Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp"

Transkripsi

1 ISSN Pages pp PENGARUH PEMBENTUKAN MODAL KOTOR (GROSS CAPITAL FORMATION), KEBEBASAN EKONOMI DAN KEBEBASAN POLITIK TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO : ANALISIS ANTAR NEGARA Danny Pratomo 1, Said Muhammad 2, Mohd. Nur Syechalad 3 1) Magister Ilmu Ekonomi Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract: This study aims to determine the effect of Gross Capital Formation (Gross Capital Formation), Economic Freedom and Political Freedom on Gross Domestic Product in the countries, and per capita income groups based on World Bank per capita income classification. The data used in this study is a secondary data sourced from World Development Indicators, World Bank, The Heritage Foundation, and The Freedom House in This study uses Ordinary Least Square method with cross section data. The results of the study used three independent variables showed mixed results at the level of α = 5%. For the Gross Domestic Product, Gross Capital Formation variable has a positive effect, negative effect on Economic Freedom variable and negative effect on Political Freedom variable. For low-income countries, Gross Capital Formation variable has a positive effect, positive influence on variables Economic Freedom and Political Freedom variable has a positive effect. And for high-income countries, Gross Capital Formation variable has a positive effect, negative effect on Economic Freedom variable and Political Freedom variable has a negative effect. Based on the analysis results, we can conclude that the diversity of the results obtained from the analysis conducted shows Gross Capital Formation, Economic Freedom and Political Freedom nature varies in each state and the state's per capita income brackets. This study is expected to be a reference material consideration in the planning and improvement of the Gross Domestic Product number of countries of the world. Keywords : Gross Domestic Product, Gross Capital Formation, Economic Freedom, Political Freedom. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pembentukan Modal Kotor (Gross Capital Formation), Kebebasan Ekonomi dan Kebebasan Politik terhadap Produk Domestik Bruto pada negaranegara, dan golongan pendapatan per kapita. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari World Development Indicator, World Bank, The Heritage Foundation, dan The Freedom House tahun Penelitian ini menggunakan metode Ordinary Least Square dengan data cross section. Hasil penelitian pada ketiga variabel independen yang digunakan menunjukkan hasil yang beragam pada taraf α = 5%. Untuk Produk Domestik Bruto, variabel Gross Capital Formation berpengaruh positif, variabel Kebebasan Ekonomi berpengaruh negatif, dan Kebebasan Politik berpengaruh negatif. Untuk low income countries, variabel Gross Capital Formation berpengaruh positif, variabel Kebebasan Ekonomi berpengaruh positif, dan Kebebasan Politik berpengaruh positif. Dan untuk high income countries, variabel Gross Capital Formation berpengaruh positif, variabel Kebebasan Ekonomi berpengaruh negatif, dan Kebebasan Politik berpengaruh negatif. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa keberagaman hasil yang diperoleh dari analisis yang dilakukan memperlihatkan Pembentukan Modal Kotor, Kebebasan Ekonomi dan Kebebasan Politik sifatnya sangat bervariasi pada tiap negara dan golongan pendapatan per kapita negara. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dan pertimbangan dalam perencanaan peningkatan Produk Domestik Bruto sejumlah negara dunia. Kata Kunci : Produk Domestik Bruto, Pembentukan Modal Kotor (Gross Capital Formation), Kebebasan Ekonomi dan Kebebasan Politik. PENDAHULUAN Produk Domestik Bruto dianggap sebagai ukuran terbaik dari kinerja perekonomian (Mankiw, 2007 : 17). Produk Domestik Bruto yang menjadi tinjauan peningkatan pertumbuhan ekonomi bagi kesejahteraan manusia dalam suatu negara tergambarkan dalam peningkatan yang signifikan dalam segala aspek kelangsungan hidup di suatu 67 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014

2 negara. Beberapa tahun ke belakang, banyak penelitian empiris yang menekankan pada pembedaan peran pembentukan modal swasta dan pembentukan modal yang dilakukan oleh pemerintah dalam proses pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pembentukan modal atau investasi swasta pada sektor infrastruktur dapat meningkatkan produk marginal pada kapital swasta, menambah tingkat pertumbuhan ekonomi negara. Lebih lanjut,. laju pembentukan modal yang cepat, lambat laun akan mengurangi kebutuhan akan modal asing. Pada akhirnya, kenaikan laju pembentukan modal membantu menaikan output, yang pada gilirannya menaikan laju dan tingkat pendapatan nasional serta ekonomi yang sehat dan seimbang. Secara teoritis, Pembentukan Modal Kotor (Gross Capital Formation) mempengaruhi pertumbuhan ekonomi baik meningkatkan cadangan kapital fisik dalam sebuah ekonomi domestik secara langsung, Plossner dalam Dritsakis (2010 : 3). Pertanyaan lain yang muncul dalam dunia perekonomian adalah, apa yang menyebabkan perekonomian tumbuh? Adam Smith dalam bukunya yang berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, jelas memperlihatkan bahwa kesejahteraan menjadi faktor utama baginya. Ia menyimpulkan bahwa pasar yang bebas, perlindungan akan hak properti pribadi, dan minimnya campur tangan pemerintah dalam perekonomian akan mengarah pada kesejahteraan. Dengan kata lain, kebebasan ekonomi akan menuju pada pertumbuhan ekonomi. Kunci utama kebebasan ekonomi adalah merujuk pada konsep pilihan pribadi, kemauan diri untuk melakukan usaha, kebebasan untuk bersaing serta hak perlindungan diri dan harta. Kebebasan ekonomi di sebuah negara harus dilakukan secara konsisten berdasarkan pedoman dan peraturan serta kelembagaan yang terdapat dalam negara tersebut dapat menyediakan prasarana untuk melakukan usaha serta melindungi individu dan harta dari segala tindakan yang merugikan. The Heritage Foundation merupakan suatu lembaga penelitian yang memberikan penilaian pada kebebasan ekonomi dengan sebutan Indeks Kebebasan Ekonomi. Indeks Kebebasan Ekonomi adalah suatu indeks komprehensif yang terdiri dari 10 (sepuluh) komponen, digunakan untuk mengukur tingkat kebebasan ekonomi suatu negara, yaitu, Kebebasan Berbisnis, Kebebasan Berniaga, Kebebasan Fiskal, Pengeluaran Pemerintah, Kebebasan Moneter, Kebebasan Investasi, Kebebasan Finansial, Perlindungan Terhadap Hak Kekayaan Intelektual, Kebebasan Buruh, Kebebasan dari Korupsi. Dalam Indeks Kebebasan Ekonomi, sepuluh aspek spesifik kebebasan ekonomi melalui ukuran pembobotan yang sama agar skor keseluruhan dan arah kebijakan. Disini, seluruh dari sepuluh komponen berinteraksi satu sama lain. Dan tujuan dari indeksasi ini adalah untuk menggambarkan lingkungan ekonomi dan usaha pada setia negara yang diteliti seimbang mungkin. Indek kebebasan ekonomi tidak didesain secara khusus untuk menjelaskan pertumbuhan ekonomi atau variabelvariabel dependen lainnya. Indeks Kebebasan Ekonomi masing-masing mempunyai skala Volume 2, No. 3, Agustus

