PERBEDAAN KUALITAS TIDUR SEBELUM DAN SESUDAH PELAKSANAAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI KLINIK A UNGARAN KABUPATEN SEMARANG
|
|
- Yuliani Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBEDAAN KUALITAS TIDUR SEBELUM DAN SESUDAH PELAKSANAAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI KLINIK A UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Putri Lintang Kencono*)Eko Susilo**) Ida Sofiyanti**) STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN *)Mahasiswa D IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo **)Staff Pembimbing STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK Latar Belakang : Kualitas tidur merupakan mutu atau fisiologis tertentu selama bayi tidur, yang memulihkan proses-proses tubuh yang terjadi pada waktu bayi bangun dengan jumlah tidur yang tepat. Namun sekitar 25 % gangguan tidur terjadi pada bayi sehingga menggangu kualitas tidur bayi. Atas dasar kekhawatiran, para orangtua makin peduli terhadap terhadap perawatan yang dapat menstimulasi pemenuhan kebutuhan tidur bayi, salah satunya adalah spa bayi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah pelaksanaan baby spa dengan kualitas tidur pada bayi usia 3-6 bulan di klinik A Ungaran kabupaten Semarang Metode : Rancangan penelitian ini adalah pra eksperimen design dengan menggunakan one group pre test-post test design, dengan jumlah sempel 17 orang diambil dengan metode purposive sampling. Kualitas tidur diukur dengan menggunakan kuisioner Brief Screening Questionnaire For Infart Slepp Problems (BSQI) Dan Pelaksanaan Baby spa menggunakan Standar Operasional Prosedur (SOP). Dengan berenang dan pijat merupakan variabel independent dan variabel dependentnya. Kualitas tidur bayi usia bayi 3-6 bulan.analisis data menggunakan Program Statistic Package for the social science (SPSS). Analisis bivariat menggunakan uji statistic Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil : Untuk perbedaan kualitas tidur bayi sebelum dan sesudah pelaksanaan baby spa di Kabupaten Ungaran pada kelompok intervensi diperoleh bahwa besarnya nilai Z sebesar Dengan nilai signifikasi (p=value) sebesar dimana nilai probabilitas Kurang dari nilai α <0,05, Simpulan : Terdapat perbedaan kualitas tidur sebelum dan sesudah pelaksanaan baby spa pada bayi usia 3-6 bulan Ungaran di Kabupaten Semarang. Kata Kunci : Kualitas tidur, baby spa. Kepustakaan : 21 ( )
2 Ngudi Waluyo School of Health DIV Midwivery Studi Program Final Assignment, August 2016 Putri Lintang Kencono A100 THE DIFFERENCE ON SLEEP QUALITY BEFORE AND AFTER THE IMPLEMENTATION OF BABY SPA AT CLINIC A UNGARAN SEMARANG REGENCY. (xv+ 126 pages + 7 tables + 14 appendies) ABSTRACT Background: Sleeping quality is a quality or certain physiological condition that babies get during their sleeping time, which recovers body s processes which occurs when the baby wakes up in the right number of time. Sleeping has a very great role in the development of babies. But around 25% of sleeping disturbance occurs on babies so it disturbs the sleeping quality of the babies. Based on the anxiety on sleeping disturbance, parents are getting care more on treatments which can Objective: The purpose of this study is to know difference on sleep quality before and after the implementation of baby spa at clinic a ungaran semarang regency. Methods: The study of design was a pre-experimental with one group pretestposttest group design, the sampels in this study were 17 infants aged 3-6 months at clinic A Ungaran Semarang. The data sampling used sampling technique. Quality of sleep was measured by using the Brief Screening Questionnaire For infant sleep Problems (BSQI), the Implementation of Baby and spa used Standard Operating Procedure (SOP). With swim and massage as the independent variable and the sleeping quality of baby age 3-6 month as the dependent variable. Data analysis used statistic Package Program for the social sciences (SPSS). The bivariate analysis used Wilcoxon Signed Ranks Test. Results : the difference on infant sleep quality before and after the implementation of baby spa at clinic A Ungaran Regency, in the intervention group show that Z Value with significance value (p = value) and the probability value 0,010 is less than α value <0.05, Conclusion: There is difference on sleep quality before and after the implementation of baby spa at clinic A ungaran semarang regency. Keywords : Quality of sleep, baby spa. Bibliography : 21 ( )
3 PENDAHULUAN Masa bayi masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan anaksehingga perlu mendaparkan perhatian khusus. Salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi adalah tidur dan istirahat. Tidur nyenyak sangat penting bagi pertumbuhan bayi, karena saat tidur pertumbuhan otak bayi mencapai puncaknya. Selain itu pada saaat tidur tubuh bayi memproduksi hormone pertumbu han, tiga kali lebih banyak pada saat bayi tidur dibandingkan ketika bayi terbangun (Muslihatun, 2010). Tidur merupakan prioritas utama bagi bayi, karena pada saat inilah terjadi repair neuron brain dan kurang lebih 75 % hormone pertumbuhan diproduksi. Bayi yang baru lahir biasanya tidurnya lebih lama, sekitar jam/hari dalam minggu pertama sejak kelahiran, dan 15 jam per hari pada bulan petama sejak kelahiran. Seorang bayi yang baru lahir sampai kira-kira usia 3 bulan, akan menghabiskan waktu tidurnya sekitar jam, dengan pembagian waktu 8 jam untuk tidur