Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK. Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( )
|
|
- Sudomo Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI UMUR 3 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IBRAHIM ADJI KECAMATAN BATUNUNGGAL KOTA BANDUNG TAHUN 2014 Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK Pijat bayi adalah pemijatan yang dilakukan dengan usapan-usapan halus pada permukaan kulit bayi, dilakukan dengan menggunakan tangan yang bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf, otot, sistem pernafasan serta sirkulasi darah dan limpha. Pijat bayi mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan cara merangsang peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Puskesmas Ibrahim Adji yang merupakan puskesmas dengan jumlah kelahiran bayi yang cukup banyak ternyata masih ada balita yang mengalami masalah gizi sebanyak 74 bayi (Dinkes Kota Bandung, 2013). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk efektifitas pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi umur 3 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung tahun Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pre eksperimen dengan rancangan one group pre and post test without control. Populasi penelitian ini adalah bayi umur 3 bulan yang berada di wilayah Puskesmas Ibrahim Adji sebanyak 26 bayi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 bayi. Pengambilan sampel yaitu secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung berat badan bayi dan selanjutnya dianalisis secara univariat (distribusi frekuensi) dan bivariate dengan analisis non parametrik wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan p-value sebesar 0,0001 < 0,05 dimana gain atau peningkatan rata-rata berat badan bayi sebelum dan setelah pijat bayi diberikan 8 kali pemijatan selama satu bulan dengan masing-masing pemijatan selama 15 menit sebanyak 759,38 gram. Dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata pijat bayi efektif meningkatkan berat badan bayi umur 3 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( ) 34
2 A. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang. Pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan, selain itu masa bayi berlangsung sangat singkat dan tidak dapat diulang kembali (Departemen Kesehatan, 2009). Bayi adalah individu yang lemah dan memerlukan proses adaptasi. Kesulitan proses adaptasi akan menyebabkan bayi mengalami penurunan berat badan, keterlambatan perkembangan, perilaku yang tidak teratur bahkan bisa sampai meninggal dunia (Mansur, 2009). Salah satu bentuk stimulasi yang selama ini dilakukan oleh masyarakat adalah dengan pijat bayi (Prasetyono, 2013). Menurut Roesli dalam Prasetyono 2013, pijat bayi adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler yang dikenal manusia. Pijat bayi telah lama dilakukan hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dan diwariskan secara turun temurun. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, para pakar telah membuktikan bahwa terapi sentuh dan pijat menghasilkan perubahan psikologi yang menguntungkan berupa peningkatan pertumbuhan, peningkatan daya tahan tubuh, dan kecerdasan emosi yang lebih baik (Roesli, 2001 dalam Prasetyono, 2013). Pijat bayi juga meningkatkan daya serap nutrisi ke tubuh bayi lebih baik dan lebih menenangkan sistem saraf sehingga dapat mengurangi alergi. Pijat bayi dapat meningkatkan hubungan kekeluargaan bayi dengan orang tuanya. Bayi akan merasa aman dan nyaman dengan kedua orang tuanya (Prasetyono, 2013). Pijat bayi sebaiknya dilakukan saat berusia diatas 1 bulan, mengingat kulit bayi belum terbentuk sempurna. Selain itu secara emosi dan mental pun, bayi sudah lebih stabil (Aminati, 2013). Pada usia 3 bulan keatas, bayi mampu menerima rangsangan dan sentuhan dengan tekanan sebagaimana pijat bayi pada umumnya. Semakin bertambah usia, kekuatan otot pun semakin meningkat. Pada rentang usia ini, perkembangan saraf sangat pesat sehingga pemijatan diharapkan membantu pematangan saraf bayi (Subakti, 2008). Kenaikan berat badan bayi yang paling pesat yaitu pada saat 3 bulan pertama semenjak kelahirannya yaitu sekitar gram (Nursalam, 2008). 35
3 Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan wawancara di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji didapatkan bahwa dari 10 orang ibu post partum primigravida maupun multigravida dengan status kelahiran bayi normal, didapatkan 7 orang atau (70%) belum mengetahui dengan jelas tentang pengaruh positif pijat bayi bagi ibu maupun bayinya, serta belum mengetahui tentang cara melakukan pijat bayi yang baik dan benar sesuai dengan pedoman pijat bayi. Mereka meyakini bahwa pijat membawa banyak manfaat untuk bayi antara lain mengurangi rewel pada bayi, membuat bayi tidur lebih nyenyak, bahwa setiap bayi harus dipijat karena akan membawa banyak manfaat pada bayi tetapi gambaran yang lebih jelas tentang manfaat pijat bayi tersebut tidak dapat dijelaskan dengan pasti. Oleh karena itu dilakukan melakukan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung tentang Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Umur 3 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi umur 3 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun Sedangkan tujuan khusus yaitu pertama mengetahui gambaran berat badan bayi umur 3 bulan sebelum diberikan pijat bayi, kedua mengetahui gambaran berat badan bayi umur 3 bulan setelah diberikan pijat bayi, ketiga mengetahui efektifitas pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi umur 3 bulan B. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah pre eksperimen dengan rancangan one group pre and post test without control. Pada desain ini peneliti hanya melakukan intervensi pada satu kelompok tanpa pembanding atau kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pretest (pengamatan awal) terlebih dahulu sebelum diberikan intervensi, setelah itu diberikan intervensi, kemudian dilakukan post test (pengamatan akhir). Efektifitas perlakuan dinilai dengan cara membandingkan berat badan bayi sebelum dan setelah dilakukan pemijatan. 36
4 2. Populasi dan Sampel Populasi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah bayi yang berada di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal dengan umur 3 bulan periode Juni 2014 yang berjumlah 26 bayi. Teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Non Probability Sampling yaitu dengan teknik Purposive Sampling yaitu suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan berdasarkan maksud dan tujuan yang ditentukan oleh peneliti (Dharma, 2011). Pada penelitian ini jumlah sampel yang didapatkan adalah 16 responden. Adapun yang menjadi kriteria inklusi dan eksklusi 3. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung. Adapun waktu penelitian dilaksanakan bulan Juni Teknik Pengumpulan Data Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap diantaranya: Pengkodean data (data coding), Pemindahan data ke komputer (data entering), Pembersihan data (data cleaning), Penyajian data (data output), Penganalisaan data (data analyzing) 5. Pengolahan dan Analisis Data Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian dan menghasilkan distribusi frekuensi dan peresentase pada setiap variabel. Analisis bivariat adalah metode statistik yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui gambaran berat badan bayi sebelum dan setelah dilakukan pemijatan, serta untuk mengetahui apakah ada pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi. Perubahan berat badan bayi diamati dengan melihat perbedaan berat badan bayi sebelum dan sesudah dilakukan pemijatan. Analisa data dengan menggunakan uji T dependen, dengan derajat kepercayaan 95%. Sebelum dilakukan uji T terlebih dahulu harus dipenuhi syaratsyarat dari uji T yaitu sebaran data harus normal dan jika data yang dihasilkan tidak berdistribusi normal maka peneliti akan melakukan normalitas data terlebih 37
5 dahulu. Kemudian setelah data hasil transformasi mempunyai sebaran data yang normal maka dilakukan uji T berpasangan. Namun jika data tetap tidak berdistribusi normal maka peneliti akan menggunakan uji wilcoxon. C. HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan mengenai Efektifitas pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi umur 3 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun Analisis Univariat a. Gambaran berat badan bayi umur 3 bulan sebelum diberikan pemijatan Tabel 4.1 Gambaran berat badan bayi umur 3 bulan sebelum diberikan pijat bayi Kategori Berat Badan Sebelum Pijat Bayi F % Normal (4,6-8,0 kg) Total Sumber : Data Primer, 2014 Berdasarkan tabel 4.1 diatas, berat badan bayi umur 3 bulan sebelum diberikan pijat bayi adalah seluruh responden yang berjumlah 16 bayi (100.0%) berada dalam kategori normal. b. Gambaran berat badan bayi umur 3 bulan setelah diberikan pemijatan Tabel 4.2 Gambaran berat badan bayi umur 3 bulan setelah diberikan pijat bayi Kategori Berat Badan Setelah Pijat Bayi F % Normal (4,6-8,0 kg) Total Sumber : Data Primer, 2014 Berdasarkan tabel 4.2, berat badan bayi umur 3 bulan setelah diberikan pijat bayi yaitu seluruh responden yang berjumlah 16 bayi (100.0%) berada dalam kategori normal. Analisis Bivariat Setelah diperoleh data sebelum dan setelah diberikan pijat bayi ada bayi umur 3 bulan, selanjutnya sebelum dilakukan analisis perbandingan berat badan bayi umur 3 bulan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data untuk menentukan metode yang akan akan digunakan. Apabila data berdistribusi 38
6 normal, maka dapat digunakan uji t berpasangan, tetapi jika data yang digunakan tidak berdistribusi normal dapat digunakan analisis non parametrik wilcoxon. Hasil uji normalitas data dapat dilihat pada tabel berikut ini: Variabel Berat badan bayi umur 3 bulan Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Uji Normalitas Sebelum diberi Pijat Bayi Setelah diberi Pijat Bayi p-value Distribusi p-value Distribusi 0,035 Tidak Normal 0,021 Tidak Normal Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa p-value yang diperoleh dari variabel berat badan bayi umur 3 bulan baik sebelum diberi pijat bayi maupun setelah diberi pijat bayi < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data yang digunakan memiliki data berdistribusi tidak normal, sehingga analisis data yang dipakai menggunakan uji wilcoxon. Kemudian dilakukan analisis perbandingan dengan +6menggunakan uji wilcoxon, namun