BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN
|
|
- Verawati Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN 2.1 Proses Bisnis PT TELKOM Secara Umum Perusahaan penyelenggara telekomunikasi terbesar di Indonesia yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (yang selanjutnya disebut PT TELKOM), saat ini mencoba untuk menjadi perusahaan informasi dan komunikasi (Infocom) yang menyediakan jasa dan jaringan telekomunikasi secara menyeluruh (fulservice and network provider). Aktivitas utama PT TELKOM adalah menyediakan jasa dan jaringan telekomunikasi. Penataan fungsi-fungsi dalam struktur organisasi PT TELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan telekomunikasi kelas dunia, yaitu e-tom (enhanced Telecommunication Operation Maps) seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.1 e-tom sebagai acuan fungsi-fungsi dalam organisasi PT TELKOM The enhanced Telecom Operations Map TM (etom) Business Process Framework, Enrico Ronco, exp volume 2 n, 4 December Dikutip 11 Februari 2008 dari, 22
2 e-tom merupakan sebuah framework yang dikembangkan oleh TeleManagement Forum, yang dapat digunakan oleh para service provider untuk mendefinisikan fungsi dalam setiap unit organisasinya. e-tom berfokus pada dua area yakni : Business/Customer/Products Solution/System/Implementation Dalam kerangka fokus pada dua area di atas, e-tom terbagi atas dua bagian vertikal yang masing-masing terdiri atas beberapa lapisan horisontal dan vertikal juga. Seperti yang ditunjukkan pada gambar sebelumnya, 2 bagian utama vertikal dalam e-tom adalah : 1. Operations Fulfillment, Assurance and Billing (FAB) merupakan inti utama dari Operations. Ada beberapa pengelompokan proses fungsional pada bagian Operations yang terbagi atas berbagai area, seperti : Customer Relationship Management, berkaitan dengan manajemen kebutuhan pelanggan, cara mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan bagaimana menjaga hubungan dengan pelanggan. Service Management and Operations berhubungan dengan manajemen pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Resource Management and Operations berhubungan dengan penanganan pemenuhan layanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Supplier/Partnership Relationship Management berhubungan dengan fungsi menjaga harmonisasi hubungan dengan partner atau supplier. Keempat area di atas merupakan satu kesatuan, sehingga gangguan terhadap salah satu bagian akan mengakibatkan keterlambatan proses di bagian yang lain yang dapat mengakibatkan menurunnya service level terhadap pelanggan. 23
3 2. Strategy, Infrastructure & Products Bagian vertikal yang kedua adalah Strategy, Infrastructure dan Products (SIP). Strategy, Infrastructure & Product berhubungan dengan strategi dan proses lifecycle management. Bagian ini terdiri atas : Marketing & Offer Management, terfokus pada pengembangan bisnis inti lewat strategi marketing, penawaran produk baru dan manajemen terhadap produk lama. Service Development & Management terfokus pada perencanaan, pengembangan dan penyampaian services ke area operasi. Resource Development & Management terfokus pada perencanaan, pengembangan dan penyampaian resources yang dibutuhkan untuk menunjang pelayanan yang dilakukan pada area operasi. Supply Chain Development & Management terfokus pada usaha pemilihan supplier dan partner yang terbaik melalui mekanisme pemilihan yang efektif. Proses bisnis di PT TELKOM secara global yaitu meliputi Key Value Creation Process, Functional Support, Product Owner, Delivery Channel Service, dan Customer. Key Value Creation Process memiliki fokus kepada beberapa hal yaitu: usaha mempertahankan bisnis existing yang sedang memasuki masa saturasi, pengembangan secara agresif bisnis yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi, dan persiapan platform bisnis masa depan yang berbasis internet dan mulitimedia. Kegiatan-kegiatan tersebut dijabarkan dalam suatu bisnis portfolio dan strategi, di mana hasilnya dapat dilihat dari bisnis performance yang merupakan tolok ukur keberhasilan implementasi bisnis portfolio dan strategi tersebut. Setelah itu, hasil ini diimplementasikan oleh tiap-tiap fungsi bisnis atau Functional Support untuk menjabarkan bisnis portfolio dan strategi PT TELKOM ke dalam setiap aktivitas, diwujudkan dengan tersedianya jasa telekomunikasi yang merupakan produk dari core business PT. TELKOM. Sesuai dengan struktur organisasi PT TELKOM yang berbasis pada customer-centric organization, maka dibentuklah Product Owner sebagai penghasil dan pemelihara produk jasa 24
4 telekomunikasi dan Delivery Channel sebagai pemasaran produk PT TELKOM kepada Customer. Product Owner sendiri tidak bertugas dalam penyaluran distribusi. Product Owner hanya memfokuskan pada masalah teknis produk dan tidak melakukan kegiatan pemasaran. Semua produk PT TELKOM disampaikan kepada customer melalui Delivery Channel sebagai jalur distribusi. Delivery Channel juga bertugas untuk mendapatkan informasi mengenai kepuasan serta kebutuhan customer, di mana customer PT TELKOM terdiri dari tiga segmen yaitu : 1. Segmen Personal/Retail, segmen ini menjadi tanggung jawab Divisi Regional (DIVRE). 2. Segmen Bisnis/Korporat, segmen ini menjadi tanggung jawab Divisi Enterprise Service (DIVES/ESC). 3. Segmen Operator (Other Licensed Operator, selanjutnya disebut dengan OLO), segmen ini menjadi tanggung jawab Divisi Carrier & Interconnection Service (DIVCIS). 25
