Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012"

Transkripsi

1 ANALISA STRATEGI BAURAN PROMOSI YANG MENCIPTAKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT BEBAS DENGAN PENDEKATAN STRUCTURAL EQUATION MODELLING DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREE Sumarsono 1, Indung Sudarso 2, Sonny Sunaryo 3 Bidang Keahlian Managemen Industri Program Studi Magister Managemen Teknologi ITS Surabaya 1 sumarsono66@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian adalah menganalisa besarnya hubungan bauran promosi terhadap minat beli, besarnya hubungan keputusan pembelian yang dipengaruhi minat beli dampak dari bauran promosi dan menetapkan strategi segmentasi pasar berdasarkan keputusan pembelian. Hasil analisa SEM menunjukkan bauran promosi yang berpengaruh pada minat beli obat bebas adalah periklanan dengan besar pengaruh 1,453 satuan dan pemasaran langsung dengan besar pengaruhnya 1 satuan, sedangkan besarnya pengaruh minat beli terhadap keputusan pembelian sebesar 0,176 satuan. Lebih lanjut hasil analisa CART menunjukkan pengelompokan pasar obat bebasberdasarkan keputusan pembelian menghasilkan 3 segmen, yakni segmen 1 (kecamatan kota -urban) dengan keputusan pembelian sebesar satuan, segmen 2 (menganggap penting dan sangat penting atribut manfaat kemasan/labelling) dengan keputusan pembelian sebesar satuandan segmen 3 (menganggap agak penting, tidak penting dan sangat tidak pentingatribut manfaat kemasan/labelling) dengan keputusan pembelian sebesar satuan. Penetapan strategi segmentasi konsentrasi pada segmen 1 (kecamatan kota -urban) dilakukan dengan pertimbangan menghasilkan keputusan pembelian paling tinggi, jumlah konsumen cukup besar, mudah dijangkau secara geografis, transportasi dan saluran penjualannya. Sedangkan penetapan strategi promosi berdasarkan profil konsumen segmen 1 yang berupa sasaran pesan manfaat yang mudah diterjemahkan ke dalam pesan, unikdan mudah dipahami konsumen serta penyeleksian media promosi didasarkan kepada kebiasaan media dari konsumen. Kata kunci: bauran promosi,cart,keputusan pembelian, obat bebas, segmentasi, SEM. PENDAHULUAN Industri farmasi di Indonesia dinamis dan kompleks dengan persaingan yang ketat di pasar domestik maupun global dan ditambah dengan produk yang memiliki sifat high regulated. Keunggulan teknologi dan kapabilitas research and development merupakan unsur yang penting di dalam menghasilkan produk-produk inovasi andalan. Para pelaku bisnis farmasi menyadari bahwa perlu diimbangi dengan strategi pemasaran yang tepat agar kompetitif dan sustainable dipasar. Peluang bisnis farmasi yang bagus seperti paten farmasi, peranan bidang riset bioteknologi yang semakin canggih, penggunaan teknologi informasi dalam efisiensi produk dan efisiensi biaya distribusi serta semakin meningkatnya jumlah penduduk. Peluang tersebut dapat diambil ketika mampu menjawab ancaman yang ada. Ancaman seperti adanya pasar A-10-1

2 bebas AFTA dan APEC, masih adanya ketergantungan terhadap impor bahan baku, masih adanya ketimpangan jaringan distribusi, tumbuhnya pasar obat herbal (fitofarmaka) dan pasar neutraceutical serta sifat products high regulated (Galih: 2009). Dewasa ini obat bebas menjadi pilihan banyak masyarakat. Kontribusipositif produk obat bebasyang mampu mendongkrak penjualan, membuat perusahaan farmasi semakin memperluas pasar dengan berpromosi di berbagai media. Secara umum media promosi obatbebas yang digunakan adalah periklanan (media elektronik, media cetak, billboard, bando), promosi penjualan (sampel, hadiah, potongan harga),humas &publisitas (t rade show, event promotion, point of sales material), pemasaran langsung (internet, telephon, televisi) dan Personal Selling (medical representative dan salesforce). Aktifitas promosi yang gencar tersebut harus terintegrasi dan terarah di dalam wadah strategi komunikasi promosi. Selaras dengan konsep pemasaran modern yang disampaikan Kottler (2002), dalam pemasaran modern lebih dari sekedar mengembangkan produk yang baik dengan harga yang menarik, mudah dijangkau dan tersedia di pasar, tetapi juga harus berkomunikasi dengan stakeholders serta masyarakat umum. Komunikasi promosi terintegrasi merupakan bauran promosi yang responsif pada perilaku pasar, salah satunya minat beli dan keputusan pembelian, dan komunikasi promosi terarah merupakan pemahaman mengenai pasar target yang tepat. Bauran promosi pemasaran meliputi lima media cara yakni periklanan, promosi penjualan, humas &publisitas, penjualan pribadi dan pemasaran langsung (Kottler, 2002). Agar tujuan promosi dapat diterima oleh audiensi menurut Daugherty dkk(2007), maka periklanan harus mengandung indikator yang merupakan unsur baik dalam promosi yakni credible, informative, entertaining, sacietal, dan economic. Salah satu dimensi perilaku konsumen yang penting untuk dipahami adalah minat beli dan keputusan pembelian. Indikator-indikator yang menerangkan keputusan pembelian dikarenakan oleh adanya keputusan produk, merek, saluran pembelian, waktu dan jumlah pembelian barang (Kottler:2002). Sebelum keputusan membeli dilaksanakan oleh konsumen maka minat beli harus ada, menurut Kinnear (1995), minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi dan dilakukan sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Lebih lanjut sehingga diperlukan promosi yang mampu menumbuhkan minat dan keputusan pembelian, menurut Kasali (1995) hubungan iklan dengan minat beli erat sekali, yakni ketika iklan tersebut mampu menciptakan Attention, Interest, Desire, Conviction, Decision dan Action. Peluang pasar yang menarik pada obat bebas menyisakan pertanyaan bagaimana cara menangkap peluang tersebut. Sehingga terkait dengan pertanyaan tersebut, penelitian tesis ini diawali dengan mengetahui minat dan keputusan pembelian yang akan di respon oleh Promotion Mix untuk disusun strategi promosi yang terintegrasi. Agar tepat pasar targetnya maka strategi Promotion Mix harus didukung pengetahuan yang cukup mengenai segmen pasarnya. Dimensi segmen pasar yang penting meliputi variabel geografi, demografi, psikografi dan atribut manfaat produk (Kasali: 2003). Penggabungan antara strategi Promotion Mix dan pasar target akan didapatkan strategi promosi yang terintegrasi dan terarah untuk obat bebas. Susunan variabel yang terstruktur mulai dari Promotion Mix yang menumbuhkan minat beli dan selanjutnya menciptakan keputusan pembelian adalah merupakan sebuah model struktural. Mengingat model tersebut masih bersifat dugaan yang memerlukan pengujian lebih lanjut, maka metode yang tepat untuk digunakan adalah Struktural Equation Modelling (SEM). Selanjutnya untuk menentukan pasar target diperlukan pemahaman mengenai segmen pasar target. Salah satu metode analisa segmentasi pasar yakni Classification And Regression Tree (CART). Metode ini akan memberikan pengelompokan A-10-2

