dihubungkan ke terminal output dan terminal negatif. d) Pada sensor proximity DC 2 kabel, salah satu terminal dihubungkan secara langsung ke salah satu kutub catu daya sedang terminal lain harus diseri dengan beban sebelum dihubungkan pada kutub yang lain dari catu daya. 2). Sensor Proximity AC a) Jenis ini hanya memiliki 2 kabel, salah satu kabel langsung dihubungkan pada terminal catu AC, sedangkan kabel yang lain harus diseri dengan beban sebelum dihubungkan pada terminal yang lain dari catu AC. b) Pengujian dari sensor ini dilakukan dengan cara menggunakan sensor tersebut untuk mendeteksi apakah ada logam didekatnya atau tidak. Apabila ada logam didekatnya maka sensor akan mengirimkan singnal output pada device outpunya. Untuk mengetahui sensor proximity itu baik atau tidak maka kita dapat menggunakan bantuan power supply DC dan kita lakukan pengecekan dengan mendekatkan logam pada sensor tersebut, dan kita lihat apakah sensor tersebut

25 13 mengirimkan data signal yang berubah atau tidak dari keadaan awalnya. Dimana bila tidak ada logam didekatnya maka sensor proximity tersebut akan OFF, dan apabila ada logam didekatnya maka sensor tersebut akan ON dengan siganl output yang dikirimkan adalah high. Pin yang ditest adalah pin output. Pada saat ON (ada obyek didekatnya) ; Tipe NPN : Tegangan output besarnya 0 volt dibanding ground. Tipe PNP : Tegangan output besarnya + volt dibanding ground. NPN dan PNP NPN dan PNP adalah sebuah kode pabrikasi untuk membedakan sebuah output dari sebuah sensor NPN dan PNP biasanya diikuti dengan kode No atau NC. Adapun jenis kode yang ada di pasaran antara lain : a. NPN NO b. NPN NC c. PNP NO d. PNP NC Arti dari kode pabrikasi tersebut adalah NPN N P N = Negatif = Positif = Negatif

26 14 Huruf pertama (N) dan kedua (P) melambangkan power dari sensor yaitu negatif dan positif, sedangkan huruf ketiga (N) melambangkan output sensor adalah negatif sehingga pengguna dapat mengetahui output atau jenis sensor tersebut apakah sesuai dengan penggunaan. PNP P N P = Positif = Negatif = Positif Huruf pertama (P) dan kedua (N) melambangkan power dari sensor yaitu positif dan negatif, sedangkan huruf ketiga (P) melambangkan output sensor adalah positif sehingga pengguna dapat mengetahui output atau jenis sensor tersebut apakah sesuai dengan penggunaan Sensor Photoelektrik Sensor digunakan untuk mendeteksi dan merespon kondisi yang berubah padai lingkungan kerja dengan merubah besaran fisik menjadi sinyal elektrik yang dibutuhkan controller. Sistem otomatis merupakan kontrol closed loop yang membutuhkan sensor untuk mendeteksi keluaran sehingga dapat dibandingkan dengan set point oleh controller. Penggunaan sensor dilakukan untuk dapat menentukan variabel kehadiran objek, kecepatan gerak objek, temperatur objek dan masih banyak variabel lainnya yang masih dapat diukur. Photoelectric sensor merupakan sensor yang tergolong dalam jenis sensor optikal. Sensor ini menggurakan LED (Light Emitting Diode) sebagai

27 15 sumber cahaya yang mengeluarkan dan memancarkan sinar (emitter) yang terpantul ke penerima (receiver). Sensor foto yang digunakan terdiri dari transmitter dan receiver, yang mana transmitternya mengandung LED yang memancarkan sinar infra merah. Jika ada obyek yang lewat, maka sinar infra merah akan terhalang sehingga akan menentukan keadaan output dari sensor foto. Berdasarkan cara mendeteksi objeknya, Photoelectric sensor dapat digolongkan sebagai berikut, yaitu : Sensor Photoelectric Jenis Retroreflektif. Pada sensor photoelectric jenis retroreflektif sumber cahaya dan penerima menjadi satu tetapi penerima hanya dapat menerima cahaya yang dipantulkan pada sudut tertentu oleh cermin khusus. Cermin khusus tersebut diberikan bersama photoelectric yang bersangkutan. Apabila cahaya tidak diterima oleh penerima maka sensor ini akan aktif. Jarak lensa terhadap sensor tergantung jenis dan besar lensa serta spesifikasi sensor. Sumber cahaya / penerima Target retroreflektif 0 0 Gambar 2.3 Photo Electric tipe Retroreflektif Sensor Photoelectric tipe Reflective Sumber cahaya dan penerima menjadi satu, terletak pada satu sumbu dimana sudut kemiringan keduanya dapat diatur. Sudut kemiringan tersebut

28 16 menentukan jarak obyek yang akan dideteksi dan titik fokus cahaya. Bila berada pada titik fokus tersebut, pantulan cahayanya akan mengena pada penerima. Bila cahaya yang dipantulkan cukup kuat ( dapat diatur dengan sensitivitas ) maka sensor akan aktif. Bila cahaya dipantulkan tidak dari titik fokus maka tidak akan tertangkap penerima dan sensor tidak aktif Sensor Photoelectric Jenis Difuse Sensor jenis ini pemancar dan penerima dikomposisikan pada suatu tempat. Objek digunakan sebagai alat refleksi. Jarak sensor maksimum sekitar 20 cm, dan untuk membedakan terang / gelapnya sangat kritis. Biasanya dikemas dalam bentuk yang kompak sehingga mudah dipasang. Sensor-sensor ini bekerja berdasarkan dua keadaan, yaitu : a) DARK-ON : Sensor ini akan ON jika cahaya masuk ke penerima terhalang b) LIGHT-ON : Sensor akan ON jika ada cahaya masuk ke penerima. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.5. TX/RX Sumber cahaya/penerima Gambar 2.4 Sensor foto Jenis Difuse Objek terdeteksi