5 Melalui proses bisnis ini, diharapkan PT TELKOM dapat mengembangkan bisnisnya sesuai harapan customer. Posisi Customer, Delivery Channel, Product Owner dan Functional Support di PT TELKOM bila diterjemahkan dalam framework e-tom dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 2.2 Posisi Customer, Product Owner, Delivery Channel dan Functional Support PT TELKOM dalam framework e-tom Firmansyah, Rinaldi. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Corporate Presentation on One Day Conference in Kuala Lumpur, disampaikan 01 Maret
6 Gambar 2.3 Proses Bisnis Global PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Ruang Lingkup Telkom Flexi Definisi Layanan Telkom Flexi Telkom Flexi atau dikenal dengan istilah Flexiphone CDMA adalah layanan jasa telekomunikasi suara dan data dengan kemampuan mobilitas terbatas (limited mobility phone) berbasis teknologi CDMA dengan frekuensi 800 MHz. Layanan ini dapat digunakan untuk menerima atau mengirim suara atau data, tidak hanya pada saat pelanggan berada di 12 Firmansyah, Rinaldi. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Corporate Presentation on One Day Conference in Kuala Lumpur, disampaikan 01 Maret Telkom, Format Perencanaan Bisnis Telkom Flexi, Dokumen yang tidak dipublikasikan,
7 rumah tetapi juga pada saat di luar rumah dimana masih berada di dalam satu cakupan area pelayanan (homezone). Tarif layanan mengacu pada tarif layanan telepon tetap (PSTN) dengan penambahan biaya untuk fasilitas limited mobility, fitur-fitur lainnya seperti CLI, SMS, dan Voice Mail, dengan pilihan cara pembayaran secara prabayar (prepaid) maupun pasca bayar (postpaid) Jenis Layanan Telkom Flexi Jenis layanan yang diberikan oleh Telkom Flexi sebagai upaya untuk memanjakan para konsumennya adalah sebagai berikut: (1) Layanan Telephony (Voice, Faksimile) termasuk fiturfiturnya diantaranya adalah Call Forwarding, Call Barring, Call Hold, Call Waiting, Cancel Call Waiting, Calling Line Identification Presentation (CLIP), Calling Line Identification Restriction (CLIR), Three Way Calling, Voice Mail, Message Waiting Indicator, Do Not Disturb, Calling Name Presentation, Call Control, Outgoing Call Allowance, Selective Call Acceptance, Activation Schedule Profile, Priority Access. (2) Layanan Data Communication termasuk SMS, Web Service dan MMS. (3) Fitur mutasi otomatis secara terbatas. (4) Layanan Prabayar (Flexi Trendy) dan Pasca Bayar (Flexi Classy). (5) Service dan fitur lainnya yang mampu dilayani dengan menggunakan teknologi CDMA Value Added Telkom Flexi Selain memiliki fitur-fitur dan layanan seperti yang diutarakan di atas, Telkom Flexi memiliki beberapa value added service yang merupakan keunggulan dari produk Telkom Flexi, yaitu: 28
8 (1) Kualitas komunikasi suara sekelas telepon kabel (wireline phone), bebas interferensi dan cloning. (2) Skenario Call dan Penomoran mengacu kepada ketentuan PSTN. (3) Fleksibilitas/limited mobility dalam area pelayanan/home zone (kurang lebih radius 15 km tergantung trafik). (4) Tarif usage/pulsa yang murah (mengacu tarif PSTN). (5) Dapat digunakan untuk komunikasi data (internet access, fax dll) dengan kecepatan sampai dengan 144 Kbps. (6) Fitur/layanan tambahan dengan standar fitur mobile phone (SMS, Voice Mail, CLI dll). (7) Pilihan terminal pelanggan/cpe berupa fix phone (cordless phone) atau terminal mobile phone (handphone) untuk yang menghendaki telepon yang lebih personalized. (8) Pilihan sistem pembayaran yaitu sistem prepaid dan sistem postpaid. (9) Ketersediaan dan kecepatan instalasi (service delivery). Penyelenggaraan Fixed Wireless Access (FWA) CDMA pada frekuensi 800 MHz merupakan salah satu strategi PT TELKOM untuk pemenuhan salah satu demand layanan InfoCom yang mencakup penyediaan layanan voice dan komunikasi data. Untuk memberikan layanan tersebut diketahui bahwa teknologi wireless dapat memberikan solusi dengan percepatan pembangunan dan biaya yang paling optimal Sejarah Bisnis Produk Berdasarkan data dari demand line telepon cukup besar sehingga diperlukan penambahan line telepon sampai dengan tahun 2007 sebanyak sst. Potensi jaringan yang ada saat ini sebanyak sst yang sudah digunakan sebesar sst, tersisa sebesar sst. Untuk dapat melayani pelanggan sampai dengan tahun 2007 perlu 29
