BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dana pensiun merupakan suatu jaminan kesejahteraan untuk

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dana pensiun merupakan suatu jaminan kesejahteraan untuk karyawan dan keluarganya ketika karyawan tersebut tidak dapat bekerja lagi, karena telah memasuki usia pensiun maupun terjadi sesuatu hal semasa kerja yang menyebabkan pegawai tersebut tidak dapat bekerja kembali. Bentuk dari jaminan kesejahteran tersebut berupa dana yang diberikan secara berkala kepada karyawan beserta keluarganya. Jaminan dana pensiun tersebut dapat membuat setiap karyawan merasa tenang karena mereka tidak perlu bersusah payah untuk menghidupi keluarganya ketika masa pensiun tiba. Dana pensiun, menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Terdapat pula yang mendefinisikan dana pensiun sebagai hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebabsebab lain yang sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Selain pengertian disamping terdapat juga definisi tentang dana pensiun yaitu, dana pensiun adalah instrumen keuangan yang mengakumulasikan kekayaan seseorang selama bekerja dan membayarnya pada masa pensiun 1

2 2 (Silvanita Ktut, 2009). Apabila disimpulkan Dana pensiun merupakan dana atau uang yang di kumpulkan saat seseorang masih aktive bekerja dan akan dikembalikan lagi kepada orang tersebut setelah mereka tidak bekerja lagi. Salah satu lembaga keuangan yang memiliki program dana pensiun adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) yang berdiri pada tahun 1958 di Bandung. Bank yang pada awal berdiri bernama Bank Pegawai Pensiunan Militer (BAPEMIL) memiliki beberapa program dana pensiun salah satunya adalah kredit yang diperuntukan kepada pensiunan yang bernama Kredit Pensiun Sejahtera. Dengan adanya Kredit Pensiun Sejahtera, pihak bank mengharapkan para pensiun dapat memanfaatkan dana pensiun dengan sebaik mungkin, misalnya untuk membuka usaha sehingga mereka tetap produktiv meskipun telah memasuki usia pensiun. Syarat serta prosedur pemberian kredit pensiun berbeda dengan kredit pada umumnya, karena pada kredit pensiun agunan yang digunakan adalah Skep serta tidak dilakukan on the spot. Meskipun begitu pihak bank telah memiliki cara untuk menghindari ancaman Kredit macet sehingga kredit yang diberikan kepada nasabah lancar hingga pelunasan. Cara yang dilakukan oleh Bank BTPN Cabang Malang untuk menghindari kredit macet adalah dengan membuat kebijakan-kebijakan atupun kelayakan kredit yang harus dilakukan oleh pihak marketing dan CAS ( Credit Acceptend Supervisor). Salah satu kebijakan atau kelayakan kredit yang

3 3 telah ditentukan oleh Bank khusus pensiunan ini adalah maksimal plafon kredit yang dapat diambil oleh nasabah sebesar 90% dari gaji perbulan, dan ketentuan ini selalu diberitahukan terlebih dahulu kepada nasabah, sehingga tidak akan ada complain. Prosedur pengajuan Kredit Pensiun Sejahtera di bank yang bekerjasama dengan PT. POS INDONESIA, PT. TASPEN dan pihak asuransi JIWASRAYA menurut penulis perlu dibahas lebih lanjut agar produk tersebut dapat berkembang dan dikenal oleh masyarakat, selain itu penilaian kelayakan Kredit juga perlu di bahas karena kurangnya wawasan nasabah mengenai kelayakan kredit pensiun yang berbeda dengan kelayakan kredit konsumtif atau kredit lainnya. Apabila masyarakat terutama para nasabah pensiun mengetahui tentang prosedur pengajuan serta kelayakan kredit maka diharapkan Bank yang juga melayani pensiunan ASABRI ini mendapatkan income lebih dari Kredit Pensiun tersebut. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian yang dipaparkan dalam latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka timbulah beberapa masalah yaitu, 1. Bagaimana prosedur pengajuan kredit Pensiun Sejahtera pada PT. Bank BTPN Tbk. Cabang Malang.

4 4 2. Bagaimana perkembangan jumlah nasabah baru kredit Pensiun Sejahtera dari tahun 2010 hingga tahun 2012 pada PT. Bank BTPN Tbk. Cabang Malang. 3. Bagaimana penilaian kelayakan dalam pemberian kredit Pensiun Sejahtera pada PT. Bank BTPN Tbk. Cabang Malang. C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mendiskripsikan prosedur pembukaan kredit Pensiun Sejahtera pada PT. BTPN Tbk. Cabang Malang. 2. Untuk menginfornasikan tentang perkembangan jumlah nassabah baru kredit Pensiun Sejahtera dari tahun pada PT. BTPN Tbk. Cabang Malang. 3. Untuk menilai kelayakan dalam pemberian kredit Pensiun Sejahtera pada PT. Bank BTPN Tbk. Cabang Malang. D. MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan uraian dari latar belakang dalam telah dikemukakan oleh penulis, adapula manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi pihak bank Diharapkan dapat dijadikan masukan bagi bank yang telah bersedia untuk diteliti dalam rangka pelayanan khususnya pemberian kredit pensiun.

5 5 2. Bagi pihak lainnya Penulis berharap dari penelitian ini para pembaca dapat menambah wawasan mengenai kredit pensiun beserta proses dan analisis kelayakannya. Selain itu diharapkan kritikan dan masukan yang membangun dari pembaca sehingga penulis dapat menyempurnakan penelitian ini.