29 Sensor Photoelectric Jenis Separate Sumber cahaya dan penerima terpisah, diletakkan berhadapan. Bila objek lewat dan memotong jalur cahaya, maa sensor akan aktif. Jarak antara pemancar dan penerima tergantung karakteristik photoelektrik tersebut serta pengaturan sensivitasyang diatur oleh operator Indikator Lampu ( LED ) Indikator Lampu disini menggunakan Light Emitting Diode atau yang biasa disebut dengan LED adalah salah satu piranti optoelektrinik yang banyak digunakan, biasanya LED ini berfungsi sebagai lampu isyarat, lampu hias atau untuk display. Dengan menggunakan unsur seperti gallium, arsen dan fosfor maka dihasilkan LED yang mengeluarkan cahaya merah, hijau, kuning, biru, orenge dan infrared. Untuk keperluan perancangan sistem ini penulis hanya menggunakan LED berwarna merah dan hijau. Dalam sejumlah besar penerapan modern, lampu pijar sudah digantikan oleh LED karena keuntungan-keuntungan sebagai berikut : A) Tegangan operasi yang rendah. B) Umur penggunaan yang panjang. C) Penyaklaran (switching) sambung putus ( on-off ) yang cepat.

30 18 Suatu LED dapat memancarkan cahaya dengan cara, bila suatu dioda diberi pra tegangan maju ( forward bias ) maka elektron-elektron bebas akan bergabung kembali dengan lubang-lubang disekitar persambungan ( junction ). Ketika seluruh dari tingkat energi lebih tinggi ketingkat energi lebih rendah maka elektron-elektron bebas tersebut akan mengeluarkan energinya dalam bentuk radiasi Limit Switch Saklar merupakan komponen listrik yang mengontrol arus listrik dengan cara memutus atau menghubungkan serta juga dapat digunakan merubah atau memindahkan arus listrik secara mekanik. Kontruksi saklar sangat sederhana, yaitu menghubungkan dua permukaan dengan bantuan batang handel. Saklar diisolasi untuk menahan tegangan dari arus listrik, selain itu juga saklar memiliki kontak-kontak tertutup sehingga aliran listrik dapat mengalir dinamakan normally close (nc). Sedangkan jika kontak terbuka sehingga aliran listrik mengalir dinamakan terminal normally open (no). tidak semua saklar memiliki terminal NC dan NO, hanya beberapa jenis saklar yang ada, seperti ditunjukkan pada gambar 2.5 dihalaman berikutnya. Saklar ON/OFF biasanya digunakan untuk menghidupkan suatu mesin atau proses pada suatu industri. Sedangkan Switch adalah salah satu peralatan yang dapat membuka atau menutup, dan oleh karenanya dalam dunia elektronika akan dapat digunakan untuk mengatur apakah suatau arus hendak dialirkan atau tidak.

31 19 Push button adalah suatu switch dimana tekanan harus tetap diberikan bila ingin switch tersebut on. Sebuah limit switch adalah suatu push button switch yang dipasang pada suatu kedudukan, dimana switch ini akan diaktifkan oleh kontak fisik dengan benda yang bergerak. Gambar 2.5 Limit Switch Ada 2 istilah teknik dalam limit switch : 1) Normally Open Kondisi limit switch / sensor pada saat switch belum aktif ( belum mendapat gaya dari luar ) adalah off atau kontak berada pada kondisi terbuka. 2) Normally Closed Kondisi limit switch / sensor pada saat switch belum aktif ( belum mendapat gaya dari luar ) adalah on atau kontak berada pada posisi terbuka.

32 19 BAB III APLIKASI SENSOR 3.1. Tujuan Pada proses pemasangan ini akan ditentukan komponen-komponen yang akan digunakan untuk memenuhi spesifikasi alat yang akan dibuat. Pemilihan komponen yang digunakan selain didasarkan atas kebutuhan sesuai spesifikasi juga perlu dilihat dari segi ketersediaannya dipasaran dan juga tentang harga komponen tersebut sehingga biaya pembuatan perangkat dapat ditekan dengan tidak meninggalkan kualitas perangkat yang dibuat. Proses pemasangan ini biasanya dilakukan berdasarkan tiap-tiap blok rangkaian dengan mengacu pada landasan teori yang terdapat pada Bab II dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifikasi. Proses pemasangan tiap blok ini akan mempermudah proses pengukuran, pengukuran juga untuk menghindari kesulitan pelacakan jika terjadi kesalahan pada perangkat. Hal yang perlu dilakukan pada pemasangan alat adalah membuat diagram blok dan kemudian memilih komponen yang akan digunakan dalam perancangan. Hal ini untuk memudahkan pembuatan alat.

33 20 Dari setiap blok kemudian dibuat rangkaian sesuai fungsinya, dalam hal ini dilakukan pemilihan komponen. Dengan pemasangan yang matang diharapkan pembuatan alat berjalan dengan baik.

34 Rancangan Alat / 2 Actuating cylinder penbuka/penutup tutup tempat sampah 1 motor penggerak ban kiri 2 motor penggerak ban kanan 3 motor penggerak sensor photoelectric pendeteksi manusia 1 sensor proximity induktif (jalur lintasan kiri) 2 sensor proximity induktif (jalur lintasan kanan) 3 sensor photoelectric (pendeteksi manusia) 4 sensor photoelectric (kapasitas sampah/sampah penuh) Sensor proximity kapasitif (posisi pintu sampah) Limit switch (batas gerakan putaran motor) Ban kontruksi Indicator sampah penuh Box panel Gambar 3.1 Sketsa Robot Penampung Sampah

35 22 Limit switch 2 (batas gerakan motor sensor ke kanan) Motor ban kanan Limit switch 1 (batas gerakan motor sensor ke kiri) Motor ban kiri Sensor proxim ity induktif 2 (sensor jalur lintasan kanan) Sensor proxim ity induktif 1 (sensor jalur lintasan kiri) Sensor photoelectric (deteksi m anusia) Program m able logic controller (PLC) Indicator sampah penuh Sensor photoelectric (deteksi sam pah) Sensor proxim ity kapasitif 1 (batas pintu sam pah tertutup) Motor pemutar sensor photoelectric Sensor proxim ity kapasitif 2 (batas pintu sam pah terbuka) Actuating cylinder penggerak tutup tempat sampah Gambar 3.2 Diagram Block System Robot Penampung Sampah

