BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Sonny Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PERBANKAN 1. Pengertian Bank Menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang Perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Subagio,dkk (1997:44) mendefinisikan bank umum sebagai penerima dana simpanan dari masyarakat atau pihak lain, kemudian mengalokasikan dananya kembali untuk memperoleh keuntungan serta menyediakan jasajasanya dalam lalu lintas pembayaran, karena kegiatan ini adalah tugas utama perbankan. Sedangkan Kasmir (2005:8) mendefinisikan lembaga yang kegiatannya sebagai perantara menghimpun dana dari masyarakat dan atau menyalurkan kembali kepada masyarakat merupakan kegiatan pokok perbankan, serta kegiatan memberikan jasa-jasa bank lainnya merupakan fungsi pendukung kedua. Tujuan perbankan berdasarkan Undang-Undang RI Pasal 3 No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan berbunyi Fungsi utama Perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat. 10
2 11 2. Fungsi Perbankan a. Agent of Trust Fungsi ini menunjukkan bahwa aktifitas intermediasi yang dilakukan oleh dunia perbankan dilakukan berdasarkan asas kepercayaan. Bank merupakan lembaga yang berlandaskan kepercayaan baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran dana. Dalam fungsi ini harus dibangun kepercayaan yang bergerak kedua arah yaitu dari dan ke masyarakat. b. Agent of Development Fungsi ini sangat berkaitan dengan tanggung jawab bank dalam menunjang kelancaran transaksi ekonomi yang dilakukan oleh setiap pelaku ekonomi. Bank merupakan lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi di suatu negara. Kerugian bank berupa penghimpunan dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor rill. c. Agent of Service Bank merupakan lembaga yang memberikan pelayanan jasa perbankan dalam bentuk transaksi keuangan kepada masyarakat seperti pengiirman uang/ transfer, kartu debit, inkaso, transaksi tunai, penagihan surat berharga/ collection,kartu kredit, cek wisata, e-banking dan lain-lain.
3 12 B. PERBANKAN SYARIAH 1. Pengertian Bank Syariah Menurut Undang-Undang RI No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Sedangkan Ascarya dan Yumanita (2005:4) mendefinisikan Bank Syariah sebagai lembaga intermediasi jasa keuangan yang operasionalnya berdasarkan etika dan sistem nilai Islam, khususnya yang bersifat bebas dari bunga (riba), berprinsip keadilan, bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar), bebas dari kegiatan spekulatif yang non produktif seperti perjudian (maysir), dan hanya membiayai kegiatan usaha yang halal. Perbankan syariah menjadi alternatif bagi masyarakat umum dalam mengalokasikan dananya dan menjadi pilihan dalam pembiayaan tanpa ada unsur bunga dan dapat dinikmati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. 2. Fungsi Perbankan Syariah Dalam metode akuntansi Islam, bank syariah memiliki fungsi sebagai berikut : a. Investasi Dalam penyaluran dana baik dalam prinsip bagi hasil (mudharabah), prinsip ujroh (ijarah) maupun prinsip jual beli (murabahah,istishna) bank syariah berfungsi sebagai investor
4 13 sebagai pemilik dana. Karena sebagai pemilik dana, maka dalam menanamkan dana dilakukan dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dan tidak melanggar syariah, ditanamkan pada sektorsektor produktif dan mempunyai risiko yang sangat minim. Bank- Bank Syariah menginvestasikan dana yang ditempatkan pada dunia usaha (baik dana modal maupun dana rekening investasi) dengan menggunakan alat-alat investasinya yang konsisten dengan syariah. Contohnya antara lain, yaitu bai al-istishna, ijarah, musyarakah, murabahah, bai as-salam,dan lain-lain. b. Manajemen Investasi Bank-Bank Syariah dapat melaksanakan fungsi ini berdasarkan kontrak mudharabah atau kontrak perwakilan. Menurut kontrak mudharabah, bank (dalam kepastiannya sebagai mudharib, yaitu pihak yang melaksananakn investasi dana dari pihak lain) menerima presentase keuntungan hanya dalam kasus untung. Dalam hal terjadi kerugian, sepenuhnya menjadi risiko dana (shahibul mal), sedangkan bank tidak ikut menanggungnya. c. Jasa Sosial Dalam konsep perbankan Islam mengharuskan bank Islam melaksanankan jasa sosial, bisa melalui zakat, dana qardh (pinjaman kebajikan), atau dana sosial yang sesuai dengan ajaran Islam.