terlebih dahulu dilakukan analisis deskriptif untuk melihat gambaran variabel. Analisis deskriptif dalam penelitian ini menggunakan ratarata dan standar deviasi untuk berat badan bayi umur 3 bulan dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.4 Rata-Rata Berat Badan Bayi Umur 3 Bulan Sebelum dan Sesudah Diberi Pijat Bayi Rata-rata berat badan bayi umur 3 bulan Variabel Sebelum diberi Pijat Bayi Setelah diberi Pijat Bayi Mean SD Mean SD Berat badan bayi umur 3 bulan 5984,38 872, ,75 939,30 Dari tabel dan gambar di atas, terlihat bahwa nilai rata-rata berat badan bayi umur 3 bulan sebelum diberi pijat bayi sebesar (5984,38), nilai ini lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai rata-rata setelah diberi pijat bayi sebesar (6743,75). Hal ini menunjukan bahwa pemberian pijat bayi dapat menaikkan berat badan bayi umur 3 bulan. 39
7 Pengujian Hipotesis Berat Badan Bayi Umur 3 Bulan Sebelum dan Sesudah Diberi Pijat Bayi Untuk mengetahui apakah terdapat kenaikan yang bermakna pada berat badan bayi umur 3 bulan dapat diketahui dari hasil pengujian hipotesis dengan rumusan sebagai berikut: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna (signifikan) antara berat badan bayi umur 3 bulan sebelum dan setelah diberi pijat bayi. Terdapat perbedaan yang bermakna (signifikan) antara berat badan bayi umur 3 bulan sebelum dan setelah diberi pijat bayi. Taraf signifikansi (α) : 0,05 dengan kriteria pengujian sebagai berikut: - tolak Ho jika p-value < 0,05 - terima Ho jika p-value > 0,05 Hasil pengujian statistik di atas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Uji Perbandingan Sistolik Sebelum dan Setelah Pijat Bayi Perbandingan berat badan bayi umur 3 bulan Sebelum dan sesudah diberi pijat bayi Keterangan: Nilai-p < 0,05 : Signifikan N Gain p-value Kesimpulan ,38 0,0001 Ho ditolak Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa p-value adalah sebesar 0,0001. Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa Ho ditolak. Artinya, terdapat perbedaan yang bermakna (signifikan) antara berat badan bayi umur 3 bulan sebelum dan setelah diberi pijat bayi. D. PEMBAHASAN Gambaran Berat Badan Bayi Umur 3 Bulan Sebelum Dilakukan Pijat Bayi Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh berat badan bayi umur 3 bulan sebelum diberikan pijat bayi yaitu seluruh responden yang berjumlah 16 bayi (100.0%) berada dalam kategori normal dengan rata-rata berat badan 5984,38 gram. Dari data yang ada seluruh bayi berat badannya normal, hal ini dikarenakan asupan ASI yang cukup saat menyusui dan sistem pencernaan yang baik pada bayi. Berat badan bayi yang normal berkaitan erat dengan kesadaran para ibu 40
8 untuk memberi nutrisi yang baik bagi dirinya sendiri sebagai ibu menyusui dan juga perhatiian yang besar terhadap nutrisi bagi bayinya. Kecepatan pertumbuhan pada bayi berhubungan dengan basal metabolisme rate Pertumbuhan bayi tertinggi yaitu pada bayi baru lahir, hal ini berkaitan dengan proporsi bertambahnya ukuran tubuh. Laju metabolisme menentukan kebutuhan kalori bayi. Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, salah satu diantaranya adalah nutrisi yang tidak hanya pada pasca natal tetapi juga pada saat pra dan perinatal (Hidayat, 2005). Bayi cukup bulan biasanya akan memiliki berat badan dua kali berat badan lahir pada usia 4 sampai 5 bulan dan tiga kali lipat pada usia 1 tahun. Kebanyakan bayi baru lahir akan kehilangan 5% sampai 10% berat badannya selama beberapa hari pertama kehidupannya karena urine, tinja, dan cairian diekskresi melalui paruparu dan karena asupan bayi sedikit. Bayi cukup bulan akan memperoleh berat badannya seperti semula dalam waktu 10 hari (Nursalam, 2008). Proses tumbuh kembang terjadi secara sinkron pada setiap individu. Kedua proses ini merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling terkait, yaitu faktor genetik/keturunan, lingkungan bio-fisiko-psikososial dan perilaku (Aminati, 2013). Pertumbuhan dan perkembangan bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir yang berbeda serta ciri tersendiri pada setiap anak. Penilaian terhadap pertumbuhan seorang anak dapat dinilai melalui pertambahan berat dan tinggi badan sampai anak berusia 2 tahun masih dapat digunakan penilaian melalui lingkar kepala yang biasanya dibandingkan dengan usia anak. Beberapa cara penilaian melalui pemeriksaan fisik atau klinikal, pemeriksaan antopometri (membandingkan tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap umur, lingkaran kepala terhadap umur, lingkar lengan terhadap umur), contohnya KMS (kartu menuju sehat) yang membandingkan berat badan terhadap umur, pemeriksaan radiologis, laboratorium dan analisa diet (Aminati, 2013). Gambaran Berat Badan Bayi Umur 3 Bulan Setelah Dilakukan Pijat Bayi Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh berat badan bayi umur 3 bulan sebelum diberikan pijat bayi yaitu seluruh responden yang berjumlah 16 bayi (100.0%) berada dalam kategori normal dengan rata-rata berat badan 6743,75 gram. Dari data yang ada seluruh bayi berat badannya normal dan juga mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh adanya stimulasi dari luar yaitu pijat bayi yang bertujuan untuk meningkatkan berat badan bayi melalui rangsangan pada 41
