Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO"

Transkripsi

1 Jurnal Yang Berjudul PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI DI DESA TABUMELA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO 1

2 2

3 ABSTRAK Siti M Abdurrahman.. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra.Hj Rany Hiola,M.Kes dan Pembimbing II Andi Mursyidah S.Kep,Ns M.Kes. Pijat bayi adalah suatu bentuk permainan gerakan pada bayi, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal. Dengan terapi pijat bayi dapat mengatasi masalah tidur bayi sehingga kualitas tidur bayi akan lebih baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen Design dengan rancangan pre test post test with control group. Populasi berjumlah 61 bayi.pengambilan sampel yang digunakan teknik sampling Purposive Sampling. Sampel penelitian sebanyak 10 responden untuk kelompok kontrol dan 10 responden untuk kelompok intervensi. Hasil penelitian dengan uji wilcoxon test kelompok kontrol didapatkan hasil p= dan pada kelompok intervensi didapatkan hasil p= Artinya ada pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi. Selain pijat bayi, pengaturan tempat tidur bayi dan posisi tidur bayi juga dapat mempengaruhi kualitas tidur bayi.untuk itu,perlunya peran tenaga kesehatan untuk mengembangkan promosi dan edukasi tentang pijat bayi kepada masyarakat khususnya orang tua untuk meningkatkan kualitas tidur bayi. Kata Kunci: Pijat Bayi, Kualitas Tidur Daftar Pustaka : 21 ( Tahun ) 3

4 4

5 PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI DI DESA TABUMELA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO Siti M Abdurrahman 1, Dra. Hj. Rany Hiola, M.Kes 2, Andi Mursyidah S.Kep,Ns M.Kes 3 1. Mahasiswa Jurusan Ilmu Keperawatan UNG 2. Dosen Jurusan Kesehatan Masyarakat UNG 3. Dosen Jurusan Keperawatan UNG ABSTRAK Siti M Abdurrahman.. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra.Hj Rany Hiola,M.Kes dan Pembimbing II Andi Mursyidah S.Kep,Ns M.Kes. Pijat bayi adalah suatu bentuk permainan gerakan pada bayi, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal. Dengan terapi pijat bayi dapat mengatasi masalah tidur bayi sehingga kualitas tidur bayi akan lebih baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen Design dengan rancangan pre test post test with control group. Populasi berjumlah 61 bayi.pengambilan sampel yang digunakan teknik sampling Purposive Sampling. Sampel penelitian sebanyak 10 responden untuk kelompok kontrol dan 10 responden untuk kelompok intervensi. Hasil penelitian dengan uji wilcoxon test kelompok kontrol didapatkan hasil p= dan pada kelompok intervensi didapatkan hasil p= Artinya ada pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi. Selain pijat bayi, pengaturan tempat tidur bayi dan posisi tidur bayi juga dapat mempengaruhi kualitas tidur bayi.untuk itu,perlunya peran tenaga kesehatan untuk mengembangkan promosi dan edukasi tentang pijat bayi kepada masyarakat khususnya orang tua untuk meningkatkan kualitas tidur bayi. Kata Kunci: Pijat Bayi, Kualitas Tidur Daftar Pustaka : 21 ( Tahun ) 5

6 PENDAHULUAN Setiap anak mengalami proses tumbuh kembang yang berbeda-beda. Baik menyangkut kecepatan dan percepatan proses tumbuh kembangnya,maupun keunikan-keunikkan tersendiri yang terdapat pada masing-masing anak. Salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi adalah tidur dan istirahat. Tidur merupakan prioritas utama bagi bayi, karena pada saat inilah terjadi repair neurobrain dan kurang lebih 75% hormon pertumbuhan diproduksi. Bayi yang baru lahir biasanya tidurnya lama, sekitar jam/hari dalam minggu pertama sejak kelahiran, dan 15 jam per hari pada bulan pertama sejak kelahiran. Seorang bayi yang baru lahir sampai kira-kira usia 3 bulan, akan menghabiskan waktu tidurnya sekitar jam, dengan pembagian waktu 8 jam untuk tidur siang dan 9 jam untuk tidur malam. Bayi dikatakan memiliki kualitas tidur yang baik apabila lama tidurnya biasanya hampir seimbang antara siang dan malam, bayi bisa tidur dengan tenang,bayi merasa sangat segar saat bangun tidur di pagi hari dan bayi merasa penuh semangat untuk melakukan aktivitas fisik ringan lainnya. Berdasarkan data WHO tahun 2012 yang dicantumkan dalam jurnal Pediatrics, tercatat sekitar 33 % bayi mengalami masalah tidur. Di Indonesia cukup banyak bayi yang mengalami masalah tidur, yaitu sekitar 44,2% bayi mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di malam hari. Namun lebih dari 72% orang tua menganggap gangguan tidur pada bayi bukan suatu masalah atau hanya masalah kecil, hal tersebut diungkapkan oleh sebuah penelitian pada tahun yang dilaksanakan di lima kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Medan, Palembang dan Batam). Menurut hasil penelitian Sekartini tahun 2004, yang dilakukan di 5 kota yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Palembang dan Batam dengan jumlah responden 385 orang, diperoleh data 51,3% bayi mengalami gangguan tidur, 42 % jam tidur malamnya kurang dari 9 jam, terbangun malam hari lebih dari tiga kali dan lama terbangun pada malam hari lebih dari satu jam. Siti M Abdurrahman Program Studi Ilmu Keperawatan, FIKK, UNG 6

