MENGUJI EFEKTIVITAS ALGORITMA PENGINDEKSAN META SEARCH ENGINE DENGAN METODE PENILAIAN RELATIVE RECALL & PRECISION

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENGUJI EFEKTIVITAS ALGORITMA PENGINDEKSAN META SEARCH ENGINE DENGAN METODE PENILAIAN RELATIVE RECALL & PRECISION"

Transkripsi

1 MENGUJI EFEKTIVITAS ALGORITMA PENGINDEKSAN META SEARCH ENGINE DENGAN METODE PENILAIAN RELATIVE RECALL & PRECISION UNTUK HASIL PENCARIAN ORGANIK BIDANG ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Wishnu Hardi* Abstrak Makalah ini menguji efektivitas algoritma pengindeksan lima meta search engine yaitu Speres, Ixquick, Meta Search Engine, Clusty dan Polymeta. Ada lima belas pertanyaan yang dipilih terkait istilah Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Setiap pertanyaan kemudian dikirim ke semua meta search engine tersebut. Hasil dari percobaan ini lalu dievaluasi dan dibandingkan dengan cara penilaian relative recall dan precision. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masalah yang dihasilkan tetap menjadi tantangan dalam membangun meta search engine yang baik. A. Pendahuluan Search engine mulai diperkenalkan pada tahun 1993 dan berbagai teknik untuk mengevaluasi performa search engine dipublikasikan tahun Selama periode 10 tahun terakhir sejak kemunculannya, teknologi search engine mengalami kemajuan yang sangat dramatis. Saat ini search engine merupakan perangkat web yang paling berpengaruh karena peranannya dalam proses temu kembali informasi. Pesatnya perkembangan teknologi search engine dan proliferasi website menciptakan tantangan-tantangan baru dalam dunia temu kembali informasi. Menurut survey yang dilakukan Situs Netcraft jumlah website yang ada di dunia sejak tahun 1995 hingga Maret 2012 telah mencapai 644,275,754 website. Sementara itu, Kevin Kelly, pendiri majalah Wired seperti yang dikutip oleh Sutter (2011), kolumnis CNN Tech, menulis bahwa saat ini di dunia terdapat lebih dari satu triliun halaman web. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 1% saja yang berada permukaan dan mudah ditemukan. Kini, proses mencari informasi relevan menjadi semakin rumit dan memakan waktu. * Pegawai pada National Library of Australia Jakarta Office Pengguna sering menemui kesulitan ketika mengkonversi bahasa alami menjadi konsep atau istilah yang dikenal oleh search engine. Sifat ambiguitas bahasa alami menyebabkan satu kata bisa memiliki lebih dari satu makna, di sisi lain, beberapa kata dapat mengekspresikan konsep yang sama. Efektivitas search engine untuk penelusuran query yang bersifat luas atau ambigu masih dipertanyakan oleh karena hasil penelusuran masih mencampur adukan beragam subtopik atau konsep dengan informasi yang kurang relevan. Kendala bahasa (language barrier) akan terus menjadi tantangan yang mendorong pengembangan model search engine yang lebih baik lagi. Diskusi mengenai efektivitas kinerja dari sebuah search engine selalu dikaitkan dengan tingkat relevansi hasil pencarian. Meskipun demikian, definisi konsep relevansi telah menjadi perdebatan bertahun-tahun dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Artikel ini mengevaluasi efektivitas algoritma pengindeksan lima meta search engine untuk temu kembali informasi ilmiah untuk bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Pengujian dilakukan dengan mengukur tingkat relative recall dan precision pada 37

2 masing-masing meta search engine. Precision adalah proporsi hasil pencarian dari suatu query yang benar-benar relevan. Dalam hal ini, precision mengukur tingkat gangguan dari akurasi informasi yang ditampilkan. Sedangkan, relative recall adalah proporsi seluruh hasil pencarian relevan yang ditemukan oleh sistem. Studi Literatur Kajian mengenai meta search engine telah dimulai sejak tahun 90-an seiring perkembangan search engine yang kian pesat. Dreiliner (1996) dalam tesisnya mengevaluasi efektivitas meta search engine dalam memilah dan memberikan peringkat hasil pencarian dengan menguji algoritma meta indeks. Meng, Yu, dan Liu (2002) mensurvey berbagai teknik yang sering digunakan untuk mengatasi masalah mendasar dalam membangun meta search engine yang baik. Namun, penelitian ini belum dapat dikatakan berhasil menemukan solusi untuk tiga masalah utama meta search engine, yakni penyeleksian database, penyeleksian dokumen, dan penggabungan hasil, oleh karena masih memerlukan informasi lebih jauh mengenai komponen search engine yang diteliti. Lu, Meng, Shu, dan Yu (2005) menginvestigasi variasi algoritma penggabungan hasil pencarian meta search engine. Dujmovic dan Bai (2006) melakukan evaluasi dan perbandingan search engine dengan metode Logic Scoring of Preference (LSP). Model pendekatan kuantitatif ini cukup efektif mengukur fungsionalitas, penggunaan, dan performa search engine karena menggunakan mekanisme struktur dekomposisi yang meliputi keseluruhan atribut sistem yang berpengaruh terhadap search engine yang sedang dievaluasi. Taksa dan Spink (2007) menganalisis pemakaian query yang bersifat kompleks pada meta search engine dengan mengukur efektivitas, efisiensi, dan tingkat kepuasan. Kumar dan Pavithra (2010) menguji kapabilitas meta search engine dengan melakukan perbandingan dengan search engine. Penelitian ini membuktikan bahwa meta search engine mampu menghasilkan nilai precision yang lebih baik dari search engine. Sebaliknya, nilai relative recall meta search engine masih rendah meskipun memiliki berbagai keunggulan teoretis dalam hal pencarian ke database-database tunggal. Srinivas, Srinivas, dan Govardhan (2011) melakukan survey komprehensif meta search engine dengan menggunakan paramater, antara lain, keterhubungan meta search engine dengan search engine lokal, waktu respon, dan algoritma pemeringkatan. Hasil studi membuktikan bahwa meta search engine memiliki superioritas dibandingkan search engine biasa dalam hal relative recall and precision. Mahabhashyam dan Singitham (2012) mengevaluasi strategi pemeringkatan meta search engine. Dari hasil evaluasi ditemukan bahwa kompleksitas komputasional dari algoritma pemeringkatan dan performa meta search engine adalah parameter yang saling bertentangan. Meta search engine Istilah meta search engine digunakan untuk menjelaskan paradigma pencarian ke banyak sumber data secara real time. Meta search engine menyediakan akses tunggal ke berbagai search engine dan mengkombinasikan hasil penelusuran yang kemudian digabungkan dan ditampilkan berdasarkan peringkat. Meta search engine dirancang untuk dapat situs-situs yang sulit ditemukan (deep web). Hal ini didasari fakta bahwa pesatnya pertumbuhan web menyebabkan efektivitas pencarian search engine semakin berkurang. Dengan demikian, meta search engine beroperasi berdasarkan premis bahwa dunia web terlalu besar bagi satu search engine manapun untuk dapat mengindeks keseluruhannya. 38