9 saraf vagus (saraf parasimpatis) akan merangsang lambung untuk mengeluarkan hormone gastrin. Sesuai dengan teori bahwa pijat bayi bermanfaat untuk membuat bayi semakin tenang, mengurangi nyeri, meningkatkan efektivitas istirahat (tidur) bayi, mengurangi stres dan tekanan, memperbaiki konsentrasi bayi, meningkatkan produksi ASI, membantu meringankan ketidaknyamanan dalam pencernaan dan tekanan emosi, merangsang pembentukan tulang dan mengurangi resorpsi tulang, memacu perkembangan otak dan sistem saraf, meningkatkan berat badan, meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan, menstimulasi aktivitas nervus vagus untuk perbaikan pernapasan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, mengajari bayi sejak dini tentang bagian tubuh, meningkatkan aliran oksigen dan nutrisi menuju sel, meningkatkan kepercayaan diri ibu, memudahkan orang tua mengenali bayinya serta hiburan menyenangkan keluarga (Subakti, 2008). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh bayi yang berjumlah 16 bayi mengalami peningkatan berat badan yang signifikan setelah dilakukan pemijatan. Efektifitas Pijat Bayi dengan Peningkatan Berat Badan Berdasarkan analisis pada tabel 4.5 dari 16 responden (100%) bayi umur 3 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014 yang dipijat mengalami perubahan berat badan antara sebelum dan setelah diberikan pijat bayi dengan gain sebesar 759,38. Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan berat badan pada bayi yang dipijat mengalami kenaikan secara signifikan dan membuktikan bahwa pijat bayi dapat mempengaruhi peningkatan berat badan bayi. Penelitian Field dan Schanberg (1986) menunjukkan bahwa pada bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat (Dewi, 2013). Berdasarkan teori dapat dijelaskan bahwa persyarafan pada saluran cerna sepenuhnya otonom. Suplai saraf parasimpatis dihantarkan ke dan dari abdomen melalui saraf vagus. Saraf vagus adalah saraf kepala kesepuluh yang mengatur fungsi organ tubuh termasuk dibagian dada dan perut. Rangsangan pada saraf vagus (saraf parasimpatis) akan merangsang lambung untuk mengeluarkan hormone gastrin. Hormone gastrin akan merangsang pengeluaran 42
10 insulin, asam hidroklorida, pepsinogen, enzim pancreas, mucus, peningkatan aliran empedu, hati dan merangsang motilitas lambung. Hormon gastrin juga mempermudah relaksasi reseptif lambung (relaksasi sementara) sehingga lambung dapat menambah volumenya dengan sangat mudah tanpa peningkatan tekanan. Pengeluaran insulin akan mempermudah untuk memetabolisme glukosa. Sekresi asam hidroklorida, pepsinogen, enzim pancreas, peningkatan aliran empedu hati akan mempermudah pencernaan makanan. Saat makanan sampai pada duodenum maka akan merangsang pengeluaran cholesistokinin, hal ini akan merangsang motilitas usus. Sehingga dengan adanya peningkatan motilitas lambung dan usus akan mempermudah pencampuran, pendorongan makanan, dan oenyerapan nutrisi menjadi lebih baik. Insulin Like Growth Factor merupakan somatomedin yang mempunyai cara kerja hampir sama dengan insulin. Fungsinya sebagai growth promoting factor yang berperan pada pertumbuhan atau mediator growth hormone. Insulin Like Growth Factor mempunyai efek mitogenik terhadap chondrocyte, osteoblast dan jaringan lainnya. Insulin Like Growth Factor diproduksi oleh hepar. Pemijatan juga dapat meningkatkan gerak peristaltik. Gerak peristaltik menurut Thibadeau dan Patton dalam bukunya Anatomy and Phisiology adalah semacam gelombang dan kontraksi teratur saluran menuju lambung yang menggerakkan bahan makanan agar dapat berproses dalam saluran pencernaan. Jadi, jelas sudah bahwa pijat bayi membantu proses pencernaan (Subakti, 2008). Hasil penelitian Prof. T. Field & Scafidi (1986 & 1990) menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur (berat badan dan gram), yang dipijat 3x15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan berat badan perhari 20%-47% lebih banyak dari yang tidak dipijat. Penelitian cukup dilakukan pada bayi yang berusia 1-3 bulan, yang dipijat 15 menit, 2 kali seminggu selama 6 minggu didapatkan kenaikan berat badan yang lebih dari biasanya (Riksani, 2013). Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa aktivitas vagus berhbungan dengan peningkatan pertumbuhan bayi. Aktivitas vagus pada akhirnya akan merangsang motilitas gastric dan usus sehingga membantu absrbsi makanan di usus. Peningkatan motilitas gastric akan membuat bayi sering lapar, hal ini merupakan media untuk peningkatan berat badan. Pemijatan dapat meningkatkan gerak peristaltik. Gerak peristaltik menurut Thibadeau dan Patton dalam bukunya Anatomy and Phisiology adalah semacam gelombang dan kontraksi teratur saluran menuju lambung yang menggerakkan 43
11 bahan makanan agar dapat berproses dalam saluran pencernaan. Jadi, jelas sudah bahwa pijat bayi membantu proses pencernaan (Subakti, 2008). E. KESIMPULAN Gambaran berat badan bayi umur 3 bulan sebelum diberikan pijat bayi di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014 adalah sebanyak 16 responden (100%) berat badan bayi berada dalam kategori normal dengan rata-rata berat badan bayi 5984,38 gram. Gambaran berat badan bayi umur 3 bulan setelah diberikan pijat bayi di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014 adalah seluruh responden (100%) berat badan bayi berada dalam kategori normal dengan rata-rata berat badan bayi 6743,75 gram. Hasil analisis menunjukkan bahwa pijat bayi efektif meningkatkan berat badan bayi umur 3 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung, hal ini ditunjukkan dengan p-value sebesar 0,0001 < 0,05 dimana gain atau peningkatan berat badan bayi setelah pijat bayi sebanyak 759,38 gr. 44