7 Saat ini berbagai terapi telah dikembangkan, baik terapi farmakologis maupun non farmakologis. Menurut Dr.Andreas, salah satu terapi non farmakologis untuk mengatasi masalah tidur bayi adalah pijat bayi. Dengan terapi pijat bayi melalui 19 gerakkan pijatan dapat mengatasi masalah tidur bayi sehingga kualitas tidur bayi akan lebih baik. Untuk mengetahui kualitas tidur bayi pada penelitian ini menggunakan kuisioner yang mengacu pada Brief Screening Questionnaire for infants sleep problem (BSQI), kuesioner ini telah divalidasi terhadap ACG ( Actigrafi) dan sebelumnya telah digunakan oleh seorang ahli yaitu Avi Sadeh Dsc dalam penelitiannya yang dilakukan di Amerika pada tanggal 7 Juli Berdasarkan penelitian yang dipimpin oleh Angela Underdown dari Warwick Medical School dan Institute of Education dari University of Warwick, meneliti 9 macam gerakan pijat bayi yang diterapkan kepada 598 bayi usia di bawah 6 bulan. Hasil penelitian tersebut salah satunya disebutkan bahwa pijat bayi dapat mempengaruhi keluarnya hormon tidur melatonin, dengan hormon tersebut bayi dapat memiliki pola tidur yang teratur (Dalam Rafknowledge 1, 2004). Berdasarkan hasil pengambilan data awal di Desa Tab 1 umela Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo pada tanggal 23 Februari didapatkan jumlah bayi 61 bayi yang berkunjung melakukan imunisasi di Posyandu Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo, 29 bayi dilaporkan mengalami masalah ketika tidur. Keluhan yang dilaporkan oleh ibu berbeda-beda pada setiap bayi. Ada yang melaporkan sering terbangun ketika tidur pada malam hari karena ketika siang hari terlalu banyak melakukan aktivitas fisik ringan, seperti belajar merangkak, belajar mencoba duduk sebentar dengan ditopang, kondisi anaknya yang lagi sakit, sering mendengar suara dengkuran, dan suhu kamar yang terlalu panas. Ibu-ibu menganggap masalah gangguan tidur (bayi tidak bisa tidur nyenyak / sering terbangun dan menangis dimalam hari) merupakan hal yang biasa dan akan hilang dengan 1 Rafknowledge, Insomnia,Gangguan Tidur, Jakarta Elek Media Komputindo, Siti M Abdurrahman Program Studi Ilmu Keperawatan, FIKK, UNG 7

8 sendirinya, dan kebanyakan ibu-ibu melakukan pijat bayi pada tukang pijat hanya pada saat kondisi bayi lagi sakit saja. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin meneliti tentang Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pre test-post test with control group yang bertujuan membandingkan perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah bayi yang ada di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo dengan jumlah 61 bayi. Pengambilan sampel dalam penelitan ini menggunakan teknik sampling Purposive Sampling, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 29 bayi yang berusia 3-6 bulan dengan pembagian 10 bayi kelompok intervensi dan 10 bayi kelompok kontrol, sedangkan 9 bayi lainnya termasuk dalam kategori drop out karena pada waktu peaksanaan penelitian 7 bayi di antaranya sudah berusia lebih dari 6 bulan, dan 2 diantaranya sudah tidak tinggal di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner kualitas tidur yang telah di uji validitasnya. Kuesioner kualitas tidur yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Brief Screening Questionnaire for infants sleep problem (BSQI), yaitu kuesioner untuk mengetahui kualitas tidur yang telah divalidasi terhadap ACG ( Actigrafi). Sehari sebelum dilakukan pemijatan, peneliti mengunjungi rumah ( door to door ) orang tua responden yang telah terpilih sebagai responden untuk diberikan informed consent, selain itu orang tua bayi dibagikan kuisioner kualitas tidur bayi sebelum dilakukan pemijatan pada responden kelompok intervensi, begitupun dengan kelompok kontrol dibagikan kuisioner kualitas tidur kemudian peneliti membagi jadwal pada responden untuk waktu Siti M Abdurrahman Program Studi Ilmu Keperawatan, FIKK, UNG 8

9 pemijatan pada kelompok intervensi Selanjutnya pemberian terapi pijat bayi yang dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu pada waktu pagi dan malam dalam waktu 15 menit yang dilakukan 2 kali dalam seminggu selama 3 minggu yang dilakukan oleh pemijat yang telah direkomendasikan oleh orang tua responden. Selanjutnya peneliti membagikan kuisioner kualitas tidur bayi setelah dilakukan pemijatan baik kepada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Setelah data terkumpul maka data di berikan skor dan dikategorikan menjadi yang memiliki kualitas tidur baik jika jawaban pertanyaan kusioner 50%, sedangkan yang memiliki kualitas tidur buruk jika jawaban pertanyaan kusioner < 50%. Untuk menganalisis pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi maka dilakukan uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat signifikansi p 0,05 dan tingkat kepercayaan 95%. HASIL PENELITIAN 1.Karakterisitik Responden Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh distribusi responden berdasarkan usia : Tabel 1 : Distribusi Frekuensi Karakterisitik Responden Berdasarkan Usia pada Kelompok Intervensi No Usia n Presentasi (%) (Bulan) Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan Total Sumber : Data Primer Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Karakterisitik Responden Berdasarkan Usia pada Kelompok Kontrol No Usia n Presentasi (%) (Bulan) 1. 3 Bulan 2 20 Siti M Abdurrahman Program Studi Ilmu Keperawatan, FIKK, UNG 9