3 Pengembangan meta search-engine secara konsisten terus dilakukan dengan tujuan, antara lain, meningkatkan cakupan pencarian web, memfasilitasi pencarian informasi ke banyak search engine, mengatasi skalabilitas penelusuran web, dan meningkatkan efektivitas temu kembali informasi (Meng, Yu, dan Liu 2002). Sementara itu, Dreiliner (1996) dalam tesisnya menyebutkan setidaknya ada 3 (tiga) komponen utama dalam arsitektur dasar meta search engine, pertama, mekanisme pengiriman query (disptach mechanism), penghubung antarmuka (interface agent), dan mekanisme display hasil pencarian (display mechanism) Meta search engine bekerja dengan melakukan skema penggabungan (fusion) search engine sehingga dapat menjangkau database-database besar serta meningkatkan nilai relative recall dan precision. Tiga kelebihan meta search engine lainnya antara lain : Pertama, performa meta search engine lebih konsisten karena mampu mengkombinasikan kekuatan dan kelemahan yang ada pada masing-masing search engine. Kedua, meta search engine dapat mengatasi problem arsitektur modular search engine dalam proses pencarian informasi seperti frekuensi kata dan frase, struktur tekstual dokumen, dan struktur hyperlink antar dokumen. Ketiga, meta search engine menggunakan model algoritma pemeringkatan yang terfokus sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih spesifik. Meskipun meta search engine dapat mengatasi beberapa kekurangan search engine biasa, adakalanya nilai precision yang dihasilkan rendah karena heteroginitas search enginesearch engine yang mendasarinya. Dengan kata lain, query yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang dimaksud secara optimal dapat berbeda-beda antara satu search engine dengan yang lainnya. Metodologi dan Test Environment Lima meta search engine dipilih secara acak untuk diuji efektivitas hasil pencariannya. Kelima search engine tersebut adalah Sperse, Ixquick, Meta Search Engine, Clusty, dan Polymeta. Lima belas istilah yang mewakili topik dibidang Ilmu Informasi dan Perpustakaan dipilih yang kemudian diklasifikasi menjadi konsep tunggal (annotation, bibliography, monograph, librarianship, cataloguing), konsep majemuk (controlled vocabulary, digital library, special libraries, resource description and access,marc format), dan konsep kompleks (evaluation of library collection, library and censorship, bibliometrics research method, library metadata standards, information literacy and libraries). Penulis membatasi penelitian pada sepuluh website hasil penelusuran yang muncul pada halaman pertama saja. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Google bahwa hampir 85% pengguna hanya melihat hasil penelusuran pada halaman pertama saja. Masing-masing istilah yang mewakili konsep tunggal, gabungan, dan kompleks kemudian diujikan pada lima meta search engine. Pengujian kueri pada lima meta search engine menggunakan advanced mode dengan metode exact phrase. Metode ini dipilih agar penjaringan informasi menghasilkan tingkat precision yang lebih tinggi dan dikontrol dengan hanya menggunakan bahasa Inggris agar pengukuran tingkat relevansi lebih mudah dilakukan. Pengujian dilakukan pada waktu yang berdekatan untuk meminimalisasi variasi temporal system dan pemutakhiran indeks meta search engine. Nilai precision dilihat dari seberapa baik kualitas sistem dalam menampilkan hasil pencarian secara benar dan akurat. Pada penelitian ini, hasil penelusuran meta search engine dikategorikan sebagai lebih relevan, kurang relevan, tidak relevan, links, dan situs tidak bisa diakses dengan kriteria dasar masing-masing sebagai berikut: 39