36 23 Cara Kerja Robot Penampung Sampah : 1. Robot berjalan sesuai dengan jalur lintasan yang di berikan, dimana robot membaca lintasan dengan bantuan sensor proximity induktif yang membaca lintasan yang dibuat dari bahan yang mengandung unsur logam. 2. Robot akan berjalan mengikuti lintasan lurus dan belok dengan pengaturan on/off motor ban kanan dan kiri yang di dapat dari kondisi pembacaan sensor proximity induktif kanan dan kiri. 3. Selama robot berjalan sensor photoelectric akan terus memantau keberadaan manusia, sensor photoelectric akan berputar kekiri dan kekanan dengan bantuan motor dengan batasan gerakan di batasi oleh limit switch. 4. Pada saat sensor photoelectric mendeteksi manusia maka motor penggerak ban kanan dan ban kiri serta motor pemutar photoelectric akan berhenti. 5. Setelah semua motor penggerak berhenti actuating cylinder akan on sehinga tutup tempat sampah akan terbuka, proses tersebut akan berlangsung sampai manusia meninggalkan robot. 6. Setelah manusia meninggalkan robot dengan tidak terdeteksinya manusia oleh sensor photoelectric actuating cylinder akan off yang mengakibatkan tutup tempat sampah akan tertutup kembali dan robot berjalan seperti semula. 7. Batas gerakan atau posisi pintu sampah terbuka dan tertutup akan di deteksi oleh sensor proximity kapasitif 8. Kapasitas sampah dideteksi oleh sensor photoelectric, dan pada saat kapasitas sampah penuh robot akan berhenti di ikuti dengan on-nya indikator peringatan penuh.

37 24 9. Semua gerakan robot diatur secara otomatis oleh programmable logic controller (PLC) Perancangan Model Perangkat Keras Perancangan model peraga yang dibuat merupakan bentuk miniatur dari bentuk yang sebenarnya, tentunya akan sangat berbeda dengan bentuk aslinya karena adanya perbedaan-perbedaan yang dilakukan guna mempermudah perancangan dan untuk penghematan biaya karena mahalnya biaya rancang bangun yang sebenarnya Diagram Blok Sistem Perancangan sistem Aplikasi Sensor pada Robot penampung sampah ini sebagai pendeteksi jalur lintasan, pendeteksi manusia, pendeteksi pintu buka/tutup dan pendeteksi kapasitas sampah pada Robot Penampung Sampah ini dirancang dengan menggunakan bantuan PLC yaitu PLC berjenis CPM1A- 20CDR-A yang dikeluarkan oleh OMRON sebagai pusat pengendaliannya. secara keseluruhan sistem pada rancangan alat ini dapat digambarkan dalam diagram blok seperti dibawah ini :

38 25 Gambar 3.3 Diagram Blok Sistem Dari diagram blok diatas, dapat dilihat bahwa sistem pada alat ini dapat dikelompokkan menjadi lima bagian, yaitu : 1) Bagian Personal Computer ( PC ), yaitu : penulisan dan pemrograman dapat juga dikerjakan dengan menggunakan komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak untuk membuat diagram tangganya ( ladder ), seperti pada perangkat lunak Sysmac, Syswin dan cx- programmer. Juga bisa sebagai penghubung antara user dengan pusat pengendali, yang merupakan sarana pertama untuk mendownload program ke dalam PLC. Dan setelah program di-download ke dalam PLC maka PC tidak digunakan lagi. 2) Bagian Pusat Pengendali, yang merupakan rangkaian dari PLC CPM1A- 20CDR-A digunakan sebagai pengendali dari keseluruhan sistem. 3) Bagian Input, terdiri dari sensor Proximity sebagai jarak batas pendorong pintu sampah dan deteksi lintasan, sensor Photoelectric yang berfungsi

39 26 sebagai pendeteksi manusia dan keadaan tabung sampah, limit switch sebagai batas gerakan motor. 4) Bagian Output, terdiri dari selenoid 5/2 untuk mengaktifkan silinder kerja ganda ( pendorong pintu sampah ), motor gear box berfungsi untuk memutar ban dan sensor deteksi manusia, indikator sebagai informasi sampah penuh. 5) Bagian Obyek, yang merupakan suatu tempat yang diperuntukkan untuk sampah yang akan dimasukkan kedalam tempat /wadah penampung sampah Bagian Input Merupakan peralatan untuk mengontrol kerja pada sistem PLC, dimana dapat dilakukan perintah start, stop, reset dan lain-lain serta juga merupakan alat pemberi sinyal umpan balik ( feed back ) dari peralatan output pada sistem umpan balik. Peralatan input berdasarkan fungsinya terbagi dua : 1) Peralatan input sebagai perintah, yaitu berupa tombol, saklar dan lain-lain yang dapat difungsikan oleh operator untuk mengatur, menghentikan, mengaktifkan kerja sistem pada PLC. 2) Peralatan input sebagai sensor yaitu memberikan sinyal atau pulsa umpan balik dari perintah atau output sebagai pengontrol gerakan peralatan output tersebut ke PLC melalui masukannya. Terdiri dari sensor Proximity sebagai jarak batas pendorong pintu sampah dan deteksi lintasan, sensor Photoelectric yang berfungsi sebagai

40 27 pendeteksi manusia dan keadaan tabung sampah, limit switch sebagai batas gerakan motor. Gambar 3.4 Rangkaian PLC CPM1A-20CDR-A.

