PENERAPAN STRATEGI BAURAN PROMOSI (PROMOTION MIX) DALAM PERUSAHAAN PERJALANAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN STRATEGI BAURAN PROMOSI (PROMOTION MIX) DALAM PERUSAHAAN PERJALANAN"

Transkripsi

1 PENERAPAN STRATEGI BAURAN PROMOSI (PROMOTION MIX) DALAM PERUSAHAAN PERJALANAN Oleh : Sinthon L. Siahaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ISM Jakarta Abstract A Tour operator or a travel agent is a kind of company which its business scope is to plan, to arrange, and to operate several of tour packages. This kind of company is also acts as an intermediatory for various products which are produced by many kind of service industries like transportation company, hotel, tourist object, etc.as a company, tour operator or travel agency is necessary to promote its product in order to have sales volume according to target of the company. To promote is meant to run a series of promotion activities, which are integrated in a promotion mix. Promotion mix strategy consist of advertising, personal selling, sales promotion, and publication. PT XYZ Tour which is domiciled in Jakarta is a large travel agency. In frame of application of promotion mix, this company arranges and conducts various promotion activities for advertising this company build cooperation with daily large newspaper and magazine having big number of copy, electronical massmedia, outdoor advertising, and point of sales advertising. For personal selling it conducts sale visits to main market countries in Europe, North America, and industrial countries in Asia. For sales promotion it has programs by participating in various tourim exhibitions and travel marts both in international, regional, and national scope. It also conducts exhibitions by itsself in cooperation with related companies. While publication efforts are conducted by publishing several publication materials like brochore, leaflets, company profile, etc, and distributing them to actual and potential market. This kind of work is done by special division in the company. Keywords: promotion mix, advertising, personal selling, sales promotion, publication. 51

2 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam periode belakangan ini negara-negara di dunia berlomba-lomba mengembangkan dan mempromosikan pariwisatanya. Fenomena ini muncul bukan karena latah melainkan karena didorong oleh keadaan aktual di dunia yang mobilisasi masyarakatnya semakin besar. Artinya pariwisata bukan saja dilihat dari segi rekreasi semata, melainkan mencakup segisegi lain seperti ekonomi, sosial, budaya, persahabatan antarbangsa, dll. Tabel 1 : Pertumbuhan Kunjungan Wisman dan Perolehan Devisa Di Indonesia ( ) Tahun Jumlah kunjungan Perolehan Devisa (USS Min) Pertumbu han (%) Kunjunga nwisman Dalam konteks Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa jasa pariwisata dapat berupa jenis-jenis usaha: a) Jasa biro perjalanan wisata; b) Jasa agen perjalanan wisata; c) Jasa pramuwisata; d) Jasa konvensi, perjalanan insentif, dan pameran e) Perolehan Devisa ,34 7,94 9, ,69 16,42 20, ,46 2,90-15, ,09-11,16 18, ,22 2,63 8, ,80 7,12 22, ,62 1,77-5, ,13-2,33-17, ,021-11,25-11, ,831 19,09 20,22 Jasa impresariat; f) Jasa konsultan pariwisata; g) Jasa informasi pariwisata.usaha jasa biro perjalanan wisata dan usaha agen perjalanan wisata keduanya termasuk perusahaan perjalanan. Perusahaan perjalanan menurut Salah Wahab (1975) memiliki dua fungsi yakni fungsi perantara (intermediary) dan fungsi penyelenggara (organizer). Dengan memiliki kedua fungsi tersebut di atas perusahaan perjalanan dituntut senantiasa memiliki dan mempertahankan citra yang baik agar mendapat kepercayaan dari usaha pariwisata lainnya seperti hotel, perusahaan transportasi terutama penerbangan, dan lainlain (sebagai produsen) dengan wisatawan sebagai konsumen. Secara internal setiap perusahaan perjalanan perlu mengembangkan daya saing perusahaannya melalui berbagai strategi seperti pengembangan mutu produk, diversifikasi produk dan peningkatan mutu pelayanan kepada konsumen. Secara eksternal, perusahaan perlu menjaga daya saingnya dalam menghadapi kompetitor yang jumlahnya semakin banyak dan menawarkan berbagai produk (Tabel 2). Dalam menghadapi kompetitor ini perusahaan perlu merencanakan dan melaksanakan berbagai program promosi sebagai upaya membangun dan memelihara citra perusahaan itu di pasar. Karena apabila sebuah perusahaan perjalanan telah kehilangan citranya akan ditinggalkan konsumennya dan dengan demikian akan mempengaruhi volume penjualan. Untuk itu diperlukan kegiatan promosi yang terencana dan terpadu atau lebih dikenal dengan bauran promosi (promotion mix). Tabel 2 : Distribusi Usaha Perjalanan Wisata Di Indonesia, KAWASAN TAHUN Sumatera Pulau Jawa 1,617 1,778 1,920 Pulau Bali Pulau Kalimantan Pulau Sulawesi Nusa Tenggara Maluku Irian Jaya T O T A L 3,427 3,868 4, Permasalahan Dari uraian di atas, dalam studi ini penulis merumuskan masalah bagaimanakah perusahaan perjalanan menerapkan strategi promosi (promotion mix) dalam kegiatan pemasarannya sehingga perusahaan yang bersangkutan dapat memenangkan persaingan di pasar? 52