9 dilakukan pembangunan sebanyak sst. Dari demand sebesar itu TELKOM mentargetkan untuk menyediakan 65% dari total demand atau sebesar dan 60% atau sebesar dilayani dengan teknologi wireless. Pertimbangan penggunaan teknologi wireless dibandingkan dengan teknologi wireline dalam memenuhi demand telepon adalah: Potensi jaringan tidak sesuai dengan lokasi daftar tunggu dan demand yang secara geografis menyebar. Pembangunan wireline memerlukan perijinan dan koordinasi berbagai pihak misalnya dinas PU, PLN, PGn, PT. KIA dan lain-lain. Pembangunan infrastruktur wireline/jaringan kabel (bawah-tanah) memerlukan biaya dan waktu yang lama. Berdasarkan data di lapangan bahwa 1 (satu) sst memerlukan biaya kurang lebih sebesar US$ dan memerlukan waktu selama kurang lebih 1,5 (satu setengah) tahun. Sedangkan untuk pembangunan dengan infrastruktur wireless memerlukan kurang lebih 250 US$ per 1 (satu) sst dimana relatif lebih optimal untuk daerah yang menyebar. Teknologi jaringan kabel memerlukan biaya yang tinggi dalam operation and maintenance serta tingkat gangguan relatif lebih tinggi Sasaran Pertumbuhan dan Keuangan Pelanggan Flexiphone terdiri atas pelanggan postpaid dan prepaid. Diharapkan komposisi pelanggan postpaid dibanding prepaid adalah 38%:62% dengan ARPU pelanggan postpaid sebesar Rp terdiri atas abonemen sebesar Rp dan Usage sebesar Rp dan ARPU pelanggan pre paid tahun 2002 sebesar Rp Diharapkan ARPU akan tumbuh sebesar 8%/th. Jumlah pelanggan ditargetkan tahun 2002 sebesar , tahun 2003 adalah , tahun 2004 adalah 1,20 juta, tahun 2005 adalah 1,73 juta, dan mulai tahun 2006 semua kapasitas yang dibangun akan dipakai oleh pelanggan yaitu sebesar 1.89 juta pelanggan. Jumlah pelanggan rata-rata tumbuh sebesar 30
10 83%/tahun. Proyeksi pertumbuhan ini akan menghasilkan pendapatan pada tahun 2002 dengan masa operasi 3 bulan sebesar Rp. 4,9 Milyar, tahun 2003 sebesar Rp. 691,5 Milyar, tahun 2004 sebesar Rp. 2,1 Trilyun dan akan tumbuh rata-rata 23%/tahun sampai tahun 2010 dengan tingkat keuntungan (profit margin) adalah antara 20% sampai dengan 35% Perencanaan Keuangan Untuk memenuhi demand sampai tahun 2007 sebesar 1,886,000 lines, TELKOM membutuhkan dana investasi system CDMA sebesar Rp. 5,17 Trilyun. Pembiayaan Investasi ini direncanakan melalui penjualan obligasi (bonds), sedangkan sisanya akan didanai melalui vendor financing melalui pinjaman jangka panjang Struktur Organisasi PT TELKOM membentuk ProBis FlexiPhone agar implementasi bisnis ini dapat dilaksanakan secara lebih fokus dan membangun kompetensi PT TELKOM. KAPROBIS TELKOMWIRELESS PROBIS SekProBis Koor Bid Pelayanan & Pemasaran Koor Bid Network Koor Bid OSS Koor Bid Pengembangan Koor Bid Payment & Hub Operator Koor Bid Keuangan Koor Bid Umum DEPUTY Koor YanMasRegional 1 s/d 7 Koor NetRegional 1 s/d 7 Koor OSSRegional 1 s/d 7 Koor Project Regional 1 s/d 7 Koor PaymentRegional 1 s/d 7 Koor Keuangan Regional 1 s/d 7 DIVRE Gambar 2.4 ProBis Telkom Flexi Telkom, Format Perencanaan Bisnis Telkom Flexi, Dokumen yang tidak dipublikasikan,
11 2.2.8 Analisis Pasar Sesuai dengan positioning produk Flexiphone yaitu di antara layanan fixed phone dengan layanan mobile phone dilihat dari variabel pricing dan kapabilitasnya, pasar produk flexiphone ini dapat dikelompokkan menjadi 4 katagori yaitu: o o o o Calon pelanggan fixed phone atau mobile phone yang belum mendapatkan layanan Pelangggan eksisting mobile phone yang menginginkan tarif lebih murah Pelanggan eksisting fixed phone yang menginginkan kapabilitas layanan mendekati mobile phone Pelanggan eksisting mobile dan fixed phone yang menginginkan konvergensi layanan. Comparative Product/Service Offering High Cellular Quality 2) of Service TELKOM Flexi Phone (CDMA - FWA) TELKOM Fixed Lines Low Low Tariff / ARPU High Gambar 2.5 Telkom Flexi Service Offering 15 Dengan positioning produk diantara fixed phone dengan mobile phone, potensi pasar produk Flexiphone adalah seluruh pasar telekomunikasi di Indonesia (dalam jangkauan area pelayanan BTS 15 Telkom, Format Perencanaan Bisnis Telkom Flexi, Dokumen yang tidak dipublikasikan,
12 Flexiphone CDMA) baik sebagai produk retail (pelanggan / end customer / user) atau sebagai produk resale (wartel, warnet). Positioning ini akan mempertajam target market sesuai dengan 4 katagori segmentasi di atas. Selanjutnya perencanasan pasar disesuaikan dengan target pasar yang didefinisikan. 2.3 Analisis TOWS (Threats, Opportunities, Weakness, and Strength) Telkom Flexi 16 THREATS Strategic Aspect Telkom Group Competition Note Manuver pesaing yang cukup agresif (esia) Migrasi Frekuensi 1900MHz - Tingkat Churn Telkom Flexi meningkat. Telkom Flexi divre 2 dan divre 3 migrasi ke 800 MHz Growth pelanggan esia sebesar 167% (dari 487 ribu menjadi 1,3 juta) Isat Pada saat ini Esia mencoba mengikuti Flexi Combo dengan mengeluarkan produk sejenis dengan branding Esia GoGo Tidak ada kompensasi dari regulator, PT TELKOM perlu mengeluarkan cost untuk hal ini. Exelcomindo, selular - Secara agresif meningkatkan coverage untuk memperkuat posisi layanan kepada konsumen - Expand roaming 3G ke luar negri Dengan dukungan modal yang kuat mulai tahun 2006 Excelcomindo memperlihatkan pertumbuhan yang positif, secara agresif mereka membangun infrastruktur untuk memperluas coverage mereka Hartono, KJ, 2007, Spin Off Telkom Flexi Dalam Upaya Meningkatan Nilai Perusahaan PT TELKOM, Bandung. 33