10 Bulan 5 Bulan 6 Bulan Total Sumber : Data Primer Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa dari seluruh responden 10 bayi untuk kelompok intervensi usia responden terbanyak yaitu usia 4 bulan dengan jumlah 5 responden ( 50 %). Dan begitupun pada kelompok kontrol yang dapat dilihat pada tabel 2 bahwa dari seluruh responden 10 bayi dalam kelompok kontrol usia responden terbanyak yaitu usia 4 bulan dengan jumlah responden 5 (50%) Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh distribusi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 3 : Distribusi Frekuensi Karakterisitik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada Kelompok Intervensi No Jenis Kelamin n Presentasi ( %) 1 2 Perempuan Laki-laki Total Sumber : Data Primer, Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin pada kelompok intervensi baik perempuan maupun laki-laki memiliki jumlah responden yang sama yaitu masing-masing 5 responden (50%) untuk perempuan dan 5 responden (50%) untuk laki-laki Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Karakterisitik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada Kelompok Kontrol No Jenis Kelamin n Presentasi ( %) 1 2 Perempuan Laki-laki Total Sumber : Data Primer, Siti M Abdurrahman Program Studi Ilmu Keperawatan, FIKK, UNG 10

11 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol berdasarkan jenis kelamin, responden terbanyak yaitu perempuan sebanyak 6 responden (60%) dan laki-laki sebanyak 4 responden (40%) 2. Kualitas Tidur Bayi Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh distribusi responden berdasarkan kualitas tidur pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah sebagai berikut Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kualitas Tidur Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Pemijatan Bayi Pada Kelompok Intervensi Sebelum Pemijatan Bayi Setelah Pemijatan Bayi Kualitas Tidur n % Kualitas Tidur n % Baik Buruk Baik Buruk Total Total Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa dari 10 responden kelompok intervensi,kualitas tidur bayi sebelum dilakukan pemijatan bayi terdapat 2 responden dengan presentasi 20% memiliki kualitas tidur baik, sedangkan 8 responden lainnya dengan presentasi 80% memiliki kualitas tidur buruk, sedangkan kualitas tidur bayi sesudah pemijatan bayi pada kelompok intervensi terdapat 7 responden dengan presentasi 70% memiliki kualitas tidur baik, sedangkan 3 reponden lainnya dengan presentasi 30% memiliki kualitas tidur baik Tabel 6 : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kualitas Tidur Pre Test Dan Post Test Pada Kelompok Kontrol : Pre Test Post Test Kualitas Tidur n % Kualitas Tidur n % Baik Buruk Baik Buruk Total Total Sumber : Data Primer Siti M Abdurrahman Program Studi Ilmu Keperawatan, FIKK, UNG 11

12 Berdarkan tabel 6 menunjukkan menunjukkan bahwa dari 10 responden kelompok kontrol, kualitas tidur bayi baik pada pre test maupun post test jumlah bayi yang memiliki kualitas tidur baik sebanyak 2 responden dengan presentasi 20% dan jumlah bayi yang memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 8 responden dengan presentasi 80%. 3. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Berdasarkan uji statistik yang dilakukan diperoleh pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi pada kelompok intervensi adalah sebagai berikut: Tabel 7 : Hasil Uji Statistik Menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test Pada Kelompok Intervensi Kualitas Tidur Bayi Sebelum Dan Sesudah Pemijatan Sumber : Data Primer, Mean Sum Of Z P Rank Ranks ( Value) Tabel 8 : Hasil Uji Statistik Menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test Pada Kelompok Kontrol Kualitas Tidur Bayi Pre Dan Post Test Sumber : Data Primer Mean Sum Of Z P Rank Ranks ( Value) Berdasarkan analisis uji statistic Wilcoxon Signed Rank Test untuk pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo pada kelompok intervensi diperoleh bahwa besarnya nilai Z sebesar -2,236 dengan nilai siginifikan (p=value) sebesar dimana nilai probabilitas kurang dari nilai α <0.05, maka dengan ini hipotesis pada penelitian ini diterima, bahwa terdapat pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Dan pada kelompok kontrol berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa berdasarkan analisis Siti M Abdurrahman Program Studi Ilmu Keperawatan, FIKK, UNG 12

13 uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test pada kelompok kontrol diperoleh bahwa besarnya nilai Z sebesar dengan nilai siginifikan (p=value) sebesar dimana nilai probabilitas lebih dari nilai α PEMBAHASAN Berdasarkan distribusi frekuensi dan presentasi responden pada kelompok intervensi sebelum dilakukan pemijatan terdapat 2 responden dengan presentasi 20% yang memiliki kualitas tidur baik. Hal ini dikarenakan pada responden tersebut untuk pengaturan tempat tidur dan posisi tidur responden saat tidur sudah benar yaitu pengaturan tidur di tempat tidur orang tua dan posisi tidur terlentang. Sedangkan 8 responden dengan presentasi 80% lainnya yang memiliki kualitas tidur buruk dikarenakan 8 responden (80%) tersebut saat tidur dengan posisi menyamping, dan jumlah lama tidur malam hari kurang dari 9 jam dan lama tidur siang hari kurang dari 8 jam dan orang tua responden menganggap hal ini tidak ada masalah untuk kualitas tidur bayinya. Begitupun dengan kelompok kontrol, terdapat 2 responden dengan presentasi (20%) yang memiliki kualitas tidur baik dikarenakan pengaturan tempat tidur di tempat tidur orang tua dan posisi tidur terlentang, sedangkan 8 responden dengan presentasi 80% lainnya memiliki kualitas tidur buruk dikarenakan posisi tidur yang menyamping dan jumlah jam tidur malam hari kurang dari 9 jam dan jumlah jam tidur siang hari kurang dari 8 jam. Hal ini dikarenakan berdasarkan keluhan yang dilaporkan oleh orang tua responden dengan keluhan yang berbeda-beda. Ada yang melaporkan sering terbangun ketika tidur pada malam hari karena ketika siang hari terlalu banyak melakukan aktivitas fisik ringan, seperti belajar merangkak, belajar mencoba duduk sebentar dengan ditopang, kondisi anaknya yang lagi sakit, sering mendengar suara dengkuran, dan suhu kamar yang terlalu panas. Untuk distribusi frekuensi dan presentasi responden pada kelompok intervensi sesudah dilakukan pemijatan terdapat 7 responden dengan presentasi 70% memiliki kualitas tidur baik. Hal ini dikarenakan pada kelompok intervensi diberikan perlakuan pemijatan sehingga terjadi perubahan kualitas tidur bayi yang ditandai dengan Siti M Abdurrahman Program Studi Ilmu Keperawatan, FIKK, UNG 13

