FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFIS YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DESA CIKUPA KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFIS YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DESA CIKUPA KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS"

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFIS YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DESA CIKUPA KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS Geograpic Factors which Affect the Development of Cikupa Village Banjarsari District Ciamis Regency Dr. Siti Fadjarajani Dra., M.T 1 (sfadjarajani2000@yahoo.com) Eva Kartika Putri 2 (kartina_evva@yahoo.com) Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK Latar belakang masalah penelitian ini bahwa Desa Cikupa merupakan salah satu desa di Kecamatan Banjarsari yang dapat dikatakan terpencil karena letak dan lokasinya yang jauh dari Ibu Kota Kecamatan, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) faktor-faktor geografis apasaja yang mempengaruhi perkembangan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis (2) Bagaimana pengaruh letak geografis terhadap pola aktivitas masyarakat Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. Metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuesioner, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari yang berjumlah 1523 KK (Kepala Keluarga), pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling sebanyak 60 KK (Kelapa Keluarga) dan purposive sampling yaitu Kepala Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor-faktor geografis adalah faktor fisik yaitu lokasi dan jarak dimana jarak dari desa menuju Ibu Kota Kecamatan menempuh jarak 20 kilometer dan jarak dari desa ke Ibu Kota Kabupaten sepanjang 46 kilometer, sarana dan prasarana transportasi yang tidak memadai seperti kondisi jalan yang rusak serta tidak tersedianya sarana angkutan umum. Faktor non fisik yaitu jumlah penduduk yang setiap tahun mengalami perubahan, tingkat pendidikan penduduk di Desa Cikupa yang rata-rata hanya lulusan Sekolah Dasar (SD), dan tingkat ekonomi penduduk Desa Cikupa yang masih rendah. Letak geografis Desa Cikupa mempengaruhi pola aktivitas masyarakatnya meliputi pola aktivitas ekonomi seperti aktivitas jual beli, pola aktivitas kesehatan, pola aktivitas pendidikan, dan pola aktivitas administrasi kependudukan. Kata Kunci : Faktor-faktor geografis, Perkembangan, Desa Cikupa 1

2 ABSTRACT The background of this research problem that Cikupa Village is a village in the district Banjarsari that can be said because the location and the remote location away from the Capital District, which is influenced by several factors. Issues addressed in this study: (1) geographic factors that influence the development of anything what Cikupa Village Banjarsari District of Ciamis District (2) How does the geographical location of the village community activity patterns Cikupa Subdistrict Banjarsari Ciamis District. The method that i use is descriptive quantitavie method with data collection through observation, interviews, questionnaires, documentary studies, and literature. The population in this study were all villagers in Cikupa Subdistrict Banjarsari totaling 1523 KK (Head of Family), for taking samples in this study using simple random sampling of 60 families (Palm Family) and purposive sampling Cikupa Village Head Banjarsari District of Ciamis District. The results of this study indicate the geographical factors are physical factors, namely location and distance, where the distance from the village to the Capital District a distance of 20 kilometers and the distance from the village to the capital city of the whole 46 kilometers, transport facilities and infrastructure are inadequate as road conditions broken and the unavailability of public transport. Non-physical factors, namely the number of people who each year undergo changes, the level of education of the population in the village of Cikupa average only graduated from elementary school (SD), and economic level Cikupa villagers are still low. The geographical location of the village community Cikupa affect activity patterns include patterns of economic activity such as trading activity, patterns of health activities, educational activity patterns, and activity patterns of population administration. Keywords: Geographical Factors, Development, Rural Cikupa A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara yang berkembang dengan jumlah penduduk yang tinggi, dan tersebar diseluruh negeri. Jumlah penduduk yang tinggi dapat menjadi modal suatu negara dalam mengembangkan negaranya jika diimbangi dengan kualitas penduduk yang baik. Faktanya jumlah penduduk Indonesia yang tinggi menjadi salah satu faktor penghambat perkembangan negara. Mulai dari kualitas penduduknya yang masih rendah hingga pemusatan penduduk disuatu daerah karena persebarannya yang tidak merata menyebabkan program-program pembangunan dan pengembangan wilayah yang pemerintah buat tidak berjalan lancar dan tidak merata. Pemusatan penduduk di aderah Jawa Barat menandakan bahwa persebaran penduduk tidak merata. Sehingga program-program pembangunan pemerintah pun hanya berpusat di daerah tersebut. Perhatian pemerintah terfokus pada satu titik. Padahal masih banyak darah-daerah yang masih belum terjamah program pembangunan pemerintah. Terutama daerah-daerah yang berada dipelosok seperti desa-desa yang berada jauh dari 2

3 pusat pemerintahan. Padahal daerah-daerah tersebut memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Desa Cikupa dapat dikatakan terpencil dibandingkan dengan desa lain yang ada di Kecamatan Banjarsari. Suatu tempat dikatakan terpencil apabila tempat tersebut sulit dijangkau baik menggunakan sarana transportasi maupun komunikasi dibandingkan dengan tempat lain. Keterjangkauan tidak selalu berkaitan dengan jarak namun berkaitan juga dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana dan prasana transportasi serta komunikasi yang dapat digunakan untuk mencapai tempat tersebut termasuk biaya yang harus dikeluarkan untuk mencapai tempat tersebut. Desa Cikupa dikatan terpencil karena dilihat dari letak geografis Desa Cikupa yang berada di daerah perbukitan, dengan jarak menuju Ibu Kota Kecamatan sejauh 20 kilometer dan menuju Ibu Kota Kabupaten sejauh 46 kilometer. Hal ini ditambah dengan kondisi aksesibilitas jalan menuju Desa Cikupa yang rusak sejauh 9 kilometer sebelum Desa Cikupa. Kondisi ini berpengaruh terhadap perkembangan sosial ekonomi, sarana prasarana, serta pola aktivitas masyarakat Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor Geografis Yang Mempengaruhi Perkembangan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. B. Rumusan Masalah Merujuk pada latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Faktor-faktor geografis apa saja yang mempengaruhi perkembangan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis? 2. Bagaimana pengaruh letak geografis terhadap pola aktivitas masyarakat Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis dengan wilayah disekitarnya? C. Kajian Teori 1. Pengertian Desa Menurut Bintarto (1989:11) Desa adalah suatu hasil perpaduan antara kegitan sekelompok manusia dengan lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu wujud atau kenampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang saling berinteraksi antar unsur tersebut dan juga dalam hubungannya dengan daerah-daerah lain. 3