3 segmen pasar yang berpengaruh signifikan terhadap variabel respons (keputusan pembelian obat bebas). TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian tesis ini sebagai berikut: 1. Menganalisa seberapa besar hubungan media cara Promotion Mix (periklanan, promosi penjualan, humas & publikasi, personal selling, pemasaran langsung) terhadap minat pembelian produk obat bebas. 2. Menganalisa seberapa besar hubungan minat pembelian yang dipengaruhi media cara Promotion Mix (periklanan, promosi penjualan, humas & publikasi, personal selling, pemasaran langsung) terhadap keputusan pembelian produk obat bebas. 3. Menetapkan strategi segmentasi pasar berdasarkan variabel keputusan pembelian obat bebas melalui dimensi segmentasi yakni geografi, demografi, psikografi dan atribut manfaat produk. METODE Penelitian dimulai dengan merumuskan latar belakang, masalah dan tujuan penelitian, kemudian melakukan telaah tinjauan pustaka dan sumber data yang terkait penelitian. Dari telaah tujuan penelitian dan tinjauan pustaka selanjutnya ditetapkan metode, variabel dan model penelitian, populasi dan sampel penelitian kemudian menyusun kuesioner dan melakukan pengumpulan data. Tahapan selanjutnya setelah data terkumpul dilakukan analisa data dan pembahasan. Urutan langkahnya yakni pertama melakukan input, coding dan labelling data kemudian pengujian validitas dan reliabilitas data, analisa deskripsi, analisa SEM dan analisa CART selanjutnya dilakukan penetapan strategi segmentasi dan strategi promosi obat bebas. Tahapan terakhir membuat kesimpulan dari hasil pemaparan analisa data dan pembahasan, kemudian membuat saran untuk penelitian selanjutnya. Metodologiyang digunakan pada penelitian ini digambarkan pada diagram flow chart berikut ini. Gambar 1.Flow chart metodologi penelitian A-10-3

4 Model penelitian Structural Equation Modelling digambarkan sebagai berikut. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 2. Model SEM penelitian Analisa Structural Equation Modelling (SEM) Metodeanalisa pertama menggunakan Structural Equation Modelling (SEM), tujuan analisa metode ini untuk menganalisa pengaruh bauran promosi obat bebas terhadap minat pembelian dan keputusan pembelian. Hasil analisanya didapatkan bahwa caraberpromosi obat bebas yang signifikan berpengaruh pada minat pembelian obat bebas adalah periklanan dan pemasaran langsung, selanjutnya minat pembelian tersebut secara signifikan juga mempengaruhikeputusan pembelian obat bebas. Cara berpromosi obat bebas dalam bauran promosi yang signifikan mempengaruhi minat pembelian obat bebas adalah periklanan dan pemasaran langsung. Besarnya pengaruh periklanan obat bebas terhadap minat pembelian sebesar satuan artinya jika periklanan ditingkatkan 1 satuan maka akan meningkatkan minat pembelian sebesar satuan. Besarnya pengaruh pemasaran langsung obat bebas terhadap minat pembelian sebesar 1 satuan, artinya jika pemasaran langsung ditingkatkan 1 satuan maka akan meningkatkan minat pembelian 1 satuan. Besarnya pengaruh minat pembelian obat bebas terhadap keputusan pembelian sebesar satuan, artinya jika minat pembelian meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan pembelian satuan. Ilustrasi proses mendapatkan hasil analisa SEM di atas disampaikan pada flowchart berikut ini. start Pengujian kenormalan data observasi Tidak normal normal Pengujian measurement model masing-masing construct Lulus uji Penggabungan construct untuk membentuk structural model GFI tidak memenuhi cut of point Indikator tdk mempengaru hi construct Modifikasi Measurement model masing-masing construct Lulus uji Pengujian structural equation modelling Lulus uji GFI tidak memenuhi cut of point Indikator tdk mempengaru hi construct Modifikasi structural equation model Model akhir structural equation modelling Lulus uji finish Gambar 3.Flowchart proses analisa SEM A-10-4