14 meningkatnya waktu tidur malam bayi menjadi 9 jam, dan waktu tidur siang bayi menjadi 8 jam. Dan 3 responden dengan presentasi 30% lainnya setelah diberikan pemijatan ternyata masih memiliki kualitas tidur buruk yang dikarenakan 2 diantaranya hanya mengalami peningkatan jam tidur pada malam hari, dan tidak mengalami peningkatan jam tidur pada siang hari, sedangkan 1 responden lainnya terjadi peningkatan jam tidur pada malam hari dan siang hari tetapi pengaturan tempat tidur tidak berada ditempat tidur orang tua dan posisi tidur responden yang menyamping. Dan untuk kelompok kontrol, untuk post test terdapat 2 responden dengan presentasi 20% memiliki kualitas tidur baik walaupun tidak diberikan perlakuan pemijatan hal ini dikarena pengaturan tempat tidur bayi yang sudah tepat dan posisi tidur bayi yang sudah benar, tetapi tidak terjadi peningkatan jam tidur malam hari dan jam tidur siang hari. Sedangkan 8 responden dengan presentasi 80% diantaranya untuk post test memiliki kualitas tidur buruk, dikarenakan selain tidak diberikan perlakuan pemijatan bayi disebabkan juga karena tidak terjadi peningkatan jam tidur pada malam hari dan siang hari, selain itu posisi tidur bayi yang menyamping juga mempengaruhi kualitas tidur bayi. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh bahwa besarnya nilai Z sebesar dengan nilai siginifikan (p=value) sebesar dimana nilai probabilitas kurang dari nilai α 0.05, hasil uji statistik ini menujukkan terdapat pengaruh yang pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi sebelum dan sesudah di berikan pemijatan bayi. Hal ini dikarenakan peningkatan kualitas tidur pada bayi yang diberi pemijatan tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan kadar sekresi serotonin yang dihasilkan pada saat pemijatan. Serotonin merupakan neurotransmiter utama yang berkaitan dengan timbulnya keadaan tidur dengan menekan aktivitas sistem pengaktivasi retikularis maupun aktivitas otak lainnya 2 (Guyton, 2007). Menurut 3 Mas ud (2001), serotonin yang disintesis dari 2 Guyton& Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Jakarta, Edisi Sebelas, Mas ud, Fisiologi: Persepsi Kerja Otak,Malang, um Press Malang,2001 Siti M Abdurrahman Program Studi Ilmu Keperawatan, FIKK, UNG 14

15 asam amino tripthophan akan diubah menjadi 5-hidroksitriptophan (5HTP) kemudian menjadi N-asetil serotonin yang pada akhirnya berubah menjadi melatonin. Melatonin mempunyai peran dalam tidur dan membuat tidur lebih lama dan lelap pada saat malam hari. Hal ini disebabkan karena melatonin lebih banyak diproduksi pada keadaan gelap saat cahaya yang masuk ke mata berkurang (Mas ud 4, 2001). Selain itu ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur bayi diantaranya yaitu lingkungan, pengaturan tempat tidur bayi dan posisi bayi pada saat tidur. Lingkungan fisik tempat bayi tidur berpengaruh penting pada kemampuan untuk tertidur dan tetap tertidur. Atur suasana kamar sehingga nyaman untuk tidur yang meliputi tata cahaya, ventilasi, tata warna, suhu, dan juga keadaan boksnya. Selain itu, menurut Sadeh 5 ( 2008 ) untuk pengaturan tempat tidur bayi usia 3-6 bulan sebaiknya ditempat tidur orang tua, karena tidur bersama dengan orang tua memberikan beberapa manfaat yaitu dapat mempermudah pemberian ASI dan dapat memberikan respon cepat ketika bayi menangis dan memungkinkan ibu untuk lebih mudah memprediksi bahaya jika terjadi perhentian nafas dan untuk posisi tidur bayi menurut American Academy Of Pediatrics (2000) merekomendasikan posisi tidur yang sehat bagi bayi adalah tidur terlentang dan bukan meniarap atapun menyamping. Kejadian kematian bayi secara mengejutkan telah berkurang ke 50% semenjak posisi tidur ini disarankan. Posisi ini dikecualikan pada bayi yang cacat dibagian kepala dan mempunyai lidah yang besar yang akan meyekat pernafasan. Hasil penelitian serupa yang dilakukan oleh Diah E.M pada tahun 2012 di wilayah kerja Puskesmas Denpasar, dimana hasil penelitian menunjukkan peningkatan kualitas tidur setelah diberikan intervensi pijat bayi yaitu 21 responden (70 %), sedangkan 9 responden (30%) tidak mengalami peningkatan kualitas tidur setelah diberikan intervensi pijat bayi. Hasil penelitian juga menunjukkan mean atau rata-rata kualitas tidur pre sebesar 23,77 dan mean kualitas tidur post sebesar 30,83. 4 Mas ud, Fisiologi: Persepsi Kerja Otak,Malang, UM Press Malang, Sadeh, Tumbuh Kembang Anak, Yogyakarta,Kata Hati,2008 Siti M Abdurrahman Program Studi Ilmu Keperawatan, FIKK, UNG 15