13 OPPORTUNITIES Strategic Aspect Telkom Group Competition Note Addresable Market (CAGR) Fixed Wire line Fixed Wireless Mobile Competition Lanscape Fixed Fixed Wireless Mobile Growth (G), Industri (I) - G: 17%, I: 2% - G: 8%, I: 38% - G: 17%, I: very high Forecast: Growth: 6% FWA 33% Mobile Growth 11,4% Telkomsel menyumbang kurang lebih 60% dari keseluruhan revenue PT TELKOM. Hal ini menyebabkan ketergantungan PT TELKOM pada PT Telkomsel sangat tinggi Pertumbuhan pasar masih terbuka untuk Fixed, Fixed Wireless, dan mobile meskipun untuk pasar Fixed terlihat sudah mature. 34
14 WEAKNESS Strategic Aspect Telkom Group Competition Note Kontribusi revenue Target revenue 2006 Marketing dan produksi - Fixed Wireline - Flexi - Kontribusi mobile (Telkomsel) sebesar 55% Ketergantungan PT TELKOM pada PT Telkomsel sangat tinggi 97% Target revenue tidak tercapai - Produksi pulsa per LIS turun - Tingkat churn tinggi -Fixed wireline belum mampu memposisikan dirinya untuk bersaing dengan produk subsitusi -Berakhirnya promo GB3 mengakibatkan total net add pelanggan flexi berada pada niali minus, flexi kehilangan market share yang cukup besar. 35
15 STRENGTH Strategic Aspect Telkom Group Competition Note EBITDA 33% ISAT 0,3% XL 46,9% Operating expenses (profitabilitas) Revenue wireless Market share seluler Market capitalization Revenue growth YoY 14% ISAT 9,2% XL 50% 72% (Rp 41,8T) ISAT 20% XL 5% 51% ISAT 26,2% XL 16,6% USD$20Billion 23,4% ISAT 1,4% XL 54% PT TELKOM lebih leluasa melakukan investasi dibandingkan kompetitornya, tercermin dari besarnya EBITDA Telkomsel growth revenue 1,65 kali growth operating expenses, ISAT 0,15 kali, dan XL 1 kali Revenue PT TELKOM jauh di atas pesaing PT TELKOM memimpn pasar jauh di atas pesaing Urutan ke 3 di kawasan regional, sesudah hina Mobile dan Bharti Air Secara absolut telkomsel 75% naik, naik 2 % diabnding 2005 Net income 62,7% ISAT -8,9% Net income jauh diaatas pesaing Organisasi Dan SDM - Kinerja - Meningkat - Kepuasan - Relatif tinggi, ESI 80,7% & EDI 11,8% - Loyalitas - Tinggi Produktifitas meningkat seiring dengan bertumbuhnya perusahaan. 36
16 2.4 Pengelolaan Bisnis Telkom Flexi (Internal Isu) Budaya Organisasi Belum terlihat adanya paradigma shift mindset dari bisnis wireline ke bisnis wireless dalam pengelolaan bisnis Telkom Flexi, yang dapat diindikasikan sebagai berikut: Policy marketing berada di tingkat corporate, sementara setiap divre (divisi regional) mempunyai regional policy yang berbeda dengan divre lain. Standar nasional untuk CC (customer care) & billing system secara nasional belum diimplementasikan. SLA (Service Level Agremeent) antara PO (Product Owner) yang dalam hal ini divisi FWN dan DC (Distribution Channel) dalam hal ini diwakili oleh divre tidak sepenuhnya dilaksanaakan, sehingga dukungan after sales service-nya sangat kurang. Birokrasi di internal PT TELKOM menyebabkan response yang lambat dalam menghadapi manuver kompetitor. Gambar 2.6 Existing Telkom Flexi Business Model Dari wawancara dengan perwakilan PT TELKOM. 37
17 2.3.2 Business Strategic o Strategic Focus Disamping Telkom Flexi, PT TELKOM mengelola portofolio bisnis yang lain (Fixed Multimedia), sementara kompetitor fokus pada bisnis wireless. Telkom Flexi tidak dikelola secara end to end sehingga sulit dikontrol, karena melibatkan beberapa unit lain yang tidak hanya menyediakan resources untuk Telkom Flexi. o Business Model Sampai saat ini positioning Telkom Flexi belum didefinisikan secara jelas, sehingga beberapa kasus sering terjadi konflik dengan produk PT TELKOM lainnya. o Resourcess Allocation Resources harus dialokasikan keseluruh area bisnis dan sulit untuk dibagi secara proporsional serta tepat sasaran. Divre mengalokasikan anggaran marketing yang terbatas untuk seluruh produk termasuk Telkom Flexi, sehingga sulit untuk mencapai target yang optimal. Jumlah SDM yang mempunyai kompetensi yang memadai sangat terbatas, dan harus dialokasikan pada seluruh area bisnis Financial Kebutuhan modal Telkom Flexi selama 5 tahun ke depan memerlukan investasi yang besar, sementara itu PT TELKOM juga harus mengalokaskan anggaran investasi untuk bisnis lainnya (Speedy, FWL, Multimedia). 18 Telkom & A T Kearney, Positioning Telkom Flexi for Future, Dokumen yang tidak dipublikasikan,
18 2.4 Kontributor Nilai Saham PT TELKOM Portofolio bisnis PT TELKOM saat ini terdiri atas fixed phone (PSTN & FWA Telkom Flexi), multimedia dan mobile (PT Telkomsel). Dari harga saham PT TELKOM per tanggal 25 Desember 2005 sebesar Rp ,- jika di breakdown maka nilai saham ini akan dikontribusiakn oleh 19 : Bisnis PSTN, FWA Telkom Flexi dan Multimedia (PT TELKOM unkonsolidasi dan anak perusahaan lain selain PT Telkomsel) sebesar 42% atau senilai Rp ,- dari total nilai saham PT TELKOM. Bisnis seluler (melalui PT Telkomsel) berkontribusi sebesar 58% atau senilai Rp ,- dari total nilai saham PT TELKOM. Secara umum dapat diketahui bahwa kontribusi bisnis seluler sangat jauh dominan dia atas saham PT TELKOM. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan investor terhadap bisnis PT TELKOM non gabungan (FWL, FWA Telkom Flexi, dan Multimedia) lebih kecil jika dibandingkan dengan prospek bisnis seluler di PT Telkomsel. 2.6 Market Share 20 Market share pelanggan Fixed Wireless Access (Telkom Flexi) sampai dengan Desember 2006 mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 7,85% pada posisi akhir tahun 2005 menjadi 6,14% pada Desember 2006 dalam lingkup industri wireless secara keseluruhan. Sedangkan dalam lingkup industry fixed wireless, market share Flexi menurun sangat signifikan (hamper 14%) dari 84,62% pada posisi akhir 2005 menjadi 70.85% pada Desember Meskipun sampai dengan Desember 2006 jumlah pelanggan Flexi mengalami kenaikan sebesar 3% dibandingkan dengan Desember 2005, namun pertumbuhan pelanggan operator lain lebih tinggi dari Flexi sehingga terjadi penurunan market share pelanggan Flexi yang cukup signifikan. 19 Komposisis Valuasi Saham PT Telkom oleh Citigroup 10 November TELKOM Laporan Tahunan 2006, Dikutip 23 Maret, 2008 dari 39