4 Jika isi halaman web sesuai dengan pokok subjek yang dimaksud dalam istilah pencarian dan menampilkan dokumendokumen makalah penelitian, prosiding seminar/konferensi, paten, dan standar, maka dikategorikan sebagai lebih relevan dengan nilai skor 2. Jika isi halaman web tidak berkaitan dengan pokok subjek yang dimaksud dalam istilah pencarian namun terdapat beberapa aspek relevan dengan pokok subjek, termasuk didalamnya kamus, ensiklopedi, organisasi, blog, maka dikategorikan sebagai kurang relevan dengan nilai skor 1. Jika isi halaman web hanya menampilkan kumpulan tautan atau links maka dikategorikan sebagai tautan dengan nilai skor 0.5, dengan catatan terdapat satu atau dua tautan terbukti relevan Jika isi halaman web tidak berkaitan sama sekali dengan pokok subjek yang dimaksud dalam istilah pencarian maka dikategorikan sebagai tidak relevan dengan nilai skor 0. Relative Recall & precision Dari hasil pengujian lima meta search engine, maka diperoleh nilai tengah relative recall and precision sebagai berikut: Istilah recall mengacu pada kemampuan sistem temu kembali informasi untuk menjaring seluruh atau sebagian besar dokumen-dokumen relevan dalam sistem. Pada tabel di atas Polymeta memiliki nilai tengah relative recall tertinggi (0.47), diikuti Clusty (0.27), Meta search engine (0.12), Sperse (0.10), dan Ixquick (0.02). Variasi nilai tengah relative recall sangat dipengaruhi oleh bagaimana meta search engine mengirimkan query ke beberapa search engine dan keterhubungannya dengan search engine. dan bagaimana meta search engine mengkombinasikan hasil pencarian dengan menghindari redundancy hasil pencarian. Jika alamat website tidak bisa diakses setelah dicek berulang-ulang maka dikategorikan sebagai situs tidak bisa diakses dengan nilai skor 0. Kriteria-kriteria tersebut digunakan untuk mengkalkulasi nilai relative recall dan precision masing-masing meta search engine dengan formula sebagai berikut: Precision = Jumlah skor situs yang ditemukan, Jumlah total situs yang di evaluasi Relative recall = Jumlah total situs yang ditemukan satu meta search engine Jumlah total situs yang ditemukan lima meta search engine Sedangkan untuk nilai tengah precision, Sperse mendapat skor tertinggi (1.21) diikuti Meta Search Engine (1.16), Clusty (1.13), Polymeta (1.10), dan Ixquick (1.01). Dalam hal precision, perbedaan nilai tengah tidak jauh berbeda karena pada dasarnya meta search engine tidak menjaring langsung informasi dan membangun indeks dokumen website. Fungsi utama meta search engine adalah mendiversifikasi hasil pencarian yang diperoleh dari masing-masing search engine 40

5 dan menampilkannya kepada user berdasarkan peringkat yang juga diperoleh dari masingmasing search engine. Namun demikian, meta search engine tetap menyaring peringkat hasil pencarian teratas secara real time. Kesimpulan Skema penggabungan hasil pencarian diterapkan pada sistem pengindeksan meta search engine merupakan metodologi baru dalam dunia temu kembali informasi yang membantu user memperoleh sebanyak mungkin dokumen relevan. Efektivitas kinerja meta search engine berkaitan erat dengan algoritma homogen yang digunakan untuk menggabungkan hasil pencarian yang diperoleh dari search engine tunggal. Penelitian ini memperlihatkan bahwa nilai tengah relative recall dan precision lima meta search engine tidak memiliki gap yang signifikan. Dalam observasi juga ditemukan, bahwa secara keseluruhan nilai precision meta search engine masih lebih baik dari search engine tunggal, tetapi untuk relative recall, perolehan dokumen meta search engine berada di bawah level search engine tunggal. Daftar Pustaka Dujmovic, Jozo and Bai, Haishi, Evaluation and comparison of search engines using the LSP method, ComSIS, 3 (2) (2006), Available at (Diakses 20 September 2012). Hardi, Wishnu, Evaluasi aplikasi DNS sebagai search engine untuk pencarian nama domain best universities dan top leading banks di Indonesia (2007), available at bitstream/10760/10422/1/artikel_evaluasi_aplikasi_dns_sebagai_search_engine.pdf (Diakses tanggal 21 September 2012). Hardi, Wishnu, Mengukur kinerja search engine: sebuah eksperimentasi penilaian precision and recall untuk informasi ilmiah bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Visi Pustaka, 8 (1) (2006), available at aspx?id=31 (Diakses tanggal 21 September 2012). Kumar, B.T. Sampath and Pavithra, S.M., Evaluating the searching capabilities of search engines and meta search engines: a comparative study, Annals of Library and Information Studies, 57 (June) 2010, available at bitstream/ /9745/1/alis%20 57%282%29% pdf (Diakses tanggal 20 September 2012). Lu, Yiyao, Meng, W., Shu, L., Yu, C., and Liu, K., Evaluation of result merging strategies for meta search engines (2005), available at papers/lu_p211.pdf (Diakses tanggal 20 September 2012). Mahabhashyam, Mahathi S. And Singitham, Pavan, Tadpole: a meta search engine evaluation of meta search ranking strategis, available at com/doc/1280/tadpole-a-meta-search-engine-and-evaluation-of-ranking-strategies (Diakses tanggal 2 Oktober 2012). 41

6 Meng, W., Yu C., and Liu, K., Building efficient and effective meta search engines, Journal ACM Computing Surveys (CSUR), 34 (1) 2002, available at dl.acm.org/citation.cfm?id= (Diakses tanggal 28 September 2012). Netcraft, March 2012 web server survey, available at archives/2012/03/05/march-2012-webserver-survey.html (Diakses tanggal 21 September 2012). Srinivas, K., Srinivas, P.V.S., and Govardhan, A., A survey on the performance evaluation of various meta search engines, IJCSI International Journal of Computer Science Issues, 8 (2) 2011, available at doaj?func=abstract&id= (Diakses tanggal 20 September 2012). Sutter, John D., How many pages are on the internet?, CNN Tech, available at articles.cnn.com/ /tech/web. index_1_internet-neurons-human-brain?_ s=pm:tech (Diakses tanggal 21 September 2012). Taksa, Isak and Spink, Amanda, Evaluating usability of a long query meta search engine, Proceedings of the 40th Hawaii International Conference on System Sciences, (2007), available at qut.edu.au/14297/1/14297.pdf (Diakases tanggal 20 September 2012). 42