41 28 Tabel 3.1 Alamat Sensor Pada PLC ALAMAT INPUT L1 L2 COM PENGGUNAAN Arus dari PLN 0 V AC Arus dari PLN 220 V AC Arus +24 VDC pada output PLC (000)00 0 VDC ( Output photo elektrik 4 deteksi sampah ) (000)01 0 VDC ( Output photo elektrik 3 deteksi manusia ) (000)02 0 VDC ( Output proximity kapasitif 1 deteksi pintu sampah tertutup ) (000)03 0 VDC ( Output proximity kapasitif 2 deteksi pintu sampah terbuka ) (000)04 0 VDC ( Proximity induktif 1 deteksi trak/lintasan jalan kanan) (000)05 0 VDC ( Output Sensor Proximity induktif 2 deteksi trak/lintasan jalan kiri ) (000)06 0 VDC ( Output limit switch 1 deteksi batas gerakan motor sensor ke kiri ) (000)07 0 VDC ( Output limit switch 2 deteksi batas gerakan motor sensor kekanan )

42 Proximity Sensor bagian yaitu : Proximity sensor dalam robot penampung sampah ini di bagi menjadi 2 Gambar 3.5 Diagram Hubungan Proximity Dengan PLC Tabel 3.2 Konfigurasi Alamat Sensor Proximity Untuk INPUT PLC ALAMAT INPUT JENIS SENSOR DAN PENGGUNAANNYA (000)02 Sensor Proximity Kapasitif 1 (000)03 Sensor Proximity Kapasitif 2 (000)04 Sensor Proximity Induktif 1 (000)05 Sensor Proximity Induktif Sensor Proximiy Kapasitif

43 30 Gambar 3.6 Sensor proximity kapasitif Item Tabel 3.3 Spesifikasi Sensor Proximity kapasitif E2J-JC4A Tegangan Arus 24 VDC 30 ma Keadaan suhu lingkungan -10 sampai 55 Kelembapan udara 35% sampai 85% Jangkauan deteksi Bahan yang terdeteksi 10 mm magnet

44 31 Sensor proximity Kapasitif adalah sensor yang akan aktif bila berada benda obyek tertentu didekatkan padanya. Bekerjanya tidak membutuhkan kontak langsung dengan obyek. Pada robot penampung sampah ini terpasang 2 buah sensor proximiti kapasitif. Prinsip kerja : Sensor proximity digunakan sebagai batas gerakan silinder pintu sampah, proximity disini bekerja karena adanya medan magnet, proximity akan aktif bila pada saat optik sensor mendeteksi adanya medan magnet. Sensor proximity kapasitif digunakan sebagai batas atas dan bawah antara pembuka pintu tutup robot penampung sampah Sensor Proximity Induktif

45 32 Gambar 3.7 Sensor Proximity Induktif Item Tabel 3.4 Spesifikasi Sensor pxoximity induktif E2FQ-X10E1 Tegangan Arus 24 VDC 10 ma sampai 30 ma Keadaan suhu lingkungan -25 sampai 70 Kelembapan udara 15% sampai 65% Jangkauan deteksi Bahan yang terdeteksi 20 mm Logam Sensor proximity induktif terdapat 2 buah pada robot penampung sampah sebagai pendeteksi untuk logam sebagai jalur lintasan.

46 33 Prinsip Kerja : Sensor Proximity Induktif ini sebagai alat pendeteksi logam sebagai jalur lintasan Robot Penampung Sampah. Pada Robot Penampung Sampah ini Sensor Proximity dipasang 2 buah. Sensor Proximity induktif 1 dan 2 dalam keadaan OFF maka Motor penggerak ban kanan dan kiri akan terus berputar mengikuti jalur yang telah ditentukan, jika Sensor proximity Induktif 1 dalam keadaan ON dan Sensor Proximity 2 dalam kedaan OFF maka Motor Penggerak ban kanan akan berputar dan Motor pengerak ban kiri akan diam, begitu juga dengan sebaliknya pada saat Sensor Proximity 1 dalam keadaan OFF dan Sensor Proximity 2 dalam keadaan ON maka Motor Penggerak Ban kanan akan diam dan Motor Penggerak ban kiri akan berputar, padaa saat Sensor Proximity 1 dan Sensor Proximity 2 dalam keadaan ON maka Motor Penggerak Ban kanan dan kiri akan diam Potoelektrik Sensor Photoelectric sensor adalah sensor yang bekerja mempergunakan sarana cahaya. Sebuah sumber cahaya akan mengeluarkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Bagian penerima akan menerima cahaya tersebut secara langsung ataupun melalui pantulan.

47 34 Sensor Photoelectric digunakan untuk mendeteksi manusia dan sampah. Jenis sensor yang digunakan adalah retro-i reflective, sinar yang dipancarkan diterima oleh photodetector. Sensitifitas dari sensor cahaya ini dapat diatur melalui pengatur sensitifitas yang terdapat pada sensor tersebut. Sensor jenis ini dapat membedakan terang / gelap dengan sangat kritis. Biasanya dikemas dalam bentuk yang kompak sehingga mudah dipasang. Hubungan sensor photoelectric dengan PLC digambarkan pada gambar 3.8. Gambar 3.8 Diagram Hubungan Photoelectric Dengan PLC Tabel 3. 5 Konfigurasi Alamat Sensor Photoelectric Untuk Input PLC ALAMAT INPUT JENIS SENSOR DAN PENGGUNAANNYA (00)00 Photoelectric 4 (deteksi sampah) (00)01 Photoelectric 3 (deteksi manusia)

48 Sensor potoelektrik jenis Retroreflektif Gambar 3.9 Sensor potoelektrik jenis Retroreflektif

49 36 Tabel 3.6 Spesifikasi Sensor potoelektrik jenis Retroreflektif Item E3S-CL1 Tegangan Arus 10 sampai 30 VDC 35 ma Keadaan suhu lingkungan -25 sampai 55 Kelembapan udara 5% sampai 50% Jangkauan deteksi Bahan yang terdeteksi Sensitivitas 20 cm Manusia, kertas,loagam, dll Dapat diatur Sensor Potoelektrik ini tipe retroreflektip ini pada Robot penampung sampah berfunsi sebagai pendeteksi keberadaan manusia. Prinsip kerja : Sensor potoelektrik jenis Retroreflektif ini memakai sistem kerja tunggal. Sinar pemancar akan terus memancarkan sinar dalam jarak deteksi, setelah manusia mendekati robot penampung sampah ini maka sensor mendeteksi keberadaan manusia, maka Motor penggerak Sensor Poto elektrik akan berhenti, kemudian Motor Penggerak ban akan berhenti, Cylinder untuk pembuka pintu sampah akan terbuka.