19 Produk operator lain yang mengalami penurunan market share pada Desember 2006 hanyalah StarOne dan Indosat GSM, sedangkan di Industri ratarata mengalami kenaikan jumlah market share pelanggan seperti : Telkomsel meningkat 4,4%, Esia meningkat 1,2%, XL meningkat 0,74% dan Mobile-8 meningkat 0,26% posisi sampai dengan Desember XL 14.20% Indosat 23.20% Flexi 6.10% Telkomsel 51.30% Gambar 2.7 Market Share Wireless Esia 2.10% St ar One 0.40% Fr en 2.60% Esia 24.50% St ar One 4.70% Flexi 70.90% Gambar 2.8 Market Share Fixed Wireless 40
BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN
BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN 2.1 Proses Bisnis PT. TELKOM Secara Umum Perusahaan penyelenggara telekomunikasi terbesar di Indonesia yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (yang selanjutnya disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh perusahaan milik negara mulai tahun 1961. Pengembangan dan modernisasi atas infrastruktur telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang digunakan saat ini adalah telepon rumah. dibawa kemanapun kita pergi. Lambat laun telepon rumah mulai ditinggalkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Komunikasi merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis daya saing..., 1 Rani Nur'aini, FT UI, 2009 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manfaat kompetisi yang semakin ketat di sektor telekomunikasi kini mulai dirasakan oleh masyarakat luas. Persaingan teknologi dan persaingan bisnis antar-operator telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di abad ke 21 sekarang ini telah terjadi perubahan besar umat manusia di berbagai bidang kehidupan. Mobilitas masyarakat di berbagai lapisan usaha untuk memenuhi
Lebih terperinciFLEXI DAN MIGRASI FREKUENSI
BAB 2. FLEXI DAN MIGRASI FREKUENSI 2.1 TELKOM FLEXI PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Telkom Flexi Telkom Flexi atau yang dikenali sebagai Flexi adalah salah satu produk telepon fixed wireless yang dikeluarkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat dalam dunia teknologi dan telekomunikasi menempatkan industri telekomunikasi seluler menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor pendapatan ekonomi di suatu negara. Bahkan menjadi tolak ukur maju tidaknya ekonomi suatu wilayah.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia dan arus globalisasi yang cepat, menunjukkan bahwa tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan masyarakat yang semakin maju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi dewasa ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi dewasa ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi telekomunikasi
Lebih terperinci1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah perkembangan teknologi yang berbasis telekomunikasi. Ini menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif khususnya di bidang jasa telekomunikasi dan informasi, penyedia jasa berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan bisnis bergerak (nirkabel) di Indonesia pada dasarnya dibedakan atas jasa full mobility, yang seringkali disebut sebagai bisnis celullar, dan jasa limited
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT Telkom), Telkomsel (PT Telekomunikasi Selular), Satelindo (PT Indosat Tbk.) dan XL (PT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tahun 2000 hingga saat ini, industri telekomunikasi di Indonesia merupakan industri yang tingkat pertumbuhannya sangat pesat dibandingkan dengan perindustrian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. manusia menjadi berubah lebih mudah dan terasa dekat.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komunikasi merupakan suatu hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kompetisi pada industri telekomunikasi selular di Indonesia saat ini telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetisi pada industri telekomunikasi selular di Indonesia saat ini telah memasuki tahap jenuh. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan pendapatan operator telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 1 BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan bisnis di sektor telekomunikasi semakin ketat baik dari lingkungan bisnis jasa maupun industri telekomunikasi. Munculnya operatoroperator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat dirasakan pengaruhnya adalah semakin mudahnya pemenuhan kebutuhan manusia dalam hal berkomunikasi.