3 3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi bauran promosi dalam perusahaan perjalanan dengan berbagai implikasinya. Di samping itu penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan masukan kepada pengelola perusahaan perjalanan tentang strategi promosi yang tepat dilakukan pada bisnis jenis ini dan untuk selalu dapat menjaga citra serta membangun jaringan dan memenangkan persaingan di pasar. 4. Ruang Lingkup Dalam penelitian ini akan dibahas bagaimana penerapan strategi bauran promosi (promotion mix) di perusahaan perjalanan mulai dari penentuan sasaran promosi, persiapan promosi, pelaksanaan promosi serta jenis-jenis promosi yang dilakukan oleh perusahaan perjalanan meliputi advertensi, personal selling, promosi penjualan, dan publikasi. Penelitian ini juga akan membahas hubungan bauran promosi dengan unsur bauran pemasaran lainnya seperti produk, harga, dan distribusi (place). 5. Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan di kantor pusat perusahaan PT BBW XYZ dan beberapa kantor cabang di Jakarta. Guna mendapatkan data primer, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa unsur pimpinan yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan promosi. Di samping itu dilakukan pula pengamatan atas kegiatan perusahaan baik di kantor pusat maupun beberapa kantor cabang. Sementara data sekunder diperoleh melalui company profile, brosur, leaflet dan bahan-bahan promosi lainnya yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut. Hasil penelitian disajikan secara deskriptif dengan memberi uraian dan pembahasan secara rinci. B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Produk Wisata A. J. Burkart dan S. Medlik menyatakan konsep orientasi konsumen mengharuskannya meneliti produk wisata dari sudut pandang konsumen. Sepanjang menyangkut wisatawan, produk yang dibeli meliputi pengalaman lengkap sejak dia meninggalkan tempat tinggalnya sampai waktu dia kembali ke tempat semula. Dengan kata lain, produk yang dimaksud bukan tempat duduk pesawat, atau tempat tidur hotel, atau kesantaian di pantai yang mendapat sinar matahari, tetapi adalah campuran (amalgam) dari berbagai komponen atau suatu paket. Paket ini paling jelas dilihat dalam hal perjalanan wisata inklusif (inclusive tour), yang di dalamnya tour operator atau organisasi lainnya menawarkan paket tersebut untuk dijual dengan harga inklusif. Wisatawan yang membeli paket dapat menggunakan jasa biro perjalanan tetapi dapat juga tanpa jasa biro perjalanan wisata. Philip Kotler, menyatakan bahwa produk terdiri atas tiga tingkat : core product, tangible product, dan augmented product. Sepintas kalau dilihat kegiatan perusahaan perjalanan tersebut sama atau hampir sama yaitu memberi informasi dan pelayanan kepada orang-orang yang ingin melakukan perjalanan khususnya perjalanan wisata. Secara garis besar dilihat dari segi ruang lingkup usahanya jenis perusahaan tersebut di atas dapat dibagi menjadi dua yaitu travel agent dan tour operator. Untuk memberi gambaran di mana letak perbedaan antar kedua jenis perusahaan tersebut di bawah ini diuraikan batasan tentang biro perjalanan, cabang biro perjalanan, dan agen perjalanan (UU RI No. 9 Tahun 1990). Biro perjalanan wisata adalah perusahaan distribusi di dalam industri pariwisata yang melayani permintaan/mengatur transportasi, akomodasi dan jasa-jasa lain yang diperlukan oleh wisatawan di daerah tujuan wisata, menjual paket-paket wisata melalui agen-agen atau kantor-kantor perwakilan sendiri kepda perorangan maupun rombongan dengan harga tertentu. Cabang Biro Perjalanan Wisata adalah merupakan cabang perusahaan BPW yang berdomisili di dalam suatu kota/daerah maupun di luar daerah/negeri yang melakukan kegiatan yang sama dengan kegiatan dari BPW dengan atas nama BPW pusat. Agen Perjalanan Wisata adalah perusahaan yang bertindak sebagai perantara atau penjual fasilitas/kebutuhan perjalanan yang berhubungan antara wisatawan atau orang yang melakukan perjalanan dengan memiliki jasa/kebutuhan. 53

