JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG TRANSPORTASI LAUT DI INDONESIA Muhammad Sa ad, dan Syamsul Arifin, ST, MT. Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya syamsul@ep.its.ac.id Abstrak Faktor cuaca menempati urutan kedua tertinggi sebesar 38% sebagai penyebab kecelakaan transportasi laut. Sedangkan BMKG tidak bisa memberikan data secara realtime dan akurat karena kurangnya buoy wather di Indonesia. Untuk itu diperlukan pengembangan prototype dari maritime buoy weather, dan dilengkapi dengan sistem komunikasi nirkabel. Dengan mengintegrasikan sistem komunikasi wireless yang bisa mengirimkan data dari maritime buoy weather ke stasiun darat secara realtime (berfungsi sebagai sistem monitoring dan prediktor). Dan dari hasil tugas akhir ini, dilakukan pengujian dengan jarak meter di luar ruangan dan meter di dalam ruangan dengan hambatan/obstacle. Selain itu juga dilakukan pengujian dengan mengirimkan data dari hardware secara langsung untuk pengintegrasiannya pada prototype maritim buoy weather. Dari pengujian diperoleh analisa errornya yang disimulasikan dengan bantuan software peghitung. Dan dari pegujian dan simulasi error diperoleh kesimpulan yaitu bahwa Rf YS-1020 UA mempunyai kinerja yang bagus. Karena tanpa antena tambahan dapat mentransmisikan data di luar ruangan tanpa hambatan sampai jarak 175 meter tanpa ada loss data, sedangkan dengan hambatan sampai jarak 85 meter. Dan diperoleh nilai error pada pengiriman tanpa hambatan sebesar 5.7% dan 1.4% dengan hambatan. Nilai error rate pada simulasi transmisi juga mendekati nilai teoritis dan sesuai dengan rancangan. Dan sistem komunikasi bisa terintegrasi secara realplan dan realtime pada prototye maritime buoy weather. Kata Kunci Transportasi laut, Maritime buoy weather, Sistem Komunikasi, RF YS-1020UA, tanapa hambatan, dengan hambatan, BER. I I. PENDAHULUAN ndonesia merupakan Negara maritim karena wilayah perairan Indonesia lebih besar dari pada daratan. Selain itu Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau mencapai pulau. Oleh karena itu transportasi laut merupakan salah satu transportasi utama dan penting sebagai penghubung antar pulau. Kenaikan jumlah alat transportasi sebanding dengan kenaikan kecelekaan yang terjadi. Menurut data dari Analisa trend kecelakaan transportasi laut yang dilakukan oleh PT. Trans Asia Consultansts berdasar himbauan Komite Nasional Keselamatan Transportasi berdasar data dari tahun , tertulis bahwa salah satu faktor utama dalam kecelakaan transportasi laut adalah faktor cuaca. Faktor cuaca menempati urutan kedua tertinggi sebesar 38% sebagai penyebab kecelakaan transportasi laut. Bisa diakibatkan oleh badai, gelombang laut, arus besar, dan kabut yang mengakibatkan jarak pandang terbatas. Ini diakibatkan oleh cuaca dan iklim di Indonesia yang semakin hari semakin tidak menentu. Gambar 1. Grafik Kecelakaan Transportasi laut berdasarkan faktor penyebab ( ) Sedangkan BMKG tidak bisa memberikan data secara realtime dan akurat karena kurangnya buoy wather di Indonesia. Jumlah weather station di Indonesia sekitar 198 dari wilayah Banda Aceh sampai dengan Timika. Jumlah ini tidak sebanding dengan luas wilayah Indonesia. BMKG sendiri memberikan pelayanan informasi mengenai prakiraan cuaca di website bmkg.go.id, tapi masih terdapat kekurangan yaitu tingkat kepresisian data yang perlu ditingkatkan, serta yang paling penting adalah dikarenakan pengaksesan website ini tidak bisa dilakukan didaerah terpencil. Kondisi seperti ini dapat diatasi dengan menambah jumlah dari buoy weather,tapi hal ini terkendala harga buoy weather yang tinggi. Padahal penjadwalan pelayaran sendiri untuk melakukan aktivitas sehari-harinya sangat bertumpu pada informasi dan prakiraan cuaca maritim yang berasal dari data buoy weather. Untuk itu diperlukan pengembangan prototype dari maritime buoy weather, dengan melengkapi dengan sistem komunikasi nirkabel. Dengan mengintegrasikan sistem komunikasi wireless yang bisa mengirimkan data dari maritim buoy weather ke stasiun darat secara realtime (berfungsi sebagai sistem monitoring dan prediktor).