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan laju perkembangan teknologi informasi yang sangat atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan pasar dan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri telekomunikasi di dunia termasuk di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan industri telekomunikasi di dunia termasuk di Indonesia hingga saat ini tercatat paling tinggi dibandingkan industri yang lain. Pertumbuhan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E ( Telecommunication, Information, Media and Edutaiment)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN Persaingan layanan fixed wireless access (FWA) berbasis teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) di Indonesia semakin ketat. Di Indonesia ada 3 operator FWA yaitu,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan
Lebih terperinciKonsekuensi Perpajakan Bagi Pemekaran Usaha Yang Memenuhi Syarat
LAMPIRAN 1 Konsekuensi Perpajakan Bagi Pemekaran Usaha Yang Memenuhi Syarat Perlakuan Terhadap Induk Perusahaan (Parent Company) o Tidak Ada Keuntungan Atau Kerugian Akibat Pengalihan Harta Induk perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. LatarBelakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. LatarBelakang Layanan jasa oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai penyedia listrik adalah satu hal yang vital bagi kelangsungan hidup perusahaan, pelanggan selalu menuntut
Lebih terperinciBab III METODOLOGI PENELITIAN
21 Bab III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1.Sejarah singkat Perusahaan. Telkomsel merupakan operator seluler terbesar di Indonesia yang memiliki pelanggan hingga 65 juta atau dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain dari telepon seluler bertambah seiring dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi di bidang telepon selular membantu sektor telekomunikasi saat ini tak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi di negara ini, banyak muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang teknologi komunikasi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah
Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi selular merupakan salah satu sarana komunikasi yang mampu menyediakan komunikasi secara cepat dan kapan saja. Seiring
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan terjadi bila terdapat produk yang sama dari beberapa produsen berbeda memperebutkan pasar sama. Persaingan dapat ditemukan di berbagai bentuk bisnis, termasuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan telepon selular di Indonesia diprediksikan mengalami peningkatan dengan jumlah yang cukup tajam. Hal ini merupakan dampak dari semakin ketatnya persaingan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Penelitian
1 Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Penelitian Tugas utama pemerintah adalah melayani kebutuhan masyarakatnya melalui lembaga-lembaganya. Salah satunya melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dimana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini sangat pesat. Salah satunya pada perkembangan telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi di mana saja dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun, membuat kehidupan dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun, membuat kehidupan dunia semakin modern dan mudah. Hal tersebut berlaku juga dalam bidang telekomunikasi, teknologi
Lebih terperinciISBN :
PENGUKURAN KUALITAS PRODUK & LAYANAN FLEXI TRENDY YANG BERPENGARUH TERHADAP CHURN DENGAN METODE CUSTOMER VALUE ANALYSIS (Studi Kasus di PT. TELKOM Divisi Regional IV Jawa Tengah & D.I.Yogyakarta) Arfan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pemasaran pada era globalisasi sekarang ini telah menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran pada dasarnya adalah
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN..