5 Analisa ClassificationandRegressionTree (CART) Metode analisa kedua menggunakan ClassificationandRegressionTree (CART), tujuan analisa metode ini adalah menentukan segmentasi pasar obat bebas berdasarkan keputusan pembelian yang dipengaruhi minat pembelian dampak dari periklanan dan pemasaran langsung obat bebas. Berdasarkan pohon regresi optimum didapatkan hasil analisa bahwa konsumen melakukan keputusan pembelian obat bebas dikelompokkan menjadi 3 kelompok (segmen) pasar. Segmen pasar obat bebas tersebut yakni pertama segmen konsumen kecamatan Sukun, Blimbing, Kedung kandang, Benowo, Semampir dantegalsari. Jika dilihat dari geografis dan karakteristik area dan permukiman, segmen ini berada di kecamatan kota-urban, selanjutnya segmen ini disebut segmen kecamatan kota-urban (segmen 1). Segmen ini memiliki prediksi nilai rata-rata keputusan pembelian sebesar 1.166, dengan jumlah konsumennya sebanyak 37,2%. Segmen yang kedua adalah segmen konsumen yang menganggap penting dan sangat penting atribut manfaat kemasan/labelling. Selanjutnya segmen ini disebut segmen 2. Segmen ini memiliki prediksi nilai rata-rata keputusan pembelian sebesar 1,050 dengan jumlah konsumen sebanyak 22,9%. Selanjutnya segmen ketiga adalah segmen konsumen yang menganggap agak penting, tidak penting dan sangat tidak penting mengenai atribut manfaat kemasan/labelling. Selanjutnya segmen ini disebut segmen 3. Segmen ini memiliki prediksi nilai rata-rata keputusan pembelian sebesar dengan jumlah konsumen sebanyak 39,9%. Ilustrasi proses mendapatkan hasil analisa CART di atas disampaikan pada flowchart berikut ini. Gambar 4.Flowchart proses analisa CART Strategi Segmentasi Pasar Obat Bebas Pilihan strategi segmentasi concentration dilakukan dengan pertimbangan bahwa segmen (kelompok) pasar yang menciptakan keputusan pembelian terbesar merupakan pasar yang jelas dan berpotensi. Segmen pasar yang dipilih pada produk obat bebas adalah segmen 1 (kecamatan kota-urban). Beberapa alasan memilih segmen 1, yakni strategi fokus, segmen ini memiliki kemampuan menciptakan keputusan pembelian obat bebas paling tinggi di antara segmen lainnya yakni dengan nilai satuan, jumlah konsumen sekitar 37.2% ( relatif cukup besar ) dan berada di wilayah kota besar dan kota madya, sehingga mudah dijangkau dari segi geografis, transportasi dan saluran penjualannya. Profil konsumen segmen 1 (kecamatan kota -urban) disampaikan pada gambar skematis berikut ini. A-10-5

6 (1) (2) (3) (4) Segmen Dimensi Variabel Siapa Konsumen Nya Kecamatan Kota-Urban Geografi Wilayah Kota Besar dan Kota Madya Demografi Gender Merata laki-wanita Status Mayoritas menikah Pendidikan Mayoritas SMU/Sederajat Pekerjaan Mayoritas Ibu RT, Pegawai level bawah, Pedagang dan Mahasiswa. Pengeluaran Mayoritas antara Rp.1,250,000 s/d Rp,1,750,000 (SES C1) Umur Mayoritas th Perilaku pembelian Satuan pembelian Per kaplet/doze/krat (Psikografi) Unsur paling mempengaruhi memilih obat bebas Khasiat / manfaat Tempat penjual obat bebas yang paling sering dipilih Toko kebutuhan sehari-hari dan Apotek Waktu pembelian obat bebas yang paling sering Saat membutuhkan Pengambil keputusan memilih obat bebas di keluarga Memutuskan sendiri Media Informasi Cara promosi yang paling menarik Periklanan (Psikografi) Sumber informasi paling mempengaruhi Bauran promosi membeli obat bebas Media yang paling sering dilihat / baca Televisi Hobi Memasak, nonton TV, jalan-jalan dan sepak bola. Nilai-Nilai yang dianut Nilai kebersamaan Penting dan ada kecenderungan sangat penting Nilai kehangatan / keakraban hubungan Penting dan ada kecenderungan sangat penting Nilai pemenuhan diri Penting Nilai terhormat Penting dan ada kecenderungan sangat penting Nilai kenikmatan hidup Penting Nilai rasa aman Penting dan ada kecenderungan sangat penting Nilai harga diri Sangat penting Nilai pencapaian prestasi Penting Atribut manfaat produk Ketersediaan dimana-mana Penting dan sangat penting Harga produknya Penting Khasiat / manfaatnya Sangat penting variasi rasanya Penting dan agak penting Ada dijual eceran bijian Penting Tersedia dalam berbagai kemasan Penting Kemasan / labelling Penting Perusahaan yang memproduksi Penting Tidak ada efek samping Penting dan ada kecenderungan sangat penting Periklanan Ada unsur credible Mayoritas setuju tetapi juga ada yang agak setuju dan sangat setuju Ada unsur informatif Setuju Ada unsur entertaining Mayoritas setuju tetapi juga ada yang sangat setuju Ada unsur sociable Mayoritas setuju tetapi juga ada yang sangat setuju Ada unsur economic Mayoritas setuju tetapi juga ada yang sangat setuju Pemasaran langsung Ada unsur credible Mayoritas setuju tetapi juga ada yang agak setuju Ada unsur informatif Setuju dan agak setuju Ada unsur entertaining Setuju dan agak setuju Ada unsur sociable Agak setuju Ada unsur economic Setuju dan agak setuju Gambar 5.Ringkasan profil konsumensegmen satu Ilustrasi proses penetapan strategi segmentasi pasar obat bebas di atas disampaikan pada flowchart berikut ini. Gambar 6. Diagram proses penetapan strategi segmentasi pasar obat bebas Strategi Promosi Segmen 1 ( Kecamatan Kota-Urban) Obat Bebas Penetapan strategi promosi di dasarkan denganmenetapkan sasaran pesan yang bermanfaat, gaya pengungkapan pesan, menyeleksi media promosi, menyeleksi wahana media yang menjadi pilihan penayangan promosi dan menentukan waktu penayangan (Kottler: 2001). Sedangkan pemilihan wahana media promosi dan jam penayangan promosi lebih lanjut tidak dibahas karena terkait dengan unsur biaya, di mana dalam batasan penelitian tidak membahas strategi bauran promosi yang terkait dengan unsur biaya promosi. Ilustrasi proses penetapan strategi promosi segmen 1 ( kecamatan kota-urban ) di atas disampaikan pada flowchart berikut ini. A-10-6