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA SEARCH ENGINE MENGGUNAKAN PENELUSURAN PRECISION DAN RECALL UNTUK INFORMASI ILMIAH BIDANG ILMU KEDOKTERAN

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA SEARCH ENGINE MENGGUNAKAN PENELUSURAN PRECISION DAN RECALL UNTUK INFORMASI ILMIAH BIDANG ILMU KEDOKTERAN ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA SEARCH ENGINE MENGGUNAKAN PENELUSURAN PRECISION DAN RECALL UNTUK INFORMASI ILMIAH BIDANG ILMU KEDOKTERAN SUKESI 51409097 Teknologi Industri Teknik Informatika Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era ini perkembangan teknologi informasi sangat pesat. Hal ini ditandai dengan semakin populernya penggunaan internet dan perangkat lunak komputer sebagai

Lebih terperinci

MENGUKUR KINERJA SEARCH ENGINE SEBUAH EKSPERIMENTASI PENILAIAN PRECISION AND RECALL

MENGUKUR KINERJA SEARCH ENGINE SEBUAH EKSPERIMENTASI PENILAIAN PRECISION AND RECALL MENGUKUR KINERJA SEARCH ENGINE: SEBUAH EKSPERIMENTASI PENILAIAN PRECISION AND RECALL UNTUK INFORMASI ILMIAH BIDANG ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Oleh: Wishnu Hardi *) PENDAHULUAN Bagi mereka yang bekerja

Lebih terperinci

Search Engines. Information Retrieval in Practice

Search Engines. Information Retrieval in Practice Search Engines Information Retrieval in Practice All slides Addison Wesley, 2008 Search Engine Architecture Arsitektur dari mesin pencari ditentukan oleh 2 persyaratan efektivitas (kualitas hasil) efisiensi

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan digital merupakan aplikasi praktis yang mengelola koleksi berbagai macam dokumen dalam bentuk digital dan dapat diakses melalui komputer. Melalui aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada permulaan dasawarsa 1960-an, beberapa perpustakaan di negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris telah menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk

Lebih terperinci

Evaluasi Aplikasi DNS sebagai Search Engine untuk Pencarian Nama Domain Best Universities dan Top Leading Banks di Indonesia.

Evaluasi Aplikasi DNS sebagai Search Engine untuk Pencarian Nama Domain Best Universities dan Top Leading Banks di Indonesia. Evaluasi Aplikasi DNS sebagai Search Engine untuk Pencarian Nama Domain Best Universities dan Top Leading Banks di Indonesia Wishnu Hardi Pendahuluan Pesatnya kemajuan teknologi dan proliferasi World Wide

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. pengelolaan dokumen yang efektif agar kita dapat me-retrieve informasi yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. pengelolaan dokumen yang efektif agar kita dapat me-retrieve informasi yang 58 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah informasi yang disimpan dalam betuk digital semakin bertambah, sehingga dibutuhkan cara pengorganisasian dan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan informasi, banyak pihak menyadari bahwa masalah utama telah bergeser dari cara mengakses atau bagaimana mencari informasi, namun

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Perumusan masalah

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Perumusan masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Informasi seakan-akan menjadi mata uang baru yang membuat akurasi menjadi sangat penting ketika mencari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang xi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dewasa ini membuat perubahan perilaku dalam pencarian informasi yang berdampak bagi lembagalembaga yang bergerak

Lebih terperinci

EVALUASI EFEKTIFITAS METODE MACHINE-LEARNING PADA SEARCH-ENGINE

EVALUASI EFEKTIFITAS METODE MACHINE-LEARNING PADA SEARCH-ENGINE EVALUASI EFEKTIFITAS METODE MACHINE-LEARNING PADA SEARCH-ENGINE Rila Mandala Kelompok Keahlian Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bab pendahuluan bertujuan untuk memberikan informasi awal mengenai penelitian dan penulisan dalam laporan tugas akhir ini. Bab ini berisi uraian latar belakang, rumusan masalah, tujuan

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN FASILITAS DAN KINERJA SEARCH ENGINES DALAM PENCARIAN DOKUMEN BERBASIS WEB HERY WIDHIARTO

STUDI PERBANDINGAN FASILITAS DAN KINERJA SEARCH ENGINES DALAM PENCARIAN DOKUMEN BERBASIS WEB HERY WIDHIARTO STUDI PERBANDINGAN FASILITAS DAN KINERJA SEARCH ENGINES DALAM PENCARIAN DOKUMEN BERBASIS WEB HERY WIDHIARTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TESIS Dengan ini

Lebih terperinci

E-MARKETING. On Page SEO

E-MARKETING. On Page SEO E-MARKETING On Page SEO PERILAKU KONSUMEN Tendensi Perilaku Konsumen Kemungkinan Besar Membeli Atas Dasar REKOMENDASI Proses Konversi E-Marketing Riset pasar (pencari Informasi) Tahapan pembelian Online