4 Dalam gambar 1 diilustrasikan bagaimana seuah biro perjalanan menyalurkan produkproduk untuk masyarakat banyak (Foster, 2000). Gambar 1. Cara sebuah perusahaan perjalanan menyalurkan produknya pada masyarakat. Domestic Airlane Bisnis Hotel Biro Perjalanan International Airline Rental Public Sport and Company amusement 2. Produk Perusahaan Perjalanan. Perusahaan perjalanan memiliki atau menyediakan produk yang siap dijual kepada konsumen (dalam hal ini wisatawan dengan berbagai tujuan perjalanan). Bila dilihat dari fungsinya, berdasarkan produk yang disediakan oleh perusahaan perjalanan (dalam hal ini biro perjalanan wisata) dikelompokkan ke dalam lini produk sebagai berikut : a. Jasa penyusunan dan penyelenggaraan paket wisata yang meliputi domestic tour, inbound tour dan outbound tour. b. Jasa pemesanan tiket berbagai sarana angkutan (udara, darat, laut) c. Jasa pengurusan dokumen perjalanan (paspor, exit permit, surat keterangan fiskal, visa dan lain-lain) d. Jasa pemesanan akomodasi, restoran dan sarana wisata lainnya. e. Jasa penjemputan dan penghantaran pelanggan dari dan ke Bandar udara, pelabuhan laut, terminal/stasiun (transfer in dan transfer out) Masing-masing lini produk tersebut mempunyai banyak item produk. Dalam lini produk penyusunan dan penyelenggaraan paket wisata misalnya, sangat dituntut kreativitas dan inovasi untuk menciptakan paket wisata yang laku dijual di pasaran nasional dan internasional. Penyusunan paket wisata di satu pihak biro perjalanan wisata harus mampu memotivasi keinginan masyarakat. 3. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran ialah serangkaian variabel pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan yang menghasilkan tanggapan yang dikehendaki perusahaan dari pasar Natural sasarannya. Bauran resort pemasaran terdiri dari segala hal yang dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan atas produksinya, yang dikenal sebagai 4 P yaitu product (produk), price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi). Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah pasar agar diperhatikan, diminta, dipakai atau dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk bisa berupa benda, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan. Harga (price) adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk, segi-segi yang mendapat promosi dalam kebijaksanaan kerja antara lain harga grosir, harga eceran, potongan harga, rabat dan sistem kredit. Yang dimaksud variabel tempat (place) dalam bauran pemasaran bukan sekedar tempat secara fisik melainkan yang lebih penting dan mendasar adalah saluran distribusi yang dipilih oleh perusahaan agar produk sampai kepada pihak konsumen atau pemakai. Unsur yang paling nyata dalam 4 P adalah promosi yang meliputi advertensi, promosi penjualan, personal selling, dan publikasi. Cakupan teknik-teknik promosi sangat luas sehingga istilah bauran promosi (promotion mix) lebih sering dalam prakteknya. Unsur promosi sangat erat 54

5 hubungannya dengan ketiga P yang lain dan terintegrasi dalam proses pemasaran. Bagaimanapun penting dan nyatanya promosi itu, promosi hanyalah salah satu tugas yang dipakai untuk mengelola permintaan. Promosi tidak dapat efektif penuh tanpa koordinasi dengan tiga P lainnya. Frederisk A. Russ dan Charles A. Kirkpatrick (1982), menyatakan promosi adalah kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha komunikasi persuasif yang dipakai oleh seorang penjual untuk membujuk pembeli agar membeli produk-produknya. Secara spesifik, Lovelock (1996) mengemukakan perlunya komunikasi yang efektif dalam mempromosikan produk kebutuhan jasa. Dia lebih lanjut mengemukakan bahwa komunikasi memainkan peran kunci dalam memposisikan (positioning) suatu organisasi dan produk-produknya di pasar. Komunikasi diperlukan untuk 1) menginformasikan kepada pelanggan tentang perusahaan dan produk-produknya; 2) membujuk pelanggan bahwa suatu produk tertentu menawarkan solusi yang terbaik bagi kebutuhan konsumen; dan 3) menyampaikan kepada pelanggan atas ketersediaan produk dan mendorong mereka untuk bertindak. Dalam penetapan anggaran promosi terdapat empat metode yang dapat dipilih oleh perusahaan yaitu; 1) metode sesuai kemampuan (all you can afford); 2) metode persentase penjualan (percent of sale); 3) metode paritas pesaing (competitive parity); dan 4) metode tujuan dan tugas (objective and task). C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Penentuan Sasaran Promosi Dalam penentuan sasaran promosi PT XYZ tour melihat kecenderungan perkembangan (trend) wisatawan dunia. Data kecenderungan ini dapat diperoleh dari publikasi-publikasi resmi yang dibuat oleh organisasi-organisasi kepariwisatawan internasional dan regional. Khusus untuk inbound tours, sasaran promosi diarahkan kepada negara-negara yang masyarakatnya telah memiliki disposible income yang memadai seperti negara-negara di Eropa Barat, Amerika Utara, dan negara-negara maju di Asia. Untuk outbound tours dan wisata domestik penentuan sasaran promosi lebih menekankan pada soal waktu yakni pada menjelang musim-musim libur seperti Juni- Juli (libur panjang sekolah), menjelang Natal dan hun baru, dan menjelang lebaran. Seperti untuk inbound tours, outbound tours dan wisata nusantara (domestik) promosinya juga diarahkan kepada golongan penduduk yang memiliki disposable income yang memadai. 2. Anggaran Promosi Anggaran untuk kegiatan promosi yang dilakukan oleh BPW PT XYZ Tour disusun dengan menggunakan metode persentase penjualan. Penentuan jumlah anggarannya sendiri pada prinsipnya berkisar sekitar lima hingga sepuluh persen dari jumlah penjualan yang direncanakan untuk seluruh produk yang dikelola. a. Persiapan Promosi Setelah sasaran promosi ditentukan baik menyangkut area atau negara sasaran (tours generating area/countries), demikian juga jenis atau macam wisata yang diharapkan, maka diadakanlah persiapan promosi. Untuk produk-produk lama perusahaan ini tinggal melanjutkan kontrak dengan para prinsipal seperti hotel, perusahaan penerbangan dan principal lainnya terutama dalam hal penetapan harga apakah masih tetap atau sudah berubah. Tetapi apabila perusahaan menginginkan produk baru, mereka terlebih dahulu mengadakan survei, kemudian menyusun itinerary (susunan perjalanan wisata), mengadakan kontrak dengan para principal agar dapat ditentukan harga sebuah produk baru. Hal ini perlu karena di dalam bahanbahan promosi ( sales support) dimuat juga harga di samping informasi penting lainnya. Kemudian perusahaan mengadakan komunikasi dengan handling agent didaerah-daerah tujuan wisata untuk membicarakan kesiapan dan juga soal harga untuk tiap porsi dalam suatu perjalanan wisata. Setelah semuanya lengkap, maka diadakanlah persiapan promosi berupa pencetakan bahan-bahan promosi (sales support) seperti brosur, katalog, dan lainlain. Sales support ini diperlukan dalam 55