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR..... DAFTAR LAMPIRAN.. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.......... 1.2. Perumusan Masalah.... 1.3. Tujuan Penelitian...... 1.4. Manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan analisi eksternal yang dihadapi oleh perusahaan. yang baik, dapat membantu meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang penelitian dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan beberapa bagian lainnya yang meliputi perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. I. 1. Latar Belakang
1 BAB I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang Belanja iklan produk setiap tahunnya terus bergerak naik sebesar 20%. Produk telekomunikasi, perawatan tubuh (toiletries), kosmetik, rokok, makanan dan minuman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di Indonesia dari monopoli menjadi kompetisi melalui UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA. Gambar 5. 1 Kuadran Analisa SWOT
BAB V ANALISA DATA 5.1 Analisis SWOT 5.1.1 Kuadran Analisa SWOT Gambar 5. 1 Kuadran Analisa SWOT Kuadran 1 menggambarkan bahwa situasi yang sangat baik karena ada kekuatan yang dimanfaatkan untuk meraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat, perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang awalnya hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan manusia terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat semakin tinggi
Lebih terperinciCompany LOGO. Pengantar (Inovasi) Aplikasi Bergerak. Produk Aplikasi Bergerak di Indonesia
Company LOGO Pengantar (Inovasi) Aplikasi Bergerak Produk Aplikasi Bergerak di Indonesia Produk Telekomunikasi Seluler di Indonesia 3G / 3.5G (HSDPA) GSM Mobile CDMA Fixed Wireless CDMA Internet Mobile
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, telekomunikasi telah menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat memunculkan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap lingkunagan baik secara langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggan harus mempertahankannya agar tidak kalah dengan operator lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Divisi Telkom Flexi Surakarta yang telah mendapat citra baik di banyak pelanggan harus mempertahankannya agar tidak kalah dengan operator lainnya. Seperti dalam melayani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Become a Dominant Infocom Player in the Region, bergerak dalam bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan iklim bisnis yang terjadi menyebabkan perubahan tatanan bisnis secara global yang mendorong terjadinya perubahan mendasar yang melahirkan lingkungan telekomunikasi
Lebih terperinciCorporate Business Solution
PT. MITRATELECOM GLOBAL MANDIRI Great Spirit & Grand Strategy 2017 TELECOMMUNICATION Corporate Business Solution PROPOSAL PENAWARAN Solusi Hemat Telekomunikasi Yth : Pelanggan Corporate Business Solution
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan sarana komunikasi mengalami perubahan seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat. Semula komunikasi masyarakat hanya menggunakan
Lebih terperinciPT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA
PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA TENTANG TELKOM Dalam rangka menuju perusahaan digital telco, Telkom melakukan transformasi organisasi dari sebelumnya berdasarkan adjacent portfolio empat segmen usaha
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab 2 a
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab 2 a 2.1 Industri Telekomunikasi Seluler di Indonesia Teknologi telekomunikasi seluler berkembang seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat terhadap telekomunikasi. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Industri Telekomunikasi di Indonesia. baik untuk mendukung kegiatan pemerintahan, pendidikan, bisnis, kesehatan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kondisi Umum Industri Telekomunikasi di Indonesia Telekomunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, baik untuk mendukung kegiatan pemerintahan,
Lebih terperinciPT XL AXIATA TBK. Paparan Publik
PT XL AXIATA TBK. Paparan Publik 31 March 2017 Di 2016, Industri Telekomunikasi Seluler Bergeser Dari Layanan Tradisional ke Layanan Berbasis Data dan seiring ini, XL di 2016 Menuju Data Focus Company
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya perkembangan bisnis operator
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai
1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai media penghubung menjadi semakin penting bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan telekomunikasi dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis manajemen..., Lestari Pragusvita, FT UI, 2010.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi di dunia terjadi dengan sangat pesat karena kebutuhan berkomunikasi menjadi sebuah sarana yang diperlukan bagi masyarakat banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia telekomunikasi dewasa ini terjadi sangat pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan telekomunikasi baru. Setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB III PERKEMBANGAN BISNIS SELULAR DAN FWA INDOSAT
BAB III PERKEMBANGAN BISNIS SELULAR DAN FWA INDOSAT 3.1 SEKILAS TEKNOLOGI SELULAR DAN FWA Pembahasan teknologi selular dan FWA yang dilakukan pada Sub Bab ini ditekankan pada beberapa aspek teknis yang
Lebih terperinciKAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN FWA INDOSAT TESIS
KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN FWA INDOSAT TESIS Oleh DESRITAYANTI 0606003253 MANAJEMEN TELEKOMUNIKASI PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PASCA SARJANA BIDANG ILMU TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA GENAP 2007/2008
Lebih terperinciDiskusi MASTEL : Kebijakan Tarif Telekomunikasi dan Pengaruhnya Terhadap Iklim Usaha Telekomunikasi di Indonesia
Diskusi MASTEL : Kebijakan Tarif Telekomunikasi dan Pengaruhnya Terhadap Iklim Usaha Telekomunikasi di Indonesia XL Conference Room, 15 Juni 2007 Gedung Sentra Mulia, Kuningan Jakarta Diskusi dibuka oleh
Lebih terperinciBAB I : PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini. Tercatat ada 8operator yang bermain dalam industri
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi selular di Indonesia berkembang begitu pesat pada dasawarsa terakhir ini. Tercatat ada 8operator yang bermain dalam industri telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Pada bab ini akan diawali dengan pembahasan sejarah mengenai PT.
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Pada bab ini akan diawali dengan pembahasan sejarah mengenai PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, tbk mulai dari awal mulai berdirinya PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA sampai dengan
Lebih terperincitu a S n TELEKOMUNIKASI ia DAN INTERNET g a B
Bagian Satu TELEKOMUNIKASI DAN INTERNET 2 TIK 1.1 Teledensitas Dunia Gambar 1.1 : Teledensitas di 5 Belahan Dunia Tahun 2009. Sumber : International Telecommunication Union, 2009 Penetrasi telepon dunia
Lebih terperinciBAB I PROFIL PERUSAHAAN
BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT Rahajasa Media Internet (RadNet) didirikan oleh dua orang pendiri, salah satu diantaranya adalah Roy Rahajasa Yamin, pada bulan November tahun 1994. RadNet
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi akhir-akhir ini semakin tidak terbendung lagi. Banyak penemuan-penemuan baru di berbagai bidang, salah satunya adalah bidang telekomunikasi.