16 Penelitian yang serupa dilakukan oleh Tiffany Field di Touch Research Institute America yang menunjukkan bahwa bayi yang dipijat selama 2x15 menit setiap minggunya dalam jangka waktu 4 minggu, tidurnya menjadi lebih nyenyak sehingga pada waktu bangun konsentrasinya lebih baik daripada sebelum diberi pemijatan (Dalam Roesli 6,2013) Secara teori dapat dijelaskan bahwa pada manusia, lebih dari 90% serotonin dalam tubuh ditemukan dalam sel enterochromaffin dalam saluran gastrointestinal (duodenum). Sel enterochromaffin merupakan tempat sintesis dan penyimpanan utama dari serotonin dalam tubuh. Serotonin juga ditemukan dalam sel raphe dalam batang otak, terdapat neuron serotoninergik yang mensintesis, menyimpan, dan melepaskan serotonin sebagai neurotransmiter. Serotonin dapat menginduksi rasa kantuk dan memberikan ketenangan (antidepressan). Pelepasan serotonin dirangsang oleh adanya makanan dan stimulasi pada nervus vagus. Selain itu, sistem neurotransmiter serotonin juga meningkatkan kapasitas sel reseptor untuk mengikat glukokortikoid (adrenalin suatu hormon stres) sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (cortisol hormone), proses ini menyebabkan perasaan rileks pada bayi sehingga merasa lebih nyaman dan tenang saat tidur. (Roesli, 2009; Yahya, 2011) SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo yang telah dilakukan oleh peneliti, maka peneliti menyimpulkan adanya pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo dengan nilai (p=value) sebesar dimana nilai probabilitas kurang dari nilai α 0.05, hal ini dibuktikan dengan kualitas tidur bayi pada kelompok intervensi sesudah dilakukan pemijatan bayi terdapat 70% 6 Roesli, Pedoman Pijat Bayi,Jakarta,PT. Trubus Agriwidia, Siti M Abdurrahman Program Studi Ilmu Keperawatan, FIKK, UNG 16

17 memiliki kualitas baik dan 30% memiliki kualitas tidur buruk. Sedangkan pada kelompok kontrol pada post test terdapat 20% memiliki kualitas tidur baik dan 80% memiliki kualitas tidur buruk. Sebelumnya kualitas tidur bayi pada kelompok intervensi sebelum dilakukan pemijatan bayi terdapat 20% memiliki kualitas baik dan 80% memiliki kualitas tidur buruk. Sedangkan pada kelompok kontrol pada pre test terdapat 20% memiliki kualitas tidur baik dan 80% memliki kualitas tidur buruk. SARAN Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pada masyarakat, khususnya ibu-ibu tentang pijat bayi sehingga dapat menstimulasi secara maksimal untuk membantu tumbuh kembang anak. Untuk petugas kesehatan perlu mengembangkan promosi dan edukasi tentang pijat bayi kepada masyarakat khususnya orangtua untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas tidur bayi. Dan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan sampel dengan jumlah yang lebih besar, dan juga penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menilai berat badan bayi maupun perkembanagan bayi, bukan hanya kualitas tidur bayi saja., selain itu diharapkan dapat memberikan pelatihan yang lebih intensif pada ibu yang menjadi orang tua responden. DAFTAR PUSTAKA Candra.(2005). Pijat Dan Senam Sehat Untuk Bayi. Jogjakarta: Kata Hati. Depatretmen Kesehatan. (2009). Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak di tingkat pelayanan kesehatan dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Gichara.(2006). Ayo Bangun! Dengan Bugar Karena Tidur Yang Benar. Jakarta : Penerbit Hikmah. Guyton & Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi Sebelas. Jakarta: EGC. Hammer, T.J., & Turner, P.h. (1990). Parenting in contemporary society. Edisi ke- 2. New Jersey: Prentice Hall. Dalam : Soedjatmiko. (2006). Pentingnya stimulasi Siti M Abdurrahman Program Studi Ilmu Keperawatan, FIKK, UNG 17

18 dini untuk merangsang perkembangan bayi dan balita terutama pada bayi resiko tinggi. Jakarta: Sari Pediatri, 8, Hidayat, A.A Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Kartono, Kartini Psikologi Anak Bandung. Jilid Ketiga. Edisi Kedua. Bandung: Mandar Maju Mas ud, I Fisiologi: Persepsi Kerja Otak. UM Press Malang: Malang. Notoatmodjo,Soekidjo.2012.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. Potter, P.A. & Perry, A.G Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,Proses, Dan Praktik. Edisi 4 Volume 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Prasetyono Buku Pintar Memijat Bayi. Yogyakarta: Buku Biru Rafknowledge Insomnia, Gangguan Tidur. Jakarta : Elek Media Komputindo. Roesli, U Pedoman Pijat Bayi. Edisi Revisi. Jakarta: PT Trubus Agriwidia Sadeh Tumbuh Kembang Anak.Yogyakarta : Kata Hati Saputra.2009.Mengenal Jam Tidur Anak. Jakarta: Angjaya Pustaka Setiadi Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan, Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu. Soedjatmiko Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak.Jakarta: Bedah Ilmu Sugiyono,2009. Statitska Untuk Penelitian. Bandung: Alfaveta Vina Kualitas Tidur Sangat Penting Bagi Pertumbuhan Anak. Diakses pada tanggal 15 Februari. Wong, L. D Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrrlk.. Jakarta:EGC Siti M Abdurrahman Program Studi Ilmu Keperawatan, FIKK, UNG 18