siang dan 9 jam untuk tidur malam (Brazelton, 2005). Solus Per Aqua (SPA) merupakan salah satu fisioterapi pada bayi dan dapat merangsang gerakan motorik bayi. Hal ini telah dibuktikan dengan penelitian sebelumnya bahwa Menurut Kurnianingrum (2014), tentang frekuensi kunjungan Baby spa kaitanya dengan berat badan bayi bahwa ada hubungan sikap ibu dan frekuensi kunjungan spa bayi dengan kenaikan berat badan bayi di Puskesmas Gantiwarno Klaten. Tempat baby spa di Ungaran ada 2 dan salah satu nya klinik A baby spa ini merupakan salah satu tempat baby spa yang ada diungaran kabupaten semarang, dengan semakin meningkatkan keadaan hidup sehat saat ini, masyakarat semakin peduli akan pentingnya perawatan tubuh secara menyuluruh, seperti perawatan kulit wajah, kulit tubuh, rambut dan kuku, tidak terkecuali pada bayi dan anak, maka dari itu minat untuk mengunjungi baby spa akan lebih meningkat. Berdasarkan wawancara kepada pemilik klinik baby spa A bahwa orang tua yang membawa anaknya mendapat keluhan bahwa tidur bayi kurang saat tidur pada malam hari maupun siang hari sehingga orang tua membawa anaknya untuk melakukan baby spa dan biasanya pasiennya mengatakan bahwa bayi nya setelah melakukan baby spa tidurnya nyenyak, dan menjadi tidak rewel. Data kunjungan 3 bulan terakhir kunjungan pasien pijat dan spa bayi di Klinik Amor Baby Spa Ungaran data diperoleh pada bulan januarimaret 2016 pengunjung baby spa sebanyak 101 bayi. Sementara 5 bayi yang datang ke klinik A untuk melakukan Baby spa 3 (60%) orangtua bayi diantaranya dapat merasakan manfaat baby spa, sedangkan 2 (40%) orangtua bayi belum
4 merasakan perubahan-perubahan yang signifikan saat melakukan baby spa salah satunya masih terdapat gangguan tidur pada bayinya. Selain itu berdasarkan survey pendahuluan terhadap orangtua bayi yang tidak melakukan spa dari 3 (60%) orangtua bayi mengatakan bahwa bayinya terdapat gangguan tidur pada siang maupun pada malam hari. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul perbedaan sebelum dan sesudah pelaksanaan baby spa dengan kualitas tidur pada bayi usia 3-6 bulan di klinik A Ungaran kabupaten Semarang. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra eksperimen design dengan menggunakan one group pre test-post test design, yaitu penelitian sesaat dengan pemberian pre test dahulu sebelum diberikan perlakuan kemudian setelah diberikan perlakuan sampel tersebut diobservsi kemabali. Perbadaan antara pre test dan post test dari treatment atau eksperimen. Penelitian dilakukan di Klinik A dilaksanakan selama 9 hari tanggal tanggal 25 juni-3 Juli Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi yang berumur 3-6 bulan sebanyak 50 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah bayi yang berumur 3-6 bulan yang pertama kali melakukan baby spa sebanyak 17 responden yang memilih dengan menggunakan criteria insklusi dan ekslusi. kriteria Insklusi adalah Bayi yang saat melakukan baby spa dalam keadaan tidak sakit, bayi yang melakukan baby spa pertama kali. Kriteria ekslusi dalam penelitian i ni yaitu bayi yang mengalami cacat fisik dan mental. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Responden Berdasarkan Usia No Usia (Bulan) Juml ah Presenta se (%) 1 3 bulan 4 23,5 2 4 bulan 4 23,5 3 5 bulan 5 29,5 4 6 bulan 4 23,5 Total Tabel 4.1 menunjukan bahwa umur responden berusia 3 bulan 4 reponden (23,5%), berusia 4 bulan 4 responden (23,5%), berusia 5 bulan 5 responden (29,5%), berusia 6 bulan 4 responden (23.5%). Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Responden Berdasarkan jenis kelamin N o Jenis Kelamin Jumla h Presenta se (%) 1 Laki-laki 9 52,9 2 Perempu an 8 47,1 Total Tabel 4.2 menunjukan bahwa jenis kelamin responden Laki-laki 9 responden (52,9%), dan perempuan 8 respoden (47,1%).
5 2. Kualitas Tidur. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kualitas Tidur Sebelum Pelaksanaan Baby Spa Sebelum Pelaksanaan Baby Spa Kualitas Jumlah Tidur Baik 5 29,4 Buruk 12 70,6 Total 100 Presentase (%) Tabel 4.3 menunjukan bahwa dari 17 responden kelompok intervensi, kualitas tidur bayi sebelum pelaksanaan baby spa bayi dengan kualitas tidur baik terdapat 5 responden (29,4%), sedangkan bayi yang memiliki kualitas tidur buruk sebelum pelaksanaan baby spa terdapat 12 responden (70,6%). Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kualitas Tidur Setelah Pelaksanaan Baby Spa Pelaksanaan Baby Spa Setelah Pelaksanaan Baby Spa Kualitas Tidur Jumlah Presentase (%) Baik 13 76,5 Buruk 4 23,5 Total Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa dari 17 responden kelompok intervensi, kualitas tidur bayi Setelah pelaksanaan baby spa bayi dengan kualitas tidur baik terdapat 13 responden (76,5%), sedangkan yang kualitas tidur buruk setelah pelaksanaan baby spa terdapat 4 responden (23,5%). B. Perbedaan Kualitas Tidur Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Baby Spa Pada Bayi Usia 3-6 Bulan. Tabel.4.5 Test statistics perbedaan kualitas tidur sebelum dan sesudah pelaksanaan baby spa pada kelompok intervensi adalah sebagai berikut Varia bel Juml ah Me an Z P (Val Kualit as Tidur Bayi Sebelu m Dan Kualit as Tidur Sesud ah Baby ue) Spa Tabel 4.5 Dapat diketahui bahwa berdasarkan analisis uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test untuk perbedaan kualitas tidur bayi sebelum dan sesudah pelaksanaan baby spa di Kabupaten Ungaran pada kelompok intervensi diperoleh bahwa besarnya nilai Z sebesar Dengan nilai signifikasi (p=value) sebesar dimana nilai probabilitas Kurang dari nilai α <0,05, maka dengan ini hipotesis pada penelitian ini diterima, bahwa terdapat perbedaan kualitas tidur sebelum dan sesudah pelaksanaan baby spa pada bayi usia 3-6 bulan Ungaran di Kabupaten Semarang. PEMBAHASAN A. Analisa Univariat 1. Kualitas Tidur Sebelum Pelaksanaan Baby Spa Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa jenis kelamin responden Laki-laki 9 responden (52,9%), dan perempuan 8 respoden (47,1%). Dalam aktivitas fisik
