Jurnal Akuntasi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp
|
|
- Yohanes Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ISSN Pages pp PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI, KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, DAN PENGAWASAN INTERN TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (STUDI DI SKPK PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA) Rizky Rasmana Hanafiah, Syukriy Abdullah 2, Mulia Saputra. 1) Magister Akuntansi, Banda Aceh 2,) Staf Pengajar Magister Akuntansi, Banda Aceh Abstract: This study is aimed to examine the effect of accountability, transparency, human resource capacity, and internal control in North Aceh District Government SKPK either jointly or individually. The population in this study are all SKPK in North Aceh municipality by 63 SKPK by the number of respondents consisted of 189 by Budget Users (PA), Financial Administration Officer (KDP) and the Spending Treasurer. The data used primary data collected from respondents through the questionnaire, to the test data to test the validity, reliability test and test hypotheses. Data were analyzed with the method of analysis used is multiple linear regression. The results showed that accountability, transparency, human resource capacity, and the effect on the internal control of financial management in the North Aceh district government SKPK either jointly or individually. Keywords: Accountability, transparency, human resources capacity, internal audit and management finance. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh akuntabilitas, transparansi, kapasitas sumber daya manusia, dan pengawasan intern di SKPK Pemerintah Kabupaten Aceh Utara baik secara bersamasama maupun individu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SKPK dalam Pemerintah Kabupaten Aceh Utara sebesar 63 SKPK dengan jumlah responden 189 dengan terdiri dari Pengguna Anggaran (PA), Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) dan Bendahara Pengeluaran. Data yang digunakan data primer yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, untuk pengujian data dilakukan uji validitas, uji realibilitas dan uji hipotesis. Data kemudian dianalisis dengan Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntabilitas, transparansi, kapasitas sumber daya manusia, dan pengawasan intern berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah pada SKPK Pemerintah Kabupaten Aceh Utara baik secara bersama-sama maupun individu. Kata Kunci: Akuntabilitas, transparansi, kapasitas SDM, pengawasan intern, dan pengelolaan keuangan. PENDAHULUAN Suatu daerah otonom yang mampu menyelenggarakan otonomi daerahnya memiliki ciri dari kemampuan di bidang keuangan daerah (Bisma et al, 2010). Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah. Adapun pengelolaan keuangan daerah dalam hal ini terkait dengan seberapa besar Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) yang merupakan perpanjangan pemerintah daerah dalam melaksanakan pemerintahan mampu melaksanakan elemen-elemen manajemen keuangan daerah. Bila pengelolaan keuangan daerah tidak dilaksanakan dengan baik, maka akibatnya akan membuka peluang terjadinya korupsi yang berakibat akan menyengsarakan masyarakat didaerah tersebut. Berdasarkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan 77 - Volume 5, No. 4, November 2016
2 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI pada tahun 2009 dan 2010 Kabupaten Aceh Utara mendapatkan opini disclaimer, selanjutnya pada tahun 2011, 2012, 2013 dan terakhir pada tahun 2014 mendapatkan opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian) dari BPK RI. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya perubahan dan perbaikan yang signifikan terhadap Laporan Pertanggungjawaban keuangan terhadap APBK (BPK RI, 2014). Menjadi tugas Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) untuk menunjukkan kinerja pengelolaan keuangan yang baik, sehingga kinerja pengelolaan keuangan harus dilakukan secara tertib sesuai dengan peraturan perundang-undangan, efisien, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan (Safwan, 2013). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengelolaan keuangan daerah diantaranya pada penelitian ini faktor yang diperkirakan mempengaruhi pengelolaan keuangan daerah menggunakan akuntabilitas, transparansi, kualitas sumber daya manusia, dan pengawasan intern. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh hipotesis yang dikembangkan berdasarkan teori-teori dan penelitian terdahulu serta mendapatkan bukti empiris mengenai akuntabilitas, transparansi, kapasitas sumber daya manusia, dan pengendalian intern pada SKPK Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. II. KAJIAN PUSTAKA Pengelolaan Keuangan Daerah Perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah adalah merupakan seluruh rangkaian kegiatan dari pengelolaan keuangan daerah/apbd oleh SKPK sebagai pengguna keuangan daerah /APBD untuk pelayanan publik. Adapun menurut Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 58/2005 (ayat 1) tentang pengelolaan keuangan daerah keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Pengelolaan keuangan daerah sangat besar pengaruhnya terhadap nasib suatu daerah, karena daerah dapat menjadi daerah yang kuat dan berkuasa serta mampu mengembangkan kebesarannya atau menjadi tidak berdaya tergantung pada cara pengelolaan keungannya. Menurut Darise (2009:2) keberhasilan pengelolaan keuangan daerah mempunyai dampak langsung terhadap keberhasilan otonomi daerah dan sumbangan besar dalam upaya perwujudan good governance. Akuntabilitas Akuntabilitas adalah keharusan lembagalembaga sektor publik untuk lebih menekan pada pertanggungjawaban horizontal (masyarakat) bukan hanya pertanggungjawaban vertikal (otoritas yang lebih tinggi) (Turner dan Hulme, 1997). Undang-undang Nomor 17/2003 tentang Volume 5, No. 4, November
