Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp
|
|
- Hengki Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ISSN Pages pp PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN PENERAPAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ACEH BARAT (Studi pada SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat) 1) Teuku Fahrian Nagor, 2) Dr. Darwanis, M. Si, Ak, 3) Dr. Syukriy Abdullah, SE, M.Si, Ak 1) Magister Akuntansi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Staff Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh Abstract:This study aims to examine the effect of internal control system implementation and financial management implementation, both simultaneously and partially on the financial statements quality in West Aceh district government.the population in this study is a Civil Servant at the Department of Finance and Asset Management Regional Government West Aceh consisting of Budget Users, Financial Administration Officer, Treasurer and Auditor Inspectorate on regional work units which amounts to 150 people. Data collection techniques by distributing questionnaires to respondents. Data analysis technique used in this study is multiple regression analysis.this study showed that the internal control system and financial management implementation, either simultaneously or partially affect the financial statements quality in West Aceh district government. Keywords: Internal Control System Implementation, Financial Management Implementation, Financial Statements Quality. Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan sistem pengendalian intern dan penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah baik secara simultan maupun secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Daerah kabupaten Aceh Barat yang terdiri dari Pengguna Anggaran (PA), Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK), Bendahara dan Auditor Inspektorat pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berjumlah 150 orang. Teknik pengumpulan data penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada responden penelitian. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa penerapan sistem pengendalian intern dan penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah baik secara simultan maupun secara parsial berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Kata Kunci: Penerapan Sistem Pengendalian Intern, Penerapan Prinsip Pengelolaan Keuangan, Kualitas Laporan Keuangan Daerah. PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Mardiasmo (2002:78) dimana daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di luar urusan pemerintah pusat, pemberian otonomi daerah ini diharapkan dapat Volume 4, No. 1, Februari
2 meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas sektor publik di Indonesia. Salah satu kewenangan yang diberikan Pemerintah Pusat kepada daerah yaitu dalam hal pengelolaan keuangan daerah sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 58/2005 tentang pengelolaan keuangan daerah. Pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah diatur dalam Qanun Kabupaten Aceh Barat No. 2 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Bupati Aceh Barat No. 26 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, dan Peraturan Bupati Aceh Barat No. 9 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Salah satu bentuk keberhasilan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan keuangannya dapat dinilai dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang dihasilkan. Laporan tersebut harus berkualitas, artinya laporan yang dihasilkan Pemerintah Daerah bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan para pemakai. Namun kenyataannya, perkembangan kualitas LKPD Kabupaten Aceh Barat belum seperti yang diharapkan, hal ini terlihat dari opini Wajar Dengan Pengecualian atau Qualification Opinion yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) LKPD Kabupaten Aceh Barat Tahun Anggaran LKPD tersebut dinilai kurang berkualitas karena masih terdapat temuan oleh BPK RI tahun 2012yang masih merupakan temuan pada tahun sebelumnya yaitu tahun Temuan kelemahan lainnya terdapat pada ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatuhan dalam pelaporan keuangan,serta penerapan sistem pengendalian intern. Berdasarkan hal tersebut maka Pemerintah Daerah Aceh Barat harus memahami tentang sistem pengendalian intern maupun prinsip pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sistem pengendalian intern dan penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan masukan kepada pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan sebagai salah satu sarana dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan daerah di waktu yang akan datang. Selanjutnya juga diharapkan bagi peneliti sendiri dan pembaca lainnya, dapat bermanfaat untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan baik secara teori maupun praktek mengenai kajian variabel dalam penelitian ini. KAJIAN KEPUSTAKAAN Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Menurut Mulyana (2010:96) kualitas diartikan sebagai kesesuaian dengan standar, diukur berbasis ketidaksesuaian, serta dicapai melalui pemeriksaan. Selanjutnya Mahmudi (2003:77) mengungkapkan bahwa laporan keuangan sektor publik pada hakekatnya merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat atas pengelolaan dana publik baik dari pajak, retribusi 73 - Volume 4, No. 1, Februari 2015