6 nya pada bayi usia 6-12 bulan dalam pemberian terapi pijat bayi juga berhubungan dengan jenis kelamin, dalam penelitian ini didapatkan data 32 (61,5%) responden perempuan dan 20 (38,4%) responden laki-laki. Anak perempuan memiliki kelenturan fisiknya 5% - 10 % lebih baik dari pada anak laki - laki pada penelitian yang dilakukan Ratna (2013)yang berjudul Hubungan frekuensi pijat bayi dengan kualitas tidur bayi usia 6-12 bulan di Asri Medical Center Yogyakarta Tahun 2013 didapatkan pada anak berjenis kelamin perempuan mengalami penurunan perkembangan suspect sebanyak dua kali dibandingkan anak berjenis kelamin laki - laki. Hal ini menunjukkan pijat bayi lebih berpengaruh terhadap peningkatan perkembangan pada jenis kelamin laki - laki dibandingkan perempuan dalam melakuan aktivitas fisiknya. Sehingga kebutuhan pijat bayi pada anak perempuan lebih banyak dibandingkan anak laki-laki. Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa dari 17 responden kelompok perlakuan kualitas tidur bayi sebelum pelaksanaan baby spa bayi dengan kualitas tidur baik terdapat 5 responden dengan presentase (29,4%), sedangkan bayi yang memiliki kualitas tidur buruk sebelum pelaksanaan baby spa terdapat 12 responden dengan presentase (70,6%). Dari hasil penelitian didapatkan dari 17 responden ada 6 responden dengan presentase (35,2%) dengan posisi tidur miring posisi ini merupakan posisi yang tidak baik untuk posisi tidur bayi. Ini sejalan dengan teori Richindo (2010) bahwa posisi miring yang terus-menerus pada salah satu sisi dapat mengakibatkan tulang-tulang iga di bagian ini menjadi lebih datar akibat menahan tekanan yang terusmenerus. Tulang punggungnya kemudian terdorong ke sisi lainnya dan menjadi bengkok. Keadaan ini dalam istilah kedokteran skoliase bayi, sikap ini juga menyebabkan sisi pantat menjadi lebih datar dan lipatannya menjadi lebih dalam. Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa dari 17 responden kelompok intervensi, kualitas tidur bayi sebelum pelaksanaan baby spa bayi dengan kualitas tidur baik terdapat 5 responden dengan presentase (29,4%), sedangkan bayi yang memiliki kualitas tidur buruk sebelum pelaksana an baby spa terdapat 12 responden dengan presentase (70,6%). Dari hasil penelitian didapatkan dari 17 responden ada 11 responden dengan presentase (64,7%) yang mengalami kualitas tidur buruk dengan jumlah tidur siang < 8 jam, sedangkan dari hasil penelitian didapatkan dari 17 responden ada 12 responden dengan presentase (70,6%)
7 jumlah tidur malam < 9 jam, dan hasil penelitian didapatkan dari 17 responden ada 10 responden dengan presentase (58,8%) mengalami rata-rata terbangun 3 kali dan selama tidur bayi terlihat rewel, menangis dan sulit untuk tidur kembali. Ini sejalan dengan teori Wahyuni (2008) bahwa kualitas tidur bayi dikatakan mengalami gangguan tidur jika pada malam hari tidurnya < 9 jam, terbangun 3 kali atau lebih dan selama tidur bayi terlihat selalu rewel menangis dan sulit untuk tidur kembali. 2. Kualitas Tidur Sesudah Pelaksanaan Baby Spa. Pada tabel 4.4 Untuk distribusi frekuensi dan presentasi responden pada kelompok intervensi sesudah dilakukan pelaksanaan baby spa terdapat 13 responden dengan presentase (76,5%) memiliki kualitas tidur baik, 4 responden mengalami kualitas tidur buruk dengan presentase (23,5%). Dari hasil penelitian didapatkan dari 17 responden ada 14 responden dengan presentase (82,3%) yang sudah mengetahui posisi tidur terlentang, ini merupakan posisi tidur yang baik. Penelitian ini Sejalan dengan teori Ratih (2010) bahwa tidur terlentang merupakan sikap posisi tidur yang dapat membantu pola perkembangan. Posisi ini juga dapat mengurangi rasa terkejut, yang sering kali merupakan bagian normal dari siklus tidur ringan, yang menggangu tidur mereka, selain itu cara ini dapat membantu orang tua dalam mencegah SIDS (Sudden Infant Death Sydrome-Sindrom) kematian bayi mendadak. Pada tabel 4.4 Untuk distribusi frekuensi dan presentasi responden pada kelompok intervensi sesudah dilakukan pelaksanaan baby spa terdapat 13 responden dengan presentase (76,5%) memiliki kualitas tidur baik, 4 responden mengalami kualitas tidur buruk dengan presentase (23,5%). Dari hasil penelitian didapatkan dari 17 responden ada 16 responden dengan presentase (94%), yang mempunyai kebiasaan minum susu sebelum tidur. Oleh karena itu bayi yang sebelum tidur diberikan minum susu, tidurnya akan lebih nyenyak dan lebih lama dibandingkan yang tidak minum susu sebelum tidur. Ini sejalan dengan teori (Muslihatun, 2010) kebiasaan minum susu sebelum tidur juga akan berpengaruh terhadap kualitas tidur bayi. Susu mengandung alfa protein yang dapat meingkatkan kadar tryptophan. Tritophan merupakan precursor dari hormone melatonin dan serotonin yang bertugas sebagai penghubung antar syaraf (neurotransmitter) serta pengatur kebiasaan (neurobehav ioral) yang berpengaruh pada pola kesadaran, persepsi dan rasa sakit juga akan berpengaruh terhadap pola tidur. Dan teori menurut Suryono (2011) bahwa bayi yang sulit tidur atau sering terbangun dari tidurnya karena