3 Keuangan Negara menyebutkan salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip-prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintah yang telah diterima secara umum. Sedangkan menurut Sulistiyani et al. (2003) Pemerintah yang akuntabel adalah Pemerintah yang memiliki ciri ciri sebagai berikut: (1) mampu menyajikan informasi penyelenggaraan secara terbuka, cepat, tepat kepada masyarakat, (2) mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi publik, (3) mampu memberikan ruang bagi masyarakat untuk terlibat dalam proses pembangunan dan pemerintahan, (4) mampu menjelaskan dan mempertanggungjawabkan setiap kebijakan publik secara proporsional, dan (5) adanya saran bagi publik untuk menilai kinerja pemerintah. Melalui pertanggungjawaban publik, masyarakat dapat menilai derajat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah. Transparansi Dalam ranah keuangan publik, Pasal 7 Undang-undang Nomor 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik mengamanatkan badan publik wajib menyediakan, memberikan dan/ atau menerbitkan Informasi Publik yang berada dibawah kewenangannya kepada pemohon informasi publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan. Badan publik waijb menyediakan informasi publik yang 79 - Volume 5, No. 4, November 2016 akurat, benar dan tidak menyesatkan dengan memanfaatkan sarana dan/atau media elektronik dan non elektronik mengenai laporan keuangan. Laporan keuangan memang merupakan salah satu hasil dari transparansi dan akuntabilitas keuangan publik. Dan ini berarti laporan keuangan yang disusun pun harus memenuhi syarat akuntabilitas dan transparansi. Adapun menurut Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 56/2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah menginformasikan keuangan daerah terdiri dari: (1)APBD dan realisasi APBD Provinsi, Kabupaten, dan Kota; (2) Neraca daerah; (3) Laporan arus kas; (4) Catatan atas laporan keuangan daerah; (5) Dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan; (6) Laporan keuangan perusahaan daerah; (7) Data yang berkaitan dengan kebutuhan fiskan dan kapasitas fiskal daerah. Sistem yang transparan mememiliki prosedur yang jelas dalam pengambilan keputusan publik dan adanya saluran komunikasi yang terbuka antara berbagai stakeholders dengan aksebilitasi yang baik terhadap sumber informasi. Transparansi dibangun berdasarkan kebebasan untuk memperoleh informasi. Proses kelembagaan, dan informasi tersedia secara langsung terutama bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Kapasitas Sumber Daya Manusia Kapasitas sumber daya manusia adalah kemampuan seseorang atau individu, suatu organisasi (kelembagaan) atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan
4 efisien (Karmila, 2013). Kapasitasnya harus dilihat sebagai kemampuan untuk mencapai kinerja, untuk menghasilkan keluaran-keluaran (output) dan hasil-hasil (outcomes). Menurut Tjiptoherijanto dalam Widyaningrum dan Rahmawati (2010), untuk menilai kinerja dan kualitas kapasitas sumber daya manusia dalam melaksanakan suatu fungsi, termasuk akutansi, dapat dilihat dari level of responsibility dan kompetensi sumber daya tersebut. Tanggung jawab dapat dilihat dari penjelasan pembagian tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) jabatan yang jelas, Tanpa adanya penjelasan tupoksi jabatan yang jelas, sumber daya tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Adapun menurut Hevesi dalam Winidyaningrum (2010) kompetensi merupakan suatu karakteristik dari seseorang yang memiliki keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge) dan kemampuan (ability) untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Tingkat kompetensi dapat dilihat dari latar belakang pendidikan, pelatihanpelatihan dan dari keterampilan yang dinyatakan dalam pelaksanaan tugas. Pengawasan Intern Menurut Pasal 1 PP Nomor 60/2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menyebutkan pengawasan intern adalah Seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. Pengawasan intern bertujuan untuk menilai sistem pengendalian manajemen, efisiensi dan efektifitas, transparan, akuntabel serta bersih bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme dari suatu pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam rangka perbaikan dan atau peningkatan kinerja demi terwujudnya good governance dan clean government (Mifti, et al., 2009). Adapun pada Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur negara (PERMENPAN) Nomor 5/2008 pengawasan yang berasal dari intern organisasi pemerintahan Provinsi/Kabupaten/Kota yaitu dilaksanakan oleh Inspektorat Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk kepentingan Gubernur/Bupati/Walikota dalam melaksanakan pemantauan terhadap kinerja unit organisasi yang ada di dalam kepemimpinannya. III. METODE PENELITIAN Penelitain ini dilakukan pada SKPK Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis. Penelitian ini bersifat kausalitas dengan berusaha melihat pengaruh akuntabilitas, transparansi, kapasitas sumber daya manusia, dan pengawasan intern terhadap pengelolaan keuangan daerah pada SKPK Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Horizon waktu yang digunakan dalam pengumpulan data adalah one shoot yaitu dimana data dikumpulkan dalam periode tertentu Volume 5, No. 4, November