7 Gambar 10.Flowchart proses penetapan strategi promosi produk obat bebas untuk segmen 1 Berdasarkan profil konsumen segmen 1 (kecamatan kota -urban), sasaran pesan yangbermanfaat untuk konsumen segmen 1 yang mudah diterjemahkan dalam bentuk pesan dan mudah ditangkap konsumen, adalah dimensi: 1) Unsur yang baik dalam promosi 2) Atribut manfaat produk 3) Nilai-nilai yang dianut konsumen 4) Hobi konsumen. Hasil penetapan strategi promosi segmen 1 (kecamatan kota -urban) disampaikan berikut ini. 1. Strategi promosi dengan sasaran manfaat unsur yang baik promosi memiliki 2 kelompok strategi, yakni: 1) Pesan menjaga unsur informatif, entertaining, sociable dan economic dari periklanan dan pesan meningkatkan unsur credible dari periklanan dengan gaya penyampaian membangun citra baik sedangkan media yang dipilih adalah televisi, surat kabar, internet dan radio. 2) Pesan meningkatkan unsur sociable dari pemasaran langsung dan pesan menjaga dan meningkatkan unsur informatif, entertaining dan economic dari pemasaran langsung serta pesan menjaga unsur credible dari pemasaran langsungdengan gaya penyampaian membangun citra baik sedangkan media yang dipilih adalah televisi, surat kabar, internet dan radio. 2. Strategi promosi dengan sasaran manfaat atribut produk memiliki 3 kelompok strategi, yakni: 1) Pesan khasiat/manfaat produk dengan gaya menonjolkan nyata khasiat/manfaat produk oleh sumber yang sangat dapat dipercaya atau sangat disukai yang menganjurkan pemakaian produk tersebutsedangkan media yang dipilih adalah televisi, surat kabar, internet dan radio. 2) Pesan tidak ada efek samping dengan gaya menyajikan bukti survey / ilmiah bahwa bisa diminum kapan saja dan tidak ada efek samping sedangkan media yang dipilih adalah televisi, surat kabar dan internet. 3) Pesan ketersediaan di mana-mana dari produk, media yang dipilih televisi, surat kabar, internet, radio. Pesan kemasan produk, media yang dipilih televisi dan surat kabar. Pesan harga produk, media yang dipilih televisi, surat kabar, internet, radio. Gaya A-10-7