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak mengalami proses tumbuh kembang yang berbeda-beda. Baik menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak mengalami proses tumbuh kembang yang berbeda-beda. Baik menyangkut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap anak mengalami proses tumbuh kembang yang berbeda-beda. Baik menyangkut kecepatan dan percepatan proses tumbuh kembangnya, maupun keunikan-keunikkan tersendiri

Lebih terperinci

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA MUNUNGREJO KECAMATAN NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA MUNUNGREJO KECAMATAN NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA MUNUNGREJO KECAMATAN NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN Lilik Mardiana*, Diah Eko Martini** ABSTRAK Tidur merupakan prioritas utama bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 Nia Triswanti 1 ABSTRAK Pijat bayi merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidur adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama 16-20 jam sehari. Memasuki usia 2 bulan bayi

Lebih terperinci

PENGARUH KOMBINASI PIJAT BAYI DENGAN MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP BERAT BADAN DAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN ABSTRAK

PENGARUH KOMBINASI PIJAT BAYI DENGAN MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP BERAT BADAN DAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN ABSTRAK PENGARUH KOMBINASI PIJAT BAYI DENGAN MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP BERAT BADAN DAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN Sendi Mahareni 1), Farida Sukowati 2),Elisa Ulfiana 3) E-mail : smahareni@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Listina Laili Ulfah 201510104028 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin perawatan bayi selama ratusan tahun di banyak kebudayaan dan salah satu teknik terapi tertua di dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang menjadi SDGs (Sustainable Development

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe merupakan Rumah Sakit Umum (RSU) terbesar yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT Helmi Fangidae a,c, Elisabeth Herwanti b, Maria Y. Bina c a Mahasiswa S-1 Prodi

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan pada Program

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN Destyna Yohana Gultom... ABSTRAK Pijat bayi adalah terapi sentuh tertua yang dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan

Lebih terperinci

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months. THE EFFECTIVENESS OF INFANT MASSAGE ON SLEEP QUALITY ON INFANTS 5-7 MONTHS OF AGE IN LOKBUNTAR VILLAGE HARUYAN DISTRICT HULU SUNGAI TENGAH REGENCY BARABAI 3013 Emilia Rizkiyati 1, Muhsinin 2, Syamsul Firdaus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada Sentuhan dan pelukan dari seorang ibu adalah kebutuhan

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015 ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015 Fatma Abd Manaf 1, Andi ayumar 1, Suradi Efendi 1 1 School od Health

Lebih terperinci

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: SURYADI ARIANATA 080201132 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik, dan berkesinambungan. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bayi ada dua, yaitu faktor genetik

Lebih terperinci

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG (The Effect Of Baby s Massage With The Sleep Quality Of Baby As Old As E 3-6 Months At Bandung

Lebih terperinci

PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI

PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI Utia Dina Nasiroh 1), Rini Susanti 2), Chichik Nirmasari 3). 1 Universitas Ngudi Waluyo email : rinisusantirien@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh pemerintah telah mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum antara lain dapat dilihat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007 HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007 Anna Uswatun Qoyyimah ), Astri Wahyuningsih 2), Sintia Winarni 3)

Lebih terperinci

PENGARUH HEALTH EDUCATION

PENGARUH HEALTH EDUCATION PENGARUH HEALTH EDUCATION DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KOMPETENSI IBU NIFAS DALAM PIJAT BAYI DI BPM NY. WIDYA SUROSO DESA GEGER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN Ika Ayu Kurniawati*,Lilin Turlina**.......ABSTRAK.......

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experimental Pre-Post Test dengan intervensi senam otak. Penelitian ini dilakukan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI POLIKLINIK KESEHATAN DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI POLIKLINIK KESEHATAN DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI POLIKLINIK KESEHATAN DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK Layyinatus Shofa 1, Yunani 2, Rose Hudhariani 3 1,2,3 STIKES Karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari kemajuan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam bidang medis, ilmu kedokteran

Lebih terperinci

PERBEDAAN KUALITAS TIDUR SEBELUM DAN SESUDAH PELAKSANAAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI KLINIK A UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

PERBEDAAN KUALITAS TIDUR SEBELUM DAN SESUDAH PELAKSANAAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI KLINIK A UNGARAN KABUPATEN SEMARANG PERBEDAAN KUALITAS TIDUR SEBELUM DAN SESUDAH PELAKSANAAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI KLINIK A UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Putri Lintang Kencono*)Eko Susilo**) Ida Sofiyanti**) STIKES NGUDI WALUYO

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Deri, 2008) dari Warwick medical school, Institute of Education dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Deri, 2008) dari Warwick medical school, Institute of Education dan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya upaya dalam meningkatkan kesehatan dan perkembangan bayi perlu adanya perawatan yang baik untuk bayi itu sendiri. Salah satunya adalah pijat yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tidur Bayi Tidur adalah proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan (Perry et all, 2006). Pada dasarnya, tidur dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pola tidur bayi usia 3 6 bulan. Penelitian ini dilakukan di Dusun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pola tidur bayi usia 3 6 bulan. Penelitian ini dilakukan di Dusun 58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dijelaskan hasil penelitian tentang pengaruh pijat bayi terhadap pola tidur bayi usia 3 6 bulan. Penelitian ini dilakukan di Dusun Gandekan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan tipe atau jenis penelitian quasi eksperimen kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Siti Hardianti, Sri Janatri janatrisri@yahoo.co.id Abstrak Periode penting dalam tumbuh

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG A. Pendahuluan Hipertensi dikenal secara luas sebagai penyakit kardiovaskular. Saat ini penyakit kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Siti Romadoni, Aryadi, Desy Rukiyati PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis. Maslow (1970) mengatakan

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH USIA 5 TAHUN DI TK KARTINI DESA TOTO SELATAN KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh MELISRIAWATI GANI (NIM.

