Jadwal dan Urutan Pernikahan Adat Sunda

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jadwal dan Urutan Pernikahan Adat Sunda"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 Jadwal dan Urutan Pernikahan Adat Sunda Keterangan: CPW = Calon Pengantin Wanita CPP = Calon Pengantin Pria Waktu (WIB) Kegiatan Keterangan Personil Perlengkapan H-7 Pernikahan Dilakukan di Rumah CPW dan CPP Nendeum Omong Keluarga calon mempelai Pria berminat Ruang tamu keluarga CPW: Sofa Single mempersunting anak gadisnya kepada Keluarga CPW dan Sofa Panjang Keluarga calon mempelai wanita Keluarga CPP Meja Urutan Pelaksanaan: 1. Keluarga CPP datang berkunjung ke CPW Makanan/Snack 2. Keluarga CPP membicarakan akan meminang kepada orang tua CPW 3. Keluarga CPW menerima pinangan atau tidak 4. CPP pulang Lamaran atau Urutan Pelaksanaan: Wali CPW sebagai CPP membawa : Nyeureuhan dan 1. Keluarga CPP datang ke rumah CPW pemimpin upacara Sirih Pinang

3 Tunangan 2. Pihak Keluarga CPP Menyerahkan seserahanlamaran kepada pihak 3. Sambutan dari Keluarga masing-masing 4. CPP dan CPW di pertemukan 5. Tukar cincin 6. Menyerahkan ikat pinggang warna pelangi/polos kepada CPW 7. Acara Makan-makan 8. Pihak CPP pulang Lamaran Keluarga CPP Keluarga CPW CPP CPW H-1 Pernikahan (Pra-Pernikahan) Dilaksanakan di Wedding Cottage H-2 Mendekor area pernikahan dan cottage keluarga Mendekor semua area yang akan digunakan untuk pernikahan Cottage Keluarga CPW, Cottage keluarga CPP, Area Pernikahan: yang digunakan untuk pernikahan 1 tim dekor (1tim = 20 orang) komplit, Uang, Seperangkat pakaian wanita sebagai pengikat dan Cincin tunangan Ikat pinggang pelangi/polos Perlengkapan keluarga CPW: Ruang besar, yang dapat menampung semua keluarga CPW dan CPP. Area makan Peralatan dekor

4 Staff Wedding Organizer H-2 Check in Datang Check in kamar Merias dan berganti Kedua orang tua mempelai di rias pakaian Ngecagkeun Aisan Urutan Pelaksanaan: Secara simbolis CPW/CPP di gedong oleh sang ibu, Sang ayah berjalan di depan sambil membawa lilin yang sudah menyala CPW/CPP di lilit oleh sang ibu Setelah sampai di ruang siraman, CPW/CPP duduk di kursi yang telah disediakan Lobby: Keluarga CPP dan CPW Cottage keluarga CPW: Orang tua CPW Staff Salon Staff Wedding Organizer Cottage Keluarga CPP: Orang tua CPW Staff Salon Staff Wedding Organizer Cottage Keluarga CPW : CPW Orang Tua CPW Staff Wedding Organizer Cottage Keluarga CPP: CPP Orang Tua CPP Staff Wedding Organizer Koper Kunci Cottage Peralatan Make up Baju ganti Perlengkapan Aisan: Lilin berjumlah 14 buah (7 untuk CPW dan 7 untuk CPP) Kain Putih Bunga 7 rupa Bunga hanjuang Lagu alunan kecapi suling dalam lagu

5 Agar suasana lebih khidmat, diiringi oleh alunan kecapi suling ayun ambing Ngaras Sungkem (Permohonan Izin kepada orang tuanya) Mencuci kaki kedua orang tua Siraman Pencampuran air siraman, orang tua CPP/CPW menuangkan air siraman ke dalam bokor dan mengaduknya Diawali dengan alunan musik kecapi suling, CPW/CPP di bimbing oleh Staff Wedding organizer menuju ke tempat siraman dengan menginjak 7 helai kain Cottage Keluarga CPW : CPW Orang Tua CPW Staff Wedding Organizer Cottage Keluarga CPP: CPP Orang Tua CPP Staff Wedding Organizer Cottage Keluarga CPW : CPW Orang Tua CPW Staff Wedding Organizer Cottage Keluarga CPP: CPP Orang Tua CPP Perlengkapan Ngaras: Kursi Orang tua CPP/CPW Peralatan mencuci kaki (Handuk, air, baskom dan lainlain) Perlengkapan Siraman Kursi untuk CPW/CPP Bokor Gayung Musik Kecapi suling 14 helai kain

6 Siraman dimulai dari ibu, ayah dan para Staff Wedding Organizer (7=CPW, 7=CPP) sesepuh dengan jumlah penyiraman Air bunga setaman harus ganjil (7-11) (7 macam bunga Membaca doa sebelum acara siraman, wangi) dari ujung kepala hingga ujung kaki 2 helai kain sarung Saat meyiramkan CPW/CPP melafalkan 1 helai selendang jangjawokan (Mantra) batik Handuk Pedupan Baju kebaya Payung besar Potong rambut atau CPW di pergi ke ruang transit atau Cottage Keluarga CPW : Pisau cukur ngerik ruang rias CPW Sisir CPW dipotong rambutnya oleh kedua Orang Tua CPW Guntung rambut orang tua sebagai lambing Staff Wedding Organizer Pinset memperindah diri lahir batin sambil si lantunkan jangjawokan Dilanjutkan dengan prosesi dikerik dan dirias Air bunga setaman Lilin Padupaan Kain mori/putih Rebutan Sambil menunggu kedua pengantin Tamu undangan yang Hahampangan Parawanten dirias, para keluarga yang lain dan tamu sudah datang (Kue kering, seperti undangan menikmati acara rebutan Keluarga CPP dan CPW opak, Kelontongan, hahampangan dan beubeutian berondongan dan

7 Pembagian air siraman lain sebagainya) Bokor (Kuali sisa air siraman) Suapan Terakhir Pemotongan tumpeng oleh kedua orang tua CPP/CPW Orang tua CPP/CPW menyuapi sang anak untuk terakhir kalinya masingmasing sebanyak 3 kali Tanam Rambut Orang Tua CPW pergi ke tempat menanam potongan rambut Orang Tua CPW menanam potongan rambut calon mempelai wanita di tempat yang telah ditentukan Seserahan Keluarga CPP mendatangi Cottage Pernikahan keluarga CPW Disambutan oleh Keluarga CPW, dan dipersilahkan masuk MC mempersilahkan jubir keluarga CPP untuk mengutarakan maksud kedatangannya Cottage Keluarga CPW : Tumpeng CPW Peralatan makan Orang Tua CPW Staff Wedding Organizer Cottage Keluarga CPP: CPP Orang Tua CPP Staff Wedding Organizer Cottage Keluarga CPW : Lubang untuk CPW menanam rambut Orang Tua CPW CPW Staff Wedding Organizer Cangkul Cottage Keluarga CPW: Seserahan CPW Pengantin CPP 4 kursi untuk acara Keluarga Besar CPW sungkeman dan CPP Makanan untuk MC ramah tamah Jubir CPW dan CPP