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) A. Alur Penelitian II. URAIAN PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai metodologi penelitian yang digunakan dalam proses penelitian meliputi bagaimana perancangan hardware beserta software-nya pada perancangan sistem komunikasi data maritime buoy weather dengan media Radio Frequency.Secara garis besar, metodologi yang dilakukan seperti tercantum pada diagram alir berikut: perancangan software tampilan yang akan digunakan untuk penerimaan data serta penyambungannya terhadap RF receiver. Setelah dilakukan studi literatur kemudian dapat dilakukan identifikasi masalah yang ditujukan untuk memberikan batasan terhadap ruang lingkup dari penelitian ini. Hal tersebut terkait dengan berbagai variabel yang memberikan kontribusi terhadap sistem komunikasi data berbasis wireless dengan media RF. Salah satu batasan utama adalah pengiriman paket data yang berisi hasil pengukuran dan monitoring berupa variabel meteorologis seperti kelajuan angin, arah angin, kelembaban, temperature, tekanan udara, dan kelajuan arus laut yang dikirimkan secara realtime. B. Perancangan Sistem Komunikasi dengan media RF Tahap selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem komunikasi data dengan RF. Gambar 2. Diagram Alir penelitian Studi mengenai Buoy weather, sehingga didapatkan pemahaman mengenai spesifikasi buoy weather, sensor yang digunakan dan cara kerja Buoy weather sehingga bisa diketahui bagaimana perancangan buoy weather pada umumnya dan sistem komunikasi buoy weather khususnya. Studi mengenai karakteristik serta Sistem kerja Radio Frequency, terutama RF YS-1020UA. Sehingga bisa diketahui proses pengiriman data secara wireless dan analisanya. Serta diketahui bagaimana perancangan RF diimplementasikan terhadap Buoy weather. Studi mengenai mikrokontroller terutama AVR ATMega Studi terhadap konfigurasi pin serta bagaimana sinkronisasinya terhadap sistem komuniasi RF. Selain itu dilakukan pemahaman terhadap pemrograman C untuk memasukkan perintah-perinth atau logika ke dalam mikro sesuai kebutuhan untuk monitoring buoyweather,karena mikrokontroller sebagai otak atau pengendalinya. Studi untuk mengetahui Analisa pengiriman data baik itu berupa BER, SNR serta variabel lain yang mempengaruhi sistem komunikasi data secara wireless dengan media Radio Frequency. Studi litelatur mengenai pemrograman terhadap software Basic untuk Gambar 3. Tampilan Software YSPRG.EXE Perancangan dilakukan dengan mengkoneksikan antara RF transmitter dan receiver. Hal itu dilakukan dengan pemilihan channel pada RF dan mengatur kecepatan pengiriman serta melakukan perangkaian serta penghubungan dari RF dengan komputer/laptop sebagai server dan penguhubungan RF dengan mikrokontroller sebagai pengolah data dari hasil sensing/monitoring. Setelah itu dilakukan perancangan alogaritma program pada mikrokontroller ATMega Hal ini dilakukan untuk melakukan pengecekan pentransmisian data serta pengujian. Pemrograman dilakukan dengan bahasa C. Untuk awal sebelum hardware untuk sensing atau monitoring selesai, pentransmisian data dilakukan dengan data acak ADC dari mikrokontroller hasil pemrograman, selain itu juga dilakukan perancangan potensiometer sebagai pengganti sementara sensor, keluaran potensiometer dibuat nilai keluarannya sesuai dengan sensor. Hal itu dilakukan dengan melakukan pembuatan alogaritma program pada mikrokontroller berdasar karakteristik ke 5 sensor yang digunakan oleh hardware. Selain itu dilakukan perancangan software untuk tampilan hasil pentransmisian data. Perancangan dilakukan dengan software bahasa pemrograman Basic. Pada software dibuat untuk menerima data berupa 5 variabel tadi secara langsung karena menggunakan komunikasi transmisi serial, baru pada software hasil rancangan dilakukan pembagian menjadi 5data, dan ditampilkan grafik serta dibuat database untuk menyimpan data. Dalam software juga dimasukkan program untu mengetahui waktu pengiriman sehingga diketahui selisih waktu pengiriman sehingga diketahui delay pada pengirimannya.

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) Gambar 4. Diagram alir Perancangan koneksi RF YS-1020UA Pada gambar diagram alir di atas ditunjukkan bahwa dari mikro ke RF YS-1020 UA bisa langsung disambungkan dengan kabel konektor, dengan ketentuan seperti pada datasheet RF YS-1020 UA. Untuk Tx dan Rx dari RF transmitter disambungkan ke mikrokontroller AVR AT Mega 8535 pada Port D pin 2 dan 3. Sedangkan untuk Vcc dan Ground-nya disambungkan ke pin 0 untuk Ground dan pin 1 untuk Vcc. Bisa disambungka ke Port A, B, C, atupun D selama pada pin 0 dan 1. Untuk pengiriman diatur oleh alogaritma program pada mikrokontroller. Pada RF receiver menerima data dan disalurkan ke konektor. Untuk sambungan konektor ke DB9 dan DB9 ke USB to serial disambungkan sesuai datasheet DB9 dan RF YS-1020UA. C. Peraancangan Software Pada perancangan software ini terdapat perancangan software untuk tampilan display penerimaan data dengan bahasa pemrograman Basic. Gambar 5.Flow Chart Perancangan software tampilan Pada gambar flowchart di atas terlihat bahwa alur pembuatannya dimualai dari inisialisasi Comport, kemudian dilanjutkan dengan pemilihan Port. Apabila port sudah dirancang dan benar maka akan tersambung dan diolah oleh software tampilan, data akan dipisah dan diidentifikasi apakah sudah lengkap atau tidak. Setelah selesai data akan langsung tersimpan pada database, jadi secara otomatis direkam/record. D. Pengujian Sistem Komunikasi Pengujian sistem komunikasi data pada buoy weather ini dilakukan dengan cara melakukan pengiriman paket data dari hasil sensor yaitu : kelembaban, suhu, arah angin, kecepatan angin, tekanan udara, dan kecepatan arus laut. Pengujian dilakukan 3 kali yaitu, yang pertama untuk pengecekan dilakukan pengujian dengan komunikasi serial dengan kabel serial to USB diterima dengan software bantu hyperterminal (free license). Bagian kedua pengujian dilakukan dengan pentransmisian data dengan penerimaan oleh hyerterminal dan dengan keadaan data dari hasil simulasi oleh potensiometer. Terakhir Pengujian pentransmisian data dengan data dari hasil sensor dan realplan, pengujian ini dilakukan sebagai validasi istem komunikasi data pada maritime buoy weather apakah mampu mentransmisikan data dan menerima dengan baik. Pada pengujian ini dilakukan dengan software hasil rancangan sebagai penerima. E. Pengujian dengan media RF dan data dari simulasi sensor dengan petensiometer (Offline) Pada pengujian dilakukan dengan 2 keadaan yaitu, di dalam ruangan(ada halangan antara transmitter dn receiver) dan diluar ruangan(tidak ada halangan). Pada tiap keadaan juga diberi variasi jarak. Untuk keadaan didalam ruangan yang ada halangan diberi variasi jarak pengiriman data antara transmitter dan receiver yaitu, 1,5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60, 65,70,71,73,75,80,85,90,95 dan 100 meter. Pengujian juga di lakukan di diluar ruangan tanpa obstacle atau hambatan pada variasi jarak 1, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60, 65, 70, 75, 80, 85, 90, 95, 100, 110, 120, 130, 140, 150, 160, 170, 75, 180, 190, 200, 210, 225, dan 250 meter. Diambil data 5 kali pengiriman per jarak. Selain itu juga dilakukan pengujian waktu pengiriman paket data, sehingga diperoleh data waktu pengiriman terhadap jarak sehingga diketahui delay time dalam pengirimannya. Dari data yang dikirim dan diterima bisa diketahui pula error pengiriman, dengan membandingkan data yang dikirim dengan yang diterima apakah sama baik data dan jumlahnya. Bisa diketahui pula jarak terjauh untuk pengiriman dan range pengiriman. F. Pengujian dengan media RF dan data Hasil sensing sensor (Online) Pengujian ini dilakukan untuk mngetahui apakah sistem komunikasi ini telah terintegrasi dengan baik pada prototype maritime buoy weather. Pengujian ini dilakukan sebagai validasi pentransmisian data realplan. Pengiriman dilakukan dengan 2 kondisi pula, dalam ruangan dengan halangan/hambatan dan luar ruangan tanpa hambatan/loss space. Pengujian ini diterima dengan software bantu hyperterminal dan software penerima hasil rancangan. Pengujian ini dilakukan sebagai validasi sistem komunikasi data pada maritime buoy weather bisa bekerja secara realplan.