5 (Sekaran, 2006:177) dengan cara pengumpulan kuesioner dari masing-masing pengguna anggaran SKPK. Adapun unit analisis yang digunakan adalah tingkat organisasi yaitu 63 SKPK pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik kuesioner dan dokumentasi. Data yang diambil atau diwawancarai untuk 1 SKPK 3 responden diantaranya Pengguna Anggaran (PA), Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK), dan Bendahara Pengeluaran di 63 SKPD dengan jumlah responden 189, teknik dokumentasi dilakukan dengan mengidentifikasi dan menelaah buku, artikel dan jurnal akuntansi, Peraturan Pemerintah, sumber online yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Model skala sikap yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert dengan interval 5 point dengan interval 1 sampai 5 dari tingkat sangat setuju sampai ketidaksetujuannya. Kuesioner yang telah diisi oleh responden selanjutnya dianalisis melalui program SPSS (Statistical Package for Social Science). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji pengaruh akuntabilitas, transparansi, kapasitas sumber daya manusia, dan pengawasan intern baik secara bersama-sama maupun individu. Persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + ε Dimana: Y = Pengelolaan Keuangan Daerah β 1, β 2,β 3,β 4 = Koefisien regresi X = Akuntabilitas X2 = Transparansi X3 = Kapasitas sumber daya manusia X4 = Pengawasan Intern ε = error term Untuk menguji pengaruh variabel independen akuntabilitas (X1), transparansi (X2), kapasitas sumber daya manusia (X3), dan pengawasan intern (X4) baik secara bersamasama maupun individu terhadap pengelolaan keuangan daerah (Y) yaitu dilakukan uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji heterokedasitas dan uji multikolinearitas. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Hipotesis Rentang waktu pengisian kuesioner adalah selama 21 hari sejak kuesioner didistribusikan pada tanggal 8 Februari 2016 sampai dengan tanggal 28 February Adapun kuesioner yang diedarkan kepada responden sebanyak 189, dengan tingkat pengembalian sebanyak 166 (87%) kuesioner. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada Tabel Volume 5, No. 4, November 2016
6 1 Tabel 4.1 Hasil Pengujian Hipotesis Coefficients a Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant),156,864,180,857 X4,090,123,073,736,465,914 1,095 X3,106,071,142 1,48,143,980 1,020 5 X2,136,097,139 1,40,165,919 1,088 6 X1,597,085,694 7,00,000,911 1,098 5 Koefisien Korelasi = 0,693 Koefisien Determinasi = 0,481 Adjust R Squered = 0,445 Berdasarkan Tabel 4.1, dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 0, ,597X 1 + 0,136X 2 + 0,106X 3 + 0,090X 4 + ε Dari persamaan tersebut diketahui konstanta sebesar 0,156 bermakna bahwa jika variabel akuntabilitas, transparansi, kapasitas sumber daya manusia, dan pengawasan intern dianggap konstanta, maka besarnya nilai pengelolaan keuangan daerah adalah sebesar 0,156 pada satuan skala likert. Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, Kapasitas Sumber Daya Manusia, dan Pengawasan Intern terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan nilai koefisien regresi i (i=1,2,3,4) 0, artinya dapat dinyatakan bahwa akuntabilitas, transparansi, kapasitas SDM, dan pengawasan intern berpengaruh secara bersamasama terhadap pengelolaan keuangan daerah. Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi (R) sebesar 0,693 menunjukkan bahwa derajat hubungan (korelasi) antara variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 69,3%. Artinya akuntabilitas, transparansi, kapasitas SDM, dan pengawasan intern mempunyai hubungan dengan pengelolaan keuangan daerah sebesar 69,3%. Selanjutnya pengaruh secara bersama-sama ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,481, artinya bahwa pengelolaan keuangan 48,1 dipengaruhi oleh kejelasan sasaran anggaran, akuntabilitas keuangan, dan pengawasan intern sebesar 48,1%, selebihnya sebesar 51,9% disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik akuntabilitas, transparansi, kapasitas SDM, dan pengawasan intern maka akan meningkatkan pengelolaan keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Husni (2010), Suparno (2012), Nursito (2014), dan Kesuma (2013) Pengaruh Akuntabilitas terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah Volume 5, No. 4, November