Lebih terperinci

Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK. Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( )

Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK. Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( ) EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI UMUR 3 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IBRAHIM ADJI KECAMATAN BATUNUNGGAL KOTA BANDUNG TAHUN 2014 Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK Pijat

Lebih terperinci

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Heni Hirawati Pranoto *), Sugeng Maryanto **) *) Staf Pengajar Program Studi D-III Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo **) Staf Pengajar Program

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP BERKURANGNYA KELUHAN GANGGUAN TIDUR PADA REMAJA DI PANTI AL-MUDAKKIR DAN DI PANTI AL-AMIN BANJARMASIN

EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP BERKURANGNYA KELUHAN GANGGUAN TIDUR PADA REMAJA DI PANTI AL-MUDAKKIR DAN DI PANTI AL-AMIN BANJARMASIN EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP BERKURANGNYA KELUHAN GANGGUAN TIDUR PADA REMAJA DI PANTI AL-MUDAKKIR DAN DI PANTI AL-AMIN BANJARMASIN Mahdalena 1 Muhlis 2 M. Fadli 3 1 Jurusan Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang khususnya

Lebih terperinci

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Isa Khasani dan Nisa Amriyah Abstrak Sectio caesarea merupakan salah satu pembedahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu eksperimental semu (Quasi Experimental. Design). Tipe penelitian Quasy Eksperimental Design adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu eksperimental semu (Quasi Experimental. Design). Tipe penelitian Quasy Eksperimental Design adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif yaitu eksperimental semu (Quasi Experimental Design). Tipe penelitian Quasy Eksperimental

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL SKRIPSI Disusun oleh: Dani Agus Triana Putriningtyas 201510104379

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap, 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi membutuhkan tiga hal untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal, yaitu asuh (nutrisi & lingkungan), asih (kasih sayang), dan asah (stimulasi). Kebutuhan asuh

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Tumbuh Kembang, ASI, MP-ASI Daftar Pustaka: 33 buah ( )

ABSTRAK. Kata Kunci: Tumbuh Kembang, ASI, MP-ASI Daftar Pustaka: 33 buah ( ) ABSTRAK Nurlaila Kai, 2015. Perbedaan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-6 Bulan yang diberi Asi Eksklusif dengan yang diberi MP-ASI di Desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY). Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. komparasi. Karena bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel

BAB 3 METODE PENELITIAN. komparasi. Karena bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik komparasi. Karena bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel yaitu pengaruh kompres

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan menggunakan rancangan two group pretest-posttest with control group design. Observasi dilakukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN MANDI AIR HANGAT DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA USIA LANJUT DI DESA CANDEN KRAJAN KALIKOTES KLATEN

HUBUNGAN KEBIASAAN MANDI AIR HANGAT DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA USIA LANJUT DI DESA CANDEN KRAJAN KALIKOTES KLATEN HUBUNGAN KEBIASAAN MANDI AIR HANGAT DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA USIA LANJUT DI DESA CANDEN KRAJAN KALIKOTES KLATEN Ambar Winarti STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN ABSTRAK Tidur merupakan kebutuhan manusia

Lebih terperinci

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo In Early Childhood Education Cinta Bunda Village Baran Sukoharjo) Ratna Indriati 1, Warsini 2 Akper

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Partisipan Penelitian Partisipan pada penelitian ini yaitu para lanjut usia (lansia) yang ada di Panti Wredha Salib Putih Salatiga sebagai kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. quasy experimen pre test post test with control group, penelitian ini. Tabel 3.1 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. quasy experimen pre test post test with control group, penelitian ini. Tabel 3.1 Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan design quasy experimen pre test post test with control group, penelitian ini mengungkapkan hubungan

Lebih terperinci

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar sarjana sains terapan fisioterapi oleh: NURNARITA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen (Preeksperiments design). Penelitian ini menggunakan rancangan one group pre test dan post test design.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan quasi eksperiment. Quasi eksperiment adalah penelitian yang menguji coba suatu intervensi pada sekelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dimana peneliti menggambarkan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan control group pretest-posttest.

Lebih terperinci

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam LAMPIRAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN Setelah diberikan penjelasan oleh peneliti mengenai maksud dan tujuan penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur : Pendidikan : Jenis Kelamin

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014 PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Tresna Komalasari ABSTRAK Teknik relaksasi dengan

Lebih terperinci

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI Ari Kurniarum, Suroso, Suwanti Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan Abstract:

Lebih terperinci

PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR LANSIA: TERAPI AKUPRESUR. Ambarsari, Siti Aisyah 1 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya 1

PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR LANSIA: TERAPI AKUPRESUR. Ambarsari, Siti Aisyah 1 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya 1 PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR LANSIA: TERAPI AKUPRESUR Ambarsari, Siti Aisyah 1 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya 1 ABSTRAK Kebutuhan tidur seseorang akan berkurang seiring dengan bertambahnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hari yang dicirikan dengan penurunan voluntary body movement dan penurunan

BAB 1 PENDAHULUAN. hari yang dicirikan dengan penurunan voluntary body movement dan penurunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidur adalah suatu insting untuk memulihkan diri dari aktivitas pada siang hari yang dicirikan dengan penurunan voluntary body movement dan penurunan kewaspadaan terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI Rofli Marlinda *)Rosalina, S.Kp.,M.Kes **), Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns **) *) Mahasiswa PSIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis maupun jumlahnya. Tenaga kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang berjumlah sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. optimal bagi manusia. Maslow dalam teori kebutuhan dasar manusia, membagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. optimal bagi manusia. Maslow dalam teori kebutuhan dasar manusia, membagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai macam kebutuhan dasar manusia seperti makanan, air, rasa aman, dan cinta sangat penting untuk keberlangsungan hidup dan terwujudnya kesehatan optimal

Lebih terperinci

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT Fiktina Vifri Ismiriyam 1), Anggun Trisnasari 2), Desti Endang Kartikasari 3) Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA Suryagustina*, Rimba Aprianti**, Isna Winarti*** Sekolah

Lebih terperinci

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi Disusun oleh: DENY SETIAWAN J

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Secara umum kesehatan mulut dan gigi telah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 NORA SAFRINA ABSTRAK Banyak ibu yang belum mengetahui tentang pijat bayi.