8 merasa belum kenyang. Karena itu, penuhi kebutuhan makan dan minum bayi sebelum tidur. Pada tabel 4.4 Untuk distribusi frekuensi dan presentasi responden pada kelompok intervensi sesudah dilakukan pelaksanaan baby spa terdapat 13 responden dengan presentase (76,5%) memiliki kualitas tidur baik, 4 responden mengalami kualitas tidur buruk dengan presentase (23,5%). Dari hasil penelitian didapatkan dari 17 responden ada 5 responden dengan presentase (29,4%) yang mengalami peningkatan jumlah kualitas tidur siang baik yaitu > 8 jam, sedangkan dari hasil penelitian didapatkan dari 17 responden ada 8 reponden dengan presentasi (47%) jumlah kualitas tidur malam > 9 jam. Ini sejalan dengan teori Brazelton (2005), bahwa waktu yang dibutuhkan bayi selama tidur menghabiskan waktu sekitar jam, dengan pembagian waktu 8 jam untuk tidur siang dan 9 jam untuk tidur malam. Bayi dikatakan memiliki kualitas tidur yang baik apabila lama tidurnya biasanya hampir seimbang antara siang dan malam. Pada tabel 4.4 Untuk distribusi frekuensi dan presentasi responden pada kelompok intervensi sesudah dilakukan pelaksanaan baby spa terdapat 13 responden dengan presentase (76,5%) memiliki kualitas tidur baik, 4 responden mengalami kualitas tidur buruk dengan presentase (23,5%). Dari hasil penelitian didapatkan dari 17 responden ada 15 responden dengan presentasi (88,2%) mengalami pengurangan. rata-rata terbangun < 3 kali pada malam hari. Ini sejalan dengan teori Brazelton (2005) bahwa rata-rata terbangun pada malam hari karena bayi terlihat rewel dan gelisah yaitu minimal 2 kali. C. Analisis Bivariat 1. Perbedaan Kualitas Tidur Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Baby Spa pada bayi usia 3-6 bulan di Klinik A Ungaran Kabupaten Semarang. Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji statistic dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh bahwa besarnya nilai Z sebesar dengan nilai signifikan (p=value) sebesar dimana nilai probabilitas Kurang dari nilai α 0.05, hasil uji statsitik ini menunjukka n terdapat perbedaan kualitas tidur sebelum dan sesudah melaksanakan baby spa. Hasil penelitian yang sudah dilakukan di Klinik A yaitu bahwa ada perbedaan kualitas tidur sebelum dan sesudah melakukan pelaksanaan baby spa, dimana bayi sebelum melakukan baby spa cenderung memiliki kualitas tidur buruk, dan bayi sesudah melakukan baby spa cenderung memiliki kualitas tidur baik. Dari penelitian ini, sebelum melakukan pelaksanaan baby spa terdapat 5 responden (29,4%) dari 17 responden yang mempunyai kualitas tidur baik, namun setelah melakukan
9 pelaksanaan baby spa yang mengalami kualitas tidur baik terdapat 13 responden dengan presentase (76,5%) yang mengalami kualitas tidur baik karena peningkatan yang mempengaruhi istirahat jam dalam 24 jam. Dengan pembagian waktu tidur malam > 9 jam dan 8 jam untuk tidur siang hari. Ini sejalan dengan teori Brazelton (2005), bahwa waktu yang dibutuhkan bayi selama tidur menghabiskan waktu sekitar jam, dengan pembagian waktu 8 jam untuk tidur siang dan 9 jam untuk tidur malam. Bayi dikatakan memiliki kualitas tidur yang baik apabila lama tidurnya biasanya hampir seimbang antara siang dan malam. Didukung oleh penelitian sebelumnya Martini, 2014 bahwa kuantitas tidur bayi sesudah dilakukan pemijatan lebh tinggi 913,77 jam.hari) dari pada sebelum pemijatan (12,42 jam/hari) dengan rerata peningkatan sebesar 1,29 jam/hari. Hasil uji statistik diperoleh terdapat pengaruh pijat bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan dengan nilai (p=000). Dari hasil penelitian 17 responden ada 13 responden dengan presentase (76,5%) orang tua dapat merasakan manfaat baby spa yaitu rangkaian berendam atau berenang dan pijat manfaatnya antara lain menambah kualitas tidur selain itu, pijatan pada bayi sangat bermanfaat untuk relaksasi. Hal Ini sejalan dengan teori Septiari (2012) pijatan menghasilkan perubahan yang fisiologis yang menguntungkan dan dapat diukur secara ilmiah, antara lain melalui pengukuran kadar corticol ludah, kadar cortisol plasma secara radioimm unoassay, kadar hormon stress (catecholamine) air seni, dan pemeriksaan EEG (electro encephalogram atau gambaran gelombang otak). Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji statistic dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh bahwa besarnya nilai Z sebesar dengan nilai signifikan (p=value) sebesar dimana nilai probabilitas Kurang dari nilai α 0.05, hasil uji statsitik ini menunjukkan terdapat perbedaan kualitas tidur sebelum dan sesudah melaksanakan baby spa. Ada satu responden pada saat dilakukan pre test (sebelum dilakukan pelaksanaan baby spa) kualitas tidur responden dalam kategori baik akan tetapi setelah dilakukan post test kualitas tidur sesudah pelaksanaan baby spa dalam kategori buruk, hal ini dikarenakan berdasarkan hasil wawancara kepada ibu responden bahwa bayi tersebut anak pertama ibu berusia 6 bulan rewel pada malam hari sejak 2 hari belakangan dikarenakan di rumah ibu D ramai sanak saudara, sehingga istirahtanya terganggu dan tidak nyaman dan bayi mengalami keletihan fisik. Bayi yang mengalami keletihan