12 DAFTAR PUSTAKA Adriana, Dian Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta : Salemba Medika Aminnati, Dini Pijat dan Senam untuk Bayi dan Balita. Ypgyakarta : Brilliant Books Depkes Buku Acuan Kesehatan Bayi Baru Lahir. Jakarta Dewi, Siska Pijat dan Asupan Gizi Tepat. Yogyakarta : Pustaka Baru Press Dharma, Kelana Kusama Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta : CV. Trans Info Media Hidayat, Aziz Alimul Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika Kendarti, Finta Isti Pengaruh Pemijatan Terhadap Kenaikan Berat Badan dan Lama Tidur Bayi Usia 1 Sampai 3 Bulan. Tesis. Bandung. Universitas Padjadjaran Maharani, Sabrina Pijat dan Senam Sehat untuk Bayi. Yogyakarta : Kata Hati Naurah, Lee Cara Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. Yogyakarta : CV Solusi Distribusi Notoatmodjo, Soekidjo Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika Prasetyono Buku Pintar Pijat Bayi. Yogyakarta : Buku Biru Riksani, Ria Cara Mudah dan Aman Pijat Bayi. Jakarta : Dunia Sehat Rizema, Sikatava Panduan Riset Keperawatan dan Penulisan Ilmiah. Yogyakarta : D-Medika Roesli, Utami Pedoman Pijat Bayi. Jakarta : PT Trubus Agriwidya Subakti, Yazid Keajaiban Pijat Bayi dan Balita. Jakarta : PT Wahyu Medika 45
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 Nia Triswanti 1 ABSTRAK Pijat bayi merupakan salah satu
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN
EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN Destyna Yohana Gultom... ABSTRAK Pijat bayi adalah terapi sentuh tertua yang dikenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciEfektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang
Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Heni Hirawati Pranoto *), Sugeng Maryanto **) *) Staf Pengajar Program Studi D-III Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo **) Staf Pengajar Program
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007
HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007 Anna Uswatun Qoyyimah ), Astri Wahyuningsih 2), Sintia Winarni 3)
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BALITA USIA 0-2 TAHUN DI BPM Ny. N BANYUWANGI TAHUN 2015
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BALITA USIA 0-2 TAHUN DI BPM Ny. N BANYUWANGI TAHUN 2015 Wahyu Puji 1 1. Prodi DIII Kebidanan STIKES Banyuwangi Korespondensi : Wahyu Puji, d/a
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik, dan berkesinambungan. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bayi ada dua, yaitu faktor genetik
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016
PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016 R.A. Aminah Maya 1 ; Renda Natalina Pratama 2 Program Studi DIII
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang menjadi SDGs (Sustainable Development
Lebih terperinciPERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI
PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI Utia Dina Nasiroh 1), Rini Susanti 2), Chichik Nirmasari 3). 1 Universitas Ngudi Waluyo email : rinisusantirien@gmail.com
Lebih terperinci1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Post Partum merupakan keadaan dimana dimulainya setelah plasenta lahir dan berakhir ketika organ kandungan kembali seperti keadaan semula dan sebelum hamil yang
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATKAN BERAT BADAN PADA BALITA GIZI KURANG USIA BULAN DI PUSKESMAS IMOGIRI II KABUPATEN BANTUL
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATKAN BERAT BADAN PADA BALITA GIZI KURANG USIA 12-24 BULAN DI PUSKESMAS IMOGIRI II KABUPATEN BANTUL SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang. Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang. Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan dikatakan
Lebih terperinciRUTINITAS PIJAT BAYI DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI USIA 3-12 BULAN
RUTINITAS PIJAT BAYI DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI USIA 3-12 BULAN Hermina Humune* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya Email : admin@akbid-griyahusada.ac.id
Lebih terperinciPERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA
PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA Dadang Kusbiantoro.......ABSTRAK....... Pijat bayi menjadi penyelesaian masalah dari setiap ibu yang mempunyai bayi. Pijat bayi
Lebih terperinciWidi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)
1 PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI 6 9 BULAN BERDASARKAN STATUS PEMBERIAN ASI (Studi Pada Bayi Usia 6 9 Bulan di Desa Parungponteng Kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya) Widi Apriani Putri 1) Ai Sri
Lebih terperinciObjective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.