7 Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien regresi (β 1 ) untuk variabel akuntabilitas adalah sebesar 0,597. Penentuan hipotesis menyebutkan jika β 1 0 : H a diterima, artinya akuntabilitas berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah. Koefisien regresi (β 1 ) akuntabilitas (X 1 ) sebesar 0,597, artinya setiap akuntabilitas naik 1 satuan pada skala interval, maka pengelolaan keuangan daerah akan meningkat 0,597 satuan pada skala interval. Implikasinya pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara laporan keuangan merupakan salah satu wujud dari akuntabilitas keuangan kegiatan pengelolaan keuangan. Laporan keuangan merupakan gambaran pencapaian pengelolaan keuangan serta sebagai alat untuk menilai kinerja dari pengelolaan keuangan. Laporan pengelolaan keuangan SKPD berupa Laporan Realiasai Anggaran, Neraca, Catatan Atas Laporan Keuangan dan Laporan Arus Kas bagi SKPD yang melaksanakan fungsi penerimaan. Selain itu SKPD pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga berkewajiban melaporkan kemajuan pengelolaan keuangan setiap bulan melalui laporan pertanggungjawaban. Pelaporan pada SKPK di Kabupaten Aceh Utara menggunakan perangkat aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Siregar (2011) yang menjelaskan bahwa akuntabilitas keuangan berpengaruh positif terhadap pengelolaan keuangan daerah. Akan tetapi berbeda dengan hasil penelitian Suparno (2012) yang menunjukkan bahwa akuntabilitas keuangan tidak berpengaruh siginifikan terhadap pengelolaan keuangan daerah. Pengaruh Transparansi terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien regresi (β 2 ) untuk variabel transparansi adalah sebesar 0,136. Penentuan hipotesis menyebutkan jika β 2 0 : H a diterima, artinya transparansi berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah. Koefisien regresi (β 2 ) transparansi (X 2 ) sebesar 0,136, artinya setiap transparansi naik 1 satuan pada skala interval, maka pengelolaan keuangan daerah akan meningkat 0,136 satuan pada skala interval. Implikasinya Pemerintah Kabupaten Aceh Utara telah melaksanakan transparansi pengelolaan keuangan daerah salah satunya melalui website Pemerintah Kabupaten Aceh Utara yang didalamnya terdapat informasi dari informasi perencanaan keuangan daerah sampai pelaporan dan hasil pemeriksaan dari BPK. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Suparno (2012) yang menunjukkan bahwa transparansi berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan daerah, dan Zulfadli (2013) menunjukkan bahwa transparansi berpengaruh signifikan terhadap efektifitas keuangan daerah. Akan tetapi Siregar (2011) transparansi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan APBD. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien regresi (β 3 ) untuk variabel kapasitas sumber daya manusia adalah sebesar 0, Volume 5, No. 4, November 2016
8 Penentuan hipotesis menyebutkan jika β 3 0:H a diterima, artinya kapasitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah. Koefisien regresi (β 3 ) kapasitas sumber daya manusia (X 3 ) sebesar 0,106, artinya setiap kapasitas sumber daya manusia naik 1 satuan pada skala interval, maka pengelolaan keuangan daerah akan meningkat 0,106 satuan pada skala interval. Implikasinya pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara kapasitas sumber daya aparatur memiliki orang, dengan jumlah aparatur berpendidikan Diploma IV (D4) berjumlah 50 orang, strata 1 (S1) berjumlah orang, dan strata 2 (S2) berjumlah 274 orang, adapun dilihat dari jumlah kuantitas Pemerintah Kabupaten Aceh Utara memiliki kapasitas SDM yang cukup untuk menjalankan pemerintahan khususnya dibagian pengelolaan keuangan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Husni (2010) dan Nursito (2014) yang menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan daerah. Pengaruh Pengawasan Intern terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien regresi (β 4 ) untuk variabel pengawasan intern adalah sebesar 0,090. Penentuan hipotesis menyebutkan jika β 4 0 : H a diterima, artinya pengawasan intern berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah. Koefisien regresi (β 4 ) pengawasan intern (X 4 ) sebesar 0,090, artinya setiap pengawasan intern naik 1 satuan pada skala interval, maka pengelolaan keuangan daerah akan meningkat 0,090 satuan pada skala interval. Implikasinya pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara pengawasan intern yang dilaksanakan oleh Inspektorat saat ini semakin memperlihatkan perannya dalam memberikan keyakinan yang memadai khususnya terhadap laporan keuangan yang disampaikan oleh Pemerintah kabupaten Aceh Utara. Dalam Pasal 33 PP Nomor 8 Tahun 2006 mengatur tentang adanya kewajiban inspektorat sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk melakukan reviuw atas laporan keuangan. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai terhadap laopran keuangan yang disajikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Utara. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Tuasikal (2006), dan Suparno (2012) yang menunjukkan bahwa pengawasan intern berpengaruh positif terhadap efektivitas pengelolaan keuangan SKPD. Akan tetapi berbeda dengan hasil penelitian Siregar (2011) yang menunjukkan bahwa pengawasan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengelolaan APBD. V. KESIMPULAN DAN SARAN Seluruh variabel yang diuji dalam penelitian ini, yaitu: akuntabilitas, transparansi, kapasitas SDM, dan pengawasan intern berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah pada SKPK Pemerintah Kabupaten Aceh Utara baik secara bersama-sama maupun individu. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui kuesioner, sehingga menimbulkan masalah jika jawaban responden berbeda dengan keadaan sesungguhnya. Volume 5, No. 4, November