Lebih terperinciANALISIS POTENSI KEUNGGULAN KOMPETITIF TELKOM FLEXI PASCA MIGRASI FREKUENSI TESIS
ANALISIS POTENSI KEUNGGULAN KOMPETITIF TELKOM FLEXI PASCA MIGRASI FREKUENSI TESIS Oleh DIAN LESTARI 0606003285 MANAJEMEN TELEKOMUNIKASI PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PASCA SARJANA BIDANG ILMU TEKNIK
Lebih terperinciPT. PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA
ated lete der. tion esia work Sekilas PATRAKOM PT. Patra Telekomunikasi Indonesia (PATRAKOM) berdiri sejak 28 September 1995 adalah penyedia solusi dan jaringan komunikasi dengan ijin Penyelenggara Sistem
Lebih terperinciBAB 6 PENUTUP. Penutup 6-1
BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Hasil analisis pengolahan data yang telah dilakukan, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : a. Faktor-faktor yang menjadi petimbangan pelanggan untuk menggunakan dan memilih
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia. Indosat merupakan perusahaaan telemukasi
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT. Indosat PT. Indosat Tbk, sebelumnya bernama PT. Indonesia Setellit Corporation tbk adalah sebuah perusahaan penyelenggara jalur telekomukasi
Lebih terperinciBAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN
BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1. PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR INDONESIA. Tbk 2.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Telekomunikasi Selular Indonesia, Tbk. (TELKOMSEL) adalah salah satu operator dalam jasa telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dan promosi yang berkualitas dan bermutu tinggi menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan dan promosi yang berkualitas dan bermutu tinggi menjadi perhatian utama dari suatu perusahaan. Promosi atau juga dikenal dengan komunikasi pemasaran (marketing
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom Divisi Regional II Jakarta, yang selanjutnya disebut Telkom Divre II Jakarta, merupakan salah satu dari tujuh Divre di PT Telkom dengan cakupan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion
40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi atau komunikasi di Indonesia sudah sedemikian pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang memasuki dunia globalisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. PT.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut PT. Telkom) adalah perusahaan informasi dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisa mempercepat informasi yang perlu disampaikan baik yang sifatnya broadcast
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi di Indonesia merupakan industri yang sangat penting dan strategis, karena dengan telekomunikasi pemerintah dan masyarakat bisa mempercepat informasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peluang bisnis di sektor telekomunikasi pada tahun 2008 semakin. menjanjikan setelah tahun 2007 mengalami pertumbuhannya yang membaik.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peluang bisnis di sektor telekomunikasi pada tahun 2008 semakin menjanjikan setelah tahun 2007 mengalami pertumbuhannya yang membaik. Seperti yang diungkapkan oleh Utoyo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisa kelayakan..., Deris Riyansyah, FT UI, Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan akan berkomunikasi dimana dan kapan saja merupakan sebuah tuntutan manusia yang dinamis pada saat ini. Salah satu kebutuhan tersebut adalah komunikasi data
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Laporan Postel Sem.I/2014
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan telekomunikasi di Indonesia telah memasuki babak baru dengan semakin berkembang pesatnya industry teknologi informasi. Jangkauan telepon seluler
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Desember
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas. Disadari betul bahwa perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia, dan di sisi lain keadaan tersebut memunculkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan saat ini menjadi industri yang paling berkembang dalam 10 tahun terakhir di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri telekomunikasi seluler adalah industri yang bergerak dibidang jasa dan saat ini menjadi industri yang paling berkembang dalam 10 tahun terakhir di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telkom Flexi merupakan salah satu penyedia layanan telekomunikasi yang berkembang dengan pesat dengan memanfaatkan jaringan CDMA 2000 1x yang pada awalnya bekerja di
Lebih terperinciIPTV BUSINESS PLAN Case PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Penulis: CHANDRA TAMRIN NPM : B MM BIZTEL ANGKATAN 4
IPTV BUSINESS PLAN Case PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Penulis: CHANDRA TAMRIN NPM : B070041006 MM BIZTEL ANGKATAN 4 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN BISNIS TELKOM Bandung, September 2007 KATA PENGANTAR IPTV
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Divisi Wireless Broadband Sebelum bernama Divisi Wireless Broadband, divisi ini bernama Divisi Telkom Flexi yang memanfaatkan CDMA sebagai bisnis telekomunikasinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL) Telkomsel merupakan operator telekomunikasi selular terdepan di Indonesia yang menyediakan beragam layanan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dunia telekomunikasi yang sekarang ini berkembang, bermula dari. ditemukannya alat komunikasi sederhana oleh Alexandre Graham Bell
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia telekomunikasi yang sekarang ini berkembang, bermula dari ditemukannya alat komunikasi sederhana oleh Alexandre Graham Bell pada tahun 1876. Saat ini, alat telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Berlakang Negara Indonesia saat ini sedang mengalami pembangunan ekonomi di berbagai bidang. Keberhasilan dalam bidang perekonomian disuatu negara akan terlihat dari tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi saat ini memegang peranan penting pada setiap lini kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah menunjukkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, salah satu industri yang menarik untuk digali mengenai loyalitas pelanggannya adalah industri telekomunikasi seluler. Industri yang mengalami perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SMS A2P (Short Message Services Application To Person) adalah layanan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang SMS A2P (Short Message Services Application To Person) adalah layanan SMS yang dikirim dari suatu aplikasi ke pelanggan seluler sebagai respon atas kegiatan atau
Lebih terperinci