THE EFFECTIVENESS OF INFANT MASSAGE ON SLEEP QUALITY ON INFANTS 5-7 MONTHS OF AGE IN LOKBUNTAR VILLAGE HARUYAN DISTRICT HULU SUNGAI TENGAH REGENCY BARABAI 3013 Emilia Rizkiyati 1, Muhsinin 2, Syamsul Firdaus
Lebih terperinciPENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA
PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA Rosi Kurnia Sugiharti 1) STIKes Harapan Bangsa Purwokerto Email: Rossy.kurnia@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi Disusun oleh: DENY SETIAWAN J
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan Deri, 2008) dari Warwick medical school, Institute of Education dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya upaya dalam meningkatkan kesehatan dan perkembangan bayi perlu adanya perawatan yang baik untuk bayi itu sendiri. Salah satunya adalah pijat yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin perawatan bayi selama ratusan tahun di banyak kebudayaan dan salah satu teknik terapi tertua di dunia.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Partisipan Penelitian Partisipan pada penelitian ini yaitu para lanjut usia (lansia) yang ada di Panti Wredha Salib Putih Salatiga sebagai kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidur adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama 16-20 jam sehari. Memasuki usia 2 bulan bayi
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO
PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan pada Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi membutuhkan tiga hal untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal, yaitu asuh (nutrisi & lingkungan), asih (kasih sayang), dan asah (stimulasi). Kebutuhan asuh
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA FREKUENSI, DURASI MENYUSUI DENGAN BERAT BADAN BAYI DI POLIKLINIK BERSALIN MARIANI MEDAN
HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI, DURASI MENYUSUI DENGAN BERAT BADAN BAYI DI POLIKLINIK BERSALIN MARIANI MEDAN Tati Purwani*, Nur Afi Darti** Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. Maas No.3
Lebih terperinciPENGARUH KOMBINASI PIJAT BAYI DENGAN MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP BERAT BADAN DAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN ABSTRAK
PENGARUH KOMBINASI PIJAT BAYI DENGAN MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP BERAT BADAN DAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN Sendi Mahareni 1), Farida Sukowati 2),Elisa Ulfiana 3) E-mail : smahareni@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI
PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar sarjana sains terapan fisioterapi oleh: NURNARITA
Lebih terperinciTri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA DI POSYANDU DESA KALIKOTES, KECAMATAN PITURUH, KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017 Tri Puspa Kusumaningsih,
Lebih terperinci*Armi
PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU DENGAN INKUBATOR TERHADAP BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR RENDAH (BBLR) YANG TERPASANG ALAT MEDIS DI RUANG PERINA A DAN NICU RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG 2015 *Armi
Lebih terperinciFREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI
FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI Ari Kurniarum, Suroso, Suwanti Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan Abstract:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan istilah khusus untuk menggambarkan secara tepat fenomena yang hendak diteliti dari suatu masalah yang menarik perhatian. 28 Penelitian
Lebih terperinciFAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 NORA SAFRINA ABSTRAK Banyak ibu yang belum mengetahui tentang pijat bayi.
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP BERAT BADAN NEONATUS DINI DI RUMAH BERSALIN SEHAT NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2008
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP BERAT BADAN NEONATUS DINI DI RUMAH BERSALIN SEHAT NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 008 Erindra B. Cahyanto Program Studi DIV Kebidanan FK UNS ABSTRAK Pijat Bayi merupakan
Lebih terperinciNaili Nur Meifanna. Kata kunci : motorik halus, ASI, susu formula. Kepustakaan : 30 ( )
GAMBARAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA BAYI USIA 6-12 BULAN YANG DIBERIKAN ASI DAN YANG DIBERIKAN SUSU FORMULA DI KELURAHAN LEBAN KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL PROVINSI JAWA TENGAH Naili Nur Meifanna
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOMANAN YOGYAKARTA
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOMANAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Claudia Banowati Subarto 1610104200 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis. Maslow (1970) mengatakan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di
BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan data penelitian dan analisa hasil penelitian maka dilakukan pembahasan secara mendalam mengenai hasil penelitian. Pembahasan di fokuskan untuk menjawab permasalahan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi gizi kurang merupakan suatu ancaman bagi generasi yang akan datang. Masa bayi ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Jika pada masa
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Tresna Komalasari ABSTRAK Teknik relaksasi dengan
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK MARMET TERHADAP PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SEMARANG
PENGARUH TEKNIK MARMET TERHADAP PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SEMARANG Lestari Puji Astuti (1), Ambar Sari (2) 1 2 D IV Bidan Pendidik, STIKES Karya Husada tari_rozai@yahoo.co.id
Lebih terperinciGAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG
GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG (GROWTH NEONATAL WHICH NO ASI EKSLUSIF AT KADEMANGAN AND MIAGAN MOJOAGUNG
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL
PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL SKRIPSI Disusun oleh: Dani Agus Triana Putriningtyas 201510104379
Lebih terperinciPENINGKATAN BERAT BADAN BAYI MELALUI PEMIJATAN
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 17 No.1, Maret 2014, hal 25-29 pissn 1410-4490, eissn 2354-9203 PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI MELALUI PEMIJATAN Ummi Kalsum 1* 1. RSU Salewangang Maros, Sulawesi Selatan
Lebih terperinciAndi Fatmawati (*), Netty Vonny Yanty (**) *Poltekkes Kemenkes Palu **RSUD Undata Palu
PENGARUH PEMBERIAN SUSU BEBAS LAKTOSA TERHADAP KARAKTERISTIK BUANG AIR BESAR PASIEN ANAK 1 24 BULAN DENGAN DIARE AKUT DI RUANG PERAWATAN ANAK RSU ANUTAPURA PALU 2013 Andi Fatmawati (*), Netty Vonny Yanty
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Berat Badan Bayi, ASI Eksklusif, MP-ASI
PERBEDAAN PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 4 12 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DI DESA LATAK KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN Oleh; Nurul Kodiyah 1), Wahyu Dewi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Angka kesakitan bayi menjadi indikator kedua
Lebih terperinciFAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PELAKSANAAN PIJAT BAYI DI DUSUN PAPAHAN KELURAHAN PAPAHAN KECAMATAN TASIKMADU
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PELAKSANAAN PIJAT BAYI DI DUSUN PAPAHAN KELURAHAN PAPAHAN KECAMATAN TASIKMADU Luluk Nur Fakhidah Dosen AKBID Mitra Husada Karanganyar Jl Achmad Yani No.167. Papahan,
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN Nitasari Wulan J & Ardiani Sulistiani Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Morbiditas
Lebih terperinciPENGARUH HEALTH EDUCATION
PENGARUH HEALTH EDUCATION DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KOMPETENSI IBU NIFAS DALAM PIJAT BAYI DI BPM NY. WIDYA SUROSO DESA GEGER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN Ika Ayu Kurniawati*,Lilin Turlina**.......ABSTRAK.......