6 kegiatan promosi seperti personal selling, promosi penjualan dan publisitas. Untuk mengurus bahan-bahan promosi yang dibutuhkan BPW PT XYZ Tour memiliki divisi khusus yang bertanggung jawab penuh atas produksi dan distribusi bahan-bahan promosi. Sedangkan untuk kegiatan promosi berbentuk iklan, BPW PT XYZ Tour menunjuk agen advertensi untuk merancang desain iklan dan memilih media yang akan digunakan. b. Pelaksanaan Promosi Setelah persiapan matang, kegiatan promosi dilaksanakan dengan berbagai cara seperti 1. Advertensi a. Advertensi di media masa dilakukan melalui harian-harian yang memiliki tiras (oplaag) besar, majalah-majalah dan televisi swasta. b. Outdoor Advertising dilakukan dengan membuat nama (trade mark) di bagian luar gedung kantor perusahaan. c. Point of sales Advertising dengan cara mengadakan kertas dan karton-karton dengan berbagai bentuk yang siap ditempelkan di dinding atau digantung di langit-langit kantor, kalender dinding dan meja, ballpoint, traveling bag, map, blocknotes, gantungan kunci, sticker, semuanya dengan trade mark XYZ Tour. Semua bahan jenis promosi di atas didistribusikan kepada pelanggan potensial dan aktual. 2. Personal selling Kegiatan personal selling dilakukan dengan cara mengadakan kunjungan ke negara-negara tertentu. Kunjungan ini ada dua macam. Pertama sebagai sales visit (kunjungan untuk mencari pembeli). Kedua adalah kunjunagn untuk mencari mitra usaha (tour operators) yang akan mengirimkan wisatawan ke Indonesia (inbound tours) dan juga untuk menangani group untuk wisata yang dikirim ke negara yang bersangkutan (outbound tours). Frekuensi kegiatan ini satu kali dalam satu tahun ke negara-negara di Eropa Barat dan Amerika Utara. Segmen pasar PT XYZ Tour mayoritas adalah negara-negara diwilayah tersebut diatas. Untuk produkproduk khusus seperti perjalanan wisata insentif perusahan ini melakukan pendekatan ke perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga yang potensial. 3. Promosi Penjualan Promosi penjualan yang dilakukan terbagi dua macam: a. Kegiatan promosi penjualan yang diselenggarakan oleh organisasi atau lembaga internasioanal, regional ataupun nasional. Dalam hal ini perusahaan hanya tinggal memesan booth atau stand dengan luas sesuai yang dibutuhkan. Kegiatan promosi penjualan yang diikuti secara rutin adalah:a) PATA Mart and Workshop; b) Asean Tourism Forum; c) ITB Berlin; d) UFTAA ( Universal Federation of Travel Agent Assotiation); e) JATA (Japan Association of Travel Agent); f) Pasar Wisata Indonesia; g) Pasar Wisata Jakarta dan daerah-daerah lain. b. Kegiatan promosi penjualan yang inisiatifnya berasal dari PT XYZ Tour sendiri dan disebut XYZ Tour & Travel Fair. Kegiatan semacam ini dilakukan secara berkala. Pelaksanaannya mengambil tempat di hotel-hotel bintang lima dan Jakarta Convention Hall. Dalam kegiatan ini PT. XYZ juga mengundang mitra usaha seperti hotel, perusahaan penerbangan dan lain-lain. Pameran seperti ini dilakukan pada waktu menjelang libur sekolah, libur akhir tahun dan waktu-waktu lain yang dianggap cocok untuk melakukan kegiatan wisata. Sedangkan biayanya sebagian ditanggung oleh para sponsor. Di samping bertujuan menjajakan produk kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan corporate image (citra perusahaan). Untuk mendukung kegiatan promosi penjualan, perusahaan ini memproduksi sales support untuk didistribusikan. Sebagaimana besar sales support yang diproduksikan oleh perusahaan berbentuk brosur dan kaflet. 4. Publisitas Ada dua jenis pelaksanaan publisitas yang ditempuh oleh PT XYZ Tour. Pertama adalah dengan mengadakan XYZ Tour & Travel Fair seperti telah diuraikan di atas. Kedua adalah dengan mendistribusikan bahan-bahan publikasi untuk memasyarakatkan perusahaan ini secara umum guna menciptakan citra perusahaan. 56