3 Semakin besar nilai Indeks Kebebasan Ekonomi menunjukkan perekonomian suatu negara semakin bebas. Berikutnya, penelitian akan ditinjau pada variabel kebebasan politik yang diasunsikan memiliki hubungan yang erat dengan pertumbuhan ekonomi. Selama ini, dampak faktor politik dan institusional pada pertumbuhan ekonomi telah memperoleh perhatian yang besar dalam lingkup perekonomian dan penelitian lebih lanjut telah dilakukan untuk menganalisis pentingnya faktor politik dan institusional dalam menjelaskan keberagaman pertumbuhan ekonomi negara-negara. Para peneliti selama ini ingin melihat apakah bentuk demokrasi dari prosedur-prosedur politik nasional dan institusional akan membantu dalam menjelaskan perbedaan-perbedaan yang terjadi pada perkembangan beragam negara. Sirowy dan Inkeles dalam Haan dan Siermaan (1998 : 1) mengulas 13 penelitian. Seluruh penelitian ini ingin mencoba mengevaluasi konsekuensi-konsekuensi ekonomi dari beragam karakter demokrasi dalam rezim politik. Sirowy dan Inkeles mengambil kesimpulan bahwa penelitian yang mereka lakukan pada faktor politik yang hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi menghasilkan gambaran yang sangat beragam. Strategi kebebasan ekonomi dan kebebasan politik yang dianut oleh beberapa negara belum tentu dapat di aplikasikan kepada sebuah negara yang sedang membangun. Terdapat beberapa kondisi dimana bila negara tersebut belum siap menerima demokrasi dan kebebasan ekonomi maka akan menimbulkan permasalahan-permasalahan baru yang akan merusak proses pembangunan yang sedang dijalankan. Sebelumnya, kebebasan ekonomi dan kebebasan politik merupakan sesuatu hal yang bersifat kualitatif tidak berujung dalam perdebatannya. Kini melalui Indeksasi Kebebasan Ekonomi dan Kebebasan Politik yang disusun oleh lembaga The Heritage Foundation dan The Freedom House menjadikan pasar ekonomi bebas dan demokrasi dapat diukur secara kuantitatif dan objektif. Berdasarkan atas pemikiran-pemikiran yang telah dipaparkan diatas, maka kebenaran hipothesis mengenai Pembentukan Modal Kotor (Gross Capital Formation), Kebebasan Ekonomi dan Kebebasan Politik yang dapat mempengaruhi kesejahteraan dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat suatu negara sangat menarik untuk diteliti. Atas dasar hal ini peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh Pembentukan Modal Kotor (Gross Capital Formation), Kebebasan Ekonomi dan Kebebasan Politik terhadap Produk Domestik Bruto sejumlah negara. METODE PENELITIAN World Development Indicator (WDI) yang merupakan World Bank Database mempublikasikan data perkembangan dan pengembangan seratus lima puluh delapan negara. Atas ketidaklengkapan data yang dipublikasikan, maka penelitian yang dilakukan hanya menggunakan data dari seratus tujuh belas negara. Adapun ruang lingkup penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh antar variabel yang diteliti dan melakukan pengujian hipotesis. Variabel independen Pembentukan Modal Kotor (Gross 69 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014