8 Setelah Jubir keluarga CPP mengutarakan maksud, maka MC mempersilahkan jubir CPW untuk memberi jawaban Penyerahan CPP kepada keluarga CPW, didahului oleh sungkuman oleh CPP kepada mertuanya CPW di jemput oleh ibu dan bapak dilanjutkan dengan acara sungkeman Penyerahaann barang bawaan yang dilakukan oleh ibu CPP kepada ibu CPW secara estafet yang telah di tata di tempat yang telah disediakan Perkenalan keluarga masing-masing Acara Ramah Tamah Ngeuyeuk Seureuh Kedua CPP, CPW, dan orang tua menempati ruangan untuk Ngeuyeuk Seureuh yang di depannya ada barangbarang seserahan Acara ini dibimbing oleh kokolot upacara dan diringin oleh tembang sunda Sang kokolot upacara menjelaskan arti Staff Wedding Organizer Cottage Keluarga CPW : CPW CPP Keluarga Besar CPW dan CPP MC Kokolot upacara/nini pangeuyeuk 25 item barang yang ditutup kain putih (Barang yang dibawa saat acara seserahan) Tipe untuk tembang sunda Lidi

9 dari 25 item yang dibawa saat acara seserahan sebelumnya Kokolot memberikan 7 helai benang kanteh sepanjang 2 jengkal kepada kedua mempelai. Duduk saling berhadapan dan memegang ujung benang, mempelai meminta izin kepada kedua orang tua Kokolot membawakan kidung berisi permohonan dan doa kepada Tuhan sambil nyaer beras kepada calon mempelai Calon pengantin di keprak dengan lidi oleh kokolot diiringi dengan nasehat untuk saling memupuk kasih sayang Kain putih penutup di buka oleh kokolot dan menggotong 2 pakaian di atas kain pelekat CPP membelah mayang jambe dan buah pinang, di lanjutkan dengan CPP menumbuk alu ke dalam lumping yang dipegangi oleh CPW CPP dan CPW membuat Lungkun, yaitu Staff Wedding Organizer Alat tumpuk Tikar

10 2 buah sirih yang digulung menjadi 1 dan berbentuk memanjang, lalu diikat dengan benang. Kegiatan ini juga di lakukan oleh keluarga yang lain. Dengan aba-aba dari kokolot, CPP, CPW dan keluarga berebut uang yang berada di bawah tikar sambil disawer CPP, CPW dan sesepuh membuang bekas ngeuyeuk seureuh ke luar ruangan Dan menyalakan 7 lilin Keluarga CPP, dan CPP kembali ke kediaman pribadi Pernikahan Morning Call Staff Cottage membangunkan keluarga Cottage keluarga CPP dan Kalkun besar yang CPP dan CPW CPW: di lepaskan setiap Keluarga CPP dan CPW membangunkan pengunjung Merias dan berganti CPP, CPW dan kedua keluarga calon Cottage Keluarga CPW : Make up baju mempelai melakukan riasan pernikahan CPW Baju pengantin adat sunda Orang Tua CPW Baju kebaya untuk CPP, CPW dan kedua keluarga calon Staff Wedding Organizer kedua keluarga

11 mempelai berganti baju Staff Salon Staff Bridal Shop Cottage Keluarga CPP: CPP Orang Tua CPP Staff Wedding Organizer Staff Salon Staff Bridal Shop Akad Nikah CPP dan keluarganya pergi ke tempat Area Pernikahan : akad nikah sambil di sambut oleh CPW Mapag Panganten yang dipimpin oleh CPP penari (Mang Lengser) Keluarga Besar CPW Pembukaan (Membaca Bismilah) dan dan CPP Mempertemukan kedua Mempelai MC Ibu CPW mengalungkan untaian bunga Petugas KUA melati kepada CPP Para saksi Pembacaan pidato singkat dari pihak Tamu undangan CPP dan CPW Staff Wedding Organizer Pembacaan Al-quran Ijab Qobul Serah terima mahar Penandatangan buku nikah Doa setelah pernikahan mempelai 1 Meja besar 6 kursi khusus 40 kursi untuk keluarga Kerudung panjang dengan tiang panjang 2 surat nikah Al-quraan Mahar Mic untuk tausiyah Kalung melati

12 Tausiyah Pernikahan Acara sungkeman Penutup dari MC Setelah Pernikahan Manata kembali Mempelai dan orang tua kedua Area pernikahan/tempat riasan/ Retouch make up dan mempelai merias kembali dan berganti pakaian berganti pakaian Saweran Acara di lanjutkan dengan Mempelai diberikan nasehat oleh kokolot Kedua orang tua menyawer mempelai dengan diiringi kidung, dengan posisi kedua mempelai duduk berdampingan dengan dinaungi payung seiringin dengan lagu kidung selesai. Bokor yang tersisa disawerkan kepada keluarga dan tamu undangan yang hadir Meuleum Harupat Mempelai Pria mememgang batang lidi, (Membakar lidi) sedangkan mempelai wanita membakar lidi tersebut dengan lilin. transit: Kedua mempelai Orang tua mempelai Staff salon Staff wedding organizer Area Pernikahan : Mempelai Wanita dan mempelai Pria Keluarga Besar mempelai Kokolot /nini pangeuyeuk MC Tamu undangan Staff Wedding Organizer Area Pernikahan : Mempelai Wanita dan mempelai Pria Peralatan riasan Baju kedua mempelai Baju orang tua kedua mempelai Bokor (isi dengan uang logam, beras, irisan kunyit tipis dan permen/kembang gula) Payung Sofa pengantin Lidi Kendi berisi air

13 Lidi yang sudah menyala dimasukkan Keluarga Besar kedalam kendi yang dipegang oleh mempelai mempelai wanita Kokolot /nini pangeuyeuk Kendi tersebut lalu diangkat dan MC dibuang jauh Tamu undangan Staff Wedding Organizer Upacara buka pintu Kedua mempelai mengetuk pintu 3 kali Area Pernikahan : Pintu Pemantun pertama memberikan Mempelai Wanita dan pertanyaan dari dalam pintu, sedangkan mempelai Pria pemantun kedua menjawab dari luar Keluarga Besar pintu bersama dengan mempelai mempelai Setelah tanya jawab pantun selesai, Kokolot /nini pangeuyeuk dilanjutkan dengan Kokolot, kedua MC mempelai, keluarga mempelai dan tamu Pemantun undangan membacakan kalimat syahadat, lalu pintu terbuka Kedua mempelai masuk ke pelaminan Tamu undangan Staff Wedding Organizer dengan berdialog Kentar Bayubud Menginjak telur Mempelai pria menginjak telur dari balik Area Pernikahan : Telur (Nincak Endog) papan dan batang bambu muda Mempelai Wanita dan Papan Mempelai wanita mencuci kaki mempelai Pria Bambu muda mempelai pria dengan air kendi dan Keluarga Besar Kendi berisi air mengelap sampai kering mempelai handuk