50 Sensor Photoelectric jenis Reflektif Gambar 3.10 Sensor Photoelectric jenis Reflektif

51 38 Item Tabel 3.6 Spesifikasi Sensor potoelektrik jenis Reflektif E2A-XCM4 Tegangan Arus 10 sampai 30 VDC 200 ma Keadaan suhu lingkungan -25 sampai 55 Kelembapan udara 5% sampai 50% Jangkauan deteksi Bahan yang terdeteksi 150 mm Semua objek yang dapat memotong cahaya/memantulkan cahaya Prinsip kerjanya : Bila cayaha terpotong oleh sampah maka sensor ini akan aktif.. Sensor aktif maka indikator sampah akan hidup, kemudian Motor penggerak sensor akan berhenti, kemudian motor penggerak ban akan berhenti kemudian pintu sampah akan tertutup

52 Limit Switch Limit switch yang digunakan pada rancang bangun ini sebanyak 2 buah. Fungsi dari limit switch ini sebagai batas gerakan motor sensor deteksi manusia dari alat (Robot Penampung Sampah). Hubungan limit switch dengan PLC ditunjukkan seperti pada gambar 3.11 I N ALAMAT Limit Switch P COM + 24 V DC Gambar 3.11 Digram Hubungan Antara Limit Switch dengan PLC Prinsip kerja : Sistem ini akan aktif atau tidak aktif jika ada obyek menekannya pada limit switch didalam sistem ini. Tabel 3.7 Konfigurasi Alamat Switch Untuk INPUT PLC ALAMAT PENGGUNAAN INPUT (000)06 Limit Switch 1 (000)07 Limit Switch 2

53 Rangkaian Keseluruhan Rangkaian keseluruhan dari sistem Aplikasi Programmable Logic Control ( PLC ) sebagai pengendali robot penampung sampah ini merupakan gabungan dari keseluruhan blok-blok rangkaian tersebut yaitu dari pusat pengendali dalam hal ini adalah rangkaian PLC, rangkaian output yang terdiri dari rangkaian selenoid, motor, indikator lampu dan rangkaian input yaitu rangkaian sensor photoelectric, proximity, limit switch dan rangkaian catu daya yang nantinya akan menggerakkan obyek.

54 41 START PE 4 = ON INDICATOR SAMPAH PENUH ON INDICATOR SAMPAH PENUH OFF MOTOR PENGGERAK SENSOR OFF PE 3 = ON MOTOR PENGGERAK BAN OFF MOTOR PENGGERAK SENSOR OFF PROX 2 KAPASITIP = ON CYLINDER PINTU SAMPAH OFF MOTOR PENGGERAK BAN OFF CYLINDER PINTU SAMPAH OFF STOP PROX 1 KAPASITIP = ON LS 1 = ON LS 2 = ON CYLINDER PINTU SAMPAH ON MOTOR PENGGERAK SENSOR ON KEKANAN MOTOR PENGGERAK SENSOR ON KEKIRI PROX IND 1,2 = OFF PROX IND 1=ON, 2=OFF PROX IND 1=OFF, 2=ON PROX IND 1,2 = OFF MOTOR PENGGERAK BAN KANAN DAN KIRI ON MOTOR PENGGERAK BAN KANAN ON DAN KIRI OFF MOTOR PENGGERAK BAN KANAN OFF DAN KIRI ON MOTOR PENGGERAK BAN KANAN DAN KIRI OFF

55 42 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA SENSOR 4.1. Sistem Pengukuran Pengukuran dilakukan dengan mengukur bagian bagian pada setiap blok rangkaian yang dapat mewakili hasil pengukuran, dalam pengukuran dilakukan beberapa kali pengukuran dan hasil pengukuran pada masing masing table pengukuran pada tiap-tiap blok rangkaian Komponen yang digunakan : 1) Sensor photoelectric 2 buah 2) Sensor proximity kapasitif 2 buah 3) Sensor proximity induktif 2 buah 4) Limit switch : 2 buah limit switch dan 4 buah push button 5) Solenoid ( katup 5/2 ) 1 buah 6) Lampu indicator 1 buah

56 Alat ukur yang dipergunakan : Multitester Pengujian Terhadap Sensor A. Sensor Proximity Pertama kali pengujian dilakukan dengan cara mendekatkan sensor dengan objek. Kemudian terlebih dahulu menyetel / menset sensor yang diuji tersebut. Langkah pertama untuk pengujian terhadap kepekaan sensor yaitu : 1) Pindahkan bagian penutup karet di bagian belakang sensor dan potensiometer dalam lubang lakukan penyesuaian kepekaan terhadap sensor. 2) Kepekaan jarak sensor dapat ditambh dengan menjalankan potensiometer sesuai dengan arah jarum jam. 3) Perlahan-lahan potensiometer diputar sesuai dengan arah jarum jam pada sensor saat objek tidak terdeteksi. 4) Putar potensiometer berlawanan arah jarum jam sampai sensor mendekati off atau kepekaan terhadap objek yang dideteksi sampai objek hamper tidak terdeteksi. 5) Operasi sensor akan stabil jika putaran pada potensiometer diset dengan standart yang telah ditentukan ( penyetelan jangan melebihi 1.5 dari putaran on maupun putaran off ). 6) Set potensiometer ditengah-tengah antara putaran on dan putaran off.

57 44 Gambar 4.1 Cara Pengujian Sensor berikut : Adapun hasil dari pengujian ditampilkan pada table 4.1 sebagai Tabel 4.1. Hasil Pengujian Sensor Proximity induktif Objek Ketetapan Tegangan pada Hasil Kondisi Standart Output PLC Pengujian Logam 10 mm 24 V DC 8 mm Baik Tabel 4.2. Hasil Pengujian Sensor Proximity kapasitif Objek Ketetapan Tegangan pada Hasil Kondisi Standart Output PLC Pengujian Magnet 7 mm 24 V DC 6,5 mm Baik