3 atau transaksi lainnya.penyajianlaporan keuangan untuk tujuan umum (generalpurpose financial statements) bertujuan untuk meningkatkan keterbandingan laporankeuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitas. Komponen-komponen yang terdapat dalam suatu set laporan keuanganpokok meliputi; Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Menurut Permendagri No 13/2006, ada empat karakteristik yang merupakan prasyarat normatif yang diperlukanagar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki, yaitu: relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Sistem Pengendalian Intern Menurut Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 2008 pengertian SistemPengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakandan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan danseluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainyatujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,keandalanpelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadapperaturan perundang-undangan. Selanjutnya Rai (2008:283) mendefinisikan sistem pengendalian intern secara ringkas yaitu kebijakan dan prosedur yangdirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemenbahwa organisasi mencapai tujuan dan sasarannya. PP No. 60/2008, bahwa unsur sistempengendalian intern dalam Peraturan Pemerintah ini mengacu pada unsur sistempengendalian intern yang telah dipraktikan di lingkungan pemerintah di berbagainegara, yang meliputi: lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Prinsip Pengelolaan Keuangan Daerah Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri 59/2007 yang merupakan perubahan atas Permendagri No. 13/2006 tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah, mendefinisikan pengelolaan keuangan daerah sebagai keseluruhan kegiatan yang meliputiperencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah dibagi menjadi tiga proses besar, meliputi perencanaan (termasuk didalamnya aktifitas penetapan APBD atau penganggaran), penatausahaan (proses pelaksanaan APBD) dan pelaporan(pertanggungjawaban APBD). Proses akuntansi merupakan bagian dari aktifitaspelaporan yang mengharuskan setiap pengguna anggaran/pengguna barang untukmelaporkan seluruh transaksi ke dalam laporan keuangan. Menurut Chabib dan Rohcmansjah (2010:10), prinsip-prinsip pengelolaankeuangan yang diperlukan untuk mengontrol kebijakan keuangan daerah meliputi: akuntabilitas, value for money, kejujuran, transparansi, dan pengendalian. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji variabel independen terhadap variabel dependen.populasi dalam penelitian ini Volume 4, No. 1, Februari
4 adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Aceh Barat yang terdiri dari Pengguna Anggaran (PA), Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK), Bendahara dan Auditor Inspektorat SKPD yang berjumlah 150 orang. Pada penelitian ini, sumber data primer yang digunakan yaitu hasil perolehan kuesioner dari responden penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen berita media online, peraturan pemerintah, artikel maupun jurnal. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi yang terdiri dari dua tahapan. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yakni jurnal atau artikel akuntansi, Peraturanperaturan Pemerintah dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pada tahap yang kedua, pengumpulan data primer yaitu kuesioner yang telah dikumpulkan dari responden penelitian. Operasionalisasi Variabel Kualitas Laporan Keuangan Daerah Laporan keuangan daerah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh pemerintah daerah selama satu periode pelaporan (Permendagri No. 13 Tahun 2006). Responden diminta menjawab tentang bagaimana pandangan mereka, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak setuju. Masing-masing item pernyataan tersebut kemudian diukur dengan menggunakan skala Likert 5 poin, di mana poin 1 diberikan untuk jawaban yang berarti Kualitas Laporan Keuangan Daerah paling rendah, dan seterusnya poin 5 diberikan untuk jawaban yang berarti Kualitas Laporan Keuangan Daerah paling tinggi. Sistem Pengendalian Intern Sistem PengendalianIntern adalah prosesyang integral padatindakan dankegiatanyang dilakukan secaraterus menerus olehpimpinan dan seluruhpegawaiuntukmemberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan (PPNo.60 Tahun2008). Responden diminta menjawab tentang bagaimanapandangan mereka, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampaike jawaban sangat tidak setuju. Masing-masing item pernyataan tersebutkemudian diukur dengan menggunakan Skala Likert 5 poin, di mana poin 1diberikan untuk jawaban yang berarti sistem pengendalian intern paling rendah, dan seterusnyapoin 5 diberikan untuk jawaban yang berarti sistem pengendalian intern paling tinggi. Prinsip Pengelolaan Keuangan Daerah Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah. (Permendagri No 13 Tahun 2006). Responden diminta menjawab tentang bagaimana persepsi mereka, memilih di antara lima 75 - Volume 4, No. 1, Februari 2015