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) III. HASIL DAN DISKUSI A. Hasil Pengujian koneksi RF YS-1020UA dengan mikrokontroller Pada pengujian ini dilakukan pengiriman data dari mikrokontroller ke hyperterminal melalui komunikasi serial dengan media kabel serial to USB dan RF YS-1020UA. Prosedurnya adalah dengan menyambungkan mikrokontroller dengan Rangkaian potensiometer. Disini yang digunakan pada mikro adalah Port A yang berfungsi sebagai ADC karena Potensiometer dianggap sebagai pengganti sensor(simulasi). Pada pengujian ini bisa juga disebut pengujian ADC. Pengujian ini dilakukan selain untuk pengujian pada RF tapi juga pada program mikro serta simulasi. Prosedurnya adalah dengan mengkoneksikan mikrokontroller dengan RF sebagai transmitter. komunikasi RF dengan simulasi sensor digantikan dengan potensiometer yang dilakukan dengan 2 kondisi yaitu menguji komunikasi RF dengan kondisi free space (LOS) atau diluar ruangan, dengan meletakkan obstacle (hambatan/halangan) diantara mikrokontroler dan RF transmiter dengan RF receiver dan komputer penerima. C. Pengukuran dengan kondisi Obstasle indoor(ada hambatan) Gambar 6. Denah tempat pengujian dengan obstacle TF-ITS Gambar 6. Penerimaan data dengan hyperterminal dengan Penerimaan dengan Hyperterminal dengan Transmisi RF Tabel 1. Penerimaan dengan Hyperterminal Dikirim Diterima Error/Loss 70 Paket 70 Paket 0 Pada gambar 4.1 dan 4.2 di atas ditunjukkan bahwa pengiriman disampaikan dengan baik, tidak ada data error ataupun loss pada pengiriman, data dikirim dengan media kabel serial to USB dan RF transmitter dan diterima dengan baik oleh komputer dan RF receiver. Itu membuktikan bahwa pentransmisian data berjalan lancar program pada mikrokontroller jug berjalan dengan benar. Pada gambar 4.2 juga bisa dilihat bahwa pada setiap pengiriman sama dengan pengiriman dengan kabel serial to USB pada gambar 4.1. Paket data dikirim 1 paket data, dan untuk memudahkan pengiriman diberikan dibelakang data diberi end data berupa #. Baru setelah itu data dipecah pada software penerima. Sedangkan pada Hyperterminal hanya menerima data saja. bisa dirubah baik dalam bit maupun bilangan hexa pada hyprterminal. Sedangkan dari mikrokontroller data dikirim dalam bentuk ADC atau data digital. Error pada pengujian ini adalah 0 %, karena data yang dikirim lengkap dan tidak terjadi error data. B. Hasil Pengujian dengan media RF dan dari Simulasi Potensiometer sebagai Sensor (Offline) Pada pengujian ini dilakukan pengukuran performansi dan analisia pada sistem komunikasi dengan media RF Modul YS UA. Dari hasil pengukuran, diketahui data performansi Tabel 2. Pengujian komunikasi RF module dengan obstacle Jarak Indoor (m) Jumlah dikirim Jumlah Diterima Waktu Pengiriman (s)/ paket data Waktu Ratarata (s) Erro r (%)