10 fisik akan sulit tidur dan akan mudah rewel jika akan tidur serta dalam tidurnya bayi tidak bisa nyenyak dan mudah terbangun. Tidur yang tidak adekuat dan kualitasbtidur yang buruk dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologis. Hal ini didukung teori Bainbrigde (2007), kualitas tidur bayi yang rendah ini dapat dikarenakan keletihan akibat aktivitas fisik yang dilakukan bayi selama 24 jam. Menurut perry dan potter (2005), dampak fisiologi meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, rasa capai, lemah, koordinasi neomuskular buruk, proses penyembuhan lambat dan daya tahan tubuh menurun, sedangkan dampak psikologinya meliputi emosi lebih stabil, cemas, tidak konsentrasi, kemampuan kognitif dan menggabungkan pengalaman lebih rendah. Selain itu menurut Suryono (2011) ada 2 faktor yang terdiri dari faktor internal dan faktor ekternal. Faktor eksternal diantaranya faktor lingkungan. Dimana lingkungan yang ramai dan tidak konduksif akan mempengaruhi kualitas tidur bayi tersebut. Pada penelitian ini faktor lingkungan tidak dikendalikan secara ketat, sehingga menimbulkan pengaruh pula terhadap kualitas tidurnya.karena pada saat dilakukan pre tes jumlah terbangun pada malam hari yang dialami responden yaitu 2 x terbangun, namun pada saat dilakukan post test jumlah terbangun pada malam hari yaitu > 3 kali, sehingga ini menyebabkan kualitas tidur responden buruk. Pelaksanaan Baby spa ini dilakukan 2 x dalam 1 minggu dengan jarak post test setelah perlakuan ke 2. Ini didukung oleh penelitian sebelumnya Suwanti (2013) yang berjudul Hubungan Frekuensi kunjungan solus per aqua (SPA) bayi kaitanya dengan kenaikan berat badan bayi. bahwa ada hubungan frekuensi kunjungan SPA dengan berat badan bayi di Puskesmas Gantiwarno Klaten dengan nilai p value = 0,001 (p<0,05). SIMPULAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur sebelum dan sesudah pelaksaaan baby spa di Klinik A Ungaran Kabupate n Semarang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian sebelum pelaksanaan baby spa yaitu 5 responden yang mengalami kualitas tidur baik dengan presentase (29,4%), sedangkan 12 responden dengan presentase (70,6%) mengalami kualitas tidur buruk. 2. Berdasarkan hasil penelitian sesudah pelaksanaan baby spa yaitu 13 reponden dengan presentase (76,5%) mengalami kualitas tidur baik, sedangkan 4 responden dengan presentase
11 (23,5%) yang mengalami kualitas tidur buruk. 3. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang perbedaan kualitas tidur bayi sebelum dan sesudah di Klinik A baby spa Ungaran Kabupaten Semarang yang telah dilakukan oleh peneliti, maka peneliti menyimpulkan adanya perbedaan kualitas tidur bayi sebelum dan sesudah melakukan baby spa pada bayi usia 3-6 bulan dengan nilai (p=value) sebesar dimana nilai probabilitas Kurang dari nilai α <0,05, maka dengan ini hipotesis pada penelitian ini diterima, bahwa terdapat perbedaan kualitas tidur sebelum dan sesudah pelaksanaan baby spa pada bayi usia 3-6 bulan Ungaran di Kabupaten Semarang. DAFTAR PUSTAKA Hidayat A. Aziz Alimul, dkk Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika. Arikunto. Prof.Dr. Suharsimi, Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik Jakarta : PT. Rineka Pustaka Brazelton, B.T, Menidurkan anak. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer Sadeh, Avi, A Brief Sreening Questionnaire For Infant Slepp Problems Validation and Fidings for an Internet Sample. Muslihatun N. wafi,2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta : Fitramaya. Notoatmoadjo S, Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta: Edisi ke-1. Rineka Cipta. Potter, P.A. Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep.Proses, Dan Praktik. Edisi 4 Volume I.Jakarta : Buku Kedokteran. EGC. Rachmat M, Buku Ajar Biostatistik : Aplikasi Pada Penelitian Kesehatan. Jakarta : EGC. Richindo. Pelatihan Mom dan Baby Spa Treatment. Yogyakarta : Jogya Learning Center. Riksani, Ria.2012.Cara Mudah dan Aman Pijat Bayi.Dunia Sehat.Jakarta Timur. Saryono,dkk Kebutuhan Dasar Manusia (KDM).Yogyakarta : Nuha Medika. Septiari Bea B Mencetak Balita Cerdas dan Pola Asuh Orang Tua.Yogyakarta : Nuha Medika Abdurrahman, siti M, Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. Hudhairani, dkk Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Di Poliklinik Kesehatan Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Semarang : STIKES Karya Husada Semarang. Minarti, dkk Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur
12 Bayi Usia 3-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Timur. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Martini, dkk Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 bulan Di Desa Munungrejo Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Suwanti, dkk Frekuensi Kunjungan Solus Per Aqua (SPA) Bayi Dengan Kenaikan Berat Badan Bayi. Surakarta : Kementrian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan. Frani A, Hubungan Frekuensi Baby Spa Dengan Berat Badan Pada Bayi Usia 7-12 Bulan Di Klinik Baby Spa Ananda Ambarawa. Ungaran : Program Studi Diploma IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. Ratna Hubungan frekuensi pijat bayi dengan kualitas tidur bayi usia 6-12 bulan di Asri Medical Center Yogyakarta. Yogyaarta : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta. Yahya Dr. Nadjibah, Spa Bayi dan Anak. Solo : PT. Tiga Serangkai Mandiri. Siswanto, Y Modul Mata Kuliah Biostatistik. Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. Sentuhan Cinta Johnsons baby. Sentuhan Bermanfaat Bagi Kesehatan Bayi.
PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA
PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: SURYADI ARIANATA 080201132 PROGRAM
Lebih terperinciHUBUNGAN SPA BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI DI LOLYPOP KIDS AND BABY SPA MEDAN
HUBUNGAN SPA BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI DI LOLYPOP KIDS AND BABY SPA MEDAN SKRIPSI OLEH SITI FATIMAH LUBIS 101101050 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 UCAPAN TERIMA KASIH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap anak mengalami proses tumbuh kembang yang berbeda-beda. Baik menyangkut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap anak mengalami proses tumbuh kembang yang berbeda-beda. Baik menyangkut kecepatan dan percepatan proses tumbuh kembangnya, maupun keunikan-keunikkan tersendiri
Lebih terperinciFREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI
FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI Ari Kurniarum, Suroso, Suwanti Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan Abstract:
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI POLIKLINIK KESEHATAN DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI POLIKLINIK KESEHATAN DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK Layyinatus Shofa 1, Yunani 2, Rose Hudhariani 3 1,2,3 STIKES Karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidur adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama 16-20 jam sehari. Memasuki usia 2 bulan bayi
Lebih terperinciJurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Yang Berjudul PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI DI DESA TABUMELA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO 1 2 ABSTRAK Siti M Abdurrahman.. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur
Lebih terperinciObjective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.
THE EFFECTIVENESS OF INFANT MASSAGE ON SLEEP QUALITY ON INFANTS 5-7 MONTHS OF AGE IN LOKBUNTAR VILLAGE HARUYAN DISTRICT HULU SUNGAI TENGAH REGENCY BARABAI 3013 Emilia Rizkiyati 1, Muhsinin 2, Syamsul Firdaus
Lebih terperinciPENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi Disusun oleh: DENY SETIAWAN J
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI BABY SPA DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 4-6 BULAN
HUBUNGAN FREKUENSI BABY SPA DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 4-6 BULAN Qoriesa Septina Dewi, Anggun Trisnasari STIKES Ngudi Waluyo Ungaran Semarang E-mail: anggun.trisna83@gmail.com Abstrack: The purpose
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Sheila Anggri Aswari 201410104073 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA MUNUNGREJO KECAMATAN NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA MUNUNGREJO KECAMATAN NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN Lilik Mardiana*, Diah Eko Martini** ABSTRAK Tidur merupakan prioritas utama bagi
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN
EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN Destyna Yohana Gultom... ABSTRAK Pijat bayi adalah terapi sentuh tertua yang dikenal
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT BAYI DENGAN TERAPI BUNGA LAVENDER TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR NEONATUS DI POSYANDU MELATI MOJOROTO KEDIRI.
PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN TERAPI BUNGA LAVENDER TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR NEONATUS DI POSYANDU MELATI MOJOROTO KEDIRI Sri Kasmiatun Abstract Sleeping are unconscious which still work order of
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO Sri Sudarsih*, Wahyu liya Yulianti** Dosen S Keperawatan STIKes Bina Sehat Mojokerto
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG (The Effect Of Baby s Massage With The Sleep Quality Of Baby As Old As E 3-6 Months At Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin perawatan bayi selama ratusan tahun di banyak kebudayaan dan salah satu teknik terapi tertua di dunia.
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO
PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan pada Program
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA GEBANG KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK ARTIKEL.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA GEBANG KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK ARTIKEL Oleh AIDATUS SHOLEKHAH 040112a001 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH
Lebih terperinciPengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo
Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo In Early Childhood Education Cinta Bunda Village Baran Sukoharjo) Ratna Indriati 1, Warsini 2 Akper
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG
PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG (THE INFLUENCE OF PLAYING THERAPY AGAINST PRA SCHOOL
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FERA FEBRIYANTI
STUDI KOMPARASI PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT DENGAN SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA ASRI MEDICAL CENTRE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi
Lebih terperinciGAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT ARTIKEL SKRIPSI
GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT ARTIKEL SKRIPSI Oleh DESTI ENDANG KARTIKASARI NIM. 030215A019 e-mail : destisoediro@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI BABY SPA DENGAN PERTUMBUHAN FISIK BAYI USIA 6-12 BULAN
HUBUNGAN FREKUENSI BABY SPA DENGAN PERTUMBUHAN FISIK BAYI USIA 6-12 BULAN Dwi Budi Prastiani *), Ikawati Setyaningrum Program Studi S1 Keperawatan, STIKES Bhakti Mandala Husada Slawi 52416, Tegal, Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada Sentuhan dan pelukan dari seorang ibu adalah kebutuhan
Lebih terperinciGAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT
GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT Fiktina Vifri Ismiriyam 1), Anggun Trisnasari 2), Desti Endang Kartikasari 3) Universitas
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015
ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015 Fatma Abd Manaf 1, Andi ayumar 1, Suradi Efendi 1 1 School od Health
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dewi Winahyu. *) Dera Alfiyanti **), Achmad Solekhan ***)
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat
BAB V PEMBAHASAN Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat menjawab pertanyaan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara baby spa dengan perkembangan
Lebih terperinciARTIKEL PERBEDAAN SUHU TUBUH SEBELUM DAN SETELAH PIJAT BAYI PADA BAYI PREMATUR DI RSUD KABUPATEN SEMARANG
ARTIKEL PERBEDAAN SUHU TUBUH SEBELUM DAN SETELAH PIJAT BAYI PADA BAYI PREMATUR DI RSUD KABUPATEN SEMARANG OLEH: SANTY EKO SUSILOWATY 010214B046 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN LEAFLET TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI POLA HIDUP SEHAT SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Nurlathifah