5 jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak setuju. Masing-masing item pernyataan tersebut kemudian diukur dengan menggunakan Skala Likert 5 poin, di mana poin 1 diberikan untuk jawaban yang berarti prinsip pengelolaan keuangan paling rendah, dan seterusnya poin 5 diberikan untuk jawaban yang berarti prinsip pengelolaan keuangan paling tinggi. Metode Analisis Untuk menganalisis data digunakan metode kuantitatif. Pada metode kuantitatif, semua data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif berdasarkan pendapat para ahli sebagai landasan teori. Kuesioner yang telah diisi oleh responden dikuantitatifkan terlebih dahulu sehingga menghasilkan keluaran-keluaran berupa angka yang selanjutnya dianalisis melalui program SPSS (Statistical Package for Social Science). Untuk menganalisis data dilakukan pengujian data dan pengujian hipotesis.setelah kuesioner terkumpul untuk melakukan analisis data perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Keuangan Daerah (DPKKD), serta 8 orang auditor pada Inspektorat SKPD. Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 150 dan telah kembali juga sebanyak 150, artinya kuesioner kembali 100%. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Berdasarkan output komputer setelah dilakukan pengujian validitas seluruh pernyataan yang diajukan pada kuisioner, sebanyak 49 pernyataan telah valid dan memenuhi persyaratan untuk melakukan pengujian selanjutnya, dimana nilai koefisien korelasinya sudah lebih dari (nilai kritis korelasi r product-moment untuk n = 150). Namun sejumlah 16 pernyataan tidak valid karena berada dibawah nilai kritis, sehingga tidak dilanjutkan ke pengujian selanjutnya. Untuk pengujian reliabilitas terhadap variabel dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa pengukuran keandalan untuk masingmasing variabel bebas dan variabel terikat memenuhi persyaratan α > 0.6. HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Barat. Responden penelitian berjumlah 150 orang yang terdiri dari 46 orang penguasa anggaran, 46 orang pejabat penatausahaan keuangan, 46 orang bendahara pada masingmasing SKPD, ditambah 4 orang kepala bidang pada Dinas Pengelolaan Kekayaan dan Hasil Pengujian Hipotesis Melalui hasil program SPSS maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 2, ,313 X1 + 0,230 X2 + e Dimana nilai koefisien regresi (β) masingmasing variabel adalah, 0,313untuk variabel sistem pengendalian intern (β 1), dan 0,230untuk variabel prinsip pengelolaan keuangan daerah (β 2). Nilai Koefisien Determinasi (R 2 ) sebesar 0,890. Volume 4, No. 1, Februari
6 Hasil Pembahasan Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern dan Penerapan Prinsip Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah Dari hasil rancangan hipotesis, dimana Ha diterima jika paling sedikit ada satu B 1 0 (i = 1,2) berarti bahwa terdapat salah satu nilai B dari kedua variabel independen yaitu variabel penerapan sistem pengendalian intern dan variabel penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah yang nilainya tidak sama dengan nol. Sebaliknya Ho diterima jika nilai B i (i = 1,2) = 0, maksudnya yaitu Ho diterima jika nilai B dari kedua variabel independen yaitu variabel penerapan sistem pengendalian intern dan variabel penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah adalah sama dengan nol. Hasil tersebut mendukung penelitian Hamdani (2011) yang menyebutkan bahwa dengan adanya penerapan sistem pengendalian intern dan penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah yang baik akan meningkatkan kualitas laporan keuangan daerah. Serta penelitian Nugraha (2010) yang menjelaskan bahwa sistem pengendalian intern dapat memperkuat dihasilkannya laporan keuangan yang dapat dihandalkan. Semakin baik penerapan sistem pengendalian intern semakin dapat diandalkan suatu laporan keuangan. Secara umum sistem pengendalian intern dan penerapan prinsip pengelolaan keuaagan daerah pada Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat sudah diterapkan dan berjalan dengan baik walaupun belum sepenuhnya sesuai kriteria dan optimal. Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel penerapan sistem pengendalian inten berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah Kabupaten Aceh Barat, jadi hipotesis Ha diterima (B1 0) dan menolak Ho. Hasil ini menunjukan bahwa secara parsial penerapan sistem pengendalian intern berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah Kabupaten Aceh Barat. Hasil tersebut mendukung penelitian Primastuti (2006) serta penelitian Nugraha dan Susanti (2010), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Secara umum, menunjukan bahwa sistem pengendalian intern telah diterapkan di Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat walaupun penerapannya belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil temuan BPK tahun 2012, dimana masih terdapat beberapa kelemahan dalam laporan yang berkaitan dengan sistem pengendalian intern maupun kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Pengaruh Penerapan Prinsip Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah 77 - Volume 4, No. 1, Februari 2015
7 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah Kabupaten Aceh Barat, jadi hipotesis Ha diterima (B 2 0) dan menolak Ho. Hasil ini menunjukan bahwa secara parsial penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah Kabupaten Aceh Barat. Hasil tersebut mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hamdani (2001), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah pengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Secara umum, menunjukan bahwa penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah telah diterapkan di Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat walaupun penerapannya belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil temuan BPK tahun 2012, dimana masih terdapat beberapa kelemahan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatuhan dalam pelaporan keuangan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil setelah dilakukan pengujian dan analisis data dalam penelitian ini adalah: 1. Penerapan sistem pengendalian intern dan penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat. 2. Penerapan Sistem pengendalian intern secara parsial berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat. 3. Penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah secara parsial berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Saran Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini dapat disimpulkan dalam beberapa hal yaitu: 1. Sebaiknya aparatur penyusun laporan keuangan yang berada pada SKPD yang meliputi PPK dan Bendahara merupakan aparatur-aparatur yang berasal dari latar belakang disiplin ilmu akuntansi. Hal ini peneliti dapat ketika mewawancara beberapa responden yang ternyata bukan berasal dari pengetahuan akuntansi. Oleh karena itu sebaiknya aparatur tersebut diberikan pelatihan maupun seminar yang berhubungan dengan ilmu akuntansi, khususnya dalam hal penyusunan laporan keuangan. 2. Aparat pengawasan (Inspektorat Kabupaten Aceh Barat) hendaknya lebih efektif dalam melakukan pembinaan seperti melakukan kontrol dan sosialisasi secara rutin pada SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat minimal 1 bulan sekali. Untuk peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain yang diduga memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah Volume 4, No. 1, Februari
8 DAFTAR KEPUSTAKAAN Supangat, Andi Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Pustaka Bastian, Indra Audit Sektor Publik, Jakarta: Selemba Empat. Gujarati, D. N Basic Econometrics. 4th edition. New York: McGraw-Hill Al Rasyid Harun, 1994, Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala, Bandung: program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran Agung Rai, I Gusti Audit Kinerja pada Sektor Publik. Jakarta: Selemba Empat. Juanim Analisis Jalur Dalam Riset Pemasaran, Bandung; Universitas Pasundan Sarwono, Jonathan SPSS Teori dan Latihan, Penerbit Andi Yogyakarta. Mardiasmo Akuntansi sektor publik. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta Masyhuri Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: Refika Aditama. Indriantoro Nur dan Bambang Supomo Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi II. BPFE-Yogyakarta Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun Standar Akuntansi Pemerintahan. Fokusmedia. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 4 Tahun 2008 Pedoman Pelaksanaan Reviu Atas Laporan Keuangan Daerah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Nuansa Aulia. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.4 Tahun Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Riduwan dan Akdon Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Cetakan Kedua. Alfabeta. Riduwan Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Cetakan Kesatu. Alfabeta, Bandung. Riduwan Dasar-dasar Statistika. edisi revisi. Bandung: Penerbit Alfabeta Santoso Singgih Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Penerbit PT Elex Media Komputindo Gramedia Jakarta Chabib, Soleh dan Heru Rohcmansjah Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Bandung: Fokusmedia. Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Cetakan Keduabelas. Alfabeta, Bandung. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Supranto Metoda Riset Aplikasinya dalam Pemasaran, Jakarta, Penerbit Erlangga Team Redaksi Nuansa Aulia Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Bandung: Nuansa Aulia. Husein Umar Metode Riset Bisnis. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama Narimawati Umi Teknik-teknik Analisis Multivariat. Yogyakarta: GrahaIlmu. Wasistiono, Sadu Pengelolaan Keuangan Dan aset Daerah. Bandung: Fokusmedia Volume 4, No. 1, Februari 2015
DAFTAR PUSTAKA. Andi Supangat Statistika: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensial, dan
DAFTAR PUSTAKA Andi Supangat. 2007. Statistika: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensial, dan Nonparametik Edisi 1. Jakarta: Kencana Abdul Hafiz Tanjung, 2008, Akuntansi Pemerintahan Daerah: Konsep dan Aplikasi,
Lebih terperinciPENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)
PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya) NIKEN NUR ANJANI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages pp
ISSN 2302-0164 13 Pages pp. 23-35 PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA DPPKAD KABUPATEN GORONTALO
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA DPPKAD KABUPATEN GORONTALO OLEH LUSIANA LAMUSU NIM 921409123 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1-10
ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 1-10 PENGARUH PEMAHAMAN ATAS SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PERAN PENGAWAS FUNGSIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp
ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 45-54 PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH Firdaus,
Lebih terperinciJurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi
Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 1 No. 2, September 2015 ISSN PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus pada Dinas Daerah
Lebih terperinciPengaruh Pemahaman Akuntansi dan Pengalaman Kerja Aparatur Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kota Banda Aceh
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi (EMT) Indonesian Journal for the Economics, Management and Technology. Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi, 1(2), 2017,91-96 Available online at http://journal.lembagakita.org
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas organisasi-organisasi publik tersebut,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, maka wujud pertanggungjawaban kepada masyarakat atas kinerja pemerintah menjadi suatu tuntutan yang umum.
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi Pada DPPKAD Kota Gorontalo) Oleh FEMI BAGOE NIM: 921409149 JURUSAN AKUNTANSI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kota Bandarlampung. Pemilihan objek penelitian ini dengan pertimbangan
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp
ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 76-84 PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp
ISSN 2302-0164 8 Pages pp. 64-71 PENGARUH KOMPETENSI PENGELOLA KEUANGAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Good Government Governance di Indonesia semakin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya Good Government Governance di Indonesia semakin meningkat. Terselenggaranya tata kelola pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam mengelola keungan dengan sebaik-baiknya guna mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan berkembang sangat cepat dalam era globalisasi, terutama dalam penyajian informasi. Laporan keuangan diharapkan dapat memberikan informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan negara mensyaratkan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyedian barang kebutuhan publik (Mardiasmo, 2009). kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
ABSTRACT The financial statements is the most efficient for organizations to communicate with stakeholder groups that are considered to have an interest in controlling the strategic aspects of certain
Lebih terperinciJurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp
ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 67-73 PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KOMPETENSI APARATUR DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah
Lebih terperinciOleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK
PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR (Survey pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Organisasi sektor publik adalah organisasi yang bertujuan menyediakan atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia dalam praktiknya kini
Lebih terperinciCipmawati Mohune Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo ABSTRACT
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo)
Lebih terperinciJurnal Administrasi Negara
STIA LAN Jurnal Administrasi Negara,Volume 21 Nomor 1, April 2015 / 1-5 Jurnal Administrasi Negara PENGARUH OPTIMALISASI MANAJEMEN ASET DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi yang jelas tentang aktivitas suatu entitas ekonomi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan berkembang sangat cepat dalam era globalisasi, terutama dalam penyajian informasi. Laporan keuangan diharapkan dapat memberikan informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pengelolaan keuangan, pemerintah melakukan reformasi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pengelolaan keuangan, pemerintah melakukan reformasi dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mensyaratkan bentuk dan
Lebih terperinciJurnal Ekonomi Pembangunan
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 3, No. (017) 80 90 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo Jurnal Ekonomi Pembangunan http://journal.stiem.ac.id/index.php/jurep/index Penerapan Sistem Akuntansi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. pada kinerja Bendahara SKPD Kabupaten Tabanan dengan pelatihan dan motivasi
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel pendidikan pada kinerja Bendahara SKPD Kabupaten Tabanan dengan pelatihan dan motivasi sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah yang ada, wajib bertanggung jawab untuk melaporkan segala kegiatan yang dilselenggarakan. Bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instansi pemerintah wajib melakukan pengelolaan keuangan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan keuangannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang didasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mandiriurusan pemerintahannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki hak,wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara mandiriurusan pemerintahannya sesuai
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp
ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 74-80 PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KEPUASAN KERJA DAN INTEGRITAS TERHADAP KINERJA APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (Studi pada Inspektorat Aceh) Muhajir 1, Dr. Muhammad Arfan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pergantian Pemerintahan dari orde baru ke orde reformasi yang. dimulai pertengahan tahun 1998 menuntut pelaksanaan otonomi daerah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pergantian Pemerintahan dari orde baru ke orde reformasi yang dimulai pertengahan tahun 1998 menuntut pelaksanaan otonomi daerah yang memberikan kewenangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 1404 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja badan pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik atau yang biasa disebut Good Government
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era reformasi ini, di setiap negara pasti membutuhkan pemerintahan yang baik atau yang biasa disebut Good Government Governance, termasuk di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mewujudkan tata. kelola tersebut perlunya sistem pengelolaan keuangan yang lebih
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara pasti ingin memilki tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mewujudkan tata kelola tersebut perlunya sistem
Lebih terperinciPENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH TAHUN
JURNAL TELAAH & RISET AKUNTANSI Vol. 6 No. 2 Juli 2013 Hlm. 186-193 PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH TAHUN 2010-2012 Junarwati Magister
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN)
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN) Ahmad Faishol Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini masyarakat Indonesia semakin menuntut pemerintahan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Dewasa ini masyarakat Indonesia semakin menuntut pemerintahan untuk mengelola otonomi daerah dan sistem pengelolaan keuangan daerah agar lebih baik. Otonomi daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia memiliki kewajiban untuk secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ghia Giovani, 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan sektor publik di Indonesia sekarang ini adalah semakin menguatnya tuntutan masyarakat kepada para penyelenggara pemerintahan. Salah satu yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia mulai menerapkan otonomi daerah setelah berlakunya Undang-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mulai menerapkan otonomi daerah setelah berlakunya Undang- Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang selanjutnya telah digantikan oleh Undang- Undang Nomor 32 Tahun
Lebih terperinciPENGARUH PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP PENGAMANAN ASET DAERAH (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo)
PENGARUH PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP PENGAMANAN ASET DAERAH (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo) Oleh: IRA WATY ABAS NIM: 921409044 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 11 Pages pp
ISSN 2302-0164 11 Pages pp. 46-56 PENGARUH PELATIHAN, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH DAN KOMPETENSI PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA SATUAN
Lebih terperinciJurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp
ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 73-82 PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PERAN INTERNAL AUDITOR DAN AKTIVITAS PENGENDALIAN TERHADAP NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Pada Pemerintah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam upaya pemerintah untuk mewujudkannya good governance maka pemerintah sebagai aparatur negara mendukung penyelenggaraan otonomi daerah yang mengacu kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Dengan seringnya pergantian penguasa di negara ini telah memicu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Dengan seringnya pergantian penguasa di negara ini telah memicu perubahan perubahan penting di dalam pemerintahan, termasuk pemerintahan daerah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pertimbangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah direvisi dengan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 berisi tentang perlunya dilaksanakan Otonomi Daerah. Otonomi daerah
Lebih terperinciJurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp
ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 65-71 PENGARUH KEPUASAN KERJA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGALAMAN, DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR (JFA) TERHADAP PROFESIONALISME APARAT PENGAWASAN INTEREN PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Standar akuntansi pemerintahan merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Standar Akuntansi Pemerintahan Standar akuntansi pemerintahan merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang akan digunakan dalam penelitian adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer. Data primer diperoleh dari kuisioner yang disebarkan berupa pernyataanpernyataan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Sulistyo (2016) mengenai Evaluasi Implementasi Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini tuntutan masyarakat semakin meningkat atas pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance diartikan sebagai kepemerintahan yang
Lebih terperinciJurnal Akuntasi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp
ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 77-86 PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI, KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, DAN PENGAWASAN INTERN TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (STUDI DI SKPK PEMERINTAH KABUPATEN ACEH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik. Informasi akuntansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akuntansi sektor publik merupakan alat informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik. Informasi akuntansi digunakan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum. Kualitas informasi dalam laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp
ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 47-56 PENGARUH KOMPETENSI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN, REGULASI DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
Lebih terperinciJurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp
ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 104-113 ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PERIODE OPINI WDP DAN PERIODE OPINI WTP (STUDI PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH TAHUN 2011-2012) 1) Muhammad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Good governace merupakan function of governing, salah satunya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good governace merupakan function of governing, salah satunya mengandung prinsip untuk memberikan pelayanan masyarakat yang baik oleh jajaran pemerintah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah menuntut pemerintah harus memberikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingginya kepedulian masyarakat terhadap kinerja dari pemerintah, menandakan bahwa masyarakat telah sadar tentang pentingnya pemerintahan yang baik. Terlebih
Lebih terperinciAUDIT REPORT LAG PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA SKRIPSI. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
AUDIT REPORT LAG PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Disusun Oleh: Abdul Munief Itsniawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laporan pertanggungjawaban berupa Laporan Keuangan. Akuntansi sektor publik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mewajibkan Presiden dan Gubernur/Bupati/Walikota untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PIDIE JAYA
ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 133-139 PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PIDIE JAYA Safwan 1, Nadirsyah 2, Syukriy Abdullah 2 1)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi),
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi), yaitu penelitian yang bermaksud untuk menggambarkan fenomena tentang apa
Lebih terperinciCristin Noviyanti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula I No Semarang ABSTRAK
EVALUASI PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PERAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH SEMARANG
Lebih terperinciRisdhayanti Nur Sholikah 1) Dewi Saptantinah Puji Astuti 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) ABSTRACT
PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi pada Kantor DPPKAD Kabupaten Boyolali) Risdhayanti Nur Sholikah
Lebih terperinciNovelson Mansoara, Pencatatan dan Pelaporan.
PENCATATAN DAN PELAPORAN BELANJA DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO Oleh: Novelson Mansoara Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Keuangan Negara Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban Negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu indikator baik buruknya tata kelola keuangan serta pelaporan keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan otonomi daerah memberikan agenda baru dalam pemerintahan Indonesia terhitung mulai tahun 2001. Manfaat ekonomi diterapkannya otonomi daerah adalah pemerintah
Lebih terperinciJurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp
Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 33-41 PENGARUH INVESTASI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SERTA DAMPAKNYA PADA KEMAMPUAN DAERAH MEMBIAYAI BELANJA PEGAWAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan pemerintah yang baik (good governance). Good Governance. Menurut UU No. 32/2004 (2004 : 4). Otonomi daerah ada lah hak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan sistem politik, sosial, dan kemasyarakatan serta ekonomi yang dibawa oleh arus reformasi telah menimbulkan tuntutan yang beragam terhadap pengelolaan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: good governance, pengelolaan keuangan, sistem pengendalian intern pemerintah, kinerja pemerintah.
Judul : Pengaruh Good Governance, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Bima) Nama : M Rayindha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam rangka mendukung terwujudnya tata kelola yang baik
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka mendukung terwujudnya tata kelola yang baik (good governance), Pemerintah Daerah terus melakukan upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan adanya perubahan masa dari orde baru ke era
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring dengan adanya perubahan masa dari orde baru ke era reformasi sangat memberikan dampak yang positif bagi perubahan paradigma pembangunan nasional. Adapun perubahan
Lebih terperinciFirna., Pengaruh Kapasitas Intelektual Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi...
1 Pengaruh Kapasitas Intelektual Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Terhadap Nilai Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance Government) telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia namun juga di negara-negara lain (Indra Bastian, 2010:5).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Good Governance atau tata kelola pemerintahan yang baik merupakan fenomena besar dalam konteks akuntansi sektor publik, hal ini bukan saja terjadi di Indonesia namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah daerah diberi kewenangan untuk penyelenggaraan pengelolaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemerintah daerah diberi kewenangan untuk penyelenggaraan pengelolaan keuangan daerah sendiri sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) No. 32 Tahun 2004 sehingga
Lebih terperinciJurnal Akuntasi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1-10
ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 1-10 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGAWASAN, FREKUENSI PEMERIKSAAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN INSPEKTORAT TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PEMERINTAH ACEH PADA PROVINSI ACEH Amar Agensyah
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAH KOTA SEMARANG
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAH KOTA SEMARANG Lilis Setyowati 1), Wikan Isthika 2) 1) Akuntansi, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No.5-11 Semarang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan Daerah yaitu dengan menyampaikan laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Daerah yaitu dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANGGARAN PADA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN POHUWATO
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANGGARAN PADA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN POHUWATO MUHAMMAD ANAS *) STIE ICHSAN Pohuwato ABSTRAK This study aims to determine
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp
ISSN 202-0164 Pages pp. 49-56 PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PENGALAMAN DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH () (Studi pada Inspektorat Kabupaten Bireuen) Aidil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Namun demikian, masih banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Idealnya Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Namun demikian, masih banyak pemerintah daerah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi yang terjadi pada bidang politik mulai merambah pada bidang keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang No.
Lebih terperinciJurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI 1 Dewa Kadek Agus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan untuk dewan komisaris, manajemen, dan personel lain dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengendalian internal (internal control) merupakan bagian integral dari sistem informasi akuntansi. Pengendalian internal itu sendiri adalah suatu proses
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp
ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 59-68 PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN PEMAHAMAN AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN SKPK PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR Nazaruddin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini bukan hanya orang-orang dari bidang akuntansi yang dapat memahami laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menyusun laporan keuangan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap kepala daerah, hal ini bertujuan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan uang negara sesuai
Lebih terperinciTHE INFLUENCE OF IMPLEMENTATION OF INTERN CONTROL GOVERNMENT SYSTEM AND INTERN AUDIT ON GOOD GOVERNANCE (Study at The Offices of The Ciamis Regency)
THE INFLUENCE OF IMPLEMENTATION OF INTERN CONTROL GOVERNMENT SYSTEM AND INTERN AUDIT ON GOOD GOVERNANCE (Study at The Offices of The Ciamis Regency) ISLAMIA PUTRI ANDINI 123403154 Program Study Accounting
Lebih terperinciIKA NUR MAULIDA AFFIANI B
PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP KETERANDALAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perubahan paradigma pengelolaan keuangan baik pemerintah pusat maupun
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan paradigma pengelolaan keuangan baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, yang selama ini menganut sistem sentralistik berubah menjadi sistem desentralistik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2010:2) pengertian metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian
Lebih terperinciOPINI AUDIT DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN (Studi Kasus di Kabupaten PWJ Yang Mengalami Penurunan Opini Audit) Warsito Kawedar Universitas Diponegoro
OPINI AUDIT DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN (Studi Kasus di Kabupaten PWJ Yang Mengalami Penurunan Opini Audit) Warsito Kawedar Universitas Diponegoro Abstract Local governments want unqualified opinion
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji suatu teori dan menunjukan hubungan antar variabel. Data yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan sektor publik khususnya laporan keuangan. pemerintah adalah wujud dan realisasi pengaturan pengelolaan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaporan keuangan sektor publik khususnya laporan keuangan pemerintah adalah wujud dan realisasi pengaturan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan pemerintah
Lebih terperinci