9 Keadaan seperti ini merupakan hal yang tidak dapat dikendalikan karena diluar kemampuan peneliti dan Penelitian ini hanya menggunakan empat variabel bebas dan belum mampu menjelaskan pengelolaan keuangan daerah pada SKPK di Kabupaten Aceh Utara sebesar 48,1%, sedangkan sisanya 51,9% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Seperti variabel politik penganggaran, gaya kepemimpinan, budaya organisasi, regulasi daerah, pemanfaatan tekhnologi informasi, pemanfaatan SIMDA, kinerja SKPK, dan efektifitas penatausahaan keuangan. Dari kesimpulan dan keterbatasan penelitian tersebut, maka saran praktis untuk menunjang keberhasilan pengelolaan keuangan daerah bagi akademis diantaranya Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel lain seperti komitmen organisasi, komitmen pimpinan, perencanaan anggaran, pengawasan melekat, kejelasan sasaran anggaran, peran teknologi informasi, value for money yang diduga berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah pada SKPK. Selain itu penelitian pengelolaan keuangan dapat menambahkan dengan variabel efisiensi, efektifitas, akuntabilitas, dan kinerja. Adapun saran bagi praktisi adalah untuk dapat meningkatkan pengelolaan keuangan daerah pada SKPK di Pemerintah Kabupaten Aceh Utara perlu benar-benar memperhatikan akuntabilitas dengan melakukan evaluasi pada laporan keuangan SKPK. Selanjutnya, meningkatkan publikasi tentang pengelolaan keuangan daerah pada tiap-tiap SKPK di Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Selanjutnya, perlunya peningkatan akan menyesuaikan analisis jabatan pada sektor keuangan sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka di jurusan keuangan sehingga dapat dengan cepat memahami sistem keuangan pemerintah daerah dan jika penyusunan laporan keuangan pada masing-masing SKPK memiliki latar belakang disiplin ilmu yang berbeda-beda (tidak hanya berasal dari latar belakang ilmu akuntansi) hendaknya dapat diberikan pembekalan yang cukup mengenai dasar-dasar akuntansi. Selanjutnya, meningkatkan pengawasan intern pada SKPK serta memperhatikan saran dan rekomendasi hasil pengawasan dari Inspektorat sebagai bahan evaluasi pengelolaan keuangan daerah pada SKPK di Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. DAFTAR PUSTAKA Bisma, I.D.G, dan Susanto, H Evaluasi Kinerja Keuangan Daerah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran GaneÇ Swara Edisi Khusus. Vol. 4 No.3: Darise, N Pengelolaan Keuangan Daerah. Edisi 2 Jakarta Barat: PT Indeks. content/uploads/2015/06/siaran-pers- ACEH-UTARA-2014.docx. Karmila, A.T., dan Darlis, E Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan 85 - Volume 5, No. 4, November 2016
10 Pengendalian Intern Akuntansi terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Provinsi Riau). Jurnal Sorot. Vol. 9 No. 1: Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Mifti, S., Lestariyo, N.B., dan Kowanda, A Pengawasan Internal dan Kinerja. Jurnal Ekonomi Bisnis. Vol. 14. No. 3: Republik Indonesia, Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Republik Indonesia, Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Republik Indonesia, Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Tesis. Banda Aceh: Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Sekaran, U Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. Sulistiyani, A.T., dan Rosidah Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu. Turner, M., dan David H Governance, Administration, and Development. London: MacMillan Press. Winidyaningrum, C., dan Rahmawati Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan Variabel Intervening Pengendalian Intern Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi XII Purwokerto: Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara No. 5 Tahun 2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. Safwan Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pemerintah Volume 5, No. 4, November
Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp
ISSN 2302-0164 8 Pages pp. 64-71 PENGARUH KOMPETENSI PENGELOLA KEUANGAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp
ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 45-54 PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH Firdaus,
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages pp
ISSN 2302-0164 13 Pages pp. 23-35 PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Otonomi Daerah di Pemerintahan Indonesia, sehingga setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berlakunya Otonomi Daerah di Pemerintahan Indonesia, sehingga setiap daerah memiliki kewenangan yang semakin besar untuk mengatur pemerintahannya sendiri, termasuk
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1-10
ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 1-10 PENGARUH PEMAHAMAN ATAS SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PERAN PENGAWAS FUNGSIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat
Lebih terperinciPENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN I Gede Agus Yudianta 1 Ni Made Adi Erawati 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud),
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 11 Pages pp
ISSN 2302-0164 11 Pages pp. 46-56 PENGARUH PELATIHAN, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH DAN KOMPETENSI PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA SATUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good governance and clean government), maka penyelenggara pemerintahan wajib melaksanakan tugas dan
Lebih terperinciJurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp
ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 67-73 PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KOMPETENSI APARATUR DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan sejak adanya amandemen terhadap Undang-Undang Dasar 1945.