5 14 d. Jasa Layanan Keuangan Dalam operasionalnya Bank Syariah tidak hanya menawarkan pendanaan dan pembiayaan saja, tetapi masih ada berbagai jasa layanan keuangan lainnya berdasarkan upah (fee based) dalam sebuah kontrak penyewaan. Contohnya L/C, garansi, transfer dan sebagainya. 3. Prinsip Dasar Perbankan Syariah Menurut Ascarya dan Yumanita (2005:4), dalam menjalankan operasionalnya, Bank Syariah mengikuti aturan-aturan dan normanorma Islam, yaitu : a. Bebas dari bunga (riba) b. Hanya membiayai kegiatan usaha yang halal c. Bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar) d. Bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah (bathil) e. Bebas dari kegiatan spekulatif yang non produktif seperti perjudian ( maysir) 4. Produk Bank Syariah Dalam menjalankan usahanya bank syariah menawarkan berbagai produk-produk perbankan kepada nasabahnya. Perbedaan bank syariah dan bank konvensional yaitu dalam hal penentuan harga, baik terhadap harga jual maupun harga belinya. Produk-produk yang ditawarkan tentu sangat berbeda dengan bank konvensional, termasuk dalam memberikan jasa pelayannan kepada nasabahnya.
6 15 Menurut Kasmir (2008: ) jenis- jenis produk Bank Syariah siantaranya sebagai berikut : a. Al Wadiah (Titipan) Al Wadiah yaitu akad penitipan barang atau uang antara pihak yang mempunyai barang atau uang dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan, serta keutuhan barang atau uang tersebut. b. Pembiayaan Dengan Bagi Hasil Pembiayaan merupakan istilah pinjaman yang digunakan pada Bank Syariah. Macam-macam pembiayaan antara lain : 1) Al Musyaakah Al Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk melakukan usaha tertentu. Masing-masing pihak memberikan dana atau amal dengan kesepakatan bahwa keuntungan atau resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. 2) Al Mudharabah Al Mudharabah adalah akad kerja sama antara dua pihak antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan pengelola dana (mudharib) untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan. Apabila mengalami kerugian maka akan ditanggung pemilik modal selama kerugian bukan akibat
7 16 kelalaian pengelola, maka pengelola yang akan bertanggung jawab. Al Mudhar abah dalam praktiknya terbagi menjadi dua macam, yaitu : a) Mudharabah muthlaqah Mudharabah muthlaqah merupakan akad kerja sama antara pihak pertama dan pihak lain yang cakupannya lebih luas. Maksudnya tidak dibatasi oleh waktu, spesifikasi usaha dan daerah bisnis. b) Mudharabah muqayyadah Mudharabah muqayyadah berbeda dengan mudharabah muthlaqah karena dimana pihak lain dibatasi oleh waktu spesifikasi usaha dan daerah bisnis. 3) Al Bai Murabahah Al Bai Murabahah yaitu akad jual beli antara bank dengan nasabah. Maksutnya kegiatan jual beli pada harga pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati. 4) Al Bai As-Salam Al Bai As-Salam yaitu akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) antara pembeli (muslam) dengan penjual. 5) Al Bai Al Istishna Al Bai Al Istishna yaitu akad jual beli barang antara pemesan dengan penerima pesanan (shani). c. Produk Jasa
8 17 Ada beberapa produk- produk jasa yang ada di Bank Syariah, antara lain : 1) Hiwalah Hiwalah adalah akad pemindahan piutang nasabah (muhil) kepada bank (muhal alaih) dari nasabah lain. 2) Qardh Qardh adalah akad pinjaman dari bank (muqridh) kepada pihak tertentu (muqtaridh) yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama sesuai pinjaman. 3) Rahn Rahn adalah akad penyerahan barang harta (mahrun) dan nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh utang. 4) Kafalah Kafalah adalah akad pemberian jaminan (makful alaih) yang diberikan satu pihak kepada pihak lain. Sebagai pemberi jaminan (kafiil) bertanggung jawab atas pembayaran kembali suatu utang yang menjadi hak penerima jamiann (makful). C. PEMASARAN 1. Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2008:6) mendefinisikan pemasaran adalah suatu proses membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dan menciptakan nilai bagi pelanggan dengan tujuan untuk
9 18 menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Sedangkan Cravens (1996:5) berpendapat bahwa suatu kegiatan menjaga dan menumbuhkan pelanggan yang ada dengan memberikan kepuasan serta menarik pelanggan baru dengan menjanjikan keunggulan nilai, pengertian ini disebut pemasaran. Dari pengertian diatas yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan hal yang cukup penting bagi perbankan karena sangat berpengaruah terhadap volume penjualan produk atau jasa yang ditawarkan oleh bank. 2. Tujuan Pemasaran Kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan memiliki tujuan dalam setiap usahanya. Secara umum tujuan pemasaran bank menurut Kasmir (2005:66), antara lain : a. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang merasa puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena pemasaran ini akan disebarkan kepada nasabah lainnya. b. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang. c. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yanag efisien.
10 19 d. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula. 3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Menurut Kotler dan Amstrong (2008:62) mendefinisikan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis yang terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara variabel-variabel yang ada dalam marketing mix yang disebut Eampat P (4P) yaitu product (produk), price (harga), place (Tempat), dan promotion (promosi). Penjelasannya sebagai berikut : a. Product (Produk) Pengertian produk menurut Kasmir (2005:136) adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. Produk yang inginkan konsumen adalah produk yang berkualitas tinggi, artinya produk yang ditawarkan oleh bank kepada calon nasabah harus memiliki nilai yang lebih unggul dibandingkan dengan produk dari bank pesaing. Oleh karena itu, dalam hal ini bank harus dapat mempertahankan kualitas produknya serta memperkuat bentuk produk tersebut seperti desain, fitur, maupun hadiah dari
11 20 produk tersebut untuk mempertahankan dan meningkatkan kepuasan nasabah. b. Price (Harga) Menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) harga (price) adalah Jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Dapat diartikan bahwa harga merupakan jumlah semua nilai yang diberikan oleh calon nasabah untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa bank. Harga telah mempengaruhi pilihan para pembeli karena harga sudah menjadi salah satu elemen yang paling penting dalam menentukan pangsa pasar dan keuntungan suatu perbankan. c. Place (Tempat) Kasmir (2005:163) mendefinisikan lokasi bank adalah tempat dimana diperjual belikannya produk perbankan dan pusat pengendalian perbankan. Penentuan lokasi bank harus strategis agar nasabah mudah untuk melakukan transaksi. Maka penentuan lokasi cabang sangat mempengaruhi pada operasionalnya. d. Promotion (Promosi) Menurut Kotler dan Amstrong (2008:63), promosi merupakan aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan belinya. Bank mempunyai tujuan saat mempromosikan produknya yaitu untuk menginformasikan segala jenis produk yang
12 21 ditawarkan dan berusaha untuk menarik calon nasabah yang baru. Ada empat macam saran promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk atau jasanya, antara lain : 1) Periklanan (Advertising) Iklan adalah suatu sarana promosi yang dapat digunakan oleh bank untuk menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon nasabahnya. Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media seperti : a) Pencetakan brosur baik disebarkan disetiap cabang atau pusat-pusat perbelanjaan. b) Pemasangan spanduk dilokasi tertentu yang strategis. c) Periklanan melalui media koran, televisi, radio, dan majalah. d) Pemasangan billboard dijalan-jalan yang strategis. 2) Promosi Penjualan (Sales Promotion) Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan dengan tujuan untuk menarik nasabah untuk segera membeli setiap produk-produk atau jasa-jasa yang ditawarkan bank. Untuk menarik agar nasabah tertarik dengan produk-produk bank maka perlu dibuat promosi penjualan yang semenarik mungkin yaitu dengan melakukan :
13 22 a) Pemberian cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah yang loyal. b) Pemberian bunga khusus untuk jumlah dana yang relatif besar. 3) Publisitas (Publicity) Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, kuis, bakti social, cerdas cermat, sponsorship serta kegiatan lainnya. Kegiatan publisitas ini dapat meningkatkan terkenalnya Bank dimata nasabahnya baik secara langsung atau pun secara tidak langsung. Maka dari itu kegiatan publisitas ini banyak-banyak ditingkatkan. 4) Penjualan Pribadi (Personal Selling) Penjualan pribadi atau personal selling di dalam dunia perbankan secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank. D. ANALISIS SWOT 1. PengertianAnalisis SWOT Rangkuti (2015: 18) mendefinisikan Analisis SWOT adalah identifikasi faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis dari berbagai faktor didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities) tetapi secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).
14 23 Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu strengths, weakness, opportunities, dan threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah. Teknik analisis SWOT menurut Kotler (2008:88) yang digunakan adalah sebgai berikut : a. Analisis Internal 1) Analisis Kekuatan (Strengths) Yaitu suatu keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan, kekuatan yang dianalisis merupakan faktor kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. 2) Analisis Kelemahan (Weakness) Yaitu merupakan kondisi keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai keterbatasan dan kekuranagn serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya serta keahlian. b. Analisis Eksternal 1) Analisis Peluang (Opportunities) Yaitu kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan karena peluang dari luar organisasi.
15 24 2) Analisis Ancaman (Threats) Yaitu cara menganalisis tantangan atau ancaman dari luar yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan atau organisasi terhadap faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan dalam suatu bisnis. Sedangkan menurut Rangkuti (2015:20-21), analisis SWOT digunakan untuk membandingkan faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman, sedangkan faktor internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan. Dapat dilihar diagram dibawah ini : BERBAGAI PELUANG KELEMAHAN INTERNAL 3. Mendukung strategi turnaround 1. Mendukung strategi agresif KEKUATAN INTERNAL 4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung strategi diverifikasi BERBAGAI ANCAMAN Gambar 2.1 : Diagram SWOT Sumber : Rangkuti 2015
16 25 Kuadran I : Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi(produk/pasar). Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini yaitu meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut pasar yang lebih baik (turn around). Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Fokus strategi yaitu melakukan tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar (defensive).
17 26 Dalam analisis SWOT, dilakukan perbandingan antara faktorfaktor strategis internal maupun eksternal untuk memperoleh strategi terhadap masing-masing faktor tersebut, kemudian dilakukan skoring. Berdasarkan hasil yang diperoleh kemudian ditentukan fokus rekomendasi strategi. 2. Matrik SWOT Alat yang digunakan dalam menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah Matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman ekternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis, seperti pada gambar 2.2. berikut : Faktor Internal Faktor Eksternal OPPORTUNITIES (O) (Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal) THREATS (T) (Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal) STRENGTH (S) (Tentukan 5-10 faktor kekuatan internal) Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman WEAKNESSES (W) (Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal) Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Gambar 2.2 Diagram Matrik SWOT Sumber : Rangkuti, 2015
18 27 Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi yaitu sebagai berikut : a. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. b. Strategi ST Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. c. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. d. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.