Lebih terperinciPENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014
PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014 Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH : I KETUT ERI DARMAWAN
Lebih terperinciHUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM
HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM Tuti Meihartati STIKES Darul Azhar Batulicin Email : riestie_fun@yahoo.co.id Abstract: The purpose of this study was to determine
Lebih terperinciPERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE
PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE DI WILAYAH PUSKESMAS SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 Devida Safitri
Lebih terperinciJUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik, dan berkesinambungan. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bayi ada dua, yaitu faktor genetik
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Siti Romadoni, Aryadi, Desy Rukiyati PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang Rumah
Lebih terperinciGAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG
GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG Ida Fitriya *), Purbowati,S.Gz.,M.Gizi **), dr. H. Adil Zulkarnain, Sp. OG (K) ***) *) Alumnus Program Studi D-IV
Lebih terperinciTERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH
TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH (Games Therapy Towards to Psychologic Adaptation in School Age Children) Retno Twistiandayani*, Siti Mahmudah** * Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis. Maslow (1970) mengatakan
Lebih terperinciPENGARUH SENAM OTAK TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP GENDER MATA KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB
PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP GENDER MATA KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciPengaruh Pemberian Pijat Bayi Terpenuhi Kebutuhan Bayi (6-12 Bulan) di Kelurahan Posyandu Mangundikaran Kabupaten Nganjuk
Mangundikaran Kabupaten Nganjuk PENGARUH PEMBERIAN PIJAT BAYI TERPENUHI KEBUTUHAN BAYI (6-12 BULAN) DI KELURAHAN POSYANDU MANGUNDIKARAN KABUPATEN NGANJUK Rahayu Budi Utami, Puji Astutik STIKes Satria Bakti
Lebih terperinciSIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN
SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN Asrina Pitayanti (STIKES Bhakti HUsada Mulia) ABSTRAK Pelayanan pada lansia untuk meningkatkan derajad kesehatan
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016
PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016 R.A. Aminah Maya 1 ; Renda Natalina Pratama 2 Program Studi DIII
Lebih terperinci1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Post Partum merupakan keadaan dimana dimulainya setelah plasenta lahir dan berakhir ketika organ kandungan kembali seperti keadaan semula dan sebelum hamil yang
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan INDAH DIANI PUTRI
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Ns.M.Mursid,S.Kep Ns.Maslichah,S.Kep Dosen Program Studi
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA MATA PELAJARAN IPS BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA MATA PELAJARAN IPS BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IV SDLB C YPAC SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012
EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN OLEH PEER GROUP DAN TENAGA KESEHATAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) CUCI TANGAN BERSIH PADA SISWA SD N 01 DAN 02 BONOSARI SEMPOR KEBUMEN Faisal Reza 1, Marsito
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI BABY SPA DENGAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 7-12 BULAN DI KLINIK BABY SPA ANANDA AMBARAWA
HUBUNGAN FREKUENSI BABY SPA DENGAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 7-12 BULAN DI KLINIK BABY SPA ANANDA AMBARAWA Alif Frani Program Studi Diploma IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRACT Background:
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 Nia Triswanti 1 ABSTRAK Pijat bayi merupakan salah satu
Lebih terperinciPERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI
PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI Utia Dina Nasiroh 1), Rini Susanti 2), Chichik Nirmasari 3). 1 Universitas Ngudi Waluyo email : rinisusantirien@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PATIENT HANDLING TERHADAP PENURUNAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG AKIBAT KERJA
PENGARUH PELATIHAN PATIENT HANDLING TERHADAP PENURUNAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG AKIBAT KERJA Suhardi, Afrianti Wahyu W, Sri Suwarni Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI
PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI Triwik Sri Mulati, Dewi Susilowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan
Lebih terperinciVolume 3 / Nomor 3 / November 2016 ISSN : PENINGKATAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN MELALUI PIJAT BAYI DI RB HASANAH GEMOLONG SRAGEN
PENINGKATAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN MELALUI PIJAT BAYI DI RB HASANAH GEMOLONG SRAGEN Improving The Quality Of Infant Sleep Through The Ages 3-6 Months Baby Massage In RB Hasanah Gemolong Sragen
Lebih terperinci*Mulyo Aji Sulistyo,**Imam Fathoni,***Leo Yosdimyati R
7 THE INFLUENCE OF PERSONAL HYGIENE ELUCIDATION TO THE HAND WASHING BEHAVIOR OF SCHOOL AGED CHILDREN (STUDY AT BANJARDOWO 2 STATE ELEMENTARY SCHOOL KABUPATEN JOMBANG) *Mulyo Aji Sulistyo,**Imam Fathoni,***Leo
Lebih terperinciPengaruh Pendidikan Kesehatan 1
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DEMANGAN KOTA MADIUN Hariyadi,S.Kp.,M.Pd (Prodi Keperawatan) Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Mahdalena, Faridha BD (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT The purpose of this research is: knowing
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN Anggrita Sari 1, RR Dwi Sogi Sri Redjeki 2, Rizky Puteri Anggarani 2 1 Akademi Kebidanan Sari
Lebih terperinciHUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: DEWI YULIANA 201310201016 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Listina Laili Ulfah 201510104028 PROGRAM
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh FENNY NIM
PERBEDAAN PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH ANTARA METODE KANGGOROE DAN INKUBATOR DI RUMAH SAKIT BETHESDA LEMPUYANGWANGI TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh FENNY NIM 201110104196
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK WIDYA KUMARA SARI DENPASAR TAHUN 2015
SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK WIDYA KUMARA SARI DENPASAR TAHUN 2015 OLEH KOMANG TATIS YUNNY WULANDARI 1102105046 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENGARUH METODE GLENN DOMAN TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK LADAS BERENDAI PRABUMULIH.