7 Di samping itu perusahaan ini juga mengadakan siaran pers melalui media massa 2. Hubungan Bauran Promosi dengan Produk. Sebagai suatu perusahaan yang menghasilkan produk yang berbentuk jasa perjalanan, PT XYZ Tour mengaitkan bentuk promosi dengan produk yang akan dijual. Hal ini penting karena kesenjangan antara janji yang termuat dalam promosi dan kenyataan yang sebenarnya dapat menimbulkan kekecewaan bagi konsumen (wisatawan), kekecewaan yang timbul karena kesenjangan tersebut di atas tidak mungkin diganti dengan produk lain karena sudah terlanjur dialami wisatawan. Untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu produk sekaligus untuk menjaga citra perusahaan secara keseluruhan perusahaan ini mengambil langkah-langkah penting seperti diversifikasi produk dan peningkatan mutu pelayanan. Dalam hal diversifikasi produk, perusahaan ini membuat dan menyelenggarakan berbagai paket wisata dengan nuansa yang bervariasi sehingga kelihatan kemasannya menarik dan konsumen bebas memilih. Inovasi baru selalu diciptakan supaya konsumen tidak jenuh. Suatu daerah tujuan wisata dijual dengan beberapa macam paket wisata tentu masing-masing paket ditandai dengan ciri khas seperti dengan merubah rute dan menambah atraksi tertentu di dalam paket yang dicakup. 3. Hubungan Bauran Promosi Dengan Harga (Price). Tingkat harga suatu produk merupakan suatu faktor yang menentukan sehingga produk itu dibeli konsumen atau tidak. Hal ini terjadi karena perusahaan perjalanan wisata memiliki banyak saingan dalam bisnisnya. Di satu sisi kegiatan promosi harus dilakukan agar produk dikenal dan dibeli konsumen. Tetapi di sisi lain kegiatan promosi dapat menambah biaya (cost) suatu produk. Agar fenomena di atas berjalan seimbang, maka setiap pelaksanaan promosi dan pelaksanan penjualan harus benar-benar melakukan koordinasi sehingga tidak terjadi kesenjangan. Hal ini dapat diatasi dengan riset dan analisa pasar. Dengan hasil riset dan analisis pasar yang jitu dapat ditentukan cara promosi yang tepat dikaitkan dengan unsur price (harga) dalam konteks bauran pemasaran. Riset pasar juga mencakup perilaku konsumen, tingkat daya beli dan tidak kalah pentingnya perilaku kompetitor di pasar. 4. Hubungan Bauran Promosi Dengan Tempat (Place) Sistem distribusi yang tepat dapat meringankan pekerjaan promosi. Gejala ini tampak lebih pada bisnis perusahaan perjalanan. Keberadaan mitra kerja dan handling agent di titik-titik strategis merupakan unsur tempat bagi perusahaan yang bersangkutan dalam konteks bauran pemasaran. Kerja sama yang baik dengan mitra kerja dan handling agent merupakan daya dukung yang kuat terhadap bauran promosi karena penyebaran informasi tentang suatu produk dapat lebih efektif dan efisien. Hal ini dimungkinkan karena mitra kerja dan handling agent lebih mengenal perilaku dan seluk-beluk pasar di sekitarnya yang dijadikan sasaran promosi. Lebih efektif karena pendistribusian informasi lebih cepat dan merata, lebih efisien karena beban distribusi sebagian ditanggung oleh mitra kerja misalnya tenaga kerja dan bahanbahan promosi yang sebagian disediakan oleh mitra kerja. D. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan 1. Penerapan strategi bauran promosi di PT BPW XYZ Tour dilaksanakan melalui berbagai kegiatan promosi baik advertensi, personal selling (wiraniaga), promosi penjualan, dan publikasi. 2. Advertensi dilakukan dalam bentuk pemasangan iklan di masmedia cetak yang bertiras besar, masmedia elektonik, outdoor advertising, dan point of sales advertising. 3. Personal selling (wiraniaga) dilakukan di berbagai negara yang menjadi pasar utama wisata di Eropah, Amerika Utara, dan di Asia melalui sales visits. 4. Promosi penjualan dilakukan dengan cara: a) berpartisipasi dalam berbagai pameran atau pasar wisata yang diselenggarakan oleh pihak-pihak lain baik internasional, regional, maupun 57

8 nasional, dan b) kegiatan promosi penjualan dengan cara dikelola sendiri dengan mengikutsertakan perusahaanperusahaan prinsipal seperti hotel, angkutan wisata, dan lain-lain. 5. Kegiatan publisitas dilakukan untuk tujuan membangun citra perusahaan secara berkesinambungan dengan cara pencetakan dan pendistribusian bahanbahan publikasi yang dikerjakan oleh suatu divisi khusus dalam struktur organisasi perusahaan. b. Saran-saran Sesuai dengan uraian di atas, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Hendaknya kegiatan promosi pada PT XYZ Tour lebih berorientasi pada inbound tour dari pada outbound tour, karena meningkatnya jumlah wisatawan ke dalam negeri (Indonesia) di samping meningkatkan volume penjualan dan tingkat keuntungan perusahaan juga akan meningkatkan jumlah devisa dan dapat menggerakkan usaha-usaha lain yang terkait dengan kegiatan pariwisata yang pada akhirnya akan membuka lapangan kerja baru. 2. Hendaknya PT. BPW XYZ Tour merancang produk paket-paket tour ke berbagai daerah di luar daerah-daerah tujuan wisata yang telah dikenal selama ini. Pengadaan produk paket wisata baru akan dapat membangun persepsi tentang kekayaan sumber daya pariwisata di Indonesia di samping sekaligus dalam upaya diversifikasi produk. Untuk itu kegiatan promosi penjualan hendaknya dilakukan juga didaerah-daerah lain yang potensial. 3. Hendaknya perusahaan mengadakan evaluasi secara berkala atas programprogram promosi agar kegiatan-kegiatan promosi di tahun berikutnya dapat berjalan lebih efektif dan efisien. DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran. Rajawali Press, Jakarta, Broownell, George G., Travel Agency Management, Southern University Press, Foster, Denni L, Introduction to Travel and Tourim, Edisi bahasa Indonesia, PT Raja Grafindo, Jakarta, 2000 Gromang, Frans, Tourism Marketing, PT Paradnya Paramita, Jakarta, 1992 Gunn, Clara a., Tourism Planning, Crane Russak, New York, Kogan, Irving Smith, Public Relations, Modern Business, Alexander Haminton Institute, New York, Kotler, Philip, Marketing Management. Analysis, Planning, Implementation, and Control. Prentice Hall International, Inc., New Jersey, Lovelock, Christopher H, Service Marketing, Prentice Hall International Edition, London, 1996 McCarthy, E. Jerome and William D. perreault Jr., Basic Marketing, Richard D. Irwin, Inc., Illinois, Midleton, Victor T.C., Marketing in Travel and Tourism, Heinemann Professional Publishing, Oxford, Oka A. Yuti., Pemasaran Pariwisata, Angkasa, Bandung, Purnama, C.M. Lingga, Strategic Marketing Plan, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Russ, Frederick A. and Charles A. Kirkpatrick, Marketing, Little Brown and Company, Boston Schmoll, G.A., Tourism Promotion, Tourism International Press, London, Spilane, James J., Pariwisata Indonesia : Sejarah dan Prospeknya, Kanisius, Yogyakarta, Wahab, Salah., Tourism Management, Tourism International Press, Turin,