58 45 Dari hasil pengujian sensor diatas dapat disimpulkan bahwa jenis sensor digunakan adalah sensor proximity induktif dengan tipe yang lebih spesifikasi lagi yaitu : E2K-C25ME1 dengan jarak kepekaan 10 mm, dan sensor proximity kapasitif dengan tipe yang lebih spesifikasi lagi yaitu : E2J- JC4A dengan jarak kepekaan 7 mm B. Sensor Photoelectric Untuk pengujian sensor photoelectric ini sama halnya dengan prosedur atau langkah-langkah seperti yang telah dijelaskan pada sensor proximity. Untuk melakukan pengujian kepekeaan jarak sensor photoelectric terhadap objek yang dideteksi dengan jenis dan karakteristik sensor tersebut. Adapun hasil dari pengujian kepekaan dari sensor photo electric single ( jenis retroreflektif ) pada table 4.3 sebagai berikut : Tabel 4.3. Hasil Pengujian Photoelectric Retroreflektif Objek Ketetapan Tegangan pada Hasil Kondisi Standart Output PLC Pengujian Manusia 20 cm 24 V DC 19 cm Baik Kertas Putih 19 cm 24 V DC 18.2 cm Baik Karton 18 cm 24 V DC 17,8 cm Baik Cermin 16 cm 24 V DC 15,4 cm Baik Kertas Hitam 15 cm 24 V DC 14,5 cm Baik Kayu 13 cm 24 V DC 12,8 cm Baik Karet 12 cm 24 V DC 11.4 cm Baik

59 46 Adapun hasil dari pengujian kepekaan dari sensor photo electric single ( jenis reflektif ) pada tabel 4.4 sebagai berikut Table 4.4. Hasil Pengujian Photoelectric Jenis Reflektif Objek Ketetapan Tegangan pada Hasil Kondisi Standart Output PLC Pengujian Sampah 10 cm 24 V DC 9,7 cm Baik Dari hasil pengujian sensor diatas dapat disimpulkan bahwa jenis sensor yang digunakan adalah sensor photoelectric single dengan tipe yang lebih spesifikasi lagi yaitu : E3JK-DS30M1 dengan jarak kepekaan 20 cm, dan sensor photoelektrik jenis reflektif yaiu : E2A-XCM4 dengan jarak kepekaan 10 cm Selama sensor masih dapat mendeteksi suatu objek yang dideteksi dapat dikatakan bahwa kepekaan sensor dalam kondisi baik dan sebaliknya sensor dalam kondisi tidak baik jika jarak kepekaan dari sensor tidak ada sama sekali Pengukuran Terhadap Sensor A. Sensor Proximity 1) Pengukuran sensor proximity keadaan aktif ( saat silinder naik ). Pengujian terhadap sensor proximity dilakukan sensor tersebut dipasangkan pada rangkaian. Untuk menguji sensor ini diperlukan multitester yang positif dengan alamat input pada PLC dari sensor dan negatifnya dihubungkan dengan arus negative pada output PLC

60 47 Pengukuran sensor proximity keadaan aktif ( saat silinder naik ) dapat dilihat pada gambar 4.2. dihalam berikutnya. Gambar 4.2 pengujian sensor proximity aktif ( saat silinder naik ) Pertama yang harus dilakukan adalah, multitester diset pada posisi voltmeter sebesar 30 V DC karena tegangan yang dipakai oleh sensor adalah 24 V DC, agar multitester tidak rusak maka multirester diset lebih besar dari 24 V DC dan dihubungkan pada sensor yang akan diuji. Kutub (+) dari multitester dihubungkan ke kutub output sensor dan kutub (-) dihubungkan ke sumber (-).Data hasil dari pengujian sensor Proximity ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Sensor proximity kapasitif Sensor Volt V DC V DC

61 48 Dari hasil pengujian yang tertera pada tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa sensor masih dapat digunakan dan masih dalam keadaan baik. 2) Cara pengukuran sensor proximity tidak aktif ( saat silinder turun ). Pengukuran dilakukan pada saat kondisi alat sedang ON dengan cara menghubungkan multitester yang positif dengan alamat input pada PLC dari sensor dan yang negative di hubungkan dengan arus negative pada output PLC. Gambar 4.3 pengujian sensor proximity tidak aktif ( saat silinder turun ) Data hasil dari pengujian sensor Proximity ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.6 Hasil Pengukuran Sensor proximity kapasitif Sensor Volt 02 0 V DC 03 0 V DC

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE 3.1 TUJUAN PERANCANGAN Pada prinsipnya tujuan dari perancangan alat dan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau pembuatan alat dan program yang

Lebih terperinci

BAB II SENSOR WIRING & SINKING SOURCING. 1. Tujuan Percobaan

BAB II SENSOR WIRING & SINKING SOURCING. 1. Tujuan Percobaan BAB II SENSOR WIRING & SINKING SOURCING 1. Tujuan Percobaan Memahami Prinsip Sinking-Sourcing pada Sensor Diskrit dan Input Module PLC Memahami Cara Menghubungkan Sensor Diskrit dengan Input Module PLC

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM Simulasi Timer dan Counter PLC Omron Type ZEN sebagai (David A. Kurniawan dan Subchan Mauludin) SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM Dalam bab ini berisi tentang bagaimana alat dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjadi suatu rangkaian yang dapat difungsikan. Selain itu juga membahas tentang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 28 METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 hingga Januari 2014, dilakukan di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun Sebagai Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRAFFIC LIGHT MENGGUNAKAN WIRELESS BERBASIS PLC OMRON CPM1A-30CDR LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRAFFIC LIGHT MENGGUNAKAN WIRELESS BERBASIS PLC OMRON CPM1A-30CDR LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRAFFIC LIGHT MENGGUNAKAN WIRELESS BERBASIS PLC OMRON CPM1A-30CDR LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh

Lebih terperinci

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK RANCANG BANGUN PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED FORWARD REVERSE MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20DR-A Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Perancangan robot merupakan aplikasi dari ilmu tentang robotika yang diketahui. Kinerja alat tersebut dapat berjalan sesuai keinginan kita dengan apa yang kita rancang.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 JUNIMAR TIKA AFFITRI 5223050346 ANGGI NURSANTI 5223053214 Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 62 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan dari pembuatan alat ini telah telaksana dengan baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian dan analisa terhadap alat yang dibuat.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SIMULASI CONVEYOR UNTUK PROSES PENGECATAN DAN PENGERINGAN MENGGUNAKAN PLC

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SIMULASI CONVEYOR UNTUK PROSES PENGECATAN DAN PENGERINGAN MENGGUNAKAN PLC UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2004/2005 SIMULASI CONVEYOR UNTUK PROSES PENGECATAN DAN PENGERINGAN MENGGUNAKAN PLC William Heriawan 0221970099

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan. 33 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Dalam perancangan ini menggunakan tiga buah PLC untuk mengatur seluruh sistem. PLC pertama mengatur pergerakan wesel-wesel sedangkan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3

LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 RANCANG BANGUN PEMBUKA DAN PENUTUP PINTU GERBANG DAN GARASI MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL BERBASIS ATMEGA8 LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang solusi dari permasalahan yang diberikan dalami tugas kerja praktik yaitu tentang instalasi dan cara kerja dari penyambung track electric dan alat pemantau

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR 26 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR 3.1. Pembuatan Alat Penelitian Dalam proses perancangan, dan pembuatan prototype konveyor sortir berbasis PLC ini diperlukan beberapa alat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].