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT BAYI BARU LAHIR TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT Dewi Afrita Sari 1,Misrawati 2,Agrina
PENGARUH PIJAT BAYI BARU LAHIR TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT Dewi Afrita Sari 1,Misrawati 2,Agrina 3 dewiafritas@yahoo.com, 081364714741 Abstract The purpose of this research is to determine the impact
Lebih terperinciPENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG
PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA Nurlaila*, Nurchairina* Masa balita adalah Masa Keemasan (golden age) dimana peranan ibu sangat diperlukan untuk tumbuh kembang yang optimal.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar variabel yaitu
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Jenis dari penelitian ini adalah penelitian eksperimen (intervensi) kepada responden berupa pemberian konseling gizi, yang kemudian diukur akibat atau pengaruh
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO Sri Sudarsih*, Wahyu liya Yulianti** Dosen S Keperawatan STIKes Bina Sehat Mojokerto
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta
BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Univariat Penelitian dengan judul Perbedaan terapi musik dan relaksasi terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta telah dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada Sentuhan dan pelukan dari seorang ibu adalah kebutuhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif. Tipe penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen
Lebih terperinciPengaruh Penyuluhan Teknik Pijat Bayi Terhadap Pengetahuan Dan Keterampilan Pijat Bayi Pada Ibu Di Kelurahan Tanjung Karang Tahun 2015
Midwifery Journal Kebidanan ISSN 2503-4340 e-issn 2614-3364 Vol. 3 No. 1 Januari 2018, hal. 54-58 Pengaruh Penyuluhan Teknik Pijat Bayi Terhadap Pengetahuan Dan Keterampilan Pijat Bayi Pada Ibu Di Kelurahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi eksperimental design, dengan rancangan yang digunakan adalah posttest only control
Lebih terperinciJurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN
PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENYAKIT ISPA PADA BALITA SEBELUM DAN SETELAH DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ARIODILLAH PALEMBANG TAHUN 2012 Oleh : Amalia Dosen STIK Bina Husada
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU
PENELITIAN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU Yusari Asih* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Yusariasih@gmail.com Masa balita adalah masa keemasan (golden
Lebih terperinci121 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes
Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------------------------- Volume VIII Nomor 3, Juli 207 EFEKTIFITAS PARENT EDUCATION DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASANGAN PRIMIGRAVIDA TENTANG ASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-organ tubuh mulai berfungsi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi adalah anak dengan rentang usia 0-12 bulan. Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : DEVI RISMUNDARI
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PIJAT BAYI TERHADAP PERILAKU IBU DALAM MELAKUKAN PIJAT BAYI SECARA MANDIRI DI POSYANDU KRIKILAN NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : DEVI RISMUNDARI 080201145
Lebih terperinci55 Pengaruh Penyuluhan Pada Ibu Terhadap...
PENGARUH PENYULUHAN PADA IBU TERHADAP KETRAMPILAN PIJAT BAYI DI DESA GEGER KECAMATAN GEGER MADIUN Rheny Widi Wardhani, S.ST.,M. Kes (STIKES Bhakti Husada Mula Madiun) ABSTRAK Pijat bayi merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita. Kehamilan terjadi karena adanya proses pembuahan yaitu bertemunya sel telur wanita dengan sel spermatozoa
Lebih terperinciHubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI DESA PAPRINGAN KECAMATAN
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
51 BAB V HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan hasil penelitian tentang pengaruh terapi air terhadap proses defekasi pasien konstipasi di RSU Sembiring Delitua Deli Serdang yang dilaksanakan pada 4 April-31
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI Siskana Dewi Rosita 1), Gipfel Remedina 2) Prodi D3 Kebidanan STIKes Mitra Husada Karanganyar Papahan, Tasikmadu, Karanganyar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment melalui rancangan Non-random Control Group Pretest-
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut laporan WHO (2014) angka kematian ibu di Indonesia menduduki
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hakikat pembangunan nasional adalah menciptakan manusia Indonesia seutuhnya serta pembangunan seluruh masyarakat Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group
22 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group pre-test and post-test design (rancangan pra-pasca test dalam satu kelompok). Pemeriksaan
Lebih terperinci76 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN. Latar Belakang
ISSN 08-098 (cetak) PENDAHULUAN HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA BULAN - TAHUN Moch. Bahrudin (Poltekkes Kemenkes Surabaya) ABSTRAK ASI merupakan pilihan terbaik bagi bayi
Lebih terperinciPELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KECEPATAN PENGELUARAN COLOSTRUM DI WILAYAH PUSKESMAS POLANHARJO KLATEN
PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KECEPATAN PENGELUARAN COLOSTRUM DI WILAYAH PUSKESMAS POLANHARJO KLATEN Endah Purwaningsih 1), Rena Triandriyani 2) Abstrak : Inisiasi Menyusu Dini akan mencegah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. one group design. Desain ini melibatkan satu kelompok dengan
32 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan pre-post test only one group design.