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan

Lebih terperinci

Internet Marketing. Generate Traffic

Internet Marketing. Generate Traffic Internet Marketing Internet marketing itu adalah suatu proses pemasaran brand, produk, dan layanan secara online melalui internet. Pemasaran yang dimaksud bukan hanya penjualan tapi juga termasuk promosi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu basis data, pendekatan model data relasional masih banyak dimanfaatkan untuk penyimpanan data dan informasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu basis data, pendekatan model data relasional masih banyak dimanfaatkan untuk penyimpanan data dan informasi terhadap BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan serangkaian prosedur normal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi sebuah informasi yang valid dan kemudian didistribusikan ke para pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet yang kini menjadi peranan penting. Kebutuhan user yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. internet yang kini menjadi peranan penting. Kebutuhan user yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi telah mengalami perkembangan pesat khususnya internet yang kini menjadi peranan penting. Kebutuhan user yang semakin beragam dalam Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PERBANDINGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PERBANDINGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PERBANDINGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perbandingan Fasilitas Advance Search untuk Pencarian Dokumen pada Search Engine Google, Yahoo, Ask Jeeves, Altavista dan Scirus Perbandingan fasilitas Advance

Lebih terperinci

Studi Penggunaan Data Exif Untuk Mengukur Pengaruhnya. Terhadap Peningkatan Kinerja Image Search Engine

Studi Penggunaan Data Exif Untuk Mengukur Pengaruhnya. Terhadap Peningkatan Kinerja Image Search Engine Studi Penggunaan Data Exif Untuk Mengukur Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Kinerja Image Search Engine Nugroho Herucahyono (13504038) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika,

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik atau lagu sebagai sarana hiburan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Infrastruktur Website yang semakin berkembang menyediakan informasi beragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem rekomendasi merupakan sebuah (web) alat personalisasi yang menyediakan pengguna sebuah informasi daftar item-item yang sesuai dengan keinginan masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin canggihnya teknologi di bidang komputasi dan telekomunikasi pada masa kini, membuat informasi dapat dengan mudah didapatkan oleh banyak orang. Kemudahan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini telah menyebabkan aliran informasi begitu lancar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian (perumusan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian. 1.1 Latar Belakang Website merupakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk langkah berikutnya hingga tercapai hasil maksimal.

HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk langkah berikutnya hingga tercapai hasil maksimal. 6 Learning). Setiap tahapan dalam SEO memerlukan cara kerja dengan melewati setiap fase dalam ARC seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5 Action Research Model. Diagnosa Tujuan dari penerapan SEO ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini membahas terdiri dari Latar belakang permasalahan, Rumusan Masalah, Tujuan Masalah, Batasan Masalah, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan. 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dahulunya daya saing lebih sering berada pada tingkatan perspektif perusahaan, industri, dan negara. Belakangan ini daya saing mulai mengalami pergeseran dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi pada ruang lingkup besar (biasanya disimpan di komputer). Di era

BAB I PENDAHULUAN. informasi pada ruang lingkup besar (biasanya disimpan di komputer). Di era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Information retrieval atau disingkat dengan IR adalah menemukan bahan (dokumen) dari dokumen terstruktur (biasanya teks) yang memenuhi kebutuhan informasi pada ruang

Lebih terperinci

INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX

INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX Wahyu Hidayat 1 1 Departemen Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Terapan, Telkom University 1 wahyuhidayat@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Menurut Hasan (2002:22), penelitian deskriptif adalah penelitian yang melukiskan variabel

Lebih terperinci

Perbandingan Efektivitas Penelusuran Bidang Ilmu Perpustakaan Menggunakan Search Engine Google dan Search Engine Yahoo berdasarkan file pdf

Perbandingan Efektivitas Penelusuran Bidang Ilmu Perpustakaan Menggunakan Search Engine Google dan Search Engine Yahoo berdasarkan file pdf Perbandingan Efektivitas Penelusuran Bidang Ilmu Perpustakaan Menggunakan Search Engine Google dan Search Engine Yahoo berdasarkan file pdf M. Syafii Nasution Pustakawan Balai Besar Pelatihan Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah situs web (website) di Internet berdasarkan hasil survey dari Netcraft (2013) menunjukkan peningkatan pesat dari 18 juta website pada tahun 2000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selain sebagai media komunikasi, Twitter memberikan akses bagi pihak ketiga yang ingin mengembangkan aplikasi yang memanfaatkan layanannya melalui Twitter API. Salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan latar belakang dari penelitian yang memberikan gambaran awal mengenai perolehan informasi blog dan perannya dalam perkembangan teknologi informasi. Tujuan dan

Lebih terperinci

Laporan Ilmiah Kedokteran

Laporan Ilmiah Kedokteran Laporan Ilmiah Kedokteran TOPIK * (1) kedudukan karya ilmiah di PT, * (2) karakteristik tulisan dan laporan ilmiah, * (3) tujuan penyusunan laporan ilmiah, * (4) sistematika isi laporan ilmiah, * (5) pemakaian

Lebih terperinci

Implementasi Metode Document Oriented Index Pruning pada Information Retrieval System

Implementasi Metode Document Oriented Index Pruning pada Information Retrieval System Implementasi Metode Document Oriented Index Pruning pada Information Retrieval System Hendri Priyambowo 1, Yanuar Firdaus A.W. S.T, M.T 2, Siti Sa adah S.T. M.T 3 123 Program Studi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengguna Internet harus tetap up-to-date dengan dokumen terbaru. Karena jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengguna Internet harus tetap up-to-date dengan dokumen terbaru. Karena jumlah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan jumlah dokumen digital yang pesat telah menyebabkan para pengguna Internet harus tetap up-to-date dengan dokumen terbaru. Karena jumlah penyedia dokumen

Lebih terperinci

Jurnal Bianglala Informatika Vol 3 No 1 Maret 2015 lppm3.bsi.ac.id/jurnal

Jurnal Bianglala Informatika Vol 3 No 1 Maret 2015 lppm3.bsi.ac.id/jurnal Jurnal Bianglala Informatika Vol 3 1 Maret 201 lppm3.bsi.ac.id/jurnal Perbandingan Efektifitas Penelusuran Informasi Ilmiah Menggunakan Search Engine dan Search Engine Bing Yoyok Rohani AMIK BSI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat dewasa ini telah mendorong permintaan akan kebutuhan informasi ilmu pengetahuan itu sendiri. Cara pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS SEARCH MATCHING PADA SEARCH ENGINE

ANALISIS SEARCH MATCHING PADA SEARCH ENGINE No Makalah : 093 Konferensi Nasional Sistem Informasi 2012, STMIK - STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012 ANALISIS SEARCH MATCHING PADA SEARCH ENGINE Achmad Fuad Agustian 1, Dina Amalia Adzani 2, Siti Fauziah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet yang meningkat dengan cepat berpengaruh pada semakin bertambahnya jumlah pengguna internet di dunia. Ini tentunya tak lepas dari penyebaran data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi telah berdampak pada semua bidang. Semakin banyaknya aplikasi yang dapat mendukung mengerjakan suatu pekerjaan tertentu agar menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Begitu juga halnya pada perkembangan Internet, hampir semua bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Begitu juga halnya pada perkembangan Internet, hampir semua bidang teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia komputer saat ini sangatlah pesat. Begitu juga halnya pada perkembangan Internet, hampir semua bidang teknologi berbasis Internet. Salah

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 PROMOSI DAN PEMELIHARAAN WEB

PERTEMUAN 6 PROMOSI DAN PEMELIHARAAN WEB PERTEMUAN 6 PROMOSI DAN PEMELIHARAAN WEB Promosi Website Bagaimana user dapat menemukan dan mendapatkan informasi dari website adalah tujuan dari promosi web, terutama untuk aplikasi web yang komersil.

Lebih terperinci

Search Engine Optimization

Search Engine Optimization Search Engine Optimization MENJADIKAN SITUS MENDUDUKI RANKING TERATAS DI MESIN PENCARI Asri Tadda AstaMedia Group www.astamediagroup.com Faktor Penentu SEO Lebih dari 200 faktor SEO yang digunakan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perguruan tinggi dikatakan baik, apabila sarana perguruan tinggi dapat menunjang tujuan utama perguruan tinggi. Salah satu sarana penunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Merancang sebuah sistem yang dapat meringkas teks dokumen secara otomatis menggunakan metode generalized vector space model (GVSM). 1.2 Latar Belakang Dunia informasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka proses dan media penyimpanan data pun semakin berkembang. Dengan adanya personal computer (PC), orang dapat menyimpan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan sebagai wadah yang menyediakan berbagai referensi dan koleksi sumber informasi merupakan sentral rujukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berdampak luas dalam kehidupan manusia. Semenjak dikembangkannya komputer pada pertengahan abad ke-20, peradaban manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini mengalami perkembangan yang signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini mengalami perkembangan yang signifikan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi saat ini mengalami perkembangan yang signifikan. Beragam aspek kehidupan sangat terbantu dengan perkembangan teknologi informasi ini. Hal

Lebih terperinci

DR.LULUK FAUZIAH, M.SI FISIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 27 AGUSTUS 2016

DR.LULUK FAUZIAH, M.SI FISIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 27 AGUSTUS 2016 DR.LULUK FAUZIAH, M.SI FISIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 27 AGUSTUS 2016 Teks/full-text Indeks/abstrak Suara/lagu Gambar/foto/imej Perangkat lunak Video, film Game Animasi Data statistik Formula/paten

Lebih terperinci

PENERAPAN FOCUSED CRAWLING PADA SITUS BERITA ONLINE

PENERAPAN FOCUSED CRAWLING PADA SITUS BERITA ONLINE PENERAPAN FOCUSED CRAWLING PADA SITUS BERITA ONLINE Aad Miqdad Muadz Muzad 1, Faisal Rahutomo 2, Imam Fahrur Rozi 3 1,2,3 Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1 aadmiqdad@gmail.com,

Lebih terperinci

3. METODOLOGI. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap utama : Persiapan, Evaluasi

3. METODOLOGI. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap utama : Persiapan, Evaluasi 3. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Penelitian dilakukan dalam tiga tahap utama : Persiapan, Evaluasi dan Pembuatan Prototipe Sistem (Gambar 3.1). Tahap Persiapan terdiri dari pengumpulan dokumen, input

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Internet sebagai jaringan komputer skala global telah mendorong pertambahan jumlah informasi digital. Pada sistem yang bersifat terbuka seperti internet, pertambahan informasi

Lebih terperinci

INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM PADA PENCARIAN FILE DOKUMEN BERBASIS TEKS DENGAN METODE VECTOR SPACE MODEL DAN ALGORITMA ECS STEMMER

INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM PADA PENCARIAN FILE DOKUMEN BERBASIS TEKS DENGAN METODE VECTOR SPACE MODEL DAN ALGORITMA ECS STEMMER INFORMATION RETRIEVAL SSTEM PADA PENCARIAN FILE DOKUMEN BERBASIS TEKS DENGAN METODE VECTOR SPACE MODEL DAN ALGORITMA ECS STEMMER Muhammad asirzain 1), Suswati 2) 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan semakin luasnya pemanfaatan teknologi komputer di berbagai bidang kehidupan, kebutuhan akan efisiensi pengelolaan

Lebih terperinci

Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF)

Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) 1 Dhony Syafe i Harjanto, 2 Sukmawati Nur Endah, dan 2 Nurdin Bahtiar 1 Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perdagangan, kode yang banyak dipakai adalah barcode (kode batang). Hampir semua barang yang dijual di toko grosir, department store sudah menggunakan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi merupakan salah satu kebutuhan di dalam suatu instansi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi merupakan salah satu kebutuhan di dalam suatu instansi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan salah satu kebutuhan di dalam suatu instansi, perusahaan, organisasi, lembaga serta lingkungan yang berada diluar sistem. Informasi dianggap sangat

Lebih terperinci

Bidang Studi :.. B. Pertanyaan

Bidang Studi :.. B. Pertanyaan Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Dengan hormat, Saya mengharapkan kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/I untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner berikut ini dalam rangka pencarian informasi tentang Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat belakangan ini, membuat banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. dengan melampirkan tabel data precision dan recall serta diagram-diagramnya Precision Recall Interpolasi

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. dengan melampirkan tabel data precision dan recall serta diagram-diagramnya Precision Recall Interpolasi 67 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Evaluasi 4.1.1 Hasil Penelitian Berikut disajikan beberapa data hasil query dari penelitian yang dilakukan dengan melampirkan tabel data precision dan

Lebih terperinci

Gambar 1. Grafik Statistik Angka Pertumbuhan Website (sumber :

Gambar 1. Grafik Statistik Angka Pertumbuhan Website (sumber : SEARCH ENGINE OPTIMIZATION (SEO) MENGGUNAKAN METODE WHITE HAT SEO UNTUK MENINGKATKAN PERINGKAT DAN TRAFIK KUNJUNGAN WEBSITE Himawan 1, Arisantoso 2, Asep Saefullah 3 1,3 STMIK Raharja, Jl. Jendral Sudirman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini perkembangan informasi yang semakin cepat, menjadikan informasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kebutuhan masyarakat indonesia. Informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahap-tahap yang dilaksanakan dalam pembuatan tugas akhir. Adapun tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Gambar 2. Halaman web dari Google. Search Bar

Gambar 2. Halaman web dari Google. Search Bar TEKNIK SEARCHING EFEKTIF DI INTERNET Restu Widiatmono, M.Si. Disampaikan dalam Workshop Peningkatan Strategi Belajar melalui IT, Program Hibah Kompetisi A2 Tahun 2007, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris

Lebih terperinci

BIDANG OTOMASI DOKUMENTASI HUKUM PUSAT DOKUMENTASI DAN JARINGAN INFORMASI HUKUM NASIONAL BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

BIDANG OTOMASI DOKUMENTASI HUKUM PUSAT DOKUMENTASI DAN JARINGAN INFORMASI HUKUM NASIONAL BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI BIDANG OTOMASI DOKUMENTASI HUKUM PUSAT DOKUMENTASI DAN JARINGAN INFORMASI HUKUM NASIONAL BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI PERPRES NOMOR 33 TAHUN 2012 BAB III TUGAS DAN FUNGSI

Lebih terperinci

Penelusuran sumber online. Dhama Gustiar Baskoro

Penelusuran sumber online. Dhama Gustiar Baskoro Penelusuran sumber online Dhama Gustiar Baskoro Tujuan Khusus Pelatihan Setelah mengikuti sesi pelatihan ini peserta dapat mengenali berbagai macam indeks, menggunakan database online dengan lebih efektif,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer pada saat ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan manusia, karena hampir semua aspek kehidupan manusia bersinggungan dengan teknologi

Lebih terperinci

Repository Unitomo.ac.id

Repository Unitomo.ac.id Repository Unitomo.ac.id Oleh : Lambang Probo Sumirat Pendahuluan EPrints adalah perangkat lunak opensource yang dikembangkan oleh School of Electronics and Computer Science, University of Southampton,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Seiring perkembangan teknologi internet yang semakin meluas, baik di dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, masyarakat baik global maupun

Lebih terperinci

KORPUS BERITA DARING BAHASA INDONESIA DENGAN DEPTH FIRST FOCUSED CRAWLING Aad Miqdad Muadz Muzad 1), Faisal Rahutomo 1)

KORPUS BERITA DARING BAHASA INDONESIA DENGAN DEPTH FIRST FOCUSED CRAWLING Aad Miqdad Muadz Muzad 1), Faisal Rahutomo 1) KORPUS BERITA DARING BAHASA INDONESIA DENGAN DEPTH FIRST FOCUSED CRAWLING Aad Miqdad Muadz Muzad 1), Faisal Rahutomo 1) 1 Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang aadmiqdad@gmail.com,

Lebih terperinci

III. LITERATUR REVIEW

III. LITERATUR REVIEW III. LITERATUR REVIEW Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur

Lebih terperinci

Decision Support System (DSS)

Decision Support System (DSS) Decision Support System (DSS) source : http://nextgeneration.web.id/?p=48 Seiring perkembangan zaman, manusia dituntut membuat berbagai keputusan yang tepat dalam menghadapi permasalahan yang semakin kompleks.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan internet mendorong tumbuhnya media pemberitaan online, sehingga menjadikan media online (portal berita) tidak lagi hanya menjadi media sekunder tetapi

Lebih terperinci

EVALUASI ANTARMUKA WEBSITE SMK MUHAMMADIYAH 2 SRAGEN MENGGUNAKAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI ANTARMUKA WEBSITE SMK MUHAMMADIYAH 2 SRAGEN MENGGUNAKAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI ANTARMUKA WEBSITE SMK MUHAMMADIYAH 2 SRAGEN MENGGUNAKAN METODE USABILITY TESTING Lucky Satrya Wiratama Fakultas Teknik Elektro dan Informatika, Program Studi Teknik Informatika Universitas Surakarta

Lebih terperinci

3. BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan strategi peningkatan visibility/impact dan activity pada

3. BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan strategi peningkatan visibility/impact dan activity pada 3. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian analisis memerlukan tiga tahapan yang tepat untuk mendapatkan strategi peningkatan visibility/impact dan activity pada stikom.edu

Lebih terperinci

ANALISIS SUBJEK VERBAL

ANALISIS SUBJEK VERBAL ANALISIS SUBJEK VERBAL B. Mustafa mus@ipb.ac.id atau mustafa_smada@yahoo.com P endekatan subjek dalam era elektronik menjadi cara yang utama dalam mencari informasi. Mesin-mesin pencari informasi di internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet secara pesat dengan miliaran halaman web tersedia di internet dan halaman-halaman tersebut selalu tumbuh setiap waktunya, Akibat dari pertumbuhan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK PENCARIAN WEB SERVICE MENGGUNAKAN LUCENE

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK PENCARIAN WEB SERVICE MENGGUNAKAN LUCENE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK PENCARIAN WEB SERVICE MENGGUNAKAN LUCENE OLGA CERIA SARI NRP 5106 100 618 DOSEN PEMBIMBING: Sarwosri,S.Kom,MT. Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc LATAR BELAKANG Kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA SEARCH ENGINE DENGAN MENILAI PRECISION AND RECALL UNTUK INFORMASI MARKETING DAN ADVERTISING

ANALISA KINERJA SEARCH ENGINE DENGAN MENILAI PRECISION AND RECALL UNTUK INFORMASI MARKETING DAN ADVERTISING White Paper TUGAS AKHIR ANALISA KINERJA SEARCH ENGINE DENGAN MENILAI PRECISION AND RECALL UNTUK INFORMASI MARKETING DAN ADVERTISING (Study Kasus : Google, Yahoo, MSN, Ask, ) Oleh: SYAMSUL ANAM 04203054

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab Pendahuluan ini memuat isi yang hampir sama dengan usulan penelitian, dapat dikatakan sebagai usulan penelitian yang direvisi ditemukan dengan kenyataan yang ditemui selama pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. asing yang ditujukan kepada mereka yang bukan native speaker (Rudman 2011).

BAB II LANDASAN TEORI. asing yang ditujukan kepada mereka yang bukan native speaker (Rudman 2011). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Test Of English as a Foreign Language (TOEFL) TOEFL adalah bentuk tes khusus bahasa Inggris standart sebagai bahasa asing yang ditujukan kepada mereka yang bukan native speaker

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir 1.2 Identifikasi Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir 1.2 Identifikasi Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodologi pengerjaan tugas akhir, serta sistematika penulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Informasi sangat penting bagi kita karena semua kegiatan kita memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pengetahuan dan kehidupan manusia sungguh dipercepat dengan kemudahan akses terhadap begitu banyak informasi. Pada beberapa waktu yang lalu akses terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Berikut ini tampilan produk yang diujikan kepada responden untuk menguji keberhasilan serta kelayakan website dalam mengatasi masalah yang dibahas.

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Squeezer dan Term Frequency Ranking dalam Pembangunan Sistem Rekomendasi Tempat Makan

Implementasi Algoritma Squeezer dan Term Frequency Ranking dalam Pembangunan Sistem Rekomendasi Tempat Makan Implementasi Algoritma Squeezer dan Term Frequency Ranking dalam Pembangunan Sistem Rekomendasi Tempat Makan Vincentius Wirawan 1, Seng Hansun 1, Hargyo Tri Nugroho I. 2 1 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh dunia menjadi sebuah fenomena yang sangat mengejutkan dalam satu abad

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh dunia menjadi sebuah fenomena yang sangat mengejutkan dalam satu abad 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer di dalam lingkungan kehidupan masyarakat di seluruh dunia menjadi sebuah fenomena yang sangat mengejutkan dalam satu abad terakhir ini. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjual berbagai jenis pakaian. Seiring dengan perkembangan fashion pakaian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. menjual berbagai jenis pakaian. Seiring dengan perkembangan fashion pakaian ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis penjualan pakaian sekarang ini memang semakin berkembang terutama di Indonesia, ini terbukti dengan semakin banyaknya muncul outlet dan distro yang menjual berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya (Radev et al, 2000). Pada bulan Juli 2011, jumlah host yang diiklankan di

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya (Radev et al, 2000). Pada bulan Juli 2011, jumlah host yang diiklankan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang semakin pesat telah memaksa manusia untuk berusaha mengikutinya. Teknologi tersebut dapat digunakan oleh semua kalangan yang dapat memanfaatkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen pengetahuan pada awalnya diterapkan dalam dunia bisnis yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian operasional untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi merupakan salah satu kebutuhan di dalam suatu instansi, perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi merupakan salah satu kebutuhan di dalam suatu instansi, perusahaan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan salah satu kebutuhan di dalam suatu instansi, perusahaan, organisasi, lembaga serta lingkungan yang berada diluar sistem. Informasi dianggap sangat

Lebih terperinci

Bernadus Very Christioko Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universitas Semarang. Abstract

Bernadus Very Christioko Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universitas Semarang. Abstract IMPLEMENTASI SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI Studi Kasus: Dokumen Teks Berbahasa Indonesia (IMPLEMENTATION OF INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM Case Study: Text Document in Indonesian Language) Bernadus Very

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penerapan Web Crawler dalam Pencarian e-book ini merupakan hasil pengembangan dari penelitian terhadap Web Crawler yang sudah ada. Penelitian terdahulu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi berkembang sangat pesat. Maka informasi juga semakin banyak dan membuat

Lebih terperinci

Mengoptimalkan Google.com

Mengoptimalkan Google.com Mengoptimalkan Google.com Mesin pencari internet (internet searching engine) telah menjadi senjata andalan pengguna internet untuk mencari suatu halaman web, artikel atau informasi lain dengan keterbatasan

Lebih terperinci