ANALISIS EFEK PERTUMBUHAN EKONOMI PADA DISTRIBUSI PENDAPATAN DI KABUPATEN JOMBANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS EFEK PERTUMBUHAN EKONOMI PADA DISTRIBUSI PENDAPATAN DI KABUPATEN JOMBANG"

Transkripsi

1 ANALISIS EFEK PERTUMBUHAN EKONOMI PADA DISTRIBUSI PENDAPATAN DI KABUPATEN JOMBANG Anang Rahmat Jatmiko Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum Jombang Jl. Gus Dur 29 A Jombang anang_jatmiko@undar.ac.id ABSTRACT The Jombang Regency is one of Regency that achieves a rapids economics grotwh. Its can be show in the increase of Growth Domestic Regional Product (GDRP) of Jombang Regency. Economics Growth, however, may cause a chane of income distribution. The purpose of this analysis is to find the correlaton between economics growth and the rate of inequality of income distribution in Jombang Regency trhough statistical test. This is based on data of GDRP and the measure of Gini Ratio Index of Jombang Regency during period And the Ordinary Least Square Methode is used to find the relationship between the variables. The result shows that there is negative correlation between economics growth and the inequality of income distribution growth in Jombang Regency. Keyword : Economics Growth, Income Distribution PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk meningkatkan adanya pembangunan suatu daerah dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan ekonomi. Menurut Sukirno (1994:10), pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan dalam PDRB tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk dan apakah ada perubahan atau tidak dalam struktur ekonomi. Salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kemakmuran suatu daerah adalah data mengenai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga yang berlaku ataupun atas dasar harga konstan. Jurnal Eba Vol. 1 No. 1 Februari

2 Tabel 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Jombang Tahun Tahun PDRB Laju Pertumbuhan (Rp. Juta) (%) , , , , , , , , ,33 6,44 Sumber : BPS Kabupaten Jombang, Tahun 2014 Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jombang selama kurun waktu tahun menunjukkan peningkatan yang positif walaupun belum setara dengan pertumbuhan Jawa Timur. Laju pertumbuhan Kabupaten Jombang pada tahun 2009 sebesar 5,28% meningkat sebesar 1,63 poin menjadi 6,97% pada tahun Capaian ini berada di atas target yang tercantum di dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran Perubahan Anggaran Tahun 2012 yaitu sebesar 6,00%. Sumber: BPS Kabupaten Jombang, Tahun 2013 Jurnal Eba Vol. 1 No. 1 Februari

3 Grafik. 1.1 Perkembangan Ekonomi Kabupaten Jombang Tahun Pada tahun 2009, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jombang berdasarkan PDRB ADHK menunjukkan peningkatan sebesar 0,84 poin, yaitu meningkat dari 5,28% pada tahun 2009 menjadi 6,12% pada tahun Sedangkan pada tahun 2011, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten sebesar 6,83% atau meningkat sebesar 0,71 poin jika dibandingkan pada tahun Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten tahun 2012 sebesar 6,91% atau meningkat sebesar 0,08 poin jika dibandingkan tahun Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jombang menunjukkan tren yang semakin meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,29%. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana perkembangan PDRB selama tahun pada masing-masing sektor di Kabupaten Jombang?. Sektor-sektor apa saja yang memiliki potensi dalam rangka mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan di Kabupaten Jombang Tahun ? dan Bagaimana pengaruh pertumbuhan sektoral terhadap pemerataan pendapatan di Kabupaten Jombang Tahun ?. Tujuan penelitian ini untuk : mengetahui perkembangan PDRB selama tahun pada masing-masing sektor, mengetahui sektor-sektor apa saja yang memiliki potensi dan lebih diprioritaskan pengembangannya dalam rangka mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan dan mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi sektoral terhadap pemerataan pendapatan di wilayah Kabupaten Jombang Tahun METODE PENELITIAN Jurnal Eba Vol. 1 No. 1 Februari

4 Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dan adanya saling keterkaitan antara variabel-variabel yang diteliti selama periode penelitian. Untuk memperjelas rencana kegiatan penelitian dapat dilihat pada rancangan penelitian dalam bentuk diagram alur sebagai berikut : Mulai Studi Literatur dan Landasan Teori PERUMUSAN MASALAH Pengamatan Fakta dan Data Awal Disain Instrumen Varibael Rekapitulasi Data ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Kesimpulan Selesai Gambar Bagan Alir Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari : 1. Data PDRB Kabupaten Jombang menurut harga konstan tahun Data Pemerataan Pendapatan Kabupaten Jombang Tahun Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan pendapatan masyarakat. Adapun definisi dan parameter dari kedua variabel tersebut adalah Pertumbuhan Sektoral (Variabel Bebas) dan Pertumbuhan sektoral adalah laju kenaikan nilai sektoral PDRB pada tiap tahun yang terjadi di Kabupaten Jombang serta Pemerataan Pendapatan (Variabel Terikat). Kesenjangan Pendapatan Masyarakat adalah perbedaan proporsi pendapatan antar kelompok masyarakat di perekonomian daerah Jurnal Eba Vol. 1 No. 1 Februari

5 Kabupaten Jombang. Penelitian ini dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Jombang. Sedangkan tahun penelitian adalah tahun Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time series periode tahun Data dokumentasi ini berasal dari penelitian kepustakaan yang dikeluarkan oleh instansi yang bersangkutan dan ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu dari Biro Pusat Statistik (BPS), Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) terutama bagian pendapatan daerah (PDRB) di wilayah Kabupaten Jombang, jurnal-jurnal dan makalah-makalah, surat kabar serta penelitian-penelitian lain dan hal-hal yang memiliki hubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Penelitian ini menggunakan metode statistika untuk keperluan estimasi. Dalam metode statistika alat analisis yang biasa di pakai dalam khasanah penelitian adalah analisis regresi. Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh antara laju pertumbuhan ekonomi yang dicerminkan oleh kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan tingkat pemerataan pendapatan (Rasio Gini) yang diformulasikan sebagai berikut : YT = a + bx i + u i Dimana : YT = Gini rasio untuk Kabupaten Jombang a = konstanta untuk menyatakan besarnya variabel tak bebas (dalam hal ini Gini rasio) apabila variabel bebas (laju pertumbuhan PDRB = 0) b = koefisien arah regresi linier yang menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut berkebalikan, missal : bila variabel bebas naik, maka variabel tidak bebas turun. X i = pertumbuhan (growth) sektor i ui = faktor pengganggu. Adapun sektor yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Sektor pertanian 2. Sektor Pertambangan dan Penggalian 3. Sektor Industri Pengolahan 4. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Sektor Bangunan/Konstruksi 6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Sektor Angkutan dan Telekomunikasi 8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Sektor Jasa-jasa. Adapun pengujian yang dilakukan untuk mengestimasi model di atas adalah uji t, uji koefisien korelasi, uji koefisien arah dan nilai R 2. Jurnal Eba Vol. 1 No. 1 Februari

6 Untuk membuktikan hipotesa ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan atau kuat maka dilakukan dengan uji t. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi variabel yang lain konstan. Pengujian ini dilakukan dengan melihat derajat signifikansi masing-masing variabel bebas menggunakan SPSS 16. Ho = Variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. Ha = Variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. Dasar pengambilan keputusan menurut Singgih Santoso (2004: 168) : a) Jika probabilitas (signifikansi) > 0,05 ( ) maka Ho diterima. b) Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05 ( ) maka Ho ditolak dan menerima Ha. Untuk dapat menunjukkan arah dari regresi tersebut bila nilainya negatif berarti hubungan antara dua variabel tersebut berkebalikan, artinya bila variabel bebas naik (laju pertumbuhan PDRB) maka variabel tak bebas (rasio gini) akan turun. HASIL PENELITIAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Sektoral Terhadap Pemerataan Pendapatan di Kabupaten Jombang Tahun Berdasarkan data-data perekonomian di Kabupaten Jombang dalam kurun waktu tahun , dan dengan bantuan program komputer SPSS versi 16, maka diperoleh nilai-nilai hasil regresi sebagaimana disajikan pada tabel 4.1 di bawah ini : Tabel 4.1. Variabel Bebas Regresi Linier antara Laju Pertumbuhan Sektoral dengan Tingkat Ketimpangan Pembagian Pendapatan di Kabupaten Jombang a β r r 2 t Sig. X 1 0,219 0,018 0,814 0,663 3,139 0,026 X 2 0,294-0,007 0,645 0,417-1,889 0,117 X 3 0,368-0,019 0,726 0,527-2,362 0,065 X 4 0,264 0, ,010 0,000 0,022 0,983 X 5 0,253 0,011 0,928 0,862 5,584 0,003 X 6 0,318-0,006 0,173 0,030-0,392 0,711 X 7 0,357-0,012 0,805 0,649-3,039 0,029 X 8 0,250 0,002 0,077 0,006 0,174 0,869 X 9 0,187 0,016 0,757 0,574 2,594 0,049 Jurnal Eba Vol. 1 No. 1 Februari

7 XT 0,099 0,031 0,690 0,476 2,132 0,086 Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Keterangan : X 1 = Sektor Pertanian X 2 = Sektor Pertambangan dan Penggalian X 3 = Sektor Industri Pengolahan X 4 = Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih X 5 = Sektor Bangunan X 6 = Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran X 7 = Sektor Angkutan dan Komunikasi X 8 = Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa X 9 = Sektor Jasa-jasa (Swasta dan Pemerintahan) X T = Total PDRB Kabupaten Jombang a = Konstanta untuk menyatakan besarnya variabel tak bebas (rasio gini) apabila variabel bebas (laju pertumbuhan PDRB) diketahui = 0 β = Koefisien regresi yang juga merupakan koefisien arah dari regresi linier yang menunjukkan garis regresi tersebut, bila nilainya negatif berarti hubungan antara variabel tersebut berkebalikan, misalnya bila variabel bebas naik maka variabel tak bebas turun. r = Koefisien korelasi r 2 = Koefisien determinasi t = Nilai t hitung Sig. = Probabilitas hitung, Nilai = 0,05 atau 5 % Sedangkan Persamaan Ekonometrika dalam analisis regresi tersebut adalah sebagai berikut : YT = a + bxi + Ui Dimana : YT = Rasio Gini Di Kabupaten Jombang a = Konstanta b = Koefisien regresi X i = Pertumbuhan sektor i Ui = Faktor pengganggu PEMBAHASAN Pengaruh Pertumbuhan Sektoral terhadap Pemerataan Pendapatan di Kabupaten Jombang Setelah mengetahui hasil analisa regresi, maka di bawah ini akan dijelaskan secara berturut per sektor pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pemerataan pendapatan di Kabupaten Jombang. Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian terhadap Pemerataan Pendapatan di Kabupaten Jombang Jurnal Eba Vol. 1 No. 1 Februari

8 Setelah melakukan regresi terhadap persamaan YT = a + bx 1 + U i dimana YT adalah rasio gini Kabupaten Jombang, dan X 1 adalah pertumbuhan sektor pertanian, diperoleh hasil regresi dengan menggunakan program SPSS versi 16 sebagai berikut : Tabel 4.2. Regresi Linier antara Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian dengan Gini Ratio di Kabupaten Jombang X 1 0,219 0,018 0,814 0,663 3,139 0,026 sektor pertanian sebagai berikut : YT = 0, ,018 (X 1 ) Nilai t-hitung adalah sebesar 3,139 dengan signifikansi sebesar 0,026. Dari hasil ini terlihat bahwa nilai signifikansi atau probabilitas hitung lebih kecil dari 0,05 ( ). Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan menerima hipotesis kerja (Ha) yang berarti variabel independen secara statistik signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen dalam persamaan tersebut. Hal ini berarti bahwa tiap perubahan 1% dari pertumbuhan sektor pertanian, dapat memberikan dampak pada perubahan rasio Gini. Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap Pemerataan Pendapatan di Kabupaten Jombang Setelah melakukan regresi terhadap persamaan YT = a + bx 2 + U i dimana YT adalah rasio gini Kabupaten Jombang dan X 2 adalah pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian, diperoleh hasil regresi dengan menggunakan program SPSS versi 16 sebagai berikut : Tabel 4.3. Regresi Linier antara Laju Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian dengan Gini Ratio di Kabupaten Jombang X 2 0,294-0,007 0,645 0,417-1,889 0,117 sektor pertambangan dan penggalian sebagai berikut : YT = 0,294-0,007 (X 2 ) Nilai t-hitung adalah sebesar -1,889 dengan signifikansi sebesar 0,117. Dari hasil ini terlihat bahwa nilai signifikansi atau probabilitas hitung lebih besar dari 0,05 ( ). Dengan demikian hipotesis nol (Ho) diterima dan menolak hipotesis kerja (Ha) yang berarti bahwa variabel independen secara statistik tidak signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen dalam persamaan tersebut. Hal ini berarti bahwa tiap perubahan 1% dari pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian, memberikan dampak tidak signifikan pada perubahan rasio Gini. Jurnal Eba Vol. 1 No. 1 Februari

9 Pengaruh Pertumbuhan Sektor Industri dan Pengolahan terhadap Pemerataan Pendapatan di Kabupaten Jombang Setelah melakukan regresi terhadap persamaan YT = a + bx 3 + U i dimana YT adalah rasio gini Kabupaten Jombang, dan X 3 adalah pertumbuhan sektor industri dan pengolahan, diperoleh hasil regresi dengan menggunakan program SPSS bersi 16 sebagai berikut : Tabel 4.4. Regresi Linier antara Laju Pertumbuhan Sektor Industri dan Pengolahan dengan Gini Ratio di Kabupaten Jombang X 3 0,368-0,019 0,726 0,527-2,362 0,065 sektor industri dan pengolahan sebagai berikut : YT = 0,368-0,019 (X 3 ) Nilai t-hitung adalah sebesar -2,362 dengan signifikansi sebesar 0,065. Dari hasil ini terlihat bahwa nilai signifikansi atau probabilitas hitung lebih besar dari 0,05 ( ). Dengan demikian hipotesis nol (Ho) diterima dan menolak hipotesis kerja (Ha) yang berarti variabel independen secara statistik tidak signifikan berpangaruh terhadap variabel dependen dalam persamaan tersebut. Hal ini berarti bahwa tiap perubahan 1% dari pertumbuhan sektor industri dan pengolahan, memberikan dampak tidak signifikan pada perubahan rasio Gini. Pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih terhadap Pemerataan Pendapatan di Kabupaten Jombang Setelah melakukan regresi terhadap persamaan YT = a + bx 4 + U i dimana YT adalah rasio gini Kabupaten Jombang, dan X 4 adalah pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih, diperoleh hasil regresi dengan menggunakan program SPSS bersi 16 sebagai berikut : Tabel 4.5. Regresi Linier antara Laju Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih dengan Gini Ratio di Kabupaten Jombang X 4 0,264 0, ,010 0,000 0,022 0,983 sektor listrik, gas dan air bersih sebagai berikut : YT = 0, , (X 4 ) Nilai t-hitung adalah sebesar 0,022 dengan signifikansi sebesar 0,983. Dari hasil ini terlihat bahwa nilai signifikansi atau probabilitas hitung lebih besar dari 0,05 ( ). Dengan demikian hipotesis nol (Ho) diterima dan menolak hipotesis kerja (Ha) yang berarti variabel independen secara statistik tidak signifikan berpangaruh terhadap variabel dependen dalam persamaan tersebut. Hal ini berarti bahwa tiap perubahan 1% dari pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih, memberikan dampak tidak signifikan pada perubahan rasio Gini. Jurnal Eba Vol. 1 No. 1 Februari

10 Pengaruh Pertumbuhan Sektor Bangunan terhadap Pemerataan Pendapatan di Kabupaten Jombang Setelah melakukan regresi terhadap persamaan YT = a + bx 5 + U i dimana YT adalah rasio gini Kabupaten Jombang, dan X 5 adalah pertumbuhan sektor bangunan, diperoleh hasil regresi dengan menggunakan program SPSS bersi 16 sebagai berikut : Tabel 4.6. Regresi Linier antara Laju Pertumbuhan Sektor Bangunan dengan Gini Ratio di Kabupaten Jombang X 5 0,253 0,011 0,928 0,862 5,584 0,003 sektor pertanian sebagai berikut : YT = 0, ,011 (X 5 ) Nilai t-hitung adalah sebesar 5,584 dengan signifikansi sebesar 0,003. Dari hasil ini terlihat bahwa nilai signifikansi atau probabilitas hitung lebih kecil dari 0,05 ( ). Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan menerima hipotesis kerja (Ha) yang berarti variabel independen secara statistik signifikan berpangaruh terhadap variabel dependen dalam persamaan tersebut. Hal ini berarti bahwa tiap perubahan 1% dari pertumbuhan sektor bangunan, dapat memberikan dampak pada perubahan rasio Gini. Pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran terhadap Pemerataan Pendapatan di Kabupaten Jombang Setelah melakukan regresi terhadap persamaan YT = a + bx 6 + U i dimana YT adalah rasio gini Kabupaten Jombang, dan X 6 adalah pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran, diperoleh hasil regresi dengan menggunakan program SPSS bersi 16 sebagai berikut : Tabel 4.7. Regresi Linier antara Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dengan Gini Ratio di Kabupaten Jombang X 6 0,318-0,006 0,173 0,030-0,392 0,711 sektor perdagangan, hotel dan restoran sebagai berikut : YT = 0,318-0,006 (X 6 ) Nilai t-hitung adalah sebesar -0,392 dengan signifikansi sebesar 0,711. Dari hasil ini terlihat bahwa nilai signifikansi atau probabilitas hitung lebih besar dari 0,05 ( ). Dengan demikian hipotesis nol (Ho) diterima dan menolak hipotesis kerja (Ha) yang berarti variabel independen secara statistik tidak signifikan Jurnal Eba Vol. 1 No. 1 Februari

11 berpangaruh terhadap variabel dependen dalam persamaan tersebut. Hal ini berarti bahwa tiap perubahan 1% dari pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran, memberikan dampak tidak signifikan pada perubahan rasio Gini. Pengaruh Pertumbuhan Sektor Angkutan dan Telokomunikasi terhadap Pemerataan Pendapatan di Kabupaten Jombang Setelah melakukan regresi terhadap persamaan YT = a + bx 7 + U i dimana YT adalah rasio gini Kabupaten Jombang, dan X 7 adalah pertumbuhan sektor angkutan dan telekomunikasi, diperoleh hasil regresi dengan menggunakan program SPSS bersi 16 sebagai berikut : Tabel 4.8. Regresi Linier antara Laju Pertumbuhan Sektor Angkutan dan Telekomunikasi dengan Gini Ratio di Kabupaten Jombang X 7 0,357-0,012 0,805 0,649-3,039 0,029 sektor pertanian sebagai berikut : YT = 0,357-0,012 (X 7 ) Nilai t-hitung adalah sebesar -3,039 dengan signifikansi sebesar 0,029. Dari hasil ini terlihat bahwa nilai signifikansi atau probabilitas hitung lebih kecil dari 0,05 ( ). Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan menerima hipotesis kerja (Ha) yang berarti variabel independen secara statistik signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen dalam persamaan tersebut. Hal ini berarti bahwa tiap perubahan 1% dari pertumbuhan sektor angkutan dan telekomunikasi, dapat memberikan dampak pada perubahan rasio Gini. Pengaruh Pertumbuhan Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa terhadap Pemerataan Pendapatan di Kabupaten Jombang Setelah melakukan regresi terhadap persamaan YT = a + bx 8 + U i dimana YT adalah rasio gini Kabupaten Jombang, dan X 8 adalah pertumbuhan sektor keuangan, persewaan dan jasa, diperoleh hasil regresi dengan menggunakan program SPSS bersi 16 sebagai berikut : Tabel 4.9. Regresi Linier antara Laju Pertumbuhan Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa dengan Gini Ratio di Kabupaten Jombang X 8 0,250 0,002 0,077 0,006 0,174 0,869 sektor keuangan, persewaan dan jasa sebagai berikut : YT = 0, ,002 (X 8 ) Nilai t-hitung adalah sebesar 0,174 dengan signifikansi sebesar 0,869. Dari hasil ini terlihat bahwa nilai signifikansi atau probabilitas hitung lebih besar dari 0,05 ( ). Dengan demikian hipotesis nol (Ho) diterima dan menolak hipotesis kerja (Ha) yang berarti variabel independen secara statistik tidak signifikan Jurnal Eba Vol. 1 No. 1 Februari

12 berpengaruh terhadap variabel dependen dalam persamaan tersebut. Hal ini berarti bahwa tiap perubahan 1% dari pertumbuhan sektor keuangan, persewaan dan jasa, memberikan dampak tidak signifikan pada perubahan rasio Gini. Pengaruh Pertumbuhan Sektor Jasa (Swasta dan Pemerintah) terhadap Pemerataan Pendapatan di Kabupaten Jombang Setelah melakukan regresi terhadap persamaan YT = a + bx 9 + U i dimana YT adalah rasio gini Kabupaten Jombang, dan X 9 adalah pertumbuhan sektor jasajasa (swasta dan pemerintah), diperoleh hasil regresi dengan menggunakan program SPSS versi 16 sebagai berikut : Tabel Regresi Linier antara Laju Pertumbuhan Sektor Jasa-jasa (Swasta dan Pemerintah) dengan Gini Ratio di Kabupaten Jombang X 9 0,187 0,016 0,757 0,574 2,594 0,049 sektor jasa-jasa (swasta dan pemerintah) sebagai berikut : YT = 0,187+ 0,016 (X 9 ) Nilai t-hitung adalah sebesar 2,594 dengan signifikansi sebesar 0,049. Dari hasil ini terlihat bahwa nilai signifikansi atau probabilitas hitung lebih kecil dari 0,05 ( ). Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan menerima hipotesis kerja (Ha) yang berarti variabel independen secara statistik signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen dalam persamaan tersebut. Hal ini berarti bahwa tiap perubahan 1% dari pertumbuhan sektor jasa-jasa (swasta dan pemerintah), dapat memberikan dampak pada perubahan rasio Gini. Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jombang terhadap Pemerataan Pendapatan di Kabupaten Jombang. Setelah melakukan regresi terhadap persamaan YT = a+bx T +Ui, dimana YT adalah rasio Gini di Kabupaten Jombang, dan X T adalah pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jombang, didapat hasil regresi dengan menggunakan program SPSS versi 16 sebagai berikut : Tabel Regresi Linier antara Laju Pertumbuhan PDRB dengan Gini Ratio di Kabupaten Jombang X T 0,099 0,031 0,690 0,476 2,132 0,086 pertumbuhan PDRB sebagai berikut : YT = 0,187+ 0,016 (X T ) Nilai t-hitung adalah sebesar 2,132 dengan signifikansi sebesar 0,086. Dari hasil ini terlihat bahwa nilai signifikansi atau probabilitas hitung lebih besar dari Jurnal Eba Vol. 1 No. 1 Februari

13 0,05 ( ). Dengan demikian hipotesis nol (Ho) diterima dan menolak hipotesis kerja (Ha) yang berarti variabel independen secara statistik tidak signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen dalam persamaan tersebut. Hal ini berarti bahwa tiap perubahan 1% dari pertumbuhan PDRB, memberikan dampak tidak signifikan pada perubahan rasio Gini. KESIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya serta hasil analisis dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara keseluruhan, perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masing-masing sektor mempunyai trend positif, dimana hal ini tercermin pada pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jombang selama lima tahun terakhir menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 5,52 persen. 2. Sektor-sektor yang memiliki pengaruh yang positif terhadap peningkatan pemerataan pendapatan di wilayah Kabupaten Jombang adalah : sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor angkutan dan komunikasi. 3. Berdasarkan hasil analisis regresi, bahwa variabel bebas yaitu pertumbuhan sektoral yang berpengaruh secara signifikan terhadap distribusi pendapatan di Kabupaten Jombang antara lain adalah sektor pertanian, sektor bangunan, sektor angkutan dan komunikasi, serta sektor jasa-jasa. Sedangkan sektor lain selain keempat sektor tersebut antara lain sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri dan pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor keuangan dan persewaan mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap distribusi pendapatan. DAFTAR PUSTAKA Biro Pusat Statistik, 2004, Jombang Dalam Angka Tahun , BPS, Kabupaten Jombang , 2001, Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jombang Tahun , BPS, Kabupetan Jombang , 2004 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jombang Tahun , BPS, Kabupaten Jombang. Hananto Sigit, 1975, Distribusi Pendapatan, Prisma. Jurnal Eba Vol. 1 No. 1 Februari

14 , 1985, Masalah Distribusi Pendapatan di Indonesia, Prisma. Hendra Esmara, 1985, Perkiraan Pembagian Pendapatan di Indonesia, Prisma. Hg. Suseno Triyanto Widodo, 1985, Indikator Ekonomi, Penerbit Kanesius, Yogyakarta, Gujarati, Damodar N, 1997, Basic Econometric, 5 th Edition, Mc-Graw-Hill Book Co, Singapore. Jhingan, ML, 1983, The Economics of Developing and Planning, 16 th Edition, Vicas Publishing House Ltd., New Dehli. Nersiwad, 2004, Perencanaan Pembangunan, JIG , 2004, Ekonomi Makro, JIG. Rustam kamaludin, 1992, Pembangunan Nasional dan Daerah, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Sadono Sukirno, 1985, Ekonomi Pembangunan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Sjahrir, 1991, Analisis Ekonomi Indonesia, Penerbit Gramedia, Jakarta. Supranto, 1984, Ekonometrik, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Slamet Sutomo dan Nina S, Sutini, 1987, Distribusi Pendapatan dan Pola Pengeluaran Rumah Tangga, EKI Vol. XXXV,No 2. Takarya D. Subarwa, 1983, Peningkatan Ekonomi dan Pemerataan Pendapatan di Wilayah Bali, Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Vol. XXXI, No.3,. Todaro, Michael P, 1987, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Penerbit Erlangga , 1988, Pertumbuhan, Kemiskinan dan Distribusi Pendapatan, Penerbit Erlangga. Jurnal Eba Vol. 1 No. 1 Februari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi statistik yang akurat dan tepat waktu. Informasi tersebut selain menunjukkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. struktur dan pertumbuhan ekonomi, tingkat ketimpangan pendapatan regional,

BAB III METODE PENELITIAN. struktur dan pertumbuhan ekonomi, tingkat ketimpangan pendapatan regional, BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini akan membahas tentang laju pertumbuhan ekonomi, struktur dan pertumbuhan ekonomi, tingkat ketimpangan pendapatan regional, serta hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat

Lebih terperinci

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka 2011 258 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam bab ini disajikan data dalam bentuk tabel dan grafik dengan tujuan untuk mempermudah evaluasi terhadap data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha yang dilakukan suatu negara untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dalam pembangunan ekonomi Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakekatnya pertumbuhan ekonomi mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah merupakan salah satu usaha daerah untuk

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013 BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA No. 08/07/1205/Th. VI, 06 Oktober 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara yang diukur

Lebih terperinci

Keywords : GDRP, learning distribution, work opportunity

Keywords : GDRP, learning distribution, work opportunity 1 ANALISIS PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO SEKTOR PERTANIAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEMPATAN KERJA SERTA DISTRIBUSI PENDAPATAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN Erlina Rufaidah 1, Dwi Wulan Sari 2 Program Studi

Lebih terperinci

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah) 3.14. KECAMATAN NGADIREJO 3.14.1. PDRB Kecamatan Ngadirejo Besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan Ngadirejo selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.14.1

Lebih terperinci

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) DAMPAK PERTUMBUHAN SEKTOR EKONOMI BASIS TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI Imelia, Hardiani ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang 9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator untuk menentukan atau menilai apakah suatu negara pembangunannya berhasil atau tidak. Produk Domestik Regional Bruto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi statistik yang akurat dan tepat waktu. Informasi tersebut selain menunjukkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. Produk Domestik

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator ekonomi makro yang dapat digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

indikator keberhasilan kegiatan ekonomi daerah tersebut. Provinsi Bali merupakan

indikator keberhasilan kegiatan ekonomi daerah tersebut. Provinsi Bali merupakan Pertumbuhan ekonomi di suatu daerah selalu digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan kegiatan ekonomi daerah tersebut. Provinsi Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. Produk Domestik

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR EKONOMI EMPAT KABUPATEN WILAYAH BARLINGMASCAKEB Oleh: Ratna Setyawati Gunawan 1) dan Diah Setyorini Gunawan 2)

ANALISIS STRUKTUR EKONOMI EMPAT KABUPATEN WILAYAH BARLINGMASCAKEB Oleh: Ratna Setyawati Gunawan 1) dan Diah Setyorini Gunawan 2) EKO-REGIONAL, Vol 1, No.1, Maret 26 ANALISIS STRUKTUR EKONOMI EMPAT KABUPATEN WILAYAH BARLINGMASCAKEB Oleh: Ratna Setyawati Gunawan 1) dan Diah Setyorini Gunawan 2) 1) Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan rangkuman dari Indeks Perkembangan dari berbagai sektor ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan rangkuman dari Indeks Perkembangan dari berbagai sektor ekonomi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan, khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan rangkuman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. Produk Domestik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka populasi dalam penelitian difokuskan di Kabupaten Banjarnegara. Dimana data

Lebih terperinci

Jurnal Kajian Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume II No. 2, Agustus 2015

Jurnal Kajian Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume II No. 2, Agustus 2015 ANALISIS HUBUNGAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH DAN REALISASI BELANJA DAERAH SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA JAYAPURA TAHUN 2003-2013 Nurcahyani Rumbia 1 nurcahyani_rumbia@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Bantul. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2007 Kabupaten Bantul

Pemerintah Kabupaten Bantul. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2007 Kabupaten Bantul Sumber: BPS Kabupaten Bantul. 5,93% 6,67% 18,53% 13,28% PDRB Tahun 2003 Kabupaten Bantul 8,16% 0,77% 25,15% 20,33% 1,18% 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka pendapatan regional dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka pendapatan regional dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan

Lebih terperinci

KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU

KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU Septa Sunanda 1), Deavid Ricard Pramesha Saputro ), Ir. Maulidyah Indira,M.S 3) 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta(penulis 1)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda sebagai alat analisis data. Dalam

Lebih terperinci

10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB )

10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) 10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut Lapangan Usaha memberikan gambaran tentang nilai tambah yang dibentuk dalam suatu daerah sebagai akibat dari adanya

Lebih terperinci

ISSN: Vol. 1 No. 1 Agustus 2012

ISSN: Vol. 1 No. 1 Agustus 2012 ISSN: 2303-1751 Vol. 1 No. 1 Agustus 2012 e-jurnal Matematika, Vol. 1, No. 1, Agustus 2012, 99-102 ISSN: 2303-1751 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PDB INDONESIA DENGAN PERSAMAAN SIMULTAN 2SLS NI MADE

Lebih terperinci

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 ISSN 0216-8537 9 7 7 0 2 1 6 8 5 3 7 2 1 11 1 Hal. 1-102 Tabanan Maret 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kerja sama antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kerja sama antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah daerah dam masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk kerja sama antara pemerintah

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN 1985 2005 SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Jenjang Strata

Lebih terperinci

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN 1980-2006 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Pertanyaan beranjak dari benarkah semua indikator ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita, atau yang biasa disebut pertumbuhan ekonomi. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita, atau yang biasa disebut pertumbuhan ekonomi. Indikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembangunan suatu negara diarahkan pada upaya meningkatkan pendapatan perkapita, atau yang biasa disebut pertumbuhan ekonomi. Indikator yang digunakan untuk melihat

Lebih terperinci

M. Yamin (Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian FP. UNSRI) ABSTRAK

M. Yamin (Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian FP. UNSRI) ABSTRAK ANALISIS PENGARUH PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN PENINGKATAN LAPANGAN KERJA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN (Analysis of Influence of Agricultural Development to Income Distribution

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dan sampel merupakan kumpulan dari seluruh elemen

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dan sampel merupakan kumpulan dari seluruh elemen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dan sampel merupakan kumpulan dari seluruh elemen atau individu yang merupakan sumber informasi dalam sebuah penelitian. Sampel diartikan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN STRUKTURAL DILIHAT DARI PENURUNAN KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

ANALISIS PERUBAHAN STRUKTURAL DILIHAT DARI PENURUNAN KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI ANALISIS PERUBAHAN STRUKTURAL DILIHAT DARI PENURUNAN KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh: HELMI SETIAWAN NIM. 000810101308 UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI ASAHAN TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI ASAHAN TAHUN 2013 BPS KABUPATEN ASAHAN No. 01/05/1208/Th. XVII, 26 Mei 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI ASAHAN TAHUN 2013 Pertumbuhan Ekonomi Asahan Tahun 2013 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas

Lebih terperinci

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI I Gede Dwi Purnama Putra I Made Adigorim Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil daerah Kota Malang. Hal ini dikarenakan Kota Malang merupakan salah satu propinsi yang memiliki sumbangan potensi cukup besar bagi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012 BPS KABUPATEN DELI SERDANG No. 01/07/1212/Th. XIV, 8 Juli 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Deli Serdang tahun 2012 yang diukur berdasarkan kenaikan

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan I.PENDAHULUAN A.Latar Belakang Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan ekonomi, hal ini disebabkan karena terjadinya keterbelakangan ekonomi. Pembangunan di bidang ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi yang diidentifikasi dalam penelitian ini Provinsi Sulawesi Utara dan kabupaten Bolaang Mongondow dan waktu yang dibutuhkan dalam pengumpulan data ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta). BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara kerja atau prosedur mengenai bagaimana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengumpulkan dan memahami objek-objek yang menjadi sasaran dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu, yang biasanya satu tahun. Pendapatan perkapita diperoleh

Lebih terperinci

Dari hasil perhitungan PDRB Kota Bandung selama periode dapat disimpulkan sebagai berikut :

Dari hasil perhitungan PDRB Kota Bandung selama periode dapat disimpulkan sebagai berikut : Penyajian statistik Produk Domestik Regional Bruto dapat digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan nasional dan regional khususnya di bidang ekonomi karena angka-angkanya dapat dipakai sebagai ukuran

Lebih terperinci

BPS PROVINSI MALUKU PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN

BPS PROVINSI MALUKU PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN BPS PROVINSI MALUKU No. 01/05/81/Th.XV, 05 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN PDRB Maluku pada triwulan IV tahun 2013 bertumbuh

Lebih terperinci

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.1,no 7 April 2013 Analisis Tipologi Pertumbuhan Sektor Ekonomi Basis dan Non Basis dalam Perekonomian Propinsi Jambi Emilia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai pengaruh jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap retribusi daerah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki kontribusi terhadap pembangunan terutama di daerah, salah satunya di Provinsi Jawa Barat. Pembangunan ekonomi daerah erat kaitannya dengan industrialisasi

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.8 No.2 Juli Tahun 2008

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.8 No.2 Juli Tahun 2008 PENGARUH PDRB DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPAREN MERANGIN PENDAHULUAN Pembangunan daerah yang ideal adalah pembangunan yang dibiayai melalui dana yang berasal dari daerah itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses mutlak yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh bangsa tersebut.

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA INFLASI DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA INFLASI DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SURAKARTA TAHUN ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA INFLASI DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SURAKARTA TAHUN 1986 2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro, biasanya dilihat dari pertumbuhan angka

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012 BPS KABUPATEN PADANG LAWAS PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012 No. 01/07/1221/Th. V, 8 Juli 2013 Pertumbuhan ekonomi Padang Lawas tahun 2012 yang diukur berdasarkan kenaikan laju pertumbuhan Produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Reformasi yang telah terjadi membuat perubahan politik dan administrasi, salah satu bentuk reformasi tersebut adalah perubahan bentuk pemerintahan yang sentralisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Madya Salatiga propinsi Jawa Tengah. Pemilihan Kota Madya Salatiga sebagai daerah penelitian dikarenakan untuk memudahkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Dan Penanaman Modal Asing

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TWO STAGE LEAST SQUARES PADA MODEL PERSAMAAN SIMULTAN DALAM MERAMALKAN PDRB

PENERAPAN METODE TWO STAGE LEAST SQUARES PADA MODEL PERSAMAAN SIMULTAN DALAM MERAMALKAN PDRB BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal. 52-58 PENERAPAN METODE TWO STAGE LEAST SQUARES PADA MODEL PERSAMAAN SIMULTAN DALAM MERAMALKAN PDRB Soemartini Statistika FMIPA UNPAD Email: tine_soemartini@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama ( assaury, 1991). Sedangkan ramalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dengan pertimbangan di setiap wilayah mempunyai sumber daya dan potensi dalam peningkatan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunanan

Lebih terperinci

KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTARA KABUPATEN ACEH TENGAH DAN KABUPATEN BENER MERIAH

KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTARA KABUPATEN ACEH TENGAH DAN KABUPATEN BENER MERIAH Jurnal Serambi Ekonomi & Bisnis Vol. 1 No. 1 (2014): 35 40 ISSN 2354-970X KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTARA KABUPATEN ACEH TENGAH DAN KABUPATEN BENER MERIAH Khairul Aswadi Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pembangunan ekonomi dalam berbagai bidang baik pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan laju dari pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara untuk memperkuat proses perekonomian menuju perubahan yang diupayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka diperlukan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2013 No. 09/02/31/Th. XVI, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2013 Secara total, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan IV/2013 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan

Lebih terperinci

2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI DENGAN TAHUN 2013 DAN REALISASI RPJMD

2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI DENGAN TAHUN 2013 DAN REALISASI RPJMD 143 2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI DENGAN TAHUN 2013 DAN REALISASI RPJMD 2.2.1 Evaluasi Indikator Kinerja Utama Pembangunan Daerah Kinerja pembangunan Jawa Timur tahun 2013 diukur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan yang tidak dipublikasikan. Data penelitian bersumber dari laporan keuangan

III. METODE PENELITIAN. dan yang tidak dipublikasikan. Data penelitian bersumber dari laporan keuangan 53 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang akan diteliti adalah data sekunder, berupa catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan perkapita penduduk yang diikuti oleh perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2001-2012.Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, dan Dinas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi adalah suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita dengan cara mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Harga Saham pada PT.

Lebih terperinci

PENGARUH SEKTOR EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI RIAU. Dian Alfira Kasmita

PENGARUH SEKTOR EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI RIAU. Dian Alfira Kasmita PENGARUH SEKTOR EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI RIAU Dian Alfira Kasmita Pembimbing: Almasdi Syahza dan Riadi Armas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Jl. Bina

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1999-2013 NASKAH PUBLIKASI DiajukanuntukMemenuhiTugasdanSyarat- SyaratGunaMemperolehGelarSarjanaEkonomiJurusanIlmuEkonomiStudi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Pembangunan merupakan pelaksanaan dari cita-cita luhur bangsa. desentralisasi dalam pembangunan daerah dengan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Pembangunan merupakan pelaksanaan dari cita-cita luhur bangsa. desentralisasi dalam pembangunan daerah dengan memberikan digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan usaha untuk menciptakan kesejahteraan rakyat. Sebagai wujud peningkatan kesejahteraan lahir dan batin secara adil dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lokasi penelitian wilayah Provinsi Bali yang merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Luas Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif,

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan ekonomi daerah ialah suatu proses yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN DAERAH KOTA BATAM

PEREKONOMIAN DAERAH KOTA BATAM PEREKONOMIAN DAERAH KOTA BATAM Konsentrasi pembangunan perekonomian Kota Batam diarahkan pada bidang industri, perdagangan, alih kapal dan pariwisata. Akibat krisis ekonomi dunia pada awal tahun 1997 pertumbuhan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011 BPS KABUPATEN PADANG LAWAS PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011 No. 01/06/1221/Th. IV, 30 Juli 2012 Pertumbuhan ekonomi Padang Lawas tahun 2011 yang diukur berdasarkan kenaikan laju pertumbuhan

Lebih terperinci

Dari waktu ke waktu jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan senantiasa bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan

Dari waktu ke waktu jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan senantiasa bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan unsur penting dalam kegiatan ekonomi dan dalam usaha membangun suatu perekonomian. Jumlah penduduk biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan income per

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah Net Profit Margin (NPM) dan Harga Saham Perusahaan PT. Astra Internasional, Tbk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data).

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data). 31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data). 3.2 Metode Analisis Data 3.2.1 Analisis Weighted

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Provinsi Jawa Tengah yang meliputi 35 kabupaten/kota dengan objek penelitian adalah tingkat kemiskinan dan faktor penyebab kemiskinan

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE Oleh : Hendry Wijaya Staf Pengajar STIE Rahmaniyah Sekayu Email : hendrywijaya2001@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Termasuk dalam tujuan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

Volume 1 No.1 Januari - Juni 2013

Volume 1 No.1 Januari - Juni 2013 PENGARUH SEKTOR JASA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN GORONTALO oleh : Meimoon Ibrahim, Agustina Waja ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan ekonomi adalah menciptakan pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi, perubahan sosial, mengurangi atau menghapuskan kemiskinan, mengurangi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan I Tahun 2012 Naik 3,84 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan I Tahun 2012 Naik 3,84 Persen No. 26/05/75/Th. VI, 7 Mei 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO PDRB Gorontalo Triwulan I Tahun 2012 Naik 3,84 Persen PDRB Gorontalo pada triwulan I tahun 2012 naik sebesar 3,84 persen dibandingkan triwulan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan data sekunder. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder sehingga metode pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pembangunan harus dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi

Lebih terperinci

Gross Domestic Regional Product

Gross Domestic Regional Product Gross Domestic Regional Product TABEL TABLE 9.1 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PAKPAK BHARAT MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2007-2010 (JUTA RUPIAH) GROSS REGIONAL DOMESTIC

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya; BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya; A. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi (economic growth) merupakan salah satu indikator yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan. swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan. swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang Analisis struktur perekonomian kota Depok sebelum dan sesudah otonomi daerah UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh: HARRY KISWANTO NIM F0104064 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan daerah merupakan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2013 BPS KABUPATEN LABUHANBATU No. 01/07/1207/Th. VII, 18 Juli 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2013 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Labuhanbatu tahun 2013 mengalami perlambatan jika dibandingkan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2012 Secara total, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan IV/2012 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan pertumbuhan sebesar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, yang bertempat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Dan waktu penelitian

Lebih terperinci