4 2. Fungsi dan potensi desa Menurut Yuwono (dalam Bintarto 1989:16) salah satu peranan pokok desa terletak di bidang ekonomi. Daerah pedesaan merupakan tempat produksi pangan dan produksi komoditi ekspor. Peranan yang vital menyangkut produksi pangan yang akan menentukan tingkat kerawanan dalam rangka pembinaan ketahanan nasional. Fungsi desa yang pertama adalah dalam hubungannnya dengan kota, maka desa merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah pemberi bahan makan pokok seperti padi, jagung, ketela, disamping bahan makanan lain seperti kacang, kedelai, buah-buahan, dan bahan makanan lain yang berasal dari hewan. Kedua, desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material)dan tenaga kerja (man power) yang tidak kecil artinya. Dan yang ketiga, dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan, dan sebagainya. 3. Hakikat Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Pedesaan Menurut Jayadinata (1999:4) Pembangunan adalah mengadakan atau membuat atau mengatur suatu yang belum ada. Pembangunan juga dapat diartikan sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi.pembangunan hendaknya berorientasi pada keberagaman dalam seluruh aspek kehidupan. Pembangunan dan pengembangan dilakukan untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan dan pengembangan itu dapat merupakan pembangunan fisik atau pengembangan fisik, dan dapat merupakan pembangunan sosial ekonomi atau pengembangan sosial ekonomi. Menurut Bintarto (1989: 25) Pembangunan desa adalah pembangunan yang dilaksanakan di wilayah pemerintahan terendah, yaitu desa atau kelurahan. 4. Kebijaksanaan Pembangunan Desa Menurut Pudjiwati (1983: 136) mengenai pokok-pokok kebijaksanaan pelaksanaan Berbicara tentang pokok-pokok kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan desa, maka tidaklah dapat diabaikan pengertian, latar belakang, pendekatan, konsep maupun kenyataan-kenyataan kondisi masyarakat di daerahdaerah yang berbeda-beda, sekaligus dikaitkan pula dengan masalah keterpaduan yang sangat penting artinya bagi pembangunan desa yang harus dilakukan secara menyeluruh, terpadu, dan terkoordinasikan. 4

5 D. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Faktor-faktor geografis yang mempengaruhi perkembangan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis yaitu faktor fisik, lokasidan jarak,kondisi sarana dan prasarana transportasi, faktor non fisik yaitu jumlah penduduk, mata pencaharian penduduk, tingkat pendidikan penduduk,dan tingkat ekonomi penduduk. 2. Letak geografis mempengaruhi pola aktivitas masyarakat Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis dengan wilayah disekitarnya yang meliputi aktivitas ekonomi, aktivitas pendidikan, aktivitas kesehatan, dan aktivitas administrasi kependudukan. E. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa kegiatan, diantaranya studi pustaka dan studi lapangan yang meliputi kegiatan observasi lapangan, wawancara, kuesioner dan studi dokumentasi. F. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh masyarakat Desa Cikupa yang terdapat di tiga dusun sebanyak 1523 Kepala Keluarga (KK), dan Kepala Desa Cikupa. Adapun jumlah sampelnya sebagai berikut : 1. Sampel penduduk, diambil menggunakan simple random sampling. Jumlah populasi 1523 KK dari tiga dusun diambil 4% sehingga jumlah sampel penduduk yang diambil berjumlah 60 KK. 2. Sampel individu yaitu Kepala Desa Cikupa yang diambil dengan purposive sampling. G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan klasifikasi persentase, apabila telah diperoleh maka penulis akan mengolah data tersebut sehingga dapat bermanfaat bagi pembuatan penulisan. Analisis persentase, digunakan dengan melihat angka jumlah responden dengan angka persentase dengan tujuan untuk mengetahui kecenderungan dan fenomena-fenomena di lapangan. 5

6 H. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. D ilaksanakan mulai bulan September 2015 hingga selesai. I. PEMBAHASAN 1. Faktor-faktor Geografis yang mempengaruhi Perkembangan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. Faktor-faktor geografis yang mempengaruhi perkembangan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis terdiri dari faktor fisik yaitu lokasi dan jarak, dan sarana dan prasarana trasnportasi serta faktor non fisik yaitu jumlah penduduk, mata pencaharian penduduk, tingkat ekonomi penduduk, dan tingkat pendidikan penduduk. Lokasi adalah konsep geografi terpenting, karena lokasi dapat menunjukkan posisi suatu tempat, benda atau gejala di permukaan bumi. Komponen lokasi yaitu arah dan jarak. Arah menunjukkan posisi suatu tempat bila dibandingkan dengan tempat dimana kita berada, sedangkan jarak adalah ukuran jauh atau dekatnya dua benda atau gejala tersebut. Lokasi dan jarak Desa Cikupa berada jauh dari Ibu Kota Kecamatan Banjarsari dengan jarak sekitar 20 Kilometer dan 46 Kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Ciamis. Lokasi dan jarak Desa Cikupa ke Ibu Kota Kecamatan Banjarsari dan Kabupaten Ciamis yang jauh ditambah lagi dengan kondisi sarana dan prasarana transportasi yang tidak memadai sangat mempengaruhi perkembangan Desa Cikupa. Berikut ini citra satelit Desa Cikupa : Gambar 1. Lokasi Desa Cikupa Di Desa Cikupa juga tidak terdapat angkutan umum dikarenakan jalannya yang rusak, masyarakat biasanya menggunakan mobil bak terbuka (pick up) sebagai pengganti angkutan umum, itupun hanya ketika pada hari pasar saja yaitu hari rabu dan minggu, angkutan ini bersifat rombongan. Jadi biasanya dalam satu mobil terdiri 6

7 dari masyarakat yang merupakan tetangga-tetangga pemilik mobil. Biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan dalam sekali jalan menggunakan bak terbuka menuju Pasar Pamarican misalnya, adalah Rp ;. Kondisi inilah yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan Desa Cikupa. Jumlah penduduk di Desa Cikupa selalu mengalami perubahan baik meningkat maupun menurun sesuai dengan angka kematian, angka kelahiran, dan migrasi penduduknya walaupun tidak dengan skala besar. Saat ini jumlah penduduk di Desa Cikupa adalah jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki jiwa dan perempuan jiwa. Saat ini tingkat pendidikan penduduk di Desa Cikupa masih terbilang rendah karena sebagian besar penduduknya hanya tamatan SD/Sederajat sebanyak 2193 orang dan 845 orang tidak bersekolah, hanya sebagian kecil saja yang menempuh pendidikan sampai ke jenjang Diploma dan Sarjana. Rendahnya tingkat pendidikan inilah yang menyebabkan penduduk Desa Cikupa masih belum bisa mengolah sumber daya alam yang ada di Desa Cikupa. Tingkat pendidikan yang rendah juga dapat menyebabkan penduduk tidak dapat bersaing di dunia kerja yang memerlukan keahlian dan keterampilan yang lebih tinggi. Kondisi tingkat ekonomi penduduk di Desa Cikupa berdasarkan hasil peneltian yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk memiliki penghasilan rata-rata perbulan sekitar Rp ; - Rp ; dapat dikatakan tingkat ekonomi penduduk di Desa Cikupa masih rendah. Karena sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani maka penghasilan yang didapatkan adalah hasil dari pertanian mereka seperti padi, kelapa, jagung, dan lain sebagainya. Rendahnya tingkat ekonomi penduduk di Desa Cikupa juga disebabkan oleh sumber daya manusianya yang masih belum mampu mengolah sumber daya alam yang ada secara optimal. 2. Pengaruh Letak Geografis Terhadap Pola Aktivitas Masyarakat Desa Cikupa Letak Geografis Desa Cikupa mempengaruhi pola aktivitas masyarakat yang meliputi aktivitas ekonomi, aktivitas pendidikan, aktivitas kesehatan,d an aktivitas administrasi kependudukan. Letak Desa Cikupa mempengaruhi pola aktivitas masyarakatnya dalam melakukan aktivitas ekonomi sehari-hari, seperti berbelanja. Desa Cikupa memang tidak memiliki pasar desa, tetapi sebenarnya pasar terdapat di Ibu Kota Kecamatan Banjarsari. Karena letak dan jarak dari Desa Cikupa ke Ibu Kota Kecamatan 7

8 Banjarsari yang jauh sehingga masyarakat lebih banyak beraktivitas di Pasar terdekat yaitu pasar yang ada di Kecamatan Pamarican. Sehingga sumber daya alam yang dihasilkan juga lebih banyak di jual di Pasar Pamarican daripada di Ibu Kota Kecamatan Banjarsari. Sebagian masyarakat menyekolahkan anak mereka ke luar wilayah Desa Cikupa untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari SMP. Karena letak dan jarak Desa Cikupa lebih dekat ke Kecamatan Pamarican dan Kota Banjar daripada ke Ibu Kota Kecamatan Banjarsari, sebagian besar masyarakat menyekolahkan anak mereka ke wilayah Pamarican dan Banjar. Jarang sekali masyarakat yang menyekolahkan anaknya ke Banjarsari dengan alasan jarak dan letaknya jauh. Masyarakat Desa Cikupa menyadari akan pentingnya kesehatan walaupun fasilitas kesehatan yang ada di Desa Cikupa hanya ada satu bidan dan satu Unit POLINDES (Pos Persalinan Desa) yang belum dilengkapi dengan peralatan medis yang memadai. Sehingga untuk keperluan pemerikasaan kesehatan dan pengobatan yang lebih baik sebagian masyarakat memilih untuk pergi ke Rumah Sakit Banjar Patroman yang ada di Kota Banjar, ataupun ke Pamarican. Padahal di Ibu Kota Kecamatan Banjarsari juga terdapat Puskesmas dan Unit Gawat Darurat, alasannya selain memang jaraknya yang jauh di Puskesmas Banjarsari tidak dapat menggunakan kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Penduduk Desa Cikupa hanya melakukan aktivitas administrasi kependudukan ketika ada hal mendesak yang benar-benar penting. Seperti membuat KTP dan Kartu Keluarga (KK) dan lain sebagainya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Cikupa lebih banyak beraktivitas di daerah yang lebih dekat seperti Kecamatan Pamarican dan Banjar dibandingkan dengan Banjarsari. J. Analisis Geografi terhadap Pembangunan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis 1. Analisis (5W+1H) a. Yang menyebabkan kurang berkembangnya Desa Cikupa (What) Penyebab kurangnya Desa Cikupa adalah lokasi dan jaraknya yang jauh dari pusat kegiatan dan pusat pemerintahan dengan jarak dari Ibu Kota Kecamatan sekitar 20 kilometer dan dari Ibu Kota Kabupaten 46 kilometer, serta kondisi sarana dan prasarana transportasi seperti kondisi jalan yang rusak, dan tidak tersedianya alat angkutan umum. 8

9 b. Lokasi Desa Cikupa (Where) Desa Cikupa berada koordinat 7 o 29'38,46'' LS dan 108 o 34'18,7'' BT, pada ketinggian rata-rata 426 meter di atas permukaan laut. Berada di wilayah administrasi Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. c. Didirikan Desa Cikupa (When) Desa Cikupa pada awalnya merupakan bagian dari wilayah Desa Mekarmukti, yang kemudian dimekarkan pada tahun d. Yang menginginkan Desa Cikupa menjadi desa yang maju dan berkembang (Who) Keinginan untuk memajukan dan mengembangkan Desa Cikupa berasal dari keinginan masyarakat serta dorongan dari para pejabat di Desa Cikupa. e. Kondisi Desa Cikupa saat ini (How) Kondisi Desa Cikupa saat ini masih terbilang kurang mengalami kemajuan dan perkembangan, hal ini dilihat dari kondisi sarana dan prasarana transportasi yang kurang memadai dengan tingkat pendidikan penduduk yang masih terbilang rendah, tingkat ekonomi penduduk masih rendah, sehingga belum mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan optimal. f. Alasan kenapa Desa Cikupa dikatakan desa yang kurang maju dan berkembang (Why) Karena dilihat dari kondisi geografis fisik dan non fisik Desa Cikupa yaitu fisik, sarana dan prasarana transportasi yang kurang memadai untuk menunjang kegiatan masyarakat, tingkat ekonomi masyarakat yang masih rendah, dan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, serta kurangnya perhatian pemerintah khususnya dalam hal pembangunan dan pengembangan potensi-potensi yang ada di Desa Cikupa yang dapat menunjang kemajuan desa. 2. Berdasarkan analisis Desa-Kota Menurut Pudjiwati (1983: 136) mengenai pokok-pokok kebijaksanaan pelaksanaan Berbicara tentang pokok-pokok kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan desa, maka tidaklah dapat diabaikan pengertian, latar belakang, pendekatan, konsep maupun kenyataan-kenyataan kondisi masyarakat di daerah-daerah yang berbeda-beda, sekaligus dikaitkan pula dengan masalah keterpaduan yang sangat penting artinya bagi pembangunan desa yang harus dilakukan secara menyeluruh, terpadu, dan terkoordinasikan. Berdasarkan kepada dasar-dasar pikiran tersebut, maka pokok-pokok kebijaksanaan pelaksanaan dalam pembangunan desa menjadi sebagai berikut: 9

10 a. Prinsip pembangunan desa, meliputi: 1) Imbangan kewajiban yang serasi antara pemerintah dengan masyarakat. 2) Dinamis dan berkelanjutan. 3) Menyeluruh, terpadu, dan terkoordinasikan. b. Pokok-pokok kebijaksanaan pembangunan desa, adalah: 1) Pemanfaatan sumber daya manusia dan potensi alam. 2) Pemenuhan kebutuhan esensial masyarakat. 3) Peningkatan prakarsa dan swadaya gotong-royong masyarakat. 4) Pengembangan tata desa yang teratur dan serasi. 5) Peningkatan kehidupan ekonomi yang kooperatif. c. Sasaran pembangunan desa Menjadikan semua desa-desa di seluruh wilayah Indonesia memiliki tingkat klasifikasi desa swasembada, yaitu desa yang berkembang di mana taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya menunjukkan kenyataan yang makin meningkat. d. Obyek dan subyek pembangunan Yang menjadi obyek pembangunan adalah desa secara keseluruhan yang meliputi segala potensi manusia, alam dan teknologinya, serta yang mencakup pula segala aspek kehidupan dan penghidupan yang ada di desa. Usaha pembangunan desa juga diarahkan kepada menjadikan desa itu bukan saja sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek pembangunan yang mantap. e. Mekanisme pelaksanaan Mekanisme pelaksanaan pembangunan desa dilakukan sistem perencanaan dari bawah (bottom up planning) melalui Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa di tingkat desa dan sistem Unit Daerah Kerja Pembangunan (UDKP) pada tingkat kecamatan. Desa Cikupa salah satu desa di wilayah administrasi Kecamatan Banjarsari yang lokasi dan jaraknya paling jauh dibandingkan dengan desa-desa lain yang ada di Kecamatan Banjarsari, dengan jumlah penduduk 4185 jiwa. Tingkat pendidikan penduduk yang masih terbilang rendah, tingkat ekonomi penduduk rendah dan kurangnya perhatian pemerintah menjadi salah satu penghambat perkembangan Desa Cikupa. 10

11 3. Analisis SWOT Aspek Fisik dan Non Fisik di Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis Strength (S) Weakness (W) 1) Sarana dan Prasarana Transportasi 2) Pendidikan penduduk Opportunities (O) 1) Pembangunan di segala bidang seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial dan budaya 2) Perbaikan sarana dan prasarana transportasi seperti jalan raya dan jalan penghubung. 1. Minimnya sarana dan prasarana pendukung 2. Minimnya sarana dan prasarana transportasi 3. Sumber daya manusia yang masih rendah kualitasnya 4. Kurangnya perhatian pemerintah Treath (T) 1) Lokasi dan jarak yang jauh 2) Sumber daya manusia muda yang semakin berkurang a. Strength/Kekuatan : 1) Sarana dan prasarana transportasi Jika kondisi jalan dan alat transortasi memadai dapat menjadi faktor pendukung dalam segala kegiatan seperti pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. 2) Pendidikan penduduk Dengen pendidikan penduduk yang baik maka akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat mengolah sumber daya alam yang ada secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan daerah. b. Weakness/Kelemahan 1) Minimnya sarana dan prasarana pendukung Sarana dan prasarana pendukung dibidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan yang masih minim. 2) Minimnya sarana dan prasarana transportasi 3) Kondisi jalan yang rusak parah serta berbatu dan tidak tersedianya sarana angkutan umum untuk menunjang aktivitas masyarakat. 11

12 4) Sumber daya manusia yang masih rendah kualitasnya Kualitas sumber daya manusia yang masih rendah karena rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, walaupun ada yang sampai Diploma atau Sarjana mereka bekerja di luar kota dalam waktu yang relatif lama bahkan menetap. 5) Kurangnya perhatian pemerintah Kurangnya perhatian pemerintah dalam mendukung pembangunan dan perkembangan desa seperti alokasi dana yang kurang. c. Opportunities/Peluang 1) Pembangunan di segala bidang seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial dan budaya 2) Perbaikan sarana dan prasarana transportasi seperti jalan raya dan jalan penghubung. d. Treath/Hambatan 1) Lokasi dan jarak yang jauh Lokasi yang sulit dijangkau serta jarak desa yang jauh dari pusat kegiatan dan pusat pemerintahan. 2) Sumber daya manusia muda yang semakin berkurang Banyaknya tenaga muda yang bekerja di luar kota atau merantau. K. Simpulan 1. Faktor-faktor geografis yang mempengaruhi perkembangan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis, adalah : a. Faktor fisik 1) Lokasi dan Jarak Desa Cikupa merupakan salah satu desa yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Banjarsari. Dari jumlah 21 desa yang ada di Kecamatan Banjarsari, Desa Cikupa merupakan desa yang lokasi dan jaraknya paling jauh dari pusat pemerintahan. Jarak dari Ibu Kota Kecamatan Banjarsari sekitar 20 kilometer dan dari Ibu Kota Kabupaten Ciamis 46 kilometer. Untuk mencapai Kecamatan Banjarsari masyarakat harus melewati wilayah Kecamatan Pamarican terlebih dahulu karena tidak adanya jalan penghubung lain. Oleh karena itulah Desa Cikupa dapat dikataka terpencil karena lokasi dan jaraknya yang jauh menyebabkan desa kurang mendapatkan perhatian pemerintah untuk mendorong kemajuan dan pengembangan desa. Kondisi ini 12

13 juga ditambah dengan jalan yang rusak dan tidak adanya sarana angkutan umum di Desa Cikupa. 2) Sarana dan prasarana transportasi Kondisi sarana dan prasarana transportasi di Desa Cikupa masih sangat minim, kondisi jalan rusak parah dan berbatu disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya pemeliharaan, jalan berada pada tanah yang labil, drainase yang buruk, serta kurangnya dana pemerintah yang di alokasikan untuk penbangunan sarana dan prasarana transportasi. Tidak adanya angkutan umum yang dapat menunjang kegiatan masyarakat. Sebagai gantinya masyarakat Desa Cikupa biasanya menggunakan angkutan bak terbuka yang biasanya hanya pada hari-hari pasar yaitu hari rabu dan minggu. b. Faktor non fisik 1) Jumlah penduduk Saat ini jumlah penduduk di Desa Cikupa adalah jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki jiwa dan perempuan jiwa. 2) Tingkat pendidikan penduduk Tingkat pendidikan penduduk di Desa Cikupa saat ini masih rendah, sebagian besar penduduknya hanya lulusan SD. Walaupun kesadaran akan pentingnya pendidikan sudah mulai dirasakan, namun hanya segelintir orang saja yang merealisasikannya dengan menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi. 3) Tingkat ekonomi penduduk Tingkat ekonomi penduduk Desa Cikupa masih dikatakan rendah, karena berdasarkan data hasil penelitian terhadap responden menunjukkan rata-rata pendapatan responden setiap bulan adalah Rp ; - Rp ;.Karena sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani maka penghasilan yang didapatkan adalah hasil dari pertanian mereka seperti padi, kelapa, jagung, dan lain sebagainya. Rendahnya tingkat ekonomi penduduk di Desa Cikupa juga disebabkan oleh sumber daya manusianya yang masih belum mampu mengolah sumber daya alam yang ada secara optimal. 13

14 2. Pengaruh Letak Geografis Terhadap Pola Aktivitas Masyarakat Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis 1) Pola aktivitas ekonomi Karena letak dan jarak dari Desa Cikupa ke Ibu Kota Kecamatan Banjarsari yang jauh sehingga masyarakat lebih banyak beraktivitas di Pasar terdekat yaitu pasar Pamarican. Sehingga sumber daya alam yang dihasilkan juga lebih banyak di jual di Pasar Pamarican daripada di Ibu Kota Kecamatan Banjarsari. 2) Pola aktivitas pendidikan Karena letak dan jarak Desa Cikupa lebih dekat ke Kecamatan Pamarican dan Kota Banjar daripada ke Ibu Kota Kecamatan Banjarsari, sebagian besar masyarakat menyekolahkan anak mereka ke wilayah Pamarican dan Banjar. 3) Pola aktivitas kesehatan Umumnya desa-desa di wilayah kecamatan Banjarsari melakukan aktivitas kesehatan di Ibu Kota Kecamatan Banjarsari. Berbeda dengan penduduk Desa Cikupa, penduduk lebih banyak melakukan aktivitas kesehatan di Kecamatan Pamarican dan Kota Banjar dikarenakan jaraknya yang lebih dekat. 4) Pola aktivitas administrasi kependudukan Masyarakat hanya melakukan aktivitas administrasi kependudukan ketika ada hal mendesak yang benar-benar penting. Sehingga masyarkat pergi ke Ibu Kota Kecamatan Banjarsari sebagian besar hanya ketika ada keperluan administrasi saja, karena aktivitas lain seperti ekonomi, pendidikan dan kesehatan mereka lakukan di daerah yang lebih dekat seperti Pamarican dan Banjar. L. Saran Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan beberapa saran untuk perkembangan Desa Cikupa Kecamatan Banjarsari, sebagai berikut : 1. Perlu perhatian pemerintah yang lebih serius untuk mengoptimalkan proses pembangunan dan pengembangan desa agar mencapai tujuan bersama. 2. Pemberian akses yang lebih mudah kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan pemenuhan kebutuhan di ibu kota kecamatan. 3. Untuk peneliti lain yang memiliki ketertarikan terhadap perkembangan Desa Cikupa agar meneliti lebih lanjut dengan variabel yang lebih kompleks untuk kesempurnaan kajian di wilayah ini. 14

15 M. Daftar Pustaka Ahmadi, H.A.(2003).Ilmu Sosial Dasar.Jakarta: PT. Rineka Cipta Ahmansya.(2011). Pengantar geografi. Bandung: Lppm bsi Bintarto, R.(1989). Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta : Ghalia Indonesia Bintarto, R dan Soerastopo Hadisoemarno.(1978). Metode Analisa Geografi.Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerapan Ekonomi Sosial (LP3S). Daldjoeni, N.(1998). Geografi Desa dan Kota. Bandung: PT Alumni Jayadinata, Johara T.(1999). Tata Guna Tanah dan Perencanaan Pedesaan, Perkotaan, dan Wilayah. Bandung : ITB Koentjaraningrat.(1996). Pengantar Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta Mansyur, Muhammad Cholil.(1991). Sosiologi Masyarakat Kota dan Desa.Surabaya: Usaha Nasional Nasution, S.(2012). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara. Pudjiwati, Sajogyo.(1983). Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Gadjah Mada Unversity Press Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta Tika, Moch Pabundu (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta :Sinar Grafika Offset 15

Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRAK

Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRAK PERKEMBANGAN DESA CISARUA PASCA PEMEKARAN DALAM KAITANNYA DENGAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA BAGI MASYARAKAT DI DESA CISARUA KECAMATAN LANGKAPLANCAR KABUPATEN PANGANDARAN Wiwin Sumarni 1 (wiwinsumarni87@yahoo.com)

Lebih terperinci

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012 DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012 Nurmeitama Indah Wiladatika, Yarmaidi*, Edy Haryono** Abstract

Lebih terperinci

Dr. Siti Fadjarajani Dra., M.T.¹ Ritahul Hasanah²

Dr. Siti Fadjarajani Dra., M.T.¹ Ritahul Hasanah² PEMANFAATAN JEMBATAN GANTUNG SEBAGAI JALAN ALTERNATIF ANTAR DESA DALAM MENUNJANG PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI DESA WARINGINSARI KECAMATAN LANGENSARI KOTA BANJAR Utilization of the Suspension Bridge as an

Lebih terperinci

MENURUNNYA JUMLAH SISWA SD NEGERI 1 DESA RUKTI SEDIYO KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

MENURUNNYA JUMLAH SISWA SD NEGERI 1 DESA RUKTI SEDIYO KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR MENURUNNYA JUMLAH SISWA SD NEGERI 1 DESA RUKTI SEDIYO KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Tika Widyawati 1, Buchori Asyik 2, Irma Lusi Nugraheni 3 This research is a case study which aims to

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI DESA CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013.

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI DESA CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI DESA CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013 (Jurnal) Oleh : Rio Ristayudi 0743034038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN DAN SEBARAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN BELITANG TAHUN 2014 (JURNAL) Oleh ANDRI WIJAYA

ANALISIS KEBUTUHAN DAN SEBARAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN BELITANG TAHUN 2014 (JURNAL) Oleh ANDRI WIJAYA 0 ANALISIS KEBUTUHAN DAN SEBARAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN BELITANG TAHUN 2014 (JURNAL) Oleh ANDRI WIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 1 ANALISIS KEBUTUHAN

Lebih terperinci

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMEKARAN WILAYAH PEKON TAMBAHREJO BARAT (JURNAL) Oleh. Jepri Rison Wardana

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMEKARAN WILAYAH PEKON TAMBAHREJO BARAT (JURNAL) Oleh. Jepri Rison Wardana 0 DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMEKARAN WILAYAH PEKON TAMBAHREJO BARAT (JURNAL) Oleh Jepri Rison Wardana FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 1 ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermaksud menjelaskan hubungan antara lingkungan alam dengan penyebarannya

BAB I PENDAHULUAN. bermaksud menjelaskan hubungan antara lingkungan alam dengan penyebarannya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Geografi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang bermaksud menjelaskan hubungan antara lingkungan alam dengan penyebarannya dan aktivitas

Lebih terperinci

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yaitu metode yang bertujuan menggambarkan suatu keadaan secara objektif. Menurut

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN Publikasi Ilmiah. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN Publikasi Ilmiah. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN 2010-2014 Publikasi Ilmiah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Geografi Oleh

Lebih terperinci

illryw Elvi Zuriyani,lV.Si s':

illryw Elvi Zuriyani,lV.Si s': STUDI KEHMUPAN PETANI PADI SAWAH SETELAH KOI{I{ERSI LAIIAN PERTANIAN MENJADI PERUMAHAN DI KELURAHAN LUBUK MINTURTTN KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG JURNAL odajufigrrscfiog*isahfi So*tqwatil*$*{aryeta{efr

Lebih terperinci

Hubungan Kondisi Sosial... Isrokiyah

Hubungan Kondisi Sosial... Isrokiyah HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN PERKAWINAN USIA DINI REMAJA PUTRI DI DESA TLOGOPUCANG DAN DESA CARUBAN KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN TEMANGGUNG THE CORRELATION OF PARENTS SOCIAL ECONOMIC

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN DARI BAHAN BAKU KAIN PERCA DI DESA SUKAMULYA

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN DARI BAHAN BAKU KAIN PERCA DI DESA SUKAMULYA FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN DARI BAHAN BAKU KAIN PERCA DI DESA SUKAMULYA Beni Saputra 1), Fachri Thaib 2), Budiyono 3) This study aims to examine the factors supporting the establishment

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN WONOSOBO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2017 (JURNAL) Oleh HERLI ANDIKA PUTRA

ANALISIS KEBUTUHAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN WONOSOBO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2017 (JURNAL) Oleh HERLI ANDIKA PUTRA ANALISIS KEBUTUHAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN WONOSOBO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2017 (JURNAL) Oleh HERLI ANDIKA PUTRA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 2 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sebelum seorang peneliti memulai kegiatannya meneliti, mereka harus memulai membuat rancangan terlebih dahulu. Rancangan tersebut diberi nama desain penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

STUDI TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN FISIK DI DESA BUNGSUR KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK

STUDI TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN FISIK DI DESA BUNGSUR KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK STUDI TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN FISIK DI DESA BUNGSUR KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK Wirdani Yoskar Kadarisman wirdanimutiah@yahoo.co.id 085265527904 ABSTRACT Rural development

Lebih terperinci

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM PENDIDIKAN RENDAH (STUDI PADA PETANI RAMBUTAN DESA PALLANTIKANG, KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN GOWA) Nuralfi Khaerany Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Oleh: Mayang Sari 1, Sidharta Adyatma 2, Ellyn Normelani 2

Oleh: Mayang Sari 1, Sidharta Adyatma 2, Ellyn Normelani 2 JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 3, No 2, Maret 2016 Halaman 33-41 e-issn : 2356-5225 http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jpg PEMANFAATAN AIR SUNGAI ALALAK UTARA OLEH MASYARAKAT DI BANTARAN

Lebih terperinci

INDUSTRI BATU BATA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR KABUPATEN GIANYAR (TINJAUAN GEOGRAFI EKONOMI)

INDUSTRI BATU BATA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR KABUPATEN GIANYAR (TINJAUAN GEOGRAFI EKONOMI) INDUSTRI BATU BATA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR KABUPATEN GIANYAR (TINJAUAN GEOGRAFI EKONOMI) Oleh Ni Ketut Trisnawati Ketut Suratha dan Made Suryadi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI WANITA SEBAGAI KEPALA KELUARGA DI KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT (JURNAL) Oleh NANDA FITRIANI

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI WANITA SEBAGAI KEPALA KELUARGA DI KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT (JURNAL) Oleh NANDA FITRIANI KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI WANITA SEBAGAI KEPALA KELUARGA DI KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT (JURNAL) Oleh NANDA FITRIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Lebih terperinci

FACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA

FACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA FACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA By Elvira 1 Edi Suarto 2 Leni Zahara 3 1 Geography Education College Student STKIP PGRI Western

Lebih terperinci

Geo Image 1 (1) (2012) Geo Image.

Geo Image 1 (1) (2012) Geo Image. Geo Image 1 (1) (2012) Geo Image http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage PENGARUH PERTAMBAHAN PENDUDUK TERHADAP PERKEMBANGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2000-2010 Ainul

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ALUN-ALUN LANGENSARI SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI DESA LANGENSARI KECAMATAN LANGENSARI KOTA BANJAR

PEMANFAATAN ALUN-ALUN LANGENSARI SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI DESA LANGENSARI KECAMATAN LANGENSARI KOTA BANJAR PEMANFAATAN ALUN-ALUN LANGENSARI SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI DESA LANGENSARI KECAMATAN LANGENSARI KOTA BANJAR The Utilization Langensari Square as Open Green Space in The Langensari Village, Langensari

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KAMPUNG MALINGPING MENJADI KAWASAN KAMPUNG HORTIKULTURA DI KELURAHAN TAMANJAYA KECAMATAN TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA

PERKEMBANGAN KAMPUNG MALINGPING MENJADI KAWASAN KAMPUNG HORTIKULTURA DI KELURAHAN TAMANJAYA KECAMATAN TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA PERKEMBANGAN KAMPUNG MALINGPING MENJADI KAWASAN KAMPUNG HORTIKULTURA DI KELURAHAN TAMANJAYA KECAMATAN TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA Malingping Village Depelopment Into The Village Area Of Horticulture In

Lebih terperinci

EKONOMI KELUARGA DAN IMPLEMENTASINYA PADA PROGRAM WAJIB BELAJAR SEMBILAN TAHUN DI DESA KAJENENGAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN TEGAL.

EKONOMI KELUARGA DAN IMPLEMENTASINYA PADA PROGRAM WAJIB BELAJAR SEMBILAN TAHUN DI DESA KAJENENGAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN TEGAL. JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DINAMIKA PENDIDIKAN Vol. X No. 2 Desember 2015 Hal.165-171 EKONOMI KELUARGA DAN IMPLEMENTASINYA PADA PROGRAM WAJIB BELAJAR SEMBILAN TAHUN DI DESA KAJENENGAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN

Lebih terperinci

By: Efni *Yeni Erita**Nefilinda*** Geography Education Students STKIP PGRI West Sumatra * Lecturer in Geography Education STKIP PGRI West Sumatra **

By: Efni *Yeni Erita**Nefilinda*** Geography Education Students STKIP PGRI West Sumatra * Lecturer in Geography Education STKIP PGRI West Sumatra ** 0 1 Economic Social of Society Processing Bricks in Serasi Village of South at Pasaman District. Thesis. Geography Education Study Program STKIP PGRI West Sumatera, Padang, 2016 By: Efni *Yeni Erita**Nefilinda***

Lebih terperinci

HEPRI CANDRA & FEBRI YULIANI

HEPRI CANDRA & FEBRI YULIANI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA (Studi Kasus Pada Desa Panggak Darat Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga) HEPRI CANDRA & FEBRI YULIANI Program Studi Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA

DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA Laras Pujianti 1 (Pujianti.laras@gmail.com) Siti Fadjarajani 2 (sfadjarajani2000@yahoo.com)

Lebih terperinci

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN M. Handayani, dkk Pendapatan Tenaga Kerja... PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN FAMILY LABOUR INCOME ON CATTLE FARMING IN TOROH SUBDISTRICT

Lebih terperinci

PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN

PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN Ufik Taufik (ochenkgrabes@yahoo.co.id) H. Nandang Hendriawan (nandang.hendriawan@yahoo.com) Program

Lebih terperinci

PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS

PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS Sirajuddin Saleh, & Hariati Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK

ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK 1 ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK Nanik Oktavia ¹, Trisnaningsih ², Zulkarnain ³ This study aimed to determine the effect of education

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sebelum seorang peneliti memulai kegiatannya meneliti, harus memulai membuat rancangan terlebih dahulu. Rancangan tersebut diberi nama desain penelitian.

Lebih terperinci

Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.

Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara. Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga (Khodijah) TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA SUPIR ANGKUT BATUBARA DI KECAMATAN MERAPI TIMUR KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Oleh: Khodijah, Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh. Susi Novela

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh. Susi Novela ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh Susi Novela FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 Analisis Pendapatan

Lebih terperinci

KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI

KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI Oleh: AYU PUSPITANINGSIH NIM. 071510201086 JURUSAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Dalam tinjauan pustaka ini akan di bahas mengenai faktor-faktor penyebab

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Dalam tinjauan pustaka ini akan di bahas mengenai faktor-faktor penyebab 11 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka Dalam tinjauan pustaka ini akan di bahas mengenai faktor-faktor penyebab anak di bawah usia kerja bekerja sebagai penjual koran

Lebih terperinci

TINGKAT PERKEMBANGAN KELURAHAN DI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG

TINGKAT PERKEMBANGAN KELURAHAN DI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG 0 TINGKAT PERKEMBANGAN KELURAHAN DI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG Oleh : Eci Peblarici*Bakaruddin**Elvi Zuriyani** Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat* Dosen Pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Buana Vol-2 No-1 tahun 2018

Jurnal Buana Vol-2 No-1 tahun 2018 PERBANDINGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN ANTARA PETANI SAWIT PLASMA DAN NON PLASMA DI DESA SINUNUKAN IV KECAMATAN SINUNUKAN KABUPATEN MANDAILING NATAL PROVINSI SUMATERA UTARA Lila Susiarti 1, Paus Iskarni 2,Yudi

Lebih terperinci

KAJIAN KETERSEDIAAN DAN POLA DISTRIBUSI FASILITAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/ SEDERAJAT DI KABUPATEN KARANGANYAR

KAJIAN KETERSEDIAAN DAN POLA DISTRIBUSI FASILITAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/ SEDERAJAT DI KABUPATEN KARANGANYAR KAJIAN KETERSEDIAAN DAN POLA DISTRIBUSI FASILITAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/ SEDERAJAT DI KABUPATEN KARANGANYAR Mukmin Al Kahfi mukminalkahfi@gmail.com Dyah Widiyastuti dwidiyastuti@yahoo.com Abstract

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) ROSI NOFITA 09030112 Pembimbing

Lebih terperinci

POTENSI SUNGAI CI WULAN SEBAGAI TEMPAT WISATA OLAH RAGA ARUNG JERAM STARTING POINT ASTA KELURAHAN CIBEUTI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

POTENSI SUNGAI CI WULAN SEBAGAI TEMPAT WISATA OLAH RAGA ARUNG JERAM STARTING POINT ASTA KELURAHAN CIBEUTI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA POTENSI SUNGAI CI WULAN SEBAGAI TEMPAT WISATA OLAH RAGA ARUNG JERAM STARTING POINT ASTA KELURAHAN CIBEUTI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA Nurul Ikhsan Alfazary 1 (n.ikhsanalfazary@gmail.com) Nedi Sunaedi

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI,

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI, PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI, PENDUKUNG DAN PENDORONG TERHADAP PEMANFAATAN PENOLONG PERSALINAN OLEH IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUTAR KECAMATAN PAGARAN KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2010 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDUSTRI KERUPUK TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN PEREKONOMIAN DI DESA CIKONENG KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS

PERKEMBANGAN INDUSTRI KERUPUK TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN PEREKONOMIAN DI DESA CIKONENG KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS PERKEMBANGAN INDUSTRI KERUPUK TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN PEREKONOMIAN DI DESA CIKONENG KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS Reny Nourmayanti (nourmayantireny@gmail.com) Nandang Hendriawan (nandang.hendriawan@yahoo.com)

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SUNGAI CI KARO UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DOMESTIK MASYARAKAT DI DESA KAWUNGSARI KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN

PEMANFAATAN SUNGAI CI KARO UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DOMESTIK MASYARAKAT DI DESA KAWUNGSARI KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN PEMANFAATAN SUNGAI CI KARO UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DOMESTIK MASYARAKAT DI DESA KAWUNGSARI KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN Sri Novi Hastuti H. Nedi Sunaedi, M. Si, Program studi pendidikan geografi

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN DAERAH PEMUKIMAN DI KECAMATAN BALIK BUKIT TAHUN (JURNAL) Oleh: INDARYONO

ANALISIS PERKEMBANGAN DAERAH PEMUKIMAN DI KECAMATAN BALIK BUKIT TAHUN (JURNAL) Oleh: INDARYONO ANALISIS PERKEMBANGAN DAERAH PEMUKIMAN DI KECAMATAN BALIK BUKIT TAHUN 2005-2014 (JURNAL) Oleh: INDARYONO 1113034039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERPADU MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (MENCARI PASANGAN) PADA SISWA KELAS VIII E SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.

Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography. Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN PEMELIHARAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN PASARBATANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi 4.1.1 Keadaan Geografis Desa Oluhuta Utara merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Luas

Lebih terperinci

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta   ABSTRACT MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS III DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAKE AND GIVE DI SDN 07 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN 1 Asnimar Zain, 1 nurharmi, 2 Yulvia Nora

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 2 (3) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, MOTIVASI BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

Lebih terperinci

MUARALABUH SERVICES MARKET AREA BEFORE AND AFTER MOVED LOCATIONS IN SUNGAI PAGU SUB DISTRICT SOLOK SOUTH RIVER by:

MUARALABUH SERVICES MARKET AREA BEFORE AND AFTER MOVED LOCATIONS IN SUNGAI PAGU SUB DISTRICT SOLOK SOUTH RIVER by: 1 MUARALABUH SERVICES MARKET AREA BEFORE AND AFTER MOVED LOCATIONS IN SUNGAI PAGU SUB DISTRICT SOLOK SOUTH RIVER by: Widia Putri Yeni*Erna Juita **Afrital Rezki Student of Education Geography, STKIP PGRI

Lebih terperinci

Tingkat Partisipasi Masyarakat... Risky Marharani

Tingkat Partisipasi Masyarakat... Risky Marharani TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PUNTHUK MONGKRONG DI DUSUN ONGGOSORO DESA GIRITENGAH KECAMATAN BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG THE LEVEL OF PUBLIC PARTICIPATION IN THE DEVELOPMENT

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES Keterampilan Mengajar Guru Penjasorkes...(Giat Sanaya)1 KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES Oleh: Giat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadiankejadian.

III. METODE PENELITIAN. untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadiankejadian. III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam peneletian ini adalah metode penelitian deskriptif. Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

Lokasi Gedung Perpustakaan Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Perpustakaan Umum Kabupaten Gianyar Tahun 2016

Lokasi Gedung Perpustakaan Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Perpustakaan Umum Kabupaten Gianyar Tahun 2016 Lokasi Gedung Perpustakaan Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Perpustakaan Umum Kabupaten Gianyar Tahun Yan Robeth Kamajaya 1, Richard Togaranta Ginting 2, Made Kastawa 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian Jurnal Geografi Volume 13 No 1 (43 dari 100) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APS) PADA MASYARAKAT PESISIR DAN PERAN ORANG TUA DALAM

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo. 23 BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR A. Sejarah Singkat Desa Gumingsir Berdasarkan catatan yang disusun oleh penilik kebudayaan kecamatan Pagentan kabupaten Banjarnegara (Karno, 1992:39) asal mula desa Gumingsir

Lebih terperinci

TINJAUAN GEOGRAFIS PT. KALIREJO LESTARI DI KAMPUNG KALIREJO KECAMATAN KALIREJO LAMPUNG TENGAH

TINJAUAN GEOGRAFIS PT. KALIREJO LESTARI DI KAMPUNG KALIREJO KECAMATAN KALIREJO LAMPUNG TENGAH TINJAUAN GEOGRAFIS PT. KALIREJO LESTARI DI KAMPUNG KALIREJO KECAMATAN KALIREJO LAMPUNG TENGAH Y. Gigih Anggi T.W, Zulkarnain, Budiyono The research aims to examine PT. Kalirejo Lestari from geographical

Lebih terperinci

Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography. Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo Karakteristik Pasangan Usia Subur yang Tidak Mengikuti Program Keluarga Berencana di Kecamatan Kedungwuni Kabupaten

Lebih terperinci

Pasca Berdirinya PT. Semen Indonesia, Tbk. Kajian Ketenagakerjaan di Kecamatan Kerek dan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban

Pasca Berdirinya PT. Semen Indonesia, Tbk. Kajian Ketenagakerjaan di Kecamatan Kerek dan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban Kajian Ketenagakerjaan di Kecamatan Kerek dan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban. Hendri Candra S Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, hendricandra999@gmail.com Wiwik Sri Utami Dosen Pembimbing Mahasiswa

Lebih terperinci

FAKTOR PENDUKUNG KERAJINAN BATU BATA DI KELURAHAN RAJABASA JAYA BANDAR LAMPUNG 2012 (JURNAL) Oleh: PERISTIANIKA

FAKTOR PENDUKUNG KERAJINAN BATU BATA DI KELURAHAN RAJABASA JAYA BANDAR LAMPUNG 2012 (JURNAL) Oleh: PERISTIANIKA FAKTOR PENDUKUNG KERAJINAN BATU BATA DI KELURAHAN RAJABASA JAYA BANDAR LAMPUNG 2012 (JURNAL) Oleh: PERISTIANIKA 0813034038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

Lebih terperinci

Nuridawati1 Siti Fadjarajani2

Nuridawati1 Siti Fadjarajani2 DAMPAK TIDAK BERFUNGSINYA PELABUHAN PENYEBERANGAN MAJINGKLAK TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA KLACES KECAMATAN KAMPUNG LAUT KABUPATEN CILACAP Nuridawati1 (ukhtirhyda@yahoo.com) Siti Fadjarajani2

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL SOFTI NUR RAHMAH NIM. 08030137 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Helfia Edial, MT

Lebih terperinci

STUDY HOUSEHOLD CRAFTSMEN STONE LADO, KOTO PANJANG LIMAU MANIS VILLAGE DISTRICT CITY PAUH PADANG

STUDY HOUSEHOLD CRAFTSMEN STONE LADO, KOTO PANJANG LIMAU MANIS VILLAGE DISTRICT CITY PAUH PADANG STUDY HOUSEHOLD CRAFTSMEN STONE LADO, KOTO PANJANG LIMAU MANIS VILLAGE DISTRICT CITY PAUH PADANG By: Delvinaliza*, Helfia Edial**, Yuherman** *education of Geography STKIP PGRI Sumatera Barat **Lacturer

Lebih terperinci

pelalawankab.bps.go.id

pelalawankab.bps.go.id ISBN : 979 484 622 8 No. Publikasi : 25 Katalog BPS : 1101002.1404041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12 + iii Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit : Seksi Integrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun secara lambat, atau perubahan yang direncanakan maupun perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun secara lambat, atau perubahan yang direncanakan maupun perubahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat secara umum bersifat dinamis, artinya bahwa masyarakat dalam proses sosialnya selalu mengalami perubahan baik itu perubahan secara cepat maupun secara

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Pulau Pahawang merupakan sebuah pulau yang terletak di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung yang berada pada 5º40,2-5º43,2 LS dan 105º12,2-105º15,2 BT, Pulau Pahawang

Lebih terperinci

PERSEBARAN KERUANGAN KOPERASI DI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI

PERSEBARAN KERUANGAN KOPERASI DI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI PERSEBARAN KERUANGAN KOPERASI DI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI Oleh Ni Putu Mas Puspitha Dewi I Wayan Treman dan Made Suryadi *) Jurusan Pendidikan Geografi Undiksha, Jalan Udayana Kampus

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013. BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013 Bahtiar, Yusup Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN PERSEPSI TENTANG PENDIDIKAN TERHADAP MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN PERSEPSI TENTANG PENDIDIKAN TERHADAP MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN PERSEPSI TENTANG PENDIDIKAN TERHADAP MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (Studi Pada Siswa Jenjang Pendidikan Menengah yang Bertempat Tinggal Di Desa Sungai Loban Kecamatan

Lebih terperinci

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) PADA MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PERDESAAN DI KABUPATEN BANYUMAS RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH

Lebih terperinci

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography. Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM KALI BERSIH DI BANTARAN KALIREYENG

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sebagaimana dikemukakan oleh Moh. Pabundu Tika (2005:4), bahwa metode deskriptif

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG DAMPAK PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN KOTAGAJAH

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG DAMPAK PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN KOTAGAJAH 0 PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG DAMPAK PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN KOTAGAJAH (Jurnal) Oleh Windaru Septina Firgianti ` FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village Arief AR, Dewiarti AN, Sibero HT Medical Faculty of Lampung University Abstract The rate

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda 31 BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR A. Sejarah Desa Sempor Pada jaman dahulu kala ada dua orang putra Eyang Kebrok, namanya belum diketahui mendapat perintah untuk membuat sungai. Putra yang tua membuat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI KEPALA KELUARGA YANG BERTEMPAT TINGGAL DI KELURAHAN KALIAWI KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI KEPALA KELUARGA YANG BERTEMPAT TINGGAL DI KELURAHAN KALIAWI KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI KEPALA KELUARGA YANG BERTEMPAT TINGGAL DI KELURAHAN KALIAWI KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 Lingga Sari¹, Buchori Asyik², Dedy Miswar³ This study

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH. Indonesia. Kecamatan Jakenan terletak di bagian timur Kabupaten Pati (sekitar 16

KARAKTERISTIK WILAYAH. Indonesia. Kecamatan Jakenan terletak di bagian timur Kabupaten Pati (sekitar 16 IV. KARAKTERISTIK WILAYAH 1. Geografi A. Karakteristik Wilayah Kecamatan Jakenan Jakenan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Jakenan terletak di bagian timur Kabupaten

Lebih terperinci

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) Geo Image 3 (2) (2014) Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PERKEMBANGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN GAJAH

Lebih terperinci

PENGARUH KEBERADAAN PABRIK SUMPIT TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN URUG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

PENGARUH KEBERADAAN PABRIK SUMPIT TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN URUG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA PENGARUH KEBERADAAN PABRIK SUMPIT TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN URUG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA Drs. H. Nandang Hendriawan, M.Pd 1 ( nandanghendriawan2@yahoo.co.id ) Yasinta Nur

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS DI DESA SENTRA PRODUKSI PADI

ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS DI DESA SENTRA PRODUKSI PADI ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS DI DESA SENTRA PRODUKSI PADI (Studi Kasus: Desa Dua Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang) 1) Haga Prana P. Bangun, 2) Salmiah, 3)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bentuk penelitian ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bentuk penelitian ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang merupakan suatu bentuk penelitian ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena

Lebih terperinci

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic TINGKAT KESULITAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKUATIK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DIFFICULTY LEVEL OF PHYSICAL

Lebih terperinci

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET RESPONSE OF GRADE VII STUDENTS ON THE USE OF LEARNING

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia

I. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri merupakan suatu kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi, yang dapat meningkatkan nilai guna barang bagi kehidupan

Lebih terperinci

Edu Geography

Edu Geography Edu Geography 1 (2) (2013) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI ANAK PADA JENJANG PENDIDIKAN TINGGI Agus Arifin,

Lebih terperinci

PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEDEN KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEDEN KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN Partisipasi Pria Dalam Program KB di Desa Keden Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten (Hasan Muhari) 1 PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEDEN KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN MEN'S

Lebih terperinci

POLA KERUANGAN DESA A. Potensi Desa dan Perkembangan Desa-Kota Bintarto

POLA KERUANGAN DESA A. Potensi Desa dan Perkembangan Desa-Kota Bintarto POLA KERUANGAN DESA A. Potensi Desa dan Perkembangan Desa-Kota Pengertian desa dalam kehidupan sehari-hari atau secara umum sering diistilahkan dengan kampung, yaitu suatu daerah yang letaknya jauh dari

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PARTISIPASI MASYARAKAT KAWASAN PERUMAHAN DENGAN KAWASAN PERKAMPUNGAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

ANALISIS PERBANDINGAN PARTISIPASI MASYARAKAT KAWASAN PERUMAHAN DENGAN KAWASAN PERKAMPUNGAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN ANALISIS PERBANDINGAN PARTISIPASI MASYARAKAT KAWASAN PERUMAHAN DENGAN KAWASAN PERKAMPUNGAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN Winfrit Kasse, Willy Tri Hardianto, Dewi Citra Larasati Program Studi Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

PENDAPATAN PETANI PADA PENGGUNAAN LAHAN SAWAH IRIGASI DI KELURAHAN TEJOSARI KECAMATAN METRO TIMUR KOTA METRO

PENDAPATAN PETANI PADA PENGGUNAAN LAHAN SAWAH IRIGASI DI KELURAHAN TEJOSARI KECAMATAN METRO TIMUR KOTA METRO 1 PENDAPATAN PETANI PADA PENGGUNAAN LAHAN SAWAH IRIGASI DI KELURAHAN TEJOSARI KECAMATAN METRO TIMUR KOTA METRO Yulia Ely Sesari, Sudarmi*, Sugeng Widodo** Abstract The aim of this research was to find

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Lebih terperinci

SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN PELAKSANAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR 9 TAHUN DI PULAU BARRANG LOMPO

SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN PELAKSANAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR 9 TAHUN DI PULAU BARRANG LOMPO Sukri Nyompa, Nasiah, Fadhillah Nurlaely Syam/ Sosial Ekonomi Keluarga dan Pelaksanaan 568 SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN PELAKSANAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR 9 TAHUN DI PULAU BARRANG LOMPO Sukri Nyompa 1, Nasiah

Lebih terperinci