Lebih terperinci

1

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Post Partum merupakan keadaan dimana dimulainya setelah plasenta lahir dan berakhir ketika organ kandungan kembali seperti keadaan semula dan sebelum hamil yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan dan membuktikan antara

BAB V PEMBAHASAN. bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan dan membuktikan antara BAB V PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai pengaruh pijat bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan dan membuktikan antara teori yang sudah ada dengan kenyataan yang di hadapi

Lebih terperinci

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN LAMA TIDUR MALAM PADA BAYI 3-6 BULAN

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN LAMA TIDUR MALAM PADA BAYI 3-6 BULAN PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN LAMA TIDUR MALAM PADA BAYI 3-6 BULAN Effects of Baby Massage to Improvement of Long Night Sleep on Baby 3-6 Months Ayu Permata 1* Program Studi D-III Fisioterapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi

BAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang. Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang. Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan dikatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Padukuhan Kasihan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merasa badan tidak segar meskipun sudah tidur (Puspitosari, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merasa badan tidak segar meskipun sudah tidur (Puspitosari, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insomnia adalah keluhan sulit untuk masuk tidur atau sulit mempertahankan tidur (sering terbangun saat tidur) dan bangun terlalu awal serta tetapi merasa badan tidak

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO Maya Sinta Sumangkut Sefti Rompas Michael Karundeng Program Studi

Lebih terperinci

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat 2 Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, penyakit jantung koroner, pembuluh darah jantung dan otot jantung.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari penelitian mengenai hubungan tingkat kecemasan dengan derajat insomnia pada Lansia di Posyandu Lanjut Usia Mekar Sari Mojo Surabaya, dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016 PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016 R.A. Aminah Maya 1 ; Renda Natalina Pratama 2 Program Studi DIII

Lebih terperinci

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design: BAB lll METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design: one group pre and post test design atau disebut juga rancangan sebelum dan sesudah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4.2 Tempat dan waktu penelitian 4.2.1 Ruang

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*) EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO Dwi Helynarti Syurandari*) Abstrak Perilaku Hidup bersih dan Sehat merupakan sekumpulan perilaku

Lebih terperinci

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO Sri Sudarsih*, Wahyu liya Yulianti** Dosen S Keperawatan STIKes Bina Sehat Mojokerto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu penelitian yang menggunakan seluruh subjek dalam kelompok untuk diberi perlakuan. Dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DENGAN METODE OFF THE JOB TRAINING

PENGARUH PELATIHAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DENGAN METODE OFF THE JOB TRAINING PENGARUH PELATIHAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DENGAN METODE OFF THE JOB TRAINING PADA KADER TERHADAP KEMAMPUAN KADER MENDETEKSI PERKEMBANGAN BALITA Reni Sulistyowati 1, Septi Kurniawati

Lebih terperinci

Rakhma Nora Ika Susiana *) Abstrak

Rakhma Nora Ika Susiana *) Abstrak TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL KLIEN ISOLASI SOSIAL DI RUANG KUTILANG RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG-MALANG Rakhma Nora Ika

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL ABSTRAK

STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL ABSTRAK STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL 2 Ana Triwijayanti ABSTRAK Terapi oksigen merupakan salah satu dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan. Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan. Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasy eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan kelompok

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PNEUMONIA PADA BALITA DAN PENCEGAHANNYA DI KELURAHAN BULAKAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG (THE INFLUENCE OF PLAYING THERAPY AGAINST PRA SCHOOL

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental 39 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental dengan pretest-posttest with control group design yaitu menggunakan kelompok perlakuan

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA Sinopsis Rencana Tesis Oleh : Husna Maulida, SST BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian

Lebih terperinci

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN OLEH : NOVANA AYU DWI PRIHWIDHIARTI 010214A102 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Sheila Anggri Aswari 201410104073 PROGRAM STUDI BIDAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh. Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara

BAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh. Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lansia merupakan periode penutup bagi rentang kehidupan seseorang dimana telah terjadi kemunduran fisik dan psikologis secara bertahap (Hurlock, 1999). Proses

Lebih terperinci

Siti Haniyah 1), Pramesti Dewi 2), Iis Setiawan 3)

Siti Haniyah 1), Pramesti Dewi 2), Iis Setiawan 3) EFEKTIVITAS TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KELURAHAN TELUK PURWOKERTO SELATAN Siti Haniyah ), Pramesti Dewi ), Iis Setiawan

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI Siskana Dewi Rosita 1), Gipfel Remedina 2) Prodi D3 Kebidanan STIKes Mitra Husada Karanganyar Papahan, Tasikmadu, Karanganyar

Lebih terperinci

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan PENGARUH PEMBERIAN KIE (KOMUNIKASI, INFORMASI, EDUKASI) TENTANG EMESIS GRAVIDARUM TERHADAP SIKAP DALAM PENANGANAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI KELURAHAN NGEMPON KECAMATAN BERGAS KABUPATEN

Lebih terperinci