8 penyampaian dengan menampilkan atau menciptakan karakter produk sesuai dengan pesan. 3. Strategi promosi dengan sasaran manfaat nilai-nilai yang dianut konsumen, memiliki 2 kelompok strategi, yakni: 1) Pesan nilai harga diri dengan gaya penyampaian berupa gaya hidup yang menunjukansuatu produk cocok dengan nilai harga diri, media yang dipilih televisi, surat kabar, internet dan radio. 2) Pesan nilai kebersamaan dan kehangatan / keakraban keluarga dengan gaya penyampaian berupa gaya hidup yang menunjukkan suatu produk cocok dengan nilai kebersamaan dan kehangatan / keakraban keluarga. Pesan nilai rasa aman dengan gaya penyampaian berupa gaya hidup yang menunjukkan suatu produk cocok dengan nilai rasa aman. Pesan nilai terhormat dengan gaya penyampaian berupa gaya hidup yang menunjukkan suatu produk cocok dengan nilai terhormat. Media yang dipilih televisi, surat kabar, internet dan radio. 4) Strategi promosi dengan sasaran manfaat hobi konsumen, memiliki 4 kelompok strategi, yakni: 1) Pesan dengan tema memasak, bersantai/mencari hiburan. Gaya penyampaian dengan potongan kehidupan seseorang (Ibu) yang sedang memasak atau bersantai, mencari hiburan yang sedang mendiskusikan manfaat suatu obat bebas. Media yang dipilih adalah televisi. 2) Pesan dengan tema jalan-jalan. Gaya penyampaian dengan gaya fantasi seorang sedang jalan-jalan setelah sembuh karena minum suatu obat bebas. Media yang dipilih adalah televisi dan surat kabar. 3) Pesan dengan tema sepak bola. Gaya penyampaian berupa gaya hidup seseorang pemain bola, ada menggiring bola dan gol spektakuler yang diciptakan. Media yang dipilih adalah televisi dan surat kabar. 4) Pesan dengan tema bola basket, membaca, internetan/ browsing. Gaya penyampaian dengan gaya hidup seseorang pemain basket, ada slumdunk atau gaya hidup seorang penulis terkenal dengan bestsellernya. Media yang dipilih internet KESIMPULAN Berdasar hasil dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting mengenai penelitian ini, yakni: 1. Berdasarkah hasil analisa metode StructuralEquationModellingdidapatkan bahwa caraberpromosi obat bebas yang signifikan berpengaruh pada minat pembelian obat bebas adalah periklanan dan pemasaran langsung, selanjutnya minat pembelian tersebut secara signifikan juga mempengaruhikeputusan pembelian obat bebas. 2. Besarnya pengaruh periklanan obat bebas terhadap minat pembelian sebesar satuan artinya jika periklanan ditingkatkan 1 satuan maka akan meningkatkan minat pembelian sebesar satuan. Besarnya pengaruh pemasaran langsung obat bebas terhadap minat pembelian sebesar 1 satuan, artinya jika pemasaran langsung ditingkatkan 1 satuan maka akan meningkatkan minat pembelian 1 satuan. Selanjutnya besarnya pengaruh minat pembelian obat bebas terhadap keputusan pembelian sebesar satuan, artinya jika minat pembelian meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan pembelian satuan. 3. Berdasarkan hasil analisa metode ClassificationandRegressionTree (CART) didapatkan bahwa konsumen yang melakukan keputusan pembelian obat bebas dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok (segmen) pasar. A-10-8

9 4. Segmen pasar obat bebas tersebut yakni pertama segmen konsumen kecamatan Sukun, Blimbing, Kedung kandang, Benowo, Semampir dan Tegalsari. Selanjutnya segmen ini disebut segmen kecamatan kota-urban (segmen 1). Segmen yang kedua adalah segmen konsumen yang menganggap penting dan sangat penting atribut manfaat kemasan/labelling. Selanjutnya segmen ini disebut segmen 2. Selanjutnya segmen ketiga adalah segmen konsumen yang menganggap agak penting, tidak penting dan sangat tidak penting mengenai atribut manfaat kemasan/labelling. Selanjutnya segmen ini disebut segmen Pilihan strategi segmentasi concentration dilakukan dengan pertimbangan bahwa segmen (kelompok) pasar yang menciptakan keputusan pembelian terbesar merupakan pasar yang jelas dan berpotensi. Segmen pasar yang dipilih pada produk obat bebas adalah segmen 1 (kecamatan kota-urban). Beberapa alasan memilih segmen 1, yakni strategi fokus, segmen ini memiliki kemampuan menciptakan keputusan pembelian obat bebas paling tinggi di antara segmen lainnya yakni dengan nilai satuan, jumlah konsumen sekitar 37.2% ( relatif cukup besar ) dan berada di wilayah kota besar dan kota madya, sehingga mudah dijangkau dari segi geografis, transportasi dan saluran penjualannya. 6. Penetapan strategi promosi segmen 1 didasarkan kepada profil konsumen segmen 1 (kecamatan kota-urban) yakni sasaran pesan yang bermanfaat untuk konsumen segmen 1 yang mudah diterjemahkan dalam bentuk pesan dan mudah ditangkap konsumen. Variabel dimensi dari profil segmen 1 tersebut adalah unsur yang baik dalam promosi, atribut manfaat produk, nilai-nilai yang dianut konsumen, hobi konsumen. SARAN Penetapan strategi promosi pada penelitian ini hanya sampai pada pemilihan sasaran pesan yang bermanfaat dan pemilihan media. Lebih lanjut disarankan agar dalam penelitian selanjutnya,dalam menetapkan strategi promosi mengikutkan variabel unsur biaya promosi dan unsur operasional promosi. Dengan mengikutkan variabel tersebut akan didapatkan penetapan strategi promosi sampai dengan pemilihan wahana media dan pemilihan jam penayangan promosi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi (1993), Managemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta Badan Pusat Statistik (2010), Surabaya Dalam Angka, Surabaya, BPS Jawa Timur Badan Pusat Statistik (2010), Kodya Malang Dalam Angka, Kodya malang, BPS Jawa Timur Badan Pusat Statistik (2010), Jombang Dalam Angka, Jombang, BPS Jawa Timur Budiyanti, Dessy (2010), Pemodelan Cur ah Hujan Bulanan di Kabupaten Ngawi dengan Metode Regresi Pohon Berdasarkan Indikator Enso, Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember David, Fred R. (2011), Strategic Management ConceptsandCases 13 Edition, New Jersey, PearsonPrentice Hall Hair, Joseph F. dkk (2010), Prentice Hall Multivariate Data Analysis 7 th Edition, New Jersey, Pearson A-10-9