14 Kedua mempelai memecahkan kendi bersama-sama Berjalan menuju pelaminan Melepas Merpati Ibu kedua mempelai berjalan keluar (Ngaleupas Japati) sambil membawa burung merpati Merpati di lepas bersama-sama di taman Suapan (Huap Pasangan mempelai disuapi oleh kedua Lingkung) orang tua (dimulai dari ibu dan dilanjutkan dengan ayah) Dilanjutkan dengan kedua mempelai saling menyuapi dengan 7 bulatan nasi ketan kuning Acara tersebut dilanjutkan dengan menarik ayam bakar Resepsi Pernikahan Menyambut Tamu undangan oleh mempelai di pelaminan Makan Kokolot /nini pangeuyeuk MC Tamu undangan Staff Wedding Organizer Area Pernikahan : Ibunda kedua mempelai Kokolot /nini pangeuyeuk MC Tamu undangan Staff Wedding Organizer Area Pernikahan : Mempelai Wanita dan mempelai Pria Keluarga Besar mempelai Kokolot /nini pangeuyeuk MC Tamu undangan Staff Wedding Organizer Area Pernikahan : Mempelai Wanita dan mempelai Pria Merpati nasi ketan kuning Ayam bakar Kursi mempelai dan orang tua mempelai Makan (Ramah

15 Menikmati hiburan musik Keluarga Besar tamah) Berfoto bersama tamu undangan dan mempelai Kamera foto keluarga Kokolot /nini pangeuyeuk Orkestra (hiburan) MC Tamu undangan Staff Wedding Organizer

16 Jadwal Pernikahan Dan Urutan Pernikahan Modern Keterangan: CPW = Calon Pengantin Wanita CPP = Calon Pengantin Pria Waktu (WIB) Kegiatan Keterangan Personil Perlengkapan Pra-Pernikahan (Jika dilakukan H-1 sebelum pernikahan, dapat ditampung di Wedding Cottage) H-2 Mendekor area pernikahan dan cottage keluarga Mendekor semua area yang akan digunakan untuk pernikahan Cottage Keluarga CPW, Cottage keluarga CPP, Area Pernikahan: Peralatan dekor yang digunakan untuk pernikahan 1 tim dekor (1tim = 20 orang) Staff Wedding Organizer H-2 Check in Datang Lobby: Koper Check in kamar Keluarga CPP dan CPW Kunci Cottage Merias dan Pihak keluarga wanita dan pria, serta Cottage keluarga Pria: Peralatan Make Up berganti pakaian calon mepelai merias diri dab berganti CPP Baju pakaian Keluarga CPP Staff Salon

17 Staff Bridal Shop Staff Wedding Organizer Cottage keluarga Wanita: CPW Keluarga CPW Staff Salon Staff Bridal Shop Staff Wedding Organizer Lamaran dan tukar Pembukaan Cottage keluarga Wanita: Hantaran Lamaran cincin Pihak Pria menyampaikan maksud dan Kedua calon mempelai Cincin Pernikahan tujuan Kedua keluarga Besar MIC Pihak wanita menjawab (sambutan) calon mempelai Makanan Penyerahan secara simbolis hantaran Tamu undangan lamaran dari ibu CPP ke ibu CPW Staff Wedding Tukar cincin Organizer Perkenalan keluarga masing-masing Doa bersama Acara ramah tamah Penutup Pernikahan

18 05.00 Morning Call Staff Cottage membangunkan keluarga CPP dan CPW Merias dan berganti CPP, CPW dan kedua keluarga calon baju mempelai melakukan riasan pernikahan adat sunda CPP, CPW dan kedua keluarga calon mempelai berganti baju Akad Nikah CPP dan keluarganya pergi ke tempat akad nikah Pembukaan (Membaca Bismilah) dan Mempertemukan kedua Mempelai Pembacaan sambutan singkat dari Cottage keluarga CPP dan CPW: Keluarga CPP dan CPW Cottage Keluarga CPW : CPW Keluarga CPW Staff Wedding Organizer Staff Salon Staff Bridal Shop Cottage Keluarga CPP: CPP Keluarga CPP Staff Wedding Organizer Staffsalon Staff Bridal Shop Area Pernikahan : CPW CPP Keluarga Besar CPW dan CPP Kalkun besar yang di lepaskan setiap membangunkan pengunjung Make up Baju pengantin Baju kebaya untuk kedua keluarga mempelai 1 Meja besar 6 kursi khusus 40 kursi untuk keluarga Kerudung panjang

19 pihak CPP dan CPW MC Pembacaan Al-quran Petugas KUA Ijab Qobul Para saksi Serah terima mahar Tamu undangan Penandatangan buku nikah Staff Wedding Doa setelah pernikahan Organizer Tausiyah Pernikahan Acara sungkeman Penutup dari MC Setelah Pernikahan (Resepsi) Retouch Make up dan berganti pakaian CPP, CPW dan kedua keluarga calon mempelai melakukan riasan pernikahan adat sunda CPP, CPW dan kedua keluarga calon mempelai berganti baju Resepsi Penyambutan Dan Sepatah Dua Patah Kata Dari MC Prosesi Masuknya Keluarga Pengantin Dan Pengantin Kata Sambutan Dari Perwakilan Keluarga Area pernikahan/tempat transit: Kedua mempelai Keluarga mempelai Staff salon Staff wedding organizer Area Pernikahan Kedua Mempelai Keluarga mempelai Tamu undangan Staff wedding organizer dengan tiang panjang 2 surat nikah Al-quraan Mahar Mic untuk tausiyah Peralatan riasan Baju kedua mempelai Baju orang tua kedua mempelai Kursi mempelai dan orang tua mempelai Makan (Ramah tamah) Kamera foto Orkestra (hiburan)

20 Doa Bersama Memotong Kue Pernikahan / Wedding Champagne / Wedding Toast / Wedding kiss Foto Bersama, Hiburan Dan Makan Clossing (Ucapan terima kasih dari MC dan keluarga)

21 Data Kunjungan Argowisata Perkebunan Teh Malabar Bulan dan Tahun Januari 2014 Februari 2014 Maret 2014 April 2014 Mei 2014 Juni 2014 Julii 2014 Agustus2014 September 2014 Oktober 2014 November 2014 Desember 2014 Jumlah Pengunjung (orang)

22 Hasil Survei Tapak Terpilih Potongan Selokan Potongan Jalan

23 Tapak Terpilih

BAB I PENDAHULUAN. akad dilaksanakan. Tahapan sebelum akad nikah yaitu : kepandaian berbicara, berbahasa dan penuh keramahan.

BAB I PENDAHULUAN. akad dilaksanakan. Tahapan sebelum akad nikah yaitu : kepandaian berbicara, berbahasa dan penuh keramahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam prosesi pernikahan Adat Sunda terdapat beberapa tahap yang dilakukan mulai dari pra- akad nikah, pelaksanaan akad nikah sampai pada setelah akad dilaksanakan.

Lebih terperinci

Hair Do atau Jilbab Pengantin Wanita. Hair Do atau Jilbab Pengantin Wanita. Bunga segar aksesoris rambut pengantin dan orang tua.

Hair Do atau Jilbab Pengantin Wanita. Hair Do atau Jilbab Pengantin Wanita. Bunga segar aksesoris rambut pengantin dan orang tua. Paket Standar ( IDR 4.500.000) Paket Bronze (IDR 5.500.000) Paket Silver (IDR 6.000.000) Bunga segar aksesoris rambut pengantin 1 (satu) pasang busana pengantin ready stock Paket Gold (IDR 7.000.000) (

Lebih terperinci

BAB II UPACARA PERNIKAHAN ADAT SUNDA

BAB II UPACARA PERNIKAHAN ADAT SUNDA BAB II UPACARA PERNIKAHAN ADAT SUNDA 2. 1 Pernikahan Pernikahan adalah sebuah momen bersatunya sepasang kekasih dalam ikatan suami istri yang disahkan dihadapan Tuhan dan diakui oleh negara. Tidak dipungkiri,

Lebih terperinci

SIMBOL DAN MAKNA UPACARA PADA PERKAWINAN MASYARAKAT SUKU SUNDA. Oleh Suciati, S.Pd., M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana JPKK FPTK UPI

SIMBOL DAN MAKNA UPACARA PADA PERKAWINAN MASYARAKAT SUKU SUNDA. Oleh Suciati, S.Pd., M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana JPKK FPTK UPI SIMBOL DAN MAKNA UPACARA PADA PERKAWINAN MASYARAKAT SUKU SUNDA Oleh Suciati, S.Pd., M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana JPKK FPTK UPI 1. Masyarakat Suku Sunda Sebagian penduduk Jawa barat adalah suku bangsa

Lebih terperinci

UPACARA PENDAHULUAN

UPACARA PENDAHULUAN www.ariefprawiro.co.nr UPACARA PENDAHULUAN I Pasang Tarub & Bleketepe Bleketepe adalah daun kelapa yang masih hijau dan dianyam digunakan sebagai atap atau tambahan atap rumah. Tarub yang biasanya disebut

Lebih terperinci

WA WEDDING PACKAGES. PAKET GOLD (Rp ) - Album & Video dikemas dalam box Exlusive Design

WA WEDDING PACKAGES. PAKET GOLD (Rp ) - Album & Video dikemas dalam box Exlusive Design PAKET GOLD (Rp.104.300.000) 1. Paket Makeup ( 6 PILIHAN ) Rias akad + Resepsi Baju akad + Resepsi Rias ibu CPW dan ibu CPP Baju ibu CPW dan CPP Beskap Bapak CPW dan CPP Rias pager ayu 4 orang Baju pager

Lebih terperinci

DRAFT PANDUAN ACARA PERNIKAHAN. Putra pertama Bapak.. & Ibu. Dengan. Srah Tinampi : Ahad,.. Sepetember 2014 Pukul 07.00

DRAFT PANDUAN ACARA PERNIKAHAN. Putra pertama Bapak.. & Ibu. Dengan. Srah Tinampi : Ahad,.. Sepetember 2014 Pukul 07.00 DRAFT Untuk dirapatkan DRAFT PANDUAN ACARA PERNIKAHAN Putri pertama Bapak. & Ibu Dengan Putra pertama Bapak.. & Ibu Srah Tinampi : Ahad,.. Sepetember 014 Pukul 07.00 Akad Nikah : Ahad,.. September 014

Lebih terperinci

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PARA SEKSI NO JABATAN URAIAN TUGAS KETERANGAN

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PARA SEKSI NO JABATAN URAIAN TUGAS KETERANGAN URAIAN TUGAS SEKSI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PARA SEKSI NO JABATAN URAIAN TUGAS KETERANGAN 1 Sie Perlengkapan Rumah 2 Sie Perlengkapan Gedung Melakukan pengadaan tenda, kursi, sound system, penambahan daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri dari pulau-pulau dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri dari pulau-pulau dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri dari pulau-pulau dan penduduk yang padat. Sebagaimana dalam Wikipedia (2012) bahwa Indonesia adalah negara kepulauan

Lebih terperinci

MAKALAH UPACARA PERNIKAHAN ADAT SUNDA

MAKALAH UPACARA PERNIKAHAN ADAT SUNDA MAKALAH UPACARA PERNIKAHAN ADAT SUNDA Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kebudayaan Sunda Dosen: Rio Oleh : Nur Hatinah Anggriany 133020411 Lusi Yustiani 133020427 Rifani Nur Fadillah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. senyum lemah lembut dan sangat menghormati orang tua. Itulah cermin budaya dan

BAB I PENDAHULUAN. senyum lemah lembut dan sangat menghormati orang tua. Itulah cermin budaya dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjujung tinggi sopan santun. Pada umumnya karakter masyarakat sunda ramah tamah ( sameah). Murah senyum

Lebih terperinci

2015 GARAPAN PENYAJIAN UPACARA SIRAMAN CALON PENGANTIN ADAT SUNDA GRUP SWARI LAKSMI KABUPATEN BANDUNG

2015 GARAPAN PENYAJIAN UPACARA SIRAMAN CALON PENGANTIN ADAT SUNDA GRUP SWARI LAKSMI KABUPATEN BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adat istiadat merupakan salah satu unsur kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Adat istiadat adalah kebiasaan tradisional masyarakat yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO. 42 BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN 1974 A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.1/1974 Pelaksanaan Pernikahan Suku Anak Dalam merupakan tradisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. yang dilakukan selama proses merancang. Pada analisis perancangan dilakukan

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. yang dilakukan selama proses merancang. Pada analisis perancangan dilakukan BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Analisis perancangan merupakan salah satu tahapan dalam pengolahan data yang dilakukan selama proses merancang. Pada analisis perancangan dilakukan beberapa kajian mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 29 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi 2.1.1 Pengertian Hakiki Komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti sama,

Lebih terperinci

OFFICE INFORMATION Office : GEDUNG HOLLAND BAKERY LT.2 (JL. BUAH BATU NO 171 BANDUNG JAWA BARAT)

OFFICE INFORMATION Office : GEDUNG HOLLAND BAKERY LT.2 (JL. BUAH BATU NO 171 BANDUNG JAWA BARAT) OFFICE INFORMATION Office : GEDUNG HOLLAND BAKERY LT.2 (JL. BUAH BATU NO 171 BANDUNG JAWA BARAT) MARKETING PHONE :(+62)896-2645-1628 MARKETING PIN BBM :3276-9592 MARKETING PHONE (6) :(+62)819-9222-9-913

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia dianugerahi Tuhan dengan segala macam kekayaan alam yang melimpah. Tidak hanya sumber daya alam yang melimpah, tetapi bangsa Indonesia memiliki berbagai

Lebih terperinci

PAKET PERNIKAHAN A Rp ( PAKET HEMAT )

PAKET PERNIKAHAN A Rp ( PAKET HEMAT ) Dekorasi PAKET PERNIKAHAN A Rp. 8.800.000 ( PAKET HEMAT ) Dekorasi Pelaminan : Karpet Jalan Kotak Ampau Tempat Souvenir Janur 1 Buah Tata Rias & Busana Busana & Rias Akad Nikah Pengantin Pria & Wanita

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan sastra yang beraneka ragam. Baik sastra lisan maupun sastra tulis, sastra klasik maupun sastra modern. Sastra klasik

Lebih terperinci

GRIYA PENGANTIN & CATERING THB

GRIYA PENGANTIN & CATERING THB Melayani Make +Sanggul / Hijab di rumah anda Make up Pengantin Paket Exclusive di Rumah Rp.29.900.000 (Make up,tenda& Catering ) Acara Pengantin /Ultah Pernikahan /Khitanan /Gathering Kantor Hp: 087888767696

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG Pernikahan BAB I PENDAHULUAN merupakan hal yang dilakukan oleh setiap makhluk Tuhan khususnya dalam agama Islam yang merupakan salah satu Sunnah Rasul, seperti dalam salah satu Hadist

Lebih terperinci

BAB II PERNIKAHAN ADAT SUNDA

BAB II PERNIKAHAN ADAT SUNDA BAB II PERNIKAHAN ADAT SUNDA 2.1 Konsep Pernikahan Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan suatu ikatan secara hukum agama,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya. untuk menghasilkan keturunan. kedua, sebagai wujud untuk saling

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya. untuk menghasilkan keturunan. kedua, sebagai wujud untuk saling BAB IV ANALISA DATA A. Analisa Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya bisa tergolong memiliki makna, Diantara makna tersebut bisa di bilang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis pekerjaan, pendidikan maupun tingkat ekonominya. Adapun budaya yang di. memenuhi tuntutan kebutuhan yang makin mendesak.

BAB I PENDAHULUAN. jenis pekerjaan, pendidikan maupun tingkat ekonominya. Adapun budaya yang di. memenuhi tuntutan kebutuhan yang makin mendesak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang terdiri dari banyak suku, bangsa, adat istiadat, agama, bahasa, budaya, dan golongan atas dasar

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 4. Bagaimana prosesi upacara sebelum kesenian Jonggan dilaksanakan?

DAFTAR PERTANYAAN. 4. Bagaimana prosesi upacara sebelum kesenian Jonggan dilaksanakan? Lampiran 1 63 Lampiran 2 DAFTAR PERTANYAAN 1. Bagaimana sejarah kesenian Jonggan! 2. Mengapa disebut dengan Jonggan? 3. Apa fungsi kesenian Jonggan? 4. Bagaimana prosesi upacara sebelum kesenian Jonggan

Lebih terperinci

Job List wajib untuk Foto Wedding

Job List wajib untuk Foto Wedding Job List wajib untuk Foto Wedding Ini daftar take foto yang harus diambil buat foto kawinan pada umumnya.. aku susun berdasarkan pengalaman. biasanya list ini aku kasih ke fotografer freelance yang suka

Lebih terperinci

Diah Wedding Consultant, ben manglingi sanggar rias

Diah Wedding Consultant, ben manglingi sanggar rias Diah Wedding Consultant, ben manglingi sanggar rias Wedding make up,wedding Decoration, Tent & Ac party, Catering solution. Jln. Nias 156, Surabaya Phone : 081938071645, 081331108158, 085730063334. PAKET

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : meliputi, Himpun (meliputi : Himpun Kemuakhian dan Himpun Pemekonan),

V. KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : meliputi, Himpun (meliputi : Himpun Kemuakhian dan Himpun Pemekonan), V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Proses upacara perkawinan adat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat DPC Harpi Melati Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat DPC Harpi Melati Kota Bandar Lampung IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat DPC Harpi Melati Kota Bandar Lampung Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Perias Pengantin (DPC Harpi) Melati Kota Bandar Lampung tidak bisa dilepaskan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM HOUSE OF HENDRIK

BAB IV GAMBARAN UMUM HOUSE OF HENDRIK BAB IV GAMBARAN UMUM HOUSE OF HENDRIK 4.1.Sejarah Berdirinya House of Hendrik House of Hendrik pertama kali bergerak di bidang Event Organizer kemudian berubah melayani acara ulang tahun (sekitar tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Selayang Pandang Proses Evolusi Tradisi Pernikahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Selayang Pandang Proses Evolusi Tradisi Pernikahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Selayang Pandang Proses Evolusi Tradisi Pernikahan Belajar dari masa lalu, prosesi pernikahan adalah sebuah prosesi yang telah ada hampir di semua negara, semua

Lebih terperinci

Pemaes and Wedding Committee

Pemaes and Wedding Committee The Proposal Ibu dan ayah pengantin laki minta tangan pengantin perempuan dari ibu dan ayahnya. (ask for hand in marriage) Pada jaman dulu, seorang utusan (match-maker) diminta untuk lamaran ini tapi sekarang

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. A. Tata Cara Perkawinan Masyarakat Islam Jawa di Desa Taman Prijek Laren

BAB V ANALISA DATA. A. Tata Cara Perkawinan Masyarakat Islam Jawa di Desa Taman Prijek Laren BAB V ANALISA DATA A. Tata Cara Perkawinan Masyarakat Islam Jawa di Desa Taman Prijek Laren Lamongan Pernikahan masyarakat Islam Jawa bisa dikatakan sangat ribet atau terlalu banyak aturan atau cara, tetapi

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI SEMESTER II

UJI KOMPETENSI SEMESTER II UJI KOMPETENSI SEMESTER II I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat! 1. Salah satu peninggalan sosial budaya dalam bentuk seni arsitektur adalah... a.

Lebih terperinci

Persiapan Pesta Pernikahan yang Harus Diketahui: A Z

Persiapan Pesta Pernikahan yang Harus Diketahui: A Z Persiapan Pesta Pernikahan yang Harus Diketahui: A Z Selalu terbayang hari ketika sebuah janji suci terucap dari pasangan, riuh gemuruh tamu undangan, dan duduk di kursi pelaminan. Harumnya pernikahan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK II. 1 Umum a. Kasus : Wedding Center b. Sifat proyek : Fiktif c. Pemilik Dana : Swasta d. Lokasi : Jl.Pelajar Pejuang.Bandung e. Luas Lahan : 23560 m² f. Batasan : Utara Jl.Martanegara

Lebih terperinci

Trend Customer Preference dalam memilih Bridal

Trend Customer Preference dalam memilih Bridal Halaman 1 / 1 KUESIONER Trend Customer Preference dalam memilih Bridal Responden Yth. Kami adalah mahasiswa MM.CIO & MM.Finance Universitas Bina Nusantara Jakarta yang sedang mengadakan penelitian mengenai

Lebih terperinci

PERNIKAHAN. Romi bowo dan lisa icha

PERNIKAHAN. Romi bowo dan lisa icha PERNIKAHAN Romi bowo dan lisa icha I. Acara Lamaran a. Hari, tanggal : Minggu, 22 Juni 2013 b. Waktu : Pkl. 11.00 s/d 15.00 c. Tempat : Kediaman H. Latief II. Seserahan dan Akad Nikah a. Hari, tanggal

Lebih terperinci

UPACARA PENYULUTAN OBOR TRI PRASETYA PERINGATAN KE 67 HARI RADIO 11 SEPTEMBER 2012

UPACARA PENYULUTAN OBOR TRI PRASETYA PERINGATAN KE 67 HARI RADIO 11 SEPTEMBER 2012 UPACARA PENYULUTAN OBOR TRI PRASETYA PERINGATAN KE 67 HARI RADIO 11 SEPTEMBER 2012 Tema : 67 Tahun Radio Siaran Menyapa Rakyat Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Kebhinekaan NO. WAKTU MATERI

Lebih terperinci

Penjelasan lebih lanjut mengenai mahar dan prosesi pertunangan akan dibahas di bab selanjutnya.

Penjelasan lebih lanjut mengenai mahar dan prosesi pertunangan akan dibahas di bab selanjutnya. Secara garis besar, aku mengurutkan persiapan pernikahan seperti ini: 1. Tentukan Besarnya Mahar dan Tanggal Pertunangan Mahar atau Mas Kawin adalah adalah harta atau barang yang diberikan oleh calon pengantin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. idividu maupun sosial. secara individu, upacara pengantin akan merubah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. idividu maupun sosial. secara individu, upacara pengantin akan merubah seseorang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upacara pengantin merupakan kejadian yang sangat penting bagi kehidupan idividu maupun sosial. secara individu, upacara pengantin akan merubah seseorang dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Nama Perusahaan : Orkid Studio Alamat : Jl, KH, Hasyim Ashari No. 42 CD 44 AB Jakarta 10140 Telepon : (021) 6343555 Website : www.orkidstudio.com Orkid

Lebih terperinci

melalui proses lamaran atau disebut dengan Badatang, jika lamaran ini telah sekaligus dibicarakan kesempatan tentang waktu maantar jujuran, nikah dan

melalui proses lamaran atau disebut dengan Badatang, jika lamaran ini telah sekaligus dibicarakan kesempatan tentang waktu maantar jujuran, nikah dan BAB III TRADISI MAANTAR JUJURAN DALAM PERKAWINAN ADAT BANJAR DI KALIMANTAN SELATAN A. Definisi Maantar Jujuran Maantar Jujuran terdiri dari dua kata, yakni kata Maantar dan kata Jujuran, Maantar dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal 32 ayat (1) dan

Lebih terperinci

Kang, sebenarnya khitbah sama tunangan itu sama gak sih?

Kang, sebenarnya khitbah sama tunangan itu sama gak sih? Kang, sebenarnya khitbah sama tunangan itu sama gak sih? BEDA DONG! Hehehe Banyak orang yang salah mengartikan antara tunangan dan khitbah. Istilah tunangan itu sebenarnya tidak dikenal dalam istilah islam.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ritual injak telur sesuai dengan namanya dimana telur ayam kampung yang telah

BAB I PENDAHULUAN. ritual injak telur sesuai dengan namanya dimana telur ayam kampung yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ritual injak telur merupakan salah satu ritual yang dilakukan dalam prosesi pernikahan adat Jawa. Pelaksanaan ritual injak telur berbeda-beda tergantung dari

Lebih terperinci

WORKSHOP MASTER OF CEREMONY (MC) LKAN 2009, TAIPEI. Master of Ceremony

WORKSHOP MASTER OF CEREMONY (MC) LKAN 2009, TAIPEI. Master of Ceremony Master of Ceremony Pengertian : Master of Ceremony (MC) atau dalam Bahasa Indonesia biasa disebut Pembawa Acara adalah seseorang yang bertugas memandu dan/atau mengendalikan serangkaian acara, mulai dari

Lebih terperinci

SIMULASI PELAKSANAAN AKAD NIKAH

SIMULASI PELAKSANAAN AKAD NIKAH SIMULASI PELAKSANAAN AKAD NIKAH OLEH : H. MAHMUD FAUZI BIDANG URAIS & BINSYAR KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROPINSI JAWA TIMUR I. PENDAHULUAN Pernikahan yang dinyatakan sebagai sunnatullah ini merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masing-masing budaya asli merupakan identitas masing-masing masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Masing-masing budaya asli merupakan identitas masing-masing masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas dalam berkebudayaan adalah hal wajar. Karena di dalam lahirnya kebudayaan terdapat berbagai macam pemikiran yang disatukan. Masyarakat-masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Fokusmedia, 2007, hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. hal Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Fokusmedia, 2007, hlm. 7. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap makhluk diciptakan saling berpasangan, begitu juga manusia. Jika pada makhluk lain untuk berpasangan tidak memerlukan tata cara dan peraturan tertentu, tidak

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA PROYEK

BAB III ANALISIS DATA PROYEK BAB III ANALISIS DATA PROYEK 3.1 Data Proyek 3.1.1 Data Umum Proyek Gambar 3.1 Logo Yusan Bridal Sumber : http://www.google.com/fyusangriyapengantin.com Nama Proyek Sifat Proyek Bentuk Usaha Pemilik Pengelola

Lebih terperinci

MAKNA DAN SIMBOL DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN SUNDA DI KABUPATEN BANDUNG

MAKNA DAN SIMBOL DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN SUNDA DI KABUPATEN BANDUNG 245 Makna dan Simbol dalam Upacara... (Enden Irma Rachmawaty) MAKNA DAN SIMBOL DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN SUNDA DI KABUPATEN BANDUNG Oleh Enden Irma Rachmawaty Jln. Cinambo No. 136 Ujungberung Bandung

Lebih terperinci

PELATIHAN PEMBUATAN HANTARAN PENGANTIN SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN WAKTU LUANG BAGI IBU RUMAH TANGGA DI DUSUN COKROBEDOG

PELATIHAN PEMBUATAN HANTARAN PENGANTIN SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN WAKTU LUANG BAGI IBU RUMAH TANGGA DI DUSUN COKROBEDOG PELATIHAN PEMBUATAN HANTARAN PENGANTIN SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN WAKTU LUANG BAGI IBU RUMAH TANGGA DI DUSUN COKROBEDOG Oleh: Sugiyem FT Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Tujuan pelaksanaan pengabdian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari pembahasan pada Bab IV dan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Setiap acara adat yang ada di desa Lokop berbeda dengan acara adat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1009, 2014 KEMENPAN RB. Keprotokolan. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Tapanuli Tengah dikenal dengan sebutan Negeri Wisata Sejuta Pesona. Julukan ini diberikan kepada Kabupaten Tapanuli Tengah dikarenakan dibeberapa

Lebih terperinci

Pandangan Masyarakat Islam di Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang terhadap Kesenian Sintren

Pandangan Masyarakat Islam di Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang terhadap Kesenian Sintren Pandangan Masyarakat Islam di Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang terhadap Kesenian Sintren Oleh : Zuliatun Ni mah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa zuliatunikmah@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA NR WEDDING ORGANIZER SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA NR WEDDING ORGANIZER SURABAYA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA NR WEDDING ORGANIZER SURABAYA SKRIPSI Diajukan oleh : NURNAENY NADYFAH 1012010150/FEB/EM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

Tradisi Menguras Sumur Di Pemandian Air Panas Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen

Tradisi Menguras Sumur Di Pemandian Air Panas Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Tradisi Menguras Sumur Di Pemandian Air Panas Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Oleh: Tri Raharjo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa trie.joejoe@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Usaha Sampingan Jasa Rias Pengantin

Usaha Sampingan Jasa Rias Pengantin Usaha Sampingan Jasa Rias Pengantin Hari pernikahan adalah hari yang sangat istimewa bagi pasangan laki laki dan perempuan. Maka dandanan pada hari itu tentulah spesial dan berbeda dengan hari hari biasanya.

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN

LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN NAMA : AHMAD ARIFIN NIM : 140711603936 OFFERING : C Tugas untuk memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018 TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018 A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.10 Wib. 2. Tanda masuk berbunyi,

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET TATA UPACARA PERNIKAHAN MITONI KODE MATAKULIAH: TRK 5221 PERTEMUAN: 4&5

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET TATA UPACARA PERNIKAHAN MITONI KODE MATAKULIAH: TRK 5221 PERTEMUAN: 4&5 1. Kompetensi: Mahasiswa mampu mempraktikan Upacara Mitoni yang nantinya akan diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat 2. Sub Kompetensi: Mampu mempraktikan Upacara Mitoni dengan urutan yang benar 3.

Lebih terperinci

UPACARA PENYULUTAN OBOR TRI PRASETYA PERINGATAN KE 71 HARI RADIO 11 SEPTEMBER 2016

UPACARA PENYULUTAN OBOR TRI PRASETYA PERINGATAN KE 71 HARI RADIO 11 SEPTEMBER 2016 UPACARA PENYULUTAN OBOR TRI PRASETYA PERINGATAN KE 71 HARI RADIO 11 SEPTEMBER 2016 Tema : BAGIMU NEGERI JIWA RAGA KAMI [ hlm. 01 ] 1 10.30 WIB 10.55 WIB Undangan & Karyawan memasuki Auditorium Seluruh

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Dalam masyarakat Sasak, mengenal beberapa cara pelaksanaan perkawinan yaitu:

PEMBAHASAN Dalam masyarakat Sasak, mengenal beberapa cara pelaksanaan perkawinan yaitu: PROSESI PERKAWINAN ADAT SASAK 1 Oleh : I Gusti Ngurah Jayanti 2. PENDAHULUAN Perkawinan merupakan sebuah fenomena budaya yang hampir terdapat di semua komunitas budaya, khususnya di Indonesia. Perkawinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang beranekaragam. Menurut Sujarwa (1998:10-11), kebudayaan adalah seluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang beranekaragam. Menurut Sujarwa (1998:10-11), kebudayaan adalah seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari pulau kecil maupun besar. Wilayah Indonesia yang terdiri dari banyak pulau menjadikan Indonenesia dihuni oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan, sebuah tindakan yang telah disyari atkan oleh Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan, sebuah tindakan yang telah disyari atkan oleh Allah SWT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peminangan atau pertunangan merupakan pendahuluan dari sebuah perkawinan, sebuah tindakan yang telah disyari atkan oleh Allah SWT sebelum adanya ikatan suami

Lebih terperinci

UPACARA PENYULUTAN OBOR TRI PRASETYA PERINGATAN KE 70 HARI RADIO 11 SEPTEMBER 2015

UPACARA PENYULUTAN OBOR TRI PRASETYA PERINGATAN KE 70 HARI RADIO 11 SEPTEMBER 2015 UPACARA PENYULUTAN OBOR TRI PRASETYA PERINGATAN KE 70 HARI RADIO 11 SEPTEMBER 2015 Tema : TRANSFORMASI LPP RRI DALAM MENINGKATKAN LAYANAN SIARAN DI ERA KONVERGENSI MEDIA [ hlm. 01 ] 1 08.00 WIB 08.30 WIB

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Dalam pelaksanaan adat pernikahan suku Bugis terdapat beberapa tahap-tahap

BAB V PENUTUP. 1. Dalam pelaksanaan adat pernikahan suku Bugis terdapat beberapa tahap-tahap BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan uraian yang dikemukakan diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam pelaksanaan adat pernikahan suku Bugis terdapat beberapa

Lebih terperinci

TUGAS BROADCASTING SINOPSIS NASKAH PENDEK KUDA LAUT

TUGAS BROADCASTING SINOPSIS NASKAH PENDEK KUDA LAUT TUGAS BROADCASTING SINOPSIS NASKAH PENDEK KUDA LAUT Disusun Oleh: Jeng Mega Rininta Ayudya Sari (10.22.1210) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 KUDA LAUT FADE IN Dua

Lebih terperinci

ASPEK PENDIDIKAN SPIRITUAL DALAM PROSESI INJAK TELUR PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA

ASPEK PENDIDIKAN SPIRITUAL DALAM PROSESI INJAK TELUR PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA ASPEK PENDIDIKAN SPIRITUAL DALAM PROSESI INJAK TELUR PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA (Studi Kasus di Desa Palur Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

1

1 3.1. Tasikmalaya BAB III SULAMAN PADA KEBAYA PENGANTIN ADAT SUNDA TASIKMALAYA Tasikmalaya merupakan salah satu kabupaten daerah tingkat II. Secara administratif termasuk dalam propinsi daerah tingkat I

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 546/SK/R/UI/2005. Tentang PENYELENGGARAAN UJIAN PROMOSI DOKTOR REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 546/SK/R/UI/2005. Tentang PENYELENGGARAAN UJIAN PROMOSI DOKTOR REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 546/SK/R/UI/2005 Tentang PENYELENGGARAAN UJIAN PROMOSI DOKTOR REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang : bahwa dengan dikeluarkannya Keputusan Rektor Universitas

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG Nama Siswa :... Sekolah Asal :... A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.15. 2. Tanda masuk berbunyi,

Lebih terperinci

BAB III PEMBERIAN JUJURAN DALAM TRADISI PERKAWINAN ADAT SUKU TIDUNG PULAU TARAKAN KALIMANTAN UTARA

BAB III PEMBERIAN JUJURAN DALAM TRADISI PERKAWINAN ADAT SUKU TIDUNG PULAU TARAKAN KALIMANTAN UTARA BAB III PEMBERIAN JUJURAN DALAM TRADISI PERKAWINAN ADAT SUKU TIDUNG PULAU TARAKAN KALIMANTAN UTARA A. Gambaran Keadaan Pulau Tarakan Menurut legenda nama Tarakan berasal dari bahasa tidung yaitu Tarak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pariwisata, hotel mempunyai peran yang sangat penting dimana hotel merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih seseorang atau beberapa orang

Lebih terperinci

TRADISI THEDAK SITEN JAWA DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER. Andi Wete Polili Mahasiswa Program Doktor Linguistik FIB USU

TRADISI THEDAK SITEN JAWA DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER. Andi Wete Polili Mahasiswa Program Doktor Linguistik FIB USU Telangkai Bahasa dan Sastra, Juli 2014, 31-37 Copyright 2014, Program Studi Linguistik FIB USU, ISSN 1978-8266 Tahun ke-8, No 2 TRADISI THEDAK SITEN JAWA DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER Andi Wete Polili Mahasiswa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya manusia saling membutuhkan

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya manusia saling membutuhkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya manusia saling membutuhkan satu sama lain dan tidak bisa hidup sendiri, begitu juga dalam kehidupan manusia yang berlainan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. macam peristiwa tetap yang biasanya terjadi dalam masyarakat yang bersangkutan

II. TINJAUAN PUSTAKA. macam peristiwa tetap yang biasanya terjadi dalam masyarakat yang bersangkutan 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Upacara Adat Upacara adalah sistem aktivitas atau rangkaian atau tindakan yang ditata oleh adat atau hukum yang berlaku dalam masyarakat yang berhubungan

Lebih terperinci

El - Grace Wedding Organizer

El - Grace Wedding Organizer PAKET PERNIKAHAN GEDUNG INTERNASIONAL 1. Sewa Gedung dan Fasilitasnya 2. Menu Buffet (jumlah porsi disesuaikan dengan minimal porsi di gedung) : Nasi Putih dan Nasi Goreng Aneka Soup (Pilihan : Soup Bakso

Lebih terperinci

FORMULIR RUANG SERBAGUNA MASJID AL HURRIYYAH PURI INDAH

FORMULIR RUANG SERBAGUNA MASJID AL HURRIYYAH PURI INDAH FORMULIR RUANG SERBAGUNA MASJID AL HURRIYYAH PURI INDAH PERMOHONAN PENGGUNAAN RUANGAN Yang bertanda tangan di bawah : N a m a Alamat/ Telpon :.... :........ Mengajukan permohonan untuk menggunakan : a).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting yang dimiliki oleh manusia. Pada dasarnya bahasa digunakan sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan manusia untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Hiburan adalah segala sesuatu yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Hiburan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pesta merupakan suatu acara sosial yang dimaksudkan sebagai perayaan, dengan perjamuan makan dan minum dengan suasana yang sangat meriah. Baik yang bertujuan

Lebih terperinci

,-,rurt ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. SIMBOl-SIMBOl RITUAL PROFESI PERKAWJNAN TRADISIONAl MASYARAKAT lamongan : KAJIAN SEMIOTIK SKRIPSI

,-,rurt ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. SIMBOl-SIMBOl RITUAL PROFESI PERKAWJNAN TRADISIONAl MASYARAKAT lamongan : KAJIAN SEMIOTIK SKRIPSI CANGUA r{:' I'~ '" l,. ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA c..,..,-,rurt SIMBOl-SIMBOl RITUAL PROFESI PERKAWJNAN TRADISIONAl MASYARAKAT lamongan : KAJIAN SEMIOTIK SKRIPSI fs 131 49/oS /rr; s OLEH VITA

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM PAKAIAN TRADISIONAL DAERAH BANDUNG 2.1 Pengertian Pakaian Tradisional Pakaian tradisional adalah busana yang dipakai untuk menutup tubuh manusia dan dikenakan secara turun-temurun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Wedding Center di Surakarta dengan mengadopsi gaya arsitektur Bangsal Pracimayasa Pura Mangkunegaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Wedding Center di Surakarta dengan mengadopsi gaya arsitektur Bangsal Pracimayasa Pura Mangkunegaran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk memahami maksud dari judul Wedding Center di Surakarta dengan mengadopsi gaya arsitektur Bangsal Pracimayasa Pura Mangkunegaran, maka perlu diuraikan sebagai

Lebih terperinci

SENI LIPAT MELIPAT DAN ARTI SIMBOLIS

SENI LIPAT MELIPAT DAN ARTI SIMBOLIS SENI LIPAT MELIPAT DAN ARTI SIMBOLIS Oleh : Dra. Widarwati, M.Sn. WIDYAISWARA ============================================================ Abstrak Seni lipat melipat merupakan bahan yang akan dibentuk

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017 TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017 Nama Siswa :... Sekolah Asal :... A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah sebelum

Lebih terperinci

TATA UPACARA DIES NATALIS UI KE-64 SENIN, 3 FEBRUARI 2014, BALAI SIDANG UI DEPOK

TATA UPACARA DIES NATALIS UI KE-64 SENIN, 3 FEBRUARI 2014, BALAI SIDANG UI DEPOK TATA UPACARA DIES NATALIS UI KE-64 SENIN, 3 FEBRUARI 2014, BALAI SIDANG UI DEPOK NO WAKTU URAIAN PIC PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN 1 10.00 membuka acara Hadirin Undangan yang kami hormati, Selamat Siang dan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Ayam Goreng Fatmawati Restoran Ayam Goreng Fatmawati pertama kali didirikan pada tahun 1986 di Jl. Sawojajar, Bogor oleh ibu Hj. Fatmawati.

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN KERJASAMA JASA WEDDING ORGANIZER

PROPOSAL PENAWARAN KERJASAMA JASA WEDDING ORGANIZER PROPOSAL PENAWARAN KERJASAMA JASA WEDDING ORGANIZER Rias Pengantin Pakaian Pesta Dekor Panggung Pengantin Panggung Acara Tenda Kursi Set Prasmanan Meja Tamu Gajebo Red Karpet Genset Kipas Air MC Adat Hiburan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara administratif, Pulau Samosir adalah adalah pulau vulkanik di tengah Danau Toba, danau terbesar di Asia Tenggara, yang termasuk dalam Kabupaten Samosir, Sumatera

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PERANCANGAN

BAB V LAPORAN PERANCANGAN BAB V LAPORAN PERANCANGAN 5.1 Ulos dan Upacara Adat 5.1.1 Ulos Jenis - jenis ulos Batak Toba terpilih untuk diulas dalam buku ini adalah ulos - ulos yang paling sering digunakan dalam upacara adat Batak

Lebih terperinci

HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING ( Tmn. Wiladatika, Cibubur & Tmn. Bunga Nusantara, Puncak )

HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING ( Tmn. Wiladatika, Cibubur & Tmn. Bunga Nusantara, Puncak ) HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING ( Tmn. Wiladatika, Cibubur & Tmn. Bunga Nusantara, Puncak ) Ruko Ungu No. 6, Bundaran UI - HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING Hari / Tanggal : Rabu / 25 November 2009 Lokasi

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM MRP.MS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM MRP.MS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap dilaksanakan oleh masyarakat Melayu sejak nenek moyang dahulu

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap dilaksanakan oleh masyarakat Melayu sejak nenek moyang dahulu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suku Melayu kaya akan upacara-upacara tradisional. Adat kebiasaan yang tetap dilaksanakan oleh masyarakat Melayu sejak nenek moyang dahulu hingga sekarang walaupun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau yang tentunya pulau-pulau tersebut memiliki penduduk asli daerah yang mempunyai tata cara dan aspek-aspek

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Budaya pada dasarnya merupakan cara hidup yang berkembang, dimiliki dan

I. PENDAHULUAN. Budaya pada dasarnya merupakan cara hidup yang berkembang, dimiliki dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya pada dasarnya merupakan cara hidup yang berkembang, dimiliki dan diwariskan manusia dari generasi ke generasi. Setiap bangsa memiliki kebudayaan, meskipun

Lebih terperinci