5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) Gambar 7. Grafik perbandingan jarak terhadap waktu pada pengujian dengan obstacle Dari table 4.3, hasil pengukuran jarak maksimum yang dapat diukur pada kondisi obstacle adalah 85 m sehingga luas area pengukuran adalah =. = Sedangkan rata-rata waktu datangnya data kedua setelah data pertama diterima adalah sebesar 1.1 detik, dengan jeda antara pengiriman data adalah sebesar 1 detik sehingga delay dari pengiriman data suhu adalah 0.1 detik pada kondisi terdapat obstacle. Faktor kegagalan yang terjadi dari 100 pengiriman data adalah 1.4% dengan jarak maksimum 85 m. D. Pengujian Pengukuran dengan kondisi Loss Space/outdoor (tanpa ada hambatan) Gambar 8. Denah Titik pengujian pada kondisi Loss Space / outdoor (tanpa ada hambatan) Dari tabel hasil pengukuran jarak maksimum yang diukur adalah 200 m sehingga luas area pengukuran adalah = (3.14* ) = Dari kedua tabel diatas rata-rata waktu datangnya data kedua setelah data pertama diterimaadalah sebesar 2.04 detik dengan jeda antar pengiriman data adalah Sebesar 1 detik sehingga delay dari pengiriman data suhu adalah 1.04 detik pada kondisi free space. Faktor kegagalan/ error yang terjadi dari 175 pengiriman data suhu adalah 5.7% dengan jarak maksimum 200 m. Gambar 9. Grafik perbandingan Jarak pengiriman outdoor terhadap Waktu Tabel 3. Hasil pengujian sistem komunikasi RF modul dengan kondisi tidak ada obstacle Jar ak (m) Jumla h dikiri m Jumla h Diteri ma Indoor Waktu Pengiriman (s)/ paket data Wak tu Rata - rata (s) Error (%) Pada awal pengujian yang dilakukan secara loss space/outdoor dilakukan pada kondisi sore hari yang agak mendung dan bertiup angin yang agak kencang. Hal ini dilakukan untuk menguji pengiriman data pada keadaan cuaca yang agak buruk, dan efeknya terhadap pengiriman data. Pada

6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) pengiriman data mulai dari jarak 0 sampai 190 meter, data yang dikirim oleh RF transmitter sesuai dengan data yang diterima oleh RF receiver dilihat pada laptop. Tapi pada jarak 200 meter mulai ada error atau loss data. E. Hasil Pengujian dengan media RF Secara RealPlan (Online) Tabel 4. Penerimaan data secara Online(Realplan dan Realtime) Indoor->outdoor N o Dari tabel 4.8 dketahui bahwa pada pengujian secara reltime dengan realplan (hardware) bisa terintegrasi dengan baik, terbukti pengiriman data bisa ditransmisikan dengan baik pula. Pada pengiriman data pada jarak 25 meter diketahui tidak ada error data atau data loss dan bisa terintegrasi dengan software tampilan dan database. Gambar grafik 4.13 menunjukkan bahwa pengiriman dan penerimaan data terlaksana dlam waktu 1 secon/detik pada pengujian. F. Simulasi Error pada Transmisi data Setelah dilakukan pengujian, maka untuk mendapatkan error pada transmisi data selain dilakukan dengan perhitungan manual juga dilakukan simulasi dengan bantuan software (simulator). Simulasi didasarkan pada kondisi alat ( RF YS- 1020UA) yaitu Jumlah Bit pada pengiriman sinyalnya adalah 9600 dan dibandingkan dengan nilai Error Teoritis (BER teoritis). Bit Error Rate (BER) Jara k (m) Jumla h dikiri m Jumlah Diteri ma BER vs SNR (AWGN) Waktu Pengiriman (s)/ paket data BER Teoritis Pengujian Bit Error Rate SNR (db) Wakt u Ratarata (s) Err or (%) Gambar 10. Grafik hasil Simulasi Perbandingan BER denga SNR (AWGN+fading) Nilai Error teoritis diperoleh dari rumus perhitungan ideal untuk BER teori. Di bawah ini adalah hasil simulasi Bit Error Rate (BER) dengan Signal to Noise ratio (SNR / Eb/No) pada pengiriman data, yaitu simulasi yang pertama dengan diberi gangguan atau noise, simulasi kedua dengan memberi gangguan sinyal dengan Rayleigh fading. IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada perancangan sistem komunkasi data pada maritime buoy weather dengan menggunakan media komunikasi Radio Frequency YS-1020UA maka didapatkan kesimpulan Pengiriman data maksimal untuk pengukuran Offline tanpa halangan meter dan faktor kegagalan/ error yang terjadi dari 175 pengiriman data suhu adalah 5.7%,dan dengan Halangan (obstacle) +- faktor kegagalan yang terjadi dari 100 pengiriman data adalah 1.4% dengan jarak maksimum 85 m. Pada pengujian secara Offline(dengan simulasi) dan Online(realtime) dengan hardware, RF YS-1020 mampu terintegrasi dengan baik. Software hasil rancangan mampu menampilkan hasil data pengiriman dengan baik dan disimpan dalam database. Pada simulasi transmisi sinyal digital melalui kanal wireless dapat dilakukan dengan menggunakan software perhitungan dan simulasi bantu dengan menambahkan efek noise yang dimodelkan dengan AWGN dan fluktuasi sinyal (fading) yang dimodelkan dengan Rayleigh fading. Hasil simulasi akan mendekati nilai teoretis saat jumlah bit yang ditransmisikan terhadap BER yang digunakan semakin banyak.sistem komunikasi data dengan media RF YS-1020 mampu mengirimkan data secara realtime dengan delay yang sedikit dan error yang kecil,sehingga mampu bekerja dengan maksimal. DAFTAR PUSTAKA [1] Bentley, John P. (1995). Principle of Measurement System. Third. Singapore : Longman Singapore Publisher (Pte) Ltd. [2] Andrianto, Heri "Pemrograman Mikrokontroller AVR ATMega 8535 Menggunakan bahasa C".Bandung:Informatika. [3] Gilley, James E. (2003). Bit-Error-Rate Simulation Using Matlab. Transcrypt International,Inc. [4] (23 februari 2012 jam 20.00) [5] diunduh pada (10 juni 2012, jam 21.00) [6] Haykin, Simon. (2001). Communication Systems. John Wiley & Sons, Inc: U.S.A. [7] KNKT.(2009).Kajian Analisis Trend Kecelakaan Transportasi Laut Tahun PT. Trans Asia Consultants.Jakarta [8] Jacob M.PH.D, C.C. Halikas, Ph.D Elektronika Terpadu. Jakarta:Erlangga. [9] Sheet ATMega 8535 [10]... Modul RF Transceiver YS-1020UA [11] Friendly LLC, Hacker, 2007 Jaringan Wireless di Dunia Berkembang, ICTP. [12] Maulana, Yudi Yulius and Wahyu, yuyu,i, (2003). Vol III. Rancang Bangun Sistem Akuisisi Cuaca untuk Telemetri ISSN [13] Bousquet, Michael dan Maral Gerard. (2009). Satellite Communications Systems. United Kingdom: John Wiley & Sons, Inc. [14] Stallings, William. (1997). and Computer Communications. New Jersey: Prentice Hall

SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT

SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT Muhammad Sa ad 2408100106 Dosen Pembimbing Ir. Syamsul Arifin, MT. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI PADA KAPAL (MCST-1 SHIP AUTOPILOT) DENGAN MEDIA KOMUNIKASI RF RADIO UNTUK MENDUKUNG SISTEM AUTOPILOT

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI PADA KAPAL (MCST-1 SHIP AUTOPILOT) DENGAN MEDIA KOMUNIKASI RF RADIO UNTUK MENDUKUNG SISTEM AUTOPILOT PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI PADA KAPAL (MCST-1 SHIP AUTOPILOT) DENGAN MEDIA KOMUNIKASI RF RADIO UNTUK MENDUKUNG SISTEM AUTOPILOT Disusun Oleh : ARIF MUSA KUSUMA WARDHANA NRP. 2409 105 035 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan lembaga yang menangani masalah cuaca dan iklim di Indonesia. Lembaga ini mendirikan stasiun meteorologi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MARITIME BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI CUACA MARITIM DI PELABUHAN TANJUNG PERAK, SURABAYA

RANCANG BANGUN MARITIME BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI CUACA MARITIM DI PELABUHAN TANJUNG PERAK, SURABAYA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 RANCANG BANGUN MARITIME BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI CUACA MARITIM DI PELABUHAN TANJUNG PERAK, SURABAYA Tri Kurniawan, Syamsul Arifin dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM AKUSISI DATA PADA MINI MARITIME WEATHER STATION. Oleh: Edi Yulianto. Pembimbing : Ir.Syamsul Arifin, MT Imam Abadi, ST.

PERANCANGAN SISTEM AKUSISI DATA PADA MINI MARITIME WEATHER STATION. Oleh: Edi Yulianto. Pembimbing : Ir.Syamsul Arifin, MT Imam Abadi, ST. SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM AKUSISI DATA PADA MINI MARITIME WEATHER STATION Oleh: Edi Yulianto Pembimbing : Ir.Syamsul Arifin, MT Imam Abadi, ST. MT 1 LATAR BELAKANG Pemanasan global Pola iklim

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Telemetri Akuisisi Data Cuaca Dengan XBee Pro-S2

Perancangan Sistem Telemetri Akuisisi Data Cuaca Dengan XBee Pro-S2 Perancangan Sistem Telemetri Akuisisi Data Cuaca Dengan XBee Pro-S2 Mashaler Suradam, Rifki Reinaldo, Eko Andri, Iwan Sugihartono Fisika, Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO Emil Salim (1), Kasmir Tanjung (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Akuisisi Data Maritime Buoy Weather Station

Perancangan Sistem Akuisisi Data Maritime Buoy Weather Station JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-83 Perancangan Sistem Akuisisi Data Maritime Buoy Weather Station Aditya G. A, Syamsul Arifin, dan Andi Rahmadiansah Jurusan

Lebih terperinci

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP JURNAL TEKNIK ITS Vol., No. 1, (215) ISSN: 2337539 (231-9271 Print) A Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP Desrina Elvia,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer M. Ulinuha Puja D. S.,Pembimbing 1:Waru Djuriatno, Pembimbing 2:Moch. Rif an Abstrak Teknologi yang berkembang pesat saat ini telah mendorong percepatan di

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Sistem Transmisi Data Sensor Untuk Peringatan Dini Pada Kebakaran Hutan Dalam perancangan sistem transmisi data sensor untuk peringatan dini

Lebih terperinci

Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring

Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring Sugondo Hadiyoso 1), Achmad Rizal 2), Suci Aulia 3), M. Sofie 4) 1,3 Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom email:

Lebih terperinci

Rancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler

Rancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler Rancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler Dosen Pembimbing: Suwito, ST., MT. Yoga Uta Nugraha 2210 039 025 Ainul Khakim 2210 039 026 Jurusan D3 Teknik Elektro Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