Penerapan Strategi Promosi Perusahaan Perjalanan

Penerapan Strategi Promosi Perusahaan Perjalanan Penerapan Strategi Promosi Perusahaan Perjalanan Oleh : Ramos Luther 091 2200 546 Jurnal Mata Kuliah Business Strategic Development Program Magister Manajemen Sistem Informasi Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Industri pariwisata telah berkembang dengan pesat di berbagai negara dan menjadi sumber devisa yang cukup besar. Di Indonesia pariwisata menjadi suatu bukti keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor kepariwisataan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang semakin tampak serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pariwisata. karena saat ini semua orang butuh berwisata. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pariwisata. karena saat ini semua orang butuh berwisata. Berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dalam bisnis pariwisata. karena saat ini semua orang butuh berwisata. Berbagai tujuannya yang ingin

Lebih terperinci

BAB 4 Marketing Mix Strategy

BAB 4 Marketing Mix Strategy BAB 4 Marketing Mix Strategy Marketing Mix Strategy Kombinasi dari 4P: 1. Product 2. Price 3. Place 4. Promotion Product Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Penelitian Terdahulu Mica (2005) melakukan penelitian dengan judul Analisis Segmentasi Pasar Wisatawan Mancanegara Terhadap Daerah Tujuan Wisata Sumatera Utara tentang adakah

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Promosi adalah kegiatan menawar (Kasmir, 2004 : 176). Menurut Bashu

BAB II KAJIAN TEORI. Promosi adalah kegiatan menawar (Kasmir, 2004 : 176). Menurut Bashu BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan Marketing Mix yang terakhir. Dalam kegiatan ini setiap perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. PENGERTlAN PEMASARAN

PENDAHULUAN. A. PENGERTlAN PEMASARAN PENDAHULUAN Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. 0leh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran

Lebih terperinci

Tahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal:

Tahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal: Matakuliah Tahun : 2009 : Pengantar Pemasaran Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal: 114-265 Learning Objective Mengkomunikasikan nilai pelanggan dan pemasaran terintegrasi Mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini telah berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini telah berkembang dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat yang dimana banyaknya daerah tujuan wisata yang menyuguhkan berbagai obyek obyek wisata menarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional antara lain PBB, Bank Dunia, dan World Tourism Organization

BAB I PENDAHULUAN. internasional antara lain PBB, Bank Dunia, dan World Tourism Organization BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri pariwisata saat ini berkembang sangat pesat. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia, dan World Tourism Organization (WTO),

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan 131 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dan menjadi sektor yang tidak pernah habisnya, karena selain merupakan penghasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 3, yaitu usaha jasa pariwisata, pengusaha objek dan daya tarik wisata, dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 3, yaitu usaha jasa pariwisata, pengusaha objek dan daya tarik wisata, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat di Indonesia.Perkembangan ini adalah bagian dari upaya pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan. Sektor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran memiliki banyak arti secara sederhana ialah pengelolaan hubungan pelanggan yang mengutungkan. Secara luas definisi pemasaran adalah proses sosial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual beli barang di pasaran. Sebenarnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan untuk merancang dan mengaplikasikan strategi pemasaran seakurat mungkin dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas 121 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas penunjang bagi masyarakat itu sendiri. Fasilitas penunjang yang di maksud,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan aset sebuah negara yang tidak ada habisnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan pariwisata khususnya di Indonesia semakin meningkat pesat. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari sarana infrastruktur yang semakin tertata rapi sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan ekonomi, sehingga banyak bermunculan penyedia jasa dengan berbagai jenis layanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia usaha Tour & Travel saat ini yang tidak lepas dari persaingan dengan para pelaku usaha sejenis, menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

Pengaruh Biaya Periklanan, Biaya Direct Marketing, Dan Biaya Promosi Penjualan Terhadap Nilai Penjualan Tiket Pada Bali Zoo Park Di Singapadu Gianyar

Pengaruh Biaya Periklanan, Biaya Direct Marketing, Dan Biaya Promosi Penjualan Terhadap Nilai Penjualan Tiket Pada Bali Zoo Park Di Singapadu Gianyar Pengaruh Biaya Periklanan, Biaya Direct Marketing, Dan Biaya Promosi Penjualan Terhadap Nilai Penjualan Tiket Pada Bali Zoo Park Di Singapadu Gianyar Oleh : A.A. Wirmantara ABSTRAK Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor pariwisata merupakan salah satu industri yang memegang peranan penting dalam perdagangan dan perkonomian global saat ini. Pengembangan pariwisata

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi sangat besar bagi Indonesia yang kini banyak dikembangkan di berbagai daerah. Kepariwisataan di Indonesia

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya adalah wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, wisata belanja, dan masih banyak lagi. Dari

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PAKET INBOUND TOUR: STUDI KASUS DI PT. LOTUS ASIA TOURS JIMBARAN BALI

STRATEGI PEMASARAN PAKET INBOUND TOUR: STUDI KASUS DI PT. LOTUS ASIA TOURS JIMBARAN BALI STRATEGI PEMASARAN PAKET INBOUND TOUR: STUDI KASUS DI PT. LOTUS ASIA TOURS JIMBARAN BALI Camelia Agatha Mahayu Putri I Putu Sudana I GPB. Sasrawan Mananda Email : cameliagatha@gmail.com PS. S1 Industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Manajemen, Pemasaran, dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata telah menjadi industri terbesar dan memperlihatkan pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism Organization memperkirakan bahwa

Lebih terperinci

Copyright Rani Rumita

Copyright Rani Rumita Bauran Promosi/ Bauran Komunikasi Pemasaran (Promotion Mix/Marketing Communication Mix) Adalah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam perekonomian Indonesia. Terlebih dengan telah di

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam perekonomian Indonesia. Terlebih dengan telah di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata sebagai salah satu kebutuhan yang bersifat rekreatif masyarakat, perlu mendapat perhatian sebagai peluang bisnis yang cukup menjanjikan dalam perekonomian

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN LANJUT PERENCANAAN PEMASARAN. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA. Modul ke:

KEWIRAUSAHAAN LANJUT PERENCANAAN PEMASARAN. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA. Modul ke: KEWIRAUSAHAAN LANJUT Modul ke: PERENCANAAN PEMASARAN Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum : Setelah mempelajari materi kuliah Kewirausahaan

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia, dan merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara. Dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai

Lebih terperinci

STRATEGI PROMOSI PARIWISATA PULAU DERAWAN. (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Promosi Dinas Pariwisita Kabupaten

STRATEGI PROMOSI PARIWISATA PULAU DERAWAN. (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Promosi Dinas Pariwisita Kabupaten STRATEGI PROMOSI PARIWISATA PULAU DERAWAN (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Promosi Dinas Pariwisita Kabupaten Berau Kalimantan Timur Dalam Upaya Menjadikan Pulau Derawan Sebagai Tujuan Wisata) Naskah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya, di

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2007:6), mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam rutinitasnya membuat kegiatan berwisata menjadi kebutuhan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. dalam rutinitasnya membuat kegiatan berwisata menjadi kebutuhan yang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha di bidang jasa pariwisata saat ini merupakan bidang bisnis yang sedang bertumbuh. Hal ini salah satunya disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang terjadi di masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Marketing Mix Kotler (Jilid 1, 2005: 17) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan suatu daerah terutama dengan adanya hubungan dengan otonomi daerah khususnya di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya dan dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin baik, hal tersebut tentunya akan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin baik, hal tersebut tentunya akan memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan industri yang sekarang ini mengalami perkembangan yang semakin baik, hal tersebut tentunya akan memberikan pengaruh terhadap devisa negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh bidang kehidupan, terutama di bidang bisnis. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia berpengaruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjualan 2.1.1 Pengertian Penjualan Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai penyedia jasa pelayanan dan informasi tentang tour Australia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai penyedia jasa pelayanan dan informasi tentang tour Australia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini perkembangan Inbound Tour Operator Australia yang berada di Indonesia sebagai penyedia jasa pelayanan dan informasi tentang tour Australia banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia memiliki potensi wisata untuk dikembangkan menjadi destinasi pariwisata tingkat dunia.

Lebih terperinci

2016 PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKET WISATA ROMBONGAN DI DEJI TOURS BANDUNG

2016 PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKET WISATA ROMBONGAN DI DEJI TOURS BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu sektor yang penting untuk memajukan kegiatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat suatu negara, saat ini pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi adalah dengan mengikuti organisasi. Dengan berorganisasi manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi adalah dengan mengikuti organisasi. Dengan berorganisasi manusia dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, perlu berinteraksi dan bersosialisasi dengan sesama. Salah satu cara yang digunakan

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ± 18.110 pulau yang dimilikinya dengan garis pantai sepanjang 108.000 km. (Yerik Afrianto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, sewa dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa. Dilihat secara