Lebih terperinci

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*) PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*) Abstrak Perkembangan teknologi dan industri saat ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat seiring dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG 24 BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG Bab ini membahas mengenai perancangan trainer yang berupa input dan output device PLC OMRON CP1L, rangkaian sensor optocoupler, Instalasi

Lebih terperinci

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 37 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Rangkaian Perancangan Automatic Spray Control ini menggunakan PLC NAiS buatan Panasonic tipe FP0-C14RS, yang berfungsi untuk mengontrol Counter, Relai, Timer,

Lebih terperinci

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC Nama Mahasiswa : Alifa Rachma Husaeni 2208 039 006 Alvian 220803033 Nama Pembimbing : Suwito, ST, MT. Program Studi D3 Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB IV. SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk.

BAB IV. SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk. BAB IV SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk. 4.1 Sensor Proximiti Sensor Proximiti adalah alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan jarak

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi FSM based PLC Spesifikasi dari FSM based PLC adalah sebagai berikut : 1. memiliki 7 buah masukan. 2. memiliki 8 buah keluaran. 3. menggunakan catu daya 5

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3. Oleh: NIM : NIM :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3. Oleh: NIM : NIM : LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PENGONTROLAN DAN PEMONITORAN LAMPU PENERANGAN, AIR CONDITIONER DAN PROYEKTOR RUANG LAB EK DAYA MENGGUNAKAN TOUCHSCREEN BERBASIS PLC Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

PENGONTROLAN MINIATUR PINTU PERLINTASAN KERETA API MENGGUNAKAN PLC (Programmable Logic Controller)

PENGONTROLAN MINIATUR PINTU PERLINTASAN KERETA API MENGGUNAKAN PLC (Programmable Logic Controller) PENGONTROLAN MINIATUR PINTU PERLINTASAN KERETA API MENGGUNAKAN PLC (Programmable Logic Controller) LAPORAN PROYEK AKHIR Oleh : Solehkhan Lail Anggara NIM 021903102038 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Komputer Oleh: JONATHAN ALBERTO HUTAGAOL

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Aspek Perancangan Dalam Modifikasi Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan perencanaan, pemasangan dan pengujian. Dalam hal tersebut timbul

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA 1.1 Implementasi 1.1.1 Sistem Gerbang Bendungan Perancangan Kontrol otomatis sistem bendungan menggunakan Programble logic Control (PLC) sebagai alat pengendali yang menggerakan

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Muhammad Fajri Nur Reimansyah (L2F009032) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI PENGISIAN GALON AIR ISI ULANG BERBASIS PLC OMRON

SISTEM PENGENDALI PENGISIAN GALON AIR ISI ULANG BERBASIS PLC OMRON SISTEM PENGENDALI PENGISIAN GALON AIR ISI ULANG BERBASIS PLC OMRON LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Diploma III Politeknik Negeri Medan Oleh : ADI PUTRA

Lebih terperinci

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil pengamatan dan analisa dari hasil pengukuran rangkaian reliability tes ini yaitu ON/OFF power switch dan ON/OFF remote control berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam suatu perancangan sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan prinsip kerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Untuk itu perlu disusun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Nur Hudi, Lestari; Robot Omni Directional Steering Berbasis Mikrokontroler ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Abstrak: Robot Omni merupakan seperangkat

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENDALIAN MESIN PENYEMPROT DAN PENGERING CAT BERBASIS PLC

PERANCANGAN PENGENDALIAN MESIN PENYEMPROT DAN PENGERING CAT BERBASIS PLC PERANCANGAN PENGENDALIAN MESIN PENYEMPROT DAN PENGERING CAT BERBASIS PLC TUGAS AKHIR Oleh: Cokro Agus M. 01.50.0081 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

Lebih terperinci

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1 Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA TRAFFIC LIGHT DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Susdarminasari Taini (L2F009034)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan Juli 2013 sampai bulan Mei 2014, dilakukan di Laboraturium Elektronika jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT

APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT Initially control systems for the controller of industrial automatic machine peripheral

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Teknologi selalu berkembang mengikuti perubahan zaman. Saat ini teknologi sudah ada di setiap lini kehidupan. Teknologi mempermudah manusia mengatasi suatu permasalahan.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV Pengujian Alat dan Analisa BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4. Tujuan Pengujian Pada bab ini dibahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap rangkaian sensor, rangkaian pembalik arah putaran

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT Hendrickson 13410221 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Diah Nur Ainingsih, ST., MT. Latar Belakang Untuk

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 10 Sensor / Transducer

Mekatronika Modul 10 Sensor / Transducer Mekatronika Modul 10 Sensor / Transducer Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari sensor atau transducer Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KENDALI PEMERAH SUSU SAPI OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8

PERANCANGAN SISTEM KENDALI PEMERAH SUSU SAPI OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8 PERANCANGAN SISTEM KENDALI PEMERAH SUSU SAPI OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8 Disusun oleh : Mochamad Choifin (2108.100.528) Dosen pembimbing : Dr.Ir. Bambang Sampurno, MT JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MINIATUR PALANG PINTU PERLINTASAN KERETA API BERBASIS PLC

RANCANG BANGUN MINIATUR PALANG PINTU PERLINTASAN KERETA API BERBASIS PLC RANCANG BANGUN MINIATUR PALANG PINTU PERLINTASAN KERETA API BERBASIS PLC LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Diploma III oleh: AFDAL AMINUDDIN SIREGAR ANWAR

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem pneumatik dengan aplikasi pada mobile robot untuk menaiki dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem pneumatik dengan aplikasi pada mobile robot untuk menaiki dan 96 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem pneumatik dengan aplikasi pada mobile robot untuk menaiki dan menuruni tangga yang dirancang mempunyai spesifikasi/karakteristik antara

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI 1 RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI Oleh Wahyu Adi Nugroho NPM. 0734210306 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI. Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI. Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI 3.1 Perancangan Alat Simulasi Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi otomasi lahan parkir berupa Programmable Logic Control

Lebih terperinci

Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini.

Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini. BAB 111 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras. Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini. Difokuskan kepada ketepatan sensor, dan ketepatan motor bergerak untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Line Follower Robot Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar dapat beroperasi secara otomatis bergerak mengikuti alur garis yang telah dibuat

Lebih terperinci

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1 BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sistem Water Filter Sistem water filter adalah sistem pengolahan air dengan metode penyaringan menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 27 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Umum Didalam perancangan alat dirancang sebuah alat simulator penghitung orang masuk dan keluar gedung menggunakan Mikrokontroler Atmega 16. Inti dari cara

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Waste Water Treatment Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri

Lebih terperinci

BAB III ANALISA RANGKAIAN

BAB III ANALISA RANGKAIAN 36 BAB III ANALISA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Analisa rangkaian dilakukan melalui analisa pada diagram blok, seperti terlihat pada gambar 3.1. INPUT PEMANCAR MEDIA TRANSMISI PENERIMA BLOK I BLOK II

Lebih terperinci

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 Edhy Andrianto L2F 303438 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRAK Pengaturan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGHITUNG ORANG DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SENSOR INFRA-MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGHITUNG ORANG DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SENSOR INFRA-MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGHITUNG ORANG DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SENSOR INFRA-MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA Disusun Oleh : Nama : Riwan Satria NIM : 41405110026 Program Studi : Teknik Elektro Pembimbing

Lebih terperinci

Sensor Proximity Inductive

Sensor Proximity Inductive Sensor Proximity Inductive Proximity secara bahasa artinya jarak atau kedekatan, jadi pengertian dari proximity sensor adalah sensor yang dapat mendeteksi keberadaan objek yang ada di dekatnya tanpa melalui

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN Pendahuluan

BAB 3 PEMBAHASAN Pendahuluan BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Pendahuluan Pada dasarnya pada bab ini dijelaskan bagaimana awalnya sebelum dilakukan proses perbaikan sehingga perlu adanya perbaikan yaitu dengan system automatisasi, diantaranya:

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RANCANG BANGUN CRANE PEMINDAH DAN PEMILAH BARANG OTOMATIS BERBASIS PLC (BAGIAN II) TUGAS AKHIR

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RANCANG BANGUN CRANE PEMINDAH DAN PEMILAH BARANG OTOMATIS BERBASIS PLC (BAGIAN II) TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN CRANE PEMINDAH DAN PEMILAH BARANG OTOMATIS BERBASIS PLC (BAGIAN II) TUGAS AKHIR MUHAMMAD FIRMAN RAMADHAN PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKNIK FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN AIR BERSIH BERBASIS PLC LS XBC-DR30E

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN AIR BERSIH BERBASIS PLC LS XBC-DR30E RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN AIR BERSIH BERBASIS PLC LS XBC-DR30E LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 oleh : HAZA IRMA DWI J. HARAHAP MARDIANI

Lebih terperinci

PERANCANGAN LENGAN ROBOT PENGAMBIL DAN PENYUSUN KOTAK OTOMATIS BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 32

PERANCANGAN LENGAN ROBOT PENGAMBIL DAN PENYUSUN KOTAK OTOMATIS BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 32 PERANCANGAN LENGAN ROBOT PENGAMBIL DAN PENYUSUN KOTAK OTOMATIS BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 32 Ditulis sebagai satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III (Diploma Tiga)

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Ekstensi (PPSE) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. AUTOMATIC SPRAY CONTROLLER UNTUK MESIN INJECTION PLASTIK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) PANASONIC NAiS FP0-C14RS

TUGAS AKHIR. AUTOMATIC SPRAY CONTROLLER UNTUK MESIN INJECTION PLASTIK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) PANASONIC NAiS FP0-C14RS TUGAS AKHIR AUTOMATIC SPRAY CONTROLLER UNTUK MESIN INJECTION PLASTIK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) PANASONIC NAiS FP0-C14RS DISUSUN OLEH : MULYANA SASTRA BIDAYA 41409120025 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR BAB II SISTEM PEMANASAN AIR Konsep dasar sistem pemanasan air ini memiliki 3 tahapan utama yang saling berhubungan. Tahapan pertama, yaitu operator menjalankan sistem melalui HMI InTouch. Operator akan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1. Pendahuluan Sebelum digunakan untuk produksi, rancangan prototype robot auto spray ini harus diuji terlebih dahulu. Pengujian ini berfungsi untuk: Mengetahui kondisi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM PLC PADA MODEL PENGATUR PALANG PINTU PERLINTASAN KERETA API OTOMATIS

TUGAS AKHIR SISTEM PLC PADA MODEL PENGATUR PALANG PINTU PERLINTASAN KERETA API OTOMATIS TUGAS AKHIR SISTEM PLC PADA MODEL PENGATUR PALANG PINTU PERLINTASAN KERETA API OTOMATIS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Meraih Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) Teknik Mesin Disusun Oleh

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM OTOMATISASI MESIN PENGEPACK OBAT DENGAN MENGGUNAKAN PLC

TUGAS AKHIR SISTEM OTOMATISASI MESIN PENGEPACK OBAT DENGAN MENGGUNAKAN PLC TUGAS AKHIR SISTEM OTOMATISASI MESIN PENGEPACK OBAT DENGAN MENGGUNAKAN PLC Disusun oleh : HERI WAYANDIANA 01302-026 JAKARTA 2008 LEMBAR PENGESAHAN SISTEM OTOMATISASI MESIN PENGEPAK OBAT DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Abstrak. Arbye S L2F Halaman 1

Abstrak. Arbye S L2F Halaman 1 Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA BEL KUIS DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Arbye S (L2F009045) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C2051

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C2051 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C2051 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Lebih terperinci