4 Capital Formation), Kebebasan Ekonomi dan Kebebasan Politik adalah variabel-variabel yang akan dilihat pengaruhnya terhadap Produk Domestik Bruto sejumlah negara-negara di dunia. Data-data yang digunakan sebagai bahan analisis dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari World Development Indicator, The World Bank untuk variabel Produk Domestik Bruto, variabel Pembentukan Modal Kotor (Gross Capital Formation). Data untuk variabel Kebebasan Ekonomi diperoleh dari The Heritage Foundation dan data untuk variabel Kebebasan Politik diperoleh dari The Freedom House. Data yang digunakan merupakan data cross section, yaitu data pada tahun Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS) menggunakan Software Shazam version 9.0 dengan model persamaan pada pengaruh Gross Capital Formation, Kebebasan Ekonomi dan Kebebasan Politik terhadap Produk Domestik Bruto sejumlah negaranegara di dunia. Dalam penelitian ini, sebagai variabel dependen (PDB) dan Gross Capital Formation (GCF), Kebebasan Ekonomi (KE) dan Kebebasan Politik (KP) sebagai variabel independen dan dapat diformulasikan sebagai berikut, sehingga diperoleh persamaan : PDB = f(gcf, KE, KP) (1) Berdasarkan atas model ekonometrika Cobb-Douglas pada Gujarati (2004) : Y = A GCF a1 KE a2 KP a3... (2) Dari persamaan (1) dan (2), diperoleh : PDB = a 1 + a 2 GCF + a 3 KE +a 4 KP + e... (3) Untuk linearitas bentuk persamaan (3) maka persamaan tersebut menggunakan logaritma normal pada variabel Produk Domestik Bruto (PDB) dan variabel Gross Capital Formation (GCF), sehingga diperoleh : L n PDB i = a 0 + a 1 L n GCF i + a 2 L n KE i + a 3 L n KP i + e i.... (4) dimana : PDB i : Produk Domestik Bruto GCF i : Gross Capital Formation KE i : Kebebasan Ekonomi KP i : Kebebasan Politik a 0 : konstanta a 1, a 2, a 3 : koefisien regresi e i : faktor gangguan Model analisis (1) diatas digunakan sebagai model analisis dasar untuk menganalisis pengaruh Pembentukan Modal Kotor (GCF), Kebebasan Ekonomi, dan Kebebasan Politik pada kriteria penentuan pengklasifikasian berdasarkan income negara dan regional yang dilakukan oleh World Bank. Berikut adalah model analisis berdasarkan kriteria klasifikasi income negara : Model persamaan pada pengaruh Gross Capital Formation, Kebebasan Ekonomi dan Kebebasan Politik terhadap Produk Domestik Bruto low income countries adalah sebagai berikut : L n PDBLI i = L n GCF i + 2 L n KE i Volume 2, No. 3, Agustus

5 + 3 L n KP i + i.....(5) Model persamaan pada pengaruh Gross Capital Formation, Kebebasan Ekonomi dan Kebebasan Politik terhadap Produk Domestik Bruto high income countries adalah sebagai berikut : L n PDBHI i = 0 + 1L n GCF i + 2L n KE i + 3L n KP i + i (6) KAJIAN PUSTAKA Produk Domestik Bruto Menurut World Bank (www. worldbank.org), Produk Domestik Bruto (PDB) adalah jumlah nilai tambah bruto oleh semua produsen dalam perekonomian ditambah pajak produk dan dikurangi subsidi yang tidak termasuk dalam nilai produk. Hal ini dihitung tanpa membuat pemotongan untuk depresiasi aset fabrikasi atau untuk deplesi dan degradasi sumber daya alam. Menurut Mankiw (2007 : 17) Produk Domestik Bruto memiliki dua sudut pandang, pertama, sebagai pendapatan total dari setiap orang didalam perekonomian, dan kedua, sebagai pengeluaran total atas output barang dan jasa perekonomian. Dari kedua sudut pandang ini, Produk Domestik Bruto jelas merupakan cerminan dari kinerja ekonomi. Produk Domestik Bruto mengukur sesuatu yang dipedulikan banyak orang, yaitu pendapatan yang mengalami peningkatan. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan dalam memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi sering kali lebih besar dari pertambahan produksi sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi lebih lambat dari potensinya (Sukirno, 2006 : 10). Dan pertumbuhan ekonomi merupakan hasil dari akumulasi faktor produksi, terutama modal dan kenaikan produktifitas (Dornbusch, Fischer dan Startz, 2008 : 54). Pembentukan Modal Hampir semua ahli ekonomi menekankan arti pentingnya pembentukan modal (capital formation) sebagai penentu utama pertumbuhan ekonomi. Pembentukan modal menurut Hagen (1975 : 252) adalah penggunaan sumber-sumber produktif untuk pembangunan peralatan modal tambahan. Pembentukan modal dapat terdiri dari unit-unit tambahan dari sebuah jenis peralatan yang telah digunakan untuk menyuplai sejumlah besar tenaga kerja yang memiliki peralatan kerja. Menurut Todaro (2000 : 137), Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat direproduksi. Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu, hal ini disebut dengan akumulasi modal atau pembentukan modal. Pembentukan modal merupakan investasi dalam bentuk barangbarang Volume 2, No. 3, Agustus 2014

6 Kebebasan Ekonomi Kebebasan ekonomi memiliki dampak yang besar dan menolong rakyat disebuah negara miskin agar bisa keluar dari kemiskinan (Fraser Institute, 2006). Hayek (2013 : 13) menyatakan bahwa pedoman dalam menghasilkan kondisi dunia yang lebih baik dan bebas adalah melalui kebijakan yang memiliki azas kebebasan untuk setiap individu. Ketika setiap individu dapat mengendalikan sendiri perekonomian yang diinginkannya berarti setiap individu tersebut mengendalikan segalanya. Kebebasan Politik Kebebasan politik adalah kemampuan untuk mempengaruhi sistem politik dimana seseorang hidup atau kebebasan untuk memilih cara hidupnya (Berg, 2005 : 58). Struktur politik yang lemah merupakan penghambat bagi perkembangan pertumbuhan ekonomi, khususnya di negara-negara berkembang. Lewis dengan tepat melihat, tindakan pemerintah memainkan peranan penting di dalam merangsang atau mendorong kegiatan ekonomi, tidak ada negara yang berhasil maju tanpa dorongan positif dari pemerintahannya yang cakap (Jhingan, 2000 : 77). HASIL PEMBAHASAN Uraian pembahasan pengaruh pembentukan modal, kebebasan ekonomi, dan kebebasan politik terhadap Produk Domestik Bruto sejumlah negara-negara di dunia melalui pendekatan kuantitatif yang menggunakan perhitungan model regresi berganda, termasuk uji statistik dan uji asumsi klasik. Hal ini dimaksudkan untuk menganalisis hubungan/pengaruh antara variabel dependen (Produk Domestik Bruto) dengan variabel independen (Gross Capital Formation, Kebebasan Ekonomi, Kebebasan Politik ) serta mengetahui sejauh mana besar dan arah dari hubunguan variabel tersebut. Sedangkan analisis korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat/derajat keeratan antara variabel yang ada, pada penelitian ini penulis menggunakan Software Shazam versi 9.0 Pengujian Model Regresi Terhadap Produk Domestik Bruto Setelah lulus uji asumsi klasik, model regresi terhadap Produk Domestik Bruto maka diperoleh persamaan regresi berikut : L n PDB i = 2, ,99248L n GCF i 0,11461L n KE i 0,16965L n KP i + e i dimana Gross Capital Formation dan Kebebasan Politik berpengaruh dan signifikan sedangkan Kebebasan Ekonomi tidak memiliki pengaruh terhadap Produk Domestik Bruto sejumlah negaranegara di dunia. Pengujian Model Regresi Low Income Countries Setelah lulus uji asumsi klasik, model regresi terhadap Produk Domestik Bruto maka diperoleh persamaan regresi berikut : L n PDBLI i = 3, ,88892L n GCF i + 0,080567L n KE i 0,037869L n KP + i dimana Gross Capital Formation dan berpengaruh dan signifikan, Kebebasan Ekonomi berpengaruh tetapi tidak signifikan dan Kebebasan Politik Volume 2, No. 3, Agustus

7 memiliki pengaruh tetapi juga tidak signifikan terhadap Produk Domestik Bruto sejumlah negaranegara di dunia. Pengujian Model Regresi High Income Countries Setelah lulus uji asumsi klasik, model regresi terhadap Produk Domestik Bruto maka diperoleh persamaan regresi berikut : L n PDBHI i = 3, ,0020L n GCF i 0,43744L n KE i 0,071602L n KP i + i dimana Gross Capital Formation berpengaruh dan signfikan, Kebebasan Ekonomi tidak berpengaruh, dan Kebebasan Politik memiliki pengaruh terhadap Produk Domestik Bruto sejumlah negara-negara didunia. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan a.terhadap Produk Domestik Bruto Jika diasumsikan bahwa Pembentukan Modal Kotor (Gross Capital Formation) mempunyai hubungan yang positif terhadap Produk Domestik Bruto negaranegara di dunia maka hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa asumsi yang dibuat dalam penelitian ini memperlihatkan hasil yang sama dengan perolehan hasil penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh memperlihatkan bahwa Kebebasan Ekonomi mempunyai hubungan yang negatif terhadap Produk Domestik Bruto negara-negara di dunia. Hal ini bertentangan dengan asumsi penelitian yang diinginkan sebelumnya. Kebebasan Politik memiliki asumsi berhubungan negatif terhadap Produk Domestik Bruto negara-negara di dunia. Hasil penelitian yang diperoleh memperlihatkan hasil yang sesuai dengan asumsi penelitian. b. Terhadap low income countries dan high income countries Variabel Pembentukan Modal Kotor (Gross Capital Formation) berpengaruh lebih besar dan signifikan pada Produk Domestik Bruto high income countries dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto low income countries. Variabel Kebebasan Ekonomi mempunyai pengaruh lebih besar tetapi tidak signifikan pada Produk Domestik Bruto low income countries dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto high income countries. Variabel Kebebasan Politik berpengaruh lebih besar dan siginifikan pada Produk Domestik Bruto high income countries dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto low income countries. Saran 1. Pembentukan Modal Kotor (Gross Capital Formation) berpengaruh signifikan terhadap Produk Domestik Bruto, low income countries dan high income 73 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014

8 countries diharapkan tingkat pembentukan modal atau tingkat investasi pada suatu negara terus dapat ditingkatkan sehingga pembobotan nilai Gross Capital Formation sebagai bagian dari Produk Domestik Bruto menjadi semakin besar, dengan cara yaitu pada jangka menengah suatu negara harus menetapkan level pembelanjaan yang dipertimbangkan sejalan dengan jumlah modal yang ada. 2. Pada variabel kebebasan ekonomi, menjelaskan bahwa low income countries pada tahun 2012, secara umum telah mencoba menerapkan kondisi perekonomian yang mendukung kebebasan. Sedangkan untuk high income countries, pada tahun 2012, dari penelitian secara mengejutkan, kebebasan ekonomi tidak mendukung kondisi perekonomian mereka. Hasil penelitian ini mungkin disebabkan oleh beragam faktor diluar dari lingkup penelitian ini. Secara umum, kebebasan ekonomi berhubungan langsung dengan peningkatan Produk Domestik Bruto. Tetapi jika ditinjau berdasarkan data, hasil penelitian yang bertentangan dengan teori, akan tetap ada. 3. Pada variabel kebebasan politik, low income countries hendaknya lebih membuka diri atas kondisi politik yang lebih kondusif atas peningkatan perekonomian. Formulasi kebijakan politik yang tepat tentunya akan berpengaruh pada peningkatan Produk Domestik Bruto. Bagi negara yang ingin mengimplikasikan kebebasan politik hendaknya meminimalisir faktor-faktor kondisi politik yang tidak mendukung pertumbuhan ekonomi yang baik. DAFTAR PUSTAKA Buku Dornbusch, Rudiger., Fischer, Stanley., Startz, Richard. (2008). Makro Ekonomi, Edisi ke-10, Alih Bahasa : Roy Indra Mirazudin, SE, McGraw-Hill Companies. New York. Fraser Institute. (2006), Economic Freedom of the World: 2006 Annual Report. Hagen, E.E. (1975). The Economics of Development. Revised Edition, Richard D. Irwin, Inc. Illinois. Jhingan, M.L. (2004). Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Alih Bahasa D. Guritno, Edisi ke-1, Cetakan ke-10, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Mankiw, N. G. (2007). Makro Ekonomi, Edisi ke-6, Alih Bahasa : Fitria Liza, SE, Imam Nurmawan, SE, Worth Publishers New York and Basingstoke. Sukirno, Sadono (2006), Pengantar Teori Makro Ekonomi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Todaro, M.P. (2000). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Jilid 2. Alih Bahasa Haris Munandar, Penerbit Erlangga, Jakarta. Berg, van Den Hendrik (2005), Economic Growth and Development, The McGraw-Hill Companies. New York. Jurnal Dritsakis, Nikolaos, Varelas, Erotokritos, Adamopoulos, Antonios (2010), The Main Determinants of Economic Growth : An Empirical Investigation with Granger Causality, Analysis For Greece, Journal Economy. Haan, J., and Siermaan, L.J.C. (1996). Political Instability, Freedom, and Economic Growth : Some Further Evidence, University of Groningen, Netherlands. Hayek, Friedrich A. (2013). Index of Economic Freedom 2013, Chapter 1 : Defining Economic Freedom. Volume 2, No. 3, Agustus

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN 1995-2014 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA

Lebih terperinci

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Kredit Konsumsi Bank Persero di Indonesia Tahun

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Kredit Konsumsi Bank Persero di Indonesia Tahun Prosiding Ilmu Ekonomi ISSN: 2460-6553 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Kredit Konsumsi Bank Persero di Indonesia Tahun 2001 2016 1 Raisa Awalliatu Rahmah, 2 Dr. Ima Amaliah SE., M.Si, 3 Meidy

Lebih terperinci

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati, studi empiris dari penelitian sebelumnya yang merupakan studi penelitian

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Kuncoro (2014), dalam jurnal Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan terhadap Tingkat Kemiskinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan nilai GDP (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa melihat apakah kenaikan tersebut

Lebih terperinci

Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia

Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia Reza Lainatul Rizky 1, Grisvia Agustin 2, Imam Mukhlis 3 Jurusan Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1995-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

Pengaruh Korupsi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sembilan Negara Asia Tahun

Pengaruh Korupsi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sembilan Negara Asia Tahun Pengaruh Korupsi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sembilan Negara Asia Tahun 2011-2014 Yosafat Charisma Aloysius Gunadi Brata Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN 1980-2006 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Abstract. Keywords: Economic Growth, Budget Deficit, Foreign Direct Investment. Abstrak

Abstract. Keywords: Economic Growth, Budget Deficit, Foreign Direct Investment. Abstrak DAMPAK DEFISIT ANGGARAN DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Hafiz Defarahmi 1*, Zulkifli 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

Abstrak. Abstract. Pendahuluan Ryan Z., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan... 187 Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan Upah Minimum Regional Terhadap Pengangguran Terdidik di

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Jombang Tahun

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Jombang Tahun 1 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Jombang Tahun 2004-2013 (The Analysis Factors That Influenced Unemployment In Jombang District In Periode 2004-2013) Setyo Tri

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Lastri Apriani Nurjannah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Lastri Apriani Nurjannah ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN 2001 2015 Oleh: Lastri Apriani Nurjannah 133401016 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi (Jl.

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE Oleh : Hendry Wijaya Staf Pengajar STIE Rahmaniyah Sekayu Email : hendrywijaya2001@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makro ekonomi jangka panjang disetiap periode. Dalam setiap periode upaya untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya bervariasi antarwilayah, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya bervariasi antarwilayah, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya bervariasi antarwilayah, hal ini disebabkan oleh potensi sumber daya yang dimiliki daerah berbeda-beda. Todaro dan Smith (2012: 71)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi sangat diperlukan oleh suatu daerah untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya, dengan cara mengembangkan seluruh sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai khalifah Allah di dunia. Manusia dalam menjalankan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai khalifah Allah di dunia. Manusia dalam menjalankan kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi adalah fitrah manusia yang merupakan sebuah kebutuhan darurat yang tidak dapat di pisahkan dari diri manusia karena konsumsi adalah bagian dari usaha

Lebih terperinci

URBANISASI, INDUSTRIALISASI, PENDAPATAN, DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA Oleh : Al Muizzuddin Fazaalloh 1

URBANISASI, INDUSTRIALISASI, PENDAPATAN, DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA Oleh : Al Muizzuddin Fazaalloh 1 URBANISASI, INDUSTRIALISASI, PENDAPATAN, DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA Oleh : Al Muizzuddin Fazaalloh 1 Abstrak Paper ini meneliti tentang dampak industrialiasi, tingkat pendapatan, dan tingkat pendidikan

Lebih terperinci

NOVI NURUL ALIYAH B

NOVI NURUL ALIYAH B ANALISIS PENGARUH INVESTASI, JUMLAH PENDUDUK DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 1999-2014 Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strara I pada Jurusan Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

Chapter 2 Comparative Economic Development

Chapter 2 Comparative Economic Development Chapter 2 Comparative Economic Development Karakter Umum dari Negara sedang Berkembang Tingkat yang rendah dari kehidupan dan produktivitas Tingkat rendah dari modal manusia Tingkat yang tinggi dari ketidak

Lebih terperinci

ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR DAERAH DI PROVINSI ACEH DENGAN PENDEKATAN INDEKS KETIMPANGAN WILLIAMSON PERIODE TAHUN

ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR DAERAH DI PROVINSI ACEH DENGAN PENDEKATAN INDEKS KETIMPANGAN WILLIAMSON PERIODE TAHUN ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR DAERAH DI PROVINSI ACEH DENGAN PENDEKATAN INDEKS KETIMPANGAN WILLIAMSON PERIODE TAHUN 2008-2011 INCOME DISPARITY ANALYSIS AMONG DISTRICTS IN ACEH PROVINCE USING INDEX

Lebih terperinci

Pengaruh Investasi Kelapa Sawit dan Tenaga Kerja terhadap PDRB pada Sub Sektor Perkebunan di Kabupaten Kutai Timur

Pengaruh Investasi Kelapa Sawit dan Tenaga Kerja terhadap PDRB pada Sub Sektor Perkebunan di Kabupaten Kutai Timur Pengaruh Investasi Kelapa Sawit dan Tenaga Kerja terhadap PDRB pada Sub Sektor Perkebunan di Kabupaten Kutai Timur Bagus Ariyanto, Fitriadi 1, Akhmad Noor 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman,

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG. Ghulam Maulana Hilal

PENGARUH PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG. Ghulam Maulana Hilal PENGAUH PEMANGUNAN MANUSIA TEHADAP PEMANGUNAN EKONOMI DI NEGAA EKEMANG Ghulam Maulana Hilal Ghulam.maulana@gmail.com Sukamdi Sukamdi@ugm.ac.id Abstract Human development becomes the focus of the development

Lebih terperinci

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI I Gede Dwi Purnama Putra I Made Adigorim Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kesenjangan Ekonomi Antar Wilayah Sjafrizal (2008) menyatakan kesenjangan ekonomi antar wilayah merupakan aspek yang umum terjadi dalam kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

ISSN: Vol. 1 No. 1 Agustus 2012

ISSN: Vol. 1 No. 1 Agustus 2012 ISSN: 2303-1751 Vol. 1 No. 1 Agustus 2012 e-jurnal Matematika, Vol. 1, No. 1, Agustus 2012, 99-102 ISSN: 2303-1751 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PDB INDONESIA DENGAN PERSAMAAN SIMULTAN 2SLS NI MADE

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI DAMPAK PENDAPATAN DAN SUKU BUNGA TERHADAP KONSUMSI MASYARAKAT DI SUMATERA BARAT SELAMA PERIODE 1993-2008 Oleh : GLIANTIKA 07 951 022 Mahasiswa Program Strata

Lebih terperinci

PENGARUH EKSPOR, PEMBENTUKAN MODAL TETAP DOMESTIK BRUTO, DAN JUMLAH TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH EKSPOR, PEMBENTUKAN MODAL TETAP DOMESTIK BRUTO, DAN JUMLAH TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE PENGARUH EKSPOR, PEMBENTUKAN MODAL TETAP DOMESTIK BRUTO, DAN JUMLAH TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 2004-2013 Oleh : Reja Bahtiar 113401047 Program Studi Ekonomi Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Cita-cita mulia tersebut dapat diwujudkan melalui pelaksanaan

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR. Suwarno Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jatim

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR. Suwarno Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jatim Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Penanaman Modal Asing (Suwarno) 50 ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR Suwarno Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1999-2013 NASKAH PUBLIKASI DiajukanuntukMemenuhiTugasdanSyarat- SyaratGunaMemperolehGelarSarjanaEkonomiJurusanIlmuEkonomiStudi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN INVESTASI DI JAWA BARAT TAHUN

ANALISIS FAKTOR PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN INVESTASI DI JAWA BARAT TAHUN ANALISIS FAKTOR PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN INVESTASI DI JAWA BARAT TAHUN 2002-2011 Aso Sukarso 1, Dwi Hastuti LK, Rahman Budiman Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang lazim dipergunakan untuk melihat keberhasilan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi sangat penting

Lebih terperinci

PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH

PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH ISSN 2302-0172 10 Pages pp. 21-30 PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH Vera Sisca HS 1), Abubakar Hamzah 2), Mohd. Nur Syechalad 3) 1) Magister Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses mutlak yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh bangsa tersebut.

Lebih terperinci

PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA Abstract This study aims to determine investment, labor and government spending to economic growth

Lebih terperinci

FLUKTUASI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

FLUKTUASI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KOTA PADANGSIDIMPUAN FLUKTUASI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KOTA PADANGSIDIMPUAN Enni Sari Siregar STKIP Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan Email : ennisari056@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 01 Tahun 2016

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 01 Tahun 2016 PENGARUH INVESTASI PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI TENAGA KERJA SEBAGAI INTERVENING VARIABEL DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2003-2013 THE EFFECT OF GOVERNMENT INVESTMENT TO ECONOMIC GROWTH

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN 1995 2013 Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN 1985 2005 SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Jenjang Strata

Lebih terperinci

PENGARUH BELANJA MODAL, PENGANGGURAN DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH BELANJA MODAL, PENGANGGURAN DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN PENGARUH BELANJA MODAL, PENGANGGURAN DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 1981-2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada suatu periode tertentu.pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada suatu periode tertentu.pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah merupakan indikator yang sangat penting untuk mengetahui dan mengevaluasi pembangunan suatu negara khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan

Lebih terperinci

ANALISIS EFEK PERTUMBUHAN EKONOMI PADA DISTRIBUSI PENDAPATAN DI KABUPATEN JOMBANG

ANALISIS EFEK PERTUMBUHAN EKONOMI PADA DISTRIBUSI PENDAPATAN DI KABUPATEN JOMBANG ANALISIS EFEK PERTUMBUHAN EKONOMI PADA DISTRIBUSI PENDAPATAN DI KABUPATEN JOMBANG Anang Rahmat Jatmiko Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum Jombang Jl. Gus Dur 29 A Jombang Email : anang_jatmiko@undar.ac.id

Lebih terperinci

Oleh : PEBI ACHMAD FAUZI NPM

Oleh : PEBI ACHMAD FAUZI NPM ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PROVINSI JAWA BARAT PERIODE 2002-2013 Oleh : PEBI ACHMAD FAUZI NPM. 11 34

Lebih terperinci

PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA

PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA ISSN 2302-0172 8 Pages pp. 1-8 PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA Chairul Nizar 1, Abubakar Hamzah 2, Sofyan Syahnur

Lebih terperinci

PENGARUH EKSPOR, IMPOR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH EKSPOR, IMPOR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE PENGARUH EKSPOR, IMPOR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 2002-2012 Ayunia Pridayanti Progam Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya Jalan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( ) SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT (1996-2010) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program Studi S1 Ilmu Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH

PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH ISSN 2302-0172 11 Pages pp. 31-41 PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH Lianti 1), Abubakar Hamzah 2), Muhammad Nasir 3) 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan kultural, dengan tujuan

Lebih terperinci

KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU

KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU Septa Sunanda 1), Deavid Ricard Pramesha Saputro ), Ir. Maulidyah Indira,M.S 3) 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta(penulis 1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pembangunan ekonomi dalam berbagai bidang baik pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi meningkat (Atmanti, 2010). perekonomian. Secara lebih jelas, pengertian Produk Domestik Regional Bruto

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi meningkat (Atmanti, 2010). perekonomian. Secara lebih jelas, pengertian Produk Domestik Regional Bruto BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu daerah didasarkan pada bagaimana suatu daerah dapat meningkatkan pengelolaan serta hasil produksi atau output dari sumber dayanya disetiap

Lebih terperinci

ANALISIS KETIMPANGAN PENDIDIKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI ACEH

ANALISIS KETIMPANGAN PENDIDIKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI ACEH ISSN 2302-0172 9 Pages pp. 1-9 ANALISIS KETIMPANGAN PENDIDIKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI ACEH Dedi Saputra 1, Mohd. Nur Syechalad 2, Muhammad Nasir 3 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UPAH DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENCARI KERJA DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH UPAH DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENCARI KERJA DI INDONESIA Journal JOURNAL Of Economic OF ECONOMIC Management MANAGEMENT & Business - Vol. 14, & No. BUSINESS 4, Oktober 2013 385 Volume 14, Nomor 4, Oktober 2013 ISSN: 1412 968X Hal. 385-390 ANALISIS PENGARUH UPAH

Lebih terperinci

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan ekonomi suatu negara. Sebagai negara berkembang, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi tidak pernah lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth). Karena pembangunan ekonomi mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang dialami dunia hanya semenjak dua abad

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, INFLASI DAN BELANJA DAERAH TERHADAP PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2014 Disusun sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Lebih terperinci

PENGARUH DANA INVESTASI ASURANSI TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA (PERIODE )

PENGARUH DANA INVESTASI ASURANSI TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA (PERIODE ) Melinda Kurniawati 33 PENGARUH DANA INVESTASI ASURANSI TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA (PERIODE 1995-2012) Melinda Kurniawati Alumni Universitas Ma Chung Abstrak Perusahaan asuransi menanggung klaim

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN KORUPSI DI ERA OTONOMI DAERAH DI INDONESIA (Studi Kasus Provinsi Jawa Tengah)

ANALISIS DETERMINAN KORUPSI DI ERA OTONOMI DAERAH DI INDONESIA (Studi Kasus Provinsi Jawa Tengah) DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 1-6 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jm ANALISIS DETERMINAN KORUPSI DI ERA OTONOMI DAERAH DI INDONESIA (Studi Kasus Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Salah satu indikator kemajuan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Salah satu indikator kemajuan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator kemajuan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari ekonomi. Semakin tinggi ekonomi semakin baik pula perekonomian negara tersebut. Laju ekonomi harus

Lebih terperinci

PENGARUH SEKTOR EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI RIAU. Dian Alfira Kasmita

PENGARUH SEKTOR EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI RIAU. Dian Alfira Kasmita PENGARUH SEKTOR EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI RIAU Dian Alfira Kasmita Pembimbing: Almasdi Syahza dan Riadi Armas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Jl. Bina

Lebih terperinci

ANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT

ANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT ANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT Nurhuda. N, Sri Ulfa Sentosa, Idris Program Magister Ilmu Ekonomi Universitas Negeri Padang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awalnya upaya pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB) diidentikkan dengan upaya meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan meningkatnya pendapatan perkapita diharapkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan untuk negara yang sedang berkembang digunakan istilah pembangunan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan untuk negara yang sedang berkembang digunakan istilah pembangunan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan Ekonomi Menurut beberapa pakar ekonomi pembangunan, pertumbuhan ekonomi merupakan istilah bagi negara yang telah maju untuk menyebut keberhasilannya, sedangkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi suatu negara, khususnya di negara berkembang. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi suatu negara, khususnya di negara berkembang. Semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyerapan tenaga kerja menjadi salah satu elemen penting dalam tercapainya pertumbuhan ekonomi suatu negara, khususnya di negara berkembang. Semakin besar jumlah angkatan

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 NI RAI ARTINI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Pembangunan nasional merupakan rangkaian

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Kerja Di Indonesia. (Tahun ) JURNAL

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Kerja Di Indonesia. (Tahun ) JURNAL Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Kerja Di Indonesia (Tahun 2006 2013) JURNAL Oleh: Nama : Baiq Tirana Kusuma Nomor Mahasiswa : 12313160 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam

PENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan proses multidimensial yang meliputi perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam kelembagaan (institusi)

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI KOTA BINJAI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI KOTA BINJAI 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI KOTA BINJAI SKRIPSI Diajukan oleh : RIKI ARDIANSYAH 050501017

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Seluruh data adalah data panel dengan periode 2000-2009 dan cross section delapan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun daerah. Karena dengan adanya pembangunan ekonomi. diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun daerah. Karena dengan adanya pembangunan ekonomi. diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat baik pada tingkatan nasional maupun daerah. Karena dengan

Lebih terperinci

Keywords: Capital Expenditures, Investment, Employment, Economic growth.

Keywords: Capital Expenditures, Investment, Employment, Economic growth. Jurnal Ilmiah Econosains E-ISSN: 2252-8490 Vol. 14 No. 2, Agustus 20165 http://doi.org/10.21009/econosains.013.2.3 ANALISIS BELANJA MODAL, INVESTASI, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Indeks Pembangunan Manusia Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Pembangunan manusia menempatkan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 1999-2008 SKRIPSI Disusun Oleh : Nama : Tri Handayani Nomor Mahasiswa : 143040032 Program Studi : Ekonomi Pembangunan Jurusan :

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, JUMLAH PENDUDUK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, JUMLAH PENDUDUK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA SURAKARTA ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, JUMLAH PENDUDUK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI Di Susun oleh: APRILIA DAMANINGRUM B 300 110

Lebih terperinci

BAB VIII PENUTUP. Pada bab pendahuluan sebelumnya telah dirumuskan bahwa ada empat

BAB VIII PENUTUP. Pada bab pendahuluan sebelumnya telah dirumuskan bahwa ada empat BAB VIII PENUTUP 8.1 Kesimpulan Pada bab pendahuluan sebelumnya telah dirumuskan bahwa ada empat tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini. Pertama, menggambarkan tingkat disparitas ekonomi antar

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT KESEHATAN DAN INVESTASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI KOTA MEDAN SKRIPSI.

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT KESEHATAN DAN INVESTASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI KOTA MEDAN SKRIPSI. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT KESEHATAN DAN INVESTASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI KOTA MEDAN SKRIPSI Diajukan Oleh : RYAN ANDREAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang menjadi sumber daya potensial di wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada sebuah ketidakseimbangan awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. pada sebuah ketidakseimbangan awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan merupakan sebuah upaya untuk mengantisipasi ketidak seimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif, artinya perubahan yang terjadi pada sebuah ketidakseimbangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terkait dengan judul. Adapun

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terkait dengan judul. Adapun 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebagai kerangka awal untuk memudahkan dan menghindari kesalah pahaman dalam memahami maksud dari judul ini, maka perlu kiranya dijelaskan terlebih dahulu beberapa

Lebih terperinci

ANALISIS DATA PANEL TIDAK LENGKAP DENGAN TEKNIK ESTIMASI LEAST SQUARE DUMMY VARIABLE (LSDV) (Studi Kasus pada Pertumbuhan Ekonomi Pulau Jawa)

ANALISIS DATA PANEL TIDAK LENGKAP DENGAN TEKNIK ESTIMASI LEAST SQUARE DUMMY VARIABLE (LSDV) (Studi Kasus pada Pertumbuhan Ekonomi Pulau Jawa) ANALISIS DATA PANEL TIDAK LENGKAP DENGAN TEKNIK ESTIMASI LEAST SQUARE DUMMY VARIABLE (LSDV) (Studi Kasus pada Pertumbuhan Ekonomi Pulau Jawa) SKRIPSI Oleh : IZATUN NISA J2A 606 027 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

Jurnal Analisis, Desember 2015, Vol. 4 No. 2 : ISSN X

Jurnal Analisis, Desember 2015, Vol. 4 No. 2 : ISSN X Jurnal Analisis, Desember 2015, Vol. 4 No. 2 : 165 173 ISSN 2303-100X PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN The Effect of the Economy Macro on the

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

ANALISIS DETERMINAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANALISIS DETERMINAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2010-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH VARIABEL SOSIAL EKONOMI TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINS I JAWA TIMUR TESIS

ANALISIS PENGARUH VARIABEL SOSIAL EKONOMI TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINS I JAWA TIMUR TESIS ANALISIS PENGARUH VARIABEL SOSIAL EKONOMI TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINS I JAWA TIMUR TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik selama periode tertentu. Menurut Sukirno (2000), pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. baik selama periode tertentu. Menurut Sukirno (2000), pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara yang berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.8 No.2 Juli Tahun 2008

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.8 No.2 Juli Tahun 2008 PENGARUH PDRB DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPAREN MERANGIN PENDAHULUAN Pembangunan daerah yang ideal adalah pembangunan yang dibiayai melalui dana yang berasal dari daerah itu

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRIBUTOR UTAMA PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH PERKOTAAN DI ACEH Muhammad Hafit 1, Cut Zakia Rizki 2* Abstract.

ANALISIS KONTRIBUTOR UTAMA PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH PERKOTAAN DI ACEH Muhammad Hafit 1, Cut Zakia Rizki 2* Abstract. ANALISIS KONTRIBUTOR UTAMA PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH PERKOTAAN DI ACEH Muhammad Hafit 1, Cut Zakia Rizki 2* 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT ISSN : 2302 1590 E-ISSN : 2460 190X ECONOMICA Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 (151-157 ) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT Oleh Nilmadesri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Teori yang dibahas dalam bab ini terdiri dari pengertian pembangunan ekonomi,

Lebih terperinci

PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI ACEH

PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI ACEH ISSN 2302-0172 9 Pages pp. 28-36 PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI ACEH Andika Isma 1, Mohd Nur Syechalad 2, Sofyan Syahnur 3 1) Magister Ilmu Ekonomi Program

Lebih terperinci

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi Nurfita Sari Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional memiliki hakekat mewujudkan masyarakat aman, damai dan sejahtera. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terus berupaya melakukan

Lebih terperinci