19 28 Matrik SWOT merupakan alat pencocokan yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi: Strategi SO (Strengths-Opportunities), Strategi WO (Weaknesses-Opportunities), Strategi ST (Strengths-Threats), dan Strategi WT (Weaknesses-Threats). Terdapat 8 langkah dalam menyusun matrik SWOT, yaitu: a. Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan. b. Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan. c. Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan. d. Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan. e. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan strategi SO dalam sel yang tepat. f. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan strategi WO dalam sel yang tepat. g. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi ST dalam sel yang tepat. h. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi WT dalam sel yang tepat. 3. Tujuan Dan Manfaat Analisis SWOT a. Tujuan analisis SWOT Tujuan menggunakan analisis SWOT untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai
20 29 dasar atau landasan penyusunan objective dan strategi perusahaan dalam corporate planning. Metode ini menolong para perencana di suatu perusahaan apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Rangkuti (2011:44) mendefinikasikan tujuan analisis SWOT yaitu pernyataan tentang apa yang akan diwujudkan sebagai penjabaran visi dan misi organisasi. Tujuan strategis menunjukan bagaimana tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk melaksanakan strategis. Karena tujuan strategis merupakan gambaran kegiatan yang harus dilakukan suatu organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan. Tujuan strategis harus spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, berorientasi pada hasil, serta memiliki batas waktu pencapaian. b. Manfaat Analisis SWOT Manfaat dari analisis SWOT yaitu : 1) Memberikan tantangan untuk ide-ide yang baru bagi pihak manajemen perusahaan. Karena didalam elemen-elemen yang ada pada analisis SWOT mempunyai permasalahan seperti kelemahan dan ancaman di imbagi dengan kekuatan yang ada serta ancaman dari pihak luar akan mendorong bagian dari manajemen perusahaan untuk menemukan berbagai ide-ide baru yang lebih bagus dengan keunikannya dan akan lebih efektif menjadi solusi atas berbgai permasalahan yang ada.
21 30 2) Sebagai panduan untuk perusahan dalam menyusun berbagai kebijakan strategis terkait dengan rencana dan pelaksanaan dimasa yang akan datang. Dengan analisa ini, maka diharapkan perusahaan akan mampu memilih kebijakan dan rencana yang terbaik untuk perkembangan bisnis dimasa yang akan datang. 3) Memberikan informasi mengenai kondisi produk, dengan melalui informasi yang ada tersebut dapat menjadi pemicu perusahaaan atau perencana untuk melakukan berbagai solusi atas berbagai masalah yang ditemukan. 4) Dengan analisa SWOT dapat menjadi bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem perencanaan dalam sebuah perusahaan. Analisa SWOT akan membantu perusahaan dalam memikirkan berbagai upaya evaluasi kebijakan yang dirasa merugikan dan mana yang akan menguntungkan perusahaan. Selanjutnya menetapkan berbagai rencana terbaru sebagai solusi dari berbagai masalah yang ditemukan melalui evaluasi analisa SWOT tersebut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit
Lebih terperinciBAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer
BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer Yaya R., Martawiredja A.E., Abdurahim A. (2009). Salemba Empat Tujuan Instruksional Pembelajaran Memahami
Lebih terperinciPERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.
PERBANKAN SYARIAH Modul ke: SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH Fakultas FEB AFRIZON Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Definisi Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam
Lebih terperinciLEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN Lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menanamkannya dalam bentuk aset keuangan lain, misalnya kredit,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Fungsi utama bank yakni sebagai financial intermediary atau
BAB II DASAR TEORI A. Pengertian Bank Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2008 Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan bank sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan memegang peranan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan akan dana. Sehubungan dengan hal tersebut sudah
Lebih terperinciBank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari
Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI
BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI A. Analisis Data Analisis data dari penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan
Lebih terperinciPERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008
PERBANKAN SYARIAH Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi Bengkulu, 13 Februari 2008 1 Bank Syariah BANK yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, serta tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang
Lebih terperinciISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH
ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH (Sulhan PA Bengkulu) 1. Perbankan Syari ah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syari ah dan Unit Usaha
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permodalan merupakan salah satu faktor utama terhambatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kurangnya modal membuat suatu usaha menjadi sulit untuk berkembang karena
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing
14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan yang berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi bangsa, karena pada kegiatan tersebut terjadi proses antara produsen dan konsumen
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59
KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59 by KarimSyah Law Firm Level 11, Sudirman Square Office Tower B Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan dunia perbankan. Hampir semua aktivitas perekonomian memanfaatkan perbankan sebagai
Lebih terperinciBAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING
BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran KSPPS BMT Al-Hikmah mulai memperkenalkan produk penyaluran dana melalui pembiayaan yang diberikan anggotanya sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan pokok bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau jenis pinjaman
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO
BAB IV ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO A. Analisis Pemasaran Produk Tabungan ib Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia KCP Mojokerto Perkembangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya oleh orang lain. Penulis ingin melakukan pembahasan dan penelitian terhadap pengaruh prinsip jual
Lebih terperinciPRODUK SYARIAH DI INDONESIA
PRODUK SYARIAH DI INDONESIA Semarang,21 Maret 2017 OLEH : Dr.Oyong Lisa,SE.,MM,CMA,Ak,CA,CIBA,CBV STIE WIDYA GAMA LUMAJANG BANK SYARIAH Menurut UU No 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Bank Syariah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi syariah secara konsisten telah menunjukan perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di wilayah mesir pada tahun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Syariah Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
Lebih terperinciSOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH
SOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH Guru Pembimbing Kelas : Nur Shollah, SH.I : SMK XI Pilihan Ganda : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Perintah Allah tentang praktik akuntansi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil dan sektor moneter. Sektor riil adalah sektor ekonomi yang ditumpukan pada sektor manufaktur dan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DATA STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI (AR- RAHN) DALAM MENINGKATKAN MINAT NASABAH DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA
BAB IV PEMBAHASAN DATA STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI (AR- RAHN) DALAM MENINGKATKAN MINAT NASABAH DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA A. Strategi Pemasaran Produk Gadai (Ar-rahn) dan Implementasinya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli
BAB II LANDASAN TEORI A. Promosi 1. Pengertian Promosi Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.
Lebih terperinciBank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari
Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di dunia tetapi jauh tertinggal oleh Inggris dalam penerapan ekonomi syariahnya. Perkembangan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented
91 BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Bersaing Bisnis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Pada BMT Berkah Trenggalek BMT Berkah Trenggalek pada penilaian peneliti berada pada posisi kuadran I yaitu dengan menerapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragama akibat keterbukaan pasar. Sehingga terjadilah persaingan antar produsen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank Mega Syariah Indonesia Sejarah kelahiran Bank Mega Syariah Indonesia berawal dari akuisisi PT Bank Umum Tugu oleh
Lebih terperinciPRODUK PERBANKAN SYARIAH. Imam Subaweh
PRODUK PERBANKAN SYARIAH Imam Subaweh PENGHIMPUNAN DANA Dalam perbankan hanya ada tiga produk penghimpunan dana, yaitu: Giro Simpanan yang dapat diambil sewaktu-waktu atau berdasarkan kesepakatan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran Perusahaan tidak bisa terlepas dari hambatan-hambatan dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Bank Syariah Bank Syariah adalah bank yang kegiatan usahanya tidak berdasarkan bunga melainkan dengan menggunakan sistem bagi hasil yang sesuai dengan Al- Qur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah mengalami peningkatan yang cukup pesat dan sudah memiliki tempat yang memberikan cukup pengaruh
Lebih terperinciBAB II Landasan Teori
BAB II Landasan Teori A. Pengertian Pembiayaan Pembiayaan adalah bentuk kata lain dari kredit. Secara etimologi istilah kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere yang berarti kepercayaan. Dalam Kamus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari dunia ekonomi. Aspek dunia ekonomi yang dikenal saat ini sangat luas. Namun yang sering digunakan oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Antonio, 2001). Khairunisa, 2001 ). (Karim, 2005).
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran dua gerakan renaissance Islam Modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari pendirian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian yang mengelola dana dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, lembaga pembiayaan
Lebih terperinciTinjauan Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Pemilikan Kendaraan Bermotor Ib Maslahah Pada PT. Bank Jabar Banten Syariah Cabang Bandung
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Finance and Banking 2016-03-03 Tinjauan Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Bank Syariah Menurut Undang undang nomor 10 Tahun 1998, Bank Umum adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi islam identik dengan berkembangannya lembaga keuangan syariah. Bank syariah sebagai lembaga keuangan telah menjadi lokomotif bagi berkembangnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 1 Bank Syariah merupakan
13 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Bank Syariah Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan, yang dimaksud bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula permintaan atau kebutuhan pendanaan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan. Namun,
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung,
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung, penulis ditempatkan di Kantor Pusat Bandung di bagian divisi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagai mana diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 : a. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penyimpanan dana tunai nya. Hal tersebut betolak belakang karena masyarakat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Negara Indonesia Perbankan Syariah merupakan suatu lembaga keuangan yang masih awam dimata masyarakat Indonesia dikarenakan bahwa sistem dan pengoperasiannya
Lebih terperinciPenyajian Laporan Keuangan Bank Syariah. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.
Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Syarat Transaksi sesuai Syariah a.l : Tidak Mengandung unsur kedzaliman Bukan Riba Tidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian BRI Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai Lembaga Keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut
Lebih terperinciNo. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA
No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan
Lebih terperinciStrategi Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Produk Tabungan Tandamata My First Pada Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Rancaekek
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Finance and Banking 2016-02-20 Strategi Promosi Dalam Upaya Meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan salah satu lembaga keuangan paling strategis sangat penting bagi pendorong kemajuan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan syariah di Indonesia tengah menjamur dimana-mana. Bank-bank konvensional di Indonesia banyak membuka Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Umum Syariah (BUS).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan tetap memegang peranan penting dalam lalu-lintas perdagangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan pokok dalam pembangunan suatu negara, dilihat dari asal mula perbankan pada zaman dahulu sampai sekarang perbankan tetap memegang peranan penting
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Gunarto Suhardi (2003:17) disebutkan bahwa
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Gambaran Umum Bank di Indonesia II.1.1 Pengertian Bank Menurut Gunarto Suhardi (2003:17) disebutkan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori teori yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses pertumbuhan ekonomi disuatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia berperan dalam hal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sistem ekonomi syariah semakin berkembang seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan sistem ekonomi syariah semakin berkembang seiring dengan tuntutan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia saat ini. Adanya pendapat bahwa sistem keuangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL
ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL Nama : Suci Lestari NPM : 26210706 Kelas : 3EB14 Jurusan : Akuntansi Latar Belakang
Lebih terperinciPengelolaan Harta PRIORITAS KONSUMSI KONSUMSI TABDZIR TAQTIR TARAF
PENGELOLAAN HARTA Pengelolaan Harta KONSUMSI INVESTASI PERTANIAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KONSUMSI HALAL HARAM TABDZIR TAQTIR TARAF PRIORITAS KONSUMSI 1. Nafkah wajib (diri, istri, anak dan tanggungan
Lebih terperinciPrinsip prinsip Islam
Bank Syariah Lembaga perbankan yang menggunakan sistem dan operasional berdasarkan prinsip hukum atau syariah Islam yang secara utuh dan total menghidari riba seperti diatur dalam Alquran dan Hadist Sesuai
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI PROMOSI TASYQURO DALAM MENINGKATKAN NASABAH DAN IMPLIKASI DARI PELAKSANAAN STRATEGI PROMOSI TASYQURO
63 BAB IV STRATEGI PROMOSI TASYQURO DALAM MENINGKATKAN NASABAH DAN IMPLIKASI DARI PELAKSANAAN STRATEGI PROMOSI TASYQURO A. Strategi Promosi dalam Meningkatkan Minat Nasabah 1. Pengertian Promosi Promosi
Lebih terperinciMAPPING PERBANDINGAN KHES FATWA DSN-MUI
MAPPING PERBANDINGAN KHES FATWA DSN-MUI NO URAIAN PASAL/AYAT KHES KOMENTAR 1. Pasal 20 ayat 6 LKS dalam pembiayaan murabahah Murabahah adalah pembiayaan berkedudukan sebagai penjual bukan saling menguntungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa
Lebih terperinciAnalisis Sumber Dan Penggunaan Dana Pada Bank Jabar Banten Syariah
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2017-01-07 Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana Pada Bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang kian dinamis, maka timbul tujuan-tujuan lain orang menggunakan jasa bank.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada awalnya orang menggunakan jasa bank dengan alasan agar uang yang disimpannya aman, namun seiring dengan perkembangan dunia perbankan dan jaman yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan, disamping itu juga. menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah perbankan di dunia semakin pesat karena perkembangan dunia perbankan tidak terlepas dari perkembangan perdagangan dunia. Perbankan mulai dikenal di Indonesia
Lebih terperinciPerbedaan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional
Perbedaan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Umum Pendidikan Bahasa Indonesia. Dengan Dosen Pengampu : Asep Purwo Yudi Utomo, S.Pd.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa-jasa lainnya. Menurut UU
Lebih terperinciIV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.