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, sewa dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa. Dilihat secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata bagi Kota Yogyakarta sudah merupakan sebuah industri. Sebagai sebuah industri, sektor ini banyak melibatkan sektor ekonomi lainnya, seperti sektor perdagangan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pariwisata Banyak para pakar dan ahli pariwisata serta organisasi pariwisata yang memberikan batasan atau pengertian dari pariwisata tetapi untuk menyatukan pengertian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang akan selalu berusaha untuk terus memenuhi kebutuhannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang akan selalu berusaha untuk terus memenuhi kebutuhannya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap orang akan selalu berusaha untuk terus memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan atau mengkonsumsi barang atau jasa yang ada. Dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati Pada bab IV ini peneliti akan membahas hasil penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, ada beragam motivasi dan alasan orang melakukan perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, ada beragam motivasi dan alasan orang melakukan perjalanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perjalanan wisata di Indonesia pada akhir-akhir ini mulai tumbuh dan berkembang, ada beragam motivasi dan alasan orang melakukan perjalanan wisata baik itu

Lebih terperinci

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2. Pengantar Manajemen Pemasaran Pengertian Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas tinggi dengan harga murah tetapi juga perlu adanya komunikasi mengenai keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan industri jasa yang memiliki pertumbuhan paling pesat dan merupakan salah satu industri terbesar di dunia. Pariwisata merupakan ujung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Jawa bagian tengah. Salah satu kota besar di pulau Jawa yang merupakan ibukota dan pusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang pariwisata semakin pesat, United Nations World Tourism Organization

BAB I PENDAHULUAN. bidang pariwisata semakin pesat, United Nations World Tourism Organization BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu usaha yang memberikan kontribusi besar bagi negara-negara di seluruh dunia, hal ini dibuktikan dengan Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri jasa yang bergerak di bidang kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak perusahaan baru hadir dan berkompetisi dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan TX Travel Sriwijaya merupakan salah satu dari cabang TX Travel dan merupakan cabang yang ke-183 dari 230 cabang yang ada saat ini. TX Travel Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran (Marketing) Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting bagi setiap perusahaan yang ingin mengembangkan usaha mereka. Dengan melakukan kegiatan

Lebih terperinci

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd Pemasaran Pada Perusahaan Kecil Oleh Sukanti, M.Pd A. Pendahuluan Pengusaha kecil pada umumnya menghadapi masalah kurangnya keahlian dalam bidang pemasaran dan kelemahan dalam bidang organisasi dan manajemen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic Forum disebutkan bahwa peringkat Pariwisata Indonesia naik dari peringkat ke- 70 pada tahun 2013 menjadi

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 7 Manajemen Pemasaran 7.1. Konsep-Konsep Inti Pemasaran Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

Lebih terperinci

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. wisatawan yang datang pada setiap tahunnya memperlihatkan kecendrungan yang

BAB II URAIAN TEORITIS. wisatawan yang datang pada setiap tahunnya memperlihatkan kecendrungan yang BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Paket Wisata Mengingat keberhasilan daerah Sumatera Utara dalam meraih jumlah wisatawan yang datang pada setiap tahunnya memperlihatkan kecendrungan yang terus meningkat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pariwisata yang semakin berkembang pesat dan juga travel yang. semakin menjamur di Jakarta ini merupakan faktor penunjang dibuatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pariwisata yang semakin berkembang pesat dan juga travel yang. semakin menjamur di Jakarta ini merupakan faktor penunjang dibuatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pariwisata yang semakin berkembang pesat dan juga travel yang semakin menjamur di Jakarta ini merupakan faktor penunjang dibuatnya laporan ini. Selain itu pariwisata

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau sebagai salah satu aset untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengembangkan pariwisata yang

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA. Referensi Utama: Utama, I Gusti Bagus Rai. (2015). Pengantar Industri Pariwisata. Penerbit Deepublish Yogyakarta CV. BUDI UTAMA. Url http://www.deepublish.co.id/penerbit/buku/547/pengantar-industri-pariwisata

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Teori Pemasaran Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar adalah himpunan semua pelanggan potensial yang sama-sama mempunyai kebutuhan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi kokoh, sejak Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi kokoh, sejak Undang-Undang Dasar Republik Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memasuki era global saat ini, perkembangan di dunia khususnya di bidang ekonomi sudah mengarah pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu pembangunan

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

Setelah mempelajari Bab ini

Setelah mempelajari Bab ini IKLAN (ADVERTISING) Setelah mempelajari Bab ini 1. Dapat memahami unsur-unsur marketing mix, khususnya promotion. 2. Menjelaskan definisi dari Promotion serta unsur komunikasinya. 3. Menerangkan manfaat

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med.

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med. Mata Kuliah Modul ke: 14Fakultas FIKOM - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2 Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang berlangsung dalam hubungannya denga pasar. Pemasaran berarti bekerja denga pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan untuk liburan, bersenang-senang ataupun dengan tujuan lain yang bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan untuk liburan, bersenang-senang ataupun dengan tujuan lain yang bersifat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah suatu perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain yang dilakukan untuk liburan, bersenang-senang ataupun dengan tujuan lain yang bersifat sementara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Pemasaran Suparyanto & Rosad (2015:3) mengatakan bahwa manajemen pemasaran adalah ilmu yang mempelajari tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Perusahaan melakukan kegiatan pemasaran pada saat perusahaan ingin memuaskan kebutuhannya melalui sebuah proses transaksi. Pemasaran juga

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION MODUL PERKULIAHAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Cempaka Travel Tours adalah Travel Agent di bawah : PT CEMPAKA MITRA SELARAS dan memainkan peran penting untuk mendukung dalam pengembangan

Lebih terperinci

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Promosi 1. Pengertian Promosi Kegiatan promosi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan program pemasaran. Suatu produk yang

Lebih terperinci