10 Jurini, KristantiP.W. (2003), Melakukan Promosi Penjualan, Jakarta, Direktorat Pendidikan Nasional Kasali, Rhenald (2003), Membidik Pasar Indonesia Cetakan ke Enam, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama Kottler, Philip (2002),Managemen Pemasaran Edisi Millenium 2, Jakarta, Prenhalindo Kottler, Philip dkk (2001) Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Kedelapan, Jakarta, Erlangga Kottler, Philip dkk (1984), Managemen dan Strategi Pemasaran edisi revisi, Jakarta, Erlangga Kurniawati, Dyah (2009), Study tentang Sikap terhadap Merek dan Implikasinya pada Minat Beli Ulang, Semarang, Universitas Diponegoro McCarthy, E.Jeromedkk (1996), Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Kelima, Jakarta, Erlangga Ocfiana, Juni (2006), Metode ClassificationTree untuk Pengelompokan Kendaraan Berbahan Bakar Solar Berdasarkan Variabel-Variabel yang Berpengaruh Terhadap Ambang Batas Opasitas Emisi Gas Buang, Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Pujianto (2003), Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan, Malang, Universitas Negeri Malang Sampurno (2009), Managemen Pemasaran Farmasi, Yogjakarta, Gadjah Mada University Press Santoso, Singgih (2011), StructuralEquotionModelling Konsep dan Aplikasi dengan AMOS 18, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo Sangarimbun, Masridkk (1989), Metode Penelitian Survey, Jakarta, LP3ES Srirejeki, Dian (2009), StructuralEquation ModelAplikasi SEM pada Tesis, Bandung, Universitas Padjajaran, Bandung Sukmono, RitaA. (2011), Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran dan kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Metode StructuralEquotion Modeling (Study kasus BNI Cabang Tanjung Perak Surabaya), Surabaya, Magister Managemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Sugihantoro (2010), Pengantar Periklanan, Jakarta, Universitas Mercu Buana Sugiyono (2008), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung, CV.Alfabeta Supranto, Johanes (2007), Teknik Sampling u ntuk Survey dan Eksperimen, Jakarta, PT. Rineka Cipta Syafiq, Ali (2010), Analisa Pengaruh Kualitas Layanan, Kepercayaan dan Pepuasan Terhadap Pelanggan TelkomselSpeedy denganstructuralequation Modeling, Surabaya, Magister Managemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Utama, Galih (200 9), UltimateMarketinginPharmacyProduct, Bandung, Department of Science and Technology Pharmacy Bandung Institute of Technology A-10-10

11 Umar, Husein (2005), Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakar ta, PT. Gramedia Pustaka Utama Wardoyo (2009), Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Pada Iklan Flexy, Lampung, Universitas Lambung Mangkurat Wihandaru, SP (2007), StructuralEquationModelling, Yogjakarta, Fakultas Managemen Universitas MuhamadiyahYogjakarta Wijaya, Toni (2009), Analisis StructuralEquationModelling Menggunakan AMOS untuk Penelitian, Yogjakarta, Universitas Atma Jaya Yogjakarta A-10-11

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2Februari 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2Februari 2013 ANALISA PROMOTION MIX TERHADAP PRODUK JAMU DENGAN PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) DAN CLUSTER ANALYSIS (Studi Kasus Pada Industri Kecil Obat Tradisional di Jawa Timur) Arni Rahmawati

Lebih terperinci

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM). ANALISIS SERVICE QUALITY PT. TERMINAL PETI KEMAS SURABAYA BERBASIS STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) Trinil Muktiningrum, Haryono, Vita Ratnasari Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi semakin membuat gaya hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan semakin maju, khususnya

Lebih terperinci

Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Sabun Mandi Lifebuoy

Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Sabun Mandi Lifebuoy Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Sabun Mandi Lifebuoy Esti Margiyanti Utami & Sri Kusmaryati Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan produk semakin ramai, selain banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama menjadikan persaingan menjadi ketat, setiap perusahaan juga

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN Heru Hermawan email : Heruhermawan1990@gmail.com ABSTRAK Heru Hermawan. Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar) ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar) Novemy Triyandari Nugroho STMIK Duta Bangsa Surakarta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 79 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan pada Bab IV dari data survei tentang kualitas pelayanan yang didapatkan nasabah dari PT. BRI Tbk cabang Blitar diperoleh

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan maka simpulan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan maka simpulan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan maka simpulan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama yang menyatakan ada pengaruh antara

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM), memperlihatkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini cocok dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat psikogenetik,

Lebih terperinci

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc Ricky Herdiyansyah SP., MSc rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII PEMASARAN : Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak semakin tergerus dan bersaing dengan media digital, dengan semakin meluasnya pasar tablet dan koneksi internet yang semakin banyak, tentu memudahkan masyarakat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta. 43 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Kasali, Rhenald. 2003. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi, targeting, positioning.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan pasar, semua pelaku bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara indonesia pada saat ini sedang mengalami berbagai masalah ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN TERHADAP KELUHAN DAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN TERHADAP KELUHAN DAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien terhadap (Puspitasari dan Arifianty) PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN TERHADAP KELUHAN DAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP Nia Budi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat persaingannya saat ini cukup ketat. Setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan dunia bisnis ternyata sangat dibutuhkan juga dalam bidang komunikasi, khususnya dalam industri penerbitan buku dan sekarang salah satu jenis buku yang cukup laris di pasaran adalah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SILABUS DAN MATERI BAHAN AJAR MATA KULIAH : DASAR PEMASARAN OLEH ARIEF YULIANTO

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SILABUS DAN MATERI BAHAN AJAR MATA KULIAH : DASAR PEMASARAN OLEH ARIEF YULIANTO RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SILABUS DAN MATERI BAHAN AJAR MATA KULIAH : DASAR PEMASARAN OLEH ARIEF YULIANTO FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2008 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO Esty Ludriana Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Salah satu perilaku konsumen yang menarik bagi perusahaan adalah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto & Suharsimi Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto & Suharsimi Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. DAFTAR PUSTAKA Arikunto & Suharsimi. 008. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi IV. Rineka Cipta. Jakarta Assauri, Sofyan. 008. Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep dan Strategi). Raja Grafindo.