PENGARUH METODE GLENN DOMAN TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK LADAS BERENDAI PRABUMULIH *Tiara Dwi Yunianti, 3 Antarini Idriansari, 3 Bina Melvia Girsang,,3 Program Studi
Lebih terperinciKata Kunci : Metode Ceramah, Metode Small group discussion, Hasil belajar Kepustakaan : 27 ( )
Perbedaan hasil belajar metode ceramah dan metode small group discussion mata kuliah asuhan neonatus, bayi dan balita pada mahasiswi tingkat II di Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Helvy Chintia Arista*
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG
HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Andria Yuliawati 201110104178
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI Siskana Dewi Rosita 1), Gipfel Remedina 2) Prodi D3 Kebidanan STIKes Mitra Husada Karanganyar Papahan, Tasikmadu, Karanganyar
Lebih terperinciPENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI
PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI Rofli Marlinda *)Rosalina, S.Kp.,M.Kes **), Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns **) *) Mahasiswa PSIK
Lebih terperinciPROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG CARA MEMANDIKAN BAYI DAN PRAKTEK MEMANDIKAN BAYI IBU POST PARTUM PRIMIPARA TESIS Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL ANTENATAL CARE EDUCATION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA UNTUK MENGHADAPI PERSALINAN
PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL ANTENATAL CARE EDUCATION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA UNTUK MENGHADAPI PERSALINAN Studi dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Denpasar Selatan II Untuk Memenuhi
Lebih terperinciHUBUNGAN PIJAT BAYI DENGAN FREKUENSI SAKIT BAYI DI KECAMATAN KARTASURA
HUBUNGAN PIJAT BAYI DENGAN FREKUENSI SAKIT BAYI DI KECAMATAN KARTASURA Deni Nuryanti* Siti Arifah** Abstract Massage is one of forming of touch therapy as one of an important therapy technique. baby massagec
Lebih terperinciEfektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang
Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Heni Hirawati Pranoto *), Sugeng Maryanto **) *) Staf Pengajar Program Studi D-III Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo **) Staf Pengajar Program
Lebih terperinciANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI
ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI Retno Palupi Yonni STIKes Surya Mitra Husada Kediri e-mail
Lebih terperinciTERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta
TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta Email: sarwinantisyamsudin@yahoo.com Abstract: The purpose of this study was to know the effect
Lebih terperinciPeningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Kader Posyandu Balita Melalui Praktek Pijat Bayi Menuju Balita Sehat
Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Kader Posyandu Balita Melalui Praktek Pijat Bayi Menuju Balita Sehat Ratih Prananingrum 1*, Ida Untari 2, Dewi Pertiwi Dyah Kusudaryati 3 1 Prodi Kebidanan, STIKES
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015 Fransisca Imelda Ice¹ Imelda Ingir Ladjar² Mahpolah³ SekolahTinggi
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN PIJAT BAYI TERHADAP PERSEPSI IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA SENDANGAGUNG, SLEMAN NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH PENYULUHAN PIJAT BAYI TERHADAP PERSEPSI IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA SENDANGAGUNG, SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Ita Sri Rahayu 201510104079 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh pemerintah telah mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum antara lain dapat dilihat
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Siti Hardianti, Sri Janatri janatrisri@yahoo.co.id Abstrak Periode penting dalam tumbuh
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014
PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MANAJEMEN LAKTASI POST NATAL TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI DI DESA KETOYAN KECAMATAN WONOSEGORO BOYOLALI
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MANAJEMEN LAKTASI POST NATAL TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI DI DESA KETOYAN KECAMATAN WONOSEGORO BOYOLALI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program
Lebih terperinciKata kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kecerdasan Emosional. *Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ANAK PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) DI KB-TK ANAK CERDAS PP PAUDNI REGIONAL II SEMARANG Febri Amalia Hidayatullah* Email : febriamalia22@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012
46 HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 Oleh : Siti Dewi Rahmayanti dan Septiarini Pujiastuti STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Pola asuh orang
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN HUSBAND S SUPPORT WITH FREQUENCY OF PUERPERIAL REPEATED VISITATION IN
Lebih terperinci(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VII (The Effect Of Health Education To The Student Knowledge Level Of First Aid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi membutuhkan tiga hal untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal, yaitu asuh (nutrisi & lingkungan), asih (kasih sayang), dan asah (stimulasi). Kebutuhan asuh
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL TENTANG MENSTRUASI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciWidi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)
1 PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI 6 9 BULAN BERDASARKAN STATUS PEMBERIAN ASI (Studi Pada Bayi Usia 6 9 Bulan di Desa Parungponteng Kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya) Widi Apriani Putri 1) Ai Sri
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA THE RELATIONSHIP OF MOTHER S KNOWLEDGE TOWARDS STIMULATION OF TALKING AND LANGUAGE TO TODDLER
Lebih terperinciPENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN
PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN SKRIPSI Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh: SRI ASKARIANI DANIATI
Lebih terperinciPENGARUH PENDAMPINGAN ORANGTUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI DESA MRANGGEN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH PENDAMPINGAN ORANGTUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI DESA MRANGGEN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Lebih terperinci: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak
HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 12 24 BULAN DI POSYANDU TLOGOWATU KEMALANG KLATEN Anna Uswatun Q.S 1), Annisa Wulandari 2) Abstrak : Berdasarkan hasil pelayanan Stimulasi Deteksi
Lebih terperinciPENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG
PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG Manuscript OLEH : Sri Utami G2A009102 PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT
PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT Puji Hastuti Poltekkes Kemenkes Semarang E-mail: pujih75@gmail.com Abstract: The purpose of this cross-sectional research
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh: ARFIAN PRASETYO WARDHANI
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN IMUNISASI TERHADAP KUALITAS PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP DI POSYANDU MUGI RAHAYU DESA PENAMBONGAN KECAMATAN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA FREKUENSI BABY SPA DENGAN POLA TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI KLINIK BABY SPA ANANDA KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG
HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI BABY SPA DENGAN POLA TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI KLINIK BABY SPA ANANDA KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG Siti Fatimah 1), Chichik Nirmasari 2), Widayati 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciSKRIPSI SENAM HAMIL MENURUNKAN GANGGUAN TIDUR PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA DI RUMAH SEHAT MADANI LARAS SURYA SORE RIANITA
SKRIPSI SENAM HAMIL MENURUNKAN GANGGUAN TIDUR PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA DI RUMAH SEHAT MADANI LARAS SURYA SORE RIANITA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciPENGARUH FREKUENSI LATIHAN TERHADAP KETERAMPILAN ASUHAN PERSALINAN PADA PANTOM DI AKBID KH PUTRA BREBES TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH FREKUENSI LATIHAN TERHADAP KETERAMPILAN ASUHAN PERSALINAN PADA PANTOM DI AKBID KH PUTRA BREBES TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI DisusunOleh: Himatul Khoeroh 201110104200 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinci