PERANCANGAN VIRTUAL ENTERPRISE UNTUK PENGUATAN KONSOLIDASI PEMASARAN KLASTER UKM BERBASIS LOGAM DI SIDOARJO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN VIRTUAL ENTERPRISE UNTUK PENGUATAN KONSOLIDASI PEMASARAN KLASTER UKM BERBASIS LOGAM DI SIDOARJO"

Transkripsi

1 PERANCANGAN VIRTUAL ENTERPRISE UNTUK PENGUATAN KONSOLIDASI PEMASARAN KLASTER UKM BERBASIS LOGAM DI SIDOARJO Hardi 1), *), Syarifa Hanoum 2), Arief Rahman 2), dan Dedi Nestoriko 2) 1)*) Magister Sains Manajemen, Universitas Airlangga 2)Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Berbagai penelitian menyebutkan bahwa masalah terbesar yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah ( UKM) di Indonesia, termasuk salah satunya yaitu Klaster UKM Berbasis Logam di Sidoarjo adalah pasar yang terbatas dan sulitnya menembus peluang pasar baru. Namun permasalahan ini dapat diatasi dengan mudah jika dilakukan secara bersamasama dibawah koordinasi suatu lembaga tertentu, misalkan pemerintah atau lembaga swasta yang juga memiliki perhatian terhadap perkembangan UKM di Indonesia. Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Astra adalah sebuah lembaga pembinaan UKM di bawah kelompok perusahaan Astra yang selama ini secara sistematis dan berkelanjutan melakukan program-program pendampingan dan pengembangan UKM. Salah satu peran lembaga ini adalah sebagai market place yang bisa menangkap kebutuhan konsumen akan produk-produk UKM. LPB menerima order dari konsumen dan mengalokasikannya kepada UKM binaannya melalui proses sharing resources. Sharing resources dilakukan karena salah satu atau beberapa UKM tersebut belum mampu memenuhi order konsumen yang jumlahnya melebihi kapasitas produksinya. Namun, permasalahan yang masih terjadi adalah sulitnya menentukan jumlah order yang dialokasikan kepada tiap UKM secara tepat dan cepat. Belum adanya hal yang mendasari keobjektivitasan dalam pengalokasian serta persaingan yang belum menguntungkan antar UKM menjadi faktor yang mempersulit pengalokasian order tersebut. Keputusan semakin sulit diambil karena ada banyak kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam pengalokasian order tersebut. Penelitian ini bermaksud mengembangkan suatu model inovasi e-commerce mutakhir yang mempertemukan antara pembeli dan penjual melalui internet yang disebut sebagai Virtual Enterprise berbasis sistem agen. Sistem tersebut akan diimplementasikan pada virtual cluster UKM binaan LPB Astra. Pada penelitian ini digunakan integrasi metode Fuzzy Logic dengan metode Analytic Network Process (ANP) sebagai metode untuk mempertimbangkan multi kriteria yang mempengaruhi keputusan pengalokasian order tersebut. Kata kunci: Klaster UKM Berbasis Logam, Virtual Enterprise, Fuzzy Logic, ANP PENDAHULUAN Studi awal dalam rangka pemetaan masalah menunjukkan bahwa isu tentang kurangnya kemampuan usaha kecil menengah (UKM) dalam mengakses pasar-pasar potensial merupakan permasalahan yang sampai saat ini belum ada jalan keluarnya. Lokasi klaster UKM berbasis logam di Sidoarjo, Jawa Timur sangat berbeda kondisinya dengan klaster UKM sejenis yang berlokasi di Jakarta dan Jawa Barat. Klaster UKM berbasis logam di daerah Jakarta dan Jawa Barat sangat beruntung karena dari sisi lokasi sangat dekat dengan industri otomotif yang memang sebagian besar berlokasi disana. Kedekatan lokasi ini membuat peluang mereka sangat terbuka untuk bermitra dengan industri otomotif dengan A-2-1

2 menjadi supplier komponen maupun aksesoris otomotif. Sebaliknya klaster UKM berbasis logam di Sidoarjo, Jawa Timur yang berlokasi sangat jauh dari industri hilirnya menjadi salah satu alasan UKM berbasis logam di Sidoarjo lebih banyak menjual produk-produknya ke pasar bebas, karena sulit sekali bermitra dengan industri besar untuk membeli produkproduknya. Padahal menjual produk ke konsumen langsung tentu nilainya jauh dibawah nilai transaksi yang sanggup dilakukan oleh konsumen industri. Untuk itu, peranan pemerintah dalam pemasaran produk UKM dipasar domestik maupun pasar internasional masih sangat diperlukan. Beberapa UKM telah mampu melakukan ekspor produk ke mancanegara, namun masih banyak UKM yang belum mampu untuk menjual produknya di pasar domestik. Kurangnya atau tidak adanya promosi pemasaran mungkin menjadi penyebab tidak dikenalnya kemampuan dari banyak UKM di Indonesia. Klaster industri logam di Sidoarjo, setidaknya ada 3 bentuk jalur perdagangan, yaitu : 1. Melalui Usaha Besar (UB) yang memproduksi produk rakitan otomotif 2. Melalui distributor/agen penjualan komponen 3. Langsung di jual di pasar UB menawarkan produk/material atau komponen produknya langsung kepada UKM atau melewati trading company. Penawaran tersebut disampaikan kepada jaringan pemasok atau trading company yang ada dalam database UB. Hilangnya kesempatan untuk berinteraksi dengan pemasok/ukm yang tidak masuk dalam database UB atau UKM yang berada di bawah jaringan trading company akan mengurangi kesempatan UB dalam menemukan pemasok yang mungkin lebih baik dari pemasok yang ada. Dan tentu saja UKM berpotensi tidak mampu untuk ikut bersaing dalam rantai pasok tersebut. Gambar 1 memberikan ilustrasi UKM yang berada pada area hitam dan area abu-abu. Gambar 1. Hubungan Usaha Besar dan pemasok (UKM) Lembaga Pengembangan Bisnis (untuk selanjutnya disebut LPB) merupakan lembaga pembinaan UKM dibawah naungan PT. Astra Internasional melalui YDBA yang selama ini secara sistematis dan berkelanjutan melakukan program-program pendampingan dan pengembangan UKM. Salah satu peran lembaga ini adalah sebagai market place yang bisa menangkap kebutuhan konsumen akan produk-produk UKM. LPB menerima order dari konsumen dan mengalokasikannya kepada UKM binaannya melalui proses sharing resources. Sharing resources dilakukan karena salah satu atau beberapa UKM tersebut belum mampu memenuhi order konsumen yang jumlahnya melebihi kapasitas produksinya. Namun, permasalahan saat ini adalah kesulitan dalam menentukan alokasi order yang tepat untuk tiap A-2-2

3 UKM sesuai dengan kategori produk yang dipesan. Di satu sisi, pemilihan supplier (dalam hal ini UKM binaan LPB) dan pengalokasian order yang tepat sangatlah penting mengingat kesalahan pengalokasian justru akan menghambat proses bisnis dan merugikan konsumen. Permasalahan lain adalah dalam proses sharing resources antar UKM dimana muncul kesulitan untuk menegosiasikan harga yang paling optimal yang akan ditawarkan pada konsumen. Beberapa UKM biasanya menawarkan harga yang berbeda-beda meskipun tipe produknya adalah sama. Negosiasi harga tentu diperlukan agar bisa menguntungkan semua pihak yang terlibat khususnya para UKM. Sistem e-commerce yang ada saat ini belum mampu membantu pengalokasian order secara tepat melalui proses sharing resources diantara para UKM binaan LPB. Padahal, untuk melakukan pemilihan UKM sebagai supplier dan pengalokasian order yang tepat banyak faktor atau kriteria yang harus dipertimbangkan, seperti kualitas produk, kapasitas produksi, harga, waktu pengiriman (delivery), dan lain-lain (Pujawan, 2005). Bahkan, website yang digunakan sebagai media sistem e-commerce ternyata masih belum bisa berjalan dengan semestinya. Website tersebut hanya bisa dijadikan sebagai katalog produk, sedangkanproses jual beli yang semestinya ada dalam sebuah sistem e-commerce justru tidak bisa dijalankan. KAJIAN LITERATUR Virtual Enterprise Menurut Hye dan Joel (1999), virtual enterprise diciptakan untuk diarahkan pada sebuah kesempatan pangsa pasar yang spesifik, dibentuk dari dua atau lebih perusahaan yang berbeda, dan didesain untuk memfasilitasi penggabungan sumberproduksi secara cepat, luas, dan bersama-sama. Perusahaan-perusahaan yang tergabung di dalam virtual enterprise secara bersama-sama melakukan efektivitas biaya dan pembuatan produk yang unik tanpa menghiraukan ukuran, lokasi geografi, lingkungan komputasi, teknologi yang dikembangkan, atau operasional yang diimplementasikan oleh organisasi masing-masing. Gambar 2. Gambaran transaksi jual beli barang di dalam virtual enterprise untuk UKM Beckett (2003) dan Martinez, dkk (2001) mengatakan bahwa di dalam virtual enterprise, perusahaan-perusahaan mempunyai sumber produksi terbatas namun bisa mencapai hasil yang substansial menggunakan sumber yang dapat diperoleh dari para anggotanya yang tadinya saling independen kemudian menjadi interdependen untuk mencapai tujuan yang ingin mereka capai. Gambar 2 menunjukkan bagaimana bentuk sebuah virtual enterprise berupa virtual claster UKM. Virtual claster UKM tersebut menjadikan UKM- UKM yang terlibat di dalamnya bisa melakukan konsolidasi dan trading dengan industri besar melalui infrastruktur internet. Hal ini membuat UKM-UKM tersebut bisa terjangkau oleh industri besar yang ingin menggunakan produk ataupun sumber daya UKM tersebut. A-2-3

4 Sistem Agen(Agent System) Turban, dkk (2005) menyebut istilah agent sebagai intelligent agent yaitu sebuah program komputer yang menjalankan tugas tertentu berdasarkan aturan yang telah ditentukan sebelumnya dan pengetahuan yang disimpan sebagai basis pengetahuannya. Caglayan, dkk (1997) mendefinisikan agent sebagai suatu entitas software komputer yang memungkinkan user (pengguna) untuk mendelegasikan tugas kepadanya secara mandiri ( autonomously). Menurut Wahono (2001), ada dua poin penting dari definisi tersebut, yaitu agenmempunyai kemampuan untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan, disamping itu agen melakukan suatu tugas/pekerjaan dalam kapasitas untuk sesuatu, atau untuk orang lain.turban, dkk (2005) mengatakan bahwa sebuah agent yang cerdas memiliki beberapa komponen, yaitu: pemilik, pencipta, akun, tujuan, deskripsi persoalan, kreasi dan durasi, latar belakang, dan subsistem pendukung keputusan. Beberapa penelitian menggunakan sistem agen cerdas, seperti diantaranya: Iglesias (1999), Wang dkk (2006) juga mengatakan bahwaagen memiliki karakteristik utama, antara lain: Otonomi atau pemberdayaan, komunikasi (i nteraktivitas), otomatisasi tugas berulang, dan reaktivitas. Menurut Brenner di dalam Wahono (2001), intelligent processing (proses cerdas) untuk sebah agent terdiri dari interaction, information fusion, information processing, dan action. Proses cerdastersebut digambarkan sebagai berikut: E-Commerce Gambar 3. Proses Cerdas dari sebuah agen(wahono, 2001) Electronic commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan, transfer, pertukaran produk, jasa, dan atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet (Turban, dkk, 2004). Sementara Schneider dan Perry (2001) mengatakan bahwa e-commerce merupakan pelaksanaan proses bisnis menggunakan pengiriman data elektronik melalui internet dan world wide web. Dari kedua definisi tersebut bisa disimpulkan bahwa di dalam sebuah sistem e-commerce ada proses bisnis melalui jaringan komputer atau menggunakan data elektronik. Sebagai ilustrasi, melalui gambar 4 ditunjukkan perbedaan antara traditional commerce dengan electronic commerce. Pada traditional commerce, transaksi jual beli masih menggunakan kertas, sedangkan pada e-commerce sudah menggunakan data elektronik. Gambar 4. Perbedaan Traditional Commerce dengan E-Commerce (Schneider dan Perry, 2001) A-2-4

5 METODOLOGI Penelitian diawali dengan kajian literatur mengenai hal-hal yang dipertimbangkan dalam pemilihan supplier. Tahun 2003, Zhang beserta beberapa rekannya melakukan review terhadap 49 penelitian atau literatur yang ditulis mengenai kriteria pemilihan supplier dari tahun untuk melihat perubahan tingkat kepentingan dari kriteria-kriteria tersebut (Zhang, dkk, 2003). Acuan yang digunakan adalah Dickson s Vendor Selection Criteria yang ditulis oleh Weber, dkk (1991). Dari hasil review tersebut, Zhang, dkk (2003) membuat susunan daftar kriteria penting dalam pemilihan vendor atau supplier. Tahap berikutnya adalah perancangan sistem virtual enterprise untuk merepresentasikan beberapa komponen transaksi bisnis yang bersifat dinamis dan proaktif. Sistem pendukung keputusan berbasis sistem agen diharapkan mampu menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan konsolidasi pemasaran Klaster UKM Berbasis Logam di Sidoarjo. Dalam proses sharing resources, jumlah order yang dialokasikan pada tiap UKM akan ditentukan berdasarkan performance rating UKM. Performance rating tersebut menunjukkan tingkat kemampuan UKM dalam memenuhi kriteria yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan supplier oleh pengambil keputusan dalam hal ini LPB. Untuk menentukan performance rating tersebut, digunakan integrasi model Fuzzy Logic dengan model Analytic Network Process (ANP) sebagaimana dalam Saaty (1996), Chung dkk (2006). ANP bisa digunakan untuk mengambil keputusan terbaik dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria yang saling berhubungan satu sama lain pada level tertentu. Hasil perhitungan performance rating inilah yang akan digunakan sebagai basis pengetahuan dari agent system yang akan digunakan untuk merancang sistem pendukung keputusan pada virtual enterprise. Tahap terakhir adalah pembangunan sistem virtual enterprise yang merupakan proses implementasi dari rancangan model virtual enterprise dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Rancangan sistem pendukung keputusan ini bisa diiimplementasikan pada virtual enterprise UKM yang bekerja secara online memalui jaringan internet sehingga para pelaku bisnis di LPB Astra memutuskan pengalokasian order tersebut dengan lebih efektif, efisien, dan tanpa dibatasi oleh posisi geografis. HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Pencapaian UKM Terhadap Kriteria Pengalokasian Order Dalam proses sharing resources, jumlah order yang dialokasikan pada tiap UKM akan ditentukan berdasarkan performance rating UKM atas kriteria-kriteria yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan supplier oleh pengambil keputusan dalam hal ini LPB.Dari hasil studi literatur dan wawancara beberapa pakar kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah: (1)Ketepatan, yang terdiri dari sub kriteria kualitas dan waktu pengiriman; (2) Keamanan, yang terdiri dari sub kriteria layanan perbaikan dan prosedur pengaduan; (3) Kondisi UKM, yang terdiri dari sub kriteria kemampuan teknis, kapasitas dan fasilitas produksi, inovasi, manajemen dan organisasi, dan sistem komunikasi; (4) kriteria biaya hanya terdiri atas sub kriteria harga; (5) Moral, terdiri dari sub kriteria sikap dan keinginan untuk berbisnis. Kriteria-kriteria diatas diilustrasikan dalam model ANP pada Gambar 5. A-2-5

6 Gambar 5. Model ANP Dalam Pengalokasian Order pada UKM Pada Software Super Decision Pengukuran Tingkat Pencapaian UKM Terhadap Kriteria Pengalokasian Order Untuk membandingkan suatu alternatif UKM dengan UKM lainnya terhadap sebuah kriteria, maka diukur secara langsung seberapa besar tingkat pencapaian tiap UKM terhadap kriteria yang menjadi acuan tersebut yang selanjutnya disebut sebagai rating kriteria. Pengukuran ini menggunakan skala Likert (dengan nilai 1, 2, 3, 4, dan 5). Setiap nilai skala akan menggambarkan rating (tingkat) pencapaian UKM terhadap kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengalokasian order pada penelitian ini. Sebagai contoh, berikut ini dalam tabel 1 disajikan skala Likert yang digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian UKM terhadap kriteria kualitas. Tabel 1. Skala Tingkat Pencapaian UKM terhadap Kriteria Kualitas Kriteria Kualitas Keterangan Skala Skala Linguistik numerik 1 Sangat buruk % produk dikembalikan 2 Buruk 51-75% produk dikembalikan 3 Sedang 26-50% produk dikembalikan 3 Bagus 1-25% produk dikembalikan 5 Sangat Bagus < 1% produk dikembalikan Adapun nilai rating kriteria tiap UKM dihitung dari pembagian antara skala kriteria yang dicapai oleh suatu UKM dengan skala maksimal. Perhitungan bobot kriteria pengalokasian order dilakukan dengan menggunakan integrasi langkah-langkah pada ANP dan Fuzzy Logic, maka didapatkan bobot prioritas lokal dari tiap elemen dari model ANP pengalokasian order yang telah dibangun sebelumnya.nilai bobot tersebut masih bersifat lokal. Untuk mendapatkan bobot akhir dari tiap kriteria, bobot prioritas lokal tersebut perlu dimasukkan ke dalam supermatriks. Dengan menggunakan bantuan Software Super Decision 2.0.8, tabel 2 berikut ini hasil akhir bobot kriteria yang digunakan dalam pengalokasian order bagi UKM: A-2-6

7 Tabel 0. Bobot Akhir Kriteria Pengalokasian Order Untuk UKM Klaster Kriteria Bobot Prioritas Dari Limiting Supermatrix Bobot Akhir Kriteria Setelah Dinormalisasikan Ketepatan Safe Kualitas Layanan perbaikan Waktu pengiriman Prosedur pengaduan Kemampuan teknis Kapasitas dan fasilitas produksi Kondisi UKM Inovasi Manajemen dan organisasi Sistem komunikasi Biaya Harga Moral Sikap Keinginan untuk berbisnis Total Tahapan berikutnya adalah memnentukan nilai performance rating (PR) UKM yang dihitung dengan menggunakan persamaan, dimana i adalah alternatif UKM (i=1,2,...,n) sedangkan j adalah kriteria yang ditetapkan (j=1,2,...m). Proses perhitungan performance rating UKM tersebut akan dilakukan secara otomatis melalui penggunaan agent pada sistem pendukung keputusan yang akan dirancang nantinya. Perancangan Proses Bisnis Baru Atas Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Pada saat ini, LPB Astra sebenarnya telah memiliki sebuah website katalog produk UKM. Namun, penggunaan website tersebut belum bisa menjawab permasalahan yang dihadapi oleh LPB dalam proses sharing resources antar UKM binaannya. Untuk itu, perlu dirancang sebuah prosedur yang bisa digunakan oleh LPB dalam melakukan proses sharing resources antar UKM binaannya. Prosedur tersebut meliputi: (1) Penetapan bobot kriteria yang menjadi parameter pengalokasian order bagi UKM; (2) Perhitungan performance rating UKM sebagai dasar pemrioritasan UKM dan penentuan jumlah alokasi order kepada UKM ke-i dengan persamaan dari n jumlah UKM yang terlibat dalam proses sharing resources ; (3) Perhitungan alokasi order untuk tiap UKM; (4) Feedback kepada UKM untuk negosiasi baik negosiasi harga maupun negosiasi kesanggupan pengerjaan order; (5) Seluruh atau sebagian alur dari proses sharing resources dilakukan secara otomatis melalui media online (website)yang akan dirancang sebagai media implementasi sistem pendukung keputusan pada penelitian ini. Rancangan proses bisnis baru diilustrasikan pada Gambar 6. Gambar 6. Stuktur Agent System pada Sistem Pendukung Keputusan Pengalokasian Order A-2-7

8 Proses bisnis baru yang dirancang pada penelitian ini diharapkan bisa dijalankan secara otomatis. Pada tahap information fusion, sebuah agen akan melakukan pengumpulan dan pengklasifikasian inputyang telah diperoleh baik berupa data-data ataupun informasiinformasi. Hal ini bertujuan untuk menyusun informasi atau data yang berguna dan sesuai dengan aturan yang ada padaagen tersebut. Sebagai contoh, untuk melakukan perhitungan alokasi order per UKM, data yang dibutuhkan adalah data jumlah order, bobot kriteria, dan kapasitas UKM. Tentu data yang akan disusun untuk perhitungan alokasi adalah data-data tersebut.di dalam sistem agen yang digunakan pada penelitian ini juga terdapat information processing (pengolahan informasi), misalnya modul perhitungan performance rating, dimana pada modul ini agent mengolah data bobot kriteria dan data rating kriteria UKM menjadi sebuah informasi performance rating UKM. Untuk tahap action (aksi), sistem pendukung keputusan yang dirancang pada penelitian ini, agen nantinya akan menentukan prioritas UKM yang akan mengerjakan order, menentukan jumlah alokasi order, dan harga negosiasi. Untuk menampilkan output aksi dari agent tersebut, maka agent memerlukan interaksi dengan lingkungannya. Output tersebut akan ditampilkan melalui interface (tampilan antarmuka) sistem pendukung keputusan yang akan dirancang nantinya.secara keseluruhan, stuktur agent system yang akan digunakan sebagai basis dari sistem pendukung keputusan pada penelitian ini dapat ditunjukkan oleh pada Gambar 6. Dengan penggunaan sistem e-commerce, proses pemesanan produk UKM (order) bisa dilakukan melalui media internet sehingga tidak perlu dilakukan melalui telepon ataupun datang langsung ke kantor LPB. Proses sharing resources yang sebelumnya dilakukan secara manual seluruhnya, kini sebagian besar bisa dilakukan dengan menggunakan sistem pendukung keputusan hasil penelitian ini. Proses sharing resources akan dilakukan berdasarkan prosedur baku yaitu dengan terlebih dahulu menetapkan performance rating UKM berdasarkan kriteria pengalokasian order yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara umum, perbedaan antara proses bisnis LPB sebelumnya dengan proses bisnis hasil penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 0. Perbedaan Proses Bisnis Eksisting dengan Perbaikan Keterangan Eksisting Perbaikan Penerimaan order Manual Melalui e-commerce Pengecekan kapasitas produksi UKM Manual Melalui e-commerce Prosedur baku untuk sharing resources Tidak ada Ada Sharing resources Manual Semiotomatis Perhitungan performance rating UKM - Perhitungan alokasi order per UKM - Feedback ke UKM - Manual Jumlah proses bisnis Jumlah proses otomatis 1 8 Persentase proses otomatis 8% 50% Otomatis melalui sistem pendukung keputusan Otomatis melalui sistem pendukung keputusan Bobot yang menunjukkan tingkat kepentingan tiap kriteria yang dimasukkan kedalam sistem pendukung keputusan sifatnya tidak permanen. Dengan rancangan bagian penetapan bobot kriteria yang dibuat pada sistem pendukung keputusan ini memungkinkan user mengganti nilai bobot kriteria tersebut. Nilai performance rating menunjukkan UKM mana yang lebih baik jika dibandingkan dengan UKM lain untuk produk yang sedang dipesan. Selain untuk penentuan jumlah alokasi order per UKM, hasil perhitungan ini dapat digunakan A-2-8

9 oleh LPB sebagai bahan evaluasi terhadap UKM binaannya. Jumlah alokasi order per UKM ditentukan oleh tiga hal, yaitu performance rating UKM, kapasitas UKM, dan total order. Keberadaan nilai performance rating menunjukkan bahwa jumlah alokasi order ditentukan oleh performance rating UKM untuk produk yang sedang dipesan tersebut. UKM yang mempunyai kapasitas yang lebih besar belum tentu mendapatkan jumlah order yang semakin banyak jika performance rating-nya lebih kecil. KESIMPULAN Penelitian ini menghasilkan luaran suatu produk teknologi inovatif berbasis sistem agen dan e-commerce yang disebut sebagai virtual enterprise. Media implementasi menggunakan platform website PHP-MySQL sehingga bisa berjalan secara online, dimana fungsi utamanya adalah konsolidasi pemasaran serta membantu pengambilan keputusan untuk melakukan sharing resources antar anggota Klaster UKM Berbasis Logam di Sidoarjo. Dalam sistem ini terdapat 12 kriteria yang menjadi pertimbangan dalam melakukan pengalokasian order melalui proses sharing resources antar UKM, dimana jumlah alokasi order per UKM yang dibagi melalui sharing resources ditentukan berdasarkan nilai performance rating UKM. Performance rating UKM tersebut merupakan jumlah dari seluruh perkalian antara bobot kriteria dengan rating kriteria yang dicapai oleh UKM. Adapun proses perhitungan performance rating tersebut dapat dilakukan secara otomatis pada sistem pendukung keputusan hasil penelitian ini. Sistem pendukung keputusan yang disebut virtual enterprise dirancang berbasis pada sistem agen yang dijalankan secara online melalui jaringan internet. Sistem pendukung keputusan tersebut berguna membantu LPB dalam memutuskan UKM yang diprioritaskan untuk menerima order dan menentukan jumlah order yang dibagikan per UKM melalui sharing resources. Dengan adanya implementasi sistem virtual enterprise, maka LPB membutuhkan adanya perubahan manajemen berupa penambahan administrator yang bertugas menjalankan sistem tersebut serta perubahan prosedur pelaksanaan standar (SOP) yang digunakan untuk menjalankan proses bisnis yang baru. REFERENSI Beckett, R. C Determining The Anatomy of Business Systems for A Virtual Enterprise. Computers in Industry, Vol.51, hal Caglayan, A Agent Sourcebook: A Complete Guide to Desktop, Internet, and Intranet Agents. John Wiley & Sons Inc. Chung, S. H., dkk Analytic Network Process (ANP) Approach for Product Mix Planning in Semiconductor Fabricator. International Journal of Production Economics, Vol. 96, hal Hye, P. K., & Joel, F Virtual Enterprise - Information System and Networking Solution. Computers & Industrial Engineering, Vol.37, hal Iglesias A Survey of Agent-Oriented Methodologies. Proceedings of the Fifth International Workshop on Agent Theories, Architectures, and Languages (ATAL-98), Martinez, M., dkk Virtual Enterprise - Organisation, Evolution and Control. Int. J. Production Economics, Vol. 74, hal A-2-9

10 Turban, E., dkk Electronic Commerce A Managerial Perspective. New Jersey: Pearson Education, Inc. Turban, E., dkk Decision Support Systems and Intelligent Systems. Diterjemahkan oleh S. Primaningrum. Edisi VI, Yogyakarta: Penerbit ANDI. Turban, E., dkk (2005). Decision Support Systems and Intelligent Systems. Diterjemahkan oleh S. Primaningrum. Edisi VII, Yogyakarta: Penerbit ANDI. Wahono, R. S Multi Agent Systems: Issues, Approaches and Challenges. IECI Japan Refreshing Seminar 2001 (IJRS-2001), Vol. 3, hal Saaty, T. L Decision Making with Dependence And Feedback The Analytic Network. Edisi I, Pittsburgh: RWS Publications. Schneider, G. P., dan Perry, J. T Electronic Commerce. Edisi II, Canada: Cource Technology. Weber, C. A, dkk Vendor Selection Criteria and Methods.European Journal of Operational Research, Vol. 50, hal Zhang, dkk Evolution of Supplier Selection Criteria and Methods. A-2-10

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Agent System untuk Pengalokasian Order pada Virtual Cluster UKM

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Agent System untuk Pengalokasian Order pada Virtual Cluster UKM Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Agent System untuk Pengalokasian Order pada Virtual Cluster UKM Oleh : Dedi Nestoriko (2502100166) Dosen Pembimbing : Arief Rahman S.T, M. Sc. YANG AKAN

Lebih terperinci

Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Kata Pengantar

Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Kata Pengantar Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi --- 1 Kata Pengantar Alhamdulillahi robbil alamin, puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena Jurnal Tekinfo (Jurnal Ilmiah Teknik Industri

Lebih terperinci

Aplikasi Penunjang Pengambilan Keputusan Untuk Pembelian Barang Pada UD. Naga Waja

Aplikasi Penunjang Pengambilan Keputusan Untuk Pembelian Barang Pada UD. Naga Waja The 13 th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 26, 2011 Aplikasi Penunjang Pengambilan Keputusan Untuk Pembelian

Lebih terperinci

Ususlan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process

Ususlan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process Ususlan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process Y.M. Kinley Aritonang, Irene Novita Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014 EVALUASI KINERJA PEMASOK BERDASARKAN ADAPTASI DARI DICKSON S VENDOR SELECTION CRITERIA DENGAN PENDEKATAN TERINTEGRASI DEMATEL DAN ANP (STUDI KASUS: Online Shop X) Rizky Amelia 1) dan Suparno 2) 1) Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu yang sekarang

Lebih terperinci

Pengolahan Data Merubah variabel linguistik menjadi bilangan fuzzy

Pengolahan Data Merubah variabel linguistik menjadi bilangan fuzzy Pengolahan Data Merubah variabel linguistik menjadi bilangan fuzzy Skala Linguistik Nilai Kepentingan pada ANP Bilangan fuzzy untuk fuzzy ANP Skala TFN (l, m, u) Fungsi Keanggotaan Contoh Kuesioner Sama

Lebih terperinci

AGEN CERDAS AUTONOMOUS BERBASIS FINITE STATE MACHINE (FSM) UNTUK SELEKSI SUPPLIER DALAM PROSES SUPPLY CHAIN MANAJEMEN

AGEN CERDAS AUTONOMOUS BERBASIS FINITE STATE MACHINE (FSM) UNTUK SELEKSI SUPPLIER DALAM PROSES SUPPLY CHAIN MANAJEMEN AGEN CERDAS AUTONOMOUS BERBASIS FINITE STATE MACHINE (FSM) UNTUK SELEKSI SUPPLIER DALAM PROSES SUPPLY CHAIN MANAJEMEN Oleh : Bimbi Sushadiyati 2208205710 Latar Belakang Di dalam perancangan system supply

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toko Dewan Sport dan Musik merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan alat-alat perlengkapan olah raga dan alat-alat musik. Toko Dewan Sport dan Musik

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS E-BISNIS Disusun Oleh : Arif Budiyanto (09.11.2826) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Di internet, informasi diletakkan di dalam suatu situs web. Dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Teknologi Internet (IT). Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Teknologi Internet (IT). Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan di bidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan Teknologi Internet (IT). Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran, penjualan, promosi, dan lain sebagainya. Lembaga Pengembangan Bisnis Yayasan Dharma Bhakti Astra (LPB-

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran, penjualan, promosi, dan lain sebagainya. Lembaga Pengembangan Bisnis Yayasan Dharma Bhakti Astra (LPB- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang kini sangat pesat sudah menyentuh berbagai lini kehidupan. Mulai dari sosial, budaya, hiburan, keuangan, hingga bisnis. Perkembangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN HARGA PRODUK CETAKAN DI PT.XYZ

PERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN HARGA PRODUK CETAKAN DI PT.XYZ PERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN HARGA PRODUK CETAKAN DI PT.XYZ Ketut Suwitahirawan, Febriliyan Samopa, Edwin Riksakomara Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab tinjauan pustaka ini akan dijelaskan mengenai penelitianpenelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan yang berkaitan dengan topik yang dibahas, serta perbandingan antara

Lebih terperinci

DASAR SISTEM DALAM BISNIS

DASAR SISTEM DALAM BISNIS DASAR SISTEM DALAM BISNIS SISTEM INFORMASI Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O Brien dan Marakas

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Informasi menjadi dasar pelaksanaan proses rantai pasok dan dasar bagi manajer dalam membuat keputusan. Menurut cophra dan meindl(2007) informasi harus memiliki karakteristik:

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Dengan memanfaatkan internet, perusahaan memasarkan produk

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM :

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : 10.11.3578 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 ABSTRAK Di era globalisasi ini perkembangan

Lebih terperinci

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program

Lebih terperinci

E-Business Dan Pendukungnya

E-Business Dan Pendukungnya E-Business Dan Pendukungnya Pengertian E-business E-business merupakan suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama pada kegiatan bisnis yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet. Pendukung

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Kelangsungan Outlet Buku Di Pt. Mizan Media Utama

Sistem Pendukung Keputusan Kelangsungan Outlet Buku Di Pt. Mizan Media Utama 1 Sistem Pendukung Keputusan Kelangsungan Outlet Buku Di Pt. Mizan Media Utama Intan Nurmala Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No. 112-114-116 Bandung Email : intan.nurmala@gmail.com

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 MKK-3161 E-BisnisE INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 Infrastruktur Dasar E-Bisnis Infrastruktur e-bisnis adalah arsitektur hardware, software, konten dan data yang digunakan untuk memberikan layanan

Lebih terperinci

PDF Compressor Pro. Kata Pengantar

PDF Compressor Pro. Kata Pengantar Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi --- 1 Kata Pengantar Alhamdulillahi robbil alamin, puji syukur kami sampaikan ke hadirat Allah SWT, karena Jurnal Tekinfo (Jurnal Ilmiah Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan hadirnya internet akhir-akhir ini yaitu salah satunya metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat, bahkan sampai pada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. bermanfaat bagi penulis sejak awal hingga terselesainya laporan ini.

KATA PENGANTAR. bermanfaat bagi penulis sejak awal hingga terselesainya laporan ini. KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik meskipun penulis

Lebih terperinci

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.

METODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming. PENENTUAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN PELAKSANA PROYEK Chintya Ayu Puspaningtyas, Alvida Mustika Rukmi, dan Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ)

EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ) EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ) Rista Dwi Novianto 1) dan Suparno 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang keahlian Manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BENANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) (STUDI KASUS HOME INDUSTRY NEDY)

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BENANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) (STUDI KASUS HOME INDUSTRY NEDY) PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BENANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) (STUDI KASUS HOME INDUSTRY NEDY) Yani Iriani 1, Topan Herawan 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE Nurrachman 10.12.4349 ECOMMERCE-03 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah karya syarat untuk menjadi ecommerce

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce Pengantar Sekilas E-Bisnis E-bisnis menghubungkan semua karyawan, pelanggan, pemasok, dan stakeholders lainnya tanpa pandang wilayah geografis. E-bisnis pakai standar data elektronik umum dan otomatisasi

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON

DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON David Sundoro* dan Arif Djunaidy** * PT Indosipa Beton Raya Surabaya-Mojokerto Km 19, Sepanjang, Sidoarjo email : david.sundoro@gmail.com ** Program

Lebih terperinci

B2B E-Commerce. Achmad Yasid, S.Kom Web blog :

B2B E-Commerce. Achmad Yasid, S.Kom  Web blog : B2B E-Commerce Achmad Yasid, S.Kom E-mail :aspireyazz@gmail.com Web blog : http://achmadyasid.wordpress.com Pendahuluan Tipe E-Commerce (Business & Consumer) Business, Consumer & Government B2B e-commerce

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi mengenai penjelasan secara umum penjelasan mengenai penjualan furnitur menggunakan Sistem pendukung kuputusan. Pada bagian bab ini akan dibahas mengenai latar belakang,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM E-PENGADUAN KONSUMEN BERBASIS SISTEM AGENT

RANCANG BANGUN SISTEM E-PENGADUAN KONSUMEN BERBASIS SISTEM AGENT RANCANG BANGUN SISTEM E-PENGADUAN KONSUMEN BERBASIS SISTEM AGENT Diva Roanna Agusti, Arief Rahman, ST. M.Sc Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE NAMA : Teguh laksana NIM : 10.12.4883 KELAS : S1-SI-07 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 / 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi mampu memperluas transaksi penjualan dan pembelian produk secara tradisional menuju online, yang sering disebut dengan teknologi e-commerce. E-commerce adalah

Lebih terperinci

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Memahami E-Commerce sebenarnya tidak jauh berbeda dengan memahami bagaimana perdagangan atau bisnis selama ini dijalankan.. Yang membedakannya adalah dilibatkannya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar E-Commerce Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. e- Commerce

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin majunya perkembangan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin majunya perkembangan teknologi informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin majunya perkembangan teknologi informasi dan komputer, maka kebutuhan manusia akan informasi pun semakin meluas. Informasi yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentunya membawa pengaruh besar di dunia bisnis. Perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. tentunya membawa pengaruh besar di dunia bisnis. Perkembangan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi semakin berkembang pesat tentunya membawa pengaruh besar di dunia bisnis. Perkembangan teknologi informasi yang paling maju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat perkembangan teknologi yang terus bertambah maju dan pertumbuhan pengguna internet yang terus bertambah setiap tahunnya. Internet dianggap dapat menghapus batas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Subang

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Subang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Subang adalah suatu instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan kewenangan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-BUSINESS. Analisa Ruang Lingkup Pelaku E-Business

KARYA ILMIAH E-BUSINESS. Analisa Ruang Lingkup Pelaku E-Business KARYA ILMIAH E-BUSINESS Analisa Ruang Lingkup Pelaku E-Business Dosen Pembimbing : Prof. Dr. M. Suyanto, MM Disusun oleh: Nama : Mochamad Saiful Nim : 11.21.0580 Kelas : S1-TI-Transfer JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, manusia dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, manusia dapat melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, manusia dapat melakukan pertukaran informasi dengan cepat walaupun masing-masing berada di tempat yang berbeda. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang boleh dibilang utama dalam evolusi ini adalah munculnya electronic

BAB I PENDAHULUAN. yang boleh dibilang utama dalam evolusi ini adalah munculnya electronic BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evolusi yang terjadi pada internet merupakan satu fenomena yang paling menarik dalam kemajuan teknologi yang terjadi sekarang. Satu aspek yang boleh dibilang utama dalam

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE

TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE DISUSUN OLEH: NAMA :EKO WAHYUDI NIM :10.12.5213 KELAS :10-S1-SI-10 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012-2013 ABSTRAK Di era globalisasi

Lebih terperinci

E-COMMERCE PADA KHALIFAH SHOP.

E-COMMERCE PADA KHALIFAH SHOP. E-COMMERCE PADA KHALIFAH SHOP Helmi Muslim Jurusan Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro E-mail :helmi.muslim22@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah merancang sebuah sistem informasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dalam dunia bisnis berjalan dengan sangat pesat diikutinya dengan penggunaan website sebagai sarana untuk melakukan bisnis secara

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Barat dengan masyarakatnya yang terkenal sebagai pengrajin keramik, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Barat dengan masyarakatnya yang terkenal sebagai pengrajin keramik, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Plered merupakan kecamatan yang berada di kabupaten Purwakarta Jawa Barat dengan masyarakatnya yang terkenal sebagai pengrajin keramik, sehingga plered diberi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 75 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari serangkaian perhitunganperhitungan dan analisa-analisa yang telah dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada. Disamping itu disampaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERSEWAAN MOBIL BERBASIS WEB DI RENTAL HAFA TRANSPORT

SISTEM INFORMASI PERSEWAAN MOBIL BERBASIS WEB DI RENTAL HAFA TRANSPORT SISTEM INFORMASI PERSEWAAN MOBIL BERBASIS WEB DI RENTAL HAFA TRANSPORT Yohanes S.B 1 1. Sistem Informasi, S1, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula 1 no. 5 11 Semarang Email :

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rantai Pasok Distribusi Daging Sapi Nasional

Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rantai Pasok Distribusi Daging Sapi Nasional A817 Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rantai Pasok Distribusi Daging Sapi Nasional Lidra Trifidya, Sarwosri, dan Erma Suryani Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun sistem informasi. 3.1 Sistem Informasi 3.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dibidang penjualan produk keramik dan kaca. Berdiri pada tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dibidang penjualan produk keramik dan kaca. Berdiri pada tahun 2004 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toko Yuliana Household Ceramics merupakan salah satu perusahaan kecil bergerak dibidang penjualan produk keramik dan kaca. Berdiri pada tahun 2004 berlokasi di Jalan

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP Karya Ilmiah E Business Sujiwo (09.11.3212) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Karya ilmiah e-business ini berisikan uraian mengenai lingkungan bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan e-commerce (Electronic Commerce). E-Commerce

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan e-commerce (Electronic Commerce). E-Commerce 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi internet mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam dunia ekonomi khususnya dalam hal berbelanja. Belanja yang dilakukan melalui internet ini sering

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE Definisi Electronic Commerce (E-Commerce) secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau jasa yang berhubungan erat dengan konsumen (Consumers), Manufaktur,

Lebih terperinci

Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2010). Management Information Systems : Managing the Digital Firm, 11th Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2010). Management Information Systems : Managing the Digital Firm, 11th Edition. New Jersey: Prentice Hall. REFERENSI Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian. (2013). Panduan Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Jakarta: Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian. Badan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN MAKANAN KHAS KOTA PALU BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PENJUALAN MAKANAN KHAS KOTA PALU BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI PENJUALAN MAKANAN KHAS KOTA PALU BERBASIS WEB Deny Wiria Nugraha Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah deny_wiria_nugraha@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Mekanisme Pasar E-Commerce (1/2)

Mekanisme Pasar E-Commerce (1/2) Pasar Elektronik Mekanisme Pasar E-Commerce (1/2) Pasar Memfasilitasi Pertukaran informasi barang layanan pembayaran Pasar membuat nilai ekonomi untuk pembeli penjual pasar intermediari masyarakat lebih

Lebih terperinci

PENERAPAN ERP DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS. (Studi Kasus PT Astra Agro Lestari Tbk)

PENERAPAN ERP DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS. (Studi Kasus PT Astra Agro Lestari Tbk) Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) PENERAPAN ERP DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS (Studi Kasus PT Astra Agro Lestari Tbk) Dosen : Dr. Ir.Arif Imam Suroso, M.Sc Oleh ARIEF MAULANA

Lebih terperinci

PEMILIHAN PEMASOK DAN PENGALOKASIAN ORDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY-ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS DI PT.

PEMILIHAN PEMASOK DAN PENGALOKASIAN ORDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY-ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS DI PT. PEMILIHAN PEMASOK DAN PENGALOKASIAN ORDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY-ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS DI PT. SA) SUPPLIER SELECTION AND ORDER ALLOCATION USING FUZZY- ANALYTIC

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054)

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054) E-COMMERCE Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : 09.12.4207 Kelas : E-COMMERCE5(SI054) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012/2013 ABSTRAK Karya ilmiah E-commerce ini berisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi pemasaran adalah bagian yang penting dalam sebuah bisnis untuk meningkatkan penjualan baik itu barang maupun jasa. Pelaku bisnis akan berlomba lomba melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan luar negeri. Hal ini dikarenakan produk souvenir merupakan produk

BAB I PENDAHULUAN. bahkan luar negeri. Hal ini dikarenakan produk souvenir merupakan produk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha souvenir memiliki peluang pasar yang cukup baik di Indonesia, bahkan luar negeri. Hal ini dikarenakan produk souvenir merupakan produk yang tidak diproduksi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman maka tingkat pendidikan pada masyarakat mengalami peningkatan. Oleh karena itu masyarakat memandang bahwa pendidikan pada tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam peningkatan kualitas mutu pendidikan dan proses perkuliahan, setiap Institusi Perguruan Tinggi di Indonesia perlu melakukan suatu proses uji kelayakan dari setiap

Lebih terperinci

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Untuk memaksimalkan laba dari investasi infrastruktur e-bisnis, perlu pemahaman tentang bagaimana perusahaan dalam menerapkan e-bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE NAMA : Budiawan Martha T NIM : 06.12.1997 ALAMAT BLOG: http:// duniaprotect.blogspot.com/ STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRACT E-dagang atau