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) Nur Amalia Ma rufah 1, Panji Deoranto 2, Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi 2* 1 Alumni,

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini industri otomotif Indonesia sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan mengadakan perubahan perubahan yang sangat cepat, sehingga

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, LOKASI, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PRODUK GARMEN DI PT. JAYA ASRI GARMINDO KARANGANYAR ABSTRACT

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, LOKASI, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PRODUK GARMEN DI PT. JAYA ASRI GARMINDO KARANGANYAR ABSTRACT PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, LOKASI, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PRODUK GARMEN DI PT. JAYA ASRI GARMINDO KARANGANYAR Endry Kurniawan 1), Slamet Djauhari 2) 1) Mahasiswa Progdi Manajemen

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Konsumen dapat memperoleh semua kebutuhannya di pasar, karena pasar menyediakan berbagai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat menimbulkan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk atau jasa yang diterima oleh konsumen atau tidak.

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk atau jasa yang diterima oleh konsumen atau tidak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fungsi utama perusahaan adalah melakukan strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan suatu langkah yang direncanakan produsen sebelum produk dihasilkan dan dipasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB VI. Kesimpulan dan Saran

BAB VI. Kesimpulan dan Saran BAB VI Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan dari analisa deskriptif dan analisa verifikatif. Untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PEMBENTUKAN CUSTOMER LOYALTY PADA JENIS MEREK PASTA GIGI DENGAN ANALISIS SEM (STRUCTURAL EQUATION MODELLING) (Studi Kasus: Mahasiswa mahasiswi UMS) Diajukan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

PENERAPAN GREEN MARKETING MELALUI DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ABSTRAK

PENERAPAN GREEN MARKETING MELALUI DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ABSTRAK PENERAPAN GREEN MARKETING MELALUI DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN Harini Abrilia Setyawati 1, Sri Kartinah 2 1,2 Pogram Studi Manajemen STIE Putra Bangsa Email :

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA ASURANSI AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG PURWOREJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA ASURANSI AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG PURWOREJO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA ASURANSI AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG PURWOREJO Oleh Rochmat Nursalim Manajemen rochmat_nursalimzuber@yahoo.com Abstrak Pada saat ini industri

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA - GRAMEDIA EXPO SURABAYA

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA - GRAMEDIA EXPO SURABAYA PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA - GRAMEDIA EXPO SURABAYA (Dengan Pendekatan Structural Equation Modelling) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

Doni Wihartika E-ISSN

Doni Wihartika E-ISSN HUBUNGAN KUALITAS PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN STRATEGI PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KORAN JUALBELI Doni Wihartika Dosen Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN Oleh: Didik Darmanto Manajemen didix_11maret@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Promosi 2.1.1.1 Pengertian Promosi Promosi digunakan untuk menginformasikan atau memberitahu kepada orang mengenai produk dan membujuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun) 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hal yang penting dalam menjalani hidup untuk melakukan berbagai aktivitas. Kesadaran masyarakat akan kesehatan kini semakin tinggi

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono, (1999: 10) Penelitian menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Restoran cepat saji adalah salah satu industri di dunia yang berkembang dengan cepat, khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH DASAR PEMASARAN (ED) KODE / SKS : KK / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH DASAR PEMASARAN (ED) KODE / SKS : KK / 2 SKS 1 PENGERTIAN KONSEP 1. Pengertian dan ruang lingkup Mahasiswa dapat memahami dan 1,1 DAN LINGKUP menjelaskan : 2,1 2. Permbangan dan sejarah Beberapa pengertian, konsep, unsur dan pemikiran tentang falsafah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN I.I Pendahuluan Ramainya persaingan jasa pendidikan Perguruan Tinggi di Indonesia pada saat ini sangat kompetitif dan berusaha untuk menjadi Perguruan Tinggi yang terbaik, khususnya Perguruan

Lebih terperinci

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG PENGARUH DAYA TARIK CELEBRITY ENDORSER DALAM IKLAN TERHADAP PERILAKU MEMBELI PRODUK KARTU AS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ( Studi Pada Iklan Kartu AS Versi Sule ) Oleh : MUHAMMAD ADI

Lebih terperinci

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: CRISTYANTYO B 100 100 036 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran dewasa ini sudah sangat berkembang. Pemasaran sendiri berasal dari kenyataan bahwa manusia memiliki kebutuhan dan keinginan. Pemasaran adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI

ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI (Studi Kasus Pada Pengunjung di Tahu POO Kediri) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar

Lebih terperinci

PENGARUH PESAN IKLAN MENGGUNAKAN MEDIA TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KARTU SELULER MENTARI DI SURABAYA TIMUR SKRIPSI

PENGARUH PESAN IKLAN MENGGUNAKAN MEDIA TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KARTU SELULER MENTARI DI SURABAYA TIMUR SKRIPSI PENGARUH PESAN IKLAN MENGGUNAKAN MEDIA TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KARTU SELULER MENTARI DI SURABAYA TIMUR SKRIPSI Diajukan Oleh : Christine Aditia Wardani 0712010115/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi dari suatu organisasi atau perusahaan. Selain merupakan salah satu elemen dari

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal

BAB I LATAR BELAKANG. bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal BAB I LATAR BELAKANG Laporan penelitian ini membahas tentang perencanaan bisnis pemasaran produk alat kecantikan berupa rambut palsu merek INDOWIG. Perencanaan bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan

Lebih terperinci

Bab VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan

Bab VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Bab VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Hasil dari pengolahan data dan analisis data, kesimpulan dari penelitian SEM ini adalah; 1. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara strategi Marketing Mix dengan

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN LOYALITAS NASABAH

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN LOYALITAS NASABAH STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN LOYALITAS NASABAH (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Loyalitas Nasabah Pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Setia Budi Medan) Wan Herlin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan industri sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif agar

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO Sugiyanto (cristiansugiyanto243@yahoo.com) Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang dilakukan untuk mengubah dan memotivasi tingkah laku atau ketertarikan masyarakat untuk melakukan

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN tentang kualitas produk, harga produk, keunggulan teknologi produk, penggunaan produk, manfaat produk, dan kompatibilitas produk untuk kelima produk kosmetik tersebut dalam penelitian ini dapat terbentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan yang terjadi pada lingkungan bisnis berskala global semakin ketat, dengan semakin banyaknya perusahaan waralaba (franchising) di Bandung

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat kepuasan konsumen atas

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK YAMAHA N-MAX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMEDIASI INTERNATIONAL BRAND IMAGE

PENGARUH KUALITAS PRODUK YAMAHA N-MAX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMEDIASI INTERNATIONAL BRAND IMAGE Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 206, pp. 23~28 PENGARUH KUALITAS PRODUK YAMAHA N-MAX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMEDIASI INTERNATIONAL BRAND IMAGE 23 Chriswardana Bayu Dewa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. di mana bisnis dan perekonomian juga semakin mengglobal, membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. di mana bisnis dan perekonomian juga semakin mengglobal, membuat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia bisnis, terlebih dalam era globalisasi ini, di mana bisnis dan perekonomian juga semakin mengglobal, membuat persaingan yang dihadapi dalam

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, berikut kesimpulan yang dapat ditarik serta jawaban dari rumusan masalah: 1. Penilaian persepsi responden terhadap atribut produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Dan dari keadaan ini semua

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Dan dari keadaan ini semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perubahan-perubahan terjadi pada berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Dan dari keadaan ini semua pihak terkena

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN ATAS FAKTOR PENENTU TEMPAT BELANJA TERHADAP INDOMARET DAN ALFAMART. Rangkuman Skripsi

PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN ATAS FAKTOR PENENTU TEMPAT BELANJA TERHADAP INDOMARET DAN ALFAMART. Rangkuman Skripsi PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN ATAS FAKTOR PENENTU TEMPAT BELANJA TERHADAP INDOMARET DAN ALFAMART Abstrak Rangkuman Skripsi Disusun oleh: Jonathan Christian Supomo 09 03 17585 Manajemen, Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin kompetitif di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin kompetitif di era globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan bisnis yang semakin kompetitif di era globalisasi mendorong perusahaan untuk tidak sekedar menerapkan berbagai strategi, tetapi perusahaan juga harus

Lebih terperinci

PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo)

PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo) PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo) Cahyo Wibowo email: c.w1bi@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 6 Proses Produksi Iklan Pada Media. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

Account Management. KULIAH 6 Proses Produksi Iklan Pada Media. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Modul ke: Account Management KULIAH 6 Proses Produksi Iklan Pada Media Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist on making it

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari. Terutama dalam memenuhi kebutuhannya, karena setiap manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat menimbulkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu karakter konsumen Indonesia dalam melakukan pembelian adalah tidak terencana (unplanned buying). Berdasarkan hasil riset AC Nielsen dalam majalah MARKETING edisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era persaingan, semua pelaku bisnis yang ingin tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Tuntutan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH VARIABEL MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN DALAM MEMILIH JASA SERVIS DAN SEWA PADA UD. GRACE XPLOD OLEH :

SKRIPSI PENGARUH VARIABEL MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN DALAM MEMILIH JASA SERVIS DAN SEWA PADA UD. GRACE XPLOD OLEH : SKRIPSI PENGARUH VARIABEL MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN DALAM MEMILIH JASA SERVIS DAN SEWA PADA UD. GRACE XPLOD OLEH : UMI KHASANAH 01204079 FAKULTAS EKONOMI NAROTAMA SURABAYA 2009 i KATA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Definisi Iklan Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah menggiring orang pada gagasan. Pengertian iklan adalah

Lebih terperinci

PENGARUH PERSONAL SELLING MARKETING DEPARTMENT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI HOTEL ASTON MARINA JAKARTA

PENGARUH PERSONAL SELLING MARKETING DEPARTMENT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI HOTEL ASTON MARINA JAKARTA PENGARUH PERSONAL SELLING MARKETING DEPARTMENT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI HOTEL ASTON MARINA JAKARTA JESSY PRASETIO Jurusan Hotel Management, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Promosi merupakan kegiatan yang sangat penting bagi perusahaan, baik bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia barang maupun jasa. Promosi pada

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Memahami keinginan konsumen dan mempelajari perilaku konsumen sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan untuk mengetahui bagaimana perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia semakin maju hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama pada mahasiswa, semakin berkembangnya social media maka banyak yang membuka usaha di social media contohnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Keberadaan dunia bisnis memang sangat bermanfaat untuk kemajuan Negara Indonesia. Salah satu cara memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

AWAN SETIYAWAN NIM. B

AWAN SETIYAWAN NIM. B PENGARUH ATRIBUT SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TERHADAP MOTIVASI PEMBELIAN KONSUMEN (Study Kasus Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten) Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang berkembang, memberikan dampak positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan timbulnya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci