BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya bervariasi antarwilayah, hal ini
|
|
- Surya Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya bervariasi antarwilayah, hal ini disebabkan oleh potensi sumber daya yang dimiliki daerah berbeda-beda. Todaro dan Smith (2012: 71) mengidentifikasi ada delapan perbedaan yang signifikan dalam kondisi awal yang memerlukan analisis khusus dari prospek pertumbuhan dan kebutuhan pembangunan ekonomi modern, antara lain: dukungan sumber daya fisik dan manusia, pendapatan per kapita dan tingkat PDB, iklim, populasi, distribusi, pertumbuhan, peran historis migrasi internasional, manfaat perdagangan internasional, dasar penelitian dan pengembangan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta efektivitas institusi domestik. Salah satu faktor penentu pertumbuhan ekonomi adalah kualitas modal manusia (human capital). Human capital merupakan istilah yamg sering digunakan oleh para ekonom untuk pendidikan, kesehatan dan kapasitas manusia lain yang dapat meningkatkan produktivitas jika hal-hal tersebut ditingkatkan (Todaro dan Smith, 2012: 365). Pendidikan dan kesehatan merupakan indikator yang sangat penting dalam pengembangan kualitas modal manusia, untuk itu sangat diperlukan upaya yang maksimal dalam peningkatannya. Dengan kualitas modal manusia yang lebih baik, suatu daerah maupun negara mampu meningkatkan pendapatan per kapita, dan diharapkan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. 1
2 Martín dan Herranz (2004) menyebutkan bahwa modal manusia merupakan faktor penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya Ling (2014) mengemukakan bahwa peran human capital lebih tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi daripada modal materi, untuk itu perlunya investasi publik yang dilakukan pemerintah dalam bidang pendidikan dan kesehatan (asuransi kesehatan). UNDP (United Nations Development Programme) mengembangkan sebuah indeks kinerja pembangunan yang sering disebut sebagai Human Development Index (HDI) atau sering disebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indikator yang digunakan untuk menyusun indeks ini adalah: (1) tingkat harapan hidup, (2) tingkat melek huruf masyarakat, (3) tingkat pendapatan riil per kapita berdasarkan paritas daya beli (Arsyad, 2010: 46). Tabel 1.1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dan Provinsi Sumatera Barat, No Tahun IPM Indonesia Sumatera barat ,59 72, ,17 72, ,76 73, ,27 73, ,77 74,28 Sumber: BPS, 2012a Berdasarkan Tabel 1.1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia meningkat pada tahun , demikian pula IPM Provinsi Sumatera Barat meningkat pada tahun Secara umum IPM Provinsi Sumatera Barat lebih tinggi dari IPM Indonesia. Jadi, secara rata-rata kualitas modal manusia Provinsi Sumatera Barat lebih baik daripada kualitas modal manusia secara nasional. 2
3 Tabel 1.2 Laju Pertumbuhan PDB/PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Indonesia dan Provinsi Sumatera Barat, (%) No Tahun Laju Pertumbuhan PDB/PDRB Indonesia Sumatera barat ,35 6, ,01 6, ,63 4, ,10 5, * 6,49 6,25 Keterangan: *) Angka Sementara Sumber: BPS, 2012b dan BPS Sumbar, 2008, 2009a-2012a Berdasarkan Tabel 1.2 laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Provinsi Sumatera Barat mengalami fluktuasi. Pada tahun laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kenaikan, tetapi pada tahun 2009 mengalami penurunan, dan pada tahun mengalami kenaikan kembali. Demikian pula, laju pertumbuhan Provinsi Sumatera Barat pada tahun mengalami kenaikan, tetapi pada tahun 2009 mengalami penurunan, dan pada tahun mengalami kenaikan kembali. Selanjutnya pada tahun 2008 laju pertumbuhan Provinsi Sumatera Barat lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia, tetapi dari tahun 2007, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat berada di bawah laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah juga dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan jumlah angkatan kerja. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Arsyad (2010: 271), bahwa: Pertumbuhan penduduk dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja (labor force) secara tradisional dianggap sebagai faktor yang positif dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut berarti: (1) semakin banyak jumlah angkatan kerja berarti semakin banyak pasokan tenaga kerja, dan (2) semakin banyak jumlah penduduk akan meningkatkan potensi pasar domestik. 3
4 Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan, jika jumlah angkatan kerja semakin banyak, maka pertumbuhan ekonomi suatu daerah akan semakin tinggi. Tabel 1.3 Angkatan Kerja dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan 2000 Provinsi Sumatera Barat, No Tahun Angkatan kerja Laju Pertumbuhan Ekonomi (jiwa) (%) , , , , * ,25 Keterangan: *) Angka Sementara Sumber: BPS Sumbar, 2008, 2009a-2012a Dari Tabel 1.3 terlihat bahwa pada tahun jumlah angkatan kerja Provinsi Sumatera Barat mengalami kenaikan, tetapi pada tahun 2010 mengalami penurunan, dan pada tahun 2011 jumlah angkatan kerja mengalami kenaikan kembali. Kenaikan jumlah angkatan kerja di Provinsi Sumatera Barat tidak selalu diikuti kenaikan laju pertumbuhan ekonomi, hal ini terjadi pada tahun , di mana jumlah angkatan kerja naik dari jiwa menjadi jiwa, tetapi laju pertumbuhan ekonomi pada tahun mengalami penurunan dari 6,88 persen menjadi 4,28 persen. Sebaliknya, penurunan jumlah angkatan kerja di Provinsi Sumatera Barat tidak selalu diikuti penurunan laju pertumbuhan ekonomi, hal ini terjadi pada tahun Pemerintah memiliki peranan yang sangat penting dalam memajukan perekonomian. Di Indonesia, pemerintah setidaknya mempunyai peran minimal (penyediaan barang-barang publik, perlindungan terhadap si miskin), dan peran akif (mendorong kegiatan swasta, redistribusi aset) (Kuncoro, 2004: 110). Peran tersebut dapat diwujudkan melalui pengeluaran pemerintah setiap tahunnya. 4
5 Tabel 1.4 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat, (juta rupiah) Tahun Belanja Daerah Pembiayaan Daerah Jumlah , , , , , , , , , , , , , , ,00 Sumber: BPS, 2013 dan BPS Sumbar, 2009b-2012b Berdasarkan Tabel 1.4 jumlah realisasi pengeluaran pemerintah Provinsi Sumatera Barat dari tahun mengalami kenaikan, hal ini tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat yang mengalami fluktuasi dari tahun Selanjutnya jumlah belanja modal Provinsi Sumatera Barat dapat dilihat pada Tabel 1.5 berikut ini. Tabel 1.5 Jumlah Belanja Modal Provinsi Sumatera Barat, (juta rupiah) No Tahun Jumlah belanja modal , , , , ,00 Sumber: Sumber: BPS, 2013 dan BPS Sumbar, 2009b-2012b Dari Tabel 1.5 dapat terlihat bahwa jumlah belanja modal di Provinsi Sumatera Barat pada tahun mengalami kenaikan, tetapi pada tahun 2010 jumlah belanja modal mengalami penurunan. Selanjutnya pada tahun 2011 mengalami kenaikan kembali. 1.2 Keaslian Penelitian Permasalahan tentang human capital, angkatan kerja dan belanja modal telah banyak diteliti oleh berbagai pihak, baik di Indonesia maupun di luar negeri, 5
6 tetapi komponen yang digunakan berbeda-beda, sehingga menghasilkan kesimpulan yang bervariasi. Sebagai pembanding, maka perlu diuraikan beberapa penelitian terdahulu pada tabel berikut ini: Tabel 1.6 Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul Penelitian Lokasi Alat Analisis Hasil Penelitian 1. Baici dan Has human capital Italia Regresi panel Hasil penelitian Giorgia accounted for (1980- data menunjukkan bahwa (2005) regional economic 2001) pertumbuhan daerah di growth Italy? A Italia didorong oleh panel analysis on sektor-sektor yang the period. membutuhkan modal manusia yang mampu beradaptasi dengan teknik produksi yang ada, daripada menerapkan teknik yang baru. Perkembangan sektor tersier dan ketersediaan yang lebih besar dari tenaga kerja dengan ijazah sekolah menengah atas memungkinkan daerah tertentu untuk mencapai kinerja yang baik. 2. Leeuwen Human capital Asia Timeseries Dengan menggunakan dan Peter and economic (1980- analysis dan time series analysis (2008) growth in Asia 2000) cointegration dan Cointegration test, : A Penelitian ini time-series menyimpulkan bahwa analysis. modal manusia berkointegrasi dengan tingkat pendapatan agregat selama abad ke-20, yang menegaskan akumulasi modal manusia mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang kurang berkembang seperti Indonesia dan India. 3 Zhao and Unit-Root Test Hasil penelitian Jiang (2009) menunjukkan bahwa Capital formation and economic growth in wea Cina bagian Barat ( ) and Cointegration Test belanja modal lokal fiskal dan investasi pemerintah pusat 6
7 No. Peneliti Judul Penelitian western China 4 Kalu dan O Neal (2012) Government expenditure and economic growth in Nigeria, Tabel 1.6 Lanjutan Lokasi Alat Analisis Hasil Penelitian Nigeria ( ) Autoregressive Distributed Lag memiliki efek positif yang signifikan terhadap pertumbuhan di wilayah tengah dan barat. Pinjaman tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan di salah satu daerah. Efek dari pembiayaan ekuitas adalah signifikan untuk pertumbuhan di daerah timur dan tengah, tetapi tidak di barat. Hubungan antara FDI dan pertumbuhan lebih kuat di barat daripada di Cina tengah, tapi lebih lemah daripada di timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah berulang secara positif berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi, membenarkan keabsahan hukum Wagner; bahwa peningkatan tanggung jawab setiap negara dalam jangka panjang dan pendek menyebabkan peningkatan ukuran ekonomi. Penelitian ini merekomendasikan agar pemerintah harus memastikan belanja modal dan belanja berulang dikelola dengan cara yang akan meningkatkan kapasitas produktif bangsa karena hal ini akan merangsang percepatan pertumbuhan perekonomian pengeluaran 7
8 No. Peneliti Judul Penelitian 5 Olimpia (2012) 6. Meylani (2013) 7. Qadri (2013) 8. Wanimbo (2013) Labour productivity and human capital in the EU countries: An empirical analys. Analisis kutub pertumbuhan dan pengaruh Human Capital terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Provinsi Lampung tahun Human capital and economic growth: crosscountry evidence from low-, middle- and high-income cuontries. Pengaruh pengeluaran pemerintah (belanja Tabel 1.6 Lanjutan Lokasi Alat Analisis Hasil Penelitian Uni Eropa ( ) Provinsi Lampung ( ) Pakistan ( ) Provinsi Papua ( ) pemerintah berhubungan positif dengan pertumbuhan ekonomi. correlation Dengan menggunakan analysis correlation analysis, penelitian ini menyimpulkan bahwa adanya hubungan kuat antara produktivitas tenaga kerja dan modal manusia, dinyatakan sebagai saham, dan perbedaan dalam produktivitas tenaga kerja negara-negara Eropa dapat dijelaskan, dalam proporsi persen oleh perbedaan tingkat modal manusia. Analisis Dengan menggunakan Diskriminan, analisis diskriminan dan Regresi dan regresi data panel, Data Panel penelitian ini menyimpulkan bahwa Kutub pertumbuhan adalah Kota Bandar Lampung, human capital merupakan salah satu determinan utama dalam pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Lampung. cross-country Penelitian ini menyimpulkan bahwa human capital dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang relevan. Namun, pengembalian modal manusia bervariasi dengan negara-negara yang memiliki tingkat pendapatan yang berbeda. Regresi Panel Data Dengan menggunakan regresi data panel, penelitian ini menyimpulkan penge- 8
9 No. Peneliti Judul Penelitian 9. Neycheva (2014) 10. Ling (2014) 11. Rackmawati (2014) The role of education for the economic growth Of Bulgaria. Empirical analysis on the relationship between human capital investment economic growth in rural areas: based on the data of Henan. Dampak peran sektoral terhadap petumbuhan ekonomi Di Provinsi Banten Tahun Tabel 1.6 Lanjutan Lokasi Alat Analisis Hasil Penelitian Bulgaria ( ) Henan ( ) Provinsi Banten ( ) cross-country correlation analysis Unit root test sequence Regresi Panel Data luaran pemerintah di bidang infrastruktur dan jumlah angkatan kerja memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua, tetapi pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan dan kesehatan memiliki pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua. Secara umum, penelitian ini tidak dapat sepenuhnya mendukung hipotesis bahwa pendidikan mendorong pertumbuhan karena orang dengan pendidikan menengah dua kali lebih banyak daripada yang memiliki pendidikan tinggi. Berdasarkan data investasi modal manusia, investasi modal materi daerah Henan pedesaan yang dianalisis dengan menggunakan unit root test sequence, menyimpulkan bahwa investasi manusia memainkan peran penting terhadap pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan investasi modal materi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran sektor industri kontrakdiktif terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten di Provinsi Banten, pertumbuhan penduduk dan penge- 9
10 No. Peneliti Judul Penelitian Tabel 1.6 Lanjutan Lokasi Alat Analisis Hasil Penelitian luaran pemerintah mempunyai pengaruh yang negatif dan modal manusia mempunyai pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten. Berdasarkan uraian pada Tabel 1.6 ada beberapa perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya yaitu Penelitian yang dilakukan berlokasi di Provinsi Sumatera Barat pada periode , variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDRB atas dasar harga konstan 2000, sedangkan variabel independen adalah angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, tingkat partisipasi angkatan kerja, dan proporsi belanja modal terhadap pengeluaran pemerintah. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan dalam penelitian ini adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sumatera Barat berada di atas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) nasional, tetapi pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat berada di bawah laju pertumbuhan ekonomi nasional, kenaikan dan penurunan jumlah angkatan kerja dan belanja modal di Provinsi Sumatera Barat tidak selalu diikuti oleh kenaikan dan penurunan laju pertumbuhan ekonomi. 10
11 1.4 Pertanyaan Penelitian Pertanyaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana pengaruh human capital (angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah) kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat tahun ? 2. Bagaimana pengaruh angkatan kerja kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat tahun ? 3. Bagaimana pengaruh belanja modal kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat tahun ? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menganalisis pengaruh human capital (angka melek huruf, rata-rata lama sekolah) kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat tahun Menganalisis pengaruh angkatan kerja kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat tahun Menganalisis pengaruh belanja modal kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat tahun Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian yang dilakukan memiliki manfaat sebagai berikut. 11
12 1. Manfaat teoritis Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan wawasan yang lebih luas mengenai pengaruh human capital terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. 2. Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan yang tepat dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya pemerintah kabupaten/kota serta pemerintah Provinsi Sumatera Barat. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tesis ini terdiri dari Bab I Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, keaslian penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori/Kajian Pustaka, menjelaskan tentang teori, kajian terhadap penelitian terdahulu, hipotesis. Bab III Metoda Penelitian, memuat tentang desain penelitian, metoda pengumpulan data, defenisi operasional, dan metoda analisis data. Bab IV Analisis Data memuat tentang deskripsi data, hasil estimasi regresi data panel, pemilihan teknik regresi data panel, pembahasan. Bab V Simpulan dan Saran menganalisis tentang kesimpulan, implikasi, keterbatasan dan saran. 12
I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur
Lebih terperinciPENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan proses multidimensial yang meliputi perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam kelembagaan (institusi)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ekonomi yang terjadi. Bagi daerah indikator ini penting untuk mengetahui
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan pertumbuhan ekonomi yang terjadi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan adalah IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Dalam. mengukur pencapaian pembangunan sosio-ekonomi suatu negara yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang harus dicapai dalam pembangunan. Adapun salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan dalam pembangunan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. multidimensi, yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek. hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap manusiawi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan yang bersifat multidimensi, yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya. Kemiskinan juga didefinisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal manusia berperan penting dalam pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara maka modal manusia merupakan faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai dimensi tantangan lokal, nasional maupun global. Kemiskinan tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengentasan kemiskinan merupakan masalah pembangunan yang mempunyai dimensi tantangan lokal, nasional maupun global. Kemiskinan tidak hanya menjadi permasalahan bagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu negara sangat tergantung pada jumlah penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu negara sangat tergantung pada jumlah penduduk miskinnya. Semakin banyak jumlah penduduk miskin, maka negara itu disebut negara miskin. Sebaliknya semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Posisi manusia selalu menjadi tema sentral dalam setiap program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Posisi manusia selalu menjadi tema sentral dalam setiap program pencapaian pembangunan. Dalam skala internasional dikenal tujuan pembangunan milenium (Millenium
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Penekanan pada kenaikan pendapatan per kapita atau Gross National
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi dimaknai sebagai suatu proses di mana pendapatan per kapita suatu negara meningkat selama kurun waktu yang panjang, dengan catatan bahwa jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah modal manusia. Teori modal manusia pertama kali
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Unsur pembangunan yang mendukung kemajuan dari sebuah negara diantaranya adalah modal manusia. Teori modal manusia pertama kali diperkenalkan oleh Schultz (1961). Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kekayaan suatu negara yang dijadikan sebagai modal dasar pembangunan. Pembangunan bertujuan untuk menciptakan lingkungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Iklim investasi yang baik akan mendorong terjadinya pertumbuhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklim investasi yang baik akan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi melalui produktivitas yang tinggi, dan mendatangkan lebih banyak input ke dalam proses produksi.
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. dihadapi oleh semua negara di dunia. Amerika Serikat yang tergolong sebagai
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Sharp et al. (1996) mengatakan kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di dunia. Amerika Serikat yang tergolong sebagai negara maju dan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pembangunan pada era 1950-an hanya berfokus pada bagaimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan pembangunan pada era 1950-an hanya berfokus pada bagaimana suatu negara dapat meningkatkan pendapatannya guna mencapai target pertumbuhan. Hal ini sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan ekonomi nasional yang dapat dicapai melalui pembenahan taraf hidup masyarakat, perluasan lapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan tetapi jika bergantung pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam yang berlimpah pada suatu daerah umumnya akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan tetapi jika bergantung pada sumber daya alam yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pembangunan harus dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses menuju perubahan yang diupayakan suatu negara secara terus menerus dalam rangka mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Kuncoro (2014), dalam jurnal Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan terhadap Tingkat Kemiskinan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Teori yang dibahas dalam bab ini terdiri dari pengertian pembangunan ekonomi,
Lebih terperinciBAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Per Kapita dan Struktur Ekonomi Tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam lima tahun terakhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang disertai dengan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menciptakan iklim investasi yang aman dan nyaman bagi investor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menciptakan iklim investasi yang aman dan nyaman bagi investor merupakan langkah awal dalam merangsang pertumbuhan ekonomi suatu daerah maupun bangsa. Kebijakan fiskal,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kesenjangan Ekonomi Antar Wilayah Sjafrizal (2008) menyatakan kesenjangan ekonomi antar wilayah merupakan aspek yang umum terjadi dalam kegiatan pembangunan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perubahan yang cukup berfluktuatif. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan ekonomi nasional dan penurunan jumlah penduduk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan nasional dapat dilihat dari meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi nasional dan penurunan jumlah penduduk miskin, kedua indikator tersebut
Lebih terperinciPENDAHULUAN. hidup yang layak dibutuhkan pendidikan. Pendidikan dan kesehatan secara. dan merupakan jantung dari pembangunan. Negara-negara berkembang
BAB 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dan kesehatan merupakan tujuan dasar dari pembangunan. Manusia dapat menikmati hidup dengan nyaman apabila sehat dan untuk dapat hidup yang layak dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang tercermin dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah satu ukuran penting dalam menilai keberhasilan pembangunan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Proses pembangunan sebenarnya adalah merupakan suatu perubahan sosial
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Proses pembangunan sebenarnya adalah merupakan suatu perubahan sosial budaya. Pembangunan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memperkuat suatu perekonomian agar dapat berkelanjutan perlu adanya suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu negara sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada sebuah ketidakseimbangan awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan merupakan sebuah upaya untuk mengantisipasi ketidak seimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif, artinya perubahan yang terjadi pada sebuah ketidakseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, terus melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, terus melaksanakan pembangunan secara berencana dan bertahap, tanpa mengabaikan usaha pemerataan dan kestabilan. Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah infrastruktur yang belum merata dan kurang memadai. Kedua, distribusi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Temuan lembaga riset "The Indonesian Institute" tahun 2014 mencatat, ada tiga hal besar yang masih menjadi persoalan dalam bidang kesehatan di Indonesia. Pertama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan yang diharapkan itu adalah kemajuan yang merata antarsatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan sarana untuk mendorong kemajuan daerahdaerah. Kemajuan yang diharapkan itu adalah kemajuan yang merata antarsatu wilayah dengan wilayah yang lain,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Indeks Pembangunan Manusia Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Pembangunan manusia menempatkan
Lebih terperinciBAB II JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL
BAB II JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL 2.1 Indeks Pembangunan Manusia beserta Komponennya Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM; Human Development Index) merupakan salah satu indikator untuk mengukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dokumen RPJP Provinsi Riau tahun , Mewujudkan keseimbangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan misi pembangunan daerah Provinsi Riau yang tertera dalam dokumen RPJP Provinsi Riau tahun 2005-2025, Mewujudkan keseimbangan pembangunan antarwilayah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah dibutuhkannya investasi. Investasi merupakan salah satu pendorong untuk mendapatkan pendapatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan laju dari pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara untuk memperkuat proses perekonomian menuju perubahan yang diupayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerataan pembangunan ekonomi bagi bangsa Indonesia sudah lama
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerataan pembangunan ekonomi bagi bangsa Indonesia sudah lama dinantikan serta diinginkan oleh rakyat Indonesia. Harapan dan cita-cita yang diinginkan dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang dialami dunia hanya semenjak dua abad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi di daerah adalah pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembangunan daerah diarahkan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yang menjadi cita-cita dari suatu suatu negara adalah untuk. meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Salah satu tolak ukur dari ukuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yang menjadi cita-cita dari suatu suatu negara adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Salah satu tolak ukur dari ukuran pertumbuhan ekonomi adalah pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada suatu periode tertentu.pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah merupakan indikator yang sangat penting untuk mengetahui dan mengevaluasi pembangunan suatu negara khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai upaya dirancang dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah semata-sama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan yang diharapkan oleh setiap daerah tidak terkecuali bagi kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bali. Berbagai upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakekatnya merupakan suatu proses kemajuan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada hakekatnya merupakan suatu proses kemajuan dan perbaikan yang secara terus menerus menuju pada pencapaian tujuan yang diinginkan. Secara umum tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut
16 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat mengelola berbagai sumber daya yang ada dan membentuk pola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses multidimensional
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap masyarakat, dan institusi-institusi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Ketenagakerjaan Penduduk suatu negara dapat dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja adalah penduduk yang berusia kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah ini juga harus disertai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada suatu wilayah bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah ini juga harus disertai dengan pemerataan pada tiap-tiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermartabat. Kemiskinan menurut PBB didefenisikan sebagai kondisi di mana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bappenas (2005) mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu memenuhi hak dasarnya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perdebatan tentang indikator pembangunan sosial-ekonomi sudah sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdebatan tentang indikator pembangunan sosial-ekonomi sudah sejak lama terjadi. Pendapatan per kapita sebagai indikator pembangunan telah digugat oleh kalangan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembangunan. Pembangunan pada dasarnya adalah suatu proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara maka membutuhkan pembangunan. Pembangunan pada dasarnya adalah suatu proses untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu: (1)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagaimana termaktub dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu: (1) melindungi segenap bangsa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. implementasi kebijakan desentralisasi fiskal di Provinsi Sulawesi Barat. Bab ini
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menguraikan gambaran dan analisis terkait dengan implementasi kebijakan desentralisasi fiskal di Provinsi Sulawesi Barat. Bab ini juga menjelaskan pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama awal perkembangan literatur pembagunan, kesuksesan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama awal perkembangan literatur pembagunan, kesuksesan pembangunan diindikasikan dengan peningkatan pendapatan per kapita dengan anggapan bahwa peningkatan pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemakmuran masyarakat yaitu melalui pengembangan. masalah sosial kemasyarakatan seperti pengangguran dan kemiskinan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang terintegrasi dan komprehensif dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang tidak terpisahkan. Di samping mengandalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sistem otonomi daerah, terdapat 3 (tiga) prinsip yang dijelaskan UU No.23 Tahun 2014 yaitu desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Desentralisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbedaaan kondisi demografi yang terdapat pada daerah masing-masing.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Disparitas perekonomian antar wilayah merupakan aspek yang umum terjadi dalam kegiatan ekonomi suatu daerah. Disparitas ini pada dasarnya disebabkan oleh adanya perbedaan
Lebih terperinciANALISIS PENGELUARAN PEMERINTAH SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI RIAU
ANALISIS PENGELUARAN PEMERINTAH SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI RIAU Oleh : Rahmita Handayani Pembimbing : Hainim Kadir dan Taryono Faculty of Economics
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang fokus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang fokus terhadap pembangunan nasional. Indonesia memiliki perekonomian yang masih rapuh dan tidak konstan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran pemerintah dalam perekonomian menurut Adam Smith (1776) dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran pemerintah dalam perekonomian menurut Adam Smith (1776) dalam (Kuncoro, 2010: 260) tidaklah diperlukan. Perekonomian akan berjalan dengan sendirinya menuju keseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu sistem negara kesatuan. Tuntutan desentralisasi atau otonomi yang lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi daerah memiliki kaitan erat dengan demokratisasi pemerintahan di tingkat daerah. Agar demokrasi dapat terwujud, maka daerah harus memiliki kewenangan yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan kultural, dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik selama periode tertentu. Menurut Sukirno (2000), pertumbuhan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara yang berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan jalan mengolah sumberdaya ekonomi potensial menjadi ekonomi riil
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi adalah usaha meningkatkan pendapatan perkapita dengan jalan mengolah sumberdaya ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat ( United Nations, 2015).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat ( United Nations, 2015). Dipandang dari segi ketenagakerjaan,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 2011:18-19). Hal ini serupa dengan yang diutarakan oleh Rovia (2013:1) dalam
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan upaya untuk mengubah kondisi kehidupan dari yang dipandang tidak memuaskan menjadi lebih baik secara lahir dan batin (Todaro, 2011:18-19). Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. terbukti PBB telah menetapkan Millenium Development Goals (MDGs). Salah
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, masalah kemiskinan telah menjadi masalah internasional, terbukti PBB telah menetapkan Millenium Development Goals (MDGs). Salah satu tujuan yang ingin dicapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem otonomi daerah, terdapat 3 (tiga) prinsip yang dijelaskan UU
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sistem otonomi daerah, terdapat 3 (tiga) prinsip yang dijelaskan UU No.32 Tahun 2004 yaitu desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Desentralisasi
Lebih terperinciModal Insani (Human Capital) dan Pembangunan Ekonomi
Modal Insani (Human Capital) dan Pembangunan Ekonomi Prof. H. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Guru Besar FEB Universitas Gadjah Mada Disampaikan pada acara University
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah pembangunan ekonomi bukanlah persoalan baru dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pembangunan ekonomi bukanlah persoalan baru dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi merupakan bagian dari pembangunan nasional yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, pembangunan merupakan syarat mutlak bagi suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan merupakan suatu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan negara, dimana pembangunan mengarah pada proses untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi merupakan faktor penting yang berperan besar dalam pertumbuhan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di suatu negara bisa dijadikan alat ukur untuk menganalisa tingkat perkembangan perekonomian di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi disuatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk melihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk melihat kinerja perekonomian, baik di tingkat nasional maupun regional (daerah). Menurut Todaro (dalam Yunitasari,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia merupakan kekayaan bangsa dan sekaligus sebagai modal dasar
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan kekayaan bangsa dan sekaligus sebagai modal dasar pembangunan. Tujuan dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional. Proses ini mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan dan penggunaan waktu (Boediono, 1999). pada intinya PDB merupakan nilai moneter dari seluruh produksi barang jadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu negara memiliki beberapa tujuan termasuk Indonesia, yang mana salah satu tujuannya ialah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Salah satu ukuran dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional. Pembangunan. secara material dan spiritual (Todaro dan Smith, 2012: 16).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional. Pembangunan harus merepresentasikan perubahan suatu masyarakat secara menyeluruh yang bergerak dari kondisi yang
Lebih terperinciChapter 2 Comparative Economic Development
Chapter 2 Comparative Economic Development Karakter Umum dari Negara sedang Berkembang Tingkat yang rendah dari kehidupan dan produktivitas Tingkat rendah dari modal manusia Tingkat yang tinggi dari ketidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam mengelola potensi sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah upaya untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah dalam mengelola potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka membutuhkan pembangunan. Manusia ataupun masyarakat adalah kekayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara maka membutuhkan pembangunan. Manusia ataupun masyarakat adalah kekayaan bangsa dan sekaligus sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini berfokus pada penilaian kualtias pertumbuhan ekonomi kawasan Subosukowonosraten. Data diambil secara tahunan pada setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendapatan Perkapita Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Di Provinsi Riau. Vol. II, No. 02, (Oktober, 2015), 1-2.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan manusia merupakan salah satu indikator bagi kemajuan suatu negara. Suatu negara dikatakan maju bukan saja dihitung dari pendapatan domestik bruto
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembangunan manusiadengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi. untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak literatur ekonomi pembangunan yang membandingkan antara pembangunan manusiadengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya yang sudah direncanakan dalam melakukan suatu perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro, biasanya dilihat dari pertumbuhan angka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan utama Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat yang hidup sejahtera bebas dari belenggu kemiskinan. Hal ini tercantum
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kemiskinan adalah masalah bagi negara-negara di dunia terutama pada negara yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan adalah masalah bagi negara-negara di dunia terutama pada negara yang sedang berkembang. Bagi Indonesia yang merupakan salah satu negara berkembang yang ada di
Lebih terperinciVIII. KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. produktivitas tenaga kerja di semua sektor.
VIII. KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan 1. Dalam jangka pendek peningkatan pendidikan efektif dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja pertanian dibanding dengan sektor industri
Lebih terperinci