KARAKTERISASI KANAL PROPAGASI VHF BERGERAK DI ATAS PERMUKAAN LAUT

KARAKTERISASI KANAL PROPAGASI VHF BERGERAK DI ATAS PERMUKAAN LAUT KARAKTERISASI KANAL PROPAGASI VHF BERGERAK DI ATAS PERMUKAAN LAUT Putri Kusuma Ningtyas 2206100144 1) 1) Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya-6011

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak dibutuhkan. Besaran fisik yang senantiasa mempengaruhi objek penelitian diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS Sumartini Dana 1, Rochani 2, James Josias Mauta 3 Abstrak : Sistem komunikasi data saat ini bukan hanya secara fix cable

Lebih terperinci

II. DASAR TEORI. 2.1 Visible Light Communication [2][3]

II. DASAR TEORI. 2.1 Visible Light Communication [2][3] IMPLEMENTASI VISIBLE LIGHT COMMUNICATION (VLC) UNTUK PENGIRIMAN TEKS (Implementation Of Visible Light Communication (VLC) for Sending Text) Des Hariangga Trihantoro [1], Denny Darlis, S.Si,. MT. [2], Hasanah

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai dengan Maret 2012. Kegiatan penelitian terdiri dari dua bagian, yaitu pembuatan alat dan uji

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan untuk Mengambil Objek

Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan untuk Mengambil Objek JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-929 Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TELEMETRI TEMPERATUR DAN KELEMBABAN BERBASIS SENSOR SHT11 DAN ARDUINO UNO R3

RANCANG BANGUN TELEMETRI TEMPERATUR DAN KELEMBABAN BERBASIS SENSOR SHT11 DAN ARDUINO UNO R3 RANCANG BANGUN TELEMETRI TEMPERATUR DAN KELEMBABAN BERBASIS SENSOR SHT11 DAN ARDUINO UNO R3 Farid Baskoro, S.T., M.T. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya farid.baskoro@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TEKNIK DIFFERENTIAL SPACE-TIME BLOCK CODED PADA SISTEM KOMUNIKASI KOOPERATIF

ANALISIS KINERJA TEKNIK DIFFERENTIAL SPACE-TIME BLOCK CODED PADA SISTEM KOMUNIKASI KOOPERATIF 1/6 ANALISIS KINERJA TEKNIK DIFFERENTIAL SPACE-TIME BLOCK CODED PADA SISTEM KOMUNIKASI KOOPERATIF I Gusti Putu Raka Sucahya - 2206100124 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2)

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) 1), 2) Program Studi Teknik Informatika Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL

OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL Miftahur Rohman 1) dan Wirawan 2) Laboratorium Komunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Software Visual Basic Pengujian software Visual Basic dilakukan dengan menguji kinerja dari program penjadwalan apakah telah berfungsi sesuai dengan harapan dan

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

Gambar : 1. Rumah Jamur (slave). [7]

Gambar : 1. Rumah Jamur (slave). [7] Hariyadi Singgih,Kajian Sistem Nirkabel, Hal 21-36 banyak tenaga dan waktu petani, karena harus membawa air dan menyiramkan secara rata setiap saat dipermukaan tanah. Hal ini amatlah tidak efisien. [7].

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sensor Kapasitif untuk Level Air

Rancang Bangun Sensor Kapasitif untuk Level Air JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.2, No.1, (2014) 1-6 1 Rancang Bangun Sensor Kapasitif untuk Level Air Eli Zahrotin dan Endarko Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 34 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 2012. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Dasar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

Sistem Akuisisi Data 6 Channel Berbasis AVR ATMega dengan Menggunakan Bluetooth ABSTRAK

Sistem Akuisisi Data 6 Channel Berbasis AVR ATMega dengan Menggunakan Bluetooth ABSTRAK Sistem Akuisisi Data 6 Channel Berbasis AVR ATMega dengan Menggunakan Bluetooth Yohan Setiawan / 0422042 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan beberapa hasil pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian

Lebih terperinci

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME Nur Yanti Politeknik Negeri Balikpapan Kontak person: Nur Yanti email: nur.yanti@poltekba.ac.id Abstrak Sistem smart home saat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535 Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535 Parulian Sepriadi, Agus Wahyudi, Iman Fahruzi, Siti Aisyah Politeknik Batam Parkway Street Batam Centre, Batam 24961, Kepri, Indonesia E-mail: paru0509@yahoo.com;

Lebih terperinci

Oleh : LUQMAN ERWANSYAH MOH AGUS SYAHRI ROMADHON Dosen Pembimbing Rachmad Setiawan, ST, MT

Oleh : LUQMAN ERWANSYAH MOH AGUS SYAHRI ROMADHON Dosen Pembimbing Rachmad Setiawan, ST, MT Oleh : LUQMAN ERWANSYAH 2207030028 MOH AGUS SYAHRI ROMADHON 2207030030 Dosen Pembimbing Rachmad Setiawan, ST, MT Program Studi D3 Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. lunak (software) aplikasi Android dan perangkat keras (hardware) meliputi

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. lunak (software) aplikasi Android dan perangkat keras (hardware) meliputi BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan hasil analisis pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini yang telah dilakukan, pengujian dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA KERJA DARI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMBACAAN TINGKAT POLUSI UDARA

BAB IV ANALISA KERJA DARI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMBACAAN TINGKAT POLUSI UDARA BAB IV ANALISA KERJA DARI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMBACAAN TINGKAT POLUSI UDARA 4.1. ANALISA KERJA SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK Pada perancangan sistem wireless

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perkembangan teknologi saat ini kebutuhan manusia untuk informasi data semakin berkembang. Perkembangan teknologi ini mengganti komunikasi suara yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan perancangan sistem yang dibuat, berupa perancangan sistem mikrokontroller dan tampilan antarmuka web. Bab ini diharapkan dapat memberikan gambaran