Lebih terperinciPIJAT OKSITOSIN UNTUK MEMPERCEPAT PENGELUARAN ASI PADA IBU PASCA SALIN NORMAL DI DUSUN SONO DESA KETANEN KECAMATAN PANCENG GRESIK.
PIJAT OKSITOSIN UNTUK MEMPERCEPAT PENGELUARAN ASI PADA IBU PASCA SALIN NORMAL DI DUSUN SONO DESA KETANEN KECAMATAN PANCENG GRESIK Faizatul Ummah ABSTRAK Tidak keluarnya ASI pada hari-hari pertama setelah
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT Helmi Fangidae a,c, Elisabeth Herwanti b, Maria Y. Bina c a Mahasiswa S-1 Prodi
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quasi Eksperimen Design dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Two Group Pre Test and Post
Lebih terperinciPERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN
PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN Desilestia Dwi Salmarini¹, Elvine Ivana Kabuhung², Reni Ovilla Yulianti 1 1 Akademi
Lebih terperinciPenelitian ini menggunakan desain quasy experiment dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain quasy experiment dengan menggunakan rancangan pretest-posttest control group design. Observasi dilakukan sebanyak dua kali
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan tipe atau jenis penelitian quasi eksperimen kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU Erni Arifa Muniro Yanti, Siti Solikhah Korespondensi: Siti Solikhah, d/a : STiKes Muhammadiyah
Lebih terperinciAbstrak. Pengetahuan, Teknik Marmet, Pijat Oksitosin, Kombinasi Teknik Marmet dan Pijat Oksitosin, Kelancaran Pengeluaran ASI.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG EFEKTIFITAS TEKNIK MARMET DAN PIJAT OKSITOSIN DENGAN KELANCARAN PENGELUARAN ASI DI BPM ERWATUN DESA JAMBEAN KIDUL KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI Ulin
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA Suryagustina*, Rimba Aprianti**, Isna Winarti*** Sekolah
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR
HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR Wa Ode Sri Asnaniar 1, Magfira B. Lasini 2 1 Program Studi Ilmu Keperawatan FKM UMI
Lebih terperinciLilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang emal:
EFEKTIFITAS APLIKASI SDIDTK BERBASIS ANDROID DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BIDAN MELAKUKAN SDIDTK PADA BALITA DI KECAMATAN CILAMAYA KULON KABUPATEN KARAWANG Lilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III
Lebih terperinciPENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR
PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR Ika Tristanti Dosen STIKES Muhammadiyah Kudus Jl. Ganesha I Purwosari Kudus Email: ika.tristanti@yahoo.com
Lebih terperinciPERBEDAAN SIKAP IBU SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PIJAT BAYI PADA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 0 SAMPAI 12 BULAN DI DESA BRINGIN
PERBEDAAN SIKAP IBU SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PIJAT BAYI PADA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 0 SAMPAI 12 BULAN DI DESA BRINGIN ULFA AMMALIYA PUTRI 1), Rini Susanti 2), Chichik Nirmasari
Lebih terperinciPERBEDAAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA BAYI YANG DIBERIKAN PIJAT BAYI DAN TIDAK DIBERIKAN PIJAT BAYI PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA NYATNYONO UNGARAN.
PERBEDAAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA BAYI YANG DIBERIKAN PIJAT BAYI DAN TIDAK DIBERIKAN PIJAT BAYI PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA NYATNYONO UNGARAN. ABSTRAK Yuniar Prisma Tiarawati ), Chichik Nirmasari,
Lebih terperinciDUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN
DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN Wahyu Setya Ningsih 1), Ari Andayani 2) 1 Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo email: wahyusetya14@yahoo.co.id 2 Akademi Kebidanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group design.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengobatan tradisional atau dikenal dalam bahasa asing complementary and
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengobatan Tradisional Pengobatan tradisional atau dikenal dalam bahasa asing complementary and alternative medicine (CAM) adalah gabungan dari pengetahuan, keterampilan,
Lebih terperinciTERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta
TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta Email: sarwinantisyamsudin@yahoo.com Abstract: The purpose of this study was to know the effect
Lebih terperinciHUBUNGAN PIJAT BAYI DENGAN PERKEMBANGAN BAYI UMUR 3-6 BULAN
HUBUNGAN PIJAT BAYI DENGAN PERKEMBANGAN BAYI UMUR -6 BULAN Ni Wayan Manik Parwati Idah Ayu Wulandari STIKES Bali, Jalan Tukad Balian no 180 Renon Email : manikparwati82@gmail.com ABSTRAK Pendahuluan. Pijat
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER Dewi Rahmawati Abyu,Retno Dewi Prisusanti, AKBID Wijaya Kusuma Malang, Jln. Letjend S.Parman No.26A Malang Email
Lebih terperinciDEWI SUSANTI ( S)
PENGARUH PELATIHAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DUKUN BAYI UNTUK MEMOTIVASI IBU HAMIL MELAKUKANINISIASI MENYUSU DINI (IMD) SETELAH PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Lebih terperinci