17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Awal dari reformasi sistem penyelenggaraan pemerintahan negara dilakukan sejak adanya amandemen terhadap Undang-Undang Dasar 1945. Reformasi sistem penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik ( good governance government ). Hal tersebut dapat diwujudkan melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diberlakukannya otonomi daerah yang ditandai dengan perubahan sistem pemerintahan yang semula sentralisasi menjadi desentralisasi, memberi kewenangan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komitmen Pemerintah Pusat dalam perbaikan pelaksanaan transparansi dan
17 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal merupakan komitmen Pemerintah Pusat dalam perbaikan pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas publik. Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. publik dalam rangka pemenuhan hak publik. Untuk pengertian good governance,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntabilitas merupakan suatu bentuk kewajiban pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah dalam melaksanakan
Lebih terperinciIKA NUR MAULIDA AFFIANI B
PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP KETERANDALAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciPengaruh Pemahaman Akuntansi dan Pengalaman Kerja Aparatur Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kota Banda Aceh
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi (EMT) Indonesian Journal for the Economics, Management and Technology. Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi, 1(2), 2017,91-96 Available online at http://journal.lembagakita.org
Lebih terperinciJurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp
ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 65-71 PENGARUH KEPUASAN KERJA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGALAMAN, DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR (JFA) TERHADAP PROFESIONALISME APARAT PENGAWASAN INTEREN PEMERINTAH
Lebih terperinciJurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp
ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 73-82 PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PERAN INTERNAL AUDITOR DAN AKTIVITAS PENGENDALIAN TERHADAP NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Pada Pemerintah
Lebih terperinciAKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH
AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH Oleh: Syafri Adnan Baharuddin, S.E., Ak., M.B.A (Auditor Utama Keuangan Negara II BPK RI) Hotel Grand Sahid, Jakarta, 02 Februari 2012 1. PENGERTIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mewujudkan tata. kelola tersebut perlunya sistem pengelolaan keuangan yang lebih
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara pasti ingin memilki tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mewujudkan tata kelola tersebut perlunya sistem
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp
ISSN 2302-0199 7 Pages pp. 60-66 PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN, SISA ANGGARAN, DAN UKURAN PEMDA TERHADAP KEPATUHAN ATAS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PADA KABUPATEN/KOTA Pipit Sandar 1), Nadirsyah 2), Syukriy
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi Pada DPPKAD Kota Gorontalo) Oleh FEMI BAGOE NIM: 921409149 JURUSAN AKUNTANSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar dengan diterapkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan daerah merupakan salah satu bagian yang mengalami perubahan mendasar dengan diterapkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah menuntut pemerintah harus memberikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingginya kepedulian masyarakat terhadap kinerja dari pemerintah, menandakan bahwa masyarakat telah sadar tentang pentingnya pemerintahan yang baik. Terlebih
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SERAPAN ANGGARAN SKPA DI PEMERINTAH ACEH
ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 43-49 PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SERAPAN ANGGARAN SKPA DI PEMERINTAH ACEH Fenny Yumiati 1, Islahuddin 2, Nadirsyah
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR AUDIT DAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGI APARAT PENGAWAS INTERN
Lebih terperinciJurnal Administrasi Negara
STIA LAN Jurnal Administrasi Negara,Volume 21 Nomor 1, April 2015 / 1-5 Jurnal Administrasi Negara PENGARUH OPTIMALISASI MANAJEMEN ASET DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
Lebih terperinciTESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh gelar S-2 Magister Akuntansi. Diajukan oleh : Nama : Dwi Cahyadi NIM : C4C006387
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, MASA KERJA, PELATIHAN, DAN POSISI DI PEMERINTAHAN TERHADAP PEMAHAMAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH (STUDI EMPIRIS PADA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF DI LEMBAGA PEMERINTAHAN KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut seiring dengan fenomena yang terjadi dalam perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diberlakukannya otonomi daerah pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi diwajibkan menerbitkan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban telah berakhirya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mandiriurusan pemerintahannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki hak,wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara mandiriurusan pemerintahannya sesuai
Lebih terperinciFirna., Pengaruh Kapasitas Intelektual Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi...
1 Pengaruh Kapasitas Intelektual Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Terhadap Nilai Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Belanja Daerah (APBD). Wujud dari akuntabilitas, transparansi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi sektor publik adalah sistem akuntansi yang dipakai oleh lembagalembaga publik sebagai salah satu pertanggungjawaban kepada publik. Sekarang terdapat perhatian
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI HALAMAN ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... i ii iii v BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 5 1.4 Manfaat Penelitian...
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi yang jelas tentang aktivitas suatu entitas ekonomi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan berkembang sangat cepat dalam era globalisasi, terutama dalam penyajian informasi. Laporan keuangan diharapkan dapat memberikan informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemerintah dituntut untuk mewujudkan prinsip-prinsip yang terkandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pemerintah dituntut untuk mewujudkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam good government governance yaitu pemerintah yang partisipatif, transparan,
Lebih terperinciJurnal Akuntasi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp
ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 51-60 PENGARUH PENGETAHUAN PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN (PPK SKPK), KETERAMPILAN, DAN PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mencerminkan adanya respon rakyat yang sangat tinggi akan permintaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena yang terjadi dalam perkembangan otonomi daerah di Indonesia saat ini mencerminkan adanya respon rakyat yang sangat tinggi akan permintaan tata kelola pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap pasar global, tetapi juga merugikan negara serta dalam jangka panjang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berbagai diskusi ilmiah, korupsi diakui sebagai musuh bersama bagi masyarakat Indonesia, karena dampak nyata kegiatan korupsi bukan hanya menimbulkan high cost
Lebih terperinciIrene Fransisca Ponamon (
PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN, DAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA SKPD PEMERINTAH KOTA MANADO Irene
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Keuangan Negara Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban Negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan negara mensyaratkan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang akan digunakan dalam penelitian adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.
Lebih terperinciPENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Survei Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Parigi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Ditetapkannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Ditetapkannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dan Undang-Undang No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara Pemerintah
Lebih terperinciPENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH Oleh: Fladimir Edwin Mbon Pembimbing: Ch. Heni Kurniawan, S.E.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga publik, baik di pusat maupun daerah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Good Government Governance di Indonesia semakin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya Good Government Governance di Indonesia semakin meningkat. Terselenggaranya tata kelola pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian masyarakat Indonesia dalam menyikapi berbagai permasalahan di daerah akhirakhir ini, membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Pola-pola lama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tata kelola yang baik (good governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Pola-pola lama penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciCipmawati Mohune Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo ABSTRACT
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi politik di tanah air. Walaupun masih dalam batas-batas tertentu, perubahan ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reformasi 1998 telah membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan ekonomi politik di tanah air. Walaupun masih dalam batas-batas tertentu, perubahan ini sedikit
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: good governance, pengelolaan keuangan, sistem pengendalian intern pemerintah, kinerja pemerintah.
Judul : Pengaruh Good Governance, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Bima) Nama : M Rayindha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelaksanaan otonomi daerah yang telah berjalan sejak tahun 1999-an
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan otonomi daerah yang telah berjalan sejak tahun 1999-an memiliki implikasi pada kewenangan daerah dalam mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan. Daerah
Lebih terperinciJurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI, KETEPATAN WAKTU DAN PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP KINERJA ANGGARAN BERKONSEP VALUE FOR MONEY PADA INSTANSI PEMERINTAH DI KABUPATEN BULELENG 1 I Desak Nyoman Tri Wandari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan Sub Sektor Peternakan di Provinsi Jawa Barat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan Sub Sektor Peternakan di Provinsi Jawa Barat tidak terlepas dari hasil rumusan kebijakan dan program yang cermat dan tepat. Salah satu upaya
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, DAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp
ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 47-56 PENGARUH KOMPETENSI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN, REGULASI DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
Lebih terperinciPENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH TAHUN
JURNAL TELAAH & RISET AKUNTANSI Vol. 6 No. 2 Juli 2013 Hlm. 186-193 PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH TAHUN 2010-2012 Junarwati Magister
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan Rochmansjah (2010) ditandai dengan adanya penyelenggaraan manajemen
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan good governance atau kepemerintahan yang baik sangat diperlukan dalam pemerintahan. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga agar tujuan yang ditetapkan pemerintah
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PIDIE JAYA
ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 133-139 PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PIDIE JAYA Safwan 1, Nadirsyah 2, Syukriy Abdullah 2 1)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daerah Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat di dunia memiliki kewajiban untuk secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kelola kepemerintahan yang baik (good governance government), yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelolaan keuangan pemerintah daerah harus dilakukan berdasarkan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance government), yaitu pengelolaan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan pemerintahan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah
Lebih terperinciPENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)
PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya) NIKEN NUR ANJANI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah No.105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi bidang akuntansi pemerintahan ditandai dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No.105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Setelah dikeluarkannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini ditandai dengan menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat maupun daerah. Dalam
Lebih terperinciMaria, Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah, Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah...
1 Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah, Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah, dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks. Kompleksitas sektor publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian manajemen
Lebih terperinciJurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH PENGETAHUAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH, PERSONAL BACKGROUND, DAN KOMITMEN TERHADAP KEMAMPUAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada SKPD di Pemerintahan
Lebih terperinciBAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1) Deskripsi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), Pemahaman Standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. reformasi yang semakin luas dan menguat dalam satu dekade terakhir. Tuntutan
A.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan akuntansi di instansi-instansi pemerintahan di Indonesia sudah mulai menjadi keharusan dan tuntutan jaman seiring dengan tuntutan reformasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi yang terjadi pada bidang politik mulai merambah pada bidang keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang No.