Lebih terperinci

KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL

KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL Disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Strata I Program Studi Teknik Elektro di Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka 1. Perancangan Telemetri Suhu dengan Modulasi Digital FSK-FM (Sukiswo,2005) Penelitian ini menjelaskan perancangan telemetri suhu dengan modulasi FSK-FM. Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan pembuatan alat telemetri suhu tubuh.perencanaan dilakukan dengan menentukan spesfikasi system secara umum,membuat system blok

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL Oleh : Zurnawita Dikky Chandra Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Serial data transmission

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor

Lebih terperinci

Kata kunci : kamera C3088, gambar, roket

Kata kunci : kamera C3088, gambar, roket ABSTRAK Rancang Bangun pengambilan dan pengiriman gambar muatan roket pada Kompetisi Muatan Roket Indonesia (KOMURINDO) Tahun 2011 adalah payload pada roket yang berfungsi untuk mengambil gambar. Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi merupakan teknik pengiriman atau penyampaian informasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Dewasa ini kebutuhan informasi yang semakin meningkat mengharuskan

Lebih terperinci

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

Alat Ukur Multifungsi Bagi Penyandang Tunanetra

Alat Ukur Multifungsi Bagi Penyandang Tunanetra Alat Ukur Multifungsi Bagi Penyandang Tunanetra Agus Mulyana 1, Awal Arif Budiman 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, UNIKOM Kampus 4.Lt 5, Jalan Dipati Ukur No 112 116 UNIKOM

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Keterangan : Nodal Sensor Router Nodal Koordinator/Gateway Gambar 3.1. Konsep jaringan ZigBee Gambar 3.1. memperlihatkan konsep jaringan ZigBee yang terdiri

Lebih terperinci

Akuisisi Data Secara Wireless Untuk Sistem Monitoring Real Time Pada Produksi Biogas

Akuisisi Data Secara Wireless Untuk Sistem Monitoring Real Time Pada Produksi Biogas Akuisisi Data Secara Wireless Untuk Sistem Monitoring Real Time Pada Produksi Biogas Oleh Qomaruddin 1109201723 Pembimbing Dr. Melania Suweni Muntini, MT Dr. Yono Hadi Pramono, M.Eng Laboratorium Instrumentasi

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1 PENGGUNAAN TERMOKOPEL TIPE K BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 UNTUK MENGUKUR SUHU RENDAH DI MESIN KRIOGENIK Sigit Adi Kristanto, Bachtera Indarto

Lebih terperinci

Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis

Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5 1 Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis Nezya Nabillah Permata dan Endroyono Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri

I. PENDAHULUAN. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dalam hal pengukuran besaran listrik saat ini berkembang pesat, salah satunya adalah penyampaian informasi besaran listrik jarak jauh. Perkembangan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR TE

TUGAS AKHIR TE TUGAS AKHIR TE 090362 KARTU TOL ELEKTRONIK MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) BERBASIS WEB DOSEN PEMBIMBING PUJIONO, S.T., M.T. PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

KETEPATAN DAN KECEPATAN PEMBIDIKAN PISIR PENJERA PADA LATIHAN BIDIK KERING MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC

KETEPATAN DAN KECEPATAN PEMBIDIKAN PISIR PENJERA PADA LATIHAN BIDIK KERING MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC KETEPATAN DAN KECEPATAN PEMBIDIKAN PISIR PENJERA PADA LATIHAN BIDIK KERING MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC Salman 1*, Aries Boedi Setiawan 1, Nur Rachman Supadmana Muda 2 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-153 Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

Lebih terperinci

: M. Izudin Rochmawan NRP :

: M. Izudin Rochmawan NRP : Nama : Bobby Prayogo NRP : 2211039017 Nama : M. Izudin Rochmawan NRP : 2211039022 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya TUGAS AKHIR TE090362

Lebih terperinci

Pius Yozy Merucahyo*, dan 2) Andreas Bagus Sadewo Teknik Elektro, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta 1) 2)

Pius Yozy Merucahyo*, dan 2) Andreas Bagus Sadewo Teknik Elektro, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta 1) 2) Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume Nomor 26 ISSN 23.46.789 PENENTUAN KARAKTERISTIK KANAL KOMUNIKASI DENGAN METODE FOURIER PADA SISTEM MONITORING KUALITAS AIR SUNGAI ) Pius Yozy Merucahyo*, dan 2) Andreas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan monitoring tekanan biogas mengunakan Arduino Nano. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1 Blok Diagram Rangkaian Untuk merealisasikan perancangan dan pembuatan alat sistem pengamatan cuaca berbasis Arduino Mega 2560, perlu adanya LCD agar dapat memonitor

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN RANGKAIAN PENGENDALI UNTUK VALVE YANG DIGUNAKAN SEBAGAI SALURAN MASUK GAS N 2 DAN O 2 PADA ALAT KALIBRASI SENSOR OKSIGEN

RANCANG BANGUN RANGKAIAN PENGENDALI UNTUK VALVE YANG DIGUNAKAN SEBAGAI SALURAN MASUK GAS N 2 DAN O 2 PADA ALAT KALIBRASI SENSOR OKSIGEN JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 RANCANG BANGUN RANGKAIAN PENGENDALI UNTUK VALVE YANG DIGUNAKAN SEBAGAI SALURAN MASUK GAS N 2 DAN O 2 PADA ALAT KALIBRASI SENSOR OKSIGEN Hasan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Pengatur Scoring Digital Wireless Futsal Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8. Perancangan rangkaian pengatur scoring digital untuk mengendalikan score,

Lebih terperinci

Komunikasi Nirkabel Ad Hoc pada Kanal VHF dengan Memanfaatkan Platform SDR. Pembimbing : Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA

Komunikasi Nirkabel Ad Hoc pada Kanal VHF dengan Memanfaatkan Platform SDR. Pembimbing : Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA Komunikasi Nirkabel Ad Hoc pada Kanal VHF dengan Memanfaatkan Platform SDR Oleh : Primatar Kuswiradyo Pembimbing : Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA Pascasarjana Telekomunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELEMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELEMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELEMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Pada Departemen Teknik Elektro OLEH:

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK

SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK JTRISTE, Vol.2, No.1, Maret 2015, pp. 46~54 ISSN: 2355-3677 SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK Oleh : Universitas Fajar asmarudhy@gmail.com Abstrak Dalam penelitian ini dirancang perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini kebutuhan informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan dalam rangka menunjang kinerja diberbagai bidang. Salah satunya adalah informasi tentang cuaca

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 18 BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada pembahasan perancangan sistem ini akan menjelaskan cara kerja dari keseluruhan sistem kendali on/off dan intensitas lampu menggunakan frekuensi radio. Pengiriman data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengendali yang dapat diandalkan semakin meningkat yang kemudian. menghasilkan perkembangan baru dalam perancangannya.

BAB I PENDAHULUAN. pengendali yang dapat diandalkan semakin meningkat yang kemudian. menghasilkan perkembangan baru dalam perancangannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan berkembangnya teknologi, tuntutan akan kebutuhan perangkat pengendali yang dapat diandalkan semakin meningkat yang kemudian menghasilkan perkembangan baru dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telemetri merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi pada perancang atau operator. Telemetri merujuk pada komunikasi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler Muhammad Taufiqurrohman Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah Jl. Arif Rahman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi begitu pesat diiringi dengan kemajuan pola pikir sumber daya manusia yang semakin maju. Keinginan untuk selalu menciptakan suatu hasil karya mengalami

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 5

DAFTAR ISI BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 5 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv PERSEMBAHAN.... v KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv

Lebih terperinci

MONITORING PH AIR DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS RADIO

MONITORING PH AIR DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS RADIO MONITORING PH AIR DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS RADIO Oleh : Tri Widayati ( 2210030018 ) Fandi Pramono ( 2210030026 ) Dosen Pembimbing : Slamet Budiprayitno, ST., MT NIP.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO Ryandika Afdila (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Rancang Bangun Modul PAD (Packet Assembler Dissassembler) menggunakan AX.25 pada Sistem Komunikasi ITS-SAT Pasang Arung Padang, Eko Setijadi, dan Gamantyo

Lebih terperinci

PENGKAJIAN IRIGASI MODERN DENGAN OTOMATISASI IRIGASI TERPUTUS (INTERMITTENT)

PENGKAJIAN IRIGASI MODERN DENGAN OTOMATISASI IRIGASI TERPUTUS (INTERMITTENT) EXECUTIVE SUMMARY PENGKAJIAN IRIGASI MODERN DENGAN OTOMATISASI IRIGASI TERPUTUS (INTERMITTENT) Desember 2010 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM AKUISISI DATA PADA MINI MARITIME WEATHER STATION

PERANCANGAN SISTEM AKUISISI DATA PADA MINI MARITIME WEATHER STATION 1 PERANCANGAN SISTEM AKUISISI DATA PADA MINI MARITIME WEATHER STATION Edi Yulianto 1) ; Ir. Syamsul Arifin, MT.; Imam Abadi, ST. MT. 1) Department of Engineering Physics, Faculty of Industrial Technology

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC)

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC) SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC) Dida Permadani Septiningrum,Samsul Hidayatdan Heriyanto Jurusan Fisika

Lebih terperinci

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281 Telah dilakukan analisis dan pembuatan program komputer untuk mengendalikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sensor dengan output toggle adalah sensor yang memiliki output biner dalam bentuk pulsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sensor dengan output toggle adalah sensor yang memiliki output biner dalam bentuk pulsa. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan dan latar belakang permasalahan yang mendasari pembuatan skripsi, spesifikasi alat yang akan direalisasikan dan sistematika penulisan skripsi 1.1. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu. BAB III PERANCANGAN Pada bab tiga akan diuraikan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada Data Logger Parameter Panel Surya. Dimulai dari uraian cara kerja

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Telemetri Pengukur Konsentrasi Gas Amonia Menggunakan Sensor MQ-137 dan Transceiver nrf24l01+

Rancang Bangun Sistem Telemetri Pengukur Konsentrasi Gas Amonia Menggunakan Sensor MQ-137 dan Transceiver nrf24l01+ Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 3, Juli 2017 ISSN 2302-8491 Rancang Bangun Sistem Telemetri Pengukur Konsentrasi Gas Amonia Menggunakan Sensor MQ-137 dan Transceiver nrf24l01+ Eriyaldi *, Wildian Jurusan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: ( Print) A-192

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: ( Print) A-192 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-192 Implementasi Dan Evaluasi Kinerja Encoder-Decoder Reed Solomon Pada M-Ary Quadrature Amplitude Modulation (M-Qam) Mengunakan

Lebih terperinci

Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis

Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis Firdaus, Sudarman, Sisdarmanto Adinandra Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan BAB III PERANCANGAN 3.1 Pendahuluan Perancangan merupakan tahapan terpenting dari pelaksanaan penelitian ini. Pada tahap perancangan harus memahami sifat-sifat, karakteristik, spesifikasi dari komponen-komponen

Lebih terperinci