27 IV. PEMBAHASAN 4.1 gambaran Umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia ditandai dengan perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan lembaga kuangan syariah di Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Lembaga keuangan dapat dikelompokan menjadi 2 jenis, yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank. Lembaga keuangan bank dikelompokkan dalam suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenggara atau yang lebih dikenal dengan sebutan MEA (MasyarakatE konomi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tahun 2016 adalah tahun dimana kebijakan Pasar bebas Asia Tenggara atau yang lebih dikenal dengan sebutan MEA (MasyarakatE konomi ASEAN) sudah mulai diberlakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank sebagai salah satu lembaga keuangan, selain berfungsi sebagai penampung dana masyarakat, juga berfungsi sebagai penyalur dana dalam bentuk kredit yang diberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam zaman modern sekarang ini, tentu sebagian besar orang sudah mengenal tentang bank dan menggunakan jasanya, baik itu sebagai tempat menabung atau
Lebih terperinciProduct, Price, Place, dan Promotion, dan dari empat kebijaksanaan
BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DAN KENDALA PT. BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU BOJONEGORO DALAM MENARIK CALON NASABAH BARU PADA PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO A. Analisis Strategi Pemasaran PT. Bank
Lebih terperinciPerbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional Konsep & Sistem Perbankan Fungsi Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat lain yang memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tatanan serta operasionalisasi ekonomi yang berprinsip syariah di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tatanan serta operasionalisasi ekonomi yang berprinsip syariah di Indonesia baru berkembang sejak kurang lebih satu dekade terakhir. Perkembangan ini dilatar belakangi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia saat ini organisasi bisnis Islam yang berkembang adalah bank syariah. Salah satu penyebab yang menjadikan bank syariah terus mengalami peningkatan adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Strategi 1. Pengertian Strategi Dalam Kamus Manajemen, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiataan untuk mencapai sasaran khusus dan saling berhubungan dalam hal waktu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT Bank Syariah X PT Bank Syariah X merupakan salah satu Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia dan anak perusahaan dari salah satu bank konvensional terbesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial intermediary, artinya lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara secara keselurahan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab industri perbankan yang maju
Lebih terperinciDivisi Produk & Prosedur Pembiayaan. Sistem perbankan syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil,
PEMBIAYAAN WIRAUSAHA HASANAH Divisi Produk & Prosedur Pembiayaan 2010 LATAR BELAKANG Sistem perbankan syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, mengedepankan nilai-nilai kemitraan, dan menghindari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks tentunya membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga keuangan. Kebijakan moneter dan perbankan merupakan bagian
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/19/PBI/2007 TENTANG PELAKSANAAN PRINSIP SYARIAH DALAM KEGIATAN PENGHIMPUNAN DANA DAN PENYALURAN DANA SERTA PELAYANAN JASA BANK SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. A. Upaya yang dilakukan pihak BPRS Suriyah Cabang Semarang. dalam meningkatan jumlah nasabah tabungan ib Tasya Wadiah.
BAB III PEMBAHASAN A. Upaya yang dilakukan pihak BPRS Suriyah Cabang Semarang dalam meningkatan jumlah nasabah tabungan ib Tasya Wadiah. Upaya yang dilakukan pihak BPRS Suriyah dalam meningkatan jumlah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan
Lebih terperinciKODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH
KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia 2008 DAFTAR ISI A. Penghimpunan Dana I. Giro Syariah... A-1 II. Tabungan Syariah... A-3 III. Deposito Syariah... A-5 B. Penyaluran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Khairunisa, 2001)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akhir-akhir ini lembaga keuangan berlabel syariah berkembang dalam skala besar dengan menawarkan produk-produknya yang beraneka ragam dengan istilahistilah
Lebih terperinci