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN PROTOYPE SISTEM INFORMASI PENEMPATAN SPOT IKLAN PADA STASIUN RADIO DI PT KUBUS MEDIA KOMUNIKASI

ANALISA DAN PERANCANGAN PROTOYPE SISTEM INFORMASI PENEMPATAN SPOT IKLAN PADA STASIUN RADIO DI PT KUBUS MEDIA KOMUNIKASI ANALISA DAN PERANCANGAN PROTOYPE SISTEM INFORMASI PENEMPATAN SPOT IKLAN PADA STASIUN RADIO DI PT KUBUS MEDIA KOMUNIKASI Bagus Kamajaya, Rully Soelaiman Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Bidang

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER PADA PT.BINTANG MEGA MEDIKA SEMARANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER PADA PT.BINTANG MEGA MEDIKA SEMARANG SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER PADA PT.BINTANG MEGA MEDIKA SEMARANG Andi Trisetiawan Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang 1. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan dibidang informasi adalah teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan dibidang informasi adalah teknologi internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sistem informasi begitu pesat yang mengakibatkan banyak perubahan disegala bidang dalam kehidupan manusia. Salah satu dampak yang dirasakan dibidang

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU TEPUNG AGAR-AGAR PADA PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANP DAN FUZZY TOPSIS

ANALISIS PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU TEPUNG AGAR-AGAR PADA PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANP DAN FUZZY TOPSIS ANALISIS PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU TEPUNG AGAR-AGAR PADA PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANP DAN FUZZY TOPSIS Nama : Retno Eka NPM : 36412164 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Di dalam dunia bisnis penjualan dan pemasaran merupakan bagian yang sangat penting sehingga banyak cara yang ditempuh oleh perusahaan untuk memperbaiki sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jaman pula. Usaha harus terus berlomba dan berharap bahwa

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jaman pula. Usaha harus terus berlomba dan berharap bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha masa kini harus memikirkan kembali bagaimana strategi pemasaran agar pamasarannya bisa lebih optimal, Apalagi dengan berkembangnya teknologi sekarang ini maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Inovatif dalam arti harus menjual produk-produk yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Inovatif dalam arti harus menjual produk-produk yang sesuai BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen suatu bidang usaha penjualan harus inovatif dan selalu memberikan yang terbaik bagi konsumen. Inovatif dalam arti harus

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) ERP (Enterprise Resource Planningi) atau sering juga disebut Perencanaan Sumber Daya Perusahaan : Merupakan, sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Distro Blo-on adalah perusahaan bergerak di bidang penjualan baju, yang

BAB I PENDAHULUAN. Distro Blo-on adalah perusahaan bergerak di bidang penjualan baju, yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Distro Blo-on adalah perusahaan bergerak di bidang penjualan baju, yang dikemas dalam bentuk trend anak remaja, hanya saja distro ini masih memakai sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan telah menunjukan bahwa penggunaan media elektronik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan telah menunjukan bahwa penggunaan media elektronik merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang demikin pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan dari aplikasi tugas akhir, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah yang ada pada pembuatan aplikasi ini, serta metodologi dan sistematika

Lebih terperinci

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Petrus Wolo 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 Program Studi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI (Studi Kasus : Pizza Hut)

SISTEM INFORMASI (Studi Kasus : Pizza Hut) TUGAS KELOMPOK MK SISTEM INFORMASI MANAGEMEN SISTEM INFORMASI (Studi Kasus : Pizza Hut) 1. ANDI SETIAWAN P056110733.40e 2. ANDI YOSHENDY P056110743.40e 3. ERNAWATI P056110833.40e 4. PARADEN ARIANTO P056110913.40e

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Pemilihan Portofolio Proyek Berdasarkan Kriteria Strategi dengan Bantuan Sistem Pendukung Keputusan Yogi Yusuf Wibisono, I G.

Lebih terperinci

DECISION SUPPORT DALAM PEMILIHAN STAF TERBAIK DENGAN METODE ANP

DECISION SUPPORT DALAM PEMILIHAN STAF TERBAIK DENGAN METODE ANP DECISION SUPPORT DALAM PEMILIHAN STAF TERBAIK DENGAN METODE ANP Edy Victor Haryanto Universitas Potensi Utama Jl. KL. Yos Sudarso, Km. 6,5 No. 3A Tanjung Mulia Medan Abstrak Staf atau Pegawai adalah salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama di Indonesia, khususnya di tanah Jawa. Oleh karena itu, sudah sewajarnya

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama di Indonesia, khususnya di tanah Jawa. Oleh karena itu, sudah sewajarnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Batik merupakan salah satu budaya asli Indonesia. Kerajinan batik sudah dikenal sejak lama di Indonesia, khususnya di tanah Jawa. Oleh karena itu, sudah sewajarnya

Lebih terperinci

Lapakgue.co : E-Commerce bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Komunitas Tangerang Punya GUE

Lapakgue.co : E-Commerce bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Komunitas Tangerang Punya GUE Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Lapakgue.co : E-Commerce bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Komunitas Tangerang Punya GUE Sri Rahayu 1), Euis

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEB PADA USANTEX

SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEB PADA USANTEX Jurnal Emitor Vol. 12 No. 01 ISSN 1411-8890 SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEB PADA USANTEX Ditya Banu Handita, Umar, Umi Fadlillah Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 1 Oktober 2017

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 1 Oktober 2017 PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN BATIK MADURA DENGAN PENDEKATAN MULTI CRITERIA DECICION MAKING Indra Cahyadi Jurusan Teknik Industri Universitas Universitas Trunojoyo Madura PO Box 2, Jalan Raya Telang, Kamal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebuah dimensi baru dalam kehidupan manusia. Kehadiran internet dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebuah dimensi baru dalam kehidupan manusia. Kehadiran internet dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia internet yang mulai banyak diperbincangkan mulai dekade tahun 90-an, adalah sebuah dimensi baru dalam kehidupan manusia. Kehadiran internet dalam kehidupan

Lebih terperinci

Teknologi Informasi untuk

Teknologi Informasi untuk Seminar Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri UII, Yogyakarta, 2 Agustus 2016 Teknologi Informasi untuk pengembangan UMKM Dr. R. Teduh Dirgahayu Pusat Studi Sistem Informasi Enterprise Universitas

Lebih terperinci