Lebih terperinciANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )
ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2013) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu indikator baik buruknya tata kelola keuangan serta pelaporan keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan otonomi daerah memberikan agenda baru dalam pemerintahan Indonesia terhitung mulai tahun 2001. Manfaat ekonomi diterapkannya otonomi daerah adalah pemerintah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 32. berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pemerintahan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tekanan akuntabilitas pada organisasi sektor publik baik pemerintah di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tekanan akuntabilitas pada organisasi sektor publik baik pemerintah di tingkat pusat maupun daerah mendorong dilakukannya perbaikan kinerja. Pemerintah sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Organisasi sektor publik adalah organisasi yang bertujuan menyediakan atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia dalam praktiknya kini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum. Kualitas informasi dalam laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini bukan hanya orang-orang dari bidang akuntansi yang dapat memahami laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menyusun laporan keuangan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap kepala daerah, hal ini bertujuan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan uang negara sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. Keluhan birokrat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama ini sektor publik tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. Keluhan birokrat
Lebih terperinciLilis Wijayanti B
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
Lebih terperinciANALISIS DETERMINAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA SATUAN KERJA DI WILAYAH KERJA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BANDA ACEH
ANALISIS DETERMINAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA SATUAN KERJA DI WILAYAH KERJA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BANDA ACEH TESIS Oleh ALFA M H SIMANUNGKALIT 137017062/Akt FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ghia Giovani, 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan sektor publik di Indonesia sekarang ini adalah semakin menguatnya tuntutan masyarakat kepada para penyelenggara pemerintahan. Salah satu yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945, disebutkan bahwa negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945, disebutkan bahwa negara Indonesia ialah negara kesatuan. Selanjutnya, UUD 1945 juga menggariskan bahwa pemerintah daerah harus
Lebih terperinciNafi Inayati Zahro Universitas Muria Kudus
KOMPETENSI SUMBERDAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN Nafi Inayati Zahro Universitas Muria Kudus nafi_umk@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari Penelitian ini adalah Pengelola SKPD di Pemerintah Daerah Provinsi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari Penelitian ini adalah Pengelola SKPD di Pemerintah Daerah Provinsi Riau yang terdiri dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan
Lebih terperinciOleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK
PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR (Survey pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar)
Lebih terperinciANALISIS HASIL AUDIT LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
ANALISIS HASIL AUDIT LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA Diana Tambunan Manajemen Administrasi ASM BSI Jakarta JL. Jatiwaringin Raya No.18, Jakarta Timur diana.dtb@bsi.ac.id ABSTRACT: This study aimed
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Otonomi Daerah di Indonesia, Pemerintah Daerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak diberlakukannya Otonomi Daerah di Indonesia, Pemerintah Daerah merupakan organisasi sektor publik yang diberikan kewenangan oleh pemerintah pusat dalam
Lebih terperinciJURNAL HUMANIORA
PENGARUH PEMERIKSAAN DAN PELAKSANAAN SELF ASSESMENT SYSTEM TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BANDA ACEH Cut Delsie Hasrina 1, Yusri 2, Nona Maulina
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu di Indonesia saat ini yang semakin mendapat perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir ini adalah akuntabilitas keuangan publik. Hal tersebut disebabkan
Lebih terperinciJurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 5 Pages pp
ISSN 2302-0199 5 Pages pp. 67-71 PENGARUH DANA BANTUAN OPERASIOAL SEKOLAH (BOS) DAN DANA PENUNJANG PENDIDIKAN (DPP) TERHADAP KINERJA SEKOLAH (Studi pada SMP Negeri Se-Kota Banda Aceh) Suheimy 1, Darwanis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akuntanbilitas publik merupakan kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam perkembangan sektor publik di Indonesia sekarang ini adalah semakin menguatnya tuntunan masyarakat kepada para penyelenggara pemerintahan. Salah satu yang menjadi
Lebih terperinciJurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp
ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 104-113 ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PERIODE OPINI WDP DAN PERIODE OPINI WTP (STUDI PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH TAHUN 2011-2012) 1) Muhammad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini adalah semakin menguatnya tuntutan masyarakat terhadap pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena yang dapat diamati dalam perkembangan sektor publik dewasa ini adalah semakin menguatnya tuntutan masyarakat terhadap pelaksanaan akuntabilitas publik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang
Lebih terperinciPENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PENGENDALIAN AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN PADA AKUNTABILITAS KINERJA
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3 (2015): 825-840 PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PENGENDALIAN AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN PADA AKUNTABILITAS KINERJA Ni Made Mega Cahyani
Lebih terperinci